EVALUASI PENGGUNAAN NOMOR INDUK BAHAN PERPUSTAKAAN DI BIDANG AKUISISI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Oleh : Eni Kustanti,S.Pi (Staff Bidang Akuisisi)
1. Fungsi Akuisisi
Bidang Akuisisi Perpustakaan Nasional RI melaksanakan tugas dalam pengadaan bahan perpustakaan dan melakukan inventarisasi. Pengadaan bahan perpustakaan di Bidang akuisisi bisa diperoleh melalui pembelian, tukar menukar, hadiah dan hibah. Bahan perpustakaan setelah diterima selanjutnya akan diinventarisasi dengan mencatatkannya pada buku induk. Adapun fungsi buku induk adalah sebagai berikut : 1. Sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan.. 2. Mengetahui jumlah koleksi perpustakaan dengan cepat. 3. Mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan pada saat/tahun tertentu. 4. Untuk membantu mengetahui judul – judul bahan perpustakaan yang hilang. Beberapa hal yang biasanya dituliskan pada buku induk, yaitu nomor registrasi, tanggal registrasi, judul, pengarang,penerbit, kota terbit, asal perolehan dan keterangan lain sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan. 2. Registrasi Bahan Perpustakaan Kegiatan inventarisasi bahan perpustakaan merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk mengetahui informasi bibliografi dari bahan perpustakaan yang sudah diadakan. Dalam kegiatan inventarisasi penentuan nomor registrasi merupakan wewenang instansi perpustakaan masing-masing karena penentuan nomor registrasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diperlukan. Pemberian nomor
registrasi di Bidang
Akuisisi dilakukan dengan memberikan nomor urut mulai 1, 2,3 dimulai awal tahun dan berakhir pada akhir tahun yang sama. Oleh karena itu untuk mengetahui jumlah koleksi secara keseluruhan harus dijumlahkan dari pengadaan bahan perpustakaan tiap tahun. Pemberian nomor registrasi bahan perpustakaan yang ada dibedakan untuk tiap jenis bahan perpustakaan.
1
Berikut cara pemberian nomor registrasi bahan perpustakaan di Bidang Akuisisi LAYANAN
Tertutup
MONOGRAFI
MONOGRAFI
DALAM
LUAR
NEGERI
NEGERI
001/PN/2009
1/PN/2009
PETA
AUDIOVISUAL
1/PN-PETA/09 01/PN/CD/2009
(PNRI) 01/PN/CD-ROM/2009 01/PN/DVD/2009 01/PN/K/2009 01/PN/KV/2009 01/PN/M/2009 01/PN/MF/2009 01/PN/VCD/2009 Terbuka (LT)
001/PN-LT/2009
1/PN-LT/2009
01/PN-LT/CD/2009 01/PN-LT/CDROM/2009 01/PN-LT/DVD/2009 01/PN-LT/K/2009 01/PN-LT/KV/2009 01/PN-LT/M/2009 01/PN-LT/MF/2009 01/PN-LT/VCD/2009
Keterangan : Monografi dalam negeri : 001/PN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, diregistrasi tahun 2009
001/PN-LT/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, diregistrasi
tahun 2009 Monografi luar negeri : 1/PN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, diregistrasi tahun 2009 2
1/PN-LT/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, diregistrasi
tahun 2009 Peta
:
1/PN-PETA/09
: nomor urut 1, koleksi Peta layanan Salemba, diregistrasi tahun 2009
Audiovisual
:
01/PN/CD/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk CD, tahun registrasi
2009 01/PN/CD-ROM/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk CD-ROM,
tahun registrasi 2009 01/PN/DVD/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk DVD, tahun registrasi
2009 01/PN/K/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset, tahun registrasi
2009 01/PN/KV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset video, tahun
registrasi 2009 01/PN/M/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofilm,
tahun registrasi 2009 01/PN/MF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofis, tahun
registrasi 2009 01/PN/VCD/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk VCD, tahun registrasi
2009 01/PN-LT/CD/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk CD, tahun registrasi 2009 01/PN-LT/CD-ROM/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan,
bentuk CD-ROM, tahun registrasi 2009 01/PN/DVD/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk DVD,
tahun registrasi 2009 3
01/PN/K/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk kaset,
tahun registrasi 2009 01/PN/KV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk kaset
video, tahun registrasi 2009 01/PN/M/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan,
bentuk mikrofilm, tahun registrasi 2009 01/PN/MF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk
mikrofis, tahun registrasi 2009 01/PN/VCD/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, bentuk VCD,
tahun registrasi 2009 Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa secara umum nomor registrasi (nomor induk) berbeda berdasarkan jenis bahan pustakanya. Tetapi jika dilihat lebih teliti ternyata tidak berbeda nyata. Selain itu penggunaan nomor yang digunakan juga beragam, yaitu ada yang menuliskan angka dengan “1” ada juga menuliskan “01” dan “001”, seharusnya diseragamkan agar lebih rapi. Begitu juga dengan penulisan tahun, ada yang ditulis lengkap, tetapi ada juga yang disingkat seperti pada penggunaan nomor induk peta. Untuk bahan perpustaan serial, pencatatannya tidak menggunakan nomor registrasi tetapi menggunakan volume /edisi/no. sesuai yang tertulis pada bahan pustakanya. Registrasi bahan perpustakaan serial dilakukan pada kardek. Nomor registrasi merupakan bagian dari buku induk yang memiliki peranan penting yang memudahkan untuk mengetahui inventarisasi bahan perpustakaan yang ada. Pemberian nomor induk di Bidang Akuisisi, Perpustakaan Nasional RI yang dilakukan saat ini baru bisa memberikan informasi : 1. Tentang penempatan bahan perpustakaan, apakah di layanan tertutup (biasa disebut layanan PNRI yang bertempat di Jl. Salemba Raya No. 28 A, Jakarta Pusat) ataukah di layanan terbuka (biasa disebut LT yaitu layanan yang bertempat di Jl. Medan Merdeka Selatan No.11). 2. Untuk bahan perpustakaan audiovisual dan PETA bisa digunakan untuk mengetahui jenis bahan perpustakaannya, sedangkan pada bahan perpustakaan yang lain tidak menunjukkan jenis bahan perpustakaannya.
4
Saat ini informasi yang bisa diperoleh dari nomor registrasi masih sedikit seperti yang disebutkan di atas. Padahal nomor registrasi ini bisa dibuat sesuai kebutuhan yang diinginkan. Nomor registrasi bisa memenuhi kebutuhan informasi dan statistik, yaitu dengan dibuat lebih informatif dan mudah dalam pengolahan statistik. 1. Informatif artinya nomor registrasi yang diberikan meskipun ringkas tetapi bisa memberikan informasi yang lebih lengkap. 2. Kemudahan data statistik artinya informasi yang diperoleh dari nomor registrasi yang diberikan menunjang kemudahan dalam pengelompokan data statistik dan akan bermanfaat dalam penyebaran informasi tentang bahan perpustakaan yang ada. Informasi yang harusnya bisa diperoleh dari penulisan nomor registrasi di Perpustakaan Nasional RI , meliputi : 1. Letak layanan koleksi. Saat ini pembedaannya menggunakan kode PN untuk layanan di Perpustakaan Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat. Sedangkan untuk layanan di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 menggunakan kode LT. Penggunaan kode ini sebenarnya bisa menimbulkan salah tafsir, karena PN dianggap mewakili koleksi Perpustakaan Nasional (disingkat PN), LT merupakan koleksi Layanan Terbuka (disingkat LT). Penggunaan singkatan PN untuk koleksi Salemba yang berarti Perpustakaan Nasional, bisa diartikan seolah-olah yang merupakan koleksi Perpustakaan Nasional hanya yang berada di Salemba, padahal koleksi di Medan Merdeka Selatan juga milik Perpustakaan Nasional. Begitu juga penggunaan singkatan LT yang diartikan Layanan Terbuka untuk koleksi Medan Merdeka Selatan, singkatan LT dalam bidang perpustakaan bisa juga diartikan Layanan Tertutup. Oleh karena itu sepertinya perlu dibuatkan kode baru untuk kedua layanan yang ada di Perpustakaan Nasional RI. 2. Jenis bahan perpustakaan. Saat ini dari penggunaan nomor registrasi yang digunakan yang bisa memberikan informasi jenis bahan perpustakaan baru pada koleksi peta dan audiovisual, sedangkan untuk yang lain belum. 3. Sumber terbitan yaitu dalam negeri atau luar negeri. Di Perpustakaan Nasional RI dibutuhkan informasi mengenai suatu karya apakah berasal dari penerbit dalam negeri atau luar negeri. Jika kode informasi itu bisa dicantumkan dalam nomor registrasi akan lebih memudahkan. Saat ini untuk bahan pustaka, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri kode registrasinya belum ada pembedaan, sehingga sulit 5
