MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA KOMPETENSI DASAR PECAHAN SEDERHANA KELAS III SDN 55/1 SRIDADI
SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : EDWARD SARAGI A1D109015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK
Saragi Edward. 2014. “Meningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Media Gambar pada Kompetensi Dasar Pecahan Sederhana Kelas III SDN 55/1 Sridadi”. Pembimbing (I) Drs. Zaimi Effendi, M.Pd. Pembimbing (II) Dr. Yantoro, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Gambar, pecahan sederhana.
Matematika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang mendasar dan penting dalam pendidikan intelek. Pengertian Matematika Menurut Ahli Secara etimologi, berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti "belajar atau hal yang dipelajari" (things that are learned). Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang matematika terus berkembang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunkan media gambar pada kompetensi dasar pecahan sederhana kelas III SDN 55/1 Sridadi Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal-hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Hasil penelitian di bidang matematika kelas III SDN 55/I Sridadi dengan menggunakan media pada pokok pembahasan pecahan sederhana siklus I, hasil tes yang di bagikan kembali dan nilai rata-rata baru mencapai 51,9. Pada siklus II dengan menggunakan media gambar, hasil tes yang di bagikan kembali dan nilai rata-rata 67,1. Pada siklus III dengan menggunakan media gambar, hasil tes yang di bagikan kembali dengan nilai terbaik mencapai nilai rata-rata 86,6.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan sangat berperan penting, karena dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadiannya dan kehidupannya. Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. G. Thompson (dalam Hera Lestari Mikarsa dkk, 2007:1-3) menyatakan bahwa pendidikan adalah “pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Untuk melakukan pendidikan seharihari di sekolah, guru sering menghadapi kurangnya hasil belajar”. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SDN 55/1 Sridadi dimana data yang ditemukan hasil UTS (ujian tengah semester 1) SDN 55/1 Sridadi nilai rata-rata matematika siswa kelas III A adalah 53 dengan ketuntasan klasikal 25% siswa, sedangkan nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) adalah 65. Dengan demikian hasil belajar siswa masih dikatakan rendah. Hasil belajar rendah itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak tepatnya guru dalam menyampaikan pembelajaran dan media yang digunakan
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
guru belum ada saat ingin menyampaikan materi sehingga siswa menjadi bosan dan jenuh. Guru juga masih menggunakan metode ceramah dan pembelajaran masih berpusat pada guru serta guru sebagai satu-satunya sumber belajar ketika pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran saat ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakan lagi.pada masa lalu,seorang pengajar yang menyajikan pelajaran atau informasi cukup dengan ceramah saja. Karena paradigma yang di anut masih teacher-entered learning atau pembelajaran yang berpusat pada guru,namun saat ini dengan kemajuan tekhnologi informasi siapapun dapat belajar sendiri berbagai macam media yang bisa membantu seorang pengajar untuk menyampaikan pelajaran, dan peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh, pengajarpun dipermudah menerangkan pelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Meningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar pada Kompetensi Dasar Pecahan Sederhana Kelas III SDN 55/1 Sridadi” 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah penggunaan media gambar dapat meninggkatkan hasil belajar sisiwa pada kompetensi dasar pecahan sederhana kelas III SDN 55/1 Sridadi
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
1.3 Tujuan penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunkan media gambar pada kompetensi dasar pecahan sederhana kelas III SDN 55/1 Sridadi 1.4 Manfaat Penelitian Adapun harapan hasil penulisan dan penelitian ini dapat memberikan suatu manfaat : 1. Bagi sisiwa dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 55/1 sridadi dalam pembelajaran matematika khususnya mengenal pecahan sederhana. 2. Bagi guru sebagai acuan dalam penerapan pembelajaran matematika yang efektif dan efisien. 3. Bagi pihak sekolah dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN 55/1 sridadi dapat lebih meningkatkan prestasi belajarnya khususnya dalam bidang pelajaran matematika,meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar Djamarah (1999) Belajar adalah “serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif”. Menurut Surya (1981) definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang. Menurut Winkel (1988) belajar adalah “semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman”. 2.2 Pengertian Hasil Belajar Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar “menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa”. Menurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah “hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) hasil belajar adalah “hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
2.3 Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977:34) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah “teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”. Sementara itu, Briggs (1977:45) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah “sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya”. 2.4 Pengertian Matematika Matematika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang mendasar dan penting dalam pendidikan intelek. Pengertian Matematika Menurut Ahli Secara etimologi, berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti "belajar atau hal yang dipelajari" (things that are learned). Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang matematika terus berkembang.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
2.5 Tinjauan tentang Mengenal Pecahan Mengenal Arti Pecahan menurut Cahaya Yahya (2011) Pengertian 1)
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh.
2)
Terdiri dari pembilang dan penyebut.
3)
Pembilangan merupakan bilangan terbagi.
