Pembuatan CASE (Computer Aided Software Engineering) TOOL Sebagai Alat Bantu Pemrograman Sistem Informasi Dengan Menggunakan Microsoft Visual Foxpro 9.0 Gelar Satya Pradana Jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya ID : 5207 1000 18 Email :
[email protected] Abstrak Semakin meningkatnya teknologi, maka meningkat pula kebutuhan dari sistem informasi didalam suatu perusahaan. Penerapan sebuah sistem informasi memiliki peranan penting karena sangat mempengaruhi maju mundurnya sebuah perusahaan. Style penulisan programpun menjadi sebuah kendala tersendiri karena setiap programmer memiliki gaya penulisan program yang berbeda-beda. Dengan adanya kesulitan tesebut maka seorang programmer membutuhkan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan sistem informasi. Kemudahan itu dapat berupa generate menu, generate form, generate report, generate role, generate user serta penampilan dashboard. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini penulis membuat CASE (Computer Aided Software Engineering) Tool yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Foxpro 9.0 Dengan kemudahan tersebut perusahaan dapat menghasilkan suatu sistem yang akurat, sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat.
Kata kunci: TOOL, Visual foxpro 9.0 1. Pendahuluan Semakin meningkatnya teknologi, maka meningkat pula kebutuhan dari sistem informasi di dalam suatu organisasi. Berbagai perusahaan berusaha mengembangkan sistem informasi untuk membantu mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Selain itu, sistem informasi juga dapat membuat suatu sistem menjadi efisien dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari perusahaan. Perusahaan yang besar memiliki permasalahan yang kompleks dalam pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah semakin banyak dan bervariasi. Untuk itu diperlukan wacana lain agar sistem informasi dapat dimiliki perusahaan dengan harapan bisa membantu didalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan biaya yang terjangkau. Banyak orang yang berpandangan bahwa membuat program aplikasi sistem informasi adalah sesuatu yang sangat sulit, rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dapat dipahami mengingat disamping memahami masalah bahasa pemrograman, juga harus ditunjang dengan pengetahuan yang lain agar sebuah sistem yang dikembangkan dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan. Cara penulisan program pun menjadi sebuah kendala tersendiri, karena setiap programmer memiliki gaya penulisan program yang berbeda-beda. Di dalam penulisan program yang tidak ada
standarnya, akan menyulitkan dalam pengembangan program dikemudian hari. Menanggapi permasalahan tersebut, penulis membuat sebuah tool yang dapat digunakan untuk membantu programmer dalam pengembangan sistem informasi pada perusahaan. Dengan menggunakan bahasa pemrograman MSVP (Microsoft Visual Foxpro 9.0). Dengan adanya tool tersebut seorang programmer tidak akan mengalami kesulitan dalam pengembangan sebuah sistem informasi. Programmer akan mendapatkan kemudahan dalam generate menu, form, report, user dan role. Serta pengaplikasianya secara langsung kedalam sistem informasi, serta kemudahan dalam menampilkan dashboard sistem informasi.
2. Tinjauan Pustaka Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, meliputi teori-teori tentang CASE Tool serta teknologi-teknologi yang terlibat seperti Microsoft Visual Foxpro 9.0 dan SQL Server 2005.
