ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI
OLEH ANA SIPA NIM. RRA1C413004
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2017
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 1
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI Ana sipa1), Asni Johari2), Ali Sadikin3) 1) Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi 2) Dosen Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Dosen Email: 1)
[email protected]
Oleh : Ana sipa Abstrak. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Jambi pada kelas X. Banyak siswa menganggap bahwa belajar biologi sulit dipahami, yang ditandai dengan banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Pada ulangan harian yang dilaksanakan setelah materi selesai dipelajari khususnya topik virus. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah menggunakan model pembelajaran yang tepat. Yaitu model pembelajaran discovery learning berbasis pendekatan saintifik terhadap hasil biologi siswa pada materi virus kelas X di SMA Negeri 2 Kota Jambi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen .Instrumen yang digunakan adalah tes yang telah distandarisasi melalui proses validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Uji hipotesis di lakukan dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi β = 0,05, data sebelum uji-t di lakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery learning berbasis pendekatan saintifik terhadap hasil belajar biologi siswa di kelas X SMA Negeri 2 Kota Jambi. Rata-rata nilai kognitif siswa untuk kelas eksperimen adalah 80 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 72,08. Berdasarkan perhitungan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh t hitung > t tabel (4,47>1,66) maka hipotesis diterima. Rata-rata nilai afektif siswa untuk kelas eksperimen yaitu 80,5 dan untuk kelas kontrol 75,1. Dari uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel (3,75>1,66) maka hipotesis diterima. Pada aspek psikomotor nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78 sedangkan untuk kelas kontol adalah 73. Dari uji hipotesis t hitung > t tabel (4,88 >1,66) maka hipotesis diterima. Kata kunci: Discovery Learning, Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar, Virus.
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 2
EFFECT OF APPLICATION OF DISCOVERY LEARNING LEARNING MODEL BASED ON SAINTIFIC APPROACH TO LEARNING RESULT STUDENT BIOLOGY IN VIRUS MATERIAL IN CLASS X SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI Ana Sipa1), Asni Johari2), Ali Sadikin3) 1) Student of Biology Education Department of PMIPA FKIP University of Jambi 2) Lecturer of Mathematics Education Department of PMIPA FKIP Universitas Jambi Lecturer Email: 1)
[email protected] By: Ana sipa Abstract. Based on the results of preliminary observations conducted at SMA Negeri 2 Kota Jambi in class X. Many students assume that biology learning is difficult to understand, which is marked by many students who have not fulfilled the Minimum Exhaustiveness Criterion (KKM) that is 75. On the daily test conducted after the material is finished Studied especially virus topic. One way teachers can do is to use the right learning model. That is learning discovery learning model based on scientific approach to student biology results on class X virus material in SMA Negeri 2 Kota Jambi in cognitive, affective and psychomotor realm. This research is a true experimental research. The instruments used are standardized tests through validity, reliability, problem difficulty, and distinguishing problem. Hypothesis test is done by using t test at significance level Ξ± = 0,05, data before t-test is done normality test and homogeneity. The result of research shows that there is influence of Discovery learning model based on scientific approach toward student biology learning result in class X SMA Negeri 2 Kota Jambi. The average cognitive value of the students for the experimental class is 80 while for the control class is 72.08. Based on the calculation of hypothesis test results using t-test obtained t arithmetic> t table (4.47> 1.66) then the hypothesis accepted. The mean affective values of the students for the experimental class were 80.5 and for the control class 75.1. From the hypothesis test obtained t arithmetic> t table (3.75> 1.66) then the hypothesis accepted. On the psychomotor aspect the average value of the experimental class is 78 while for the class of the dick is 73. From the hypothesis test t arithmetic> t table (4.88> 1.66) then the hypothesis is accepted. Keywords: Discovery Learning, Scientific Approach, Learning Outcomes, Virus
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 3
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor utama
Dalam pembelajaran kurikulum 2013
dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
peserta
manusia.
melalui
pembelajaran, dikarenakan pada kurikulum
pendidikan diharapkan negara dapat maju
2013 ini perserta didik dituntut aktif dan
dan berkembang sesuai dengan kemajuan
kreatif sedangkan guru berfungsi sebagai
dan tututan zaman seperti pada saat sekarang
motivator,
ini. Disamping itu pendidikan juga dituntut
Karakteristik
maju dan berkembang sejalan dengan
menggunakan pendekatan saintifik serta
perkembangan
difokuskan pada kegiatan aktif siswa dengan
Oleh
karena
ilmu
itu,
pengetahuan
dan
didik
menjadi
mediator,
pusat
dan
kurikulum
2013
pengetahuan dan teknologi diikuti dengan
membentuk perserta didik yang tidak hanya
berkembangnya pola pemikiran masyarakat.
unggul dalam kompetensi pengetahuan,
Pada perkembangan pemikiran masyarakat
tetapi
seperti sekarang ini, pendidikan merupakan
keterampilan
dalam
bekerja
hal yang sangat penting dalam kehidupan.
