PENGARUH HASIL TES FORMATIF TERHADAP HASIL TES SUMATIF MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VII SMPI HIDAYATUL MUBTADIIN MINDAHAN KIDUL BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Ditulis sebagai Syarat Penelitian dan Penulisan Skripsi pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh : NUR SAID NIM. 131310000426
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2015
PENGARUH HASIL TES FORMATIF TERHADAP HASIL TES SUMATIF MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VII SMPI HIDAYATUL MUBTADIIN MINDAHAN KIDUL BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : NUR SAID NIM 131310000426
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2015
i
ABSTRAK NUR SAID. NIM 131310000426. Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, Fakultas Tarbiyah UNISNU Jepara 2015. 87 Halaman Latar Belakang judul adalah Dengan adanya penilaian formatif, maka seorang guru dapat mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian tes formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes sumatif karena apabila tes formatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif. Tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Nilai Tes Formatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk mengetahui nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tes Formatif terhadap Nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode angket, dan dokumentasi. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 yang 33 siswa dan penelitian ini merupakan peneltian popupasi. Dari pembahasan teori yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : Nilai tes Formatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil yaitu 70 pada interval 69-73 berjalan dengan baik, sangat teratur, rapi dan sistematis. Nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ratarata hasil evaluasi yaitu 70,545 pada interval 68 – 73 Hal ini dikarenakan rata-rata siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 aktif dalam mengikuti tes formatif setiap selesai menyampaikan kompetensi dasar. Ada pengaruh yang signifikan antara Nilai Tes Formatif dengan Nilai Tes Sumatif Di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan bahwa rxy = 0,538 lebih besar dari rtabel sebagai berikut : 0,344 untuk taraf signifikansi 5 %. (33 responden). 0,442 untuk taraf signifikansi 1% (33 responden)
ii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk : -
Orangtuaku tercinta
-
Istriku tercinta
-
Anak-Anakku tersayang
-
Rekan-rekan Mahasiswa UNISNU Jepara.
-
Segenap insan pemburu ilmu yang setia.
iii
MOTTO
…… ﴾٤٠ : ﴿اﻟﻨﻤﻞ
Artinya : “Iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml : 27:40)1
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta, 1987), hlm 887
iv
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara, 21 September 2015 Deklarator
Nur Said NIM 131310000426
v
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi a.n. Sdr. Nur Said
Jepara, 21 September 2015
Kepada : Yth.Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara Di Jepara.
اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan skripsi Saudara : Nama NIM Fakultas Judul
: : : :
Nur Said 131310000426 Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015
Selanjutnya saya mohon kepada Bapak Dekan FTIK agar Skripsi Saudara tersebut dapat dimunaqosyahkan. Dan atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.
اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ
Pembimbing,
Drs. H. AKHIRIN ALI, M.Ag
vii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat segera terselesaikan, serta dapat dibaca dan ditelaah oleh para pembaca yang budiman. Sholawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pembawa panji Islam dan penerang hati umat manusia. Ibarat musafir yang menemukan oase di tengah padang pasir, bagaikan pendaki gunung yang telah menginjakkan kaki di puncak idaman, sambil menikmati indahnya mentari pagi yang tersembul dari balik awan. Itulah kira-kira gambaran perasaan ketika penulisan skripsi ini
telah selesai tercetak. Dan
Alhamdulillah, sebagai kata yang sangat tepat untuk sebagai ekspresi kelegaan, dan syukur sedalam-dalamnya atas perasaan itu. Bukan saja karena kerja besar telah rampung dilakukan, tetapi juga karena itu sebagai pertanda bahwa target formal selesainya studi sudah di depan mata. Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini hampir mustahil terselesaikan tanpa pertolongan Allah yang dijelmakan melalui bala tentara-Nya. Oleh karena itu, dengan tulus penulis menyampaikan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak seraya berdo’a semoga Allah selalu memberikan yang terbaik buat mereka semua. 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom, HM, Rektor UNISNU Jepara. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara, serta biro skripsi yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian. 3. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., yang telah meluangkan waktu serta ketabahan dan kesabarannya dalam membimbing dan memberi petunjuk sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
viii
4. Seluruh Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara yang dengan ikhlas dan penuh kesabaran dalam mendidik serta memberikan pengajaran kepada penulis sampai terselesainya tugas studi. 5. Bapak Noor Arinto, S.Pd, Kepala SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara yang telah memberikan ijin penelitian di SMPI ini. 6. Orangtua dan saudara-saudaraku yang telah mendukung penulisan skripsi ini sehingga terselesaikan dengan baik. 7. Semua guru yang telah mendidik saya mulai dari kecil hingga dewasa sekarang ini, karena beliau-beliaulah saya bisa menjadi sekarang ini. 8. Dan kepada semua pihak yang tak mampu penulis sebutkan satu persatu karena terbatasnya ruang. Kepada mereka yang disebutkan di atas, penulis berdo’a semoga jalan Tuhan dibentangkan di hadapanya. Akhirnya, penulis berharap semoga risalah ini tetap membawa manfaat, sebesar apapun manfaat itu, bagi pengembangan pendidikan Islam maupun sebagai pengayaan khazanah keilmuan. Amin
Jepara, 21 September 2015 Penulis
NUR SAID
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................
v
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ vi HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ viii HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ xi HALAMAN TABEL ......................................................................................... xiv HALAMAN LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………..
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….
1
B. Penegasan Istilah …………………………………………. 4
BAB II
C. Rumusan Masalah ………………………………………...
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………....
7
E.
8
Sistematika Penulisan Skripsi …………………………….
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Hasil Test Formatif ……………………………………….
11
1. Pengertian Hasil Test Formatif ……………………… 11 2. Tujuan Test Formatif ………………………………… 12
x
3.
Test
Formatif
Sebagai
Kerangka
Evaluasi
Pendidikan……………………………………………..
13
4. Fungsi Test Formatif Dalam Pendidikan …………….. 16 B. Hasil Test Sumatif ……………………………………….. 17 1. Pengertian Tes Sumatif ……………………………… 17 2. Tujuan Tes Sumatif …………………………………..
18
3. Fungsi Test Sumatif Dalam Pendidikan ……………...
19
4. Test Sumatif Sebagai Kerangka Evaluasi Pendidikan… 23
BAB III
C. Mata Pelajaran Fiqih ...........................................................
24
D.
Kajian Penelitian yang Relevan …………………………
31
E.
Hipotesis .............................................................................
33
: METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................
37
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ………………………….. 38
BAB IV
C. Populasi dan Sampel ……………………………………..
38
D. Variabel Penelitian ……………………………………….
40
E.
Metode Pengumpulan Data ………………………………
42
F.
Teknik Analisis Data ……………………………………
43
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………..
41
1. Analisis Tentang Hasil Tes Formatif di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015............................................. 46
xi
2. Analisis Tentang Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran
BAB V
2014/2015 ....................................................................
50
B. Pengujian Hipotesis ............................................................
53
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………..
57
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………...
58
: PENUTUP A. Simpulan ………………………………………………….
