WALIKOTA MATARAM
SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2012 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam mewujudkan Good Governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
LAKIP Kota Mataram merupakan bentuk manifestasi pertanggungjawaban
atas kinerja pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan oleh Pemerintah Kota Mataram selama Tahun 2012, dalam ikhtiar untuk mewujudkan Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Kerangka peningkatan kinerja adalah simpul utama perubahan pembangunan, sehingga kebijakan Pemerintah Kota Mataram difokuskan pada pencapaian tiga program unggulan, yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan daya saing Daerah, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, dan Peningkatan daya dukung Infrastruktur Perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. LAKIP Kota Mataram ini tidak terlepas dari kekurangan mengingat implementasi sistem akuntabilitas masih perlu penyempurnaan secara terus menerus. Terakhir, semoga penyajian LAKIP ini dapat mencerminkan evaluasi kinerja selama tahun 2012, guna peningkatan kinerja Pemerintah Kota Mataram pada tahun mendatang. Mataram,
Februari 2013
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
PEMERINTAH KOTA MATARAM
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam mewujudkan Good Governance, Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting
yang
harus
diimplementasikan
dalam
manajemen
pemerintahan.
Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Mataram menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
sebagai
bentuk
aplikasi
dari
penyelenggaraan
pemerintahan yang transparan dan akuntabel. LAKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2012,, yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah h (SKPD). LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, akuntabili as, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi hasil kinerja. LAKIP Kota Mataram Tahun 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
LAKIP
ini
mengungkapkan
keberhasilan
dan
atau
Instansi kegagalan
pelaksanaan program, kegiatan ke serta hambatan-hambatan/kendala kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Tahun 2012 adalah tahun kedua pencapaian tujuan dan sa sasaran RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, 2015,
secara umum pencapaian sasaran melalui indikator indikator-
indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan bangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015. Keputusan Walikota Mataram Nomor N mor 675/IX/2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, 2011 2015, menetapkan 5 misi, 12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
IKHTISAR EKSEKUTIF
i
PEMERINTAH KOTA MATARAM
tujuan, 27 sasaran strategis, dan 108 108 Indikator Kinerja Utama (IKU), dengan uraian selengkapnya sebagai berikut: berikut -
Misi 1 dengan 1 Tujuan, 2 sasaran strategis, dan 8 Indikator Kinerja Utama.
-
Misi 2 dengan 1 Tujuan, 5 sasaran strategis, dan 29 Indikator Kinerja Utama.
-
Misi 3 dengan 3 Tujuan, 10 sasaran strategis, dan 29 Indikator Kinerja Utama.
-
Misi 4 dengan 3 Tujuan, 3 sasaran strategis, dan 28 Indikator Kinerja Utama.
-
Misi 5 dengan 4 Tujuan, 7 sasaran strategis, dan 14 Indikator Kinerja Utama.
Uraian capaian kinerja masing-masing masing Misi, sebagai berikut: -
Misi 1 “Meningkatkan Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya, dengan capaian rata-rata rata misi sebesar 91,06 persen, dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.
-
Misi 2 “Meningkatkan Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah” daerah dengan capaian rata rata-rata misi sebesar 85,41 persen,, dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.
-
Misi
3
“Memberdayakan Memberdayakan
ekonomi
rakyat
berbasis
potensi
lokal
yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah” daerah dengan capaian rata ratarata misi sebesar 84,41 41 persen,, dengan kategori capaian kinerja Baik. -
Misi 4 “Meningkatkan Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance)”” dengan capaian rata-rata rata misi sebesar 86, 86,16 persen dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali. -
Misi 5 “Meningkatkan Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan perkotaan” dengan capaian rata-rata rata misi sebesar 92,89 persen dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.
Dari 27 sasaran strategis dengan indikator kinerja sebanyak 10 108 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram secara keseluruhan sebesar 87,99 persen,, dengan rincian masing-masing masing masing indikator sasaran, adalah sebagai berikut : 1.
Sebanyak 16 Indikator Indikator sasaran mencapai kategori Baik Sekali (85 sd. 100)
2.
Sebanyak 8 Indikator sasaran mencapai kategori Baik. (70 sd 85)
3.
Sebanyak 3 Indikator sasaran mencapai kategori Cukup. (55 sd. 70)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
IKHTISAR EKSEKUTIF
ii
PEMERINTAH KOTA MATARAM
4.
Tidak ada Indikator sasaran yang mencapai kategori Kurang. (0 sd. 55)
Capaian masing-masing masing sebagai berikut: MISI
SASARAN
CAPAIAN
KATEGORI
MISI 1: Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram
98,28
Baik Sekali
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
83,84
Baik
MISI 2 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah
Meningkatnya kualitas pendidikan
91,88
Baik Sekali
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
90,0 90,09
Baik Sekali
Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal
86,67
Baik Sekali
Meningkatnya kesetaraan gender
90,93
Baik Sekali
Meningkatnya kualitas keluarga
67,48
Cukup
102,0 102,06
Baik Sekali
Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat
72,27
Baik
Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja
104,82
Baik Sekali
Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah
113 13,24
Baik Sekali
Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah
68,24
Cukup
Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal
83,04
Baik
Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah
81,66
Baik
Meningkatnya efektivitas
80, 80,64
Baik
MISI 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Meningkatnya pendapatan per kapita
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
IKHTISAR EKSEKUTIF
iii
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
82,84
Baik
Meningkatnya kepastian berinvestasi
55,3 55,33
Cukup
MISI 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance
89,36
Baik Sekali
Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP
75,00
Baik
Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik
94,12
Baik Sekali
MISI 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
Meningkatnya fungsi saluran drainase
112,46
Baik Sekali
Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air
91,44
Baik Sekali
Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai
76,11
Baik
Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh
88,05
Baik Sekali
Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik
99,00
Baik Sekali
Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup
85,09
Baik Sekali
Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah
98,06
Baik Sekali
87, 87,99
Baik Sekali
Rata-rata rata Capaian Kinerja Seluruh Sasaran
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata rata rata capaian 27 kinerja sasaran RPJMD Kota Mataram pada tahun 2012, sebesar 87,99 persen, dengan kategori keberhasilan BAIK SEKALI atau SANGAT BERHASIL. BERHASIL
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
IKHTISAR EKSEKUTIF
iv
PEMERINTAH KOTA MATARAM
DAFTAR ISI SAMBUTAN WALIKOTA MATARAM IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
i v vi vii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Bidang Kewenangan 1.5. Struktur Organisasi 1.6. Fakta Kota Mataram 1.7. Isu Strategis Pembangunan
1 1 3 4 6 7 10 11
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. Visi 2.2. Misi 2.3. Tujuan 2.4. Sasaran Strategis 2.5. Prioritas Pembangunan 2.6. Kebijakan dan da Program Pembangunan 2.7. Target Indikator Makro 2012 2.8. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja
14 14 15 16 16 19 20 32 33
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 3.2. Capaian Indikator Makro 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja 3.4. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja 3.5. Akuntabilitas Keuangan 3.6. Prestasi Daerah
41 41 43 59 75 185 194
PENUTUP
196
BAB IV
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
DAFTAR ISI
v
PEMERINTAH KOTA MATARAM
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Keterkaitan antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis
17
Tabel 2
Target Indikator Makro Tahun 2012
32
Tabel 3
Capaian Indikator Makro Pemerintah Kota Mataram 2011-2012 2011
43
Tabel 4
Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2012
76
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
DAFTAR TABEL
vi
PEMERINTAH KOTA MATARAM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Struktur Umur Penduduk Kota Mataram
46
Gambar 2
Jumlah Rumah sakit/Klinik Bersalin, Puskesmas/Pustu/Puskel dan Dokter/Paramedis di Kota Mataram pada Tahun 2011 - 2012
48
Gambar 3
PDRB Kota Mataram ADH Berlaku & ADH Konstan 2011-2012 2011
49
Gambar 4
Perkembangan Sektor-sektor Sektor Pembentuk PDRB Kota Mataram Tahun 2011 - 2012
50
Gambar 5
Kontribusi sektor-sektor sektor Primer, Sekunder dan Tersier terhadap PDRB Kota Mataram Tahun 2011
Gambar 6
Kontribusi sektor-sektor sektor Primer, Sekunder dan Tersier terhadap PDRB Kota Mataram Tahun 2012
Gambar 7
Laju Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Angkutan Udara Kota Mataram
Gambar 8
Laju Pertumbuhan Ekonomi Ekon Provinsi NTB dan Kota Mataram
52
Inflasi Provinsi NTB dan Kota Mataram
54
Gambar 9
51
51
52
Gambar 10
Perkembangan APK SD/setara, SMP/setara, SMA/setara Kota Mataram
57
Gambar 11
Perkembangan APBD dan Pendapatan Daerah Tahun 2011-2012 2011
58
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
DAFTAR TABEL
vii
PEMERINTAH KOTA MATARAM
BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang penyusunan LAKIP Kota Mataram 2012, maksud dan tujuan penyusunan, serta landasan hukum penyusunan. Bab ini berisikan informasi umum pengantar tentang keterkaitan antara pencapaian Good Governance dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
1.1. LATAR BELAKANG Penerapan Good Governance menuntut adanya perubahan yang ekstensif, terutama dalam optimalisasi peran pemerintah. Salah satu hal penting dalam proses perubahan adalah recognition stage,, yaitu tahapan mengenali dan menyadari bahwa perubahan memang sangat diperlukan. Kemampuan untuk mendiagnosis dan memilih strategi untuk mendorong perubahan adalah bagaimana melakukan perubahan secara efektif. Terselenggaranya
Good
Governance
merupakan kan
prasyarat
bagi
setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta
cita-cita cita
bangsa
dan
bernegara.
Dalam
rangka
itu
diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate,, sehingga sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (Sedarmayanti (Sedarmayanti, 2009). Asas akuntabilitas kuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, harus dapat
dipertanggungjawabkan
kepada
masyarakat
sebagai
pemegang
kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang perundangundangan yang berlaku.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
1
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Terkait dengan akuntabilitas, masyarakat kini sudah semakin menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Aspek kemudahan dan kecepatan layanan administratif menjadi tuntutan di tengah masyarakat yang kian dinamis. Kendati
Pemerintah sudah banyak melakukan melakukan perbaikan dan
pembenahan pada pelayanan publik, namun dalam prakte prakteknya, masyarakat masih belum merasakan manfaatnya secara optimal. Belum tuntasnya reformasi
birokrasi
secara
menyeluruh,
terutama
dalam
hal
penataan
organisasi, dan pengembangan sumber daya manusia, kerap dituding sebagai masalah utamanya. Selain itu, Keterbukaan Informasi I Publik (KIP) telah merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah.. Beberapa masalah lain yang telah ditemukan adalah belum memadainya mekanisme e pemberian penghargaan dan sanksi (reward reward and punishment) punishment bagi pelayanan publik, minimnya integritas, pengembangan sistem karir dan penggajian yang belum sepenuhnya berbasis kinerja dan Standar Pelayanan Minimal M (SPM). Pemerintah Kota Mataram dalam upaya upaya mengembangkan strategi peningkatan pelayanan kepada masyarakat dihadapkan pada dinamisasi permasalahan Kota yang makin kompleks. Oleh karenanya, karena , dengan ditetapkannya sasaran sasaran-sasaran strategis dalam mengatasi perkembangan isu pembangunan sebagaimana RPJMD Kota Mataram 2011-2015, 2011 dapat dijadikan sebagai arah atas target pencapaian kinerja pada setiap tahapan/tahun pencapaiannya pencapaiannya. Disamping itu, bahwa simpul utama perubahan terletak pada kerangka peningkatan kinerja, maka kebijakan Pemerintah erintah Kota Mataram difokuskan pada peningkatan ningkatan kualitas SDM, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) serta pemenuhan infrastruktur dan sarana prasarana Kota yang bermanfaat langsung kepada masyarakat. masyarakat. Dalam hal ini, diperlukan o optimalisasi peran Pemerintah Daerah rah sebagai trigger (penggugah) dan mitra bagi sektor swasta dan stakeholders dalam mencapai sinergitas pembagunan daerah daerah. Sebagai bentuk perwujudan kewajiban Pemerintah Kota Mataram dalam mengimplementasikan
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerint Pemerintah
(SAKIP) sesuai dengan bidang kewenangan Pemerintah Kota Mataram sebagai
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
2
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Daerah Otonom, maka unsur pertanggungjawaban dalam pelaksanaan misi RPJMD setidaknya harus memuat lima komponen penting yang menjadi satu kesatuan, sebagai berikut: berikut a.
