gJ.-+;*E**, .J
!
I
I
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN MAROS
KATA PENGAN'TAR Puji syukur kami kehadinat Tuhan Yang Maha Esa kareria atas Rahrmat dan karr.rniaNya
kami
mer'!yusr,rn Frogran'ra Fenyulurtran Tingkat Kabupaten
Tahun 2016 dengan kerja sarna pelaku utarna, pelaku usaha. KTNA dan
[\inanos
fimstamsi
teknis tenkait d! Kabupaten fularos Fnograma penyuluhan tingkat Kabupaten ini disusun nnelalui tahapan proses,
yaitu
: pefternuan
penyusunan draft, pertennuran perurylusam keadaan, rnasalah,
tujuare.cara mencapai tujuan, dan telah dilakuan sinf,
ini
nnerupakan pedoman hagi tsPP-KP dam pa!"a
penyuie;h dalam menja!ankan aktivitas dan tugas sesuai dengaa'l kea['liian di bidangnya masing-masing, dan dijabarkan dalarn Rencana Ker.la Tahunan Penyulurh (RKTP) oleh masing-rnasing penyuluh di tingkat Kabupaten"
Didalam penyusLrnan prograrna penyulnrhan Ini disadani nmasih banyak kekurangan, kelemahan sefta ketidals seryrpurnaan, oleh karena itu sanan dan kritik
yang mernrbangun :i,amgat kanni laporan
harapficam unturk perhafkam dana penyerffipurffiaan
inr
Kepada pihak yamg telah
rurembantu dalann penvLlsunan prograrna ini
disarnpaikan terima kasih dan penghargaan.
Sernoga pr'ograrTna penyuluhan
ini
henrnanfaat
bagi
pihak
yang
membutu['lkan. lMaro$,
€a'i
:
23 Desernehen
20"X5
:'Fernbima U fidrna lt4ucLa
i95600121 198403
I 01i
T,EMts,AR, PENGESAI{AN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN EA}d KEF{UTAN.AN BADAN PELAKSANA PENYUL{JHAN DAN KET,AI{.ANAhI PANGAN K,{BUPATEN IV{AROS TAI{LN 2015 Frograrna Penyuluham Fertaniara, Perikanail dan Kehutanan disyahkan oletr Selun:h Tine Ferumaus dan Feny'usun Pada Hari ini Rabu, T'anggal Dua Fuluh T'iga Bulan Deserrrher llahun Dua Ribu X,inta tselas
Nama
Nal.
Tpnda
.trabatam
t l{l
Tmmgam
I
ir.,AR.Thahir, S.Fi
Koordinator Pemyuluh
2
fr. Panserans. MP
Penyuluh Fertanian
-]
Ir. I{. Muh. Svahrir. MF
Penyuluh Pertanian
J
t+
Abd. RahmanNur" SF
Fenyutruh Fertanian
5
Dra Rahmatia S. STF
Fenwluh Fertanian
4W 5. {t lu,
6
Muh- Askin r&/ahab, SF
Fenwluh Fertanian
7
Asmuri" S.Fi
Fenyutruh Ferikanan
8
Dr. Luknnam Daris.S.Fi..M.Si
Fenyuntah Ferilaallam
9
Mansyur, SE" S.Pi. M.Si
Fenvuluh Ferikaman
t0
Hi. F{atriia.
Fenyuluh Pertaniall
11
SaenaJ. S.Fftrt
FenwXuh Kehutanan
rA
lr. ,{"Mu'mnin AP"
Fenvutrtrh Fentaraian
-t -3
Piter Stmrule, S.Fi
Fenyuluh Ferikanan
'I
.)
SF
.rr
2
\
\HN'\ F'd
(
.C),IW 6 fiV
fi+tq,
fi {lw"r
$*rry
Mengetahuafl;
Kejua KT'N
\
Koordimaton Femyuhnh
r'l AR."
S.Pi
N[F" 19s50928 197902 I
001
Mengetahui
NO.
NAMA
:
JABATAN
L.
lr. Hj. Sukriyani, MM
Sekretaris
2.
lr. H. Suardi Halik, MM
Kepala Bidang Kelembagaan dan Pembinaan Petani
3.
lr. RohaniAsadi
Ka Subid Program dan Monev
4.
lr. H. SyamsuriAlam, MS
Kepala Bidang Ketahanan
5.
lr, Mucarrafah
Pangan
Kepala Bidang Penyuluh
TANDA TANGAN
/ Ketenagaan
(
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
dengan
jalan
meningkatkan
produksi
pertanian,perikanan dan kehutanan secara terus menerus, guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri yang berkembang serta meningkatkan devisa negara dengan ekspor hasilhasil pertanian kehutanan keluar negeri. Pemanfaatan teknologi maju di sektor pertanian,perikanan dan kehutanan semakin luas, demikian juga produktivitas usaha tani juga lebih baik. Hal ini menunjukkan adanya indikasi semakin banyaknya pelaku utama yang telah beralih dari cara usaha tani tradisional kearah usaha tani yang lebih maju/modern. Untuk mendukung program di atas, maka diperlukan dukungan pelayanan sarana dan prasarana disamping tersedianya paket teknologi pertanian,periknan dan kehutanan yang spesifik lokasi . Tersedianya sarana produksi seperti pupuk, bibit/benih unggul, pakan bermutu dan memenuhi enam tepat serta pelaksanaan Sapta Usaha Tani merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan dalam proses produksi serta penanganan pasca panen. Sarana dan Prasarana yang tersedia akan menjadi lebih bermanfaat dan bernilai apabila telah direncanakan bersama oleh pelaku utama,pelaku usaha, penyuluhsecara tertulis dalam bentuk programa. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten dan wilayah kerja UPT BPPKP sebagai salah satu bagian program pembangunan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan, yang
disusun secara tertulis dan sistematis setiap setahun sekali. Programa bertujuan untuk memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh, 1
agar dalam pelaksanaan penyuluhan berhasilguna.
lebih berdayaguna dan
Selain itu juga programa penyuluhan pertanian,
Perikanan dan kehutanan merupakan suatu wadah untuk memadukan kebijakan pemerintah Kabupaten Maros dalam mendukung Program Nsional Peningkatan produksi Beras,kedele, jagung,daging sapi, tebu, dan cabe, MinaPolitan
dan Program
Gubernur Program Provinsi
Sulawesi Selatan dan kepentingan, keinginan pelaku utama beserta keluarganya, sehingga upaya pembangunan pertanian,perikanan dan kehutanan dapat mencapai sasaran. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan ini diharapkan penyuluh
dapat dan
memberikan arah yang tepat dan jelas bagi
petani-nelayan
agar
pelaksanaan
penyuluhan
pertanianlebih berdaya guna dan berhasil guna. B. Tujuan penyusunan Programa Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten Maros Tahun 201 6 bertujuan :
1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehuanan bagi penyelenggara penyuluhan. 2. Memeberikan acuan bagi Penyuluh Pertanian, Perikanan da Kehutanan dalam menyusun rencna kerja tahunan penyuluh tahun 2016. 3. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan
dan
kehutanan
untuk
disampaikan
dalam
forum
Musrembang. 4. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama, perilaku usaha ,penyuluh dan petugas lingkup pertanian, perikanan dan kehutanan agar mereka manpu memecahkan permasalahan yang ada serta manpu memenfaatkan/merubah potensi sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kesejehteraan masyarakat petani, nelayan dan kehutanan. 2
BAB II KEADAAN UMUM A. Biofisik 1. Deskripsi Umum Wilayah Kabupaten Maros adalah salah satu kabupaten terdekat dengan Ibukota Propinsi yaitu Makassar dengan jarak kurang lebih 30 km atau jarak tempuh 15 menit. Luas Wilayah Kabupaten Maros 1.619.12 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 tercatat 335.596 jiwa. terdiri atas laki-laki 164.008 jiwa dan perempuan 171.588 jiwa dan penduduk tersebut mata pencaharian pada umumnya bergerak dibidang pertanian yang tersebar di 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan.
Gambar 1. Peta Kabupaten Maros Sebagai salah satu kabupaten yang terdekat dengan Ibu Kota Propinsi maka Kupaten Maros dapat menjadi daerah penyangga produkproduk pertanian diPropinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis
Kabupaten Maros terletak di bagian Barat Sulawesi Selatan antara 40 o
3
45` - 50o Lintang Selatan dan 109o 20` - 129o 12` Bujur Timur dengan batas-batas Wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Makassar 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah Tropis dapat menentukan banyaknya Curah Hujan dan Suhu. Wilayah Kabupaten Maros letaknya berkisar antara permukaan laut.
0–1.000 Meter dari
Di bagian Barat wilayah Kabupaten Maros dengan
ketinggian 0 – 25 meter dan dibagian timur dengan ketinggian 100– 1.000 meter lebih. Keadaan Topografi bervariasi dari datar berbukit sampai bergunung dengan persentase rata-rata datar 45 % berbukit 23,75 %, pegunungan 31,25 %. 2. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Maros adalah 1,619.12 km2 yang terdiri dari 14 (empat belas) Kecamatan dapat dilhat pada tabel berikut. Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Maros berdasarkan Kecamatan dan Desa. No (1) 1
2
3
Kecamatan (2) MANDAI
Desa/Kelurahan (3) 1 2 3 4 5 6
Pattotongan Baji Mangai Tenrigangkae Bonto Matene Bontoa Hasanuddin
1 2
Moncongloe Lappara Moncongloe Bulu
3 4 5
Moncongloe Bonto Bunga Bonto Marannu
1
Pallantikang
MONCONGLOE
MAROS BARU
Luas (Km2) (4) 49,11 11,47 9,96 6,43 12,69 4,38 4,16 46,87 9,73 12,76 6,58 10,02 7,78 53,76 6,25
4
4
5
9
7
8
9
2 3 4 5 6 7
Baju Bodoa Baji Pamai Borikamase Bori Masunggu Majannang Mattirotasi
1 2 3 4 5 6
Soreang Allepolea Maccini Baji Mattiro Deceng Marannu Bonto marannu
1 2 3 4 5 6 7
Taroada Adatongeng Pettuadae Boribellayya Raya Turikale Alliritengae
LAU
TURIKALE
MARUSU 1 2 3 4 5 6 7
Pa'bentengan Temmapaduae Marumpa Tellumpoccoe Bontomatena A'bulosibatang Nisombalia
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bonto bahari Pajukukang Tunikamaseang Bontoa Salonreng Bonto Lempangan Minasa Upa Tupabiring Ampekale
1 2 3 4 5 6 7 8
Kalabbirang Minasa baji Allatengae Matoanging Mangeloreng Leang-leang Tukamasea Baruga
1 2 3 4 5 6
Bontotallasa Tanete Simbang Jenetaesa Sambueja Samangki
BONTOA
BANTIMURUNG
SIMBANG
3,76 4,46 5,24 23,57 3,84 6,63 73,83 5,17 5,19 9,48 4,29 21,80 7,80 29,93 7,06 3,09 4,68 8,60 2,06 2,71 1,73 53,73 21,41 7,54 3,71 6,79 4,67 4,28 25,43 93,52 45,71 15,11 4,24 2,91 9,60 14,59 8,60 7,69 15,07 173,70 45,47 5,23 7,25 8,72 10,70 52,51 21,14 23,68 105,31 7,56 12,02 12,88 9,56 19,67 43,62
5
10
11
12
13
14
TANRALILI 1 2 3 4 5 6 7 8
Purna karya Lekopancing Kurusumange Sudirman Damai Allaere Borong Toddo Pulia
1 2 3 4 5 6 7 8
Benteng Gajah Pucak Tompo Bulu Toddolimae Bontomanai Bonto Matinggi Bonto manurung Bonto Somba
1 2 3 4 5 6 7 8
Cenrana Timpuseng Pattiro docong Cempaniga Sawaru Benteng Mario Pulana Pattanyaman
1 2 3 4 5 6 7
Cenrana baru Labuaja Lebbotengae Laiya Limampoccoe Rompegadmg Baji pamai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Padaelo Barugae Bentenge Tellumpanuae Sabila Mattampapole Batuputih Ulu Daya Samaenre Gattareng Matinggi Wanua Waru
TOMPOBULU
CAMBA
CENRANA
MALLAWA
89,45 5,34 13,17 15,52 4,35 8,30 6,16 4,49 32,12 287,65 24,03 17,76 45,53 22,12 40,55 23,67 12,00 91,98 145,36 41,97 10.75 13,47 6,34 13,13 15,09 16,70 27,91 180,97 21,43 31,3 7,55 15,67 63,68 23,37 17,97 235,92 20,86 18,11 23,84 13,52 15,21 11,61 24,62 11,30 42,25 33,34 21,22
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
6
3. Karakteristik Tanah dan Iklim Kabupaten Maros memiliki keragaman jenis tanah yakni tanah mediteran sekitar 70 % Alluvial, sekitar 20 %, tanah Podsolik sekitar 3 % dan tanah Latosol 7 %. Dari luas tanah 7.585 Ha di Kecamatan Mandai terdiri atas 3 (tiga) jenis tanah, yakni tanah Alluvial 648 Ha, Mediteran 1.697 Ha dan 5.241 Ha untuk jenis tanah Podsolik. Kecamatan Tanralili dengan luas 34.846 Ha memiliki keempat jenis tanah, yakni 17.862 Ha tanah Alluvial 3.104 Ha Latosol dan 12.984 Ha Mediteran serta 896 Ha tanah Podsolik.
Adapun di Kecamatan
Camba tidak terdapat jenis tanah Podsolik tetapi untuk tanah Alluvial seluas 1.008 Ha, 7.760 Ha dan paling terluas ialah 17.668 Ha jenis tanah Latosol dan 2.864 Ha tanah Mediteran. Kecamatan Bantimurung terdiri atas 1.632 Ha tanah Alluvial, 16.502 Ha tanah Latosol dan 9.008 Ha tanah Mediteran. Kecamatan Maros Baru dengan luas wilayah 30.587 Ha terdiri dari 3 (tiga) jenis tanah, yakni 22.923 Ha Alluvial merupakan jenis terluas, 5.072 Ha jenis tanah Latosol dan 2.592 Ha tanah Podsolik. Kecamatan Bontoa sebagai sentra pengembagan komoditas perikanan memiliki 2 (dua) jenis tanah, yakni Alluvial 11.900 Ha dan 1.392 Ha tanah Latosol. Berdasarkan banyaknya curah hujan di Kabupaten Maros dapat dibagi beberapa Zone Iklim menurut OLDEMAN. dikemukakan oleh Oldeman tersebut, maka
iklim
Dari kriteria yang daerah
wilayah
Kabupaten Maros memiliki type iklim B2, C2, C3, D2 dan E2. Type iklim B2, dengan jumlah bulan basah 7 bulan kering
2
-
-
9 bulan dan
4 bulan terdapat sebagian besar di Kecamatan
Tanralili dan sebagaian kecil di bagian Selatan Kecamatan Camba . Type iklim C2 dengan jumlah bulan basah 5 – 6 bulan dan bulan kering
2
- 3
bulan tersebar dibagian Barat Kecamatan Tanralili,
sebagian besar di Bantimurung, Camba dan Mallawa.
Untuk type
Iklim C3 jumlah bulan basah 5 - 6 bulan dan jumlah bulan kering 3 - 5 bulan menyebar di Kecamatan Bontoa, Maros Baru dan Mandai 7
serta sebagian di Kecamatan Tanralili, sedangkan pada bagian tengah Kecamatan Mallawa beriklim type D2 dengan jumlah bulan basah 3 - 4 dan bulan kering 2 - 3 bulan, namum pada bagian Timur Mallawa mempunyai type iklim E2 dengan jumlah bulan basah 3 ( tiga ) bulan dan bulan kering 2 - 3. Meskipun berbagai macam ragam type-type iklim di Kabupaten Maros,
namun musimnya dibagi atas musim hujan yang jatuh pada
periode Oktober sampai Maret dan musim kemarau jatuh pada periode April sampai September. Khusus
untuk wilayah
Kecamatan Mallawa sebagian besar
wilayahnya tidak mengikuti iklim pada kecamatan lainnya tetapi iklim yang mirip
dengan Kabupaten
Bone atau iklim sektor Timur yang
hujannya jatuh pada periode April sampai September
dan musim
kemarau pada bulan Oktober sampai Maret Keadaan rata-rata curah hujan dan hari hujan selama 4 (empat) tahun terakhir ( 2011-2014 ) untuk setiap bulan dapat dilihat pada tabel 2 berikut . Tabel 2Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan setiap bulan Kabupaten Maros dari Tahun 2011- 2014 Jumlah Curah Hujan
Bulan
Jumlah Hari Hujan
(1)
2011 (2)
2012 (3)
2013 (4)
2014 (5)
2011 (6)
2012 (7)
2013 (8)
2014 (9)
Januari
864
611
1 308
975
24
23
30
30
Pebruari
502
433
564
327
20
27
21
21
Maret
567
574
286
265
27
25
18
18
April
395
230
425
287
26
21
22
22
Mei
206
264
117
185
15
16
26
26
Juni
9
69
148
41
3
10
19
19
Juli
1
44
212
36
5
9
24
24
Agustus
-
-
3
7
1
2
3
3
September
-
2
4
-
1
3
3
3
Oktober
188
115
101
-
13
7
9
9
Nopember
470
198
279
138
20
19
18
18
Desember
772
359
813
708
28
25
26
26
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
8
DATA CURAH HUJAN KAB. MAROS 2014 1000
975
900 800
708
700 600 500 400
327
265 287
300
185
138
200 41
100
36
7
0
0
0
Gambar 2. Curah Hujan Kab. Maros
Iklim Kabupaten Maros tergolong iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata sekitar 297 mm setiap bulannya, dengan jumlah hari hujan berkisar 170 hari selama Tahun 2014, dengan rata-rata suhu udara
minimum
24,30°C
dan
rata-ratasuhu
udara
maksimum
31,4°C.Puncak Curah hujan jatuh pada bulan desember dan januari, yaitu pada bulan desember 708 mm dengan jumlah hari hujan 24 hari, bulan januari 975 mm dengan hari hujan yaitu 30 hari, sedangkan bulan agustus,September dan oktober memasuki curah hujan terendah dengan jumlah hari hujan antara 3-9 hari
4.
Luas Lahan Menurut Ekosistem Luas lahan pertanian dan Kehutanan di Kabupaten Maros adalah 193 441,12 Ha yang terbagi atas lahan sawah 26 002 lahan kering 102
9
419 Ha dan lahan tambak 9 621,55
Ha dengan perincian sebagai
berikut :
Tabel 3. Luas Lahan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan tahun 2014 Di Kabupaten Maros, S u I. m b e r
Uraian
Luas Areal ( ha )
Sawah: a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Irigasi Sederhana d. Tadah Hujan : e. Lainnya Jumlah B II. Lahan Kering P a. Tegal/Kebun S b. Ladang/Huma c. Padang Penggemlaan M d. Hutan rakyat a e. Perkebunan r oJ u m l a h sIII.Kawasan hutan a.Hutang Lindung 2b.Suaka alam & peles 0tarian alam 1c.Hutan Produksi 3 Jumlah Perikanan dan Tambak
Keterangan (%)
4 425 3 778 2 250 11078 4 471 26 002
17,01 14,52 8,65 42,60 17,19 100 %
11.435 8.824 43 17.168 6.875 44 345
25,78 19,20 0,10 38,71 15,50 100 %
14 610,68
22,47
28 610,94 21 789,62
44,00 35,13
65 020,24
100 %
9 621,55
100
%
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
4.1 Luas Tanah Sawah Tabel 4. Penggunaan Lahan Sawah menurut jenis Pengairan tahun 2014 Irigasi No.
Kecamatan
Teknis
Setengah Teknis
Sederhan a
Tada Hujan
Lainnya
Jumlah
1
Mandai
-
-
-
1 290
150
1 440
2
Moncongloe
-
-
-
734
405
1 139
3
Maros Baru
-
759
-
75
-
835
4
Marusu
-
-
-
1 190
267
1 457
5
Turikale
-
485
-
490
-
975
10
6
Lau
1.804
124
-
331
-
2 259
7
Bontoa
350
800
100
100
585
1 935
8
Bantimurung
9
Simbang
2.031
181
700
1027
25
3 964
104
351
493
1086
-
2 034
10
Tanralili
-
-
-
816
1 375
2 191
11
Tompobulu
136
283
-
1647
-
2 066
12
Camba
-
115
-
657
1 165
1 937
13
Cenrana
-
612
124
766
499
2001
14
Mallawa
-
68
833
869
-
1770
4 425
3 778
2 250
Jumlah =
11 078
4 471
26 002
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
4.2. Luas lahan Kering adalah Tabel 5.Luas lahan Kering Berdasarkan Kecamatan Tahun 2014
No.
