PENGARUH KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA DI MI. RAUDLATUT THALIBIN JAMBU TIMUR MLONGGO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat GunaMemperolehGelarSarjana DalamTarbiyah Dan IlmuKeguruan
9
Oleh : MEGA RIZKIA CAHYANI NIM: 210322
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA UNISNU JEPARA 2015
ABSTRAK Mega Rizkia Cahyani (NIM. 131310001014). Pengaruh kegiatan tadarus AlQur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Untuk mengetahui kegiatan tadarus Al-Qur’an di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. 2). Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. 3). Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Subjek penelitian sebanyak 36 responden yang diambil secara acak dari jumlah populasi sebanyak 111 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner/angket untuk menjaring data X dan tes untuk mengetahui data Y. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: 1). Kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dimiliki oleh siswa MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata–rata (mean) sebesar 42,2. yang masuk dalam lebar interval 42 – 56 dengan kualifikasi tinggi. 2). Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara juga termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa adalah 73,1 yaitu pada interval 61-80 dengan kualifikasi baik. 3). Analisis yang dilakukan dengan analisis regresi satu prediktor, diperoleh harga Freg = 19,53859672, sedangkan nilai pada tabel (Ft), pada taraf signifikansi 5 % diperoleh 4,13 dan pada taraf signifikansi 1 %, diperoleh 7,44. Dengan demikian Freg = 19,53859672 > Ftabel, sehingga hasilnya signifikan. Koefisien determinasinya adalah r2xy = 0,365 = 36,5%. Ini berarti bahwa sebesar 36,5% variasi kemampuan membaca Al-Qur’an (Y) dapat dijelaskan oleh kegiatan tadarus Al-Qur’an siswa. Dengan kata lain bahwa hipotesis penulis terdapat pengaruh antara kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan kemampuan membaca Al-Qur’an diterima. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan terutama guru dalam meningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. Karena bagaimanapun juga mengajar tidak cukup hanya menyampaikan teori dan materi pelajaran saja, tetapi juga mentransfer nilai dan menyadarkan peserta didik terhadap apa isi materi yang diajarkan sehingga peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan keseharian mereka.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp Hal
: 4 (Empat) Eksemplar : Naskah Skripsi An. Sdri. Mega Rizkia Cahyani Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari:
Nama
: Mega Rizkia Cahyani
NIM
: 131310001014
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
: PAI
Judul Skripsi
: Pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur
Mlonggo
Jepara
Tahun
Pelajaran
2013/2014. Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing
MUFID, M.Ag.
iii
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan,
Deklarator,
Mega Rizkia Cahyani NIM. 131310001014
v
MOTTO
(٣٩) ِﻺﻧْﺴَﺎﻧِﺈ ﱠِﻻﻣَﺎ َﺳﻌَﻰ ِْ َوأَﻧْـﻠَْﻴ َﺴﻠ “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. ( Q.S.An-Najm:39 ).1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Semarang: CV. Diponegoro, 2000), hlm. 340.
vi
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang telah berjasa dalam perjalanan hidup saya, teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan berharap ridhaNya, khususnya untuk : Kedua orang tua saya. Suami dan anak-anak saya tercinta. Saudara-saudara saya yang senantiasa mendukung saya. Segenap civitas akademika Teman seperjuangan dalam bangku kuliah Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua. Semoga semuanya selalu dalam ridha dan kasih sayang Allah SWT.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena rahmat, taufiq serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan untuk Rasulullah SAW sebagai sosok teladan yang sederhana nan mulia,yang kehadirannya melahirkan peradaban yang santun dan agung. Tak lupa salam sejahtera kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran Allah. Dalam proses penyusunan skripsi bagi penulis bukan sesuatu yang mudah. Semua terlaksana berkat bantuan dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya terutama kepada yang terhormat : 1. Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Prof. Dr. KH. Muhtarom HM. 2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Drs. H. Akhirin Ali, M. Ag. 3. Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Drs. Abdul Rozaq, M.Ag. 4. Dosen Pembimbing Mufid, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan kepada penulis hingga terselesainya penulisan skripsi. 5. Bapak/Ibu dosen, serta segenap karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, yang telah mengarahkan dan membantu penulis dalam belajar.
viii
6. Seluruh civitas akademika MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara yang telah memberi kelancaran kepada penulis selama penelitian dilaksanakan. 7. Teman-teman sepenanggungan dalam bangku kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan motivasi sehingga penulis tidak patah semangat dalam penulisan skripsi. Kiranya hanya kepada Allah penulis berdo’a semoga amal baik mereka memperoleh balasan dari-Nya. Dan akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
........................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv HALAMAN DEKLARASI......................................................................................v HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. viii HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................x BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1 B. Penegasan Istilah ..................................................................................5 C. Rumusan Masalah ................................................................................6 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................7 F. Hipotesis ..............................................................................................9 G. Sistematika penulisan Skripsi ............................................................10
BAB II :
LANDASAN TEORI A. Kegiatan Tadarus Al-Qur’an.......................................................12 1. Pengertian tadarus Al-Qur’an ...............................................12 2. Dasar dan tujuan tadarus Al-Qur’an ....................................14 3. Etika membaca dan mendengarkan Al-Qur’an .....................17
x
4. Metode dalam mempelajari Al-Qur’an .................................19 B. Kemampuan Membaca Al-Qur’an ..............................................20 1. Pengertian kemampuan membaca.........................................20 2. Standar kemampuan membaca..............................................23 3. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an ....................27 C. Pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an ...............................................42 BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
..................................................................29
B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................30 C. Variabel dan Indikator...................................................................31 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................32 E. Metode Analisis Data ...................................................................33 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..............................................................................37 1. Data tentang tentang kegiatan tadarus Al-Qur’an ..................37 2. Data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an siswa ............40 B. Pengujian Hipotesis .....................................................................42 1. Analisis Uji Hipotesis .............................................................44 2. Analisis Lanjut .......................................................................50 C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................51 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................54
xi
B. Saran-Saran ...................................................................................55 C. Penutup .........................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.Untuk disampaikan pada umatnya.Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam dan bagian dari rukun iman.Didalam al-Qur’an sendiri terdapat banyak pengetahuan baik secara duniawi maupun Ukhrowi baik pengetahuan yang telah terungkap maupun belum terungkap. Sebagai kitab suci Al-Qur’an berbeda dengan kitab suci lainnya karena hanya Al-Qur’an yang telah mendapatkan jaminan dari Allah SWT seperti dalam surat al-Hijr ayat 9 yang berbunyi :
.اِﻧﱠﺎ ﻧَﺤْ ﻦُ ﻧَﺰﱠ◌َ ْﻟﻨَﺎاﻟﺬﱢ◌ِ ْﻛ َﺮ َواِﻧﱠﺎﻟَﮫُ ﻟَﺤَ ﻔِﻈًﻮْ ن “Sesungguhnya Kamilah (Allah) yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami (Allah) benar-benar memeliharanya.”(QS. Al-Hijr : 9)1 Walaupun sudah ada jaminan dari Allah SWT tentang keasliannya, setiap muslim wajib menjaga dan memelihara Al-Qur’an dengan cara membacanya baik pada waktu pagi maupun sore, bahkan bagi setiap muslim harus berusaha agar hari-harinya selalu dihiasi dengan membaca Al-Qur’an, walupun hanya satu ayat. Membaca adalah tahap awal dalam rangka mengambil nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu pemahaman dan pengaplikasian dalam kehidupan seharihari. 1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: 1989, hlm. 391.
1
2
Mengembangkan suatu keterampilan membaca khususnya untuk AlQur’an, yang baik harus dimulai sedini mungkin yaitu pada masa anak-anak, dan keterampilan membaca harus pula diawali dari rumah (keluarga), sehingga anak akan terbiasa dan memiliki keterampilan dalam membaca AlQur’an. Peranan keluarga sangat menentukan dalam pendidikan anak, terutama pada tingkat prasekolah dan sekolah dasar khususnya dalam perkembangan bahasa, tulis dan membaca.2 Di sekolah kemampuan membaca merupakan suatu yang sangat mendasar dan menentukan, yaitu kemampuan yang harus dimiliki semua anak, karena melalui membaca anak didik dapat belajar secara efektif dan bisa menerima banyak tentang berbagai studi.Oleh karena itu membaca dan menulis merupakan keterampilan yang harus diajarkan sejak anak masuk sekolah dasar dan kesulitan belajar membaca harus secepatnya diatasi.Di zaman modern kemampuan membaca merupakan suatu peranan yang sangat penting dalam kehidupan.Dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, manusia harus terus menerus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca maka ia akan mengalami banyak kesulitan belajar dan tertinggal dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelaskelas berikutnya. Dalam Islam membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki umat dan ini merupakan suatu yang sangat mendasar dan menentukan.Membaca 2
Tampubolon, Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif Dan Efisien, ( Bandung : Angkasa, 1987 ), hlm. 229
3
dipandang sebagai sumber atau kunci ilmu pengetahuan. Membaca merupakan perintah, dalam Al-Qur’an surat al-Alaq yang berbunyi:
ﻚ اْﻻَ ْﻛ َﺮَم َ ( اِﻗْـ َﺮأْ َوَرﺑﱡ٢) ﺴﺎ َن ِﻣ ْﻦ َﻋﻠَ ٍﻖ َ ْ( َﺧﻠَ َﻖ اِْﻻﻧ١) ﻚ اﻟﱠ ِﺬى َﺧﻠَ َﻖ َ اِﻗْـ َﺮأْ ﺑِﺎ ْﺳ ِﻢ َرﺑﱢ (٥) ﺴﺎ َن َﻣﺎﻟَ ْﻢ ﻳَـ ْﻌﻠَ ْﻢ َ ْاﻻ ﻧ ِْ ( َﻋﻠﱠ َﻢ٤) ( اَﻟﱠ ِﺬﯨ َﻌﻠﱠ َﻢ ﺑِﺎاﻟْ َﻘﻠَ ِﻢ٣) “Bacalah!denganmenyebut nama Tuhaanmu (Allah) yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! dan Tuhanmu yang Maha Pemurah yang telah mengajarkan manusia dengan qolam (melalui tulis baca). Dialah yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”.3 Surat Al-Alaq diawali dengan kata Iqro’ yang artinya bacalah, dan perintah membaca ini adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh nabi Muhammad SAW.kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam rangkaian wahyu pertama.4 Kemampuan keterampilan membaca Al-Qur’an, bagi kehidupan masyarakat khususnya umat Islam merupakan hal yang sangat penting dan utama, dengan memiliki kemampuan membaca sebagaimana disebut diatas,diharapkan manusia khususnya umat Islam dengan mudah mengetahui dan mempelajari ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an serta mengamalkannya, yang pada dasarnya akan menambah pula keimanan dan ketakwaan sebagai seorang muslim, dengan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an seorang muslim akan mudah pula meneliti kekeliruan yang mungkin terjadi dalam penulisan. Diharapkan pula bagi generasi muda peserta
3
Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 1079. M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an ; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, ( Bandung : Mizan, 1994), hlm. 167. 4
4
anak didik muslim, sebagai generasi yang tangguh dan dapat menjaga nilainilai keIslaman. Pendidikan tentang membaca Al-Qur’an bertujuan untuk mengenalkan manusia pada peranannya diantara sesama makhluk dan tanggung jawabnya pribadi di dalam hidup ini, mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat, mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajak mereka mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut, serta mengenalkan manusia akan pencipta alam ini (Allah) dan memerintahkan beribadah kepada-Nya.5 Selaras dengan tujuan tersebut, dewasa ini di Madrasah Ibtidaiyah banyak yang sudah mengadakan kegiatan tadarus baik sebelum mulai pelajaran maupun setelah jam pelajaran selesai.Hal ini dimaksudkan agar siswa terbiasa untuk membaca Al-Qur’an dalam aktivitas sehari-hari mereka. Berangkat dari fenomena tersebut, maka penulis mengkaji untuk penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014.
