EVALUATIF MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM-BIOLOGI KELAS VIII SEMESTER II DI SMPN I KEBONSARI MADIUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Eko Siswanto STKIP Dr. NUGROHO Magetan
[email protected] Hani Pramudyarto
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengukur satandar pemanfaatan media pembelajaran powerpoint pada materi Ilmu Pengetahuan Alam - Biologi Kelas VIII di SMPN I Kebonsari Madiun Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian evaluative pendidikan, dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi, dan telaah ahli media. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif diskriptif. Evalutif kelayakan media pembelajaran menggunakan patokan kriteria. Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran powerpoint yang digunakan pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam-Biologi SMPN I Kebonsari pada standar kompetensi sistem dalam kehidupan tumbuhan 61,73% kriteria layak . Masing-masing kompetensi dasar ditunjukan (1) struktur dan fungsi jaringan tumbuhan 59,78% kriteria kurang layak, (2) perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan 56,59% kriteria kurang layak, (3) macam-macam gerak pada tumbuhan 56,17% kriteria kurang layak, dan (4) hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 74,38% kriteria layak. Kata kunci: Evaluatif, media pembelajaran, powerpoint, SMP
ABSTRACT The research aims to measure the use of standard PowerPoint instructional media on the material Natural Science - Biology class VIII at SMPN I Kebonsari Madiun at academic year 2014/2015. This resarch is an evaluative study, with a quantitative approach. Data collection techniques are interviews, documentation, and review of media experts. Data analysis using descriptive quantitative techniques. Evalutif feasibility study media using standard criteria. The results showed that PowerPoint instructional media used on the subjects of Natural Science-Biology SMPN I Kebonsari on competency standards system in 61.73% worthy criteria of plant life. Respectively demonstrated basic competence (1) the structure and function of tissues plant 59.78% less worthy criteria, (2) the acquisition of nutrients and energy transformation in plants 56.59% less worthy criteria, (3) kinds of motion in plants 56.17% less worthy criteria , and (4) pests and diseases of the organs of plants encountered in everyday life 74.38%, worthy criteria. Key word: Evaluative, usage learning media, SMP
PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional (SNP) meliputi delapan standar pendidikan nasional dideskripsikan pada PP No. 19 Tahun 2005 dan PP No. 32 Tahun 2013 (Mulyasa. 2013:23) Standar pendidikan nasional terdiri dari standar isi (kurikulum), standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar saranadan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian. Media pembelajaran mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar sarana dan prasarana. Standar proses merupakan krteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan dalam mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses dapat disdiskripsikan setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Agar proses pembelajaran dapat terlaksana diperlukan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, maka pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Implementasi kurikulum merupakan aktualisasi dalam pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didik. Hal ini menuntut keaktifan guru sebagai tenaga pendidik dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru yang profesional menguasai dengan baik prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan strategi atau pendekatan pembelajaran. Guru yang berkompetensi memiliki pengetahuan luas mengenai jenis-jenis belajar, kondisi eksternal dan internal peserta didik, serta cara melakukan pembelajaran yang efektif dan menyenangan. Pembelajaran yang efektif dan bermakna dapat dirancang
oleh setiap guru, salah satunya dengan media pembelajaran yang relevan. Media yang baik akan mampu memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret sampai yang abstrak integral sendiri memiliki arti satu kesatuan, dengan demikian pembelajaran bersifat kesatuan. Kondisi yang terjadi masih terdapatnya tenaga pendidik yang masih menggunakan pembelajaran yang terpusat pada guru, kegiatan pebelajaran kurang optimal. Sebagian guru memang belum menerapkan metode pembelajaran yang interaktif dengan sarana komputer. Seorang pendidik atau guru yang bijak akan selektif dalam memilih ketepatan media pembelajaran yang akan digunakan karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam pemahaman materi mata pelajaran dalam penyampaian. Media pembelajaran berupa media visual, audio, audio visual (video), maupun multimedia. Multimedia powerpoint merupakan salah satu dari media pembelajaran dengan komputer. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) merupakan materi dengan banyak makna-abstrak. Pelajaran IPA-Biologi sebagai mata pelajaran pokok di setiap jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi atau isi mata pelajaran IPA-Biologi merupakan materi yang bisa diamati langsung dan ada yang tidak dapat diamati langsung, ada yang bisa di praktekan langsung oleh siswa dan ada yang tidak. Pembelajaran akan terasa lebih bermkna apabila guru mampu mengadirkan obyek kedalam kelas terutama akan materi yang tidak dapat diamati-dipelajari langsung oleh siswa maka diperlukan media yang akan menghadirkan wujud dari materi tersebut. Sebagai contoh gerak tumbuuhan, bagian-bagian daun dll. Akan tetapi kehadiran guru sebagai bimbingan pembelajar akan sangat membantu siswa dalam belajar. Maka