60
B. Saran- Saran ………………………………………………
61
C
Penutup …………………………………………………… 62
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. DAFTAR Tes FORMATIF DAN TES SUMATIF 2. DAFTAR TABEL HARGA KRITIK DARI R PRODUCT MOMENT 3. SURAT IJIN PENELITIAN 4. SURAT KETERANGAN RESEARCH 5. PIAGAM PENGHARGAAN 6. RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Evaluasi pembelajaran adalah sistem. Artinya suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai unsur sebagai satu kesatuan. Masing-masing unsur mempunyai fungsi dan peran tersendiri dan perubahan dalam salah satu unsur akan berpengaruh pada unsur yang lainnya. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dan sama pentingnya dengan proses pembelajaran. Pembelajaran tanpa kegiatan evaluasi akan kehilangan makna. Sebab guru tidak akan memperoleh informasi penting tentang tingkat pencapaian tujuan, tingkat penguasaan materi belajar, kekuatan, kelemahan siswa dalam belajar, serta kekuatan-kelemahan guru dalam proses pembelajaran yang dikembangkan. Walaupun evaluasi dianggap penting dan sudah merupakan pekerjaan rutin guru, namun dalam kenyataan sehari-hari di lapangan sistem evaluasi dalam pembelajaran bukan berarti tanpa persoalan. Berdasar pengamatan sepintas di lapangan, beberapa persoalan tersebut paling tidak berkaitan dengan pemahaman konsep dasar evaluasi, pelaksanaan dan pemanfaatannya, serta evaluasi program pengajaran.1 Seiring hal di atas. Beberapa kebijakan telah diambil pemerintah, antara lain wajib belajar 9 tahun atau setingkat SLTP yang dicanangkan
1
H. M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bina Aksara, 1987), hlm. 119
1
pada
2
tanggal 2 Mei 1994.Selain itu dalam rumusan TAP MPR No. II Tahun 1998 berbunyi: “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa ke pada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur , berkepribadian, berdisiplin , bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani dan rohani”.2 pada dekade terakhir dunia pendidikan, khususnya pendidikan mata pelajaran Fiqih telah menjadi perhatian berbagai kalangan. Berbagai komentar dilontarkan berkaitan dengan kenyataan rendahnya akhlak dan prestasi belajar pendidikan Fiqih. Masyarakat mengeluh karena kemampuan dalam praktek ibadah tidak seperti yang diharapkan. Selain kelemahan dalam penguasaan materi (aspek kognitif) juga dalam pembentukan perilaku (aspek afektif). Dampak nilai luhur agama dari proses pendidikan agama di sekolah-sekolah oleh sebagian masyarakat dinilai kurang nampak dalam pribadi anak dalam kehidupan sehari-hari.3 Pendidikan dasar merupakan tahap awal siswa mempelajari berbagai ilmu secara formal. Pendidikan Fiqih sebagai salah satu kurikulum merupakan hal yang penting dalam perkembangan moral anak. Hal ini disebabkan tingkat keuniversalan Fiqih dan kegunaan Fiqih pada mata pelajaran lain tidak dapat dipungkiri. pada mata pelajaran Fiqih yang banyak mengalami kesulitan adalah hasil dari pemahaman dan penerapan pada diri setiap anak. Tindak lanjutnya diperlukan suatu identifikasi sehingga dapat diketahui relevansinya sebagai 2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, (Bandung:Rosda Karya, 2004), hlm, 179. 3 Marwan Saridjo, Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Amissco, 1996), hlm. 65
3
Tes Formatif yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya keberhasilan Fiqih yang sampai saat ini dalam kurikulum masih menjadi mata pelajaran wajib dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah bahkan perguruan tinggi. Keberhasilan pembelajaran Fiqih tidak lepas dari Tes Formatif yang bertujuan Agar siswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh baik berupa adil aqli dan naqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosialnya dan Siswa dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan-ketentuan hukum Islam dengan benar, pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.4 Dengan adanya penilaian formatif, maka seorang guru dapat mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian tes formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes sumatif karena apabila tes formatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif.5
4
Ali Mudlofir, Aplikasi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan bahan ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 50 5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : PT. Rosdakarya, 2004), hlm. 89.
4
SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara adalah salah satu lembaga formal yang memasukkan mata pelajaran Fiqih sebagai salah satu
mata pelajaran pendidikan agama islam yang bertujuan membentuk
manusia yang mengerti dan paham tentang hokum syariat agama. Permasalahan yang terjadi bahwa hasil belajar tes formatif mata pelajaran Fiqih di yang rendah berdampak pada hasil belajar tes sumatif mata pelajaran Fiqih karena siswa kurang menguasai materi pendidikan Fiqih tersebut. Dari fenomena tersebut hendaknya sebagai guru agar melaksanakan kompetensi yang dimilikinya, terutama dalam bidang penerapan Tes Formatif yang baik dalam hal ini adalah teknik tes tertulis, sehingga dari teknikteknik tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama hasil belajar dari tes sumatif mata pelajaran Fiqih. Dengan hasil belajar tes formatif yang baik tentunya berakibat pada peningkatan hasil tes sumatif siswa. Dari uraian tersebut kiranya penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Penegasan Istilah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari agar tidak timbul kesalahpahaman terhadap judul ini, maka penulis akan menyampaikan penjelasan istilah-istilah judul tersebut secara oprasional sebagai berikut :
5
1. Pengaruh Pengaruh artinya daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda, orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.6 2. Tes Formatif Test formatif adalah test yang dilaksanakan pada saat proses berlangsungnya proses pengajaran, khususnya pada saat berakhirnya pengajaran. 7 Penilaian ini digunakan untuk satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil Test ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu. 8 3. Tes Sumatif Test Sumatif adalah tes yang diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari Test sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. 9 6 7
hlm. 93
8
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), hlm. 849 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Oprasionalnya, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009),
Syaiful Bahri Djamarah. Et.al., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 106 9 Ibid., hlm. 107
6
4. Mata Pelajaran Fiqih Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang membahas tentang ajaran agama islam dari syari’at islam tentang cara-cara manusia melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan mengatur kehidupan sesama manusia serta alam sekitarnya.10 Jadi yang dimaksud Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih adalah daya yang ditimbulkan setelah proses tes ulangan harian pada hasil belajar pada waktu tes sumatif pada mata pelajaran Fiqih dengan penerapan tes tertulis. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan Pengaruh Hasil Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 melahirkan beberapa rumusan masalah dibawah ini : 1. Bagaimanakah nilai tes Formatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015?
10 GBPP MI, Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam, (Jakarta:Depag RI, 1995), hlm. 95.
7
3. Sejauhmanakah pengaruh nilai tes Formatif terhadap nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Mengacu pada masalah penelitian, tujuan utama yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah perolehan data dan informasi tentang Pengaruh Hasil Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, sehingga dapat dianalis dan dapat dijadikan kesimpulan yang contributif dan konstruktif. Secara detail, tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Nilai Tes Formatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tes Formatif terhadap Nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memiliki manfaat bagi ilmu pengetahuan, yaitu :
8
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemecahan masalah Pengaruh Hasil Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. c. Dapat memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan ke pada guru dan calon guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik di sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Ingin memberikan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya pelaksanaan test formatif untuk memperbaiki dari pada pelaksanaan proses belajar mengajar. b. Ingin membri informasi sebagai bahan pemikiran yang lebih luas dari pelaksana pendidikan pendidikan khususnya bagi guru mata pelajaran Fiqih SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. E. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini terdiri tiga pokok bagian yang merupakan rangkaian dari bab ke bab lainnya dan setiap bab terdiri dari beberapa bab.
9
1. Bagian Pertama Pada bagian ini akan dimuat halaman, di antaranya ; halaman judul, abstrak penelitian, halaman persembahan, halaman
motto, halaman
pengesahan, halaman nota pembimbing, kata pengantar,daftar isi dan daftar tabel. halaman lampiran-lampiran. 2. Bagian Isi Pada bagian ke dua berupa isi atau batang tubuh karangan yang memuat: Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang Latar belakang masalah, penegasan istilah, kajian pustaka, rumusan masalah, tujuan peneltian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, yang berisi tentang Tes Formatif, yang meliputi Pengertian Tes Formatif, Tujuan Test Formatif, Test Formatif Sebagai Kerangka Evaluasi Pendidikan, Fungsi Test Formatif Dalam Pendidikan. Hasil Test Sumatif yang berisi tentang Pengertian Tes Sumatif, Tujuan Tes Sumatif, Test Sumatif Sebagai Kerangka Evaluasi Pendidikan, Fungsi Test Sumatif Dalam Pendidikan. Mata Pelajaran Fiqih yang berisi Pengertian Mata Pelajaran Fiqih, Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fiqih, Ruang Lingkup Materi Fiqih, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Fiqih MTs, Penerapan Strategi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Fiqih, Media dan Sumber yang Digunakan, Pelaksanaan Penilaian Mata Pelajaran Fiqih, Arah Pengembangan. Kajian Penelitian Terdahulu dan pengajuan Hipotesis.
10
Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari Tempat dan Waktu Penelitian, Jenis dan Pendekatan Penelitian, Populasi, Sampel dan cara pengambilan sample, Variabel dan Indikator, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan, terdiri dari pertama deskripsi data hasil penelitian yang meliputi data Data Nilai Angket tentang Tes Formatif Di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, Data Nilai Tes Sumatif Siswa Di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara
Tahun
Pelajaran
2014/2015,
pengujian
hipotesis.
Kedua
Pembahasan Hasil Penelitian dan keterbatasan penelitian. Bab V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan, saran dan kata penutup. 3. Bagian Akhir Pada bagian ini akan memuat halaman daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
11
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Test Formatif 1. Pengertian Hasil Test Formatif Masalah penilaian dalam pengakjaran sebenarnya telah lama dikenal oleh manusia. Hal ini disebabkan karena manusia ingin mengetahui perkembangan proses belajar mengajar dan ingin membuat suatu batasan tertentu. Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, karena dengan diadakannya penilaian dapatlah diketahui tingkat keberhasilan duatu program, sekaligus juga dapat diukur hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu program, seperti halnya penilaian yang didiakan setiap jenjang pendidikan misalnya penilaian formatif, sumatif maupun evaluasi belajar tahap akhir. Penilaian menurut Nasrun Harahap adalah penilaian tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.1 Sedangkan yang diamksud dengan penilaian formatif menurut Drs. Nana SudjanaTest formatif adalah test yang dilaksanakan pada saat 1
Nasrun Harahap, at-al. Teknik Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Jakarta : Bulan Bintang. 2004), hlm 19 2 Nana Sudjana, at-al. Dasar-Dasar Penilaian Hasil Belajar. (Jakarta: CV. Sera Jaya.. 2000). hlm 19.