5
Muhammad Fadhil Al-Jamaly, Filsafat Pendidikan Dalam Al-Qur’an, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986), hlm. 3
5
B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi salah pengertian, dibawah ini adalah definisi operasional atau penegasan istilah dari masalah yang terdapat pada judul. a. PengaruhKegiatanTadarus Pengaruh artinya daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda, dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan.6 Profesionalisme diartikan dengan kekuatan dan ketangkasan dalam berusaha, keaktifan atau usaha yang giat.7 At-tadarus adalah wazan tafa’ul dari ad-dars.Maknanya adalah salah satu pihak atau beberapa pihak mengajukan pertanyaan, dan pihak lainnya menjawab pertanyaan itu, pihak ketiga mengkaji lebih lanjut, dan pihak selanjutnya berusaha mengoreksi atau melengkapinya.8 Tadarus menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah membaca Al-Qur’an secara bersama-sama dengan cara yang satu membaca AlQur’an dan yang lain menyimak atau mendengarkan.9 b. Kemampuan MembacaAl-Qur’an Kemampuan
berarti
kesanggupan,
kecakapan,
kekuatan.10Kemampuan adalah suatu daya yang ada pada diri seseorang yang ada pada diri seseorang.Dalam hal ini adalah kemampuan membaca Al-Qur’an yang diperoleh dari bangku sekolah atau TPQ. 6
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 731. 7 Ibid., hlm. 322. 8 Yusuf Qordhowi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, (Jakarta:Gema Insani, 1999), hlm. 217. 9 Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. Widya Karya, 2005), hlm.513. 10 WJS. Purwadarminto, Op. Cit, hal. 628.
6
Membaca dari kata dasar “baca” berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis atau mengeja dan melafalkan apa yang tertulis,11 membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh kesan yang hendak disampaikan penulis.12 Al-Qur’an adalah :
ﻰ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ْاﻟ ُﻤﺘَ َﻌﺒَﺪ ﺑِﺘِﻼَ َوﺗِ ِﮫ ﺻﻠ ﱠ َ َﻛﻼَ◌َ ُم ﷲُ ا ْﻟ ُﻤﻨَ ّﺰ ُل َﻋﻠ َﻰ ُﻣ َﺤ ّﻤ ٌﺪ “Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya akan memperoleh pahala.”13 Maksud judul di atas adalah apakah ada pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an yang merupakan salah satu media untuk menggairahkan siswa Madrasah Ibtidaiyah dalam membaca Al-Qur’an dengan kata lain skripsi ini membahas tentang ada tidaknya pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diungkapkan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan tadarus Al-Qur’an di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014?
11
Suharso, Ana Retnoningsih, Op. Cit., hlm. 64. Henri Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Ketrampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 7. 13 Rosihan Anwar, Ulumul Qur’an,(Bandung : Pustaka Setia, 2002), hlm. 31. 12
7
2. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Apakah ada pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014?
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kegiatan tadarus Al-Qur’an di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014.
E. Manfaat Penelitian Setelah dilaksanakan penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
8
1. Manfaat teoritis a. Dapat menjelaskan kegiatan tadarus Al-Qur’an di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. b. Dapat menjelaskan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara TP. 2013/2014. c. Dapat menguraikan ada atau tidaknya pengaruh kegiatan tadarus AlQur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti Memberikan wawasan kepada peneliti tentang ada atau tidaknya pengaruh kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. b. Bagi orang tua Sebagai salah satu bahan informasi bagi para orang tua akanpentingnya kegiatan tadarus Al-Qur’an untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa. c. Bagi siswa Dapat memberikan wawasan para siswa tentang pentingnya kegiatan tadarus Al-Qur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca dan pamahaman terhadap Al-Qur’an.
9
F. Hipotesis Hipotesis adalah stelling, patokan, pendirian, dalil yang dianggap benar.Juga berarti onderstelling, persangkaan, dugaan yang dianggap benar untuk sementara waktu dan perlu dibuktikan kebenarannya.14 Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar/mungkin salah, akan ditolak
jika
salah
dan
akan
diterima
jika
fakta-faktanya
membenarkannya.15Moh.Nazir mengatakan,suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.16 Dengan demikian hipotesa-hipotesa merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji/dibuktikan kebenarannya melalui analisis data. Dalam penelitian ini, untuk membuktikan hipotesa/pendapat yang sifatnya sementara, peneliti akan menggunakan data dan informasi yang relevan sebagai dasar dan landasan untuk menguji benar tidaknya hipotesa. Adapun hipotesa penelitian yang akan dibuktikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :“Terdapat pengaruh positif yang signifikan kegiatan tadarus AlQur’an terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014”.
14
hlm 78.
15
Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990),
Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik Research, (Bandung:Tarsito, 1982), hlm. 18. Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Balai Aksara, 2005), hlm. 182.
16
10
G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut : 1. Bagian awal Pada bagian awal ini memuat beberapa halaman yaitu: Halaman Judul, Abstrak Penelitian,Nota Pembimbing, Pengesahan, Persetujuan, Motto, Persembahan, Pernyataan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel dan daftar Lampiran. 2. Bagian pokok Pada bagian pokok ini memuat beberapa bab yaitu : Bab I :PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesa, dan sistematika skripsi. Bab II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini terdiri dari tiga sub bab yaitu : sub bab pertama Berisi tentang pengertian tadarus Al-Qur’an, dasar dan tujuan serta etika membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, metode dalam mempelajari Al-Qur’an. sub bab kedua berisi tentang : pengertian kemampuan membaca, standar kemampuan membaca dan peningkatan kemampuan membaca. Dan sub bab ketiga berisi tentang
pengaruh
kegiatan
tadarus
Al-Qur’an
peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an.
terhadap
11
Bab III : METODE PENELITIAN Bab III membahas tentang rancangan penelitian, populasi penelitian, variabel dan indikator, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi a. deskripsi analisis data tentang tentang kegiatan tadarus Al-Qur’an (X), b. deskripsi analisis data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an siswa, c. pengujian hipotesis dan d. pembahasan hasil penelitian. Bab V : PENUTUP Berisi kesimpulan, saran dan penutup.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kegiatan Tadarus Al-Qur’an 1. Pengertian Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Kegiatan berarti aktifitas atau usaha.1Sedangkan At-tadarus adalah wazan tafa’ul dari ad-dars.Maknanya adalah salah satu pihak atau beberapa pihak mengajukan pertanyaan, dan pihak lainnya menjawab pertanyaan itu, pihak ketiga mengkaji lebih lanjut, dan pihak selanjutnya berusaha mengoreksi atau melengkapinya.2 Sedangkan tadarus menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah membaca Al-Qur’an secara bersama-sama dengan cara yang satu membaca Al-Qur’an dan yang lain menyimak atau mendengarkan.3 Makna tadarus Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid dan berusaha untuk menghafal surat-surat pendek dari Al-Qur’an.dan mempelajari maknanya.4 Sedangkan mengenai pengertian Al-Qur’an itu sendiri, menurut Manna Cholil Al-Qatthan mendifinisikan Al-Qur’an adalah sebagai berikut: “Al-Qur’an berasal dari kata “qara’a” yang mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.5
1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hal. 317. Yusuf Qordhowi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, Gema Insani, Jakarta, 1999, hal. 217. 3 Depdikbud, Op. Cit, hal. 235. 4 Yusuf Qardhawi, Loc.Cit. 5 Manna Cholil Al-Qatthon, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Litera Antar Nusa, Bogor, hal. 7. 2
12
13 Abdul Wadud mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut : “Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada bandingnya (mu’jizat) diturunkan kepada Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril.Ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara muthawattir (oleh banyak orang) serta mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dari surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nisa’.”6 Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW guna memberikan pedoman hidup kepada umat manusia sepanjang masa.7 Dan masih banyak lagi berbagai definisi Al-Qur’an yang masingmasing definisi oleh para ulama dengan versi yang berbeda-beda akan tetapi dari berbagai definisi yang dikemukakan pada hakikatnya mengerucut pada substansi dari makna Al-Qur’an yang sebenarnya. Allah SWT menurunkan kitab-Nya yang kekal, Al-Qur’an agar dibaca oleh lidah-lidah manusia, didengarkan oleh telinga mereka, ditaburi oleh akal mereka dan menjadi ketenangan bagi hati mereka, dan AlQur’an merupakan kitab yang menjadi ibadah dengan membacanya. Adapun yang dimaksud dengan kegiatan tadarus Al-Qur’an dalam tulisan ini adalah aktifitas para Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014, dimana aktifitas tersebut memuat materi-materi yang dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca Al-Qur’an yang telah diperoleh dari bangku sekolah di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo, di samping itu juga
6
Muhammad Aly Ash-Shaibany, Pengantar Studi Al-Qur’an, Alih Bahasa Moch.Chudlori Umar dan Moh Matsna HS. Al Ma’arif, Bandung, 1987, hal. 18. 7 Ahmad Syafi’i dan Said Tuhukky, Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, Sipres, Yogyakarta, 1990, hal.21.