Perencanaan
Strategis,,
yang
dimuat
dalam
Dokumen
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011 2011-2015, dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra (Renstra-SKPD). b.
Perencanaan Kinerja, Kinerja, yang dimuat dalam dokumen Rencana Kerja SKPD dan Penetapan Kinerja (PK).
c.
Pengukuran Kinerja, Kinerja sebagai salah satu metode atau cara mengetahui tingkat kesesuaian antara perencanaan kinerja dengan pelaksanaan kinerja oleh SKPD.
d.
Pelaporan Kinerja, Kinerja, yang dimuat dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah intah (LAKIP) menyajikan data dan informasi tentang hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja. kinerja
e.
Capaian Kinerja, yang menggambarkan tingkat capaian kinerja masing masingmasing sasaran strategis dalam RPJMD Kota Mataram 2011 2011-2015.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Optimalisasi sasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Mataram tidak lepas dari peran dan fungsi evaluasi sebagai media cross check dalam rangka perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. LAKIP berperan sebagai alat pengendali, alat penilai dan alat pendorong terwujudnya Good Governance. Sebagai dokumen evaluasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menyelenggarakan dua fungsi, yaitu sebagai evaluasi yang bersifat vertikal (kepada Pemerintahan yang lebih tinggi) serta sebagai evaluasi yang bersifat horizontal (kepada masyarakat di Daerah). Laporan akuntabilitas kinerja dalam kerangka sinergitas Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP)
bermanfaat
untuk
mendorong
Pemerintahan Daerah untuk menyelenggarakan tugas umum pemer pemerintahan dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
3
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pembangunan, untuk menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. kinerja
1.3. LANDASAN HUKUM Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2012, 201 memperhatikan ketentuan dan materi pokok yang terdapat dalam beberapa peraturan perundang-undangan perundang undangan dibawah ini: 1.
Undang-undang undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;`
2.
Undang-undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3.
Undang-undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4.
Undang-undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5.
Undang-undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
6.
Undang-undang undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Pemerintahan Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentan tentang Tata Cara Pertanggungjawa Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
11.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
4
PEMERINTAH KOTA MATARAM
12.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
13.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Ko
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 200 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram;
18.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005 20052025;
19.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
20.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 1 Tahun 201 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 2012;
21.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015;
22.
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 201 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram 2011-2031; 2011 2031;
23.
Peraturan Walikota Mataram Nomor 13 13 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 201 2012;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
5
PEMERINTAH KOTA MATARAM
24.
Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 67 /IX/2012 tentang Penetapan Indikator tor Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015. 2011
1.4. BIDANG KEWENANGAN Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan fungsi kewenangan berdasarkan Undang-undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain terkait dengan: 1.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2.
Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang,
3.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,
4.
Penyediaan sarana dan prasarana umum,
5.
Penanganan bidang kesehatan,
6.
Penyelenggaraan bidang pendidikan;
7.
Penanggulangan enanggulangan masalah sosial;
8.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
9.
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;
10. Pengendalian lingkungan hidup; 11. Pelayanan pertanahan; 12. Pelayanan Kependudukan, dan Catatan Sipil; 13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan; 14. Pelayanan administrasi penanaman modal; 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya. lainnya Sedangkan urusan wajib yang dilaksanakan pada tahun 2012 sebanyak 21 urusan wajib, sebagai berikut: berikut 1.
Pendidikan
2.
Kesehatan
3.
Pekerjaan Umum
4.
Perumahan
5.
Penataan Ruang
6.
Perencanaan Pembangunan
7.
Perhubungan
8.
Lingkungan Hidup
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
6
PEMERINTAH KOTA MATARAM
9.
Kependudukan dan Catatan Sipil
10. Pemberdayaan Perempuan dan d Perlindungan Anak, 11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 12. Sosial 13. Ketenagakerjaan 14. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 15. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 16. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 17. Ketahanan Pangan 18. Pemberdayaan an Masyarakat dan Desa 19. Komunikasi dan Informatika 20. Kearsipan 21. Perpustakaan Enam urusan rusan pilihan yang dilaksanakan dilaksanak pada tahun 2012, antara lain: 1.
Pertanian
2.
Pariwisata
3.
Kelautan dan Perikanan
4.
Perdagangan
5.
Industri
6.
Ketransmigrasian
1.5. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Pemerintah Kota Mataram mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 ten tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Perangka Daerah Kota Mataram. Adapun susunan organisasi dan perangkat daerah, adalah sebagai berikut: 1.
Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram
2.
Sekretaris Daerah
3.
Tiga Asisten, yang terdiri dari: dari
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
7
PEMERINTAH KOTA MATARAM
-
Asisten Tata Praja yang membawahi membawahi dan mengkoordinasikan Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan, dan Bagian Pengolahan Data Elektronik dan Informatika..
-
Asisten
Perekonomian
Pembangunan,
yang
membawah membawahi
Bagian
Perekonomian, an, Bagian Administrasi si dan Pengendalian Pembangunan, dan Bagian Kesra, serta
-
Asisten Administrasi Umum, yang membawahi Bagian Umum, Bagian Organisasi, Bagian Humas dan Protokol, dan Bagian Keuangan.
4.
Sekretariat DPRD. DPRD
5.
Tiga belas Dinas Dinas Daerah, Daerah terdiri dari: -
Dinas Kesehatan
-
Dinas Pekerjaan Umum
-
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
-
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
-
Dinas Sosial,, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
-
Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan
-
Dinas Tata Kota
-
Dinas Kebersihan
-
Dinas Koperasi, Koperasi Perindustrian, dan Perdagangan
-
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
-
Dinas Tata ata Kota dan Pengawas Bangunan
-
Dinas Pendapatan
-
Dinas Pariwisata
6. Inspektorat. 7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 8. Dua belas Lembaga Teknis Daerah, Daerah terdiri dari -
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
-
Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana
-
Badan Pemberdayaan Masyarakat
-
Badan Kepegawaian Daerah
-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
-
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
-
Badan Lingkungan Hidup H
-
Kantor Ketahanan Pangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
8
PEMERINTAH KOTA MATARAM
9.
-
Kantor Perpusatakaan dan Arsip Daerah
-
Satuan Pemadan Kebakaran
-
Satuan Polisi Pamong Praja
-
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Rumah Sakit Umum Kota Mataram
10. Enam Kecamatan, Kecamatan terdiri dari: -
Kecamatan Ampenan
-
Kecamatan Sekarbela
-
Kecamatan Mataram
-
Kecamatan Selaparang
-
Kecamatan Cakranegara Cakrane
-
Kecamatan Sandubaya
11. Lima puluh Kelurahan. Kelurahan 12. Dua belas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), (UPTD), yaitu: -
UPTD Puskeswan
-
UPTD Perbekalan Farmasi
-
UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Mataram & Selaparang
-
UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Cakranegara & Sandubaya
-
UPTD Pengelola Administrasi SD/TK Kec. Ampenan & Sekarbela
-
UPTD SKB
-
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
-
UPTD Perparkiran
-
UPTD Terminal Mandalika
-
UPTD Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
-
UPTD Pasar Wilayah Cakranegara dan Sandubaya
-
UPTD Pasar Wilayah Mataram, Selaparang, Ampenan dan Sekarbela
13. Sebelas Puskesmas, yaitu -
Puskesmas Ampenan,
-
Puskesmas Cakranegara,
-
Puskesmas Dasan Cermen,
-
Puskesmas Karang Pule,
-
Puskesmas Karang Taliwang, Ta
-
Puskesmas Mataram,
-
Puskesmas Dasan Agung
-
Puskesmas Pagesangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
9
PEMERINTAH KOTA MATARAM
-
Puskesmas Tanjung Karang
-
Puskesmas Selaparang
-
Puskesmas Pejarakan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
10
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1.6. FAKTA KOTA MATARAM
Dalam Rencana encana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Dalam RTRW Provinsi Nusa N Tenggara Barat,, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi, serta sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE ((Meetings Incentives Conferences and Exhibitions). Sebagaii Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro, pada tahun 2012 di Kota Mataram diselenggarakan beberapa event berskala provinsi, nasional dan internasional, sebagai berikut: 1.
O2SN (Olympiade Olahraga Siswa Nasional) pada bulan Mei 2012.
2.
FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) pada tanggal 17 – 23 Juni 2012.
3.
HARGANAS XIX (Hari Keluarga Nasional) Tahun 2012, pada tanggal 29 Juni 2012.
4.
LATSITARDANUS XXXIII (Latihan Integrasi Taruna Dewasa Nusantara) pada tanggal 18 November sd. 16 Desember 2012. 201
5.
ARUNG SEJARAH BAHARI VII Tahun 2012, pada tanggal 27 November 2012.
6.
KESATUAN GERAK PKK TINGKAT PROVINSI NTB Tahun 2012 2012.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
11
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Kota Mataram sebagai tuan rumah penyelenggaraan event nasional selama tahun 2012 telah mencapai tiga sukses yang diharapkan, yaitu yaitu: Sukses Penyelenggaraan (Event Succesfully)) melalui terselesaikannya event sesuai dengan jadwal dan waktu yang direncanakan tanpa menghadapi kendala yang cukup berarti, berarti Sukses Pencitraan Publik (Public Image Succesfully)) dengan pemberitaan yang positif dan memberikan citra yang baik bagi Kota Mataram secara nasional maupun internasional, internasional dan Sukses Ekonomi (Economic Succesfully)) dengan adanya berbagai event, menjadi trigger (pemicu) meningkatkan pertumbuhan dan distribusi ekonomi terutama bagi pemberdayaan sektor informal, sektor industri kecil dan rumah tangga, termasuk juga sektor pariwisata dan budaya.
1.7. ISU SU STRATEGIS PEMBANGUNAN Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar,
berjangka
panjang,
me mendesak,
bersifat
kelembagaan
atau
keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang datang. Isu
strategis
adalah
kondisi
atau
hal
yang
harus
diperhatikan
atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah dan masyarakat) di masa yang akan datang. Dalam Rencana
pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 2015 sebagaimana Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011, ditetapkan isu-isu isu strategis yang didasarkan atas hasil identifikas identifikasi, analisis masalah, sinergitas antar masalah, serta dalam rangka lebih terfokusnya intervensi program pembangunan. pembangunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
12
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Beberapa isu strategis pembangunan 2011-2015, 2011 adalah sebagai berikut: 1.
Lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing daerah daerah. Hal ini dilihat dari kualitas tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga berdampak pada lemahnya produktivitas pembangunan.
2.
Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. sehat. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya beberapa indikator indikator kualitas kesehatan masyarakat yang berimplikasi pada rendahnya rendahnya daya dukung pembangunan.
3.
Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi masyarakat masyarakat. Hal ini terlihat dari minimnya produksi kreatif, sehingga berdampak pada lemahnya daya dukung pembangunan.
4.
Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Sipil. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berdampak pada rendahnya kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
5.
Tingginya angka kemiskinan. kemiskinan.
Meskipun angka kemiskinan Kota
Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di N Nusa Tenggara Barat, namun angka nominal tersebut masih cukup besar. besar.
Dalam tiga tahun
terakhir, jumlah penduduk miskin perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin perdesaan. 6.
Rendahnya kemampuan daerah dan tingginya ketergantungan pada pemerintah emerintah pusat. pusat. Hal ini tercermin dari masih rendahnya kemampuan PAD dan masih tingginya ketergantungan APBD Kota Mataram yang bersumber dari Dana Perimbangan dalam bentuk D Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). (DAK
7.
Lemahnya akses pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kebersihan, Sanitasi, Air Bersih, Kependudukan
dan Catatan
Sipil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
13
PEMERINTAH KOTA MATARAM
8.
Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota.. Hal ini dapat dilihat dari masih terdapatnya 12 titik rawan genangan yang tersebar di beberapa wilayah kota terutama pada saat musim penghujan. Sedangkan abrasi masih dirasakan oleh masyarakat kawasan pesisir pada musim angin barat.
9.
Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin (PAKUMIS).. Hal ini i dapat dilihat dari masih luasnya kawasan kumuh di Kota Mataram (18,65 Hektar) yang tersebar di 6 kecamatan dan meliputi 18 kelurahan.
10.
Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi tertentu). Hal ini tercermin pada saat masuk/pulang sekolah/kerja sekolah/kerja di beberapa ruas jalan utama Kota Mataram. Mataram
11.
Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing daerah daerah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya jumlah fasilitas expo, workshop bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta belum maksimalnya frekuensi MICE (Meeting ( Incentive Convention Exhibition Exhibition).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
14
PEMERINTAH KOTA MATARAM
BAB II PERENCANAAN & PENETAPAN KINERJA Bab ini memuat Visi, Misi, dan Sasaran Strategis sebagai bagian kunci RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015. 2011 Visi dan Misi berfungsi sebagai penentu arah pencapaian sasaran & kinerja Kota Mataram yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dokumen perencanaan lima tahunan Kota Mataram telah ditetapkan Pemerintah Kota Mataram didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 2011-2015. Sebagai
dokumen
strategis
perencanaan
pembangunan,
RPJMD
memberikan
gambaran utuh terhadap penanganan isu pembangunan di Kota M Mataram dalam empat aspek yaitu aspek geografis dan demografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek ek pelayanan, dan aspek daya saing. RPJMD Kota Mataram 2011-2015 2011 2015 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Program indikatif pembangunan selama selama lima tahun kedepan.
2.1. VISI Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 2011 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batasbatas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
14
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah : a.
Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga
kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai nilai nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan
ini
dapat
diukur
berdasarkan
perbaikan
angka
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). b.
Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan kualitas
masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai masyarakat nilai-nilai
Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai Nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, akan, program dan kegiatan pembangunan. c.
Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun
kedepan terjadi
peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat.
Masyarakat
berkembangnya
adat
berbudaya tidak hanya
istiadat,
melainkan
juga
dapat dilihat
pada
dari
berkembangnya
infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.
2.2. MISI Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu :
a.
Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
b.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.
c.
Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
15
PEMERINTAH KOTA MATARAM
d.
Meningkatkan kualitas kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik ((Good Governance).
e.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
2.3. TUJUAN Tujuan pembangunan Kota Mataram dalam pencapaian Visi, ditetapkan sebagai berikut: 1.
Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
2.
Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
3.
Meningkatkan kesejahteraan kes masyarakat.
4.
Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah daerah.
5.
Meningkatkan investasi.
6.
Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat masyarakat.
7.
Peningkatan
kualitas
pelayanan pelayanan
publik
berdasarkan
prinsip
tata
pemerintahan yang baik (Good ( Governance). 8.
Perluasaan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.
9.
Mengurangi luas wilayah genangan dan abrasi di wilayah kota.
10. Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS), 11. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik, 12. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
2.4. SASARAN STRATEGIS Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram.
Sasaran kinerja juga lebih menjamin
suksesnya pelaksanaan rencana kinerja program yang menyangkut keseluruhan Satuan Kerja erja Pemerintah Kota Mataram.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
16
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Sasaran strategis dalam d RPJMD Kota Mataram 2011-2015 2015 telah ditetapkan sejumlah 27 SASARAN STRATEGIS, STRATEGIS sebagai dasar pengukuran kinerja dalam LAKIP Kota Mataram Tahun 2012. 201 Tabel 1 Keterkaitan antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis
VISI
MISI
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya
Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing
1. Meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.
2. Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat. 3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal. 4. Meningkatnya kesetaraan gender. 5. Meningkatnya kualitas keluarga
Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah
1. Meningkatnya pendapatan per kapita. 2. Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat. 3. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja. 4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
17
PEMERINTAH KOTA MATARAM
daerah. 5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah daerah. 6. Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal. 7. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah. 8. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM. 9. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha. 10.Meningkatnya Meningkatnya kepastian berinvestasi. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance 2. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP. 3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air. 3. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai. 4. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
18
PEMERINTAH KOTA MATARAM
5. Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik. 6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup. 7. Meningkatnya efektivitas layanan penanggula penanggulangan bencana daerah.
2.5. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2012 sebagai dokumen implementasi rencana tahunan (tahun ke-2) RPJMD Kota Mataram 2011-2015, 2015, menetapkan 14 prioritas pembangunan daerah yang ditargetkan akan dicapai pada tahun anggaran 2012, adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah. 2. Pelayanan Kesehatan berdasarkan Good Governance. 3. Penurunan Angka Kemiskinan sebesar 3 persen. 4. Penurunan Prevalensi Prevale Gizi Buruk. 5. Peningkatan Pelayanan Administrasi Kependudukan. 6. Penciptaan Wirausaha Baru. 7. Pemerataan Pendapatan. 8. Perluasan Lapangan Kerja. 9. Pengembangan Produk Unggulan Kawasan. 10. Peningkatan Kualitas Jalan dan Jembatan. 11. Optimalisasi Penanganan Genangan/Banjir. Genangan/Ban 12. Peningkatan Rumah Layak Huni. 13. Pengurangan Kawasan Permukiman Kumuh. 14. Optimalisasi Mitigasi Bencana Alam. Alam
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
19
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2.6. KEBIJAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2012 Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kota Matara Mataram mencakup penentuan kebijakan dan program. Kebijakan
pada
dasarnya
merupakan
ketentuan ketentuan ketentuan-ketentuan
yang
telah
disepakati pihak--pihak pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan kegiatan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah dit ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut berturut turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran, adalah sebagai berikut: 1. Sasaran: ”Meningkatnya Meningkatnya kondusivitas wilayah wilayah Kota Mataram Mataram”. Kebijakan : a.
Menurunkan potensi gangguan terjadinya pelanggaran.
b.
Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan.
c.
Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi.
d.
Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat.
e.
Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/Pemilukada Pemilu/Pemilukada.
f.
Mengoptimalkan
peran
dan
fungsi
pembinaan,
pencegahan,
pelanggaran hukum dan HAM. g.
Mengoptimalkan pengawalan penerapan PERDA.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
20
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Negeri, deng dengan program utama sebagai berikut: 1.
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
2.
Program peningkatan pemberantasan Penyakit Masyarakat asyarakat (PEKAT).
3.
Program pendidikan politik masyarakat.
4.
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingk lingkungan.
5.
Program
pemeliharaan
ketentraman
ketertiban
masyarakat,
dan
pencegahan tindakan kriminal. 2. Sasaran : ”Meningkatnya Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama beragama”. Kebijakan : a.
Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama.
b.
Optimalisasi peran kelembagaan adat keagamaan.
c.
Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu: Urusan Wajib otonomi daerah, daerah pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Negeri, dengan program utama: 1. Program pemberdayaan kelembagaan sosial dan keagamaan. 2. program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. 3. Sasaran : ”Meningkatnya Meningkatnya kualitas pendidikan”. pendid Kebijakan : a.
Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan.
b.
Meningkatkan akses dan peluang guru untuk memenuhi kualifikasi.
c.
Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran perpustakaan.
d.
Memantapkan peran dan fungsi perpusatakaan daerah.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pendidikan dan Urusan Wajib Perpustakaan, Perpustakaan, dengan program utama; 1.
Program pendidikan dan usia dini.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
21
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2.
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
3.
Program pendidikan menengah.
4.
Program pendidikan pendid non formal.
5.
Program pendidikan luar biasa.
6.
Program manajemen pelayanan pendidikan
7.
Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
4. Sasaran :
”Meningkatnya Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat”.
Kebijakan : a.
Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan.
b.
Meningkatkan usia harapan hidup masyarakat.
c.
Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat.
d.
Mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan balita.
e.
Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan.
f.
Mengoptimalkan peran, fungsi dan layanan Puskesmas Puskesmas/Pustu.
g.
Mengoptimalkan pelayanan RSU Kota Mataram.
h.
Meningkatkan jumlah dan kualitas/kompetensi tenaga medis.
i.
Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
j.
Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HIV/AIDS.
k.
Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan Gerakan Anti Narkoba.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesehatan,, dengan program utama; 1.
Program upaya kesehatan masyarakat.
2.
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
3.
Program perbaikan gizi masyarakat.
4.
Program pengembangan lingkungan sehat.
5.
Program pencegahan penyakit menular.
6.
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya.
7.
Program peningkatan mutu pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
22
PEMERINTAH KOTA MATARAM
5. Sasaran :
”Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang ”Meningkatnya mencerminkan kearifan lokal”. lokal
Kebijakan : a.
Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan event budaya
b.
Meningkatkan keterbukaan akses pembentukan kelompok adat.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pilihan Pariwisata,, dengan program utama: utama 1.
Program pengelolaan keragaman budaya. budaya
2.
Program pengembangan nilai budaya.
3.
Program pengelolaan kekayaan budaya.
6. Sasaran :
” ”Meningkatnya kesetaraan gender”.
Kebijakan : a.
Optimalisasi kesetaraan gender.
b.
Meningkatkan
upaya
partisipasi
perempuan
dalam
pendidikan,
pemerintahan dan sektor swasta. c.
Menurunkan jumlah KDRT.
Untuk
mencapai
sasaran
tersebut
dilaksanakan
melalui
Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anak, dengan program utama: 1.
Program
keserasian
kebijakan
peningkatan
kualitas
anak
dan
perempuan. 2.
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.
3.
Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.
7. Sasaran :
” ”Meningkatnya kualitas keluarga”.
Kebijakan : a.
Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
b.
Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB ber KB
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu yaitu: Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Sejahtera, dan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat, Masyarakat, dengan program utama: 1. Program keluarga berencana. 2. Program pelayanan kontrasepsi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
23
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3. Program pembinaan peran-serta peran serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan. 4. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.
8. Sasaran :
” ”Meningkatnya pendapatan per kapita””.
Kebijakan : Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Perencanaan erencanaan
Pembangunan,,
dengan
program
utama:
Perencanaan
pembangunan ekonomi. 9. Sasaran :
”Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi ”Meningkatnya masyarakat masyarakat”.
Kebijakan : a.
Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin.
b.
Pemberdayaan penduduk rentan miskin.
c.
Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan elembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga embaga Pemberdayaan Masyarakat.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan Urusan, yaitu: Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, Pembangunan dan Urusan Wajib Sosial Sosial, dengan program utama: 1.
Program perencanaan sosial so dan budaya.
2.
Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.
3.
Program pembinaan anak terlantar.
4.
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.
5.
Program pemberdayaan keluarga ke muda mandiri.
10. Sasaran :
”Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja ”Meningkatnya kerja”.
Kebijakan : a.
Meningkatkan peluang lapangan kerja.
b.
Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketenagakerjaan dengan program utama: Ketenagakerjaan,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
24
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1.
Program peningkatan kesempatan kerja dan berusaha.
2.
Program peningkatan dan produktivitas tenaga kerja.
11. Sasaran :
”Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah” ”Meningkatnya daerah”.
Kebijakan : Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah. Untuk mencapai pai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Perencanaan
Pembangunan, Pembangunan,
dengan
program
utama:
Program
perencanaan pembangunan ekonomi. 12. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan ”Meningkatnya daerah daerah”.
Kebijakan : a. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan pangan. b. Meningkatkan
dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan
daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketahanan
Pangan, Pangan,
dengan
program
utama:
Program
Peningkatan
Ketahanan Pangan.
13. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi ”Meningkatnya unggulan daerah berbasis sumber daya lokal lokal”.
Kebijakan : a.
Mengoptimalkan sektor industri dalam pengembangan peluang dan pemasaran.
b.
Meningkatkan daya saing kluster unggulan daerah.
c.
Mengoptimalkan peluang dan pemasaran IRT.
d.
Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga Urusan Urusan, yaitu: Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Urusan Pilihan Perindustrian,, dengan program utama: 1. Program pembinaan dan pemantauan pelaksanaan Pemberday Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
25
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif. 3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 4. Program peningkatan kualitas kelembagaan kel mbagaan koperasi. 5. Program pengembangan industri in stri kecil dan rumah tangga. 6. Program peningkatan peningkatan kemampuan teknologi industri. 7. Program penataan struktur industri. 14. Sasaran :
”Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah ”Meningkatnya daerah”.
