BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008
SKRIPSI
Oleh : MIRA HERIYANTI NIM. 061000220
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Dengan Judul BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008
oleh :
MIRA HERIYANTI NIM. 061000220
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan Tim Penguji Skripsi Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh :
Dosen Pembimbing I
Drs. Abdul Jalil Amri Amra, M.Kes. NIP. 131964121
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes. NIP. 131882292
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008
SKRIPSI
Oleh : MIRA HERIYANTI NIM. 061000220
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Dengan Judul BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008
oleh :
MIRA HERIYANTI NIM. 061000220
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan Tim Penguji Skripsi Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh :
Dosen Pembimbing I
Drs. Abdul Jalil Amri Amra, M.Kes. NIP. 131964121
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes. NIP. 131882292
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia salah satunya adalah meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan yang ditangani oleh tenaga kesehatan sehingga semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan semakin rendah risiko terjadinya kematian pada ibu dan anak. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai sebesar 71.6% dan angka ini belum mencapai target indikator persalinan kota Dumai tahun 2008 sebesar 80% dan indikator persalinan visi Indonesia Sehat 2010 sebesar 90%. Hal ini mengindikasikan masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008. Penelitian ini bersifat survei deskriptif analitik. Populasi adalah seluruh ibu yang menjalani persalinan normal di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai yang berjumlah 315 orang dan sampel adalah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai yang terdaftar dalam cakupan puskesmas dan diambil secara Simple Random Sampling yang berjumlah 110 (faktor non respon 10%). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan variabel pendidikan suami (p=0.013), sosioekonomi keluarga (p=0.027), kebiasaan keluarga/budaya (p=0.027) dan pengambilan keputusan dalam keluarga oleh istri (p=0.000), suami (p=0.006) dan suami istri (p=0.022) berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan penolong persalinan. Dari hasil penelitian diharapkan adanya peningkatan kerjasama/kemitraan antara bidan desa dengan dukun bayi dalam menangani pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan cara bidan desa selalu mendampingi dukun bayi selama menangani proses persalinan.
Kata Kunci : Penolong Persalinan, Persalinan, Tenaga Kesehatan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRACT
One off the goals of Indonesian health development is increasing significantly the amount of pregnancy who are doing continue examination and give a birth which are handled by health provider so that it will be more and less the maternity and child death.The coverage of birth by health provider in Medang Kampai Public Health Center is 71.6% and has not achieved Dumai City target in 2007 especially in health indicator which us 80% and Indonesia Health in 2010 indicator which is 90%. This research aimed to know some factors which are influencing the choosing of give a birth services in Medang Kampai Public Health Center, Dumai 2008. This research was using characteristic analytic descriptive survey. The population are all of mother who are giving a birth in Medang Kampai district Dumai which 315 and the samples was taken only for mother who are giving a birth that registered in its Public Health Center coverage and it was taken by using Simple Random Sampling which are 110 ( non respon factor 10% ). The result by using multiple logistics regression analysis has shown that the education variable of husband (p=0,013), family social-economic (p=0,027), family culture habbit (p=0,027) and making decision in family by wife (p=0,000), husband (p=0,006) and the couples (p=0,022) has to influence choose significantly give a birth helper. Based on the resnet, it is expected that there are some increasing cooperation among midwife and birth traditonal attendance in helping safety give a birth by doing coordination between them during helping give a birth process.
Keywords : Giving a Birth Helper, Giving a Birth, Health Provider
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Mira Heriyanti
Tempat/Tanggal Lahir
:
Rengat/18 Agustus 1981
Agama
:
Islam
Status Perkawinan
:
Belum Kawin
Alamat Rumah
:
Jl. Sidorejo Gg. Sekolah No. 06 Dumai - Riau
Alamat Kantor
:
Jl. Tanjung Jati No.4 Dumai - Riau
1. Tahun 1987-1993
:
SDN 002 Pangkalan Sesai Dumai
2. Tahun 1993-1996
:
SLTPN 1 Dumai
3. Tahun 1996-1999
:
SMAN 1 Dumai
4. Tahun 1999-2002
:
Akademi Kebidanan Muhammadiyah Rumah
Riwayat Pendidikan
Sakit Islam - Jakarta 5. Tahun 2006-2009
:
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
:
Staff Puskesmas Kec. Medang Kampai
Riwayat Pekerjaan 1. Tahun 2003-2004
2. Tahun 2004-Sekarang :
Staff Bidan Pelaksana di RSUD Kota Dumai
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah
melimpahkan
berkat
dan
rahmatNya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008”. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan moril dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu kritik dan saran masih sangat diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu dr. Yusniwarti Yusad, MSi. selaku Kepala Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Amra, M.Kes. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara M.Kes. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan skripsi ini.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
5. Ibu Ir. Kalsum M.Kes. selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi penulis selama melaksanakan perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 6. Seluruh dosen dan staf Administrasi di Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 7. Kepala Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai beserta staf yang telah banyak membantu penulis dalam pemberian informasi untuk kesempurnaan skripsi ini. 8. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan do’a dalam cintanya di setiap langkah penulis dan adik-adikku tersayang ( Deni, Andi, Robi, Joni, n Lisa ) beserta keluarga besar yang juga turut memberikan dukungan dalam bentuk apapun kepada penulis. 9. Juga untuk engkau “my bro” yang telah mengilhamkan pendidikan dan semangat cinta dalam keabadianmu aku merindu. Thank’s for all kemarin, hari ini dan esok. 10. Rekan-rekan seangkatan 2006, sepeminatan khususnya, seperjuangan di Departemen Kependudukan dan Biostatistik dan semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT senatiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Medan, Maret 2009
Penulis
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan ............................................................................................ i Abstrak ................................................................................................................ ii Abstract .............................................................................................................. iii Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... iv Kata Pengantar..................................................................................................... v Daftar Isi............................................................................................................ vii Daftar Tabel......................................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................... 4 1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan .................................................................................. 7 2.1.1. Pengertian ................................................................................ 7 2.1.2. Jenis Persalinan ........................................................................ 7 2.2. Penolong Persalinan ................................................................... 8 2.2.1. Bidan ...................................................................................... 8 2.2.2. Hambatan dan Keuntungan Penempatan Bidan di Desa ........... 9 2.2.3. Dukun Bayi ........................................................................... 10 2.2.4. Ruang Lingkup Tugas Dukun Bayi ....................................... 11 2.2.5. Pertolongan Persalinan Dukun di Indonesia........................... 13 2.3. Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak ......... 13 2.3.1. Pengertian .............................................................................. 13 2.3.2. Tujuan ................................................................................... 14 2.3.3. Prinsip Pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Anak ........... 14 2.4. Pengetahuan............................................................................. 21 2.4.1. Pengertian .............................................................................. 21 2.4.2. Tingkat Pengetahuan .............................................................. 21 2.5. Sikap ..................................................................................... 22 2.5.1. Pengertian .............................................................................. 22 2.5.2. Struktur Sikap ........................................................................ 22 2.5.3. Pembentukan Sikap ................................................................ 23 2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 24
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.7. Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 31 2.8. Hipotesis Penelitian ................................................................. 31 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ......................................................................... 33 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 33 3.2.1. Lokasi Penelitian..................................................................... 33 3.2.2. Waktu Penelitian .................................................................... 33 3.3. Populasi dan Sampel ................................................................. 33 3.3.1. Populasi ................................................................................. 33 3.3.2. Sampel ................................................................................... 34 3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 35 3.5. Definisi Operasional ................................................................ 35 3.6. Aspek Pengukuran ................................................................... 38 3.7. Teknik Analisis Data.................................................................. 40
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai .............. 41 4.1.1 Geografis ................................................................................ 41 4.1.2. Kependudukan ........................................................................ 41 4.1.3. Deskripsi Pelayanan Kesehatan ............................................... 42 4.2. Analisis Univariat ..................................................................... 43 4.2.1. Penolong Persalinan Ibu .......................................................... 43 4.2.2. Pendidikan Ibu ........................................................................ 43 4.2.3. Pendidikan Suami ................................................................... 44 4.4.4. Pengetahuan Ibu...................................................................... 44 4.4.5. Sikap....................................................................................... 46 4.4.6. Sosioekonomi Keluarga .......................................................... 47 4.4.7. Kebiasaan Keluarga/Budaya ................................................... 48 4.4.8. Lokasi Pelayanan Kesehatan ................................................... 49 4.4.9. Ketersediaan Sarana Kesehatan ............................................... 49 4.4.10. Keberadaan Tenaga Kesehatan .............................................. 50 4.4.11. Biaya Persalinan ................................................................... 50 4.4.12. Cara Pembayaran .................................................................. 50 4.4.13. Tempat Bersalin .................................................................... 51 4.4.14. Pengambilan Keputusan dalam Keluarga .............................. 52 4.3. Analisis Bivariat ...................................................................... 52 4.4. Analisis Multivariat ................................................................. 63
BAB V
PEMBAHASAN 5.1 Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 67
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13
BAB VI
Pengaruh Pendidikan Suami terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 68 Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 68 Pengaruh Sikap Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ... 69 Pengaruh Sosioekonomi Keluarga terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................. 70 Pengaruh Kebiasaan Keluarga/Budaya terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................ 71 Pengaruh Lokasi Pelayanan Kesehatan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................ 72 Pengaruh Ketersediaan Sarana Transportasi terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................. 73 Pengaruh Keberadaan Tenaga Kesehatan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................. 74 Pengaruh Biaya Persalinan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 75 Pengaruh Cara Pembayaran terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 76 Pengaruh Tempat Bersalin terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................................................ 76 Pengaruh Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga terhadap Pemilihan Penolong Persalinan ................................................ 77
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan.............................................................................. 79 6.2. Saran ....................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3 Peta Lokasi Penelitian Lampiran 4 Output SPSS
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2007 ............................................. 42 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pemilihan Penolong Persalinan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ............... 43 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ................................................ 43 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ......................... 44 Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ................................................ 44 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ........................................................................................... 45 Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ................................................................. 46 Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Terhadap Pertanyaan Sikap di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ........... 46 Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Biaya sosioekonomi Keluarga Per Bulan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 .............................................................................. 47 Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Keluarga/Budaya di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ......................... 48 Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Jauh Dekatnya Jarak Lokasi Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ........................................................................................... 49 Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sarana Transportasi di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ......................... 49
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Keberadaan Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ......................... 50 Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Biaya Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ............................................. 50 Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Cara Pembayaran Biaya Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 .................. 51 Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Bersalin Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 .................................... 51 Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Pengambilan Keputusan Terhadap Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 ........................................................................... 52 Tabel 4.18. Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008........................................................ 52 Tabel 4.19. Pengaruh Pendidikan Suami Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 .......................................... 53 Tabel 4.20 Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008........................................................ 54 Tabel 4.21 Pengaruh Sikap Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008........................................................ 55 Tabel 4.22 Pengaruh Sosioekonomi Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 .......................................... 55 Tabel 4.23 Pengaruh Kebiasaan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 .......................................... 56 Tabel 4.24
Pengaruh Lokasi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pemilihan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ........................ 57 Tabel 4.25
Pengaruh Ketersediaan Transportasi Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 .......................................... 58 Tabel 4.26 Pengaruh Keberadaan Tenaga Kesehatan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ........ 59 Tabel 4.27
Pengaruh Biaya Persalinan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ....................................... 60
Tabel 4.28
Pengaruh Cara Pembayaran Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ....................................... 61
Tabel 4.29
Pengaruh Tempat Bersalin TerhadapPemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ..................................................... 62
Tabel 4.30
Pengaruh Pengambil Keputusan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 ........ 62
Tabel 4.31.
Hasil Analisis Bivariat dengan Kriteria Kemaknaan 25% ................. 63
Tabel 4.32.
Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda dengan tingkat Kepercayaan 95% ............................................................................ 64
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau dikenal dengan sebutan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai bagian dari program Safe Motherhood merupakan upaya pemerintah dalam
mewujudkan pembangunan kesehatan
masyarakat menuju Indonesia Sehat 2010 yang bertujuan melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan (Depkes RI, 2005). Pelaksanaan program MPS dan Safe Motherhood merupakan salah satu upaya terpenting dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dimana AKI di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2003). Salah satu determinan tingginya AKI dalam Safe Motherhood adanya faktor “3 terlambat” yaitu terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan di tingkat keluarga, terlambat mencapai fasilitas pelayanan rujukan dan terlambat memperoleh pertolongan di fasilitas pelayanan rujukan (Depkes RI, 2003). Berdasarkan data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab langsung kematian ibu pada umumnya sekitar persalinan dan 90% terjadi karena komplikasi. Penyebab langsung berupa perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (11%), abortus (5%), trauma obstetrik (5%), emboli obstetrik (5%), partus lama/macet (5%) serta lainnya (11%). Penyebab tidak Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
langsung berupa rendahnya status gizi, rendahnya status kesehatan serta adanya faktor risiko kehamilan pada ibu, dimana menunjukkan bahwa 34% ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan 40% menderita Anemia Gizi Besi (AGB). Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 20022003, menunjukkan bahwa 22.4% ibu masih dalam keadaan “4 terlalu” yaitu 4.1% kehamilan terjadi pada ibu berumur kurang dari 18 tahun (terlalu muda), 3.8% terjadi pada ibu berumur lebih dari 34 tahun (terlalu tua), 5.2% persalinan terjadi dalam interval waktu kurang dari 2 tahun (terlalu sering) dan 9.3% ibu hamil mempunyai paritas lebih dari 3 (terlalu banyak). Fokus penurunan AKI di Indonesia dilaksanakan pada kegiatan yang mencakup tiga pesan dalam program MPS, yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat serta setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran (Depkes RI, 2005). Semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan semakin rendah resiko terjadinya kematian, oleh karena itu sasaran dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan (Depkes RI, 1999). Berdasarkan data statistik Kesra Susenas (2005-2007), tahun 2005 persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 70.46%, tahun 2006 meningkat Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
menjadi 72.41% dan tahun 2007 meningkat lagi menjadi 76%. Namun angka ini masih belum mencapai target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam visi Indonesia Sehat 2010 yaitu 90% (Pemerintah RI, 2007). Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Riau tahun 2007, AKI sebesar 182 per 100.000 kelahiran dan AKB mencapai 13 per 1000 bayi yang lahir hidup (Dinkes Propinsi Riau, 2007). Khusus Kota Dumai tahun 2007 AKI sebesar 180 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup dan target indikator AKI Kota Dumai tahun 2007 sebesar 280 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Dumai, 2007). Laporan Audit Maternal Perinatal Dinas Kesehatan Kota Dumai tahun 2007 jumlah kasus maternal yang dijumpai sebanyak 599 kasus dengan kasus terbanyak berupa perdarahan (77.13%), diikuti preeklampsia (22.54%), sedangkan kematian maternal dengan penyebab utama adalah perdarahan sebesar 36.36% dan preeklampsia sebesar 36.36%. Berdasarkan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWSKIA) Dinas Kesehatan Kota Dumai tahun 2007 persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 94% sedangkan 6% oleh tenaga dukun. Dari tujuh puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Dumai, Puskesmas Medang Kampai memiliki persentase terendah terhadap cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu sebesar 71.6%. Sementara enam puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Dumai Timur sebesar 103.9%, Puskesmas Dumai Barat sebesar 98.4%, Puskesmas Bukit Kapur sebesar 89.5%, Puskesmas Sungai Sembilan 82.6%, Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Puskesmas Bumi Ayu sebesar 82.3% dan Puskesmas Bukit Timah sebesar 80.3%. Angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Medang Kampai masih belum mencapai target nasional yaitu sebesar 90%. Wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai mempunyai bidan puskesmas sebanyak 8 orang dan bidan desa sebanyak 11 orang. Namun dari 11 bidan desa sebanyak 5 orang yang menetap tinggal di wilayah kerja puskesmas, sedangkan 6 orang menetap diluar wilayah puskesmas. Sementara jumlah dukun yang tersebar di wilayah kerja puskesmas ada sebanyak 12 orang (6 orang sebagai dukun terlatih dan 6 orang tidak terlatih). Berdasarkan persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Medang Kampai sebesar 71.6% yang masih rendah dari target pencapaian indikator persalinan kota Dumai tahun 2008 (80%) dan cakupan indikator persalinan visi Indonesia Sehat 2010 (90%). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan belum diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008.
1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengaruh pendidikan ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 2. Mengetahui pengaruh pendidikan suami terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 3. Mengetahui pengaruh sosioekonomi keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 4. Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 5. Mengetahui pengaruh sikap ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 6. Mengetahui pengaruh kebiasaan keluarga/budaya terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
7. Mengetahui pengaruh lokasi pelayanan kesehatan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 8. Mengetahui pengaruh ketersediaan sarana transportasi terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 9. Mengetahui pengaruh keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 10. Mengetahui pengaruh biaya persalinan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 11. Mengetahui pengaruh cara pembayaran terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 12. Mengetahui pengaruh tempat bersalin terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 13. Mengetahui pengaruh pengambil keputusan dalam keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan.
1.4 Manfaat Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat dalam menentukan pemilihan pemanfaatan akses pelayanan kesehatan khususnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai. 2. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi petugas kesehatan terutama di Puskesmas Medang Kampai agar lebih meningkatkan kualitas program pelayanan kesehatan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ibu dan anak (KIA) ke masyarakat dan meningkatkan jumlah cakupan pertolongan persalinan masyarakat.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan 2.1.1 Pengertian Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Prawirohardjo, 2001). Ketika mulai menolong persalinan perlu dilihat kembali catatan pelayanan antenatal untuk mempelajari kembali keadaan ibu dan janin selama kehamilan, selain itu menggunakan kartu ibu untuk mencatat pertolongan persalinan dan juga diperlukan patograf untuk memantau kemajuan persalinan (Depkes RI, 1998). Kebijakan pelayanan asuhan persalinan merupakan upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi. Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan yang terlatih dan rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetri dan neonatal harus tersedia 24 jam. Serta obatobat esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas terlatih (Prawirohardjo, 2001).
2.1.2 Jenis Persalinan (Prawirohardjo, 2001) a. Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu dan melalui jalan lahir. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
b. Persalinan buatan adalah persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan vacum, atau dilakukan operasi dengan sectio caesarea. c. Persalinan anjuran adalah persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian prostaglandin.
2.2 Penolong Persalinan Menurut Depkes RI–UNFPA (2005), jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan pada masyarakat ada dua, yaitu: 1. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan. 2. Dukun bayi terdiri dari : a. Terlatih yaitu : dukun bayi yang telah mendapatkan latihan oleh tenaga atau petugas kesehatan dan dinyatakan lulus. b. Tidak terlatih : dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
2.2.1 Bidan Menurut Permenkes RI No.363/Menkes/Per/IX/1980, Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan Bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sejak tahun 1989/1990 pemerintah telah melaksanakan program pengangkatan dan penempatan Bidan diseluruh pelosok tanah air. Tujuan penempatan Bidan di desa adalah untuk Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas, perinatal dan balita serta pelayanan kontrasepsi. Bidan di desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa mempunyai wilayah kerja 1 sampai 2 desa dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerjanya, bidan harus tetap bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas (Depkes RI, 1990). 2.2.2 Hambatan dan Keuntungan Penempatan Bidan di Desa Ada beberapa hambatan yang ditemui dalam penempatan bidan di desa antara lain (Depkes RI, 1990): a. Umur bidan relatif muda dan bukan di desa sendiri. b. Kesulitan dalam menyesuaikan diri di tengah masyarakat. c. Bidan bukan pegawai negeri sehingga tidak mempunyai penghasilan tetap menjadi dambaannya. d. Kemampuan desa untuk membangun polindes masih terbatas sehingga banyak diantara bidan desa tidak mendappatkan dukungan sarana dari masyarakat. e. Perkawinan bidan desa yang segera meninggalkan desa dan pindah mengikuti suami. f. Pendidikan belum mencukupi untuk mampu mandiri sehingga Bidan kurang berfungsi. g. Karena berusia muda Bidan belum mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga orientasi kepada dukun masih dominant. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Sekalipun banyak hambatan, beberapa keuntungan dalam penempatan Bidan di desa adalah sebagai berikut : a.
