UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SMP PLUS AL-MA’RUF TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Oleh ; Laela;1 Di bimbing oleh Anwar;2 Arnasik;2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi/ Tata Niaga FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2 Dosen pembimbing Program Studi Pendidikan Ekonomi/ Tata Niaga FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS pada peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya,dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Penelitian tindakan kelas ini dibantu oleh 2 orang observer yang merupakan guru IPS Terpadu dan Wali kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah peserta didik 34 orang terdiri dari 15 orang peserta didik laki-laki dan 19 orang peserta didik perempuan. Penelitian tindakan dilaksanakan di SMP Plus Al-Ma’ruf yang beralamat di Jalan Tamansari Kp. Cigaru Kel. Mugarsari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa hasil tes sebagai data primer dan hasil observasi serta dokumentasi sebagai data pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil tes akhir setiap siklus dan analisis deskriptif kualitatif untuk hasil observasi setiap siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran IPS Terpadu dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Tasikmalaya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh peserta didik sebelum pemberian tindakan adalah 60,00. Pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar peserta didik adalah 71,18. Pada siklus II rata-rata nilai hasil belajar peserta didik adalah 93,53. .
EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS LEARNING OUTCOMES IN SUBJECT IPS THROUGH LEARNING MODELS USES STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) OF SMP PLUS AL-MA’RUF TAMANSARI TASIKMALAYA
By, Laela Kamilah;1 Suvervisors by: Anwar;2 Arnasik.2 1 Student of Education Economic Program Faculty of Education Sciences and Teachers Training Siliwangi University Tasikmalaya 2 Lecture Suvervisor of Education Economic Program Faculty of Education Sciences and Teachers Traning Siliwangi University Tasikmalaya The aim of the class room action research is to improve students achievement of 7 class SMP PLUS AL-MA’RUF uses Student Teams Achievement Divisions (STAD).
This research is helped by two observer .there are a teacher of IPS and a homeroom teacher of 7 class. The subject of the this research is all student of 7 class SMP Plus Al-Ma’ruf in semester two with 34 students. There are is 15 male students and 19 female students. The class room action research is held in SMP Plus Al- Ma’ruf on jln. Tamansari kp. Cigaru kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. The technique of this research in collecting the data is test, observation and documentation. The data are obtained the result of the test as primer data and the result of observation and documentation as supporting data. The technique of analisys the data used quantitative descriptive analysis for analyzing the quantitative data in every cycle. And qualitative descriptive analysis for analyzing the data of observation and documentation in every cycle. The classroom action research is done in two cycle. The result of the research shows that applying the model of cooperative teaching learning STAD in subject IPS can improve the result study of student is 7 class of SMP Plus Al-Ma’ruf. It’s showed there are improvement of value before giving conducting until cycle II. The mean value of the class that got by the students before giving conducting is 60.00. in cycle I, the mean value of the result of study is 71.18. in cycle II, the mean value of the result of study is 93.53
A. PENDAHULUAN Manusia dalam melaksanakan pembelajaran dalam kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik sebagai individu maupun kelompok,yang meliputi aspek jasmani, rohani, spiritual, material dan kematangan berpikir. Dari penjelasan tersebut maka tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. IPS Terpadu memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam membentuk individu yang dapat berpikir kritis, logis dan sistematis. Dimana peserta didik memiliki kemampuan kerjasama yang efektif dalam menciptakan keterampilan khususnya dalam belajar IPS terpadu. Kenyataan yang ada pada umumnya peserta didik kurang menyenangi terhadap pelajaran IPS Terpadu karena dianggap sulit dan kurang bisa dipahami. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksukaan peserta didik tersebut, salah satunya adalah faktor guru dalam menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang kurang tepat sehingga peserta didik bersifat pasif dan guru mendominasi dalam proses pembelajaran. Pada umumnya dalam mengajar mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Plus Al-Ma’ruf guru sudah terbiasa menggunakan metode ekspositori, sehingga guru kurang memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, oleh karena interaksi antara guru dengan peserta didik hanya berlangsung satu arah. Guru sangat mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan peserta
didik bersifat pasif, sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan. Keadaan seperti ini terjadi di SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya, sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata hasil ulangan akhir semester ganjil untuk pelajaran IPS Terpadu tahun ajaran 2013/2014 hanya mencapai nilai 60,00 (70%). Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya untuk mata pelajaran IPS Terpadu kelas 7 adalah nilai 75,00. Berdasarkan permasalahan di atas ternyata peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya menunjukkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran ekonomi sangat kurang dan nilainya 70% di bawah KKM. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas 7 karena nilai rata-ratanya paling rendah di antara kelas yang lainnya. B. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) yang ditujukan untuk memperdalam penalaran terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran tersebut dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah peserta didik 34 orang terdiri dari 15 orang peserta didik laki-laki dan 19 orang peserta didik perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dibantu oleh 2 orang observer yang merupakan guru IPS Terpadu dan Wali kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah
SMP Plus Al-Ma’ruf yang beralamat di Jalan Tamansari Kp. Cigaru Kel. Mugarsari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Langkah- langkah penelitian dibagi menjadi 3 tahapan yaitu sebagai berkut: a. Tahap Persiapan 1). Mendeskripsikan permasalahan dilapangan 2). Menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk meminimalisasi permasalahan yang ada 3). Menyusun program pelaksanaan tindakan b. Tahap Pelaksanaan 1). Melaksanakan pelaksanaan tindakan penelitian 2). Melaksanakan pembelajaran pada siklus-siklus berikutnya 3). Studi dokumentasi terutama berkaitan dengan data yang dibutuhkan. 4). Pengumpulan data 5). Pengolahan data. c. Tahapan Pelaporan 1). Menyusun laporan hasil penelitian 2). Memfungsikan hasil penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,teknik tes dan teknik wawancara. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi,pedoman tes dan pedoman wawancara.