Kebijakan : Optimalisasi manajemen pendapatan daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, daerah pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, persandian, dengan program utama: Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 15. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan aks ”Meningkatnya akses permodalan UMKM”. UMKM
Kebijakan : a. Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/mikro. b. Mengoptimalkan
besaran
dan
pola
distribusi
bantuan
usaha
mikro/kecil. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, daerah pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, persandian, dengan program utama, yaitu:
Program
pembinaan,
pemantauan
pelaksanaan
pemberdayaan
ekonomi rakyat. 16. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha ”Meningkatnya usaha”.
Kebijakan : a. Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha. b. Mengefektifkan peran lembaga UMKM. c. Mengoptimalkan manajemen koperasi. d. Mengoptimalkan
peran
koperasi
untuk
pelayanan
kebutuhan
masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
26
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu: Urusan Wajib koperasi dan usaha kecil menengah, dan Urusan Wajib perdagangan,, dengan program utama: 1. Program penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif. 2. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 3. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.
17. Sasaran :
” ”Meningkatnya kepastian berinvestasi”..
Kebijakan : a. Meningkatkan intensitas promosi investasi. b. Meningkatkan daya saing investasi daerah. c. Memantapkan identifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan. d. Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, daerah pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, persandian, dengan program utama sebagai berikut: 1. Peningkatan penanaman modal daerah. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik. 18. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan ”Meningkatnya berdasarkan Good Governance”. Governance
Kebijakan : a.
Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi stakeholders.
b.
Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah.
c.
Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/pembinaan SKPD.
d.
Meningkatkan kualitas Pengawas (auditor).
e.
Mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan daerah.
f.
Meningkatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) men menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
g.
Mengoptimalkan sistem pencatatan aset daerah.
h.
Mengoptimalkan peran arsip dalam rangka tertib administrasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
27
PEMERINTAH KOTA MATARAM
i.
Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian pengadaan barang dan jasa.
j.
Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi. evalu
k.
Meningkatkan koordinasi pelaporan kinerja.
l.
Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan PNS.
m. Meningkatkan cakupan pejabat yang mengikuti diklat jabatan. n.
Menyesuaikan kelembagaan SKPD sesuai dengan kebutuhan dan aturan.
o.
Memantapkan penanganan bahaya kebakaran.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui empat urusan pemerintahan,, yaitu: Urusan wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Urusan Wajib pemberdayaan masyarakat at desa, Urusan Wajib perumahan,, serta Urusan Wajib komunikasi dan informasi informasi, dengan program utama, sebagai berikut: 1.
Program kerjasama informasi dengan mass media.
2.
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa.
3.
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota.
4.
Program peningkatan dan pengembangan manajemen partisipatif.
5.
Program perencanaan pembangunan daerah.
6.
Program pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
7.
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan anaan kebijakan KDH.
8.
Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
9.
Program pengendalian pembangunan daerah.
10. Program peningkatan capaian kinerja. 11. Program penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan ketat laksanaan serta PAN. 12. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 13. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
19. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP ”Meningkatnya SOP”.
Kebijakan : a.
Mendorong penyusunan SPM SKPD.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
28
PEMERINTAH KOTA MATARAM
b.
Mendorong penyusunan SOP SKPD.
c.
Mendorong penerapan SPM oleh SKPD.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, daerah pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, persandian, dengan program utama, yaitu: Program penataan daerah, organisasi dan ketatlaksa ketatlaksanaan serta PAN.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
29
PEMERINTAH KOTA MATARAM
20. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas ”Meningkatnya pelayanan publik”. publik
Kebijakan : a. Meningkatkan sarpras sekolah. b. Meningkatkan kuantitas sarpras kesehatan. c. Optimalisasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. d. Meningkatkan sarpras air bersih. e. Optimalisasi pelayanan administrasi kelurahan. f. Meningkatkan infrastruktur transportasi. g. Optimalisasi pelayanan dan administrasi kependudukan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui enam Urusan Pemerintahan,, yaitu:: Urusan Wajib Pendidikan, Urusan Wajib Kesehatan, Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Urusan Wajib Lingkungan Hidup, Urusan Wajib Perhubungan, serta Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan engan program utama, sebagai berikut: 1.
Program wajib belajar pendidikan pendidikan dasar sembilan tahun.
2.
Program pendidikan menengah.
3.
Program obat dan perbekalan kesehatan.
4.
Program upaya kesehatan masyarakat.
5.
Program pengembangan lingkungan sehat.
6.
Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan.
7.
Program pengembangan kinerja pengelolaan pengelolaan air minum dan air limbah.
8.
Program penataan daerah otonom baru.
9.
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.
10. Program peningkatan pelayanan angkutan. 11. Program penataan administrasi kependudukan. 21. Sasaran :
” ”Meningkatnya fungsi saluran drainase drainase”.
Kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan pemeliharaan saluran drainase. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Umum, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pembangunan talud/turap/bronjong. 2. Program pengendalian peng banjir.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
30
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3. Program pemeliharaan saluran drainase. 22. Sasaran :
”Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air ”Meningkatnya air”.
Kebijakan : Meningkatkan jumlah kawasan resapan air. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan Wajib yaitu Pekerjaan Umum U dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 2. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan. 23. Sasaran : Kebijakan
”Meningkatnya penataan sempadan sungai dan pantai ”Meningkatnya pantai”. : Meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan pengendalian
kawasan sempadan sungai dan pantai. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Penataan Ruang Ruang, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pengendalian banjir. 2. Program pengembangan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. 3. Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya. 4. Program pengendalian pengenda pemanfaatan ruang 24. Sasaran :
”Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni ”Meningkatnya dan kawasan permukiman kumuh”. kumuh
Kebijakan : a. Meningkatkan upaya penanganan upaya penanganan rumah tidak layak huni. b. Meningkatkan upaya penanganan kawasan kumuh. c. Meningkatkan sarpras sanitasi. d. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan pemeliharaan TPS. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dan Lingkungan Hidup, Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pembangunan dan penataan penataan lingkungan perumahan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
31
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2. Program pengembangan perumahan. 3. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. 25. Sasaran :
”Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang ”Meningkatnya publik publik”.
Kebijakan : a. Meningkatkan jumlah ruang publik. b. Meningkatkan fasilitas media ekpresi. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri. 2. Program perencanaan tata ruang. 3. Program penataan dan pemeliharaan ornamen kota dan reklame reklame. 26. Sasaran :
”Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ”Meningkatnya ruang yang berwawasan lingkungan hidup hidup”.
Kebijakan : a. Menambah ruang RTH. b. Mengoptimalkan pengawasan bangunan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pengendalian pemanfaatan ruang. 2. Program pemeliharaan dan pengelolaan pemakaman. 27. Sasaran :
” ”Meningkatnya a efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah”. daerah
Kebijakan : Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, yaitu: program pencegahan pencegahan dini dan penanggulangan bencana daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
32
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2.7.
TARGET INDIKATOR MAKRO TAHUN 2012 Seluruh kebijakan pembangunan yang tertuang dalam sasaran misi dan prioritas pembangunan Tahun 2012 201 diarahkan untuk mencapai sasaran indikator makro Kota Mataram Tahun 2012 yang terbagi dalam empat aspek, sebagai berikut: berikut Tabel 2 Target Indikator Makro Tahun 2012 NO
INDIKATOR MAKRO
I
Aspek Geografis & Demografis
1 2 3 4 5 6
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Angka Harapan Hidup (AHH) Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
II
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1 2 3 4 5 6
Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju Inflasi Tingkat Pengangguran Terbuka Angka Partisipasi Angkatan Kerja PDRB per Kapita Daya Beli Masyarakat
III
Aspek Pelayanan
1 2 3
Angka Melek Huruf (AMH) Rasio Lama Sekolah (RLS) Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/paket B - SMA/MA/Paket C Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/paket B - SMA/MA/Paket C
4
IV
Aspek Daya Saing
1 2 3 4
APBD PAD Dana Perimbangan Lain-lain lain PAD yang Sah
SATUAN
TARGET 2012
jiwa
415.048 2 67.13 56.523 18.59 73,56
% tahun jiwa %
% % % % (Rp/tahun) (Rp/bulan)
(%) tahun (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Milyar Rp Milyar Rp Milyar Rp Milyar Rp
7.95 3.36 7.73 78.02 12,960,256 650,000 99.6 10.5 89.68 79.01 79.97 105.27 114.19 116.96 810,748 78,841 530,572 112,484
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
33
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Sumber: RPJMD Kota Mataram 2011-2015 (Bab IX) *) penyesuaian
2.8. RENCANA KINERJA & PENETAPAN KINERJA Penetapan
Kinerja
adalah
suatu
pernyataan
kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lam lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama SKPD, beserta target kinerja dan anggaran (Peraturan aturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 29 Tahun 2010, Bab B II, pasal 3 dan pasal 7). Dalam
kaitan
tersebut,
Penetapan
Kinerja
Pemerintah
Kota
Mataram
merupakan penetapan kinerja yang disepakati oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Walikota Mataram selaku Atasan Langsung Kepala SKPD. Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2012, dengan uraian sebagai sebag berikut:
MISI 1 : Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram.
INDIKATOR KINERJA UTAMA Cakupan penanganan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (K3)
SATUAN
TARGET
%
90
%
98
Cakupan Penanganan Konflik
kasus
23
Penyelesaian Pelanggaran Hukum dan HAM
kasus
290
Penegakan Peraturan Daerah
%
17
Pertemuan antar umat beragama
%
90
kali
4
Indeks Demokrasi
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan
Jumlah konflik antar umat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
34
PEMERINTAH KOTA MATARAM
beragama
beragama dalam satu tahun Jumlah kegiatan keagamaan dalam satu tahun
kali
520
MISI 2 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. SASARAN STRATEGIS Meningkatkan kualitas pendidikan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA Angka Melek Huruf
SATUAN
TARGET
%
99,60
Rasio Lama Sekolah
ta ahun
10,50
Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C
Angka Partisipasi Murni
- SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C
Guru yang memperoleh sertifikasi
%
105,27 114,19 116,96 89,68 79,01 79,97 88
kali / tahun
35.000
Cakupan layanan perpustakaan
%
205
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup
%
40,39
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
94
Angka Harapan Hidup
ta ahun
67,13
Prevalensi Gizi Buruk
%
2,75
Cakupan Kelurahan UCI
%
99
Rasio Tenaga Medis per 1.000 penduduk
-
13,42
Cakupan Layanan Puskesmas
%
1,5
Cakupan Layanan Puskesmas Pembantu
%
0,18
Rata-rata kunjungan perpustakaan
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
35
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rasio Rumah Sakit
RS
1:26.149
Jumlah Posyandu Aktif
buah
400
Cakupan JAMKESMAS Prevalensi HIV/AIDS
jiwa %
89.647
Penanganan Narkoba
%
0,1
kali
75
kelompok
45
0,01
Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal.
Jumlah Event budaya daerah dalam satu tahun
Meningkatnya kesetaraan gender.
Indeks Pemberdayaan Gender
-
50
Angka Melek Huruf Perempuan
-
100
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
1.718
Partisipasi perempuan di sektor swasta
%
78
Jumlah kasus KDRT
kasus
0,61
Peningkatan jumlah Keluarga Sejahtera
keluarga
111.288
Cakupan layanan KB
PUS
65.763
Meningkatnya kualitas keluarga
Jumlah pembinaan kelompok budaya
MISI 3 Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. SASARAN STRATEGIS Meningkatnya pendapatan per kapita.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PDRB per Kapita
SATUAN
TARGET
rupiah
12.960.256
Paritas Daya Beli
rupiah
750.000
Meningkatnya upaya penanganan masa alah
Penduduk miskin
%
18,59
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
36
PEMERINTAH KOTA MATARAM
sosial ekonomi masyarakat.
Cakupan penanangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
%
95,00
Cakupan pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
%
90,00
Cakupan partisipasi angkatan kerja
%
78,02
Penduduk tidak bekerja
%
10,00
Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi daerah
%
9,29
Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah
Tingkat cadangan pangan daerah
%
56
Cakupan layanan penyuluhan
%
93
Tingkat produktivitas ikan
ton
3.150
Kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
15,00
Cakupan klaster unggulan daerah
%
95,00
Kontribusi sektor industri Rumah Tangga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
15,00
kelompok ompok
160
orang
200.000
Daya serap Pendapatan Daerah
%
100
Daya serap PAD
%
100
PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)
%
35,00
Usaha mikro dan kecil
%
25.000
Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.
Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal.
