FP. Sagala,PeranEnergiDalamPembangunan NasionalMemasukiMil. ill
PERAN ENERGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL MEMASUKI Mn..ENIUM m
F.P.Sagala Abstrak PERAN ENERGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL MEMASUKI MILENffiM ill. Energi merupakan salah satu unsur yang sangat penting da1am pembangunan nasional.Di Indonesia,terdapatberagamsumberdayaenergi,baik yang tidak terbarukanmaupunyang terbarukan.Pembangunan yang berjalan dengancepatdan jumlah penduduk yang besar membutuhkan dukungan energi. Walaupun akhir-akhir 00, perekonomianIndonesia terpuruk yang mengakibatkanterjadinya penurunan kebutuhan energiyang sangattajam, diperkirakanda1amwaktu mendatang,perekonomiandi Indonesia akan pulih kembali. Oleh karena itu, pemanfaatanenergi untuk mendukungpembangunan nasional,perlu dikelola denganbaik denganstrategiyangtepat.Hal-haltersebutlahyang akan dibahasda1ammakalahini. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi suatu negara membutuhkan ketersediaan berbagai sumber daya alam di samping sumber daya manusia. Salah satu sumber daya alam terpenting ialah sumber daya energi yang merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan sumber daya energi yang dimiliki Indonesia, merupakan kendala yang dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi di kemudian hari. Terbatasnya cadangan minyak bumi dalam negeri, misalnya, akan mempercepat Indonesia menjadi net-importer minyak bumi. Oleh karena itu diperlukan suatu stIategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa mendatang, antara lain melalui peningkatan program penghematan (konservasi) energi, maupun penggunaan sumber energi alternatif (diversifikasi). Sumber energi barn dan terbarukan perlu lebih ditingkatkan dan diprioritaskan pemanfaatalUlya, dengan tidak mengabaikan aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan Widyaiswara di Pusdiklat -BAT AN
hidup serta perlu diperhatikan keberadaannyadalam arti kemampuannya untuk selalu dapat memperbarui diri, sedangkan sumber daya energi tak terbarukanpemanfaatannya berpegangpada prinsip sehemat mungkin. Saat ini investasi pembangkit listrik yang menggunakansumber energi baru dan terbarukan relatif lebih tinggi dibandingkan pembangkit listrik konvensional.Walaupundemikian,di masa mendatangenergi ini akan menjadirelatif lebih mumhakibatlangkanyasumberenergi tak terbarukan(bahanbakar fosil : minyak bumi, gas alam, barn bara) dan pertimbanganmasalah lingkungan seperti hujan asam dan pemanasanglobal akibat pembakaranbahanbakar fosil. Hal tersebut tentunyaakan digunakansebagaisalah satu pertimbangandalam menentukanstrategi pemenuhan energi di masa mendatang memasukimileniumill. Dalam kondisi seperti ini, teknologi dapat dianggap sebagai salah satu carn untuk mengoptimalkannilai tambah energi
WidyanuklidaVol.3 No.1,Februari2000:1-5
tak terbarukandan terbarukan.Sayangnyadi masakrisis ekonomiyang melandatanahair kita, masyarakat mempertanyakan dan bahkan meragukanperananteknologi dalam mencari solusi permasalahanrasionaI di bidang energi khususnya. Oleh karena itu perin dicatatbahwadalam dekadeyang laIu Indonesia telah menikmati penggunaan teknologi di berbagai sektor pembangunan. Jadi dalam menyongsongmilenium ketiga yang segeratiba, para ahli teknik diharapkan dapat mendorong kembaIi pembangunan nasional dengan menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam membantu memecahkanmasaIah nasional di bidang energt. Kebutuhan tenaga listrik akan terns meningkatsejaIandengan pertumbuhandan perkembangan industrialisasi. Jika perkembanganlaju pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, ditambah lagi dengan jumlah pendudukyang semakinbesar,maka konsumsi energi juga akan semakin bertambah. Hal inilah yang terjadi di Indonesia"walaupun menjelangtabun 2000 telah terjadi krisis ekonomi yang akibatnya sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan industrialisasi. Dengan terjadinya penumnan laju pertumbuhan ekonomiyang sangattajam, konsumsilistrik juga mengalamipenumnan' Berdasarkan hal-hal tersebut, maka diperlUkan suatu strategi yang tepat untuk menjamin ketersediaan energi di dalam negeri sehinggapembangunanberkelanjutan dapatternsdilaksanakan.