14 bertujuan untuk meningkatkan pembacaan Al-Qur’an mengembangkan ilmu-ilmu yang lain. Keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an ini sangat membantu sekali kepada para Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an, karena dengan mengikuti kegiatan ini para alumni secara langsung maupun tidak langsung akan mengamalkan dan mempraktekkan apa yang diperolehnya dari kegiatan tersebut kedalam kehidupan mereka sehari-hari. 2. Dasar dan Tujuan Tadarus Al-Qur’an Adapun dasar dari tadarus Al-Qur’an yaitu, sebagai mana kita ketahui pengertian tadarus itu sendiri yaitu membaca Al-Qur’an secara bersana-sama. Sedangkan membaca Al-Qur’an merupakan keharusan bagi umat muslim. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5
ﱡﻚ ْاﻷَ ْﻛَﺮُم َ ( اﻗْـَﺮأْ َوَرﺑ٢) اﻹﻧْﺴَﺎ َن ِﻣ ْﻦ َﻋﻠ ٍَﻖ ِْ ( َﺧﻠَ َﻖ١) ﱢﻚ اﻟﱠﺬِي َﺧﻠَ َﻖ َ اﻗْـَﺮأْ ﺑِﺎ ْﺳ ِﻢ َرﺑ (٥) اﻹﻧْﺴَﺎ َن ﻣَﺎ َﱂْ ﻳـَ ْﻌﻠَ ْﻢ ِْ ( َﻋﻠﱠ َﻢ٤) ( اﻟﱠﺬِي َﻋﻠﱠ َﻢ ﺑِﺎﻟْ َﻘﻠَ ِﻢ٣) “Bacalah!dengan menyebut nama Tuhaanmu (Allah) yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! dan Tuhanmu yang Maha Pemurah yang telah mengajarkan manusia dengan qolam (melalui tulis baca). Dialah yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”.8 Di dalam hadist Nabi Muhammad memerintahkan kepada umatnya untuk memelihara Al-Qur’an dan jangan sampai dilupakan. 8
Al-Qur’an, Surat An-Nahl Ayat 78, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran AlQur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1989, hal 1079.
15
اﻹﺑ ِِﻞ ِﰲ ﻋُ ُﻘﻠِﻬَﺎ ِْ ﺼﻴًﺎ ِﻣ ْﻦ ْﺴﻲ ﺑِﻴَ ِﺪﻩِ ﳍََُﻮ أَ َﺷ ﱡﺪ ﺗَـ َﻔ ﱢ ِ ﺗَـﻌَﺎ َﻫ ُﺪوا اﻟْﻘُﺮْآ َن ﻓَـﻮَاﻟﱠﺬِي ﻧـَﻔ
“Biasakanlah membaca Qur’an, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya sungguh Qur’an itu lebih mudah lepas dari pada unta yang lepas dari tali kekangnya”.9 Bahwasanya dari keterangan hadist di atas, umat muslim dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, karena sesungguhnya AlQur’an itu mudah untuk di lupakan atau mudah di lepas. Diterangkan juga dalam Hadist Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a bahwa Nabi SAW bersabda :
َﺎب اﻟﻠﱠ ِﻪ َوﻳـَﺘَﺪَا َرﺳُﻮﻧَﻪُ ﺑـَْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ إﱠِﻻ َ َﺎﱃ ﻳـَْﺘـﻠُﻮ َن ﻛِﺘ َ ُﻮت اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺗَـﻌ ِ ْﺖ ِﻣ ْﻦ ﺑـُﻴ ٍ ﻣَﺎ ا ْﺟﺘَ َﻤ َﻊ ﻗـ َْﻮٌم ِﰲ ﺑـَﻴ .ُﻜﺔُ َوذَ َﻛ َﺮُﻫ ْﻢ اﻟﻠﱠﻪُ ﻓِﻴ َﻤ ْﻦ ِﻋْﻨ َﺪﻩ َ َِﻼﺋ َ َﺸﻴَْﺘـ ُﻬ ْﻢ اﻟﺮﱠﲪَْﺔُ َو َﺣ ﱠﻔْﺘـ ُﻬ ْﻢ اﻟْﻤ ِ َﺖ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ اﻟ ﱠﺴﻜِﻴﻨَﺔُ َوﻏ ْ ﻧـََﺰﻟ “Tiada suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan akan diturunkan kepada mereka, dan mereka akan diliputi oleh rahmat Allah, di kelilingi para malaikat dan Allah SWT, akan menyebut mereka kepada yang hadir di majlis ta’lim itu”.10 Keterangan hadist di atas akan ditemukan suatu keistimewaan yang memuat empat jenis pahala bagi orang yang kumpul untuk membaca AlQur’an dan mempelajarinya yaitu : a. Diberi ketenangan hidup. b. Kehidupannya dipenuhi rahmat. c. Dinaungi para Malaikat. d. Dan Allah akan selalu menyebut nama orang yang mau membaca AlQur’an dan mempelajarinya
9
Manna cholil Al-Qatthan, Op.Cit, hal 269 Hadist diriwayatkan Imam Muslim dalam adz-Dzikir, hal. 2699.
10
16 Jadi untuk memperoleh keutamaan dan keistimewaan seperti halnya di atas, maka dianjurkan atau diperintahkan untuk berkumpul membaca Al-Qur’an, mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya, hukum yang termaktub di dalamnya dan mengamalkannya serta mengkaji maknamakna yang tersorot maupun yang tersirat11. Dari pengertian dalil-dalil di atas dapat di ambil penjelasan bahwasanya membaca Al-Qur’an itu adalah merupakan keharusan bagi umat muslim, karena dengan membaca ayat-ayat Allah baik yang tersurat maupun yang tersirat kita akan mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Sedangkan berkumpul dengan membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya merupakan anjuran Nabi yang mempunyai keistimewaan dan keutamaan. Sebagaimana halnya yang dilakukan oleh para Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014, mengadakan kegiatan tadarus Al-Qur’an yang bertujuan untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya dengan baik dan seksama. Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, selalu tertumpu pada tujuan. Adapun tujuan membaca Al-Qur’an adalah : a. Memelihara dan memperhatikan kitab suci Al-Qur’an untuk dijadikan petunjuk dan pengajaran bagi kita di dunia. b. Mengingat dan mempelajari hukum agama yang termaktub dalam AlQur’an serta menguatkan keimanan dan mendorong berbuat kebajikan dan menjauhi larangan. c. Mengharapkan keridhoan Allah dengan menganut i’tikad yang syah dan mengikuti segala perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
11
Fahd Bin Abdurrahman ar-Rumi, Ulumul Qur’an Studi Komplek Al-Qur’an, Titian Ilahi Press, 1997, hal. 82.
17 d. Menanamkan akhlak yang mulia dengan mengambil contoh dan pelajaran serta suri tauladan yang baik dari riwayat-riwayat yang termaktub dalam Al-Qur’an.12 Mengacu pada pendapat para ahli tentang tujuan membaca AlQur’an di atas, bahwasanya tujuan dari kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo, adalah: a. Memelihara dan mempertahankan kemampuan membaca Al-Qur’an yang didapat dari bangku sekolah yaitu MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo. b. Meningkatkan dan memperdalam kemampuan membaca Al-Qur’an dari segi bacaanya. c. Mempelajari ilmu pengetahuan yang lain seperti, belajar tahlil, dan belajar MC, dan lain-lain. d. Memberikan wadah atau sarana untuk kegiatan yang positif bagi Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo. e. Membina perilaku agar para Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo, mempunyai perilaku atau akhlak yang baik. f. Mempersiapkan generasi yang siap menghadapi kehidupan di masyarakat. 3. Etika Membaca dan Mendengarkan Al-Qur’an Seseorang yang hendak membaca Al-Qur’an perlu memperhatikan beberapa hal yang harus dijadikan pegangan atau pijakan awal, yaitu 12
Masykur Hakim dan Ubaidillah, Berdialog dengan Al-Qur’an, Bulan bintang, Bandung, 1999, hal. 27-28.
18 seseorang yang hendak melakukan tadarus disunatkan berwudlu terlebih dahulu karena hal itu merupakan dzikir yang utama, karena itu sudah sepantasnya ada etika tertentu dalam membaca Al-Qur-an yang bisa menambah kesempurnaan dan keutamaan dalam berdzikir.13 Adapun etika membaca Al-Qur’an menurut Fahd Abdurrahman ArRumi,14yaitu : a. Suci, baik badan, tempat pakaian maupun mulut di samping itu hati seharusnya suci dan bersih dari syirik dan riya’ (pamer). b. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Waqi’ah ayat : 79. Yang artinya. “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an kecuali orang-orang yang suci”. c. Ketika membaca Al-Qur’an sebaiknya sambil duduk, sebagai penghormatan yang sopan terhadap Al-Qur’an. d. Membaca ta’awudz (berlindung) kepada Allah dari godaan syetan, ketika memulai membaca Al-Qur’an e. Membaca basmalah pada permulaan setiap surah kecuali surah Bara’ah (At-Taubah) f. Disunnahkan berhenti membaca Al-Qur’an ketika menguap, karena mulut adalah alat dialog dan alat bermunajat kepada Allah. g. Membaca Al-Qur’an sebaiknya tidak gelisah dan menyelanya dengan perkataan, kecuali dalam keadaan sangat penting. h. Membacanya dengan tartil yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan terang serta memberikan kepada setiap huruf akan haknya seperti membaca panjang dan idgham, sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an surat Al-Muzammil ayat 4 yang artinya “dan bacalah AlQur’an itu dengan pelan-pelan”. i. Berhenti sejenak ketika sampai pada ayat-ayat janji untuk memohon karunia Allah. Juga pada ayat-ayat ancaman untuk memohon keringan dari siksa Allah. j. Meletakkan mushaf dengan kedua tangan, yang diletakkan di tempat yang lebih tinggi, tidak ditempatkan di tempat yang rendah, karena sama dengan penghinaan. k. Membaca dengan tadabur tama’un (menyimak artiya dan mengkajinya) dan berupaya memahami apa yang dibaca. Ditambah dengan pendapatkan Manna Cholil al-Qatthan yaitu : a. Membaguskan suara dengan membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah hiasan bagi suara dan suara yang bagus lagi merdu akan berpengaruh dan meresap dalam jiwa. 13 14
Manna Cholil Al-Qatthan, Op.Cit, hal. 269. Fahd Bin Abdurrahman Ar-Rumi, Loc. Cit.
19 b. Mengeraskan bacaan Al-Qur’an karena membacanya dengan suara jahr lebih utama.15 Sedangkan etika mendengarkan atau menyimak bacaan Al-Qur’an, di antaranya adalah : a. Diam dan menyimak bacaan Al-Qur’an, tidak berbicara dan tertawa. b. Tidak banyak bergerak kecuali untuk satu keperluan. c. Khusuk, sepenuh hati, berupaya berfikir dan merenungkan ayat-ayat yang terdengar.16 4. Metode dalam mempelajari Al-Qur’an Dalam mempelajari Al-Qur’an ada beberapa metode
yang
dipergunakan oleh para ahli pendidikan Islam, di antaranya pendapat Oemar Muhammad al-Toumy al-Syaibany,17 dalam pendidikan islam yaitu: a. b. c. d.