agar tugas ini terlaksana dengan baik, sebagai guru memerlukan media sebagai media komunikasi proses pembelajaran. Sumber belajar umum seperti lks, buku ajar, lingkungan sekolah dll. Papan tulis merupakan media guru dalam pembelajaran yang penggunaanya sudah teruji lama. Disisi lain siswa menginginkan hadirnya teknologi media yang membuat mereka senang dan bangga sebagai generasi teknologi. Teknologi hasil karya cipta manusia telah mampu mengahdirkan banyak informasi dan program pilihan yang ditawarkan. Penggunaan media papan tulis ini harus divariasi agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan. Hadirnya komputer dan liquid crystal Display (LCD) mewarnai kehidupan siswa saat ini selain papan tulis. Untuk itu guru bisa menampilkan media program powerpoint atau program lain yang mendukung dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran agar siswa senang sebagai bangsa yang modern. Pada proses pembelajaran mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam – Biologi Kelas VIII di SMPN I Kebonsari Madiun tahun ajaran 2014/2015 siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran IPA-Biologi dengan media powerpoint. Penggunakan media pembelajaran selama ini yaitu lembar kerja siswa dan buku paket dengan media papan tulis. Powrepoint merupakan salah satu media pembelajaran yang pernah digunakan dalam mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN I Kebonsari namun tidak berlangsung kontinyu, hal ini maka diketahui kelayakan dalam pemanfaatanya. Masalah dalam penelitian ini mengukur kelayakan media powerpoint dari segi kelayakan isi, kelayakan bahasa dan kelayakan penyajian pada mata pelajaran IPA-Bilogi kelas VIII di SMPN I Kebonsari tahun ajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini mengetahui kelayakan media power
point yang digunakan guru dalam pembelajaran mata pelajaran IPABiologi kelas VIII SMPN I Kebonsari Madiun tahun ajaran 2014/2015. Manfaat dalam penelitian ini memberi informasi yang dibutuhkan pengelola, guru dan siswa akan program materi mata pelajaran IPA-Biologi bahwa media powerpoint yang digunakan guru memenuh kriteria standar/kelayakan. Pembelajaran dengan Media Pembelajarann yang efektif dan bermakna peserta didik perlu dilibatkan secara aktif, karena peserta didik pusat dari kegiatan pembelajaran serta pembentuka kompetensi dan karakter. Peserta didik harus dilibatkan dalam Tanya jawab yang terarah dan mencari pemecahan masalah terhadap berbagai masalah pembelajaran. Pembelajaran interaktif dengan komputer akan sangat membantu guru dan siswa dimana keduanya memiliki waktu lebih banyak untuk mengadakan interaktif pembelajaran. Penggunakan media pembelajaran akan membantu guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif juga mendorong siswa terlibat secara aktif di dalam kelas. Salah satu hal yang memerlukan perhatian dalam tercapainya tujuan pendidikan yaitu seperti sumber belajar, bahan ajar, metode, media yang digunakan. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Keuntungan media pembelajaran dapat mewakili pesan yang tidak dapat disampaikan guru melalui kata-kata ataupun kalimat. Pesan obyek di tampilkan oleh media yang abstrak akan lebih mudah ditangkap oleh indra pengilhatan siswa, dengan demikian siswa akan memiliki pemahaman yang lebih terhadap tujuan pembelajaran. Keefektifan daya serap anak didik terhadap materi pelajaran yang sulit dan rumit dapat tercapai dengan bantuan media pembelajaran
sebagai alat bantu. Kesulitan pemahaman anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan alat bantu atau media. Media yang baik dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfaatkan media yang akseptabel, guru dapat membuat anak didik tertarik dalam pembelajaran. Menurut Sukiman (2012:29) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam menyampaikan materi ajar dari pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Kegunaan Media Pembelajaran Menurut Sadiman, Arief. dkk (2010:17-18) menyatakan kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar: (a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka, (b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra. (c) penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap siswa yang pasif. (d) mengatasi kesulitas guru dalam menyamakan materi pelajaran yang dilator belakangai oleh sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa. Ditambahkan oleh sudjana dan rivai (dalam Sukiman 2012:43) pada manfaat media pembelajaran menyatakan ―Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan untaian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran‖ Kriteria Pemilihan Media Menurut Arsyad (2011:75) bahwa media merupakan bagian dari system instruksional secara keseluruhan. Kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media: (a) Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan psikomotor. (b) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. (c) Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. (d) Terampil menggunakannya. Guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Peralatan canggih tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakan dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar. (e) Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, sedang, kelompok kecil dan perorangan. (f) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lainyang berupa latar belakang.