untuk membedakannya. Untuk bahan perpustakaan monograf karena antara dalam negeri dan luar negeri dibedakan kelompok kerja, datanya masih bisa diambil dari masing-masing kelompok. Sedangkan bahan perpustakaan audiovisual dan peta dikerjakan dalam satu kelompok kerjanya masing-masing, sehingga jika tidak ada pemisahan dari nomor registrasinya. Selain itu juga, saat ini nomor urut registrasi yang digunakan antara koleksi dalam negeri dan luar negeri pada bahan perpustakaan audiovisual dan peta masih dijadikan satu, belum dipisahkan antara urutan nomor urut registrasi dalam negeri dan luar negeri. Jika tidak dibedakan kode registrasinya dan urutan nomor registrasinya akan menyulitkan dalam statistik dalam pendataan suatu koleksi bersumber dari dalam negeri atau luar negeri. 4. Informasi GMD (General Material Designation) untuk bahan perpustakaan non buku yang terdiri dari rekaman suara, rekaman video, bahan kartografi, sumber elektronik, dan lain-lain. Pemberian kode GMD ini penting untuk bahan perpustakaan bukan buku yaitu peta dan audiovisual. Saat ini untuk bahan perpustakaan peta sudah ada kodenya peta yang secara informasi memberikan penjelasan bahwa GMD nya adalah kartografi. Sedangkan untuk bahan perpustakaan audiovisual belum ada kode untuk membedakan GMD, padahal untuk satu bahan perpustakaan bisa digunakan untuk menyimpan lebih dari satu GMD, misalnya DVD bisa berisi rekaman suara atau rekaman video. Jika tidak dilakukan pembedaan ini akan menyulitkan dalam memberi keterangan pada pembuatan Accecion list (daftar judul tambahan) yang harus mencamtumkan GMD. 5. Sumber pengadaan koleksi. Koleksi yang dilayankan diperpustakaan biasanya bersumber dari pembelian,hadiah, hibah dan tukar menukar. Di Bidang Akuisisi koleksinya diperoleh melalui pembelian, hadiah dan dari hasil produksi sendiri melalui kegiatan alih media oleh Pusat Presevasi dan Konservasi Bahan Pustaka. Saat ini keterangan sumber pengadaan dibuatkan kolom tersendiri dalam buku induk dan juga ditampilkan dalam label besar yang ditempel atau ditulis di bahan perpustakaan pada kolom keterangan. Pemberian nomor urutnya digabung antara yang bersumber dari pembelian dengan hadiah. Tidak adanya pemisahan nomor urut ini menyebabkan kesulitan untuk mengetahui informasi jumlah bahan perpustakaan hasil pengadaan dari pembelian dan hadiah. Usulan alternatif penulisan nomor registrasi untuk memenuhi kebutuhan informasi dan statistik bahan perpustakaan yang ada di Perpustakaan Nasional RI : 6
1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi letak layanan, penggunaan kode PN berarti Perpustakaan Nasional dan LT berarti layanan terbuka. Penggunaan kode PN sepertinya kurang tepat kalau diartikan Perpustakaan Nasional, karena pada dasarnya yang ada di layanan tertutup Salemba dan layanan terbuka Merdeka Selatan merupakan koleksi Perpustakaan Nasional RI, jadi kalau hanya koleksi Salemba yang masuk kode PN (Perpustakaan Nasional) sepertinya kurang relevan, maka sebaiknya diganti. Sama halnya dengan LT yang diartikan sebagai layanan terbuka, padahal bisa saja LT juga merupakan singkatan dari layanan tertutup. Untuk penggantian kode ini mungkin bisa menggunakan alternatif sebagai berikut : LS : Layanan Salemba LM : Layanan Merdeka Selatan Dengan pembedaan yang jelas, kode yang diberikan akan lebih informatif dan tidak menimbulkan salah tafsir. Selain itu tentunya memudahkan dalam kebutuhan statistik untuk mengetahui jumlah koleksi di masing-masing tempat. 2. Untuk kebutuhan informasi jenis bahan perpustakaan, sebaiknya digunakan pada semua jenis bahan perpustakaan yang ada, sehingga informasi jenis bahan perpustakaan akan mudah diketahui dari nomor registrasinya. Selain itu juga memudahkan untuk mengetahui jumlah masing-masing jenis bahan perpustakaan. Alternatif kode yang bisa digunakan untuk membedakan jenis bahan perpustakaan, misalnya : CD
: CD
CD-Rom
: CDR
DVD
: DVD
Kaset
:K
Kaset Video
: KV
Monograf
:M
MikrofilM
: MM
MikrofiS
: MS
Peta
:P 7
VCD
: VCD
3. Untuk kebutuhan informasi sumber terbitan dalam negeri atau luar negeri, perlu ditambahkan kode untuk membedakan antara terbitan dalam negeri dan luar negeri. Jadi dengan membaca nomor registrasi bisa diketahui suatu karya termasuk kategori terbitan dalam negeri atau luar negeri. Selain itu bisa memudahkan untuk mendapatkan data statistik tentang koleksi dalam negeri dan luar negeri setiap tahunnya. Alternatif kode yang bisa digunakan, misalnya : DN
: Dalam Negeri
LN
: Luar Negeri
4. Informasi GMD (General Material Designation), untuk bahan perpustakaan bukan buku penting dicantumkan, sehingga mudah diketahui apakah suatu karya termasuk rekaman suara, rekaman video, sumber elektronik atau yang lainnya. Selain itu secara statistik akan mudah didata berapa jumlah koleksi menurut masing-masing GMD. Alternatif kode yang bisa digunakan untuk menunjukkan jenis GMD, misalnya : Rekaman suara