Jumlah kelompok sadar wisata Angka kunjungan wisatawan Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.
Meningkatnya efektivitas
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
37
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM.
UMKM yang mendapat bantuan permodalan
%
500
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.
Rasio Wirausaha Baru
WUB
10.000
Cakupan bina kelompok pengrajin
%
15,00
Koperasi Berkualitas
%
130
Koperasi Aktif
%
413
Laju pertumbuhan investasi
%
3,00
Jumlah nilai investasi dalam satu tahun
Milyar Rp.
2.000
Jumlah kontrak kerjasama investasi
Buah
10
Waktu penyelesaian ijin investasi
hari
20
Meningkatnya kepastian berinvestasi.
MISI 4 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). SASARAN STRATEGIS Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance
INDIKATOR KINERJA UTAMA Peran serta masyarakat dalam MPBM/Musrenbang
SATUAN
TARGET
%
95
Penetapan Perwal RKPD tepat waktu
%
100
Penetapan KUA-PPAS RAPBD tepat waktu
%
100
Renstra SKPD yang mengacu RPJMD
%
100
Renja SKPD mengacu RKPD
%
100
buah
1.556
Jumlah temuan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
38
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pemeriksaan yang ditindaklanjuti Jumlah aparatur memiliki kualifikasi auditor
orang
38
%
90
Opini BPK
WTP
%
100
SKPD pengelola arsip yang baik
SKPD
35
SKPD yang menyampaikaan Laporan Realisasi Fisik & Keuangan tepat waktu
SKPD
35
SKPD yang telah menyerahkan LPPD sesuai urusan pemerintahan tepat pada waktunya
SKPD
35
SKPD yang menyerahkan LAKIP tepat pada waktunya
SKPD
35
Tingkat Disiplin PNS
%
95
Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural
%
100
SKPD yang kelembagaannya sesuai kebutuhan dan aturan
SKPD
35
SKPD yang mempunyai SPM
SKPD
20
SKPD yang mempunyai SOP
SKPD
20
SKPD yang menerapkan SPM dan SOP
SKPD
20
Rasio ketersediaan sekolah
unit
0,1
Rasio Puskesmas
unit
0,1
Daya serap APBD Peningkatan kinerja keuangan daerah/Opini BPK Tingkat pengelolaan aset daerah
Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP.
Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
39
PEMERINTAH KOTA MATARAM
publik.
Cakupan layanan kesehatan masyarakat miskin
%
90
Cakupan layanan air bersih
%
40
Cakupan sarpras kelurahan dalam kondisi baik
%
100
unit
47,5
Cakupan layanan persampahan
%
95
Rasio penduduk ber-KTP
%
50,00
Cakupan fasilitas keselamatan & perlengkapan jalan
MISI 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. SASARAN STRATEGIS Meningkatnya fungsi saluran drainase.
INDIKATOR KINERJA UTAMA Cakupan drainase dalam kondisi baik
SATUAN
TARGET
%
75,00
Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air
Ketersediaan kawasan resapan air
%
80
Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.
Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar
-
13,06
Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.
Rumah tidak layak huni
%
1.500
Rasio kawasan permukiman kumuh
%
29,47
Rumah tinggal ber-sanitasi
%
80,00
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
40
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)
unit
6,00
Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.
Rasio cakupan ruang publik
%
95,00
Rasio cakupan fasilitas media ekpresi
%
95,00
Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
%
15,30
Rasio tempat pemakaman umum
%
20,00
Bangunan ber-IMB
%
87,00
Alih fungsi lahan pertanian
%
5,00
Cakupan jumlah bencana yang dapat ditangani dalam satu tahun
%
85,00
Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB II –
PENETAPAN & PERENCANAAN KINERJA
41
PEMERINTAH KOTA MATARAM
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini memuat evaluasi Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Mataram dalam upaya pencapaian Visi Kota Mataram yang Maju, Religius, dan Berbudaya. Penetapan IKU diperlukan guna memudahkan SKPD melaksanakan 5 Misi yang ada dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 2011
3.1.
KERANGKA PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja (performance ( measurement)) digunakan untuk mengukur keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis orgnasisasi. Setiap instansi
Pemerintah
wajib
menetapkan
Indikator
Kinerja
Utama
(Key
Performance Indicator) Indicator) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis pada masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (Key (Key Performance Indicator) Indicator secara formal diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, serta ser diperolehnya ukuran keberhasilan dari suatu sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Perlunya ditetapkannya IKU adalah agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh pelaksana dan dan pimpinan organisasi dalam mengelola usaha-usaha usaha organisasi instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi (Peraturan aturan Menteri PAN Nomor:: PER/20/M.PAN/11/2008). PER/20/M.PAN/11/2008 Adapun Indikator Kinerja Utama (Key (Key Performance Indicator Indicator) Pemerintah Kota Mataram sebagaimana sebagaimana Keputusan Walikota Mataram Nomor 657/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015, 2011 2015, diuraikan sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
41
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1.
Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram
2.
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
3.
Meningkatkan kualitas pendidikan.
4.
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
5.
Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal.
6.
Meningkatnya kesetaraan gender.
7.
Meningkatnya katnya kualitas keluarga
8.
Meningkatnya pendapatan per kapita.
9.
Meningkatnya upaya penanganan maslaah sosial ekonomi masyarakat.
10. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja. 11. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah. 12. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah 13. Meningkatnya
efektivitas
pengembangan
potensi
unggulan
daerah
berbasis sumber daya lokal. 14. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah. 15. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM. 16. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha 17. Meningkatnya kepastian berinvestasi. 18. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance. Governance 19. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP. 20. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik. 21. Meningkatnya ningkatnya fungsi saluran drainase. 22. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air air. 23. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai. 24. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh. 25. Meningkatnya ketersediaan media e expresi dan n ruang publik. 26. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
42
PEMERINTAH KOTA MATARAM
27. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
3.2. CAPAIAN INDIKATOR MAKRO Tabel 3 Capaian Indikator Makro Pemerintah Kota Mataram 2011-2012
NO
INDIKATOR MAKRO
I
Aspek Demografis
1
Jumlah Penduduk
2 3
Laju Pertumbuhan Penduduk Angka Harapan Hidup (AHH)
SATUAN
REALISASI 2011
TARGET 2011
REALISASI 2012
jiwa
406.910
415.048
426.040**)
(%)
1,01
2,00
4,70**)
tahun
66,64
67,13
67,13
jiwa
58.272
56.523
53.736
4
Jumlah Penduduk Miskin
5
Persentase Penduduk Miskin
(%)
14,44
18,59
13,18
6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
-
72,26
73,56
72,83
II
Aspek Kesejahteraan Masyarakat Laju Pertumbuhan Ekonomi - Dengan sub sektor angkutan udara - Tanpa anpa sub sektor angkutan udara
(%)
7,67*)
7,95
4,04**)
(%)
9,29*)
-
10,52**)
Laju Inflasi
(%)
6,38*)
3,36
4,10**)
(%)
6,7*)
7,73
6,53**)
(%)
64,71*)
78,02
61,98**)
1
2 3 4 5
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Angka Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) PDRB per Kapita
(Rp/tahun) 13,533,732*) 12,960,256 14.602.279**)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
43
PEMERINTAH KOTA MATARAM
6
Daya Beli Masyarakat
NO III 1 2 3
4
INDIKATOR MAKRO
(Rp/bulan)
644.360
650.000
648.010
SATUAN
REALISASI 2011
TARGET 2011
REALISASI 2012
(%)
91,81
99,6
91,85
tahun
9,21
10,5
9,22
Aspek Pelayanan Angka Melek Huruf (AMH) Rasio Lama Sekolah (RLS) Angka Partisipasi Murni (APM) -
SD/MI/Paket A
(%)
91,58
89,68
97,42
-
SMP/MTs/paket B
(%)
79,46
79,01
76,73
-
SMA/MA/Paket C
(%)
71,67
79,97
64,66
Angka Partisipasi Kasar (APK) -
SD/MI/Paket A
(%)
108,62
105,27
109,36
-
SMP/MTs/paket B
(%)
103,28
114,19
104,92
-
SMA/MA/Paket C
(%)
90,44
116,96
89,41
IV
Aspek Daya Saing
1
APBD
Milyar Rp
670,22
810,75
600,47
2
PAD
Milyar Rp
82,30
78,84
88,73
3
Dana Perimbangan
Milyar Rp
441,59
530,57
534,53
4
Lain-lain lain PAD yang Sah
Milyar Rp
155,15
112,48
112,22
Keterangan: *) angka sementara **) angka sangat sementara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
44
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Tujuan pembangunan daerah Kota Mataram telah ditetapkan dan dituangkan dalam visi dan misi Kota Mataram. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan Kota Mataram telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan. Keberhasilan kinerja pembangunan daerah secara umum dapat diukur dengan indikator kinerja makro dan evaluasi kinerja pembangunan daerah dengan d menggunakan n beberapa aspek sebagai tolak ukur. Aspek-aspek aspek tersebut meliputi (1) Aspek Demografi, (2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat, (3) Aspek Pelayanan, Pelayanan dan (4) Aspek daya Saing. I.