diketahui terdapat 60 cekungan yang kemungkinan mengandung hidrokarbon. Dari 60 cekungan tersebut terdapat 36 cekunganyang telah dieksplornsi.Dari 36 cekungantersebut14 cekungantelah mulai berproduksi, 7 telah terbukti mengandung hidrokarbontetapi belum berproduksi,dan 15 cekunganbelum menampakkantandatanda adanya minyak. Cadanganterbukti minyak bumi Indonesia per Januari 1997 adalahsebesar9,0919milyarbarrel. Pada 1 Januari 1997 cadangan gas sebesar 137.793,6 BSCF dengan rincian cadanganterbukti sebesar76.171,8 BSCF dan cadangan potensi sebesar potensial sebesar61.621,8BSCF. Jika dibandingkan dengancadangandunia, cadanganminyak dan gas bumi Indonesiarelatif kecil yaitu hanya sekitar 1% dan 2% dari cadangan dunia. Potensi Somber Daya Batu bara Cadangan batu barn yang dimiliki Indonesia hingga Januari 1996 tercatat 5,31 milyar ton reserve dan 36,34 milyar ton resource, yang tersebar di pulau Sumatem (67,4%), Kalimantan (32,2%), Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya. Sebagian besar batu bara Indonesia berupa lignit (58,6%) yang memiliki nilai bakar yang rendah. Sisanya bempa batu barn subbituminous (26,6%), bituminous (14,8%), dan sedikit antrasit yang ditemukan di Sumatera. Jumlah cadanganbarn bara Indonesia hanya 2-3% dari seluruh cadangan batu barn dunia.
PotensiSumberDaya Uranium Kegiatan eksplorasi di Indonesia SUMBER DAY A ENERGI NASIONAL Ketersediaansumber daya energi, baik terbatas barn pada identifikasi cebakan sumberdaya energi tidak terbarukan (non secara hipotetik yang masih perlu renewable) maupun sumber energi dibuktikan antara lain melalui pemboran. terbarukan(renewable),yaitu tenagaair dan Sumber daya Uranium yang telah panas bumi mempakan salah satu faktor ditemukan di daerah Kalan, Kalimantan penting dalam perencanaan strategi Barat adalah sebanyak12.409 ton. Upaya lebih lanjut di bidang eksplorasi perIn pemenuhan kebutuhanenergi. diintensifkan untuk menemukancadangan PotensiSumberDaya Minyak daft Gas uranium yang lebih besar baik di daerah Bumi Potensi sumberdaya minyak bumi dan Kalimantan,Sumatera,Sulawesimaupundi gas di Indonesia sebenarnyamasih cukup Irian Jaya, mengingat secara geologi berpotensi besar. Berdasarkan data tahun 1995, daerah-daerah tersebut 2
FP. Sagala,PeranEnergiDalamPembangunan NasionalMemasukiMil. ill
mengandung cebakan mineral radioaktif terutamauranium. PotensiTenagaAir Pactaumumnyapotensitenagaair terdapat di wilayah yang jarnng penduduknya, sehinggadi wilayah ini pennintaan energi listrik sangat kecil dibandingkan dengan keIDanlpuanberskalabesar tenagaair yang tersedia. Di pulau Jawa potensi tenaga air sebagian besar sudah dimanfaatkan untuk mendukungpenyediaanenergilistrik. Potensi tenagaair di Indonesiadiperkirnkansebesar 75.624 MW dan yang sudah digunakan sekitar 3.200 MW.