11
12
berlangsungnya proses pengajaran, khususnya pada saat berakhirnya pengajaran.2 Test formatif adalah test yang diberikan kepada murid setelah penyajian satu satuan pelajaran berakhir.3 2. Tujuan Test Formatif Test formatif adalah merupakan bagian dari pada sekian banyak bentuk penilaian. Jadi dengan demikian tujuan test formatif dan tujuan test sumatif adalah identik dengan tujuan penilaian pada umumnya. Mengingat test formatif dan sumatif adalah merupakan kegiatan penilaian pada kegiatan proses belajar mengajar yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Pada prinsipnya kegiatan penilaian yang dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar murid selama mereka mengikuti program pengajaran, yang diberikan dan untuk memperbaiki hasil belajar serta perbaikan kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu kegiatan penilai itu mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Untuk memberikan dorongan utau motivasi belajar pada murid. b. Untuk memberikan dorongan utau motivasi belajar dengan cara lain. c. Dipergunakan sebagai kebutuhan bimbingan dengan penyuluhan. d. Sebagai bahan unutk memperbaiki pengajaran.6 Jadi jelasnya bahwa tujuan dari kegiatan penilaian formatif adalah untuk mengetahui kegiatan dan kelemahan murid dalam mempelajari suatu 3
Ismed Syarif, et.al. Komponen Evaluasi Dalam Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Roda pengetahuan. (Jakarta : Rosda Karya, 2002), hlm. 47 6 Winarno Surakhmad, Tehnik Penilaian Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. (Jakarta.: Rosda Karya, 2005), hlm. 214
13
pelajaran dalam rangka mengatasi ksulitan-kesulitan yang dihadapinya. Adapun tujuan penilaian formatif atau test formatif adalah untuk mengetahui hingga dimana penguasaan murid tentang bahan yang diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran, apakah sudah selesai dengan tujuan intruksional yang digariskan.7 3. Test Formatif Sebagai Kerangka Evaluasi Pendidikan Evaluasi merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, sebab dengan diadakanya evaluasi dapatlah diketahui dan ditentukan tingkat keberhasilan suatu program, sekaligus dapat juga diukur hasil-hasil yang dicapai oleh suatu program. Secara garis besarnya maka alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu test dan bukan test (non test).9 a. Tehnik Non Test Termasuk pada teknik non test adalah Sekala bertingkat (rating scale), Kuesioner
(questionsir),
Daftar
cocok
(chek-list),
Wawancara
(interview), Pengamatan (observation) dan Riwayat hidup.10 b. Tehnik Test Adapun evaluasi atau penilaian yang tergolong teknik test ini adalah: 1) Penilaian Penempatan (placement test) Test penempatan ialah test yang bertujuan untuk melihat kemampuan yang telah dimilikinya telah ada pada siswa. Hasil test penempatan 7
dijadikan
Nasrun Harahap, at-al, Op. Cit.,, hlm,25 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 23 10 Ibid, hlm. 23 9
dasar
dalam
memberikan
pelajaran,
14
memberikan
bimbingan
(batuan
belajar),
dan
meramalkan
kesanggupan murid dalam penguasaan bahan pelajaran.11 Adapun
pelaksanaan
test
penempatan
ini
pada
umumya
dilaksanakan dalam bentuk protest, yaitu test pada murid sebelum bahan pelajaran diberikan. Melalui analisa atau kajian terhadap hasil pre-test ini dapatlah diketahui apakah siswa telah memiliki kemampuan /keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar, Sampai dimana siswa telah mencapai tujuan pengajaran yang telah di programkan dalam suatu pelajaran sebelum mereka menerima pelajran baru.12 2) Penilaian Diagnostik Test diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami.13 karena kesulitan yang dihadapi siswa tidak sama, tersebar dalam berbagai bidang studi maka test diagnostik ini digunakan dalam berbagai bidang studi. Pelaksanaan test ini dilaksanakan atas dasar hasil test formatif. Adapun soal-soal untuk test dignostik ini biasanya didasarkan atas kesulitan-kesulitan siswa dengan bentuk soal yang mudah. Sedangkan pelaksanaan test diagnostik ini bisa bersifat individual atau bisa bersifat kelompok jika kesulitan itu dialami oleh semua 11
Nana Sudjana. at-al, Op. Cit.,, hlm.2500 Ibid, hlm. 25-26 13 Ibid. hlm.26 12
15
anak. Penggunaan test diagnostik dalam kelas adalah penting dalam rangka memberikan bimbingan dan bantuan kepada siswa yang mengalami kegagalan. 3) Waktu Penilaian Formatif Test formatif adalah test yang dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses pengajaran khususnya pada saat berakhirnya pengajaran.14 oleh karena itu test formatif biasanya diberikan pada setiap akhir unit pelajaran. Adapun tujuan diberikannya test formatif ini adalah untuk mengontrol kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik untuk penyempurnaan program pengajaran.. Test formatif berguna bagi guru dan murid terutama untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Adapun soal-soal test formatif mungkin mudah, mugnkin sedang atau mungkin sukar tergantung pada tugas-tugas belajar, atau tujuan yang ingin dicapainya dari suatu kegiatan kecil pengajaran yang dinilainya. Dengan demikian test yang diadakan oleh guru pada setiap akhir pelajaran sebenarnya bukan menetapkan lulus tidaknya, atau untuk membuat siswa grade dalam menentukan tingkat prestasinya, tetapi hendaknya dijadikan dasar untuk mengadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar selanjutnya.
14
Ibid. hlm. 28
16
Dari uraian tersebut diatas dapatlah kita simpulkan bahwa macam-macam evaluasi ada dua yaitu teknik test dan teknik non test. Sedangkan teknik teknik test terbagi menjadi empat yang anatara lain: test penempatan, test diagnostik, tests formatif, dan test sumatif. Sedangkan teknik test terbagi menjadi enam yaitu skala betingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan dan riwyat hidup. Jadi dengan demikian dapatlah kita ketahui bahwa test formatif maupun test sumatif adalah merupakan kerangka dari evaluasi pendidikan. 4. Fungsi Test Formatif Dalam Pendidikan Untuk mengetahui keberhasilan terhadap kegiatan proses belajar mengajar di suatu sekolah atau kelas, sangat diprlukan adanya kegiatan penilaian tentang hasil kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu penilaian memegang peranan dan fungsi penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Nasrun Harahap dkk. merumuskan tentang fungsi penilaian sebagai berikut: a. untuk memberikan umpan balik ( fied back ) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar serta mengadakan perbaikan program bagi murid. b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid.
17
c. Untuk menempatkan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan (karakteristik) lainnya yang dimiliki oleh murid. d. Untuk mengenal latar belakang ( psikologis fisik dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar.16 B. Hasil Test Sumatif 1. Pengertian Tes Sumatif Test sumatif adalah test yang dilaksanakan pada saat satu satuan pengalaman belajar telah selesai.4 Menurut Dr. Suharsimi Arikunto test sumatif adalah test yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program yang lebih besar.5 Jadi dengan uraian tersebut diatas dapatlah kita tarik suatu pemahaman bahwa test formatif ini lebih diarahkan pada pertanyaanpertanyaan sampai dimanakah guru telah berhasil menyampaikan bahan pelajaran kepada muridnya. Hasil penilaian oleh guru tersebut digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan test sumatif ini sifatnya lebih diarahkan pada pengukuran dan penilaian terhadap prestasi murid, sampai dimanakah penguasaanya terhadap bahan pengajaran yang dijarkan selama priode waktu tertentu.