Aspek Geografis dan Demografis
Kota Mataram (61,30 km2) memiliki luas wilayah sekitar 0,30 persen dari luas wilayah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153 km2). Namun dihuni oleh jumlah penduduk yang cukup besar. Pada tahun 2012, 201 berdasarkan data sangat sementara yang diperoleh dari BPS Provinsi NTB, jumlah penduduk yang ada di Kota Mataram mencapai 426.040 jiwa meningkat 19.130 jiwa dari tahun 2011. Dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011, penduduk Kota Mataram tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 4,70 persen, diatas target yang telah ditetapkan RPJMD Kota Mataram 2011-2015 2015 yaitu 2 persen. Peningkatan katan jumlah penduduk pada tahun 2012 ini disebabkan karena tingkat kelahiran maupun urbanisasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak langsung dari pertambahan penduduk, kepadatan k penduduk yang ada di Kota Mataram menjadi meningkat yaitu 6.950 jiwa/Km2 dari tahun ta sebelumnya yaitu 6.638 jiwa/Km2. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi ini
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
45
PEMERINTAH KOTA MATARAM
diikuti dengan kondisi warga kota yang beraneka ragam, mengalami kerawanan akan munculnya konflik sosial, besarnya tuntutan perluasan kesempatan kerja, kerja meningkatnya kemiskinan yang yang ditimbulkan oleh kesenjangan, kesenjangan serta berdampak langsung juga terhadap kerusakan lingkungan hidup. Dengan memperhatikan kondisi penduduk
tersebut, maka pada tahun 2012
kebijakan-kebijakan kebijakan APBD di Kota Mataram difokuskan pada program-program program yang pro poor, pro job, job pro growth dan pro environment. Gambar 1 Struktur Umur Penduduk Kota Mataram Tahun 2012 65+ 3,85%
0 - 14 thn 26,77%
15 - 64 thn 69,38%
Dengan melihat kondisi struktur umur penduduk Kota Mataram pada tahun 2012 yang telah dikelompokkan dalam kelompok umur lima tahunan tahunan, maka penduduk Kota
Mataram
tergolong
penduduk
intermediate
(transisi),
hal
ini
dapat
disimpulkan dari gambar 1 diatas bahwa jumlah penduduk usia produktif (15-64 (15 tahun) mencapai 69,38 69, persen. Tingginya jumlah umlah penduduk usia produktif atau usia kerja ini dii antisipasi dengan kebijakan pemerintah yan yang pro job. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal dasar pembangunan bila kualitas sumber daya manusianya tinggi, namun sebaliknya akan menjadi beban pembangunan yang cukup besar. Upaya peningkatan kualitas kualita sumber daya manusia dalam skala luas disebut sebagai pembangunan manusia dan untuk mengukur kinerja pembangunan terhadap pemberdayaan manusia digunakan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM merupakan indeks komposit yang mencakup
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
46
PEMERINTAH KOTA MATARAM
tiga bidang pembangunan yang dianggap sangat mendasar yaitu bidang kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, bidang pendidikan melalui angka melek huruf dan rata-rata rata lama sekolah serta bidang ekonomi dengan paritas daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan IPM oleh BPS Kota ota Mataram, Mataram terlihat bahwa status pembangunan warga kota di Kota Mataram pada tahun 2012 201 sebesar 72,83 meningkat 0,51 point bila dibandingkan dengan angka tahun 201 2011 yaitu 72,32. Namun IPM tahun 2012 kurang 0,73 point dari target yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu 73,56. Berdasarkan IPM, wilayah yang baik adalah wilayah yang penduduknya sehat, pandai dan berdaya beli, beli, nilai IPM 72,32 terletak pada range 51 sampai 79 yang berarti bahwa daerah tersebut mulai memperhatikan pembangunan sumber daya manusianya. manusianya IPM PM Kota Mataram pada tahun 2012 menduduki peringkat-1 peringkat dari kabupaten/kota lain di Provinsi NTB. Pembangunan warga kota di bidang kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup merupakan suatu indikator yang merefleksikan usia hidup rata-rata rata penduduk suatu atu daerah. Pemerintah Kota Mataram selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga Kota Mataram sehingga menjadi sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Hal al ini dilakukan dengan memberikan pelayanan maksimal dan membangun sarana prasarana kesehatan, dengan harapan dapat meringankan beban dan mempermudah akses warga ke fasilitas kesehatan. Pada awal tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram menerbitkan Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelayanan Kesehatan Gratis di PuskesmasPuskesmas puskesmas yang ada di wilayah Kota Mataram. Berdasarkan Perwal tersebut, seluruh warga Kota Mataram dapat menikmati pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas tanpa dipungut biaya. Pada Pada sisi lain untuk pelayanan kesehatan pada tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram menambah jumlah Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling, untuk mencapai akses kesehatan bagi warga khususnya mayoritas lapisan menengah bawah yang sangat membutuhkan uluran pem pemerintah dalam penanganan kesehatan. Akan tetapi pada tahun 2012, jumlah dokter dan paramedis menurun dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena kebijakan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
47
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Moratorium PNS oleh Pemerintah Pusat dan beberapa dokter dan juga paramedis telah memasuki masa pensiun. Gambar 2 Jumlah Rumah sakit/Klinik Bersalin, Puskesmas/Pustu/Puskel dan Dokter/Paramedis di Kota Mataram pada Tahun 2011 - 2012 300 250 200
257
248
43
47
150 100 50
17
0
2011 Dokter/Paramedis
17 2012 Puskesmas/Pustu/Puskel
Rumah Sakit/Klinik Bersalin
Muara dari kualitas kesehatan masyarakat, akan tergambarkan dalam angka harapan hidup bagi bayi yang dilahirkan saat saat ini. Angka harapan hidup di Kota Mataram pada tahun 2012 berdasarkan perhitungan dari BPS Kota Mataram mencapai 67,13 tahun artinya bahwa apabila ada bayi yang dilahirkan pada saat ini, maka dia berpeluang untuk hidup selama 67,13 tahun yang akan datang. Angka harapan hidup penduduk di Kota Mataram yang dicapai di tahun 2012 ini sesuai dengan yang ditargetkan dalam RPJMD Kota Mataram 2011 2011-2015 yaitu 67,13 tahun. Suatu Kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi tinggi, umumnya disertai dengan kemiskinan.. Menurut Me data BPS Kota Mataram jumlah penduduk miskin yang ada di Kota Mataram menurun 1,26 persen atau 4.536 jiwa dari 58.272 jiwa di tahun 2011 menjadi 53.736 jiwa di tahun 2012 201 dan berada dibawah target yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu 56.523 jiwa. Penurunan Penurunan jumlah penduduk miskin ini seiring dengan meningkatnya IPM Kota Mataram Mataram.. Berkurangnya jumlah penduduk miskin Kota Mataram dapat juga diartikan bahwa pendapatan penduduk di Kota Mataram semakin meningkat. Karena secara konseptual, penduduk miskin adalah penduduk yang pendapatannya lebih kecil dari
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
48
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya. II.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Keberadaan Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi NTB yang sudah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), tempat penyelenggaraan event MICE (Meeting, Meeting,
Incentive,
Convention
&
Exhibition Exhibition), ),
dan
destinasi
pariwisata
membutuhkan Kota ini dapat tampil setara dengan kota-kota kota lainnya di Indonesia. Kota Mataram menjadi makin terbuka untuk mendorong geliat pertumbuhannya dalam kerangka mengangkat harkat dan martabat warga kota dalam posisi setara dan membanggakan dibandingkan kota-kota kota lainnya di Indonesia. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kota Mataram dapat diukur dengan menggunakan an beberapa indikator, indikator yang lazim digunakan adalah laju pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat partisipasi angkatan kerja, PDRB per kapita dan daya beli masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
49
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar 3 PDRB Kota Mataram ADH Berlaku dan ADH Konstan 2000 Tahun 2011 – 2012 (Triliun) 8,00 6,00
6,22
5,51
4,00 2,00
2,45
2,36
0,00 2011 PDRB Adh Berlaku
2012 PDRB Adh Konstan
PDRB Kota Mataram tahun 2012 menurut data sangat sementara yang dikeluarkan oleh BPS Kota Mataram mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011, baik atas dasar harga (adh) berlaku maupun adh konstan 2000. Nilai PDRB Kota Mataram adh berlaku pada tahun tahun 2012 adalah sebesar Rp. 6,22 triliun mengalami peningkatan Rp. 714 milyar dari tahun 2011 atau 12,97 persen. Gambar 3 diatas memperlihatkan peningkatan nilai PDRB baik adh berlaku maupun adh konstan tahun 2011 dan 2012. Gambar 4 Perkembangan Sektor-sektor Pembentuk embentuk PDRB Kota Mataram Tahun 2011 - 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
50
PEMERINTAH KOTA MATARAM
30 25 20 15 10 5 3,41 0 3,63 0,01
11,36
10,09 9,99
8,94
1,22
22,88 22,13 23,85 22,16 17,67 17,3311,21 12,97
1,12
0,01
Kontribusi PDRB 2012
Kontribusi PDRB 2011
Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Mataram tahun 2012 didominasi oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 22,88 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan terbesar kedua sebagai pembentuk PDRB Kota Mataram dengan kontribusi kontribusi sebesar 22,13 persen. Kemudian, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan kontribusi sebesar 17,67 persen dan selanjutnya adalah sektor jasa jasa-jasa jasa dengan kontribusi sebesar 11,21 persen. Di posisi kelima adalah sektor industri industr pengolahan sebesar 11,36 persen, sektor bangunan 10,09 persen, sektor pertanian 3,41 persen, sektor listrik gas dan air bersih 1,22 persen dan terakhir sektor pertambangan dan penggalian 0,01 persen. Empat sektor terbesar penyumbang ekonomi Kota Mataram diatas masuk kedalam kelompok sektor tersier (sektor sektor perdagangan hotel & restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, sektor bank, usaha persewaan & jasa perusahaan dan
sektor jasa- jasa), jasa , dengan total peranannya sebesar 73,90 persen terhadap
pembentukan
PDRB
Kota
Mataram. Mataram.
Hal
ini
menggambarkan
struktur
perekonomian Kota Mataram mengarah kepada struktur jasa (Service ( City), dimana Kota Mataram yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai
fungsi fungsi-fungsi fungsi
utama
sebagai
pusat
pelayanan
bagi
kegiatan
perdagangan, ngan, jasa dan pariwisata. Sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
51
PEMERINTAH KOTA MATARAM
perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial. Juga sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Karena fungsinya sebagai pusat pelayanan – pelayanan tersebut, maka kebutuhan kebutuhan akan jasa pendukungnya cukup tinggi. Jika ika dilihat gambar 5 dan 6, 6 dimana sektor tersier mengalami penurunan akibat
berpindahnya
Bandara
Udara
Selaparang
(sektor
pengangkutan
&
komunikasi), maka distribusi barang/jasa menjadi kurang lancar yang berdampak pada sektor-sektor sektor pembentuk p sektor tersier lainnya seperti sektor perdagangan, hotel dan restaurant maupun sektor jasa-jasa. jasa Gambar 5 Kontribusi sektor-sektor sektor Primer, Sekunder dan Tersier terhadap PDRB Kota Mataram Tahun 2011
PRIMER 3,64%
TERSIER 76,30%
Gambar 6 Kontribusi sektor-sektor sektor Primer, Sekunder dan Tersier terhadap PDRB Kota Mataram Tahun 2012 PRIMER 3,42%
SEKUND ER 20,06%
SEKUND ER 22,68%
TERSIER 73,90%
Kelompok sektor sekunder (sektor sektor industri; sektor listrik, gas dan air bersih; dan sektor bangunan) memberikan kontribusi terbesar kedua pada pembentukan PDRB Kota Mataram sebesar 22,68 persen, meningkat dari tahun 2011. Karena selama tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram terus memacu pembangunan, seperti pembukaan dan pembangunan jalan di beberapa titik, hotmix di sejumlah jalan lingkungan, mendesain m ulang Taman Sangkareang yang merupakan salah satu ikon Kota Mataram menjadi taman terbuka, merenovasi jembatan gantung, memperbaiki drainase maupun normalisasi sungai untuk mencegah genangan dan banjir yang datang setiap musim hujan. Cukup tingginya tingginya pembangunan yang terjadi di Kota Mataram pada tahun 2012 menyebabkan kontribusi dari sektor
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
52
PEMERINTAH KOTA MATARAM
bangunan menjadi meningkat sehingga sektor penunjangnya seperti penggunaan akan listrik maupun air juga menjadi meningkat. Sedangkan, sumbangan terakhir dari kelompok lompok sektor primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan & penggalian) penggalian hanya sebesar 3,42 persen yang mengalami penurunan 0,22 persen, hal ini disebabkan karena banyaknya lahan pertanian di Kota Mataram berubah fungsi menjadi lahan pemukiman dan bisn bisnis. Gambar 7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram dengan dan tanpa angkutan Udara Tahun 20112011 2012 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
10,52
9,29 7,67
4,04
2011
2012
Dengan Angkutan Udara Tanpa angkutan Udara
Gambar 8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB dan Kota Mataram Tahun 2011- 2012 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
10,52
9,29 7,67 5,57
2011
5,72 4,04
2012
Provinsi NTB Kota Mataram dengan Angkutan Udara Kota Mataram dengan Angkutan Udara
