Rakor Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan, Kemendikbud, Hotel Sunan, Solo, 22 Maret 2016
Peran CSR dalam Pembangunan Kebudayaan
Rimawan Pradiptyo PT Taman Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero)
Tantangan • Perekonomian dunia mengalami kelesuan dan berimbas ke perekonomian Indonesia • Ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap ekspor bahan mentah menyebabkan perekonomian Indonesia rentan terhadap shock harga bahan mentah di pasar internasional • Diperlukan pengembangan sektor alternatif untuk menjaga perekonomian Indonesia. Salah satu sektor alternatif yang layak dikembangkan adalah sektor pariwisata • Sektor pariwisata adalah sektor penyumbang GDP terbesar di luar sektor pertambangan, dan potensi sektor pariwisata sangat besar untuk dikembangkan di masa datang.
Sektor Pariwisata • Devisa terbesar non migas (US$10 Miliar)
4% PDB
Sumber: Windu Nuryanti, 2015
Tenaga kerja • 9.7 juta tenaga kerja langsung dan tak langsung
• 4% penyumbang pajak nasional (pajak terbesar)
Penerimaan Negara
3
Multiplier Effect Sektor Pariwisata Transpo rtasi Komuni kasi
Jasajasa
Bank, Money Changer, dll.
Pertania n PARIWIS ATA
Konstruksi/ Bangunan
Sumber: Windu Nuryanti, 2015
Perdaga ngan, Hotel, dan Restora n Industri Pengola han
Industri kreatif
• Sektor pariwisata memiliki backward linkage dan forward linkage yang besar • Multiplier effect sektor pariwisata besar terhadap perekonomian • Sektor keuangan, infrastruktur, perdagangan, komunikasi, transportasi, dll erat kaitannya dengan sektor pariwisata
Proyeksi Peran Sektor Pariwisata • Sektor pariwisata memiliki potensi besar menjadi tulang pungung perekonomian Indonesia di masa depan • Wisata budaya memiliki daya tarik Pariwisata (Tourism) yang besar dan berpotensi besar Batu Bara (Coal) karena wisata budaya menawarkan Migas (Oil and Gas) ‘experience’ kepada para wisatawan. Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) • Potensi peningkatan lama tinggal dapat dilakukan melalui peningkatan Karet Olahan (Processed wisata budaya Rubber)
PROYEKSI PENERIMAAN DEVISA 2015-2019 30.000 25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
2015
2016
2017
2018
2019
Sumber : Pusdatin Kemenpar, 2014, dalam Windu Nuryanti, 2015
Pengembangan Wisata Budaya Bahasa
Mnemonic device
Sejarah
Budaya Upacara Adat
Local Wisdom
Bangunan
Seni gerak dan musik
• Ke tujuh aspek budaya dapat ditampilkan sebagai bagian dari obyek wisata budaya • Berbeda dengan wisata alam yang cenderung kurang menawarkan ‘experience’ kepada wisatawan, wisata budaya lebih fokus pada optimalisasi ‘experience’. • Kekayaan budaya Indonesia idealnya menjadi soko guru optimalisasi peran sektor pariwisata
Sinergi BUMN di Sektor Pariwisata
Dahulu
BUMN Terfragmentasi
• Beberapa BUMN bergerak di bidang pariwisata, namun masing-masing cenderung beroperasi secara terpisah • Diperlukan sinergi antar BUMN yang bergerak di bidang pariwisata untuk meningkatkan kinerja sektor pariwisata di Sekarang Indonesia • Sinergi akan meningkatkan efisiensi BUMN dalam bentuk: • Economic of scale Sinergi BUMN • Economic of scope • Pengembangan sektor pariwisata akan sangat diuntungkan dengan sinergi antar BUMN ini.