(Rahmawati, dkk, 2015:20).
Untuk
Menurut
mewujudkan tujuan tersebut, peran guru
(Aunurrahman,2010:2)
unggul
dalam
bertujuan
sikap
pendidikan tidak boleh terjebak pada suatu
sangat
teori yang menempatkan manusia sebagai
mengelola pembelajaran dengan baik.
alat-alat produksi, di mana penguasaan iptek bertujuan
menompang
kekuasaan
dan
kepentingan kapitalitas.
dan diharapkan
Pembelajaran
yang
baik
dan
dalam
sudah
seharusnya bukan hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga memfasilitasi siswa untuk
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
penting
yang
adalah
suatu
juga
ilmiah
fasilitator.
teknologi (iptek). Berkembangnya ilmu
Kamdi
proses
dalam
terlibat
aktif
selama
proses Page 4
pembelajaran. Dengan ikut berpartisipasi
Model
pembelajaran
discovery
aktif siswa memiliki kesempatan yang lebih
learning sangat cocok diterapkan pada
besar untuk memahami dan mengingat
kurikulum
materi
pelajaran
mendengarkan
dari
dan
2013
yang
lebih
lebih
pada
hanya
menonjolkan nilai sikap siswa (afektif)
menonton
secara
siswa,
namun tidak
menurunkan nilai
pasif. Salah satu cara untuk membuat siswa
kognitif dan psikomotor, sehingga dengan
lebih
dengan
pengetahuannya siswa mampu menerapakan
pembelajaran
nilai-nilai positif dari pengetahuan yang
Discovery learning di dalam kelas, membuat
didapatnya di sekolah. Pada kurikulum 2013
mereka bisa menemukan masalah pada
pembelajaran memiliki karakteristik yang
materi yang telah tersaji dan mampu
berbeda, tergambar pada pendekatan yang
menyelesaikannya.
digunakan yaitu pendekatan saintifik.
terlibat
menggunakan
aktif
yaitu
model
Menurut
Nur
Menurut
Abdullah
(2014:53)
model
pendekatan saintifik dalam pembelajaran
pembelajaran discovery learning adalah
memiliki komponen proses pembelajaran
model pembelajaran yang siswa di dorong
antara lain yaitu
untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif
Menanya,
mereka
informasi,
(Suprihatiningrum,2013:241)
sendiri
dengan
konsep-konsep,
3.
: 1. Mengamati, 2. Mencoba/mengumpulkan
4.
Menalar/asosiasi,
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa
Membentuk
untuk memiliki pengalaman dan melakukan
komunikasi). Penerapan pendekatan saintifik
percobaan yang memungkinkan mereka
menjadi
menemukan
pengembangan
prinsip-prinsip
untuk
diri
mereka sendiri.
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
jejaringan
5.
tantangan
bagi
(melakukan
guru
kreativitas
untuk dan
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar
Page 5
melalui
mengamati,
mengumpulkan
data,
bertanya
mengelolah
menarik kesimpulan.
dan
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian eksperimen bertujuan
adalah True-eksperimen (eksperimen yang
menyelidiki
betul-betul). Dengan desain Posttest Only
dengan cara mengenalkan kepada suatu atau
Control
lebih kondisi perlakuan dan membandingkan
Design.
(2013:112)
Menurut
Sugiyono
dalam desain ini terdapat dua
hasilnya
untuk
kemungkinan sebab akibat
dengan
sesuatu
atau
lebih
kelompok yang dipilih secara random.
kelompok kontrol.
Tabel 3.1 Desain Posttest-Only Control
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Design
diperoleh informasi tentang hal tersebut,
Kelompok
Perlakuan
Tes akhir
Eksperimen
X
O1
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2013: 36). Yaitu variabel bebas : Penerapan model pembelajaran Discovery learning
Kontrol
O2
Berbasis pendekatan saintifik dan variabel
Keterangan :
terikat : Hasil belajar biologi masing-masing
O1
: Tes akhir kelas eksperimen
siswa setelah diberikan perlakuan pada
O2
: Tes akhir kelas kontrol
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
X
: Pembelajaran Menggunakan Model
Teknik
pengumpulan
data
dalam
Pembelajaran Discovery learning
penelitian ini adalah dengan memberikan
pendekatan Berbasis Saintifik.