Kecamatan
Tegalan / Kebun
Ladann g/ Huma
Perk e buna n
Hutan raklyat
Padang pengem balaan
751
300
42
128
0
1 221
Total
1
Mandai
2
Moncongloe
0
1875
56
235
0
2 166
3
Maros Baru
62
0
0
13
0
75
4
Marusu
2 037
0
0
411
0
2 448
5
Turikale
0
28
0
0
0
28
6
Lau
276
0
0
11
0
287
7
Bontoa
87
0
0
200
0
287
8
Bantimurung
3 049
0
0
1196
0
4 245
9
Simbang
294
1150
38
430
0
1 867
10
Tanralili
72
862
866
237
0
2 037
11
Tompobulu
2 833
60
652
143
0
3 688
12
Camba
631
686
1535
6199
43
9 094
13
Cenrana
1343
210
2330
4280
0
8 163
14
Mallawa
0
3671
1356
3685
0
8 712
11 435
8824
6875
17168
43
44 345
Jumlah =
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
4.3. Luas Lahan Menurut Penggunaannya Luas wilayah Kabupaten Maros 1.618,12 Km2 atau 145 176,79 Ha telah diusahakan penggunaannya dimana masih didominiasi oleh kawasan 11
hutan seluas 65 020,24 Ha atau 44,78 %,Ha, Lahan Kering selua 44 345 ha atau 30,54 %, Lahan sawah seluas 26 002 Ha atau 19,91% dan Lahan tambak 9 621,55 ha atau, 62 %. Adapun perincian penggunaan tanah adalah sebagai berikut a. Tegalan/ Kebun b. Ladang / huma c. Padang Penggembalaan
= 11 435,00 Ha = 8 824,00 Ha = 43,00 Ha
d. e. f. g. h. i.
= = = = = =
Tambak Sawah Sementara tidak diusahakan Hutan Produksi.(Tetap &terbatas ) H u t a n ( Pelestarian & Suaka Alam) Lain-lain
9.621,55 26 006,00 3 775,00 21 798,62 43.221,62 54 299,00
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
4.4. Lahan Sawah Menurut Frekwensi Panen Tabel 6.Luas lahan sawah menurut Frekwensi Tanam No
Irigasi
Kecamatan
Tadah Hujan
Satu Kali
Dua kali
Tiga kali
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
1
Mandai
-
150
-
1 290
-
-
2
Moncongloe
-
405
-
408
326
-
3
Maros Baru
-
609
150
-
342
-
4
Marusu
-
-
-
890
300
-
5
Turikale
-
277
208
490
-
-
6
Lau
-
1 577
351
-
331
-
7
Bontoa
-
1 585
-
-
350
-
8
Bantimurung
-
1 237
1 700
1 027
-
-
9
Simbang
-
849
231
36
918
-
10
Tanralili
72
1 228
191
700
-
-
11
Tompobulu
-
419
-
1 647
-
-
12
Camba
639
650
-
657
-
-
13
Cenrana
-
950
-
1 051
-
-
14
Mallawa
-
732
169
869
-
-
702
10 668
3 000
9 065
2 567
-
Jumlah
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2014
12
B. Sub Sektor Tanaman Pangan Dan Hortikultura Tabel7. Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang)Tahun 2014di Kabupaten Maros. Padi Sawah
Padi Ladang
No.
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (KW)
Produktivit as (KW/Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (KW)
Produkti vitas (KW/Ha)
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Mandai
2505.00
18213.86
72.71
-
-
-
2
Moncongloe
2088.00
14365.44
68.80
263.00
1580.63
60.10
3
Maros Baru
2194.00
16498.88
75.20
-
-
4
Marusu
2065.00
13876.80
67.20
250.00
1475.00
59.00
5
Turikale
2049.00
17637.79
86.08
-
-
-
6
Lau
4408.00
33853.44
76.80
-
-
-
7
Bontoa
3745.00
27563.20
73.60
-
-
-
8
Bantimurung
7793.00
57870.82
74.26
-
-
-
9
Simbang
5472.00
40711.68
74.40
210.00
1260.00
60.00
10
Tanralili
4371.00
28411.50
65.00
325.00
1950.00
60.00
11
Tompobulu
4181.00
29634.93
70.88
1425.00
8550.00
60.00
12
Camba
2952.00
18597.60
63.00
-
-
-
13
Cenrana
2771.00
17457.30
63.00
-
-
-
14
Mallawa
2735.00
17230.50
63.00
-
-
-
Jumlah
49329.00
351923.74
71.34
2473.00
14815.63
59.91
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa produksi padi sawah kabupaten Maros pada tahun 2014 adalah sebesar 351.925kwintal dengan luas panen 49.329 ha, sedangkan produktivitas padi yang dicapai pada tahun 2014 adalah 71,34 kwintal per hektar. Padi Ladang dengan luas panen 2.473 hektar dengan rata-rata produktivitas 59,91 kwintal per hektar maka diperoleh jumlah produksi padi ladang kabupaten maros untuk tahun 2014 sebesar 14.815,63 kwintal
13
Tabel 8.a. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan (Jagung dan Kedele) Tahun 2014 di Kabupaten Maros Jagung No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kecamatan 2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa Jumlah
Luas Panen (Ha) 3 306.00 388.00 25.00 135.00 12.00 463.00 770.00 900.00 27.00 17.00 96.00 3,139.00
Kedelai
Produksi (KW)
Provitas (KW/Ha)
4 1,713.60 2,222.46 162.45 847.40 77.98 2,906.25 4,777.85 4,579.20 151.20 95.20 537.60 18,071.19
5 56.00 57.28 64.98 62.77 64.98 62.77 62.05 50.88 56.00 56.00 56.00 57,57
Luas Panen (Ha) 6 162.00 5.00 275.00 50.00 250.00 1,500.00 300.00 1,925.00 100.00 280.00 4,847.00
Produksi (KW)
Provitas (KW/Ha)
7 307.80 9.50 495.00 90.00 475.00 2,850.00 540.00 3,657.50 190.00 504.00 9,118.80
8 19.00 19.00 18.00 18.00 19.00 19.00 18.00 19.00 19.00 18.00 18.81
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015 Tabel8.b.
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan (Kacang Tanah dan Kacang Hijau)Tahun 2014 di Kab. Maros Kacang Tanah
No.
Kecamatan
1
2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa Jumlah
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Luas Panen (Ha) 3 11.00 11.00 3.00 140.00 238.00 304.00 107.00 814.00
Kacang Hijau
Produksi (KW)
Produktivitas (KW/Ha)
4 20.93 20.93 -
5 19.03 19.03 19.03 19.00 19.00 18.00 18.00 18.50
5.71 266.00 452.20 547.20 192.60 1,505.57
Luas Panen (Ha) 6 376.00 5.00 75.00 15.00 20.00 491.00
Produksi (KW)
Produktivitas (KW/Ha)
7 716.28 9.00 142.88 28.50 36.00 932.66
8
19.05 18.00 19.05 19.00 18.00 19.00
14
Tabel8.c. Luas Tanam, Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Tanaman Pangan (Ubi Kayu dan Ubi Jalar)Tahun 2014di Kab. Maros Ubikayu
Ubijalar
No.
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (KW)
Produktivit as (KW/Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (KW)
Produk tivitas (KW/H a)
1
2
3
4
5
6
7
8
Mandai
43.00
720.04
167.45
-
-
-
2
Moncongloe
414.00
9,955.87
240.48
19.00
608.00
320.00
3
Maros Baru
5.00
79.44
158.88
24.00
768.00
320.00
4
Marusu
210.00
3,333.75
158.75
50.00
1,600.00
320.00
5
Turikale
-
-
-
-
-
-
6
Lau
-
-
-
-
-
-
7
Bontoa
-
-
-
-
-
-
8
Bantimurung
-
-
-
2.00
55.11
275.54
9
Simbang
8.00
126.73
158.41
5.00
155.00
310.00
10
Tanralili
435.00
9,159.80
210.57
100.00
3,256.00
325.60
11
Tompobulu
20.00
421.14
210.57
30.00
962.10
320.70
12
Camba
88.00
1,553.64
176.55
13.00
260.20
200.15
13
Cenrana
150.00
2,670.00
178.00
35.00
1,792.00
512.00
14
Mallawa
22.00
348.79
158.59
27.00
580.91
215.15
Jumlah
1,395.00
28,369.20
203.36
305.00
10,037.32
329.09
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 9.a. Luas Panen Tanaman SayuranMenurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2012 Kabupaten Maros No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Luas Panen dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha) Kecamatan Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Jumlah
Tomat
1 1 1 10 5 100 10 25 153
Cabe 5 13 270 55 120 50 70 583
Kacang panjang 1 11 23 4 1 2 2 2 5 1 29 2 18 101
Ketim un 1 10 32 16 59
Labu siam 40 14 9 63
Petsai/ sawi 26 3 29
Lainnya -
15
Lanjutan …………
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Luas Panen dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha) Kecamatan Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Jumlah
Terong
2 3 1 1 1 1 3 2 8 6 28
kang kung -
Bayam
4 2 -
-
1
2 120 2 583
3 9
K Me rah 2 1 3 6
Seman gka 187 40 57 284
Melon 1 8 9
Lainnya -
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 9.b.
Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2014 Kabupaten Maros. Produksi tanaman dan Jenis Sayuran (Kwt)
No
Kecamatan
Labu siam 210
Petsai/ sawi -
Lainnya
5 136 583 140 4 9 8 9 21
Keti mun -
Tomat
Cabe
Kacang panjang
9 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili
9 98
389 350 5 26
11 12 13
Tompobulu Camba Cenrana
58 110 119
130 8 880 5 950
5 -
872 9
406
494 30
-
250 661
12 250 27 980
920
772 1,653
270 886
524
-
14 Mallawa Jumlah
-
16
Lanjutan ………………….
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Produksi dan Jenis Tanaman Sayuran (Ha) Kecamatan Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Jumlah
Terong
21 29 7 8 8 28 20 16 12 157
kang kung 81 39 89 56 41 306
Bayam
K Me rah 16 8 21 45
124 24
71 219
Seman gka 37,400 7 800 11 400 56,600
Melon
Lainnya
210 1 598 1 808
-
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 10.a. Produksi Buah-Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis BuahBuahan Tahun 2014 Kabupaten Maros Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kuintal) No
Kecamatan
Nanas
Mangga
Durian
Jeruk
Pisang
Pepaya
600
1
29
130
8
2
1
Mandai
2
Moncongloe
1 000
2
101
376
28
83
3
Maros Baru
305
1
22
59
5
2
4
Marusu
500
1
23
36
9
-4
5
Turikale
600
1
12
90
6
2
6
Lau
210
1
5
20
4
-
7
Bontoa
260
1
5
15
3
-
8
Bantimurung
830
2
15
130
29
3
9
Simbang
450
2
27
147
35
4
10
Tanralili
470
2
39
377
29
15
11
Tompobulu
1 200
29
425
576
45
79
12
Camba
784
16
155
177
64
13
13
Cenrana
607
141
268
155
67
12
14
Mallawa
2 020
161
1488
282
28
15
9 896
361
1 614
2570
360
234
Jumlah
17
Tabel 10.b. Produksi Buah-Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis BuahBuahan Tahun 2014 Kabupaten Maros (Lanjutan Tabel 10) N o.
1 2 3
Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kwt) Kecamatan Mandai Moncongloe Maros Baru
Alpukat
Belimb ing
21 27 2
Jambu Biji
Jambu Air
Jeruk siang
8
Duku /langsat -
12
6
8
9
-
16
7
32
5
-
4
6
2
4
Marusu
2
5
-
4
30
4
5
Turikale
4
6
-
6
6
3
4
-
5
3
2
4
-
2
4
3
6 7
Lau Bontoa
2 2
8
Bantimurung
12
12
-
24
12
17
9
Simbang
13
10
-
37
5
24
10
-
32
8
22
20
-
134
12
73
10 11
Tanralili Tompobulu
17 31
12
Camba
39
27
-
94
5
17
13
Cenrana
28
15
1
73
5
19
36 171
2 3
295 738
16 125
56 282
14 Mallawa Jumlah
37 237
Tabel 2.10.c. Produksi Buah-Buahan Menurut Kecamatan dan Jenis BuahBuahan Tahun 2014 Kabupaten Maros- lanjutan …… No
Kecamatan
Produksi dan Jenis Buah-Buahan (Kwt) Nangka
Rambutan
Salak
Sirsak
Sukun
Petai
7
8
2
3
20
-
1
Mandai
2
Moncongloe
170
40
2
20
201
3
3
Maros Baru
20
7
-
4
16
-
4
Marusu
45
20
3
5
38
-
5
Turikale
38
10
-
7
56
-
6
Lau
12
9
-
3
-22
-
7
Bontoa
14
9
-
2
14
-
8
Bantimurung
47
25
2
7
59
5
9
Simbang
61
30
2
7
63
2
10
Tanralili
109
138
5
12
120
9
11
Tompobulu
98
220
8
27
280
12
12
Camba
92
40
7
18
180
9
13
Cenrana
107
87
15
22
240
5
265 1 085
450 1 093
14 60
37 174
340 1 649
7 52
14 Mallawa Jumlah
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
18
Tabel11.a.Produksi dan Jenis Tanaman Obat-obatan Kabupaten Maros No .
Kecamatan
Tahun 2014
Produksi Dan jenis Tanaman Obat-Obatan(Tangkai) Jahe
Lengkuas
Kencur
Kunyit
Lainnya
1 2
Mandai Moncongloe
27 420
210 251,000
-
53 330
-
3
Maros Baru
-
-
-
-
-
4
Marusu
-
-
-
-
-
5
Turikale
-
-
-
-
-
6
Lau
-
-
-
-
-
7
Bontoa
-
-
-
-
-
8
Bantimurung
-
-
-
-
-
9
Simbang
-
-
-
-
-
10
Tanralili
-
120
-
-
-
11
Tompobulu
-
-
-
-
-
12
Camba
370,300
42 ,200
-
4 100
-
13
Cenrana
400,200
-
-
400
-
1,164,000 1,934,947
19,100 312 640
-
4 883
-
14 Mallawa Jumlah
-
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 11.b.Produksi dan Jenis Tanaman Hias Maros No .
Tahun 2014 Kabupaten
Produksi Dan JenisTanaman Hias (Tangkai)
Kecamatan
Anggerek
Krisan
Mawar
Sedap malam
Lainnya
1
Mandai
-
-
-
-
-
2
Moncongloe
-
-
-
-
-
3
Maros Baru
-
-
-
-
-
4
Marusu
80
-
-
-
-
5
Turikale
-
-
-
-
-
6
Lau
200
-
150
500
-
7
Bontoa
-
-
-
-
-
8
Bantimurung
200
-
10
-
-
9
Simbang
-
-
-
-
-
10
Tanralili
-
-
-
-
-
11
Tompobulu
6 000
-
-
-
-
12
Camba
750
-
146
-
-
13
Cenrana
-
-
-
-
-
7 230
-
306
500
-
14 Mallawa Jumlah
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
19
C. Sub Sektor Perikanan Tabel12.Jumlah Perahu/Kapal Menurut Kecamatan dan Jenis Kapal Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Maros Perikanan Perairan umum
Perikanan Laut No .
Kecamatan
1 Mandai 2 Moncongloe 3 Maros Baru 4 Marusu 5 Turikale 6 Lau 7 Bontoa 8 Bantimurung 9 Simbang 10 Tanralili 11 Tompobulu 12 Camba 13 Cenrana 14 Mallawa Jumlah =
Perahu Tanpa. Motor 2 9 3 21 35
Perahu Motor Tempel 9 269 7 74 359
Jumlah
Perahu Tanpa Motor 10 25 10 30 75
Kapal Motor 76 324 34 549 983
Kapal Motor 12 17 12 130 171
109 643 66 797 1,623
Tabel 13. JumlahUsaha Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan Tahun 2014di Kabupaten Maros Perikanan Budidaya No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan
12 13 14
Camba Cenrana Mallawa
Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu
Jumlah
Laut
Tambak
Kolam
Sungai
Sawah
81 532 53 539 -
133 992 1,115 135 775 2,999 108 -
3 36 5 23 1 31 1 31
22 42 19 162 -
4 3 1 14
139 4 1,131 1,694 1 58 848 3,700 139 2 45
-
-
25
-
-
25
-
-
30 1
-
-
30 1
2
-
-
2
22
7,918
1205 6 257 189 245 Jumlah = Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
20
Tabel 14.
No.
Jumlah Produksi Perikanan menurut Kecamatan (Ton) Tahun 2014 di kabupaten Maros
Kecamatan
Perikanan Laut
Perairan Umum
Budidaaya air tawar
Budidaya Air payau
Jumlah
1
Mandai
-
-
4,9
88,8
93,7
2
Moncongloe
-
-
2,6
-
2,6
3
Maros Baru
192,9
15,0
63,4
2.604,0
2.952,1
4
Marusu
1,436,3
66,0
8,5
2.515,8
4.026,6
5
Turikale
-
-
23,6
187,6
211,2
6
Lau
294,1
57,9
0.3
1.931,0
2.283,3
7
Bontoa
12,790,7
309,9
-
3.586,3
16.686,9
8
Bantimurung
-
-
43,7
121,3
165,0
9
Simbang
-
-
4,3
-
4,3
10
Tanralili
-
-
98,1
-
98,1
11
Tompobulu
-
-
80,6
-
80,6
12
Camba
-
-
46,0
-
46,0
13
Cenrana
-
-
18,2
-
18,2
14
Mallawa
-
-
12,0
-
12,0
11.034,8
26.680,6
406,2 14.714 448,8 Jumlah = Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 15.
Jumlah Produksi Perikanan Darat menurut Kecamatan(TON) tahun 2014 di Kabupaten Maros
N o 1
Mandai
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Kecamatan
Sungai
KJA
Kolam
Sawah
Tambak
-
-
4,2
0,70
88,3
15,0 66,0 57,9 309,9 -
76,8 -
2,3 63,4 8,5 23,6 0,3 43,7 4,2 93,5 80,6 46,0 4,3
0,3 0.1 4,6 13,9
2.604,0 2.515,8 187,6 1.931,0 3.586,3 121,3 -
-
-
12,0
-
-
19,60
11.034,30
448,80 76,80 386,60 Jumlah Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
21
Tabel 16.Luas dan produksi Ikan Tambak Menurut KecamatanTahun 2014 di Kabupaten Maros (Ton) N o.
