Drs. H. Anwar Saadl, MA Profil edisl kali ini menampilkan
pungutan di luar ketentuan tarif yang ditentukan. Sehingga,KUAyang
Kepala Sub-Direktorat
melayani dengan penuh integritas dapat diwujudkan. Seakansejarah
(Kasubdit)
Kepenghuluan, Anwar Saadi. Salah
ingin mengingatkan, tugas beratnya ini sesuai dengan apa yang
satu Eselon3 di lingkungan Dlrektorat
dirintisnya dulu, saat menjadi Kepala KUA. Karenanya, dia sangat
Urusan Agama Islam dan Pembinaan
mendukung PP No. 48 tersebut dan menjadi salah satu pegiat agar
Syariah(Diturais dan Binsyar)ini biasa
setoran nikah di luar KUA Kecamatandisetorkan langsung oleh calon
dipanggil "Pak Anwar". Perawakannya
pengantin ke bank.
tinggi-kurus, pembawaannya kalem,
Dukungannya tidak lain agar citra Penghulu terjaga baik dengan
dan dikenal murah senyum.
kejelasan mekanisme penvetoran dan penerimaan dana PNBPblaya
Dibesarkan dalam tradisi Betawi, pria
nikah dan rujuk, apalagi setelah dilengkapi dengan PMA No. 46 Tahun
kelahiran Ciledug, 03 Januari 1967 ini
2014, begitu ungkapnya. Penangkapan seorang Kepala KUA di Kediri
adalah anak ke-3 dari 7 (tujuh)
yang diduga melakukan gratifikasi, karena menerima biaya nikah di luar
bersaudara yang memiliki orang tua H. Saadih Semat dan Hj. Fatimah
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah (PPNo. 47 tahun 2004),
Sulaeman. Pak Anwar merupakan salah satu putra Betawi yang bisa
oleh KejaksaanNegeri Kediri menjelang akhir tahun 2013 lalu sangat
dibilang suksesdalam kariernya di birokrasi di KementerlanAgama.
menyentil perasaan Kasubdit ini. "Itu menjadi pelajaran berharga buat
Perjalanan hidupnya termasuk beruntung, tidak lama lulus kuliah dari
kita, dan menyadarkan kita bahwa apa yang kita lakukan berpengaruh
Fakultas Ushuluddin lAIN Jakarta tahun 1991, pak Anwar langsung
pada nasiborang lain", jelasnyadengan mata berkaca-kaca.
diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di KUA Kecamatan
Dalam
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan setahun berikutnya. Perjalanan
menindaklanjuti PP No. 48 Tahun 2014 di atas, nahkoda Subdit
rangka
"image
building"
Penghulu
ke depan
dan
studinva dimulai dari SekolahDasardekat rumah, kemudian Madrasah
Kepenghuluan ini mencanangkan beberapa langkah, antara lain: (1)
Tsanawiyah di Pesantren AI-Ma'mur Kreo, Ciledug, dan melanjutkan
Membuat standar norma layanan kepenghuluan; (2) Turut membidani
studinya ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN)28 Pondok Pinang,
lahirnya PMA No. 46 tahun 2014 sebagaitindak lanjut PPNo. 48 tahun
JakartaSelatan.
2014; (3) Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam tentang Petunjuk Teknis
Dunia kepenghuluan, bagi seorang bapak dari tiga orang anak dari
Pengelolaan PNBP; (4) Merancang rumusan standar biaya masuk
seorang isteri ini, bukanlah hal baru bahkan sudah menjadi bagian dari
lainnya; dan (5) Membuat SOPlayanan kepenghuluan. Inti darl aturan
karirnya. Sebelum ditarik ke Kemenag Pusat, dia pernah dipercaya
baru tentang tarif ini memberikan alokasi transport dan honorarium
sebagai Kepala KUA Tebet, Jakarta Selatan (2001) dan Kepala KUA
layanan bimbingan akad nikah di luar KUAKecamatan.Ini sejarah baru,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (2005), dan terakhir Kepala KUA
di mana penghulu akan mendapatkan penghasilan tambahan secara
Kalideres, Jakarta Barat (2006). Saat ditanya pengalamannya yang
sahdanterhindar dari gratifikasi, tegasnya.
paling berkesan selama menjadi Penghulu, menurut pengakuannya
Pria yang mengambil Magister di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Inl memllikl filosofl hldup, "bekerja baik itu hakikatnyauntuk kita,
yaitu saat memandu Akad Nikah Putera Presiden SBY,Agus Harimurti Yudhoyono,dan AnnisaPohanpadatanggal 08Juli 2005.
bukan untuk orang lain". Menurutnya, jika sudah melakukan yang
Menerima predikat sebagai "Kepala KUA Teladan Nasional Pertama"
terbaik dan benar secara aturan, tinggal tawakkal kepadaAllah. Untuk
pada tahun 2008 saat menjadi Kepala KUA Kallderes merupakan
para Penghulu,dia memberikan kiat suksesagar menjagaintegritasnya,
torehan prestasi yang sangat membanggakan dalam karimya. Karena
serta menjadikan pekerjaan sebagai ibadah dan jabatan sebagai
itulah dia ditarik oleh Dirjen Bimas Islam saat itu, Nasaruddin Umar,
amanah. Karenaitu, andai jadi peiabat, makajadilah pejabat yang bisa
untuk menempati pos di Subdit Kepenghuluan sebagai salah seorang
diteladani dan dibanggakan,ingatnya.