Evaluasi Media Pembelajaran Menurut Asyhar (2011:175) beberapa karakteristik multimedia yang baik yaitu: (a) Tampilan harus menarik baik dari sisi bentuk gambar maupun kombinasi warna yang digunakan. (b) Narasi atau bahasa harus jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Penggunaan istilah perlu disesuaikan dengan pengguna media agar pembelajaran bisa efektif. (c) Materi disajikan secara interaktif artinya memungkinkan partisipasi dari siswa. (d) Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model (style) yang berbeda dalam belajar. (e) Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target. (f) Sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai.(g) Sesuai dengan sarana pendukung yang tersedia. (h) Memungkinkan ditampilkan suatu lingkungan belajar virtual (virtual learning environment ) seperti web based application yang menunjang. (i) Proses pembelajaran adalah suatu kontinuitas utuh, bukan sporadic dan kejadian terpisah-pisah (disconnected events). Dari pendapat tersebut dapat dikelompokan bahwa media pembelajaran dalam pelaksanaanya dibagi menjadi tiga yaitu materi media, sistematika media, penampilan/penyajian.
Media Pembelajaran Power Point Menurut Asyhar, (2010:170) menyatakan bahwa multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam system komputer. Multi media bertujuan menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indra,
terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi. Salah satu bentuk multimedia yang berkembang saat ini adalah penggunaan program komputer office, yang didalamnya terdapat multi media powerpoint. Penggunaan media powerpoint bersamaa dengan proyektor yang disebut liquid crystal display (LCD) Microsoft PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. dimulai pada versi microsoft office system 2003.(https://wordpress.com). Microsoft Powerpoint 2007 merupakan program aplikasi untuk presentasi. Untuk membuat presentasi diawali dengan membuat kerangka atau outline, kemudian menyiapkan slide yang baik dengan tampilan yang menarik. Pada mengembangkan sebuah sebuah media pembelajaran perlu diperhatikan beberapa prinsip, agar media memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Arsyad (2012:53) menyatakan simbol pesan visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduandan, penekanan.