C. Pembahasan Pada Bagian ini penulis menjelaskan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Tamansari Kota Tasikmalaya, yaitu pembelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pelaksanaan pembelajaran
yang penulis laksanakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Pada tahap awal pembelajaran penulis membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian penulis dan peserta didik berdoa bersama. Ketua kelas melaporkan ketidakhadiran temannya. Peserta didik mengkondisikan diri untuk menerima materi pelajaran. Peserta didik melaksanakan apresepsi, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah diberikan waktu lalu yaitu (1) motif ekonomi (2) macam-macam motif ekonomi. Selanjutnya penulis memberikan motivasi mengenai
gambaran materi
kegiatan ekonomi masyarakat, menjelaskan tujuan pembelajaran ekonomi secara umun dan pokok-pokok kegiatan ekonomi masyarakat,
menyampaikan KKM
yang harus dicapai oleh peserta didik dalam materi Kegiatan Ekonomi Masyarakat adalah 75,00. Setelah kegiatan awal pembelajaran selesai dilaksanakan, penulis melanjutkan kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran penulis mulai melaksanakan siklus atau tindakan pembelajaran. Peserta didik mulai belajar mengenai kegiatan ekonomi masyarakat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Langkah pertama yang penulis tempuh adalah penulis terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Langkah kedua yang penulis tempuh, penulis membagi peserta didik menjadi 7 kelompok, 6 kelompok terdiri dari 5 orang peserta didik, dan ada 1 kelompok yang terdiri dari 4 orang peserta didik. Karena jumlah peserta didik 34 orang, maka kelompok yang terbentuk tujuh kelompok. Langkah ketiga penulis mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Langkah keempat penulis menayangkan gambar melalui Projector yang gambar-gambar tersebut merupakan contoh nyata dari materi kegiatan ekonomi masyarakat. Langkah kelima penulis memberi petunjuk
serta memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar. Penulis memberikan waktu kepada peserta didik untuk menganalisa gambar yang telah ditayangkan tersebut, kemudian mendiskusikan dengan teman sekelompoknya. Untuk kelompok A dan B mendiskusikan pengertian dan macammacam kegiatan ekonomi, kelompok C dan D mendiskusikan pengertian konsumsi dan barang-barang yang dikonsumsi peserta didik, kelompok E menyusun skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sebagai peserta didik, kelompok F mendiskusikan aspek-aspek positif dan negatif perilaku konsumtif, dan kelompok G mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. Setelah selesai berdiskusi, penulis memberikan kesempatan kepada peserta didik tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya serta memberikan kelompok lain untuk bertanya bila ada yang kurang jelas terhadap kelompok yang tampil kedepan. Penulis (guru) memberikan reward kepada kelompok yang hasil diskusinya dan mempresentasikannya dengan baik berupa pujian dan nilai tambahan. Langkah selanjutnya mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik penulis menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kemudian penulis membimbing kesimpulan materi yang telah disampaikan. Peserta didik dan guru mengrefleksi tentang kegiatan ekonomi masyarakat. Setelah itu penulis (guru) membagikan soal evaluasi mengenai sub kegiatan ekonomi masyarakat. Selama peserta didik mengerjakan soal/tes yang penulis berikan, penulis berupaya memantau peserta didik supaya tidak ada peserta didik yang bekerjasama dengan temannya dalam mengerjakan soal yang penulis (guru) berikan. Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan soal/tes yang penulis berikan, kegiatan pembelajaran penulis (guru) dilanjutkan pada kegiatan akhir pembelajaran. Pada kegiatan akhir pembelajaran penulis menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan peserta didik berdoa, kemudian peserta didik berkemas untuk berganti mata pelajaran. Berdasarkan pengolahan nilai proses, skor tugas individu, skor tugas kelompok dan skor nilai setiap siklus sehingga diperoleh nilai akhir. Berdasarkan pengolahan nilai proses pembelajaran pada siklus I adalah 55,16. Dari segi keaktifan, peserta didik yang sangat aktif ada 1 orang (2,94%), peserta didik yang aktif ada 9 orang (26,47%), peserta didik yang kurang aktif ada ada 