RANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENGELOLAAN BAHAN PERPUSTAKAAN LANGKA FORMAT DIGITAL DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 1) (Designing the Database System for Management of Rare Library Materials in Digital Format at National Library of Indonesia) Alfa Husna 2) Badollahi Mustafa 3) Endang Purnama Giri 4) Abstrak Digitalisasi bahan pustaka langka di Perpustakaan Nasional Indonesia telah dilakukan sejak tahun 2001. Hasil digitalisasi dilaporkan dalam bentuk spreadsheet. Karena hasil digitalisasi dilaporkan dalam bentuk spreadsheet sehingga data tidak terintegrasi , tidak dapat diakses dengan mudah , dan bisa berlebihan. Akibatnya , data yang akurat tidak dapat diperoleh. Mengantisipasi kondisi ini , kita memerlukan sistem baru untuk meningkatkan yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem database yang mengelola bahan pustaka langka dalam format digital di Divisi Transformasi Digital Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sistem yang digunakan untuk merancang adalah Pengembangan Sistem Life Cycle ( SDLC ), SDLC memiliki enam langkah , tetapi hanya empat langkah pertama yang digunakan dalam desain ini : studi kemungkinan pengembangannya, investigasi sistem, analisis sistem, dan desain sistem. Penelitian ini menghasilkan lima meja yang terhubung satu sama lain dan satu meja pengguna. Lima tabel tabel dari koleksi tercetak , daftar koleksi nonprinted , tabel CD, meja Map , dan tabel Photograph tersebut . Tabel dari koleksi tercetak yang terdiri dari Anggaran Binding Magazine, Buku Langka, Majalah Langka, dan Manuskrip Kuno. Tabel koleksi nonprinted adalah Audio dan Audiovisual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem baru dapat diimplementasikan segera. Kata kunci : Digitalisasi , Perpustakaan Langka Bahan , Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Abstract Digitization of the rare library materials at the National Library of Indonesia has been done since 2001. The result of the digitization is reported in a spreadsheet form. Since the result of the digitization is reported in a spreadsheet form, the data is not integrated, can not be accessed easily, and could be redundant. As a consequence, an accurate data may not be obtained. Anticipating this condition, we need a new system to improve the old one. This research was conducted to design a database system that manage the rare library materials in a digital format at the Division of the Digital Transformation, National Library of Indonesia. The system used to design was the System Development Life Cycle (SDLC). The SDLC has six steps, but only the first four steps were used in this design: feasibilty study, systems investigation, systems analysis, and systems design. This research generated five tables which were connected each other and one table of the user. The five tables are table of the printed collection, table of the nonprinted collection, table of the CD, table of the Map, and table of the Photograph. The table of the printed collection was consisting of the Article of Binding Magazine, the Rare Book, the Rare Magazine, and the Ancient Manuscript. The table of nonprinted collecton was the Audio and the Audiovisual. The result of the research suggested that the new system can be implemented soon. Keywords: Digitization, Rare Library Materials, National Library of Indonesia, Systems Design, Database, SDLC
1) 2) 3) 4)
Bagian dari tesis Alumni Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan IPB Ketua Komisi Pembimbing IPB Anggota Komisi Pembimbing IPB
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
165
PENDAHULUAN Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Untuk pengelolaan tersebut perlu adanya penerapan teknologi informasi. Penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan mutakhir adalah dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi pada data digital dan media jaringan komputer (internet). Untuk menjembatani hal tersebut, perlu dilakukan alih media ke bentuk digital. Kegiatan alih media digital di Perpustakaan Nasional RI dirintis sejak berdirinya Bidang Transformasi Digital tahun 2001. Dalam melaksanakan kegiatan alih media digital terdapat kendala yang ditemui yaitu pada saat pengelolaan hasil alih media digital. Berdasarkan observasi dan pengamatan selama ini yang terjadi adalah belum didatanya bahan koleksi yang telah dialihmedia dalam basis data. Pendataan hanya dilakukan oleh koordinator masing-masing kegiatan dalam bentuk dokumen spreadsheet sehingga tidak adanya keterpaduan data. Hal ini dapat berakibat adanya kemungkinan redundansi data, keakuratan data belum optimal, dan adanya kesulitan dalam sharing data. Untuk itu perlu adanya suatu basis data untuk pengelolaan hasil alih media digital. Kelebihan yang diperoleh dengan diterapkannya basis data adalah (Fathansyah, 2007): 1. Dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data. 2. Dapat menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika kita menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spreadsheet atau dokumen teks biasa). 166