PotensiTenagaPanasBnmi Sebagai daerah vulkanis, di Indonesia terdapatrangkaianpegununganberapi mulai dari pulau Sumatera, Jawa, NTB, N1T menujukepulauandi Laut Banda,Halmahera dan Sulawesi. Berdasarkanpenelitian, di sepanjangjalur tersebut terdapat 70 daerah yang berpotensiuntuk pengembangan energi panas bumi dengan potensi sebesar 19.658
MW. Sumberdaya energi yang Iain, misalnya teBagasurya daDteBagaangin juga terdapat di Indonesia,tetapi potensinyarelatif kecil jika dikaitkan dengan kegiatan industri. Potensi teBaga surya dan teBaga angin pemanfaatannya barn terbatas pada kebutuhannunahtangga. PERKEMBANGAN
KEBUTUHAN
ENERGI Selain potensi sumberdaya energi, pola penggunaan energi di masa lampau, mernpakan salah satu faktor lain yang dipertimbangkan dalam memperkirakan proyeksi kebutuhan energi di masa mendatang. Pertumbuhan konsumsi energi naik sebesarrata-rata7% per tahun dalamperiode tahun 1984-1995,sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-ratasebesar6,3% per tahun, di samping akibat transformasi stmktur ekonomi,dan pertumbuhanpopulasi penduduk.
Pangsapasar minyak tunm dari 71,4% tabun 1985 menjadi 58,5 % pada tabun 1995. Relatif rendahnya proyeksi pertwnbuhan konsumsi minyak bumi setelah tabun 1990-an, diakibatkan kebijakan pengurangansubsidi Pemerintab terhadap harga jual bahan bakar minyak secarabertahap. Sementara itu kontribusi barn bara, tenagaair, danpanasbumi padatabun 1995 besarnyarelatif kecil masing-masing,8,20/0, 5,3% dan 0,8% terhadap total konsumsi energiprimerkomersial. Di samping energi primer, konsurnsi listrik juga tumbuh pesatdari 9,6 juta sbm pada tabun 1984 menjadi 30,5 juta sbm pada tabun 1995 (pertwnbuhan rata-rata 11,15% per taboo). Kebutuhan listrik ini dipasok oleh pembangkitPLN termasukdi dalamnyapembangkitswastamaupunnonPLN (pembangkitcaptive). Dengan terus bertambahnya jumlah pendudukdan laju pembangunan,ekonomi memerlukandukungan sumberdayaalam, baik sebagaibahan bakar maupunsebagai bahanbaku, yang cukup beSĀ„. Sementara itu cadangansumberdaya energi, khUSllSnya sumber daya energi fosil tennasuk hidrokarbonsepertiminyak bumi, gas bumi danbatubara,yang dimiliki Indonesiarelatif terbatas sehingga perlu adanya optimasi pemanfaatan sumberdayaenergi. Selainbesarnyakebutuhanenergidalam negeri, selama Pembangunan Jangka Panjang II (pJP-ll) ada kecenderungan pembahanpola pemakaian energi. Jika pada akhir PJP-I sektor pemakai energi yang paling besar adalah sektor industri, maka diperkirakanpada awal tabun 2000an, sektor transportasiakan menjadi sektor pemakai energi yang paling besar. Pembahan pola ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguhmengingat lebih dari 90% jenis energi yang digunakanminyakbumi semakinmenipis. Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan energi di sektor transportasi, maka perlu diciptakan sistem tamsportasi massal (mass rapid tamsportation), khususnyamelalui elektrifikasi kereta api. 1
Widyanuklida Vol.3 No.1,Februari2000:1-5
