perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh: ITA DEWI RATNAWATI NIM F3308006
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ii
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id iii
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
♣
Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi ditangan orang banyak.
♣
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita tidak melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.
♣
Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertenu dengan kesiapan.
♣
Kita tidak bisa bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.
♣
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan–kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
♣
Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan apa yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.
♣
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai berpikir seperti manusia tetapi saat manusia mulai berfikir seperti komputer.
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id v
♣
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu–nunggu.
penulis persembahkan kepada :
♥
Untuk kedua orang tuaku
♥
Adik-adikku tersayang
♥
Semua sahabat dan teman-temanku
♥
Almamater
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengah judul ”EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KARANGANYAR
TAHUN
ANGGARAN
2008-2010
yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id vi
Dalam
penyusunan
Tugas
Akhir
ini
penulis mengalami
banyak
hambatan yang disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan bantuan serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Kuntoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Santoso Tri H, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus sebagai Dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pengarahan. 3. Ibu Sri Murni, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 4. Bapak Agus Widodo, M.Si., Ak selaku dosen Pembimbing Akademik dari awal hingga akhir perkuliahan penulis. 5. Seluruh dosen pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi yang telah menularkan ilmunya dan setia membantu penulis dalam perkuliahan. 6. dr. Mariyadi selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir Ini.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id vii
7. Ibu Hera selaku Ka. Seksi Perencanaan dan Anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yang membantu penulis dalam penelitian. 8. Segenap karyawan di bagian keuangan dan perencanaan yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk selama kegiatan magang di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. 9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa bagi penulis sampai selesainya Tugas Akhir ini. 10. Adek – adekku yang terkadang suka usil. 11. Intan, Dyah, Dhiah, Naomi, Mbak Erna, Fadila, kalian adalah sahabat terbaik dari masa anak – anak sampai sekarang. 12. Kawan – kawan SMANSAKRA (WW, Cinte, Dinda, Meiri, Riski) yang selalu memberi semangat. 13. Dwi, teman seperjuangan saat kuliah maupun magang dan juga buat tumpangan kostnya saat jeda kuliah. 14. Seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas bantuannya selama ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id viii
Surakarta , 20 Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 1 B. Latar Belakang masalah .................................................................. 31 C. Perumusan Masalah ........................................................................ 35 D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 36 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 36 II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 38 1. Pengertian Anggaran Sektor Publik .......................................... 38 a. Pengertian Anggaran ........................................................... 38 b. Konsep Anggaran sektor Publik.......................................... 39 c. Fungsi Anggaran Sektor Publik .......................................... 40 d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik .................................... 43 e. Prinsip Anggaran Sektor Publik .......................................... 44 f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ...................... 46 g. Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ................... 47 2. Laporan Realisasi Anggaran ..................................................... 48 3. Evaluasi Penyusunan dan Realisasi Anggaran .......................... 50
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id x
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ............................................................ 51 2. Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ................................... 64 3. Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ..... 74 III. TEMUAN A. KELEBIHAN .................................................................................. 79 B. KELEMAHAN ............................................................................... 79 IV. PENUTUP A. SIMPULAN .................................................................................... 81 B. REKOMENDASI............................................................................ 82 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84 LAMPIRAN DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
II.1. Target Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008-2010 ................ 65 II.2. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008 ..................... 66 II.3. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2009 ..................... 69 II.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2010 ..................... 71 II.5. Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar Tahun Anggaran
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id xi
2008-2010 .............................................................................................. 75 II.6. Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2011 ................................................................... 75 II.7. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010............ 77
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
1.1 Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ..... 7 2.2 Alur Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ............................................................................................. 63
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id xii
LAMPIRAN
1.
Surat Pernyataan.
2.
Surat Keterangan.
3.
Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009.
4.
Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2009.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id xiii
5.
Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2008.
6.
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan (SPJ Pendapatan Fungsional).
7.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2010.
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN
UMUM
RUMAH
SAKIT
UMUM
DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR 1. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Karanganyar. Rumah sakit ini bermula rumah sakit bersalin “Kartini” yang didirikan pada tanggal 21 April 1960 oleh tokoh masyarakat dipimpin oleh Bapak Naryo Adirejo, Bupati Kabupaten Karanganyar. Pada tahun 1969 mulai diperluas dan dibangun oleh Pemerintah Daerah menjadi Rumah Sakit Umum Karanganyar seluas 1,13 Ha. Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
kuantitas
dan
kualitas
pelayanan, Pemerintah
Daerah
Karanganyar merencanakan pemindahan Rumah Sakit Umum dilokasi dukuh Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar. Pada tanggal 11 Maret 1995 seluruh fasilitas pelayanan dipindahkan kecuali poliklinik gigi dipindahkan pada tanggal 6 Januari 1997. Berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar memenuhi syarat menjadi Rumah Sakit Umum kelas
C
dikukuhkan
dengan keputusan
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 009-1/Menkes/I/1993, sehingga
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
pada tahun 1995 Pemerintah Daerah menetapkan Perda No. 10 tahun 1995 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih berdaya guna dan berhasil guna pada tahun 2001 Pemerintah Daerah menetapkan Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
sebagai
Lembaga
Teknis
Daerah Kabupaten
Karanganyar. Pada bulan Mei 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar oleh pemerintah ditransformasikan dari rumah sakit yang disubsidi pemerintah menjadi Badan Layanan Umum yang kegiatan
operasinya
dibiayai
secara swadana
sendiri.
Hal
ini
diharapkan oleh manajemen rumah sakit agar menjadikan rumah sakit yang mandiri tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan terhadap pasien.
2. Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berlokasi di jalan Laksda Yos Sudarso Jengglong, Bejen, Karanganyar. Lokasi tersebut sangat
strategis,
karena
berada
di
pusat
Kabupaten
Karanganyar, sehingga akan mudah dijangkau oleh masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
3. Tugas dan Fungsi Tugas Utama: Membantu bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
di
pelayanan kesehatan. Fungsi: a. Pelayanan medis. b. Pelayanan penunjang medis dan non medis. c. Pelayanan keperawatan. d. Pelayanan rujukan. e. Pendidikan dan pelatihan. f. Penelitian dan pengembangan.
4. Visi, Misi, Filosofi, Motto, Janji Layanan, dan Tujuan a. Visi: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki visi yaitu: rumah sakit pilihan masyarakat dan berstandar nasional. b. Misi: 1) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional. 2) Meningkatkan kompetensi dan komitmen Sumber Daya Manusia. 3) Meningkatkan
kemandirian
transparan dan akuntabel.
commit to user
pengelolaan
keuangan
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
4) Mengembangkan pelayanan unggulan melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pemenuhan sarana prasarana sesuai kebutuhan masyarakat. c. Filosofi: Memberi Pelayanan Kesehatan yang Profesional dan Menjujung Tinggi Rasa Kemanusiaan. d. Motto: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki motto yaitu: Sehat adalah keutamaan kami. e. Janji Layanan: 1) Memberi pelayanan secara profesional. 2) Mengutamakan kesembuhan pasien. 3) Melayani dengan senyum dan ramah. f. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tujuan Umum: Terwujudnya derajat kesehatan pelanggan Rumah Sakit Umum Daerah (pelayanan spesialistik, profesional dan terjangkau dan memuaskan). Tujuan Khusus: 1) Terselenggaranya pelayanan medik spesialistik terjangkau. 2) Pelayanan rujukan spesialistik profesional.
commit to user
lengkap dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
3) Pelayanan kesehatan tepat waktu, tepat sarana dan penuh empati sehingga memuaskan pasien. 4) Penurunan angka kematian di Rumah Sakit Umum Daerah.
5. Kegiatan a. Peningkatan jenis pelayanan. b. Peningkatan Sumber Daya Manusia. c. Pemahaman mengenai hukum dengan mengikuti seminar dan membentuk Hospital By Law. d. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai Rumah Sakit Rujukan.
6. Bidang usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan penyedia tenaga medis dengan memberikan jasa pelayanan kepada para pelanggan melalui penyelenggaraan di bidang penjualan jasa medis. Secara garis besar bidang usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut: a. Usaha penyediaan tenaga medik, yang meliputi: 1) pengobatan tenaga medik. 2) konsultasi dengan tenaga medik. 3) pemberian obat berdasar resep dokter.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
b. Usaha penunjang tenaga medis, yang meliputi: 1) penyediaan kamar untuk rawat inap. 2) penyediaan alat-alat medik. 3) penyediaan makanan sehat untuk pasien rawat inap.