3. Pemeliharaan yang seragam dan konsisten membuat data dapat dishare untuk berbagai macam program aplikasi. 4. Efisiensi dan optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan, tapi kemandirian data tetap terjaga. 5. Keakuratan dalam pemasukan dan penyimpanan data. 6. Keamanan (security) dapat diterapkan dengan menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya. Selain itu Mannino (2007) menyebutkan bahwa basis data itu interrelated artinya saling berhubungan berarti bahwa data yang disimpan sebagai unit yang terpisah dapat dikoneksikan satu sama lain sesuai hubungan (relationship) yang ada. Hal senada dikatakan Fathansyah (2007) bahwa sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya dalam beberapa aplikasi yang beragam di dalam organisasi. Perangkat lunak yang dipergunakan untuk mengolah basis data yang memelihara integrasi logis antar file baik langsung maupun tidak disebut Database Management System (Mannino, 2007). Database Management System (DBMS) merupakan software yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian data secara bersama, keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya (Fathansyah, 2007). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kekurangan yang ada dalam sistem berjalan yaitu data yang disimpan tidak dapat dengan cepat ditelusur kembali, data tidak dapat dishare untuk berbagai macam program aplikasi, belum adanya relationship diantara data yang ada, dan kemungkinan terjadi redundansi data dapat diantisipasi di kemudian hari. Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem basis data untuk pengelolaan bahan perpustakaan langka format digital pada Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem basis data yang efisien untuk pengelolaan bahan perpustakaan VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
langka format digital pada Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI. Selain itu tujuan jangka panjang untuk persiapan layanan jasa perpustakaan. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian hingga penulisan tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2010 sampai dengan awal Januari 2011. Penelitian ini dilaksanakan di Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI, Jalan Salemba Raya No. 28 A, Jakarta Pusat. 2. Alat Bantu Penelitian Alat bantu dalam penelitian ini antara lain komputer standalone untuk penulisan tugas akhir ini, internet untuk mencari informasi, wawancara untuk menggali informasi dari calon pengguna sistem dan kuesioner untuk penetapan entitas dan atribut dalam rancangan sistem basis data ini. 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) (Gambar 1) yang terdiri dari feasibility study, systems investigation, systems analysis, systems design, implementation, dan yang terakhir adalah review dan maintenance (Avison and Fitsgerald, 2006). Penelitian ini dibatasi sampai pada tahapan ke-empat; tahapan desain sistem sesuai dengan tema penelitian ini yaitu membahas tentang rancangan sistem. Sehingga tahapan dalam penelitian ini meliputi analisis studi kelayakan, investigasi sistem, analisis sistem, dan terakhir desain sistem.
1
FEASIBILITY STUDY
6 REVIEW &
4. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian (Gambar 2) ini diawali dengan analisis studi kelayakan yang terdiri dari kelayakan teknologi, ekonomi, hukum, dan waktu. Tahapan selanjutnya adalah investigasi sistem dengan pengumpulan data. Setelah itu dilakukan analisis sistem yang terdiri dari survei sistem, analisis kebutuhan informasi, dan analisis kebutuhan sistem. Tahapan berikutnya yaitu desain sistem untuk rancangan sistem basis data pengelolaan bahan perpustakaan langka format digital yang meliputi identifikasi flowchart sistem berjalan, pembuatan flowchart sistem diusulkan, data flow diagram, flowchart sistem, entity relationship diagram (ERD), penetapan software dan hardware, dan desain antarmuka. Langkah terakhir dalam tahapan penelitian ini yaitu penyusunan laporan tugas akhir.