Bidan di desa sebagai tenaga kesehatan terdidik diharapkan memberikan pengaruh optimal kepada masyarakat.
b.
Penetapan kehamilan risiko tinggi melalui pengawasan antenatal, sehingga dapat mengurangi kesakitan dan kematian dan perinatal.
c.
Bidan di desa merupakan tempat masyarakat untuk meminta berbagai nasehat tentang kesehatan.
d.
Menggantikan peranan dukun bersalin.
e.
Membuat peta kesehatan sehingga memudahkan pemantauan.
f.
Mempercepat tercapainya sehat untuk semuanya di tahun 2000.
g.
Merupakan mata rantai Sistem Kesehatan Nasional di pedesaan.
2.2.3 Dukun Bayi Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat, yang pada umumnya adalah seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional dan memperoleh keterampilan tersebut secara turun temurun, belajar secara praktis atau cara lain yang menjurus kearah peningkatan keterampilan tersebut melalui petugas kesehatan (Depkes RI, 1994). Dukun Bayi terbagi dua yaitu : dukun bayi terlatih adalah dukun bayi yang sudah mendapatkan latihan oleh tenaga kesehatan dan dinyatakan lulus, dan dukun
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
bayi tidak terlatih adalah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus (Depkes RI, 1998). Di daerah pedesaan dukun bayi biasanya mempunyai penghasilan tetap sebagai petani atau pedagang kecil, pertolongan diberikan rata-rata 2-3 kali sebulan. Pengetahuannya tentang fisiologi dan patologi dalam kehamilan, persalinan serta nifas sangat terbatas sehingga bila timbul komplikasi dia tidak mampu untuk mengatasinya bahkan tidak menyadari akibatnya. Namun demikian dalam masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar dan menghadiri persalinan tidak hanya memberikan pertolongan teknis melainkan juga memberikan dorongan emotional security pada ibu bersalin serta pada keluarganya, karena dengan doa-doanya dianggap dapat membantu melancarkan jalannya persalinan (Prawihardjo dan Winkjoastro, 1999). Selama ini dukun telah dibina oleh Depkes melalui ujung tombak pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas. Para dukun bayi telah dibina dalam bidang penanganan persalinan higienik, pemotongan dan perawatan tali pusat yang aseptik dan pengenalan tanda-tanda yang mengharuskan mereka merujuk ibu hamil/bersalin kepada bidan. Dengan program Bidan masuk desa, maka peraturan yang ada adalah bahwa setiap persalinan dukun harus didampingi bidan. Persalinan yang boleh ditolong dukun bayi adalah persalinan normal (Fatimah, 1999).
2.2.4 Ruang Lingkup Tugas Dukun Bayi (Depkes RI, 1995)
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Ruang lingkup tugas dukun bayi dalam masyarakat cukup luas antara lain mencakup : a. Perawatan ibu hamil normal. b. Pengenalan dan rujukan ibu hamil dengan risiko tinggi dan penyulit kehamilan serta rujukan ibu hamil untuk mendapat imunisasi TT. c. Persalinan yang aman dan perawatan masa nifas. d. Pengenalan dan rujukan ibu hamil masa nifas dan bayi untuk diimunisasi.
Secara garis besar tugas dukun bayi adalah sebagai berikut : 1. Perawatan kehamilan a. Mengetahui tanda kehamilan dan mengenali tanda kehamilan risiko tinggi serta penyakit kehamilan. b. Membawa semua ibu hamil untuk diimunisasi TT tanpa melihat umur kehamilan, pemeriksaan lainnya ke posyandu pada hari buka atau puskesmas pada hari biasa. c. Membuat laporan mengenai perawatan kehamilan (KI). d. Mengajarkan perawatan payudara pada ibu hamil. e. Penyuluhan tentang keluarga berencana, imunisasi, ASI, gizi, kebersihan perorangan dan lingkungan. 2. Perawatan persalinan a. Mengenali tanda-tanda persalinan dan kelainan persalinan. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
b. Memanfaatkan atau menggunakan dukun Kit yang baik. c. Merawat tali pusat secara baik. d. Merujuk secara cepat kasus kelainan persalinan. e. Membuat laporan mengenai persalinan yang ditolong. 3. Perawatan nifas ibu meneteki ( menyusui ) a. Penanganan bayi yang baru lahir. b. Menimbang bayi baru lahir dan merujuk bila berat badan kurang dari 2,5 Kg. c. Merujuk bayi untuk diimunisasi dengan kelainan-kelainan tertentu terutama dengan berat badan lahir rendah. d. Memberi penyuluhan tentang ASI, perawatan payudara, makanan bergizi untuk ibu dan anak, imunisasi dan keluarga berencana. e. Memberikan vitamin A dosis tinggi pada ibu yang baru melahirkan.
2.2.5 Pertolongan Persalinan Dukun di Indonesia Hasil penelitian Suprapto (1993), menyebutkan bahwa masih kuatnya tradisi masyarakat di pedesaan, terikat oleh kepercayaan-kepercayaan berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hal ini disebabkan : 1. Perawatan dukun bayi meliputi perawatan nifas, perawatan bayi sampai 40 hari. 2. Bantuan tugas-tugas rumah tangga bila diperlukan dianggap murah karena dapat dibayar secara berangsur.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3. Faktor jarak dekat, biaya yang murah dan pelayanan yang baik sehingga menimbulkan rasa aman dan puas merupakan faktor utama ibu hamil memilih dukun untuk menolong persalinan (Suranti, 1996).
2.3
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) (Depkes R1-UNFPA, 2005)
2.3.1 Pengertian Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus-menerus, agar dapat dilakukan tidak-lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah. Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA, maupun dalam membantu memecahkan masalah non-teknis rujukan kasus risiko tinggi. 2.3.2 Tujuan Tujuan umum PWS-KIA meningkatnya pemantauan cakupan dan pelayanan untuk setiap wilayah kerja secara terus-menerus dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan. Tujuan khusus antara lain : 1. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator secara teratur (bulanan) dan terus-menerus untuk tiap wilayahnya.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya untuk tiap wilayahnya. 3. Menentukan urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarya kesenjangan antara target dan pencapaian. 4. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang dapat digali. 5. Membangkitkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilitas sumber daya.
2.3.3. Prinsip Pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA serta efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut: 1. Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran. Pelayanan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan oleh ibu hamil selama hamil, mulai dari triwulan 1 sampai saat berlangsung persalinan. Tujuan pemeriksaan kehamilan secara umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental untuk menyelamatkan ibu dan bayi sehat. Adapun tujuan khusus dari pemeriksaan kehamilan adalah :
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan aman selama ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal Standar pelayanan antenatal yang disebut dengan 7T yang terdiri dari : timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi toksoid lengkap, pemberian tablet besi minimum 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan antara lain: minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan khususnya dalam memberi kesempatan yang cukup dalam menangani kasus risiko tinggi yang ditemukan. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Peningkatan pertolongan persalinan ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga kesehatan kebidanan secara berangsur. Dalam program KIA ada beberapa jenis pertolongan persalinan kepada masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan. Selain itu ada penolong persalinan yang berasal dari anggota keluarga dalam masyarakat terpencil. Namun penolong persalinan seperti ini umumnya tidak tercatat dan sulit untuk diidentifikasi. Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Sterilitas/pencegahan infeksi b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar pelayanan c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi Dengan adanya penempatan bidan di desa, diharapkan secara bertahap jangkauan persalinan oleh tenaga kesehatan terus meningkat dan masyarakat semakin menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman. 3. Peningkatan deteksi dini risiko tinggi/komplikasi kebidanan, baik oleh tenaga kesehatan maupun dimasyarakat oleh kader dan dukun bayi, serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus. Deteksi dini ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu bersalin di rumah dengan pertolongan dukun bayi. Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah: a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
b. Anak lebih dari 4 orang c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun d. Tinggi badan kurang dari 145 cm e. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm f. Riwayat keluarga menderita penyakit Diabetes Mellitus, hipertensi dan riwayat cacat kongenital. g. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul Risiko tinggi/komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risiko tinggi/komplikasi kebidanan pada kehamilan meliputi: Hb kurang dari 8 gr%, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema yang nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, Ketuban Pecah Dini (KPD), letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur, kehamilan ganda (kembar), janin yang besar, penyakit kronis pada ibu: jantung, paru, ginjal dan lain-lain, riwayat obstetri buruk, riwayat bedah ceasar dan komplikasi kehamilan
4. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
5. Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan mutu sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran. Tingginya AKI di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. Penempatan bidan di desa memungkinkan penanganan dan rujukan ibu hamil berisiko sejak dini serta identifikasi tempat persalinan yang tepat bagi ibu hamil sesuai dengan risiko kehamilan yang disandangnya. Teori determinan kematian ibu menurut Mc. Carthy dan Maine (1992) antara lain : 1. Determinan jauh meliputi determinan sosial, ekonomi dan budaya termasuk status wanita dalam keluarga dan masyarakat, status keluarga dalam masyarakat dan status masyarakat. Status ini dipengaruhi antara lain tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan serta faktor sosiobudaya. Determinan jauh sering digambarkan dalam kondisi 3T (terlambat) yakni; terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan ditingkat keluarga, terlambat mencapai fasilitas pelayanan rujukan dan terlambat memperoleh pertolongan di fasilitas pelayanan rujukan. 2. Determinan antara meliputi status kesehatan dan gizi, status reproduksi, akses terhadap pelayanan kesehatan dan perilaku sehat. Determinan ini tidak secara Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
langsung menyebabkan kematian ibu, namun merupakan keadaan yang dapat memperberat beban ibu dalam menjalani masa kehamilan, persalinan dan nifas. 3. Determinan dekat meliputi kehamilan dan komplikasi obstertri yang merupakan penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama dan abortus (Depkes RI,2001). Menurut WHO tiga intervensi utama empat pilar Safe Motherhood sebagai upaya paling efektif dalam menurunkan angka kematian ibu, yaitu; 1. Keluarga Berencana (KB) Diharapkan tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang dikategorikan sebagi “4 terlalu” yaitu terlalu muda (< 20 tahun) atau tua (> 35 tahun) untuk hamil, terlalu sering punya anak (jarak < 2 tahun) dan terlalu banyak anak (> 4 anak). 2. Pelayanan Antenatal Dengan pelayanan antenatal derajat kesehatan ibu yang belum optimal dapat diperbaiki, kelainan ibu maupun janin dapat ditemukan dan diatasi serta ibu mampu merawat diri dan kehamilannya, mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan/persalinan. 3. Persalinan yang aman Persalinan yang aman menjamin keselamatan ibu dan bayinya hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan yang terdidik dalam pelayanan kebidanan, khususnya pertolongan persalinan berkualitas. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4. Pelayanan Kegawatan Obstetri Pelayanan ini diperlukan untuk menyelamatkan jiwa ibu yang mengalami komplikasi obstetri yang seringkali tidak dapat diduga terjadinya. Keempat intervensi strategis tersebut perlu dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan dasar dan ditegakkan atas dasar kesetaraan hak dan status bagi wanita (Depkes RI, 2001). Upaya peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan masih belum memadai baik dalam jumlah maupun distribusinya. Pada saat yang sama, kemitraan dengan dukun bayi yang masih sangat berperan sebagai penolong persalinan perlu dibangun. Pelayanan dasar dan komprehensif untuk darurat obstetri juga menjadi kunci keberhasilan berikutnya apabila fasilitas pelayanannya mudah dijangkau dan dilengkapi dengan tenaga terampil (Pemerintah RI, 2007). Permasalahan tenaga bidan yang belum mencukupi dan belum merata penyebarannya merupakan tantangan yang perlu dijawab dengan segera. Pada daerahdaerah yang relatif terpencil dan tertinggal, masyarakat mengalami kesulitan mengakses bidan dan oleh karenanya sangat tergantung pada dukun bayi. Namun, mengingat keterbatasan keahlian dukun bayi, maka peran dukun bayi perlu diarahkan untuk membantu ibu hamil dalam mengakses sistem kesehatan formal (bidan) (Pemerintah RI, 2007). Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.4 Pengetahuan 2.4.1 Pengertian Pengetahuan merupakan “hasil tahu” dari manusia dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan terjadi melalui panca indera manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2007). 2.4.2 Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu: 1. Tingkat Tahu (know), bila seseorang hanya mampu menjelaskan secara garis besar apa yang telah dipelajari. 2. Tingkat Perbandingan Menyeluruh (comprehention), bila seseorang berada pada tingkat pengetahuan dasar, ia dapat menerangkan kembali secara mendasar ilmu pengetahuan yang ia pelajari. 3. Tingkat Penerapan (aplication), bila telah ada kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari dari suatu situasi ke situasi lain.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4. Tingkat Analisis (analysis), bila telah mampu untuk menerangkan bagian-bagian yang menyusun suatu bentuk pengetahuan tertentu dan menganalisis satu dengan lainnya. 5. Tingkat Sintesis (syntesis), bila sudah mampu untuk menyusun kembali bentuk semula kebentuk yang lainnya. 6. Tingkat Evaluasi (evaluation), merupakan tingkat pengetahuan yang tertinggi, telah ada kemampuan untuk mengetahui secara menyeluruh semua bahan yang telah dipelajari.
2.5 Sikap 2.5.1 Pengertian Secord dan Backman (1964) mendefenisikan sikap sebagai `keteraturan tertentu dalam hal perasaan , pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya`. 2.5.2 Struktur Sikap Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang (Azwar, 2007): yaitu: a. Komponen Kognitif (cognitive) Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan sebagai komponen sikap tidak selalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tiadanya informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
b. Komponen Afektif (affective) Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud.
c. Komponen Perilaku (conative) Komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. 2.5.3 Pembentukan Sikap Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain (Azwar, 2007): 1. Pengalaman Pribadi Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai
tanggapan
dan
penghayatan,
seseorang
harus
mempunyai
pengalaman yang berkaitan dengan hal tersebut. 2. Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting Orang disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1.1.1.
3. Pengaruh Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. 4. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti tv, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. 5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. 6. Pengaruh Faktor Emosional Sikap ini didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Penolong Persalinan 1. Tingkat pendidikan Harnani (2004) mengutip pendapat dari Sutanto bahwa tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang eksponensial dengan tingkat kesehatan yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin mudah menerima konsep hidup Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
sehat secara mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pengetahuan tentang kesehatan sehingga akan memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin tinggi persentase wanita yang melahirkan di rumah sendiri. Penelitian Umami dan Puspitasari (2007) membuktikan adanya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan suami dengan peran suami selama proses kehamilan sampai masa nifas istri di Kelurahan Bulurejo Kabupaten Jombang. Peran suami tersebut salah satunya mengambil keputusan yang tepat terhadap pemilihan penolong persalinan dengan melihat kondisi istrinya. 2. Status sosial ekonomi Berdasarkan hasil penelitian Suprapto (2002a), tentang determinan sosial ekonomi pertolongan persalinan di Indonesia dijumpai bahwa target persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan utamanya di daerah perdesaan lebih rendah dari target nasional yang berkisar antara 40%-<80%. Pola pertolongan persalinan 5 (lima) tahun terakhir hubungannya dengan faktor sosial ekonomi di Indonesia (berdasarkan data susenas 1997-2001) dijumpai bahwa pencarian pertolongan persalinan dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi lokasi tempat tinggal, dan karakteristik ibu/bapak (Suprapto, 2002b). 3. Kebiasaan keluarga
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Timyan dkk., (1997) mengutip pendapat Leslie dan Gupta bahwa pentingnya peran penyedia pelayanan tradisional sering kali tidak diakui, meskipun dalam masa kehamilan dan persalinan masyarakat lebih memilih pelayanan tersebut. Dukun bersalin membantu 60% – 80% dari seluruh kelahiran di negara berkembang, walaupun mereka belum tergabung dalam pelayanan formal bagi ibu di tingkat masyarakat di berbagai institusi. Pelayanan formal harus mendukung, bukan hanya sekedar menggantikan pelayanan tersebut dengan cara menjamin pelatihan yang adekuat, penyediaan dan akses terhadap pelayanan rujukan. Pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada dasarnya disebabkan karena masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan kesehatan yang ada. Walaupun sudah banyak dukun beranak yang dilatih, namun praktek-praktek tradisional tertentu rnasih dilakukan. Beberapa alasan antara lain dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan terutama dapat membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari. Berdasarkan pendapat Yultera yang dikutip Harnani (2004), lebih 60-80% peristiwa persalinan ditangani oleh dukun di Propinsi Sumatera Selatan dan Jawa Timur. Hal ini disebabkan adanya faktor budaya yang berhubungan dengan kebiasaan keluarga dan masyarakat, faktor sosial meliputi jarak rumah yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan dan keterbatasan sarana transportasi sehingga lebih mudah menghubungi dukun serta faktor ekonomi yang menyatakan bahwa biaya jasa dukun lebih murah dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan Pemahaman tentang pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) khususnya kunjungan pemeriksaan kehamilan masih kurang, sehingga masih ditemukan ibu hamil yang belum mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur. Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan bagian dari perilaku perawatan kehamilan. Pengetahuan perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (antenatal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, masih ditemukan ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter. Masih banyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor risiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Risiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi. Pada penelitian yang dilakukan yang dilakukan di RS Hasan Sadikin, Bandung dan 132 ibu yang meninggal, 69 diantaranya tidak pernah memeriksakan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
kehamilannya atau baru datang pertama kali pada kehamilan 7 -9 bulan (Wibowo, 1993). Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan, permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan 5. Keterjangkauan pelayanan kesehatan Berdasarkan hasil studi operasional sistem rujukan dalam Proyek Kesehatan Pedesaan dan Kependudukan di Kabupaten Aceh Utara (1997/1998), Kabupaten Kepulauan Riau (1999/2000) dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur (1994 hingga 2003), hambatan utama ibu hamil dalam mendapatkan persalinan yang aman adalah kondisi geografis desa-desa terpencil di pulau-pulau, pegunungan, dataran rendah dengan banjir besar yang
jauh dari pusat rujukan/pelayanan kesehatan serta
keterbatasan biaya dan transportasi (Rochjati, 2003). Kualitas pelayanan yang kurang memadai antara lain dikarenakan pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klien, kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan tenaga kesehatan yang keberadaannya tidak ada ketika dibutuhkan. Menurut Timyan dkk (1997) ada beberapa faktor determinan yang berkaitan dengan keputusan dan kemampuan wanita untuk mencari pelayanan kesehatan antara lain jarak dari tempat pelayanan, kekurangan alat-alat dan persediaan di tempat pelayanan, kekurangan dana untuk biaya transportasi dan pengobatan, masalah sosial budaya atau yang bersifat informasi, kurangnya kesadaran tentang masalah-masalah kesehatan, rendahnya status sosial dan legal wanita di sebagian besar budaya
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
masyarakat, kurangnya harga diri dan kemampuan mengendalikan diri dan persepsi wanita terhadap kesesuaian pelayanan. Depkes RI dan United Nation Population Fund (UNFP) (2002) menyatakan akses yang rendah ke fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi yang meliputi jarak yang jauh, biaya yang tidak terjangkau, tidak tahu adanya atau kemampuan fasilitas (akses informasi) dan tradisi yang menghambat pemanfaatan fasilitas (akses budaya). 6. Tempat bersalin Foster dan Anderson (2006) menyatakan bahwa dari beberapa hal persalinan di rumah dianggap lebih aman dari pada persalinan di rumah sakit. Ada keyakinan kuat perawatan di rumah memberi kesempatan perasaan keberhasilan melahirkan yang terpusat pada ibu dan bukan pada aktivitas ahli kandungan. Kelahiran di rumah juga memberi kesempatan pada suami untuk memainkan peranan penyembuh pada waktu proses melahirkan berlangsung bahkan dalam beberapa kesempatan suami berpartisipasi dalam persalinan tersebut. Hunt dan Symonds (2006) menyatakan bahwa rumah sakit dapat dijadikan sebagai tempat membebaskan diri dari tanggung jawab dan tekanan dalam kehidupan rumah tangga pasca persalinan selain itu ketersediaan obat-obatan pereda nyeri dan berbagai teknik paliatif yang diberikan pihak rumah sakit salah satu alasan pemilihan tempat bersalin bagi ibu. 7. Biaya persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Menurut Foster dan Anderson (2006) bahwa kepercayaan di kalangan masyarakat yang lebih cenderung memilih sistem-sistem pengobatan ”alternatif” dari pada pengobatan kedokteran dikarenakan para penyembuh non barat (alternatif) sedikit sekali berminat terhadap uang. Para dokter digambarkan sebagai perampok uang dan diasumsikan tidak mempunyai perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan kemanusiaan. Pelayanan di fasilitas kesehatan diberikan dengan cara pembayaran tunai kecuali bagi keluarga miskin di fasilitas pemerintah. Selain itu terdapat program pembiayaan kesehatan lainnya seperti ASKES, Jamsostek, Dana Sehat dan Tabulin. Tabulin adalah upaya pembiayaan khusus bagi wanita untuk pelayanan selama kehamilan, persalinan dan nifas. Pelayanan komplikasi yang tepat waktu dan adekuat sangat kritis untuk kelangsungan hidup ibu dan anak. Namun pertolongan persalinan yang demikian sangat mahal biayanya. Hal ini mempengaruhi pemilihan pemanfaatan jenis pelayanan kesehatan dan cenderung memilih jasa pelayanan dukun. 8. Pengambil keputusan dalam keluarga Masalah pengambilan keputusan dalam pertolongan persalinan merupakan bagian yang sangat erat dengan faktor sosial budaya. Dari kajian para ahli antropologi, ditemukan bahwa masalah mengenai pilihan terhadap sarana pertolongan persalinan baik oleh dukun bayi maupun pihak petugas puskesmas atau rumah sakit tidak selalu ditentukan oleh pasangan suami istri yang menantikan kelahiran bayi, melainkan oleh anggota kerabat lainnya yang dianggap senior dan mempunyai status Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
yang lebih tinggi dalam klennya. Mereka yang mempunyai kekuatan untuk memutuskan tidak selalu berasal dari kerabat perempuan melainkan juga dari kerabat laki-laki (Swasono, 1997). Foster dan Anderson (2006) mendeskripsikan masalah klasik yang masih saja ditemukan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Pasangan suami istri lebih rela untuk memutuskan tidak menggunakan sarana pertolongan persalinan dari puskesmas atau rumah bersalin atas pertimbangan adanya konflik dengan kerabat senior akibat tidak menggunakan jasanya sebagai dukun bayi sehingga menyebabkan biaya sosial yang lebih besar daripada biaya persalinan di rumah sakit atau puskesmas. Swasono (1997) menemukan gambaran di beberapa daerah, seperti lingkungan masyarakat Minangkabau, sosok mamak (saudara laki-laki ibu dalam suatu klen matrilineal) bisa merupakan salah seorang pengambilan keputusan utama sedangkan di Jawa pengambil keputusan bisa terletak pada ibu, ibu mertua atau bibi (kakak perempuan ibu) dari wanita yang melahirkan. Adakalanya tokoh pengambil keputusan tersebut adalah anggota kerabat yang berprofesi sebagai dukun bayi.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.7 Kerangka Konsep Penelitian
Faktor - faktor yang mempengaruhi : 1. Pendidikan ibu 2. Pendidikan suami 3. Sosioekonomi keluarga 4. Pengetahuan ibu 5. Sikap ibu 6. Kebiasaan keluarga/budaya 7. Lokasi pelayanan kesehatan 8. Ketersediaan sarana transportasi 9. Keberadaan tenaga kesehatan 10. Biaya persalinan 11. Cara pembayaran 12. Tempat bersalin 13. Pengambilan keputusan dalam keluarga
Pemilihan pertolongan persalinan: 1. Tenaga profesional 2. Tenaga dukun bayi
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan pada Ibu
Pemilihan terhadap pertolongan persalinan oleh responden dipengaruhi berbagai faktor diantaranya tingkat pendidikan ibu dan suami, sosioekonomi keluarga, pengetahuan dan sikap ibu, kebiasaan keluarga/budaya dan faktor pelayanan kesehatan mencakup ketersediaan dan kondisi sarana prasarana pelayanan kesehatan itu sendiri serta pengambil keputusan yang berpengaruh di dalam keluarga.