16
Nasrun Harahap. at-al. Op. Cit.,, hlm.19-20. Nana Sudjana. at-al. Op. Cit.,. hlm. 29 5 Suahrsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Bumi Aksara. (Jakarta:Bumi Aksara 2001), 4
hlm.36
18
2. Tujuan Tes Sumatif Dari data yang diperoleh juga dipergunakan sebagai data informasi untuk kegiatan proses belajar mengajar apakah cukup baik atau masih perlu perbaikan .Apabila masih perlu perbaikan, dari segi apa yang kurang baik Harus ditelaah semuanya, apakah karena pemakain metode, alat perlengkapan mengajar, gurukah yang kurang menguasai bahan atau murid yang malas belajar, atau mungkin bahan yang di tuangkan dalam kurikulum terlalu tinggi sehingga tidak dapat di jangkau oleh pikiran anak didik sehingga , tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka tujuan penilaian adalah untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan hasil belajar siswa setelah mengikuti program pengajaran yang disajikan, serta mengumpulkan data dan informasi dalam rangka usaha kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum. Adapun tujuan penilaian sumatif atau test sumatif adalah Untuk menetukan angka kemajuan / hasil belajar masing-masing murid antara lain unutk pemberian laporan kepada orang tua, penetuan kenaikan kelas dan penetuan lulus tidaknya murid.8 Jadi dengan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa penelitian formatif adalah penilaian hasil belajar jangka pendek. Yaitu evluasi hasil belajar pada setiap berakhirnya satu astuan pelajaran yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan informasi perbaikan proses belajar mengajar atau 8
hlm.155
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Usaha Nasional, 2004)
19
untuk menyempurnakan program satuan pelajaran tersebut, sedangkan evluasi sumatif adalah merupakan penilaian hasil belajar jangka panjang, yaitu penilaian hasil belajar yang dilaksanakan yang dilaksanakan pada hasil catur wulan atau akhir tahun ajaran dari keseluruhan progrm yang hasilnya adalah sebagai laporan kepada orang tua, pedoman kenaikan kelas dan pedoman lulus tidaknya murid. 3. Fungsi Test Sumatif Dalam Pendidikan Test formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dan untuk memberikan balikan bagi penyempurnaan program belajar mengajar, serta untuk mengetahui kelmahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar mengajar menjadi lebih baik. Adapun fungsi test formatif menurut Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar evaluasi pendidikan”, merumuskan evaluasi formatif mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Manfaat bagi guru Dengan telah mengetahui hasil test formatif yang diadakan maka langkah yang dilakukan guru adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh sisiwa. 2) Mengetaahui bagian-bagian mana daari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
20
3) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.17 b. Manfaat bagi siswa 1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh. 2) Merupakan penguatan ( reinforcement ) bagi siswa. 3) Usaha perbaikan. 4) Sebagai diagnose.18 c. Manfaat bagi program Setelah diadakan test formatif maka diperoleh hasil, dari hasil tersebut dapat diketahui: 1) Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak. 2) Apakah program tersebut pengetahuan-pengehuan prasyarat yang belum diperhitungkan . 3) Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai. 4) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.19 Sedangkan fungsi test sumatif dalam proses belajar mengajar ada tiga fungsi terpenting antara lain:
17
Suharsimi Arikunto. Op. Cit.,. hlm.35. Ibid. hlm. 33-34 19 Ibid. hlm. 36 18
21
1) Untuk menentukan nilai. Apabila test formatif terutama digunakan untuk memberikan informasi demi perbaikan penyampaian, dan tidak digunakan untuk perbaikan nilai atau tidak digunakan untuk penentuan kedudukan seorang anak diantara teman-temannya ( grading ), maka nilai dari test sumatif ini di gunakan untuk menentukan kedudukan anak. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan anak-anak lain. Asumsi yang mendasari pandangan ini adalah bahwa prestasi belajar siswa-siswa dalam kelas akan tergambar dalam sebuah kurva normal. 2) Untuk menentukan seseorang dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menrima progrram berikutnya. 3) Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi: a) Orang tua siswa. b) Pihak bimbingan dan penyuluhan disekolah. c) pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah kesekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.20 Agar fungsi ini dapat berjalan dengan baik perlu dierhatikan halhal sebagai berikut: 1) Program berikutnya itu mempunyai hubungan dengan pelajaran yang sudah ditempuhnya.
20
Ibid. 37-39
22
2) Pelajaran berikutnya itu masih dalam hal metode dan karakteristik siswa itu. 3) Dapat dipergunakan menetukan bahan pelajaran berikutnya. 4) Sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan urutan serta banyaknya bahan pelajaran dan metode yang dipergunakan dalam serangkaian kegiatan Belajar Mengajar. Menurut Ismed Syarif fungsi test sumatif adalah sebagai berikut: 1) Untuk pengisisan raport. 2) Untuk penentuan kenaikan kelas. 3) Untuk penentuan lulus tidaknya murid ( ebta ).21 Dari uraian diatas, bahwa fungsi penilaian pada umumnya merupakan suatu usaha untuk mengetahui penguasaan bahan pelajaran yang diprogramkan dalam rangka membimbing pertumbuhan dan perkembangan siswa secara individual maupun secara kelompok, sehingga dapat menetapkan kelemahan dan kemampuannya serta untuk mengetahui bidangbidang mana yang harus diperbaiki, atau dirubah. Juga untuk menetukan dasar bagi perubahan dan penyempurnaan sesuai dengan kemajuan dan perkembangan pendidikan. Dengan demikian dapat terjangkau kebutuhan murid baik secara individual maupun secara kelompok yang selaras dengan kematangan dan perkembangan anak didik.
21
Ismed Syaarif daan Ramdona. Op. Cit.,. hlm.50
23
4. Test Sumatif Sebagai Kerangka Evaluasi Pendidikan Test sumatif dilaksanakan pada saat satuan pengalaman belajar telah selesai.15 dalam pengalaman disekolah, test formatif dapat dilaksanakan dengan ulangan harian, sedangkan test sumatif ini disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada setiap akhir catur wulan atau semester. Tujuan diadakannya test sumatif ini adalah untuk menetapkan siswa telah menguasai sekumpulan tujuan pengajaran sehingga dapat ditetapkan tingkat hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai dasar angka raport atau angka nilai ujian pada STTB. Sedangkan hasil ini dapat juga dijadikan sebagai dasar proses belajar mengajar, namun untuk jangka waktu yang panjang (tahunan). Adapun luas bahan test sumatif ini tentunya lebih banyak, sebab menyangkut program jangka panjang, biasanya bentuk soalnya adalah obyektif test. Dari uraian tersebut diatas dapatlah kita simpulkan bahwa macammacam evaluasi ada dua yaitu teknik test dan teknik non test. Sedangkan teknik teknik test terbagi menjadi empat yang anatara lain: test penempatan, test diagnostik, tests formatif, dan test sumatif. Sedangkan teknik test terbagi menjadi enam yaitu skala betingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan dan riwyat hidup. Jadi dengan demikian dapatlah kita ketahui bahwa test formatif maupun test sumatif adalah merupakan kerangka dari evaluasi pendidikan.
15
Ibid. hlm. 29
24
C. Mata Pelajaran Fiqih 1. Ruang Lingkup Materi Fiqih Mata pelajaran fiqih dalam madrasah berisi pokok-pokok materi : a. Hubungan manusia dengan Allah SWT Siswa dibimbing untuk menyakini bahwa hubungan vertikal Allah SWT, merupakan ibadah utama dan pertama. Dalam hal ini materi-materi ibadah, seperti :bersuci, shalat, puasa, zakat, haji dan yang lain. b. Hubungan manusia dengan manusia Siswa dibimbing dan dididik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia dan berusaha menjadi teladan masyarakat. Materinya meliputi : muamalah dan sebagainya. c. Pemahaman tentang kaidah hukum Islam Siswa dibimbing dan dididik untuk mengenali dan memahami kaidahkaidah
Islam
agar
siswa
mempunyai
kemampuan
untuk
mengkonstualisasikan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari materinya meliputi : memahami dan melaksanakan shalat fardhu secara benar dan tepat.2 2. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Fiqih MTs. Standar kompetensi mata pelajaran fiqih berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh Fiqih di MTs.. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah Swt. Kemampuan – kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan
2
TIM KKGMI, Annur, Buku Panduan Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, (Klaten : CV. Gema Nusa, 2007), hlm. 27
25
dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di MTs. yaitu : a. ”Mampu mengenal lima rukun Islam; terbiasa berperilaku hidup bersih, mampu berwudlu dan mengenal shalat fardhu. b. Mampu melakukan shalat dengan menserasikan bacaan, gerakan dab mengerti syarat syah shalat dan yang membatalkanya, terbiasa melakukan adzan, dan iqamah, hafal bacaan qunut dalam shalat, dan mampu melakukan dzikir dan doa. c. Mampu memahami dan melakukan shalat berjama’ah shalat jum’at dan mengerti syarat sah dan sunnahnya, shalat sunah rawatib, tarawih, witir dan shalat ’id, dan memahami tata cara shalat bagi orang yang sakit. d. Mampu memahami dan melakukan puasa Ramdlan, memahami ketentuan puasa sunah dan puasa yang diharamkan, melakdanakan zakat menurut ketentuanya, dan memahami ketentuan zakat fitrah. e. Mampu memahami dan melakukan shadaqah dan infaq, memahami ketentuan makanan miunuman yang halal dan makanan minuman yang halal haram, memahami ketentuan binatang yang halal dan yang haram, dan memahami serta melakukan khitan. f. Mampu memahami dan melakukan mandi pasca haid, memahami ketentuan jual beli dan mampu melakukanya, memahami ketentuan pinjam meminjam dan mampu melakukannya, memahami ketentuan memberi upah, dan ketentuan barang titpan dan barang temuan”.3 Seperti
tergambar
dalam
kemampuan
dasar
umum
diatas,
kemampuan dasar tiap kelas yang tercantum dalam standar nasional juga dikelompokkan ke dalam dua unsur pokok mata pelajaran fiqih di MTs. yaitu: Fiqih Ibadah dan Fiqih Muamalah. Berdasarkan pengelompakan perunsur, kemampuan dasar mata pelajaran Fiqih MTs. adalah sebagai berikut : a. Fiqih Ibadah “Fiqih Ibadah meliputi:Melakukan Thaharah/bersuci, Melakukan shalat wajib, Melakukan adzan dan Iqomah, Melakukan shalat Jum’at, Melakukan macam-macam shalat sunah, Melakukan puasa, 3
Ibid., hlm. 32
26
Melakukan zakat, Melakukan shadaqah dan infaq, Memahami hukum islam tentang makanan, minuman, dan binatang, Melakukan dzikir dan doa, dan Memahami khitan”.4 Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Madrasah Tsanawiyah Kelas VII 5 Kelas VII No
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
1.1 Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara taharahnya ( bersucinya ) 1
Melaksanakan ketentuan taharah (bersuci)
1.2 Menjelaskan hadas kecil dan tatacara taharahnya 1.3 Menjelaskan hadas besar dan tatacara taharahnya 1.4 Mempraktikkan bersuci dari najis dan hadas 2.1 Menjelaskan tatacara salat lima waktu
2
3.