15
Metode dialog atau perbincangan Metode mendengar Metode membaca Metode hafalan 1) Metode dialog atau perbincangan Metode ini digunakan untuk mendidik anak agar mereka dapat mengemukakan pendapat dan pertanyaan. 2) Metode mendengar Metode ini digunakan agar anak bisa seksama mendengarkan atau menyimak bacaan Al-Qu’ran yang dibaca oleh orang lain. 3) Metode membaca Metode ini digunakan guna melatih anak agar bisa membaca AlQur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. 4) Metode menghafal Metode ini digunakan untuk melatih anak agar bisa menghafal surat-surat pendek dari Al-Qur’an.
Manna Cholil al-Qatthan, Op. Cit, hal. 271. Fahd Abdurrahman, Op. Cit, hal. 84. 17 Oemar Muhammad al-Taumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1979, hal. 561-579. 16
20 Di samping menggunakan metode-metode seperti di atas di dalam pengajaran Al-Qur’an tersebut, juga menggunakan metode ceramah.Yang dimaksud dengan metode ceramah adalah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lesan oleh seseorang terhadap kelompok pendengar. Dalam pelaksanaannya sebuah interaksi dalam penuturan, penceramah dapat mempergunakan alat-alat bantu untuk menjelaskan uraiannya, akan tetapi alat utama perhubungan dengan kelompok pendengar adalah bahasa lesan.18 Metode ini digunakan untuk memberikan pengertian kepada anak-anak mengenai tata cara pembacaan Al-Qur’an yang baik dan benar.
B. Kemampuan Membaca 1. Pengertian Kemampuan Membaca Kemampuan membaca dipandang dari segi psikologis merupakan suatu kesatuan, suatu kebutuhan dan suatu totalitas, tetapi selalu berhubungan dari berbagai faktor, baik itu bersumber dari faktor intern maupun faktor ekstern. Pengertian kemampuan dan membaca banyak para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda, sehingga akan lebih jelas nilai kemampuan membaca jika dijelaskan masing-masing pengertiannya terlebih dahulu. Sumadi Suryabrata mengutip dari Woodworth dan Morgais mendefinisikan ability (kemampuan) pada tiga arti yaitu :
18
99
Winarno Surahmad, Pengantar Interaksi belajar Mengajar, Tarsinto, Bandung, 1986, hal.
21 a. Achievment, yang merupakan actualability, yang dapat diukur langsung dengan alat atau test tertentu. b. Capacity, yang merupakan potensialability, yang dapat diukur secara tidak langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, di mana kecakapan ini berkembang dengan berpaduan antara dasar dengan training yang intensif dan pengalaman. c. Aptidute, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap atau diukur dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.19 Dari pernyataan tersebut di atas dapat diambil pengertian bahwa kemampuan adalah potensi yang dimiliki daya kecakapan untuk melaksanakan suatu perbuatan, baik fisik maupun mental dan dalam prosesnya diperlukan latihan yang intensif di samping dasar dan pengalaman yang telah ada. Adapun pengertian membaca telah banyak para ahli yang mengemukakan yaitu : Mulyono Abdurrahman mengutip dari Soedarso mengemukakan bahwa membaca merupakan “aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan’. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakkan mata dan menggunakan pikiran”.20 Dalam proses membaca ini melibatkan aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membedakan, menemukan, membandingkan, menganalisis, mengorganisir dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. Mulyono Abdurrahman dari Bond bahwa membaca adalah “pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang dimiliki”.21 19
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1984, hal. 169. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta dan Departemen P dan K, hal. 200. 21 Ibid, hal. 200-201. 20
22 Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbolsimbol bahasa yang tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan. Sedangkan Henry Guntur Tarigan mendefinisikan membaca adalah “suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.22 Membaca bukan sekedar mengenal dan mengeja kata-kata, tetapi jauh lebih dalam lagi yaitu dapat memahami gagasan yang dapat disampaikan kata-kata yang tampak itu. Dari ketiga pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa membaca adalah proses berpikir disertai dengan aktivitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor baik dari luar maupun dari dalam diri pembaca dengan maksud untuk menerima informasi dari sumber tertulis. Setelah penulis ketengahkan beberapa pendapat dan pengertian, baik pengertian kemampuan maupun pengertian membaca, dapat penulis ambil pemahaman, bahwa kemampuan membaca adalah suatu daya yang ada pada diri manusia untuk melaksanakan suatu perbuatan/aktivitas yang disertai dengan proses berpikir dengan maksud memahami yang tersirat dalam hal yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam katakata yang tertulis.
22
Henry Guntur Tarigan, Membaca, Angkasa, Bandung, hal. 7.
23 2. Standar Kemampuan Membaca Membaca itu adalah proses yang kompleks dan rumit karena memerlukan suatu proses, maka tidak mungkin dapat terlepas dari aktivitas dan seseorang yang menjalankan aktivitas pasti mempunyai tujuan. Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca, sedangkan tujuan pembaca dalam menelusuri baris-baris bacaan pasti dapat mempengaruhi hasil membacanya. Sebagai ilustrasi misalnya bila melihat seseorang berjalan tanpa tujuan, arah geraknya, kecepatan, nama dan cara berjalannya tentu berbeda dengan orang yang berjalan dengan tujuan yang jelas. Standar kemampuan membaca yaitu “kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan, dimaksudkan kecepatan membaca (reading speed) seseorang adalah 180 kata per menit”.23 Gleen Doman memberikan beberapa alasan mengapa anak-anak harus belajar membaca ketika usia mereka masih sangat muda adalah sebagai berikut :24 a. Kemampuan anak untuk menyerap informasi pada usia tiga sampai sepuluh tahun pada puncaknya dan tidak akan pernah terulang lagi. b. Jauh lebih mudah mengajarkan anak membaca pada usia dini daripada dalam usia lain-lainnya. c. Anak-anak yang diajar membaca pada usia yang sangat dini dapat menyerap lebih banyak informasi daripada anak-anak ketika mulai belajar sudah mengalami frustasi. d. Anak-anak yang belajar membaca ketika masih sangat muda cenderung lebih mudah mengerti daripada anak-anak yang tidak belajar membaca seperti itu.
23 24
DP. Tomubolon, Kemampuan Membaca, Angkasa, Bandung, 1980, hal. 7. Gleen Doman, Mengajar Bayi Anda Membaca, Gaya Favorit Press, hal. 94.
24 e. Anak-anak yang belajar membaca ketika usianya sangat muda cenderung membaca lebih cepat dan penuh pemahaman dibandingkan dengan anak-anak lain. Chabib Thoha mengutip dari Muhammad Abdul Qodir dalam bukunya Thuniqu Ta'limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh H. Ibrahim Husein memberikan tujuan pengetahuan Al-Qur'an kepada anak didik yang mampu mengarah kepada :25 a. Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka. b. Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna, memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwanya. c. Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problema hidup sehari-hari. d. Kemampuan memperbaiki tingkah laku melalui metode pengajaran yang tepat. e. Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan ushub AlQur'an. f. Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur'an dalam jiwanya. g. Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumbernya yang utama dari Al-Qur'an Al-Karim. Adapun mengajar bacaan ayat-ayat itu bertujuan : a. Murid-murid dapat membaca kitab Allah dengan menatap baik segi ketepatan harakat, saktah (tempat-tempat berhenti), menyembunyikan huruf-huruf dengan makhrajnya dan persepsi maknanya. b. Murid-murid mengerti bacaan Al-Qur'an. c. Murid-murid mampu menimbulkan rasa haru, khusuk, dan tenang jiwanya serta takut kepada Allah SWT.
25
hal. 33.
Chabib Thoha, et.al, Metodologi Pengajaran Agama, Pustaka Pelajar, Semarang, 1999,
25 d. Membiasakan murid-murid kemampuan membaca pada mushaf dan memperkenalkan istilah-istilah yang tertulis baik untuk tanda baca maupun cara membacanya.26 3. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Untuk
mempelajari
sesuatu
dibutuhkan
kemampuan
untuk
membaca. Apabila ia tidak lancar dalam membaca, maka ia akan mengalami kesulitan dalam pekerjaannya atau pelajarannya. Kesukaran itu akan semakin bertambah apabila ia semakin meningkat dalam tahap pelajarannya.27 Ada beberapa peningkatan dalam belajar membaca : a. Membaca dengan sekedar membaca huruf-huruf yang ada dalam bacaan. Membaca pada tingkatan ini adalah seseorang yang sedang membaca hanya melafalkan kalimat-kalimat bacaaan tanpa mengerti akan maksudnya. b. Membaca satu unit fikir Untuk meningkatkan kemampuan membaca harus memperhatikan satu unit fikir di dalam membaca. Artinya di dalam membaca tidak memperhatikan kata demi kata, akan tetapi menangkan beberapa kata yang mempunyai arti khusus, lalu dari kata-kata yang ditangkap tadi
26
Chabib Thoha, et.al,Op. Cit, hal. 34-35. Imaluddin Ismail, Pengembangan Kemampuan Belajar Anak-Anak, Bulan Bintang, Jakarta, 1980, hal. 72. 27
26 yang tidak berurutan sesuai susunan kalimatnya berusaha mengerti isi bacaan tersebut. c. Membaca dengan cepat Membaca dengan cepat akan semakin cepat memahami isi buku yang dibaca. Seseorang yang lambat dalam membaca akan lambat dalam memahami isi buku tersebut, akan tetapi apabila membaca dengan keadaan cepat, maka akan cepat pula seseorang akan dapat memahami isi buku tersebut.28 Menurut Al-Ghazali ada tiga tingkatan dalam membaca AlQur’an,29yaitu : a. Apabila seseorang berusaha membaca Al-Qur’an seakan-akan ia berada di hadapan Allah SWT, dia merasakan Allah memperhatikannya dan mendengar bacaanya. Dalam kondisi kondisi seperti ini, kewajibannya adalah berdo’a memohon, meratap dan menghiba. b. Tingkatan yang kedua adalah menyaksikan dengan hatinya seakanakan Allah SWT, melihatnya, berdialog kepadanya dengan kasih sayang-Nya dan memberikan kepadanya nikmat dan kebaikan-Nya. Dalam kondisi seperti ini kewajibanya adalah merasa malu, memuliakan Allah SWT, mendengarkan dan memahami firman-Nya. c. Tingkatan ketiga adalah ia melihat kalam Allah dalam kalimat-kalimat sifat tidak sebagai benda, dan mencurahkan perhatian kepada AlMutakallim Allah SWT, melepaskan pikiranya dan seakan-akan ia tenggelam dalam penyaksian Mutakallim Allah SWT, dari pada yang lain. Dalam mempelajari AlQur’an tidak cukup dengan menhafal baris-barisnya
dan
mengingat-ingat
ayatnya,
kemudian
tidak
memahami maknanya meskipun tetap mendapat pahala sekedar mengigat
28
dan menghafalnya,
sesuai
dengan niatnya.