Standart Kompetensi Materi IPABiologi di SMP Standar kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Penegtahuan Alam- Biologi adalah berdasarkan buku materi beserta lembar kerja siswa materi Biologi untuk siswa SMP yang diterbitkan oleh MGMP Kabupaten Madiun 2014 untuk IPA BIOLOGI kelas VIII Semester Genap. Standar kompetensi yang dipilih adalah sistem dalam kehidupan tumbuhan. Standar Kompetensi mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam-Biologi pada standar kompetensi sistem dalam
Nama Tenaga Ahli Subroto, M.Pd Subagyono, S.Pd Darsi, S.Pd
Samsul Arifin M.Pd
Peran
Kepala Sekolah/Penanggung jawab Guru Senior IPA-Biologi SMPN I Kebonsari Guru Senior IPA-Biologi kelas VII SMPNI Kebonsari Dosen Bahasa Indonesia STKIP Dr. Nugroho Magetan
Tabel. Identitas tenaga ahli kehidupan tumbuhan terdiri dari kompetensi dasar (1) struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, (2) perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan, (3) macam-macam gerak pada tumbuhan, dan (4) hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. METODE PENELITIAN Penelitian evaluatife merupakan desain dan prosedur dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis untuk menentukan nilai atau manfaaat (work) dari suatu praktek pendidikan (Sumakdinata, S. N. 2015:120). Salah satu tujuan peneitian evaluative adalah membantu dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN I Kebonsari Madiun berjumlah 162 siswa pada tahun akademik 2014/2015 dan guru mata pelajaran IPABiologi empat orang sebagai tenaga ahli. Penelitian dilaksanakan bulan April-Mei 2015. Pengambilan sampel penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menetapkan ciri-ciri yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel adalah siswa kelas VIII F berjumlah 19 siswa sebagai pengguna media powerpoint. Sebagai tenaga telaah ahli terdiri dari Kepala Sekolah SMPN I Kebonsari, Guru
pengajar mata pelajaan IPA-Biologi dua orang, satu orang staf pengajar STKIP Dr. Nugroho ahli bahasa. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara terhadap guru IPA-Biologi dan telaahan ahli dan angket kepada siswa kelas VIII F SMPN I Kebonsari. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen media powerpoint guru, lembar kerja siswa, silabus, RPP, dan bahan ajar mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII. Pengumpulan data dengan wawancara kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran IPA-Biologi dan ahli bahasa. Semua data yang kemudian akan diolah dan dideskripsikan. Instrumen telaahan ahli menggunakan lembar dari Arsyat (2010:183) sebagai berikut: Instrumen yang digunakan oleh peneliti wawancara lembar telaah ahli Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara telaahan ahli N o
KRITERIA
1
Terfokus jelas pada tujuan Interaktif terus menerus Bercabang untuk menyesuaik an dengan tingkat kemampuan siswa Relevan dengan tujuan kurikuler dan sasaran belajar Format penyajian memotivasi Tata kebahasaan
2
3
4
5
6
Isi materi/ sistematika/ penyajian tingg sedan renda i g h
7
8
9
10
10
lugas penggunaan istilah benar/sesuai Terbukti efektif dan runtut Sajian gambar/graf ik yang sesuai Pertunjukan sederhana dan lengkap Memberi penguatan positif Dapat digunakan lagi (untuk penyajian penayangan ulangyang bervariasi) Catatan: 1. kekuatan: . . . 2. Kelemahan. . . .
segi materi (ahli)
2
Pemanf aatan power poin dari segi hasil (siswa)
b.
a.
b.
c.
/silabu s Pengua saan materi Kela yaka n isi Kela yaka n baha sa Kela yaka n peny ajian
13,1 4 9,10 8, 11
19,2 0 7,15 12,1 8
10
10
4 4 4
20
Data diperoleh melalui angket dan diolah kedalam bentuk kantitatif yaitu menetapkan skor jawaban. Data hasil telaah
ahli
media
deskriptifkan,
sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan cara:
Data pemanfaatan media powerpoint sistem dalam kehidupan tumbuhan dari siswa kelas VIII SMPN I Kebonsari dengan metode angket. Peskoran mengggunakan skala Likers, dengan tiga variasi jawaban T (tinggi), S (sedang), R (rendah). Pernyataan positif dengan skor T= 3, S=2, R=1, dan pernyataan negatif dengan skor T= 3, S=2, R=1. Jumlah item petanyaan sebanyak 20, masing-masing komponen terdiri dari 10 pertanyaan favourable dan 10 pertanyaan un favourable. Tabel. 3.2. Kisi-kisi Instrumen
dengan rumus : F K= --------- x 100% NxlxR Keterangan : K = Persentase kriteria kelayakan F = Jumlah keseluruhan jawaban responden N = Skor tertinggi dalam angket I = Jumlah pertanyaan dalam angket R = Jumlah responden(Riduwan, 2011: 15)
Nilai rata-rata pemanfaatan media pembelajaran dihitung dengan rumus:
ahli dan siswa N o 1
Aspek
Pemanf aatan power point dari
Indikat or
Item soal Pos neg itif atif
a. Kesesu 1, 4 aian media 3, 5 dengan rpp
2, 16 6, 17
J ml So al
MX =
∑K —— N
4
Keterangan: MX = Nilai rata-rata X = Jumlah Variabel x
4
N
= number of cases
Menarik kesimpulan dengan
isi media terdiri dari akurasi materi
menggunakan kriteria penilaian
sudah sesuai dengan materi rpp, silabus
(Arikunto. 2013:386) sebagai berikut:
dan bahan ajar juga lks, materi yang
No
Jumlah
Prosentase
81 – 100
100 %
60 – 80 40 - 60
80 % 60 %
0 – 40
40 %
Kriteria Layah sekali Layak Kurang layak Tidak layak
disajikan sesuai masa kini, uraian materi kurang mengandung dan pengembangan wawasan
pengetahuan
siswa.
