NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 77 – 82)
PERBEDAAN PERHATIAN MAHASISWA PADA DOSEN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR Heni Noryati STKIP Doktor Nugroho Magetan ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar. Hipotesis penelitian ini yaitu ada perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar. Subjek penelitian 78 mahasiswa Program Studi PGSD semester IV STKIP Doktor Nugroho Magetan tahun 2013 yang terdiri dari 33 mahasiswa laki-laki dan 45 mahasiswa perempuan. Data dikumpulkan menggunakan skala, yaitu skala perhatian dan skala motivasi belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan chi-square untuk menganalisis perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar. Hasil analisis menunjukkan P = 0.014 (<0.05) dengan nilai t hitung = -2.503 dan t tabel = 1.990, hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar diterima. Mahasiswa yang menyukai model perempuan memiliki mean sebesar 105.30, nilai ini lebih besar dibandingkan mahasiswa yang menyukai model laki-laki yang memiliki mean 94.06. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang menyukai model perempuan memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan model laki-laki. Kata-kata kunci: perhatian, motivasi belajar, jenis kelamin (dosen laki-laki dan perempuan)
ABSTRACT This research aim is to know there is or not the attention differences of university student for girl and man lecture to the learning motivation. The result of this research hypothesis is there is the attention differences of university student for girl and man lecture to the learning motivation. Research subject of 78 university student of PGSD of semester IV STKIP Doktor Nugroho Magetan year 2013 that include from 33 boy university student and 45 girl university student. Data is collected by using scale, that is attention scale and learning motivation scale. Analysis technique in this research use chi-square for analyse the attention differences of university student for girl and man lecture to the learning motivation. The analysis result show P = 0.014 (<0.05) with t value account = -2.503 and t table = 1.990, this matter means t value account bigger than t table in significance tariff 5%, so that’s why hypothesis that sound there is the attention differences of university student for girl and man lecture to the learning motivation is received. University student that like girl lecture has mean 105.30, this value is bigger if it is compared with the university student that like man lecture which has mean 94.06. This matter means that university student that like girl lecture has the learning motivation bigger than man lecture. Key word: attention, learning motivation, sex (girl and man lecture)
Volume 01, Nomor 01, November 2013
77
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
PENDAHULUAN Pepatah yang mengatakan : “apabila tidak kenal maka tidak sayang”, berlaku pula pada proses pembelajaran. Artinya jika dosen kurang berkesan dalam pengenalan, praktis dosen tersebut tidak akan disukai oleh mahasiswa. Situasi seperti itu harus disadari oleh dosen, sehingga mereka tidak hanya menyampaikan materi saja, tetapi juga menarik perhatian mahasiswa. Bagi para dosen, menarik perhatian mahasiswa merupakan sebuah tantangan besar. Hal ini akan menjadi lebih sulit jika mahasiswa dihadapkan dengan banyaknya jumlah sekolah tinggi maupun universitas. Jumlah sekolah tinggi yang semakin meningkat dengan berbagai keunggulan yang bersaing satu sama lain, menuntut dosen untuk lebih kreatif dalam memperkenalkan diri maupun menyampaikan materi kepada mahasiswa. Mahasiswa akan sangat selektif untuk memilih dosen yang paling menarik, dalam mengalokasikan perhatian terhadap dosen. Banyaknya stimulus dari dosen, akan mendorong mahasiswa untuk menerima sejumlah stimulus dan yang lain akan diabaikan. Tugas dosen adalah mencapai yang pertama dengan membuat stimulus yang lebih menonjol sehingga perhatian mahasiswa dikonsentrasikan pada kelas saja. Perhatian juga terkait dengan ingatan, apa yang diingat adalah apa yang diperhatikan oleh mahasiswa. Bila mahasiswa dapat mengingat suatu materi, hal ini berarti materi tersebut adalah sesuatu yang amat diperhatikan oleh mahasiswa yang kemudian disimpan dalam ingatannya (Walgito, dalam Pratiwi, Harianto dan Dwijanti, 2001). Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen perempuan dan laki-laki terhadap motivasi belajar? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen perempuan dan laki-laki terhadap motivasi belajar. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan pendidikan, khususnya Prodi PGSD berkaitan dengan masalah perhatian mahasiswa terhadap motivasi belajar. Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 77 – 82)
2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi dosen, mahasiswa dan bagi para peneliti lebih lanjut, khususnya dalam masalah perhatian dan motivasi belajar. Kajian Teoritik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1996:754) perhatian diartikan sebagai hal memperhatikan; apa yang diperhatikan. Sumadi Suryabrata (1989:14) menyatakan bahwaperhatian merupakan perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Hal ini senada dengan ungkapan Ramayulis (1994:175) yang mengungkapkan bahwa perhatian merupakan salah satu faktor psikologis yang membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Kondisi psikologis ini dapat terbentuk melalui dua hal; pertama, yang timbul secara intrinsik, dan yang kedua melalui bahan pelajaran (content). Proses timbulnya perhatian, secara singkat oleh Dakir (1993:14) dijelaskan sebagai berikut, pertama ada rangsangan yang menonjol dari objek, kemudian rangsangan tersebut diterima oleh indra, dibawa masuk ke syaraf ke dalam otak, lalu diserap oleh persepsi. Adapun objek tersebut, dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, latar belakang yang bersangkutan, ada tidaknya prasangka, atau keinginan tertentu dan sikap batin tertentu. Dan hasil akhir terjadilah perhatian yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu obyektif dan subyektif. Hal ini menurut AR Gilliland sebagaimana dikutip oleh Dakir (1993: 32) menyatakan sebagai berikut : 1. Faktor obyektif: a. Rangsangan yang kuat b. Kualitas rangsangan c. Obyek yang menarik perhatian d. Pengulangan rangsangan e. Rangsangan yang baru 2. Faktor Subyektif a. Rangsangan yang sesuai bakatnya. b. Rangsangan yang berarti. c. Rangsangan yang berubah-ubah. d. Kebisaaan emosional. Berkaitan dengan faktor perhatian, ada beberapa indikator yang menentukan perhatian, 78
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 77 – 82)
yakni : 1) konsentrasi, 2) minat, 3) usaha, 4) kewaspadaan, dan 5) keseriusan. Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sardiman (2006:73) menjelaskan bahwa motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan. Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Sardiman (2009: 81) menjelaskan bahwa indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1) tekun menghadapi tugas, 2) ulet menghadapi kesulitan, 3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4) senang bekerja mandiri, 5) dapat mempertahankan pendapat. Kerangka Pemikiran Motivasi belajar mahasiswa, ditentukan oleh tinggi rendahnya perhatian terhadap dosen. Jika perhatian terhadap dosen tinggi, maka tingkat motivasi belajar tersebut juga tinggi. Sebaliknya jika perhatian terhadap dosen rendah, tingkat motivasi belajar juga rendah. Jenis kelamin dosen juga turut mempengaruhi perilaku seseorang dalam meningkatkan motivasi belajar. Dosen perempuan lebih menarik dibandingkan dosen laki-laki. Menurut Ananda (dalam Pratiwi, dkk, 2001), perempuan yang cantik dianggap lebih menarik dibandingkan laki-laki yang tampan sebagai model. Hubungan antara perhatian terhadap dosen dan motivasi belajar dapat dilihat pada gambar berikut: Perhatian pada dosen laki-laki Motivasi belajar Perhatian pada dosen perempuan
Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ada perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar. METODE PENULISAN Volume 01, Nomor 01, November 2013