Namun
Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 95-97. 29 Yusuf Qardhawi, Op.Cit. hal.262
27 seharusnya ia berusaha untuk memahami semampunya apa yang diinginkan oleh Allah SWT darinya sesuai kadar kemampuanya.30
C. Pengaruh Kegiatan Tadarus Al-Qur’an dan Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Sesuai dengan penjelasan-penjelasan yang diuraikan di atas mengenai pengertian dan definisi tadarus itu sendiri dan tentang peningkatan kemampuan membaca cukup jelas dan dapat dimengerti, bahwa kegiatan tadarus yang dilakukan oleh Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo, di mana kegiatan tersebut memuat beberapa materi yang dapat menambah keilmuan para alumni yang secara langsung dibina oleh para ustadz dan ustadzah. Sehingga dari materi yang dipelajari dari kegiatan tersebut dapat menambah dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an yang mereka miliki yang diperoleh dari bangku sekolah. Sesuai keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI No:128 dan No:44/1982, tentang usaha peningkatan penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari yaitu: Meningkatkan baca Al-Qur’an bagi umat islam dalam rangka pelaksanaan usaha Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an ( IPTQ ) untuk pelaksanaan penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan seharihari.31
30
Yusuf Qardhawi, Op.Cit. hal. 218. Fatahuddin, Pedoman Pengajaran Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur’an untuk Guru Agama, Jakarta,1983, hal. 60. 31
28 Bertitik tolak dari keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI tersebut, maka kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh para Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014, berperann sangat penting dalam menigkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an Dengan kata lain, kegiatan tadarus yang dilakukan alumni Siswa di MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014, cukup mempengaruhi terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an.
BAB III METODE PENELITIAN
Metodeadalahsuatucaraatauteknik penelitian.
yang
dilakukandalam
proses
Sedangkanpenelitianadalahusahauntukmencarisesuatu
yang
dilakukandenganmetodetertentu,
secarahati-hati,
sistematisdansempurnaterhadapsuatupermasalahansehinggadapatterjawab.Jad imetodepenelitianadalahcarauntukmemperolehkembalipemecahanterhadapper masalahan.1 Metodepenelitian
yang survey
penulisgunakandalampenelitianiniadalahmetode denganteknikanalisisregresi.Penelitian
survey
adalahpenelitian
yang
mengambilsampeldarisatupopulasidanmenggunakankuesioneratauangketseba gaialatpengumpulan data yang pokok.2 Sedangkanteknikanalisisregresi
yang
digunakanadalahteknikanalisisregresisatuprediktordenganskordeviasi.Teknika nalisisregresiinidigunakanuntukmemperolehinformasimengenaitarafhubungan yang terjadiantaravariabel (ubahan) kriteriumdanprediktor.3 Dalampenelitianinitekniktersebutdigunakanuntukmengetahuitentangpe ngaruhkegiatantadarus Al-Qur’an terhadappeningkatankemampuanmembaca
2 3.
1
P. JokoSubagyo, MetodePenelitiandalamTeoridanPraktek, (Jakarta: RinekaCipta, 1991), hlm.
2
MasriSingarimbun, Sofian Efendi (ed.), MetodePenelitianSurvai, (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm.
3
SutrisnoHadi, AnalisisRegresi, (Yogyakarta : Andi Offset, 2004), hlm. 1.
29
30
Al-Qur’an
bagisiswadi
MI.
RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJeparaTahunPelajaran 2013/2014.
1.
Populasi, Sampel, danTeknikPengambilanSampel. a. Populasi Populasiadalah
"kelompokbesarindividu
yang
mempunyaikarakteristik yang sama".4Dalamdefinisilain, populasiadalah “keseluruhansubjekpenelitian”.5Adapun
yang
menjadipopulasidalampenelitianiniadalahseluruhsiswakelas I sampaikelas VI
MI.
RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJeparaTahunPelajaran
2013/2014. Tabel 1 JumlahPopulasiPenelitian MI. RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJepara TahunPelajaran 2013/2014 No. 1 2 3 4 5 6
Kelas I II III IV V VI
L 8 7 11 10 8 8 Total
P 12 12 9 7 10 9
Jumlah 20 19 20 17 18 17 111
b. Sampel
4
IbnuHadjar, Dasar-DasarMetodologiKuantitatifDalamPendidikan, (Jakarta: PT.Raja GrafindoPersada, 1999), hlm. 133. 5 SuharsimiArikunto, Op.Cit.,hlm. 108.
31
Sampeladalah
"kelompokkecilindividu
yang
dilibatkanlangsungdalampenelitian".6Dalamdefinisilainsampeladalahsebag ianatau
wakil
diteliti.7Adapun
yang
yang
dimaksudsampeldalampenelitianiniadalahsebagiandarisiswaMI. RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJeparaTahunPelajaran 2013/2014yaknisiswakelas IV sampaidengankelas VI. Tabel 2 JumlahSampelPenelitian MI. RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJepara TahunPelajaran 2013/2014 No. 1 2 3 4 5 6
Kelas I II III IV V VI
L 2 2 2 3 4 5
P 2 2 2 3 4 5
Jumlah 4 4 4 6 8 10 36
Total
c. TeknikPengambilanSampel Teknikpengambilansampel
yang
digunakandalampenelitianiniadalahteknikproportionate stratified random sampling.
Proportionate
stratified
random
samplingadalahpengambilansampelyang digunakanbilapopulasimempunyaianggota/unsur tidakhomogendanberstratasecaraproporsional.8
6
IbnuHadjar, Op.Cit.,hlm. 133. SuharsimiArikunto, Op.Cit.,hlm. 109. 8 Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan, (Bandung: PenerbitAlfabeta, 2007), hlm. 120. 7
yang
32
2.
VariabeldanIndikator Variabeladalahobjekpenelitian
yang
bervariasi.9Dalampenelitianiniterdapatduavariabelyakni.Dalampenelitianini yang menjadivariabel independent ataubebas (X) minatbelajar agama Islam, sedangkan yangmenjadivariabelatauterikat( Y ) adalahperilakukeagamaan: a.
Variabelbebas Variabelbebas
(IndependenVariabel)
merupakanvariabel
yang
berperanmemberikanpengaruh.Dalamhalini yang menjadivariabelbebas (X)adalahkegiatantadarus Al-Qur’an, indikatornyaadalah: 1) Keaktifan 2) Kedisiplinan b.
VariabelTerikat (Y) Variabelterikat(dependendvariabel) dalampenelitianiniadalahkemampuanmembaca indikatornyaadalah: 1) KemahiranMembaca Al-Qur’an 2) KefasihanMembaca Al-Qur’an
3.
TeknikPengumpulan Data
9
Ibid.,hlm. 116.
Al-Qur’an
siswa,
33
Demi
tercapainyasuatupenelitian,
makadiperlukan
data
yang
mempunyaivaliditastinggi.Dalampenelitianinipenulismenggunakanbeberapam etode, yaitu: a.
MetodeKuesioneratauAngket Kuesioneradalah
"suatudaftarpertanyaanuntukmemperoleh
data
berupajawaban-jawabandariresponden (orang-orang yang menjawab)".10 Kuesioner yang dipakaidalampenelitianiniadalahkuesionertertutup, yaknidaftarpertanyaan
yang
sudahdisediakanjawabannya,
sehinggarespondencukupmemilihalternatifjawaban
yang
sudahdisediakansesuaidengankeadaandirinya.Adapunkriterianilaiangketat aukuesionermenggunakan 5alternatifjawabansetiappernyataanmengandung positifdannegatif,
item
yang
masing-masingbutirpertanyaandiikuti
4
alternatifjawaban:selalu, sering, kadang-kadang, tidakpernah. b.
MetodeDokumentasi Dalammengadakanpenelitian
yang
bersumberpadatulisan,
makametode
yang
digunakanadalahmetodedokumentasi.Metodedokumentasiadalah "pengambilan
data
yang
diperolehmelaluidokumen-
dokumen”.11Metodedokumentasidigunakanuntukmemperoleh
data
mengenaiidentitassiswa.
10
Koentjaraningrat, MetodePenelitianMasyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 173. Husaini Usman, PurnomoSetiady Akbar, MetodologiPenelitianSosial, (Jakarta :BumiAksara, 2003), hlm. 73. 11
34
4.
TeknikAnalisis Data Setelah data-data terkumpul, makalangkahselanjutnyaadalahmengolah data tersebut.Penganalisaan data tersebutdibagimenjadibeberapatahapan, yaitu : a.
AnalisisPendahuluan. Analisisinidigunakanuntukmengolah
data
hasilangket.Kemudiandimasukkankedalamdistribusifrekuensipadasetiapv ariabel.Setelahdiberibobotnilaipadatahapalternatifjawabandariresponden, yaitumengubah
data
yang
bersifatkualitatifmenjadi
data
kuantitatifdenganmenggunakankriteriasebagaiberikut : a. Alternatifjawaban a denganskor 4. b. Alternatifjawaban b denganskor 3. c. Alternatifjawaban c denganskor 2. d. Alternatifjawaban d denganskor 1. b.
AnalisisHipotesis Dalamanalisisujihipotesisdenganmengujihipotesisdengancaramengad akanperhitunganlebihlanjutdenganstatistik, menggunakananalisisregresisatuprediktordenganskorkasar. Analisisinidipergunakanuntukmengetahuibesarnyapengaruhantaravariabe lbebasdanvariabelterikat, jadidalampengertianinidigunakanuntukmengetahuipengaruhkegiatantadar us Al-Qur’an (X) terhadappeningkatankemampuanmembaca Al-Qur’an
35
bagisiswa(Y). Adapunrumusanalisisregresisatuprediktordenganskorkasaradalahsebagaib erikut : 1) Mencaripersamaangarisregresi Y = aX + K Keterangan : Y :Kriterium X :Prediktor a :Bilangankoefisienprediktor K :Bilangankonstanta12
2) Analisis Varian GarisRegresi Ujivariangarisregresidigunakananalisisregresibilangan F (uji F) denganrumus : Freg =
RKreg RKres
Keterangan : Freg
= Hargaregresi
RKreg= Rata-rata kuadratgarisregresi RKres = Rata-rata kuadratresidu Untukmemudahkanperhitunganbilangan
F,
makadibuattabelringkasananalisisgarisregresi.13 SumberVariasi 12
db
SutrisnoHadi, Op. Cit., hlm.5. Ibid.,hlm. 13.