Dari
kelayakan kebahasaan kekurangan pada sesuaian pada tingkat perkembangan peserta didik, bahasa kurang adaptif dan komunikatif, bahasa kurang lugas, alur
Pembahasan Menentukan media pembelajaran
pikir kurang runtut, penggunaan istilah
yang layak dapat dinilai dari beberapa
biologi/asing beberapa slide kurang
komponen dan yang diadaptasi dari
tepat. Teknik penyajian kurang runtut,
BSNP
komponen
gambar kurang jelas, kurang variasi
kelayakan isi materi media, kelayakan
animasi, tampilan warna dan teks kurang
kebahasaan
jelas. Dari keseluruhan kelayakan media
yaitu
meliputi
dan
kelayakan
penampilan/penyajian. Penilaian Media
powerpoint
Pembelajaran
mata
kompetensi dasar struktur dan fungsi
pelajaran IPA-Biologi di SMPN I
jaringan tumbuhan bahwa kurang layak,
Kebonsari pada kelas VII pada tiap
sebaiknya ada revisi dari isi materi,
kompetensi dasar. Standar kompetensi
penyajian dan tata kebahasaan yang
pada sistem dalam kehidupan tumbuhan
perlu di benahi.
Powerpoint
terdiri dari kompetensi dasar (1) struktur
pelajaran
perolehan
semester II
dan
transformasi
digunakan
IPA
Biologi
tumbuhan
kompetensi
macam gerak pada tumbuhan, dan (4)
perolehan
nutrisi
hama
VIII
dan
dasar
(2)
transformasi
pada
organ
energi pada tumbuhan. Hasil penilitian
dijumpai
dalam
pada kompetensi dasar perolehan nutrisi
kehidupan sehari-hari, adalah sebagai
dan transformasi energi pada tumbuhan
berikut:
menunjukan kelayakan isi materi media
tumbuhan
penyakit
kelas
Sistem dalam kehidupan
energi pada tumbuhan, (3) macam-
dan
pada
Standar kompetensi SMP mata
dan fungsi jaringan tumbuhan, (2) nutrisi
yang
yang
Kompetensi dasar (1) struktur dan
56,59%, diskripsi penilaian kelayakan
fungsi jaringan tumbuhan, kelayakan isi
isi media terdiri dari akurasi materi
59,78%, diskripsi penilaian kelayakan
sudah sesuai dengan materi rpp, silabus
dan bahan ajar juga LKS, materi yang
silabus dan bahan ajar juga lks, uraian
disajikan sesuai masa kini,
kurang
uraian
materi,
mengandung
dangkal
materi
dan
kurang
pengembangan
penekanan,
mengandung wawasan
materi
dan
kurang
mengembangkan
pengetahuan
siswa.
Pada
wawasan pengetahuan siswa sehingga
kelayakan kebahasaan kurang sesuai
siswa
kelayakan
dengan tingkat perkembangan siswa,
sesuai
bahasa kurang adaptif dan komunikatif,
dengan tingkat perkembangan siswa,
cukup lugas, alur pikir kurang runtut,
kurang adaptif dan komunikatif, kurang
penjelasan
lugas namun terperinci, alur pikir runtut
biologi/asing kurang menarik. Teknik
pada peta konsep, penggunaan istilah
penyajian cukup runtut, gambar kurang
biologi/asing beberapa slide kurang
jelas dan variatif, terlalu banyak variasi
tepat. Teknik penyajian kurang runtut
animasi yang tidak perlu, tampilan
dari tahap ke tahap, gambar kurang
warna dan teks kurang jelas. Dari
variatif dan jelas, terlalu banyak variasi
keseluruhan
animasi yang tidak penting, tampilan
powerpoint
warna dan teks kurang jelas. Dari
kompetensi dasar macam-macam gerak
keseluruhan
media
pada tumbuhan bahwa media kurang
pada
layak/komunikatif, sebagian perlu ada
dan
revisi dari isi materi, penyajian kurang
tumbuhan
penguasaan materi oleh guru dan tata
pasip.