Kecamatan
1
Mandai
2
Luas Tambak (Ha)
Produksi Udang
Produksi Ikan
Jumlah
77,39
20,70
67,60
Moncongloe
-
-
-
3
Maros Baru
2 265,29
611,10
1.992,90
2.604,00
4
Marusu
2,194.62
590.40
1.925,40
2.515,80
5
Turikale
162.13
44,00
143,60
187,60
6
Lau
1,692.33
453,20
1.477,80
1.931,00
7
Bontoa
3,125.79
841,80
2.744,50
3.586,30
8
Bantimurung
104,00
28,50
92,80
121,30
9
Simbang
-
-
-
-
10
Tanralili
-
-
-
-
11
Tompobulu
-
-
-
-
12
Camba
-
-
-
-
13
Cenrana
-
-
-
-
14
Mallawa
-
-
-
-
9 621,55
2.589,70
6,835.00
11.034,30
Jumlah
88,30
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
D. Sub Sektor Peternakan Tujuan yang ingin dicapai dalam program peternakan adalah meningkatkan produksi dan produktifitas ternak Unggas, ternak kecil dan ternak besar serta peningkatan mutu ternak melalui teknologi tepat guna. Adapun Populasi ternak Unggas, ternak Kecil dan ternak Besar, sebagai berikut :
22
Tabel.17. Jumlah Populasi Ternak Besar dan Kecil Menurut Kecamatan Tahun 2014 di Kabupaten Maros No
Kecamatan
1 2
Mandai Moncongloe
Populasi Ternak Besar dan Kecil (ekor) Sapi Kerbau Kambing Kuda Babi 2 617 106 1,322 176 596 2 525 102 177 338 1,601
3 Maros Baru 1 283 52 4 Marusu 2 243 91 5 Turikale 1 060 43 6 Lau 2 249 91 7 Bontoa 1 807 73 8 Bantimurung 10 719 434 9 Simbang 6 660 270 10 Tanralili 6 470 273 11 Tompobulu 13 764 557 12 Camba 7 471 302 13 Cenrana 8 875 359 14 Mallawa 4 854 179 Jumlah = 72 867 2 950 Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Tabel 18.Jumlah Ternak yang dipotong 2014 No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Sapi 91 86 44 77 37 77 62 369 229 231 545 256 305 166
1,625 2,467 1,104 147 398 1 307 1 864 5 064 4 392 1 592 1.846 836 26 365
791 216 168 142 286 602 404 423 468 421 445 1 181 5 900
315
dan Jenis ternak (Ekor) tahun
Populasi Ternak Besar dan Kecil (ekor) Kerbau Kuda Kambing Babi 4 2 2 2 2 2 6 8 4 2 4 4 8 4
16 12 52 14 11 10 17 39 25 28 42 31 35 74
Jumlah = 2 484 54 406 Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2014
143 167 168 238 125 112 65 141 188 455 396 165 186
103
-
2 265
-
23
Tabel19.Jumlah Populasi Ternak Unggas Menurut KecamatanTahun 2014 di Kabupaten Maros.
No
Kecamatan
Ayam Buras
Populasi Ternak Unggas Ayam Ayam Itik Telur pedaging
25,514 22,501 595,295 Mandai 66,394 9,749 594,022 Moncongloe 61,747 6,895 155,860 Maros Baru 66,938 20,097 596,851 Marusu 66,411 7,115 481,229 Turikale 20,978 7,129 8,656 Lau 18,895 72,131 Bontoa 147,689 16,458 1856,745 Bantimurung 135,630 5,118 1 834,681 Simbang 62,780 52,771 3 405,792 Tanralili 87,237 8,083 1,342,490 Tompobulu 92,314 48,880 411,574 Camba 42,197 58,811 250,338 Cenrana 17,837 18,134 172,549 Mallawa 912,561 281,741 11,778,212 Jumlah = Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
30,909 20 567 22,026 23,017 16,588 36,829 60,701 25,835 25,706 14,583 19,101 23,836 12,403 12,659 344,850
Manila 1,682 1,119 1,199 1,252 903 2,004 3,308 1,406 1 399 794 1,039 1,297 675 689 18,766
Tabel.20. Produksi Telur Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Unggas Tahun 2014 di Kabupaten Maros. No.
Produksi Telur Unggas (Kg)
Kecamatan Ayam Buras
Petelur Ayam Ras
16,018 202,395 41,682 87,696 38,765 62,025 42,024 180,777 41,693 64,002 13,170 64,122 11,862 92,719 148,038 85,149 46,033 39,413 474,679 54,767 72,708 54,955 439,680 26,491 529,003 11,198 163,113 569,906 2,534,271 Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
1. 2 3. 4. 5. 6 7. 8. 9 10. 11 12 13 14
Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa Jumlah
Itik manila
Itik
2,314 3,577 4,560 4,155 2,960 2,855 21,198 2,673 3,180 4,139 4,472 3,788 4,852 4,468 69,245
187,934 125,052 133,921 139,949 100,856 223,929 369,617 157,080 156,298 88,66 116,136 144,930 75,415 76,971 2,096,754
24
E. Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan 1. Kehutanan Luas Kawasan Hutan Kabupaten Maros adalah 65.020,24 Ha terdiri atas; 1.
Hutan Lindung
= 14,610.68 Ha
2.
Hutan Suaka Alam dan Pelestarian Alam
= 28,610.94 Ha
3.
Hutan Produksi Terbatas
= 6,434.13Ha
4.
Hutan Produksi Tetap
= 15,364.49 Ha
5.
Hutan Produksi dapat dikonversi
= 0
Kawasan Hutan Lindung terluas terdapat di Kecamatan Tompobulu seluas 6,222.02 Ha (43%), Hutan Suaka Alam terdapat di Kecamatan Mallawa dengan luas 10,024.44Ha (36%), sedangkan Hutan Produksi Tetap
terluas
di
Kecamatan
Tompobulu
yakni
10.022.18
Ha
(65%).Hutan Produksi terbatas kecamatan Cenrana seluas 2,472.75. Ha(34%) Tabel 21.Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan tahun 2012 di Kab. Maros Hutan Produksi(HA) No .
Kecamatan
Hutan Lindung (HA)
Suaka Alam (HA)
Tetap
Terbatas
Dpt di Konve rsi
Jumlah Hutan (HA)
1
Mandai
-
-
-
-
-
-
2
Moncongloe
-
-
-
-
-
-
3
Maros Baru
-
-
-
-
-
-
4
Marusu
-
-
-
-
-
-
5
Turikale
--
-
-
-
-
-
6
Lau
86,59
-
-
-
-
86,59
7
Bontoa
322.89
-
-
-
-
322.89
8
Bantimurung
2,416.89
6,750.41
93.82
-
-
9,261.12
9
Simbang
16,41
4,184.36
561,14
-
-
4,761.91
10
Tanralili
11
Tompobulu
12
Camba
13 14
-
-
542.68
-
542,68
6,222.02
1,204.15
10,002.18
1.321.14
-
18,769.49
-
3,622.83
-
1,283.13
-
4,905.96
Cenrana
4,971.67
2,824.75
1,672.14
2,243,75
-
11,712.31
Mallawa
574.46
10,024.44
2,472.53
1,586.11
-
14,657.54
14,610.68
28,610.94
15,364.49
6,156.13
-
65,020.24
Jumlah
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
25
Tabel 22.Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi (M3) Tahun 2014 Tahun
Kayu Bulat
2009
Kayu Gergaji
Kayu Lapis
44 819,662
-
-
2010
722,253
6 174,464
-
2011
801,304
4 375,176
-
2012
970,472
5 671,321
-
2013
839,149
4 716,450
-
2014
821,751
4 867,571
-
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
2. Perkebunan. Keadaan Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Maros Luas areal adalah15,109 ha, yang terdiri dar 10 jenis tanaman. Tanaman kemiri seluas
9,573Ha (63,35%), jambu mete 1.971ha
(13,04 %) dan kakao 1.601 ha(10,59%). Sedangkan produksi dicapai yang teringgi adalah tanaman kemiri 3.972,50 tonKakao 738,00 ton, dan Jambu mete 285,00 ton. Tabel.23a. Luasa Tanaman Perkebunan Rakyat dan jenis Tanaman Tahun 2014 di Kabupaten Maros No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
Kecamatan 2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Kelapa Dalam 3 22 21 144 89 37 84 57 122 74 123 44 61 52 87 1,016
Kelapa Hibrida 4 5 3 1 3 5 14 9 3 2 6 5 5 1 6 67
Kopi Robista 5 3 10 5 15 35 59 45 39 217 428
Kakao
Lada
6 3 15 11 23 138 224 219 127 961 1.721
7 3 3 4 23 4 4 51 92
26
Tabel.23.b. Luas Tanaman Perkebunan Rakyat dan jenis Tanaman Tahun 2012 di Kabupaten Maros (Lanjutan Tabel 2.23) Jambu Kapok Kemiri Mete 1 2 8 9 10 1 Mandai 51 14 2 Moncongloe 119 21 2 3 Maros Baru 4 Marusu 5 Turikale 6 Lau 7 Bontoa 8 Bantimurung 68 8 9 Simbang 68 6 171 10 Tanralili 491 19 25 11 Tompobulu 470 26 43 12 Camba 165 2,203 13 Cenrana 76 8 2,090 14 Mallawa 362 14 5,019 Jumlah 1,870 118 9,553 Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015 No
Kecamatan
Aren
Cengkeh
11 26 -
12 59 70 10 139
18 51 14 55 56 50 33 303
Tabel24.a.Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Tahun 2014 (ton) No
Kecamatan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Kelapa Dalam 3
Kelapa Hibrida 4
Kopi robusta 5
7,60
1,20
4,80
0,50
40,50 11,50 10,20 25,00
Kakao
Lada
6
7
0,60
1,10
0,40
2,50
6,80
-
-
-
-
-
0,30
-
-
-
1,30
-
-
-
2,10
-
-
-
8,20
1,90
-
-
-
40,00
0,60
1,10
5,20
0,60
14,60
0,50
4,00
10,00
-
33,00
1,50
6,00
46,00
0,80
6,20
1,00
9,10
66,00
3,90
15,20
1,10
12,90
93,00
0,60
13,00
-
11,00
37,00
0,70
27,20
1,20
50,20
450,00
9,40
715,10
16,0
257,00 13,20 97,40 Jumlah Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
27
Tabel24.b. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Tahun 2014 (ton) (Lanjutan Tabel 24) No
Kecamatan
Jambu Mete 8
Kapok
Kemiri
1 2 9 10 2,50 4,00 1 Mandai 6,00 5,50 0,5 2 Moncongloe 3 Maros Baru 4 Marusu 5 Turikale 6 Lau 7 Bontoa 2,5 2,40 8 Bantimurung 3,80 2,00 42,00 9 Simbang 16,50 4,80 3,10 10 Tanralili 21,00 7,80 7,50 11 Tompobulu 3,80 875,00 12 Camba 4,00 2,50 815,00 13 Cenrana 12,00 2,90 1 860,00 14 Mallawa 72,10 31,90 3,603,10 Jumlah Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Aren
Cengkeh
11
12
-
-
9,80
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,00
-
16,50
-
3,10
-
15,00
-
19,00
-
16,00
1,30
10,60
1,80
96,00
3,10
Tabel 25.a. Jumlah Petani Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis TanamanTahun 2014 (KK) No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
Kecamatan 2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa
Kelapa Dalam 3
Kelapa Hibrida 4
108 119 505 206 95 299 163 435 181 408 194 240 108 217 3 278
35 28 29 30 73 54 68 67 50 76 71 68 61 710
Kopi
Kakao
Lada
5
6
7
10 22 15 50 60 98 118 91 634 1 098
22 19 24 43 201 411 341 179 1 065 2 305
15 7 10 46 14 8 98 198
28
Tabel 25.b. No
Jumlah Petani Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis TanamanTahun 2012 (KK) (Lanjutan Tabel 2.25)
Kecamatan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jambu Mete 8
Kapok
Kemiri
2 9 10 124 77 Mandai 155 112 3 Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa 157 36 Bantimurung 143 28 174 Simbang 544 73 36 Tanralili 576 74 61 Tompobulu 514 2 251 Camba 229 54 2 132 Cenrana 612 56 5 117 Mallawa 2 955 510 9 774 Jumlah Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2015
Aren
Cengkeh
11
12
23 40 101 23 109 93 82 66 537
120 105 44 269
F. Sumber Daya Manusia 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Maros memiliki jumlah penduduk sekitar 335.596 jiwa atau sekitar 73.816 rumahtangga yang menempati wilayah seluas 1.619,12 km² dengan kepadatan sebesar 205 jiwa/km 2. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari laki-laki sebesar 164,008 jiwa dan perempuan sebesar 171,588 jiwa. Komposisi penduduk di Kabupaten Maros di dominasi oleh penduduk muda/ dewasa. Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang di tandai dengan penduduk usia 10-14 tahun yang jumlahnya lebih besar dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 20-24 tahun. Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. 29
Tabel26.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kecamatan tahun 2014 di Kabupaten maros. Jjumlah Penduduk NO
Kecamatan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 Mandai Moncongloe Maros Baru Marusu Turikale Lau Bontoa Bantimurung Simbang Tanralili Tompobulu Camba Cenrana Mallawa Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
3 18,405 8,879 12,366 13,050 20,993 12,461 13,578 14,091 11,216 12,949 7,298 6,396 6,906 5,420 164,008
4 20,474 9,914 13,625 13,435 22,548 13,762 13,119 14,362 11,565 12,286 7,455 6,252 7,378 5,413 171,588
Total 5 38,879 18,793 25,991 26,485 43,541 26,223 26,697 28,453 22,781 25,235 14,753 12,648 14,284 10,833 335,596
Rasio Jenis Kelamin 6 90 90 91 97 93 91 103 98 97 105 98 102 94 100 96
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2014
Tabel27. Banyaknya Penduduk menurut kelompok umur dan Jenis Kelamin.Tahun 2014 di Kabupaten Maros. NO
Kelompok Umur
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-75 75
Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan 2 3 17,985 17,502 16,528 15,826 16,579 15,522 16,673 16,226 15,255 14,790 12,786 13,986 11,907 13,562 11,772 13,240 11,188 12,064 9,316 10,034 7,170 8,128 5,814 6,292 3,922 4,681 3,032 3,720 2,052 2,803 2,029 3,212
Total 4 35,487 32,354 32,101 32,899 30,045 26,772 25,469 25,012 23,252 19,350 15,298 12,106 8,603 6,752 4,855 5,241
Rasio Jenis Kelamin 5 102,76 104,44 106,81 102,75 103,14 91,42 87,80 88,91 92,74 92,84 88,21 92,40 83,79 81,51 73,21 63,17
Sumber Data : Kabupaten Maros Dalam Angka, 2014
30
2. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kabupaten Maros berjumlah 407 orang, yang tersebar di 14 Kecamatan. Jumlah tersebut terdiri dari : NO
PENYULUH
PNS
THL-TBB
SWADAYA
SWASTA
JUM
1
Pertanian
87
29
199
0
315
2
Perikanan
15
-
34
0
49
3
Kehutanan
7
-
36
0
43
109
29
269
0
407
Jumlah
Jika dilihat dari jumlah 407 orang Penyuluh penyuluh
di Kabupaten Maros,
swadaya terbanyak yakni 269 orang atau 66 persen,
penyuluh PNS 109 orang atau 27 persen dan Penyuluh THL 29 orang/ atau 7 persen yang tersebar di 14 Kecamatan. Tabel 28. Sebaran PenyuluhPertanian,Perikanan dan Kehutanan PNS berdasarkan umur Tahun 2015 Di Kabupaten Maros.
Kelompok Umur PNS (Tahun)
N O
PENYULUH
1
56
TOTA L
31-35
Pertanian
0
2
7
12
20
32
14
87
29
116
2
Periknan
0
0
0
5
3
4
3
15
0
15
3
Kehutanan
0
0
0
3
1
1
2
7
0
7
Jumlah
0
4
5
20
24
37
19
109
29
138
Prosentase
0
3,66
4,58
18,34
22,00
33,94
17,43
100
data
5155
TH L
30
Berdasarkan
41-45
4650
JML PNS
3640
diatas
menunjukkan
penyuluh
PNS
di
Kabupaten Maros sebagian besar berumur51 - 55 tahun (33,94%), disusul umur 46 - 50 tahun (22 %),umur 41-45 (18,304%), umur 36-40 tahun(4,58 %) Dan 19 orang (17,43 %) usia diatas 56 tahun. Sehingga diperkirakan tahun 2016/2018, 12 -18 orang penyuluh pensiun, apabila asumsikan usia pensiun 60 tahun.
31
Tabel.29. Penyuluh PNS berdasarkan Pendidikan tahun Kabupaten Maros
NO
2015 Di
KATEGORI PENDIDIKAN
PENYULUH
TOTAL
SLTA
D-1/D-2
D-3
D-4/S-1
S-2
S-3
1
Pertanian
3
0
5
69
11
0
87
2
Perikanan
0
0
0
10
4
1
15
3
Kehutanan
1
0
0
5
1
0
7
Jumlah
4
0
5
84
16
1
109
Prosentase
3,66
0
4,58
77,06
14,67
0,91
100
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan penyuluh sebagian besar berpendidikan D4/S1(77,06%), S2/S3(15,58%) selanjutnya SLTA dan D3 masing-msing (3,66 dan (4,58%) data tersebut menunjukkan bahwa penyuluh dikabupaten Maros masih berpeluang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Tabel 30. Penyuluh PNS berdasarkan Pangkat / Jabatan Fungsional. N
KATEGORI JABATAN PENYULUH
O
TOTAL
I.PENYULUH TERAMPIL
II.PENYULUH AHLI
1
Pertanian
4
5
3
2
11
19
43
0
87
2
Perikanan
0
0
0
0
1
4
10
0
15
3
Kehutanan
0
0
0
1
0
4
2
0
7
Jumlah
4
5
3
3
12
27
55
0
109
Prosentase
3,66
4,58
2,75
2,75
11,00
24,77
50,54
0
100
Keterangan : I.Penyuluh Terampil 1. Pelaksana Pemula 2. Pelaksana 3. Pelaksana Lanjutan 4. Penyelia
II. 1. 2. 3. 4.
Penyuluh Ahli Pertama Muda Madya Utama
32
Berdasarkan Tabel diatas, menunjukkan bahwa Penyuluh di Kabupaten sebanyak 55 orang (50,54%) dengan pangkat golongan Iva,IVd dan IVc dengan jabatan Penyuluh Madya, disusul Jabatan Penyuluh Muda 27 orang(24,77%) dengan Pangkat /golongan IIIc dan IIId.Untuk penyuluh terampil sebanyak 12 orang (11,00 %).
3. Karakteristik Kelompok Tani a) Kelembagaan pelaku Utama Lembaga Kelompok tani-nelayan sangat penting keberadannya dalam pembangunan pertanian kehutanan karena disamping sebagai kelas belajar-mengajar juga berfungsi sebagai unit produksi, wahana kerjasama dan kelompok usaha. Penumbuhan kelembagaan pelaku utama tersebut berpedoman pada Permentan No 82/Permentan/OT.140/8/2013, tentang pedoman Pembinaan kelompok tani dan gabungan kelompoktani, Ketmen Kelautan dan perikanan No. Kep.14/MEN/2012, tentang pedoman umum penumbuhan dan pengembangan kelembagan pelaku utama perikanan,dan Ketmen Kehutanan no.P.57/Menhut-II/2014 tentang pedoman pembinaan kelompok tani hutan , yang diarahkan pada tumbuhnya suatu kerjasama yang bersumber dari kesadaran para pelaku utama dengan cara bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.
33
Tabel 31.Kelas Kemampuan Kelompok Tani berdasarkan Kecamatan Tahun 2015.
Tabel. 32.
No
Kelas Kemampuan Kelembagaan Pelaku UtamaKelautan DanPerikanan.dan KUP (Kehutanan). Tahun 2015 POKDAKAN
Kecamatan
1 1
2 Maros Baru
Pemula 3 22
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Turikale Marusu Lau Bontoa Bantimurung Simbang Mandai Tanralili Moncongloe Tompobulu Cenrana Camba Mallawa Jumlah
4 23 23 52 4 2 5 1 136
KUB
Madya 4 6
Utama 5 -
Jumlah 6 28
7 -
Pokl as khar 8 -
1 5 4 4 20
-
5 28 27 56 4 2 5 1 156
12 20 32
3 2 5
Pokwa s mas 9 -
Kehuta nan/ KPUP 10 5
2 2
6 4 21 5 4 7 14 8 34 14 9 9 240
34
Adapun kelembagaan pelaku utama yang belum mendapatkan surat Keputusan Bupati Maros sbb; = = = =
Pertanian Perikanan Taruna tani KWT
64 11 7 38
kelompok. kelompok. kelompok, kelompok
b) Kelompok Wanita Tani. Dalam kegiatan pertanian,perikanan dan kehutanan selain bapak tani yang aktif dalam mengolah usaha taninya juga wanita tani turut berperan dalam mengusahakan berbagai kegiatan Pertanian,perikanan dan kehutanan yang meliputi : Usaha Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan. Kegiatan wanita tani yang paling menonjol adalah memanfaatan pekarangan dan pengelohan hasil pertanian dan perikanan. Untuk lebih mengoptimalkan peranan wanita tani, makadiKabupaten Maros di 07 Kecamatan, 08 Desa atau 08 kelompok memperoleh Program P2KP/ Kawasan Pangan lestari Pangan (KRPL) tahun 2016.
c) Pos Penyuluhan Pertanian ( posluhtan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Tabel 32.