Dengan adanya transportasi massal ini diharapkanlaju pemakaianenergi, khususnya minyak bumi dapat dikurangi, dan akibatnyajugapolusilingkunganberkurang. Sejak terjadinya krisis ekonomi, konsumsi listrik yang sebelumnyamencapai rata-rata 12,15% per tabun mengalami penurunan yang sangat tajam. Setelab terbentuknya Pemerintaban yang barn, diharapkan perekonomian Indonesia akan lebih baik dan dengan demikian diharapka industri akan tumbuh kembali. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali tumbuh,makadiperkirakankebutuhanenergi listrik yang besarakan tetapterjadi di pulau Jawa. Pelaksanaan Otonomi Daernh pengaruhnya baru akan terlihat setelab berjalanbeberapawaktu di masamendatang. Untuk masa mendatang harga energi selayaknya ditetapkan sesuai dengan nilai ekonominya, sehingga pemakaian energi menjadi efisien dan dapat mendorongupaya diversifikasi, optimasi penyediaan dan pemanfaatanenergi dapat terlaksana yang pada gilirannya pembangunan yang berkelanjutan. dapatterlaksana. KEBLJAKSANAAN
UMUM
BmANG
ENERGI Indonesia sudah mempunyai Kebijaksanaan Nasional di Bidang Energi yang tersusundalamKebijaksanaanUmumBidang Energi (KUBE). Hal ini sangat diperlukan agar energi sebagai bahan bakar untuk pembangunankesejahternansosial ekonomi rakyat dapat didayagunakandengan benar dan baik. Di sampingbarns memperhatikan aspekmakro ekonomi,pendayagunaan energi hams pula memperhatikan tujuan jangka panjang seperti kelestarianlingkungan, dan konservasisumberdaya. Tujuanutamapembangunanenergiadalah sebagaiberikut : 1. Menjamin penyediaanenergidi dalam Degen, baik dari sumber dalam Degen maupun dari luar Degen, sesuai perkembangan kebutuhandenganharga yang laYak dari pertimbangannilai ekonomi, sehingga dapat menjamin pola penyedianyang dapat dipertahankan dan dapat mendukung
terlaksananya pembangunan yang berkelan-jutan; 2. Mengoptimalkanpemanfaatanenergi untuk menghasilkannilai tambah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang maksimal; 3. Menggunakan energi, baik pada kegiatan buIu maupunpada kegiatan hilir, secaraaman dan berwawasanlingkungan, melalui pola pemanfaatan sumber daya energisecaraefisiendanbijaksana; 4. Meningkatkanketahanannasionaldi dalampengelolaansistemenergi,khususnya dalam menghadapitantangandan hambatan di dalam pemenuhan akan kebutuhanenergi masa kini dan masa mendatang dengan mengembangkan ke-mampuan ilmu pengetahuan dan teknologidi bidangenergi, sertafungsionalisasinyadi Industri dan di dalam melaksanakan pengelolaan dan perencanaan energi. Untuk melaksanakan strategi pembangunan,maka ditetapkan 5 (lima) kebijaksanaanutamayaitu: .Melakukan penganekaragaman jells energi yang diglmakan oleh setiap sektorpemakai; .Menciptakan iklim yang mendorong upaya penemuan cadangan tambahan dan barD;
.Melakukan upaya konservasi di sisi huIu dan sisi bilir untuk kepentingan generasimendatang; .Menerapkan konsepekonomipasar dalampemanfaatan energi. .Memasukkan pertimbangan mengenaidampak terhadaplingkungan hidup padasetiapaspekpemanfaatan energi. Disamping kebijaksanaan utama, terdapatkebijaksanaan pendukungyaitu : .Kebijaksanaan Investasi .Kebi jaksanaanInsentifdan Disinsentif .Kebijaksanaan Standardisasi dan Sertifikasi .Kebijaksanaan Pengembangan Infrastruktur 4
FP. Sagala,reran EnergiDalamPembanglUlan NasionalMemasukiMil. ill
KebijaksanaanPeningkatan Kualitas SumberdayaManusia KebijaksanaanSistemInformasi KebijaksanaanPenelitiandan