Mulai Analisis Studi Kelayakan - Teknologi - Ekonomi - Hukum - Waktu Investigasi Sistem - Pengumpulan data Analisis Sistem - Survei sistem - Analisis kebutuhan informasi - Analisis kebutuhan sistem
2
SYSTEM INVESTIGATION
MAINTENANCE
5 IMPLEMENTATION
3 SYSTEMS ANALYSIS
4 SYSTEMS DESIGN
Gambar 1 Tahapan SDLC menurut Avison & Fitsgerald. VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
Desain Sistem - Identifikasi flowchart existing system (sistem berjalan) - Pembuatan flowchart new system (sistem diusulkan ) - Data flow diagram - Flowchart sistem - Entity Relationship Diagram (ERD) - Penetapan hardware dan software - Desain antarmuka 167
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Desain Sistem - Identifikasi flowchart existing system (sistem berjalan) - Pembuatan flowchart new system (sistem diusulkan ) - Data flow diagram - Flowchart sistem - Entity Relationship Diagram (ERD) - Penetapan hardware dan software - Desain antarmuka
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Selesai Gambar 2 Tahapan Penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Studi Kelayakan Penelitian ini diawali dengan analisis studi kelayakan yang merupakan suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Faktor-faktor utama tersebut meliputi kelayakan teknologi, kelayakan ekonomi, kelayakan hukum, dan kelayakan waktu. Kelayakan teknologi dilihat dari spesifikasi kebutuhan minimum hardware (setara dengan Intel Pentium 4 dan memory 256 MB) dan kebutuhan software (Windows ME/ 2000/ XP/ Vista/ 7 dan Office 2000/ lebih tinggi), sistem ini dinilai praktis dan mudah dalam pengaplikasiannya. Tenaga teknis yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut juga tidak sulit dan dapat dioperasikan oleh staf Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI yang telah terbiasa mengoperasikan dalam sistem Windows, terutama Windows XP, Vista, dan 7 yang saat ini digunakan di bidang ini. Untuk Office, bidang ini menggunakan Office 2003 dan 2007. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan biaya dan manfaat. Biaya terdiri dari biaya pengembangan sistem yang bersifat satu kali, yaitu: biaya pengadaan perangkat keras, persiapan operasi, dan biaya proyek pengembangan sistem. Selain itu biaya pengoperasian sistem yang berulang selama sistem berfungsi, yaitu: biaya tetap dan biaya variabel (tidak tetap). Manfaat/ keuntungan digolongkan menjadi dua: keuntungan berwujud dan tidak berwujud. Keuntungan berwujud dalam sistem ini yaitu dapat mengurangi dalam kesalahan proses pencetakan laporan, jumlah bahan 168
perpustakaan yang akan dialihmedia meningkat karena dengan adanya sistem informasi ini alur kerja dalam penulisan laporan yang sebelumnya dilaporkan secara manual ke koordinator, menjadi input metadata data koleksi hasil alih media dan sistem yang memverifikasinya. Keuntungan tidak berwujud dalam sistem ini yaitu lebih memudahkan dalam fungsi kontrol manajemen, sebagai sarana akuntabilitas dari salah satu tugas Perpustakaan Nasional RI khususnya Bidang Transformasi Digital, serta membantu persiapan untuk layanan jasa perpustakaan. Kelayakan hukum ditinjau baik dari hukum yang ditetapkan pemerintah maupun yang ditetapkan dari peraturan organisasi. Proyek sistem yang akan dikembangkan ini tidak melanggar hukum yang berlaku karena Bidang Transformasi Digital menggunakan software Windows ME/ 2000/ XP/ Vista/ 7 dan Office 2000/ lebih tinggi yang resmi sesuai dengan perijinan yang ada. Selain itu sistem ini juga layak secara hukum dari sisi operasional artinya sesuai dengan tugas dan fungsi Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI yang salah satunya pemeliharaan dan penyimpanan master informasi digital. Pengembangan sistem informasi yang akan dijalankan di Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI ini direncanakan selesai dalam waktu maksimal lima bulan dihitung setelah rancangan desain selesai dilakukan dan diserahkan kepada pihak pengembang. Pertimbangan waktu ini dengan alasan bahwa sistem dapat selesai dalam tahun anggaran berjalan. 