Kepala Seksi(Kasi).Seakantidak boleh jauh dari dunia kepenghuluan,
Kapasitasnyasebagaipejabat kepenghuluan tidak perlu diragukan lagi.
sebentar menjadi Kasubdit Kemasjidan (2011), kandidat doktor di
Oi samping perjalanan karitnya dari bawah sebagai penghulu,
tnstitut PTIQini kembali dipercaya menggawangi bidang kepenghuluan
pengalamannyajuga menguatkan hal itu. SebagaiKasubdit, PakAnwar
sebagaiKasubdit(2012).
pernah memberikan bimbingan teknis pencatatan nikah di Perwakilan
Belum genap 2 tahun menjabat sebagaiKasubdit Kepenghuluan,tugas
RIdi Malaysia,Mesir,juga se-Asiapasifik di Yordania.
berat langsung menderanya berbarengan dengan turunnya PP No. 48
Oalam kesempatan akhir wawancara
Tahun 2014 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)di lingkungan Kementerian Agama. PPini mengatur pencatatan
ruangannya, dia merasakan bahwa yang paling berpengaruh dalam
nikah di luar kantor atau di luar jam kerja yangdikenai biaya Rp.600 ribu
mendidiknya hingga dewasa, tilainya. Diakuinya, ibunyalah yang selalu
per-peristiwa. Yangmenarik terungkap dari hasil wawancara dengan
mengingatkan untuk shalat berjamaah di masjid dan bergegas
bersama bimasislam
di
hidupnya sampai detik ini adalah ibunya. Beliaulah yang betul-betul
bimasislam, ternyata faktor utama penilaiannya menjadi "Kepala KUA
mengumandangkan adzan bila belum terdengar adzan. Bahkan, andai
Teladan Nasional Pertama" saat menjadi Kepala KUA Kalideres adalah karena kebijakannya menerapkan pembayaran nikah Rp. 30 ribu via
tidak bergegas bisa dlpukul oleh beliau, ujarnya penuh kesan. "Kamu
bank ke Rekening Bendahara Penerimaan (Pemerintah). Dengan
sangibu yangselaluterngiang dl telinganya. (edijun//oto:bimasislom)
tidak akan jadi orang kalau tidak shalat di masjid", begitulah nasehat
membavar nikah langsung ke bank akan meminimalisir terjadinya
bimasislam.kemenag.go.id
Dirjen: Perkuat
Image Building
dengan
Kinerja dan Pencapaian
Terbaik!
masyarakat Islam. Ia mengambil falsafah dari sebuah hadis, bahwa hendaklah keburukan yang pernah diperbuat diikuti dengan kebaikan sehingga dapat menutupi keburukan dimaksud. Dengan demikian, image building berorientasi pada perbaikan organisasi, baik dari aspek profesionalisme, akuntabilitas,dan transparansi.
"Kebutuhannya bukan l1anya masyarakat dapai mengakses data dan informasi tersebut, akan tetapi feedback ke dalam, mereformasi mental dan program menuju arah yang lebih.baik. Saya kira ini makna dari spirit perbaikan citra," tegasnya.
Jakarta, bimasislam - Informasi dan data keagamaan saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selain sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan dan program kerja, informasi dan data keagamaan menjadi rujukan masyarakat dalam pengembangan program maupun lainnya. Untuk itulah, informasi dan data keagamaan harus benar-benar akurat, valid dan aktual. Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Machasin, MA saat membuka kegiatan peningkatan kualitas pengeJola website di Hotel Mercure Ancol, Kamis (6/9). Kegiatan ini merupakan program rutin Ditjen Bimas Islam dalam rangka memperkuat image building dan kemitraan strategis pembinaan masyarakat Islam. Sebanyak SOpeserta hadir, mereka berasal dari para pengeJola website Kementerian Agama, Kanwil Kemenag DKlJakarta, Ormas Islam dan praktisi dakwah. Machasin menambahkan, image building tidak bertujuan membangun citra semata, melainkan menunjukkan kinerja dan pencapaian terbaikprogram pembina an
Ditempat yang sama, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, M.Ag, menambahkan, pihaknya telah mengambil kebijakan strategis untuk program image building ini, yaitu melalui peningkatan kualitas dan kapasitas sistem informasi pada Bimas Islam. Selain website bimasislam yang menyajikan informasi kegiatan dan program, saat ini Bimas Islam telah mengembambangkan Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) dengan menyajikan berbagai data keagamaan berbasis aplikasi, diantaranya SIMKAH, Sistem Informasi Masjid (SIMAS), yang terbaru Sistem Informasi Penerangan Agama Islam (SIMPENAIS). "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas data keagamaan Birnas Islam dalam beniuk digital. Untuk itu kami
telah siapkan sarana dan jaringan yang akan mendukung program ini. Insya Allah akan ierus kita tingkatknn dari tahun ke iahun," ungkapnya. Sebagaimana diketahui, Ditjen Bimas Islam telah menjalin kemitraan strategis dengan ormas Islam, salah satunya dalam pengembangan sistem iniormasi. Kemitraan diwujudkan dalam bentuk sharing informasi, link website dan pelatihan. (kangjeje/foto:bimasislam)
Terima Kasih Prof. Ojamil dan Selamat Bertugas di Tempat yang Baru Jakarta,bim asislam -- Direktora t Jenderal Bimas Islam menggelar acara lepas sambut Prof. Abdul Djamil yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan menyambut kedatangan Prof. Dr. Machasin, MA yang dilantik pada 17 Oktober 2014 sebagai Dirketur [enderal Bimas Islam yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Dalam suasana penuh kekeluargaan, Dirjen Bimas Islam bimasislam.kemenag.go.id
diberikan kesempatan awal menyampaikan sambutannya, "Saya mengenal Prof. Djamil adalal sosok pribadi yang gigih dalam menjalankan tugas, saya kenal beliau dari sejak bangku kuliah, sehingga menjadi pejabat Eselon I di Kementerian Agama. Saya selalu disalip oleh Prof. Djamil, ketika Beliau di angkat pejabat Eselon I saya masih duduk di Eselon II, ketika studi di Belanda saya datang duluan akan tetapi Prof. Djamil yang selesai duluan, ujar Guru Besar UIN Yogyakarta ini.
"Saat memimpin Bimas Islam, banyak hal yang sudah dilakukan dan diselesaikan oleh Prof. Djamil, dari masalah al-Qur'an, Tarif KUA, Zakat dan Wakai hampir seluruhnya diselesaikan dengan baik, tentunya ini semua berkat bantuan para Eselon II dan teman-tema Sekalian. Saya mengucapkan selamat bertugas di tempat yang baru, tentunya tantangan yang akan dihadapi berbeda, mudah-mudah Allah selalu memberikan kesuksesan dalam menjalan tugas", harapnya. Pada kesempatan yang sama, Prof. Djamil juga menyampaikan sambutannya, "Terimaksih atas penyelenggaraan acara ini, saya juga mengenal sosok Prof. Machasin adalah guru buat saya, Beliau seorang guru yang sudah matang filosofi "tut wuri handayani" diterapkan oleh Prof. machasin, terbukti beliau selalu mengikuti perkembangan muridnya, guru yang baik tidak akan meninggalkan muridnya jauh dibelakang, akan tetapi mempersilahkan muridnya untuk jalan di depan." Ujar Dirjen Haji dan Umrah ini.