Subyek penelitian dipilih dengan cara simple random (acak sederhana) dengan mengacak seluruh program studi di STKIP Doktor Nugroho Magetan. Berdasarkan hasil pengacakan, program studi yang terpilih adalah Prodi PGSD Semester IV. Subyek penelitian berjumlah 78 orang, dengan karakteristik yaitu mahasiswa laki-laki dan perempuan, usia 18 sampai 22 tahun. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 buah skala, yaitu: 1) skala perhatian, dan 2) skala motivasi belajar. 1. Skala perhatian Skala perhatian yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh penulis sendiri berdasarkan 5 aspek yaitu a) konsentrasi, b) minat, c) usaha, d) kewaspadaan, dan e) keseriusan. Model penskalaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skala Likert, dengan lima variasi jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk pernyataan positif (favourable) skor tertinggi diberikan pada SS = 4, S = 3, R = 2, TS = 1, STS = 0. Sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), skor tertinggi diberikan pada STS = 4, TS = 3, R = 2, S = 1, SS = 0. Jumlah aitem skala sebanyak 40 butir, dimana masingmasing komponen terdiri dari 20 pernyataan favourable dan 20 pernyataan unfavourable. 2. Skala motivasi belajar Skala motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh penulis sendiri berdasarkan 5 aspek yaitu a) tekun menghadapi tugas, b) ulet menghadapi kesulitan, c) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, d) senang bekerja mandiri, e) dapat mempertahankan pendapat. Model penskalaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skala Likert, dengan lima variasi jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk pernyataan positif (favourable) skor tertinggi diberikan pada SS = 4, S = 3, R = 2, TS = 1, STS = 0. Sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), skor tertinggi diberikan pada STS = 4, TS = 3, R = 2, S = 1, SS = 0. Jumlah aitem skala sebanyak 50 butir, dimana masing79
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 77 – 82)
masing komponen terdiri dari 25 pernyataan favourable dan 25 pernyataan unfavourable. Hasil uji validitas Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 10.0 for windows. Item yang dinyatakan lulus seleksi dalam uji coba skala motivasi belajar sebanyak 37 item (item 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45) dan item yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 13 item (item 1, 3, 5, 7, 8, 13, 29, 38, 46, 47, 48, 49, 50). Koefisien validitas motivasi belajar bergerak antara 0.2662 – 0.5593. Item yang dinyatakan lulus seleksi dalam uji coba skala perhatian sebanyak 26 item (item 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16, 18, 19, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 40) dan item yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 14 item (item 2, 4, 10, 12, 14, 15, 17, 20, 21, 23, 33, 37, 38, 39). Koefisien validitas perhatian bergerak antara 0.2662 – 0.5593. Tabel 1 Sebaran Butir Item Skala Perhatian Aspekaspek
NOMOR BUTIR SAHIH GUGUR Favour Unfavoura Favour Unfavour able ble able able
1. perangsang
3
13, 24, 34. 2. Pembedaan 22, 25, 7, 31, 28, 29. 40. 3. Kesadaran 5, 9, 11 30, 35. 4. Konsentrasi 6, 11, 8, 19. 36. 5. Kebiasaan 1, 27, 16, 26. 32. TOTAL 15 11
2, 10, 37. 23 -
15
38
4, 17, 21, 39. 14
-
20
5
9
NOMOR BUTIR SAHIH GUGUR Favour Unfavoura Favour able ble able
Volume 01, Nomor 01, November 2013
4, 10, 17, 22, 25.
24, 28, 39, 43.
46, 47.
3, 7, 8, 38, 49, 50.
2. keterlib atan
6, 9, 19, 21, 31, 37, 41, 44.
13
1
3. konsistensi
2, 12, 18, 34, 35, 40.
11, 14, 16, 23, 27, 30, 36, 42, 45. 15, 20, 26, 32, 33.
29
5, 48.
TOTAL
19
18
4
9
Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS 10.0 for windows untuk skala motivasi belajar memiliki koefisien alpha 0.8754. Sementara skala perhatian memiliki koefisien alpha sebesar 0.8085. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi data digunakan untuk melihat karakteristik data penelitian. Data penelitian tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil statistik deskriptif, subyek penelitian cenderung memiliki tingkat perhatian dan motivasi belajar yang tinggi. Rangkuman hasil penelitian data statistik dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
12, 33.