7. Struktur Organisasi Susunan organisasi rumah sakit umum daerah karanganyar, terdiri dari: a. Direktur b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga. 2) Sub Bagian Kepegawaian. 3) Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan. c. Bidang
Pelayanan
Medik
dan
Keperawatan,
membawahkan
kelompok jabatan fungsional. d. Bidang Penunjang Medik dan Non Medik, membawahkan kelompok jabatan fungsional. e. Bidang Pengelola Keuangan, membawahkan: 1) Seksi Perencanaan dan Anggaran. 2) Seksi Pembendaharaan dan Akuntansi.
commit to user
7 Gambar 1.1 Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
DIREKTUR dr. MARYADI NIP. 140 253 635
Ka. Bag Tata Usaha Drs. M. IFAN EFENDI, M. Pd NIP. 19610215.199103.1.006
Ka. Sub. Bag Umum dan Rumah Tangga
Ka. Sub. Bag Kepegawaian
Ka. Sub. Bag Hukum, Informasi
SUTARTO, SE NIP. 19620516.198607.1.001
SUTARTO, S.Sos.Msi NIP. 1950611.198703.1.004
SURANTO NIP. 19610515198201.0.009
Ka. Bid. Pelayanan Medik, Keperawatan
Ka. Bid. Penunjang Medik Non Medik
Ka. Bid. Pengelolaan Keuangan
Dr. RETNO TRI SIAWANTI NIP. 19700801.200501.2.015
Dr. KASYFI HARTATI NIP. 198010.199903.2.007
Dra. SUMINI NIP. 19571017.198503.2.006
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Ka. Seksi Perencanaan Anggaran THERESIA HERAWATI, S. Sos NIP. 19701128.199703.2.003
Ka. Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi
7
SUWARDI ARIS I, SE.MM NIP. 19660102.199803.1.003
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
8. Deskripsi Jabatan Tugas dan fungsi masing–masing bagian organisasi: a. Direktur 1) Direktur
mempunyai
tugas
membantu
Bupati
dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan. 2) Dalam menyelenggarakan
tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat 1, direktur mempunyai fungsi: a) perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan. b) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang pelayanan
kesehatan,
yang
meliputi
pelayanan medik dan keperawatan,penunjang medik dan non medik,pengelolaan keuangan dan ketatausahaan. c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan yang
meliputi pelayanan
medik
dan
keperawatan,
penunjang medik dan non medik, pengelolaan keuangan serta ketatausahaan. d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut: a) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
dan
sumber
data
yang
tersedia
sebagai
pedoman
pelaksanaan kegiatan. b) mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas. c) melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait baik secara
langsung maupun
tidak
langsung
untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. d) merumuskan kebijakan Bupati dibidang pelayanan kesehatan berdasarkan wewenang perundang-undangan
yang
diberikan
dan
peraturan
yang berlaku sebagai bahan arahan
operasioanal Rumah Sakit Umum Daerah. e) mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. f) membina
dan
mengendalikan
pelaksanaan
kegiatan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) menjalin dan membina kemitraan dengan pihak ketiga. h) menyelenggarakan program pemagangan dari lembaga pendidikan kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
i) menetapkan rencana strategi bisnis Rumah Sakit Umum Daerah. j) menyiapkan Rencana Belanja dan Anggaran tahunan. k) mewakili Rumah Sakit Umum Daerah didalam dan diluar pengadilan. l) menyampaikan operasional
dan
mempertanggunjawabkan
kinerja
serta kinerja keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah kepada bupati. m) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dibidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah. n) menetapkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. o) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. p) menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. q) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. r) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
b. Kepala Bagian Tata Usaha 1) Kepala
bagian
direktur
tata
usaha
mempunyai
tugas
membantu
dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, umum dan rumah tangga, serta hukum, informasi dan penanganan pengaduan dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah. 2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut: a) merumuskan berdasarkan
program
kegiatan
bagian
tata
usaha
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. b) menjabarkan permasalahan
perintah
atasan
dan peraturan
melalui
pengkajian
perundang-undangan
yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk medapatkan masukan informasi serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. e) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan
hasil
rangkuman rencana kegiatan bidang-
bidang. f) mengkoordinasikan
pelayanan
administrasi
umum,
kepegawaian, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah tangga, hukum, informasi dan penanganan pengaduan sesuai peraturan yang berlaku. g) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan. h) mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan
kebutuhan,
anggaran
dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. i) menyusun pedoman dan petunjuk pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundangundangan
yang
berlaku
agar kegiatan ketatausahaan
dilaksanakan secara efektif dan efisien. j) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah. k) mengendalikan pemanfaatan aset Rumah Sakit Umum Daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
l) mengkoordinasikan pemasaran sosial dan penyampaian informasi Rumah Sakit Umum Daerah. m) mengkoordinasikan penyusunan laporan Rumah Sakit Umum Daerah. n) Mengkoordinasikan
penanganan
pengaduan
tentang
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah. o) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibagian tata usaha. p) melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. q) membuat
laporan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan. r) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. s) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1) Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga a)
Kepala sub bagian umum dan rumah tangga mempunyai tugas
membantu
kepala
commit to user
bagian
tata
usaha
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
melaksanakan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub bagian umum rumah tangga. b)
Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut: (1)
menyusun program kegiatan sub bagian umum dan rumah
tangga berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (2)
menjabarkan permasalahan pelaksanaan
perintah
atasan
dan peraturan tugas
sesuai
melalui yang
pengkajian
berlaku
agar
dengan ketentuan yang
berlaku. (3)
membagi
tugas
kepada
bawahan
sesuai
dengan
bidang tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas. (4)
melaksanakan koordinasi dengan kepala
sub bagian
dan kepala seksi dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
(5)
memberikan pelayanan urusan administrasi umum, pengurus
rumah tangga, perlengkapan/pembekalan,
dokumentasi, perpustakaan, dan kearsipan. (6)
merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(7)
menyiapkan kegiatan rapat-rapat kedinasan.
(8)
mengatur penggunaan/ pemanfaatan kendaraan dinas.
(9)
melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang karyawan/ inventaris Rumah Sakit Umum Daerah demi terciptanya tertib administrasi.
(10) Menyiapkan
bahan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan kegiatan di sub bagian umum dan rumah tangga. (11) melaksanakan
monitoring,
evaluasi
dan
menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. (12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
(13) menyampaikan atasan
baik
saran
dan
pertimbangan
lisan maupun
kepada
tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (14) melaksanakan
tugas
lain
yang
diberikan
atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian a)
Kepala sub bagian mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,
koordinasi,
pembinaan
dan
pengendalian kegiatan dibidang kepegawaian. b)
Uraian tugas sebagimana dimaksud ayat 1 sebagai berikut: (1)
menyusun
program
kepegawaian
kegiatan
sub
berdasarkan peraturan
bagian perundang-
undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (2)
menjabarkan permasalahan pelaksanaan
perintah
atasan
dan peraturan tugas
sesuai
melalui yang
pengkajian
berlaku
agar
dengan ketentuan yang
berlaku. (3)
membagi
tugas
bawahan
sesuai
dengan
bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
(4)
melaksanakan koordinasi dengan kepala
sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. (5)
melaksanakan
kegiatan
dibidang
kepegawaian
meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti,
pensiun,
kesejahteraan
pegawai serta
administrasi kepegawaian lainnya. (6)
membuat laporan rutin tentang kepegawaian, daftar urut
pangkat,
kepegawaian
nominative pegawai, dan lainnya
demi
terciptanya
laporan tertib
administrasi kepegawaian. (7)
memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi gaji berkala,
diklat pegawai, dan urusan kepegawaian
lainnya. (8)
menyiapkan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi
pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah. (9)
menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai.
(10) menyiapkan
bahan
monitoring
dan
pelaksanaan kegiatan sub bagian kepegawaian.
commit to user
evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
(11) melaksanakan
monitoring,
evaluasi
dan
menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. (12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. (13) menyampaikan atasan
baik
saran
dan
lisan maupun
pertimbangan
kepada
tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (14) melaksanakan
tugas
lain
yang
diberikan
atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3) Kepala Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan. a)
Kepala sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan kebijakan,
koordinasi,
bahan
perumusan
pembinaan, dan pengendalian
kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan. b)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: (1)
menyusun program kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang
commit to user
berlaku
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
sumber
data
yang
tersedia
sebagai
pedoman
pelaksanaan kegiatan. (2)
menjabarkan permasalahan pelaksanaan
perintah
atasan
dan peraturan tugas
sesuai
melalui yang
pengkajian
berlaku
agar
dengan ketentuan yang
berlaku. (3)
membagi
tugas
bawahan
sesuai
dengan
bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas. (4)
melaksanakan koordinasi dengan kepala
sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. (5)
menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
dalam
bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah. (6)
mengelola dan mengkaji peraturan perundang-undangan dalam bidang pelayanan kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
(7)
melaksanakan
monitoring
penerapan
peraturan
perundang-undangan dibidang kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (8)
mengelola data dan informasi Rumah Sakit Umum Daerah.