"Bimas Islam adalah Jantungnya Kementerian Agama, semua permasalahan keagamaan ada di Bimas Islam, ketika Prof. Machasin di lantik sya sedang tugas di tanah suci, say a megucapkan selamat, Beliau adalah orang yang tepat untuk posisi Dirjen Bimas Islam, dari sisi Keilmuannya tidak diragukan lagi. Saya juga meminta maaf kepada para Direktur dan teman-teman semua selama bergaul pasti ada salah dan khilaf, dan saya juga meyampaikan ucapan terimaksih kepada semua jajaran bimas islam, kurang lebih dua tahun kepemimpinan saya baik suka mau pun duka, dan apresiasi yang setinggitingginya atas kornitmen teman-teman dalam mengawal roda organisasi Ditjen Bimas Islarn", kataGuru Besar UIN Semarang. Kegiatan lepas sambut ditutup dengan ucapan selamat oleh seluruh pegawai Jenderal Bimas Islam. v1l11lfoto:bimasislnm)
pemberian Direktorat
Bimas Islam Sosialisasikan SKB 3 Menteri tentang Jemaat Ahmadiyah di NTB Mataram, bimaeslam - "Sebagaitindak lanjut dari Inpres Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Aksi Nasional Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, Direktorat [enderal Bimbingan Masyarakat Islam melakukan dua langkah penting. Pertama,melakukanpenguatan kerukunan internal umat dalarn bentukpenanganan kasus Syiah Sampang, Madura Kedua, SosialisasiSKB3 Menteri tentang [emaatahmadiyahdi 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat yang saat ini kita lakukan". Demikian dikatakan olen Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, MA dalarn.SosialisasiSKB3 Menteri tentang JAI di hotel Lombok Raya, Mataram (11/11). Sementara dalam laporannya, Thobib Al-Asyhar, selaku panitia kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan sebelurnnya yang diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 [uni 2014 yang lalu dengan menghadirkan perwakilan dari 6 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Sumbawa Barat dengan total peserta 240 orang. Sedangkan kegiatan ini menghadirkan 4 Kabupateri/Kota lainnya di Provinsi NTB, yaitu Kota Birna, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa. Menurutnya, belakangan ini telah muncul berbagai paham dan alirankeagarnaandi luar arus utama (mainstream) yang menjadi PR besar bagi pemerintah dan umat Islam. Tidak jarang hal tersebut menjadi kerikil-kerikil kecil tetapi tajam yang mengganggu kerukuran internal umat Islam. Tentu ini menjadi tugas kita bersama, bahwa menjaga kemurnian ajaran agama dan menjaga persaudaraan internal umat
(ukhuwwah islamiyyah) secara bersamaan merupakan dua hal yang sarna pentingnya. Karena itu, lanjutnya, Kementerian Agama telah dan akan terus terlibat aktif untuk memastikan keduanya berjalan dengan baik, dalarn rangka menjagatatanan kehidupan umat beragarna yang harmonis rukun, damai.dalam suasana kebersamaan untukmeningkatkan kerjasama, toleransi, dan saling menghormati. Hadir sebagai peserta sebanyak 80 orang dari Kota Birna dan Kabupaten Bima, dilaksanakan pad a tanggal 10-11 November, dan sebanyak 80 orang dari Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa pada tanggal11-12 November. Kegiatan diselenggarakan dengan dua pendekatan, yaitu paparandan pendalaman materi yang akan disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Machasin, guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. HM. Ridwan Lubis, MA, dan para Dosen Peneliti dari IAIN Mataram,
(thobib/foto:bimasislam) bimasislam.kemenag.go.ld
Dirjen: Tidak Senar Kemenag Usulkan Pencabutan UU Tentang Penodaan Agama Jakarta, bimaeislam= Menanggapi pemberitaan seputar kasus Ahmadiyah dihubungkan dengan isu pencabutan UU Penodaan Agama yang marak di Media Online, Dirjen Bimas Islam, Prof. Machasin, menegaskan bahwa dalam waktu dekat ini tidak ada rencana Kementerian Agama untuk mencabut UU No l/PNPS tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/ atau Penodaan Agama. Machasin juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernahmengatakanhalitu. "Saya ditanya wartawan tentang permintaan Amnesty International yang meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk mencabut UU No 1/1965 itu. Terus saya katakan, tidak. Itu kan sudah diajukan ke MK, dan MK mengatakan bahwa UU itu masih diperlukan," tegas Machasin kepada kontributor Pinmas, Senin (24/11) ketika dikonfirmasi mengenai maraknya pemberitaan tentang adanya rencana KementerianAgama mencabut UUPNPS. "Tidak ada dalam waktu dekat ini pencabutan. Cuma memang diperlukan perbaikan," tambahnya. bimasislam.kemenag.go.ld
Menurut Machasin, putusan MK mengamanatkan un tuk rnelakukan perbaikan karena disesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Dijelaskannya, bahwa UU No l/PNPS tahun 1965 diterbitkan dalam konteks menghadapi munculnya aliran kebatinan yang bertentangan dengan ajaran danhukum aganla. "Kalau dilihat penjelasan dari UU No l/PNPS tahun 1965itu [I/Umum, poin 2], kemunculan aliran-aliran dan organisasi-organisasi kebatinan di berbagai penjuru Tanah Air mengganggu ketenteraman hidup beragama merupakan latar belakang kelahiran UU ini. Jadi ada halhal yang berubah karena suasana tahun 1965 dengan suasana 2014kan berbeda," jelas Machasin. Meski demikian, Machasin menegaskan bahwa sekarang ini yang sedang disiapkan Kementerian Agama adalah DU tentang Perlindungan Umat Beragama. "Itu saja. Kalau karena UU yang baru itu merupakan UU lama yang disesuaikan atau bagianbagian isinya ada yang dimasukkan, itu bisa terjadi," ujarnya. (thobib/mkd/mkdlfoto:bimasislnrn)