Pertumbuhan ertumbuhan ekonomi Kota Mataram secara makro pada tahun 2012 menurut angka sangat sementara yang diperoleh dari BPS Kota Mataram turun 3,63 persen menjadi 4,04 persen, terjadinya penurunan ini disebabkan hilangnya kontribusi dari nilai tambah bruto sektor pengangkutan dan komunikasi, khususnya sub sektor angkutan udara. ud Sejak Oktober 2011 atau triwulan keempat tahun 2011 Bandara Selaparang di Kota Mataram telah berpindah ke Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya Lombok Tengah, Tengah jadi selama tahun 2012 kontribusi akan sektor pengangkutan dan komunikasi menjadi minus jika dibandingkan dengan kontribusi sektor tersebut di tahun 2011. Dengan mengabaikan sub sektor angkutan udara, pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada tahun 2011 adalah sebesar 9,29 persen lebih tinggi 1,62 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi dengan dengan angkutan udara, udara 7,67 persen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
53
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada ada tahun 2012 tanpa angkutan udara pertumbuhan ekonomi Kota Mataram naik menjadi 10,52 persen dari 9,29 persen di tahun 2011. 2011 Tingginya laju pertumbuhan ekonomi tanpa sub sektor angkutan udara ini disebabkan karena hampir semua sektor kecuali sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan nilai tambah bruto yang cukup tinggi setiap tahunnya. Secara makro penurunan laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram dengan angkutan udara,, dari 7,67 persen menjadi 4,04 persen bukan disebabkan karena kinerja Pemerintah Kota Mataram yang menurun, namun karena dampak dari kebijakan Pemerintah Pusat yang memindahkan bandara yang selama ini telah menggeliatkan meng aktivitas itas ekonomi di Kota Mataram. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi tanpa sub sektor angkutan udara yang meningkat dari 9,29 persen menjadi 10,52 persen pada tahun 2012. Dibandingkan ibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB tahun 2012 yang sebesar 5,72 persen. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram dengan angkutan udara, 4,04 4,04 persen, berada dibawah laju pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB. Namun jika meniadakan efek angkutan udara, laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram jauh diatas laju pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB. Pada tahun 2012 target laju pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Mataram 2011 – 2015 adalah sebesar 7,95 persen. Target laju pertumbuhan ekonomi ini masih mempertimbangkan sub sektor angkutan udara. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram dengan sub sub sektor angkutan udara sebesar 4,04 persen, angka ini berada dibawah target RPJMD tahun 2012 dan sebaliknya akan berada jauh diatas target akhir RPJMD di tahun 2015.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
54
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar 9 Inflasi Provinsi NTB dan Kota Mataram Tahun 2011 - 2012 8,00 6,00
6,38
6,55 4,10
4,00
3,99
2,00 0,00 2011 Provinsi NTB
2012 Kota Mataram
Pertumbuhan ekonomi yang baik ditandai dengan semakin tertekannya laju inflasi, dimana pada tahun 2012 laju inflasi Kota Mataram turun menjadi 4,10 persen, lebih rendah dari laju inflasi tahun 2011 yang sebesar 6,38 persen. Kondisi tersebut sejalan dengan perkembangan inflasi inflas Provinsi NTB tahun 2012 mencapai 3,99 persen turun dari 6,55 persen pada tahun 2011. Inflasi di Kota Mataram tahun 2012 berada di atas target yang telah ditetapkan RPJMD untuk tahun 2012 yaitu 3,36 persen. Tingkat kemakmuran penduduk yang diukur melalui indikator seperti PDRB per kapita atas harga berlaku untuk menunjukkan nilai PDRB per kepala atau satu orang penduduk, sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu daerah. Nilai PDRB PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan di Kota Mataram pada tahun 2012 201 masing-masing masing adalah Rp. 14.602.279,- dan Rp. 5.760.034,5. dengan perkembangan masing-masing masing 7,90 persen dan minus 0,63 persen. Tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah sangat tergantung pada potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Begitu pula dengan beragamnya kegiatan perekonomian yang ada, sangat tergantung pada sumber daya yang tersedia. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase perse
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
55
PEMERINTAH KOTA MATARAM
angkatan kerja yang bekerja dan persentase tingkat pengangguran terbuka sangat berguna untuk melihat prospek ekonomi yang ada di Kota Mataram. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didefinisikan sebagai proporsi jumlah penduduk yang tergolong angkatan angkatan kerja dengan jumlah penduduk yang termasuk dalam usia kerja, yakni penduduk usia 15 tahun ke atas. Indikator ini dapat menjelaskan sampai sejauh mana keterlibatan penduduk dalam kegiatan perekonomian. Pada tahun 2012 TPAK Kota Mataram mengalami penurunan penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebesar 2,73 persen, kondisi ini menunjukkan telah terjadi penurunan partisipasi penduduk usia kerja di Kota Mataram. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Karena partisipasi penduduk usia kerja menurun dan
pengangguran
terbuka
juga
menurun, maka penurunan
partisipasi kerja ini bisa disebabkan oleh warga kota berusia kerja yang banyak bekerja di luar daerah ataupun warga kota berusia erusia kerja yang sedang sedang melanjutkan pendidikannya. Dilihat dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Mataram 2011 – 2015, target TPAK dan TPT tahun 2012 masingmasing masing adalah 78,02 dan 7,73, masih diatas realisasi tahun 2012 yaitu 61,98 untuk uk TPAK dan 6,53 untuk TPT. Jadi, target TPAK dan TPT di tahun 2012 ini belum tercapai. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti tingkat persentase angkatan kerja dan tingkat pengangguran terbuka sangat berguna untuk melihat prospek ekonomi Kota Mataram. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat apakah benar benarbenar digerakan oleh produksi yang melibatkan tenaga kerja daerah atau karena faktor lain. Banyaknya penduduk yang bekerja dan rendahnya tingkat pengangguran terbuka akan berdampak pada peningkatan kemampuan d daya beli warga kota. Peningkatan pendapatan atau kemampuan daya beli ini menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak. Pada tahun 2012 nilai konsumsi atau kemampuan daya beli warga Kota Mataram adalah sebesar Rp. 648.010,- kurang Rp. 1.990,1.990, dari yang ditargetkan itargetkan dalam RPJMD, Rp. 650.000,650.000, dan meningkat Rp. 3.650,3.650, dari tahun 2011, Rp. 644.360,--
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
56
PEMERINTAH KOTA MATARAM
III.
Aspek Pelayanan
Pembangunan bidang pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang untuk meningkatkan daya saing warga Kota Mataram. Berbagai kebijakan dilakukan hingga tahun 2012 memberikan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya IPM Kota Mataram. Masalah lain yang juga merupakan masalah spesifik Kota Mataram menurut data yang diperoleh dari BPS Kota Mataram adalah masih terdapat 8,15 persen warga kota usia 15 tahun keatas yang buta huruf. Tingkat Melek huruf ini mengindikasikan kemampua kemampuan penduduk untuk dapat membaca dan menulis. Angka melek huruf Kota Mataram yang mencapai 91,85 persen, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas terdapat 92 orang yang dapat membaca dan menulis. Apabila ditelaah lebih jauh, kecenderungan penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis adalah pada penduduk yang berusia tua. Tidak T dapat dipungkiri bahwa dahulu masih banyak masyarakat yang beranggapan sekolah bukan merupakan suatu kebutuhan. Sedangkan tingkat pendidikan yang ditamatkan tergambar pada angka ratarata rata lama sekolah. Pada tahun 201 2012 menurut BPS Kota Mataram rata-rata lama sekolah (RLS) warga kota Kota Mataram adalah sebesar 9,22 tahun, Dengan kata lain rata-rata rata warga hanya berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai dengan
SMP atau memenuhi program wajib belajar sembilan tahun oleh
pemerintah. Kondisi ini menunjukkan menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2011 201 walaupun perkembangannya amat sangat kecil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
57
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Daya serap penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu, dapat dilihat dengan menggunakan indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Gambar 10 dibawah memperlihatkan perkembangan APK dan APM di Kota Mataram selama dua tahun terakhir. Gambar 10 Perkembangan APM dan APK untuk SD/Setara, SMP/Setara dan SMU/Setara Di Kota Mataram Tahun 2011 – 2012 120,00 100,00
Axis Title
109,36 104,92
97,42 76,73
80,00
91,58
60,00
79,46
40,00
89,41 64,66
108,62 103,28
90,44
71,67 2012
20,00
2011
0,00 0
1
2
APM SD
APM SMP
3
4
5
APM SMA
APK SD
APK SMP
6
7
APK SMA
Angka Partisipasi Kasar adalah perbandingan antara jumlah murid pada setiap jenjang ang pendidikan (SD, SMP, SMA), tanpa memperhitungkan umur, umur terhadap jumlah warga kota kelompok usia sekolah (7-12, (7 13-15, 15, 16-18 16 tahun) yang sesuai. Angka Partisipasi Kasar pada jenjang jenjang pendidikan SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/PAket B lebih dari 100 persen, hal ini berarti bahwa terdapat murid sekolah yang berusia di luar usia resmi sekolah atau terdapat murid sekolah yang berasal dari luar Kota Mataram. Angka APK untuk SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket MP/MTs/Paket B mengalami peningkatan dari tahun 2011. Namun hanya APK untuk SD/MI/Paket A yang memenuhi target RPJMD untuk tahun 2012. Angka Partisipasi Murni (APM) kelompok usia sekolah
adalah perbandingan antara jumlah murid
(7 (7-12, 13-15, 16-18 tahun) pada jenjang pendidikan
tertentu (SD, SMP MP, SMA) A) terhadap jumlah warga kota kelompok usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 18 tahun) yang sesuai. Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 hanya APM SD/MI/Paket A yang mengalami peningkatan dari tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
58
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2011 dan hanya APM SD/MI/Paket A yang memenuhi target RPJMD untuk tahun 2012. IV.
Aspek Daya Saing
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 600 milyar atau 74 persen dari yang telah ditargetkan dan menurun 70 milyar dari tahun sebelumnya. Penerimaan enerimaan pendapatan daerah Kota Mataram tahun 2012 di dominasi oleh oleh dana perimbangan dengan perbandingan terhadap PAD sebesar 70:30 kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan masih relatif rela kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari Dana Perimbangan. Pada tahun 2011 total penerimaan daerah Kota Mataram adalah Rp. 735 milyar , meningkat Rp. 56 milyar dari tahun lalu dan Rp. 13 milyar lebih banyak dari yang ditargetkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
59
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar 11 Perkembangan bangan APBD dan Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun 2011 – 2012
PAD
670,22
600,47
441,59
534,53
155,15
112,22
82,3
88,73
2011
2012
Lain-lain PAD yang Sah
Dana Perimbangan
APBD
3.3. PENGUKURAN ENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian apaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Kategori nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut: 85 s/d 100 :
BAIK SEKALI
70 s/d < 85 :
BAIK
55 s/d < 70 :
CUKUP
0 s/d < 55
: KURANG
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
60
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Dari 27 sasaran strategis dengan indikator kinerja sebanyak 108 indikator kinerja,, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut : NO 1
KATEGORI CAPAIAN SASARAN Baik Sekali
JUMLAH INDIKATOR SASARAN 16 Indikator
2
Baik
8 Indikator
3
Cukup
3 Indikator
4
Kurang
Jumlah
Indikator
27 Indikator
Adapun pencapaian KINERJA SASARAN STRATEGIS dirinci dalam bentuk matrik, sebagai berikut: NO
SASARAN STRATEGIS
Jumlah Indikator
Capaian Ratarata (%)
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
MISI 1: Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya 1 2
Meningkatnya kondusivitas ondusivitas wilayah Kota Mataram Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama Capaian Rata-rata Rata Misi 1
5
98,28
-
-
-
Baik Sekali
3
83,84
-
-
Baik
-
91,06
MISI 2 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah 1
Meningkatnya kualitas pendidikan
7
91,88
-
-
-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
Baik Sekali
61
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2 3
4 5
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal Meningkatnya kesetaraan gender Meningkatnya kualitas keluarga Capaian Rata-rata Misi 2
13
90,09
-
-
-
Baik Sekali
2
86,67
-
-
-
Baik Sekali
5
90,93
-
-
-
Baik Sekali
2
67,48
-
Cukup
-
-
85,41
MISI 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. daerah 1 2
3 4 5 6
7 8
9 10
Meningkatnya pendapatan per kapita Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha Meningkatnya kepastian berinvestasi Capaian Rata-rata Rata Misi 3
2
102,06
-
-
-
3
72,27
-
-
Baik
2
104,82
-
-
-
Baik Sekali
1
113,24
-
-
-
Baik Sekali
3
68,24
-
Cukup
-
-
5
83,04
-
-
Baik
-
3
81,66
-
-
Baik
-
2
80,64
-
--
Baik
-
4
82,84
-
-
Baik
-
4
55,33
-
Cukup
-
-
84,41
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
Baik Sekali -
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
62
PEMERINTAH KOTA MATARAM
MISI 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). 1
2 3
Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik Capaian Rata-rata Rata Misi 4
17
89,36
-
-
-
Baik Sekali
3
75,00
-
-
Baik
-
8
94,12
-
-
-
Baik Sekali
Baik Sekali Baik Sekali
86,16
MISI 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan 1 2 3 4
5
6
7