2.8 Hipotesis Penelitian 1. Ada pengaruh pendidikan ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Ada pengaruh pendidikan suami terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 3. Ada pengaruh sosioekonomi keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 4. Ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 5. Ada pengaruh sikap ibu terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 6. Ada pengaruh kebiasaan keluarga/budaya terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 7. Ada pengaruh lokasi pelayanan kesehatan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 8. Ada pengaruh ketersediaan sarana transportasi terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 9. Ada pengaruh keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 10. Ada pengaruh biaya persalinan terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 11. Ada pengaruh cara pembayaran terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 12. Ada pengaruh tempat bersalin terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan. 13. Ada pengaruh pengambil keputusan dalam keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai tahun 2008.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena masih rendahnya persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (71.6%) dari target pencapaian indikator persalinan kota Dumai tahun 2008 (80%) dan cakupan indikator persalinan visi Indonesia Sehat 2010 (90%) sehingga masih adanya indikasi persalinan yang ditolong oleh tenaga dukun bayi 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember tahun 2008.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang menjalani persalinan normal di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai yang berjumlah 315 orang. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3.3.2 Sampel Sampel adalah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai yang terdaftar dalam cakupan Puskesmas Medang Kampai tahun 2007, melahirkan anaknya dalam keadaan hidup maupun mati serta bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Diambil berdasarkan rumus untuk sampel tunggal untuk uji hipotesis suatu populasi (Lemeshow dkk., 1997) :
(Z n=
1−α 2
PoQo + Z1−β
(Pa − Po )2
Pa Qa
)
2
dimana:
n
= Besar sampel
Zα 2
= Nilai deviasi standar pada tingkat kemaknaan ( α ) 5% sebesar 1.96
Z 1− β
= Nilai deviasi standar pada tingkat beta ( β ) 10% sebesar 1.282
Power
= Kekuatan uji (1- β ) sebesar 90%
Po
= Proporsi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan data yang diperoleh yaitu 71.6% (0.716) dan Qo sebesar 1- Po =0.284
Pa
= Proporsi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang diharapkan yaitu 85% (0.85) dan Qa sebesar 1- Pa =0.15
Maka: Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
(1.96 n=
(0.716)(0.284) + 1.282 (0.85)(0.15) ) (0.85 − 0.716)2
2
= 100
Didapatkan besar sampel minimal 100 orang dengan mempertimbangkan faktor non respon sebesar 10%, maka besar sampel terpilih sebanyak 110 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling.
3.4 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu : 1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan PWS – KIA (Pemantauan Wilayah Setempat – Kesehatan Ibu dan Anak) tentang cakupan pertolongan pertama persalinan.
3.5 Definisi Operasional Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka dapat didefinisikan variabel berikut ini: 1. Pemilihan pertolongan persalinan adalah suatu upaya yang dilakukan ibu dan keluarga dalam memutuskan tenaga penolong persalinan yang digunakan pada proses melahirkan. Variabel ini menggunakan skala ukur ordinal dengan kategori:
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1. Tenaga profesional terdiri dari dokter spesialis kebidanan, dokter umum bidan dan perawat bidan 2. Tenaga dukun bayi. 2. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai oleh ibu berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki. Variabel pendidikan ibu diukur dengan skala ordinal yang kategorinya terdiri atas; 1) Rendah, jika responden tidak sekolah dan tamat SD - SLTP, 2)Tinggi, jika responden tamat SLTA Akademik/Perguruan Tinggi. 3. Pendidikan suami adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai oleh suami berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki. Variabel pendidikan suami diukur dengan skala ordinal yang kategorinya terdiri atas; 1) Rendah, jika responden tidak sekolah dan tamat SD - SLTP, 2) Tinggi, jika responden tamat SLTA - Akademik/Perguruan Tinggi. 4. Sosioekonomi keluarga adalah besarnya pengeluaran biaya hidup ibu dan keluarga baik dihitung perhari maupun perbulan dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. 5. Pengetahuan ibu adalah segala sesuatu yang diketahui ibu mengenai masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan dan masalah yang dihadapi selama kehamilan dan persalinan.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6. Sikap ibu adalah tanggapan terhadap masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan selama masa kehamilan dan persalinan. 7. Kebiasaan keluarga/budaya adalah tindakan anggota keluarga yang berkaitan dalam perilaku pencarian dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan persalinan dilatarbelakangi dengan sosial budaya. 8. Lokasi pelayanan kesehatan adalah persepsi ibu tentang letak fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh ibu yang meliputi jarak dan waktu tempuh serta keamanan selama perjalanan dari tempat tinggal ke pusat layanan kesehatan tersebut. Kategori variabel ini terbagi atas: 1) Jarak dekat dan waktu tempuh sebentar. 2) Jarak jauh dan waktu tempuh lama. 9. Ketersediaan sarana tranportasi adalah tersedia atau tidak tersedianya fasilitas transportasi untuk menjangkau pelayanan kesehatan persalinan. Variabel ini terdiri dari kategori: 1) Ada sarana transportasi ke lokasi pelayanan kesehatan dan 2) Tidak ada sarana transportasi ke lokasi pelayanan kesehatan. 10. Keberadaan tenaga kesehatan adalah ada atau tidak adanya petugas puskesmas disaat ibu membutuhkan layanan kesehatan persalinan di unit kesehatan. 11. Biaya persalinan adalah besarnya biaya yang dikeluarkan pada saat melahirkan kepada tenaga penolong persalinan. 12. Cara pembayaran adalah kemampuan responden dalam membiayai jasa penolong persalinannya baik dalam bentuk uang maupun benda/barang.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
13. Tempat bersalin adalah tempat yang dipilih oleh ibu dan anggota keluarga untuk melakukan proses melahirkan anak terakhir, berupa tempat puskesmas/polindes, rumah sendiri atau dirumah dukun bayi. 14. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah orang yang berpengaruh dalam memberi keputusan terhadap suatu tindakan dilingkungan keluarga yang terdiri dari istri, suami, suami dan istri, orang tua dan mertua.
3.6 Aspek Pengukuran Variabel pengetahuan diukur dengan menggunakan metode skoring dan diberikan pembobotan pada hasil jawaban responden. Berdasarkan total skor jawaban, pengetahuan dikategorikan sebagai berikut : 1. Tinggi, jika total skor jawaban responden ≥ 50% 2. Rendah, jika total skor jawaban responden < 50% Variabel sikap diukur dengan menggunakan metode skoring dan diberikan pembobotan pada hasil jawaban responden. Berdasarkan total skor jawaban, sikap dikategorikan sebagai berikut : 1. Baik, jika total skor jawaban responden ≥ 50% Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Kurang baik, jika total skor jawaban responden < 50% Variabel kebiasaan keluarga diukur dengan menggunakan metode skoring dan diberikan pembobotan pada hasil jawaban responden. Berdasarkan total skor jawaban, kebiasaan keluarga dikategorikan sebagai berikut : 1. Baik, jika total skor jawaban responden ≥ 50% 2. Kurang baik, jika total skor jawaban responden < 50%
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas dan Terikat Variabel Kategori Skala Ukur 1. Pemilihan 1. Tenaga profesional (dokter spesialis penolong kebidanan, dokter umum, bidan dan Ordinal persalinan perawat bidan 2. Tenaga dukun bayi 2. Pendidikan ibu 1. Tinggi, tamat SLTA-Akademik/PT Ordinal 2. Rendah, tidak sekolah tamat SD-SLTP 3. Pendidikan suami 1. Tinggi, tamat SLTA-Akademik/PT Ordinal 2. Rendah, tidak sekolah tamat SD-SLTP 4. Pengetahuan 1. Tinggi, jika skor ≥ 50% Ordinal 2. Rendah, jika skor < 50% 5. Sikap 1. Baik, jika skor ≥ 50% Ordinal 2. Kurang baik, jika skor < 50% 6. Sosioekonomi 1. Tinggi (≥ Rp. 1.000.000,-) Rasio keluarga 2. Rendah ( < Rp. 1.000.000,-) Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
7. Kebiasaan keluarga/budaya 8. Lokasi pelayanan kesehatan 9. Ketersediaan sarana transportasi 10. Keberadaan tenaga kesehatan 11. Biaya persalinan 12. Cara pembayaran 13. Tempat bersalin 14. Pengambilan keputusan dalam keluarga
1. Baik, jika skor ≥ 50% 2. Kurang baik, jika skor < 50% 1. Jarak dekat dan waktu tempuh sebentar 2. Jarak jauh dan waktu tempuh lama 1. Ada 2. Tidak ada 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3. 4. 5.
Ada Tidak ada Mahal (≥ Rp. 400.000,-) Murah ( < Rp. 400.000,-) Uang Gratis Puskesmas/Polindes Rumah sendiri/ rumah dukun bayi Istri Suami Suami dan istri Orangtua Mertua
Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal Rasio Ordinal Ordinal
Ordinal
3.7 Teknik Analisis Data Data dikumpulkan melalui tahapan editing, coding dan tabulating. Kemudian data dianalisis dengan cara bertahap yaitu: 1. Analisis Univariat Analisis ini untuk mendeskripsikan masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Statistik uji yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% ( α =5%). Keputusan uji ; Tolak Ho, jika ≤P
χ
2 H
≥
χ
2 C
α atau
, sebaliknya terima Ho. Bila hasil analisa bivariat mempunyai nilai
p<0.25, maka variabel tersebut dapat masuk dalam analisis multivariat. 3. Analisis Multivariat Analisis
ini
bertujuan untuk
mengetahui
variabel
bebas
yang
paling
mempengaruhi variabel terikat secara bermakna. Statistik uji yang digunakan adalah regresi logistik ganda.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai 4.1.1 Geografis Puskesmas Medang Kampai terletak di Kecamatan Medang Kampai yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Bukit Kapur. Kecamatan Medang Kampai mempunyai luas wilayah 677 km 2 , terdiri dari empat kelurahan yaitu Kelurahan Mundam, Teluk Makmur, Guntung dan Pelintung. Adapun Batas wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai sebagai berikut: a. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Bangko Kabupaten Rokan Hilir d. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Rupat
4.1.2 Kependudukan Penduduk Kecamatan Medang Kampai tahun 2007 berjumlah 7349 jiwa dengan 1791 kepala keluarga yang terdiri dari 4236 penduduk laki-laki dan 3113 penduduk perempuan.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.1 No 1 2 3 4
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2007
Kelurahan Mundam Teluk Makmur Guntung Pelintung Total
Laki-laki
Perempuan
Total
Persentase
817 786 504 2129 4236
692 819 319 1283 3113
1509 1605 823 3412 7349
20.6 21.8 11.2 46.4 100.0
Sumber: Data Kecamatan Medang Kampai Tahun 2007
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa penduduk terbanyak berada di Kelurahan Pelintung yaitu 3412 jiwa (46.4%) dan jumlah terkecil di Kelurahan Guntung 823 jiwa (11.2%).
4.1.3 Deskripsi Pelayanan Kesehatan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan dan data profil kesehatan Puskesmas Medang Kampai diketahui sarana kesehatan di Kecamatan Medang Kampai mempunyai 1 unit puskesmas induk, 2 unit puskesmas pembantu/Polindes, 9 unit posyandu, 2 unit Balai pengobatan swasta dan 1 praktek bidan swasta. Berdasarkan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai ada sebanyak 4 dokter umum dan 1 dokter gigi, 30 perawat dan bidan, 2 farmasi, 2 gizi, 1 sanitarian dan 2 teknisi medis. Jika dilihat dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada maka fasilitas kesehatan yang ada sudah mencukupi dan jarak terdekat ke fasilitas kesehatan dari pemukiman masyarakat ± 500 m dan jarak terjauh ± 10 km yang dapat ditempuh dengan kendaraan dan berjalan kaki. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Ditinjau dari jumlah Dukun bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medang Kampai terdapat 12 Dukun bayi, diantaranya 6 orang termasuk dukun bayi terlatih karena sudah pernah mendapatkan pelatihan dari petugas puskesmas dan mau bekerja sama/kemitraan dengan bidan dalam menangani persalinan.
4.2 Analisis Univariat Analisis univariat dimaksudkan untuk menggambarkan masing-masing variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. 4.2.1 Penolong Persalinan Ibu Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pemilihan Penolong Persalinan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Penolong Persalinan Tenaga Profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) Tenaga Dukun bayi Jumlah
n
%
50
50.0
50 100
50.0 100.0
Dari tabel 4.2. diketahui ada sebanyak 50 responden (50%) yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya dan tenaga Dukun bayi sebanyak 50 responden.
4.2.2 Pendidikan ibu Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Tingkat Pendidikan n % Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tidak sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Diploma Jumlah
3 46 29 21 1 100
3.0 46.0 29.0 21.0 1.0 100.0
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa 46% ibu yang berpendidikan SD dan hanya 1% ibu tamatan Diploma.
4.2.3 Pendidikan Suami Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Diploma Tamat Sarjana Jumlah
n
%
18 55 25 1 1 100
18.0 55.0 25.0 1.0 1.0 100.0
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa 55% ibu yang suaminya tamatan pendidikan SLTP sedangkan yang paling sedikit tingkat pendidikan Sarjana dan Diploma yaitu sama-sama sebesar 1%.
4.2.4 Pengetahuan Ibu Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Pengetahuan
n
%
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tinggi Rendah Jumlah
49 51 100
49.0 51.0 100.0
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa 51% ibu mempunyai pengetahuan rendah mengenai masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan dan masalah yang dihadapi selama kehamilan dan persalinan dan 49% termasuk ibu yang berpengetahuan tinggi mengenai masalah tersebut. Tingkat pengetahuan responden tersebut dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap beberapa pertanyaan tentang pengetahuan. Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Pertanyaan Pengetahuan n % 1. Berapa kali sebaiknya menjalani pemeriksaan kehamilan a. 1 kali triwulam pertama 1 1.0 b. 1 kali triwulan kedua 5 5.0 c. Minimal 4 kali selama masa kehamilan 36 36.0 d. Sesering mungkin 58 58.0 2. Tahukah Ibu manfaat pemeriksaan kehamilan a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu 3.