Reporter
bimasislam
ikuti Workshop
Fotografi
Depok, bimasislam- Workshop fotografi jamak kita temukan eli komunitas-komunitas pencinta Iukisan yang dihasilkan dari cahaya (fotografi),juga sering kita jumpai pada kampuskampus yang memang memiliki jurusan fotografi. Namun, kali ini Kementerian Agama, melalui Direktorat Penelidikan Islam, menginisiasi sebuah workshop fotografi untuk pegawai, hal ini pun tidak disia-siakan oleh reporter bimasisiani saateliberi kesempatam ambil bagian. Dalam rangka mengenal lebih jauh dan meningkatkan kualitas dokumentasi kegiatan kenegaraan, workshop ini dianggap menjadi sebuah kesempatan yang sangat baik, tanpa ada pelatihan khusus seorang fotografer tidak akan menghasilkan hasil maksimal. "kiia harus mengeiahui cara memakai knmera.iug« aturan main memoirei baik untuk kenegaraan, instnnsi, upacara,en teriainmen i, dan budmja, dan pelaiihan seperii ini baik untuk menambali uunoasan" terang Abdul Malik MSN, fasilitator workshop, Fotografer yang sering mendapatkan penghargaan atas karyanya di beberapa media. Malik menambahkan, kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar dengan cahaya dan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu dibutuhkan keahlian khusus, hal tersebut dikarenakan banyak dokumentasi (foto) kurang memberi arti dan minim nilai artistik. Peserta terlihat antusias selama mengikuti workshop, materi yang disampaikan oleh para fasilitator pun sangat beragam
seperti mengenal diafragma, cara mencari angel, rnanajemen fotografi media, memaharni varian lay-out dan photo composition. Menariknya, workshop ini tidak hanya diisi dengan penyampaian rnateri dan pertukaran pikiran saja. Hunting obyek foto out door bersama sukses menjadi menu favorit workshop yang sedikit langka ini, sebuah kawasan sekitar Margonda City dengan panorama yang menakjubkan menjadi lokasi praktek lapangan. Hastomo Aji, salah satu peserta utusan birnasislam mengungkapkan, dirinya sangat senang diberi kesempatan mengikuti workshop fotografi, diakuinya selama ini dalam menggunakan kamera tidak terlalu memmerhatikan tatacara yang benar. "sangat menarik, ternyata dunia fotografi itu Iuas, workshop semacam ini manfaatnya banyak sekali", ujar pemuda yang biasa disapa Tomo. Sebetulnya, beberapa waktu lalu, Ditjen Bimas Islam pernah menyelenggarakan acaraserupa,peningkatan kualitas pengelola website, salah satu materinya adalah tentang fotografi. Namun, tetap saja, pelatihan semacam ini masih perlu untuk ditingkatkan. Acara ini diikuti oleh 50 perserta, utusan dari berbagai unit kerja eselon satu dan dua di bawah Kementerian Agama, diadakan selama tiga hari, 21-23 November 2014 di Hotel Bumi Wiyata, Depok Jawa Barat. (syamsuddin/foto:billlasislam)
blmas slam kamen...
go Id
Para Ahli dan Profesional Ikuti Seleksi Calon Anggota BAZNAS Baru Jakarta, bimasislam - Seleksi terbuka calon anggota BAZNAS Masa Kerja 2015-2020 diikuti oleh para ahli dan kaum profesional yang memiliki latar belakang berbagai disiplin keilmuan dan bidang pekerjaan. Seleksi dilaksanakan di hotel Jayakarta, Jakarta (17/11) .
kreelibilitas lembaga yang menaungi BAZNAS, dalam hal ini Kemenag. Menurutnya, Kemenag yang memiliki banyak catatan dalam pengelolaan birokrasi menjadi salah satu sebab masyarakat kurang percaya terhadap BAZNAS.
Beberapa nama yang cukup dikenal dalam proses seleksi ini diantaranya adalah Bambang Sudibyo, mantan Menteri Keuangan, guru besar ekonomi UGM, dan mantan Menteri Pendidikan Nasional. Selain itu juga ada nama Zainul Bahar Noor, mantan Dirut Bank Muamalat Indonesia. Ikut serta juga tokoh ulama dan Pengurus Syuriyah PBNU, KH. Masdar Farid Mas'udi. Demikian juga Prof Zaitunah Subchan, guru besar UIN Syariaf
Ketiga, masih tingginya korupsi pada lembaga-lembaga publik yang berdampak pada asumsi terhadap BAZNAS. Keempat, pengelolaan zakat oleh masyarakat dan LAZ dianggap lebih efektif dibandingkan BAZNAS. Kelima, masalah sosiologi dan antropologi, dimana masyarakat kita dihinggapi penyakit umum masyarakat eliera transisi yang lebih banyak melanggar kesepakatan atau aturan hukum yang ada. Keterlepasan dari politik
Hidayatullah Jakarta, serta beberapa profesional di bidang perzakatan, seperti Ahmad Juwaini, Emmy Hamidiyah, Teten Kustiawan, M. Arifin Purwakananta, dan lain-lain.
otoritarian mendorong masyarakat cenderung tidak taat. Dan Keenam, masih rendahnya sosialisasi dan promosi BAZN AS serta penggunaan sistem inforrnasi secara optimal untuk mendukung program-program BAZNAS.
Dalam pantauan bimasislam selama proses berlangsung, para ahli dan profesional ini memiliki gagasan dan pandangan yang visioner dan inovatif dalam pengembangan perzakatan nasional. Disamping faktor keilmuan yang mereka miliki, juga faktor pengalaman dan asam garam yang pernah dialami mereka selama ini. Sebut saja misalnya gagasan Bambang Sudibyo yang mengungkapkan tentang kenapa selama inipengelolaan perzakatan nasional, khususnya yang dilakukan oleh BAZNAS belum berjalan dengan optimal.