(9)
melaksanakan kinerja
penyusunan
laporan
akuntabilitas
instansi pemerintah Rumah Sakit Umum
Daerah, laporan keterangan bupati dan
laporan
pertanggungjawaban
sejenisnya
sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku. (10) mengelola
pelaksanaan
penyuluhan
kesehatan
masyarakat pada Rumah Sakit Umum Daerah. (11) melaksanakan pemasaran sosial dan penyampaian informasi Rumah Sakit Umum Daerah. (12) menerima, menganalisis, menyimpulkan dan melakukan tindak
lanjut
terhadap
pengaduan
tentang
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah. (13) menangani
permasalahan
berkenaan
dengan
pengaduan atas pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah. (14) melaksanakan
monitoring,
evaluasi
dan
menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
berkala melalui
sistem
penilaian. Penilaian yang
tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. (15) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. (16) menyampaikan atasan
baik
saran
dan
pertimbangan
lisan maupun
kepada
tulisan sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (17) melaksanakan
tugas
lain
yang
diberikan
atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan. 1) Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai tugas membantu
direktur
dalam
mengkoordinasikan, membina
merumuskan
dan
mengendalikan
kebijakan, kegiatan
dibidang pelayanan medik dan keperawatan. 2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. b) menjabarkan permasalahan
perintah
atasan
dan peraturan
melalui
pengkajian
perundang-undangan
yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian tata usaha dan kepala bidang dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara
langsung maupun
mendapatkan
masukan
tidak
langsung untuk
informasi
serta
untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. e) mengkoordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
bidang
pelayanan medik dan keperawatan meliputi: instalasi rawat jalan,
instalasi
instalasi
bedah
rawat
inap,
central,
dan
instalasi gawat instalasi
darurat,
lain
sesuai
perkembangan. f) menyusun medik
pedoman
dan
petunjuk
bidang
pelayanan
dan keperawatan sesuai dengan pedoaman dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) mengelola data dan informasi yang terkait dengan bidang pelayanan medik dan keperawatan. h) mengevaluasi pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai bahan perbaikan tahun berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
i) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. j) membuat
laporan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan. k) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. l) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Kepala bidang penunjang medik dan non medik. 1) Kepala bidang penunjang medik dan non medik mempunyai tugas membantu direktur mengkoordinasikan,
dalam
membina
merumuskan
kebijakan,
dan mengendalikan kegiatan
dibidang pelayanan penunjang medik dan non medik. 2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang penunjang
medik dan non medik
berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. b) menjabarkan permasalahan
perintah
atasan
dan peraturan
commit to user
melalui
pengkajian
perundang-undangan
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha dan
kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan
informasi
serta
untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. e) mengkoordinasikan penunjang
medik
pelaksanaan dan non
kegiatan
medik
bidang
meliputi: instalasi
radiologi, labolatorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medik, elektromedik,
kesehatan
lingkungan,
rekam
medik,
pemulangan jenazah dan instalasi lain sesuai perkembangan. f) melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan bidang penunjang medik dan non medik sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan bidang penunjang medik dan non medik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
h) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja. i) membuat
laporan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan. j) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. k) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan. 1) Kepala
bidang
membantu
pengelola
direktur
mengkoordinasikan,
keuangan
dalam membina
dibidang pengelolaan keuangan
mempunyai
merumuskan
kebijakan,
dan mengendalikan yang
tugas
kegiatan
meliputi perencanaan,
anggaran, perbendaharaan, akuntansi. 2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang pengelolaan keuangan meliputi: perencanaan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi
berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagi pedoman pelaksanaan kegiatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
b) menjabarkan permasalahan
perintah
atasan
dan peraturan
melalui
pengkajian
perundang-undangan
yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha dan
kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan
informasi
serta
untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. e) mengelola pendapatan dan belanja. f) menyelenggarakan
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
pendapatan. g) menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. h) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
i) merumuskan perencanaan pendapatan dan belanja Rumah Sakit Umum Daerah. j) mengkoordinasikan
penyusunan
dokumen-dokumen
perencanaan kegiatan anggaran dan belanja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. k) merumuskan rencana bisnis anggaran. l) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. m) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. n) membuat
laporan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan. o) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. p) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1) Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran a) Kepala seksi peerencanaan dan anggaran mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam melaksanakan
penyiapan
commit to user
bahan
perumusan
kebijakan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi perencanaan dan anggaran. b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: (1)
menyusun program kegiatan seksi perencanaan dan anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2)
menjabarkan
perintah
atasan
permasalahan dan peraturan pelaksanaan
tugas
sesuai
melalui yang
pengkajian
berlaku
agar
dengan ketentuan yang
berlaku. (3)
membagi
tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas. (4)
melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan
kerja yang optimal.
commit to user
agar
diperoleh
hasil
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
(5)
menyusun keuangan
pedoman
dan
petunjuk
pengelolaan
pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai
dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (6)
menyusun rencana bisnis anggaran.
(7)
melaksanakan prestasi
monitoring
evaluasi
dan
menilai
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. (8)
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(9)
menyampaikan
saran
dan
pertimbangan
kepada
atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (10) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Seksi Akuntansi. a) Kepala
seksi
pembendaharaan
mempunyai
tugas membantu
keuangan
dalam
perumusan
kebijakan,
dan
kepala
seksi
akuntansi
bidang
pengelola
melaksanakan penyiapan koordinasi,
pembinaan
bahan dan
pengendalian kegiatan seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: (1)
menyusun program kegiatan perbendaharaan dan akuntansi
berdasarkan
undanggan
yang
peraturan
berlaku
perundang-
dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (2)
menjabarkan
perintah
permasalahan
dan peraturan
pelaksanaan
tugas
atasan melalui
sesuai
yang
pengkajian
berlaku
agar
dengan ketentuan yang
berlaku. (3)
membagi
tugas
bawahan
sesuai
dengan
bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas. (4)
melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
(5)
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan,
informasi
serta
untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. (6)
meleksanakan penata usahaan keuangan.
(7)
melaksanakan verifikasi pendapatan, belanja kegiatan dan gaji.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
(8)
meneliti kebenaran data yang berhubungan dengan pendapatan, pengeluaran, gaji pegawai, dan insentif.
(9)
melaksanakan
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
pendapatan. (10) menyusun laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah. (11) melaksanakan prestasi
monitoring
kerja pelaksanaan
evaluasi
dan
tugas bawahan
menilai secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja. (12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. (13) menyampaikan
saran
dan
pertimbangan
kepada
atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B.
LATAR BELAKANG MASALAH Setiap perusahaan seharusnya menyusun budget atau anggaran sebagai acuan dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya. Anggaran merupakan bagian penting dari sistem pengendalian manajemen yang disusun perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Di dunia bisnis maupun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
organisasi sektor publik, termasuk pemerintah, anggaran merupakan bagian dari aktivitas penting yang dilakukan secara rutin. Rumah sakit selalu berkembang teknologi
sejalan
kedokteran,
dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan
sehingga
biaya
operasionalnya
dan
pun semakin
berkembang pula. Rumah sakit yang bersifat padat karya, pada umumnya membutuhkan biaya operasional yang besar, antara lain untuk obat dan bahan-bahan. Mengacu kepada hal di atas, yaitu adanya keterbatasan dana. Sedangkan
dana yang dibutuhkan besar,
rumah sakit memerlukan
manajemen keuangan yang betul-betul dikelola secara profesional. Hal ini berarti bagaimana merencanakan dan memperoleh dana atau biaya dan kemudian mempergunakan dengan efisien. Pentingnya manajemen keuangan terletak pada usaha untuk mencegah meningkatnya pembiayaan dan kebocoran. Perkembangan
dunia
rumah
sakit
di
Indonesia
cukup
pesat.
Perkembangan ini terjadi karena para pengelola rumah sakit sadar maupun tidak sadar mengikuti kecenderungan pelayanan kesehatan di Indonesia menjelang
tahun
2011.
Kecenderungan
tersebut
pada
umumnya
mengakibatkan kenaikan biaya dalam penanganan masalah kesehatan baik secara kasus per kasus maupun secara umum di bidang keuangan. Kecenderungan ini mengarah kepada makin banyaknya biaya yang digunakan dalam upaya kesehatan. Jumlah rumah sakit akan meningkat dengan cepat, juga cakupan pelayanannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Sebagai konsekuensi dari masalah ini ialah keharusan bagi para pengelola rumah sakit untuk lebih memahami masalah keuangan, agar tercapai efisiensi yang maksimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit guna meningkatkan daya saing. Untuk mencapai efisiensi tersebut pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dibutuhkan penerapan manajemen yang lebih baik, antara lain bidang perencanaan dan pengendalian penggunaan sumber daya yang tersedia. Salah satu alat yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar guna mewujudkan perencanaan dan pengendalian yang optimal ialah adanya anggaran (budget) yang tersusun dengan baik dari tahun ketahun. Manajemen rumah sakit sebagai suatu lembaga yang "nirlaba/non profit" harus dikembangkan dengan perencanaan yang sebaik-baiknya untuk menyediakan pelayanan seoptimal
mungkin
yang
bermutu,
dan didapatkan
tetapi
suatu
sisa
dengan
biaya
yang
hasil usaha. Proses
perencanaan ini terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu penyusunan rencana oleh pimpinan dan penyusunan anggaran oleh pihak yang terkait. Jadi penganggaran merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan rumah sakit. Penganggaran adalah suatu proses di mana biaya dialokasikan pada kegiatan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan, biasanya 12 bulan. Demikian pula penganggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus memberikan target yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang akan datang. Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian yang ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Demikian juga anggaran sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan kerja. Jadi penganggaran merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan rumah sakit. Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan serta
pelaksanaan
anggaran
adalah
pimpinan
tertinggi
organisasi, karena pimpinan organisasilah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan organisasi secara keseluruhan. Demikian juga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu Direktur tetapi melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. Suatu anggaran dapat berfungsi baik bilamana taksiran yang termuat didalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk itu diperlukan data atau informasi, pengalaman dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yang mempengaruhi Rumah sakit. Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis akan memberikan infomasi bagaimana penyusunan anggaran dan
commit to user
juga realisasi anggaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
untuk tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2008-2010 dan juga bagaimana laporan realisasinya. Sehingga nanti dapat dievaluasi apakah realisasi anggaran sudah sesuai dengan anggaran yang telah disusun dan dapat diketahui apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan dalam penyusunan dan realisasi anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir mengenai ”EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI
ANGGARAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010”.