Apa saja tanda-tanda persalinan yang ibu ketahui a. Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan b. Keluar air-air dari kemaluan ibu c. Keluar darah dari kemaluan ibu d. Item a dan b
4. Bahaya yang dihadapi ibu saat hamil yang berdampak pada janin dan proses persalinan tersebut a. Perdarahan b. Gerakan janin tidak ada & KPD
47 31 22
47.0 31.0 22.0
12 24 2 58
12.0 24.0 2.0 58.0
34 25
34.0 25.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
c. Ibu tidak makan/minum dan muntah terus & KPD d. Gerak janin tidak ada e. Semuanya berbahaya
18 11 12
18.0 11.0 12.0
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa masih ada ibu kurang tepat menyebutkan frekuensi periksa kehamilan yang sebaiknya minimal 4 kali selama masa kehamilan (36%) dan masih ada yang tidak tahu (22%) atau pun kurang tahu (31%) manfaat dari pemeriksa kehamilan serta 12% ibu yang lebih mengetahui bahaya yang dihadapi ibu saat hamil dan berdampak pada janin dan proses persalinan. 4.2.5 Sikap Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Sikap
Baik Kurang baik Jumlah
n
%
41 59 100
41.0 59.0 100.0
Tabel 4.7 diperoleh 59% ibu memiliki sikap yang kurang baik terhadap masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan selama masa kehamilan dan persalinan dan hanya 41 % bersikap baik terhadap masalah tersebut. Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan/pernyataan sikap diketahui hampir sebagian besar mereka beranggapan salah terhadap masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan kehamilan dan persalinan ini. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Terhadap Pertanyaan Sikap di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai tahun 2008 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Pertanyaan Sikap 1. Ibu hamil menjalani pemeriksaan minimal 4 kali kunjungan selama masa hamil 2. Jika pemeriksaan kehamilan dilakukan ketika usia kandungan memasuki triwulan ketiga 3. Ibu hamil yang mengalami pembengkakan pada tangan, kaki dan wajah adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya 4. Persalinan oleh Dukun bayi merupakan salah satu alternatif cara ibu/keluarga mengatasi kesulitan ekonomi keluarga dan sangat membantu ibu/keluarga dalam meringankan pekerjaan rumah tangga
Setuju
%
Tidak Setuju
%
100
100.0
0
0.0
22
22.0
78
78.0
71
71.0
29
29.0
67
67.0
33
33.0
Tabel 4.8 (Lanjutan) Pertanyaan/Pernyataan Sikap 5. Ibu dan keluarga merasa nyaman bila persalinan ditolong oleh Dukun bayi 6. Ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan akan mengalami kesulitan dalam persalinan bahkan terancam kematian
Setuju
%
Tidak Setuju
%
75
75.0
25
25.0
83
83.0
17
17.0
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa responden tidak setuju jika pemeriksaan kehamilan dilakukan ketika usia kandungan memasuki triwulan ketiga (78%) dengan alasan sejak usia kandungan masih muda (triwulan pertama) ibu hamil harus sering sering mengontrol kandungannya (minimal 4 kali kunjungan) selama masa kehamilan. Hal ini sebagai upaya mengatasi adanya kesulitan atau pun komplikasi kehamilan yang dialami ibu hamil. Berdasarkan setuju tidaknya persalinan oleh Dukun bayi merupakan salah satu alternatif dalam penolong persalinan, 67% Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
responden menyatakan setuju jika persalinan oleh dukun bayi merupakan salah satu alternatif cara ibu/keluarga mengatasi kesulitan ekonomi keluarga dan sangat membantu ibu/keluarga dalam meringankan pekerjaan rumah tangga.
4.2.6 Sosioekonomi Keluarga Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Biaya Sosioekonomi Keluarga per Bulan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai tahun 2008 Tingkat Sosioekonomi Tinggi ( ≥ Rp. 1.000.000,-) Rendah ( < Rp. 1.000.000,-) Jumlah
n
%
28 72 100
28.0 72.0 100.0
Dari tabel 4.9. diketahui bahwa tingkat pengeluaran biaya kebutuhan sosioekonomi keluarga termasuk rendah yaitu 72% sedangkan 28% keluarga mempunyai tingkat pengeluaran biaya yang tertinggi. Besar rerata pengeluaran biaya sosioekonomi per bulan sekitar Rp.990.000,-. Adapun pengeluaran biaya oleh keluarga digunakan untuk biaya makan, biaya pendidikan anak, biaya kesehatan dan biaya tak terduga.
4.2.7 Kebiasaan Keluarga/Budaya Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Keluarga/Budaya di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Kebiasaan Keluarga/Budaya n % 1. Kebiasaan tempat berobat yang dikunjungi a. Puskesmas/RS/Praktek dokter/bidan 95 95.0 b. Dukun/paranormal 5 5.0 2. Menjalani pemeriksaan kehamilan a. Pernah 100 100.0 b. Tidak pernah 0 0.0 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3. Kebiasaan tempat memeriksakan kehamilan a. Puskesmas/RS/Praktek dokter/bidan b. Dukun bayi 4. Frekuensi memeriksakan kehamilan anak terakhir a. 1 kali triwulan pertama b. 2 kali triwulan kedua c. ≥ 4 kali selama masa kehamilan 5. Tindakan ibu mengatasi kesulitan hamil/persalinan a. Segera dibawa ke puskesmas, rumah sakit, klinik b. Dibawa ke dukun bayi c. Diobati sendiri d. Tidak mengalami kesulitan
69 31
69.0 31.0
1 42 57
1.0 42.0 57.0
44 8 1 47
44.0 8.0 1.0 47.0
Dari tabel 4.10 diketahui kebiasaan keluarga responden untuk berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (95%) dan masih ada keluarga yang berobat ke dukun bayi (5%). Berdasarkan kegiatan memeriksakan kandungan, seluruh responden menjalani kebiasaan ini (100%) dan responden memeriksakan kehamilannya ke puskesmas/RS/praktek dokter/bidan sebesar 69% sedangkan 31 % lebih memilih ke dukun bayi. Frekuensi melakukan pemeriksaan kehamilan oleh responden sebanyak minimal 4 kali selama masa kehamilan (57%) dan 44% responden segera dibawa ke puskesmas/rumah sakit/klinik ketika mengalami kesulitan kehamilan.
4.2.8 Lokasi Pelayanan Kesehatan Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Jauh Dekatnya Jarak Lokasi Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Lokasi Pelayanan Kesehatan n % Jarak dekat dan waktu tempuh singkat 45 45.0 Jarak jauh dan waktu tempuh lama 55 55.0 Jumlah 100 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Dari tabel 4.11 diperoleh sebesar 55% responden menyatakan bahwa jarak dan waktu tempuh ke lokasi pelayanan kesehatan dari tempat tinggal mereka termasuk jauh dan lama.
4.2.9 Ketersediaan Sarana Transportasi Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sarana Transportasi di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Ketersediaan Sarana Transportasi n % Ada 81 81.0 Tidak ada 19 19.0 Jumlah 100 100.0
Dari tabel 4.12 diperoleh sebesar 81% responden memiliki akses ketersediaan sarana transportasi pergi ke pelayanan kesehatan diantaranya berupa angkutan umum dan motor pribadinya.
4.2.10 Keberadaan Tenaga Kesehatan Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Keberadaan Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Keberadaan Tenaga Kesehatan n % Ada 43 43.0 Tidak ada 57 57.0 Jumlah 100 100.0
Dari tabel 4.13 diperoleh sebesar 5% responden menyatakan sering mendapatkan kesulitan tentang keberadaan petugasnya salah satunya disaat kunjungan ke puskesmas, petugas selalu datang terlambat, bahkan sering tidak Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
datang. Sementara 43% responden menyatakan tidak pernah mendapatkan kesulitan terhadap keberadaan tenaga kesehatan.
4.2.11 Biaya Persalinan Tabel 4.14
Mahal Murah
Distribusi Responden Berdasarkan Biaya Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Biaya Persalinan n % 23 23.0 77 77.0 Jumlah 100 100.0
Dari tabel 4.14 diperoleh sebesar 77% responden membayar biaya persalinan kurang dari Rp.400.000,- atau termasuk murah. Sementara 23% responden menyatakan biaya persalinan diatas dan sama Rp. 400.000,- atau termasuk kategori mahal.
4.2.12 Cara Pembayaran Tabel 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan Cara Pembayaran Biaya Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Cara Pembayaran n % Uang 89 89.0 Tidak membayar/gratis 11 11.0 Jumlah 100 100.0 Dari tabel 4.15 diketahui 89% responden membayar sendiri biaya persalinan
dan sebagian dari mereka mendapatkan keringanan pembayaran yaitu dengan cara angsuran. Sementara 11% responden mendapatkan keringanan untuk tidak membayar biaya persalinan, hal ini karena adanya faktor kekeluargaan antara responden dengan penolong persalinan dan kepemilikan kartu ASKESKIN. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4.2.13 Tempat Bersalin Tabel 4.16
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Bersalin Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Tempat Bersalin n % Puskesmas/Polindes 18 18.0 Rumah sendiri/rumah dukun bayi 82 82.0 Jumlah 100 100.0 Dari tabel 4.16 diketahui 82% responden lebih banyak memilih tempat
bersalin
di
rumah
sendiri/rumah
dukun
bayi
dan
18%
dilakukan
di
puskesmas/Polindes. Persalinan di rumah ada juga ditangani atas kemitraan bidan dan Dukun bayi.
4.2.14 Pengambilan keputusan dalam keluarga Tabel 4.17
Distribusi Responden Berdasarkan Pengambilan Keputusan Terhadap Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskemas Medang Kampai Tahun 2008 Pengambilan keputusan dalam keluarga n % Istri 26 26.0 Suami 29 29.0 Suami istri 25 25.0 Orang tua 14 14.0 Mertua 6 6.0 Jumlah 100 100.0 Dari tabel 4.17 menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dalam keluarga
responden paling banyak adalah suami (29%) dan yang paling sedikit adalah mertua (6%)
4.3 Analisis Bivariat Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Analisis bivariat dimaksudkan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Pada analisis bivariat ini juga
menentukan variabel independen yang layak masuk sebagai kovariat dalam analisis multivariat dengan ketentuan nilai p < 0.25. 4.3.1 Pengaruh Persalinan
Pendidikan
Ibu
Terhadap
Pemilihan
Pertolongan
Tabel 4.18. Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Pendidikan Tenaga Dukun Tenaga p Ibu bayi Profesional n % n % n % Tinggi 5 22.7 17 77.3 22 100.0 Rendah 45 57.7 33 42.3 78 100.0 0.008 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pemilihan penolong persalinan ditemukan sebanyak 33 (42.3%) ibu berpendidikan rendah atau tamatan SD-SLTP memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya, sedangkan diantara ibu yang berpendidikan tinggi atau minimal tamatan SLTA sebanyak 17 (77.3%) memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Secara statistik terbukti ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.008) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p< 0.25).
4.3.2
Pengaruh
Pendidikan
Suami
Terhadap
Pemilihan
Pertolongan
Persalinan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.19. Pengaruh Pendidikan Suami Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Pendidikan Tenaga Dukun Tenaga p Suami bayi Profesional n % n % n % Tinggi 5 18.5 22 81.5 27 100.0 Rendah 45 61.6 28 38.4 73 100.0 0.000 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0
Hasil analisis pengaruh tingkat pendidikan suami terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh 22 (81.5%) ibu yang suaminya berpendidikan rendah yaitu tamatan SD-SLTP memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan diantara ibu yang suaminya berpendidikan tinggi yaitu minimal tamatan SLTA sebanyak 28 (38.4%) yang memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan. Secara statistik terbukti ada pengaruh yang bermakna dari pendidikan suami terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.000) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p< 0.25).
4.3.3
Pengaruh
Pengetahuan
Ibu
Terhadap
Pemilihan
Pertolongan
Persalinan Tabel 4.20 Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Pengetahuan Tenaga Dukun Tenaga p Ibu bayi Profesional n % n % n % Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tinggi Rendah Jumlah
10 40 50
20.4 78.4 50.0
39 11 50
79.6 21.6 50.0
49 51 100
100.0 100.0 100.0
0.000
Hasil analisis pengaruh antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh sebanyak 11 (21.6%) ibu yang berpengetahuan rendah memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan diantara ibu yang berpengetahuan tinggi ada sebanyak 39 (79.6%) yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Secara statistik terbukti ada pengaruh yang bermakna dari pengetahuan yang dimiliki ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.000) dan dapat dilanjutkan ke dalam analisis multivariat (p<0.25).
4.3.4 Pengaruh Sikap Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan Tabel 4.21 Pengaruh Sikap Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Tenaga Dukun Tenaga Sikap p bayi Profesional n % n % n % Baik 20 48.8 21 51.2 41 100.0 Kurang baik 30 50.8 29 49.2 59 100.0 1.000 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis pengaruh sikap ibu terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 29 (49.2%) ibu yang bersikap kurang baik terhadap upaya perawatan selama masa kehamilan dan persalinan yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya, sedangkan diantara ibu yang bersikap baik ada sebanyak 21 (51.2%) memilih tenaga persalinan yang sama. Secara statistik tidak ada pengaruh yang bermakna dari sikap ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=1.000) dan variabel sikap tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
4.3.5
Pengaruh Sosioekonomi Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan
Tabel 4.22 Pengaruh Sosioekonomi Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Sosioekonomi Tenaga Dukun Tenaga p Keluarga bayi Profesional n % n % n % Tinggi 7 25.0 21 75.0 28 100.0 Rendah 43 59.7 29 40.3 72 100.0 0.004 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh sosioekonomi keluarga terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 21 (75%) ibu yang tinggi tingkat pengeluaran biaya kebutuhan hidup keluarga namun tetap memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara keluarga yang termasuk rendah tingkat pengeluaran biaya hidupnya sebanyak 29 (40.3%) ibu memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara statistik dibuktikan ada pengaruh yang bermakna Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
dari tingkat pengeluaran biaya sosioekonomi keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan (p=0.004) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p< 0.25).
4.3.6 Pengaruh antara Kebiasaan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan Tabel 4.23 Pengaruh Kebiasaan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Kebiasaan Tenaga Dukun Tenaga p Keluarga bayi Profesional n % n % n % Baik 23 32.9 47 67.1 70 100.0 Kurang baik 27 90.0 3 10.0 30 100.0 0.000 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh kebiasaan keluarga terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 3 (10%) ibu yang mempunyai kebiasaan keluarga kurang baik dalam perilaku pencarian dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ternyata memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sementara diantara ibu yang mempunyai kebiasaan baik ada 47 (67.1%) yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara statistik dibuktikan ada pengaruh yang bermakna antara kebiasaan keluarga dengan pemilihan pertolongan persalinan (p=0.000) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p< 0.25).
4.3.7 Pengaruh Lokasi Pelayanan Pertolongan Persalinan
Kesehatan
Terhadap
Pemilihan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.24 Pengaruh Lokasi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Tenaga Dukun Tenaga Lokasi Yankes p bayi Profesional n % n % n % Dekat 20 44.4 25 55.6 45 100.0 Jauh 30 54.5 25 45.5 55 100.0 0.421 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh lokasi pelayanan kesehatan terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 25 (45.5%) ibu yang jauh dari lokasi fasilitas pelayanan kesehatan yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sementara diantara ibu yang tempat tinggal dekat dengan lokasi fasilitas pelayanan kesehatan ada 25 (55.6%) yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara statistik tidak ada pengaruh yang bermakna dari lokasi pelayanan kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.421) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
4.3.8 Pengaruh Ketersediaan Pertolongan Persalinan
Transportasi
Terhadap
Pemilihan
Tabel 4.25 Pengaruh Ketersediaan Transportasi Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Ketersediaan Penolong Persalinan Jumlah p Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Transportasi
Ada Tidak ada Jumlah
Tenaga Dukun bayi n % 41 50.6 9 47.4 50 50.0
Tenaga Profesional n % 40 49.4 10 52.6 50 50.0
n 81 19 100
% 100.0 100.0 100.0
1.000
Hasil analisis pengaruh ketersediaan transportasi terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 10 (52.6%) ibu tidak ada akses transportasi ke fasilitas pelayanan kesehatan, namun mereka memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang mempunyai transportasi ada sebanyak 40 (49.4%) memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik ditemukan tidak ada pengaruh yang bermakna dari ketersediaan transportasi terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=1.000) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
4.3.9 Pengaruh Keberadaan Pertolongan Persalinan
Tenaga
Kesehatan
Terhadap
Pemilihan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.26 Pengaruh Keberadaan Tenaga Kesehatan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Keberadaan Jumlah Tenaga Dukun Tenaga Tenaga p bayi Profesional Kesehatan n % n % n % Ada 20 46.5 23 53.5 43 100.0 Tidak ada 30 52.6 27 47.4 57 100.0 0.686 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 27 (47.4%) ibu menyatakan petugas kesehatan sulit ditemui disaat membutuhkan layanan persalinan namun mereka tetap memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sedangkan diantara ibu yang menyatakan tidak menemukan kesulitan atas keberadaan petugas sebanyak 23 (53.5%) memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik ditemukan tidak ada pengaruh yang bermakna dari keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.686) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
4.3.10 Pengaruh Biaya Persalinan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.27 Pengaruh Biaya Persalinan Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Biaya Tenaga Dukun Tenaga p Persalinan bayi Profesional n % n % n % Murah 50 64.9 27 35.1 77 100.0 Mahal 0 0.0 23 100.0 23 100.0 0.000 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh biaya persalinan terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 23 (100%) ibu yang biaya persalinan termasuk mahal dan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sedangkan diantara ibu yang biaya persalinan termasuk murah ada 27 (35.1%) memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik
ditemukan ada pengaruh yang bermakna dari biaya persalinan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.000) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p<0.25).
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4.3.11
Pengaruh
Cara Pembayaran Terhadap Pemilihan Pertolongan
Persalinan Tabel 4.28 Pengaruh Cara Pembayaran Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Cara Tenaga Dukun Tenaga p Pembayaran bayi Profesional n % n % n % Uang 43 48.3 46 51.7 89 100.0 Gratis 7 63.6 4 36.4 11 100.0 0.523 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh cara pembayaran terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 46 (51.7%) ibu cara pembayarannya menggunakan uang yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan 4 (36.4%) ibu yang tidak membayar/ gratis atas biaya persalinannya dengan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik tidak ditemukan ada pengaruh yang bermakna dari biaya persalinan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.523) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4.3.12 Pengaruh Tempat Bersalin Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan Tabel 4.29 Pengaruh Tempat Bersalin Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Jumlah Tenaga Tenaga Tempat Bersalin p Dukun bayi Profesional n % n % n % Puskesmas/polindes 0 0.0 18 100.0 18 100.0 Rumah sendiri/dukun bayi 50 61.0 32 39.0 82 100.0 0.795 Jumlah 50 50.0 50 50.0 100 100.0 Hasil analisis pengaruh tempat bersalin terhadap pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 32 (39%) ibu yang persalinannya di rumah memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Sedangkan ibu yang bersalin di puskesmas/polindes ada 18 (100%). Secara statistik tidak ditemukan ada pengaruh yang bermakna dari tempat bersalin terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.795) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25).
4.3.13
Pengaruh Pengambil Keputusan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan
Tabel 4.30 Pengaruh Pengambil Keputusan Keluarga Terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008 Penolong Persalinan Pengambil Jumlah Tenaga Dukun Tenaga Keputusan p bayi bayi Profesional Keluarga n % n % n % Istri 1 3.8 25 96.2 26 100.0 Suami 20 69.0 9 31.0 29 100.0 0.000 Suami / Istri 11 44.0 14 56.0 25 100.0 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Orang tua Mertua Total Hasil analisis
12 85.7 2 6 100.0 0 50 50.0 50 pengaruh pengambilan
14.3 14 0.0 6 50.0 100 keputusan dalam
100.0 100.0 100.0 keluarga terhadap
pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 9 (31%) ibu yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya pada suami dan keputusan pada istri ada sebanyak 25 (96.2%), sedangkan keputusan dari kesepakatan antara suami istri ada sebanyak 14 (56%). Secara statistik dibuktikan adanya pengaruh yang bermakna dari pengambil keputusan dalam keluarga terhadap pemilihan penolong persalinan ini (p=0.000) dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p<0.25).