2. Investigasi Sistem Investigasi sistem dilakukan terhadap calon pengguna sistem yaitu Bidang Transformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, laporan tentang hasil alih media digital berbentuk dokumen yang formatnya berbeda-beda, yaitu .doc (word) dan .xls (excel). Jadi, laporan tersebut berbentuk dokumen spreadsheet biasa sehingga jika ingin menelusur kembali (retrieval) masih sulit dan kemungkinan duplikasi data dapat terjadi. Dengan demikian diperlukan suatu sistem untuk menyempurnakan sistem berjalan, yaitu dengan sistem basis data. Agar kebutuhan informasi sesuai dengan yang diperlukan maka dilakukan wawancara VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
terhadap Kepala Bidang Transformasi Digital dan pengisian kuesioner oleh staf Bidang Transformasi Digital. 3. Analisis Sistem Survei Sistem Hasil survei dengan wawancara terhadap Kepala Bidang Transformasi Digital, dapat dikatakan bahwa masalah yang dihadapi dengan sistem yang selama ini berjalan, yaitu dengan laporan yang masih berbentuk dokumen biasa, kemungkinan dapat terjadinya duplikasi judul terhadap bahan perpustakaan yang telah dialihmediakan serta informasi terhadap hasil alih media belum dengan cepat dapat ditelusur kembali. Dengan demikian bidang ini memang perlu adanya sistem basis data yang memuat informasi terhadap hasil yang telah dialihmediakan. Selain itu bahwa bahan perpustakaan langka yang dialihmediakan yaitu Artikel Majalah Terjilid, Majalah Langka, Buku langka, Naskah Kuno, Peta, Foto, Audio, dan Audio Visual. Bahan perpustakaan tersebut memiliki metadatanya masingmasing yang akan dijadikan atribut dalam sistem basis data nantinya. Metadata yang diajukan disetujui oleh Kepala Bidang Tranformasi Digital dan metadata ini diajukan ke staf Bidang Tranformasi Digital, Perpustakaan Nasional RI dalam bentuk kuesioner yang diajukan dalam rangka penetapan entitas dan atribut untuk sistem basis data yang akan dirancang. Selain wawancara terhadap pengambil kebijakan dalam hal ini Kepala Bidang Transformasi Digital, survei dilakukan terhadap staf Bidang Transformasi Digital. Dari hasil kuesioner yang berisi tentang penetapan entitas dan atribut rancangan sistem basis data untuk pengelolaan bahan perpustakaan langka format digital didapat hasil bahwa 100% responden menyatakan persetujuannya dengan usulan atribut dari tiap-tiap entitas dan tidak ada usulan maupun saran. Analisis Kebutuhan Informasi Analisis kebutuhan informasi ini menggunakan kerangka kerja PIECES (Whitten, 2007) (Tabel 1): Tabel 1 Kerangka kerja PIECES Kerangka PIECES (Whitten, 2007)
Sistem Lama
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
Sistem Baru
Waktu relatif lebih singkat karena Waktu lebih lama format laporan sama Performance karena format laporan sehingga tidak perlu (Kinerja) yang berbeda. membuat format baru jika ingin membuat laporan. Informasi yang Informasi disajikan disajikan dalam tabel, dengan beberapa Information tidak secepat dan fasilitas sehingga (Informasi) seakurat sistem yang lebih cepat dan akan diajukan. akurat. Biaya relatif rendah Biaya dikeluarkan Economic karena kesalahan lebih tinggi karena (Ekonomi) pencetakan laporan sering kesalahan cetak. dapat diminimalkan. Pengendalian dengan Control File dapat diakses oleh membatasi hak user (Pengendalian) siapa saja. dan password. Banyak menghabiskan Lebih hemat waktu karena pemasukan Efficiency waktu untuk data yang sama (Efisiensi) menginputkan data yang sama. dapat dihindari. Tingkat kepuasan Pelayanan belum lebih karena sajian memuaskan karena sajian informasi tidak informasi yang Services konsisten sehingga konsisten sehingga (Pelayanan) proses pengolahan lambat dalam proses data lebih cepat. pengolahan data.
Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan analisis di lapangan, diperlukan pengembangan sistem untuk memperbaiki sistem yang lama dengan pertimbangan sebagai berikut: - Adanya permasalahan yang timbul pada sistem yang lama yakni adanya duplikasi dalam mengalihmediakan bahan perpustakaan oleh karena diolah secara manual. - Analisis data untuk menghasilkan informasi hanya dilakukan setahun sekali. - Informasi yang dihasilkan hanya berupa rekapan data dan analisis yang sangat sederhana yakni hanya melakukan penghitungan secara manual. - Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat. 4. Desain Sistem Desain sistem dimulai dengan mengetahui alur kerja sistem berjalan yang intinya setelah selesai proses alih media, dibuat laporan yang diverifikasi secara manual. Dalam sistem diusulkan tahapan tersebut menjadi input metadata hasil alih media digital ke sistem basis data yang diverifikasi secara otomatis oleh sistem. Dengan demikian usulan sistem yang baru nantinya lebih cepat dan lebih akurat. 169
Data Flow Diagram Data flow diagram dibuat untuk melihat aliran data dan entitas yang terkait dengan pengembangan sistem. Entitas dalam sistem informasi ini adalah Artikel Majalah Terjilid, Majalah Langka, Buku langka, Naskah Kuno, Peta, Foto, Audio, dan Audio Visual. Entitas yang terkait adalah Staf Bidang Transformasi Digital. Data flow diagram level 0 (Gambar 3) dan data flow diagram level 1 (Gambar 4):
Flowchart Sistem Flowchart sistem ini (Gambar 5) dimulai dengan memasukkan data koleksi, selanjutnya data tersebut dikonfirmasi kesesuaiannya, jika konfirmasi sesuai maka termasuk Artikel Majalah Terjilid misalnya dan data disimpan dalam Manajemen Artikel Majalah Terjilid. Jika tidak sesuai maka data termasuk data koleksi yang lain, begitu seterusnya hingga sistem selesai di posisi stop.
Data koleksi Staf Bidang Transformasi Digital
Keyword
SIKLFD
Info koleksi
Gambar 3 Data flow diagram level 0 (Diagram Konteks) Sistem Informasi Koleksi Langka Format Digital (SIKLFD).
Gambar 3 Data flow diagram level 0 Sistem Informasi Koleksi Langka Format Digital (SIKLFD).
Gambar 5 Flowchart sistem. Hubungan Antar Tabel Diagram)
(Entity Relationship
Gambar 4 Data flow diagram level 1 SIKLFD.
Dalam sistem ini staf Bidang Transformasi Digital memasukkan data koleksi dari masing-masing entitas kemudian sistem memprosesnya. Setelah data masuk dan telah diverifikasi, staf dapat menelusur informasi kembali dengan memasukkan keyword dan sistem akan memprosesnya. Setelah penelusuran, diperoleh hasil penelusuran yang berupa info koleksi. 170
Gambar 6 Entity Relationship Diagram. VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
Hubungan antar tabel dalam Entity Relationship Diagram (Gambar 6) ini menunjukkan hubungan entitas dengan atribut sebagai data penunjang. Jumlah tabel yang dihasilkan sebanyak lima tabel yang saling terkait dan satu tabel user, jadi total tabel yang dihasilkan sebanyak enam tabel. Penetapan Hardware dan Software Untuk megaplikasikan basis data sistem informasi koleksi langka format digital ini membutuhkan software dan hardware. Kebutuhan minimum hardware: setara dengan Intel Pentium 4, memory (RAM) 256 MB, hardisk 20 GB, monitor 15 inch, dan CD ROM. Kebutuhan software: Windows ME/ 2000/ XP/ Vista/ 7 dan Office 2000/ lebih tinggi. Desain Antarmuka
Gambar 7 Desain Antarmuka.
