PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER 2014 DAN 2013 ANGGARAN 2014
REALISASI 2014
555.854.280.401.38
551.282.687.024.19
99.18
519.385.809.516.22
35.946.668.105.33
32.566.078.104.19
90.60
25.096.920.202.22
5.727.024.000.00
5.297.828.968.32
92.51
4.834.395.414.00
11.894.332.525.00
11.386.899.077.77
95.73
8.352.872.655.22
1.113.666.461.00
1.113.666.461.00
100.00
636.618.721.00
17.211.645.119.33
14.767.683.597.10
85.80
11.273.033.412.00
VI.A.1.b
518.162.917.296.05
515.961.450.420.00
99.58
493.121.789.314.00
VI.A.1.b.1
478.108.576.705.05
474.271.101.429.00
99.20
458.319.753.037.00
VI.A.1.b.1 VI.A.1.b.1 VI.A.1.b.1 VI.A.1.b.1
17.391.221.894.05
15.092.979.473.00
86.79
22.911.660.899.00
3.086.681.811.00
1.547.448.956.00
50.13
917.729.138.00
399.953.093.000.00
399.953.093.000.00
100.00
376.516.763.000.00
57.677.580.000.00
57.677.580.000.00
100.00
57.973.600.000.00
VI.A.1.b.2
34.597.859.000.00
34.597.859.000.00
100.00
28.693.254.000.00
VI.A.1.b.2 VI.A.1.b.3 VI.A.1.b.3
34.597.859.000.00
34.597.859.000.00
100.00
28.693.254.000.00
5.456.481.591.00
7.092.489.991.00
129.98
6.108.782.277.00
VI.A.1.b.3
5.456.481.591.00
7.092.489.991.00
129.98
6.108.782.277.00
VI.A.1.c
1.744.695.000.00
2.755.158.500.00
157.92
1.167.100.000.00
VI.A.1.c VI.A.1.c
0.00
2.000.000.000.00
0.00
0.00
1.744.695.000.00
755.158.500.00
43.28
1.167.100.000.00
VI.A.2
599.361.617.541.55
534.732.090.767.25
89.22
518.049.928.211.66
BELANJA OPERASI
VI.A.2.a
468.359.912.201.80
416.048.754.830.50
88.83
411.733.349.543.66
2.1.1
Belanja Pegawai
293.171.891.604.80
263.313.889.093.50
89.82
245.914.980.327.00
2.1.2
Belanja Barang
136.632.723.097.00
108.613.808.361.00
79.49
105.292.142.764.94
2.1.3
Belanja Bunga
61.666.667.00
61.666.667.00
100.00
0.00
2.1.5
Belanja Hibah
21.240.096.947.00
25.307.578.293.00
119.15
30.380.599.279.00
2.1.6
Belanja Bantuan Sosial
1.045.000.000.00
5.398.166.698.00
516.57
18.866.725.064.72
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan
VI.A.2.a.1 VI.A.2.a.2 VI.A.2.a.3 VI.A.2.a.4 VI.A.2.a.5 VI.A.2.a.6
16.208.533.886.00
13.353.645.718.00
82.39
11.278.902.108.00
BELANJA MODAL
VI.A.2.b
130.404.705.339.75
118.483.335.936.75
90.86
106.119.464.505.00
2.2.1
Belanja Tanah
9.533.432.720.00
93.47
3.433.795.575.00
Belanja Peralatan dan Mesin
15.417.618.648.00
13.806.657.786.00
89.55
22.637.604.567.00
2.2.3
Belanja Bangunan dan Gedung
40.272.976.790.00
35.344.498.800.00
87.76
33.078.396.374.00
2.2.4
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
VI.A.2.b VI.A.2.b VI.A.2.b VI.A.2.b
10.200.000.000.00
2.2.2
62.161.294.901.75
57.519.772.630.75
92.53
46.163.676.989.00
NO. URUT 1 1.1
URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1.1
Pendapatan Pajak Daerah
1.1.2
Pendapatan Retribusi Daerah
1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
1.2.1.1
Dana Bagi Hasil Pajak
1.2.1.2
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
1.2.1.3
Dana Alokasi Umum
1.2.1.4
Dana Alokasi Khusus
1.2.2 1.2.2.2 1.2.3 1.2.3.1 1.3
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Dana Penyesuaian Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1.3.1
Pendapatan Hibah
1.3.3
Pendapatan Lainnya
2 2.1
2.2
BELANJA
REF VI.A.1 VI.A.2 VI.A.1.a VI.A.1.a.1 VI.A.1.a.2 VI.A.1.a.3 VI.A.1.a.4
REALISASI 2013
(%)
VI.A.2.b
ANGGARAN 2014 2.352.815.000.00
REALISASI 2014 2.278.974.000.00
BELANJA TAK TERDUGA
VI.A.2.c
597.000.000.00
Belanja Tak Terduga
VI.A.2.c
NO. URUT 2.2.5 2.3 2.3.1
URAIAN Belanja Aset Tetap Lainnya
SURPLUS / (DEFISIT) 3 3.1
200.000.000.00
33.50
197.114.163.00
597.000.000.00
200.000.000.00
33.50
197.114.163.00
VI.A.3
-43.507.337.140.17
16.550.596.256.94
-38.04
1.335.881.304.56
VI.A.4
58.507.337.140.17
58.282.382.757.17
99.62
59.921.455.835.61
VI.A.4 VI.A.4 VI.A.4 VI.A.4
58.507.337.140.17
58.282.382.757.17
99.62
47.921.455.835.61
0.00
0.00
0.00
12.000.000.000.00
15.000.000.000.00
14.000.000.000.00
93.33
2.750.000.000.00
(%)
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH
3.1.1
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
3.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
3.2
96.86
REALISASI 2013 805.991.000.00
REF
PENGELUARAN DAERAH
3.2.2
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3.2.3
Pembayaran Pokok Utang
3.000.000.000.00
2.000.000.000.00
66.67
2.750.000.000.00
12.000.000.000.00
12.000.000.000.00
100.00
0.00
PEMBIAYAAN NETTO
VI.A.4 VI.A.4 VI.A.4 VI.A.4
43.507.337.140.17
44.282.382.757.17
101.78
57.171.455.835.61
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
VI.A.4
0.00
60.832.979.014.11
0.00
58.507.337.140.17
Langgur, 27 Maret 2015 BUPATI MALUKU TENGGARA
ANDERIAS RENTANUBUN
NERACA PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA Per 31 December 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah) URAIAN
REF
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas Di Kas Daerah Kas Di Bendahara Penerimaan
VI.B.1..a.1 VI,B,1.a.3 VI.B.1..a.2
60.835.387.730.44
57.899.181.672.94
144.472.312.00
30.276.500.00
180.458.939.00
1.016.973.605.56
Kas Di Badan Layanan Umum Daerah
0.00
0.00
Kas di Deposito
0.00
0.00
Investasi Jangka Pendek
0.00
0.00
8.164.599.197.84
6.038.581.568.81
1.306.168.220.05
1.237.109.041.87
Kas Di Bendahara Pengeluaran
Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Dana Bagi Hasil
VI.B.1.b.1 VI.B.1.b.2 VI.B.1.b.3
4.000.362.296.93
2.616.480.965.00
Piutang Dana Alokasi Umum
0.00
0.00
Piutang Dana Alokasi Khusus
0.00
0.00
Piutang Lain-lain
307.317.021.16
2.193.503.967.51
8.323.034.402.41
13.826.606.400.26
-1.214.975.616.57
-766.308.915.37
82.046.824.503.26
84.092.404.806.58
Pinjaman Kepada Perusahaan Negara
0.00
0.00
Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah
0.00
0.00
Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Lainnya
0.00
0.00
Investasi Dalam Surat Utang Negara
0.00
0.00
Investasi Non Permanen Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
Persediaan Penyisihan Piutang
VI.B.1.b.4 VI.B.1.c VI.B.1.b.5
JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen
VI.B.2.a
JUMLAH Investasi Non Permanen Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
8.543.658.366.91
7.097.897.158.16
Penyertaan Modal Dalam Proyek Pembangunan
0.00
0.00
Penyertaan Modal Perusahaan Patungan
0.00
0.00
Invertasi Permanen Lainnya
0.00
0.00
VI.B.2.b
8.543.658.366.91
7.097.897.158.16
VI.B.2.b
8.543.658.366.91
7.097.897.158.16
JUMLAH Investasi Permanen JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
VI.B.2.b
ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan
VI.B.3 VI.B.3 VI.B.3 VI.B.3 VI.B.3 VI.B.3
Akumulasi Penyusutan JUMLAH ASET TETAP
VI.B.3
94.329.265.367.00
54.089.875.407.00
161.347.865.767.58
143.603.026.959.84
237.821.856.359.34
199.092.088.764.95
448.518.873.773.72
405.321.051.581.87
9.695.929.021.09
7.188.130.021.09
34.872.187.940.00
36.226.305.936.39
0.00
0.00
986.585.978.228.73
845.520.478.671.14
0.00
0.00
0.00
0.00
3.393.910.375.10
3.457.791.230.10
2.363.537.066.09
1.467.029.705.06
0.00
0.00
DANA CADANGAN Dana Cadangan JUMLAH DANA CADANGAN ASET LAINNYA Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
VI,B,4 VI,B,4
URAIAN
REF
2014
Aset Tidak Berwujud Aset Lain-lain JUMLAH ASET LAINNYA
2013 0.00
0.00
VI,B,4
60.879.129.377.84
225.499.562.012.62
VI,B,4
66.636.576.819.03
230.424.382.947.78
1.143.813.037.917.93
1.167.135.163.583.66
JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
327.339.967.33
408.818.138.33
Utang Bunga
0.00
0.00
Utang Pajak
0.00
0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Bank
0.00
0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Obligasi
0.00
0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Pusat
0.00
0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Provinsi Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Kabupaten/Kota Pendapatan Diterima Dimuka
0.00
0.00
0.00
0.00
VI,B.5
0.00
0.00
VI,B.5
13.174.179.013.75
36.884.284.273.75
VI,B.5
13.501.518.981.08
37.293.102.412.08
Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan
0.00
0.00
Utang Dalam Negeri-Obligasi
0.00
0.00
Utang Pemerintah Pusat
0.00
0.00
Utang Pemerintah Provinsi
0.00
0.00
22.857.792.000.00
389.237.500.00
0.00
0.00
22.857.792.000.00
389.237.500.00
36.359.310.981.08
37.682.339.912.08
60.832.979.014.11
58.507.337.140.17
12.563.471.119.41
11.319.366.627.82
8.323.034.402.41
13.826.606.400.26
-13.174.179.013.75
-36.884.284.273.75
0.00
30.276.500.00
68.545.305.522.18
46.799.302.394.50
Utang Jangka Pendek Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Pemerintah Kabupaten/Kota
VI,B.5
Utang Luar Negeri-Sektor Perbankan JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
VI,B.5
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan Untuk Piutang Cadangan Untuk Persediaan Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR
VI.B.6.a VI.B.6.a VI.B.6.a VI.B.6.a VI.B.6.a
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka
VI.B.6.b VI.B.6.b VI.B.6.b VI.B.6.b VI.B.6.b VI.B.6.b
8.543.658.366.91
7.097.897.158.16
986.585.978.228.73
845.520.478.671.14
66.636.576.819.03
230.424.382.947.78
-22.857.792.000.00
-389.237.500.00
1.038.908.421.414.67
1.082.653.521.277.08
0.00
0.00
0.00
0.00
JUMLAH EKUITAS DANA
1.107.453.726.936.85
1.129.452.823.671.58
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
1.143.813.037.917.93
1.167.135.163.583.66
Panjang JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN
Langgur, 27 Maret 2015 BUPATI MALUKU TENGGARA
ANDERIAS RENTANUBUN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
LAPORAN ARUS KAS Per 31 December 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah) URAIAN Arus Kas dari Aktivitas Operasi
REF
2014
2013
VI.C
Arus Kas Masuk Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah Arus Kas Masuk
VI.C.1.1 VI.C.1.2 VI.C.1.3 VI.C.1.4 VI.C.1.5 VI.C.1.6 VI.C.1.7 VI.C.1.8 VI.C.1.9 VI.C.1.10 VI.C.1.11 VI.F.1.12
5.297.828.968.32
4.834.395.414.00
11.386.899.077.77
8.352.872.655.22
1.113.666.461.00
636.618.721.00
14.703.802.742.10
11.273.033.412.00
16.640.428.429.00
23.829.390.037.00
399.953.093.000.00
376.516.763.000.00
57.677.580.000.00
57.973.600.000.00
2.000.000.000.00
0.00
7.092.489.991.00
6.108.782.277.00
34.597.859.000.00
28.693.254.000.00
755.158.500.00
1.167.100.000.00
551.218.806.169.19
519.385.809.516.22
263.313.889.093.50
245.914.980.327.00
Arus Kas Keluar Belanja Pegawai
VI.C.1.12 VI.C.1.13 Belanja Hibah VI.C.1.14 Belanja Bantuan Sosial VI.C.1.15 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan VI.C.1.16 Belanja Bunga
Desa Belanja Tidak Terduga
Belanja Barang dan Jasa
0.00
25.307.578.293.00
30.380.599.279.00
5.398.166.698.00
18.866.725.064.72
13.353.645.718.00
11.278.902.108.00
200.000.000.00
197.114.163.00
108.613.808.361.00
105.292.142.764.94
416.248.754.830.50
411.930.463.706.66
VI.C.1
134.970.051.338.69
107.455.345.809.56
VI.C.2
63.880.855.00
0.00
63.880.855.00
0.00
9.533.432.720.00
3.433.795.575.00
VI.C.1.17 VI.C.1.18
Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
61.666.667.00
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan
Arus Kas Masuk Pendapatan Penjualan Cicilan/Angsuran Rumah
Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Belanja Modal Pengadaan Tanah Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian Dan Peternakan Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Belanja Modal Pengadaan Komputer Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air
VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3
25.500.000.00
0.00
2.033.246.178.00
5.920.338.000.00
511.593.093.00
0.00
36.600.000.00
1.313.642.000.00
526.904.200.00
193.297.250.00
41.857.376.00
151.889.840.00
1.392.185.412.00
591.282.985.60
1.950.044.368.00
2.046.196.650.00
3.335.308.087.00
2.030.810.295.00
351.985.027.00
99.412.075.00
575.725.016.00
2.400.000.00
285.350.205.00
646.206.459.40
353.106.501.00
148.129.706.00
17.610.000.00
270.301.182.00
286.550.000.00
561.490.243.00
1.946.968.840.00
8.367.207.881.00
45.248.902.792.75
34.757.860.189.00
5.389.862.000.00
5.650.209.250.00
6.076.624.938.00
4.702.931.450.00
URAIAN Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman Dan Hutan Kota Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kesehatan Belanja Modal Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Jalan Belanja Modal Pembangunan Talud Pengaman Pantai Belanja Modal Pengadaan Taman Kota Belanja Modal Pengadaan Bendera dan Umbul - Umbul Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pabrik Belanja Modal Pembangunan Pengolahan Air Limbah
Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan
REF
VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3
2014
2013 0.00
17.400.000.00
211.017.900.00
353.927.100.00
35.284.498.800.00
33.078.396.374.00
2.278.974.000.00
756.991.000.00
0.00
49.000.000.00
0.00
150.000.000.00
393.365.000.00
411.800.000.00
0.00
269.549.000.00
60.000.000.00
0.00
27.378.483.00
0.00
108.745.000.00
145.000.000.00
200.000.000.00
0.00
118.483.335.936.75
106.119.464.505.00
VI.C.3 VI.C.3
-118.419.455.081.75
-106.119.464.505.00
VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3
0.00
12.000.000.000.00
0.00
12.000.000.000.00
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas Masuk Penerimaan Pinjaman Daerah
Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Utang
Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3 VI.C.3
2.000.000.000.00
2.750.000.000.00
12.000.000.000.00
0.00
14.000.000.000.00
2.750.000.000.00
VI.C.3 VI.C.3
-14.000.000.000.00
9.250.000.000.00
VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4
43.179.784.369.23
44.792.648.096.89
926.271.076.56
203.102.115.00
44.106.055.445.79
44.995.750.211.89
43.190.568.132.23
45.202.815.511.89
529.877.513.00
926.271.076.56
43.720.445.645.23
46.129.086.588.45
385.609.800.56
-1.133.336.376.56
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Arus Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Saldo Sisa UP TA 2013
Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Saldo Sisa UP TA 2014
Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode
VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4 VI.C.4
2.936.206.057.50
9.452.544.928.00
Saldo Awal Kas di BUD
57.899.181.672.94
48.446.636.744.94
Saldo Akhir Kas di BUD
60.835.387.730.44
57.899.181.672.94
Kas Di Bendahara Penerimaan
144.472.312.00
30.276.500.00
Kas Di Bendahara Pengeluaran
180.458.939.00
1.016.973.605.56
Kas Di Badan Layanan Umum Daerah
0.00
0.00
Kas di Deposito
0.00
0.00
Saldo Akhir Kas
61.160.318.981.44
58.946.431.778.50
Langgur, 27 Maret 2015 BUPATI MALUKU TENGGARA
ANDERIAS RENTANUBUN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan, Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan, dan sistimatika penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan. A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014. Laporan Keuangan yang disusun ini meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.Laporan Keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pada dasarnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan informasi dari Stakeholders (antara lain Masyarakat, DPRD, Lembaga Pengawas, Lembaga Pemeriksa, dan Pemerintah Pusat) yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara selama Tahun Anggaran 2014 Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan mengenai: 1. Kecukupan penerimaan periode berjalan membiayai seluruh pengeluaran. 2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan. 3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara serta hasil-hasil yang dicapai. 4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam mendanai seluruh kegiatannya dan mencakupi kebutuhan kas. 5. Posisi Keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan 6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagai akibat pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2014.
1|P age
B.
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.
Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266);
2.
Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3.
Undang-undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4.
Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6.
Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
2|P age
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503 ); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah Revisi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 08Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 06 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kebupaten Maluku Tenggara Tahun 2014; 19. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 20. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.b Tahun2010yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.b Tahun2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2013 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. C. Pendekatan dan Penyusunan Laporan Keuangan 1.
Unsur Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas dalam Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari PPKD (BUD) dan SKPD (dinas/badan/kantor). Penyusunan LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 terdiri dari: a)
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran (LRA) memuat informasi mengenai Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah. Data/informasi keuangan mengenai Pendapatan Asli Daerah, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal didasarkan pada LRA SKPD dan data/informasi keuangan mengenai Pendapatan dana transfer, Lain-lain Pendapatan yang Sah, Belanja Hibah, Belanja Bunga, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tak Terduga, dan Pembiayaan (penerimaan dan Pengeluaran) didasarkan pada LRA PPKD (BUD).
b)
Neraca Data mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana Cadangan, Tuntutan Perbendaharaan, Piutang Dana Perimbangan,Investasi Non Permanen, Aset Tetap, Utang Bunga, dan Utang Luar Negeri (jangka pendek
3|P age
dan jangka panjang), Pendapatan di terima dimuka berdasarkan pada Neraca PPKD (BUD). Sedangkan data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Tuntutan Ganti Rugi, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, didasarkan pada Neraca SKPD. c)
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran Kas yang dikelola PPKD sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) selama Tahun Anggaran 2014.
d)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan mengenai kondisi umum Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, penjelasan dan daftar mengenai suatu pos yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.
2.
Entitas Untuk Tahun Anggaran 2014, entitas dalam Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang dicakup dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara meliputi: a)
Dinas Pendidikan
b)
Dinas Kesehatan - Puskesmas Debut - Puskesmas Rumat - Puskesmas Ohoira - Puskesmas Watdek - Puskesmas Ohoijang - Puskesmas Ibra - Puskesmas Danar - Puskesmas Elat - Puskesmas Wakol - Puskesmas Mun - Puskesmas Larat Kei - Puskesmas Weduar - Puskesmas Matahollat - Puskesmas Banda Ely - Puskesmas Hollat
c)
Rumah Sakit Umum Daerah
d)
Dinas PUP2E
e)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
f)
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi
g)
Badan Lingkungan Hidup
h)
Dinas kependudukan dan catatan sipil
i)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
4|P age
j)
Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
k)
Dinas koperasi Usaha Kecil dan Menengah
l)
Dinas Kebudayaan dan pariwisata
m) Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas n)
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
o)
Sekretariat Daerah - Bagian Pemerintahan - Bagian Organisasi - Bagian Hukum dan HAM - Bagian Ekonomi dan Pembangunan - Bagian Kesejahteraan Rakyat - Bagian Umum dan Humas
p)
Sekretariat DPRD
q)
Inspektorat
r)
Badan Kepegawaian Daerah
s)
Kelurahan
t)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
u)
Kecamatan Kei Kecil
v)
Kecamatan Kei Kecil Barat
w) Kecamatan Kei Kecil Timur x)
Kecamatan Kei Besar
y)
Kecamatan Kei Besar Utara Timur
z)
Kecamatan Kei Besar Selatan
aa) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu bb) Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan cc) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dd) Kecamatan Mayeuw ee) Kecamat Hoat Sorbay ff)
Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan
gg) Kecamatan Kei Besar Selatan Barat hh) Kecamatan Kei Besar Utara Barat ii)
Badan Ketahanan Pangan
jj)
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
kk) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ll)
Dinas Pertanian dan Peternakan
mm) Dinas Perkebunan dan Kehutanan nn) Dinas Kelautan dan Perikanan oo) Dinas Perindustrian dan Perdagangan
5|P age
3.
Kebijakan Konversi Penyusunan dan penyajian APBD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 dan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah direvisi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 bahwa LKPD sebagai Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, maka penyusunan dan penyajian LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 dilakukan dengan konversi kepada Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang ditindaklanjuti kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagaimana termuat dalam Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a Tahun 2010 Konversi yang dilakukanmencakup jenis laporan, basis akuntansi, pengungkapan pos-pos laporan keuangan, struktur APBD (Pendapatan, belanja dan Pembiayaan), klasifikasi anggaran (pendapatan, belanja dan pembiayaan), aset, kewajiban, ekuitas, arus kas, serta catatan atas laporan keuangan, konversi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara penyesuaian kembali pospos laporan keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan. Pelaksanaan konversi pos-pos laporan keuangan didasarkan pada Buletin Nomor 3 Tahun 2006 tentang penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan konversi dan khusus untuk penyajian belanja daerah didasarkan pada Buletin Teknis Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah, dimana dilakukan reclass untuk belanja pegawai, barang dan jasa, dan belanja modal. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 ini disusun berdasarkan Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah, sehingga LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan penggabungan antara Laporan Keuangan SKPD dengan Laporan Keuangan BUD. Laporan Keuangan SKPD yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sedangkan Laporan Keuangan BUD yang merupakan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
D. Sistimatika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara disajikan dengan urutan sebagai berikut :
6|P age
Bab 1
Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan, Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan, dan sistimatika penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II
Ekonomi Makro Bab ini menguraikan tentang Kebijakan Keuangan Daerah, Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku TenggaraIndikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
Bab III
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal Bab ini menguraikan tentang Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal dan Faktor Pendukung dan Penghambat pencapaian Kinerja
Bab IV
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal Bab ini menguraikan tentang Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal, Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja.
Bab V
Kebijakan Akuntansi Bab ini menguraikan tentang Entitas Pelaporan, Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi
Bab VI
Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan. Bab ini menguraikan tentang Pendapatan, Belanja, Suplus/Defisit, Pembiayaan, Neraca dan Komponen-komponen Arus Kas
Bab VII
Penjelasan atas Informasi Non Keuangan
Bab VIII
Penutup
7|P age
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN TARGET KINERJA APBD
A. Ekonomi Makro Kemampuan suatu daerah/region untuk mengelola potensi ekonominya dapat tergambar dengan penggunaan indikator-indikator ekonomi makro. Indikator yang sering digunakan dalam mengevaluasi pembangunan sektor ekonomi adalah : 1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kinerja perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara dari tahun ketahun terus meningkat. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan total nilai PDRB Kabupaten Maluku Tenggara baik yang dihitung berdasarkan Harga Berlaku maupun harga konstan. Selama tahun 2013, nilai PDRB Kabupaten Maluku Tenggara atas dasar Harga berlaku tercatat sebesar 780.222,24 juta rupiah, bila dibandingkan dengan tahun 2012 tercatat sebesar 587.002,31 juta rupiah atau naik sebesar 14,22 persen dari keadaan perekonomian tahun 2012, sedangkan PDRB Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 atas dasar Harga Konstan 2000 tercatat sebesar 269.081,51 juta rupiah, bila dibandingkan dengan tahun 2012 tercatat sebesar 252.454.35 juta rupiah atau naik sebesar 6,59 persen dari keadaan perekonomian tahun 2012. Perkembangan PDRB Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan dapat diikuti pada Grafik berikut ini : Grafik1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Maluku Tenggara (Juta Rupiah) 2010 – 2013
2.
Pertumbuhan Ekonomi Daerah
8|P age
Perkembangan ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013 diketahui dari tingkatpertumbuhan ekonomi yang digambarkan dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan sebesar 6,59 persen dibandingkantahun 2012 Perdapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2012 adalah sebesar 5.445.228 rupiah naik menjadi 6.368.966 rupiah pada tahun 2013 atau terdapat perubahan sebesar 16,96 persen. Pendapatan Perkapita menurut harga konstan 2000 tahun 2012 tercatat sebesar 2.276.202 rupiah naik menjadi 2.474.182 rupiah pada tahun2013 atau naik sebesar 8,70 persen Grafik 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2009– 2013
3.
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Aggregasi dari lajupertumbuhan ekonomi tiap-tiap sektor menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013 yang sebesar 6,59 persen tersebut memiliki pertumbuhan sektoral dengan kisaran antara 2,82 – 7,87 persen dan secara rata-rata laju pertumbuhannnya cukup stabil. Pertumbuhan yang cukup besar tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa sektor yang tumbuh cukup pesat sementara ada sektor lain yang pertumbuhannya lambat meskipun secara agregat pertumbuhan ekonominya relatif stabil. Secara rinci Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Maluku Tenggara ada pada Tabel A. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, meningkat sekalipun mengalami perlambatan dari tahun 2012.Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kabupaten Maluku Tenggara didorong oleh pertumbuhan sektor tersebut. Hal ini dikarenakan kontribusi (ADHK) sektor ini yang sebesar 32,01 persen, yang berarti bahwa kenaikan sebesar 7,87 persen secara riil menambah nilai PDRB Konstan secara signifikan (Rp. 3.806,67 juta). Sementara itu rata-rata pertumbuhan sektor-sektor Primer, Sekunder dan Tersier pada tahun 2013 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Sekalipun demikian ada beberapa sektor yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara, diantaranya Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan bertumbuh sebesar 0,8 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran melambat 1,1 persen dari tahun 2012, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi bertumbuh sebesar 0,14 persen, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan bertumbuh 2,02 persen dan Sektor Jasa-jasa melambat 3,31 persen dari tahun 2012.
9|P age
Pertumbuhan sektor – sektor dtahun 2012 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada tember dibawah ini: Tabel 1 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Maluku Tenggara 2012 Lapangan Usaha
1.
Pertanian
2013*)
Laju Pertumbuhan
Peringkat
Laju Pertumbuhan
Peringkat
4,44
8
5,24
4
2.
Pertambangan dan Penggalian
8,51
4
2,82
9
3.
Industri Pengolahan
10,17
2
3,15
8
4.
Listrik dan air bersih
5,65
7
4,63
6
5.
Bangunan
7,08
5
4,61
7
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
8,97
3
7,87
1
7.
Angkutan dan komunikasi
7,02
6
7,16
3
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
2,84
9
4,86
5
9.
Jasa-Jasa
11,71
1
7,73
2
6,59
Total
6,59
Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013
4.
Pendapatan Perkapita Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya memperhatikan perkembangan PDRB secara total, tetapi juga dilihat perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Pendapatan Regional Perkapita Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2012 tercatat sebesar Rp. 5.445.228 dan tahun 2013 sebesar Rp. 6.368.966 atau naik 16,96 persen. Sedangkan Pendapatan Regional Perkapita riil tanpa dipengaruhi kenaikan harga barang dan jasa dapat diketahui dari Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga konstan tahun 2000 yang pada tahun 2012 sebesar Rp. 2.276.202 meningkat menjadi Rp. 2474.182 atau naik 8,70 persen pada Tahun 2013. Grafik 3 Tingkat Pendapatan Perkapita Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2009 - 2013
10 | P a g e
5.