2.1 Case Tool Computer Aided Software Engineering (CASE) adalah aplikasi ilmiah yang merupakan seperangkat alat dan metode untuk sebuah sistem perangkat lunak yang dimaksudkan untuk menghasilkan produk software yang berkualitas tinggi, bebas cacat, dan dipelihara. Hal ini juga merujuk pada metoda untuk pengembangan sistem informasi bersama-sama dengan alat otomatis yang dapat digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Case Tool adalah kelas perangakat lunak yang
mengotomatisasi banyak kegiatan yang terlibat dalam berbagai tahap life-cycle. Programmer dapat menggunakan kode generator otomatis untuk mengkonversi desain dokumen kedalam kode. Tool otomatis dapat digunakan bersama ataupun secara individu. 2.1.1 Life cycle based case tool Dimensi ini mengelompokkan case tool atas dasar kegiatan yang mereka dukung pada life cycle sistem informasi. Dan dikelompokkan lagi menjadi Upper atau Lower case tool. • Upper case tool mendukung perencanaan strategis dan konstruksi dari konsep level produk dan megabaikan aspek desain. Mereka mendukung bahasa diagramatic tradisional seperti ER-diagram, data flow diagram, struktur grafik, decision tree,decision tabel.dll. Contoh software Upper Case adalah photoshop, ken rename, adobe premiere, batch file rename, software password generator, access, visio, naficat • Lower case berkonsentrasi pada kegiatan akhir dari life cycle, seperti desain fisik, debugging, konstruksi, testing, integrasi komponen,pemeliharaan,reverse engineering. Contoh software Lower Case adalah Foxpro, java, netbeans, BPM (bisnis proses manajemen) tool, visual basic, desk tool, ms sql, oracle, innoset up, vb deployment.
2.2 Database SQL Server Data Microsoft SQL Server disimpan dalam beberapa database. Data dalam suatu database terorganisasi ke dalam komponen logis bagi user. Suatu database juga secara fisik teridiri dua atau lebih file pada disk. Bila menggunakan suatu database, pekerjaan terutama berlangsung pada komponen logis seperti table, view, file procedure, dan user. Sedangkan secara fisik, file database dapat terlihat pada disk, dan umumnya hanya database administrator yang perlu bekerja dengan komponen fisik tersebut. Mendesain logika database mencakup: • Table dan table name - disebut juga sebagai entity • Column name dalam setiap tabel disebut sebagai attribute. • Column characteristic - seperti nilai unik dan penyertaan nilai null. • Primary key untuk setiap tabel merupakan column yang menyimpan nilai unik untuk bisa mengidentifikasi setiap baris pada tabel. Walaupun terdapat column lain dengan nilai unik, hanya satu yang teridentifikasi sebagai kunci akses dalam melakukan akses data. Setiap tabel hanya dapat memiliki satu primary key. • Relationship between table - baris di dalam beberapa tabel dapat tergantung pada satu atau lebih baris pada
tabel lain. Ketergantungan antar tabel ini disebut sebagal relasi (relationship). • Untuk mendefinisikan relasi, suatu column atau beberapa column dalam suatu tabel harus diberikan key, disebut sebagai foreign key dan menjadi referensi bagi primary key dan tabel yang lain.
2.3 Microsoft Visual Foxpro Visual FoxPro adalah bahasa pemrograman berbasiskan prosedur yang pertama kali dikembangkan oleh Fox Technologies pada awal 1984 dengan nama FOXBASE. Program ini dikembangkan untuk menyaingi dBase II dari AShaton-Tate. Dalam perkembangannya FoxPro tetap mempertahankan kemampuan pemrograman prosedural dan dilengkapi dengan pemrograman berorientasi objek. FoxPro pertama kali dikembangkan berbasis text dan dapat dijalankan pada MS-DOS, Windows, Mac OS, dan UNIX. FoxPro memperkenalkan GUI (Graphical User Interface) pada tahun 1989. Pada tahun 1992 Fox Tecnologies bergabung dengan Microsoft FoxPro berkembang menjadi Visual FoxPro pada tahun 1995. Kemampuan pemrogaraman procedural tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorientasi objek. Versi terakhir dari FoxPro adalah versi 9.0 dan Service Pack untuk versi 9.0 dirilis pada tahun 2007. 2.3.1 Native Database Visual Foxpro Native database Visual Foxpro adalah sebuah database management system yang dimilki Visual Foxpro. Database ini bisa dipakai sebagaimana SQL Server ataupun Oracle akan tetapi tingkat keamanannya masih belum memadai. Untuk itu penulis lebih memilih database SQL Server atau Oracle agar tingkat keamanan data terjamin. Akan tetapi database Visual Foxpro ini memiliki kelebihan dari database yang lain yaitu bisa menjadi interface untuk menampung database lain seperti SQL Server, Oracle dan yang lain dalam sebuah temporary table. Temporary table ini akan segera terhapus pada saat table tersebut di close dengan perintah ”USE” . Kelebihan temporary table inilah yang memungkinkan query data menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pencarian data yang diambil dari server karena data berada pada komputer lokal. 2.3.2 Teknologi SQL Pass Through Adalah sebuah metode khusus yang dimiliki oleh Visual Foxpro untuk pembacaan secara remote terhadap database baik SQL Server, Oracle maupun yang lain.SQL passthrough technology memberikan kemudahan untuk mengirimkan perintah-perintah ke sebuah server database.