Jumlah Pos Penyuluhan Pertanian (posluhtan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menurut Kecamatan di Kab. Maros. Posluhtan No
Kecamatan
Gapoktan
Non FMA
FMA
Non PUAP
PUAP
1
Mandai
1
5
0
6
2
Moncongloe
-
5
0
5
3
Maros Baru
2
5
0
7
4
Marusu
3
4
0
6
5
Turikale
3
4
1
4
6
Lau
2
4
0
7
7
Bontoa
3
6
0
8
8
Bantimurung
2
6
0
8
9
Simbang
2
4
0
7
Ketera ngan
35
10
Tanralili
2
6
1
7
11
Tompobulu
4
4
0
6
12
Camba
4
4
0
7
13
Cenrana
2
5
0
8
14
Mallawa
6
5
0
11
36
67
2
101
Jumlah
4. Penunjang Lembaga / Instansi Pemerintah maupun swasta yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung dan melayani kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha di Kabupaten Maros, terdiri atas : 1. Lembaga Pendukung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
K U D dan Koperasi Tani Kios Saprodi BRI Unit Desa BP3K / BLPP BBI Padi Sang Hyang Seri Unit Penetasan Pos Keswan Unit Pembibitan Ternak Tempat Pelelangan Ikan Tempat Pendaratan Ikan Rumah Potong Hewan (Permanen) Rumah Potong Hewan (Darurat) Perusahaan Pertanian kehutanan Perusahaan Pertanian kehutanan Swasta Perguruan Tinggi Swasta Sekolah Pertanian Swasta Koperasi Peternak Unggas Poutry Shop Perusahaan Peternak P a s a r Bengkel BPSB BPTP TPK Penyalur Benih
= 21 Unit = 85 Unit = 7 Unit = 14 Unit = 1 Unit = 1 Unit = 3 Unit = 2 Unit = 3 Unit = 1 Unit = 1 Unit = 2 Unit = 10 Unit = 1 Unit = 120 Unit = 3 Unit = 3 Unit = 2 Unit = 8 Unit = 8 Unit = 17 Unit = 26 Unit = 1 Unit = 1 Unit = 320 Unit = 7 Unit 36
27. Balai Besar VETERINER 28. Karantina Ternak 29. BALITSERIAL 30. Balai P P Budidaya air Payau. 31. Instalasi Laboratorium Tanah 32. Balai Benih Padi 33. Balai Benih Ikan 34. Prusda Pertanian
= = = = = = = =
1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 0 Unit
2. Sarana dan Prasarana Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Sarana dan Prasarana Transportasi, Komunikasi merupakan faktor yang sangat menunjang kelancaran suatu kegiatan. Dengan lancarnya lalu lintas mengakibatkan aktifitas masyarakat semakin meningkat sehingga penyebaran informasi segala arah dapat dijangkau termasuk dalam menunjang pemasaran hasil pertanian kehutanan. Sarana
transportasi
yang
berupa
jalan
sebagai
sarana
penunjang demi lancarnya roda pembangunan, maka Kabupaten Maros pada tahun akan datang diupayakan peningkatannya sehingga saat ini panjang permukaan jalan ( Km ) pada tiap Kecamatan, antara lain: -
Kecamatan Mandai-Tanralili Jalan beraspal 60,00 %, berbatu 20,50 %, dan jalan tanah 19,50 %. Kecamatan Camba-Mallawa Jalan beraspal 43,40 %, berbatu 24,25% dan tanah 32,35 %. Kecamatan Bantimurung jalan beraspal 65,10 %, berbatu 15,60 % dan jalan tanah 10,30 %. Kecamatan Maros Baru- Bontoa 62,75 %, berbatu 21,25 % dan jalan tanah 16,00%.
37
BAB III TUJUAN DAN SASARAN
1. T u j u a n Tujuan
umum
Pembangunan
Pertanian,
Perikanan dan
kehutanan merupakan subsistem Pembangunan Nasional, yakni meningkatkan produksi pertanian,perikanan dan kehutanan secara terus menerus guna : -
menuhi kebutuhan bahan baku bagi industri dalam negeri yang terus berkembang.
-
Meningkatkan Devisa dari ekspor hasil-hasil pertanian,perikanan dan kehutanan keluar negeri.
-
Penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha.
-
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan pelakuk utama.
-
Memelihara kemantapan swasembada pangan (Beras) mencapai swasembada palawija dan hortikultura.
-
Menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan makanan rakyat
-
Memperbaiki
keadaan
Gizi
masyarakat
melalui
penganekaragaman jenis bahan pangan. -
Menciptakan keterkaitan dan ketergantungan dengan sektor Industri
dan
Jasa
menuju
terbentuknya
jaringan
kegiatan
Agribisnis dan Agroindustri yang produktif.
2. S a s a r a n Pencapaian sasaran Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan tahun 2016 ditujukan untuk lebih mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian kehutanan sebagai satu kesatuan jaringan yang utuh dalam melayani program-program pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan dan dalam upaya 38
meningkatkan kemampuan petani-nelayan
untuk mengelola dan
mengembangkan usahanya. Sasaran program dalam kegiatan itu meliputi keempat subsektor yang meliputi : A. Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura 1. Meningkatkan produktifitas Padi dari 71,34 Kw/Ha menjadi 77,80 Kw/Ha serta perluasan areal tanam IP 300 dicapai 6 000 ha menjadi 7 000 ha dengan upaya penerapan teknologi, yang meliputi : -
Meningkatkan penggunaan varietas Benih padi bermutu dengan
-
Varietas unggul baru,
-
meingkatkan
penggunaan
Varietas
Genja
(VUG)
dan
Varietas Umur Sangat Genja( VUSG) untuk sawah IP 300 -
Meningkatkan penggunaan pupuk berimbang ( NPK dan Oranik ) melalui kemitraan denga BUMN Pertanian
-
Meningkatkan luas sistem tanam jejer legowo.
-
Meningkatkan penggunaan alat panen padi anjuran.
2. Meningkatkan produktivitas jagung dari 57,57 Kw/Ha, menjadi 59,00 Kw/Ha melalui upaya penerapan, yang meliputi : - Meningkatkan penggunaan Varietas benih jagung bermutu dengan varietas unggul berlabel. - Perbaikan penggunaan pupuk beribang (Urea,NPK dan Organik. - Perbaikan Waktu tanam / Pola tanam dan jarak tanam 3. Meningkatkan produktivitas kedelai dari 18,81 Kw/Ha menjadi 19,25 Kw/Ha melalui penerapan teknologi, meliputi : - Meningkatkan penggunaan varietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi. - Melaksanakan pengendalian hama secara bijaksana dan ramah lingkungan - Perbaikan pola tanam dan pembuatan parit/Drainase
39
4. Meningkatkan produktivitas Kacang Tanah dari 18,50 Kw/Ha menjadi 19,00 Kw/Ha - Peningkatan penggunaan benih varietas bermutu dengan varietasunggul berlabel yang spesifik lokasi. - Perbaikan jarak tanam dan penggunaan pestisisa ramalingkungan - Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dengan pupuk organik 5. Meningkatkan produktifitas kacang Ijo dari 19,00 kw/ha menjadi 19.11 Kw/Ha melalui penerapan teknologi, yang meliputi: - Peningkatan penggunaan Vaarietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi - Perbaikan pembuatan parit/Drainase. - Peningkatan pengandalian hama dan penyakit secara bijaksana. 6. Meningkatkan produktifitas ubi kayu dari 203,36 Kw/Ha menjadi 214,20 Kw/Ha melalui penerapan teknologi yang meliputi : - Penggunaan varietas bermutu - Perbaikan pelaksanaan pemotongan stek dari 75% menjadi 90%. - Pasca panen ( pengolahan hasil) - peningkatan penggunaan penggunaan pupuk organik dan an organik 7. Meningkatkan produktifitas ubi jalar dari 335,91 Kw/Ha menjadi 339,20Kw/Ha melalui upaya penerapan teknologi, yang meliputi: - Penggunaan Varietas unggul. - Perbaikan Pola tanam/Waktu Tanam& Pengolahan tanah - Perbaikan cara pemupukan dan pengendalian OPT. 8. Meningkatkan produksi Hortikultural : o cabe dari 27.980 kwintal menjadi 29.011kwintal; o Tomat dari 661 kwintal menjadi 700 kwintal o Kacang Panjang dari 920 kwintal menjadi 980 kwintal o Ketimun dari 1653 kwintal menjadi 1900 kwintal o Labu siangdari 886 kwintal menjadi 900 kwintal o Kangkung dari 306 kwintal menjadi 390 kwintal o Bayam dari 219 kwintal menjadi 278 kwintal o Semangkadari 56.000 kwintal menjadi 58.000 kwintal o Melondari 1.808 kwintal menjadi 1980 kwintal 40
Peningkatnya produksi melalui penerapan teknologi sbb : -
Penggunaan varietas benih bermutu yang spesifik lokasi Meningkatkan pengendalian hama / penyakit secara bijaksana dan ramah lingungan Penggunaan pupuk berimbang organik dan an organikPengolahan hasil / pasca panen Perluasan areal, terutama dilahan sawah sesudah panen padi gadu
10. Peningkatan produksi buah buahan : o Mangga dari 9896 kwintal menjadi 10121 kwintal; o Durian dari 361 kwintal menjadi 400 kwintal o Jeruk dari 1614 kwintal menjadi 1700 kwintal o Jambu Biji dari 738 kwintal menjadi 800 kwintal o Pepaya dari 380 kwintal menjadi 390 kwintal o Nenas dari 234 kwintal menjadi 280 kwintal o Pisang dari 2570 kwintal menjadi 2900 kwintal o Jambu Air dari 125 kwintal menjadi 130 kwintal o Nangka dari 1.085 kwintal menjadi 1120 kwintal o Rambutan dari 1093 kwintal menjadi 1162 kwintal o Sirsak dari 174 kwintal menjadi 200 kwintal dengan penerapan teknologi : - perluasan areal /penanaman tanaman baru - Peningkatan penggunaan benih berutu dan unggul - Pemupukan berimbang NPK dan pupuk organik. - Pengendalian Organism Penggangu Tanaman ( OPT ) - Penanganan Pasca panen 11. Peningkatan produksi tanaman obat-obatan: o Jahedari 1.934.974 tangkai menjadi 2.314.000 tangkai;; o Lengkuas dari 312.640 tangkai menjadi 368.000 tangkai; o Kunit dari 4883 tangkai menjadi 4900 tangkai . 12. Peningkatan produksi tanaman Hias, dicapai anggerek 7230 menjadi 8100 tangkai, krisan 0 tangkai menjadi 200 tangkai, mawar 306 tangkai menjadi 381 tangkai, Sedap malam 500 tangkai menjadi 700 tangkai. 13. Menekan kehilangan hasil dari pada perlakuan pasca panen padi dari 12 % turun menjadi 9 % melalui upaya perbaikan penanganan pasca panen,
41
B. Sub Sektor Peternakan Tujuan yang ingin dicapai dalam program peternakan di Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Unggas ( Ayam Buras / Itik ) Peningkatan produksitelur ayam buras,dicapai 569.906 kg, menjadi 600.000 kg, telur itik dicapai 2.096.754 kg menjadi 2.203.000 kg
dan telur ayam ras 2.534.271 kg menjadi
2.800.000 kg. Itik manila 69.245 kg menjadi 371.100 kg..Dengan meninkatkan cara beternak yang tradisional kearah peternakan yang intensif dengan penerapan sapta usaha dalam bidang peternakan yang meliputi : -
Penyediaan bibit unggul baik dalam bentuk anak ayam ( DOC ) maupun ayam dara, dan DOD (Anak itik )
-
Penyediaan kandang yang terpisah dengan rumah atau rumah
kandang
(Rukan)
untuk
memudahkan
dalam
pemeliharaan. -
Penyediaan Pakan Tambahan dengan
memanfaatkan
bahan lokal. -
Pengendalian penyakit ND (New Castle Disease) dengan jalan vaksinasi secara rutin dan menyeluruh sesuai anjuran, yakni 4 Hari, 4 Minggu - 4 Bulan dan setiap 4 bulan diulang kembali.
-
Penanganan reproduksi dengan pengaturan perbandingan jantan dan betina 1 : 6 – 8 ekor untuk meningkatkan fasilitas telur tetas.
-
Pemanfaatan
mesin
penetas
buatan
lokal
untuk
mempercepat pertambahan populasi dan meningkatkan periode bertelur pada ayam buras/itik dari 3 kali setahun menjadi 4 – 6 kali dalam setahun. -
Untuk ayam Ras
baik
pedaging
maupun
petelur
diupayakan penerapan manajemen pemeliharaan yang lebih 42
baik agar petani dapat mengformulasi sendiri ransumyang tersedia secara lokal untuk menekan biaya pakan. 2. Ternak Besar dan Ternak Kecil Usaha untuk meningkatkan populasi dicapai 72.867 ekor menjadi 80.000 ekor sapi potong, kerbau 2.960 menjadi 3.010 ekor, Kuda dicapai 5.900 menjadi 6.020, ekor, kambing 26.365 ekor menjadi 28.000 ekor, babi 934 menjadi 980 ekor.dapat dilakukan dengan cara : -
Memperbaiki mutu dan genetik ternak dengan jalan melaksanakan kegiatan inseminasi buatan dengan sasaran kurang
lebih
51%
dari
populasi
dalam
wilayah
pengembangan IB. -
Menyediakan pakan yang bermutu dan jumlah cukup, dengan mengadakan penanaman rumput unggul (Rumput Gajah dll) dan penanaman jenis legum/kacang-kacangan sebagai pakan campuran seperti : Gamal, Turi, Lamtoro, dan pemberian pakan penguat untuk sapi / kerbau yang akan di gemukkan.
-
Mengadakan vaksinasi dan pengobatan antrax secara rutin setiap tahun dan merata untukkesemua kecamatan minimal 85% dari populasi.
-
Menghindari adanya pemotongan pada ternak betina yang masih produktif sesuai dengan Instruksi Gubernur.
-
Menghindari terjadinya perkawinan alam pada pejantan yang tidak produktif termasuk perkawinan kerabat
( In
Breading ). -
Pemanfaatan limbah pertanian (Jerami padi)
untuk
menghindari terjadinya kekurangan pakan pada musim kemarau (paceklik), dengan terlebih dahulu diadakan pengawetan (silase, amoniasi jerami). -
Mengadakan penggemukan pada sapi dan kerbau jantan untuk meningkatkan kualitas daging, penambahan berat badan dan memenuhi permintaan pasar. 43
-
Penyediaan kandang ternak untuk menghindari ternak berkeliaran
dan
mengoptimalkan
pemanfaatan
pupuk
kandang, sebagai bahan untuk pembuatan pupuk organik. C.
Sub Sektor Kehutanan & Perkebunan (HutBun) Peningkatan produksi kelapa dalam dicapai 257.00 ton menjadi 300 ton, Kakao 715 ton menjadi 778 tondan kemiri 3.603 ton menjadi 4.000 ton, Kopi 97,40 ton menjadi 99 ton, kelapa hibrida 13,2 ton menjadi 18 ton, jmbu mete 27,1 ton menjadi 30 ton Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah
pelaku utama yang memanfaatkan
lahan dibawah tegakan hutan untuk bercocok tanam/ Budidaya lebah Madu. 2. Peningkatan pengetahuaan, keterampilan pelaku utama tentang
pola
usahatani
dengan
sistim
Agroforetry,
perlindungan konservasi sumberdaya hutan sehingga fungsi lahan dapat dioptimalkan. 3. Meningkatkan sikap pelaku utama dan usaha dalam hal teknik produksi kayu melalui pengembangan hutan rakyat& pemanfatan potensi sumberdaya hutan, Pesisir pantai/laut 4. Terbitnya perilaku petani menjadi petani pelestari sumber daya
alam,melalui
peanfaatan
lahan
secara
berkesinambungan(lestari) 5. Meningkatnya
produksi
tanaman
perekbunan
melalui
penggunaan benih unggul dan penerapan teknologi yang dianjurkan, pengendalian OPT serta perluasan luas areal tanam 6.
Meningkatkan keterampilan pelaku utama dan pelaku usahadalam hal teknologi pra produksi dan pasca panen.
7.
Memberikan pemahaman pelaku utama tentang teknik penganeka
ragaman
tanaman
atau
pola
diversifikasi 44
diharapkan pendapatan dan kesejahteraan petani dapat tercapai.
D.
Sub Sektor Perikanan dan Kelautan 1. Meningkatkan produksi ikan budidaya,perikanan laut & Perairan Umum Masing-masing sebagai berikut : a. Budidaya -
Tambak dicapai udang 2.589,70ton menjadi 2.700,00 ton Ikan bandeng dicapai 8.444,60 ton menjadi 8.500 ton
-
Kolam dicapai 386,60 ton menjadi 400,00 ton
-
Minapadi dicapai 19,60 n ton menjadi 21,00 ton
b. Perikanan tangkap -
Perikanan laut Produksi dicapai 14.714
ton menjadi
16.000 ton. -
Perairan Umum, dicapai 448,8 ton menjadi 711,50 ton.
-
Budidaya air tawar 406,20 ton menjadi 450 ton.
-
Budidaya air payau 11.034,8 ton menjadi 12.500 ton Dengan upaya menerapkan teknologi yang meliputi :
1. Perikanan Budidaya -
Meningkatkan pemakaian bibit unggul dan bernutu
-
Managemen Kualitas air
-
Pengendalian hama dan penyakit
-
Pola Tanam
-
Perluasa areal budidaya ikan bersama padi di sawah (Minapadi)
-
Penyediaan bibit tepat waktu dan jumlah dan
-
Pakan tambahan
2. Perikanan Tangkap Dengan upaya meningkatkan sarana alat tangkap seperti : -
Kapal motor (motorisasi)
-
Alat tangkap (jaring dll) 45
E.
Permodalan dan teknologi.
Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan -
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan penyuluh melalui pendidikan formal maupun non formal sehingga kualitas penyuluh sesuai dengan kebutuhan teknologi di wilayah desa (spesipik lokasi).
-
Dari
segi
jumlah
penyuluh
masih
dirasakan
kurang
dibandingkan dengan jumlah Desa/WKPP. -
(Penyuluh Pertanian 87 PNS 29 THL, Perikanan 15 dan Kehutanan 7 orang, untuk pertanian swadaya 199 orang, perikanan swadaya 34 orang dan kehutanan swadaya 36 orang)
-
Meningkatkan Kompetensi Penyuluh(Sertifikasi)dicapai perta tainan10 org(12%), perikanan2 orang(13%) dan kehutanan 3 orang(37 %).
F.
Kelembagaan pelaku Utama Meningkatkan kemampuan kelas kelompok terutama dalam hal kemampuan mengidentifikasi potensi wilayah, memilih dan menetapkan jenis usaha serta pengolahan aset dan
pembukuan
keuangan
kelompok
sehingga
kelas
kemampuan kelompok meningkat yang dicapai :
Pemula
316
menjadi
208 kelompok
Lanjut
388
menjadi
463 kelompok
Madya
118
menjadi
147 kelompok
Utama
09
menjadi
19 kelompok
jumlah kelompok pelaku utama perikanan, sebagai berikut: -
Pokdakan
-
KUB
-
Poklahsar
156
menjadi
172
kelompok
32
menjadi
52
kelompok
5
menjadi
10
kelompok 46
-
Pokmaswas
2
menjadi
5
kelompok
Dan peningkatan kelas kemampuan kelompok pelaku utma perikanan dari pemula : 136, madya: 20, utama : 0 kelompok menjadi pemula 121,
madya
30, dan utama 5 (khusus
Pokdakan). Peningkatan Jumlah Kelompok Usaha Produktif (KUP) Bidang Kehutanan: -
G.
KUP 140 menjadi 170 kelompok sesuai dengan potensi
Penumbuhan
dan
Pengembangan
Kelembagaan
Petani.