Kestabilan Harga Indeks Harga Implisit PDRB merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi suatu daerah pada suatu periode tertentu. Indeks Harga Implisit Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2013 sebesar 249,17 persen dan tahun 2012 sebesar 232,52 persen. Dari angka indeks implisit tersebut dapat dihitung Laju Inflasi Harga Produsen Barang dan Jasa di Kabupaten Maluku Tenggara yaitu sebesar 10,30 persen pada tahun 2012 dan 7,16 persen pada tahun 2013.
6.
Tingkat Pengangguran Berbagai pendekatan program pemberdayaan maupun kegiatan – kegiatan yang menjurus pada perbaikan perekonomian daerah berpengaruh langsung kepada perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Angka pengangguran di Kabupaten Maluku Tenggara pada Tahun 2009 sebesar 8,68 persen dan Tahun 2012 sebesar 6,45 persen dan pada tahun 2013 menurun menjadi 6,22 persen.
B.
Kebijakan Keuangan Kebijakan Keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target pendapatan dan pengefektifkan belanja serta efsiensi pembiayaan. 1.
Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah pada Tahun 2014, dilakukan melalui : a) Intensifikasi Pungutan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang sesuai dengan paket regulasi Pajak dan Retribusi Daerah berdasarkan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009; b) Kebijakan pengenaan Pajak dan Retribusi Daerah dengan tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha. c) Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan modal (investasi daerah) sesuai dengan tujuan penyertaan modal dimaksud. d) Penerimaan bunga dari deposito insedentil dianggarkan pada jenis pendapatan Lainlain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. e) Memperjuangkan Peningkatan Alokasi Dana Perimbangan ke Pemerintah Pusat baik berupa DAU dan DAK serta dana – dana penyesuaian dan lain sebagainya.
2.
Kebijakan Belanja Daerah Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat sebagai hakekat Otonomi Daerah, maka kebijakan Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara untuk tahun 2014, masih sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang selama ini telah ditempuh adalah sebagai berikut: a)
Penekanan dan efisiensi akan tetap dilakukan terhadap belanja non program (Belanja Tidak Langsung) sehingga diharapkan Belanja Langsung yang mendukung pelaksanaan program-program akan mendapat alokasi yang proprosional sesuai kebutuhan.
11 | P a g e
b)
Penekanan dan efisiensi juga dilakukan terhadap Belanja Pegawai dalam komponen Belanja Langsung sehingga lebih banyak alokasi belanja langsung dapat diarahkan pada belanja Modal dan Belanja Barang dan Jasa.
c)
Untuk belanja program dan kegiatan senantiasa diarahkan pada kegiatan yang secara langsung menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat, terutama kegiatan penunjang dan kegiatan inti pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada gilirannya akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
d)
Mempertajam prioritas pembangunan daerah, berdasarkan arahan RPJPD dan RKPD untuk mencapai sasaran-sasaran peningkatan kesejahteraan rakyat.
Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, Kebijakan Umum Belanja Daerah untuk tahun 2014, terbagi kedalam dua Bagian Belanja yang digunakan dalam struktur APBD, yaitu : a) Kebijakan untuk Belanja Tidak Langsung, meliputi : 1)
Belanja tidak langsung diarahkan dengan prinsip efisiensi pada seluruh kegiatan dan diupayakan untuk mendorong tercapainya efektivitas kegiatan yang makin meningkat dan memberi nilai tambah bagi kualitas pelayanan umum dan administrasi pemerintahan.
2)
Selalu diupayakan agar belanja tidak langsung diarahkan pada kegiatan yang memenuhi kriteria-kriteria : masukannya proporsional dengan daya dukung yang tersedia pada setiap unit kerja; keluarannya dapat dihitung secara akurat; hasilnya dapat tergambarkan; manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, dan dampaknya memberikan nilai tambah bagi kemajuan daerah.
3)
Belanja tidak langsung juga diharapkan mampu mendorong efektivitas organisasi Pemerintah Daerah. Untuk itu diharapkan kegiatan-kegiatan aparatur dapat dibiayai sepanjang memenuhi kriteria : sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja, tidak terjadi tumpang tindih, dan dapat mendorong sinergitas tindakan antar unit.
b) Kebijakan Belanja Langsung Dalam rangka mengejar target-target dan sasaran RPJMD, maka komposisi APBD harus diupayakan untuk dapat memperkuat alokasi anggaran di sektor publik. Oleh sebab itu, pada belanja daerah telah dilakukan peningkatan secara proporsional antara jumlah alokasi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Kebijakan belanja langsung diarahkan pada : 1)
Percepatan operasionalisasi capaian visi daerah Maluku Tenggara, terutama menjadikan bidang-bidang unggulan sebagai pendorong kapasitas daerah serta menunjang perkuatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
2)
Meningkatkan kapasitas peranan bidang-bidang penentu yang meliputi peningkatan sarana dan prasarana wilayah/perhubungan, penguatan bidang umum pemerintahan dan peningkatan pendapatan daerah.
3)
Mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat melalui penyediaan layanan pendidikan, kesehatan dan mendorong peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat.
4)
Memberikan perhatian yang proporsional dalam hal pembiayaan untuk peningkatan akses pelayanan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat
12 | P a g e
serta peningkatan kapasitas infrastruktur daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan. Arah dan kebijakan umum belanja daerah sebagaimana diuraikan di atas, maka strategi dan prioritas belanja daerah pada belanja tidak langsung guna menjamin kelangsungan pelaksanaan dan atau penyelengaraan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, juga diimbangi dengan strategi dan prioritas yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui belanja langsung. 3.
Kebijakan Pembiayaan Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2014 lebih ditekankan kepada upaya menutupi perkiraan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2014 melalui upaya peningkatan penerimaan pembiayaan sampai dengan 100% dan/atau penurunan pengeluaran pembiayaan sampai dengan 99,99%. a)
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah 1)
Peningkatan/penambahan penerimaan pembiayaan daerah untuk menutupi defisit APBD melalui berbagai pos penerimaan pembiayaan (penggunaan SiLPA, dana cadangan, serta berbagai penerimaan pembiayaan lainnya) yang masih memungkinkan untuk ditingkatkan/ditambah/digunakan sampai dengan 100%.
2)
Perlunya kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan peningkatan/penambahan penerimaan pembiyaaan daerah pada tiap-tiap pos penerimaan pembiayaan daerah;
3)
Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang alokasi penggunaan dana cadangan yang sebelumnya diperuntukan bagi pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.
b) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1)
Penurunan/pengurangan pengeluaran pembiayaan daerah untuk menutupi defisit APBD melalui berbagai pos pengeluaran pembiayaan yang diperkirakan masih memungkinkan untuk diturunkan/dikurangi sampai dengan 50%
2)
Perlunya Kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan penurunan/pengurangan pengeluaran pembiayaan daerah pada tiap-tiap pengeluaran pembiayaan daerah.
C. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2014. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) Kali, yang pertama adalah melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014 dan yang kedua adalah melalui penetapan Perda Nomor 8Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. Terjadinya Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 ini lebih disebabkan karena adanya perubahan asumsi yang mendasari perhitungan target penerimaan pendapatan Daerah dan alokasi Belanja Daerah. Terjadinya Perubahan Anggaran pada Tahun 2014, disebabkan oleh Faktor-faktor berikut ini :
13 | P a g e
1.
Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran (KUA) APBD Tahun 2014, antara lain : a)
Pendapatan Daerah diperkirakan akan mengalami peningkatan terutama pada beberapa komponen pendapatan asli daerah seperti pajak daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dapat dipisahkan, Lain – Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
b)
Perkiraan tidak tercapainya beberapa target sumber pendapatan daerah; Beberapa target sumber pendapatan daerah yang diperkirakan tidak akan tercapai pada akhir tahun anggaran sehingga perlu dilakukan yaitu Komponen Retribusi Daerah.
c)
Penyesuaian terhadap Belanja Daerah; Sebagai akibat dari bertambahnya pendapatan daerah, maka dipandang perlu untuk menganggarkan kegiatan – kegiatan baru yang sifatnya mendesak dan prioritas, yang disingkronkan dengan Prioritas Pembangunan Nasional, Sasaran dan Prioritas RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013 – 2018 serta kebutuhan Belanja Pembangunan yang lebih mengutamakan keberpihakan untuk kepentingan publik.
d)
Penggunaan Pembiayaan Daerah; Kebijakan Pembiayaan Daerah digunakan untuk menampung transaksi keuangan guna menutupi defisit anggaran pendapatan dan belanja daerah atau pemanfaatan dana apabila terjadi surplus / defisit anggaran melalui penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
2.
Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran; Pergeseran – pergeseran yang dimaksud yaitu pergeseran antar kegiatan untuk mempertajam prioritas dan pencapaian kinerja sasaran dan pergeseran antar jenis belanja dilakukan dalam rangka efisiensi atau rasionalisasi penggunaan anggaran
3.
Keadaan yang menyebabkan Saldo Anggaran Tahun sebelumnya harus dimanfaatkan, dan Saldo atau SiLPA tersebut adalah nilai SiLPA Tahun Anggaran 2013 berdasarkan hasil Audit BPKRI.
Tabel berikut ini menyajikan Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014. Tabel 2 Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014 Uraian Pendapatan
APBD
Bertambah/
Perubahan
Berkurang
%
537.448.890.805,00
555.854.280.401,38
18.405.309.596,38
3,42
23.176.969.800,00
35.946.668.105,33
12.769.698.305,33
55,10
480.725.592.390,00
478.108.576.705,05
2.617.015.684,95,00
0,54
33.546.328.615,00
41.799.035.591,00
8.252.706.976,00
24,60
Belanja
555.713.829.265,00
599.361.617.541,55
43.647.788.276,55
7,85
Belanja Tdk Langsung
287.674.197.994,00
298.810.613.521,80
11.136.415.527,80
3,87
Belanja Langsung
268.039.631.271,00
300.551.004.019,75
32.511.372.748,75
12,13
Surplus/Defisit
(18.264.938.460,00)
(43.507.337.140,17)
(25.242.398.680,17)
138,20
Pembiayaan
18.264.938.460,00
43.507.337.140,17
25.242.398.680,17
138,20
Penerimaan
33.564.938.460,00
58.507.337.140,17
24.942.398.680,17
74,31
Pengeluaran
15.300.000.000,00
15.000.000.000,00
300.000.000,00
2,44
0,00
0,00
PendapatanAsli Daerah Dana Perimbangan Lain-Lain PAD yg Sah
SiLPA Tahun Berjalan
14 | P a g e
D. Indikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2014 mengangkat isu pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai berikut : Tabel 3 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014
No
1
Prioritas Pembangunan Daerah
Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
Sasaran Pembangunan Daerah
Nama Program
SKPD Penanggung jawab
400.000.000,00
BPMPD
Menurunkan angka kemiskinan
1.
Program Kebutuhan Masyarakat Pedesaan
Terwujudnya Rumah Layak Huni bagi Keluarga/Rumah Tangga Miskin yang mempunyai Anak Usia Sekolah.
2.
Program Pengembangan Perumahan
1,160,000,000.00
PUP2E
Tersedianya lapangan pekerjaan yang luas dan beragam dengan angka pengangguran tidak lebih dari 10 %
3.
Program Peningkatan Kualitas dan produktivitas tenaga kerja
182,225,000.00
DINSOSNAKER TRANS
4.
Program Perluasan pengembangan kesempatan kerja.
100,000,000.00
DINSOSNAKER TRANS
terwujudnya Penanganan dan pemberdayaan para penyandang masalah kesejahteraan sosial
5.
Program Pemberdaan Kelembagaan Kesejahteaan Sosial
125,000,000.00
DINSOSNAKER TRANS
6.
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
190,000,000.00
DINSOSNAKER TRANS
Tercapainya angka harapan hidup Kab. Malra 72 Tahun di Tahun 2013
7.
Program Kesehatan Miskin
Pelayanan Penduduk
60,000,000.00
RSUD dan DINKES
Tercapainya Pertumbuhan Jumlah peserta KB Baru dan KB Mandiri
8.
Program Kontrasepsi
Pelayanan
50,000,000.00
BPPKB
9.
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
200,000,000.00
BPPKB
Penyiapan Pendamping Bina Keluarga
147,000,000.00
BPPKB
Optimalisasi dan produksi
391,705,000.00
DKP
Pemberdayaan Masyarakat
570,000,000.00
DKP
Menurunnya angka Keluarga Miskin/Pra Sejahtera
10. Program Tenaga Kelompok Balita Terwujudnya klaster industri pengolahan komoditas rumput laut di Kei Kecil dan Kei Besar.
11. Program pengelolaan pemasaran perikanan
Tercapainya pengembangan sarana prasarana pendukung serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
12. Program Ekonomi Pesisir
Pemenuhan Pokok Miskin di
Pagu Indikatif
dan
15 | P a g e
No
Prioritas Pembangunan Daerah
Nama Program
Pagu Indikatif
SKPD Penanggung jawab
Tercapainya peningkatan usaha dan produksi perikanan tangkap dan budi daya serta pengembangan sentra-sentra pengembangan usaha perikanan
13. Program pengembangan perikanan tangkap.
225,000,000.00
DKP
14. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
216,162,500.00
DKP
471,665,500.00
DKP
Tercapainya peningkatan kemampuan manajemen usaha dan peningkatan kemampuan pengelola koperasi, usaha kecil dan mikro
16. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
288,456,000.00
DINAS KOPERASI DAN UKM
Sasaran Pembangunan Daerah
15. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan
17. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 18. Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Konduksif
Berubahnya pola petani/peternak menjadikan pertanian peternakan sebagai produktif.
2
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan
pikir untuk dan usaha
19. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
265,000,000.00
378,524,000.00
DINAS KOPERASI DAN UKM
88,210,000.00
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KANTOR PENYULUHAN
Terwujudnya sistem penyuluhan yang efektif dan berkualitas ditandai dengan meningkatnya jumlah Petani, Peternak, dan Nelayan yang trampil dan berkualitas serta mampu menerapkan teknologi pra dan pasca panen
20. Revitalisasi Penyuluhan
65,472,800.00
21. Program Penyuluh
170,305,000.00
Tercapainya nilai APK, APM SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA
1.
Program Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
2.
Program Pendidikan Anak Usia Dini
3.
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
4.
Program Menengah
5.
Meningkatnya kuantitas, kualitas, dan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang merata ditandai dengan persentase guru yang memenuhi standar Kompetens
Pemberdayaan
Pendidikan
DINAS KOPERASI DAN UKM
1,364,551,187.00
DINAS PENDIDIKAN
246,175,000.00
DINAS PENDIDIKAN
58,700,000.00
DINAS PENDIDIKAN
1,116,153,049.00
DINAS PENDIDIKAN
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
279,322,700.00
DINAS PENDIDIKAN
6.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
199,920,000.00
DINAS PENDIDIKAN
7.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga kependidikan
1,071,475,000.00
DINAS PENDIDIKAN
16 | P a g e
No
3
Prioritas Pembangunan Daerah
Peningkatan Kualitas dan Akses Kesehatan
Sasaran Pembangunan Daerah
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur
Pagu Indikatif
Tersedianya layanan pendidikan non formal yang berkualitas dan dapat diakses secara luas
8.
Program Pendidikan Non Formal
190,769,500.00
9.
Program Pendidikan Luar Biasa
39,770,000.00
Terwujudnya manajemen sekolah berbasis Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang konsisten sesuai dengan tuntutan kebutuhan daerah
10. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Tercapainya Angka Harapan Hidup Kabupaten Maluku Tenggara
1.
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu
SKPD Penanggung jawab
DINAS PENDIDIKAN
3,130,081,764.00
DINAS PENDIDIKAN
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
190,000,000.00
DINAS KESEHATAN
2.
Upaya Masyarakat
150,000,000.00
DINAS KESEHATAN
3.
Pengawasan Makanan
dan
340,000,000.00
Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan
4.
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
175,000,000.00
DINAS KESEHATAN
Tercapainya prevalensi buruk dan Gizi kurang
Gizi
5.
Program Perbaikan Masyarakat
Gizi
150,000,000.00
DINAS KESEHATAN
prevalensi
6.
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
423,000,000.00
DINAS KESEHATAN
Terwujudnya Pembangunan dan peningkatan kapasitas prasarana dan sarana kesehatan yang memadai termasuk fasilitas pendukungnya
7.
Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya
150,000,000.00
DINAS KESEHATAN
Meningkatnya kuantitas, kualitas dan distribusi tenaga medis dan para medis yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan karakteristik daerah
8.
Program Standarisasi pelayanan kesehatan
445,000,000.00
DINAS KESAHATAN
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu, melalui pelayanan jaminan kesehatan dan asuransi kesehatan
9.
Program Peningkatan Kesehatan
350,000,000.00
DINAS KESAHATAN
Terwujudnya pembangunan jaringan infrastruktur
1.
Program pembangunan jalan dan jembatan
15,530,820,000.00
PUP2E
Terwujudnya Rumah Guru dan
2.
Program
3,509,000,000.00
PUP2E
Menurunnya penyakit menular
4
Nama Program
Kesehatan Obat
Kemitraan Pelayanan
Pembangunan
17 | P a g e
No
Prioritas Pembangunan Daerah
Sasaran Pembangunan Daerah
Nama Program
Balai Ohoi
5
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Pagu Indikatif
SKPD Penanggung jawab
Infrastruktur Perdesaan
Terwujudnya peningkatan jalan aspal ke jalan hotmix
3.
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
180,000,000.00
PUP2E
Terwujudnya pembangunan/Pemeliharaan prasarana dan sarana Irigasi dan Air bersih dan Pembangunan jaringan drainase Kota Langgur
4.
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
341,500,000.00
PUP2E
5.
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
932,850,000.00
PUP2E
Terlaksananya relokasi pembangunan prasarana dan sarana pemerintahan
6.
Program Sarana Prasarana Aparatur
dan
3,889,200,000.00
PUP2E
Terwujudnya peningkatan kapasitas sarana prasarana perhubungan yang memadai, handal, dan terintegrasi satu sama lain
7.
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
1,015,000,000.00
DPK
Terwujudnya Pengawasan dan penertiban perizinan jasa angkuta dan jalan raya
8.
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
321,255,000.00
DPK
9.
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
122,400,000.00
DPK
Tersedianya prasarana dan sarana serta admini jaringan telekomunikasi terutama telepon yang dapat menjangkau kota‐kota kecamatan
10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa
178,930,000.00
DPK
86,062,500.00
DPK
Terbentuknya organisasi perangkat daerah yang rasional dan efektif dalam mendukung peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan masyarakat
1.
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
140,000,000.00
BAG. ORTALA SETDA
2.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
225,000,000.00
BAG. ORTALA
Terwujudnya Peningkatan kualitas dan kompetensi aparatur pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan masyarakat
3.
Program Kedinasan
4.
Program Kapasitas Aparatur
11. Program Informasi Media
Kerjasama Dengan Mas
SETDA
Pendidikan
1,020,820,000.00
BKD
Peningkatan Sumber Daya
1,195,200,000.00
BKD
5.
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
2,548,937,650.00
BKD
6.
Program Fasilitas pindah / Purna Tugas
129,915,000.00
BKD
7.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
325,000,000.00
BKD
8.
Program Penataan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
240,000,000.00
BKD
18 | P a g e
No
Prioritas Pembangunan Daerah
Sasaran Pembangunan Daerah
Nama Program
Program Peraturan undangan
Penataan Perundang-
Pagu Indikatif
SKPD Penanggung jawab
1,048,954,000.00
SETDA
Terwujudnya peningkatan kapasitas regulasi daerah
9.
Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan daerah yang efisien, transparan, dan akuntabel berupa:
10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
287,055,660.00
SETDA
Terwujudnya mekanisme dan siklus penganggaran daerah yang konsisten dan tercermin dari proses penyusunan, pembahasan dan penetapan APBD, perubahan APBD, serta laporan pelaksanaan APBD tepat waktu sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
11. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1,590,397,650.00
DPPKAD
Tercapainya peningkatan PAD sebesar rata‐rata tidak kurang dari 15 persen setiap tahun melalui kebijakan‐kebijakan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diverifikasi pengelolaan sumber‐sumber PAD sehingga tingkat ketergantungan pembiayaan pembangunan daerah pada pemerintah
12. Program ekstensifikasi diversifikasi daerah
272,080,000.00
BAG. EKBANG SETDA
79,133,000.00
KTSP
527,185,625.00
DPPKAD
Meningkatnya kualitas kajian/perumusan kebijakan dan dokumen perencanaan pembangunan daerah
15. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1,608,895,500.00
BAPPEDA
Tersedianya data dan informasi yang lengkap dan akurat mengenai potensi pembangunan daerah serta berbagai lingungan administrasi yang mempengaruhi pelaksanaan tugas pembangunan kedepan
16. Program Pengembangan Data/Informasi
407,858,000.00
BAPPEDA
Terwujudnya peningkatan efektivitas koordinasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah
17. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
46,963,000.00
BAPPEDA
18. Program Perencanaan Sosial Budaya
129,963,000.00
BAPPEDA
a. Penyampaian Laporan Keuangan tepat waktu setiap bulan b. Penyampaian pertanggungjawaban Keuangan Daerah waktu
tepat
c. Pencapaian Opini Badan Pemeriksa Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
intensifikasi, dan Pendapatan
13. Program Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Diversifikasi Pendataan perizinan 14. Program Peningkatan Pendapatan Daerah
19 | P a g e
No
Prioritas Pembangunan Daerah
Nama Program
Pagu Indikatif
SKPD Penanggung jawab
Tercapainya peningkatan kualitas pengawasan aparat pengawasan fungsional internal pemerintah daerah dalam mewujudkan akuntabilitas pemerintah daerah dimana tingkat penyelewengan dan penyalagunaan kewenangan berada dibawah 0,25 persen dari total nilai APBD setiap tahun serta menurunnya angka kewajiban setor kepada administrasi tidak lebih dari Rp. 50.000.000
19. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1,788,410,000.00
INSPEKTORAT
Meningkatnya Pengawasan Program Pemberdayaan dan Pelaksanaan ADD
20. Program peningkatan administrasi pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala
350,000,000.00
INSPEKTORAT
Tercapainya efektivitas pembinaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsonal dimana pelaksanaan tindak lanjut secara administrative 100 persen per tahun serta pelaksanaan tindak lanjut penarikan kerugian daerah diharapkan mencapai 50 persen dan kewajiban setor 90 persen per tahun
21. Program koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat Pengawasan
244,015,000.00
INSPEKTORAT
Terwujudnya peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparat pengawasan.
22. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
410,440,000.00
INSPEKTORAT
Terbangunnya pangkalan data kependudukan (data base) yang handal
23. Program Penataan Administrasi Kependudukan
695,000,000.00
DINAS DUKCAPIL
24. Program Administrasi Pencatatan Sipil
387,980,000.00
Tercapainya Kehidupan Masyarakat yang aman dengan semangat toleran yang tinggi terhadap prularitas serta pemahaman dan kesadaran nilai-nilai Luhur Pancasila
25. Program Peningkatan dan Kenyamanan Lingkungan
934,700,000.00
26. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
349,300,000.00
Tercapainya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
27. Program Pemeliharaan Trantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
149,800,000.00
KANTOR SAT POL-PP
28. Program Pendidikan Politik Masyarakat
272,750,000.00
KESBANGPOL
29. Program Kualitas Informasi
65,000,000.00
KANTOR PERPUSATAKAA N DAN KEARSIPAN
Sasaran Pembangunan Daerah
pelaksanaan berbagai peraturan daerah dan peraturan perundangan lainnya Pembentukan kelembagaan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan, penyelamatan dan pelestarian arsip daerah dan pengembangan perpustakaan daerah
Peningkatan Pelayanan
30. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
BADAN KESBANGPOL
27,000,000.00
20 | P a g e
No
6
7
8
9
Prioritas Pembangunan Daerah
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Ohoi
Ketahanan Pangan
Pengembangan Investasi Dan Iklim Usaha
Pengembangan Sarana-Prasarana Energi
Sasaran Pembangunan Daerah
SKPD Penanggung jawab
Nama Program
Pagu Indikatif
Terbangunnya System Data Base Arsip dan Perpustakaan Daerah
31. Program Pengembangan Budaya Gemar Membaca dan Pembinaan Perpustakaan
198,350,000.00
KANTOR PERPUSATAKAA N DAN KEARSIPAN
Terwujudnya Pemerintahan Ohoi yang kuat, efisien, dan mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat
1.
Program Pemasyarakatan dan Pendayagunaan TTG
100,000,000.00
BPMPD
Terwujudnya Peningkatan Kapasitas kelembagaan Pemerintahan Ohoi
2.
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Ohoi
40,000,000.00
BPMPD
Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah Kelurahan dan Ohoi
3.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Ohoi
975,000,000.00
BPMPD
Meningkatnya produksi pertanian dan peternakan
1.
Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian dan Peternakan.
664,535,000.00
DINAS PERTANIAN
2.
Program Pengembangan Sistim Distribusi Pangan
Terwujudnya pengembangan KSP Pertanian Tanaman Pangan Jagung di Kei Kecil dan Kei Kecil Timur dan KSP Pertanian Holtikultura Tanaman Cabe di Kei Kecil dan Kei Besar serta Ohoi Mandiri Pangan sesuai potensi sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusianya;
3.
Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
4.
Program Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan
Terciptanya iklim Penanaman Modal yang kondusif yang ditandai dengan meningkatkannya investasi ke daerah
1.
Program Kualitas Koperasi
Terwujudnya iklim Penanaman Modal yang kondusif yang ditandai dengan Meningkatnya investasi keDaerah
Meningkatnya tenaga listrik di:
pengadaan
117,740,000.00 386,820,000.00
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
115,000,000.00
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
Peningkatan Kelembagaan
98,640,000.00
DINKOP
2.
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
275,000,000.00
PERINDAG
1.
Program Pengembangan Listrik Pedesaan / Perkotaan
1,463,540,000.00
PUP2E
1.
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH
111,760,000.00
BLH
2.
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
60,000,000.00
BLH
Kecamatan Kei Besar Kecamatan Kei Besar Utara Timur Kecamatan Selatan
10
Lingkungan Hidup
Kei
Terupdatenya data informasi lingkungan
Besar
dan
21 | P a g e
No
Prioritas Pembangunan Daerah
Sasaran Pembangunan Daerah
Nama Program
Pagu Indikatif
SKPD Penanggung jawab
Tercapainya peningkatan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau seluas 30 persen wilayah perkotaan dan peningkatan kualitas pengelolaan persampahan perkotaan
3.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
528,240,000.00
BLH
Tercapainya percepatan rehabilitasi lahan kritis dalam Kawasan Hutan
4.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
130,000,000.00
DINHUTBUN
Tercapainya penegakan hukum dan pengamanan/perlindungan hutan dan hasil hutan secara terpadu
5.
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
180,000,000.00
DINHUTBUN
Meningkatnya apresiasi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan seni dan kebudayaan daerah sebagai asset sekaligus atraksi wisata yang mempunyai nilai ekonomis
1.
Program pengembangan nilai budaya
326,519,200.00
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Meningkatnya kualitas promosi potensi pariwisata daerah baik untuk kebutuhan sebagai tujuan wisata maupun sebagai tujuan investasi
2.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
259,497,500.00
3.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumberdaya aparatur dan pelaku usaha wisata yang profesional serta partisipasi masyarakat bagi pengembangan pariwisata daerah
4.
Program Pengembangan Kemitraan
305,983,300.00
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Diterbitkannya Perda RTRW Kabupaten Maluku Tenggara serta Rencana Rinci Tata Ruang Kota Langgur dan Kota Elat, termasuk pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
1,884,528,500.00
PUP2E DAN
Terciptanya sistem informasi dan administrasi pertanahan yang berbasis budaya dan adat lokal, guna tertatanya sistem sertifikasi kepemilikan tanah masyarakat dan aset Pemerintah Daerah
2.