C.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut ini. 1. Bagaimanakah proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? 2. Bagaimanakah realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? 3. Bagaimanakah evaluasi atas penyusunan dan realisasi anggaran untuk tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
D.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut ini. 1. Mengetahui bagaimana proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. 2. Mengetahui bagaimana realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. 3. Mengevaluasi bagaimana penyusunan dan relisasi anggaran tahun 20082010 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
E.
MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Bagi Peneliti a. Penulis dapat mengetahui konsep penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. c. Mengetahui relevansi antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek sebenarnya di dunia kerja. 2. Bagi Instansi a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya mengenai penyusunan anggaran untuk tahun yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
b. Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penganggaran. 3. Bagi Pembaca Memberikan
beberapa
manfaat,
seperti
tambahan
pengetahuan,
wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Anggaran Sektor Publik a. Pengertian Anggaran Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (Munandar, 2001: 3). Anggaran adalah merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu manajer dalam merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban (responsibility center) (Shiem, 2001: 3). Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo, 2004: 61). Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah dibuat. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
b. Konsep Anggaran Sektor Publik Aspek–aspek yang harus tercantum dalam anggaran sektor publik meliputi: aspek perencanaan, aspek pengendalian, dan aspek akuntabilitas publik. Oleh karena itu, penganggaran harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Anggaran
sektor
publik
berisi
rencana
kegiatan
yang
dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana financial yang menyatakan: berapa biaya atas rencana–rencana yang dibuat (pengeluaran/ belanja) dan berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan) (Mardiasmo, 2004: 62). Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria: merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, dan menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen–departemen pemerintah, pemerintah propinsi, atau pemerintah daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu: 1)
Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial, ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2)
Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
3)
Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
c. Fungsi Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama (Mardiasmo, 2004: 63), yaitu: 1) Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool). Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan
tindakan
apa
yang
akan
dilakukan
oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk: a)
Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
b)
Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya.
c)
Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.
d)
Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
2) Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool). Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu: a)
Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan.
b)
Menghitung selisih anggaran.
c)
Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu varians.
d)
Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool). Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketaui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksiprediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 4) Anggaran sebagai alat politik (Political Tool). Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas–prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. 5) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination and Communication Tool). Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. 6) Anggaran
sebagai
alat
penilaian
kinerja
(Performance
Measurement Tool). Anggaran merupakan wujud komitmen dari
budget holder
(eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. 7) Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool). Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 8) Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Public Sphere). Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik. Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu: 1)
Anggaran Operasional Anggaran
operasional
digunakan
untuk
merencanakan
kebutuhan sehari–hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah ”Belanja Rutin”. Belanja Rutin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
(recurrent expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain: belanja administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan. 2)
Anggaran Modal/ Investasi Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti: gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Belanja Investasi/ Modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaanya.
e. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik. Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi: 1)
Otorisasi oleh legislatif Angggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2)
Komprehensif Anggaran
harus
menunjukkan
pengeluaran pemerintah.
commit to user
semua
penerimaan
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
3)
Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general fund).
4)
Nondiscretionary Appropriation Jumlah
yang
disetujui
oleh
dewan
legislatif
harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif. 5)
Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multitahunan.
6)
Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan infesiensi anggaran serta
dapat
mengakibatkan
munculnya
under
estimate
pendapatan dan over estimate pengeluaran. 7)
Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan.
8)
Diketahui publik Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu: 1)
Membantu
pemerintah
mencapai
tujuan
fiskal
dan
meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah. 2)
Membantu
menciptakan
menyediakan
barang
efisiensi
dan
jasa
dan
publik
keadilan melalui
dan proses
pemprioritasan. 3)
Meningkatkan transparasi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah: 1)
Tujuan dan target yang hendak dicapai.
2)
Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah).
3)
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4)
Faktor–faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya. Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek,
yaitu: aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing. Aspek penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja (revenues and axpenditures), sedangkan aspek akuntansi terkait
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas penerimaan dan pengeluaran (receipts and disbursments) atas dana pada saat anggaran dilaksanakan. g. Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran. Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan. Siklus penganggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas: 1) Tahap persiapan anggaran (Budget Preparation). Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. 2) Tahap ratifikasi (Approval/ Ratification). Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif tidak hanya dituntut memiliki mempunyai
“managerial skill” namun juga harus
“political skill”,
“salesmanship” dan “coalition
building” yang memadai. 3) Tahap implementasi (Budget Implementation). Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Dalam hal pelaksanaan anggaran, hal penting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem atau informasi akuntansi dan pengendalian manajemen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation). Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi angaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. 2. Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/ daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/ daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut: a. pendapatan b. belanja c. transfer d. surplus/ defisit e.
pembiayaan
f. sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Laporan realisasi anggaran sangatlah penting agar bisa mengetahui hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran, antara lain: kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, dan daftar yang memuat rincian lebih lanjut mengenai angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Menurut Barata (2004:114) pengertian Laporan Realisasi Anggaran yaitu: “Laporan realisasi anggaran pemerintah pusat atau daerah mengungkapkan berbagai kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah untuk satu periode, yang menunjukan ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan melalui penyajian ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya yang dikelolanya”. Sedangkan menurut Munandar (2001: 20) menyatakan bahwa: ”Laporan realisasi anggaran adalah laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara anggaran
dengan
realisasinya
itu,
sehingga
dapat
diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang tejadi, baik penyimpangan yang menguntungkan maupun yang merugikan, dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan tindak lanjut (follow up) yang segera perlu dilakukan”. Maka laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran (budget), yang dapat mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang tejadi beserta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
analisis dan evaluasinya, dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang. Laporan ini menyangkut hal yang penting dalam pelaksanaanpelaksanaan
anggaran
yang
menghasilkan
keseimbangan
antara
anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran lain yang telah direalisasikan dan akan dirinci oleh pemerintah pada setiap tahunnya. Laporan realisasi anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam situasi tertentu tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan realisasi anggaran tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas mengungkapkan informasi sebagai berikut: a. alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun. b. fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam laporan realisasi anggaran dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan. Dengan demikian dapat disimpulkan dari laporan realisasi anggaran ini, akan diperoleh gambaran mengenai keseimbangan antara anggarananggaran dan pembiayaan dengan realisasi yang telah diberikan. Dari laporan
realisasi
kita
dapat
mengetahui
informasi
mengenai
perbandingannya, yang nantinya akan dirinci dalam laporan keuangan. 3. Evaluasi Penyusunan dan Realisasi Anggaran Evaluasi adalah proses yang mengukur dan memberi nilai secara obyektif dan valid, seberapa besar manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan dari objek yang seharusnya diberikan dan nyata apakah hasil-hasil dalam pelaksanaan telah efektif dan efisien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Realisasi anggaran merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan di bandingkan dengan anggaran (rencana). Menurut Barata (2004: 115) dari laporan realisasi anggaran ini akan diperoleh gambaran mengenai keseimbangan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan dengan realisasinya. Dari laporan realisasi kita dapat mengetahui
informasi
mengenai
perbandingan
antara
pos-pos
pendapatan, belanja, dan pembiayaan lainya yang nantinya akan dituangkan dalam laporan keuangan. Dari uraian di atas menunjukan bahwa anggaran belanja dan laporan realisasinya sangat berhubungan pada setiap perusahaan atau instansi pemerintah
dalam
melaksanakan
kegiatan
keuangannya
untuk
tercapainya tujuan.