4.4 Analisis Multivariat Analisis regresi logistik ganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Berdasarkan analisis chi square dengan penetapan tingkat kemaknaan 25% dari 13 variabel independen yang dianalisis diperoleh 7 variabel ( pendidikan ibu, pendidikan suami, pengetahuan ibu, sosioekonomi
keluarga,
kebiasaan
keluarga/budaya,
biaya
persalinan
dan
pengambilan keputusan dalam keluarga) yang memenuhi kriteria tersebut dan layak untuk dimasukkan pada model analisis multivariat. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.29. Tabel 4.31. Tingkat kemaknaan Hasil Analisis Bivariat Variabel
p
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1. Pendidikan ibu 2. Pendidikan Suami 3. Pengetahuan Ibu 4. Sikap 5. Sosioekonomi Keluarga Tabel 4.31. (Lanjutan)
0.008 0.000 0.000 1.000 0.004
Variabel 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
p
Kebiasaan Keluarga/budaya Lokasi Pelayanan Kesehatan Ketersediaan Transportasi Keberadaan Tenaga Kesehatan Biaya Persalinan Cara Pembayaran Tempat Bersalin Pengambilan Keputusan dalam Keluarga
0.000 0.421 1.000 0.686 0.000 0.523 0.795 0.000
Variabel pendidikan ibu, pendidikan suami, pengetahuan ibu, sosioekonomi keluarga, kebiasaan keluarga/budaya, biaya persalinan dan pengambilan keputusan dalam keluarga mempunyai nilai p < 0.25 dan diolah secara bersama-sama dengan menggunakan metode forward stepwise pada tingkat kepercayaan 95%. Pada tabel 4.32 terdapat 4 variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan penolong persalinan.
Tabel 4.32.
Hasil Analisis Regresi Kepercayaan 95%
Logistik
Ganda
dengan
tingkat
Variabel
B
Exp (B) (OR)
95% CI for Exp (B)
p
Pendidikan Suami (ddks) Sosioekonomi keluarga (sosek) Kebiasaan Keluarga/budaya
1.832 1.581 2.159
6.248 4.859 8.664
1.466-26.622 1.200-19.678 1.286-58.374
0.013 0.027 0.027
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
(kb) Pengambilan keputusan keluarga Istri (ppi) Suami (pps) Suami dan istri (ppsi) Konstanta
-2.010 -1.207 -2.212
0.010 0.040 0.040
-4.637
0.010
0.001-0.103 0.004-0.626 0.003-0.626
0.000 0.006 0.022 0.039
Berdasarkan tabel 4.32. diketahui besar risiko (Odds Ratio) variabel pendidikan suami adalah 6.248 yang berarti bahwa istri yang suaminya berpendidikan minimal tamatan SLTA memiliki peluang 6 kali lebih besar memilih tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) sebagai penolong persalinan dibandingkan istri yang bersuami tamatan SD SLTP setelah dikontrol variabel sosioekonomi, kebiasaan keluarga/budaya dan pengambilan keputusan keluarga (95% CI : 1.466-26.622). Besar risiko (Odds Ratio) variabel sosioekonomi keluarga adalah 4.859 yang berarti bahwa ibu yang keluarganya mempunyai tingkat sosioekonomi rendah atau kurang dari Rp. 1.000.000, memiliki peluang 5 kali lebih besar untuk memilih tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu yang keluarganya mempunyai tingkat sosioekonomi tinggi setelah dikontrol variabel pendidikan suami, kebiasaan keluarga/budaya dan pengambilan keputusan keluarga (95% CI : 1.200-19.678). Besar risiko (Odds Ratio) variabel kebiasaan keluarga/budaya adalah 8.644 yang berarti bahwa ibu yang keluarganya mempunyai kebiasaan baik dalam mencari Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peluang 9 kali lebih besar untuk memilih tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu dengan kebiasaan keluarga yang buruk setelah dikontrol variabel pendidikan suami, sosioekonomi keluarga dan pengambilan keputusan keluarga (95% CI : 1.286-58.374). Dari empat variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan penolong persalinan, kebiasaan keluarga/budaya merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap pemilihan penolong persalinan. Besar risiko (Odds Ratio) variabel pengambilan keputusan oleh istri, suami dan suami istri masing-masing adalah 0.010 0.040 dan 0.040 yang berarti bahwa pengambilan keputusan oleh istri 0.010 kali lebih kecil peluang untuk memilih tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) sebagai penolong persalinan dibandingkan keputusan dari suami atau pun dari kesepakatan suami istri setelah dikontrol variabel pendidikan suami, sosioekonomi keluarga dan kebiasaan keluarga/budaya (95% CI : 0.001-0.103).
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 42.3% ibu berpendidikan rendah atau tamatan SD-SLTP memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya, sedangkan diantara ibu yang berpendidikan tinggi atau minimal tamatan SLTA 77.3% memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Analisis regresi logistik ganda membuktikan tidak ada pengaruh yang bermakna dari pendidikan ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.105). Tidak berpengaruhnya tingkat pendidikan ibu dalam pemilihan penolong persalinan dikarenakan adanya faktor sosial budaya yang masih kuat dalam kehidupan sosial masyarakat Medang Kampai. Peneliti menemukan responden yang berlatarbelakang pendidikan Diploma (100%) memanfaatkan jasa dukun dalam proses kelahiran anaknya. Alasan responden tersebut dikarenakan orang tua adalah dukun bayi di kampung itu, mau tak mau memanfaatkan jasa dukun bayi dalam proses persalinannya. Selain adanya faktor kekerabatan, dorongan orang tua untuk memilih jasa dukun bayi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan (85.7%) dengan anggapan bahwa orang tua sudah mengalaminya. Kondisi ini tidak sejalan dengan pendapat Harnani (2004) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang mempunyai pengaruh yang eksponensial dengan tingkat kesehatan yaitu
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan berkesinambungan.
5.2 Pengaruh Pendidikan Suami terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 38.4% ibu yang suaminya berpendidikan rendah yaitu tamatan SD-SLTP memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan diantara ibu yang suaminya berpendidikan tinggi yaitu minimal tamatan SLTA yaitu 81.5% memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan. Secara analisis regresi logistik ganda membuktikan ada pengaruh yang bermakna dari pendidikan suami terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.000). Pendidikan suami yang rendah akan mempengaruhi daya nalar suami atau keluasan wawasannya sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan dalam pemilihan jasa penolong persalinan istrinya. Penelitian menemukan 66.7% ibu yang menggunakan tenaga dukun dalam persalinannya, seluruhnya mempunyai suami berpendidikan SD. Hasil penelitian diperkuat dengan penelitian Umami dan Puspitasari (2007) yang membuktikan adanya pengaruh bermakna antara tingkat pendidikan suami dengan peran suami selama proses kehamilan sampai masa nifas istri di Kelurahan Bulurejo Kabupaten Jombang. Peran suami tersebut salah satunya mengambil keputusan yang tepat terhadap pemilihan penolong persalinan dengan melihat kondisi istrinya. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
5.3 Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menuinjukkan 21.6% ibu yang berpengetahuan rendah memilih tenaga profesional sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan diantara ibu yang berpengetahuan tinggi ada 79.6% memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Secara analisis regresi logistik ganda membuktikan tidak ada pengaruh dari pengetahuan ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.654). Sama halnya dengan tingkat pendidikan ibu, baik tidaknya pengetahuan ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan tidak memberikan kontribusi dalam pemilihan penolong persalinan. Kadang dalam kelompok masyarakat faktor budaya merupakan penghalang seseorang untuk mengambil suatu keputusan atas dirinya sendiri. Peneliti menemukan responden yang memiliki tingkat pendidikan SLTA (19%) dan sangat banyak mengetahui masalah yang berkaitan dengan upaya perawatan kehamilan serta persalinan, menggunakan jasa dukun bayi sebagai penolong proses kelahiran anaknya. Penggunaan jasa dukun bayi ini dikarenakan keputusan dari suami (69%), dimana suami mempertimbangkan pemilihan jasa tersebut karena adanya unsur segan dan menghargai dukun bayi tersebut sebagai orang yang disegani dilingkungan tempat tinggal.
5.4 Pengaruh Sikap Ibu terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis bivariat menunjukkan 49.2% ibu yang bersikap kurang baik terhadap upaya perawatan selama masa kehamilan dan persalinan yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya, sedangkan diantara ibu yang bersikap baik 51.2% memilih tenaga persalinan yang sama. Secara statistik chi square membuktikan tidak ada pengaruh yang bermakna dari sikap ibu terhadap pemilihan penolong persalinan (p=1.000) dan variabel sikap tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Peneliti menemukan responden berlatar belakang pendidikan dan pengetahuan yang tinggi mempunyai sikap baik dalam menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin serta bersikap baik dalam upaya perawatan bayi, namun tetap mengandalkan jasa dukun bayi dalam proses kelahiran anaknya. Sebagaimana pendapat Azwar (2007) yang menyatakan bahwa pembentukan sikap seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik orang tersebut. Faktor tersebut bisa berupa pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, media informasi dan faktor emosional orang itu sendiri. Berdasarkan pernyataan ibu yang menjelaskan bahwa pemanfaatan dukun bayi dalam proses persalinan karena adanya kebiasaan/tradisi yang turun temurun baik dari garis turunan orang tua (85.7%) maupun mertua (100%) dan diperkuat adanya pengaruh suami untuk menuruti saran yang diberikan orang yang disegani (berlaku faktor kesenioran).
5.5 Pengaruh Sosioekonomi Keluarga terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis bivariat menunjukkan 75% ibu yang tinggi tingkat pengeluaran biaya kebutuhan hidup keluarga namun tetap memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang termasuk rendah tingkat pengeluaran biaya hidup keluarga 40.3% memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara analisis regresi logistik ganda membuktikan adanya pengaruh kondisi sosioekonomi keluarga terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.027). Besar pengeluaran biaya kebutuhan sosioekonomi keluarga berupa biaya pendidikan, makan, kesehatan serta biaya tidak terduga sekitar Rp.990.000,- per bulan. Meskipun sebagian besar tingkat biaya kebutuhan sosioekonomi keluarga termasuk rendah (72%), namun bila dibandingkan dengan besarnya pendapatan keluarga per bulan ≥( Rp. 786.000, -) tidak sebanding bahkan 38% dari mereka mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sosioekonomi keluarga. Dengan adanya keadaan
ketidakseimbangan antara biaya sosioekonomi keluarga dengan
pendapatan keluarga per bulan, memberikan kontribusi yang bagi keluarga untuk memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan. Sebagaimana yang ditemukan oleh Suprapto (2002) bahwa pencarian pertolongan persalinan dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi lokasi tempat tinggal, dan karakteristik ibu/bapak.
5.6 Pengaruh Kebiasaan Keluarga/Budaya terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis bivariat 10% ibu yang mempunyai kebiasaan keluarga kurang baik dalam perilaku pencarian dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ternyata memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sementara diantara ibu yang mempunyai kebiasaan baik ada 67.1% yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara analisis regresi logistik ganda dibuktikan ada pengaruh yang bermakna dari kebiasaan keluarga terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.027). Hasil penelitian ini dipertegas dengan pendapat Yultera yang dikutip Harnani (2004), dengan adanya faktor budaya yang berpengaruh dengan kebiasaan keluarga dan masyarakat, faktor sosial meliputi jarak rumah yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan dan keterbatasan sarana transportasi sehingga lebih mudah menghubungi dukun serta faktor ekonomi yang menyatakan bahwa biaya jasa dukun lebih murah dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Norma sosial dan keyakinan yang ada di masyarakat akan mempengaruhi seseorang dalam bertindak untuk menggunakan suatu jasa pelayanan persalinan yang tersedia. Pada penelitian dari 100 ibu yang menjalani pemeriksaan kehamilan, masih ditemukan 31% pemeriksaan tersebut ditangani oleh dukun bayi dengan alasan selain dekat mereka merasa nyaman dan puas karena dukun memberikan layanan pengurutan yang di mulai dari usia kandungan 7 bulan dan akan berlanjut sampai pada proses persalinan serta perawatan masa nifas dan 29% tindakan ibu ini karena dorongan dari orang tua yang dianggap lebih berpengalaman. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan informasi dari beberapa bidan desa, ada juga masyarakat yang menjalani pemeriksaan kehamilan pada petugas kesehatan, namun ketika proses kelahiran mereka cenderung menggunakan jasa dukun bayi. Peneliti juga menemukan suatu daerah di Medang Kampai yang menjalankan sistem kemitraan antara bidan desa dengan dukun bayi dalam menangani persalinan pada ibu hamil (20%), namun kemitraan tersebut merupakan dilema bagi masyarakat dari segi biaya persalinan.
5.7 Pengaruh Lokasi Pelayanan Kesehatan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 45.5% ibu yang jauh dari lokasi fasilitas pelayanan kesehatan yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sementara diantara ibu yang tempat tinggal dekat dengan lokasi fasilitas pelayanan kesehatan ada 55.6% yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Secara statistik Chi square tidak ada pengaruh yang bermakna dari lokasi pelayanan kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.421) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Berdasarkan informasi responden jarak lokasi pelayanan kesehatan dari pemukiman paling jauh sekitar 10 km dan waktu tempuh 35 menit. Kondisi ini tidak menjadi hambatan bagi mereka dalam mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, karena bidan desa bersedia datang ke rumah pasien yang membutuhkan pertolongan persalinan. Namun faktor kebiasaan keluarga yang mempengaruhi mereka untuk mempercayakan persalinan ditangani oleh dukun. Kondisi di lapangan tidak jauh Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
berbeda dengan pendapat Maas (2004) yang menyatakan bahwa pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada dasarnya disebabkan karena dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari serta adanya keterbatasan jangkauan sarana pelayanan kesehatan.
5.8
Pengaruh Ketersediaan Sarana Transportasi terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 52.6% ibu tidak ada akses transportasi ke
fasilitas pelayanan kesehatan, namun mereka memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang mempunyai transportasi ada 49.4% memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik Chi square ditemukan tidak ada pengaruh yang bermakna dari ketersediaan transportasi terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=1.000) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Keterbatasan ketersediaan transportasi ke pelayanan kesehatan disaat ibu membutuhkan bukan salah satu hambatan bagi mereka. Banyak cara yang bisa diatasi oleh keluarga dalam menghadapi kesulitan selama mengakses pelayanan kesehatan. Salah satu yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan disaat proses kehamilan adalah kesiapan bidan desa untuk berkunjung ke rumah pasiennya (39%). Bagi mereka yang mempunyai keterbatasan akses
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
transportasi ke fasilitas kesehatan, mereka akan memanfaatkan jasa dukun sebagai salah satu alternatif (19%).
5.9
Pengaruh Keberadaan Tenaga Kesehatan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 47.4% ibu menyatakan petugas kesehatan
sulit ditemui disaat membutuhkan layanan persalinan namun mereka tetap memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sedangkan diantara ibu yang menyatakan tidak menemukan kesulitan atas keberadaan petugas 53.5% memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil perhitungan statistik chi square ditemukan tidak ada pengaruh yang bermakna dari keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.686) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Ditemukannya kesulitan terhadap keberadaan tenaga kesehatan oleh responden disaat menjalani pemeriksaan kehamilan berupa petugas selalu datang terlambat (2%) dan sering tidak datang (1%). Seperti halnya ketersediaan transportasi, responden tidak mempermasalahkan keberadaan tenaga kesehatan, oleh sebab adanya alternatif jasa penolong persalinan (dukun bayi) yang berpengalaman.
5.10
Pengaruh Biaya Persalinan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 23 (100%) ibu yang biaya persalinan
termasuk mahal dan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Sedangkan diantara ibu yang biaya persalinan termasuk murah ada 27 (35.1%) memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda
membuktikan tidak ada pengaruh dari biaya persalinan
terhadap pemilihan penolong persalinan (p=0.248). Berdasarkan informasi dari responden, biaya persalinan yang paling rendah Rp. 25.000,- dan yang paling tinggi Rp. 700.000,-. setelah dikategorikan menjadi < Rp. 400.000,- dan > Rp. 400.000,-. Bagi 20% responden yang persalinannya ditangani oleh bidan dan dukun (kemitraan) mereka dikenakan biaya persalinan sekitar Rp. 550.000,- besar biaya ini menurut mereka sudah termasuk mahal dan mereka lebih cenderung untuk memilih penolong persalinan dari salah satu tenaga tersebut. Maas (2004) menyatakan bahwa pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada dasarnya disebabkan karena dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari serta adanya keterbatasan jangkauan sarana pelayanan kesehatan.
5.11
Pengaruh Cara Pembayaran terhadap Pemilihan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat menunjukkan 51.7% ibu cara pembayarannya
menggunakan uang yang memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan 36.4% ibu yang tidak membayar/gratis atas biaya persalinannya dengan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya. Berdasarkan hasil Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
perhitungan statistik chi square menunjukkan tidak ditemukan ada pengaruh yang bermakna dari cara pembayaran biaya persalinan terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.523) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Sebesar 11% ibu menyatakan mendapat keringanan biaya persalinan berupa tidak membayar/gratis baik yang menggunakan tenaga dukun maupun tenaga profesional. Sebagian yang tidak membayar dikarenakan adanya hubungan kekerabatan dengan dukun (6%) dan adanya kepemilikan kartu ASKES bagi yang menggunakan jasa tenaga profesional. Namun bagi ibu yang membayar secara tunai (89%) ada 5% membayar secara berangsur/cicilan, biasanya pada ibu yang menggunakan jasa dukun. Rochjati (2003) menyatakan bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan diberikan dengan cara pembayaran tunai kecuali bagi keluarga miskin di fasilitas pemerintah. Selain itu terdapat program pembiayaan kesehatan lainnya seperti ASKES, Jamsostek, Dana Sehat dan Tabulin. Tabulin adalah upaya pembiayaan khusus bagi wanita untuk pelayanan selama kehamilan, persalinan dan nifas. Pelayanan komplikasi yang tepat waktu dan adekuat sangat kritis untuk kelangsungan hidup ibu dan anak. Namun pertolongan persalinan yang demikian sangat mahal biayanya. Hal ini mempengaruhi pemilihan pemanfaatan jenis pelayanan kesehatan dan cenderung memilih jasa pelayanan dukun.
5.12 Pengaruh Tempat Bersalin terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis bivariat 39% ibu yang persalinannya di rumah memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sedangkan ibu yang bersalin di puskesmas/polindes ada 18 (100%). Secara statistik chi square tidak ditemukan ada pengaruh yang bermakna dari tempat bersalin terhadap pemilihan pertolongan persalinan (p=0.795) dan tidak dapat dilanjutkan ke analisis multivariat (p>0.25). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari responden yang memanfaatkan jasa dukun bayi dan bidan desa sebagai penolong persalinan yang memilih rumah sebagai tempat bersalin (82%), alasan mereka rumah tempat yang paling nyaman karena dikelilingi oleh kerabat keluarga dan ini mengurangi kecemasan bagi ibu. Hal ini sesuai dengan pendapat Foster dan Anderson (2006) bahwa dari beberapa hal persalinan di rumah dianggap lebih aman dari pada persalinan di rumah sakit. Ada keyakinan kuat perawatan di rumah memberi kesempatan perasaan keberhasilan melahirkan yang terpusat pada ibu dan bukan pada aktivitas ahli kandungan. Kelahiran di rumah juga memberi kesempatan pada suami untuk memainkan peranan penyembuh pada waktu proses melahirkan berlangsung bahkan dalam beberapa kesempatan suami berpartisipasi dalam persalinan tersebut.