: RS
Rekaman video
: RV
Sumber elektronik
: SE
Rekaman film
: RF
Kartografi
: KR
5. Sumber pengadaan. Untuk lebih mudah mengetahui jumlah bahan perpustakaan pada masing-masing sumber pengadaan, sebaiknya nomor urutannya dipisahkan. Sehingga dari buku induk bisa dilihat secara langsung berapa jumlah pengadaan pembelian maupun hadiah.
8
Berdasarkan penjelasan tersebut, kode registrasi yang bisa dijadikan alternatif di Bidang Akuisisi untuk memenuhi kebutuhan informasi dan statistic adalah sebagai berikut : LAYANAN
Tertutup
MONOGRAFI
MONOGRAFI
DALAM
LUAR
NEGERI
NEGERI
1/LS/M-DN/2009
PETA
AUDIOVISUAL
1/LS/M-
1/LS/PETA-
1/LS/C-DN/RS/2009
LN/2009
DN/KR/2009
atau1/LS/C-LN/RS/2009
Perpusnas
1/LS/C-DN/SE/2009
Salemba
1/LS/C-LN/SE/2009 1/LS/PETA-
1/LS/D-DN/RS/2009
LN/KR/2009
1/LS/D-LN/RS/2009 1/LS/D-DN/RV/2009
atau
atau
atau
1/LS/D-LN/RV/2009 1/LS/K-DN/RS/2009
atau
1/LS/K-LN/RS/2009 1/LS/KV-DN/RV/2009 atau1/LS/KV-LN/RV/2009 1/LS/MM-DN/RF/2009 atau1/LS/MM-LN/RF/2009 1/LS/MS-DN/BG/2009 atau 1/LS/MS-DN/BG/2009 1/LS/V-DN/RV/2009
atau
1/LS/V-LN/RV/2009 Terbuka
1/LM/M-
1/LM/M-
DN/2009
LN/2009
--
1/LM/C-DN/RS/2009 atau1/LM/C-LN/RS/2009
Perpusnas
1/LM/C-DN/SE/2009
Medan
1/LM/C-LN/SE/2009
atau
Merdeka Selatan 1/LM/D-DN/RS/2009
atau
1/LM/D-LN/RS/2009 1/LM/D-DN/RV/2009
atau
1/LM/D-LN/RV/2009 1/LM/K-DN/RS/2009
atau
1/LM/K-LN/RS/2009 1/LM/KV-DN/RV/2009 atau1/LM/KV-LN/RV/2009 1/LM/MM-DN/RF/2009
9
atau1/LM/MM-LN/RF/2009 1/LM/MS-DN/BG/2009 atau 1/LM/MS-DN/BG/2009 1/LM/V-DN/RV/2009
atau
1/LM/V-LN/RV/2009
Keterangan : Monografi dalam negeri : 1/LS/M-DN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba,monograf dalam negeri,
diregistrasi tahun 2009 1/LM/M-DN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, monograf
luar negeri, diregistrasi tahun 2009 Monografi luar negeri : 1/LS/M-LN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, monograf luar negeri,
diregistrasi tahun 2009 1/LM/M-LN/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Medan Merdeka Selatan, diregistrasi
tahun 2009 Peta
:
1/LS/PETA-DN/KR/2009
: nomor urut 1, koleksi Peta layanan Salemba, peta dalam
negeri, bahan kartografi, diregistrasi tahun 2009 1/LS/PETA-LN/KR/2009
: nomor urut 1, koleksi Peta layanan Salemba, peta luar negeri,
bahan kartografi, diregistrasi tahun 2009 Audiovisual 1/LS/C-DN/RS/2009
: : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk CD, terbitan
dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LS/C-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk CD, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun terbit 2009
10
1/LS/C-DN/SE/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba , bentuk CD, terbitan dalam negeri, sumber elektronik, tahun registrasi 2009 1/LS/C-LN/SE/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba , bentuk CD, terbitan luar negeri, sumber elektronik, tahun registrasi 2009 1/LS/D-DN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk DVD, terbitan dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LS/D-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk DVD, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LS/D-DN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk DVD, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LS/D-LN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk DVD, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LS/K-DN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset, terbitan dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LS/K-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LS/KV-DN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset video,
terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LS/KV-LN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk kaset video,
terbitan luar negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LS/MM-DN/RF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofilm,
terbitan dalam negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LS/MM-LN/RF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofilm,
terbitan luar negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LS/MS-DN/BG/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofis,