B.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Anggaran (budget) rumah sakit ialah rencana kegiatan yang disusun secara sistematis dan meliputi seluruh kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk uang serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Setiap tahunnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pasti melakukan penyusunan anggaran untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun tersebut. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar didasarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar telah dijadwalkan sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah. Tetapi dalam pembahasan ini penulis hanya akan menjelaskan tentang penyusunan anggaran yang ada diinternal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar saja. Anggaran biaya kegiatan rumah sakit disusun untuk mendukung semua kegiatan di rumah sakit guna mencapai sasaran penjualan yang telah ditentukan. Oleh karena itu dalam menyusun anggaran biaya kegiatan rumah sakit harus ditentukan terlebih dahulu besarnya produksi jasa kesehatan yang akan terjual selama tahun anggaran tersebut, sebagai dasar penentuan angka-angka dalam anggaran. Anggaran tahunan yang disusun oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah berupa anggaran pendapatan, anggaran belanja langsung, dan belanja tidak langsung. a. Anggaran pendapatan Perkiraan pendapatan tersebut dapat disusun berdasarkan estimasi kegiatan yang diajukan setiap unit rumah sakit dalam menyusun anggaran periode yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Anggaran pendapatan bersumber dari: 1) Pendapatan operasional Pendapatan
operasional
berasal
dari
kesehatan Rumah Sakit Umum: a) Administrasi karcis b) Kamar c) Tindakan medis d) Laboratorium e) Radiologi f) Ultra Sonographi, Dopler g) Fisioterapi h) Kamar jenazah i) Ambulance j) Obat-obatan k) Visite l) Rawat jalan poliklinik m) Rawat jalan Instalasi Gawat Darurat n) Visum o) Asuhan keperawatan p) Kir kesehatan q) Imbalage r) Asuhan kefarmasian
commit to user
retribusi
pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
2) Pendapatan dari hasil kerjasama pihak lain: a) Pendapatan kerjasama operasi. b) Sewa kios Rumah Sakit Umum Daerah c) Retribusi tempat khusus parkir. d) Sumbangan pihak ketiga Praktek Kerja Lapangan. e) Klaim Perawatan Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil f) Klaim Perawatan Asuransi Kesehatan Miskin. g) Klaim obat Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil h) Klaim obat Asuransi Kesehatan Miskin. i) Klaim obat Askes Swasta. j) Pembakaran sampah klinis. k) Sewa aula/ laptop. l) Kerjasama dengan pihak ketiga. 3) Pendapatan non operasional: a) Hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan. b) Hasil pemanfaatan kekayaan. c) Pendapatan jasa giro pemegang kas. d) Pendapatan bunga. e) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. f) Komisi, potongan dan bentuk lain. g) Hasil investasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
b. Belanja Langsung, yaitu belanja yang dipengaruhi secara langsung adanya program atau kegiatan yang direncanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a) Penyediaan jasa surat menyurat. b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. c) Penyediaan jasa kebersihan kantor. d) Penyediaan alat tulis kantor. e) Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor. f) Penyediaan barang bacaan dan peraturan perundangundangan. g) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. h) Pembayaran pajak bumi dan bangunan dan kendaraan bermotor. i) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan. 2) Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur. a) Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor. b) Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan. c) Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional. d) Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan kantor. e) Pemeliharaan rutin/ berkala mebelair. f) Pemeliharaan rutin/ berkala sumur dan ledeng.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
g) Pengadaan komputer administrasi. h) Pengadaan Air Conditioner. 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. a) Pengadaan pakaian kerja lapangan. b) Jasa/ Insentif pegawai non Pegawai Negeri Sipil. c) Jasa pelayanan Rumah Sakit Umum. d) Pemberdayaan lembaga fungsional. 4) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yaitu: peningkatan pelatihan medis, para medis, non medis. 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. b) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran. c) Intensifikasi pendapatan dan penagihan piutang retribusi daerah. d) Penyusunan laporan barang inventaris. 6) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. a) Pengadaan bahan laboratorium dan radiologi. b) Pengadaan bahan habis pakai pasien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
7) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, yaitu: pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, yaitu: akreditasi rumah sakit. 9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. a) pemberian konseling rohaniawan bagi pasien. b) pemakaman pasien terlantar. c) pemberian bantuan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin. 10) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru–Paru/ Rumah Sakit. a) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit. b) Pengadaan obat-obatan rumah sakit pasien. c) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit. d) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. e) Pemeliharaan taman dan parkir. f) Peningkatan kelas Rumah Sakit Umum (pengembangan gedung Instalasi Gawat Darurat dan pengadaan alat kesehatan Instalasi Gawat Darurat. g) Rehab bangunan bangsal baru untuk kelas I. h) Pengadaan kelengkapan bangsal baru. i) Perluasan gedung radiologi untuk pelayanan CT-Scan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
j) Perbaikan dan peningkatan jaringan listrik di seluruh bangunan Rumah Sakit Umum Daerah. 11) Program Pemahaman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru – paru/ Rumah Sakit, yaitu: pemeliharaan rutin/ berkala alat kesehatan dan kalibrasi alat kesehatan. c. Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Belanja tidak langsung digunakan secara periodik (umumnya bulanan) dan pada dasarnya merupakan belanja yang digunakan secara bersama–sama untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Belanja tidak langsung ini berhubungan dengan belanja pegawai yaitu untuk urusan gaji dan tunjangan.
Penyusunan anggaran dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar bersifat bottom up, yaitu melibatkan: a. Kepala Bidang Penunjang unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah. Berfungsi membuat laporan perencanaan program penunjang untuk kegiatan yang ada di unit-unit yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Bidang penunjang medik dan non medik meliputi: Instalasi Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Rehabilitasi Medik, Elektromedik, Kesehatan Lingkungan, Rekam Medik. b. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. Berfungsi menerima Rencana Kerja Anggaran dari bidang penunjang yang kemudian menyeleksi Rencana Kerja Anggaran dari masing-masing unit rumah sakit tersebut untuk disusun menjadi draf Rencana Kerja Anggaran dan Rencana Kerja untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. c. Direktur. Berfungsi mengawasi dan memimpin penyusunan dan realisasi anggaran yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.
Dokumen yang diperlukan dalam penyusunan anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, yaitu: a. Formulir perencanaan. Formulir yang diberikan oleh Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kepada kepala bidang penunjang tiap-tiap unit untuk memuat tentang kegiatan perencanaan. b. Rencana Kerja Anggaran masing-masing unit Rumah Sakit Umum Daerah. Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran yang dibuat oleh Kepala Bidang Penunjang masing-masing unit Rumah Sakit Umum Daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
yang berisi kegiatan dan program untuk unit-unit yang ada dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. c. Draf Rencana Kerja Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah. laporan atau daftar Rencana Kerja dan Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang merupakan hasil penggabungan dari Rencana Kerja dan Anggaran tiap unit. d. Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dokumen Rencana Kerja tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang berisi tentang anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun berjalan. Yang berfungsi sebagai alat perencanaan seluruh kegiatan dan program yang ada dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
Adapun prosedur penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai berikut ini. a. Direktur
membentuk
panitia
pembentukan
anggaran
yang
beranggotakan perwakilan dari setiap unit rumah sakit. b. Berdasarkan dari tugas pokok dan fungsi deskripsi jabatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar maka pelaksanaan dalam penyusunan anggaran dibawah Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
c. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kemudian membagikan formulir perencanaan yang berisi perencanaan kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang masing-masing unit rumah sakit. d. Untuk menetapkan besarnya jumlah anggaran, Kepala Bidang Penunjang unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar kemudian membuat perencanaan, program, dan kegiatan yang berupa Rencana Kerja Anggaran tiap-tiap unit yang sudah didiskusikan dengan unit-unit terkait. e. Kepala Bagian Penunjang juga harus mengisi formulir perencanaan kegiatan dari Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. f. Rencana Kerja Anggaran tiap unit dan formulir perencanaan tersebut dilaporkan kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran untuk dibahas. g. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran menilai setiap ajuan kebutuhan biaya tersebut apakah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana produksi jasa kesehatan masing-masing unit. Biasanya perlu dilakukan negosiasi dengan setiap unit yang mengajukan rencana biaya tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran dalam menentukan biaya yang benar-benar menjadi prioritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. h. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kemudian membuat Daftar Skala Prioritas anggaran yang berupa draf Rencana Kerja Anggaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Rumah Sakit Umum Daerah. Oleh karena itu Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran harus meneliti dengan cermat semua kebutuhan biaya. i. Setelah draf Rencana Kerja Anggaran Rumah sakit Umum Daerah selesai dibuat, kemudian Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran atas persetujuan Direktur mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap unit rumah sakit. Dalam rapat tersebut membahas
tentang
perencanaan
atau
program
mana
yang
dimasukkan ke dalam Rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah tahun berjalan. j. Hasil rapat kemudian disusun menjadi anggaran yang baik berupa Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, kemudian diserahkan kepada Direktur untuk ditandatangani yang nantinya dilaporkan kepada Kabupaten/ Pemerintah Daerah. Hasil inilah yang kemudian menjadi Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Pemerintah Daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Alur penyusunan anggaran di atas dapat dibuat gambar sebagai berikut ini. Gambar 2.2 Alur Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Kepala Bidang Penunjang Unit–unit Rumah Sakit
Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran
1
Membuat perencanaan, program, kegiatan
Formulir perencanaan
RKA tiap unit
Formulir RKA tiap unit
Membuat Daftar Skala Prioritas (DSP) anggaran
Draf RKA RSUD
1
Mengadakan rapat koordinasi
Renja RSUD
2
commit to user
Direktur
2
Renja RSUD
Melaporkan kepada Pemda/ kabupaten
Selanjutnya diolah oleh Pemerintah Daerah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
2. Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Pelaksanaan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar menggunakan dari atas ke bawah (top down). Setelah pelaksanaan anggaran maka setiap unit rumah sakit harus membuat laporan mengenai biaya-biaya yang digunakan dalam proses operasional rumah sakit juga penerimaan-penerimaan yang masuk yang menjadi pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah. Untuk setiap pengeluaran atau kegiatan belanja maka harus melaporkan Surat Pertanggungjawaban atas penggunaan
anggaran
untuk
kegiatan
belanja.