4
Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi
Melaksanakan tatacara azan, iqamah ,salat jamaah
Ali Mudlofir, Op. Cit., hlm. 54 Ibid.hlm. 56
5
2.2 Menghafal bacaan-bacaan lima waktu
salat
2.3 Menjelaskan ketentuan waktu salat lima waktu 2.4
Menjelaskan ketentuan sujud sahwi
2.5
Mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi
3.1 Menjelaskan ketentuan azan dan iqamah 3.2 Menjelaskan ketentuan salat berjamaah 3.3 Menjelaskan ketentuan makmum masbuk
27
3.4 Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa 3.5 Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal 3.6 Mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah
4.
Melaksanakan tatacara berzikir dan berdoa setelah salat
4.1 Menjelaskan tatacara berzikir dan berdoa setelah salat 4.2 Menghafalkan bacaan zikir dan doa setelah salat 4.3 Mempraktikkan zikir dan doa
b. Fiqih Muamalah “Fiqih Muamalah meliputi Memahami ketentuan jual beli, Memahami ketentuan pinjam dan sewa, Memahami ketentuan upah, Memahami ketentuan riba dan Memahami ketentuan barang titipan dan temuan”.6 5. Penerapan Strategi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Fiqih a. Langkah Pembelajaran Berdasar observasi di lapangan, bidang studi Fiqih di Sekolah diajarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Doa bersama secara samar-samar dalam hati dipimpin oleh guru. 2) Pemberian orientasi secara global dalam bentuk ceramah tentang tema yang akan dibahas. Pada tahap ini guru memulai mengangkat tema pembahasan dengan berangkat dari hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa, dari berita yang dimuat di koran/ majalah/TV, atau persoalan aktual yang ada di masyarakat.
6
Ibid., hlm. 55
28
3) Siswa diberi waktu untuk mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya untuk mendalami materi lewat pemahaman buku teks dan sumber lain tentang tema yang sedang dibahas. Masingmasing kelompok mendiskusikan tema tersebut dalam kelompoknyaatau mengajukan pertanyaan kepada guru jika menemui persoal, yang kurang dapat dipahami. 4) Masing-masing kelompok diharuskan merangkum hasil telaah bu' teks, atau hasil tugas lain yang diberikan guru dan menuliskann dalam kertas. 5) Setelah selesai melakukan diskusi kelompok dan merangku bacaan, dilakukan diskusi kelas dari perwakilan masing-masi kelompok. Para wakil kelompok diminta untuk maju ke dep kelas untuk presentasi. 6) Masing-masing kelompok diberi waktu untuk menanggapi present, yang telah dilakukan oleh perwakilan kelompok tersebut. 7) Guru memberikan ulasan dan refleksi dari tema yang seda dibahas dikaitkan dengan persoalan aktual dalam kehidupan. Pa tahap inilah guru memberikan penekanan-penekanan misaln untuk menjauhi akhlak tercela (pesimisme, putus asa, khianat, d sebagainya) atau penekanan untuk berakhlak terpuji (optimisn percaya diri, amanah, dan sebagainya) dan manfaat-manfaatn berdasar contoh kehidupan yang sudah dibahas.
29
8) Pada akhir pelajaran, guru memberikan pertanyaan dan latih sebagai penguat pemahaman siswa, dorongan untuk terus mendala persoalan, juga informasi mengenai tema yang akan dibahas pa pertemuan depan.7 b. Media dan Sumber yang Digunakan Sebagaimana yang dikatakan Djamarah dalam Ali Mudlofir bahwa Untuk mempermudah pemahaman siswa, guru Fiqih menggunakan media dan sumber belajar sebagai berikut: 1) Koran dan majalah yang memuat berita sesuai dengan tema yang sedang dibahas. 2) Buku teks terbitan, Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah. 3) Buku referensi. 4) CD keagamaan kisah-kisah nabi, sahabat nabi dan orang-orang saleh 5) Bagan sistematika akhlak Islam, bagan sifat-sifat Allah Swt. 6) Bagan pokok-pokok keimanan dalam Islam.8 c. Strategi dan Metode yang Digunakan Bidang studi Fiqih diajarkan dengan menggunakan strategi Ekspositori, Kooperatif dan Inkuiri dengan metode yang bervariasi sebagai berikut: 1) “Ceramah, untuk memberikan orientasi dan gambaran secara global tentang tema yang sedang dibahas. 2) Tanya-jawab antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa tentang tema yang sedang dibahas. 3) Penugasan, berupa merangkum pokok-pokok persoalan dalam teks bacaan dan buku referensi dan mempresentasikan di depan kelas. 7 8
Ibid., hlm. 119 Ibid., hlm. 120
30
4) Diskusi kelompok dan Diskusi kelas, untuk mengembangkan kompetensi kognitif berkenaan dengan pemahaman buku teks dan referensi. 5) Demonstrasi, dengan cara melihat paparan/tayangan film untuk melihat tata cara orang sedang melakukan sholat jum’at, sholat janazah dan perawatan terhadap mayit lewat CD keagamaan”.9 Metode-metode tersebut tidak digunakan secara mandiri dalam setiap pertemuan, tetapi digunakan secara beriringan sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. Sebagai contoh metode ceramah selalu digunakan di awal pertemuan kira-kira 20 menit untuk mengembangkan kompetensi kognitif siswa tentang materi Fiqih. Kemudian diteruskan dengan metode tanya-jawab, metode diskusi kelompok, metode penugasan, dan metode diskusi kelas untuk memperdalam pemahaman dan penguasaan kompetensi kognitif dan efektif siswa. 6. Pelaksanaan Penilaian Mata Pelajaran Fiqih Sebagaimana yang dikatakan Djamarah dalam Ali Mudlofir bahwa Pelaksanaan penilai Mata Pelajaran Fiqih menggunakan teknik sebagai berikut : a. Performan, teknik ini digunakan untuk menilai sikap dan perilaku keseharian siswa dengan menggunakan instrumen observasi. Penilaian performen dilakukan oleh guru pada akhir semester secara global untuk semua kompetensi dasar. b. Tes lisan dan tulisan, tes ini bertujuan untuk mengukur kognitif siswa dalam pemahaman materi Fiqih siswa dan kaitannya dengan kontek
9
Ibid., hlm. 120
31
kehidupan kekinian. Tes tulis diujikan pada tengah semester atau akhir semester. c. Proyek, berupa melakukan tugas baik individual maupun kelompok misalnya merangkum pelajaran, menjelaskan konsep, fakta, hubungan antar konsep, interpretasi dan sebagainya. Sebagai missal iman kepada Allah, pentingnya iman pada Allah, cara, menghindari sikap takabbur, ujub iri dan dengki. Proyek digunakan menilai keaktifan dalam mengikuti diskusi kelompok dan diskusi kelas. Nilai dari rangkuman kelompok adalah milik kelompok sehingga masing-masing kelompok mendapatkan nilai yang sama.10 7. Arah Pengembangan “Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk
mengembangkan
materi
pokok,
kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian”.11 D. Kajian Penelitian Terdahulu Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan tentang “Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”.