13
JK
RK
36
Regresi (reg)
1
Residu (res)
N-2
Total (T)
N-1
Keterangan :
c.
−
+
−
JKreg
(∑ )
dbreg JKres
− −
dbres
(∑ )
db
: Derajatkebebasan
Jk
: Jumlahkuadrat
Rk
: Renatakuadrat
Freg
: Hargabilangan F untukgarisregresi.14
Analisislanjut Setelahdiperolehpersamaangarisantaravariabel
X
danvariabel
Y,makalangkahselanjutnyaadalahmenghubungkanantaranilaiFhitungdengan nilai F padatabel, baikpadatarafsignifikansi 5% atau 1%.Apabilanilai yang
dihasilkandariFhitung
yangdiperolehadalahsignifikan,
≥ yang
Ftabel, berartihipotesis
makahasil yang
diajukanditerima.Namunbilanilai yang dihasilkandariFreg ≤ dariFtabel, makahasil yang diperolehadalah non signifikan, yang berartihipotesis yangdiajukanditolak.
14
Ibid.,hlm. 16.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Untukmengetahuipengaruhkegiatantadarus terhadappeningkatankemampuanmembaca
Al-Qur’an
Al-Qur’an
bagisiswadiMI.
RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJeparaTahunPelajaran
2013/2014,
makapenulismenyajikananalisis data denganmenggunakananalisiskuantitatif. Analisiskuantitatifdilakukangunamemperoleh
data
keaktifankegiatantadarus Al-Qur’an danpeningkatankemampuanmembaca AlQur’an
denganmenggunakananalisispendahuluan,
kemudianuntukmemperolehhubunganantarakeduanyadigunakananalisisujihip otesadananalisislanjut Diskripsi
data
inidimaksudkanuntukmenyajikan
kuantitatifmengenaipengaruhkegiatantadarus terhadappeningkatankemampuanmembaca
data Al-Qur’an
Al-Qur’an
bagisiswadiMI.
RaudlatutThalibinJambuTimurMlonggoJeparaTahunPelajaran 2013/2014. 1. Data TentangKegiatanTadarus Al-Qur’an(X) Angketkegiatantadarus Al-Qur’anterdiridari 14 pernyataan yang merupakanpengembangandari
8
indikatordengan
alternatifjawabanyaitusangatsetuju, tidaksetujudansangattidaksetuju.
setuju, Di
nilaikegiatantadarus Al-Qur’an:
37
4
bawahiniadalahtabel
interval
38
TABEL I Interval NilaiKegiatantadarus Al-Qur’an No.
Interval
Keterangan
1
42 - 56
Tinggi
2
28 - 41
Sedang
3
14 - 27
Rendah
Adapunrekapitulasiangketkegiatantadarus
Al-
Qur’anadalahsebagaiberikut : TABEL II RekapitulasiAngketTentangKegiatantadarus Al-Qur’an SiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara tahunPelajaran2013/2014 No. Res 1
2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jawaban A
B
C
0 3 4 6 0 6 2 6 4 8 0 4 5 4 4 12 4
11 9 6 6 8 3 6 7 7 5 10 9 6 7 9 0 7
3 2 4 2 6 2 6 1 2 0 4 1 1 3 1 0 3
BobotNilai D 0 0 0 0 0 3
0 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0
4
3
2
0 12 16 24 0 24 8 24 16 32 0 16 20 16 16 48 16
33 27 18 18 24 9 18 21 21 15 30 27 18 21 27 0 21
6 4 8 4 12 4 12 2 4 0 8 2 2 6 2 0 6
Jumlah 1 0 0 0 0 0
3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 2 0
39 43 42 46 36 40 38 47 42 48 38 45 42 43 45 50 43
39
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
6 0 9 5 1 8 2 8 0 7 1 5 3 3 2 0 4 0 4
5 14 0 4 8 5 8 4 12 6 6 9 8 7 6 13 5 8 6
3 0 1 5 5 1 4 2 2 0 5 0 3 2 5 1 4 6 4
0 0 4 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 2 1 0 1 0 0
N= 36
24 0 36 20 4 32 8 32 0 28 4 20 12 12 8 0 16 0 16
15 42 0 12 24 15 24 12 36 18 18 27 24 21 18 39 15 24 18
Jumlah
6 0 2 10 10 2 8 4 4 0 10 0 6 4 10 2 8 12 8
0 0 4 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 2 1 0 1 0 0
45 42 42 42 38 49 40 48 40 47 34 47 42 39 37 41 40 36 42 1518
Dari data di atas, kemudiancarinilai rata-rata (mean) variabel X denganrumus : M = ΣMx N Keterangan : M
= mean (nilai rata-rata)
ΣMx
= Jumlahnilaikegiatantadarus Al-Qur’ansiswa
N
= Jumlahresponden
Nilai rata-rata meanvariabel X adalah: Diketahui : N ΣMx jadi, M = ΣMx N
= 36 = 1518
40
= 1518 36
= 42,16666667dibulatkanmenjadi 42,2.
Dari perhitungan di atas, dapatdiketahuibahwakegiatantadarus AlQur’ansiswaMI.
Raudlatut
Thalibin
Jambu
Timur
Mlonggo
Jeparadalamkategoritinggikarenaberadapada interval 42 – 56. Di
bawahiniadalahgambarankegiatantadarus
Al-
Qur’ansiswadalambentuk histogram:
2. Data TentangKemampuanMembacaAl-Qur’an (Y) Untukmemperoleh
data
tentangkemampuanmembaca
Al-Qur’an,
penulismengambilhasilnilaitesmembaca yang diadakanpenuliskepadasiswa yang dijadikansampeldalampenelitianini. TABEL III Interval NilaiKemampuanMembacaAl-Qur’an No.
Interval
Keterangan
1
81 - 100
AmatBaik
2
61 - 80
Baik
3
41 - 60
Cukup
41
4
21 - 40
Kurang
5
0 - 20
Sangatkurang
Adapun
data
nilaikemampuanmembaca
Al-
Qur’ansiswadapatdilihatpadatabelberikutini : TABEL III RekapitulasiKemampuanMembacaAl-Qur’an SiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara tahunPelajaran2013/2014 No. Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nilai
70 80 77 90 70 81 69 75 77 80 67 75 63 71 75 80 75 75
No. Res
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jumlah
Nilai
72 70 72 70 75 70 70 70 70 65 86 72 71 68 75 71 60 75 2632
Dari data tersebut, kemudian di cari rata-rata (mean) darivariabel Ydenganmenggunakanrumus : M = ΣMx N Keterangan : M
= mean (nilai rata-rata)
42
ΣMx
= Jumlahnilaikemampuanmembaca Al-Qur’ansiswa
N
= Jumlahresponden
Nilai rata-rata meanvariabel Y adalah: Diketahui : N ΣMx
= 36 = 2632
jadi, M = ΣMx N = 2632 36
= 73,1
Dari perhitungan di atas, dapatdiketahuibahwakemampuanmembaca Al-Qur’ansiswaMI.
Raudlatut
Thalibin
Jambu
Timur
Mlonggo
Jeparadalamkategoribaikkarenaberadapada interval 61-80. Di
bawahiniadalahgambarankemampuanmembaca
Al-
Qur’ansiswadalambentuk histogram:
B. PengujianHipotesis Dalampengujianhipotesisiniterdapatsatuhipotesissecaraempirikuntukm enentukanpengaruhantaravariabelkegiatantadarus terhadapvariabelkemampuanmembaca Al-Qur’an(Y).
Al-Qur’an
(X)
43
Untukmemudahkandalamperhitungan, makaperludibuattabelkerjasebagaimanadalamtabelberikutini: TABEL V PengaruhKegiatantadarus Al-Qur’an TerhadapKemampuanMembacaAl-Qur’an SiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara TahunPelajaran2013/2014 .
1
39
70
1521
4900
2730
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
43 42 46 36 40 38 47 42 48 38 45 42 43 45 50 43 45 42 42 42 38 49 40 48 40 47
80 77 90 70 81 69 75 77 80 67 75 63 71 75 80 75 75 72 70 72 70 75 70 70 70 70
1849 1764 2116 1296 1600 1444 2209 1764 2304 1444 2025 1764 1849 2025 2500 1849 2025 1764 1764 1764 1444 2401 1600 2304 1600 2209
6400
3440
5929
3234
8100
4140
4900
2520
6561
3240
4761
2622
5625
3525
5929
3234
6400
3840
4489
2546
5625
3375
3969
2646
5041
3053
5625
3375
6400
4000
5625
3225
5625
3375
5184
3024
4900
2940
5184
3024
4900
2660
5625
3675
4900
2800
4900
3360
4900
2800
4900
3290
44
28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jumlah
34 47 42 39 37 41 40 36 42 1518
65 86 72 71 68 75 71 60 75 2632
1156 2209 1764 1521 1369 1681 1600 1296 1764 64558
4225
2210
7396
4042
5184
3024
5041
2769
4624
2516
5625
3075
5041
2840
3600
2160
5625
3150
193658
111479
Berdasarkantabel di atas ,makadapatdiketahuibahwa: N
= 36
ΣX2
= 64558
ΣX
= 1518
ΣY2
= 193658
ΣY
= 2632
ΣXY = 111479
1. AnalisisUjiHipotesis Setelahdiketahuinilaidarimasing-masingvariabel (x) danvariabel (y) yang
ditunjukkandengantabel
(V),
makauntukmengetahuiadanyapengaruhantaravariabel (x) danvariabel (y) digunakanrumusregresimenggunakanskorkasar.Langkahlangkahnyaadalahsebagaiberikut: a. Dari tabeltersebuttelahdidapatkan data sebagaiberikut: ΣX2
= 64558
c. ΣX = 1518
ΣY2
= 193658
d. Σ Y = 2632
ΣXY = 111479
b. N
= 36
45
Dari
perhitungantersebut,
kemudiandicaripersamaangarisregresidenganrumusgarisregresisatupredi ktor yang sudahkitaketahuiyaitu: Y = aX + K Untukmengisipersamaangarisregresiituhargakoefisienprediktor
(a)
danhargabilangankonstan
(K)
haruskitaketemukandahulumelaluimetodeskorkasar.Denganmetodeskor ekasarharga (a) dan (K) dapatdicaridaripersamaan: 1) ΣXY = a ΣX2 + KΣX 2) Σ Y = a ΣX + NK Jika data yang telahdiketahuidimasukkankedalamrumus-rumusitu: 1) 111479 = 64558 a + 1518 K 2) 2632
= 1518 a + 36 K
Denganpenyelesaiansecarasimultanakandikemukakan (setelahmembagipersamaan 1 dengan1518danpersamaan 2 dengan 36): 3) 73,43807642
= 42,52832675 a + K
4) 73,11111111
= 42,16666667 a + K
5) 0,326965305 = 0,361660079 a a = 0,904068002 6) 73,11111111 = (42,16666667) (0,904068002) + K 7) 73,11111111
= 38,12153410 + K
K =34,98957701 dariperhitunganpersamaaninididapatharga:
46
a =0,904068002 K = 34,98957701 dengandemikianrumuspersamaangarisregresi: Y = aX + K Y = 0,904068002 X + 34,98957701 b. Sebagailangkahselanjutnyaadalahmencariharga
F
denganskorkasar.