Kelompok yang belum mendapatkan SK. Bupati -
Pertanian
64
Kelompok
-
Perikanan
11
Kelompok
-
KWT
38 Kelompok
-
Taruna Tani
7
Kelompok
47
BAB IV MASALAH Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program tahun 2015, maka dapat dirumuskan masalah-masalah dari keempat sub-sektor seperti berikut ini, A. Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura. 1. Keterbatasna pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan petugas dalam penggunaan komponen teknologi PTT, pengembangan keitraan usaha dan memanfaatkan SDA untuk kompos. 2. Kurangnya pengetahuan , keterampilan dan sikap pelaku utama dalam menjaga kesuburan tanah
melalui konservasi dan
reklamasi lahan, pengendalian alih fungsi lahan dan pengelolaan irigasi 3. Kurangnya pengetahuan,keterampilan dan sukap pelaku utama dalam mengupayakan mutu produk sehingga dapat memenuhi standar mutu. 4. Kurangnya penghetahuan,ketrampilan dan sikap pelaku utamam dan peaku usaha dalam halteknik Budidaya dan pengolahan sayuran dan buah. 5. Masih kurangya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama, pelaku usaha dan petugas tentang mutu , jumlah, konsinuitas dan harga produk hortikultura. 6. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dalam hal budidaya dan pemanfaatan tanaman obat-obatan dan tanaman hias 7. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam pengadaan alat
panen padi dan alat pengering gabah
(khusus IP 300)
48
B. Sub Sektor Peternakan 1. Masih kurangnya pengetahuan, ketermpilan dan sikap
pelaku
utama dalam penyediaan pangan asal ternak(daging,telur dan susu)
dan
pengendalian
dan
pemberantasan
penyakit
PHMSZE(Penyakit Hewan Menulara Strategi, Zoonosis Eksotik) antara lain ; Avian influenza, Antrak, Rabies,Brocellosis. 2. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan usaha budidaya,
dalam hal penyediaan kandang, pakan
tambahan maupun pengolahan limbah kotoran ternak. 3. Orientasi pelaksanaan kegiatan dalam usaha ternak belum bercorak Agribisnis kecuali ayam Ras. 4. Kesadaran petani untuk melakukan Inseminasi Buatan ( IB ) masih rendah. C. Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan . 1. Kurangnya pengetahuan, keterapilan dan sikap pelaku utama dalam hal pemanfaatan lahan dibawah tegakan hutan untuk usahatani, sehingga pelaku utama hanya menelantarkan tegakan tersebut. 2. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan pelaku utama tentang konservasi dan agroforestry. 3. Kurangnya pengtahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam halkemitraan dengan pengusaha kayu untuk pengembangan hutan rakyat. 4. Belum
dimanfaatkannya
benih
bersertifikat
pada
komoditi
perkebunan sebagian besar pelaku utama 5. Sebagian besar tanaman kelapa, kakao umur tanaman sudah tua/ kurangproduktif. 6. Belum optimalnya perluasan dan pengebangan areal tanaman perkebunan(Kakao, kemiri dan kopi ) yang merupakan komoditas strategis sebagaisumber pendapatan masyarakat. 49
D. Sub Sektor Perikanan dan Kelautan. 1. Keterbatasan Pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam hal pemanfaatan laut/perairan umum untuk lokasi budidaya ikan systemkurungan (karaba) 2. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang peningkatan produktivitas udang dan bandeng di tambak khususnyapersiapan dasar, pengendalian penyakit udang serta pakan butan 3. Terbatasnya
kemampuan
dan
keterampilan
pelaku
utama
nelayan tangkapdalam hal sarana & prasarana perikanan untuk memperluas areal tangkapannya, tehnik menetapkan areal tangkap. 4. Terbatasnya pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelakuusaha dalam hal teknik budiada ikan air tawar di kolam maupun disawah 5. Kurangnya
pengetahuan
dan
keterampilan
pelaku
utama
pengolah pemasar (POKLAHSAR) tentang teknik pengolahan hail perikanan managemen pemasaran. 6. Masih lemahnya pengetahuan dan keterampilan Pelaku utama dan pelakuUsaha Tentang pencemaran lingkungan. E. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang menjadi masalah usaha
khususnya dalam menfasilitasi pelaku utama dan pelaku adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi penyelenggaraan penyuluhan kurang berjalan dengan baik. 2. Penyusunan programa penyuluhan belum sesuaiwaktu dan kebutuhan petani dilapangan. 3. kompetensi penyuluh masih belum
sesuai dengan kebutuhan
pelaku utama dan Pelaku usaha. 4. Belum terpenuhinya penempatan satu desa satu penyuluh 50
5. Peningkatan
kompetensi
penyuluh
melalui
diklat
masih
kurangdan tidak merata. 6. Kurang lebih 20 orang penyuluh s/d. pada tahun 2017 memasuki usia pensiun 7. Pembiayaan penyuluh yang bersumber dari pemerintah melalui DAK belum Sesuai yang diharapkan dilapangan. 8. Sarana penyuluhan di tingkat kelompok/Posluhtan dalam metode
mediaelektronikbelum
sesuai
dengan
hal
kebutuhan
lapangan. F. Kelembagaan Pelaku Utama. Kemampuan
kelompok tani-nelayan dan Gapoktan dalam
menangani masalah yang dihadapi anggotanya dalam berusaha tani pada umumnya masih sangat terbatas, karena : a. Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan pelaku utama dalam mengidentifikasi potensi yang dimilikinya. b. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku utama untuk memilih usaha yang paling menguntungkan, mengidentifikasi kebutuhan informasi, teknologi dan sarana yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. c.
Masih kurangnya keswadayaan, keswadanaan dan kepemimpinan petani dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, Perikanan dan kehutanan dengan memperhatikan keseteraan gender.
d. Kurangnya perhatian kelompok pelaku utama terhadap lingkungan yang mendorong lahirnya fasilitas pembelajaran bagi petani di tingkat desa dimana para petani, laki-laki dan perempuan, dapat saling berbagi pengalaman dan juga untuk mengembangkan kemitraan diantara mereka. e. Masih
ada
pengurus
kelembagaan
pelaku
utama
belum
melaksanakan sesuai tugas dan fungsi masing- masing
51
f.
Masih rendahnya minat kelompok pelaku utama/ petani untuk mencoba dan mencoba Inovasi/teknologi yang baru,
meskipun
teknologi tersebut berkaitan dengan usahataninya. g. Masih adanya pelaku utama belum memahami peranan kelompok pelaku utama.
52
BAB V CARA MENCAPAI TUJUAN Berdasarkan Analisa Keadaan dan Tujuan yang ingin dicapai, maka diperlukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode penyuluhan yang sesuai dengan spesifikasi lokasi. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut maka pelaksanaan penyuluhan perlu didukung oleh dana yang bersumber dari APBN, APBD,APBN dan berbagai sumber anggaran serta swadaya pelaku utama dan pelaku usaha sendiri. Kegiatan penyuluhan pertanian,perikanan dan kehutanan yang dilaksanakan yaitu mengupayakan : 1. Meningkatkan kemampuan pelaku utama, pelaku usaha dalam mengidentifikasi potensi yang dimilikinya. 2. Meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama untuk
memilih
usaha
yang
paling
menguntungkan,
mengidentifikasi kebutuhan informasi, teknologi dan sarana yang diperlukan
untuk
mengembangkan
usahanya
secara
berkelanjutan. 3. Meningkatkan kepemimpinan
pengetahuan pelaku
dlam
utama
dan
hal
keswadanaan
pelaku
usaha
dan dalam
penyelenggaraan penyuluhan pertanian,perikanan dan kehutanan dengan memperhatikan keseteraan gender. 4. Meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama dalam teknik fasilitasi dan organisasi petani. (Penyuluh sawadaya) 5. Mencipatakan lingkungan yang mendorong lahirnya fasilitas pembelajaran bagi pelaku utama, pelaku usaha di tingkat desa dimana para petani, laki-laki dan perempuan, dapat saling berbagi pengalaman dan juga untuk mengembangkan kemitraan diantara mereka. 6. Penyempuranaan kelembagaan pelaku utamadan pelaku usaha (melalui pembinaan khusus) 53
7. Penerapan metode penyuluhan yang sesuai dengan kondisi lahan dan kebutuhan pelaku utama,pelaku usaha dan petugas. 8. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
(penyuluh/petugas
dan pelaku utama) 9. Peningkatan
kesejahteraan
pelaku
utama
melalui
upaya
peningkatan produktivitas pertanian,perikanan dan kehutanan. 10. Meningkatkan kemampuan Gapoktan,Posluhtan& KTNA dalam perencanaan, mengelolah administrasi keuangan (pembukuan) dan secretariat kelompok. 11. Peningkatan hubungan kerjasama dengan Lembaga terkait melalui Kegiatan& pertemuan di tingkat UPT BPPKP Kecamatan maupun Tingkat kabupaten. 12. Peningkatan peran para Ibu Tani melalui kelompok wanita tani dalam hal teknik pemamfaatan lahan pekarangan dan pengolahan hasil.
BAB VI PENUTUP 54
Kabupaten
Maros
diharapkan
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan Program dengan tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BPP&KP Kabupaten Maros, dapat dijadikan bahan acuan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BPP&KP Kabupaten Maros Tahun 2016. Kepada
Kepala
Dinas
/
Badan
lingkup
Pertanian,Penyuluhan
Pertanian,Perikanan dan Kehutanan. Demikian
Programa
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan ataspartisipasinya diucapkan banyak terima kasih.
WASSALAM
MATRIKS KEGIATAN PENYULUHAN TAHUN 2016, TERLAMPIR.
55
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2016 A. Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Keadaan
Tujuan
Masalah
Meteri Sasaran
1 Lambatnya laju peningka tan produksi, priduktivitas dan mutu di tingkat pelaku utama komoditas tana man padi dicapai : 71,34 kwt/ha
2 Peningkatan produkisi, produktivitas dan mutu untuk mencapai swasem bada dan swasembada berkelanjutan dengan peningkatan produktivitas padi dari 71,34 kwt/ha menjadi : 77,80 kwt/Ha
3 Keterbatasan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) pelaku utama,pelaku saha dan petugas dalam menerapkan komponen tekno logi PTT padi.
11 PU PUS PP
penggunaanVUB, sistim tannam legowo 2:1 & 4;1 penggunaan pupk organik,dan berimbang Pengendalian H/P panen dan pacsapanen dan pemasaran hasil
Meningkatkan luas areal tanam IP 300 seluas 6000 ha menjadi 7000 ha
Kegiatan/ Metode
Dan penggunaan Vari etas umur Sangat Gen ja (VUSG) dan Varietas Umur Genja (VUG) ser ta alsintan (alat panen, pengering gabah) pada tanaman padi IP 300 (Combine harvester) VUSG,VUG & Alat panen perontok pa di Alat penge ring gabah
12
Kegiatan Penyuluhan volume Lokasi
13
Waktu
Sum ber biaya
Penang gung jawab
Pelaksana
14
15
16
17
-upsu peningka tan produksi padi Penangkaran benih padi -Pengendalian serangan Opt -gerakan tanam legwo Demplot pupuk organik
PM
Semua Kec.
Mt.2016
APBN
DISTAN
Distan/PP K Poktan
18
SDA
PM
APBD
Distan
14 unit
sda
Mt. 2015 /2016 sda
APBD
Distan
14 unit
14 kec
Sda
APBD
Distan
14 unit
Kab.
Ta. 2016
APBD
BPPKp/ Distan
Distan. PPK BP3K/Pos luhtan/ poktan , Babinsa, gapktan & sarjana
-Germas PHT -Peny. RDKK -Bintek penyulh -kursus tani -Rembug tani -FFD -Demplot -Temu teknis -pendampigan & pengawalan -Peny.RKT desa -Media Cetak -kunjgn(CP/CL) -Monev
14 unit 103 pk 7 unit 60 unit 71 unit 3 unit 60 unit 7 unit 60 unit
14 Kec 7 kec 14kec 7 kec 14 kec 7kec 7 kec Kes/Ds a Sda
Ta. 2016 sda Mt.2016 Mt.2016 Mt.2016 Mt.2016 Mt.2016 Mt 2016 thn 2016
APBN/ APBD sda sda sda sda sda APBN
Distan /BPPKP BP3K SDA SDA SDA SDA SDA SDA
sda Poktan BP3K/pos luhtan poktan sda sda sda BP3K./klp Sarjana
thn.2016 thn.2016 thn.2016 thn.2016
APBN/ APBD BOP BOP
BPPKP BPPKP BPPKP BPPKP
/mahasiswa
- demcara Com baine har Vestr -menyusun ma teri penyuluhan & spesifik lks -Kjngan klp. -pertamuan/Pel atihan
9 unit
Des 16
APBN
Thn2016
APBD
BPPKP/ Distan. BP3K/B PPKP
Thn2016
BOP
SDA
SDA
SDA
SDA
/mahasiswa
56
103 pk 450 ek 2x/bln 60 unit
7 kec kab 14 kec Kab.
Apbn/d
Kab. 300ek Kab. 2x/bln 14 kec. 2x/bln
BP3K/ klp BP3K/klp BP3K/klp
BP3K. dan Poktan Posluhtan Poktan. PPK Posluhtan Poktan
sda
1. Lambatnya laju peningka tan produksi, priduktivitas dan mutu di tingkat pelaku utama dan pelaku usaha komoditas masing2 : dicapai kw/ha jagung 57,57 kedele 18,81 k tanah 18,50, kc hijau 19,00,
2.
3.
Meningkatkan pengeta huan keterampilan & si kap(PKS) pelaku utama, pelaku usaha dan Petu gas tentang pentingnya pe ningkatan produksi, pro duktivitas dan mutu untuk mencapai swa sembada. Target Sbb : jagung: 59,00 kwt/ha Kedele : 19,25 kwt/ha Kc tanah: 19,00 kwt/ha k. Hijau : 19,11 kwt/ha melalui perbaikan teknologi budidaya dan pengolahan hasil
Keterbatasan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) pelaku utama, pelaku usaha dan petugas dalam penggunaan komponen teknologi PTT, al
11.
Sistem tanam Pengendalian H/P pemupukan berinbang
13.
18.
thn.2016
APBN/ APBD
BPKKP Distan
Kelender tanam
-Kunjungan & CP/CL
2x/bln
14 kec
thn.2016
BOP
BP3K/ BPPKP
-menyusun me dia penyuluhan
500ek
8 kec
peb/Sep 2016
APBD/ BOP
SDA
-Penyusunan RDK/RDKK
40 unit
8 kec.
thn.2016
BOP/ Swdy
BP3K/ BPPKP
BP3K Posluhtan Poktan SDA Poktan BP3K Poktan BP3K BP3K Poktan Sda
-Demplot pemupukan
3 unit
Mt.2016
APBD swdya
SDA
Sda
Pengendalian hama & penyakit secara bijaksdana
-FFD
18 unt
Mt.2016
SDA
SDA
Sda
-germas Tanam & POPT
10 unit
B.mrun g simban g M.Loe SDA
MT.2016
Swdy /BOP
SDA
Sda
pacsapanen dan pengo- lahan hasil
-Kursus tani
40 unit
MT.2016
APBD
SDA
Sda
-pengawalan & pendampingan
2 unit
Thn2016
APBN
Distan BpPkP
-Demcara pengolahan hasil kedele, jagung
7 unit
Ta. 2016
APBD/ APBN
SDA
PPK, BP3K Poktan Sarjana /mawasis wa
-pertemuan / diskusi
2 x/bln
Sda
BOP Swdya
SDA
-demacara tanam
7 unit
Kab/ke c
Apr/nop
BOP
SDA
Kunjungan/anja ngsana
2x/bln
8 Kec
Thn2016
BOP
BPPKP
BP3K/ Posluhtan
Liptan/brosur Demcara
100 ek Sept 16 2x/bln
4 Kec
Agts 16 Sda
APBD BOP
BPPKP BpPkP
Poktan Poslhtan
m.loe mandai
Thn2016
BOP
SDA
Sept
BOP
SDA
Posluhtan BP3K SDA
Penggunaan VUB spesifik lokasi
Sistem tanam pemupukan berimbang, Panen ,
8 KEC.
KAB. 8 KEC
sumber bibit/ stek sistem tanam -Pengolahan tanah -stek bibit -pemupukan
17.
14 kec.
pemasaran hasil
ubikayu: 214,20 kwt/ha ubijalar: 339,20 kwt/ha melalui perbaikan teknologi budidaya(PEMUPUKAN) dan pengolahan hasil
16.
PM
pemasaran hasil
Dan ubi kayu 203,36,dan ubi jalar 335,91
BP3K
15.
-UPSUS Jagung & Kedele
panen/pasca dan pengolahan hasil
14.
Penyiapan lahan.
persiapan lahan. VUB spesifik lokasi
12.
pengairan
Kab.
Poktan BP3K Posluhtan SDA
pengolahan hasil
Pertemuan/disk usi Demcara
57
Sept 16
4 kec
2016
mc. loe mandai
1. Pelaku uama dalam penanga nan pasca panen kurang efisien sehingga banyak kehilangan hasil kususnya padi dan jagung
2. Meningkatkan Pengeta huan,Keterampilan & Sikap pelaku utama agar dalam pasca panen produk-produk tana man pangan dapat Efisien
3.
12.
Kurangnya Penege tahuan,Keterampilan &Sikap pelaku utama dalam penanganan pacsa panen padi dan jagung
Pembinaan & pertemuan
13 1 unit
16
17
Kab/Kec
14
2016
15
APBD
BPPKP/ Distan
BP3K. Posluhtan
18
Demcara pemipil jagung
2 unit
Kab. .
2016
APBD
SDA
BP3K/ppk Posluhtan
Revitalisasai RMU Padi
1 unit
Kab.
2016
APBD
SDA
PPK/UPT Poktan
2x/bln
2016
BOP
14 unit
14 Kec. Sda
2016
BOP/ Swdy
BP3K/ BPPKP SDA
Posluhtan & poktan BP3K & poktan
2 judul
Kab./kec
2016
BOP Swdy
SDA
BP3K & Posluhtan
2x/bln
14 Kec.
Jan-Des
Swad aya
BPPKP P3A
BP3K. Posluhtan
1x/bln
14.kec.
Jan-des 2016
BOP swada ya
BP3K & P3A
Posluhtan Poktan Gapoktan
1x/bln
14 kec
sda
sda
BPPKP
sda
5 unit
Kabupat en/kec.
Tahun 2016
APBD
Distan PPK
P3A Gapoktan
5 unit
Kec.
Tahun 2016
APBD
Distan PKK
P3A Gapoktan
2x/bln
14 Kec.
Jan-Des 2016
Swad aya & BOP
BPPKP, BP4K
Poktan Gapoktan
1x/bln
14 kec
sda
sda
sda
sda
Kunjungan Pokatan Pertemuan. Meningkatkan Pengeta huan,Keterampilan & Sikap pelaku utama,Pelaku usaha dalam penerapan teknologi pengolahan beras, & Jagung
kurangnya Penegta huan,Keterampilan & Sikap pelaku utama pelaku usaha dalam menguasai teknolo nologi pengolahan baras & Jagung
Meningkatkan Penge tahuan, Keterampilan &Sikap pelaku utama dalam pengelolaan air irigasi dan pemanfa atan embun secara efisien, dan pengadaan/ pe manfaatan jalan usahatani.
kurangnya pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama dalam pengelolaan air irigasi, sumber air (Embun) dan jalan usahatani serta peman faatan secara efisien
Pembuatan & Pe nyebaran informasi m elalui edia cetak Pertemuan/diskusi
Kunjungan Usaha Tani Jaringan irigasi kurang terpeli hara dan peng gunaan air masih boros dan transpor hasil panen ( jalan usahatani ) masih terbatas.
Media cetak/liptan
Pembuatan embun/damparit
Pembangunan jalan utani
Diskusi dan Pertemuan
Kunjungan rumah/ anjangsana
58
1 Rendahnya pro duktivitas tana man buah buan han dicapai kwt : mangga 9.896, Durian 361 jeruk 1.614 papaya 360 jmb.biji 738 nanas 234 pisang 2 570 jambu air 125 nangka 1 085 ranburan 1 093 sirsak 174 Ketersediaan benih tanaman buah-buah an belum terpenu hi kebutuhan di lapangan
Masih adanya Pelaku Utama (wanita tani) belum meman faatkan pekara ngan secara kontinyu untuk budi daya tana man Buah-bu ahan Komsumsi buah dan sayuran /kpt /thn belum memenuhi anjuran FAO
2 Meningkatkan pengeta huan dan keterampilan (PKS) pelaku utama, pe laku usaha dan petu gas tentang teknik budida ya, khususnya pe ngen dalian hama & penyakit pemupukan dan perlua san areal tanam, target kwt/ha: mangga 10 121 durian 400 jeruk 1 700 papaya 390, jambubiji 800 nanas 280 pisang 2 900 jmb air 130 nangka 1 120 Rambutan 1. 162 Sirsak 200 meningkatkan PKS pelaku utama penangkaran benih buah-buahan dalam menyedaiakan benih /bibit tanaman buah bermutu. Meningkatkan pe ngeta huan,keterampilan dan sikap pelaku utama (wa nita tani) un tuk meman faatkan pe karangan se cara konti nyu sebagai sumber vitamin keluarga Meningkatkan kesada ran masyarakat agar mengkomsumsi buah, sayuran sesuai standar
3 Kurangnya pengetahu an dan keterampilan (PKS) pelaku utama dan pe tugas tentang teknik budiadaya teru tama dalam hal pengendalian hama, penyakit dan pemupukan. serta pengembangan areal tanaman.