Dari
kebahasaan, bahasa kurang
kelayakan
powerpoint
yang
digunakan
kompetensi
perolehan
transformasi
energi
nutrisi
pada
kurang layak, sebaiknya direvisi dari isi
Standar
istilah
kelayakan yang
media
digunakan
pada
kebahasaan yang perlu di benahi.
materi, penyajian dan tata kebahasaan yang perlu di benahi.
penggunaan
Standar
kompetensi
mata
pelajaran IPA Biologi kelas VIII SMP
kompetensi
mata
semester
II
pada
Sistem
dalam
pelajaran IPA Biologi SMP kelas VIII
kehidupan tumbuhan pada kompetensi
semester
dasar (4) hama dan penyakit pada organ
II
pada
Sistem
dalam
kehidupan tumbuhan dengan kompetensi
tumbuhan
dasar
kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar
(3) macam-macam gerak pada
yang
dan
dijumpai
penyakit
dalam
tumbuhan. Penilaian Kompetensi dasar
hama
macam-macam gerak pada tumbuhan,
tumbuhan
kelayakan isi media 56,17%, yaitu
kehidupan sehari-hari , kelayakan isi
akurasi materi sesuai dengan fakta
materi
materi, sudah sesuai dengan materi rpp,
74,38%, pada kelayakan isi yaitu akurasi
yang
media
pada
organ
dijumpai
dalam
powerpoint
diperoleh
materi sesuai dengan fakta, materi yang
digunakan
disajikan sesuai masa kontek , uraian
kriteria interpretasi ≤ 60%. Kompetensi
mengandung
Dasar (4) hama dan penyakit pada organ
dan
mengembangkan
karena
termasuk
wawasan siswa secara luas (sesuai
tumbuhan
dengan materi rpp, silabus dan bahan
kehidupan sehari-hari layak digunakan
ajar juga lks). Dari kebahasaan sesuai
dengan penilaian ≥ 60%. dengan rerata
dengan tingkat perkembangan siswa,
61,73%, kriteria layak.
bahasa
kurang
sedikit
yang
dijumpai
dalam
dalam
komunikatif,
cukup lugas dan tajam, alur pikir kurang
DAFTAR PUSTAKA
runtut, penggunaan istilah biologi/asing sedikit kurang sesuai. Teknik penyajian cukup runtut, gambar mulai jelas, variasi animasi cukup, tampilan warna dan teks sudah jelas. Dari keseluruhan kelayakan media powerpoint yang digunakan pada kompetensi dasar hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang
dijumpai
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Djamarah, B, Syaiful dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta.
dalam kehidupan sehari-hari bahwa media yang digunakan layak, sebagai
(https://wordpress.com). diakses. 25 mei 2015. pk. 09.30 wib
masukan perlu ada revisi dari isi materi, penyajian dan tata kebahasaan yang perlu di tingkatkan. Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa
media
MGMP IPA Biologi. 2014. Biologi. materi biologi beserta lembar kerja siswa. untuk SMP kelas VIII semester genap. Madiun. (tidak dipublikaasikan).
powerpoint yang
digunakan oleh guru mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN I Kebonsari Madiun pada Kompetensi Dasar (1) struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, (2) perolehan nutrisi dan transformasi
Mulyasa, 2013. Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013. Bandung. Pt. Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief. dkk. Media Pendidikan. Pengertian, pengembangan, dan pemanfaatanya. Jakarta. Rajawali Pers.
energi pada tumbuhan, (3) macammacam gerak pada tumbuhan, dan (4) hama
dan
penyakit
pada
organ
dijumpai
dalam
tumbuhan
yang
kehidupan
sehari-hari
belum
layak
Sukmadinata, S.N. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.