Satu hallagi gagasan cemerlang dari Zainul Bahar NoOT, bahwa z a k at harus lebih ditekankan pada pemberdayaan ekononorni mikro yang jumlahnya sangat banyak elinegeri ini. "Salah satu ashnaf (penerima zakat) adalah golongan gharim. yang bisa eliartikan sebagai kelompok yang terlilit hutang. Dalam konteks ini, banyak usaha mikro di Indonesia yang kolaps dan mernerlukan uluran tangan dari dana-dana zakat. Saya yakin, usaha-usaha mikro yang kesulitan likuielitas jika dibantu akan bisa bangkit. Tujuan kita yang rnendorong mustahiq agar rnenjadi muzakki dalam konteks initidak akan sulit. Namun jika dana zakat hanya eliberikan kepada fakir miskin secara konsumtif rnaka sangat sulit merubah mereka menjadi muzakki, tegasnya. (thobiblJoto:bimasislanl)
Menurutnya, setidaknya ada enam masalah kenapa hal terse but terjadi. Pertama, menyangkut kredibilitas BAZNAS yang belum mendapat trust secara maksimal dari publik eliakibatkan oleh ban yak faktor, baik SDM, manajemen, maupun pubJikasi. Kedua, rnenyangkut
Seni Musikal Qasidah Bentuk Generasi Muda lslarni Palu, bimasislam= Ditjen Bimas Islam Prof. Machasin, MA mengatakan bahwa seni musikal qasidah dapat memperkuat
tingkat keimanan generasi rnuda saat ini. Hal tersebut disampaikan saat membuka acara Festival Seni Qasidah Gambus Tingkat nasional ke-19 eli halaman Masjid Agung Darussalam Asrama Haji Kota Palu Sulawesi Tengah (16/11). Machasin berharap, seni qasidah dapat dicintai oleh generasi muda sehingga dapat rnembentuk generasi muda bangsa yang bertaqwa. bimasislam.kemenag.go.id
Lebih lanjut Machasin mengatakan, bahwa salah satu faktor penyebab banyaknya kekerasan dan pertikaian di kalangan anak muda saat ini adalah begitu maraknya tayangan kekerasan pada media TV, internet dan media lainnya yang berkembang sangat pesat. Akibatnya, terjadi proses degradasi moral pada generasi mud a saat ini. Menurutnya, seni budaya Islam wajib didedikasikan bagi pengembangan dakwah di Indonesia. Dalam pantauan bimsislam, Festival Seni Qasidah Gambus Bintang Vokalis Tingkat Nasional ke-19 ini mengambil tema Melalui Seni Budaya Islam kita Bentuk Karakter Bangsa Yang Bermoral Terpuji Dan Berakhlak Mulia. Dirjen Bimas Islam didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tengah dan Direktur Penerangan Agama Islam, hadir pada acara terse but Gubemur Maluku, para Kepala Kanwil Kementerian Agama serta dihadiri sekitar tiga ribu masyarakat kota Palu, Menurut panitia, pementasan seni qasidah akan berlangsung mulai tanggal15 sampai 20 Nopember 2014
dengan jumlah peserta sebanyak 112orang peserta yang merupakan seniman qasidah gam bus dan 450 ofisial dan penggembira dari seluruh Indonesia. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh pameran kerajinan nasional daerah Sulawesi Tengah yang menampilkan tiga puluh stand kerajinan daerah dan industri makanan. Acara inidilaksanakan atas kerjasama Pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Dewan Pengurus Pusat Lembaga Seni dan Qasidah (DPPLASQI) dan Kementerian Agama. Semen tara pada saat yang sama, gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longky Djanggola, M.Si dalam sambutannya merasa gembira karena Kegiatan festival ini dapat dilaksanakan di wilayahnya, ia mengharapkan kegiatan yang merupakan syiar islam serta untuk meningkatkan keimanan dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya Islam bagi masyarakat muslim ini dapat bermanfaat bagi pembinaan generasi muda yang islami. (yats/foto:bimasislam)
10 Disinggung peri hal perubahan regulasi pencatatan peristiwa nikah, Nur Sa'ad berseloroh, bahwa sejak diterbitkannya PP 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Nikah dan Rujuk, angka pemikahan di kantor meningkat tajam dengan perbandingan 50:50. Menurutnya, masyarakat menyambut baik regulasi ini, mereka yang berada di garis kemiskinan memilih menikah di KUA, sehingga uang yang ada dapat dibelikan hal lain. "Seja« disosiatisasiknn, kami rnerasa leoih ringan dan nyaman dalam bekeria, karena ada yang meiindungi. Begiiu pula, masvarakai lebih mudan dengan memilili mau gratis aiau bayar. Cuman dalam penerapannya kami masili tents melakukan eosialisasi, ierutama pada masuarakat yang masih auiam," ujarnya.
Pihaknya mengakui, pencatatan peristiwa pernikahan sering mendapat sorotan dari masyarakat, terutama adanya tarikan uang menurut beberapa pihak. Menyikapi hal ini, ia dan jajarannya intensif melakukan sosialisasi diterbitkannya PP 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Nikah dan Rujuk ini, baik melalui edaran, pengajian
Majelis taklim dan forum-forum keagamaan lainnya, sehingga masyarakat mengetahui ketentuan yang berlaku dan menghindari jika ada pungutan yang mengatasnamakan penghulu. Sebagai unit terdepan dalam pelayanan, KUA memang tidak hanya mengurusi pencatatan pernikahan. Tugastugas lain seperti pencatatan perwakafan, bimbingan ibadah haji, penyuluhan agama dan pembinaan majelis taklim, merupakan bukti beratnya tugas [ajaran KUA di daerah. Nur Sa'ad berharap, beban KUA yang cukup berat ini diiringi dengan penguatan regulasi dan pembangunan infrastruktur sehingga citra KUA profesional dan bersih dapat diwujudkan.
"Dengan segala keterbatasn yang ada, Kami semua siap metoujudkan KUA profesional dan bersih, memberi pelauanan yang cepai dan efisien. Tentu ini semua membuiuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masuarukat," pungkasnya seraya tersenyum penuh optimisme. ,
Selamat bekerja Pak PenghuluL (bieb-kangjejeIJoto:bimasislam)
Inilah Lima nilai yang harus dikembangkan oleh Kemenag! Palu, bimasislam-« Dirjen Bimas Islam Prof. Machasin, MA mengatakan bahwa ada lima nilai-nilai yang harus menjadi pegangan dan dikembangkan di kalangan aparatur Kementerian Agama baik di pusat maupun di daerah. Hal ini disampaikan guru besar urN Sunan kalijaga Jogjakarta ketika menyampaikan pengarahannya dalam rapat koordinasi pejabat Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah di ruang serbaguna Kanwil KemenagSulteng (20/11). Di hadapan para pejabat kementerian Agama yang terdiri
dari para Kepala Kementerian Agama, Kepala KUA dan Penyuluh di Kemenag Sulteng, Machasin mengatakan terdapat lima nilai yang harus dikembangkan di Kemenag. Pertama adalah iniegritas, bahwa setiap aparatur Kementerian Agama baik pusat maupun daerah harus mempunyai integritas, mampu menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pejabat dengan amanah. Hal ini diperlukan agar pejabat kemenag tidak lagi terlibat kasus korupsi. Kedua Projesionalitas, setiap pegawai Kemenag harus mampu bekerja secara professional, mampu bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masingmasing. Ketiga Kreatifitas, Pegawai kementerian agama harus mempunyai kreatifitas dalam melaksanakan tuga, mampu menciptakan terobosan dan ide baru yang berkaitan dengan tugasnya.