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
Desain antarmuka ini (Gambar 7) menggunakan warna biru sebagai warna yang mendominasi untuk semua menu. Pemilihan tersebut didasarkan pada warna logo Perpustakaan Nasional RI yang berwarna biru dan putih sehingga tidak terlalu banyak pencampuran warna yang dapat cepat melelahkan mata. Pemilihan jenis huruf Arial memiliki alasan karena huruf jenis ini tidak berkaki sehingga sesuai untuk tampilan desktop selain itu Arial memiliki karakter kuat dan langsung terbaca dengan jelas huruf demi hurufnya. Warna biru adalah warna yang memiliki sifat tenang dan memberikan kesan kedalaman. Jadi, pengertian warna biru yang terdapat pada logo Perpustakaan Nasional RI ialah ketenangan berpikir, dan kedalaman ilmu pengetahuan yang dimiliki merupakan landasan pengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa (http://www.pnri.go.id). Dengan demikian, sejalan dengan makna tersebut maka nantinya sistem ketika sudah berjalan dapat dikerjakan dengan seksama, teliti, serta ketenangan dalam mengisi data-data yang diperlukan yang dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi. Juga mata tidak cepat lelah meski mengisi banyak data yang harus diisi karena warna biru yang ditawarkan memberikan kesan tenang. Maka sistem ini diharapkan menjadi landasan tujuan yang nantinya akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pengetahun dengan kemudahan akses. KESIMPULAN DAN SARAN Rancangan sistem basis data pengelolaan bahan perpustakaan langka format digital ini telah dibuat dengan nama Sistem Informasi Koleksi Langka Format Digital (SIKLFD). Sistem ini menghasilkan enam tabel, yaitu: satu tabel User yang berdiri sendiri dan lima tabel saling terkait, yaitu: tabel Koleksi Tercetak, tabel Koleksi Noncetak, tabel CD, tabel Peta, dan tabel Foto. Tabel Koleksi Tercetak terdiri dari Artikel Majalah Terjilid, Buku Langka, Majalah Langka, dan Naskah Kuno. Koleksi Noncetak terdiri dari Audio dan Audio Visual. Pada masing-masing jenis koleksi tersebut dalam Sistem Informasi Koleksi
171
Langka Format Digital terdapat empat fasilitas yang terdiri dari tambah data, telusur data, laporan, dan cetak. Menu tambah data berfungsi untuk memasukkan data-data koleksi yang sudah dialihmedia digital. Menu telusur data akan menampilkan data koleksi yang telah diinput ke dalam form tambah data. Menu laporan akan menampilkan laporan hasil tambah data yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Menu cetak berfungsi mencetak semua hasil tambah data berdasarkan pilihan yang diinginkan. Desain antarmuka dalam sistem ini menggunakan nuansa biru. Hal ini disesuaikan dengan warna logo Perpustakaan Nasional RI yang berwarna biru, memiliki makna sifat tenang dan memberikan kesan kedalaman sehingga dapat tenang berpikir, dan kedalaman ilmu pengetahuan yang menjadi landasan pengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Rancangan sistem basis data pengelolaan bahan perpustakaan langka format digital ini agar segera diimplementasikan sehingga bermanfaat. Sebelum implementasi diadakan pelatihan terlebih dahulu agar sistem dapat berjalan baik.
172
DAFTAR PUSTAKA Avison David & Fitsgerald Guy. 2006. Information Systems Development: Methodologies, Techniques & Tools. Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill Education (UK). Falsafah Logo Perpustakaan Nasional RI.
http://kelembagaan.pnri.go.id/about_us/the_logo/ idx_id.asp. [22 Desember 2010]
Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis data. Bandung: Informatika. Mannino Michael V. 2007. Database Design, Appilcation Development, and Administration. Third Edition. New York: McGraw-Hill/ Irwin. Whitten Jeffrey L & Bentley Lonnie D. 2007. Systems Analysis & Design for the Global Enterprise. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill/ Irwin.
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013