5.13
Pengaruh Pengambilan keputusan dalam keluarga terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis bivariat menunjukkan 31% ibu yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya pada suami dan keputusan pada istri ada 96.2%, sedangkan keputusan dari kesepakatan antara suami istri 56%. Secara analisis regresi logistik ganda dibuktikan adanya pengaruh yang bermakna dari pengambil keputusan dalam keluarga terhadap pemilihan penolong persalinan ini (p=0.000). Berdasarkan
hasil
penelitian,
suami
lebih
cenderung
memutuskan
penggunaan jasa dukun bayi sebagai penolong persalinan istrinya (29%). Keputusan dari suami ini atas pertimbangan menghargai dukun tersebut karena masih ada ikatan kekerabatan dan juga adanya pengaruh dari pihak keluarga lainnya seperti orang tua (14%) atau mertua (6%) yang sejak dahulu menggunakan jasa dukun bayi . Kondisi di lapangan di dukung dengan pendapat Foster dan Anderson (2006) yang mendeskripsikan masalah klasik yang masih saja ditemukan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Pasangan suami istri lebih rela untuk memutuskan tidak menggunakan sarana pertolongan persalinan dari puskesmas atau rumah bersalin atas pertimbangan adanya konflik dengan kerabat senior akibat tidak menggunakan jasanya sebagai dukun bayi sehingga menyebabkan biaya sosial yang lebih besar daripada biaya persalinan di rumah sakit atau puskesmas.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis univariat diketahui dari 100 ibu yang dijadikan sampel penelitian 50% yang memilih tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat bidan) dan 50% memilih tenaga dukun bayi sebagai penolong persalinannya, 46% ibu berpendidikan SD, 55% ibu yang mempunyai suami berpendidikan SLTP, 51% ibu mempunyai pengetahuan rendah dan 59% bersikap kurang baik tentang upaya perawatan kehamilan dan persalinan, 72% ibu dengan sosioekonomi keluarga rendah, 70% keluarga yang mempunyai kebiasaan baik, 55% ibu menyatakan jarak lokasi pelayanan kesehatan jauh dan waktu tempuh lama, 81% ibu yang menyatakan adanya transportasi, 57% ibu menyatakan tidak ada kesulitan keberadaan tenaga kesehatan, 77% ibu menyatakan murahnya biaya persalinan, 89% ibu membayar sendiri biaya persalinan, 82% ibu memilih bersalin di rumah sendiri/rumah dukun bayi dan 29% ibu menyatakan keputusan keluarga untuk memilih penolong persalinan dilakukan oleh suami. 2. Berdasarkan analisis bivariat melalui uji chi square diketahui dari 13 variabel independen sebanyak 7 variabel yang mempunyai pengaruh secara bermakna terhadap pemilihan penolong persalinan dan dapat dimasukkan dalam analisis multivariat, variabel tersebut antara lain pendidikan ibu (p=0.008), pendidikan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
suami (p=0.000), pengetahuan ibu (p=0.000), sosioekonomi keluarga (p=0.004), kebiasaan keluarga/budaya (p=0.000), biaya persalinan (p=0.000) dan pengambilan keputusan dalam keluarga (p=0.000). 3. Berdasarkan analisis multivariat melalui uji regresi logistik ganda diketahui dari 7 variabel independen sebanyak 4 variabel independen yang berpengaruh secara
bermakna
terhadap
pemilihan
penolong
persalinan.
Variabel
independen tersebut antara lain pendidikan suami (p=0.013), sosioekonomi keluarga (p=0.027), kebiasaan keluarga/budaya (p=0.027) dan pengambilan keputusan dalam keluarga oleh istri (p=0.000), suami (p=0.006) dan suami istri (p=0.022).
6.2 Saran 1. Perlu peningkatan kualitas kerjasama/kemitraan antara bidan desa dengan dukun bayi melalui pendampingan bidan dengan dukun bayi disaat menangani pertolongan persalinan yang bersih dan aman yang dikoordinasikan Pihak Puskesmas Medang Kampai. 2. Perlu peningkatan kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai deteksi dini ibu hamil beresiko dan penyelenggaraan konseling bagi ibu hamil.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, R., 2005. Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulaweng Kabupaten Bone Tahun 2005. http://www.200604110876%20SPM% Studi%20pelayanan%20antenatal%20kesehatan%ibu%20ibu% hamilAB% 20Ridwan%20Amiruddin,htm, diakses tanggal 27 Oktober 2008. Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2002. Ada Apa dengan Gender Dalam KB dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Barends., dkk, 2005. Karakteristik Individu dan Kualitas Pelayanan Rujukan Sebagai Faktor Risiko Kematian Perinatal di RSUD Abepura Jayapura. Sains Kesehatan, 18 (4) : 105-113. Yogyakarta. Departemen Kesehatan RI, 1990. Panduan Bidan Tingkat Desa. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. --------------, 1994. Buku Saku Bidan Desa. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Jakarta. --------------, 1995. Pedoman Pelatihan Dukun Bayi. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Jakarta. --------------, 2005. Pedoman Pengawasan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Jakarta. --------------, 1999. Visi dan Misi “Indonesia Sehat 2010”. Jakarta. --------------, 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pragnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta. --------------, 2003. Rencana Strategis Nasional Making Pragnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta. --------------, 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005. Jakarta. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Departemen Kesehatan RI dan United Nations Population Fund (UNFPA), 2005. Yang Perlu Diketahui Petugas Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI bekerjasama dengan BKKBN, DepSos, Depdiknas, , UNFPA, UNICEF, USAID dan WHO, 2005. Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Dumai, 2007. Profil Kesehatan Kota Dumai. Dumai. Fatimah, S., 1999. Faktor-faktor yang Berperan di dalam Pemilihan Jenis Pelayanan Martenal di Daerah Perkotaan. Jakarta. Foster dan Anderson, 2006. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Handayani, dkk., 2005. Pola Pencarian Pengobatan di Indonesia Analisis Data Susenas 2001. Sains Kesehatan; 18 (4) : 100-111. Yogyakarta. Harahap,H.,P., 2003. Pengaruh Karakteristik Masyarakat Terhadap Pemanfaaatan Puskesmas di Kelurahan Seberlawan Kecamatan Dolok Batunanggar Kabupaten Simalungun Tahun 2007. Skripsi FKM-USU. Medan. Hunt S. dan Symonds A., 2006. Konsep Sosial Kebidanan. EGC. Jakarta. Jakir, A. dan Amiruddin, R., 2007. Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Tenaga Pertolongan Persalinan oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Borong Komplek Kabupaten Sinjai Tahun 2006. http:// www.Pemilihan%20tenaga%20penolong%20persalinan%20di% 20 Borong %20 Sinjai%20AB520,htm, diakses tanggal 27 Oktober 2008. Lemeshow, S., 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Terjemahan Pramono, D. Gadjah Mada University Press.. Yogyakarta. Musadad A, dkk, 2003. Pengambilan Keputusan dalam Pertolongan Persalinan di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ekologi Kesehatan, 2 (1):200-208. Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit Rineka Citra. Jakarta.
Pemerintah RI, 2007. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2007.Jakarta. Prawiroharjo, S., dan Winkjoastro H., 1999. Ilmu Kebidanan. edisi ketiga, Bina Pustaka Indonesia, Jakarta. Prawiroharjo, S., 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI dan Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. Rochyati, Poedji, 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. cetakan pertama, Airlangga University Press, Surabaya. Saifuddin,A. B., 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Suprapto A., dkk., 1993. Pola Pertolongan Persalinan dan Kaitannya dengan Karakteristik Ibu, Domisili dan Keadaaan Ekonomi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Suprapto A., 2002a. Determinan Sosial Ekonomi Pertolongan Persalinan. Jakarta. http://www.digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?node=225-jkpkbppk-gdlres-2001-tim-817-susenas., diakses tanggal 27 April 2008. Suprapto
A., 2002b. Pola Pertolongan Persalinan 5 tahun Terakhir Hubungannya dengan Faktor Sosial Ekonomi di Indonesia. Jakarta. http://www.digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?node=225-jkpkbppk-gdlres-2001-tim-832-penolong, diakses tanggal 27 April 2008.
Suranti, 1996. Tinjauan Kepustakaan Mengenai Peranan Dukun Bayi di Indonesia. Media Litbangkes; 6 (3) : 209-218. Jakarta. Swasono, F., M., 1998. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam Konteks Budaya. UI Press. Jakarta. Umami R., dan Puspitasari N., 2007. Peran Suami Selama Proses Kehamilan Sampai Nifas Istri. The Indonesian journal of Public Health. 3 (3) : 101107 Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Timyan J., dkk., 1997. Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
KUESIONER PENELITIAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008 No. Responden :……… I. IDENTITAS UMUM 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Paritas
:
4. Agama
:
5. Pendidikan Ibu
:
6. Pendidikan Suami
:
7. Suku bangsa
:
8. Status pekerjaan ibu : 9. Alamat
:
10. Besar biaya keluarga (Uraikan) Jenis Biaya a. Pendidikan
Perhari (Rp)
Perbulan (Rp)
b. Makanan c. Kesehatan d. Tak terduga
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
II. PENGETAHUAN 1. Jika ada anggota keluarga yang sakit, kemanakah ibu/keluarga berobat? a. Puskesmas b. Rumah sakit c. Praktek dokter/klinik d. Dukun/paranormal e. Dan lain-lain, sebutkan……… 2. Mengapa ibu/keluarga memilih berobat ke tempat pelayanan tersebut? a. Biaya murah dan praktis b. Mudah dijangkau/tidak jauh dari tempat tinggal c. Obat yang diberikan cocok d. Dan lain-lain, sebutkan 3. Apakah menurut ibu perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan? a. Perlu b. Tidak perlu, alasan……………. 4. Apakah ibu pernah menjalani pemeriksaan kehamilan? a. Pernah b. Tidak pernah, alasan…………. 5. Jika pernah, dimana tempat ibu memeriksakan kehamilan anak terakhir? a. Puskesmas/RS/Praktek dokter/bidan b. Dukun bayi c. Dan lain-lain………………. 6. Siapa yang menyuruh ibu ke tempat tersebut? a. Inisiatif sendiri b. Suami c. Orangtua d. Mertua e. Dan lain-lain………………. 7. Apa kelebihan memeriksa kehamilan di tempat tersebut? a. Biaya murah dan praktis b. Mudah dijangkau/tidak jauh dari tempat tinggal c. Obat yang diberikan cocok Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
d. Dan lain-lain, sebutkan 8. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan anak terakhir? a. 1 kali triwulan pertama b. 2 kali triwulan kedua c. 4 kali selama masa kehamilan d. Dan lain-lain…………… 9.
Menurut ibu berapa kali sebaiknya menjalani pemeriksaan kehamilan? a. 1 kali triwulan pertama b. 1 kali triwulan kedua c. Minimal 4 kali selama masa kehamilan d. Sesering mungkin
10. Menurut ibu apakah perlu memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan? a. Perlu b. Tidak perlu, alasan……………………… 11. Tahukah ibu manfaat pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan? a. Tahu, sebutkan……………. b. Tidak tahu 12. Pemeriksaan kehamilan apa saja yang diberikan tenaga kesehatan/Dukun bayi kepada ibu? a. Timbang berat badan b. Ukur tekanan darah c. Ukur tinggi fundus urteri d. Pemberian Imunisasi Toksoid lengkap e. Pemberian tablet zat besi f. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS) g. Temu wicara persiapan rujukan/ konseling 13. Apa saja tanda-tanda persalinan yang ibu ketahui? a. Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan b. Keluar air-air dari kemaluan ibu c. Keluar darah dari kemaluan ibu d. Dan lain-lain, sebutkan……….. 14. Rasa sakit yang kuat, sering dan teratur yang dialami ibu hamil menjelang melahirkan adalah merupakan dari…. a. Tanda-tanda persalinan b. Tanda-tanda bahaya persalinan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
c. Adanya komplikasi penyakit yang dialami ibu hamil d. Dan lain-lain, sebutkan………… 15. Tahukah ibu bahaya yang dihadapi ibu saat hamil yang berdampak pada janin dan proses persalinan? a. Tahu b. Tidak tahu 16. Menurut ibu apa saja bahaya yang dihadapi tersebut? a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus b. Perdarahan c. Bengkak tangan/wajah d. Gerakan janin tidak ada e. Ketuban pecah dini f. Dan lain-lain 17. Tahukah ibu tanda-tanda perdarahan sewaktu hamil atau pada proses persalinan? a. Tahu, sebutkan……………. b. Tidak tahu 18.
Apakah ibu pernah mengalami kesulitan sewaktu hamil/persalinan sebelumnya? a. Pernah, sebutkan……………. b. Tidak pernah
19.
Jika pernah, bagaimana cara ibu/keluarga mengatasi kesulitan tersebut? a. Segera dibawa ke puskesmas, rumah sakit, klinik b. Dibawa ke Dukun bayi c. Diobati sendiri d. Dan lain-lain………………
20.
Siapa yang menolong proses persalinan anak terakhir ibu? a. Dokter b. Bidan c. Dukun bayi bayi d. Dan lain-lain……………….
21.
Siapa yang menyuruh ibu menggunakan jasa tenaga persalinan itu? a. Inisiatif ibu b. Suami c. Ibu dan suami
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
d. Orang tua e. Mertua f. Dan lain-lain……………... 22.
23.
24.
Mengapa ibu/keluarga memutuskan memilih jasa tenaga persalinan itu? a. Biayanya murah b. Jaraknya dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan sebentar, c. Banyak dilalui angkutan umum d. Masih kerabat dekat e. Sudah kebiasaan keluarga menggunakan jasa layanan tersebut f. Dan lain-lain……………. Dimana tempat persalinan yang ibu/keluarga pilih?sebutkan alasan memilih tempat itu! a. Praktik bidan atau dokter/klinik bersalin/RS b. Puskesmas/Polindes c. Rumah sendiri/Rumah dukun bayi f. Dan lain-lain, sebutkan............. Alasan........................ Berapakah biaya persalinan yang ibu/keluarga bayar? (sebutkan, Rp……………) dan menurut ibu biaya tersebut murah atau mahal?
25. Berapa jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan dari tempat tinggal ibu ke tempat pelayanan kesehatan? (Sebutkan, ……km/…..menit) dan keadaan tersebut jauh atau dekat? 26.
Apakah ibu mendapat keringanan dalam pembayaran biaya persalinan? a. Mendapat keringanan b. Tidak mendapat keringanan
27. Jika ibu mendapat, keringanan pembayaran seperti apa yang ibu dapatkan? a. Tidak membayar/gratis b. Membayar dalam bentuk barang/jasa c. Dibayar secara angsuran/tidak tunai 28. Jika sarana pelayanan kesehatan sebagai tempat memeriksa kehamilan dan proses persalinan, apakah selama kunjungan ibu ada mengalami kesulitan terhadap keberadaan petugasnya? a. Ada b. Tidak ada
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
29. Jika ada, kesulitan apa saja yang ibu hadapi selama kunjungan pemeriksaan kehamilan dan menjelang proses persalinan? a. Petugasnya sering tidak ada di tempat b. Petugasnya selalu datang terlambat c. Sikap petugas yang kurang ramah d. Dan lain-lain…………… 30. Jika ada, kesulitan apa saja yang ibu hadapi selama kunjungan pemeriksaan kehamilan dan menjelang proses persalinan? a. Petugasnya sering tidak ada di tempat b. Petugasnya selalu datang terlambat c. Sikap petugas yang kurang ramah d. Dan lain-lain……………
III. SIKAP 1. Bagaimana pendapat ibu jika ibu hamil menjalani pemeriksaan minimal 4 kali kunjungan selama masa hamil. a. Setuju b. Tidak setuju Alasan……………………………. 2. Setujukah ibu jika pemeriksaan kehamilan dilakukan ketika usia kandungan memasuki triwulan ketiga? a. Setuju b. Tidak setuju Alasan…………………………….
3. Pemeriksaan kehamilan secara rutin ke petugas kesehatan berpengaruh terhadap status perkembangan janin dan proses persalinan a. Setuju b. Tidak setuju Alasan……………………………. 4. Ibu hamil yang mengalami pembengkakan pada tangan, kaki dan wajah adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya. a. Setuju b. Tidak setuju Alasan……………………………. 5. Persalinan oleh Dukun bayi merupakan salah satu alternatif cara ibu/keluarga mengatasi kesulitan ekonomi keluarga dan sangat membantu ibu/keluarga dalam meringankan pekerjaan rumah tangga. a. Setuju b. Tidak setuju Alasan…………………………….
6. Tanggung jawab Dukun bayi bayi selama proses perawatan ibu nifas dan perawatan bayi setelah 40 hari persalinan merupakan suatu kelebihan Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
layanan yang diberikan jika dibandingkan dengan persalinan yang ditangani oleh petugas kesehatan. a. Setuju b. Tidak setuju Alasan……………………………. 7. Ibu dan keluarga merasa nyaman bila persalinan ditolong oleh dukun bayi. a. Setuju b. Tidak setuju 8. Setujukah saudara, ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan akan mengalami kesulitan dalam persalinan bahkan terancam kematian a. Setuju b. Tidak setuju Alasan……………………………. 9. Setujukah saudara dengan adanya penempatan bidan di desa dapat meningkatkan kesadaran masyarakat yang mengutamakan persalinan yang bersih dan aman. a. Setuju b. Tidak setuju Alasan…………………………….