Keempat Menjadi role model, Pegawai kementerian agama harus mampu menjadi contoh suritauladan bagi masyarakat, setiap pegawai harus menjadi umat yang uswatun hasanah. Kelima Menjadi penanggungjawab dalam kehidupan beragama di wilayahnya masing- masing, pejabat kementerian agarna harus mampu menyelesaikan setiap masalah yang berkaitan d engan permasalahan keagamaan mengingat sangat strategis posisinya di masyarakat. Pada saat ini dikalangan umat Islam terjadi peningkatan konflik intern umat beragama antara umat yang mempunyai faham tertentu dengan umat Islam lainnya. Oleh karena itu para pejabat Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diharapkan dapat berperan dalam menciptakan kententraman dikalangan umat. (yatsIJoto:bimasislam)
bimasislam.kemenag.goJd
t
Kompetitif,
KUA Pasangkayu Matra: Cepat dan Tepat dalam Pelayanan
Kali ini, bimasislam mengangkat profil Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Provinsi Sulawesi Barat {Suibar). Meski secara administrasi berada di Sulbar, Kec. Pasangkayu secara geografis lebih dekat dengan Sulawesi Tengah (Sulteng). Untuk mencapai lokasi KUA, jalur terdekat adalah melalui Palu, menyusuri jalur darat melewati Kabupaten Donggala dengan waktu tempuh berkisar 3 jam perjalanan. Pesatnyapembangunaninfrastruktur jalan-jalan utama Trans Sulawesi sangat terasa, sehingga tiga jam perjalanan tidak terasa, ditambah pemandangan indah hutan disisi kiri dan laut disisi kanan. Geliat pertumbuhankesejahteraan jugaterlihat jelas,dulu Pasangkayu merupakan daerahyang terisolir,kini mulai tumbuh berkembang,bahkansejak 2007 silamtelah berdiri Sekolahlinggi IImu Tarbiyah(STlT) Darul DakwahWalIrsyad(DDI), Perguruanlinggi satu-satunyadan telah melahirkanbanyak sarjanapendidikan. Kecamatan Pasangkayu merupakan yang tertua se-Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dengan luas wilayah 84.934 Ha. Bagian timur berbatasan wilayah kecamatan Bamballamotu, bagian barat berbatasan Kecamatan Pedongga, bagian utara berbatasan Selat Makassar dan bagian selatan berbatasan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, yang terdiri dari 16 Kelurahan/Desa.
Kecamatan Pasangkayu adalah masyarakat Heterogen, terdiri dari berbagai macam Agama, Suku,serta mata pencaharian. Dalam pelayanan administrasi, sampai saat ini wilayah kerja KUAKec. Pasangkayumencakup tiga kecamatan yaitu kecamatan Pasangkayu, kecamatan Pedongga dan kecamatan Tikke Raya. Berdasarkan keterangan yang diperoleh bimasislam bahwa KUA Kec. Pasangkayu dibangun pada tahun 1986 dan sudah melakukan pergantian sebanyak 12 kepala KUA. Sejaktahun 2013, KUAPasangkayudinahkodai oleh Drs. Abd Rahman yang sebelumnya pernah menjabat sebagai staf KUA kecamatan Beras. Abd Rahman merupakan sosok yang bersahaja, selain itu dirinya tercatat pernah menjabat sebagai pengurus Nahdlatul Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Lariang. Kepada bimasislam Abd Rahman mengungkapkan bahwa visi KUA Pasangkayu adalah Terwujudnya KUA yang kompetitif dalam mewujudkan bimbingan dan serta pengabdian kepada masyarakat dan memiliki mlsi diantaranya meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat. Menjadi KUA profesional adalah tekad seluruh pegawai, peningkatan kualitas pelayanan terus dilakukan meski memiliki keterbatasan sumber daya manusia. Hingga kini, KUA ini hanya memiliki 4 (empat)
bimasislam.kemenag.go.id
orang pegawai, yaitu selain Kepala KUA,ada dua orang penghulu dan satu Penyuluh Agama Islam (PAl). Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan karena tidak ada satu pun staf (selain 4 pegawai di atas) yang bertugas di KUAlegendaris ini. Meski demikian, pelayanan konsultasi nikah rujuk (NR) dan pembinaan keluarga sakinah terlaksana dengan baik. Dalam setiap bulannya sebanyak 20 pasangan mencatatkan peristiwa pernikahan di kantor yang berdekatan dengan Kantor Dinas Pendidikan Kab. Mamuju Utara ini. Berikut resep KUAPasangkayubisa terapkan standar pelayanan yang Kompetitif, Cepat dan Tepat dalam Pelayanan:
Pertama,
selalu meingkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan peran lembaga-Iembaga keagamaan serta melakukan kerjasama dengan berbagai instansi yang menjadi mitra Kementerian Agama. Seperti Majelis Ta'lim, LSM, TPA dll. Kedua, menerapkan fungsi manajemen Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC). Ketiga, menyusun pola kerja berbasis kerejasama team dalam setiap program dan pelayanan terhadap masyarakat. Keempat, mensosialisasikan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku, sehingga masyarakat dapat memahami posisi dan fungsi KUA. Kelimo, memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan sesuai prosedur serta meningkatkan kualitas pelaporan secara akurat. Tekad sebagai KUA dengan pelayanan prima sebetulnya sudah terbukti dengan penobatan sebagai juara 1 KUA Teladan se Kabupaten Matra. Takhanya itu, KUAini juga pernah di ganjar sebagai juara III se Sulawesi Barat. Meski beberapa prestasi telah diraih, semangat memperbaiki diri nampak terasa. Kepada bimasislam, Tazkiyah, Penyuluh Agama Islam yang membawahi 12 kecamatan berharap, kedepan tempat kerjanya memiliki fasilitas teknologi informasi, yaitu jaringan internet yang dapat digunakan secara online, minimal selama jam kerja. Hal ini sangat beralasan karena jika