Program Penataan penguasaan, pemilikan penggunaan, dan pemanfaatan tanah
860,000,000.00
dan Luar Kawasan Hutan pada DAS Kei Besar dan Kei Kecil
11
12
Pengembangan Kebudayaan, Kepariwisataan
Penataan ruang dan Pertanahan
650,000,000.00
BAPPEDA
SETDA (BAG. PEMERINTAHAN)
22 | P a g e
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas,nyata dan bertanggungjawab. Penyelenggaraan fungsi pemerintah daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintah diikuti dengan pemenuhan sumber-sumber keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2014 Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara ditetapkan sebesar Rp599.361.617.541,55 dan didanai melalui penerimaan pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp35.946.668.105,33, Pendapatan Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat, sebesar Rp478.108.576.705,05, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya sebesar Rp34.597.859.000,00, Transfer Pemerintah Propinsi sebesar Rp5.456.481.591,00 dan Lainlain Pendapatan Daerah Yang Sah Rp1.744.695.000,00 sehingga terjadi defisit anggaran sebesar Rp43.507.337.140,17 yang ditutupi dengan Silpa Tahun sebelumnya sebesar Rp58.507.337.140,17. Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara selama Tahun 2014 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 Uraian Pendapatan
Target
Realisasi
Selisih
%
555.854.280.401,38
551.282.687.024,19
(4.571.593.377,19)
99,18
35.946.668.105,33
32.566.078.104,19
(3.380.590.001,14)
90,60
478.108.576.705,05
474.271.101.429,00
(3.837.475.276,05)
99,20
41.799.035.59100
44.445.507.491,00
2.646.471.900,00
106,33
Belanja
599.361.617.541,55
534.732.090.767,25
(64.629.526.774,30)
89,22
Belanja Tidak Langsung
298.810.613.521,80
278.036.297.799,50
(20.774.315.722,30)
93,05
Belanja Langsung
300.551.004.019,75
256.695.792.967,75
(43.855.211.052,00)
85,41
Surplus/Defisit
(43.507.337.140,17)
16.550.569.256,94
60.057.933.397,11
(38,04)
Pembiayaan
43.507.337.140,17
44.282.382.757,17
775.045.617,00
101,78
Penerimaan Pembiayaan
58.507.337.140,17
58.282.979.014,11
(224.954.383,00)
99,62
Pengeluaran Pembiayaan
15.000.000.000,00
14.000.000.000,00
(1.000.000.000,00)
93,33
0,00
60.832.979.014,11
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan yang Sah
Sisa lebih/kurang Pembiayaan Tahun Berkenaan
23 | P a g e
Tabel di atas memperlihatkan bahwa secara umum realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp551.282.687.024,19 dengan target yang ditetapkan sebesar Rp555.854.280.401,38 atau 99,18%, Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp534.732.090.767,25 atau 89,22% dari target yang ditetapkan sebesar Rp599.361.617.541,55, serta Realisasi Pembiayaan daerah sebesar Rp44.282.382.757,17 atau 101,78% dari target sebesar Rp43.507.337.140,17, sehingga menghasilkan silpa tahun berkenan sebesar Rp60.688.506.702,11. Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara jelas dapat terlihat pada tabel 3 dan grafik 4 berikut ini: Tabel 5 Perkembangan PAD dari Tahun 2010 s.d 2014
No
Tahun Anggaran
Target
Realisasi
1
2010
26.476.095.523,25
18.977.931.576,33
2
2011
37.152.614.916,38
17.106.208.750,36
3
2012
20.642.155.452,80
14.012.252.210,02
4
2013
28.178.639.716,48
25.096.920.202,22
5
2014
35.946.668.105,33
32.421.605.792,19
Grafik 4 Perkembangan Target dan Realisasi PAD Tahun 2010 – 2014
40 35 30 25 20
Target
15
Realisasi
10 5 0 2010
2011
2012
2013
2014
Secara Keseluruhan dari tahun 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2014 baik target maupun realisasi PAD Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kenaikan, hanya pada Tahun 2011 s.d 2013 mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena daerah melakukan penyesuaian terhadap amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah sehingga Pemerintah Daerah tidak diperkenankan melakukan pemungutan sebelum Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi ditetapkan. Dilihat dari sisi target anggaran, pada tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2011 taget PAD mengalami kenaikan sebesar Rp10.676.519.393,13 atau sekitar
24 | P a g e
29% dari tahun 2011, pada tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2012 target PAD mengalami penurunan sebesar Rp16.510.459.463,58 atau sekitar 0,79% dari tahun 2012, pada tahun anggaran 2012 sampai dengan Tahun Anggaran 2013 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp7.536.484.263,68 atau sekitar 27% dari tahun 2013, pada tahun anggaran 2013 sampai dengan Tahun Anggaran 2014 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp7.768.028.388,85 atau sekitar 27,57% dari tahun 2014. Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2011 realisasi PAD mengalami penurunan sebesar Rp1.871.722.825,97 atau sekitar 11% dari tahun 2011, pada tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2012 realisasi PAD mengalami penurunan sebesar Rp3.093.956.540,34 atau sekitar 22% dari tahun 2012, pada tahun anggaran 2012 sampai dengan Tahun Anggaran 2013realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp11.084.667.992,20 atau sekitar 44% dari tahun 2013, pada tahun anggaran 2013 sampai dengan Tahun Anggaran 2014 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp7.469.157.901,97 atau sekitar 23% dari tahun 2014. Untuk Dana Perimbangan realisasi penerimaan adalah sebesar Rp474.271.101.429,00 atau sebesar 99,20% dari target yang ditetapkan sebesar Rp478.108.576.705,05. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 secara jelas dapat dilihat pada tabel 6 dan grafik 5 berikut: Tabel 6 Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010 s.d 2014 No
Tahun Anggaran
Target
Realisasi
1
2010
319.079.033.601,91
309.938.792.929,00
2
2011
328.344.737.553,21
322.786.246.181,00
3
2013
382.569.808.278,00
380.708.606.181,00
4
2013
457.138.921.157,00
458.319.753.037,00
5
2014
478.108.576.705,05
474.271.101.429,00
Grafik 5 Perkembangan Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2010 s.d 2014
600 500 400 300
Target Realisai
200 100 0
2010
2011
2012
2013
2014
25 | P a g e
Realisasi Dana Perimbangan sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan. Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp3.837.475.276,05 atau 0,80% dari yang ditargetkan sebesar Rp478.108.576.705,05. Untuk pos Lain-lain pendapatan yang sah dari target penerimaan sebesar Rp41.799.035.591,00 dapat direalisasikan sebesar Rp44.445.507.491,00 atau 106,33 %. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup : 1.
Hibah berasal dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat.
2.
Dana darurat dari Pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam;
3.
Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi khusus yang ditetapkan pemerintah ; dan
4.
Bantuan Keuangan dari propinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2014, belanja daerah dialokasikan sebesar Rp599.361.617.541,55 dan terealisir sebesar Rp534.732.090.767,25. Sesuai tabel dibawah ini,Alokasi belanja tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung, dengan Prosentase Belanja Tidak Langsung 51% dan Belanja Langsung 49% dari total APBD Tahun Anggaran 2014. Grafik 6 Perbandingan Belanja Tidak Langsung dengan Belanja Langsung
Perbandingan Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
49%
51%
Belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp298.810.613.521,80dan terealisir sebesar Rp278.036.297.799,50 atau sebesar 93,05%. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung seperti tabel dibawah: Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 NO
JENIS BELANJA
TARGET
REALISASI
%
1
Belanja Pegawai
259.658.316.021,80
233.715.240.423,50
90,01
2
Belanja Bunga
61.666.667,00
61.666.667,00
100,00
3
Belanja Hibah
21.240.096.947,00
25.307.578.293,00
119,15
4
Belanja Bantuan Sosial
1.045.000.000,00
5.398.166.698,00
516,57
26 | P a g e
NO
JENIS BELANJA
5
Belanja Bantuan kepada Desa
Keuangan
6
Belanja Tidak Terduga JUMLAH
TARGET
REALISASI
16.208.533.886,00
13.353.645.718,00
82,39
%
597.000.000,00
200.000.000,00
33,50
298.810.613.521,80
278.036.297.799,50
93,05
Pada Tahun Anggaran 2014, Belanja Langsung yang diperuntukan membiayai pelaksanaan program dan kegiatan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp300.551.004.019,75 dan terealisir sebesar Rp256.695.792.967,75 atau 85,41%. Dengan rincian sebagai berikut: Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014 No
Jenis Belanja
1
Belanja Pegawai
2 3
Target
Realisasi
%
33,513,575,583.00
29,598,648,670.00
88.32
Belanja Barang dan Jasa
136,632,723,097.00
108,613,808,361.00
79.49
Belanja Modal
130,404,705,339.75
118,483,335,936.75
90.86
Jumlah
300,551,004,019.75
256,695,792,967.75
85.41
Target Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp58.507.337.140,17 dapat direalisasikan sebesar Rp58.282.382.757,17 atau 99,62%, realisasi penerimaan ini berasal dari SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya sebesar Rp58.507.337.140,17 dan Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp224.954.383,00. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp15.000.000.000,00 dan terealisasi sebesar 93,33%. Realisasi pengeluaran pembiayaan ini ditujukan untuk penyertaan modal pada PT. Bank Maluku sebesar Rp2.000.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Hutang sebesar Rp12.000.000.000,00 Defisit anggaran tahun 2014 ditargetkan sebesar (Rp43.507.337.140,17) dan teralisir dalam APBD Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp16.550.596.256,94 dan Pembiayaan Netto sebesar Rp43.507.337.140,17 serta ditambah dengan Realisasi pembiayaan Netto sebesar Rp44.282.382.757,17. Dengan demikian Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan sebesar Rp60.832.979.014,11. B.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Pencapaian Kinerja Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja keuangan Tahun 2014 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya: 1.
Masih kurang optimalnya pengelolaan potensi pendapatan pajak dan retribusi yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara;
2.
Masih terbatasnyakesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi kewajiban membayar pajak dan retribusi daerah;
3.
Situasi perekonomian menurun akibat adanya krisis keuangan global,dengan adanya kenaikan beberapa komponen penting, yang diperkirakan akan berdampak kepada berkurangnya daya beli pada masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara;
4.
Masih adanya kebutuhan yang belum terakomodir disebabkan keterbatasan sumber daya yang tersedia;
27 | P a g e
Sedangkan Faktor Penunjang pencapaian kinerja adalah: 1.
Adanya perbaikan sistim dan prosedur kerja serta sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian target kinerja
2.
Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;
3.
Peningkatan koordinasi antara SKPD pengelola pendapatan asli daerah dan;
4.
Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Propinsi.
28 | P a g e
BAB IV IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN A. Strategi dan Sumber Daya Pencapaian Tujuan Arah kebijakan tahunan selama kurun waktu Tahun 2013-2018 yang digunakan untuk mengarahkan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara adalah. 1.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2014 diarahkan untuk menuntaskan programprogram pada tahun sebelumnya dengan lebih menekankan pada penuntasan pencapaian sasaran-sasaran RPJMD periode sebelumnya.
2.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 diarahkan untuk mempertajam programprogram prioritas guna melanjutkan pencapaian sasaran tahun sebelumnya dengan tetap menekankan pemerataan pembangunan di Pulau Kei Besar.
3.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 memastikan kesinambungan programprogram yang telah dilaksanakan pada tahun pertama dan tahun kedua serta melanjutkan penguatan terhadap program-program tersebut sekaligus mempercepatnya dengan tetap menekankan pemerataan pembangunan.
4.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2017 merupakan tahun pemantapan programprogram yang telah dilaksanakan sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan program-program pada tahun-tahun sebelumnya.
5.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018 merupakan tahun terakhir untuk mencapai terwujudnya Kabupaten Tenggara sejahtera. Pada tahun ini diharapkan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara telah dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dalam tatanan kehidupan yang aman, damai, dan harmonis. Capaian pembangunan daerah pada tahun kelima menjadi dasar untuk penyusunan rencana dan kebijakan pembangunan jangka menengah pada periode keempat pelaksanaan RPJPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2005-2025.
Berdasarkan arah kebijakan tahunan di atas, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun (2013-2018) untuk mencapai tujuan dan sasaran setiap misi pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai berikut : Tabel 9 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan Arah Kebijakan Misi Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018 Tujuan 1. Meningkatk an kemampuan dan keberdayaa n masyarakat
Sasaran Meningkatnya penduduk di atas garis kemiskinan
Strategi 1. Mendorong pemenuhan hak dasar
Arah kebijakan 1. Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin 2. Penyediaan jaminan kesehatan masyarakat miskin 3. Penyediaan pangan bagi masyarakat miskin. 4. Rehabilitasi serta penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin
Pengembangan program-program pro masyarakat miskin
3. Meningkatkan upaya perlindungan dan jaminan social
Pengembangan dan pengembangan sistem perlindungan dan jaminan social
29 | P a g e
2. Meningkatk an fungsi dan peran kelembagaa n adat
Meningkatnya kualitas kemitraan dan kerjaama dengan lembaga adat
Meningkatkan partisipasi lembaga adat
Pengembangan kerja sama, dialog dan kemitraan pemerintah dengan lembaga adat
3. Mewujudkan Meningkatnya pembinaan tatanan politik bagi pemenuhan hakpolitik yang hak sipil dan politik rakyat bertumpu pada penghormat an terhadap hak asasi manusia
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan antarpelaku politik
1. Pengembangan kerjasama, dialog dan kemitraan pemerintah, partai politik dan masyarakat sipil
4. Meningkatk 1. Berkembangnya kegiatan an peran kepemudaan pemuda dan perempuan dalam pembangun an
Mengembangkan organisasi dan lembaga kepemudaan
2. Berkembangnya lembaga dan organisasi perempuan
2. Peningkatan peran masyarakat sipil
1. Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan 2. Penumbuhan jiwa kewirausahaan dan kecakapan pemuda 3. Pembinaan pamuka dan karang taruna 4. Pengembangan bakat olahraga pemuda
Mengembangkan lembaga dan organisasi perempuan
1. Pengembangan kapasitas organisasi perempuan 2. Pengembangan forum dialog dan kerjasama perempuan
5. Meningkatk an tata kehidupan masyarakat yang harmonis danberbuda ya
1. Meningkatnya dialog antarumat beragama yang harmonis, rukun dan damai
Mengembangkan doalog antartokoh agama
1. Peningkatan pemahaman tentang toleransi kehidupan beragama
2. Pengembangan forum dialog bersama antar pemeluk agama 2. Meningkatnya prestasi bidang seni, budaya dan olahraga
Mengembangkan semangat dan apresiasi seni, budaya dan olahraga
1. Peningkatan prasarana dan sarana seni dan budaya 2. Pengembangan festival seni dan budaya 3. Peningkatan prasarana dan sarana olahraga 4. Pengembangan kegiatan olahraga
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Pelayanan Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018 Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur
Sasaran Terwujudnya peningkatan kompetensi dan kualitas aparatur
Strategi
Arah kebijakan
1. Melaksanakan/mengikutkan aparatur dalam Diklat dan Bimtek
1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
2. Mendorong terciptanya reformasi birokrasi yang bersih dan melayani.
1. Penataan system rekrutmen aparatur sipil Negara
2. Pengembangan pengelolaan diklat satu pintu
2. Peningkatan kesejahteraan aparatur 3. Peningkatan disiplin pegawai 4. Penataan dan distribusi aparatur sesuai kebutuhan dan kompetensi jabatan
2. Meningkatkan kualitas dan
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Meningkatkan kinerja birokrasi dan layanan publik yang responsif,
1. Penataan dan penguatan Unit Kerja Pelayanan Satu Pintu
30 | P a g e
Tujuan
Sasaran
akuntabilitas pelayanan publik
Strategi transparan, dan akuntabel
Arah kebijakan 2. Penguatan kecamatan dalam pelayanan publik 3. Penataan dan penguatan kelembagaan SKPD 4. Peningkatan koordinasi antar SKPD 5. Peningkatan kualitas fungsi hubungan masyarakat 6. Peningkatan kualitas pengadaan tanah sesuai kebutuhan daerah 7. Peningkatan koordinasi kesejahteraan rakyat 8. Penguatan koordinasi pengembangan ekonomi daerah 9. Peningkatan kualitas evaluasi dan pengendalian administrasi pembangunan daerah 10. Peningkatan kualitas pengolaan kearsipan 11. Penyediaan sarana dan prasarana aparatur
2. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, optimalisasi pemanfaatan aset daerah, dan optimalisasi pendapatan daerah.
1. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja 2. Peningkatan pendapatan daerah 3. Revitalisasi pengelolaan keuangan SKPD 4. penataan pengelolaan aset daerah
3. Terwujudnya sistem pengawasan dan pengendalian internal yang berkualitas
Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi kinerja yang maju berbasis teknologi informasi
1. Peningkatan mutu laporan kinerja keuangan daerah 2. Peningkatan kualitas sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan 3. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
4. Terwujudnya sistem perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan berkelanjutan
Mengembangkan sistim dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah
1. Peningkatan kualitas data dan informasi berdasarkan penelitian dan pengembangan 2. Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan 3. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan ekonomi daerah 4. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan Sosial Budaya 5. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan prasarana wilayah dan sumber daya alam 6. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan
5. Terwujudnya peningkatan kualitas regulasi daerah
Meningkatkan kualitas kerangka regulasi daerah
Pemantapan kapasitas legislasi daerah
1. Meningkatnya Kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintahan Ohoi
Melaksanakan/mengikutsertakan Aparatur pemerintahan ohoi dalam Diklat dan Bimtek
Pelaksanaan Diklat/ Bimtek Pemerintahan Ohoi
31 | P a g e
Tujuan pemerintah ohoi
Sasaran
Strategi
Arah kebijakan
2. Tersedianya sarana pemerintahan ohoi yang memadai
Mendorong penyediaan sarana pemerintahan ohoi
Penyediaan sarana pendukung pemerintahan ohoi
3. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan ohoi
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan ohoi
Peningkatan kapasitas pemerintah ohoi dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pengendalian dan evaluasi pembangunan ohoi
4. Terwujudnya lembaga pemberdayaan masyarakat ohoi yang berkualitas.
Meningkatkan kelembagaan ekonomi ohoi
4. Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak
Meningkatnya perlindungan perempuan dan terpenuhinya hak – hak dasar anak
Melindungi kaum perempuan dan dan anak dari tindakan kekerasan
Penanganan masalah kekerasan dalam rumahtangga
5. Meningkatkan mutu dan keterjangkaua n pelayanan pendidikan
1. Terwujudnya peningkatan layanan pendidikan dasar dan menengah
1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah
1. Pengembangan pendidikan dasar dan menengah
1. Pembentukan LPMO (lembaga Pemberdayaan Masyarakat Ohoi) 2. Peningkataan pemanfaatan teknologi tepatguna
2. Pengembangan pendidikan kejuruan 3. Pengembangan pendidikan luar biasa 4. Pengembangan pendidikan Paket Kejar lembaga pendidikan lainnya 5. Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan 2. Meningkatkan mutu layanan dan tata kelola Pendidikan dasar dan menengah
6. Meningkatkan mutu dan
1. Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga pendidikan 2. Perbaikan manajemen pendidikan
2. Terwujudnya peningkatan layanan pendidikan anak usia dini
Meningkatkan akses pendidikan anak usia dini
3. Terwujudnya peningkatan minat baca masyarakat
Mengembangkan budaya membaca Pengembangan perpustakaan daerah
1. Meningkatnya angka harapan hidup
keterjangkaua n pelayanan kesehatan dan keluarga berencana
1. Meningkatkan kemudahan dan kemampuan mengakses kesehatan bagi masyarakat
1. peningkatan pembinaan pendidikan anak usia dini
1. Pengintegrasian jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesda) dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2. Penyediaan prasarana dan sarana Puskemas dan jaringannya
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang gizi
1. Peningkatan pelayanan Pos Pelayanan Terpadu
3. Mengembangkan pola hidup sehat dan bersih
Peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
4. Meningkatkan jangkauan dan mutu layanan kesehatan rujukan
1. Pengembangan fasilitas dan pelayanan kesehatan RSUD
2. Peningkatan peran kader kesehatan Ohoi
2. Peningkatan kerjasama dengan swasta 2. Terwujudnya peningkatan jangkauan dan mutu layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Meningkatkan jumlah, mutu layanan dan jaringan keluarga berencana
1. Revitalisasi Pos Pelayanan Keluarga Berencana 2. Peningkatan peran penyuluh lapangan dan kader 3. Peningkatan mutu dan layanan
32 | P a g e
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah kebijakan kesehatan reproduksi
7. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi Kependuduka n dan catatan sipil
Terwujudnya peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
8. Miningkatkan kualitas pengawasan dan perlindungan konsumen
Terwujudnya peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen
Mengembangkan kerja sama pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil dengan kecamatan
1. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan 2. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi pencatatan sipil 3. Pengembangan data dan informasi kependudukan
Meningkatkan pengawasan barang dan jasa yang beredar dan pelaksanaan tera-tera ulang UTTP
Peningkatann kualiatas pengawasan barang dan jasa
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018 Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas infrastruktur dasar berbasis mitigasi
Sasaran 1. Tersedianya jaringan jalan dengan kualitas yang mantap untuk melayani pergerakan orang dan barang
Strategi Membangun, meningkatkan, dan memelihara jaringan jalan dan pendukungnya
Arah kebijakan 1. Pembangunan dan perbaikan trase jalan dan jembatan dari dan ke pusat kegiatan serta jalan lingkar Pulau Kei Besar 2. Peningkatan kualitas jaringan jalan baik dari aspek aksesibilitas, mobilitas, dan keselamatan 3. Pembangunan jalan poros ohoi secara bertahap 4. Pembangunan jalan lingkungan pemukiman perkotaan
2. Tersedianya jaringan penyediaan air minum yang melayani perkotaan dan ohoi
Mengembangkan system pelayanan air minum perkotaan dan ohoi
3. Berkurangnya jumlah titik genangan air akibat kurang optimalnya drainase di wilayah perkotaan
Mengurangi jumlah titik genangan air akibat kurang optimalnya drainase
4. Tersedianya sistem pengelolaan prasarana lingkungan permukiman perkotaan
Mengembangkan sistem pengelolaan prasarana permukiman perkotaan yang sehat, bersih, dan nyaman
1. Peningkatan cakupan layanan jaringan air minum perkotaan dan ohoi 2. Pengembangan dan pengolahan air baku Pembangunan saluran drainase /gorong-gorong
1. Pembangunan sarana dan prasarana publik dalam lingkungan permukiman perkotaan 2. Peningkatan pelayanan sistem prasarana persampahan 3. Pembangunan sistem pengolahan air limbah
5. Terbangunnya jaringan irigasi dan pengelolaan irigasi, rawa dan jaringan pengairannya
Mengembangkan jaringan irigasi dan pengelolaan irigasi dan jaringannya
Pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi
6. Tercapainya peningkatan pemenuhan perumahan layak huni
Membangun dan merehabilitasi perumahan layak huni
Pembangunan, peningkatan, penataan permukiman dan penyediaan rumah layak huni yang terjangkau
7. Tercapainya peningakatan pemenuhan jaringan listrik
Membangun jaringan listrik
1. Pembangunan jaringan listrik pada daerah-daerah yang
33 | P a g e
Tujuan
Sasaran perdesaan
Strategi perdesaan
Arah kebijakan belum terjangkau layanan listrik 2. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya energi alternatif untuk pembangkit listrik (surya, mikrohidro, dll)
8. Tersedianya sistem transportasi antarmoda dan antarpulau yang memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang
Mengembangkan sistem transportasi terpadu
1. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi 2. Peningkatan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas 3. Pengembangan pelabuhan komersial/container Uf-Maar
9. Meningkatnya jangkauan jaringan telekomunikasi dan informasi
Memperluas jangkauan jaringan telekomunikasi dan informasi
1. Pengembangan kerjasama kemitraan dengan penyedia jasa 2. Pengembangan sistem jaringan informasi Pemerintahan Daerah
10. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang dan lahan sesuai RTRW dan RDTR
Melaksanakan Rencana Tata Ruang Wilayah secara konsisten
1. Penguatan kelembagaan dan pengembangan sistem informasi berbasis spasial 2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penataan ruang 3. Meningkatkan kualitas pemanfaatan ruang 4. Pencegahan penyalahgunaan tata ruang
11. Tersedianya infrastruktur pencegahan bencana dan perubahan iklim
Membangun infrastruktur pencegahan bencana dan perubahan iklim
2. Memperluas penyediaaninfrastr uktur ekonomi
Terbangunnya prasarana dan sarana ekonomi berbasis Pengembangan klaster
Mengembangkan sarana dan prasarana ekonomi
3. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara efektif, efisien dan ramah lingkungan
1. Terjaganya fungsi dan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
1. Membangun sistem pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan
Pembangunan dan revitalisasi sarana dan prasarana Penanggulangan bencana 1. Pembangunan dan pemeliharaan pasar 2. Pengembangan kemitraan dan pelayanan perbankan/lembaga keuangan non bank
1. Pengembangan sistem informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terpadu 2. Penguatan kelembagaan
2. Mempertahankan daya dukung lingkungan hidup
1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup 2. Penanganan lahan kritis 3. Pengembangan dan pelestarian kawasan konservasi 4. Mitigasi atas perubahan iklim
4. Meningkatkan penyediaanprasara na pemerintahan
2. Menurunnya beban pencemaran lingkungan
Meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemaran
Peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan upaya pencegahan dan pengendalian
Tersedianya sarana dan prasarana pemerintahan
Mempercepat penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan
Pembangunan kantor pemerintah kabupaten
34 | P a g e
Tujuan 5. Meningkatkan pembangunan Ohoi
Sasaran Tersedianya sarana dan prasarana Ohoi
Strategi Mempercepat penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan Ohoi
Arah kebijakan Pembangunan balai dan kantor ohoi
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018 Tujuan 1. Memantapka n pertumbuhan ekonomi daerah
Sasaran 1. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
Strategi 1. Mengembangkan usaha industri kerajinan masyarakat
Arah kebijakan 1. Pengembangan Klaster-klaster industri masyarakat 2. Penguatan permodalan usahausaha produktif masyarakat 3. Pengembangan pendidikan dan pelatihan wirausaha 4. Peningkatan akses pasar
2. Mendorong investasi di bidang industri pengolahan komoditas unggulan daerah (rumput laut dan enbal)
1. Pengembangan informasi investasi daerah 2. Peningkatan promosi dan kerja sama investasi 3. Pemberian kemudahan perijinan investasi 4. Peningkatan standar mutu produk industri pengolahan
3. Mendorong penciptaan lapangan kerja baru
1. Pengembangan perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan 2. Pengembangan system informasi bursa kerja 3. Peningkatan kualitas tenaga kerja 4. Perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
2. Meningkatnya Koperasi Dan UKM
Mendorong pertumbuhan koperasi dan UKM
1. Pengembangan kerjasama dan kemitraan strategis antara UMKMK dan pengusaha besar 2. Pengembangan usaha koperasi dan UKM
2. Meningkatkan pemerataan pembanguna n antarwilayah
Tercapainya peningkatan pemerataan pembangunan antarwilayah
3. Meningkatkan Produktivitas Sektor Unggulan Daerah
1. Terwujudnya peningkatan produktivitas pertanian
Meningkatkan daya saing produk unggulan daerah
1. Mengembangkan agribisnis berbasis komoditas unggulan
Penyediaan prasarana dan sarana pendukung investasi
1. Pengembangan produksi pertanian 2. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur 3. Pengembangan pusat pembibitan dan perbenihan 4. Peningkatan Rehabilitasi sumberdaya hutan dan lahan, dan penanganan perlindungan hutan
2. Meningkatkan kapasitas petani
1. Peningkatan keterampilan petani 2. Pengembangan kelompok petani 3. Revitalisasi penyuluhan pertanian
35 | P a g e
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah kebijakan
2. Terwujudnya peningkatan produktivitas peternakan
Meningkatkan produksi peternakan
Pengembangan produksi peternakan
3. Terwujudnya peningkatan produktivitas perikanan dan kelautan serta pengembangan kawasan konservasi perairan yang berkelnajutan
1. Mengembangkan minapolitan berbasis komoditas unggulan
1. Pengembangan produksi kelautan dan perikanan 2. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur 3. Pengembangan pusat pembibitan dan perbenihan 4. Pengadaan peralatan budidaya perikanan
2. Meningkatkan kapasitas nelayan
1. Peningkatan keterampilan nelayan 2. Pengembangan kelompok nelayan 3. Revitalisasi penyuluhan perikanan dan Kelautan 4. Pengembangan pusat-pusat pendidikan dan latihan
4. Terwujudnya peningkatan produktivitas jasa pariwisata
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan laut dan perairan
1. Pengelolaan kawasan konservasi kelautan secara berkelanjtan
2. Mendorong pengembangan destinasi dan obyek wisata
2. Penataan dan pengembangan obyek-obyek dan atraksi wisata 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata
4. Meningkatkan ketahanan pangan daerah
Terwujudnya peningkatan ketahanan pangan daerah
3. Mendorong investasi di bidang parwisata
Pengembangan kerjasama dan kemitraan strategis antara UMKMK dan pengusaha Pariwisata
4. Meningkatkan mutu layanan wisata
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan pelaku wisata
Memantapkan ketersediaan pangan daerah
1. Peningkatan Ketahanan Pangan 2. Pengembangan system distribusi pangan 3. Pengendalian ketahanan pangan
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, dan taat hukum
B.