Dalam
Surat
Pertanggungjawaban tersebut berisi nota/ bukti pembelian barang. Bendahara peneriman juga membuat laporan tentang pendapatan yang masuk setiap harinya. Laporan tiap unit tersebut yang kemudian disampaikan kepada Bagian akuntansi keuangan. Bagian keuangan membuat laporan realisasi anggaran Rumah Sakit Umum Daerah. Laporan realisasi anggaran tersebut menjadi realisasi anggaran perbulan, pertriwulan, dan persatu tahun. Berdasarkan laporan realisasi anggaran tersebut yang nantinya dapat dijadikan dasar untuk menentukan tindak lanjut periode berikutnya. Belanja langsung terdiri dari: belanja barang dan jasa, belanja modal, dan belanja pegawai. Belanja pegawai berupa: honorarium Pegawai Negeri Sipil, honorarium non Pegawai Negeri Sipil, uang lembur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Belanja tidak langsung terdiri dari: gaji dan tunjangan pegawai juga tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil. Pada laporan realisasi anggaran yang dibuat oleh bagian keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan, untuk belanja dibagi menjadi belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi terdiri dari: belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Sedangkan untuk belanja modal terdiri dari: belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, dan belanja jalan, irigasi, dan jaringan. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar untuk tahun anggaran 2008-2010 ditargetkan seperti dalam tabel berikut ini. Tabel II.1 Target Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008-2010 (dalam rupiah) Tahun
Uraian 2008
2009
2010
Pendapatan Belanja langsung Belanja tidak langsung
13,980,446,700.00 16,438,731,857.00 11,450,565,186.00
13,915,161,000.00 19,915,161,000.00 11,682,553,000.00
24,019,300,000.00 27,741,867,000.00 13,651,798,000.00
Total Anggaran
41,869,743,743.00
45,512,875,000.00
65,412,965,000.00
Sumber: data sekunder Untuk realisasinya baik anggaran pendapatan maupun anggaran belanja tidak selalu sesuai dengan yang dianggarkan. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan tersedianya sumber daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sesuai dengan perkembangan rumah sakit, anggaran selalu mengalami peningkatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Penjelasan realisasi anggararan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dari tahun 2008-2010 sebagai berikut ini. Tabel II.2 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008 (dalam rupiah) ANGGARAN 2008 13,980,446,700.00
REALISASI 2008 14,254,917,045.00
274,470,345.00
101.96
13,980,446,700.00
14,254,917,045.00
274,470,345.00
101.96
8,888,972,700.00
9,214,614,551.00
325,641,851.00
103.66
5,091,474,000.00
5,040,302,494.00
(51,171,506.00)
98.99
BELANJA
27,889,297,043.00
25,989,349,193.00
1,899,947,850.00
93.19
BELANJA OPERASI Belanja pegawai Belanja barang
25,899,050,043.00 16,645,927,118.00 9,253,122,925.00
24,132,846,643.00 15,438,105,835.00 8,694,740,808.00
1,766,203,400.00 1,207,821,283.00 558,382,117.00
93.18 92.74 93.97
1,990,247,000.00 -
1,856,502,550.00 -
133,744,450.00 -
93.28 -
1,719,027,000.00
1,586,960,550.00
132,066,450.00
92.32
184,220,000.00
182,800,000.00
1,420,000.00
99.23
87,000,000.00 -
86,742,000.00 -
258,000.00 -
99.70 -
(13,908,850,343.00)
(11,734,432,148.00)
(1,625,477,505.00)
84.37
(13,908,850,343.00)
(11,734,432,148.00)
(1,625,477,505.00)
84.37
URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan retribusi daerah Lain -lain pendapatan asli daerah yang sah
BELANJA MODAL Belanja tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja bangunan dan gedung Belanja jalan, irigasi, dan jaringan Belanja aset tetap lainnya SURLUS / (DEFISIT) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
SELISIH
(%)
Sumber: data sekunder yang diolah Secara keseluruhan untuk target pendapatan tahun 2008 terealisasi sebesar Rp14.254.917.045,00 mencapai 101,96% bila dibandingkan anggarannya yaitu sebesar Rp13.980.446.700,00. Untuk kegiatan belanja pada tahun 2008 semua selisih di atas 90%. Hal ini berarti semua realisasi belanja hampir sama dengan yang dianggarkan. Yang paling mendekati adalah pada kegiatan belanja jalan, irigasi, dan jaringan yaitu mencapai 99,7% terdapat selisih sebesar Rp258.000,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Pada realisasi belanja bangunan dan gedung juga sama mencapai 99,2% terdapat selisih Rp1.420.000,00. Rincian realisasi anggaran pada pos belanja sebagai berikut ini. a. Realisasi belanja pegawai tidak langsung selama tahun 2008 adalah sebesar Rp10.312.035.919,00 terdiri atas: 1) Gaji dan tunjangan
Rp 9.682.063.419,00
2) Tambahan penghasilan Pegawai Negeri
Rp
629.972.500,00
Rp10.312.035.919,00 b. Realisasi pegawai langsung selama tahun 2008 adalah sebesar Rp5.126.069.916,00 terdiri atas: 1) Honor Pegawai Negeri Sipil
Rp 162.808.556,00
2) Honor non Pegawai Negeri Sipil
Rp 223.000.000,00
3) Penceramah tenaga ahli
Rp
4) Jasa pelayanan Rumah Sakit Daerah
Rp4.676.201.360,00
5) Lembur
Rp
45.000.000,00
19.060.000,00
Rp5.126.069.916,00 c. Realisasi belanja barang dan jasa selama tahun 2008 adalah sebesar Rp8.694.740.808,00 terdiri atas: 1) Belanja bahan habis pakai
Rp 226.257.459,00
2) Belanja bahan material
Rp7.443.229.226,00
3) Belanja cetak dan penggandaan
Rp 101.809.350,00
4) Belanja makan dan minum rapat
Rp
27.050.500,00
5) Belanja pakaian dinas
Rp
5.823.125,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
6) Belanja perawatan kendaraan bermotor
Rp
71.633.200,00
7) Belanja kursus pelatihan singkat
Rp
67.434.500,00
8) Belanja perjalanan dinas
Rp
33.092.000,00
9) Belanja pemeliharaan
Rp 417.160.786,00
10) Belanja konsultasi
Rp
11) Belanja jasa kantor
Rp 299.880.662,00
1.370.000,00
Rp8.694.740.808,00 d. Realisasi belanja modal selama tahun 2008 adalah sebesar Rp1.856.502.550,00 terdiri atas: 1) Belanja peralatan dan mesin: a) Belanja alat kantor dan rumah tangga Rp 261.860.950,00 b) Belanja alat studio dan komunikasi
Rp
32.365.275,00
c) Belanja alat kedokteran
Rp1.292.734.325,00
2) Belanja gedung dan bangunan
Rp 182.800.000,00
3) Belanja jalan, irigasi, dan jaringan
Rp
86.742.000,00
Rp1.856.502.550,00 Pada tahun 2008 realisasi anggaran pada Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terdapat defisit sebesar (Rp11.734.432.148,00) terdapat selisih 84,37% bila dibandingkan dengan penyusunannya yang diperkirakan defisit sebesar (Rp13.908.850.343,00). Defisit ini akan ditutup dengan Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Penjelasan realisasi anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2009 sebagai berikut ini. Tabel II.3 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2009 (dalam rupiah) URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
2009
2009
SELISIH
(%)
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Lain - lain pendapatan asli daerah yang sah
13,915,161,000.00
15,800,895,096.00
1,885,734,096.00
113.55
13,915,161,000.00
15,800,895,096.00
1,885,734,096.00
113.55
13,915,161,000.00
15,800,895,096.00
1,885,734,096.00
113.55
BELANJA
31,597,714,000.00
28,749,975,418.00
2,847,738,582.00
90.99
BELANJA OPERASI
30,480,618,500.00
27,657,119,678.00
2,823,498,822.00
90.74
Belanja pegawai
19,747,306,000.00
17,356,813,944.00
2,390,492,056.00
87.89
Belanja barang
10,733,312,500.00
10,300,305,734.00
433,006,766.00
95.97
1,117,095,500.00
1,092,855,740.00
24,239,760.00
97.83
32,000,000.00
31,890,000.00
110,000.00
99.66
963,595,500.00
949,697,040.00
13,898,460.00
98.56
93,000,000.00
92,500,000.00
500,000.00
99.46
26,500,000.00
16,768,700.00
9,731,300.00
63.28
2,000,000.00
2,000,000.00
0.00
100.00
(17,682,553,000.00)
(12,949,080,322.00)
(962,004,486.00)
73.23
(17,682,553,000.00)
(12,949,080,322.00)
(962,004,486.00)
73.23
BELANJA MODAL Belanja tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja bangunan dan gedung Belanja jalan, irigasi, dan jaringan Belanja aset tetap lainnya
SURLUS / (DEFISIT) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
Sumber: data sekunder yang diolah Secara keseluruhan untuk target pendapatan tahun 2009 terealisasi sebesar Rp15800.895.096,00 mencapai 113,55% dibandingkan dengan anggarannya yaitu sebesar Rp13.915.161.000. bila dikaitkan dengan program kegiatan sesuai bidang kewenangan, dari anggaran yang tersedia untuk belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan) tahun 2009 sebesar Rp11.682.553.000,00 terealisasi sebesar Rp11.590.308.680,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Berikut ini penjelasan realisasi pos-pos anggaran belanja pada tahun 2009. a. Untuk realisasi belanja pegawai tidak langsung (gaji Pegawai Negeri Sipil) dengan sumber berasal dari dana Anggaran Pendaparan dan Belanja Daerah sebesar Rp11.590.308.680,00 dengan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana. Sedangkan untuk realisasi belanja pegawai langsung sumber dana berasal dari: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp4.753.725.000,00 2) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Rp1.012.780.264,00 Rp5.766.505.264,00 b. Realisasi belanja barang dan jasa tahun 2009 adalah sebesar Rp10.300.305.734,00 terdiri atas: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp
208.652.592,00
2) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Rp10.091.653.142,00 Rp10.300.305.734,00 c. Realisasi
belanja
modal
tahun
2009
adalah
sebesar
Rp1.092.855.740,00 terdiri atas: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp 990.355.740,00 2) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Rp 102.500.000,00 Rp1.092.855.740,00 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Karanganyar No 47 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai Badan Layanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Umum Daerah mulai bulan Maret 2009 Rumah Sakit Umum Daerah tidak menyetorkan pendapatan ke Kas Daerah dan dapat menggunakan langsung pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah untuk kegiatan operasional Rumah Sakit Umum Daerah. Realisasi anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2010 ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Tabel II.4 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2010 (dalam rupiah) URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
2010
2010
SELISIH
(%)
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Lain - lain pendapatan asli daerah yang sah
24,019,300,000.00
24,463,055,609.00
443,755,609.00
101.85
24,019,300,000.00
24,463,055,609.00
443,755,609.00
101.85
24,019,300,000.00
24,463,055,609.00
443,755,609.00
101.85
BELANJA
41,393,485,000.00
38,025,971,881.00
3,367,513,119.00
91.86
BELANJA OPERASI
38,130,173,000.00
34,850,938,498.00
3,279,234,502.00
91.4
Belanja pegawai
24,863,956,000.00
22,326,393,520.00
2,537,562,480.00
89.79
Belanja barang
13,266,217,000.00
12,524,544,978.00
741,672,022.00
94.41
3,263,312,000.00
3,175,033,383.00
88,278,617.00
97.29
-
-
-
-
1,959,580,000.00
1,883,165,883.00
76,414,117.00
96.1
856,357,000.00
851,867,500.00
4,489,500.00
99.48
447,375,000.00
440,000,000.00
7,375,000.00
98.35
-
-
-
-
(17,374,185,000.00)
(13,562,916,272.00)
(3,811,268,728.00)
78.06
(17,374,185,000.00)
(13,562,916,272.00)
(3,811,268,728.00)
78.06
BELANJA MODAL Belanja tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja bangunan dan gedung Belanja jalan, irigasi, dan jaringan Belanja aset tetap lainnya
SURLUS / (DEFISIT) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
Sumber: data sekunder yang diolah Secara keseluruhan untuk target pendapatan tahun 2010 terealisasi sebesar Rp24.463.055.609,00 atau 101,85%, apabila dibandingkan dengan anggarannya yaitu sebesar
Rp24.019.300.000,00. Sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun sebelumnya (2009) yaitu sebesar Rp15.796.732.135,00 terdapat kenaikan sebesar Rp8.662.160.513,00 atau 154,82%. Jika dikaitkan dengan program, kegiatan sesuai bidang kewenangan, dari anggaran yang tersedia untuk belanja langsung tahun 2010 sebesar Rp27.741.687.000,00 terealisasi sebesar Rp24.672.931.990,00 atau 88,93%. a. Realisasi
belanja
pegawai
langsung
tahun
2010
sebesar
Rp8.973.353.629,00 sumber dana berasal dari: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Rp
10.075.000,00
2) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Rp8.963.278.629,00 Rp8.973.353.629,00 b. Realisasi
belanja
barang/
jasa
tahun
2010
sebesar
Rp12.524.544.978,00 dengan sumber dana berasal dari: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp 2) Pendapatan Badan Layanan Umum
175.703.359,00
Rp12.348.841.619,00 Rp12.524.544.978,00
c. Realisasi belanja modal tahun 2010 sebesar Rp3.175.033.383,00 dengan sumber dana berasal dari: 1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp2.234.300.000,00 2) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Rp 940.733.383,00 Rp3.175.033.383,00 Bila dibandingkan antara penyusunan anggaran dan realisasi untuk tahun 2010, belanja mengalami selisih yang cukup besar hampir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
mencapai 98%. Hal ini dikarenakan setiap anggaran belanja yang dikeluarkan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, sehingga sebisa mungkin dalam pengelolaan anggaran belanja tidak boleh melebihi dari anggaran yang telah disusun sebelumnya agar tidak defisit. Dari tabel di atas bisa dievaluasi bahwa penyusunan anggaran dengan realisasinya pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dari tahun 2008-2010 bisa dikatakan sudah memadai. Hal ini bisa dilihat pendapatan ternyata mengalami peningkatan dari yang dianggarkan. Pendapatan yang diterima dari pemberian jasa pelayanan mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk anggaran belanja penyusunannya dikatakan berhasil karena realisasi untuk belanja semua mengalami surplus artinya semua realisasi kegiatan belanja di bawah anggaran yang telah disusun. Meskipun baik pendapatan dan belanja mengalami surplus semua pada tahun 2008-2009 apabila dibuat selisih antara pendapatan dan belanja maka akan mengalami defisit. Karena didalam laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah tidak mengenal istilah defisit yang artinya selalu balance (seimbang) atau nol, maka surplus ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya dan pencairan dana cadangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
3. Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 merupakan awal dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai Badan Layanan Umum Daerah. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah kinerja Rumah Sakit Umum Daerah tidak berprioritas untuk mencarai laba atau keuntungan tetapi lebih mementingkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pada tahun 2009 dan 2010 penyusunan anggaran berbeda dari sebelumnya. Karena untuk pendapatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Badan Layanan Umum Daerah. Untuk tahun 2008 hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah saja. Tahun 2010 masih merupakan periode transisi dari pengelolaan rumah sakit yang selama ini dijalankan menuju ke Badan Layanan Umum. Namun demikian pada tahun-tahun awal tentu masih banyak mengalami hambatan dan kendala karena untuk merubah mindset yang sudah berjalan lama tidaklah mudah. Masalah internal yang paling utama, sehingga perlu adanya komitmen dari seluruh pelaku di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar untuk meningkatkan kinerja dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Peningkatan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar bisa dilihat dari hasil laporan realisasi anggaran. Apakah anggaran sudah berjalan secara efisien dan efektif bisa dilihat dari tabel perbandingan anggaran dari tahun 2008-2010 sebagai berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Tabel II.5 Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2010 (dalam rupiah) Tahun
Anggaran
Realisasi
2008 13,980,446,700.00 14,254,917,045.00 2009 13,915,161,000.00 15,800,895,096.00 2010 24,019,300,000.00 24,463,055,609.00 Sumber: data sekunder yang diolah
selisih lebih/ (kurang) 2% 13% 2%
Dari tabel di atas bisa simpulkan bahwa realisasi anggaran pendapatan selalu lebih tinggi dari pada penyusunannya. Selisih yang paling besar terjadi pada tahun 2009 sebesar 13%. Hal ini menunjukkan pada tahun 2009 penyusunan anggaran pendapatan belum efektif karena masih terdapat selisih yang cukup besar. Masih ada pendapatan dari beberapa sektor yang belum dimasukkan dalam penyusunan anggaran pendapatan seperti sewa kios rumah sakit dan peningkatan pasien rawat jalan yang dihitung tidak sebesar realisasinya. Sedangkan selisih pada tahun 2008 dan 2010 sama yaitu sebesar 2%. Pencapaian kinerja belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel II.6 Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2010 (dalam rupiah) Tahun
Anggaran
Realisasi
2008 27,889,297,043.00 25,989,349,193.00 2009 31,597,714,000.00 27,657,119,678.00 2010 41,393,485,000.00 38,025,971,881.00 Sumber: data sekunder yang diolah
commit to user
Pencapaian 93% 88% 92%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pada tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun 2010 cukup baik. Karena sudah sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar yang telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu tidak melebihi 100% dari anggaran yang disusun. Pencapaian realisasi belanja yang hampir mendekati penyusunan anggarannya terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 93%. Anggaran belanja selalu di bawah anggaran yang disusun. Meskipun demikian, naik turunnya pencapaian realisasi belanja perlu diperhatikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, karena hal tersebut menunjukkan program efektifitas dan efisiensi belanja perlu ditinjau kembali guna menekan pertumbuhan belanja daerah. Penekanan yang berlebihan terhadap anggaran belanja juga bisa membuat anggaran tidak bisa berjalan secara efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan manfaat yang ditimbulkan dari anggaran belanja tersebut akan berkurang. Terutama terhadap kegiatan dan program yang sangat penting dan menjadi prioritas utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, seperti: pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit, pengadaan obat-obatan, dan peningkatan kelas Rumah Sakit Umum (bisa dilihat pada tabel pos-pos belanja dalam lampiran). Perbandingan realisasi anggaran pendapatan dan belanja dari tahun ketahun dapat dilihat dari tabel berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Tabel II.7 Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010 (dalam rupiah)