3. Pembahasan Pembuatan CASE TOOL dilakukan dengan menggunakan Microsoft Visual Foxpro 9.0 dan untuk database system menggunakan SQL Server 2005. Dalam pembuatan CASE TOOL dilakukan beberapa tahapan, yaitu: Pembuatan CASE TOOL, memiliki beberapa tahapan di dalamnya, Perancangan desain database. Pembuatan main program. Pembuatan Data Manipulation Language(DML). Perancangan template. Pengujian CASE TOOL meliputi : Pengujian Generate Menu. Pengujian Generate Form. Pengujian Generate Report. Pengujian Generate Role. Pengujian Generate User. Pengujian Sistem Informasi. Pengujian Dashboard.
3.1 Pembuatan Case Tool Dalam pembuatan Case Tool memiliki beberapa Tahapan: 3.1.1 Perancangan Desain Database Disini akan dibahas segala hal dalam pembuatan desain database tool. Langkah demi langkah akan dijabarkan secara terperinci. Langkah pertama dalam pembuatan database tool adalah membuat tabel untuk mendesign menu.Tabel-tabel tersebut berfungsi untuk menampilkan menu , role, user dan pasword. Database untuk menu ini terdiri dari beberapa tabel antara lain : • Tabel mn Tabel ini berisi daftar seluruh menu yang bisa ditampilkan pada end user. Tabel ini terdiri dari beberapa field yang setiap field memiliki makna yang berbeda . • Tabel Role Tabel Role dimaksudkan untuk memberi role kepada setiap user. Role dapat diatur sedemikian rupa sehingga user akan mendapatkan tampilan menu sesuai dengan role yang diberikan. Setiap data role pada tabel ini akan direlasikan denga role aplikasi dengan mengisi kode program yang bisa dijalan dengan role yang telah dibuat. • Tabel Role_Aplikasi tabel dbo.role_aplikasi diisikan program apa saja yang diberikan kepada setiap role yang telah dibuat pada tabel role. Setiap role dapat diberi hak akses sesuai dengan kebutuhan.
keterangan. Tabel user ini yang digunakan untuk login user dan akan dilakukan pengecekan terhadap kesesuaian nama user dan password. • Tabel User_role Tabel user role berguna untuk membedakan role yang didapatkan oleh masing-masing user, meskipun terdapat dua orang user dalam menu apotek akan tetapi role yang didapatkan oleh masing-masing user bisa berbeda. 3.1.2 Pembuatan Main Program • Pembuatan Project Manager
Gambar 3.1 Project Manager Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat project manager yang digunakan untuk menampung semua program-program yang akan dibuat. • Pembuatan form connect Form Connect digunakan sebagai koneksi antara foxpro dengan database yang digunakan. • Pembuatan function dan procedure Foxpro merupakan bahasa pemrograman procedural oleh karena itu langkah selanjutnya yaitu membuat function dan prosedur yang dibutuhkan. Tujuan dari pembuatan function dan prosedur adalah apabila saat membuat program kita tidak perlu membuat function lagi cukup memanggil function atau prosedur ytang telah dibuat. • Tampilan awal ISG(Information System Generator)
Gambar 3.2 Tampilan ISG • Pembuatan tampilan menu sistem informasi Setelah tool untuk generator dibuat langkah selanjutnya adalah membuat tampilan sistem informasi yang menu dan isinya dibuat dari tool generator.