Terwujudnya penegakan hukum secara adil, konsisten dan bertanggung jawab
1. Mengoptimalkan pencegahan tindakan pelanggaran hukum 2. Melaksanakan pemberian sangsi dan advokasi hukum secara tegas, konsisten, adil dan bertanggung jawab
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang hokum Peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam pembinaan dan penegakan hokum
Realisasi dan Rencana Kinerja Keuangan Realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 dapat diikhtisarkan seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 10 Ikhtisar Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 No
Uraian
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
1
Pendapatan
555.854.280.401,38
551.282.687.024,19
99,18
2
Belanja
599.361.617.541,55
534.732.090.767,25
89,22
3
Surplus/defisit
(43.507.337.140,17)
16.550.596.256,94
(38,04)
4
Penerimaan Pembiayaan
58.507.337.140,17
58.282.382.757,17
99,62
36 | P a g e
No
Uraian
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
5
Pengeluaran Pembiayaan
15.000.000.000,00
14.000.000.000,00
93,33
6
Pembiayaan Netto
43.507.337.140,17
44.282.382.757,17
101.78
7
SiLPA/SiKPA
0,00
60.832.979.014,11
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 sebesar Rp551.282.687.024,19 atau 99,18% dibandingkan target sebesar Rp555.854.280.401,38 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Realisasi pendapatan daerah tidak mencapai targetdisebabkan karena komponen Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan tidak teralisir 100%. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 sebesar Rp534.732.090.767,25 atau 89,22% dari target sebesarRp599.361.617.541,55. Hal tersebut terutama disebabkan efisiensi belanja daerah dan beberapa kegiatan yang sampai dengan 31 Desember 2014 belum selesai sehingga diluncurkan ke tahun anggaran 2015.Dengan demikian APBD Kabupaten Maluku Tenggara mengalami Surplus sebesar Rp16.550.596.256,94. Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp58.282.382.757,17 atau 99,62%, dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp14.000.000.000,00 atau 93,33%.Dengan kondisi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan di atas, maka realisasi pembiayaan netto tercapai sebesar Rp44.282.382.757,17 atau 101,78%. Secara keseluruhan, maka kinerja keuangan dari aktivitas normal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 memperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp60.832.979.014,11. C. Prosedur Pelaporan Pencapaian Kinerja Keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 dilaksanakan secara komputerisasi dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan dan SIMDA BMD) sehingga memudahkan dalam memproses data mulai dari proses penganggaran, penatausahaan sampai dengan proses pelaporan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah. Penggunaan SIMDA dirasakan sangat membantu Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara untuk menghasilkan data-data keuangan yang akurat, handal dan dapat dipertanggungjawabkan.
37 | P a g e
BAB V KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi digunakan sebagai dasar pengakuan, pengukuran, dan pelaporan ataspendapatan, belanja, pembiayaan,aset, kewajiban, ekuitas serta penyusunan laporan keuangan. A. Entitas Pelaporan Dan Entitas Akuntansi Keuangan Daerah Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah Bupati. Dalam pelaksanaannya Bupati sebagai entitas pelaporan melimpahkan wewenangnya kepada Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Maluku Tenggara sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan. B.
Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. Basis kas untuk laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
C. Basis Pengukuran Yang Digunakan Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2011 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu berdasarkan nilai perolehan (Historical Cost) dengan menggunakan mata uang rupiah untuk semua transaksi yang dilakukan.
38 | P a g e
D. Kesesuaian Kebijakan-Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sejak tahun 2008 telah mengatur Kebijakan Akuntansi yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 08 Tahun 2008, tanggal 20 Oktober 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara yang mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan ketentuan peraturan lainnya yang relevan. Dalam perjalanan pemberlakuan Kebijakan Akuntansi tersebut masih terdapat kekurangan dan sesuai dengan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Maluku atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2009 direkomendasikan agar Peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi tersebut perlu direvisi kembali dan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah menetapkan Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a tanggal 26 Januari 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggantikan Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. Kebijakan akuntansi tersebut mencakup prinsip, dasar, konversi, aturan, dan praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. E.
Kebijakan Akuntansi Tertentu Yang Diperlukan 1.
2.
Kebijakan akuntansi lainnya dalam Laporan Realisasi Anggaran dapat diungkapkan sebagai berikut : a)
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.
b)
Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa harus dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi. Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima. Contoh transaksi berwujud barang dan jasa adalah hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi.
Peristiwa Luar Biasa Peristiwa luar biasa harus memenuhi seluruh persyaratan berikut: a)
Tidak merupakan kegiatan normal dari entitas;
b)
Tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang;
c)
Berada di luar kendali atau pengaruh entitas;
d)
Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/kewajiban.
Pada Tahun 2013, dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual terjadi Kejadian Luar Biasayaitu endemik Demam Berdarah Dengue yang mengakibatkan pemakaian Dana Tak terduga untuk mengatasi masalah tersebut.
39 | P a g e
3.
Penerapan Kebijakan Akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 adalah sebagai berikut : a)
Pendapatan 1)
Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan.
2)
Pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerima di SKPD yang belum disetorkan ke Kas Daerah diakui sebagai Pendapatan Ditangguhkan.
3)
Transfer masuk dicatat sebesar penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi.
4)
Penerimaan pendapatan dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar nilai yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas nilai barang dan jasa yang bersangkutan.
5)
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
6)
Dalam hal badan layanan umum daerah (BLUD), pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai BLUD.
7)
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
8)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan, yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas atau tidak, dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang bersangkutan pada periode yang sama.
9)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah saldo kas, dibukukan sebagai penambah saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
10) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi saldo kas, dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut. 11) Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan. b)
Belanja 1)
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.
2)
Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai kuasa BUD.
40 | P a g e
3)
Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan, fungsi, organisasi, program dan kegiatan, kelompok, dan ekonomi (jenis belanja).
4)
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
5)
Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.
6)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas atau tidak, dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang bersangkutan (pengurang belanja) pada periode yang sama.
7)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah saldo kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai penambah saldo kas dan pendapatan lain-lain pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
8)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi saldo kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
9)
Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja (mengakibatkan penerimaan kembali belanja), yang terjadi pada periodeperiode sebelumnya, yang mempengaruhi saldo kas, serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pembetulan pada akun pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
10) Pengeluaran belanja dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar nilai yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas nilai barang dan jasa yang bersangkutan. c)
Surplus atau defisit Surplus/Defisit dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.
d)
Pembiayaan 1)
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.
41 | P a g e
e)
2)
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
3)
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.
4)
Pembiayaan Neto dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan.
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA / SIKPA) SiLPA/SiKPA dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan.
f)
Aset Lancar. 1)
Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
2)
Berupa kas dan setara kas. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.
3)
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan serta penyisihan piutang. Metode Penyisihan Piutang dengan presentase sebagai berikut: Tabel 11 Metode Penyisihan Piutang No.
Umur Piutang
Prosentase
1
Piutang Tahun 2014
5%
2
Piutang Tahun 2013
5%
3
Piutang Tahun 2012
10%
4
Piutang Tahun 2011
10%
5
Piutang Tahun 2010
20%
6
Piutang Tahun 2006 – 2009
20%
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang
42 | P a g e
tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas Metode Persediaan yang digunakan adalah Metode Sistem Periodik, Maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan Inventarisasi Fisik. g)
h)
Investasi Jangka Panjang 1)
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.
2)
Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya menjadi investasi nonpermanen dan investasi permanen.
Investasi Permanen 1)
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada perusahaan Negara/Daerah dinilai sebagai berikut: (a) Jika kepemilikan kurang dari 20 % dan tidak memiliki kendali yang signifikan dicatat sebesar nilai perolehan menggunakan metode biaya. (b) Jika kepemilikan 20 % sampai 50 % atau kurang dari 20 % tetapi memiliki kendali yang signifikan dan kepemilikan lebih dari 50 % dicatat secara proporsional dari nilai ekuitas yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan. Nilai penyertaan modal pemerintah dihitung dari nilai ekuitas yang ada di laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dikalikan dengan persentase kepemilikan.
2)
Investasi Permanen Lainnya dinilai berdasarkan harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.
3)
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
4)
Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal transaksi.
5)
Dengan menggunakan Metode Ekuitas Pemerintah Daerah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.Bagian Labakecuali Deviden dalam bentuk Saham yang diterima Pemerintah Daerah akan mengurangi nilai investasi dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhadap nilai investasi dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi Pemerintah Daerah,misalnya adanya perubahan yang timbul akibat perubahan valuta asing serta revaluasi aset tetap.
6)
Pengelola Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah Sekretariat Daerah atau unit lain yang ditunjuk.
7)
Jenis masing-masing penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
43 | P a g e
i)
Aset Tetap 1)
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
2)
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
3)
Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
4)
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
5)
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
6)
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.
7)
Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
8)
Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola antaralain: (a) biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; (b) biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan (c) biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan.
8)
Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak konstruksi meliputi: (a) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; (b) Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal pelaporan; (c) Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.
9)
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.
10) Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam Pengerjaan pada akhir periode akuntansi: (a) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya;
44 | P a g e
(b) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya; (c) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan; (d) Uang muka kerja yang diberikan; (e) Retensi. 11) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. 12) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan. 13) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas. 14) Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. 15) Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena SAP menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep biaya perolehan di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam ekuitas dana pada akun Diinvestasikan pada Aset Tetap. 16) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomisdi masa yang akan datang. 17) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dihapuskan dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 18) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. 19) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dibagi kedalam : (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp500.000 (limaratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). 20) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
45 | P a g e
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. 21) Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. j)
k)
Dana Cadangan 1)
Pembentukan dan peruntukkan dana cadangan diatur dengan peraturan daerah tersendiri.
2)
Dana Cadangan dinilai sebesar nilai nominal Dana Cadangan yang dibentuk.
3)
Hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan akan menambah dana cadangan yang bersangkutan, dan biaya yang timbul atas pengelolaan dana cadangan akan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan.
4)
Pengelola Dana Cadangan adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku BUD.
5)
Jenis dan peruntukkan Dana Cadangan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset Lainnya 1)
Aset tak berwujud dinilai sebesar nilai perolehan dikurangi dengan biayabiaya yang tidak dapat dikapitalisasi.
2)
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan oleh pegawai ke kas Negara/kas daerah.
3)
Setiap akhir periode akuntansi, tagihan penjualan angsuran yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan ke depan, direklasifikasi menjadi akun bagian lancar tagihan penjualan angsuran (aset lancar).
4)
Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan Tuntutan Perbendaharaan dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas Negara/kas Daerah.
5)
Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan Tanggung jawab Mutlak (SKTJM) dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan ke kas Negara/Daerah.
6)
Setiap akhir periode akuntansi, TP-TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan ke depan, direklasifikasi menjadi akun bagian lancar TP-TGR (aset lancar).
7)
Bangun Kelola Serah (BKS) dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga untuk membangun aset BKS tersebut.
8)
Penyerahan dan pembayaran aset Bangun Kelola Serah (BKS) harus diatur dalam kontrak kerjasama tersendiri.
9)
Aset yang berada dalam Bangun Kelola Serah (BKS) disajikan terpisah dari aset tetap.
10) Bangun Serah Kelola (BSK) dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan pihak ketiga untuk membangun aset tersebut.
46 | P a g e
l)
Kewajiban Jangka Pendek 1)
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterimadan/atau pada saat kewajiban timbul.
2)
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesiapada tanggal neraca.
3)
Pada saat pemerintah menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.
4)
Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
5)
Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
6)
Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang jangka pendek adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
7)
R/K Pusat diakui pada saat diterima di Bendahara Pengeluaran. Pada akhir periode akuntansi R/K Pusat dieliminasi dengan S/K SKPD di SKPKD.
m) Kewajiban Jangka Panjang
n)
1)
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterimadan/atau pada saat kewajiban timbul.
2)
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesiapada tanggal neraca.
3)
Utang kemitraan disajikan pada neraca sebesar dana yang dikeluarkan investor untuk membangun aset tersebut. Apabila pembayaran dilakukan dengan bagi hasil, utang kemitraan disajikan sebesar dana yang dikeluarkan investor setelah dikurangi dengan nilai bagi hasil yang dibayarkan.
Ekuitas Dana Lancar Merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Kelompok ekuitas dana lancar terdiri dari: 1)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD selama satu periode pelaporan
2)
Pendapatan yang Ditangguhkan, merupakan akun lawan untuk menampung kas di Bendahara Penerimaan.
3)
Cadangan Piutang, merupakan akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar.
4)
Cadangan Persediaan, merupakan akun lawan untuk menampung persediaan.
47 | P a g e
5) o)
Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Pendekmerupakan akun lawan kewajiban jangka pendek.
Utang
Jangka
Ekuitas Dana Investasi Mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Pos ini terdiri dari;
p)
1)
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, merupakan akun lawan dari Investasi Jangka Panjang.
2)
Diinvestasikan dalam Aset Tetap, merupakan akun lawan dari aset tetap.
3)
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, merupakan akun lawan Aset Lainnya.
4)
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang, merupakan akun lawan dari seluruh utang jangka panjang.
Ekuitas Dana Cadangan Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan Pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Akun yang terdapat dalam pos ini adalah Diinvestasikan dalam Dana Cadangan, yang merupakan akun lawan dari Dana Cadangan.
q)
Laporan Arus Kas 1)
Laporan Arus Kas disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
2)
Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
3)
Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
4)
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
5)
Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
6)
Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran belanja untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan negara/daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap akun yang terkait dengan transaksi tersebut harus diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ke tahun.
7)
Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/ daerah dan kemitraan dicatat dengan menggunakan metode biaya, yaitu sebesar nilai perolehannya.
8)
Entitas melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dalam arus kas aktivitas pembiayaan.
48 | P a g e
9)
Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit operasional lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas pembiayaan.
10) Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan hanya jika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya. 11) Transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 12) Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca. 13) Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
49 | P a g e
BAB VI PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
A. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukan berbagai unsur pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang diperlukan untuk penyajian secara wajar. Disamping itu Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dengan anggarannya serta dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013. Selanjutnya Laporan Realisasi Anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pendapatan Rp551.282.687.024,19 Pada Tahun Anggaran 2014 Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar Rp555.854.280.401,38 dan dapat direalisasikan sebesar Rp551.282.687.024,19 atau 99,18% dari target yang ditetapkan. Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2014 terdiri dari: Tabel 12 Pendapatan Daerah Tahun 2014 No
Uraian
1
Pendapatan Asli Daerah
2 3
Anggaran
Realisasi
2014
2014
35.946.668.105,33
32.566.078.104,19
Pendapatan Transfer
518.162.917.296,05
Lain-lain Pendapatan yang Sah
1.744.695.000,00 555.854.280.401,38
Jumlah
%
Realisasi 2013
90,60
25.096.920.202,22
515.961.450.420,00
99,58
493.121.789.314,00
2.755.158.500,00
157,92
1.167.100.000,00
551.282.687.024,19
99,18
519.385.809.516,22
Berdasarkan rincian Pendapatan Daerah pada tabel 12 diatas, terlihat bahwa pos Pendapatan Daerah jika dibandingkan dengan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013, maka realisasi Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp31.896.877.507,97 atau 5,79%. Meningkatnya Pendapatan Daerah tersebut terjadi karena Peningkatan dari Pendapatan Pajak, Retribusi, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Grafik 7 Perbandingan pos-pos Pendapatan Tahun Anggaran 2014
Lain-lain Pendapatan yang Sah 0.5%
Pendapatan Asli Daerah 5%
Pendapatan Transfer 94%
50 | P a g e
Grafik tersebut menggambarkan perbandingan capaian realisasi pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah terhadap total realisasi, masingmasing sebesar 5%, 94% dan 0,5%.Selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Pendapatan Asli Daerah Rp32.566.078.104,19 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maluku TenggaraTahun Anggaran 2014 sebagai berikut : Tabel 13 Pendapatan Asli Daerah No
Uraian
1
Pajak Daerah
2
Retribusi Daerah
3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
5.727.024.000,00
5.297.828.968,32
92,51
4.834.395.414,00
11.894.332.525,00
11.386.899.077,77
95,73
8.352.872.655,22
1.113.666.461,00
1.113.666.461,00
100,00
636.618.721,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
17.211.645.119,33
14.767.683.597,10
85,80
11.273.033.412,00
Jumlah
35.946.668.105,33
32.566.078.104,19
90,60
25.096.920.202,22
Berdasarkan rincian Pendapatan Asli Daerah di atas terlihat bahwa realisasi penerimaan pendapatan asli daerah mencapai 99,15%,dan jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan PAD Tahun Anggaran 2013, terjadi peningkatan sebesar Rp7.469.157.901,97 atau 23%. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Pendapatan Pajak Daerah Rp5.297.828.968,32 Pendapatan Pajak Daerah adalah pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari pajak daerah yang ditetapkan sesuai dengan undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 yang terdiri dari : Tabel 14 Pendapatan Pajak Daerah
No
Uraian
Realisasi
Anggaran 2014
2014
%
Realisasi 2013
1
Pajak Hotel
300.000.000,00
213.967.000,00
71,32
295.193.600,00
2
Pajak Restoran
600.000.000,00
923.929.597,00
153,99
588.155.121,00
3
Pajak Hiburan
360.000.000,00
310.777.600,00
86,33
193.285.750,00
4
Pajak Reklame
200.000.000,00
117.258.477,00
58,63
195.134.770,00
5
Pajak Penerangan Jalan
1.200.000.000,00
1.116.285.132,00
93,02
1.137.438.987,00
6
Pajak Parkir
17.024.000,00
1.200.000,00
7,05
-
7
Pajak Galian C
-
(54,671,014.32)
8
Pajak Mineral bukan logam dan batuan
2.500.000.000,00
2.421.463.998,64
96,86
2.318.116.536,00
9
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
200.000.000,00
77.213.750,00
38,61
107.070.650,00
10
Pajak Bumi dan bangunan
350.000.000,00
170.404.428,00
48,69
-
5.727.024.000,00
5.297.828.968,32
92,51
4.834.395.414,00
Jumlah
51 | P a g e
Berdasarkan rincian penerimaan Pajak Daerah di atas terlihat bahwa pos Pajak Restoran, melampaui dari target penerimaan yang ditetapkan, dengan pelampauan target tertinggi pada Realisasi Penerimaan Pajak Restoran sebesar 153,99% atau melebihi target sebesar Rp.323.929.597,00. Grafik 8 Perbandingan Realisasi Pajak Daerah TA 2013 – 2014 2013
2014
2421,46 2318,11
1137,441116,28 923,93 588,15 310,77 195,13 295,19 193,28 213,97 117,25
107,07 1,2
0
77,21
Grafik di atas menunjukkan secara umum komponen Pajak Daerah pada Tahun Anggaran 2014 memiliki realisasi penerimaan lebih besar dibandingkan dengan realisasi pada Tahun Anggaran 2013. 2)
Pendapatan Retribusi Daerah Rp11.386.899.077,77 Retribusi Daerah merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari retribusi daerah sebagaimana yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Jumlah Retribusi Daerah yang dipungut dan disetor ke Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014 terdiri dari: Tabel 15 Pendapatan Retribusi Daerah
No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
I
Retribusi Jasa Umum
10.782.617.525,00
10.198.571.208,77
94,58
7.776.315.015,22
1
Pelayanan Kesehatan
9.846.723.525,00
9.419.966.208,77
95,67
7.015.505.515,22
2
Pelayanan Persampahan/Kebersihan
63.044.000,00
48.430.000,00
76,82
55.692.000,00
3
Pelayanan Pemakaman
17.850.000,00
17.100.000,00
95,80
30.200.000,00
4
Pelayanan Pasar
850.000.000,00
713.075.000,00
83,89
672.567.500,00
52 | P a g e
No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
5
Pelayanan Tera Ulang
5.000.000,00
-
0,00
2.350.000,00
II
Retribusi Jasa Usaha
430.600.000,00
476.850.499,00
110,74
183.098.000,00
1
Pemakaian Kekayaan Daerah
145.600.000,00
121.793.999,00
83,65
43.100.000,00
2
Terminal
50.000.000,00
65.127.000,00
130,25
-
3
Tempat Khusus Parkir
30.000.000,00
62,962,500.00
209,88
4.277.000,00
4
Pelayanan Kepelabuhan
200.000.000,00
203,504,000.00
101,75
135.721.000,00
5
Labuh Tambat
-
-
6
Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum
5.000.000,00
23.463.000,00
469,26
-
III
Retribusi Perizinan Tertentu
681.115.000,00
711.477.370,00
104,46
393.459.640,00
1
Izin Mendirikan Bangunan
100.000.000,00
115.126.000,00
115,13
30.056.000,00
2
Izin Tempat Penjualan minuman beralkohol
30.000.000,00
26.800.000,00
89,33
1.500.000,00
3
Izin Ganguan (HO)
401.115.000,00
421.162.500,00
105,00
272.305.000,00
4
Izin Usaha Perikanan
100.000.000,00
105.998.870,00
106,00
89.598.640,00
5
Izin Usaha Jasa Kontruksi
50.000.000,00
42.390.000,00
84,78
-
11.894.332.525,00
11.386.899.077,77
95,73
8.352.872.655,22
JUMLAH
-
Tabel diatas memperlihatkan bahwa dari 16 jenis retribusi yang dikelola pada Tahun Anggaran 2014, hampir seluruhnya memiliki realisasi dibawah 100%. Adapun yang direalisasikan diatas 100% terjadi pada retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan tertentu. Perbandingan antara realisasi penerimaan retribusi daerah pada tahun anggaran 2013 dengan 2014 menunjukkan kenaikan sebesar Rp2.889.594.110,55 atau 34,59%. 3)
Pendapatan Hasil Pengelolaan dipisahkanRp1.113.666.461,00
Kekayaan
Daerah
yang
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari deviden/bagian laba penyertaan modal. Realisasi Tahun Anggaran 2014 mencapai 100,00% yang berasal dari deviden PT Bank Maluku dengan nilai sebesar Rp1.113.666.461,00dan realisasi di tahun 2013 sebesar Rp636.618.721,00,terjadi kenaikan sebesar Rp477.047.740,00 atau 42,83%. 4)
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp14.767.683.597,10 Pos lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok penerimaan yang tidak dapat diklasifikasi baik ke dalam pajak daerah, Retribusi Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 16 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
No 1
Uraian Penerimaan Jasa Giro
Anggaran 2014 808.000.000,00
Realisasi 2014 720.738.506,21
% 89,20
Realisasi 2013 646.183.531,96
53 | P a g e
No
Uraian
2
Penerimaan Bunga Deposito
3
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
4
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
5.400.000.000,00
8.079.917.023,52
149,63
4.224.301.360,46
3.552.92.343,99
1.535.925.175,13
43,23
245.683.332,32
Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
-
89.452.705,00
301.202.290,00
5
Pendapatan Denda Pajak
-
-
-
6
Pendapatan dari pengembalian
284.801.712,54
523.986.240,92
183,98
5.317.250.251,76
7
Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan
175.000.000,00
63.880.855,00
36,50
183.112.233,50
8
Pendapatan Piutang Pajak
2.720.721.062,80
604.504.014,32
22,22
355.300.412,00
9
Pendapatan LainLain PAD
-
35,352,000.00
10
Penerimaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
4.270.220.000,00
3.113.927.077,00
72,92
17.211.645.119,33
14.767.683.597,10
85,80
Jumlah
-
11.273.033.412,00
Rincian penerimaan diatas memperlihatkan bahwa pada Tahun Anggaran 2014, pos lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 sebesar Rp3.439.939.170,78 atau 23,38%. b.
Pendapatan Transfer Rp515.961.450.420,00 Pendapatan Transfer merupakan pos untuk menampung penerimaan transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dalam bentuk Dana Perimbangan, transfer dana lainnya, dan transfer dari Pemerintah Propinsi.Untuk Tahun Anggaran 2014 Pendapatan Transfer yang telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Kas Daerah terdiri dari : Tabel 17 Pendapatan Transfer
NO
URAIAN
ANGGARAN 2014
REALISASI 2014
%
REALISASI 2013
1
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
478.108.576.705,05
474.271.101.429,00
99,20
458.319.753.037,00
2
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
34.597.859.000,00
34.597.859.000,00
100,00
28.693.254.000,00
3
Transfer Pemerintah Propinsi
5.456.481.591,00
7.092.489.991,00
129,98
6.108.782.277,00
518.162.917.296,05
515.961.450.420,00
99,58
493.121.789.314,00
JUMLAH
54 | P a g e
Tabel diatas terlihat bahwa pada Tahun Anggaran 2014 realisasi pendapatan transfer memiliki realisasi sebesar 99,58% dan jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp22.839.661.106,00 atau 4,42%. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Rp474.271.101.429,00
1)
Merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari Dana Bagi HasilPajak dan Bukan Pajak Pemerintah Pusat sesuai Peraturan Menteri Keuangan, tentang alokasi Dana Bagi Hasil(DBH) dari pemerintah pusat, untuk DBH PBB Nomor 77/PMK.07/2013, DBH PPH psl 21 Nomor 202/PMK.07/2013, DBH PPH psl 25 kab/kota Nomor 202/PMK.07/2013, DBH Kehutanan Nomor 79/PMK.07/2014, DBH Pertambangan Umum Nomor 82/PMK.07/2014, DBH Perikanan Nomor 207/PMK.07/2013, DAU Kab/Kota sesuai Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2014, dan DAK sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.07/2013dalam bentuk dana perimbangan, untuk Tahun Anggaran 2014 realisasi penerimaan dari pos ini terdiri dari: Tabel 18 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
I
Dana Bagi Hasil Pajak
17.391.221.894,05
15.092.979.473,00
86,79
22.911.660.899,00
1
PBB
15.019.059.057,05
12.275.492.780,00
81,73
20.926.147.777,00
2
Pajak Penghasilan PPH psl 21
2.267.923.528,00
2.734.592.242,00
120,58
1.830.097.609,00
3
Pajak Penghasilan Psl 25
104.239.309,00
82.894.451,00
79,52
155.415.513,00
II
Dana Bagi Hasil Pajak SDA
3.086.681.811,00
1.547.448.956,00
50,13
917.729.138,00
1
Iuran Hasil Hutan Propinsi
1.510.883.325,00
1.063.446.042,00
70,39
532.142.030,00
2
Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksplotasi (Royalti)
-
13.948.148,00
3
Iuran Pungutan Hasil Perikanan
402.414.486,00
383.182.410,00
95,22
347.408.873,00
4
Iuran Pertambangan Minyak Bumi
1.173.384.000,00
86.872.356,00
7,40
38.178.235,00
III
Dana Alokasi Umum
399.953.093.000,00
399.953.093.000,00
100,00
376.516.763.000,00
IV
Dana Alokasi Khusus
57.677.580.000,00
57.677.580.000,00
100,00
57.973.600.000,00
478.108.576.705,05
474.271.101.429,00
99,20
458.319.753.037,00
Jumlah
-
Dari tabel diatas terlihat bahwa penerimaan dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebesar Rp474.271.101.429,00 atau 99,20% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
55 | P a g e
Rp478.108.576.705,05 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp15.951.348.392,00 atau 3,36%. 2)
Transfer Pemerintah Pusat –Lainnya Rp34.597.859.000,00 Pos Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari Dana Penyesuaian, yang dapat dirincikan sebagai berikut: Tabel 19 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
No
Uraian
Anggaran 2014
1
Tunjangan Sertifikasi Tenaga Pendidik
2
Tambahan Penghasilan Guru Jumlah
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
31.255.109.000,00
31.255.109.000,00
100,00
23.872.754.000,00
3.342.750.000,00
3.342.750.000,00
100,00
4.820.500.000,00
34.597.859.000,00
34.597.859.000,00
100,00
28.693.254.000,00
Dari tabel diatas terlihat bahwa penerimaan dari Pos Transfer Pemerintah Pusat– Lainnya sebesar Rp34.597.859.000,00 atau 100% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp34.597.859.000,00 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp5.904.605.000,00 atau 17,06%. 3)
Transfer Pemerintah Provinsi Rp7.092.489.991,00 Pos Transfer Pemerintah Provinsi merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak. Untuk realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2014 sepenuhnya berasal dari bagi hasil pajak dengan rincian sebagai berikut : Tabel 20 Transfer Pemerintah Provinsi
No
Uraian
1
PKB
2
PKDA
3
BBNKB
4
BBNKDA
5
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
630.386.238,00
1.088.703.844,00
172,70
1.004.131.748,00
389.557,00
247.877,00
63,63
294.525,00
3.585.292.507,00
1.193.740.976,00
33,30
1.452.736.068,00
185.054,00
80.310,00
43,40
-
PBBKB
1.240.228.235,00
4.809.716.984,00
387,81
3.651.619.936,00
Jumlah
5.456.481.591,00
7.092.489.991,00
129,98
6.108.782.277,00
Tabel di atas memperlihatkan bahwa realisasi penerimaan untuk pos Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Provinsi Maluku mengalami kenaikan sebesar Rp7.092.489.991,00 atau 129,98 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp5.456.481.591,00, jika di bandingkan dengan realisasi Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Maluku Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp983.707.714,00 atau 13,87%. c.
Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp2.755.158.500,00 Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari pendapatan lainnya.Realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran
56 | P a g e
2014 berasal dari pendapatan lainnya yang merupakan bantuan keuangan bersifat khusus dari Pemerintah Provinsi Maluku dengan realisasi 2014 sebesar Rp755.158.500,00 dari target sebesar Rp1.744.695.000,00 atau 43,28% dibandingkan anggaran, dan Pendapatan Hibah untuk air minum sebesar Rp2.000.000.000,00. Jika dibandingkan Tahun 2013 sebesar Rp1.167.100.000,00mengalami peningkatan sebesar Rp1.588.058.500,00 atau 136,06%. 2.
Belanja Daerah Rp534.732.090.767,25 Belanja daerah pada Tahun Anggaran 2014 dialokasikan sebesar Rp599.361.617.541,55 dan terealisir sebesar Rp534.732.090.767,25 atau 89,25%.Jika dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun 2013 sebesar Rp518.049.928.211,66 mengalami peningkatan sebesar Rp16.682.162.555,59 atau 3,22%. Rincian mengenai alokasi Belanja Daerah dan realisasi pengeluaran yang telah dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran SKPD adalah sebagai berikut: Tabel 21 Belanja Tahun 2014 No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
1
Belanja Operasi
468.359.912.201,80
416.048.754.830,50
88,83
411.733.349.543,66
2
Belanja Modal
130.404.705.339,75
118.483.335.936,75
90,86
106.119.464.505,00
3
Belanja Terduga
597.000.000,00
200.000.000,00
33,50
197.114.163,00
599.361.617.541,55
534.732.090.767,25
89,22
518.049.928.211,66
Jumlah
Tak
Tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja tak Terduga masih dibawah alokasi anggaran yang tersedia sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp64.404.572.391,30 atau 12,03%. a.
Belanja Operasi Rp416.048.754.830,50 Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk Program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang memberikan manfaat jangka pendek. Pos Belanja operasi terdiri dari : Tabel 22 Belanja Operasi
No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
1
Belanja Pegawai
293.171.891.604,80
263.313.889.093,50
89,82
245.914.980.327,00
2
Belanja Barang
136.632.723.097,00
108.613.808.361,00
79,49
105.292.142.764,94
3
Belanja Bunga
61.666.667,00
61.666.667,00
100,00
4
Belanja Hibah
21.240.096.947,00
25.307.578.293,00
119,15
30.380.599.279,00
5
Belanja Bantuan Sosial
1.395.916.086,00
5.708.911.316,00
408,97
18.866.725.064,72
6
Belanja Bantuan Keuangan
15.857.617.800,00
13.042.901.100,00
82,25
11.278.902.108,00
468.359.912.201,80
416.048.754.830,50
88,83
411.733.349.543,66
Jumlah
57 | P a g e
Tabel tersebut menunjukkan bahwa realisasi pengeluaran Tahun Anggaran 2014untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp416.048.754.830,50atau mencapai 88,83% dari anggarannya sebesar Rp468.359.912.201,80 dan jika dibandingkan dengan realisasi anggaran belanja operasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp4.315.405.286,84 atau1,04%. Secara rinci realisasi belanja operasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Realisasi Belanja Pegawai tahun 2014 sebesar Rp263.313.889.093,50 atau 89,82% dari anggarannya sebesar Rp293.171.891.604,80 dan jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut dalam tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp17.398.909.766,50 atau 6,61%. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh pembayaran kenaikan gaji pokok sebesar 6% dan lain sebagainya pada tahun 2014, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 23 Belanja Pegawai
No
Uraian
1
Gaji dan Tunjangan
2
Tambahan PNS
3
Pimpinan dan Anggota DPRD dan KDH/WKDH
4
Anggaran
Realisasi
2014
2014
%
Realisasi 2013
217.968.387.197,80
198.042.473.151,00
90,86
189.332.528.164,00
39.535.635.654,00
33.829.887.680,00
85,57
29.634.574.920,00
1.560.000.000,00
1.555.800.000,00
99,73
1.539.000.000,00
Biaya Pemungutan Pajak
277.338.113,00
251.084.654,00
90,53
417.591.352,00
5
Insentif Pemungutan Pajak Daerah
316.955.057,00
35.994.938,50
11,36
42.035.000,00
6
Insentif Pelampauan Target Retribusi Daerah
-
-
7
Honorarium PNS
18.508.445.551,00
16.460.412.970,00
88,93
11.727.026.000,00
8
Honorarium Non PNS
13.620.624.032,00
11.945.202.200,00
87,70
11.937.676.282,00
9
Uang Lembur
1.315.006.000,00
1.123.533.500,00
85,44
1.163.980.500,00
10
Honorarium Dana Bos
-
-
11
Uang Yang diberikan kepada Masyarakat/Pihak ketiga
69.500.000,00
69.500.000,00
100,00
46.650.000,00
293.171.891.604,80
263.313.889.093,50
89,82
245.914.980.327,00
JUMLAH
Penghasilan
Pengelola
48.118.109,00
25,800,000.00
Dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 Belanja Pegawai pada Kantor Kecamatan Kei Kecil Timur terjadi perampokan sebesar Rp327.055.084,00 yang merupakan kelalaian dari Bendahara Pengeluaran dan Pembantu Bendahara Pengeluaran. Berdasarkan SP2D No.156/GJ/SP2D/2014/MT tanggal 4 Maret 2014 untuk pembayaran Gaji Pegawai kantor Kecamatan Kei Kecil Timur, bulan Maret sebesar Rp712.602.500,00 dan telah dicairkan oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal 4 Maret 2014 Dipotong oleh bendahara Pengeluaran sebesar Rp368.531.621 atas potongan kredit Bank Maluku dan Bank Modern, Pegawai yang telah mengambil Gaji sebanyak 8 Orang sebesar Rp17.015.795,00 sisa yang hilang sebesar Rp327.055.084,00 terdiri dari gaji 212 Orang sebesar Rp305.665.984,00 dan kredit BRI sebesar
58 | P a g e
Rp21.389.100,00, sehingga mengakibatkan 212 orang yang belum menerima Gaji. Terhadap permasalahan tersebut Pemerintah Daerah telah melaporkan ke Kepolisian untuk diproses secara hukum, dan sambil menunggu proses tersebut Pemerintah Daerah akan menganggarkan pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015. Tetapi tidak mengabaikan hasil dari putusan hukum. 2)
Realisasi Belanja Barang tahun 2014 sebesar Rp108.613.808.361,00 atau mencapai 79,49% dari anggarannya sebesar Rp136.632.723.097,00 dan jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut dalam tahun 2013,mengalami kenaikan sebesar Rp9.688.964.996,06 atau8,42% Dengan rincian sebagai berikut: Tabel 24 Belanja Barang
No
Uraian Pakai
Anggaran 2014 Habis
Realisasi
Realisasi
%
2014
2013
I
Bahan Kantor
6.312.878.690,40
5.913.945.289,40
93,68
6.724.508.306,00
1
Alat Tulis Kantor
3.919.663.987,40
3.636.244.291,40
92,77
3.724.577.915,00
2
Alat Listrik dll
130.134.986,00
123.575.108,00
94,96
131.383.568,00
3
Perangko Materai dll
4
Peralatan Kebersihan
96.691.150,00
82.325.667,00
85,14
61.729.700,00
372.666.567,00
338.056.180,00
90,71
222.180.310,00
5
BBM
1.776.010.000,00
1.716.632.043,00
96,66
2.569.374.813,00
6
Dekorasi
17.712.000,00
17.112.000,00
96,61
25.262.000,00
II
Bahan Material
26.827.556.741,00
13.407.297.688,00
49,98
13.424.829.691,94
1 2
Bahan Baku Bangunan
4.609.479.825,00
3.989.672.461,00
86,55
964.816.000,00
Bahan/Bibit Tanaman
1.749.248.000,00
0,00
0,00
232.829.136,28
3
Bibit Ternak
337.000.000,00
0,00
0,00
81.500.000,00
4
Bahan Obat-obatan
6.152.442.767,00
5.882.622.247,00
95,61
8.729.683.855,66
5
Bahan Kimia dan Pupuk
140.840.000,00
0,00
100
15.300.000,00
6
Bahan Baku Pengecatan
107.222.600,00
102.870.100,00
95,94
469.358.100,00
7
Material Peralatan Kerja
671.467.800,00
293.059.415,00
187.485.000,00 43,64
8
Pemeliharaan
1.763.671.786,00
1.687.215.000,00
95,66
1.575.382.500,00
9
Bahan Praktek/Pameran/Percont ohan
1.570.239.400,00
423.218.200,00
26,95
503.753.500,00
10
Alat-alat Olaraga
180.642.000,00
0,00
0,00
198.735.000,00
11
Bahan Kegiatan
Pelaksana
218.213.265,00
209.026.265,00
95,79
251.695.500,00
12
Bendera Hias
Umbul-umbul
0,00
0,00
0,00
0,00
13
Buku ttg undagan
Perundang-
23.726.400,00
3.000.000,00
12,64
0
14
Mesin/Peralatan Pertanian
1.360.795.898,00
0,00
0,00
0,00
15
Jalan Usaha Tani
0,00
0,00
0,00
00,00
16
Pembangunan Sumur
0,00
0,00
0,00
(156.500.000,00)
17
Mesin Penepungan
0,00
0,00
0,00
142.680.600,00
18
Beras Raskin
381.552.000,00
381.552.000,00
100
772.656.000,00
59 | P a g e
No
Uraian
Realisasi
Anggaran 2014
Realisasi
%
2014
2013
19
Kitab Suci
0,00
0,00
0,00
100.000.000,00
20
Mesin Tempel/Jonson
0,00
0,00
0,00
384.000.000,00
21
Sembilan Bahan Pokok
106.000.000,00
22
Belanja Bangunan/Gedung
23
Peralatan Perikanan
24
Gerobak Pertanian
25
Belanja Peralatan Minum dan Sanitasi
III
Jasa Kantor
1 2 3
Listrik
4
Jasa Pengumuman
5
39.000.000,00
35.062.000,00
0,00
400.000.000,00
400.000.000,00
100
6.666.823.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
455.192.000,00
0,00
0,00
6.757.866.063,00
5.546.988.086,00
82,08
4.938.495.985,00
Telepon
977.108.704,00
589.122.694,00
60,29
718.180.833,00
Air
496.162.000,00
306.382.447,00
61,75
278.816.892,00
2.922.756.000,00
2.598.230.413,00
88,90
2.280.424.894,00
654.800,00
652.400,00
99,63
350.000,00
Surat Khabar/Majalah
193.308.262,00
185.525.000,00
95,97
190.643.000,00
6
Kawat/Faksimili/Internet
566.193.128,00
524.606.428,00
92,66
408.208.833,00
7
Paket/Pengiriman
151.910.171,00
140.223.211,00
92,31
124.370.073,00
8
Sertifikasi
301.550.000,00
299.389.240,00
99,28
111.312.000,00
9
Jasa Adm/Konsultasi
629.650.000,00
529.395.000,00
84,08
345.163.177,00
10
Pemeliharaan perlengkapan
326.055.000,00
230.553.905,00
70,71
273.388.733,00
11
Dokumentasi Reklame
192.367.998,00
142.757.348,00
74,21
207.637.550,00
12
Jasa Kebersihan
150.000,00
150.000,00
100
0,00
IV
Premi Asuransi
1.000.000.000,00
999.840.000,00
99,98
918.995.000,00
V
Perawatan bermotor
Kendaraan
2.949..443.000,00
1.778.755.601,00
60,31
2.021.551.168,00
VI
Cetak dan Penggandaan
7.508.169.884,00
6.702.239.065,60
89,27
6.258.762.376,00
Air
VII
Sewa Rmh/Ged.Parkir
1.384.380.800,00
871.185.800,00
62,93
1.091.944.000,00
VIII
Sewa Sarana Mobilitas
2.155.275.240,00
1.414.046.940,00
65,61
3.599.294.178,00
IX
Sewa Perlengkapan dan Peralatan Ktr
110.140.000,00
82.340.000,00
74,76
172.743.500,00
X
Makan dan Minum
15.518.208.227,00
14.268.824.703,00
91,95
14.671.098.214,00
XI
Pakaian Atribut
3.867.232.450.00
3.648.609.500,00
94,35
986.209.800,00
XII
Pakaian kerja
377.280.000,00
351.380.000,00
93,14
279.265.000,00
Dinas
dan
XII
Pakaian khusus
XIII
Perjalanan Dinas
416.825.000,00
291.825.000,00
70,01
447.765.000,00
50.694.732.724,00
44.007.475.065,00
86,81
41.253.955.014,00
XIV
Beasiswa PNS
1.941.894.000,00
1.846.179.000,00
95,07
1.201.630.000,00
XVI
Kursus dll
2.594.637.000,00
2.280.590.900,00
87,90
1.187.977.600,00
XVII
Pemulangan Pegawai
584.000.000,00
550.000.000,00
94,18
382.308.000,00
XVIII XIX
Pemeliharaan
1.794.515.659,00
1.526.648.105,00
85,07
522.656.632,00
Jasa Konsultasi
3.369.287.618,00
3.125.637.618,00
92,77
4.063.607.800,00
XX
Brg yg diserahkan kpd Masyarakat
468.400.000,00
0,00
28,30
1.571.871.855,00
XXI
Perjalan Wisata
0
0
0
0
Pendidikan
60 | P a g e
No
Uraian
Anggaran 2014
Realisasi
Realisasi
%
2014
2013
XXII
Kegiatan Keagamaan
0,00
0,00
0
0,00
XXIII
Bangunan Gedung
0,00
0,00
0
0,00
136.632.723.097,00
108.613.808.361,00
79,49
105.292.142.764,94
Jumlah
Adapun kenaikan realisasi belanja barang dapat dijelaskan sebagai berikut : a)
Belanja Bahan Material jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp6.309.767.396,06 atau sebesar 47%. Diantara Belanja Bahan Material tersebut, termasuk Barang yang akan diserahkan ke Masyarakat sebesar Rp11.563.366.098,00, sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja Bantuan Sosial. Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan Material berkurang sebesar Rp11.563.366.098,00 yang dikonversikan ke Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Bantuan Hibah sebesar Rp7.628.599.400,00.
b)
Belanja Jasa Kantor jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp608.492.101,00 atau sebesar 12,32% antara lain disebabkan adanya peningkatan pada belanja Telepon,Air,Listrik,Jasa Pengumuman lelang,Surat Kabar,internet,paket pengiriman,sertifikasi,pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor,dokumentasi dan reklame.
c)
Belanja Premi Asuransijika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp80.845.000,00 atau mencapai 8,79%.
d)
Belanja Cetak dan Penggandaan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp443.476.689,60 atau mencapai 7% adalah disebabkan karena frekuensi kenaikan Belanja Cetak, Penggandaan, Pelaporan dan Spanduk/Dekorasi di tahun 2014.
e)
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp2.662.399.700,00 atau mencapai 269,56% adalah disebabkan karena dalam tahun 2014 adanya kenaikan pada belanja Pakaian Dinas KDH/WKDH,Belanja Pakaian Sipil Harian dan Belanja Pakaian Dinas Harian untuk semua pegawai dan Guru pada kabupaten Maluku Tenggara.
f)
Belanja Pakaian kerja jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp72.115.000,00 atau mencapai 25,82%.adalah disebabkan karena adanya kenaikan pada belanja pakaian kerja lapangan dan belanja pakaian kegiatan.
g)
Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp208.175.000,00 atau mencapai 248,86% adalah disebabkan karena adanya kenaikan pada
61 | P a g e
belanja Pakaian Adat Daerah,Belanja Pakaian Batik Tradisional dan Belanja Pakaian Olahraga. h)
Belanja Perjalanan Dinas jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp2.753.520.051,00 atau mencapai 6,67% adalah disebabkan karena adanya peningkatan atas Belanja Perjalanan Dinas dalam Daerah dan Belanja Perjalanan Dinas luar daerah sesuai dengan kegiatan di SKPD.
i)
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami Kenaikan sebesar Rp644.549.000,00 atau mencapai 53,64%, hal ini disebabkan karena peningkatan pendidikan formal bagi Pegawai Negeri Sipil.
j)
Belanja Kursus,Pelatihan,Sosialisasi Dan Bimbingan Teknis PNS jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp1.092.613.300,00 atau mencapai 91,97% adalah disebabkan karena adanya peningkatan pada Belanja kursus-kursus singkat/pelatihan, Sosialisasi, dan Belanja Bimbingan Teknis.
k)
Belanja Pemulangan Pegawai jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp167.692.000,00 atau mencapai 43,86% adalah disebabkan karena adanya Belanja Pemulangan Pegawai yang pensiun dan Belanja Pemulangan Pegawai yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas.
Sedangkan khusus untuk belanja barang yang mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 adalah pada: a)
Belanja Bahan Pakai Habis Kantor jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp810.563.016,60 atau sebesar 12% disebabkan karena adanya efisiensi terhadap kebutuhan Bahan Pakai habis Kantor dari masing-masing SKPD.
b)
Belanja Perawatan Kendaraan bermotor jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp412.717.847,00 atau mencapai 20% adalah disebabkan karena efisiensi Belanja jasa servis, penggantian suku cadang, bahan bakar minyak di tahun 2014.
c)
Belanja Jasa Sewa Rumah/Gedung/Parkir jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp220.758.200,00 atau mencapai 20% disebabkan karena beberapa kegiatan di SKPD menggunakan biaya sewa gedung/rumah di bawah anggaran yang telah ditetapkan.
d)
Belanja Sewa Sarana mobilitas jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp2.185.247.238,00 atau mencapai 61% disebabkan karena adanya efisiensi atas belanja sewa sarana mobilitas darat dan mobilitas air.
e)
Belanja Sewa Perlengkapan dan peralatan Kantor jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp90.403.500,00 atau mencapai 52% karena berkurangnya kegiatan
62 | P a g e
rapat-rapat dan pertemuan yang membutuhkan sewa perlengkapan dan peralatan kantor.
3)
f)
Belanja Makanan dan minuman jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp402.273.511,00 atau mencapai 2,74% adalah disebabkan karena efisiensi biaya makan dan minum yang terjadi di tahun 2014.
g)
Belanja Pemeliharaan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp130.554.027,00 atau mencapai 7,88%.
h)
Belanja Barang yang diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar 100%. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa barang yang diserahkan ke masyarakat dikonversikan keBelanja Bantuan Sosial pada SKPKD. Hal ini menyebabkan penyajian belanja barang yang diserahkan ke masyarakat berkurang sebesar Rp418.400.000,00 dan Belanja Bantuan Sosial bertambah sebesar Rp418.400.000,00.
i)
Belanja Jasa Konsultasi jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp937.970.182,00 atau mencapai 23,08% adalah disebabkan karena adanya penurunan pada Belanja jasa konsultansi penelitian,jasa konsultansi perencanaan dan jasa konsultansi pengawasan.
Belanja Bunga Realisasi Belanja Bunga dalam tahun 2014 sebesar Rp61.666.667,00 atau mencapai 100% dari anggarannya sebesar Rp61.666.667,00merupakan pembayaran bunga atas Pinjaman Pemerintah Daerah pada PT.Bank Maluku.
4) Belanja Hibah Realisasi Belanja Hibah dalam tahun 2014 sebesar Rp25.307.578.293,00 atau mencapai 119,15% dari anggarannya sebesar Rp21.240.096.947,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp5.073.020.986,00 atau 16,70% dari realisasi anggaran tersebut di tahun 2013. Penyajian Belanja Bahan Material yang diserahkan ke masyarakat dan Belanja Barang yang diserahkan ke Masyarakat sebesar Rp7.628.599.400,00 dalam LRA pada Belanja Hibah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja Hibah dan Bantuan Sosial. Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan Material dan Belanja Barang yang Diserahkan ke Masyarakat yang berada pada SKPD berkurang sebesar Rp7.628.599.400,00 dan Belanja Hibah pada SKPKD bertambah sebesar Rp7.628.599.400,00.
63 | P a g e
5)
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial merupakan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada organisasi sosial kemasyarakatan, kelompok masyarakat dan perorangan.Dalam tahun 2014 realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.398.166.698,00 atau mencapai 516,57% dari anggarannya sebesar Rp1.045.000.000,00 Terdapat penurunan sebesar Rp13.468.558.366,72 atau 71,39% dibandingkan Tahun 2013 yang disebabkan oleh penyajian Belanja Bahan Material yang diserahkan ke masyarakat sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Barang yang diserahkan ke Masyarakat sebesar Rp418.400.000,00 dalam LRA pada Belanja Bantuan Sosial. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja Hibah dan Bantuan Sosial. Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan Material sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Barang yang Diserahkan ke Masyarakat yang berada pada SKPD berkurang sebesar Rp418.400.000,00 dan Belanja Bantuan Sosial pada SKPKD bertambah sebesar Rp 4.353.166.698,00.
6)
Belanja Bantuan Keuangan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan dalam tahun 2014 sebesar Rp13.353.645.718,00 atau mencapai 82,39% dari anggarannya sebesar Rp16.208.533.886,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp2.074.743.610,00 atau 18,39% jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut di tahun 2013.
b.
Belanja Modal Rp118.483.335.936,75 Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja Modal meliputi antara lain : belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan dan jaringan, aset tetap lainnya dan aset tak berwujud. Rincian Belanja Modal dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 25 Realisasi Belanja Modal Per 31 Desember 2014 Jenis Belanja Modal Belanja Tanah
Tahun 2014
Tahun 2013
Naik/(Turun)
(Rp)
(Rp)
(%)
9.533.432.720,00
3.433.795.575,00
177,64
Belanja Mesin & Peralatan
13.806.657.786,00
22.637.604.567,00
(39,01)
Belanja Gedung & Bangunan
35.344.498.800,00
33.078.396.374,00
6,85
Belanja Jalan, Irigasi, & Jaringan
57.519.772.630,75
46.163.676.989,00
24,60
2.278.974.000,00
805.991.000,00
182,75
-
-
118.483.335.936,75
106.119.464.505,00
Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Jumlah
11,65
64 | P a g e
Realisasi Belanja Modal dalam tahun 2014 seperti tertera dalam tabel tersebut di atassebesarRp118.483.335.936,75 atau mencapai90,86% dari anggarannya sebesar Rp130.404.705.339,75 dan mengalami kenaikan sebesar Rp12.363.871.431,75 atau11,65%, jika dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal di tahun 2013. Selanjutnya rincian belanja modal per rincian objek dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 26 Rincian Belanja Modal per Rincian Objek Per 31 Desember 2014 Belanja Modal Per Rincian Objek
Tahun 2014
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
Naik/ (Turun) (%)
Belanja Modal Pengadaan Tanah 9,533,432,720.00 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat berat
3,433,795,575.00
25,500,000.00
Belanja Modal Pengadaan Angkutan Darat Bermotor
Alat-Alat
2,033,246,178.00
Belanja Modal Pengadaan Angkutan di atas Air Bermotor
Alat-Alat
511,593,093.00
177.64 100
5,920,338,000.00
(65,65)
-
100
-
-
0,00
Alat-Alat
36,600,000.00
1,313,642,000.00
(97.21)
Belanja Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Pengolahan Pertanian dan Peternakan
526,904,200.00
-
100
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
41,857,376.00
98,768,370.00
(57.62)
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor
1,392,185,412.00
644,404,455.60
116.04
Belanja Modal Pengadaan Komputer
1,950,044,368.00
2,046,196,650.00
(4.70)
Belanja Modal Pengadaan Mebeuler
3,335,308,087.00
2,030,810,295.00
64.24
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di atas Air Tidak Bermotor Belanja Modal Bengkel
Pengadaan
Belanja Modal Pengadaan Dapur
peralatan
351,985,027.00
99,412,075.00
254.07
Belanja Modal Pengadaan Ruangan Rumah Tangga
Penghias
575,725,016.00
2,400,000.00
23,888.54
Belanja Studio
Modal
Pengadaan
Alat-Alat
285,350,205.00
646,206,459.40
(55.84)
Belanja Modal Komunikasi
Pengadaan
Alat-Alat
353,106,501.00
148,129,706.00
138.38
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur
17,610,000.00
270,301,182.00
(93.49)
Belanja Modal Kedokteran
Pengadaan
Alat-Alat
286,550,000.00
211,490,243.00
35.49
Belanja Modal Laboratorium
Pengadaan
Alat-Alat
1,946,968,840.00
8,367,207,881.00
(76.73)
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi jalan
45,248,902,792.75
34,757,860,189.00
30.18
Belanja Modal Jembatan
Pengadaan Konstruksi
5,389,862,000.00
5,650,209,250.00
(4.61)
Belanja Modal Jaringan Air
Pengadaan Konstruksi
6,076,624,938.00
4,702,931,450.00
29.21
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman, & Hutan Kota
-
17,400,000.00
(100.00)
65 | P a g e
Belanja Modal Per Rincian Objek
Belanja Modal Listrik & Telepon
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
Naik/ (Turun) (%)
Pengadaan Instalasi
211,017,900.00
353,927,100.00
(40.38)
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan
35,284,498,800.00
33,078,396,374.00
6.67
Pengadaan
2,278,974,000.00
756,991,000.00
201.06
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian & Kebudayaan
-
49,000,000.00
(100.00)
Belanja Modal Hewan/Ternak & Tanaman
-
-
Belanja Modal Peralatan Kesehatan
-
500,000,000.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Persenjataan/Keamanan
-
0.00
Pagar
393,365,000.00
411,800,000.00
(4,47)
Belanja Modal Pengadaan Pagar Taman Kota
60,000,000.00
0
100.00
Pembangunan Talud
-
269,549,000.00
(100.00)
Belanja Modal Pengadaan Bendera dan Umbul-Umbul
27,378,483.00
0
100.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pengelolaan Rmp
0,00
193,297,250.00
100.00
Pembangunan
200,000,000.00
0
100.00
Pengadaan Peralatan
108,745,000.00
145,000,000.00
(25.00)
118.483.335.936,75
106,119,464,505.00
11.55
Belanja Modal Buku/Kepustakaan
Belanja Modal Pengaman
Belanja Modal Pantai
Belanja Modal Pabrik
Pengadaan
Pemasangan
Belanja Modal Pengelolaan air limbah
Jumlah
c.