4)
Penyebut merupakan bilangan pembagi
5)
Rumus Pecahan =
𝒑𝒆𝒎𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕
Contoh 1)
Contoh 2)
1 2
1 4
ket: 1 sebagai pembilang 2 sebagai penyebut
ket : 1 sebagai pembilang 4 sebagai penyebut
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
2.6 Kerangka berfkir Hasil belajar siswa rendah dikarenakan guru masih menggunakan metode ceramah pada saat belajar berlangsung, sehingga siswa masih banyak yang belum mencapai ketuntasan klasikal belajar yang diharapkan. Maka dari itu dengan menggunakan media gambar pembelajaran matematika pada materi mengenal pecahan sederhana bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pecahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari selain itu peran media gambar juga dapat membantu menyampaikan materi tentang mengenal pecahan sederhana. 2.7 Hipotesis tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar pecahan sederhana kelas III SDN 55/1 Sridadi
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SDN 55/1 Sridadi Kecamatan Muara Bulian, yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas III (tiga) dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri 3 (tiga) siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali tatap muka. Satu kali tatap muka berlangsung 60 menit, maka diperlukan adanya beberapa perencanaan dalam pelaksanaan pemberian materi yang dipersiapkan untuk melakukan kegiatan penelitian di lapangan 3.2.1 Perencanaan Tindakan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu proses yang di lakukan perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu. Menurut Wardhani (2007:1.4) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas III semester II tentang pecahan sederhana dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah sesuai dengan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan materi yang berlainan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh peneliti sebagai praktisi dan guru kelas tersebut sebagai observer. Praktisi melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan berikut: 3.2.3. Observasi Pertemuan dan evaluasi dilakukan pada saat pembelajaran, pertama dilaksanakan dengan observasi dan alat evaluasi (soal-soal) dan hasil evaluasi yang ada pada setiap siklus, dalam setiap siklus dilakukan penilaian berdasarkan hasil soal-soal yang telah dijawab oleh siswa berdasarkan tingkatan siklus. 3.2.4 Refleksi Analisis hasil evaluasi peda setiap siklus dinyatakan dalam bentuk mata-mata perolehan nilai dan daya setiap siswa. Selanjudnya hasil analisis diatas dilakukan analisis perubahan hasil pembagi dengan memperhatikan hasil pembelajaran skor nilai rata-rata pada tes awal dan akhir. Berdasarkan hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
3.4 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat penting dalam penelitian karena tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2005:63) “terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi”. Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi atau pengamatan dan dokumentasi. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi Nasution (Sugiyono, 2005: 64). Menurut Marshall (Sugiyono, 2005: 64) dijelaskan bahwa “throught observation, the researcher learn about behavior and he meaning attached to those behavior”. Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dengan memberikan skor jika hal yang diamati muncul. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat dalam kisi-kisi instrumen penelitian.
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap akhir siklus, langsung diolah dan dianalisis. Adapun hasil pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut. 4.2 Pembahasan Setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas siswa kelas III SD 55/1 sridadi untuk mengatasi permasalahan hasil belajar dalam menyelesaikan soalsoal latihan pada pembelajaran pecahan sederhana dengan menggunakan media,maka dapat dilihat tingkat keberhasilannya adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya hasil belajar yang diperoleh siswa 2) Dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan siswa terhadap bahan pembelajaran 3) Siswa dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara pikir dan sikap ilmiah 4) Siswa dapat mengajukan dan mengemukakan penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari Berdasarkan hasil evaluasi terjadi peningkatan dari siklus I,II dan siklus III dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa dari Siklus I,II dan III No Indikator 1 Siswa yang Tuntas Belajar 2 Nilai Rata-rata 3 Ketuntasan Klasikal
Siklus I 3 51,90 14%
Siklus II 13 67,14 62%
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
Siklus III 20 86,66 95%
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diambil suatu kesimpulan bahwa, dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran metematika khususnya materi pecahan sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 55/I Sridadi. Siklus pertama dengan menggunakan media gambar pada hasil tes individu siswa rata-rata mencapai nilai 55,23 dengan hasil tersebut masih dinyatakan rendah dari nilaikkm yaitu 65. Pada siklus II dengan menggunakan media gambar pada hasil tes individu siswa rata-rata mencapai nilai 67,14 dengan hasil ini peningkatan pada siklus II sudah nampak perubahan dari hasil siklus I. Pada siklus III dengan menggunakan media gambar pada hasil tes individu siswa nilai terbaik dan mencapai nilai rata-rata 86,66 , di atas KKM. Dan strategi guru dalam menerapkan pembelajaran juga sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa 5.2 Saran-saran Berdasarkan temuan yang di alami dalam penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Bagi guru agar dapat menggunakan perangkar pembelajaran yang baik dan benar,salah satunya dapat menggunakan media sebagai alat bantu dalam
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
proses belajar mengajar, guna dapat mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh para siswa karena tingkat pemahaman yang masih kurang. 2. Hasil penelitian ini dapat di sosialisasikan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh berbagai penyelenggara pendidikan di SDN 55/I Sridadi 3. Para siswa dapat menggunakan media pembelajaran saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM), ini akan membantu kesulitan siswa pada saat belajar khususnya pada pelajaran matematika
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah. 1999. Pengertian belajar http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ diakses tanggal 22 maret 2014 Surya moh. 1981. Pegertian belajar http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/ diakses tanggal 20 maret 2014 winkel. 1988. Pengertian belajar http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/ diakses tanggal 20 maret 2014 Hamalik. 2001. Pengertian hasil belajar http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html diakses tanggal 17 maret 2014 Nasution, 2006, Hasil belajar siswa,jakarta. Alfabet Dimyati dan Mudjiono. 2002 Pengertian hasil belajar http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html diakses tanggal 17 maret 2014 Schramm dkk 1977. Pengertian media http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ diakses tanggal 15 maret 2014 Briggs. 1977. Pegertian media http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ diakses tanggal 15 maret 2014
Edward Saragi A1D109015 FKIP PGSD-S1 UNIVERSITAS JAMBI