Tabel 2 Sebaran Butir Item Skala Motivasi Belajar Aspekaspek
1. keingin an/ inisiatif
Unfavour able
Tabel 3 Rangkuman hasil statistik deskriptif
Perhatian N
Motiva- Nominal Nominal si Perha- Motivabelajar tian si
Valid
78
78
78
78
Missi ng
0
0
0
0
Mean
69.45
99.92
1.54
1.56
Median
69.50 104.50
2.00
2.00
2
2
Mode
52
113
80
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Std. Deviati on Minim um Maxi mum
(Hal : 77 – 82)
15.70
19.93
.50
.50
14
57
1
1
99
138
2
2
Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan chi square. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa besarnya nilai x2 hitung = 5.910 dengan df = 1 atau x2 tabel = 3.841, hal ini berarti nilai x2 hitung lebih besar dari x2 tabel pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada perbedaan perhatian mahasiswa pada model iklan laki-laki dan perempuan shampo clear terhadap keputusan membeli produk diterima. Tabel 4 Rangkuman hasil uji hipotesis chi square Motivasi belajar Total 1 2 Perha 1 Count 21 15 36 tian
2
Total
% within Perhatian % within Motivasi % of Total
58.3%
41.7%
100.0%
61.8%
34.1%
46.2%
26.9%
19.2%
46.2%
Count % within Perhatian % within Motivasi % of Total
13 31.0%
29 69.0%
42 100.0%
38.2%
65.9%
53.8%
16.7%
37.2%
53.8%
Count 34 44 % within 43.6% 56.4% Perhatian % within 100.0% 100.0% Motivasi % of Total 43.6% 56.4%
78 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Valu df e
Asymp. Exact Exact Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1sided) sided) sided)
Volume 01, Nomor 01, November 2013
Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-byLinear Association N of Valid Cases
5.91 0 4.84 9 5.97 1
1
.015
1
.028
1
.015 .022
5.83 5
1
.014
.016
78
Pembahasan Dari hasil statistik deskriptif terlihat bahwa mahasiswa yang menyukai dosen perempuan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang menyukai dosen laki-laki. Hasil data statistik uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai x2 hitung lebih besar dari x2 tabel pada taraf signifikansi 5%. Mahasiswa yang menyukai dosen laki-laki dan motivasinya rendah sebanyak 21, sedangkan yang motivasi tinggi sebanyak 15 orang. Sementara itu mahasiswa yang menyukai dosen perempuan dan motivasinya rendah sebanyak 13 orang, sedangkan yang motivasinya tinggi sebanyak 29 orang. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa dosen perempuan dan laki-laki mempengaruhi motivasi belajar. Mahasiswa yang menyukai dosen perempuan memiliki motivasi lebih tinggi dibandingkan dosen laki-laki. Hal ini berarti bahwa dosen perempuan lebih menarik perhatian mahasiswa dibandingkan dosen laki-laki. Simpulan Ada perbedaan perhatian mahasiswa pada dosen laki-laki dan perempuan terhadap motivasi belajar. Mahasiswa yang menyukai dosen perempuan memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang menyukai dosen laki-laki. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagi Dosen 81
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 77 – 82)
Bagi dosen baik laki-laki maupun perempuan, agar lebih menarik perhatian mahasiswa hendaknya memperhatikan penampilan fisik maupun psikisnya. Selain hal tersebut juga memadukan bahan ajar dengan menggunakan media agar perhatian mahasiswa lebih terfokus. 2. Bagi Mahasiswa Mahasiswa harus lebih bijaksana dalam menyikapi dosen dan tidak memilih dosen hanya dari jenis kelamin maupun penampilan luarnya saja. Akan tetapi, mahasiswa harus menyadari adanya indifidual differences. Hal yang terpenting dalam pembelajaran adalah ilmu, sehingga jenis kelamin dosen sebaiknya tidak menjadi kendala dalam belajar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah subyek penelitian, agar didapatkan data yang lebih banyak sehingga lebih representatif. Kemudian, dalam penyusunan skala sebaiknya lebih berhati-hati dan teliti agar tidak menimbulkan bias.
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Bandung. Pratiwi., Hariyanto., & Dwijanti. 2001. Perbedaan Perhatian Konsumen Terhadap Model Iklan Laki-Laki dan Perempuan. Indonesian Psychological Journal. 16 (4), 380-398. Rakhmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo. Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Suryabrata, Sumadi. 1989. Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali. Walgito, Bimo. 1981. Psikologi Umum. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Witherington, H., C. 1982. Psikologi Pendidikan. (terjemahan dari M. Buchori, 1985). Jakarta: Aksara Baru.
DAFTAR PUSTAKA Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 1990. Perilaku Konsumen (Jilid 1). (terjemahan Budijanto, 1994). Jakarta: Binarupa Aksara. Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 1991. Perilaku Konsumen (Jilid 2). (terjemahan Budijanto, 1995). Jakarta: Binarupa Aksara. Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Bandung: CV. Mandar Maju.
Umum.
Kartono, Kartini., Gulo, Dali. 2000. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya. Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurgiantoro, Burhan., Gunawan., Marzuki. 2001. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Volume 01, Nomor 01, November 2013
82