fasllitas jaringan sudah tersedla, beberapa aplil
Hukum Perceralan di Luar Pengadilan Oleh: Syafa'at, SH, MHI Ada cerita menarik tentang pot ret sebuah kehldupsn rumah tangga seseorang. Diaibu rumah tangga dehgan nama publik Embun. Saya tidak peroah bertemu dengannya, hanya friend di jejaring sosral. sava juga tidak mengetahui siapa nama .sebenarnya dari orang ini. Kalau dilihat dari foto prefllnva. ibu ini lumayan cantik, dan sepertlnya tipe perempuan setia. Beberapa kali dia inbox tentang problematika yang dihadapinya, yang sesungguhnva juga banvak dialami eleh pasangan rumah tangga [alnnva. Embun bereerita, bahwa beberapa kali suarninva rnengucspkan kata cerai terhadap dlrinya. Setiap perterigkaran serlng dlakhtri dengan kata-kata cerai lebih dari tiga kali terjadi. Hanya saja, petceraian hanya sarnpel di mulut dan tidak pernah benar-benar terlaksana di hadapan Pengadilan dan k'ehidupan keluaq~anya pun kembali normal seperti sedia kala. Embun juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai lstri. Menurutnya dia masih ingin kehidupan umah tangganya tetap [alan, meskioun beberapa kall terjadl pertengkaran hingga muncul kata kata ceral dari pasangannva,la mengaku bahwa selarna ini tidak ada beban dengan kandisl ini. Namun perasaannya gundah, ketika Embun berkonsultasl dengan seorang temannva, dan juga browstng di internet, tentang status perkawlnan apabila suami mengatakan.cerai clanataU suami menyetujui pereeralan yang dlajukan istn saat pertengkaran berlangsung. Katanya, pertengkaran serlng muneul aklbat sikap Embun yang kelewat cerewet terhadap suaminya, dan suarninya tidak sabar menghadapinya. Mungkln benar kllta orang bahwa tugas berat suami adalah sabar menerima omelan darl sangistri. Untuk memperjelas permasalahannya, Embun pergi ke KUA ditempat tinggalnya, dan «llemui seorang stal disana. Embun takut status perkawinannya tidak sah lagi men~rut hukum Islam. Menurut llormasi yang diterima, jlka kala eerai keluar dari mulut suami lebih dari tiga kali saat pereekco'kan atau mengiyakan permohornan cerai yang disampaikan Istri, maka sudah tidak boleh rujuk lagi. Empun gelisaA, apakah diri~ya harus b~rpisah selamnya sengan SUem7 Lebih membuat dirinya cemas, ketika Embun menyampaikan semua permasalahan kepada staf KUA yang ditemuinya juga mendapatkan jawaban sarna seperti informasi yang direrlma dari temannya, bahwa perkawinannya sudah dihltung ceral tig. kali dan sudah tidak dapat rujuk kembali kalau istri/bekas istri belum nikah dengan orang,lain (muhallil) walau hanya satu malam. Jawaban dari stal KUA dan bebe",pa referensi yang dl dapat oari internet mengfang di piRiran Embun, haruskah dia melakwkan "Pernikahan Semalam" dengan orang lain untu~ menyelamatkan rumah tailgganya? Dia mencoba mendiskuslkan dengafl 5uamlnya, namun bukan masalah perkawinan semalam, tetapi "hanya" masalah status pernikahnnya menurut Hukum Agama. Suaminya tetap likekeuh" bahwa pernikahannya tetap s.h, karena saat pertengkaran adalah saat emasi, sehlngga tid.ak termasuk dalam hitungan perceraian, Apalagi Buku niken juga masih utuh, dan belum pernah dibawa ke pengadilan. ' Embun_terus dalam keragua-n, apalagi dia membaca surat AI Baqarah ayat 230, "Kemudian jika sl suomi mentolaknya (sesuda/J tolak yOtlg kedua), make perempuan Itu eidak /og/ halal baginy" hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jikrISuomi yqng lain itu men~eraikGnny'a, lY!oka tidok ada d05a bagi keduanya (bekas 5uami pertama dan isteri) untuk kawln kerobalijika keduollYP be,rpefJdapat aka/) dopdt menjalankan hukum-hukum Allah. ltuloh· hukum-hukum, Aflah, diterangkan,-Nya kepada kaum yang (mau) mengetohui'~ Dan yang mengiang dalam benakhya adalah, bagaimana hul;iungan dengan suaminya? Dosakah'jika dia tetap menjalankan kewajibannyasebagai seerang istri? Apakah dfa harus melakukan pernikahan dengan orang lain walau hanya semalam yang kemudian kaWin dengan suaminya lagi? Apakah die sanggup melakukannya, serta apakah stJaminya mau menerimanya? Sungg\lh, sebuah permasalahan yang serlngkali timbul di masyarakat, bukan saja Embun dan suaminya, namun mungkin ribuen keluarga yang mengalafjli nasib yang sama, ada yang larut dalam kebimbangan, ada juga yamg melakukan ritual nikah semalam, untuk kembali menikah dengallsuaminya, Dalam beberapa diskusi, pe.rmasalahan ini sering terjadi perdebatan dengan berbagai argument yang belum pernah bertemu ujungnya, sebab masing-masing menggunakao
Pengarah Abdul Djamil
I
dasar dan argumen yang berbeda. Tidak ada yang mengingkari Al-Baqarah ayat 230, dan semua.sepakat bahwa dalam berumah tangga, hanya dibatasi tiga kelipercereian, setelahnva tidak boleh rujuk lagi sepanjang bekas istri belum pernah msnikah dengan orang lain dan sudah diceraikannva, yang disebut dengan Muhallil, yakni orang yang mengakibatkan halalnva pernikahan
kembali lstri yang tekah dlceraikannva tiga kali. Yangterjadi perbedaan adalah kapankah perceraian itu benar-benar dianggap cerai? Apakah perceraian yang dilakukan dari akibat pertengkaran p_engadian?