10 11
Ibid., hlm. 120 Ibid., hlm. 57
32
Sebagai bahan acuan dan perbandingan, peneliti telah menemukan 2 skripsi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, antara lain berjudul : 1. Studi Deskripstif Pelaksanaan Tes Formatif pada
mata pelajaran Fiqih
Siswa MTs Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009”.,oleh Nur Hasyim (Mahasiswa UWH Semarang). Skripsi tersebut membahas tentang teknik tes Lisan pada
mata
pelajaran Fiqih persamaan dengan skripsi ini adalah pada pada mata pelajaran Fiqih. Perbedaannya adalah pada jenis tes yang diteliti pada skripsi terdahulu membahas tentang teknik tes lisan sedangkan pada penelitian ini membahas tentang tes tertulis. Hasil yang diperoleh dari skripsi tersebut adalah jenis tes yang diaplikasikan adalah tes bentuk kognitif yang mempunyai tingkatan mudah sedang dan sukar.12 2. Studi Deskripstif Pelaksanaan Tes Sumatif pada mata pelajaran Fiqih Siswa MI Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”.,oleh Sugiyanto (Mahasiswa UNWAHAS Semarang). Skripsi tersebut membahas tentang
Tes Formatif Hasil Belajar
mata pelajaran Fiqih persamaan dengan skripsi ini adalah pada pada mata pelajaran Fiqih. Perbedaannya adalah pada Tes Formatif yang diteliti pada skripsi terdahulu bahasannya lebih luas dan umum yang meliputi tes tertulis, praktek dan tes lisan sedangkan pada penelitian ini bahasannya focus pada tes tertulis. Hasil yang diperoleh dari skripsi tersebut adalah teknik tes evaluasi hasil belajar yang diaplikasikan adalah 12
Nur Hasyim, Studi Deskripstif Pelaksanaan Teknik Tes Lisan pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MTs Safinatul Huda Sowan Kidul Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009 (Skripsi) Semarang:Fakultas S1 Tarbiyah UWH Semarang, 2008 hlm.82
33
tes evaluasi hasil belajar pada mid semester dan semester pertengahan tahun ajaran dan semester kenaikan kelas.13 Kedua skripsi tersebut membahas lebih jauh tentang teknik tes belajar pada
mata pelajaran Fiqih. Dengan adanya skripsi tersebut, penulis
mendapatkan tambahan landasan teori tentang Pengaruh Hasil Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 sehingga peneliti cukup mengambil teori sebagai perbandingan dan tambahan guna menyusun skripsi ini. E. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Dan untuk membuktikan kebenarannya, dibutuhkan penelitian. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi, yang suatu konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi hipotesis tidak dibuat dengan sembarang melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. 14 Selain itu Suharsimi Arikunto memberikan definisi hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan. 15 Adapun hipotesis yang diajukan sebagai dugaan awal adalah bahwa ”Tes Formatif mempunyai pengaruh yang signifikan Terhadap Tes Sumatif Siswa Di Kelas VII SMPI 13
Sugiyanto, Studi Deskripstif Pelaksanaan Teknik Evaluasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010 (Skripsi) Semarang:Fakultas S1 Tarbiyah UNWAHAS Semarang, 2010 hlm.63 14
117.
15
Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 1987), hlm. 64.
34
Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai 31 Agustus sampai dengan 31 September 2015. Penelitian ini penulis laksanakan melalui empat Tahap. Pertama, Meminta ijin rechearch pada Kepala SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Kedua, penulis lakukan untuk observasi dalam pengambilan pemilihan judul, dan pembuatan proposal skripsi yang penulis laksanakan pada tanggal 01 September 2015. Ketiga, Tahap kedua penulis laksanakan pada tanggal 03 September sampai dengan 06 September 2015. Pada tahap ini penulis mencari datadata mengenai bahan penelitian di lokasi penelitian yaitu di SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Sekaligus penulis juga mencari daftar kepustakaan yang mendukung dan berhubungan dengan isi skripsi. Keempat, Tahap ketiga merupakan tahap akhir dari penelitian yang penulis lakukan yaitu dilaksakan pada tanggal 07 September sampai dengan 10 September 2015. pada tahap ini penulis memberikan angket kepada siswa untuk memperoleh hasil dari nilai formatif dan nilai sumatif.
37
38
2. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian jenis kuantitatif (deskriptif) yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pecandraan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.1 Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yang pada hakekatnya untuk mempelajarisecara intensif tentang tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan .2 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersamasama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian.3 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, yang secara keseluruhan mulai dari di Kelas VII sampai kelas IX berjumlah 280 siswa dengan perincian sebagai berikut :
1
hlm. 18. 2
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,( Jakarta : PT. Radja Grafindo Persada, 1988),
Ibid, hlm.22. Sukardi, Metodologi Peneltian Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), hlm.53
3
39
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 No.
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
1.
VII
44
42
86
2.
VIII
46
42
88
3.
IX
40
44
84
130
128
258
Jumlah 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.4 Dalam penelitian ini melihat populasi yang jumlahnya yang banyak, maka diambil sampel menurut Sutrisno Hadi, sebagai berikut: “Penelitian bermaksud mereduksi obyek penyelidikannya. Oleh sesuatu alasan kerap kali seorang penyelidik tidak menyelidiki semua obyek, semua gejala, semua kejadian, melainkan hanya sebagian saja dari obyek, gejala atau kejadian yang dimaksudkan”.5 Selanjutnya ditambahkan penegasan maksud dari sebagai populasi saja yang diteliti tersebut di atas, dengan mengadopsi pendapat dari Suharsimi Arikunto, yaitu : “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau
4
Ibid, hlm.54 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta : Andi Offset, 1990), hlm. 70
5
40
lebih.6 Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, yaitu hanya mengambil di Kelas VII yang berjumlah 33 siswa, maka penelitian ini adalah penelitian populasi. D. Variabel Penelitian Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian. Menurut F.N. Karlinger sebagaimana dikutip oleh Suharsimi Arikunto menyebutkan variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin. Insaf dalam konsep kesadaran.7 Variabel penelitian adalah yang akan terjadi pada objek penelitian. Sedang variabel sendiri artinya adalah konsep yang lebih dari satu nilai.8 Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu : a. Variabel Independent (Bebas) yaitu Tes Formatif. Adapun variabel ini mempunyai indikator, yaitu hasil nilai Formatif pada mata pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, yang meliputi Standar Kompetensi sebagaimana tabel berikut ini :
6
Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm. 112 Ibid, hlm. 94 8 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,1986), hlm. 48. 7
41
Tabel 3.2 Materi Pokok Mata pelajaran Fiqih Kelas VII Semeter I SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 No
Standar Kompetensi Melaksanakan tatacara salat wajib selain salat lima waktu
Kompetensi Dasar
Pertemuan
Menjelaskan ketentuan salat dan khutbah Jumat
2 JP
Mempraktikkan khutbah dan salat Jumat Menjelaskan ketentuan salat jenazah Menghafal bacaan-bacaan shalat jenazah Ulangan Formatif (Harian) 1.
2.
Melaksanakan tatacara salat jama’, qhasar, dan jama’ qasar serta salat dalam keadaan darurat
Menjelaskan ketentuan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar Mempraktikkan salat jama’, qashar dan jama’ qashar Menjelaskan ketentuan salat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan Mempraktikkan salat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan Menjelaskan ketentuan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar
2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP 2 JP
Ulangan Formatif (Harian)
2 JP
Jumlah Jam Tatap Muka
24 JP
b. Variabel Dependent (Terikat) yaitu Tes Sumatif dengan yaitu hasil nilai Sumatif pada mata pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, yang meliputi tes kognitif, afektif dan psikomotorik.
42
E. Metode Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah semua siswa di Di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara. Dalam mengadakan suatu penelitian metode mempunyai peranan penting karena metode adalah cara yang harus dilakukan di dalam mengumpulkan data yang dapat dijadikan kerangka penelitian, sehingga akan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.9 Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner (angket) Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuisioner langsung yang maksudnya jika pertanyaan dikirimkan kepada dirinya untuk menceritakan keadaan dirinya secara langsung.10 Dalam hal ini adalah siswa di Kelas VII mengisi daftar angket yang isinya ditujukan kepada dirinya dalam Tes Formatif. 2. Dokumentasi Dokumentasi mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, leger, agenda dan sebagainya.11 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumentasi. Misalnya jumlah siswa, guru dan staf serta jumlah sarana yang lain. Sedangkan jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan 9
50 – 51
Muni Djamal, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta,PPPTA IAIN, 1982), hlm.
10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II,( Yogyakarta : Andi Offset, 1992), hlm. 158 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 206
11
43
tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. 3. Observasi Yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikologik, observasi disebut juga pengamatan.12 Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung Tes Formatif dengan Tes Sumatif pada siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun yang observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, dimana peneliti terlibat langsung dalam objek penelitian.13 Artinya peneliti termasuk guru yang mengajar di SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016.. F. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Tes Formatif dengan Tes Sumatif pada siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Peneliti mengadakan analisis data dengan menggunakan analisis statistik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
12
Ibid., hlm. 133. Sugiyono, Op. Cit., hlm. 204.
13
44
1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yan terpakai saja yang tinggal.14 Di dalam analisis pendahuluan ini akan menggambarkan data tentang hubungan Tes Formatif dengan Tes Sumatif pada siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui pemberian post tes ulangan harian atau formatif dan hasil ulangan semester akhir atau sumatif. Hasil dari tahap ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang dikaji. 2. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini merupakan jenis analisis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun tekniknya dari hasil analisis lebih lanjut dengan menggunakan statistik. Dalam hal ini Tes Formatif merupakan variabel X dan Tes Sumatif merupakan variabel Y, maka dapat disimpulkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan akan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar karena sampel dan jumlah respondennya sehingga teknik perhitungannya berdasar skor aslinya. Adapun rumusnya sebagai berikut :
14
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm.210
45
rxy =
( X )( Y ) XY N ( X ) ( Y ) { X }{ Y 2
2
2
N
N
15 2
}
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y
∑X
: Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y
: Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY
: Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan.