Tahun 2014
(100.00)
Belanja Tak Terduga Rp200.000.000,00 Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah. Realisasi belanja Tak Terduga dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp200.000.000,00 atau mencapai 33,50% dari anggarannya sebesar Rp597.000.000,00. Jika dibandingkan dengan realisasi belanja tersebut di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp2.885.837,00 atau mencapai 1,44%.Dapat dijelaskan bahwa Belanja Tak Terduga pada tahun 2014 diperuntukan untuk, Pencegahan Konflik sebesar Rp200.000.000,00.
3.
Surplus/Defisit Rp16.550.596.256,94 Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Dalam tahun 2014 Anggaran Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mengalami Surplus sebesar Rp16.550.596.256,94 dengan perhitungan seperti tertera dalam tabel berikut:
66 | P a g e
Tabel 27 Surplus/Defisit Anggaran Per 31 Desember 2014 No
Uraian
2014
Naik/ (Turun) (%)
1
Pendapatan Daerah
551.282.687.024,19
519.385809.516,22
6,14
2
Belanja Daerah
534.732.090.767,25
518.049.928.211,66
3,22
16.550.596.256,94
1.335.881.304,56
1,138,93
Defisit Anggaran (1-2)
4.
2013
Pembiayaan Netto Rp44.282.382.757,17 Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Jumlah realisasi pembiayaan dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp44.507.337.140,17 yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan sebesar Rp58.282.382.757,17 (Pengunaan Silpa tahun lalu sebesar Rp58.507.337.140,17, pengunaan Silpa tahun lalu dikoreksi sebesar Rp224.954.383,00 yang merupakan kas di Bendahara Pengeluaran yang telah ditetapkan SKTJM, yang dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara Pengeluaran DPPKAD sebesar Rp17.183.367,00, Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp200.916.400,00 dan Koreksi Kas karena PFK dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara Pengeluaran RSUD sebesar Rp5.285.596,00 dan Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Rp1.569.020,00) dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp14.000.000.000,00 (Penyertaan Modal sebesar Rp2.000.000.000,00 kepada PT. Bank Maluku dan Pembayaran Hutang sebesar Rp12.000.000.000,00 dapat dijelaskan bahwa pinjaman sebesar Rp12.000.000.000,00 disebabkan adanya penambahan anggaran belanja pada tahun 2013 dalam rangka menunjang pelaksanaan program dan kegiatan dinas dan bantuan hibah kepada KPUD dalam pelaksanaan PemiluKada) selama tahun 2014 atau mencapai 93,33% dari target penerimaan pembiayaan sebesar Rp58.507.337.140,17 dan target pengeluaran pembiayaan tahun 2014 sebesar Rp15.000.000.000,00. Tabel 28 Realisasi Pembiayaan Netto Per 31 Desember 2014 No
Uraian
Tahun 2013
Naik/(Turun)
(Rp)
(Rp)
(%)
1.
Penerimaan Pembiayaan
58.282.382.757,17
59.921.455.835,61
(2,74)
2.
Pengeluaran Pembiayaan
14.000.000.000,00
2.750.000.000,00
409,09
44.282.382.757,17
57.171.455.835,61
(22,54)
Pembiayaan Netto (1-2)
B.
Tahun 2014
Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana pada tanggal tertentu.Posisi Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut :
67 | P a g e
1.
Aset Lancar Rp82.046.824.503,26 Aset Lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset yang diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Dalam tahun 2014 Aset Lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 sebesar Rp82.046.824.503,26 yang terdiri atas : Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Investasi Jangka Pendek, Piutang-Piutang Lainnya, dan persediaan. Selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Kas Rp61.160.318.981,44 Kas adalah Uang Tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintahan. Saldo Kas sebesar Rp61.160.318.981,44 merupakan saldo kas per 31 Desember 2014 yang meliputi Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan. 1)
Kas di Kas Daerah Rp60.835.387.730,44 Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendahara Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah. Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp60.835.387.730,44 merupakan saldo kas dan bank yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014, yang terdiri dari: -
Rekening PT.Bank Maluku No.0201016657 Rp10.835.387.730,44 Sesuai Rekening Koran pada PT.Bank Maluku per 31 Desember 2014 sebesar Rp10.832.387.730,44, terdapat selisih kurang sebesar Rp3.000.000,00 bila dibandingkan dengan Saldo Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah, hal ini disebabkan karena kesalahan pembukuan oleh PT. Bank Maluku dan telah dikoreksi pada tanggal 5 Januari 2015.
2)
Deposito pada PT. BRI Cabang Tual Rp50.000.000.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp180.458.939,00 Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan pos untuk menampung sisa kas belanja, kas pajak pemerintah pusat yang dipungut, dan saldo kas yang berasal dari jasa giro atau rekening Koran Bendahara Pengeluaran yang masih berada di Bendahara Pengeluaran dan belum disetor ke Kas Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut merupakan saldo kas dan bank yang masih dikelola oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per 31 Desember 2014, yang belum disetorkan kembali ke Kas Daerah. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut:
68 | P a g e
Tabel 29 Rincian Kas Di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2014 Saldo Awal Rincian
Tahun 2014
Mutasi (+)
Mutasi (-)
Saldo Akhir Tahun 2014 (Rp)
(Rp) Tahun 2010 Dinas Pendapatan
16.183.367,00
16.183.367,00
34.499.492,00
34.499.492,00
Tahun 2011 Dinas Pendapatan Tahun 2013 Dinas Kesehatan Askesos Kesehatan Jamkesmas Kesehatan
31.968.938,00
7.890.319,00
31.968.938,00
985.435,62
985.435,62
1.569.020,00
1.569.020,00
16.922.375,21
16.922.375,21
641.497.955,00
641.497.955,00
1.382.670,73
1.352.670,73
7.890.319,00
RSUD Askesos RSUD Jamkesmas RSUD Jamkesda RSUD Badan Lingkungan Hidup
510.000,00
30.000,00 510.000,00
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
200.916.400,00
7.094.538,00
200.916.400,00
7.094.538,00
Bagian Hukum dan Ham
16.914.815,00
1.000.000,00
16.914.815,00
1.000.000,00
Bagian Kesra Bagian Umum dan Humas
3.677.420,00
3.677.420,00
21.944.860,00
21.944.860,00
Kecamatan Kei Besar Selatan
37,00
37,00
Kecamatan Kei Besar Selatan Barat
8.313.495,00
8.313.495,00
Kecamatan Kecil Timur
Kei
135.000,00
Dinas Kelautan dan Perikanan
1.688.232,00
Dinas Koperasi dan UKM
1.484.909,00
1.484.909,00
Inspektorat
16.659.116,00
16.659.116,00
Ketahanan Pangan
8.543.600,00
8.543.600,00
Jumlah
1.016.973.605,56
135.000,00 155.561.550,00
180.369.939,00
1.629.232,00
1.016.884.605,56
155.620.550,00
180.458.939,00
Kas di Bendahara Pengeluaran dalam tahun 2014 sebesar Rp180.458.939,00 jika dibandingkan dengan sisa kas di Bendahara Pengeluaran dalam tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp836.514.666,56 atau 82,25% ( Saldo
69 | P a g e
sebesar Rp1.016.973.605,56 dalam tahun 2014 telah disetor dalam tahun 2014 sebesar Rp758.519.730,56 (Setor ke kas Daerah sebesar Rp701.316.693,56 dan penyetoran PFK sebesar Rp57.203.037,00), kas di Bendahara Pengeluaran yang telah ditetapkan SKTJM sebesar Rp251.599.259,00, (yang dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara Pengeluaran DPPKAD sebesar Rp 50.682.859,00 (Rp33.499.492,00 atas PFK dan Rp17.183.367,00 atas Kas Tunai), Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp200.916.400,00) dan Koreksi Kas karena PFK sebesar Rp6.854.616,00 dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara Pengeluaran RSUD sebesar Rp5.285.596,00 dan Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Rp1.569.020,00), dapat diuraikan pula bahwa yang dikoreksi dari Silpa Tahun Lalu adalah sebesar Rp224.954.383,00. Penjelasan atas penurunan saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 antara lain, saldo kas per 31 Desember 2014 di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp180.458.939,00, sisa kas murni tahun 2013 sebesar Rp92.000,00 dan Saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp180.366.939,00. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 desember Dalam tahun 2015 telah disetor ke Kas Daerah dapat di rinci sebagai berikut: Daftar Saldo Kas Bendahara Pengeluaran SKPD Tahun 2014 No
SKPD
Saldo UP
PFK
Saldo Kas
Keterangan
1
2
3
4
5=3+4
6
1
Dinas Kesehatan
-
7.874.819,00
7.874.819,00
15-Jan-15
2
Puskesmas Hollat
-
15.500,00
15.500,00
29-Jan-15
3
Rumah Sakit Umum Daerah
4
Badan Lingkungan Hidup
5
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
6
Bagian Hukum Dan Ham
7
Kecamatan Kei Besar Selatan
8
Kecamatan Kei Besar Selatan Barat
9
Dinas Kelautan Dan Perikanan
Jumlah
3)
30.000,00
-
30.000,00
6-Jan-15
510.000,00
-
510.000,00
13-Jan-15
7.094.538,00
23-Jan-15
-
7.094.538,00 1.000.000,00
-
1.000.000,00
7-Jan-15
37,00
-
37,00
12-Jan-15
5.613.495,00
2.700.000,00
8.313.495,00
5-Jan-15
153.297.286,00
2.323.264,00
155.620.550,00
2/5/2015 pembayaran Rp100.000.000,00 setor tgl 3/17/2015 Rp.8.000.000,00 dan Setoran tgl 5/15/2015 Rp20.000.000,00 dan PFK sisa Rp25.389.286,00
160.450.818,00
20.008.121,00
180.458.939,00
Kas di Bendahara Penerimaan Rp144.472.312,00 Kas di Bendahara Penerimaan merupakan pos untuk menampung saldo kas di Bendahara Penerimaan yang berasal dari penerimaan pendapatan daerah yang belum disetor ke Kas Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.Saldo Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp144.472.312,00 adalah merupakan
70 | P a g e
saldo kas Bendahara Penerimaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per 31 Desember 2014 yang belum disetorkan kembali ke Kas Daerah Tabel 30 Rincian Kas Di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2014
Rincian
Saldo Awal 2014 (Rp)
Mutasi 2014 Masuk (Rp)
Saldo Akhir 2014
Keluar (Rp)
(Rp)
RSUD -
-
-
Dinas Kesehatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Pendapatan Jumlah
110.277,812,00
110.277.812,00
-
23.276.500,00
-
34.154.500,00
10.878.000,00 7.000.000,00
-
6.960.000,00
40.000,00
30.276.500,00
121.155.812.00
6.960.000,00
144.472.312,00
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp144.472.312,00 dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp110.277.812,00 yang merupakan saldo JKN yang masih tercatat pada rekening Pengelola JKN yang seharusnya disetor ke Kas Daerah. (b) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika per 1 Januari 2014 sebesar Rp23.276.500,00merupakan bawaan dari tahun 2011,dan penambahan dalam tahun 2014sebesar Rp10.878.000,00, sehingga Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2014 di Bendahara Penerimaan sebesar Rp34.154.500,00. (c) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan DPPKAD per 1 Januari 2014 sebesar Rp7.000.000,00(DPPKAD sebesar Rp6.960.000,00 dan Dinas Pariwisata sebesar Rp40.000,00)dalam tahun 2014 sudah disetorkan ke Kas Daerah sebesarRp6.960.000,00.sehingga Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2014 di Bendahara Penerimaan Dinas Pendapatan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp40.000,00 (telah disetor ke Kas Daerah pada tahun 2015, bukti terlampir). Tabel 31 Daftar Saldo Pendapatan Ditangguhkan
No 1
SKPD
Pendapatan Ditangguhkan
Keterangan
Dinas Kesehatan
110.277.812,00
Dinas Kesehatan
33.300.000,00
27 Maret 2015
16.812,00
27 Maret 2015
Puskesmas Elat
600.000,00
27 Maret 2015
Puskesmas Mun
22.751.000,00
27 Maret 2015
2.075.000,00
27 Maret 2015
51.535.000,00
27 Maret 2015
Puskesmas Ohoira
Puskesmas Badan Ely Puskesmas Rumat
71 | P a g e
2
Dinas Perhubungan
3
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daeah Jumlah
b.
34.154.500,00
Rp10.878.000,00, disetor thn 2015
40.000,00
21 Januari 2015
144.472.312,00
Piutang Rp12.563.471.119,41 Saldo Piutang tersebut merupakan saldo piutang pajak daerah dan retribusi daerah, Piutang Dana Bagi Hasil dan Piutang lain-lain per 31 Desember 2014, yaitu tagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah dikeluarkan surat penetapannya, namun belum dibayarkan oleh Wajib Pajak dan Wajib Retribusi yang bersangkutan. Saldo Piutang sebesar Rp12.563.471.119,41 adapun Saldo Piutang terdiri dari Saldo Piutang Pajak sebesar Rp8.037.281.480,84, pajak Penerangan Jalan sebesar Rp127.317.717,00,Saldo Piutang Retribusi sebesar Rp1.306.168.220,05, Saldo Piutang Bagi Hasil Pajak sebesar Rp.4.000.362.296,93 dengan (Rp1.904.591.714,00 berdasarkan SK Pemda Propinsi Maluku Nomor 973/91/SKBPPKAD/I/2015 Bagi Hasil Pajak Propinsi Triwulan IV Tahun Anggaran 2014 dan Bagi Hasil Penerimaan Rokok sebesar Rp2.095.770.582,93), Piutang LainLain TPTGR Lancar sebesar Rp307.317.021,16 pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, dan Penyisihan Piutang atas Piutang Pajak dan Retribusi sebesar (Rp1.214.975.616,57) Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 32 Rincian Piutang Per 31 Desember 2014
Rincian Piutang Lain-Lain
Mutasi Keluar Saldo Awal
Mutasi Masuk
Saldo Akhir 2014 Setor Tahun 2014
Piutang Pajak
6.038.581.568,81
Piutang Pajak PPJ Piutang Retribusi
2.958.844.889,00
614.298.260,32
2.616.480.965,00
4.000.362.296,93
2.616.480.965,00
Piutang Ganti Rugi Kerugian Daerah
141.701.502,91
165.615.518,25
Piutang Klaim
2.051.802.464,60
Penyisihan Piutang
(766.308.915,37)
(448,666,701.20)
11.319.366.627,82
7.069.523.719,98
Jumlah
1.237.109.041,87
8.037.281.480,84 127.317.717,00
42.997.500,00
Piutang Bagi Hasil Pajak
345.846.716,65
127.317.717,00 266.050.000,00
Piutang Pihak Ketiga
Koreksi
153.993.321,82
1.306.168.220,05
-
4.000.362.296,93 307.317.021,16
2,051,802,464.60
(1,214,975,616.57)
5.325.579.189,92
499.840.038,47
12.563.471.119,41
72 | P a g e
1)
Piutang Pajak Rp8.164.599.197,84 Piutang Pajak sebesar Rp8.164.599.197,84 jika dibandingkan dengan saldo Awal Piutang Pajak sebesar Rp6.038.581.568,81 mengalami kenaikan sebesar Rp2.264.488.427,03 atau sebesar 37,50% hal ini disebabkan karena Pengakuan Pajak Penerangan Jalan oleh PT PLN Persero atas bulan Desember 2014 sebesar Rp127.317.717,00, Mutasi Tambah Piutang Pajak sebesar Rp2.958.844.889,00, pembayaran piutang pajak ke kas daerah sebesar Rp614.298.260,32, koreksi lebih saji piutang yang telah dilakukan pembayaran (Tanda Bukti Bayar) tetapi masih tercatat sebesar Rp345.846.716,65. Tabel 33 Rincian Piutang Pajak Per 31 Desember 2014
Mutasi Keluar
Rincian Piutang LainLain
Saldo Awal
Piutang Pajak
6.038.581.568,81
3.086.162.606,00
614.298.260,32
345,846,716.65
8.164.599.197,84
Pajak Hotel
132.826.700,00
21.646.000,00
3.844.000,00
60,574,000.00
90.054.700,00
Pajak Restoran
438.742.592,30
219.565.850,00
31.347.500,00
35,877,884.00
591.083.058,30
Pajak Hiburan
761.334.672,00
31.430.000,00
4.817.000,00
21,004,700.00
766,942,972.00
Pajak Reklame
123.897.585,00
3.205.575,00
1.518.075,00
8,694,678.00
116.890.407,00
4.550.211.749,36
7.753.000,00
572.771.685,32
216,319,454.65
3.768.873.609,39
3.614.000,00
-
-
3,376,000.00
238.000,00
27.954.270,15
-
-
-
27.954.270,15
Pajak PBB
-
2.675.244.464,00
-
-
2.675.244.464,00
PPJ
-
127.317.717,00
-
-
127.317.717,00
6.038.581.568,81
3.086.162.606,00
614.298.260,32
345.846.716,65
8.164.599.197,84
Pajak C
Galian
Pajak Parkir Pajak BPHTB
Jumlah
2)
Mutasi Masuk
Saldo Akhir 2014 Setor Tahun 2014
Koreksi
Piutang Retribusi Rp1.306.168.220,05 Piutang Retribusi tersebut merupakan retribusi yang telah diterbitkan SKRDnya namun belum dilunasi sebesar Rp1.306.168.220,05 jika dibandingkan dengan saldo awal piutang Retribusi sebesar Rp1.237.109.041,87 mengalami kenaikan sebesar Rp69.059.178,18 atau5,58%, hal ini disebabkan karena adanya mutasi masuk sebesar Rp266.050.000,00 penyetoran sebesar Rp42.997.500,00 dan koreksi atas lebih saji piutang retribusi yang sudah dibayarkan dengan tanda bukti bayar sebesar Rp153.993.321,82.
73 | P a g e
Tabel 34 Rincian Piutang Retribusi Per 31 Desember 2014
Mutasi Keluar
Rincian Piutang Lain-Lain
Saldo Awal
Mutasi Masuk
Saldo Akhir 2014 Setor Tahun 2014
Piutang Retribusi
1.237.109.041,87
266.050.000,00
42.997.500,00
153.993.321,82
1.306.168.220,05
87.080.000,00
-
-
-
87.080.000,00
119.536.791,87
-
-
1.668.321,82
117.868.470,05
11.880.000,00
2.520.000,00
1.560.000,00
2.280.000,00
10.560.000,00
-
7.670.000,00
-
-
7.670.000,00
1.018.612.250,00
255.860.000,00
41.437.500,00
150.045.000,00
1.082.989.750,00
1.237.109.041,87
266.050.000,00
42.997.500,00
153.993.321,82
1.306.168.220,05
Retribusi Alat Berat Retribusi IMB Retribusi Usaha
Sampah
Retribusi Kepelabuhanan Retribusi Lokal
Sewa
Jumlah
3)
Koreksi
Piutang Dana Bagi Hasil Rp4.000.362.296,93 Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2013 sebesar Rp4.000.362.296,93 terdiri dari Piutang Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp1.904.591.714,00 sesuai SK Pemerintah Provinsi SK Pemda Propinsi Maluku Nomor 973/91/SK-BPPKAD/I/2015 (telah ditransfer ke Kas Daerah tanggal 02 Maret 2015) dan Piutang Dana Bagi Hasil Propinsi atas Penerimaan Rokok sebesar Rp2.095.770.582,93 (ditransfer ke Kas Daerah tanggal 20 April 2015 sebesar Rp1.758.310.523,09 dan sebesar Rp337.460.059,84 belum di transfer ke Kas Daerah).
4)
Piutang Lain-lain Rp307.317.021,16 Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014sebesar Rp307.317.021,16dengan rincian sebagai berikut: Tabel 35 Rincian Piutang per 31 Desember 2014 Mutasi Keluar Rincian
Bagian Lancar TPTGR
Saldo Awal
Mutasi Masuk
2014 (Rp)
(Rp)
Setor Tahun 2014 (Rp)
Koreksi
Saldo Akhir 2014 (Rp)
2014 (Rp)
141.701.502,91
165.615.518,25
0,00
0,00
307.317.021,16
Piutang Klaim
2.051.802.464,60
0,00
2.051.802.464,60
0,00
0,00
Jumlah
2.193.503.967,51
165.615.518,25
2.051.802.464,60
0,00
307.317.021,16
Penjelasan Piutang Lain-lain sesuai tabel di atas sebagai berikut : Saldo awal TPTGR sebesar Rp141.701.502,91 dan penambahan di Tahun 2014sebesar Rp165.615.518,25 sehingga saldo akhir TPTGR adalah sebesar Rp307.317.021,16
74 | P a g e
5)
Penyisihan Piutang Rp1.214.975.616,57 Piutang yang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), oleh karena terhadap piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih dilakukan penyisihan. Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan umur piutang (aging schedule). Piutang yang telah dilakukan penyisihan piutang yaitu pada piutang pajak dan retribusi, penyisihan piutang sebesar (Rp1.214.975.616,57) dapat dirincikan sebagai berikut: Tabel 36 Rincian Penyisihan Piutang Pajak dan Retribusi Per 31 Desember 2014
2014 1
2
1
Pajak Hotel
2
2013
3
2012
4
2011
5
2010
6
2006-2009
7
Jumlah
8
9
20.821.000,00
566.000,00
250.000,00
5.671.000,00
47.194.000,00
16.118.700,00
90.620.700,00
Pajak Restoran
218.713.850,00
33.549.700,00
22.391.440,00
164.788.750,00
59.402.200,00
96.930.528,30
595.776.468,30
3
Pajak Hiburan
30.980.000,00
3.700.000,00
-
79.165.859,00
62.167.500,00
593.089.613,00
769.102.972,00
4
Pajak Reklame
2.868.075,00
-
114.022.332,00
-
-
-
116.890.407,00
5
Pajak Galian C
7.753.000,00
535.809.611,50
12.893.724,00
2.800.293.889,73
367.665.491,00
175.509.281,16
3.899.924.997,.39
6
Pajak Parkir
-
-
-
238.000,00
-
-
238.000,00
7
BPHTB
-
-
27.954.270,15
-
-
-
27.954.270,15
8
PBB
341.277.201,00
-
479.800.401,00
306.997.760,00
212.316.747,00
1.334.852.355,00
2.675.244.464,00
9
Retribusi Alat Berat
-
-
-
-
-
87.080.000,00
87.080.000,00
10
Retribusi IMB
-
-
-
-
117.868.470,05
-
117.868.470,05
11
Retribusi Sampah
2.280.000,00
-
8.280.000,00
-
-
-
10.560.000,00
12
Retribusi Pasar
252.305.000,00
175.185.000,00
58.740.000,00
285.779.750,00
134.140.000,00
178.540.000,00
1.084.689.750,00
13
Retribusi Pelabuhan Elat
7.670.000,00
Jumlah
884.668.126,00
748.810.311,50
724.332.167,15
3.642.935.008,73
1.000.754.408,05
2.482.120.477,46
Taksiran Piutang Tak Tertagih
5%
5%
10%
10%
20%
20%
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
44.233.406,30
37.440.515,58
72.433.216,72
c.
7.670.000,00
364.293.500,87
200.150.881,61
496.424.095,49
9.483.620.498,89
1.214.975.616,57
Persediaan Rp8.323.034.402,41 Saldo Persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp8.323.034.402,41 adalah merupakan sisa barang habis pakai yang masih ada di gudang masing-masing SKPDberdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember 2014 dengan rekapan seperti tertera pada tabel berikut ini:
75 | P a g e
Tabel 37 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2014 Naik/ (Turun)
Tahun 2014
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
61.879.210,00
64.644.918,17
(4,28)
Obat-Obatan/ Alkes/ Alkon
5.704.784.933,41
4.427.077.527,57
28,86
Bahan Percontohaan/Mesin
2.406.401.900,00
8.932.211.395,72
(73,06)
Bahan Makanan
27.072.089,00
23.432.585,00
15,53
Bibit Tanaman
88.818.770,00
187.738.382,80
(52,69)
Barang Cetak Habis Pakai
34.077.500,00
100.592.500,00
(66,12)
Bahan Habis Pakai
0,00
-
100
Buku
0,00
90.909.091,00
(100)
8.323.034.402,41
13.826.606.400,26
(66,12)
Rincian Alat Tulis Kantor
Jumlah
(%)
Tabel 38 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2014 Per SKPD
SKPD
Tahun 2014
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
Naik/ (Turun) (%)
Dinas Pendidikan
660.000,00
725.000,00
(8,97)
Dinas Kesehatan
3.245.318.548,00
2.472.972.810,93
31,23
RSUD
2.297.288.969,41
1.822.568.330,82
26,05
Dinas PUP2E
-
-
BAPPEDA
-
471.350,00
(100,00)
1.642.500,00
2.072.500,00
(20,75)
Badan Lingkungan Hidup
34.017.500,00
80.230.000,00
(57,60)
Dinas Kependudukan dan Capil
31.820.000,00
95.975.000,00
(66,85)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
243.442.475,00
208.232.508,82
16,91
Dinas Koperasi UKM
-
177.300,00
(100,00)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
-
102.899,00
(100,00)
Bagian Kesejahtraan Rakyat
-
90.909.091,00
(100,00)
2.479.000,00
6.164.841,17
(59,79)
147.000,00
620.000,00
(76,29)
-
368.675,00
(100,00)
750.000,00
3.621.100,00
(79.29)
Kecamatan Kei Kecil Timur
-
526.000,00
(100,00)
Kecamatan Kei Besar UT B
2.676.000,00
-
100,00
Kecamatan Kei Kecil Barat
-
194.000,00
(100,00)
Badan Penyuluh P3K
-
340.215,00
(100,00)
1.075.334.800,00
142.680.600,00
653,67
554.000,00
-
100,00
1.297.049.600,00
8.716.678.928,52
(85,12)
Dinas Perhubungan
Bagian Umum dan Humas Inspektorat Kelurahan Dinas PPKAD
Badan Ketahanan Pangan Perpustakaan dan Arsip Dinas Kelautan dan
76 | P a g e
SKPD
Naik/ (Turun)
Tahun 2014
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
88.818.770,00
13.200.000,00
572,87
-
167.775.250,00
(100,00)
1.035.240,00
-
100,00
8.323.034.402,41
13.826.606.400,26
(39,80)
(%)
Perikanan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Dinas Pertanian BPB Jumlah
2.
Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang dalam tahun 2014 sebesar Rp8.543.658.366,91 terdiri dari: a.
Investasi Non Permanen Rp0,00 Jumlah saldo investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 dari Investasi Non Permanen adalah Rp0,00
b.
Investasi Permanen Rp8.543.658.366,91 Investasi Permanen sebesar Rp8.543.658.366,91 adalah merupakan saldo investasi jangka panjang per 31 Desember 2014yang berupa penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada PT. Bank Maluku dan PDAM Kabupaten Maluku Tenggara dengan rincian sebagai berikut : 1)
PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp3.850.341.019,15.
2)
PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp250.000.000,00.
3)
PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp750.000.000,00
4)
PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp2.000.000.000,00
5)
PDAM Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp1.693.317.347,74 Sesuai Laporan Keuangan PDAM Tahun 2014 (unaudited) jumlah Ekuitas PDAM sebesar Rp3.391.597.392,51 dengan prosentase kepemilikan oleh Pemerintah Daerah sebesar 49,92 %. Perhitungan kepemilikan Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada PDAM Maluku Tenggara menggunakan Metode Ekuitas. Dengan demikian kepemilikan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebesar Rp1.693.317.347,74 (prosentase kepemilikan sebesar 49,92% dikalikan dengan Ekuitas PDAM Tahun 2013 sebesar Rp3.391.597.392,51) yang penyertaan modal pada PDAM sama dengan tahun 2014.
3.