• Tabel TBLuser Tabel user berguna untuk mengetahui identitas user yang berisikan user, nama user beserta password dan Gambar 3.3 Tampilan menu sistem informasi
Semua aplikasi yang telah dibuat akan menuju ke tampilan menu sistem informasi.
Gambar 3.4 Tampilan menu setelah dijalankan • Pembuatan tree view
Gambar 3.5 Tree view Tree view digunakan untuk tampilan menu sistem informasi. Yakni membedakan antara folder dan sub-sub folder yang dibuat. 3.1.3 Perancangan DML
Gambar 3.6 tombol DML Setelah mendapatkan seluruh dasar ilmu dan informasi yang dibutuhkan untuk pengerjaan tugas akhir ini, selanjutnya dilakukan perancangan desain pembuatan menu dasar untuk manipulasi data baik insert, update, delete dan query yang dipaket dalam sebuah class menu dengan tombol dengan nama Simpan, Ubah, Hapus, Simpan Excel, Search/Cari dan tombol Next/Previous. Tombol-tombol ini digunakan baik untuk memasukan data, update, delete maupun mencari data yang diinginkan, sehingga tidak perlu membuat tombol-tombol lagi pada setiap form karena seluruh kebutuhan manipulasi data telah disediakan. 3.1.4 Perancangan Template
Perancangan template-template digunakan sebagai acuan dalam pembuatan form, form grid, query, query report, tabel, report. 4. Hasil Analisa Uji Coba Melalui uji coba yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pembuatan form dan report menggunakan CASE TOOL lebih cepat daripada menggunakan wizard foxpro. \
Tabel 3.1 Perbandingan Wizard Foxpro dengan Case Tool Alat yang Form Report digunakan Wizard Foxpro 7Langkah 8 Langkah CASE TOOL 4Langkah 3 Langkah Langkah-langkah dalam pembuatan form secara wizard yang ada pada Visual Foxpro meliputi : 1. Membuat project 2. Membuat form wizard 3. Memilih wizard yang akan digunakan 4. Memilih field yang akan dimasukkan kedalam form. 5. Memilih style dalam form 6. Memilih sort record dalam form 7. Simpan form jika diinginkan dan klik finish. Jika menggunakan CASE TOOL : 1. Jalankan program generate form dan masukkan Nama Form yang diinginkan, pilih Tabel dan primary keynya.Jika ada Data Grid masukkan Tabel dan primary keynya lalu klik Generate. 2. Program akan menggenerate sebuah form, lakukan perubahan pada tampilan sesuai yang diinginkan. 3. Generate query .slc 4.Masukkan Program ke dalam menu dan siap dijalankan, Fungsi-fungsi dari MDL telah secara otomatis bisa dioperasikan. Langkah-langkah pembuatan report menggunakan wizard yang ada pada foxpro meliputi : 1. Membuat metode pembuatan report secara wizard 2. Memilih wizard dengan model report wizard 3. Memilih field yang ingin dimasukkan kedalam report. 4. Memilih group record 5. Memilih report style 6. Memilih tampilan report (portrait/landscape) 7. Sort record 8. Simpan report dan modify pada report desaigner. Jika menggunakan CASE TOOL : 1. Menjalankan generate report dan masukkan Tabel/view, masukkan nama report yang diiginkan, masukkan layout lalu tekan proses 2. Akan ditampilkan Form Report dan bisa di atur layout sesuai dengan keperluan, layout dilakukan perubahan maupun tidak program sudah bisa dijalankan. 3. Akan Muncul File text dengan ekstensi .rep bisa dilakukan perubahan, layout dilakukan perubahan maupun tidak program sudah bisa dijalankan. Dalam tahapan implementasi dan uji coba penulis menemukan beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang ditemui penulis antara lain : • Adanya kesulitan apabila form memiliki fungsi tambahan yang tidak ada pada form generate sehingga
programmer masih harus menambahkan command button yang masih diisikan program secara manual. • Adanya kesulitan menambahkan field secara otomatis dari case tool langsung ke tabel database. Sehingga penulis menambahkan field secara manual kedalam database. • Pada pembuatan menu tidak bisa menggunakan nama yang sama. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penulis tidak membuat nama menu yang sama. • Penggunaan dari form hanya terbatas pada fungsi CRUD.
5. Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Mempersingkat dan mempermudah waktu programmer dalam pengembangan sebuah sistem informasi. 2. Adanya kemudahan dalam pencarian data atau query data 3. Adanya kemudahan dalam melakukan proses manipulasi data pada setiap form tanpa harus membuat satu-persatu perintah DML. 4. Adanya kemudahan dalam generate report, form. 5. Adanya kemudahan menampilkan dashboard.
6. Daftar Pustaka [1] Affan. (2010). Keberhasilan dan Kegagalan Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan Bisnis. Diakses pada 6 maret 2011. http://affan.blogstudent.mb.ipb.ac.id. [2] PT. Duta Pertiwi Tbk. (2011). Lowongan Kerja Programmer. Diakses pada tanggal 15 maret 2011. http://www.jobitcom.com/index.php?post_id=20298& action=search&2=&15=&5=&14= [3] Estio Technology Recruitment. (2011). Developer (Visual FoxPro). Diakses pada 15 Maret 2011. http://www.cwjobs.co.uk/JobSeeking/DeveloperVisual-FoxPro_job50008132 [4] Madinglowongan.com. (2010). Informasi Lowongan Pekerjaan @ Madinglowongan.com. Diakses 13 maret 2011 http://madinglowongan.com/pekerjaan-pt-mediatelevisi-indonesia-metrotv.html [5] Firstasiajobs.com. (2010). IT Staff. Diakses 13 Maret 2011. http://www.firstasiajobs.com/home/showjobs/261
[6] Jobsdb.com. (2011). Mis Staff. Diakses 13 maret 2011. http://id.jobsdb.com/ID/EN/Search/JobAdSingleDetail ?jobsIdList=200003000131826&sr=1 [7] Jobsdb.com. (2011). Employment Opportunity. Diakses 13 Maret 2011. http://id.jobsdb.com/ID/EN/Search/JobAdSingleDetail ?jobsIdList=200003000131822&sr=1 [8] Id.jobstreet.com.(2011). Programmer (kode:PROG). Diakses 13 maret 2011 http://id.jobstreet.com/jobs/2011/3/default/40/197741. htm?fr=J [9] Cw.jobs.co.uk.(2011). Campaign Programmer/data Analyst - Bath – DM. Diakses pada 13 April 2011. http://www.cwjobs.co.uk/JobSearch/JobDetails.aspx?J obId=50313041&Keywords=visual+foxpro&Sort=2 [10] Cw.jobs.co.uk.(2011). VB.NET/ VB6 Software Developer / IT Management.Diakses 13 Maret 2011 http://www.cwjobs.co.uk/JobSearch/JobDetails.aspx?J obId=50311378&Keywords=visual+foxpro&Sort=2 [11] Tjahyono, vera. (2008). Foxpro Full Featured but Forgotten. Diakses pada 5 Desember 2011. http://vtjahyono.wordpress.com/2008/11/10/foxprofull-fitured-but-forgotten [12] HHS Proposes Adoption of ICD-10 Code Sets and Updated Electronic Transaction Standards.(2008).US Department of Health and Human Services. Diakses 1 Januari 2012 http://www.dhhs.gov/news/press/2008pres/08/2008081 5a.html [13] Who.int.(2012). International Classification of Diseases (ICD). Diakses 1 Januari 2012 http://www.who.int/classifications/icd/en/z