∑X 2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
3. Analisis Lanjut Analisis lanjut adalah jawaban atas benar tidaknya hipotesis yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui pembuktian mengenai hubungan antara variabel X dan variabel Y ditunjukkan dengan dua macam bentuk, yaitu : a. Dengan cara kasar atau sederhana, yaitu dengan dikonsultasikan pada pedoman pemberian interpretasi angka indeks korelasi “r” product moment (tabel pedoman terlampir). b. Dengan cara dikonsultasikan pada tebal harga kritik dari “r” product moment. (tabel pedoman terlampir) Sehingga dari dua macam teknis pembuktian di atas, dapat dibaca difahami, dan dibuktikan apakah ada pengaruhnya atau tidak, serta bagaimana pengaruhnya apakah kuat (tinggi) ataukah lemah, ataukah tidak ada sama sekali. 15
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm.243
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Analisis Tentang Hasil Tes Formatif di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Data Nilai Tes formatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Untuk memperoleh nilai dari data Hasil Tes Formatif dengan cara menjumlah skor jawaban tes formatif dari responden yaitu siswa Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Nilai
Nama Abdul Rouf A. Aji Sukman A. Asror Andik Riyanto Arinatus Sa’diyah Bayu Aji Joyo S. Dina Ilma Safitri Dwi M. Syaifudin Eka Wakhidatur R. Fifi Fathur Rojab Habibal A’izzatul M. Hermanto Ida Farida Imam Musthofa 46
Kogn.
Afekt.
Psikom.
24 25 24 24 20 20 20 24 22 24 25 20 22 20
20 26 20 21 22 22 24 20 20 20 26 24 20 24
28 25 28 28 21 21 22 28 26 28 25 22 22 22
Jumlah 72 76 72 73 63 63 66 72 68 72 76 66 64 66
47
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Imroatus Sania Jefri Prasetyo Joni Setiawan Kefin Praditya Lalila Nur Jamilah Lalilatun Nihlah M. Misbahul M. Martsanda Rizka A. Maulatul Fitria Nadhirotul Kipdiyah Nur Jannah Nurul Fadlilah Putri Ayu Lindasari Rifki Abdillah Riki Sofian Efendi Firda Ayu Putri A. bahrul Anam Nafisatul Tafkha Arjuna Maulaya Ahm.
20 25 22 22 22 24 24 20 22 24 22 24 24 22 20 22 24 25 25
24 26 20 20 20 20 20 24 21 20 20 20 25 21 24 20 22 27 27
23 25 22 26 26 28 28 22 22 28 26 28 24 26 22 22 24 26 26
67 76 64 68 68 72 72 66 65 72 68 72 73 69 66 64 70 78 78
Dari data Nilai Tes formatif Mata Pelajaran Fiqih tersebut kemudian, dimasukkan kedalam tabel distribusi frekwensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean dari Hasil Tes Formatif di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Tes Formatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 No
X
F
FX
1
63
2
126
2
64
3
192
3
65
1
65
48
4
66
5
330
5
67
1
67
6
68
4
272
7
69
1
69
8
70
1
70
9
72
9
648
10
73
1
73
11
76
3
228
12
78
2
156
33
2296
Jumlah
Untuk mengetahui Nilai rata-rata, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Mean = Σ Fx N =
2296 33
=
70
Setelah di ketahui nilai rata-rata Hasil Tes Formatif siswa yang ditemukan angka 70 langkah selanjutnya peneliti membuat rangenya dengan rumus sebagai berikut: R=H–L+ 1 Keterangan: R = Total Range H = Highes Score (nilai tertinggi) L = Lowes Score (nilai terendah)
49
1 = Bilangan Konstan1 Oleh karena itu dapat diperoleh R = 78 – 63 + 1 = 16 R Jadi intervalnya nilai (i) dicari dengan rumus i = i
16 4 =4
Kemudian atas dasar nilai range tersebut, dibuatlah kategori Hasil Tes Formatif dengan ketentuan sebagai berikut: Nilai 74 - 78 termasuk katagori (A) sangat baik Nilai 69 - 73 termasuk katagori (B) baik Nilai 64 - 68 termasuk katagori (C) cukup Nilai 59 -63 termasuk katagori (D) kurang Dengan demikian dapat dilihat hasil nilai rata-rata atau mean Hasil Tes Formatif dengan angka 70 berada pada interval kategori 69 – 73. Dengan demikian Hasil Tes Formatif di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 dikatakan dengan interprestasi baik. Hal ini dikarenakan adanya rata-rata siswa dengan baik telah mengikuti Hasil Tes Formatif dengan disiplin dan kontinyu di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 berjalan dengan baik, sangat teratur, rapi dan sistematis.
1
hlm. 49
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2000),
50
2. Analisis Tentang Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 a. Data Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Untuk memperoleh nilai dari data tentang Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara dengan cara menjumlahkan skor Nilai semester II dari responden. Data tersebut dapat dilahat pada tabel sebagai berikut Tabel 4.5 Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Nilai No. Nama Jumlah P.Ganda Isian Uraian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Abdul Rouf A. Aji Sukman A. Asror Andik Riyanto Arinatus Sa’diyah Bayu Aji Joyo S. Dina Ilma Safitri Dwi M. Syaifudin Eka Wakhidatur R. Fifi Fathur Rojab Habibal A’izzatul M. Hermanto Ida Farida Imam Musthofa Imroatus Sania Jefri Prasetyo
23 24 26 22 20 22 23 26 21 23 23 26 24 24 23 22
16 18 18 12 10 12 14 18 10 14 14 18 18 18 14 12
31 30 35 32 30 32 31 35 33 32 32 34 30 31 31 32
70 72 79 66 60 66 68 79 64 69 69 78 72 73 68 66
51
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Joni Setiawan Kefin Praditya Lalila Nur Jamilah Lalilatun Nihlah M. Misbahul M. Martsanda Rizka A. Maulatul Fitria Nadhirotul Kipdiyah Nur Jannah Nurul Fadlilah Putri Ayu Lindasari Rifki Abdillah Riki Sofian Efendi Firda Ayu Putri A. bahrul Anam Nafisatul Tafkha Arjuna Maulaya Ahm.
24 23 25 25 23 23 23 22 23 29 29 25 20 20 22 24 23
18 16 18 18 16 14 16 12 16 18 18 18 10 10 12 16 14
31 31 32 33 31 31 31 31 31 39 39 33 30 30 32 31 31
73 70 75 76 70 68 70 65 70 86 86 76 60 60 66 71 68
Dari data
nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel
distribusi
frekwensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean
dari Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini : Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Hasil Tes Sumatif Mata pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 No
Y
F
FY
1
60
3
180
2
64
1
64
3
65
1
65
4
66
4
264
52
5
86
2
172
6
68
4
272
7
69
2
138
8
70
5
350
9
71
1
71
10
72
2
144
11
73
2
146
12
75
1
75
13
76
2
152
14
78
1
78
15
79
2
158
33
2329
Jumlah
Untuk mengetahui nilai rata-rata,maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Mean
=
FY N
=
2329 33
= 70,545 Setelah di ketahui nilai rata-rata Hasil Tes Sumatif yang ditemukan angka 70.545 langkah selanjutnya peneliti membuat rangenya dengan rumus sebagai berikut: R=H–L+ 1 Keterangan: R = Total Range H = Highes Score (nilai tertinggi)
53
L = Lowes Score (nilai terendah) 1 = Bilangan Konstan2 Oleh karena itu dapat diperoleh R = 79 – 60 + 1 = 20 R Jadi intervalnya nilai (i) dicari dengan rumus i = i
20 4 =5
Kemudian atas dasar nilai range tersebut, dibuatlah kategori Hasil Tes Formatif dengan ketentuan sebagai berikut: Nilai 74 - 79 termasuk katagori (A) sangat baik Nilai 68 - 73 termasuk katagori (B) baik Nilai 62 - 67 termasuk katagori (C) cukup Nilai 56 -61 termasuk katagori (D) kurang Dengan demikian dapat dilihat hasil nilai rata-rata atau mean Hasil Tes Sumatif dengan angka 70.545 berada pada interval kategori 68 – 73. Hal ini dikarenakan rata-rata siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 sudah mempunyai rasa hormat pada orangtua, guru dan sesama teman. B. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian dengan Interpretasi Korelasi tentang Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 2
hlm. 49
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2000),
54
Analisis ini dimaksudkan untuk memasukkan data yaitu data yang telah masuk dan terkumpul dari nilai-nilai variable Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, yang masuk dan kemudian diolah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus statistik sebagai berikut : XY- (∑X) (∑Y) rxy :
N { ∑X2 – (∑X)2 ( ∑Y2 – (∑Y)2} N N Untuk mengoprasikan rumus tersebut,maka harus ditempuh
dengan membuat tabel kerja korelasi product moment dalam tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Tabel Kerja Korelasi Hasil Tes Formatif dan Hasil Tes Sumatif Mata pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 No
X
Y
X2
Y2
XY
1
2
3
4
5
6
1
72
73
5184
5329
5256
2
76
86
5776
7396
6536
3
72
71
5184
5041
5112
4
73
76
5329
5776
5548
5
63
60
3969
3600
3780
6
63
64
3969
4096
4032
55
7
66
70
4356
4900
4620
8
72
73
5184
5329
5256
9
68
66
4624
4356
4488
10
72
72
5184
5184
5184
11
76
78
5776
6084
5928
12
66
70
4356
4900
4620
13
64
66
4096
4356
4224
14
66
68
4356
4624
4488
15
67
68
4489
4624
4556
16
76
76
5776
5776
5776
17
64
66
4096
4356
4224
18
68
60
4624
3600
4080
19
68
69
4624
4761
4692
No
X
Y
X2
Y2
XY
20
72
70
5184
4900
5040
21
72
75
5184
5629
5400
22
66
65
4356
4225
4290
23
65
60
4225
3600
3900
24
72
70
5184
4900
5040
25
68
69
4624
4761
4692
26
72
70
5184
4900
5040
27
73
72
5329
5184
5184
28
69
68
4761
4624
4692
56
29
66
68
4356
4624
4488
30
64
66
4096
4356
4224
31
70
86
4900
7396
6020
32
78
79
4761
6241
6162
33
78
79
5041
6241
6162
Jumlah
2296
2329
160358
165665
162734
Dengan melihat tabel kerja tersebut diatas, maka dapat diketahui :
X Y
=
2296
=
2329
N
=
33
X2 = 160358 Y2 = 165665 XY = 162734
Adapun langkah selanjutnya adalah memasukkan tabel hasil dari tabel kerja yang ada diatas kedalam rumus korelasi product moment sebagaimana berikut ini : 162734 rxy :
33 { 160358 – (2296)2 ( 165665 – (2329)2} 33 33 162734 -
rxy :
(2296) (2329)
(5347384) 33
{ 160358 – (5271616) ( 165665 – (5424241) } 33 33
57
162734 -
rxy :
162044,94
{ 160358 – 159745,94} ( 165665 – {164370) 692,06
rxy :
{ 1278,1818}. {1294,1 }
rxy :
692,06 1286,12
rxy : 0,5380 atau rxy : 0,538 Jadi nilai koefisien korelasi xy adalah 0,538. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Hasil Tes Formatif Dengan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 a. Pada Taraf Signifikansi 5 % Pada taraf signifikansi 5 %, rtabel sebesar 0,344. Ternyata rxy = 0,538 lebih besar dari pada rtabel. Karena rxy lebih besar dari pada rtabel, maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pada taraf signifikansi 5 % hipotesis diterima dalam arti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada Pengaruh yang signifikan antara Hasil Tes Formatif dengan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara.