Aset Tetap Rp986.585.978.228,73 Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam tahun 2014 melakukan Pemutahiran aset sampai dengan posisi aset per 31 Desember 2014. Dengan demikian, maka aset yang disajikan dalam Neraca ini telah mengacu pada Laporan Hasil Pemutahiran Aset tersebut dan Laporan Barang Pengguna Tahun 2014. Berdasarkan kedua jenis dokumen tersebut, maka Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam tahun 2014 per 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp986.585.978.228,73 dengan rincian seperti tertera pada tabel dibawah ini:
77 | P a g e
Tabel 39 Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013
Tanah
Saldo per 31 Desember 2014
Mutasi
Saldo per 1 Januari 2014 (Rp)
Uraian
Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
(Rp)
54.089.875.407,00
9.533.432.720,00
30.805.957.240,00
100.000.000,00
94.329.265.367,00
143.603.026.959,84
13.806.657.786,00
7.777.677.993,33
3.839.496.971,59
161.347.865.767,58
Gedung dan Bangunan
199.092.088.764,95
35.344.498.800,00
18.444.886.164,39
15.059.617.370,00
237.821.856.359,34
Jalan, Irigasi dan Jaringan
405.321.051.581,87
57.519.772.630,75
5.672.058.920,00
19.994.009.358,90
448.518.873.773,72
Aset Tetap Lainnya
7.188.130.021,09
2.278.974.000,00
228.825.000,00
-
9.695.929.021,09
Konstruksi Dalam Pengerjaan
36.226.305.936,39
-
18.219.616.420,00
19.573.734.416,39
34.872.187.940,00
Akumulasi Penyusutan
-
-
-
-
-
845.520.478.671,14
118.483.335.936,75
81.149.021.737,72
58.566.858.116,88
986.585.978.228,73
Peralatan Mesin
Jumlah
dan
Saldo mutasi Aset Tetap seperti tertera dalam tabel tidak sama dengan jumlah belanja modal karena : Terdapat penambahan kapitalisasi, penambahan aset karena Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai dan adanya kurang pencatatan dan lebih pencatatanserta kesalahan pengklasifikasian terhadap aset dan telah dilakukan reklasifikasi Aset Tetap pada tahun 2014. Dari hasil Pemutahiran aset tersebut ditemukan beberapa aset dalam kondisi rusak berat dan tidak jelas keberadaannya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Aset tersebut direkasifikasi ke Aset Lainnya yang nantinya dalam tahun 2014 akan ditindak lanjuti dengan dinilai kembali apakah barang tersebut layak untuk dihapus dengan ketentuan penghapusan yang sesuai dengan prosedur dan untuk barangbarang yang berada dipihak ke III ( Pegawai yang Pindah ke Kabupaten/Kota lainnya dan pegawai yang pensiun) untuk ditarik kembali atau dimutasikan. Selanjutnya komponen Aset Tetap tentang Rekapitulasi Mutasi Aset Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Tahun 2014 dan dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut : a.
Tanah Rp94.329.265.367,00 Saldo Tanah sebesar Rp94.329.265.367,00adalah merupakan saldo aset tetap tanah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tanah sampai dengan tanah tersebut siap dipakai yang meliputi antara lain harga pembelian dan biaya untuk memperoleh hak yang berhubungan dengan pengukuran. Selanjutnya rincian tentang saldo aset tetap tanah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
78 | P a g e
Tabel 40 Rincian Saldo Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2014
Uraian
Januari 2014 (Rp)
Saldo per 31
Mutasi
Saldo per 1
Desember 2014 Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
(Rp)
Tanah
54.089.875.407,00
9.533.432.720,00
30.805.957.240,00
100.000.000,00
94.329.265.367,00
Jumlah
54.089.875.407,00
9.533.432.720,00
30.805.957.240,00
100.000.000,00
94.329.265.367,00
Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2014 jika dibandingkan dengan saldo Aset Tetap Tanah mengalami kenaikan sebesar Rp40.339.389.960,00 atau mencapai 74,58% yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Terdapat penambahan nilai aset tetap tanah sebesarRp40.339.389.960,00 yang berasal dari :
dalam
tahun
(a) Realisasi Belanja Modal Tanah dalam tahun 2014 Rp9.533.432.720,00 yang berada di Bagian Pemerintahan.
2014 sebesar
(1) Penambahan Aset Tetap Tanah sebesar Rp30.805.957.240,00 pada Bagian Pemerintahan (2) Pada Bagian Pemerintahan terjadi kenaikan Aset Tanah sebesar Rp30.805.957.240,00, yang dapat dirinci sebagai berikut:Aset Tanah sebesar Rp30.477.056.000,00 sesuai MOU Nomor:592.2/3705/SETDA Kesepakatan antara Masyarakat Pemilik Tanah dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara tentang Tatacara Pembayaran Tanah Kantor Bupati Maluku Tenggara, Tanah sebesar Rp30.477.056.000,00 akan dibayarkan secara bertahap dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018,yang setiap tahun dibayarkan sebesar Rp7.619.264.000,00 sehingga Nilai Tanah sebesar Rp30.477.056.000,00 diakui sebagai asset dan pembayarannya sebagai hutang Jangka panjang dan Hutang Jangka Pendek, Penambahan Aset tetap tanah Karena adanya Biaya Sertifikat sebesar Rp217.839.240,00, dan KDP selesai sebesar Rp111.062.000,00. 2)
b.
Pengurangan Terhadap Aset Tetap Tanah Pada Bagian Pemerintahan sebesar Rp100.000.000,00 disebabkan karena pendouble pencatatan tanah LPTQ masih tercatat di Bagian Umum dan Humas.
Peralatan dan Mesin Rp161.347.865.767,58 Saldo Peralatan dan Mesin sebesar Rp161.347.865.767,58 adalah merupakan saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Peralatan dan Mesin sampai dengan aset tersebut siap dipakai yang tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
79 | P a g e
Tabel 41 Rincian Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2014 Saldo per 31
Mutasi Saldo per 1 Uraian
Peralatan
Januari 2014 (Rp)
dan
Mesin Jumlah
Desember 2014 Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
(Rp)
143.603.026.959,84
13.806.657.786,00
7.777.677.993,33
3.839.496.971,59
161.347.865.767,58
143.603.026.959,84
13.806.657.786,00
7.777.677.993,33
3.839.496.971,59
161.347.865.767,58
Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember2014 mengalami kenaikan sebesar Rp17.744.838.807,74 atau mencapai 12% bila dibandingkan dengan saldo awal Tahun 2014, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Terdapat penambahan nilai aset tetap peralatan dan mesin dalam tahun 2014 sebesar Rp22.256.544.402,27 yang berasal dari : (a) Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin dalam tahun 2014 sebesar Rp13.806.657.786.00 (b) Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin selain Belanja Modal tahun 2014, juga adalah Akibat adanya belanja dari barang dan jasa, yang dapat dikategorikan sebagai aset tetap, reklas dari Aset Lain-lain yang kondisi masih baik dan reklas dari Aset Tetap Bangunan dan Gedung atau dari Jalan Jaringan dan irigasi sebesar Rp7.777.677.993,33 dengan rincian per Dinas sebagai berikut : -
Dinas Pendidikan Rp676.253.107,00 merupakan reklasifikasi sebesar Rp366.000.000 dari aset tetap Gedung dan Bangunan dan Reklas dari Aset Lainnya sebesar Rp310.253.107,00.
-
Dinas Kesehatan Rp199.529.000,00 penambahan dari Barang dan Jasa
-
Dinas Pendustrian Perdagangan penambahan dari Barang dan Jasa
-
RSUD Reklas dari Aset Lainnya ke Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp68.000.000,00
-
Dinas PUP2E sebesar Rp900.000.000,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Bappeda sebesar Rp69.887.972,00 reklasa dari Aset lainnhya
-
Dinas Perhubungan sebesar Rp192.663.250,00 reklas dari Lainnya
-
Badan Lingkungan hidup sebesar Rp33.280.180,00 terdiri dari Aset sebesar Rp28.544.530,00 yang merupakan penambahan atas barang dan jasa dan sebesar Rp4.735.650,00 reklas dari asset lainnya
-
BP3AKB sebesar Rp39.877.576,00 mereklas Aset lainnya
-
Dinas Sosial sebesar Rp39.998.250,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Dinas Koperasi,Usaha Rp285.781.450,00
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp116.439.850,00 reklas dari Aset Lainnya ke Aset Tetap
Kecil
sebesar
dan
Rp20.000.000,00
Menengah
Aset
sebesar
80 | P a g e
2)
-
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebesar Rp88.939.850,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Bagian Pemerintahan sebesar Rp72.056.540,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Bagian Organisasi sebesar Rp126.250.000,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Bagian Umum dan Humas sebesar Rp3.099.178.850,00 reklas dari Aset Lainnya
-
Inspektorar sebesar Rp20.000.000,00 reklas dari asset lainnya
-
Kelurahan Mutasi Rp16.372.000,00
-
Bagian Hukum sebesar Rp217.297.000,00 Reklas dari Aset Lainnya
-
Dinas Pertanian sebesar Rp121.923.133,33 Reklas dari Aset Lainnya
-
Dinas Perkebunan sebesar Rp1.005.114.985,00 Reklas dari Aset Lainnya
-
Dinas Kelautan Perikanan Rp368.835.000,00 reklas dari Aset Lainnya
Aset
Lainnya
dari
Bappeda
sebesar
Pengurangan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin dalam Tahun 2014 adalah sebesar Rp3.839.496.971,59 yang disebabkan oleh: -
Bappeda SK Penghapusan dari Aset Tetap sebesar Rp192.310.326.65
-
Dinas Perhubungan sebesar Rp12.187.880,00 direklas ke Aset Lainya
-
Badan Lingkungan Hidup Rp112.000.000,00 Aset Tetap yang akan diHibahkan ke Masyarakat
-
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rp77.357.600,00 Penghapusan Nomor 378 tanggal 29 Desember 2014
-
BP2KB Rp581.212.345,50 (Pendoubolan Pencatatan sebesar Rp269.370.000,00,SK Penghapusan Nomor 368 tanggal 29 Desember 2014 sebesar Rp679.128,50 dan Mereklas Aset Tetap Peralatan dan Mesin ke Aset Lainnya sebesar Rp311.163.217,00)
-
Dinas Sosial sebesar Rp128.899.200,00 SK Penghapusan Nomor 375 tanggal 29 Desember 2014
-
Badan Kesbang Pol Rp54.893.332,03 Sk Penghapusan Nomor 374 tanggal 29 Desember 2014
-
Kantor Pol PP Rp2.777.600,00 SK Penghapusan Nomor 376 tanggal 29 Desember 2014
-
Bagian Umum dan Humas sebesar Rp997.800.000,00 dengan rincian sebesar Rp13.200.000,00 SK Penghapusan Nomor 367 tanggal 29 Desember 2014 dan Koreksi atas Pendoublean Pencatatan Aset Kendaraan Bermotor yang telah dicatat sebagai piutang angsuran kendaraan bermotor sebesar Rp984.600.000,00
-
BKD Sk Penghapusan Nomor 367 tanggal Rp98.725.000,00
SK
29 Desember 2014
81 | P a g e
c.
-
Kelurahan Rp4.900.000,00 SK Penghapusan Nomor 370 tanggal 29 Desember 2014
-
DPPKAD sebesar Rp652.243.222,41 SK Penghapusan Nomor 378 tanggal 29 Desember 2014 sebesar Rp143.284.223,41 dan Reklas ke Aset lainnya sebesar Rp508.959.000,00
-
Badan Ketahanan Pangan Rp506.904.200,00 merupakan barang yang akan diserahkan ke masyarakat
-
Dinas Pertanian Rp29.042.250,00 SK Penghapusan Nomor 372 tanggal 29 Desember 2014
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Rp279.499.015,00 mereklas aset Tetap ke Aset Lainnya
-
Dinas Pendustrian dan Perdagangan Rp108.745.000,00 mereklas Aset Tetap Peralatan dan Mesin Ke Aset Tetap Jalan Jaringan dan Irigasi.
Gedung dan Bangunan Rp237.821.856.359,34 Saldo Gedung dan Bangunan sebesar Rp237.821.856.359,34 adalah merupakan saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Gedung danBangunan sampai dengan aset tersebut siap dipakai dan tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 42 Rincian Saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2014 Saldo per 31
Mutasi Saldo per 1 Uraian
Gedung Bangunan Jumlah
Januari 2014 (Rp)
dan
Desember 2014 Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
199.092.088.764,95
35.344.498.800,00
18.444.886.164,39
15.059.617.370,00
237.821.856.359,34
199.092.088.764,95
35.344.498.800,00
18.444.886.164,39
15.059.617.370,00
237.821.856.359,34
(Rp)
Saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp38.729.767.594,39 atau mencapai 19,45% bila dibandingkan dengan saldo awal tahun 2013 maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Terdapat penambahan nilai aset tetap gedung dan bangunan dalam tahun 2014 sebesar Rp53.903.124.844,39 yang berasal dari : (a) Realisasi belanja modal Gedung dan Bangunan dalam tahun 2013 sebesar Rp35.344.498.800,00 yang merupakan penambahan Gedung Bangunan dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014 dari seluruh SKPD,di samping penambahan karena realisasi anggaran ada penambahan sebesar Rp18.444.886.164,39 disebabkan karena kapitalisasi nilai perencanaan dan pengawasan, Kontruksi dalam pengerjaan tahun 2013 yang telah selesai dikerjakan dan lain sebagainya yang dapat dirinci sebagai berikut:
82 | P a g e
-
Dinas Pendidikan sebesar Rp3.933.230.970,00 atas Gedung Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah selesai dikerjakan
-
Dinas Kesehatan sebesar Rp3.584.647.118,00 (Gedung Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah selesai dikerjakan Rp1.891.530.150,00, Gedung Bangunan yang dianggarkan dalam belanja barang jasa Rp400.000.000,00 dan Reklas dari Aset Lainnya sebesar Rp1.293.116.968,00)
-
PUP2E sebesar Rp8.517.360.376,39 (Gedung Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah selesai dikerjakan Rp8.323.719.176,39, Perencanaan Pengawasan Rp66.700.000,00, Pengakuan Aset Tetap yang belum Pembayaran 100% Rp126.941.200,00)
-
Dinas Perhubungan sebesar Rp1.505.665.000,00 dengan rincian sebagai berikut : Reklas dari Jalan Jaringan dan Irigai sebesar Rp1.425.665.000,00, perencanaan dan pengawasan sebesar Rp80.000.000,00
-
Badan Lingkungan Hidup atas Perencanaan dan Pengawasan sebesar Rp30.000.000,00
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp737.487.600,00 (Gedung Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah selesai dikerjakan Rp659.987.600,00 dan Perencanaan dan Pengawasan Rp77.500.000,00)
-
Badan Penyuluhan Pertanian Perencanaan dan Pengawasan
-
Dinas Perkebunan dan Kehutan sebesar Rp21.745.100,00 atas Perencanaan dan Pengawasan
-
Dinas Pendustrian dan Perdagangan sebesar Rp80.000.000,00 atas Perencanaan dan Pengawasan
sebesar
Rp34.750.000,00
atas
(b) Reklas nilai Gedung dan Bangunan dalam Tahun 2014 ke Aset Tetap Konstrusi Dalam Pengerjaan adalah sebesar Rp15.059.617.370,00 yang disebabkan karena adanya Kontruksi dalam pengerjaan dan lainnya. disebabkan karena : -
Dinas Pendidikan sebesar Rp2.950.933.200,00 yang terdiri dari Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014 sebesar Rp2.423.413.200,00, reklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin sebesar Rp380.137.750,00 dan reklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya sebesar Rp161.520.000,00.
-
Dinas Kesehatan sebesar Rp537.566.250,00 yang merupakan Konstruksi Dalam pengerjaan tahun 2014.
-
RSUD sebesar Rp1.799.504.000,00 yang merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014.
-
Dinas PUP2E sebesar Rp9.636.613.920,00 yang dapat dirinci sebagai berikut: Pengurangan Aset Tetap karena sudah diakui pada tahun 2013 sebesar Rp24.712.100,00, Reklasifikasi ke Aset Lainnya
83 | P a g e
karena akan dihibahkan sebesar Rp1.737.048.450,00 dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dalam tahun 2014 sebesar Rp7.874.853.370,00.
d.
-
Badan Ketahanan Pangan sebesar Rp85.000.000,00 yang akan diserahkan ke Masyarakat di reklas ke akun persediaan.
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar, Rp50.000.000,00 yang direklas ke Jalan Jaringan dan Irigasi.
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp448.518.873.773,72 Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp448.518.873.773,72 adalah merupakan saldo aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai dengan aset tersebut siap dipakai yang tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 43 Rincian Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Per 31 Desember 2014
Saldo per 1 Januari 2014 (Rp)
Uraian
Saldo per 31 Desember 2014
Mutasi Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
(Rp)
Jalan, Irigasi dan Jaringan
405.321.051.581,87
57.519.772.630,75
5.672.058.920,00
19.994.009.358,90
448.518.873.773,72
Jumlah
405.321.051.581,87
57.519.772.630,75
5.672.058.920,00
19.994.009.358,90
448.518.873.773,72
Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp43.197.822.550,75 atau mencapai 10,66% bila dibandingkan dengan saldo awal Tahun 2013 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Terdapat penambahan nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan dalam tahun 2014 sebesar Rp63.191.831.550,75 yang berasal dari: (a) Realisasi belanja modal Jalan, Jaringan dan Irigasi dalam tahun 2014 sebesar Rp57.519.772.630,75 yang merupakan penambahan Jalan, Jaringan dan Irigasi dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014 dari seluruh SKPD,di samping penambahan karena realisasi anggaran ada penambahan sebesar Rp5.672.058.920,00 karena perencanaan dan pengawasan, Konstrusi Dalam Pengerjaan selesai dan lain sebagainya yang dapat dirinci sebagai berikut: -
Dinas PUP2E sebesar Rp4.815.207.720,00 yang dapat dirinci sebagai berikut: Reklas Konstruksi Dalam Pengejaan ke Jalan Jaringan sebesar Rp118.761.000,00, Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai sebesar Rp4.052.237.320,00, Perencanaan dan Pengawasan Rp553.500.000,00 , Pengakuan aset yang sudah selesai dikerjakan tetapi belum realisasi pembayaran sebesar Rp90.709.400,00.
-
Dinas Perhubungan sebesar Rp172.200.000,00 (Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai Rp149.200.000,00 dan perencanaan pengawasan Rp23.000.000,00)
84 | P a g e
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar Rp575.906.200,00 (Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai Rp334.006.200,00 Perencanaan pengawasan Rp18.250.000,00 Reklas dari Aset lainnya sebesar 173.650.000,00 dan Reklas dari Gedung Bangunan Rp ,00)
-
Dinas Pendustrian dan Perdagangan sebesar Rp108.745.000,00 atas belanja modal dari Aset Tetap Peralatan dan mesin.
(b) Reklas Aset Tetap Belanja Modal Aset Tetap Jalan Jaringan ke Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan dan hibah atas nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan dalam tahun 2014 sebesar Rp19.994.009.358,90 yang berasal dari:
e.
-
Dinas PUP2E sebesar Rp7.734.182.675,45 yang dapat dirinci sebagai berikut, Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2014 sebesar Rp4.761.039.600,00, pengurangan aset karena sudah tercatat sebagai aset pada tahun 2013 sebesar Rp880.090.862,75, Reklas ke Aset Lainnya sebesar Rp2.093.052.212,7.
-
Dinas Perhubungan dan Informatika sebesar Rp1.425.665.000,00
-
Dinas Pertanian sebesar Rp1.976.597.438,00 atas Jalan Usaha Tani
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar Rp8.857.564.245,45
Aset Tetap Lainnya Rp9.695.929.021,09 Saldo Aset Tetap lainnya sebesar Rp9.695.929.021,09 merupakan saldo Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap lainnya sampai dengan aset tersebut siap dipakai yang tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 44 Rincian Saldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2014
Uraian
Saldo per 1 Januari 2014 (Rp)
Saldo per 31 Desember 2014
Mutasi Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi Kurang
(Rp)
Aset Tetap Lainnya
7.188.130.021,09
2.278.974.000,00
228.825.000,00
9.695.929.021,09
Jumlah
7.188.130.021,09
2.278.974.000,00
228.825.000,00
9.695.929.021,09
Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp2.440.494.000,00 atau mencapai 33,95% bila dibandingkan dengan saldo awal tahun 2013 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Terdapat penambahan nilai aset tetap lainnya dalam tahun 2014 sebesar Rp2.509.299.000,00 yang berasal dari : (a) Realisasi belanja modal aset tetap lainnya dalam tahun 2014 sebesar Rp2.278.974.000,00 pada Dinas Pendidikan di reklas dari Gedung Bangunan pada Dinas Pendidikan sebesar Rp161.520.000,00 yang
85 | P a g e
merupakan belanja Modal buku-buku yang didistribusikan ke sekolahsekolah. (b) Reklas dari Aset Lainnya pada 67.305.000,00. f.
Bagian Organisasi sebesar Rp
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Rp34.872.187.940,00 Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sebesar Rp34.872.187.940,00 adalah merupakan saldo Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2014. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, namun per 31 Desember 2014 belum selesai seluruhnya. Tabel 45 Rincian Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2014 Saldo per Uraian
1 Januari 2014 (Rp)
Mutasi Penambah LRA
Koreksi Tambah
Koreksi kurang
Saldo per 31 Desember 2014 (Rp)
Konstruksi Dalam Pengerjaan
36.226.305.936,39
-
18.219.616.420,00
19.573.734.416,39
34.872.187.940,00
Jumlah
36.226.305.936,39
-
18.219.616.420,00
19.573.734.416,39
34.872.187.940,00
Saldo aset tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014sebesar Rp34.872.187.940,00atau mengalami penurunan sebesar Rp1.354.117.996,39 atau mencapai (3,74%) dan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
2)
Terdapat penambahan nilai aset tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan dalam tahun 2014 sebesar Rp18.219.616.420,00yang berasal dari : -
Dinas Pendidikan Rp2.423.413.200,00, yang merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan.
-
Dinas Kesehatan senilai Rp537.566.250,00 yang merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan.
-
RSUD senilai Rp1.831.504.000,00 yang terdiri dari reklasifikasi Konstruksi dalam Pengerjaan dari aset tetap bangunan dan gedung sebesar Rp1.799.504.000,00 dan adanya perencanaan sebesar Rp32.000.000,00
-
PUP2E senilai Rp13.427.132.970,00 yang merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan sebesar sebesar Rp7.874.853.370,00, Jalan Jaringn dan Irigasi sebesar Rp4.761.039.600,00, penambahan atas belanja barang dan jasa sebesar Rp791.240.000,00 yang merupakan Koreksi Tahun 2013 sebesar Rp291.200.000,00 dan Tahun 2014 sebesar Rp500.040.000,00.
Pengurangan nilai aset Konstruksi Dalam Pengerjaan yang telah selesai dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp19.573.734.416,39 yang berada pada : -
Dinas Pendidikan sebesar Rp3.933.230.970,00 merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap Gedung dan Bangunan
86 | P a g e
g.
-
Dinas Kesehatan sebesar Rp1.891.530.150,00 merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap Gedung dan Bangunan
-
Dinas PUP2E sebesar Rp12.494.717.496,39 dengan rincian sebagai berikut: kapitalisasi menambah asset Tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp8.323.719.176,39, Jalan jaringan dan Irigasi sebesar Rp4.052.237.320,00 dan Reklas ke Jalan Jaringan sebesar Rp118.761.000,00 atas koreksi tahun 2013.
-
Dinas Perhubungan senilai Rp149.200.000,00 merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap Jalan jaringan dan Irigasi.
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp659.987.600,00 atas Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap Gedung dan Bangunan.
-
Bagian Pemerintahan Reklasifikasi senilai Rp111.062.000,00 ke Aset Tetap Tanah
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan senilai Rp334.006.200,00 merupakan Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap Jalan Jaringan dan Irigasi.
Akumulasi Penyusutan Rp0,00 Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sampai dengan tahun 2014 belum menerapkan kebijakan penyusutan, sehingga nilai akumulasi penyusutan per 31 Desember 2014 adalah Rp0,00.
4.
Aset Lainnya Rp66.636.576.819,03 Jumlah aset lainnya sebesar Rp66.636.576.819,03 adalah merupakan saldo aset lainnya per 31 Desember 2014yang berasal dariTagihan Piutang Angsuran Rumah Dinas, aset tetap yang akan diserahkan yang pencatatannya masih berada di beberapa SKPD telah di mutasikan ke Bagian Umum dan Humas,dan aset tetap yang akan diserahkan ke sekolah-sekolah swasta serta masyarakat yang sebagian telah dihibahkan ke masyarakat dan sekolah-sekolah swasta dan aset yang dalam kondisi rusak berat dan tidak jelas keberadaannya yang dalam tahun 2014 akan ditelusuri dan diadakan pemutahiran. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam Tahun 2014 telah mengadakan pembenahan Aset Pemerintah yang dilakukan secara bertahap yang mana pada tahun 2014 ada sepuluh (10) SKPD yang aset sudah jelas keberadaannya. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 46 Rincian Saldo Akhir Aset Lainnya Per 31 Desember 2014
Rincian
Saldo Awal 2014 (Rp)
Mutasi 2014 Masuk(Rp)
Keluar(Rp)
Saldo Akhir 2014 (Rp)
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Piutang angsuran rumah guru
2.177.803.505,10
0,00
42.993.580,00
2.134.809.925,10
87 | P a g e
Rincian Piutang angsuran rumah pemda
Saldo Awal 2014 (Rp)
Mutasi 2014 Masuk(Rp)
Keluar(Rp)
Saldo Akhir 2014 (Rp)
160.137.475,00
0,00
20.887.275,00
139.250.200,00
Piutang angsuran kend. roda dua
1.119.850.250,00
0,00
0,00
1.119.850.250,00
Jumlah I
3.457.791.230,10
0,00
63.880.855,00
3.393.910.375,10
TPTGR
1.467.029.705,06
922.607.361,03
26.100.000,00
2.363.537.066,09
Jumlah II
1.467.029.705,06
922.607.361,03
26.100.000,00
2.363.537.066,09
Piutang Paket Penjualan Sarana Penangkapan Ikan
2.390.987.900,00
0,00
0,00
2.390.987.900,00
Piutang Penjualan ukm
Paket Sarana
3.660.460.000,00
0,00
0,00
3.660.460.000,00
Saldo UUDP tahun 2003 s.d 2009
1.345.557.441,00
0,00
232.897.375,00
1.112.660.066,00
Piutang pajak dan retribusi yang berada di wilayah Kota Tual
575.421.129,25
0,00
0,00
575.421.129,25
Piutang Lain-lain blm ditetapkan SKTJM
119.560.363,00
0,00
0,00
119.560.363,00
217.407.575.179,37
14.278.509.089,15
178.666.044.348,93
53.020.039.919,59
Jumlah III
225.499.562.012,62
14.278.509.089,15
178.898.941.723,93
60.879.129.377,84
Jumlah
230.424.382.947,78
15.201.116.450,18
178.988.922.578,93
66.636.576.819,03
Tagihan Ganti Daerah
Tuntutan Kerugian
Aset Lain-lain
Aset lain-lain
Saldo Aset Lainnya sebesar Rp66.636.576.819,03 terdiri atas : a.
Saldo awal Angsuran Rumah Guru sebesar Rp2.177.803.505,10dalam tahun 2014realisasi sebesar Rp42.993.580,00, sehingga saldo akhir Per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.134.809.925,10.
b.
Saldo awal Piutang Angsuran Rumah Pemda sebesar Rp160.137.475,00, dalam Tahun 2014 mutasi keluar sebesar Rp20.887.275,00 dalam bentuk penyetoran ke Kasda, sehingga saldo akhir Per 31 Desember 2013 sebesar Rp139.250.200,00.
c.
Saldo awal Piutang Angsuran Kendaraan Roda Dua sebesar Rp1.119.850.250,00 dalam tahun 2014 tidak terdapat penyetoran ke Kas Daerah, sehingga saldo akhir Per 31 Desember 2014 tidak mengalami perubahan dengan saldo awal.Terhadap Piutang ini telah dilakukan konfirmasi namun ditemukan sebagian besar pegawai yang memiliki kendaraan roda dua tersebut sudah dimutasikan ke Kabupaten/Kota lainnya,sehingga kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi.
d.
Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi(TPTGR) per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.363.537.066,09. Saldo Awal sebesar Rp1.467.029.705,06Mutasi masuk TPTGR dalam tahun 2014 sebesar Rp922.607.361,03 dan penyetoran tahun 2014 sebesar Rp26.100.000,00sehingga saldo TPTGR per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.363.537.066,09.
88 | P a g e
e.
Piutang Paket Penjualan Sarana Penangkapan Ikan pada Dinas Perikanan sebesar Rp2.390.987.900,00 dalam tahun2014 tidak ada realisasi pembayaran tetapi Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan Konfirmasi ke pemegang Paket Sarana Penangkapan Ikan terhadap paket revolving dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dan telah dilakukan penandatanganan surat pernyataan dan pada tahun 2013 Dinas Kelautan dan Perikanan telah menyerahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
f.
Piutang Paket Penjualan Sarana UKM pada Dinas Koperasi dan Perindustrian sebesar Rp3.660.460.000,00 dalam tahun 2014 tidak ada realisasi,pada tahun 2013 Dinas Koperasi dan UKM telah menyerahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
g.
Saldo UUDP tahun 2003 sampai dengan 2009 sebesar Rp1.112.660.066,00 berkurang sebesar Rp232.897.375,00 pada Setda dan PuP2E. Saldo tersebut tidak berbentuk uang dan belum selesai proses tuntutan ganti ruginya serta belum didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
h.
Piutang pajak dan retribusi yang berada di wilayah Kota Tual sebesar Rp575.421.129,25 adalah nilai piutang yang akan diserahkan ke Pemerintah Kota Tual. (Rincian lengkap dapat dilihat pada Lampiran). Piutang pajak dan retribusi daerah yang berada di wilayah Kota tersebut telah dilakukan verifikasi oleh Tim Gabungan antara Aparat Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual dan sesuai kenyataan di lapangan Wajib Piutang tersebut sudah tidak berada pada lokasi pasar tersebut karena pasar itu sendiri telah mengalami kebakaran, sehingga Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akan tetap menyerahkannya kepada Pemerintah Kota,dan apabila mau dilakukan penghapusan harus melalui prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, yakni melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
i.
Aset Lain-lain atas PPJ pada Mantan Kepala Bidang Penagihan pada Dinas Pendapatan Daerah tahun 2011 sebesar Rp119.560.363,00 yang belum di tetapkan SKTJM.
j.
Aset Lain-lain sebesar Rp53.020.039.919,59 hasil inventarisasi dan pemutahiran data dalam tahun 2014 yang dilakukan oleh DPPKAD. Penempatan Aset Lain-lain dikategorikan sebagai berikut : 1)
Gedung LPTQ yang berada di kota Tual sebesar Rp2.442.361.000,00 sesuai dengan Berita Acara Nomor : 451.15/1801, tanggal 1 Juni 2006 yang juga disertai dengan perlengkapan dan mesin telah diserahkan kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Kabupaten Maluku Tenggara senilai Rp1.522.684.000,00, namun belum disertai dengan SK Penghapusan dan akan diproses dalam tahun 2013. Sedangkan sisa nilai aset Gedung LPTQ sebesar Rp919.677.000,00 akan diproses penghapusan dan penyerahannya kepada Lembaga LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara dalam Tahun 2013 dan sambil menunggu proses penghapusan dan penyerahan tersebut, nilai aset tetap Gedung LPTQ tersebut direklasifikasikan kedalam Aset Lainnya.
2)
Aset Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru sebesar Rp1.232.000,00 akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Aru pada Tahun 2015.
3)
Aset Lainnya yang diberikan ke masyarakat dan sekolah Swasta yang belum ada SK Hibah sebesar Rp28.913.378.122,15
89 | P a g e
5.
4)
Aset Lainnya yang rusak berat sebesar Rp18.551.644.039,74
5)
Pegawai Pensiun dan Pindah Kota sebesar Rp430.460.986,00
6)
Guna Usaha/Hilang sebesar Rp2.680.963.771,70
Kewajiban Rp36.359.310.981,08 Saldo kewajiban sebesar Rp36.359.310.981,08 adalah merupakan nilai saldo Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berupa Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK),Utang Jangka Panjang (Hutang Pemerintah Kabupaten Kota) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. Tabel 47 Rincian Saldo KewajibanPer 31 Desember 2014 Naik/ (Turun) Rincian
2014
2013 (%)
Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Hutang Kabupaten /Kota Hutang Lainnya
Jangka
327.339.967,33
408.818.138,33
22.857.792.000,00
389.237.500,00
13.174.179.013,75
36.884.284.273,75
36.359.310.981,08
37.682.339.912,08
Pemerintah Pendek
Jumlah
(19,93) 5,772,45 (64,28) (3,51)
Saldo akhir kewajiban tahun 2014 sebesar Rp36.359.310.981,08 dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Saldo awal Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) sebesar Rp327.339.967,33 adalah merupakan pajak yang belum disetorkan pada tahun 2014 yang ada pada bendahara pengeluaran dan BUD dan sampai akhir Tahun Anggaran 2014 belum disetorkan ke Kas Negara. Daftar Saldo PFK No
SKPD
1
2
3
1
Dinas Kesehatan
2
Puskesmas Hollat
5
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
7.094.538,00
8
Kecamatan Kei Besar Selatan Barat
2.700.000,00
9
Dinas Kelautan Dan Perikanan
10
BUD
7.874.819,00 15.500,00
2.323.264,00 307.331.246,33
Jumlah
b.
Saldo PFK
327.339.367,33
Hutang Jangka Panjang sebesar Rp22.857.792.000,00 adalah merupakan sisa belanja modal yang belum direalisasikan atas Tanah Kantor Bupati telah diakui sebagai aset, sehingga diakui sebagai Hutang Jangka Panjang Lainnnya karena akan dibayarkan dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Hal tersebut sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2011 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II tentang Basis Akuntansi, Paragraf 41 yang mengatakan
90 | P a g e
bahwa “ Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar”. c.
6.
Mutasi masuk Hutang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp13.174.179.013,75 yang dapat dirinci sebagai berikut : Tanah Kantor Bupati sebesar Rp7.619.264.000,00, Klaim dari RS Hati Kudus Langgur atas Pelayanan Kesehatan Rp149.695.000,00, Hutang Obat pada RSUD sebesar Rp841.029.268,00, Utang THR pada RSUD Rp86.550.000,00, Jasa JKN pada Puskesmas Watdek sebesar Rp7.833.800,00, Bantuan Keuangan kepada Desa sebesar Rp2.814.716.700,00, Hibah DAK Sekolah Swasta sebesar Rp1.324.496.393,00, Jasa JKN pada Puskesmas Matahollat sebesar Rp3.538.768,75 dan Pengakuan hutang atas Gaji Guru dan Pegawai Kantor Kecamatan Kei Kecil Timur sebesar Rp327.055.084,00 yang masih dalam proses hukum. Hal tersebut sesuai dengan amanatPeraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi PemerintahanLampiran II tentang Basis Akuntansi, Paragraf 41 yang mengatakan bahwa “Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar”.
Ekuitas Dana Rp1.107.453.726.936,85 Saldo Ekuitas Dana sebesar Rp1.107.543.529.311,85 adalah merupakan saldo ekuitas dana Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang terdiri atas: Ekuitas Dana Lancar (EDL) Ekuitas Dana Investasi (EDI)
Rp68.545.305.522,18 Rp1.038.908.421.414,67
Ekuitas Dana Cadangan Jumlah
1.107.453.726.936,85
Perbandingan Ekuitas Dana tahun 2013 dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 50 dibawah ini: Tabel 48 Rincian Saldo Ekuitas Dana Per 31 Desember 2014 Tahun 2014
Tahun 2013
Naik/ (Turun)
(Rp)
(Rp)
(%)
Ekuitas Dana Lancar (EDL)
68.545.305.522,18
46.799.302.394,50
46,47
Ekuitas Dana Investasi (EDI)
1.038.908.421.414,67
1.082.653.521.277,08
(4,04)
0
0
1.107.453.726.936,85
1.129.452.823.671,58
Rincian
Ekuitas Cadangan Jumlah
Dana
(1,95)
Rincian tentang Ekuitas Dana dapat dijelaskan sebagai berikut:
91 | P a g e
a.
Ekuitas Dana Lancar Rp68.545.305.522,18 Jumlah Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp68.545.305.522,18 merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah hutang lancar per 31 Desember 2014.
b. Ekuitas Dana Investasi Rp1.038.908.421.414,67 Saldo Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp1.038.543.529.311,85 adalah merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya (tidak termasuk dana cadangan) dengan jumlah hutang jangka panjang. Tabel 49 Rincian Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014
Rincian
Tahun 2014
Tahun 2013
(Rp)
(Rp)
Naik/ (Turun) (%)
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
8.543.658.366,91
7.097.897.158,16
20,37
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
986.585.978.228,73
845.520.478.671,14
16,68
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
66.636.576.819,03
230.424.382.947,78
(71,08)
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jk Panjang
(22.857.792.000,00)
(389.237.500,00)
1.038.908.421.414,67
1.082.653.521.277,08
Jumlah
5,772,45
(4,04)
C. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas daerah selama Tahun Anggaran 2014, penerimaan dan pengeluaran kas ini diklasifikasi berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas non anggaran. Selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, saldo kas yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kenaikan sebesarRp2.936.206.057,50 yang berasal dari : 1.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp134.970.051.338,69 Arus Kas dari Aktivitas operasi menunjukan kemampuan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2014 menunjukan kenaikan sebesar Rp134.970.051.338,69 merupakan selisih lebih jumlah arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp551.218.806.139,19 dibandingkan dengan jumlah arus kas keluar dari aktivitas operasisebesar Rp416.248.754.830,50, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.1. Arus Kas Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah Arus masuk kas dari Pendapatan Pajak Daerah merupakan penerimaan yang berasal dari Pajak Daerah yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:
92 | P a g e
Tabel 50 Pendapatan Pajak Daerah No
Uraian
Realisasi 2014 (Rp)
1
Pajak Hotel
213.967.000,00
2
Pajak Restoran
923.929.597,00
3
Pajak Hiburan
310.777.600,00
4
Pajak Reklame
117.258.477,00
5
Pajak Penerangan Jalan
6
Pajak Parkir
7
Pajak Bahan Galian C
8
Pajak Mineral bukan logam dan batuan
2.421.463.998,64
9
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
77.213.750,00
10
PBB
11
Pajak Air Tanah
1.116.285.132,00 1.200.000,00 (54.671.014,32)
170.404.428,00 -
Jumlah
5.297.828.968,32
1.2. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Retribusi Daerah Arus Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah merupakan penerimaan yang berasal dari Retribusi Daerah yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari: Tabel 51 Pendapatan Retribusi Daerah No
Uraian
Realisasi 2014
I
Retribusi Jasa Umum
10.198.571.208,77
1
Pelayanan Kesehatan
9.419.966.208,77
2
Pelayanan Persampahan/Kebersihan
48.430.000,00
3
Pelayanan Pemakaman
17.100.000,00
4
Pelayanan Pasar
5
Pelayanan Tera Ulang
-
II
Retribusi Jasa Usaha
476.850.499,00
1
Pemakaian Kekayaan Daerah
121.793.999,00
2
Terminal
65.127.000,00
3
Tempat Khusus Parkir
62.962.500,00
4
Pelayanan Kepelabuhan
5
Labuh Tambat
6
Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum
III
Retribusi Perizinan Tertentu
711.477.370,00
1
Izin Mendirikan Bangunan
115.126.000,00
2
Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
3
Izin Ganguan (HO)
421.162.500,00
4
Izin Usaha Perikanan
105.998.870,00
5
Izin Usaha Jasa Kontruksi Jumlah (I + II + III)
713.075.000,00
203.504.000,00 23.463.000,00
26.800.000,00
42.390.000,00 11.386.899.077,77
93 | P a g e
1.3. Arus Kas Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisah Arus Masuk dari Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari: Tabel 52 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah No 1
Uraian PT. Bank Maluku Jumlah
Realisasi 2014 1.113.666.461,00 1.113.666.461,00
1.4. Arus Masuk Kas dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Arus Masuk kas dari: Tabel 53 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah No
Uraian
Realisasi 2014 (Rp)
1
Penerimaan Jasa Giro
720.738.506,21
2
Penerimaan Bunga Deposito
8.079.917.023,52
3
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
1.535.925.175,13
4
Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan
5
Pendapatan dari pengembalian
523.986.240,92
6
Pendapatan Piutang Pajak
604.504.014,32
7
Pendapatan Lain-Lain PAD
35.352.000,00
8
Penerimaan JKN
89.452.705,00
3.113.927.077,00
Jumlah
14.703.802.742,10
1.5. Arus Kas Masuk dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak yang telah disetor ke Kas Daerah. Tabel 54 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak No I
Uraian
Realisasi 2014 (Rp)
Dana Bagi Hasil Pajak
15.092.979.473,00
PBB
12.275.492.780,00
BPHTB Pajak Penghasilan PPH psl 21 Pajak Penghasilan Psl 25 dst…….. II
2.734.592.242,00 82.894.451,00
Dana Bagi Hasil Pajak SDA
1.547.448.956,00
Iuran Hasil Hutan Propinsi
1.063.446.042,00
Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksplotasi (Royalti) Iuran Pungutan Hasil Perikanan Iuran Pertambangan Minyak Bumi
13.948.148,00 383.182.410,00 86.872.356,00
94 | P a g e
No
Uraian
Realisasi 2014 (Rp)
JUMLAH (I + II)
16.640.428.429,00
1.6. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Umum Arus masuk Kas dari Dana Alokasi Umum merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Alokasi Umum yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan sebesar Rp399.953.093.000,00. Tabel 55 Dana Alokasi Umum No
Uraian
I
Realisasi 2014
Dana Alokasi Umum
399.953.093.000,00
Jumlah
399.953.093.000,00
1.7. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Khusus Arus masuk Kas dari Dana Alokasi Khusus merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan sebesar Rp57.677.580.000,00. Tabel 56 Dana Alokasi Khusus No
Uraian
I
Realisasi 2014 (Rp)
Dana Alokasi Khusus
57.677.580.000,00
Jumlah
57.677.580.000,00
1.8. Arus Kas Masuk dari Pendapatan Hibah Arus masuk Kas dari Pendapatan Hibah merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan sebesar Rp2.000.000.000,00. Tabel 57 Pendapatan Hibah No
Uraian
I
Realisasi 2014 (Rp)
Pendapatan Hibah
2.000.000.000,00
Jumlah
2.000.000.000,00
1.9. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan penerimaan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari : Tabel 57 Pendapatan Bagi Hasil Pajak No
Uraian
1
PKB
2
PKDA
3
BBNKB
4
BBNKDA
Realisasi 2014 (Rp) 1.088.703.844,00 247.877,00 1.193.740.976,00 80.310,00
95 | P a g e
5
PBBKB Jumlah
4.809.716.984,00 7.092.489.991,00
1.10. Arus Kas Masuk dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Arus Masuk Kas dari Pendapatan Dana Penyesuaian Otonomi Khusus merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Penyesuaian Otonomi Khusus yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari : Tabel 58 Dana Penyesuaian Otonomi Khusus No
Uraian
1
Tunjangan Sertifikasi Tenaga Pendidik
2
Tambahan Penghasilan Guru Jumlah
Realisasi 2014 (Rp) 31.255.109.000,00 3.342.750.000,00 34.597.859.000,00
1.11. Arus Kas Masuk dari Batuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Batuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya merupakan penerimaan yang berasal dari Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yangterdiri dari : Tabel 59 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya No 1
Uraian Bantuan Keuangan dari Propinsi Maluku Jumlah
Realisasi 2014 (Rp) 755.158.500,00 755.158.500,00
1.12. Arus Kas Keluar Dari Belanja Pegawai Arus Kas Keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Belanja Pegawai yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp263.313.889.093,50. Pengeluaran kas pada belanja ini diantaranya diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS, gaji tunjangan kepala daerah, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggata DPRD, biaya pemungutan pajak daerah dan PBB, honor panitia pelaksana kegiatan, dll. 1.13. Arus Kas Keluar Dari Belanja Bunga Arus Keluar Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran hibah, yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp61.666.667,00. 1.14. Arus Kas Keluar Dari Belanja Hibah
96 | P a g e
Arus Keluar Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran hibah, yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp25.307.578.293,00. 1.15. Arus Kas Keluar Dari Bantuan Sosial Arus Keluar Kas dari Bantuan Sosial merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos Belanja Bantuan Sosial yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp5.398.166.698,00, Pengeluaran Arus Kas ini diperuntukan bagi pemberi bantuan untuk sarana keagamaan, partai politik, social masyarakat, kepemudaan, organisasi olaraga, pengobatan bagi keluarga miskin, dan bantuan kepada organisasi perempuan. 1.16. Arus Keluar Kas Pemerintah Desa
Dari Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kab/Kota dari
Arus Keluar Kas dari Bantuan Keuangan Kepada Propinsi/Kab/Kota dari Pemerintah Desa merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi/Kab/Kota dari Pemerintah Desa yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp13.353.645.718,00. Pengeluaran Arus Kas ini diperuntukan bagi Pemerintah Desa. 1.17. Arus Keluar Kas Dari Belanja Tak Terduga Arus Keluar Kas dari Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos Belanja Tak Terduga yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00. 1.18. Arus Keluar Kas Dari Belanja Barang dan Jasa Arus Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Barang dan Jasa yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp108.613.808.361,00. Pengeluaran pos ini diantarannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan habis pakai, Bahan material, pembayaran Jasa perkantoran, pembayaran cetak dan penggandaan, pembelian obat-obatan, biaya perjalan dinas dll. 2.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (Rp118.419.455.081,75) Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset nonkeuangan tahun 2014menunjukan penurunan sebesar Rp(118.419.455.081,75) merupakan selisih kurang jumlah arus kas masuk dari aktivitas investasi non keuangan sebesar Rp0,00dibandingkan dengan jumlah arus kas keluar dari aktivitas investasi non keuangan sebesar Rp118.419.455.081,75. Arus kas masuk aktivitas investasi non keuangan tahun 2014 berasal dari pendapatan Penjualan Cicilan/Angsuran Rumah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp63.880.855,00 Sedangkan arus kas keluar aktivitas non keuangan tahun 2014 merupakan pengeluaran untuk belanja modal sebesar Rp118.483.335.936,75.
97 | P a g e
3.
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Rp14.000.000.000,00) Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus Kas Bersih dari aktivitas ini untuk Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp14.000.000.000,00. a.
Arus Kas Masuk dari Pinjaman Daerah Arus Kas Masuk dari Pinjaman Daerah sebesar Rp0,00 yang telah masuk ke Kas Daerah.
b.
Arus Kas Keluar untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Arus Keluar Kas ini merupakan penyertaan modal ke Bank Maluku sebesar Rp2.0000.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Hutang Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp12.000.000.000,00.
4.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp385.609.800,56 Arus kas Bersih dari aktivitas non anggaran tahun 2014 sebesar Rp385.609.800,56 merupakan Jumlah Arus Kas Masuk sebesar Rp44.106.055.445,79 yang merupakan Penerimaan PFK yang ada pada BUD sebesar Rp43.179.784.369,23 dan Sisa UP tahun 2013 sebesar Rp926.271.076,56 (dimana Sisa UP sebesar Rp1.016.973.605,56 dikurangi denga Utang PFK Bendahara Pengeluaran sebesar Rp90.702.529,00) dan Arus Kas Keluar sebesar Rp43.720.445.645,23 yang merupakan Penerimaan PFK yang ada pada BUD dan Sisa UP Tahun 2014 sebesar Rp529.877.513,00 (dimana Sisa UP Tahun 2014 sebesar Rp.180.458.939,00 dikurangi PFK pada bendahara pengeluaran sebesar Rp.20.008.121,00, ditambah Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp144.472.312,00 dan Koreksi Silpa tahun sebelumnnya sebesar Rp224.954.383,00. Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluran bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan belanja dan pembiayaan sesuai PSAP No.3.
D. Pengungkapan Lain Atas Laporan Keuangan Kabupaten Maluku Tenggara Pada Tahun 2014 Sekolah-sekolah di Maluku Tenggara menerima Belanja Bantuan Sosial Fisik Direktorat Jendral Pendidikan Dasar yang Langsung ditransfer ke Rekening sekolah sebesar Rp7.216.330.000,00 sedangkan Dana sebesar Rp108.000.000,00 belum ditranfer ke Sekolah SD Naskat Watsin dan SD Naskat Ohoiwirin. Disamping itu sekolah-sekolah di Maluku Tenggara Menerima Bantuan Operasional Sekolah dari Propinsi yang lansung di transfer ke Rekening Sekolah yang terdiri dari: 1.
Sekolah SMP menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar Rp3.353.966.627,00 dan di belanjakan sebesar Rp3.353.966.627,00. Data pendapatan dan belanja belum mencakup data sepuluh sekolah SMP yang belum melapor penerimaan dan Belanja Dana Bosnya
2.
Sekolah SD menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah Sebesar Rp6.916.080.429,00 dan dibelanjakan sebesar Rp6.916.080.429,00 Data pendapatan dan belanja belum mencakup data Sembilan belas sekolah SD yang belum melapor penerimaan dan Belanja Dana Bosnya.
98 | P a g e
Dapat dijelaskan pula bahwa ada rekening-rekening yang berada di beberapa Bank yang di kelola oleh bendahara yang mengelola dana-dana Tugas Pembantuan dan Dana APBN lainnya dapat dirinci sebagai berikut: 1.
Dinas Sosial Rekening BRI Nomor : 00000281-01-000775-30-4 Rekening penampungan dana Pengungsi dengan saldo rekening per 31 Desember 2013 Rp850.379.492,00.
2.
Badan Penanggulangan Bencana DaerahRekening BRI Nomor 0281-01-0011178-3-1 an Bendahara Peng Pembangunan Gedung Baru BPBD dan telah ditutup tanggal 06 Juni 2015 dan Rekening Nomor 0281-01-001254-30-1an. Bendahara Peng Dana Siap Pakai BPBD Malra dan ditutup tanggal 05 Maret 2015.
3.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rekening Mandiri No.152-00-11408305an.Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana.
4.
Pada Dinas Kesehatan Rekening Mandiri No.152-00-1183328-8 Bendahara Pengelolaan dana BOK, ada juga Rekening Mandiri pada Puskesmas.
5.
Dana TP Kesehatan Lingkunangan pada Dinas Kesehatan (Pembangunan Jaringan Perpipaan Tahun Anggaran 2014) dengan dana Rp906.060.000,00.
6.
Dana TP Kesehatan Lingkungan (Pamsimas/Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis masyarakat) pada Dinas Kesehatan dengan dana Rp51.682.000,00.
7.
Global Found/GF Rp40.250.000,00.
8.
Dana Kapitasi JKN/BPJS yang transfer ke Rekening Pengelola JKN pada Dinas kesehatan dan 15 Puskesmas dan Jaringan.
TB
Paru
pada
Dinas
Kesehatan
dengan
dana
sebesar
99 | P a g e
BAB VII PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
A. Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang Pembubaran Maluku Selatan dan Pembentukan Daerah Maluku Tengah dan Maluku Tenggaradan Undang Undang Nomor 60 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Daerah Swatantra Tingkat II dalam Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111. tambahan Lembaran Negara Nomor 1645). Bupati Maluku Tenggara dijabat oleh Ir. Anderias Rentanubun. didampingi oleh Wakil Bupati yang dijabat oleh Drs. Yunus Serang yang dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati sejak Agustus 2008-2013 dan telah memenangkan pemilihan kepala daerah periode kedua2013-2018. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Bupati Maluku Tenggara dibantu oleh Sekretaris Daerah yang dijabat oleh Ir. Petrus Beruatwarin. Msi. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Maluku Tenggara sampai tahun 2013 terdiri dari 32 satuan kerja. dengan rincian sebagai berikut : -
Sekretariat Daerah
:
1
Unit
-
Sekretariat DPRD
:
1
Unit
-
Dinas
:
13
Unit
-
Badan
:
9
Unit
-
Kantor
3
Unit
-
Kecamatan
:
6
Unit
-
Kelurahan
:
1
Unit
-
RSUD
:
1
Unit
-
Inspektorat
:
1
Unit
36
Unit
Jumlah
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari 6 Kecamatan yang membawahi juga Pemerintah Desa dengan jumlah seluruhnya terdiri dari 86 Ohoi/Desa.Dan 104 Ohoi Soa/Dusun yang tersebar pada : -
Kecamatan Pp Kei Kecil
:
21
desa
15
Dusun
-
Kecamatan Kei Kecil Timur
:
13
desa
16
Dusun
-
Kecamatan Kei Kecil Barat
:
8
desa
2
Dusun
-
Kecamatan Kei Besar
:
21
desa
41
Dusun
-
Kecamatan Kei Besar Utara Timur
:
9
desa
21
Dusun
-
Kecamatan Kei Besar Selatan
:
14
desa
9
Dusun
Jumlah
: 86
desa
104
Dusun
100 | P a g e
B.
Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Sesuai dengan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan berdasarkan tantangan dan peluang, serta kondisi obyektif daerah, maka visi Kabupaten Maluku Tenggara yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 04 Tahun 2014 adalah: “Terwujudnya Masyarakat Maluku Tenggara Yang Sejahtera”. Visi yang dirumuskan tersebut dimaksudkan agar mencerminkan apa yang ingin dicapai. yaitu sebagai Kabupaten penghasil perikanan, daerah pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Sebagai wujud nyata dari visi tersebut. ditetapkan misi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana. sehingga hal-hal yang masih abstrak yang terlihat pada visi akan lebih nyata terlihat pada misi. Adapun misi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara tersebut. adalah: 1.
Akselerasi Pemberdayaan masyarakat.
2.
Peningkatan pelayanan masyarakat.
3.
Peningkatan kapasitas infrastruktur.
4.
Peningkatan daya saing daerah.
C. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berjumlah 4.094 orang yang diuraikan menurut jabatan dan golongan sebagai berikut : Tabel 60 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan& Golongan N 0
URAIAN
Jumlah (Orang)
Menurut . Jabatan Eselon
I
-
Eselon
II
32
Eselon
III
123
Eselon
IV
274
Jabatan Fungsional
2.567
Staf
1.098
Jumlah
4.094
Menurut . Golongan Golongan IV
450
Golongan III
2.141
Golongan II
1.463
Golongan I
40
Jumlah
4.094
Jumlah sebanyak 4.094 orang tersebut tidak termasuk pegawai harian lepas yang diperkerjakan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
101 | P a g e
BAB VIII P E N U T U P
Di dalam Undang-undang No17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara, terdapat penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaaan pengelolaan keuangan negara adalah bagian dari kekuasaan pemerintah, dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian dilimpahkan kepada gubenur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah, yaitu bahwa gubenur/bupati/walikota bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan darerah sebagai bagian dari pemerintah daerah. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun dan disajikan sebagai media pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014. Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah selama Tahun Anggaran 2014 telah terjadi pelampauan target penerimaan pendapatan dari pendapatan pajak daerah dan efisiensi belanja daerah, selain itu LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 ini sudah disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Penyusunan dan penyajian LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 ini masih melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan struktur APBD menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Pelaksanaan konversi mengacu kepada pedoman konversi sebagaimana diatur dalam Buletin Teknis yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP), dimana buletin teknis merupakan bagian dari SAP. Konversi tidak terbatas pada format pelaporan, namun juga diupayakan agar definisi setiap pos laporan keuangan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Standar Akuntansi Pemerintah. Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama Tahun Anggaran 2014 ini, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bertekad untuk terus selalu meningkatkan kualitas sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi penyempurnaan aturan maupun dari sisi peningkatan kapasitas sumbur daya aparatur pengelolaan keuangan daerah. Langgur, 27 Maret 2015 BUPATI MALUKU TENGGARA
Ir. A. RENTANUBUN
102 | P a g e