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDANG KAMPAI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI TAHUN 2008 pengetahuan bdidik bmakan bkes btrdga No u ku prts agama ddki kddki ddks kddks sb krjibu pendptn Kpdptn sosek ksosek 1 2 2 3 5 6 4 5 9 6 11 7 perbln prbln prbln prbln 1 28 4 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1048000 2 1500000 0 900000 200000 400000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 2 25 3 2 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1750000 2 2000000 50000 1000000 150000 800000 1 10 4 5 10 123456 1 5 10 12345 10 1 10 3 23 2 1 Islam SMA 1 S1 1 Melayu IRT 1500000 2 850000 0 500000 150000 200000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 4 29 4 2 Islam SMA 1 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 2500000 150000 1250000 500000 600000 1 10 3 10 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 5 29 4 2 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 875000 2 1000000 0 500000 50000 450000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 300000 50000 150000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 15 5 1 10 6 27 3 2 Islam SMA 1 DIII 1 Melayu IRT 1100000 2 500000 0 SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 750000 1 1200000 100000 550000 200000 350000 1 10 4 5 10 123456 1 5 10 12345 10 1 10 7 30 4 2 Islam 8 40 8 5 Islam SMA 1 SMA 1 Jawa IRT 750000 1 900000 300000 450000 50000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 9 34 6 4 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 850000 2 1500000 200000 700000 200000 400000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 10 36 6 2 Islam SMA 1 SMP 0 Melayu IRT 1100000 2 1500000 150000 350000 300000 250000 1 10 4 5 10 123456 12 10 5 15 5 1 10 11 28 4 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 500000 1 1000000 100000 400000 300000 200000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 12 23 2 3 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 650000 1 900000 250000 450000 50000 150000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 13 24 2 2 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1200000 2 2000000 50000 1000000 150000 800000 1 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 14 25 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1045000 2 800000 200000 300000 100000 200000 0 10 3 10 10 123456 12 10 5 2 5 1 10 15 22 2 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 500000 1 750000 0 500000 100000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 16 32 5 3 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 875000 2 1500000 200000 700000 200000 400000 1 10 4 5 5 14 12 10 10 12345 10 1 10 17 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 1500000 0 1000000 300000 200000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 18 30 4 3 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1650000 2 1600000 150000 750000 300000 400000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 19 29 4 3 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 850000 2 800000 50000 500000 100000 150000 0 10 3 10 10 123456 12 10 5 2 5 1 10 20 20 1 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1100000 2 650000 0 300000 150000 200000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 15 5 1 10 21 35 6 3 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 770000 1 500000 50000 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 22 27 3 2 Islam SMP 0 SMA 1 Melayu IRT 675000 1 850000 0 500000 150000 200000 0 10 3 10 5 14 2 5 5 4 5 1 10 23 30 4 2 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 800000 2 1200000 100000 550000 200000 350000 1 10 4 5 10 123456 12 10 5 4 5 1 10 24 40 8 5 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1500000 2 900000 250000 450000 50000 150000 0 10 3 10 5 12 1 5 5 4 5 1 10 25 20 1 1 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1200000 2 1000000 0 500000 50000 450000 1 10 3 10 5 12 1 5 5 2 5 1 10 26 36 6 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 800000 50000 500000 100000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 5 15 5 1 10 27 28 4 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 876000 2 1000000 100000 400000 300000 200000 1 10 3 10 5 1 1 5 5 15 5 1 10 28 23 2 2 Islam SMP 0 SD 0 Jawa IRT 650000 1 650000 0 300000 150000 200000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 4 5 1 10 29 24 2 2 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 500000 1 800000 0 400000 250000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 30 22 2 1 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 750000 1 750000 0 500000 100000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 31 22 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 766000 1 1000000 0 400000 300000 200000 1 10 4 5 10 123456 12 10 10 4 5 1 10 850000 0 500000 150000 200000 0 10 3 10 5 12 3 0 5 2 5 1 10 32 29 4 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1200000 2 SD 0 SD 0 Melayu IRT 650000 1 500000 100000 200000 100000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 33 29 4 2 Islam 34 27 3 2 Islam SMP 0 SMA 1 Melayu IRT 1000000 2 800000 100000 300000 250000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 35 30 4 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 900000 250000 450000 50000 150000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 36 27 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 1000000 100000 400000 300000 200000 1 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 5 1 10 37 23 2 2 Islam SMP 0 SD 0 Melayu IRT 775000 1 800000 150000 350000 300000 250000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 2 38 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 800000 150000 350000 300000 250000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 15 5 1 10 39 22 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 650000 1 500000 0 250000 100000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 15 5 1 10 40 21 1 1 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 1000000 0 500000 200000 300000 1 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 41 36 6 3 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1500000 2 1000000 100000 400000 300000 200000 0 10 4 5 10 123456 12 10 5 2 5 1 10 42 28 4 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 500000 1 2000000 50000 1000000 150000 800000 1 10 4 5 10 123456 12 10 5 2 5 1 10 43 23 2 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 655000 1 900000 250000 450000 50000 150000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 44 24 2 2 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1000000 2 650000 0 300000 150000 200000 0 10 3 10 5 1 3 0 5 2 5 1 10 45 20 1 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1500000 2 1000000 0 500000 200000 300000 1 10 3 10 10 123456 12 10 10 4 5 1 10 46 33 5 4 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 900000 100000 500000 150000 200000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 45 5 1 10 47 23 2 3 Islam SMP 0 SMA 1 Melayu IRT 1700000 2 1500000 150000 350000 300000 250000 1 10 3 10 10 123456 12 10 10 45 5 1 10 48 24 2 2 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1000000 2 800000 100000 500000 50000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 2 5 1 10 49 22 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 670000 1 500000 0 300000 50000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 4 5 1 10 50 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 877000 2 750000 0 500000 100000 150000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 45 5 1 10 51 19 1 2 Islam Tdk Seko 0 SD 0 Melayu IRT 550000 1 750000 50000 350000 50000 300000 0 10 3 10 10 123456 12 10 10 45 5 1 10 52 34 6 3 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1100000 2 500000 100000 250000 50000 200000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1400000 2 500000 0 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 53 24 2 2 Islam 54 23 2 1 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 300000 1 500000 0 300000 50000 150000 0 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 55 27 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 766000 1 700000 0 250000 200000 250000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 56 24 2 1 Islam SMA 1 SMA 1 Melayu IRT 1500000 2 1000000 0 500000 100000 400000 1 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 57 22 2 2 Islam SMA 1 SMP 0 Melayu IRT 556000 1 750000 50000 350000 50000 300000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 650000 1 300000 0 200000 0 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 58 26 3 2 Islam SD 0 SMP 0 Jawa IRT 59 30 4 4 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 600000 150000 300000 50000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 60 25 3 2 Islam SD 0 SMP 0 Jawa IRT 1500000 2 800000 50000 400000 200000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 61 26 3 2 Islam SD 0 SMP 0 Jawa IRT 786000 1 800000 50000 400000 200000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 62 41 8 6 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 655000 1 800000 200000 400000 100000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 2 5 1 10 63 23 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Jawa IRT 766000 1 600000 0 300000 50000 250000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 64 23 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 600000 0 300000 50000 250000 0 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 65 30 4 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 500000 1 600000 150000 300000 50000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 66 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 650000 1 300000 0 200000 0 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 67 23 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 700000 1 600000 0 300000 0 250000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 68 30 4 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 500000 1 800000 200000 400000 100000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 69 34 6 4 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 450000 1 750000 50000 350000 50000 300000 0 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 70 24 2 1 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 1000000 0 500000 100000 400000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 71 26 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Jawa IRT 650000 1 500000 0 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 72 28 4 3 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 800000 2 750000 50000 350000 50000 300000 0 5 4 5 0 4 2 5 5 15 5 1 10 73 27 3 1 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 850000 2 1100000 0 500000 100000 500000 1 5 4 5 0 4 2 5 5 45 5 1 10 74 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 1 750000 50000 350000 50000 300000 0 5 4 5 0 4 1 5 5 45 5 1 10 75 27 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 567000 1 1000000 0 500000 200000 300000 1 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 76 24 2 1 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 875000 2 800000 0 400000 200000 200000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 77 22 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 800000 2 1200000 50000 500000 100000 450000 1 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 78 26 3 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 655000 1 500000 0 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 DII 1 SMA 1 Melayu Guru 1700000 2 600000 150000 300000 50000 100000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 79 30 4 2 Islam 80 35 6 3 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 780000 1 1500000 150000 350000 300000 250000 1 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 81 24 2 1 Islam SMA 1 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 600000 0 300000 100000 200000 0 10 4 5 10 123456 12 10 10 15 5 1 10 82 26 3 2 Islam SMA 1 SMP 0 Melayu IRT 675000 1 500000 0 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 1 5 5 2 5 1 10 83 28 4 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 788000 2 1500000 150000 550000 100000 250000 1 5 4 5 0 4 2 5 5 45 5 1 10 780000 1 600000 0 300000 100000 200000 0 5 4 5 0 2 2 5 5 15 5 1 10 Melayu IRT 84 27 3 1 Islam SD 0 SMP 0 85 26 3 2 Islam Tdk Seko 0 SD 0 Jawa IRT 1100000 2 500000 0 300000 50000 150000 0 10 1 0 0 1 2 5 5 2 5 1 10 86 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Jawa IRT 1000000 2 750000 100000 300000 50000 300000 0 10 2 0 0 1 23 5 5 2 5 1 10 87 26 3 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 700000 150000 300000 100000 150000 0 5 4 5 0 2 2 5 5 15 5 1 10 88 27 3 1 Islam SMP 0 SMP 0 Jawa IRT 1600000 2 600000 0 300000 100000 200000 0 5 4 5 0 3 2 5 5 2 5 1 10 1 5 5 2 5 1 10 89 26 3 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1100000 2 500000 0 300000 50000 150000 0 10 3 0 0 4 90 24 2 2 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 500000 0 200000 50000 250000 0 10 2 0 0 1 23 5 5 15 5 1 10 91 23 2 1 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1100000 2 600000 0 300000 50000 250000 0 10 2 0 0 1 23 5 5 15 5 1 10 92 30 4 4 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 600000 150000 300000 50000 100000 0 5 4 5 0 2 2 5 5 45 5 1 10 93 25 3 2 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 1100000 2 800000 50000 400000 200000 150000 0 5 4 5 0 4 2 5 5 45 5 1 10 94 26 3 2 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 1500000 2 800000 50000 400000 200000 150000 0 5 4 5 0 2 2 5 5 15 5 1 10 SD 0 SD 0 Melayu IRT 1100000 2 800000 200000 400000 50000 150000 0 10 1 0 0 1 2 5 5 2 5 1 10 95 41 8 5 Islam 96 23 2 1 Islam SD 0 SMA 1 Melayu IRT 1100000 2 600000 0 300000 50000 250000 0 10 2 0 0 1 23 5 5 2 5 1 10 97 36 6 3 Islam SD 0 SD 0 Melayu IRT 1500000 2 600000 150000 300000 50000 100000 0 10 4 5 10 12345 12 10 10 12345 10 1 10 98 26 3 3 Islam SD 0 SMP 0 Melayu IRT 1000000 2 600000 60000 300000 100000 140000 0 10 1 0 0 1 2 5 5 2 5 1 10 99 30 4 2 Islam SMP 0 SMP 0 Melayu IRT 1500000 2 500000 50000 250000 50000 150000 0 10 4 5 10 12345 1 10 10 12345 10 1 10 Tdk Seko 0 SD 0 Jawa IRT 655000 1 750000 100000 300000 0 350000 0 10 2 0 0 1 23 5 5 15 5 1 10 100 24 2 3 Islam
Sikap 8
t
0 5 5 5 0 5 5 0 0 10 0 5 5 5 10 10 0 0 10 0 0 5 10 10 10 10 5 5 5 0 5 0 0 0 5 5 5 5 5 10 10 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 5 0
35 65 65 70 35 70 65 35 35 65 35 70 65 60 65 70 35 35 60 70 35 55 65 55 55 65 55 70 65 35 65 50 35 35 70 65 70 65 65 65 65 65 70 50 70 65 70 65 65 65 70 35 35 70 35 70 35 35 35 35 35 35 35 70 35 35 35 35 70 35 35 35 35 35 70 35 35 35 35 70 65 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 70 35 70 35
kp 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Kebiasaan keluarga
1
2
3
4
5
6
7
8
9
t
ks
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5
0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 0
0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0
0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 0 0 5 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0
0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 5 5 5 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 5 0 0 0 5 0 5 5 0
5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 0 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 5 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 25 25 40 25 40 30 20 20 20 20 20 20 20 30 35 35 40 40 20 25 20 30 20 30 40 40 20 20 20 30 20 25 20 20 30 20 20 20 30 40 40 20 20 20 30 40 20 20 20 20 20 35 20 35 35 35 20 20 20 20 25 25 25 20 20 20 20 20 20 25 20 20 30 20 35 35 35 35 20 35 20 20 35 20 20 20 35 20 35 20 35 20 20 20 25 20 35 40 20
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 4 1 12 3 3 12 1 1 4 1 1 1 12 1 12 1 12 1 3 1 1 4 1 3 1 12 4 4 3 3 12 3 1 12 12 1 1 12 12 12 12 12 4
2 3 4 5 6 7
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0
2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1
8
2 1 2 3 12 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 12 1 1 2 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1
9 10 11 12
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
0 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 5 0 5 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 1 1 2 2 0 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 0 5 5 5 0 5 5 5 1 1 1 5 1 5 5 1 5 1 1 1 5 5 5 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 5 1 1 1 5 5 5 5 5 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 5 0 0 1 0 5 5 1 1 1 5 5 1 5 5 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1
t
kkk
15 20 20 25 10 25 20 25 25 25 25 25 20 20 25 25 25 25 10 15 25 20 25 15 25 25 25 20 20 20 25 10 25 20 20 25 20 20 20 25 25 25 20 25 20 25 20 20 20 20 5 20 15 25 15 20 20 5 15 20 25 25 20 20 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 25 25 10 10 5 10 25 25 10 5 5 25 25 10 25 25 10 15 25 15 10 10 10 10 10 5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
jrk (meter) wktu (menit) lokasi trans 38 39 nakes 3000 3000 500 10000 10000 750 800 1000 4000 3000 3000 10000 500 500 2000 2000 3000 3000 1000 10000 750 800 2000 3000 3000 3000 10000 500 500 500 10000 10000 750 800 500 10000 500 500 500 3000 3000 10000 500 3000 500 500 10000 500 500 500 3000 2000 1000 500 1000 2000 500 500 500 4000 1000 500 4000 2000 2000 500 500 10000 1000 4000 1000 4000 2000 500 1000 1000 500 1000 4000 1000 4000 1000 4000 2000 2000 3000 1000 4000 1000 1000 500 4000 2000 2000 500 500 10000 1000 500 3000
20 20 5 35 30 8 8 15 25 25 25 35 5 5 17 17 25 25 15 30 8 8 10 20 25 25 35 5 5 5 35 30 8 8 5 35 5 5 5 25 25 35 5 25 5 5 35 5 5 5 20 30 7 5 7 10 5 5 5 25 7 5 25 10 10 5 5 35 7 25 15 25 10 5 7 7 5 7 25 7 25 15 25 10 10 20 7 25 15 7 5 25 10 10 5 5 35 7 5 20
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
29 1500000 700000 550000 400000 400000 400000 650000 400000 400000 350000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 350000 400000 400000 400000 650000 1500000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 350000 400000 350000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 400000 800000 350000 650000 0 0 30000 25000 30000 50000 150000 0 25000 30000 30000 25000 35000 30000 0 300000 250000 350000 0 30000 45000 200000 25000 0 30000 30000 300000 30000 325000 30000 30000 45000 300000 0 25000 0 300000 30000 45000 30000 300000 300000 0 300000 300000 300000 0 350000 300000 0
biaya 31 32 cb 3 tb 27 28 pp kpp 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 0 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 3 3 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
3 3 4 3 4 4 4 2 1 1 1 3 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 2 3 1 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 1 1 2 3 3 1 2 2 1 4 3 1 3 2 2 3 1 1 1 3 1 4 3 1 3 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 1 1 1 5 2 2 5 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 2 2 1 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 5 4 4 2 2 4 3 2 2 5 2 4 3 4 5
2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 21 2 1 1 2 4 2 3 2 1 2 3 1 2 2 2 21 3 1 1 2 1 2 1 2 3 21 1 2 4 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 5 3 2 3 2 3 5 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 5 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 5 3 2 3 4 3 3 3 4 3 5 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: Sosek : Sosiekonomi keluarga u : Umur tb : tempat bersalin ku : Kategori umur kp : Kategori pengetahuan pp : pengambilan keputusan dalam keluarga prts : Paritas ks : kategori Sikap kpp : kategori penolong persalinan ddki : Pendidikan ibu kkk : kategori kebiasaan keluarga kddki : kategori pendidikan ibu trans : Ketersediaan tranportasi nakes : Keberadaan Tenaga kesehatan ddks : Pendidikan suami Kddks : Kategori Pendidikan suam cb : cara pembayaran