terbitan dalam negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009
11
1/LS/MS-DN/BG/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk mikrofis,
terbitan luar negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LS/V-DN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk VCD, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LS/V-LN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Salemba, bentuk VCD, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 Layanan Terbuka : 1/LM/C-DN/RS/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk CD,
terbitan dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LM/C-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk CD, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun terbit 2009 1/LM/C-DN/SE/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan , bentuk CD, terbitan dalam negeri, sumber elektronik, tahun registrasi 2009 1/LM/C-LN/SE/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan , bentuk CD, terbitan luar negeri, sumber elektronik, tahun registrasi 2009 1/LM/D-DN/RS/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk DVD,
terbitan dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LM/D-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk DVD, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LM/D-DN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk DVD,
terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LM/D-LN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk DVD, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LM/K-DN/RS/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk kaset,
terbitan dalam negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 1/LM/K-LN/RS/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk kaset, terbitan luar negeri, rekaman suara, tahun registrasi 2009 12
1/LM/KV-DN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk kaset
video, terbitan dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LM/KV-LN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk kaset
video, terbitan luar negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LM/MM-DN/RF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk
mikrofilm, terbitan dalam negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LM/MM-LN/RF/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk
mikrofilm, terbitan luar negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LM/MS-DN/BG/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk
mikrofis, terbitan dalam negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LM/MS-DN/BG/2009
: nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk
mikrofis, terbitan luar negeri, rekaman film, tahun registrasi 2009 1/LM/V-DN/RV/2009
: nomor urut 1, koleksi Merdeka Selatan, bentuk VCD, terbitan
dalam negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 1/LM/V-LN/RV/2009 : nomor urut 1, koleksi layanan Merdeka Selatan, bentuk VCD, terbitan luar negeri, rekaman video, tahun registrasi 2009 Penggunaan nomor induk seperti usulan tersebut di atas akan mampu memberikan beberapa informasi sekaligus seperti telah disebutkan sebelumnya, yaitu : 1.
Nomor urut bahan perpustakaan, dibuat penulisannya sesuai digit angka yang digunakan. Jadi harus seragam pada semua jenis bahan perpustakaan
2.
Tempat koleksi bahan perpustakaan dilayankan, yaitu apakah di layanan tertutup Salemba ataukah di layanan terbuka Merdeka Selatan. Penggunaan kode tempat ini juga dibuat sederhana sehingga bisa memudahkan dalam mengingat, menghafal dan menuliskan.
3.
Bentuk bahan perpustakaan, apakah berupa monografi, kartografi, audiovisual dan lainnya
4.
Sumber bahan perpustakaan dari dalam negeri atau luar negeri
5.
GMD (General Material Designation) bahan perpustakaan non-book
6.
Tahun bahan perpustakaan di registrasi 13
3.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Penggunaan kode nomor induk untuk keperluan bahan perpustakaan seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang ingin di dapatkan, sehingga memudahkan dalam pencarian informasi dan pembuatan data statistik. 2. Kode nomor induk yang digunakan harus konsisten pada semua jenis bahan perpustakaan, sehingga memudahkan untuk memahami dan mendapatkan informasi. Saran Penggunaan kode nomor induk di Perpustakaan Nasional RI sudah waktunya dikaji ulang untuk mendapatkan penulisan yang tepat dan sesuai kebutuhan informasi.
14