PENDAPATAN
14,254,917,045.00
15,800,895,096.00
24,463,055,609.00
2008 dengan 2009 111%
BELANJA
25,989,349,193.00
28,749,975,418.00
38,025,971,881.00
111%
132%
24,132,846,643.00
27,657,119,678.00
34,850,938,498.00
115%
126%
15,438,105,835.00 8,634,740,808.00
17,356,813,944.00 10,300,305,734.00
22,326,393,520.00 12,524,544,978.00
112% 119%
129% 122%
1,856,502,550.00 -
1,092,855,740.00 31,890,000.00
3,175,033,383.00 -
59% -
291% -
1,586,960,550.00
949,697,040.00
1,883,165,883.00
60%
198%
182,800,000.00
92,500,000.00
851,867,500.00
51%
121%
86,742,000.00
16,768,700.00
440,000,000.00
19%
124%
-
2,000,000.00
-
-
-
(11,734,432,148.00)
(12,949,080,322.00)
(13,562,916,272.00)
110%
105%
(11,734,432,148.00)
(12,949,080,322.00)
(13,562,916,272.00)
110%
105%
URAIAN
BELANJA OPERASI Belanja pegawai Belanja barang BELANJA MODAL Belanja tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja bangunan dan gedung Belanja jalan, irigasi, dan jaringan Belanja aset tetap lainnya SURLUS / (DEFISIT) SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
2008
2009
2010
2009 dengan 2010 155%
Sumber: data sekunder yang diolah Dari tabel di atas bisa dievaluasi bahwa perbandingan anggaran yang paling besar terjadi antara tahun 2009 dengan tahun 2010. Hal ini dikarenakan peningkatan realisasi pendapatan yang sangat pesat pada tahun 2010. Perbandingan realisasi antara tahun 2008 dengan 2009 tidak terlalu besar dibandingkan dengan tahun yang lain karena tidak terlalu terjadi perubahan yang berarti pada tahun tersebut. Pada tahun 2009 dengan pembanding tahun 2008 untuk anggaran pendapatan terjadi pencapaian sebesar 111%, sedangkan pada tahun 2010 dengan pembanding tahun 2009 terdapat pencapaian pendapatan sebesar 155%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Untuk anggaran belanja operasi pada tahun 2009 dengan pembanding tahun 2008 terdapat pencapaian belanja sebesar 115%, sedangkan pada tahun 2010 dengan pembanding tahun 2009 sebesar 126%. Surplus atau defisit yang dialami oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebesar 110% pada tahun anggaran 2009 dengan pembanding tahun 2008, sedangkan pada tahun anggaran 2010 dengan pembanding tahun 2009 sebesar 105%. Terjadi penurunan pada tahun 2010, sehingga bisa dinilai kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar semakin meningkat. Anggaran pendapatan yang semakin meningkat dari tahun ketahun menjadikan anggaran kegiatan belanja juga ikut meningkat seiring dengan perkembangan, pertumbuhan, dan kemajuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
BAB III TEMUAN
Dari hasil pembahasan pada bab II, terlihat ada beberapa temuan kelebihan dan kelemahan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam penyusunan dan realisasi anggaran antara lain: A.
KELEBIHAN 1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar selalu berhasil meningkatkan realisasi pendapatan dari tahun ketahun. Realisasi untuk anggaran pendapatan juga selalu melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan. 2. Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten
Karanganyar
mampu
memperhitungkan realisasi belanja agar tidak melebihi anggaran yang disusun. Hal ini dapat dilihat dari realisasi anggaran belanja yang dibawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan.
B.
KELEMAHAN 1. Proses bottom up masih berjalan lambat dan belum terkoordinasi dengan baik pelaksanaannya seperti formulir yang diberikan oleh Kepala Seksi
commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Perencanaan dan Anggaran yang tidak berjalan karena masih saja ada bagian unit yang tidak mengumpulkan formulir perencanaan tersebut. 2. Pemahaman fungsi manajerial oleh Kepala Bagian Penunjang unit-unit rumah sakit masih kurang hal ini ditunjukkan dengan adanya bagian penunjang unit yang tidak membuat Rencana Kerja Anggaran secara lengkap. Terkadang perencanaan kegiatan dan program hanya berupa catatan atau usulan-usulan Rencana Kerja Anggaran saja, sehingga menyebabkan rawannya tingkat kebocoran biaya. 3. Anggaran dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar masih berjalan kurang efisien dan efektif. Dalam realisasinya banyak penekanan biaya, sehingga selisih antara anggaran belanja dan realisasinya cukup banyak. 4. Dalam pencapaian target kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar anggaran pendapatan masih di bawah anggaran belanja, sehingga diperlukan peningkatan kinerja untuk pencapaian target anggaran pendapatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
BAB IV PENUTUP
A.
SIMPULAN Dari hasil penelitian evaluasi penyusunan dan realisasi anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar (tahun anggaran 20082010) dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan kegiatan operasional maupun non operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebelumnya dilakukan penyusunan anggaran terlebih dahulu. Anggaran yang disusun berupa anggaran pendapatan, belanja langsung, dan belanja tidak langsung. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terkoordinasi secara bottom up (dari bawah ke atas). Anggaran yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimiliki. 2. Selama ini realisasi untuk anggaran pendapatan selalu melebihi target dari penyusunan. Realisasi untuk anggaran pendapatan melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan.
commit to user 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
3. Untuk realisasi anggaran belanja selalu di bawah dari penyusunan anggaran belanja. Realisasi anggaran belanja di bawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan. Hal ini berarti Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar mampu meminimalkan penggunaaan anggaran belanja, sehingga baik anggaran pendapatan maupun belanja mengalami surplus pada tahun 2008-2010.
B.
REKOMENDASI Adapun rekomendasi yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar harus lebih mentertipkan proses bottom up dalam penyusunan anggaran agar tidak berjalan lambat dan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan seperti pengumpulan formulir perencanaan kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. 2. Kepala Bidang Penunjang harus lebih memahami tentang
fungsi
manajerial, sehingga dalam proses penganggaran bisa terkoordinasi dengan baik. Misalnya dengan membuat Rencana Kerja dan Anggaran secara lengkap perencanaan program dan kegiatan supaya dapat diketahui dengan jelas apa yang dibutuhkan untuk masing-masing unit rumah sakit, sehingga bisa dimasukkan dalam Rencana Kerja Rumah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Sakit Umum Daerah dan untuk menghindari rawannya tingkat kebocoran biaya. 3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebaiknya melakukan review terhadap kegiatan belanja yang
sekiranya
tidak
begitu efektif dan efisien, sehingga dapat dikurangi/ dihilangkan dan mengalokasikan dana anggaran belanja
tersebut untuk belanja
yang sekiranya lebih penting untuk menekan laju pertumbuhan belanja yang terus meningkat. 4. Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten
Karanganyar
perlu
meningkatkan kinerja pelayanan dalam bidang medis khususnya, meliputi: rawat jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap pasien, bidang penunjang seperti: laboratorium, fisioterapi, radiologi, dan farmasi. Karena untuk tahun 2008-2010 penerimaan pendapatan dari rawat jalan jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap dan bidang penunjang (laboratorium, radiologi, dan farmasi) belum mencapai target yang dianggarkan, sehingga target pendapatan dapat terealisasi lebih baik lagi untuk menutup anggaran belanja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
DAFTAR PUSTAKA
Barata, Atep Adya. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara/ Daerah Berdasarkan Undang-undang No.17 th.2002 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: Elex Media Komputindo. Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Munandar, M. 2001. Budgeting. Yogyakarta: BPFE. Nordiawan, Deddy. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan Nomor 2 Laporan Realisasi Anggaran. Shiem, Jae K & Siegel, Joel G. 2001. Budgeting. Jakarta: Erlangga.
commit to user