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ANALISA UNIVARIAT Frequency Table Umur Ibu
Valid
19-21 22-24 25-27 28-30 31-33 34-36 40-41 Total
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Frequency 5 36 23 21 2 9 4 100
Percent 5.0 36.0 23.0 21.0 2.0 9.0 4.0 100.0
Valid Percent 5.0 36.0 23.0 21.0 2.0 9.0 4.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 41.0 64.0 85.0 87.0 96.0 100.0
Paritas
Valid
1 2 3 4 5 6 Total
Frequency 24 49 18 5 3 1 100
Percent 24.0 49.0 18.0 5.0 3.0 1.0 100.0
Valid Percent 24.0 49.0 18.0 5.0 3.0 1.0 100.0
Cumulative Percent 24.0 73.0 91.0 96.0 99.0 100.0
Aga ma
Valid
Islam
Fre quency 100
Percent 100 .0
Valid Percen t 100 .0
Cu mu lative Percent 100 .0
ddki
Valid
DII SD SMA SMP Tdk Seko Total
Frequency 1 46 21 29 3 100
Percent 1.0 46.0 21.0 29.0 3.0 100.0
Valid Percent 1.0 46.0 21.0 29.0 3.0 100.0
Cumulative Percent 1.0 47.0 68.0 97.0 100.0
Pendidikan Ibu
Valid
Rendah Tinggi Total
Frequency 78 22 100
Percent 78.0 22.0 100.0
Valid Percent 78.0 22.0 100.0
Cumulative Percent 78.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ddks
Valid
DIII S1 SD SMA SMP Total
Frequency 1 1 18 25 55 100
Percent 1.0 1.0 18.0 25.0 55.0 100.0
Valid Percent 1.0 1.0 18.0 25.0 55.0 100.0
Cumulative Percent 1.0 2.0 20.0 45.0 100.0
Pendidikan suami
Valid
Rendah Tinggi Total
Frequency 73 27 100
Percent 73.0 27.0 100.0
Valid Percent 73.0 27.0 100.0
Cumulative Percent 73.0 100.0
Suku bangsa
Valid
Jawa Melayu Total
Frequency 11 89 100
Valid Percent 11.0 89.0 100.0
Percent 11.0 89.0 100.0
Cumulative Percent 11.0 100.0
Pekerjaan Ibu
Valid
Guru IRT Total
Frequency 1 99 100
Percent 1.0 99.0 100.0
Valid Percent 1.0 99.0 100.0
Cumulative Percent 1.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Kategori pendapatan
Valid
rendah Tinggi Total
Frequency 38 62 100
Percent 38.0 62.0 100.0
Valid Percent 38.0 62.0 100.0
Cumulative Percent 38.0 100.0
Pengeluaran Biaya Sosioekonomi Perbulan
Valid
300000 500000 600000 650000 700000 750000 800000 850000 900000 1000000 1100000 1200000 1500000 1600000 2000000 2500000 Total
Frequency 2 15 14 3 2 10 16 3 6 12 1 3 8 1 3 1 100
Percent 2.0 15.0 14.0 3.0 2.0 10.0 16.0 3.0 6.0 12.0 1.0 3.0 8.0 1.0 3.0 1.0 100.0
Valid Percent 2.0 15.0 14.0 3.0 2.0 10.0 16.0 3.0 6.0 12.0 1.0 3.0 8.0 1.0 3.0 1.0 100.0
Cumulative Percent 2.0 17.0 31.0 34.0 36.0 46.0 62.0 65.0 71.0 83.0 84.0 87.0 95.0 96.0 99.0 100.0
Biaya Pendidikan Perbulan
Valid
0 50000 60000 100000 150000 200000 250000 300000 Total
Frequency 44 17 1 13 14 6 4 1 100
Percent 44.0 17.0 1.0 13.0 14.0 6.0 4.0 1.0 100.0
Valid Percent 44.0 17.0 1.0 13.0 14.0 6.0 4.0 1.0 100.0
Cumulative Percent 44.0 61.0 62.0 75.0 89.0 95.0 99.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Biaya Makan Perbulan
Valid
200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000 550000 700000 750000 900000 1000000 1250000 Total
Frequency 4 4 32 10 14 5 19 3 2 1 1 4 1 100
Percent 4.0 4.0 32.0 10.0 14.0 5.0 19.0 3.0 2.0 1.0 1.0 4.0 1.0 100.0
Valid Percent 4.0 4.0 32.0 10.0 14.0 5.0 19.0 3.0 2.0 1.0 1.0 4.0 1.0 100.0
Cumulative Percent 4.0 8.0 40.0 50.0 64.0 69.0 88.0 91.0 93.0 94.0 95.0 99.0 100.0
Biaya Kesehatan Perbulan
Valid
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 500000 Total
Frequency 4 37 20 10 14 2 12 1 100
Percent 4.0 37.0 20.0 10.0 14.0 2.0 12.0 1.0 100.0
Valid Percent 4.0 37.0 20.0 10.0 14.0 2.0 12.0 1.0 100.0
Cumulative Percent 4.0 41.0 61.0 71.0 85.0 87.0 99.0 100.0
Biaya Tak terduga Perbulan
Valid
100000 140000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000 600000 800000 Total
Frequency 11 1 30 19 13 9 3 6 3 1 1 3 100
Percent 11.0 1.0 30.0 19.0 13.0 9.0 3.0 6.0 3.0 1.0 1.0 3.0 100.0
Valid Percent 11.0 1.0 30.0 19.0 13.0 9.0 3.0 6.0 3.0 1.0 1.0 3.0 100.0
Cumulative Percent 11.0 12.0 42.0 61.0 74.0 83.0 86.0 92.0 95.0 96.0 97.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Kategori Pengeluaran Biaya sosioekonomi
Valid
Rendah Tinggi Total
Frequency 72 28 100
Percent 72.0 28.0 100.0
Valid Percent 72.0 28.0 100.0
Cumulative Percent 72.0 100.0
Frekuensi Periksa Kehamilan
Valid
1 kali triwulan Pertama 1 kali triwulan kedua Minimal 4 kali selama masa kehamilan seseringmungkin Total
Frequency 1 5
Percent 1.0 5.0
Valid Percent 1.0 5.0
Cumulative Percent 1.0 6.0
36
36.0
36.0
42.0
58 100
58.0 100.0
58.0 100.0
100.0
Manfaat periksa Kehamilan
Valid
Tidak tahu Kurang tahu Tahu Total
Frequency 22 31 47 100
Percent 22.0 31.0 47.0 100.0
Valid Percent 22.0 31.0 47.0 100.0
Cumulative Percent 22.0 53.0 100.0
Jenis Periksa Kehamilan
Valid
Timbang Berat Badan Ukur tekanan Darah Ukur tinggi fundus urteri Imunisasi Toksoid Timbang BB dan Ukur tekanan darah Timbang berat badan & Imunisasi Toksoid Timbang BB, Ukur TD & Fundus, Imunisasi toksoid, Tablet Fe Menjalani semua Jenis Periksa Kehamilan Total
Frequency 7 3 1 15
Percent 7.0 3.0 1.0 15.0
Valid Percent 7.0 3.0 1.0 15.0
Cumulative Percent 7.0 10.0 11.0 26.0
14
14.0
14.0
40.0
12
12.0
12.0
52.0
9
9.0
9.0
61.0
39
39.0
39.0
100.0
100
100.0
100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tanda persalinan Frequency Valid
Keluar lendir+darah dr vagina ibu Keluarg air-air dr vagina ibu Keluar darah dr vagina ibu keluar lendir+darah &air-air dari vagina ibu Keluar air-air &darah dari vagina ibu Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12
12.0
12.0
12.0
24
24.0
24.0
36.0
2
2.0
2.0
38.0
58
58.0
58.0
96.0 100.0
4
4.0
4.0
100
100.0
100.0
1tanda persalinan
Valid
Frequency 2 39 59 100
Tidak tahu Kurang tahu Tahu Total
Percent 2.0 39.0 59.0 100.0
Valid Percent 2.0 39.0 59.0 100.0
Cumulative Percent 2.0 41.0 100.0
Bahaya pada janin dan proses persalinan
Valid
Frequency 9 55 36 100
Tidak tahu Kurang tahu Tahu Total
Percent 9.0 55.0 36.0 100.0
Valid Percent 9.0 55.0 36.0 100.0
Cumulative Percent 9.0 64.0 100.0
Jenis Bahaya
Valid
Perdarahan Gerak janin tidak ada Tidak makndan minum &KPD Gerak janin tidak ada & KPD Semuanya berbahaya Total
Frequency 34 11
Percent 34.0 11.0
Valid Percent 34.0 11.0
Cumulative Percent 34.0 45.0
18
18.0
18.0
63.0
25
25.0
25.0
88.0
12 100
12.0 100.0
12.0 100.0
100.0
1jenis bahaya
Valid
Kurang tahu Tahu Total
Frequency 88 12 100
Percent 88.0 12.0 100.0
Valid Percent 88.0 12.0 100.0
Cumulative Percent 88.0 100.0
Tanda-tanda persalinan
Valid
Tanda persalinan
Frequency 100
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1tanda-tanda persalinan
Valid
Percent 100.0
Frequency 100
Tahu
Cumulative Percent 100.0
Valid Percent 100.0
tanda perdarahan
Valid
Tidak tahu Kurang tahu Tahu Total
Frequency 33 31 36 100
Percent 33.0 31.0 36.0 100.0
Cumulative Percent 33.0 64.0 100.0
Valid Percent 33.0 31.0 36.0 100.0
Pengetahuan Ibu
Valid
Percent 51.0 49.0 100.0
Frequency 51 49 100
Rendah Tinggi Total
Cumulative Percent 51.0 100.0
Valid Percent 51.0 49.0 100.0
Menjalani pemeriksaan kehamilan
Valid
Setuju
Frequency 100
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
periksa diusia kandungan triwulan 3
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 78 22 100
Percent 78.0 22.0 100.0
Valid Percent 78.0 22.0 100.0
Cumulative Percent 78.0 100.0
Dampak pemeriksaan kehamilan rutin pada janin
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 28 72 100
Percent 28.0 72.0 100.0
Valid Percent 28.0 72.0 100.0
Cumulative Percent 28.0 100.0
Pembengkakan pada wajah tangna dan kaki
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 29 71 100
Percent 29.0 71.0 100.0
Valid Percent 29.0 71.0 100.0
Cumulative Percent 29.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Persalinandukun sebagai alternatif ekonomi
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 33 67 100
Percent 33.0 67.0 100.0
Cumulative Percent 33.0 100.0
Valid Percent 33.0 67.0 100.0
Kelebihan persalinan oleh dukun
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 47 53 100
Percent 47.0 53.0 100.0
Cumulative Percent 47.0 100.0
Valid Percent 47.0 53.0 100.0
Kenyamanan persalinan oleh dukun
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 25 75 100
Percent 25.0 75.0 100.0
Cumulative Percent 25.0 100.0
Valid Percent 25.0 75.0 100.0
Kesadaran periksa kehamilan ibu
Valid
Tidak setuju Setuju Total
Frequency 17 83 100
Cumulative Percent 17.0 100.0
Valid Percent 17.0 83.0 100.0
Percent 17.0 83.0 100.0
Penempatan bidan desa
Valid
Setuju
Frequency 100
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Kategori Sikap Ibu
Valid
Kurang baik Baik Total
Frequency 59 41 100
Percent 59.0 41.0 100.0
Valid Percent 59.0 41.0 100.0
Cumulative Percent 59.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Kebiasaan Tempat Berobat
Valid
Puskesmas Rumah sakit Praktek dokter/Klinik Bidan Dukun/Pranormal puskesmas & RS Total
Frequency 64 7
Percent 64.0 7.0
Valid Percent 64.0 7.0
Cumulative Percent 64.0 71.0
10
10.0
10.0
81.0
5 14 100
5.0 14.0 100.0
5.0 14.0 100.0
86.0 100.0
1Kebiasaan tempat Berobat
Valid
Kurang baik Baik Total
Frequency 5 95 100
Percent 5.0 95.0 100.0
Cumulative Percent 5.0 100.0
Valid Percent 5.0 95.0 100.0
Alasan Memilih tempat Berobat
Valid
Biaya murah dan praktis Mudah dijangkau/tidak jauh dari tempat tinggal Obat yang diberikan cocok Total
Frequency 58
Percent 58.0
Valid Percent 58.0
Cumulative Percent 58.0
30
30.0
30.0
88.0
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Pernah tidaknya Menjalani Periksa Kehamilan
Valid
Pernah
Frequency 100
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Tempat Periksa Kehamilan Ibu
Valid
Puskesmas Rumah sakit Praktek dokter/Klinik Bidan Dukun/Pranormal Total
Frequency 52 7
Percent 52.0 7.0
Valid Percent 52.0 7.0
Cumulative Percent 52.0 59.0
10
10.0
10.0
69.0
31 100
31.0 100.0
31.0 100.0
100.0
1Tempat Periksa Kehamilan Ibu
Valid
Kurang baik Baik Total
Frequency 31 69 100
Percent 31.0 69.0 100.0
Valid Percent 31.0 69.0 100.0
Cumulative Percent 31.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Pihak Yang Menganjurkan
Valid
Inisiatif sendiri Orangtua Total
Cumulative Percent 71.0 100.0
Valid Percent 71.0 29.0 100.0
Percent 71.0 29.0 100.0
Frequency 71 29 100
Kelebihan Tempat Periksa Kehamilan
Valid
Biaya murah dan praktis Mudah dijangkau/tidak jauh dari tempat tinggal Obat yang diberikan cocok Biaya murah/praktis & mudah dijangkau dr tempt tinggal Total
Frequency 35
Percent 35.0
Valid Percent 35.0
Cumulative Percent 35.0
47
47.0
47.0
82.0
16
16.0
16.0
98.0
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Frekuensi Periksa Kehamilan ibu
Valid
1 kali triwulan Pertama 1 kali triwulan kedua Minimal 4 kali selama masa kehamilan Total
Frequency 1 42
Percent 1.0 42.0
Valid Percent 1.0 42.0
Cumulative Percent 1.0 43.0
57
57.0
57.0
100.0
100
100.0
100.0
1Frekuensi Periksa Kehamilan Ibu
Valid
Kurang baik Baik Total
Frequency 45 55 100
Percent 45.0 55.0 100.0
Valid Percent 45.0 55.0 100.0
Cumulative Percent 45.0 100.0
Tindakan Ibu Mengatasi Kesulitan Kehamilan Frequency Valid
Tidak alami kesulitan kehamilan segera ke Puskesmas,RS,Klinik Dibawa ke dukun Obati sendiri Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
47
47.0
47.0
47.0
44
44.0
44.0
91.0
8 1 100
8.0 1.0 100.0
8.0 1.0 100.0
99.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
kategori tindakan Ibu atasi Kesulitan
Valid
Kurang baik Tidak alami kesulitan kehamilan Baik Total
Frequency 10
Percent 10.0
Valid Percent 10.0
Cumulative Percent 10.0
46
46.0
46.0
56.0
44 100
44.0 100.0
44.0 100.0
100.0
Kategori Kebiasaan ibu/Keluarga
Valid
Kebiasaan Kurang baik Kebiasaan baik Total
Frequency 30 70 100
Percent 30.0 70.0 100.0
Valid Percent 30.0 70.0 100.0
Cumulative Percent 30.0 100.0
Jarak Yankes (meter)
Valid
500 750 800 1000 2000 3000 4000 10000 Total
Frequency 29 3 3 16 12 15 10 12 100
Percent 29.0 3.0 3.0 16.0 12.0 15.0 10.0 12.0 100.0
Valid Percent 29.0 3.0 3.0 16.0 12.0 15.0 10.0 12.0 100.0
Cumulative Percent 29.0 32.0 35.0 51.0 63.0 78.0 88.0 100.0
Waktu tempu ke Yankes (menit)
Valid
5 7 8 10 15 17 20 25 30 35 Total
Frequency 29 11 6 9 5 2 6 19 4 9 100
Percent 29.0 11.0 6.0 9.0 5.0 2.0 6.0 19.0 4.0 9.0 100.0
Valid Percent 29.0 11.0 6.0 9.0 5.0 2.0 6.0 19.0 4.0 9.0 100.0
Cumulative Percent 29.0 40.0 46.0 55.0 60.0 62.0 68.0 87.0 91.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Lokasi Yankes Frequency Valid
Jauh dan waktu tempuh lama Dekat dan waktu tempu singkat Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
55
55.0
55.0
55.0
45
45.0
45.0
100.0
100
100.0
100.0
Ada tidaknya Transportasi Ke Yankes
Valid
Frequency 19 81 100
Tidak ada Ada Total
Percent 19.0 81.0 100.0
Valid Percent 19.0 81.0 100.0
Cumulative Percent 19.0 100.0
Keberadaan Tenaga Kesehatan
Valid
Tidak ada Ada Total
Frequency 57 43 100
Percent 57.0 43.0 100.0
Valid Percent 57.0 43.0 100.0
Cumulative Percent 57.0 100.0
Biaya Persalinan
Valid
Murah Mahal Total
Frequency 77 23 100
Percent 77.0 23.0 100.0
Valid Percent 77.0 23.0 100.0
Cumulative Percent 77.0 100.0
Ada tidaknya Keringanan Biaya Persalinan
Valid
0 Mendapat keringanan Tidak mendapat keringanan Total
Frequency 11 5
Percent 11.0 5.0
Valid Percent 11.0 5.0
Cumulative Percent 11.0 16.0
84
84.0
84.0
100.0
100
100.0
100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Jenis Keringanan Biaya Persalinan Frequency Valid
Tidak mendapat keringanan Tidak membayar/gratis Dibayar secara angsuran/tidak tunai Total
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
85
85.0
85.0
85.0
10
10.0
10.0
95.0
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Cara Pembayaran
Valid
Gratis Uang Total
Frequency 11 89 100
Percent 11.0 89.0 100.0
Valid Percent 11.0 89.0 100.0
Cumulative Percent 11.0 100.0
Tempat Bersalin Frequency Valid
Rumah sendiri/rumah dukun bayi Puskesmas/Polindes Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
82
82.0
82.0
82.0
18 100
18.0 100.0
18.0 100.0
100.0
Pihak Keluarga Memutuskan Memilih Penolong Persalinan
Valid
Istri/inisatif ibu Suami ibu dan suami Orang tua Mertua Total
Frequency 26 29 25 14 6 100
Percent 26.0 29.0 25.0 14.0 6.0 100.0
Valid Percent 26.0 29.0 25.0 14.0 6.0 100.0
Cumulative Percent 26.0 55.0 80.0 94.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Alasan Pemilihan Penolong Persalinan
Valid
Biaya murah Jarak dekat dan waktu tempuh sebentar Banyak dilalui angkutan umum Masih kerabat dekat Kebiasaan keluarga menggunakan jasa layanan biaya murah jark dektdan wktu singkat Biaya murah &kebiasaan keluarga jark waktudekat singkat&kerabat dekat jark dan waktu dekat singkat & kebiasaan kelaurga kerabat dekat&kebiasaan keluarga Total
Frequency 11
Percent 11.0
Valid Percent 11.0
Cumulative Percent 11.0
14
14.0
14.0
25.0
1
1.0
1.0
26.0
6
6.0
6.0
32.0
42
42.0
42.0
74.0
3
3.0
3.0
77.0
4
4.0
4.0
81.0
2
2.0
2.0
83.0
15
15.0
15.0
98.0 100.0
2
2.0
2.0
100
100.0
100.0
Kategori Penolong Persalinan ibu
Valid
Dukun bayi Tenaga profesional Total
Frequency 50 50 100
Percent 50.0 50.0 100.0
Valid Percent 50.0 50.0 100.0
Cumulative Percent 50.0 100.0
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Analisa Multivariat
Variables in the Equation
Step 0
Constant
B .000
S.E. .200
Wald .000
df
Sig. 1.000
1
Exp(B) 1.000
Variables not in the Equation Step 0
Variables
KDDKI KDDKI(1) KDDKI(2) KDDKS KSOSEK KTT KB KBIAYA KBIAYA(1) KBIAYA(2) PP27 PP27(1) PP27(2) PP27(3) PP27(4)
Overall Statistics
Score 9.750 6.250 9.722 14.663 9.722 27.750 23.048 19.111 8.696 .585 39.829 5.877 .480 8.306 6.383 58.977
df
Sig. .008 .012 .002 .000 .002 .000 .000 .000 .003 .444 .000 .015 .488 .004 .012 .000
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 12
Block 1: Method = Forward Stepwise (Likelihood Ratio) Omnibus Tes ts of Mode l Coe fficients Ste p 1
Ste p 2
Ste p 3
Ste p 4
Ste p Block Mode l Ste p Block Mode l Ste p Block Mode l Ste p Block Mode l
Ch i-sq uare 48 .44 5 48 .44 5 48 .44 5 13 .27 6 61 .72 1 61 .72 1 4.752 66 .47 3 66 .47 3 5.357 71 .83 0 71 .83 0
df 4 4 4 1 5 5 1 6 6 1 7 7
Sig. .000 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .021 .000 .000
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Model Summary Ste p 1 2 3 4
-2 Lo g like lih ood 90.18 4 76.90 8 72.15 7 66.80 0
Co x & Snell R Squar e .384 .461 .486 .512
Na gelkerke R Squar e .512 .614 .647 .683
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Variables in the Equation
B Step a 1
Step b 2
Step c 3
Step d 4
PP27 PP27(1) PP27(2) PP27(3) PP27(4) Constant KDDKS PP27 PP27(1) PP27(2) PP27(3) PP27(4) Constant KDDKS KB PP27 PP27(1) PP27(2) PP27(3) PP27(4) Constant KDDKS KSOSEK KB PP27 PP27(1) PP27(2) PP27(3) PP27(4) Constant
S.E.
-3.017 -2.978 -5.011 -11.421 3.219 2.302
.096 .097 .274 24.692 1.020 .700
-3.665 -3.333 -4.673 -11.084
.170 .129 .280 24.692
Wald 19.097 3.437 4.375 5.466 .214 9.963 10.805 18.799 7.908 8.723 5.332 .201
-1.723
1.763
1.921 1.833
.719 .895
-3.190 -3.064 -3.518 -10.060 -2.534 1.832 1.581 2.159
.182 .154 .378 23.749 1.872 .740 .714 .973
-2.010 -1.207 -2.212 -9.526 -4.637
.092 .164 .400 23.412 2.251
df 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
Sig. .001 .006 .007 .000 .644 .002 .001 .001 .006 .003 .000 .654
.955
1
.329
.179
7.142 4.197 16.238 7.074 7.052 6.518 .179 1.832 6.138 4.908 4.921 15.538 5.069 4.599 4.264 .166 4.244
1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
.008 .041 .003 .006 .008 .011 .672 .176 .013 .027 .027 .004 .007 .015 .031 .684 .039
Exp(B)
95.0% C.I.for EXP(B) Lower Upper
.018 .051 .007 .000 25.000 9.995
.002 .006 .001 .000
.154 .437 .081 1.1E+16
2.533
39.436
.009 .036 .009 .000
.001 .004 .001 .000
.093 .326 .115 1.6E+16
6.826 6.251
1.669 1.083
27.923 36.100
.010 .047 .030 .000 .079 6.248 4.859 8.664
.001 .005 .002 .000
.103 .448 .442 7.0E+15
1.466 1.200 1.286
26.622 19.678 58.374
.001 .004 .003 .000
.103 .396 .626 6.2E+15
.010 .040 .040 .000 .010
a. Variable(s) entered on step 1: PP27. b. Variable(s) entered on step 2: KDDKS. c. Variable(s) entered on step 3: KB. d. Variable(s) entered on step 4: KSOSEK.
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Model if Term Removed
Variable PP27 Step 1 KDDKS Step 2 PP27 Step 3
Step 4
KDDKS KB PP27 KDDKS KSOSEK KB PP27
Model Log Likelihood -69.315 -45.092
Change in -2 Log Likelihood 48.445 13.276
-61.539 -40.276 -38.454 -53.611 -36.931 -36.078 -36.241 -49.876
4 1
Sig. of the Change .000 .000
46.171
4
.000
8.395 4.752 35.066 7.063 5.357 5.682 32.952
1 1 4 1 1 1 4
.004 .029 .000 .008 .021 .017 .000
df
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Variables not in the Equation Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Variables
Overall Statistics Variables
Overall Statistics Variables
Overall Statistics Variables
Overall Statistics
KDDKI KDDKI(1) KDDKI(2) KDDKS KSOSEK KTT KB KBIAYA KBIAYA(1) KBIAYA(2) KDDKI KDDKI(1) KDDKI(2) KSOSEK KTT KB KBIAYA KBIAYA(1) KBIAYA(2) KDDKI KDDKI(1) KDDKI(2) KSOSEK KTT KBIAYA KBIAYA(1) KBIAYA(2) KDDKI KDDKI(1) KDDKI(2) KTT KBIAYA KBIAYA(1) KBIAYA(2)
Score 4.360 4.356 3.573 12.542 6.039 5.127 9.045 7.903 5.159 .001 25.620 1.934 1.542 .759 4.477 1.939 4.528 5.682 4.170 .070 16.249 3.560 .963 .101 5.321 1.591 4.923 3.735 .175 13.277 4.508 .679 .008 .201 2.791 1.902 .127 9.119
df 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 8 2 1 1 1 1 1 2 1 1 7 2 1 1 1 1 2 1 1 6 2 1 1 1 2 1 1 5
Sig. .113 .037 .059 .000 .014 .024 .003 .019 .023 .981 .001 .380 .214 .384 .034 .164 .033 .058 .041 .791 .023 .169 .326 .750 .021 .207 .085 .053 .676 .039 .105 .410 .928 .654 .248 .168 .722 .104
Mira Heriyanti : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009