17 orang (50,00%), peserta didik yang tidak aktif ada 7 orang (20,59%). Dari segi kesungguhan, peserta didik yang sungguh-sungguh ada 15 orang (44,12%), peserta didik yang kurang bersungguh-sungguh ada 18 orang (52,94%), peserta didik yang tidak sungguh-sungguh ada 1 orang(2,94%). Dari segi partisipasi, peserta didik yang berpartisipasi ada 12 orang (35,29%), peserta didik yang kurang berpartisipasi ada 19 orang (55,88%), peserta didik yang tidak berpartisipasi ada 3 orang (8,82%) Pada hasil belajar peserta didik, perolehan jumlah benar untuk jenjang mengingat (C1) adalah 110 dengan rata-rata 3,24, perolehan jumlah benar untuk jenjang memahami (C2) adalah 98 dengan rata-rata 2,88 sedangkan perolehan jumlah benar untuk jenjang menerapkan (C3) adalah 34 dengan rata-rata 1 dan jumlah salah adalah 98 dengan rata-rata 2,88. Untuk perolehan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah 71,18.. Selanjutnya penulis mempresentasikan perolehan nilai hasil belajar peserta didik pada siklus satu yaitu peserta didik yang memperoleh nilai 50,00 ada 1 orang (2,94%), peserta didik yang memperoleh nilai 60,00 ada 10 orang (29,41%), peserta didik yang memperoleh nilai 70,00 ada 16 orang (47,06%), peserta didik yang memperoleh nilai 80,00 ada 6 orang (17,65%), dan peserta didik yang memperoleh nilai 90,00 ada 1 orang (2,94%). Pada siklus I peserta didik belum melaksanakan semua tugas pembelajaran dengan baik. Berdasarkan pengolahan nilai pada proses siklus II, maka rata-rata nilai proses pembelajaran pada siklus II adalah 86,76. Dari segi keaktifan, peserta
didik yang sangat aktif ada 14 orang (41,18%), peserta didik yang aktif ada 20 orang (58,82%). Dari segi kesungguhan, peserta didik yang sangat sungguhsungguh ada 20 orang (58,82%), peserta didik yang sungguh-sungguh ada 14 orang (41,17%). Dari segi partisipasi, peserta didik yang sangat berpartisipasi ada 14 orang (41,17%), peserta didik yang berpasrtisipasi ada 20 orang (58,82%). Pada siklus II perolehan pada siklus II perolehan jumlah benar untuk jenjang mengingat (C1) adalah 131 dengan rata-rata 3,85 perolehan jumlah benar untuk jenjang memahami (C2) adalah 130 dengan rata-rata 3,82 sedangkan perolehan jumlah benar untuk jenjang menerapkan (C3) adalah 57 dengan ratarata 1,68 dan jumlah salah adalah 21 dengan rata-rata 0,62.. Selanjutnya penulis mempresentasikan perolehan nilai hasil belajar peserta didik pada siklus dua yaitu Peserta didik yang memperoleh nilai 80,00 ada 3 orang (8,82%), peserta didik yang memperoleh nilai 90,00 ada 16 orang (47,06%), dan peserta didik yang memperoleh nilai 100,00 ada 15 orang (44,12%).
D. Simpulan Berdasarkan uraian sebelumnya pada bagian ini penulis merumuskan beberapa simpulan sebagai berikut. Penelitian yang penulis laksanakan memuaskan. Keberhasilan penelitian ini dibuktikan oleh hasil belajar peserta didik
dalam materi Kegiatan ekonomi
masyarakat oleh adanya perubahan sikap dan hasil belajar peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014 dalam materi Kegiatan ekonomi masyarakat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Peningkatan nilai, baik pada proses belajar atau hasil belajar menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi pada peserta didik kelas 7 SMP Plus Al-Ma’ruf Kota Tasikmalaya. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ini diterima. E. Saran 1. Sebaiknya guru mata pelajaran IPS mengikuti perkembangan zaman dengan mengetahui dan memahami teknik-teknik pembelajaran yang lebih modern untuk memotivasi peserta didik belajar efektif, juga guru dapat memilih model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2. Sebaiknya guru dapat mencari kiat-kiat khusus untuk memotivasi peserta didik agar minat peserta didik belajar semakin tinggi. 3. Sebaiknya sekolah melengkapi sarana belajar di setiap kelas sehingga peserta didik dapat belajar dengan penuh motivasi. .
F.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Lasmawan, Wayan. 2010. Menelisik Pendidikan IPS dalam Perspektif KontekstualEmpiris. Singaraja: Mediakom Indonesia Press Bali. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara Samuelson dan Nordhaus. 1997. Makro Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Samuelson dan Nordhaus. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta : Media Global Edukasi. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.