Untukanalisisregresibilangan F diperolehdarirumus: RKreg
Freg =
RKres
Keterangan : Freg
= Hargaregresi
RKreg= Rata-rata kuadratgarisregresi RKres = Rata-rata kuadratresidu Data yang telahdiketahui: N
= 36
ΣXY =111479
Σ Y = 2632
a = 0,904068002
ΣY2 = 193658
K = 34,98957701
Tata kerjapencarianharga F kitatempuhdenganmenggunakanrumusrumussebagaiberikut : JKreg=
JKres= ∑
∑
−
+
∑
∑
−
−
(∑ )
∑
47
JKT = ∑ dbreg = 1
(∑ )
−
dbres = N - 2 dbT = N - 1 Selanjutnya data yang telahdiketahuiditerapkandalamrumustersebutantara lain: 1) JKreg=
∑
∑
+
−
(∑ )
= (0,904068002)( 111479) + (34,98957701)(2632)−
(
)
= 100784,5968+ 92092,56669 = 192877,16352965- 192428,44444444 = 448,71908521 2) JKres= ∑
∑
−
−
∑
= 193658 – (0,904068002)( 111479) - (34,98957701)(2632) = 193658 - 100784,5968- 92092,56669 = 780,83647035
3) JKT = ∑ Y −
(∑ )
= 193658 –
(
)
= 193658 = 193658 – 192428,44444444 = 1229,55555556
48
4) dbreg = 1 5) dbres = N – 2 = 36 – 2 = 34 6) dbT = N – 1 = 36 – 1 = 35 JKreg 7) RKreg = dbreg =
448,71908521 1
= 448,71908521 JKres 8) RKres = dbres = 780,83647035
34
= 22,96577854 RKreg 9) Freg = RKres = 448,71908521
22,96577854 = 19,53859672
Hasilperhitungan di atasdapatdilihatdalamtabel di bawahini: TABEL VI Sumbervariasi db
JK
RK
Freg
P
49
Regresi (reg)
1
448,71908521
448,71908521
34
780,83647035
22,96577854
35
1229,55555556
-
19,53859672
<0.01
Residu (res)
Total (T)
-
Setelahanalisisdilakukan, pengujianberikutnyaadalahanalisiskorelasisederhanauntukmengujihubunga nantarvariabelprediktor danvariabelkriterium: Mencarikorelasikoefisien Telahdiketahuibahwa : JKreg= 448,71908521 =
−
(∑ )
= 193658 −
2632 36
= 193658 −192428,4 =1229,6
Sehinggadiketahui
r2xy = =
∑
,
= 0,365
,
rxy = 0,365 = 0,604
Ujisignifikansikorelasi
50
t=
√
=
,
=
,
√ √ ,
,
= 5,546 Koefisien determinasinya adalah r2xy = 0,365 = 36,5%. Ini berarti bahwa sebesar 36,5% variasi kemampuan membaca Al-Qur’an siswa (Y) dapat dijelaskan oleh kegiatan tadarus Al-Qur’an siswa.
2. AnalisisLanjut Setelahdiadakananalisisujisignifikansi,
makahasil
yang
diperolehkemudiandikonsultasikandengantabel.db
=
N-2,
sehingga
0,01(1:34)
Ft
0,05
(1:34)
=
4,13
dan
Ft
1
lawan =
7,44,
denganketentuanjikaFreglebihbesardaripada Ft, makadikatakansignifikan, akantetapibilaFreglebihkecildaripada Ft, makadikatakan non-signifikan. Adapundalamtabelregresidengan N=36, baikpadatarafsignifikan 5 % maupun 1 %, adalahsebagaiberikut: 1. Tarafsignifikan 5%. Freg = 19,53859672 Ft
= 4,13
2. Tarafsignifikan 1 %. Freg = 19,53859672
51
Ft
= 7,44. MakaFreg = 19,53859672> Ft 5% dan Ft 1% berartisignifikan.
Dengandemikianhipotesis
yang
menyatakanadanyapengaruhkegiatantadarus Qur’anterhadapkemampuanmembaca
Al-
Al-Qur’ansiswaMI.
Raudlatut
Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara dapat diterima yakni semakin tinggi kegiatan tadarus Al-Qur’an, maka semakin tinggi pula (baik) pula kemampuan membaca Al-Qur’ansiswa MI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jepara.
C. PembahasanHasilPenelitian Berdasarkanpengujian
di
atas,
dapatdiketahuibahwapengaruhantarakegiatantadarus
Al-
Qur’anterhadapkemampuanmembaca Al-Qur’ansiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu
Timur
Mlonggo
Jeparapadatarafsignifikan
5%
dan
1%,
keduanyamenunjukkanhasil yang signifikan. Dengandemikianhipotesis yang diajukanadalahditerima. Berdasarkanpenelitianini, data tentangpengaruhkegiatantadarus AlQur’anterhadapkemampuanmembaca Qur’ansiswadiperolehdarihasilangket
Alyang
telahdiberikankepadasiswaMI.
Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jeparasebagairesponden yang berjumlah 36 orang (penelitianpopulasi).
52
Setelah
data
terkumpul,
kemudian
data
diolahdandianalisisdenganmenggunakananalisisregresisatuprediktordengansk orkasar.Untuktahappertamadalamanalisisini, penulismemasukkan data yang telahterkumpulkedalamtabeldistribusifrekuensidantabel
interval
nilaiuntukmengetahuikualitasmasing-masingvariabel, baikvariabelkegiatantadarus Al-Qur’anmaupunvariabelkemampuanmembaca Al-Qur’an. Dari tabeltersebutdapatdiketahuibahwa mean darikegiatantadarus AlQur’anadalah 42,2. Hal iniberartibahwakegiatantadarus Al-Qur’ansiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jeparadalamkategoritinggi, yaitupada
interval
Qur’ansiswaMI.
42–56.Adapunpersentasekategorikegiatantadarus Raudlatut
Thalibin
Jambu
Timur
Al-
Mlonggo
Jeparaadalahsebagaiberikut : Kategori
Sedangkan 73,1yaitupada
Presentase
Tinggi
61%
Sedang
39%
Rendah
0%
Jumlah
100%
mean
darikemampuanmembaca
interval
61-80
beradadalamkategoribaik.
Adapunpersentasekategorikegiatantadarus
Al-
Qur’ansiswaadalahsebagaiberikut : Kategori
Al-Qur’anadalah
Presentase
53
AmatBaik
8,4%
Baik
88,8%
Cukup
2,8%
Kurang
0%
Sangatkurang
0%
Jumlah
100%
Langkahberikutnyaadalahmengolah data skorkegiatantadarus AlQur’anterhadapkemampuanmembaca denganmenggunakanskorkasar. diperolehFreg
=
Dari
19,53859672,
Al-Qur’ankedalamrumusregresi, perhitungananalisisregresitersebut, sedangkannilaipadatabel
(Ft),
padatarafsignifikansi 5% diperoleh 4,13 danpadatarafsignifikansi 1%, diperoleh
7,44.
DengandemikianFreg
=
19,53859672>Ftabeldanhasilnyasignifikan. Adapun koefisien determinasinya adalah r2xy = 0,365 = 36,5%. Ini berarti bahwa sebesar 36,5% variasi kemampuan membaca Al-Qur’an(Y) dapat dijelaskan oleh kegiatan tadarus Al-Qur’an siswa. Selain kegiatan tadarus Al-Qur’an, kemampuan membaca AlQur’ansiswa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain misalnya profesionalitas guru, perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang belajar. Profesionalitas guru berpengaruh terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an karena guru yang sudah professional dalam mengajar memiliki kemampuan yang bagus dalam menyampaikan materi pelajaran serta mengetahui metode belajar seperti apa yang sesuai dengan kondisi siswanya. Perhatian orang tua yang dicurahkan dengan pemberian nasehat, pengawasan, bimbingan, teladan
54
dan pemeliharaan kesehatan anak misalnya, akan menimbulkan kenyamanan perasaan si anak sehingga anak akan lebih berprestasi dalam belajar dengan dorongan orang tuannya. Lingkungan belajar yang kondusif, jauh dari kegaduhan dan sarana belajar yang memadai misalnya ketersediaan bukubuku pelajaran, alat tulis dan sebagainya tentunya akan membuat anak nyaman dalam belajar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah
data
terkumpuldandianalisismelaluiperhitungananalisisregresisatuprediktorsebagaim anabab IV, makahasilakhirnyadapatdisimpulkansebagaiberikut : 1.
Bahwakegiatantadarus Al-Qur’an yang dimilikiolehsiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur Mlonggo Jeparatermasukdalamkategoritinggi. Hal inidapatdiketahuidarinilai yangmasukdalamlebar
rata–rata
interval
42
(mean)
–
56
Adapunpersentasekategorikegiatantadarus Thalibin
Jambu
Timur
sebesar42,2.
dengankualifikasitinggi.
Al-Qur’ansiswaMI.Raudlatut
Mlonggo
Jeparaadalah
61%
dalamkategoritinggidan 39% dalamkategorisedang. 2.
Kemampuanmembaca Al-Qur’ansiswaMI. Raudlatut Thalibin Jambu Timur
Mlonggo
Jeparajugatermasukdalamkategoribaik.
Hal
inidapatdilihatdarinilai rata-rata siswaadalah 73,1yaitupada interval 61-80 dengankualifikasibaik. Al-Qur’ansiswaMI.
Adapunpersentasekategorikemampuanmembaca Raudlatut
Thalibin
Jeparaadalah 8,4% amatbaik, 8,8%
Jambu
Timur
Mlonggo
baik, 2,8% kategoricukupdan 0%
untukkategorikurangdansangatkurang. 3.