soal
posttest
setelah
selesai
proses
Variabel penelitian adalah segala sesuatu
pembelajaran pada kelas eksperimen dan
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
kelas kontrol pada materi virus. Soal yang
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 6
digunakan adalah soal yang telah diuji coba,
fenomena sosial. Skala ini disusun dalam
dan telah memenuhi syarat kriteria validitas,
pernyataan dan skala penilaian dibuat
tingkat
daya pembeda dan
dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5
reliabilitas. Selain itu juga digunakan lembar
butir pernyataan serta skor jawaban yaitu
angket untuk penilaian afektif dan lembar
Selalu (SL) =4, Sering (S) = 3, Kadang-
unjuk kerja untuk penilaian psikomotor.
kadang (KD) = 2, Tidak pernah (TP) = 1β.
kesukaran,
Instrumen penelitian adalah suatu alat
Selanjutnya untuk uji normalitas dan uji
yang digunakan mengukur fenomena alam
homogenitas. Untuk uji normalitas dan uji
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
homogenitas. Observasi merupakan suatu
semua
variabel
teknik pengumpulan data mempunyai ciri
penelitian (Sugiyono, 2014: 149). Dalam
yang spesifik. Observasi atau pengamatan
penelitian ini, instrumen yang digunakan
meliputi
untuk mengumpulkan data hasil belajar pada
terhadap
aspek kognitif kedua kelas sampel adalah tes
menggunakan
soal objektif pilihan ganda dengan jumlah
2014:198).
fenomena
ini
disebut
soal 40 butir. angket yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek
kegiatan
pemusatan
perhatian
objek
dengan
indra
(Arikunto,
sesuatu seluruh
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas, uji normalitas dan uji hipotesis dengan teknik statistik yang
afektif
dimana
teknik
penilaian
yang
digunakan adalah penilaian diri. Skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut
digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah uji βt atau disebut dengan uji t-test separated
varians
(Sugiyono,2012:138)
sebagai berikut : Sugiyono (2013:134) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
t= π
π₯ 1 βπ₯ 2 1 1 + π1 π2
Dengan S2=
π1β1 π 12 +(π1β1)π 22 ) π2+π2β2
Page 7
Keterangan : X1
=
n1 Skor
rata-rata
kelas
n2
= Skor rata-rata kelas kontrol
S
= Simpangan baku gabungan
Jumlah siswa kelas
eksperimen
ekperimen X2
=
= Jumlah siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah jika t hitung>ttabel maka
Ho
ditolak
dan
Ha
diterima,
kedua sampel
sedangkan jika thitung
S2
dan Ha ditolak untuk taraf nyataΞ± = 0,05
= Varians untuk sampel kelas
dengan dk = n1 + n2 β 2 dengan peluang
kontrol π12
=
Standar deviasi kelas
(1-Ξ±).
eksperimen π22
untuk penggunaan daftar distribusi t ialah
= Standar deviasi kelas kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada 2
digunakan dalam penelitian. Kelas sampel
kelas sampel yaitu kelas X MIA 5 sebagai
tersebut terdiri atas kelas eksperimen dan
kelas eksperimen dan kelas X MIA 4
kelas kontrol. Hal ini dilakukan dengan
sebagai kelas kontrol. Sebelum menentukan
teknik kombinasi dari 5 kelas yang terdapat
kelas sampel penelitian, terlebih dahulu
dalam populasi disusun menjadi 5 pasang
dilakukan uji normalitas dan melakukan uji
sampel. Dari pengambilan secara acak
homogenitas
seluruh
terhadap 5 pasang sampel tersebut diperoleh
populasi. Adapun populasi yang digunakan
satu pasangan kelompok sampel yaitu (X
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
MIA4, X MIA5). Kemudian dilakukan
kelas X MIA SMA Negeri 2 Kota Jambi.
kembali pengambilan secara acak antara
Setelah
populasi
kelas X MIA 5 dan kelas X MIA 4. Nama
berdistribusi normal melalui uji liliefors dan
kelas yang terambil pertama sebagai kelas
variansinya homogen, maka selanjutnya
eksperimen yaitu kelas X MIA 5 dan
variansi
diketahui
menentukan
kelas
terhadap
bahwa
sampel
yang
akan
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 8
terambil kedua sebagai kelas kontrol yaitu X
pemberian post test. Sehingga jumlah total
MIA 4.
dalam
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Kota Jambi pada materi virus. Dalam
pertemuan
proses
pembelajaran
adalah 4 kali pertemuan untuk masingmasing kelas sampel.
penelitian ini terdapat dua kelas sampel
Pada kelas kontrol peneliti tidak
yaitu satu kelas eksperimen kelas X MIA 5
mengajar sebagaimana dilakukan pada kelas
yang belajar dengan menggunakan model
eksperimen. Hal ini disebabkan cara belajar
discovery learning
dan model pembelajaran yang diterapkan
berbasis pendekatan
saintifik dan satu kelas kontrol X MIA 4
sudah berbeda.
yang belajar dengan menggunakan model
pada tahap mengamati, sama dengan kelas
pembelajaran
eksperimen
langsung.
Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama
yaitu
siswa
melakukan
penelitian ini berlangsung selama 30 hari
mempelajari materi ciri-ciri, sifat, ukuran
dengan
kelas
dan macam-macam bentuk virus. Namun,
eksperimen sebanyak 3 kali pertemuan
model pembelajaran yang digunakan yaitu
proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran langsung dengan kata
model
lain
jumlah
discovery
pertemuan
learning
di
berbasis
tidak
menggunakan
model
dan
Pendekatan saintifik, dan 1 kali pertemuan
pendekatan pembelajaran yang terjadi pada
pemberian post test untuk melihat sejauh
kelas eksperimen.
mana siswa memahami materi virus yang
Selama proses penelitian berlangsung,
telah diajarkan. Hal yang sama dilakukan di
untuk
kelas kontrol, yaitu 3 kali pertemuan proses
menggunakan instrumen tes objektif untuk
pembelajaran dengan menggunakan model
penilaian kognitif. Untuk penilaian afektif
pembelajaran langsung dan 1 kali pertemuan
peneliti
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
memperoleh
data,
peneliti
menggunakan instrumen berupa
Page 9
lembar penilaian diri dan lembar keterampilan unjuk kerja untuk penilaian psikomotor. Tes objektif dan angket digunakan pada akhir penelitian, dimana kedua kelas sama-sama diberikan post test untuk melihat hasil yang dicapai setelah pemberian perlakuan. Dengan demikian diperoleh hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang dijabarkan sebagai berikut: 85 80 75 70 65 Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.1 Diagram Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tes yang telah dilakukan,
belajar siswa yang belajar melalui model
diperoleh rata-rata hasil belajar untuk kelas
pembelajaran discovery learning berbasis
eksperimen yaitu 80 dan untuk kelas kontrol
pendekatan saintifik dengan siswa yang
yaitu 72,08. Hasil belajar yang diperoleh
belajar
selanjutnya
langsung pada aspek kognitifnya.
diuji
normalitas
dan
homogenitasnya untuk dilakukan uji lanjut
melalui
Hamalik
model
(1994:40)
pembelajaran
menjelaskan
dengan menggunakan uji t. Uji lanjut
bahwa dengan memberikan kesempatan
dengan menggunakan uji t ini bertujuan
kepada siswa untuk berdiskusi, Tanya
untuk menguji hipotesis penelitian yang
jawab dan mempertahankan pendapat akan
diperoleh bahwa t hitung > ttabel yaitu 4,47 >
meningkatkan
1,66 (terima H1).
partisifasi aktif, mengembangkan sikap dan
bahwa
Hal ini menjelaskan
terdapat perbedaan rata-rata hasil
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
kemampuan
berpikir,
kemampuan berbicara.
Page 10
82
80 78 76 74 72 Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil belajar afektif yang diperoleh pada
belajar afektif di kelas eksperimen dan di
kelas eksperimen yaitu 80,5 dan kelas
kelas kontrol.
kontrol tersebut
memperoleh
hasil
75,1.
Hasil
juga
diuji
normalitas
dan
homogenitasnya
yang
selanjutnya
diuji
Menurut
Depdiknas
(Wayan,2014:3) menimbulkan rasa senang pada
siswa,
karena
membangkitkan
hipotesisnya dengan menggunakan uji t.
keinginantahuan siswa, memotivasi siswa
Hasil uji hipotesis diperoleh bahwa t hitung >
untuk bekerja terus
ttabel yaitu 3,75 > 1,66. Dengan demikian H0
jawaban.
Penerapan
ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat
learning
dalam
pengaruh
model
memberikan konstribusi terhadap masalah-
pembelajaran discovery learning berbasis
masalah pembelajaran IPA yang dialami
pendekatan saintifik
siswa,
terhadap hasil belajar materi virus pada
pemahaman
aspek afektif yang terlihat dari adanya
pengembangan sikap ilmiah.
positif
penerapan
khususnya
sampai menemukan model
IPA
discovery
diduga
dalam
konsep-konsep
dapat
peningkatan maupun
perbedaan yang signifikan rata-rata hasil ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 11
Selain hasil belajar kognitif dan
diperoleh dari lembar penelitian unjuk kerja
afektif, dalam proses pembelajaran juga
siswa pada saat melakukan pengamatan.
diperlukan penilaian keterampilan yang
Rata-rata hasil belajar psikomotor kelas
disebut penilaian psikomotor. Hasil belajar
eksperimen diperoleh 78 dan 73 di kelas
ranah psikomotor dalam penelitian ini kontrol.