tersebut,
ataukah
perceraian
yang, dilakukan
be.rdasarkan putusan
Memang, sebagian laham dalam Islam mengharamkan pernikahan yang dibatasi oleh waktu, arnnva dalam akad nikah tersebut juga dlcantumkan batas waktu terjadinya pernlkahan tersebut, misalnya menikah hanya untuk semalam saja, namun juga tidak ada yang melarangjikalau pernikahan ternyata hanya bertahan sernalarn, meskipun perkara lru, yakni pereeraian (sebenamya) merupakan perbuatan yang diperbolebkan, namun dibendAllah. Kalau kita mengaeu pad. kitab-kitab liqih yang disusun oleh para Ulama pada zaman dahu]u tentu mempunyai dasar yang ~uat, dimana saat itu belum ada pernikahan yang dieatat pada Instansi pemerintah, dan belum ada Pengedilan Agama atau pengadilan Ke·Iuarga.Karenanya pernlkahan dianggap sudah mempunyai kekuatan hukumjika t"lah dicukupj ,yarat dan rukun. Begitu juga dengan perceraian, dimana dalam perceraian tldak diperlu~an persidangan di Pengadilan Agama, sehing,ga p.erceraian dapat dengan mudah dilakuRan. Perkembangan huk~m yang terjadi di Indonesia telah memun.culkan para mlljtahid baru yangberusaha menggali hukum munakahat/hukum privatyang berlaku untuk umat Islam yang sebelumnya mengacu pada beberapa kitab yang disusun para ulama pada zaman terdahulu yang isinya juga tidak pernah sama persis, sehlngga menimbulk.an bel3erapa perbedaaah dalam penerapan dan penyelesaian Hukum, Para ulama di Indo.nesia yang ¢iwakili oleh beberapa ~tvsan Perguruan tinggi, Ormas Islam serta para haki Pengadian yangberlisaha menyusun Ijma fikih dalam bentukKompilasi hukum Islam (KHI). Terlepas ri'lasih adanya beberapa ulama yang menolak adanya kompilasi hukum Islam, namun telah dipakai oleh Pengadilan Agama sebagai salah satu rujukan untuk menyelesaikan permasalahan Kukum Perkawinan' yang dilak~kan uma! Islam di Indonesia. Sehingga, apabila KHI ini dipakai •.ebagai pedoman penyelesaian hukum Islam, lelah melalui proses panjangoleh para ahli di bidangnya. Dalam hal perceraian, degan mengingat perceraian adalah menupakan perbuatan hukum yang tidak dapat dilakukan dengan main~main, maka KHIsebagaimana disebutkan dalam Pasal 115 menyatakan bahwa "Perceraian hanya dopot dilakukan di depall sidcfng Pengadilan Agama setelah Rengadilan Agama tersebut berusaha don tldak berhdsil mendamaikan kedua beloh pihok'," Sehingga menurut KHI perc.E:raianyang dilakukan di luar Sidang Pengadilan Agama meskipun dilakukan lebih dari tiga kali dianggap tidaksah, kerananya apabila acla perteng.karan hingga keluar kata kata ce,ai, baik dari suami ataupun dati istriyang di setu]", oleh suami, menurut KHIbelum dianggap cerai, dan nikoh semalam yang dilakukan untuk dap,alnya dilakukan (ujuk dari perceraian yang dilakukan dlluar Pengadilan Agama tidak diperlukan. Terlepas dari perb'edaantersebut, mencegah perbuatan yang dilarang lebih baik daripada sebuah kebenaran yang masih dipertentangkan, karenanya prinsip kehati-hatian lebib dipentingkan dalam pergaul"n suami istrl, sehingga tidakakan timb~1 rasa bersalah dalam menjalankan kewajiban sebagai suami istri, dan tidak memberi ruang orang ketiga yang ma,uk dalam keuarga atas Izin suami (pernikahan muhallil) dan tidak'semua suami atau istri mau melakukanqengan rela. Fakta bahwa masyarakat taat untuk mencatalkan pernikanannya pada Kanter Urusan Agama, sehingga masyarakat tersebut juga diang'gap taat terhadap Hukum yang berlaku dalam t,Itanan p.emerintahan yang dalam hal ini adalah Pengg_unaankompila,si Huk~m Islam dalam penyelesaian permasalahan Hukum I'erkawinan. Sehingga pernlkahan yang tNcatat pada Kantor Urusan Agama dianggap belum pernah melakukan pereeraian bila belum mendapat putusan dari Rengadian Agema. Wallahua'laM. Penulis adalah PNSKemenag,Kabupaten Bonyuwangi
Redaksi www.bimasis/am.kemenag.go.fdmenerima kiriman artikel pembaca yang mengandung unsur keilmuan, hasil penelitian, aktual. menarik, dan tidak pemah dipublish di media lain. Panjang tulisan maksimal2 halaman A4 dengan spasi 1.
Retlaktur Alatief,Thobib AI-As~har Andy Pabenteryg,M: Fuad Nasa.r, Ya¥at S_upriyad(M Nakip, Edi Junaedl,Ahmad Syamsudln, Jaja ZarKasy, Jamaluddln Marky
Editor Yaesni, Barokah Inda~ Sari Farhan MUChailK,HaSlOmo Aji Ihsen Bayu Merdeka, Endah Tri Fahriati Rahmania, Myma Yulian!i Fotografer Asian Shabri (Koard)
.
j l
Bulletin 81mas Islam
Penang9un9 Jay.>ab Muhammadiyah Amin
'.
Sebuah p1;>tanyaanyang timbul adalah, bagaimanakah status perceraian yang dilakukan diluar pengadilan tersebut? sagatmana pula hukum melakukan pernlkahan semalam hanva sebagai jalari dtperbolehkannya menikahi bekas istn yang telah dieeraikannya tiga kali tersebut? Bukankah dalam Islam pernikahan yang dtbatasl oleh waktu (muaqqat) sudah tidak diperbolehkan?
8agi untt yang ingin peliputan berita dapat SMS di 08164817993 atau email: [email protected][email protected]
Sekrelariat Ditian Birnss Islam Bagian Pefencanaan dan $istem Inforrnasi J!_ MH. Thamrin NO.6 Jakarta 10340 Hunting (+6221) 3312871 Telepon (+6221) 31924509 - 3193056 - 3920774 Ext. 376 Fa!(s. 3800175 PO BOX 3733 JKP 10037 Wgbsait: w\Wi.bimasislarn.kemenag.go.id I Email: [email protected]
birtlaSislam.kemenag.go.id