Kurangnya pengetahuan,keterampilan, dan sikap pelaku utama,pelaku usaha dalam hal teknik perbenyakan bibit buah bermutu dan
Peningkatan pengeta huan,keterampilan dan sikap tentang bu didaya tanaman sayu ran di pekarangan ru mah untuk pemenuhan gizi / vitamin ke luarga secara kontinyu.. Kurang pengetahuan dan kesadaran masaya kat dalam mengkom sumsi buah dan sayuran
4 V
V
V
V
V
5 V
V
V
V
V
6 7 V V
V V
V V
V
V
8 9 10 V V V
V V V
V
V
V V
V V
11
15
16
17
kec.t.lili, t,bulu,tu rikale,M Loe, Bt murung B.Mrg & Camba
Ta.2016
APBN /apbd
Distan BppkP
PPK/BP3K Poktan, KWT
Sda
sda
SDA
PPK/BP3K Poktan
2x/bln
Kab.kec
Jan-des
BOP
Posluhtan & Poktan
Brosur/ liptan
70 ekl
Kab.
Juli-Sep
Swdy
BPPKP/ BP3K Sda
Tatap muka
2x/ bln
Sda
Jan-okt
BOP swady
Sda
Posluhtan & Poktan
pemangka san cabang
Anjangsana
1x/bln
Sda
Jan-des
swady BOP
BPPKP
Posluhtan Poktan
Teknik perbanyakan benih ber mutu
Demcara perbanya Kan bibit
3 unit
T.kale, mandai Simbang
Mrt sept
swday BOP
BP3K/B PPKP
Posluhtan Poktan
Liptan/ Brosur
70 eklp
Kab/Kec .
Agt-Sep
Swdy BOP
SDA
Posluhtan Poktan
Varietas unggul
Demplot. & FFD
4 unit
Kec mdai Lau,Mlw T.kale
Jan-des
BOP Swdy
SDAA
Posluhtan Gapoktan.
Teknik Budi daya taman buah2han
Pertemuan & Disku Si kelompok
2x/bln
14 Kec
Aprl & Okt2016
BOP
BP3K BPPKP
BP3K/KW Poktan
Kunjungan poktan
2x/bln
sda.
Jan-ders
swady /BOP
Sda
BOP Swdy
Sda
Teknik pe nanaman Buah dipe karangan & dilahan kering
12
13
Germas penanaman Buah Duren,Rambu tan & markisa,Se mangka & Melon
6 unit
Demcara penanaman bibit buah
2 unit
Kunjungan poktan Pupuk & pengendali an hama
Peran buah & sayuran
59
Demcara dan hasil Sosialisai peningka tan komsumsi buah & sayuran kepada masyarakyat
8 unit
14
Kab & kec.
Agustus Okt 2016
18
BP3K/kwt
BP3K/kwt poktan
VAO yaitu : buah min 64 kg,sayurab 64,45 kg /kpt/thn) dalam upaya dipersifikasi pangan
1
2
Lambatnya laju per kembangan luas areal ta nam dan pro duksi,produktivitas dan mutu ditingkat pe laku utama ko moditas sayu ran utama di capai(KWT): Cabe :27.980 Tomat 661 kc.panjang 920 ketimun 1 653 labu siang 886 terong 157 kangkung 306 bayam 219 semangka 56600
melon
1 808
Masih tingginya penggunaan pupuk dan pestisida kimia dalam budidaya pertanian, khususnya tanaman sayuran
Meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama ,pelaku usaha dan petuga dalam budidaya sayuran terutama pemanfaatan lahan sawah sesudah pa nen padi, dan perbaikan teknik budidaya sayuran dan pemupukan organic target (KWT): cabe : 29.011 tomat: 700 kc panjang 980 Ketimiun 1 900 Lb siang 900 Terong 162 Kangkung 390 Bayam 278 Semangka 58.000 Melon 1 980
Meningkatkan penge tahuan, keterampilan dan sikap (PKS) pelaku utama dan petugas da lam pengguna an pupuk secara berimbang dan pestisida secara bijaksana
Kunjungan Rumah
3 pengetahuan, keteram pilan dan sikap pela ku utama ,pelaku usa ha 7 petugas tentang teknik bu didaya tanaman sayuran kurang khususnya pengenda lian OPT, -benih unggul baru, -pengguna an pupuk organic - waktu tanam serta -pengembangan areal tanam dilahan sawah
Kurangnya pengeta huan,keterampilan dan sikap pelaku utama dan petugas dalam penggunaan pupuk secara berim bang dan pestisida secara bijaksana
4
5
6 7
8
9 10
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
11
12
1x/bln
13
BP3K
KWT & T.Tani
15
16
17
APBD.
BP3K
Posluhtan Poktan
Apr-agt
BOP Swady
BP3K/B PPKP
Posluhtan poktan.
2x/bln
Smua kec
Jan-Sept
BOP/ Swady
BP3k/ BPPkP
Posluhtan poktan.
Liptan /brosur
50 ekslp
Kab. Kec
Mei 16
BOP/ swdya
SDA
Posluhtan Gapoktan.
Demplot cabe dila
3 unit
Mc.Loe, M.Baru T .Kale
Ap-nop 2016
BOP Swday
SDA
KWT Sda
S.lapang Cabe
4 Unit
Crn,mlw, cmb,t lili
TA2016
APBD swday
Distan BpPkP
Sda/PPK
Poster
60 eksl
Kab /kec .
Apr Sept
BOP
BPPkP
BP3K posluhtan
Pengwalan /penda mpingan
60 desa
Kec/kab
apbn
BPPKP
Kunjungan poktan.
2x/bln
Kab.Kec.
Jan- Des
swady BOP
SDA
70 eklp
Kec & KabupaTen
Juli 2016
BOP Swday
SDA
1x/bln
Kab.kec
BPP-KP
2016
BOP & swady
Poktan Posluhtan
Mrt-Okt
Swday
BPP-Kp
Poktan.
3 unit
Pengendali an OPT.
Kaji terap & FFD
6 unit
Pola tanam
Kunjungan/anjangs ana poktan(laku)
perluasan areal ta nam cabe, tomat dan sawi
14
Swdy
Juli -Agt 2016
Pelatihan Hortikul ltura
18
Poktan han sawah,ssdah panen padi
penyusunan&Penye ran bahan informasi tentang teknik penggunaan pupuk berimbang dan pes tisida secara bijaksana melalui media cetak Anjangsana.CP/CL.
T.kale, M.LOE,
60
Mrt-Des
kec.t.lili camaba cenrana SDA
Teknik Bu didaya
Teknik penggunaan pupuk secara berimbang dan pestisi da secara bijaksana di-lahan (sayuran)
Kab.Kec
sda
Jan/des
Sarjana Babinsa BP3K poktan
BP3K Poktan posluhtan
Demcara pestisida nabati/ORGANIK
1 keadaan pelaku utama,pelaku usaha yang belum memaha mi teknik budi daya tanaman dan manfaat tanaman obat2 an, dicapai produksi ( tangkai) : Jahe =1934.947 Lengkuas: = 312.640. Kunyit =4883
-Tanman hias dicapai (tangkai) Anggrek : 7230 Krisan : 0 Mawar : 306 Sedap malam 500
2 Meningkatkan pengetahu uan,keterampilan dan si kap pelaku utama, pelaku usaha & petugas ten tang teknik bu didaya manfaat tanaman obatobatan. Target (Tangkai) Jahe : 2 314,000 Lengkuas: : 368,000 Kunyit : 4900
Tanaman hias tentang budidaya,target prod. (tangakai) -anggrek : 8100 -krisan : 200 -mawar : 381 -S malam : 700
3 Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama & pelaku usaha dan petugas tentang teknik budi daya tanaman dan manfaat tanaman obatobatan
Kurangnya pengetahuan,keterampilan daan sikap pelaku utama, pelaku usaha dan petu gas dalam hal teknik budidaya tanaman dalam pot mau pun tanam langsung di tanah. (Gren Hous )
4 5
6 7
8 9 10
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
11 Budidaya tanaman obat obatan.
Pengolahan hasil
Teknik budi daya tanaman hias
Teknik pa nen/ penge masan
61
12
5 unit
13
Demplot. Dan FFD Jahe, kunyit
5 unit
Pertemuan /diskusi
M.baru Camba marusu
2016
14
15
BOP
16
Posluhtan pokdakan
17
18
Mrt -Okt 2016
BOP swdy
BPPKP
BP3K/ KWT& klp
1x/bln
M.loe Mlwa Tp.bulu Kec.Kab
Jan-des
SDA
BPPKP
SDA
Kunjungan &anjangsana.
2x/bln
kec.Desa
jan-des 2016
BOP
BPP-KP
BP3K/kwt posluhtan
Demcara dan hasil
2 unit
Kab.
Apr-okt 2016
swady BOP
BPPKP
BP3K/Kwt poktan
Liptan./BROSUR
60 eksl
Kec.Desa
Mei-juli 2016
BOP swday
BPPKP PPK
BP3K/Kwt posluhtan
Tatap muka
1x/bln
Kec.Desa
jan-des
BP3K
Poster
45 Eklp
Kab.
Juli
BOP Swdy SDA
BPpKp
Posluhtan Kwt SDA
Kunjungan ush tani
1x/bln
Kab/Kec
Jan-des 2016
Sda
Sda
Sda
Kunjungan poktan dan KWT
2x/bln
Kec desa
Peb-des
BOP
BPPKP
BP3K &Poktan
Demonstrasi plot & FFD
1 unit
Kab.
thn2016
BOP swday
BPPKP
BP3K, poktan KWT
penyusunan dan penyebaran bahan informasi tentang teknik budidaya ta naman/pengemasa n melalui media cetak
70 Eksl
Kabupaten
april201 4
BOP & swady
BPPKP BP3K
Poktan posluhtan pokdakan KWT
Anjangsana.
1x/bln
14 kec
Jan-des 2016
Swady BOP
BPP-KP BP3K
Poktan Posluhtan Kwt
Kunjungan usaha Tani & Rumah
1x/bln
sda
Apr-des 2016
sda
sda
sda
B. Sub Sektor Peternakan. 1 Tahun 2014 populasi ternak besar baru mencpai sapi = 72 867 ekr Kerbau = 2,950 ekr Kuda = 5,900 ekr & ternak kecil(ekr) kambing = 26,365 babi = 934
Populasi ternak ung gas dicapai ayam buras : 912,561 ekr Ayam ras petelur : 281 741 ekor, ayam ras pedaging 11. 778,212 ekr Itik : 344,850 ekor, Manila 18 766 ekr
Produksi telur dicapai: (Kg) Ayam buras 569,906 telur ayam rastelur 2 534 271 , dan
2
3
Meningkatkan kesadaran pelaku utama kemampuan,pengetahuan dan keterampilan dan sikap agar mau dan mampu mengem bangka budidaya skala usaha target : sapi :80,500 ekor, kerbau 3 010 ekor, kuda 6 020 ekor, kambing 28 000 ekor dan babi 980 ekor melalui perbaikan pakan, kandang, penyakit, mutu bibit &pengamanan ternak
Pengetahuan, kete rampilan dan sikap pelaku utama masih terbatas dalam mem budidaya ternak Penghasil daging dengan perioritas perbikan adalah:
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama untuk meningkat kan populasi ternak dan produksi unggas dengan target sbb : (ekor), ayam buras 990 000 , ayam ras petelur 310 000 , ayam ras daging 12.200.000 & itik 3.900 200 . Manila : 20.000.
Kurangnya pengetahuan,keterampilan dan sikap pelaku utama tentang teknis budidaya unggas (ayam kampung. ayam ras dan itik ) dengan peningkatan teknologi pengguna an pakan tambahan, perkandangan, bibit unggul dan vaksin rutin
Produksi telur (kg) : A buras: 600.000, ras
4 5 6
7 8
V
V
V
V
V
11
17
18
Barbayakan bibit Penyediaan HMT
1 unit 1 unit
Kab. Kab
Ta2016 Sda
APBD Sda
Disnak Sda
BPK,poktn Sda
Pertemuan poktan (RKT, RDKK)
6 unit
3 wkpp
Mrt-Sept 2016
APBD
BppkP
BPK,poslu h&poktan
Kunjungan /an.sana
2x/bln
Kec.Kab
Jan-des
BOP
BPPKP
BP3K
FFD Kursus tani Rembuq tani
4 unit 4 unit 4 unit
3 wkpp 3 wkpp 3 wkpp
Mrt-Sep sda sda
APBD APBD APBD
BPPKP sda sda
Posluhtan poktan sda
Folder
50 eklp
Kab/kec
mei-juni
BPPKP
Manfaat kartu ternak
Germas vaksin Demplot HMT Gemas pendataan Pertemuan /diskusi
14 unit 3 unit ekor 2x/bln
14 Kec. 3 kec 14.Kec. Kab.Kec.
thn2016 Peb.des Jan –des Jan-Des
BOP swdy apbd sda apbn BOP
BPPKP disnak disnak BPPKP
Posluhtan Poktan. BP3K SDA SDA SDA
Pakan tambahan
Pelatihan & perte muan
14 unit
Kab.Kec.
Mrt-des 2016
swdy BOP
BPK/di sna
BP3K, Posluhtan
Perkanda ngan.
Kunjungan poktan
2x/bln
Kab. kec
Jan-des 2016
swdy BOP
sda
Posluhtan BP3K
Pembibitan/DOC, DOD
Demplot Budidaya Demcara Penetasan
3 unit 2 unit
2. kec 2 kec
Apr-okt sda
BOP/ Swday
BPPkP Posluh tan
BP3K Poktan
Vaksin
Germas vaksin
3 unit
Kab. kec.
thn2016
Swady
Anjangsana.
2x/bln
Kab/Kec
Jan-des
BOP
BPPKP BP3k Sda
Poktan Posluhtan .SDA
Demcara
4 unit
Kab/Kec
Juni-Sep
swday
BPPkP
Kunjungan Rumah
1x/bln
Sda
Peb-des
BOP
BPPKP
BP3K. Poktan KWT
Peningkatam n mutu hasil ternak Kandang/Pak an (jerami) Integrasi ternak dan tanaman
=pakan tambahan , =kandang, penyakit =dan mutu bibit =kartu ternak (Sapi & Kerbau)
da peningkatan produks,i mutu hasil unggas(telur &
9 10
Penyakit Antrax,
V
V
V
V
V
Pengolahan hasil dan Pemasaran
62
12
13
14
15
16
itik : 2.096,754 kg. Manila:69,245
1 Belum optimal nya pemasyakatan peraturan pe merintah yang berkaitan dgn ternak /hewan
Masih adanya pelaku utama, pelaku usaha yang kesulitan dalam me ngembangkan agribisnis perdesaan (ternak )
broiler 2 800 000 , itik 2.203,000 dan manila 71,100
2 meningkatkan penge tahuan pelaku utama, Pelaku usaha dalam memahami peratu ran pemerintah /UUD sub sektor peternakan
Peningkatan pengeta huan, Keterampilan & Sikap pelaku utama, pelaku usaha dalam mengembangkan usaha agribisnis perdesa an ,khususnya ternak
daging) Tatap muka
3
4
5 6
7 8
Kurangnya pengetaHuan, sikap pelaku utama & pelaku usa ha dalam memahami peraturan pemerin tah/UUD /PERDA sub sektor peterna kan
V
V
V
Kurangnya Pengeta huan Keterampilan, Sikap pelaku utama, pelaku Usaha dalam pengembangan agri bisnis perdesaan ( modal usaha) serta -Kemitraan usaha -Mengakses sumber - permodalan - jejaring
V
V
V
V
V
V
V
9
10
11 Peraturan pemerintah /Perda
Pengebangan usaha dengan mo dal bersama/poktan Kemitraan usaha.
12
1x/bln
13
Sda
14
Sda
swdy
15
BPPkP
16
17
BP3K,pokt an, KWT
18
Pert & Sosialisasi
14 unit
Kab./kec .
Apr-okt
BOP
BPPKP
Posluhtan BP3K,KLP
Penyusunan &penye baran infor masi me lalui media cetak
150 ekspl
Kab/Kec
Sept/ okt 16
BOP swdya
SDA
Sda
Kunjungankelompok
2x/bln
Kab/Kec
Jan-Des
sda
BPPKP
Pertemuan &Diskusi
sda
Sda
sda
sda
Posluhtan BP3K,KLP Sda
Anjangsana
1x/bln
12 Kec.
Jan-des 2016
Sda
BPPKP
Sda
Pertemuan&Diskusi
2x/bln
Kab/Kec.
Jan-des
BOP Swdaya
BPPKP BP3K
Posluhtan Poktan
Tatap muka
1x/bln
Kab/Kec
Jan-des 2016
SDA
SDA
SDA
BPP-KP BP3K
Sda
Anjangsana.
1x/bln
Kab/Kec
Jan-des
BOP
Kunjungan klp
2x/bln
Kab/Kec
Jan-des 2016
swdaya BOP
SDA
Poktan Posluhtan Gapoktan SDA
Propposal Bantuan modal.
Folder Buku-Buku Brosur
70 ekl 50 ekl 40 ekl
Kab./kec Sda Sda
Agts Juli Sept
sda sda sda
sda sda sda
sda sda sda
Pengembangan jejaring
Pertemuan /Temu usaha
2 unit
Kab.
Okt 2016
Swaday BOP
SDA
BP3K poktan gapoktan
Kunjungan usaha
1x/bln
Kab/Kec
Jan-des 2016
Sda
Sda
Sda
Kumjungan Usaha
2x/2 bln
SDA
SDA
SDA
SDA
SDA
63
C. 1 Rendahnya pro duksi tanaman perkebunan dicapai : (TON) 1.kelapa dalam 257.00 2.kemiri 3 603,10 3.kakao: 715,,10 4.kopi : 97.40 5.J.mete 27,10 6.k. hibrida 13 20
Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan 2 Peningkatan penge tahuan, keterampi landan sikap pelaku utama,pelaku usaha dan petugas tentang Teknik budidaya khusus nya, tanaman ke lapa, pemangkasan cabang kakao, pe mupukan, target :(Ton)
3
4
5
6
7
8
9
10
Sebagian besar pelaku utama,pelaku usaha da petugas belum memahami teknik budidaya tanaman khusus nya: peremajaan kelapa,pemangkasan cabang kakao, pemupukan secara berimbang,
V
V
V
V
V
V
V
11 Pemberda yaan pelaku utama me lalui teknik budidaya
kelapa dlm 300,00 kemiri 4,000,00 kakao 778,00 kopi : 99.00 Kelapa Hib 18.00 J ete 30.00
Belum dimanfa atkannya benih bersetifikat komoditi perkebunan (kopi,kakao, kemiri dll) oleh sebagian besar pelaku utama.
Meningkatkan pe ngetahuan,keteram pilan dan sikap pelaku utama, pela ku usaha tentang penggunaan benih unggul bersetifikat
Sebagian besar pelaku utama dan pelaku usaha belum menggunakan benih unggul bersertifikat komotiti perkebuan
V
V
V
V
V
V
Penggunaan benih bersertifikat komoditi perkebunan
64
12
13
14
15
16
17
18
Pelatihan penerapan tehnilogi
1 Unit
Kec Mlw
thn2016
APBD
Dishutbun
UPT Dshut bun/BP3K
Kunjungan poktan
2 x/bln
14 kec.
Jan-des 2016
BOP. Swdaya
BPPkp BP3K
Poktan posluhtan
Pertemuan/ diskusi
2x /bln
14 kec.