Berdasarkananalisis
yang
diperolehhargaFreg
=
dilakukandengananalisisregresisatuprediktor,
19,53859672, 54
sedangkannilaipadatabel
(Ft),
55 padatarafsignifikansi 5 % diperoleh 4,13 danpadatarafsignifikansi 1 %, diperoleh
7,44.
DengandemikianFreg
=
19,53859672>Ftabel,
sehinggahasilnyasignifikan. Koefisien determinasinya adalah r2xy = 0,365 = 36,5%. Ini berarti bahwa sebesar 36,5% variasi kemampuan membaca AlQur’an (Y) dapat dijelaskan oleh kegiatan tadarus Al-Qur’an siswa. Dengan
kata
lainbahwahipotesispenulisterdapatpengaruhantarakegiatantadarus
Al-
Qur’andengankemampuanmembaca Al-Qur’anditerima.
B. Saran - saran Berdasarkandarihasilpenelitian
yang
menunjukkanadanyapengaruhantarakegiatantadarus Qur’anterhadapdengankemampuanmembaca
AlAl-Qur’an
siswa,
berikutinimerupakan saran daripenulis, yakni : 1.
Kepada guru bidangstudi Al Qur’an Haditskhususnya, dan para guru lainnyapadaumumnya, hendaknyasenantiasamemperhatikansertamemberikanbimbingandanmotiva si
yang
lebihbanyak,
danbisamenggunakanmetode
tepatdanefektifdalampembelajaran
yang agar
siswalebihbersemangatdansemakinmeningkatdalambelajarnya. 2.
Kepada
orang
tuasiswa,
hendaknya
orang
tuaselalumendorongataumemberimotivasikepadaanaknyadalammengikutip elajaransekaligusselaluaktifuntukselalubelajar,
56 sebabdenganselaluaktifdalambelajar,
makakemmampuanmembaca
Al-
Qur’an akanmeningkat. 3.
Terhadapsiswa-siswi (pesertadidik), hendaknyakegiatantadarus Al-Qur’an yang sudahberjalandenganbaikitudapatlebihditingkatkandenganmemperbanyak membacadi
rumahdanMasjid
atauMusalladilingkunganmasing-
masingsiswa,
sertahendaknyabenar-
benardapatdihayatidandiamalkandalambentukperbuatan
yang
nyatadalamkehidupansehari-hari.
C. Penutup Denganmengucapkan rasa syukur Al-Hamdulillah, penulispanjatkan rasa syukurkehadirat Allah SWT, yang telahmemberikantaufiq, hidayah, daninayah-Nya
sertakekuatanlahirdanbatin,
sehinggasekripsiiniberhasildiselesaikanmeskipunjauhdarikesempurnaan. Apa
yang
tertuangdalamkaryainiadalahmerupakanusahamaksimaldaripenulis. Namunkarenaketerbatasankemampuandaripenulis, baikdalammasalahpenguasaanmaterimaupundangkalnyametodologidalampenul isanskripsiini, penulismenyadaribahwaskripsiinimasihbanyakkekurangandankesalahan.Olehk arenaitupenulismengharapkan kesempurnaanskripsiini.
saran
dankritik
yang
membangun
demi
57 Akhirnyadenganselesainyaskripsiinipenulisberharapsemogaskripsiberm anfaatbagipenuliskhususnya, danpembacapadaumumnya. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono, RinekaCiptadanDepartemen P dan K.
PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar,
Al-Qatthon,Manna Cholil, StudiIlmu-ilmu Al-Qur’an, LiteraAntar Nusa, Bogor. Al-Syaibany,Oemar Muhammad al-Taumy, FalsafahPendidikan Islam, BulanBintang, Jakarta, 1979. Anwar,Rosihan, Ulumul Qur’an, (Bandung :PustakaSetia, 2002) Ash-Shaibany,Muhammad Aly, PengantarStudi Al-Qur’an, Alih Bahasa Moch.Chudlori Umar danMohMatsna HS. Al Ma’arif, Bandung, 1987. Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahnya, (Jakarta: 1989) Depdikbud, KamusBesar Bahasa Indonesia, BalaiPustaka, Jakarta, 1991. Doman,Gleen, MengajarBayiAndaMembaca, Gaya Favorit Press. Fatahuddin, PedomanPengajaranMembacadanMenulisHuruf untuk Guru Agama, Jakarta,1983.
Al-Qur’an
Hadi,Sutrisno, AnalisisRegresi (Yogyakarta : Andi Offset, 2004) Hadjar,Ibnu, Dasar-DasarMetodologiKuantitatifDalamPendidikan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1999). Hakim,MasykurdanUbaidillah, Berdialogdengan Al-Qur’an, Bulanbintang, Bandung, 1999. Ismail,Imaluddin,PengembanganKemampuanBelajarAnak-Anak, BulanBintang, Jakarta, 1980. Kartini,Kartono,PengantarMetodologiRisetSosial, (Bandung:MandarMaju, 1990) Koentjaraningrat, MetodePenelitianMasyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1983) Muhammad Fadhil Al-Jamaly, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986)
FilsafatPendidikanDalam
Nazir,Moh.,MetodePenelitian, (Jakarta: BalaiAksara, 2005)
Al-Qur’an,
Poerwadarminto,W.J.S., BalaiPustaka, 1982) 1999.
KamusUmum
Bahasa
Indonesia,
(Jakarta:
Qordhowi,Yusuf, Berinteraksidengan Al-Qur’an, GemaInsani, Jakarta,
Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur’an ;FungsidanPeranWahyudalamKehidupanMasyarakat, ( Bandung : Mizan, 1994) Singarimbun,Masri, Sofian Efendi (ed.), MetodePenelitianSurvai, (Jakarta: LP3ES, 1989. Subagyo,JokoMetodePenelitiandalamTeoridanPraktek, RinekaCipta, 1991). Sugiyono, 2007).
MetodePenelitianPendidikan,
(Bandung:
(Jakarta: PenerbitAlfabeta,
Suharso, Ana Retnoningsih, KamusBesar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. WidyaKarya, 2005) Surahmad,Winarno, Bandung, 2000. 1984.
PengantarInteraksibelajarMengajar,
Tarsinto,
Suryabrata,Sumadi, PsikologiPendidikan, Raja GrafindoPersada, Jakarta,
Syafi’i,Ahmad dan Said danTantanganModernitas,Sipres, Yogyakarta, 1990.
Tuhukky,
Al-Qur’an
Tampubolon, KemampuanMembaca, TeknikMembacaEfektif Dan Efisien, (Bandung :Angkasa, 1987 ) Tarigan, Henri Guntur, (Bandung: Angkasa, 1987)
MembacaSebagaiKetrampilanBerbahasa,
Thabrany,Hasbullah, RahasiaSuksesBelajar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta, 1997. Thoha,Chabib, Semarang, 1999.
et.al,
MetodologiPengajaran
Usman,HusainiPurnomoSetiady (Jakarta :BumiAksara, 2003)
Akbar,
Agama,
PustakaPelajar,
MetodologiPenelitianSosial,
ANGKET KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN A. IDENTITAS : Nama
: ..............................................................................................
JenisKelamin
: ..............................................................................................
PengampuPelajaran : .............................................................................................. Alamat
: ..............................................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah biodata anda di atasterlebihdahulu. 2. Angketinibersifatilmiah, jaditidakterpengaruhpadaapapunpadadirianda. 3. Baca
denganteliti,
kemudianjawablahpertanyaantersebutdengantanda
(X)
padajawaban (a, b, c dan d) yang andaanggapsesuai. 4. Kejujuranandadalammenjawabangketinimerupakansumbangan sangatberartibagi kami, untukitu kami mengucapkanbanyakterimakasih. C. DAFTAR PERNYATAAN 1. Apakah di sekolahdiadakankegiatantadarus Al-Qur’an ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
2. Apakahsemuasiswamengikutikegiatantadarus ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
3. Apakahandasenangmengikutikegiatantadarus di sekolah ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
4. Apakahandaaktifmengikutikegiatantadarus di sekolah ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
5. Apakahandamengikutitadarustanpadiperintah guru/orang tua ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
6. Apakahdi rumahanda juga mengikutikegiatantadarus? a. Selalu
c. Kadang-kadang
yang
b. Sering
d. TidakPernah
7. Apakahandamempunyai guru mengaji di rumah ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
8. Apakahandabertanyapada guru saatmenemuikesulitandalambertadarus ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
9. Apakahandaberusahamenyelesaikan, saatmenemuikesulitandalambertadarus? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
10. Apakahandabersemangatsaatwaktutadarustiba? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
11. Apakahandaselalumengikutikegiatantadarus? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
12. Apakahandamemilikimotivasidapatmembaca Al-Qur’an denganbaik ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
13. Apakahandainginbisamembaca Al-qur’andenganbaik? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
14. Apakahandaberusahamelancarkanbacaan Al-Qur’an anda ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
ANGKET KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN
A. IDENTITAS : Nama
: ..............................................................................................
JenisKelamin
: ..............................................................................................
PengampuPelajaran : .............................................................................................. Alamat
: ..............................................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah biodata anda di atasterlebihdahulu. 2. Angketinibersifatilmiah, jaditidakterpengaruhpadaapapunpadadirianda. 3. Baca
denganteliti,
kemudianjawablahpertanyaantersebutdengantanda
(X)
padajawaban (a, b, c dan d) yang andaanggapsesuai. 4. Kejujuranandadalammenjawabangketinimerupakansumbangan sangatberartibagi kami, untukitu kami mengucapkanbanyakterimakasih.
C. DAFTAR PERTANYAAN 1. Apakahandaselalubelajarmembaca Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
2. Apakahandalancarmembaca Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
3. Apakahandabelajar di TPQ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
4. Apakahandamempunyai guru mengaji? c. Selalu
c. Kadang-kadang
d. Sering
d. Tidakpernah
5. Apakahandamengetahuitatacaramembaca Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
6. Apakahandamengetahuiilmutajwid ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
yang
7. Apakahandamelafalkanhurufhijaiyahdenganbaik? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
8. Apakahandamengetahuitempat-tempatkeluarnyahurufhijaiyah? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidakpernah
9. Apakahandamembaca Al-Qur’an dengantartil ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
10. Apakahandamengetahuiharakatdalam Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
11. Apakahandamengetahuitandawaqafdalam Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
12. Apakahandamengetahuibacaan-bacaan Al-Qur’an ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
13. Apakahandamengetahuipanjang/pendeknyabacaan Al-Qur’an ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah
14. Apakahandamengetahuiadab-adabmembaca Al-Qur’an? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. TidakPernah