58
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makin tinggi Hasil Tes Formatif, makin tinggi pula. Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara. b. Pada Taraf Signifikansi 1 % Pada taraf signifikansi 1 %, rtabel sebesar 0,442. Ternyata rxy = 0,538 lebih besar dari pada rtabel. Karena rxy lebih besar dari pada rtabel, maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pada taraf signifikansi 1 % hipotesis diterima dalam arti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada Pengaruh yang signifikan antara Hasil Tes Formatif dengan Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makin tinggi Hasil Tes Formatif, makin tinggi pula Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara. D. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesenjangan, akan tetapi terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan penulis dalam melakukan penelitian.
59
Hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan untuk guru secara umum di Indonesia. Hasil penelitian ini hanya bisa digeneralisasikan untuk penelitian saja, yaitu di Siswa SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara. Penelitian ini sebetulnya belum final, sehingga penulis berharap ada penelitian lain yang selanjutnya dapat mengembangkan dan mengkaji lebih mendalam dari pada hasil ini.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa data yang diperoleh baik dari yang bersifat teori maupun lapangan, dengan pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai tes Formatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ratarata hasil yaitu 70 pada interval 69-73 berjalan dengan baik, sangat teratur, rapi dan sistematis. 2. Nilai Tes Sumatif pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ratarata hasil evaluasi yaitu 70,545 pada interval 68 – 73 Hal ini dikarenakan rata-rata siswa di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 aktif dalam mengikuti tes formatif setiap selesai menyampaikan kompetensi dasar. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara Nilai Tes Formatif dengan Nilai Tes Sumatif Di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul 60
61
Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan bahwa rxy = 0,538 lebih besar dari rtabel sebagai berikut : a. 0,344 untuk taraf signifikansi 5 %. (33 responden). b. 0,442 untuk taraf signifikansi 1% (33 responden). B. Saran-saran Setelah pembahasan tema skripsi ini, sesuai harapan penulis agar pemikiran-pemikiran yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi kepala madrasah a. Kepala madrasah hendaknya memperhatikan para guru sebagai bawahannya supaya menjalan tugas sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. b. Kepala madrasah hendaknya selalu berusaha mendorong para guru untuk mengembangkan hubungan kerja sama saling membantu dan saling memberi ide-ide baru. c. Kepala madrasah hendaknya selalu berusaha membangkitkan motivasi para guru untuk meningkatkan kinerja mereka. 2. Bagi para guru a. Pelaksanaan test formatif disampng sebagai bahan informasi untuk mengetahui kemempuan siswa setelah menempuh program pelajaran, kepada semua guru, khususnya guru Mata Pelajaran Fiqih hendaknya
62
juga dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap dirinya sendiri dengan jalan memperhatikan hasil test formatif yang dilaksanakannya. b. Para pelaksana pendidikan, khususnya guru bidang studi Fiqih bila mau mengadakan test formatif hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi proses pendidikan yang ada. Artinya para guru harus mampu mengalokasi waktu yang tersedia, sesuai dengan target kurikulum yang ada. Yaitu dengan cara membuat rencana dan program pengajaran setiap satu smester. 3. Bagi SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas islam hendaknya menjadi lembaga pendidikan yang favorit di antara lembaga pendidikan sederajat di sekelilingnya, mengingat masyarakat sekitar madrasah adalah mayoritas kalangan muslim taat, sehingga mereka bangga jika menyekolahkan anak-anak mereka di SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara . Hal ini bisa tercapai jika peranan Nilai Tes Formatif yang tinggi sehingga tercapai prestasi dan kualitas pendidikan yang tinggi pula. C. Kata Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugerah berupa rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
63
Penulis menyadari, meskipun telah berusaha menyusun skripsi ini semaksimal mungkin, namun di sini masih menerima upaya penyempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat kontruktif evaluatif dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai penyempurnaan segala kekurangan dan kekhilafan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Nur Said
NIM
: 131310000426
Tempat, Tgl Lahir
: Jepara, 16 Juni 1976
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat
: Ds. Mindahan Kidul Rt. 03/04 Batealit Jepara
Pendidikan Formal
:
1. SD 03 Mindahan Kidul Batealit Jepara. 2. MTs. Al Isra’ Mindahan Batealit Jepara. 3. MA. NU Mindahan Batealit Jepara.
Jepara, 21 September 2015 Peneliti
NUR SAID
Tes Ulangan Harian (Formatif) Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Semester 1. Apakah yang dimaksud dengan sholat Jum’at ? 2. Bagaimanakah syarat dan rukun ketika melakukan sholat Jum’at ? 3. Kapankan waktu Sholat Jum’at dilakukan ? 4. Jelaskan syarat dan rukun khutbah Jum’at ! 5. Sebutkan amalan-amalan yang disunnahkan ketika melakukan sholat Jum’at! 6. Apakah yang dimaksud Sholat Janazah ? 7. Sebutkan kewajiban seorang muslim terhadap janazah ! 8. Tuliskan niat sholat janazah lengkap dengan syakalnya ! 9. Sebutkan urut-urutan bacaan yang dibaca ketika melakukan sholat janazah! 10. Berapakah bacaan takbir yang dilakukan ketika melakukan sholat janazah? Tes Psikomotorik 1. Coba praktekkan secara urut pelaksanaan sholat janazah dengan benar ! 2. Coba praktekkan cara membersikan najis mugholadhoh dengan benar !
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
SMPI HIDAYATUL MUBTADIIN NSS : 202032007089 NPSN : 20349047 Alamat : Ds. Mindahan Kidul RT. 02/04 Batealit Jepara Telp. 081327601464
REKOMENDASI RESEARCH No. : 11 / SMPI H. M/ 17 / 09 / 2015
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Yang bertanda tangan dibawah ini kami sebagai Kepala SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Mahasiswa tersebut dibawah ini : Nama
: NUR SAID
NIM
: 131310000426
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul
: Pengaruh Hasil Tes Formatif terhadap Hasil Tes Sumatif Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Nama tersebut diatas benar-benar telah melaksanakan research mulai tanggal 31
Agustus sampai dengan 31 September 2015 untuk menyusun skripsi di SMPI Hidayatul Mubtadiin Mindahan Kidul Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan demikian kepada yang bersangkutan untuk bisa menjadikan periksa dan maklum adanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Jepara, 17 September 2015 Kepala SMPI Hidayatul Mubtadiin
NOOR ARINTO, S.Pd.