Sda
BOP
BPPKP BP3K
Poktan Posluhtan
Penyebaran materi melalui media cetak
50 ekspl
Sda
Mai-Juni 2016
BOP. swaday
BPPKP
BP3K Posluhtan
tatap muka
1x/bln
14 Kec .
jan-des
sda
BPPKP
poktan
Internsifikasi Tanaman
1 unit
3 kec.
thn2016
APBD
Dishutbun
BP3K Poktan
Demcara
3 unit
14 kec.
mei-Des 2016
Swdya BOP
BPPKP BP3K
Poktan
Brosur /liptan
50 ekslp
14 kec.
Agustus. 2016
BOP
BPPKP
BP3K Posluhtan
Kunjungn poktan.
2x/bln
14 kec.
jan-Des 2016
BOP
BPPKP
BP3K Posluhtan
Tatap muka
1x/ bln
Kab.kec.
jan-des 2016
Swady
BPPKP BP3K
Poktan Gapoktan.
Pembibitan Pertemuan/ diskusi
1 unit
Kab.
thn2016
APBD
Dishutbun BPPKP
UPT Poktan
Kunjungan rumah
1x/bln
14 kec.
Jan-des 2016
BOP Swaday
BPPKP
Pengembang bibit unggul
8 unit
8 kec
Thn2016
APBD/ APBN
DisHUT BUN
Poktan Gapokta BP3K PPK BP3K
1 Belum optimalnya penanganan Organisme Peng ganggu Tanaman (OPT) perkebu nan oleh sebagi an besar pelaku utama
Masih banyaknya lahan terlantar milik pelaku uta ma yang beluim ditanami tana man perkebunan.
2 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku uta ma ten tang pe ngendalian hama utama komoditi perkebuan
Meningkatkan Pe ngetahuan, kete rampilan & sikap pelaku utama, peLaku usa dalam memanfaatkan lahan terlantar.al. tebu seluas 20,00 ha
3 Sebagian besar pe laku utama belum mema hami dan melaksasanakan :penegndalian hama perkebunan
Sebagian besar pe laku utama, pelaku usaha kurang penge tahuan , keterampilan dan sikap dalam pemanfaatan lahan terlantar untuk ditanami tanaman kopi, kakao, tanaman kelapa DAN TEBU
4
5
6
7
8
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
9
10
11 Pengendalian hama terpadu tanaman perkebunan
Pemanfaat an lahan terlantar dan inventarisasi lahan
Ekstensifika si dan inten sifikasi
65
15
16
17
Menyusun dan penyebarkan infor masi ten tang PHT perkebunan
12
1 paket
Kabupaten/kec
Maret 2016
BOP swdaya
BPPKP BP3K
Gapoktan Poktan posluhtan
demcara pengendalian hama secara terpadu
2 unit
Kab/kec
Apr-sep 2016
swdaya /BOP
BPPKP
BP3K Poktan
Kunjungan & anjangsa na kelompok
2x/bln
Semua kec.
jan-Des 2016
BOP
BPPKP B3PK
BP3K Posluhtan
Pertemuan & diskusi
2x/bln
Semua kec.
jan-des 2016
swadya
BPPKP B3PK
P0ktan posluhtan
Poster
30 lbr
Kab -kec
juni-agt 2016
BOP swadya
BPKkP
BP3K Posluhtan
Pelatihan Agr Bisnis
1 unit
Maros
ta.2016
APBD
Dishut Bun
UPTDishut Poktan
50 EKS
kabupat en/kec
agts 16
BOP dan swady
BPPkP BP3K
Posluhtan gapoktan poktan
kunjungn poktan
2x/bln
Seuma kec.
Jan-Des 2016
BOP, swaday
BPPKP BP3K
Poktan gapoktan
demplot Optimalisasi Lahan/ TEBU
1 unit
kec.tp.b ulu. t.lili
Thn2016
sda
BPPKP Dishbun
BP3K Poktan
Anjangsana. & CP/CL
1x/bln
14 kec
Jan-des 2016
BOP Swaday
BPPkP BP3K
Poktan. Gapoktan
Pengolahan hsl tebu
1 unit
T.lili
Sept 16
sda
sda
sda
Tatapmuka
1x/bln
Sda
Jan-Des
Swdaya
BPPkP
Poktan
menyusun dan menye barkan informasi ten tang teknik pemanfaa tan lahan terlantar
13
14
18
Konsultasi kedinas hutbun
1 Pada Umumnya Pelaku utama, pe laku usaha (ma syarakat lokasi kawasan hutan) belum memaha mi dalam hal teknik pemanfa atan lahan, rehabilitasi, konservasi,pener tiban /keamanan serta pemanfaa tan potensi pro duk dan jasa sumberdaya hutan.
2
3
Meningkatkan pen getahuan, kete – rampilan & sikap pelaku utama( Ma sarakat ) untuk pemanfaatan usa ha tani
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan hutan untuk berusaha tani
Peningkatan PKS pelaku utama agar mau menerapkan tehnis rehabilitasi lahan, konservasi sumberdaya hu tan, keamanan, serta tyeknik pemanfaatan potensi produk dan jasa sum berdaya hutan
Pelaku utama be lum memahami teknik rehabilitasi dan konservasi sumberdaya hutan
Pelaku utama be lum memahami pemanfaatan potensi produk dan jasa Sumber Daya Hutan diPesisir Pantai
4
5
6
7
8
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
9
10
11 Usaha tani dgn Lebah Madu
Pebanya kan bibit & teknik kon servasi hutan
Pengemban gan Ekowi sata Hutan Mangrove
12
Peningkatan pe ngeta huan dan sikapa pelaku utama dalam teknik agrifotery dan kemitraan dengan pengu
Pelaku utama be lum memahami tata cara menjalin kerjasama denga pe ngusaha dan teknik agroforetry
Agribisnis V
v
V
V
V
13
Kab.
14
BOP
BP3K
Posluhtan
Peb,mei, sep, des
sda
sda
BP3K
15
17
18
1 unit
Tp Bulu
Ta2016
APBD BOP
DIshut bun
BP3K/Upt poktan
Kunjungan anjangsa na
2x/bln
Kec.
Jan-des
swadya
BPPkP BPPKP
Poktan Posluhta
Liptan & brosur
50Eklp
Kab.
Juni 16
BOP
sda
Posluhta
Pembibitan
1 Unit
Kab.
Ta.2016
APBD
DIshut bun
Poktan UPT
Sosialisasi keamanan hutan
1 unit
Kab.
Sda
sda
sda
TatapMuka
1x/2bl
Kab Kec
Juli-nop
BOP
BPPkP
anjangsana
1x/2bl
Kab.Kec
Jan-des
Swaday
BpPkP
BP3K Poktan Sda
Pengawasan hutan
1 unit
Kab..
Ta.2016
APBD
Dishut bin/UPT
Poktan gapoktan
Germas penanaman Bakau
1 unit
Kab.
Ta 2016
APBD
Sda
sda
Pertemuan Diskusi
1x/bln
Semua kec.
Peb Des 2016
BOP Swaday
BPPKP
BP3K,UPT poktan
40 eklp
KabKec.
Mrt-apr 2016
BOP swdya
BPPKP BP3K
Poktan BPPkP
Kunjungan poktan
2x/bln
Kec.
thn2016
BOP Swdaya
BPPKP BP3K
Posluhta Poktan
Pertemuan/diskusi
2x/bln
camba. malawa cenrana Tp bulu
MrtDes 2016
BPPKP BP3K
Poktan Posluhtan Gapoktan
Sda
Dan agroforetry
66
16
Usaha lebah madu
Brosur/LIPTAN
Sebagian besar pela ku utama belum me laksanakan Agrofo retry dan pola ke mitraan dengan pengu
1 x /3 bln
2016
BOP & sawady
saha untuk pe ngembanagn hutan rakyat
poster/liptan
saha
50eks
SDA April 16
SDA
SDA
SDA
E. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan. 1 Keadaan penyuluh pertanian,perikanan dan kehutanan thn 2014 adalah : -Luhtan PNS = 87 org THL = 29 org Swdy = 199 org
2 Meningkatakan kom petensi penyuluh tentang aspek budi daya(on-farm) dan aspek non budidaya ( off-farm)
3 Terbatasnya kemam puan,keterapilan dan sikap penyuluh tentang aspek on-farmn, off-farm
-luhkan =PNS 15 org Swdy 34 org -Luhhut=PNS 7 org Swdy 36 org
Berdasarkan Pendikan penyuluh PNS : D4/S1: 82 ( 79 % ) S2 : 10 (9,61%) SLA : 8 (7,69%) D3 : 3 (2,9 % ) S3 : 1 (0,9 %)
4 5 6 7 8 9 10 V V
V V
Meningkatkan kom petensi /kualitas pe nyuluh melalui pendi dikan formal & infor mal
Terbatasnya pengetahuan,keterampilan tentang penyelenggaraan penyulu han ditingkat desa, kecamatan dan kabupaten
V V
V V meningkatkan pendidikan,pelatihan fung sional (pelatihan da sar dan alih kelompok dan alih janjang) serta pelatiahan keah
tenaga penyuluh belum memenuhi 1 desa 1 penyuluh
11 Teknis budidaya (on-frm)
12
13
14
15
16
17
18
Pelatihan dan diskusi.
2x/bln
PM.
Jan-Des
APBN
PM
BP3k BPPKP
Konsultasi
1x/bln
Kab/Pr ov /pst
Ta.2016
APBD BOP
BPPKP
BP3K pps
Laku/posko
3 unit
14 Kec
Ta.2016
APBN
BPPkP
BP3K PPS
Anjangsana
1x/2bl
14 kec
sda
BOP
BPPKP
BP3K
UUD 23/2015
Konsultasi /Sosialisas-
2 unit
Prov
SDA
BOP
SDA
SDA
Perencana an, pelaksa naan,evalu asi & pela poran, pe ngemba ngan profe fesi serta Penunjang Penyuluhan
Pendidikan & Diklat
PM
Kab/kec
Ta2014
PM
BPPkP
BP3k
Buku juknis /Seminar & Seminar
1x/6 bln
Kab
Ta.2014
BOP Swdy
BPPkP
BP3k
Pelatihan/ diskusi
1x/bln
Kab/kec
Jan-Des
BOP
BPkP
SDA
Pustaka
1 unit
Kab
Sda
Sda
BPPKP
SDA
dan non budidaya (off-farm)
67
lian dan
SDA Konsultasi Programa/RKT
1 Keadaan penyuluh Berdasarkan Jabtan a.Termpil (orang) -PPelaksana 4 (4 %) -Pelaksana 6 (5,7%) -P. lanjut 4 (4 %) -Penyelia 4 (4 %)
2 Meningkatakan kom Meningkatkan penge tahuan, keterampilan dan sikap penyuluh pertanian,perikanan dan kehutanan da lam melaksanakan pungsi penyuluhan
b.Ahli (orang) -Pertama 7 (6,7%) -Muda 37 (36 %) -madya 42 (40,4%) -Utama 0 ( 0 % )
Uji kompetensi Luhtan 10 (12,3%) Luhkan 14 (90 % ) Luhut 6 (90 %)
Peningkatan kopeten si penyuluh melalui uji kopetensi. (sertfikasi Penyuluh)
3 Terbatasnya kemam Pengetahuan, keterampilan dan sikap penyuluh masih rendah dibandingkan dengan perkem bagan teknologi dan Informasi, khususnya: mengakses dan memanfaatkan metode penyuluhan melului media ter cetak maupun elek tro.
Kemampuan penyu luh belum sesuai yang diharapakan
4 5 6 7 8 9 10 V V
V V
11
SDA
SDA
SDA
SDA
SDA
SDA SDA
SDA
14
15
17
18
Pertmn/diskusi
2x/bln
Kab/Ke
Jan-Des
BOP
BPPKP
BP3K
Diklat pungsio nal penyuluh
PM
PM
Ta.2016
PM
BPPKP
Bakorluh BBPP bk
Teknik menyusun me dia cetak dan elektro
Pelatihan/ Diklat
PM
PM
Jan-des
BOP
BPPKP
BP3K, Poktan
Praktek
1x/bln
Kec
Jan-des
BOP
BPPKP
BP3K
Kunjungan
2x/bln
Kec
Jan-des
Swad aya
BPPKP
BP3K Posluhtan
Pelatihan/ Diskusi
1x/bln
kec
sda
sda
Sda
sda
Pertemuan & diskusi
1x/bul
Kab
Thn 2016
BOP/ swdy
BPPKP
Bakorluh Diklat
Sertifikasi
PM
PM
2016
Apbd /apb n
PM
sda
68
13
Kab.
Taknik mengakses data lewat internet.
Peningkat an Konpetensi Penyuluh
12
1X/3 bln 1x/thn
16
F. Kelembagaan Pelaku utama 1 Keadaan kelem bagaan pelaku utama dicapai : poktan dengan kelas kemapuan sbb; -pemula =316 - Lanjut =388 - Madya: =118 -Utama : = 9
K wanita tani = 86 Taruna tani = 2 Kelompok pelaku utama perikanan (Pokdakan) : Pemula : 136 klp Madya : 20 klp Utama : 0 klp KUB = 32 Poklakhar = 5 Pokwasmas = 2
2 Meningkatkan pengetahuan pengurus ke lem bagaan pelaku uta ma dalam manage men kelompok khu susnya : = Identifikasi potensi wilayah =pengembangan usaha. =pemupukan modal, =kerjasama pihak luar =administrasi. Target sbb : Pemula = 208 klp Lanjut = 463 klp Madya = 147 klp Utama = 19 klp Pokdakan Perikanan Terget Sbb : Pemula = 123 klp Madya = 28 klp Uatama = 5 klp
3 Rendahnya pe ngetahuan pengu rus kelembagaan pelaku utama da lam peranan ke lembagabaan pe laku (poktan) =mengidentifikasi pemamfaatan potensi wilayah =pengembangan Usaha =hubungan melembaga dgn pebusaha =pemupukan mo dal = kerjasama ke kelompok = administrasi. (SEKRETARIAT)
4
5 6
V
V
V
V
7 8 9 10
V
V
V
KUP
= 150 Klp
V
V
V
V
12
13
14
15
16
17
18
Pertemaun/Pelatihan manage men pengurus
4 unit
Kab.
Ta 2014
APBD
BPPKP
BP3K Posluhtan poktan KWT
Pemyusunan Programa desa
Pelatihan/ pertemu an kelompok tani de wasa, wanita tani & Taruna Tani
3 Unit
Kab.
Ta.2014
APBD
BPPKP BP3KP
poktan T. Tani
1x/thn
14 kec.
Jan-Des
BOP
RDK/RDKK
Pert/Kunjungan Klp.
BPPKP BP3KP
Pemimpin &kepemimpi nan petani
Materi Penyuluhan
500 eks
Kab.
Ta.2016
SDA
SDA
Posluhtan Poktan T. Tani Sda
pertemuan/diskusi (Poktan,W.Tn,T.T)
8 unit
Kec.
Peb-des
BOP Swdy
BPPKP BP3KP
Sekretaiat teknik admi nistasi(AD/A RT)
Perlombaan/penilain -petani -poktan - Klp. W. Tani -pokdakan -KUP Binaan khusus
Poktan KWT T. Tani gapoktan poktan
7 unit
. Kab.
SDA
APBD
BPPKP
Posluhtan poktan
14 unit
Kec.
sda
APBD BOP
BPPKP
SDA
1pkt/pe nyuluh
kec.Ka
Me-ijuni
SDA
SA
SDA
SDA BP3K Posluhtan Poktan Sda
BPPKP BP3K
Poktan Posluhtan
kelas kemampuan kelembagaa n pelaku utama
Target KUB = 39 klp Poklashar = 12 klp Pokwasmas = 5 klp
KUP/Kehutanan = 140 klp
11 Teknik mengi denidentifika si po tensi wila yah,
Peranan KPUP
Kunjungan klp
2x/bln
Sda
Jan-Des
BOP Swdy
AD/ART
Anjangsana
1 x/bln
Kec
Jan-des
BOP Swdy
69
Pertemuan/latihan
1 Serta jumlah klp yang mendatkan SK BUPATI sbb : -Pertanian :64 -Perikanan : 11 -kwt : 38 -T. Tani : 7
Keadaan pengu rus KTNA yang kurang melak sa nakan fungsi se hingga bebera pa kepenguru san melewati dari ketentuan AD/RT. ( masa kepengurusan, penyusunan ren cana & pertemu an rutin )
P4S dicapai 3 buah aktip 1 buah
2
3
4
5
6
Agar kelompok yang tumbuh mendapat kan Surat Keputusan BUPATI
Kurangnya pemaha man pelakuk utma dalam hal teknik penumbuhan klp yangdikukuhkan dengan SK BUPATI.
V
V
V
Meningkatkan Penge tahuan, keterampilan Pengurus Kelemba gaan Pelaku utama dalam hal, penysu nan rencana, organi sasi, rembug KTN
Kurangnya pengeta huan, keterampilan, sikap pengurus & kelembagaan KTNA tentang teknik perencanaan &managemen organisasio
Meningkatkan pe ngetahuan pengur us tentang penge mbangan, Usaha menejerial dan kelembagaan
Kurangnya pemahaman pengurus ke lembagaan pelaku utama tingkat desa tentang: teknik pe ngembangan usaha, managerial & kelem bagaan.
Peningkatan pema hanan tentang pe ranan P4S dalam peningkatan SDM pertanian
Terbatasnya penge tahuan pelaku utama,pelaku usaha tentang :perananan P4S dalam peningka tan SDM per tanian.
V
V
V
V
V
V
7 8 9 10
V V V V
V
2X/BLN
11
12
13
Teknik pnumbuhan klp
Pertemuan & diskusi
14 unit
Perencanaa n,Pengemb angan ush, menejerial organisasi
Peranan P4S/KTNA,
KEC
Jan-Des
14 Kab.
Sda
BPPKP BP3K
15
16
Tahun 2016
BOP SWDY
BPPKP
17
BP3K KPU SDA
18 BP3K Posluhtan pokDan. Sda
Verifikasi klp
14 unit
Kab/
Thn2016
APBD BOP
BPPKP BP3KP
Kjngn/anjangsana
2/bln
sda
Thn 16
BOP
SDA
2 unit
Kab.
Mei,juni
APBD
BPPKP BP3KP
Sda
Pertemuan (Ktna) Kunjungan & anjangsana
1/bln
Sda
Ta2016
BOP Swdy
BPPKP
BP3K Pokkan
Penumbuhan/ Bimbingan P4S.
1 unit
Kab..
Jan-des
BOP swdy
SDA
BP3K Pokkan
Pertemuan & di Kusi
2x/bln
14Kec.
Juni 16
BPPKP BP3KP
BP3K,P4S Pokkan
Anjangsana
1/3bln
Kab.
Jan-des
BOP
Tatap Muka.
1x/bln
kec
Jan-des
APBN / BOP.
Binaan hkusus
2 klp/ desa
Semua kec
Jan-Des
BOP Swdy
SDA
BPPKPK
KTNA PokDan P4S KTNA Poktan
Pokkan BP3K
BPPPK
pokdakan BP3K
BPPKP Bp3k
Pokdakan Koptan BP3K
70
Pertemuan penge
28 unit
5 kec
Jan-des
DA
BPPKP
mbagan & penilaian
Pokdakan & KUB
kelompok
1. Masih adanya kelompok ma syarakat be lum mema hami tentang teknik me ngem bang kan usaha. Melalui kelembagaan ekonomi petani
2.
3.
MeningkatkanPengetahu an,Keterampilan dan Si kap (PKS) pelaku utama, pelaku usaha dan petugas dalam memehai usaha usaha ekonomi peani di perdesaan
Keterbatasan Pengetahuan,Keterampilan dan Sikap pelaku uta ma, petugas tentang pengembangan Kelem bagaan Ekonomi petani di perdesaan
4 V
V
5
6 V
V
7 8 V V
V V
9 V
V
10 V
11.
12.
13.
15.
16.
17.
18.
Pengembang an dan pe numbuhan kelembagaa n Ekonomi Petani Ting kat Kecama tan
Pengembangan ,penumbuhan Ekonomi petani /kelompok
16 unit
14 Kec
Thn2016
APBN/ apbd
BPPKP
Posluhan BP3K
Rembug tani
16 unit
14 kec
Thn2016
SDA
BPPKP
Sda
Perencanaan, pelaksanaan & monev kegiatan
16 unit
14 Kec
Thn2016
SDA
BPPKP
Poktan Poslhtan
Petremuan klp.