80 78 76 74 72 70 Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Perbedaan Hasil Belajar Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan
hasil
analisis
uji
Menurut
Putrayasa
(Rosalina,
hipotesis didapat bahwa thitung < ttabel yaitu
2016:4) melalui model discovery learning
4,88 > 1,66. Hal ini menjelaskan bahwa H1
siswa menjadi lebih dekat dengan apa yang
diterima sehingga diketahui bahwa model
menjadi sumber belajarnya, rasa percaya diri
pembelajaran discovery learning berbasis
siswa akan meningkat karena dio merasa apa
pendekatan saintifik berpengaruh terhadap
yang telah dipahaminya ditemukan oleh
hasil belajar biologi siswa pada materi virus
dirinya sendiri, kerjasama dengan temannya
pada aspek psikomotor yang diperkuat
pun
dengan hasil yang didapat yaitu adanya
menambah pengalaman siswa.
akan
meningkat,
serta
tentunya
perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Page 12
Dari teori dan fakta diatas diharapkan
siswa
dapat
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
merumuskan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sejumlah penemuan. Siswa juga dapat
penerapan model pembelajaran discovery
memperoleh manfaat bagi perkembangan
learning
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
Model pembelajaran penemuan ini sangat
kognitif, afektip dan psikomotor siswa
banyak manfaat dalam mengembangkan
SMA Negeri 2 Kota Jambi pada materi
keterampilan anak sehingga anak dapat lebih
virus. Hal ini ditandai dengan perolehan
percaya diri pada dirinya sendiri dan dapat
rata-rata
menciptakan suasana belajar yang sesuai
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata
dengan kondisi siswa demi mewujudkan
hasil
berbasis
hasil
pendekatan
belajar
belajar
saintifik
kognitif
kelas
kelas
kontrol
KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan
ini adalah sebagai berikut : Penggunaan
kesempurnaan penelitian ini dimasa
model pembelajaran discovery learning
yang
berbasis
pendekatan
menyarankan beberapa
berpengaruh
positif
saintifik
terhadap
hasil
akan
berikut:
datang
Guru
maka hal
diharapkan
sebagai dapat
belajar biologi siswa pada materi virus
memanfaat
kelas X SMAN 2 Kota Jambi dari aspek
discovery learning selama proses KBM
kognitif,aspek
di kelas agar siswa termotivasi untuk
afektif
dan
aspek
psikomotor.
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
mengikuti
model
peneliti
kegiatan
pembelajaran
pembelajaran Page 13
sehingga dapat
meningkatkan hasil
yang bisa mempengaruhi hasil belajar
belajar. Untuk peneliti selanjutnya, agar
dari aspek kognitif, aspek afektip dan
menambah variabel penelitian serta
aspek psikomotor.
memasukkan faktor-faktor ya ng lain
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih banyak kepada semua pihak
Pendidikan Biologi yang telah banyak
yang terlibat dan telah membantu dalam
membangun dalam pelaksanaan penelitian.
menyelesaikan penelitian ini baik secara
Penulis mengucapkan terima kasih atas izin
moril maupun materil. Seluruh citivas
dan
akademik
pelaksanaan
Khusunya
FKIP
Universitas
dosen-dosen
Program
Jambi
bantuan
yang
diberikan
selama penelitian
Studi . DAFTAR PUSTAKA
Abdulah. 2014. Pembelajaran saintifik. Jakatra: Bumi Aksara.s
Aunurrahman. 2010. Belajar pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, S.2010.Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara.
. 2013. Belajar dan pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
. 2013.Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara.
Daryanto.2014. pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta. Gava Media.
.2014. Prosedur Jakarta : Bumi aksara.
dan
penelitian.
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Hamalik, O. 2011. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Page 14
Rahmawati,dkk. 2015. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi
Rosalina, G. 2016. Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda. Jurnal Pena Ilmiah : Vol. (1).110.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alafabeta. .. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alafabeta. . 2014. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alafabeta.
ANA SIPA (RRA1C413004) Program Studi Pendidikan Biologi
Pembelajaran Teori & aplikasi.
Wayan,
W.
2014.
Pengaruh
Model
Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. eJournal
Program
Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 4.1-13.
Page 15