Sinergi BUMN: Pengembangan Kawasan Joglosemar Borobudur Negeri 1000 Candi di kawasan Joglosemar: a. Komplek Candi Borobudur, b. Komplek Candi Prambanan, c. Komplek Candi di Dieng d. Komplek Candi Songo e. Komplek Candi Cetho & Sukuh • Banyak desa wisata di sekitar kompleks candi-candi tersebut yang bernilai strategis untuk dikembangkan
8. Makro Pengembangan Joglosemar Rencana SAM PHO KONG
KARIMUNJAWA
JEJAK CHENG HO
KOTA LAMA
SEMARANG (20 %) Ahmad Yani airport/ Tanjung Mas sea port TOL ROAD/ RAILWAY
Dieng
TOL ROAD/ RAILWAY Teak Plantation (Blora - Purwodadi)
Gedongsongo
Ambarawa
Borobudur : 30 % KERATON KASULTANAN
2 JUTA WISMAN 2019
KERATON KASUNANAN & MANGKUNEGARAN KAMPUNGKAMPUNG BATIK
PRAMBANAN – BOKO – PLAOSAN TOL ROAD/ RAILWAY
MALIOBORO
YOGYAKARTA (30 %)
SANGIRAN : JAVA MAN
MERAPI - MERBABU
KAMPUNG BATIK DAN SENI
Adisucipto airport/ Kulonprogro airport
CANDI SUKUH – CANDI CETHO
PANTAI SELATAN
BATIK VILLAGE
SURAKARTA (20 %) Adisumarmo airport
6
Proyeksi8. Wisman di Kawasan Joglosemar 2.500.000
2.004.006 2.000.000
1.500.000
954.288
1.000.000
481.964
500.000
129.383 61.746 90.524 89.144 60.846 91.898
227.337 241.496 239.188 153.248 156.247 168.028 193.982
310.944
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017* 2018* 2019*
TARGET 2 JUTA WISATAWAN MANCANEGARA KE BOROBUDUR NEGERI 1000 CANDI DI KAWASAN JOGLOSEMAR MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA 8 JUTA TENAGA KERJA (proporsi 1 wisman menciptakan 4 tenaga kerja)
Program PK-BL Kemeneg BUMN • Pasal 8 UU 19/2003 memberikan landasan bagi BUMN untuk menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk pembinaan koperasi/usaha kecil dan masyarakat di sekitar BUMN • Ketentuan Program Kemitraan (PK) dan Program Bina Lingkungan (BL) Kemeneg BUMN diatur dalam Peraturan Menteri BUMN PER09/MBU/07/2015
11
Program Kemitraan (PK) Mitra PK Aset max Rp500 juta (di luar tanah & bangunan)
Bayar pinjaman
Usaha sesuai proposal
Omzet max Rp2,5 miliar
Berdiri sendiri
Pelaporan
Berbadan hukum maupun tidak
Non-Bankable
Minimal berusia 1 tahun
Kewajiban Mitra Binaan 12
Program Kemitraan (PK) (lanjutan) • PK dan BL dapat disalurkan ke seluruh Indonesia – Diutamakan di wilayah sekitar BUMN dan kantor cabangnya
• Koordinasi antar BUMN dimungkinkan untuk optimalisasi penyaluran PK dan BL (didasarkan pada kontrak kerjasama) • BUMN Pembina tetap melalukan monitoring dan evaluasi terhadap PK dan BL yang disalurkan oleh BUMN Pembina lain. • Alokasi dana: – Maksimum 4% dari laba bersih tahun buku sebelumnya – Sisa dana program PK dan BL tahun buku sebelumnya menjadi sumber dana program PK dan BL tahun berikutnya 13
Alokasi PK Pinjaman modal kerja Pembelian aset tetap Max Rp 75 juta
Pinjaman Tambahan Jangka pendek Memenuhi pesanan
Alokasi BL Bantuan sosial
Bencana alam
Pelestarian alam
Diklat
Sarana ibadah
Kesehatan Sarana umum 14
Program PK/BL untuk Kebudayaan Sinergi Pengembangan Usaha Produktif di Bidang Kebudayaan
Pengembangan industri kecil kreatif dapat dilakukan melalui sinergi ini
Sinergi Antar K/L untuk Pembangunan Kebudayaan
Pengembangan desa wisata dapat dikembangkan dengan skema sinergi ini 15