2x/bln
14 kec
Thn2016
BOP SWDY
BPPKP
Pengembangan Replikasi desa Feati
16 unit
14 kec
Jan-Des 2016
APBN
BPPKP BP3K
Posluhan BP3K POKTAN
16 unit
14 kec
thn.2016
APBN
SDA
BP3K/ Posluhtan POKTAN
16 unit
14 kec.
thn.2016
APBN
SDA
posluhtan Poktan KWT
1x/bln
Kab/Kec
thn2016
BOP
SDA
SDA
100
Kab.Kec
Thn2016
SDA
SDA
Fasiliatasi pengembang an KEP
V
Pertemuan rencana pengembangan usaha pembelejaran agribisnis Pengembangan agribisnis unggu lan/kelembaga an Kunjungan & anjangsana
71
14.
Posluhtan BP3K
Media cetak
1. Serta belum memahami manfaat man diri pangan di pedesaan
(kwt)
2. Meningkatkan Pengetahu an,Keterampilan dan Si kap (PKS) pelaku utama, pelaku usaha dan petugas dalam usaha diver sifikasi pangan (mengu rangi kosumsi beras)
3. Keterbatasan Pengeta huan,Keterampilan & Sikap (PKS) pelaku utama, pelaku uisaha dan petugas tentang penganekaragaman pangan, bergisi dan seimbang
4 V
5
6 V
7 V
8 9 10 V V V
Meningkatkan PKS pelaku utama dalam hal teknik pengembangan usaha Produktif.
Serta ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan pangan sampai tingkat rumah tangga dengan me ngembangkan Desa Man diri Pangan
Kurangnya Pengetahu an,Keterampilan & Si kap pelaku utama dalam hal teknik pengembagna usaha.
Serta manfaat keter sediaan pangan di desa
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V V
V V V
V V V
BOP SWDY
11.
12.
13
14
15
16
17
Komsusmsi pangan beragam, bergisi dan berimbang
Germas kom sumsi pangan (3B)
8 unit
9 kec
Mt.2016
APBN
BPPKP
Posluhan BP3K POKTAN
Demcara Pengolahan hasil pangan
8 unit
9
Mt .2016
APBD
BPPKP
BP3K/ Posluhtan POKTAN
1 unit
Kab/Kec
MT 2016
APBN
BPPKP
BP3K Poktan KWT
Menyusun dan pe nyebaran materi melui me dia cetak
3 unit
Kab.Kec
Thn2016
BOP APBD
BPPKP
BP3K KWT
Demplot ikan/ tanaman sayuran
3 unit
Kab/Kec
Thn2016
BOP swdy
BPPKP
BP3K/ KWT Poktan
Kawasan Desa man diri pangan dan
Demplot ternak unggas
2 judul
Kab. dan kec
Mei-Agts
BOP
BPPKP
KWT/ BP3K
Intensifikas pekarangan
peanfaatan peka rangan rumah (KRPL)
8 unit
7 Kec
Ta.2016
APBN
BPPK & BP3P
BP3K/ Posluhtan KWT
Cadangan/ lumbung pangan
kunjungan & anjangsana LDPM
2X/BLN
7 kec
Maret/ Okt 2016
BOP
BPPKP
Posluhtan Poktan KWT
13unit
14 kec.
Thn2016
BOP
BPPKP
Posluhtan Poktan
2x/bln
14 kec.
Jan-des
BOP
BPPKP
SDA
Penyusuanan Pola harapan pangan Pameran & lomba cipta Menu
V
eks
pengetahu an pangan dan gizi
perbayakan materi penyuluhan
kec
18
pertm/diskusi klp
72
BP3K
73
CARA MENCAPAI TUJUAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2016 KABUPATEN : MAROS NO. 1 1
MASALAH KEGIATAN TUJUAN 2 3 4 Petani tambak belum Pengembangan budidaya meningkatkan PKS petambak melakukan pengelolaan mengelola tambak udang budidaya Udang windu di udang windu di tambak windu di tambak tambak dengan baik
SASARAN 5 Pokdakan
METODE 6 - Pelatihan
LOKASI 8 Kec. Maros Baru Kec. Bontoa 3 unit Kec. Bontoa Kec.Marusu Kec.Maros Baru 2 kali /bulan / KPUP klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp 1 unit Kec.Marusu
WAKTU 9 September 16.
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 2 kali
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec. Maros Baru Kec. Bontoa 3 unit Kec. Bontoa Kec.Marusu Kec.Maros baru 2 kali /bulan / KPUP klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp 1 unit Kec.Marusu
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus September 16.
500,000 500,000 500,000 10,000,000
April s/d Sep 16
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 2 kali /bulan / klp 2 kali/ bulan/ klp
Kabupaten Kabupaten Kabupaten KPUP
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Januari sd/ Des
500,000 500,000 500,000 18,000,000
KPUP
Januari sd/ Des
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Pelatihan
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 4 kali
- Dempon
4 unit
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu Kec. Maros Baru
- Dempon
- Pert. Kelp - Anjang Sana
2
Petani tambak belum Pengembangan budidaya meningkatkan PKS petambak Pokdakan melakukan pengelolaan mengelola tambak bandeng di budidaya bandeng di tambak bandeng di tambak tambak dengan baik
- SL Tambak - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Pelatihan - Dempon
- Pert. Kelp - Anjang Sana
3
4
Petani tambak belum berminat Pengembangan budidaya meningkatkan PKS petambak Pokdakan vannamei di dan memahami tentang udang mengelola tambak udang tambak budidaya Udang vannamei di vannamei di tambak tambak dengan baik
Petambak belum menguasai Pengembangan budidaya Rumput laut di laut di Tambak Tambak
Rumput Meningkatkan produksi Pokdakan Rumput Laut di Tambak
- SL Tambak - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Pert. Kelp - Anjang Sana
VOLUME 7 2 kali
BIAYA (Rp) SUMBER BIAYA PELAKSANA 10 11 12 10,000,000 APBD, BOP,PM Klp Peny.Perikanan
PENANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT 13 14 Koord. PP BPP & KP
April s/dSep 16
45,000,000 APBD, BOP,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
PM
Pokdakan
Koord. PP
BPP & KP
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP
BPP & KP
45,000,000 Swadaya
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
PM
Pokdakan
Koord. PP
BPP & KP
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP BOP
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus September 16.
500,000 500,000 500,000 40,000,000
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP APBD,PM
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP
BPP & KP
April s/dSep 16
30,000,000 APBD, BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
April s/dSep 16
April s/dSep 16
PM
PM
NO. 1
MASALAH 2
KEGIATAN 3
TUJUAN 4
SASARAN 5
METODE 6
- Pert. Kelp - Anjang Sana
5
Pelaku utama belum mengusai Pengembangan Budidaya Meningkatkan PKS petambak Pokdakan budidaya kepiting di tambak Kepiting di tambak ttg budidaya kepiting ditambak
windu Agar menekan perkembangan Pokdakan
Penyakit WSSV masih Budidaya udang menyerang pada udang windu ramah lingkungan di tambak
8
yang Agar menekan serangan Pokdakan dan penyakit udang di tambak
Pelaku Utama belum Pemberian pakan sesuai Meningkatkan PKS memahami teknis pemberian anjuran utama tentang pakan yang sesuai anjuran pemberian pakan (baik dosis, waktu dan anjuran frekwensinya)
pelaku Pokdakan teknis sesuai
Kurangnya PKS Petambak Penanganan hasil saat Agar produksi hasil tambak Pokdakan untuk menangani panen dan panen dan pasca panen dapat bertahan lama dan pasca panen udang dan mempunyai nilai jual produksi bandeng udang dan bandeng maksimal
petambak belum menguasai Budidaya tambak budidaya ikan nila di tambak
ikan
nila
di agar petambak memelihara Pokdakan ikan nila di tambak
BIAYA (Rp) 10
SUMBER BIAYA 11
PELAKSANA 12
PENANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT 13 14
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP kab.
BBAP Takalar
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus April s/dSep 16
- Pert. Kelp
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 4 kali
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus September 16.
500,000 500,000 500,000 40,000,000
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP
BPP & KP
April - Juni 2016.
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP Diskan
April - Juni 2016.
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP Diskan
Kabupaten
Juli s/d Agustus April - Juni 2016.
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP 40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Des. 16 s/d Maret 16.
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP Diskan
Nopember 16.
40,000,000 PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Kursus Tani
- Demonstrasi 4 unit Creening benur
-Demonstrasi
4 unit
- Pembuatan * Folder 1.000 eksp * Brosur 200 ekps - Demonstrasi 4 kali penanganan hasil - Pert. Kelp - Anjang Sana
9
WAKTU 9
Kabupaten Kabupaten Kec.Marusu Kec. Bontoa 2 kali /bulan / KPUP klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp
penyakit WSSV di tambak
Penebaran Benur berkualitas bersertifikat 7
LOKASI 8 Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu 2 kali /bulan / KPUP klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder 1.000 eksp * Brosur 200 ekps - Dem pon 2 unit
- Anjang Sana
6
VOLUME 7
-Demonstrasi
Kursus tani
Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu 2 kali /bulan / KPUP klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp 4 unit Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu 4 kali Kec. Maros Baru Kec. Bontoa
PM
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP PM
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP APBD,PM
BPP & KP Diskan
NO. 1
MASALAH 2
KEGIATAN 3
TUJUAN 4
SASARAN 5
10 rendahnya PKS pembudidaya Pembuatan, pengelolaan Meningkatkan PKS Pokdakan dan penggunaan pupuk Pembudidaya ikan ttg ikan dalam memanfaatkan SDA organik pentingnya menjaga yang tersedia di lapangan kesuburan tanah dgn memanfaatkan SDA setempat
11 Nelayan
melakukan Pelestarian lingkungan Agar nelayan dapat melakukan KUB perairan umum penangkapan tanpa merusak lingkungan lingkungan di perairan umum kegiatan
belum
METODE 6
Demonstrasi - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku
2 kali
Pertemuan Klp
3 kali
pelestarian
12 Masih rendahnya mutu hasil Penanganan Mutu Hasil Agar nelayan dapat KUB tangkapan nelayan Tangkapan nelayan menanganasi hasil tangkapannya dengan baik sehingga harga yang diterima lebih tinggi
- Anjang Sana - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Demonstrasi penanganan mutu Pertemuan Klp
- Anjang Sana
dengan pihak lain ( Perbankan,
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku Terjalinnya kerjasama dengan - Pokdakan Temu Usaha pihak lain dalam rangka - KUB - Poklahsar meningkat skala usaha di
BUMN, Lembaga teknologi , dll)
perikanan dan kelautan
13 masih kurangnya pelaku Utama Kemitraan usaha yang mengadakan kemitraan
14 Kurang petani yang Budidaya melaksanakan budidaya ikan sawah sistim minapadi
minapadi
di Agar produktivitas meningkat
sawah Klp Tani Pokdakan
VOLUME 7
1.000 eksp 200 ekps 50 skps
- Anjang Sana
Kabupaten Kabupaten Kabupaten
WAKTU 9
September 16.
BIAYA (Rp) 10
PM
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus
SUMBER BIAYA 11
PM
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP
PELAKSANA 12
PENANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT 13 14
Klp Peny.Perikanan
Koord.PP Kabpaten
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab.
Diskan
Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec. Marusu 2 kali/ bulan/ KPUP klp
Nopember 16.
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 3 kali
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec. Marusu 3 kali Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec. Marusu 2 kali/ bulan/ KPUP klp
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juni s/d Agustus
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord.PP Kab.
Diskan
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 5 kali
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Mei - Juli 16.
PM
Juli 16.
PM
- Pelatihan 1 kali Penyusunan Proposal Usaha Demplot 8 unit
Pertemuan Klp
LOKASI 8 Kec.Lau Kec. Marusu Kec.lau Kec.Marusu
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec. Maros Baru Kec. Bontoa Kec.Lau Kec. Marusu Kabupaten
Kec.Mandai Kec.Tanralili Kec.Turikale Kec.BT. murung Kec. Simbang Kec. Cenrana Kec. Camba 2 kali / bulan/ Kec. Maros Baru Kec. Bontoa klp Kec. Marusu 2 kali/ bulan/ KPUP klp
PM
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP PM
Nopember 16.
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp. Peny. Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab.
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP PM
PM
Klp. Peny. Perikanan Koord. PP Kab.
Perbankan Diskan BBAP Takalar
Aprils/d Agustus 2016.
115.000.000,- DAK. APBN
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
Diskan Diskan Koperindag Diskan
Januari sd/ Des
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
NO. 1
MASALAH 2
KEGIATAN 3
TUJUAN 4
15 Petani belum menguasai Budidaya Ikan sistim KJA teknologi budidaya ikan dengan sistim KJA
16 Kurang petani yang Budidaya melaksanakan budidaya ikan Kolam Lele di kolam
Ikan Lele
SASARAN 5
agar petani dapat mengetahui Pokdakan Klp Tani teknis budidaya ikan sistim KJA
di Agar produktivitas Pendapatan Pokdakan petani meningkat
17 Kurang petani yang Budidaya Ikan sidat di Agar produktivitas Pendapatan Pokdakan melaksanakan budidaya ikan Kolam petani meningkat sidat di kolam
METODE 6 - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur * Buku - Dempon
19 Penangkapan ikan di sungai Sosialisasi masih menggunakan akar tuba tuba/racun
Bahaya
akar meningkatkan kesadaran Petani masyarakat ttg bahaya akar tuba
1.000 eksp 200 ekps 50 skps 1 unit
LOKASI 8
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kec.BT.Murung
Kec.BT.Murung - Pertemuan 3 kali kelompok - Anjang Sana 2 kali/ bulan/ KPUP klp Demplot 8 unit Kec.Mandai Kec.Tanralili Kec.Turikale Kec.BT. murung Kec.Bontoa Kec.Maros Baru Pertemuan Klp 2 kali / bulan/ Kec.Mandai Kec.Tanralili klp Kec.Turikale Kec.BT. murung Kec.Bontoa Kec.Maros Baru - Anjang Sana 2 kali/ bulan/ KPUP klp - Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder 1.000 eksp Kabupaten * Brosur 200 ekps Kabupaten * Buku 50 skps Kabupaten Demplot 1 unit Kec. Tanralili Pertemuan Klp - Anjang Sana
18 Petani baru 35 % Meningkatkan PKS petani Meningkatkan PKS petani ttg Pokdakan membudidayakan ikan nila di ttg teknik Pembesaran Budidaya Ikan Nila ikan nila
VOLUME 2 kali/7bulan/ klp
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder * Brosur Pertemuan Klp - Anjang Sana
2 kali / bulan/ Kec.Tanralili klp 2 kali/ bulan/ KPUP klp
100 ekps 50 ekps 1 kali/Bln 2 kali/ bulan/ klp
- Pembuatan Medya Peny. Berupa : * Folder 100 ekps * Brosur 50 ekps Pertemuan Klp 1 kali/Bln
WAKTU 9
BIAYA (Rp) 10
SUMBER BIAYA 11
PELAKSANA 12
PENANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT 13 14
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Mei - Agust. 16.
500,000 500,000 500,000 25,000,000
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP DAK. APBN
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny. Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab.
Diskan
Mei - Sept 16
25,000,000 DAK. APBN
Klp Peny. Perikanan
Koord. PP Kab.
Diskan
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Aprils/d Agustus 2016.
115.000.000,- DAK. APBN
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
Diskan
Januari sd/ Des
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord.Penyu.kab.
Diskan
40,000,000 APBD,PM
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP
BPP & KP
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Aprils/d Agustus 2015. Januari sd/ Des
500,000 500,000 500,000 115.000.000,-
Januari sd/ Des
APBD, BOP APBD, BOP APBD, BOP DAK. APBN
Kabupaten Kabupaten Kec.TR.Lili KPUP
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Aprils/d Agustus Januari sd/ Des
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP PM APBD,BOP 18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Penyuluh di BPP Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord.PP Kab. Koord. PP Kabupaten
Diskan Ka Des.Camat
Kabupaten Kabupaten Kec.TR.Lili
Juli s/d Agustus Juli s/d Agustus Aprils/d Agustus
500,000 APBD, BOP 500,000 APBD, BOP APBD,BOP
Klp Peny.Perikanan Klp Peny.Perikanan Klp Penyuluh di BPP
Koord. PP Kab. Koord. PP Kab. Koord.PP Kab.
Diskan
PM
NO. 1
MASALAH KEGIATAN 3 Penangkapan 2ikan di sungai Sosialisasi Bahaya masih menggunakan akar tuba tuba/racun
TUJUAN SASARAN 5 akar meningkatkan 4 kesadaran masyarakat ttg bahaya akar tuba
20. Belum diketahunya tingkat pencapain kegiatan penyuluhan sektor perikanan pada tahun berjalan 21. KPUP Belum mampu menyusun
Evaluasi Penyelenggaraan Agar menjadi dasar KPUP pelaksanaan Penyelenggaraan Kegiatan Penyuluhan Penyuluhan Perikanan pada Perikanan tahun berikutnya Penyuusunan RUB dan Agar Tersusun rencana KPUP KPUP secara partisipatif rencana Usaha Kelompok (RUK) RUK
dan RUB 22. Seringnya mati udang dan ikan Pengelolaan Kualitas Air yang
dipelihara
di tambak
meningkatnya PKS Petambak Pokdakan dalam mengelola kualitas air di tambak
karena menurunnya kualitas air 23. Masih kurangnya kesadaran Sosialisasi pelestarian SDA meningkatkan pelaku utama pelaku utama ttg pentngnya menjaga
kelestarian
pentingnya
kesadaran KUB tentang menjaga
sumberdaya ikan agar hasil
kelestarian SDA agar produksi
produksi perikanan tangkap
perikanan tangkap tetap lestari
tetap lestari dan sustainable
dan sustanaible sebanyak 50
orang 24. Belum optimalnya kesadaran Sosialisasi Perawatan meningkatkan kesadaran KUB pelaku utama tentang kapal dan alat tangkap pelaku utma ttg pentingnya pentingnya merawat kapal dan
merawat
alat tangkap
tangkap sebanyak 20 orang
25. masih rendahnya kelas penilaian kelompok KPUP dan kelompok kemampuan KPUP Tani
kapal
dan
METODE 6 - Anjang Sana
VOLUME LOKASI 7 8 2 kali/ bulan/ KPUP klp
WAKTU 9 Januari sd/ Des
Pertemua Klp
2 kali / bulan/ Kab.Maros klp 1 kali/bulan 1 kali/bulan 2 kali / bulan/ Kec.Maros Baru klp
Tiap Bulan
45,000,000 APBD
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
BPP & KP
Tiap Bulan
45,000,000 APBD
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
BPP & KP
Kec.Maros Baru Kec.Turikale KPUP
Tiap Bulan
45,000,000 APBD
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
BPP & KP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Kec.Marusu
Tiap Bulan
45,000,000 APBD
Klp Peny.Perikanan
Koord.Penyu.kab.
BPP & KP
Kec.Marusu
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
Diskusi Survey Pertemuan Klp
Pertemuan klp - Anjang Sana Pertemuan klp - Anjang Sana
Demonstrasi
2 kali Kec.Marusu 2 kali/ bulan/ Kec.Marusu klp
Oktober
Klp Peny.Perikanan
Koord.PP Kabupaten
DKP
Januari sd/ Des
18,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord. PP Kabupaten
Ka Des.Camat
pertemuan klp
1 kali
Mei s/d Agust.
45,000,000 BOP
Klp Peny.Perikanan
Koord.PP Kab.
Diskan
Kabupaten
250,000 swadaya
PENANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT 13 14 Koord. PP Kabupaten Ka Des.Camat
- Anjang Sana
alat
kelas Meningkatkan kelas kelompok KPUP KPUP
2 kali / bulan/ klp 2 kali/ bulan/ klp 2 kali / bulan/ klp 2 kali/ bulan/ klp
BIAYA (Rp) SUMBER BIAYA PELAKSANA 10 11 12 18,000,000 BOP Klp Peny.Perikanan