Pengembangan KebijaksanaanKelembagaan KebijaksanaanPengaturan
Dengan mengikuti pertumbnhan dan perkembangan secaranasional,regionaldan internasional, rnaka teknologi informasi yang berkembang dengan cepat perIn diperhatikandenganseksama.Dalam hal ini terkait pula perkembangan sistem dan peralatanyang akan cepat menjadi "Tua" alan ketinggalan zaman. Oleh karena itu,sumber daya manusia Indonesia perIn memposisikan diri dalam menyonsong perubahan-pembahanyang akan terjadi denga cepat dan dalam berbagai bidang. DengandemikianpengeIoIaansumberdaya energi dapatdilaksanakandenganbaik dan memadai dan akhimya peranan energi dalampembangunan nasionalmenjadi suatu kenyataan sesuai dengan harapan bangsa
PENUTUP Berdasarkanhal-hal yangtelah diuraikan. terlihatbahwa sejalandenganperkembangan industrialisasi,kebutuhanenergi listrik terns meningkatsepertibeberapatahun yang lalu. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah penduduk yang semakin besar dan perkembanganlaju pertumbuhan ekonomi, maka konsumsi energi juga akan semakin Indonesia. bertambah. Jadi memasuki Milenium ill, energi sangatberperandalam Pembangunan Nasional. Walaupunakhir-akhir ini selama DAFTAR PUSTAKA krisis ekonomi,kebutuhanenergijuga turun 1. INTERNAnONAL ATOMIC ENERGY sangat tajam, untuk masa mendatang AGENCY, "Nuclear Power, Techniques and SustainableDevelopment",1997. kebutuhan energi tersebut akan tumbuh 2. BADAN KOORDINASI ENERGI kembali. NASIONAL (BAKOREN), "Kebijaksanaan Perananpara ahli teknik akan sangat UmumBidangEnergi (KUBE)", DEPTAMBEN, menonjoldalammempersiapkansumberdaya i998. manusiauntuk menyorigsongperkembangan 3. DJALI AHlMSA, "PenggunaanEnergi Nuklir teknologimaju"Hi-Tech" melalui pendidikan daIam Mengatasi Masalah Kebutuhan Tenaga dan pelatiban. Selanjutnya para perencana Listrik di Masa Mendatang", Seminar Ketiga perannya akan pangat menonjol dalam Teknik Tenaga Listrik, ITB Bandung-BATAN, menentukan Pola Pembangunan dengan 1993. 4. ENDRO UTOMO NOTODISURYO, memperhatikan dan memahami bahwa Prosiding, "Dialog PLTN dalam Kerangka sumber daya energi adalah salah satu Kebijaksanaan Energi Jangka Menengah dan pendorongpertumbuhanekonomi.Dalam hal Panjang",Yogyakarta"1998. ini strategi pengelolan energi secara 5. ADI WARDOYO et al. "PenggunaanEnergi nasional diharapkan dapat mengarahkan Nuklir daIam Mendukung PembangunanYang SeminarKNI-WEC, 1993. langkah-langkahpemanfaatanteknologi yang Berkesinambungan", seirama dengan kondisi dan pertumbuhan 6. SAGALA F.P., "Pengelolaan Sumber sumberdayaenergibaik yang sudahtersedia Daya Energi yang Hemat dan Efisien sesuai Kebutuhan Pembangunan Nasional yang maupunyangakandikembangkan. Dalam pengelolaansumber daya energi Makin Meningkat dengan Memperhatikan tersebut,masalahlingkungan hidup menjadi Kelestarian dan Lingkungan Hidup", salah satu faktor yang sangatmenentukan. TasKap KSA III, LEMHANAS-MABES Selama proses penemuan sumber energi ABRI, 1993. sampai dengan pemanfaatannya,masalah lingkunganhidup tersebuttetapmenjadisalah satu faktor penentu.Hal ini akan menjadi stiatutantanganbagi para ahli teknik dimasa mendatang.
Kembali ke Jurnal