1 Meningkatnya fungsi saluran drainase 1 Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air 1 Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai 4 Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh 2 Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik 4 Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup 1 Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah Capaian Rata-rata Rata Misi 5 Rata-Rata Rata Seluruh Capaian Misi
112,46
-
-
-
91,44
-
-
-
76,11
-
-
Baik
-
88,05
-
-
-
Baik Sekali
99,00
-
-
-
Baik Sekali
85,09
-
-
-
Baik Sekali
98,06
-
-
-
Baik Sekali
92,89 87,99
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
63
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari 27 sasaran diatas capaian kinerja sasaran rata-ratanya rata ratanya mencapai 87,99 persen dengan kriteria Baik Sekali. Secara lebih rinci capaian masing-masing masing masing kinerja sasaran strategis adalah sebagai berikut: SASARAN 1 : “Meningkatnya Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram” Mataram Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
NO 1 2 3 4 5
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
Cakupan penanganan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (K3) Indeks Demokrasi
93,60
-
-
-
Baik Sekali
99,35
-
-
-
Cakupan Penanganan Konflik Penyelesaian Pelanggaran Hukum dan HAM Penegakan Peraturan Daerah
95,65
-
-
-
85,17
-
-
-
117,64
-
-
-
Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali
INDIKATOR KINERJA
Pencapaian Sasaran 1
98,28
SASARAN 2 : “Meningkatnya Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama” beragama Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
1
Pertemuan antar umat beragama Jumlah konflik antar umat beragama dalam satu tahun Jumlah kegiatan keagamaan dalam satu tahun Pencapaian Sasaran 2
2 3
CAPAIAN KINERJA (%)
<55 -
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 -
90,00 75,00
-
-
Baik
86,53
-
-
-
85 s/d 100 Baik sekali
Baik sekali
83,84
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
64
PEMERINTAH KOTA MATARAM
SASARAN 3 : “Meningkatnya Meningkatnya kualitas pendidikan” pendidikan Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
1
Angka Melek Huruf
CAPAIAN KINERJA (%) 92,21
2
Rasio Lama Sekolah
92,20
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C
NO
4
5 6 7
INDIKATOR KINERJA
Guru yang memperoleh Sertifikasi (Kualifikasi S1/D4) Rata-rata rata kunjungan perpustakaan Cakupan Layanan Perpustakaan Pencapai Pencapaian Sasaran 3
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
108,63 97,11 80,85 94,31
Baik Sekali
-
-
-
Baik Sekali
87,18
-
-
-
Baik Sekali
77,07
-
-
Baik
-
103,88 91,88 85,41
85 s/d 100 Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali
91,88
SASARAN 4 : “Meningkatnya Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat” masyarakat Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%) 99,80
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
-
-
-
Baik Sekali
1
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup
2
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
103,43
-
-
-
Baik Sekali
3
Angka Harapan Hidup
100,00
-
-
-
Baik
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
65
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Sekali
4
Prevalensi Gizi Buruk
91,63
-
-
-
Baik Sekali
5
Cakupan Kelurahan UCI
97,97
-
-
-
Baik Sekali
6
Rasio Tenaga Medis per satuan penduduk
33,68
Kurang
-
-
-
7
Cakupan Layanan Puskesmas
113,33
-
-
-
Baik Sekali
8
Cakupan Layanan Puskesmas Pembantu
100
-
-
-
Baik Sekali
9
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
155,61
-
-
-
Baik Sekali
10
Jumlah Posyandu Aktif
85,75
-
-
-
Baik Sekali
11
Cakupan JAMKESMAS
100,00
-
-
-
Baik Sekali
12
Prevalensi HIV/AIDS
50,00
Kurang
-
-
-
13
Penanganan Narkoba/NAPZA
40,00
Kurang
-
-
-
Pencapaian n Sasaran 4
90,09
SASARAN 5 : “Meningkatnya Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal”. ”. Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
NO
INDIKATOR KINERJA
1
Jumlah event e budaya daerah dalam satu tahun
2
Jumlah pembinaan kelompok budaya
CAPAIAN KINERJA (%) 80,00
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
-
-
-
93,33
-
-
-
85 s/d 100 Baik Sekali
Baik Sekali
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
66
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pencapaian n Sasaran 5
86,67
SASARAN 6 : “Meningkatnya Meningkatnya kesetaraan gender”. gender Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: CAPAIAN KINERJA (%) 115,54
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
-
-
-
Angka Melek Huruf Perempuan
90,03
-
-
-
Baik Sekali
3
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
82,25
-
-
Baik
-
4
Partisipasi perempuan di sektor swasta
115,21
-
-
-
Baik Sekali
5
Jumlah kasus KDRT
51,64
Kurang
-
-
-
NO
INDIKATOR KINERJA
1
Indeks Pemberdayaan Gender
2
Pencapaian n Sasaran 6
85 s/d 100 Baik Sekali
90,93
SASARAN 7 : “Meningkatnya Meningkatnya kualitas keluarga”. keluarga Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%) 70,94
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
-
-
Baik
-
-
Cukup
-
-
1
Peningkatan jumlah Keluarga Sejahtera
2
Cakupan layanan KB
64,02
Pencapaia an Sasaran 7
67,48
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
67
PEMERINTAH KOTA MATARAM
SASARAN 8 : “Meningkatnya Meningkatnya pendapatan per kapita”. kapita Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
1
PDRB per Kapita
CAPAIAN KINERJA (%) 104,42
2
Paritas Daya Beli
99,69
NO
INDIKATOR KINERJA
Pencapaia an Sasaran 8
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
-
-
-
Baik Sekali
-
-
-
Baik Sekali
102,06
SASARAN 9 : “Meningkatnya Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat” masyarakat Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Rasio penduduk enduduk miskin
2 - Cakupan penanangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 3 Cakupan penanangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Pencapaia an Sasaran 9
CAPAIAN KINERJA (%) 70,89
<55
55 s/d <70
85 s/d 100
-
70 s/d < 85 Baik
-
80,00
-
-
Baik
-
65,91
-
Cukup
-
-
CAPAIAN KINERJA (%) 119,58
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
-
-
-
90,06
-
-
-
-
72,27
SASARAN 10 : “Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja” kerja Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
1
Cakupan partisipasi angkatan kerja
2
Penduduk tidak bekerja
85 s/d 100 Baik Sekali Baik Sekali
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
68
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pencapaia an Sasaran 10
104,82
SASARAN 11 : “Meningkatnya Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah daerah”. Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Pertumbuhan ekonomi daerah Pencapaia an Sasaran 11
CAPAIAN KINERJA (%) 113,24
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100 Baik Sekali
-
-
-
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 -
113,24
SASARAN 12 : “Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja” kerja Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%) 69,64
<55 -
55 s/d <70 Cukup
1
Tingkat cadangan pangan daerah
2
Cakupan layanan penyuluhan
73,30
-
-
Baik
-
3
Tingkat Produksi perikanan
61,78
-
Cukup
-
-
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 -
Pencapaian n Sasaran 12
68,24
SASARAN 13 : “Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja” kerja Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
1
Kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
CAPAIAN KINERJA (%) 66,60
<55 -
55 s/d <70 Cukup
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
69
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2
Cakupan klaster unggulan daerah
87,37
-
-
-
Baik Sekali
3
Kontribusi sektor industri Rumah Tangga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
86,66
-
-
-
Baik Sekali
4
Jumlah kelompok sadar wisata
88,13
-
-
-
Baik Sekali
5
Angka kunjungan wisatawan
86,45
-
-
-
Baik Sekali
Pencapaia an Sasaran 13
83,04
SASARAN 14 : “Meningkatnya Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah” daerah Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
NO
INDIKATOR KINERJA
1
Daya serap Pendapatan Daerah
2
Daya serap PAD
3
PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pencapaia an Sasaran 14
CAPAIAN KINERJA (%) 101,88
<55 -
55 s/d < 70 -
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 Baik Sekali
107,81
-
-
-
35,28
Kurang
-
-
Baik Sekali -
81,66
SASARAN 15 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Usaha mikro dan kecil
CAPAIAN KINERJA (%) 91,07
<55 -
55 s/d < 70 -
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 Baik Sekali
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
70
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2
UMKM yang mendapat bantuan permodalan
70,20
Pencapaia an Sasaran 15
80,64
-
-
Baik
-
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali -
SASARAN 16 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%) 85,50
<55 -
55 s/d <70 -
1
Rasio Wirausaha Baru
2
84,60
-
-
-
3
Cakupan bina kelompok pengrajin Koperasi Berkualitas
85,34
-
-
-
4
Koperasi Aktif
75,90
-
-
Baik
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 -
Pencapaia an Sasaran 16
82,84
SASARAN 17 : “Meningkatnya Meningkatnya kepastian berinvestasi” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1 2
INDIKATOR KINERJA
Laju pertumbuhan investasi Jumlah nilai investasi dalam satu tahun
CAPAIAN KINERJA (%) 36,00
<55 Kurang
55 s/d <70 -
90,30
-
-
-
Baik Sekali
3
Jumlah kontrak kerjasama investasi
20,00
Kurang
-
-
-
4
Waktu penyelesaian ijin investasi
75,00
-
-
Baik
-
Pencapaia an Sasaran 17
55,33
SASARAN 18 :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
71
PEMERINTAH KOTA MATARAM
“Meningkatnya Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance” Governance Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
90,52
-
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 Baik Sekali
1
Peran serta masyarakat dalam MPBM/Musrenbang
2
Penetapan Perwal RKPD tepat waktu
100,00
-
-
-
Baik Sekali
3
Renstra SKPD yang mengacu RPJMD
100,00
-
-
-
Baik Sekali
4
Renja SKPD mengacu RKPD
100,00
-
-
-
5
Penyampaian KUA-PPAS KUA RAPBD tepat waktu
100,00
-
-
-
Baik Sekali Baik Sekali
6
Temuan pemeriksaan yang ditindaklanjuti indaklanjuti
55,08
-
Cukup
-
-
7
Aparatur memiliki kualifikasi auditor
50,00
Kurang
-
-
-
8
Daya serap APBD
84,98
-
-
Baik
-
9
Kinerja keuangan daerah/Opini BPK
-
-
-
Baik
-
10
Tingkat pengelolaan asset daerah
97,00
-
-
-
Baik Sekali
11
SKPD pengelola arsip yang baik
100,00
-
-
-
Baik Sekali
12
SKPD yang menyampaikaan Laporan Realisasi Fisik & Keuangan tepat waktu
91,43
-
-
-
Baik Sekali
13
SKPD yang telah menyerahkan LPPD tepat waktu
88,57
-
-
-
Baik Sekali
14
SKPD yang menyerahkan LAKIP tepat pada waktunya
91,43
-
-
Baik
-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
72
PEMERINTAH KOTA MATARAM
15
Persentase tingkat Disiplin PNS
96,13
-
-
-
Baik Sekali
16
Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural
84,56
-
-
Baik
-
17
SKPD yang kelembagaannya sesuai kebutuhan dan aturan
100,00
-
-
-
Baik Sekali
Pencapaian n Sasaran 18
89,36
SASARAN 19 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP”. SOP Dengan capaian kinerja, sebagai berikut:
1
SKPD yang mempunyai SPM
CAPAIAN KINERJA (%) 75,00
2
SKPD yang mempunyai SOP
75,00
-
-
Baik
-
3
SKPD yang menerapkan SPM dan SOP
75,00
-
-
Baik
-
Pencapaian n Sasaran 19
75,00
NO
INDIKATOR KINERJA
<55 -
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 Baik
85 s/d 100 -
SASARAN 20 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik publik” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Rasio ketersediaan sekolah
CAPAIAN KINERJA (%) 83,00
<55 -
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 Baik
85 s/d 100 -
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
73
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2
Rasio puskesmas
90,00
-
-
-
Baik Sekali
3
Cakupan layanan kesehatan masyarakat miskin
96,66
-
-
-
Baik Sekali
4
Cakupan layanan air bersih
103,85
-
-
-
Baik Sekali
5
Cakupan sarpras kelurahan dalam kondisi baik
90,00
-
-
-
Baik Sekali
6
Rasio ketersediaan angkutan kota
94,74
-
-
-
Baik Sekali
7
Cakupan layanan persampahan
95,59
-
-
-
Baik Sekali
8
Rasio penduduk ber-KTP ber
99,12
-
-
-
Baik Sekali
Pencapaian n Sasaran 20
94,12
SASARAN 21 : “Meningkatnya Meningkatnya fungsi saluran drainase” drainase Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Cakupan drainase dalam kondisi baik Pencapaia an Sasaran 21
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
112,46
-
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 -
85 s/d 100 Baik Sekali
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
112,46
SASARAN 22 : “Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air air” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
74
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1
Rasio ketersediaan etersediaan kawasan resapan air
91,44
Pencapaian n Sasaran 22
91,44
-
-
-
Baik Sekali
SASARAN 23 : “Optimalisasi Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai”” Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar Pencapaian n Sasaran 23
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
55 s/d <70
76,11
-
-
70 s/d < 85 Baik
85 s/d 100 -
76,11
SASARAN 24 : “Meningkatnya Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh” kumuh Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
1
Rumah tidak layak huni
2
Rasio kawasan permukiman kumuh
3
Rumah tinggal ber-sanitasi sanitasi
4
Rasio (TPS) Pencapaian n Sasaran 24
CAPAIAN KINERJA (%) 82,73
<55 -
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 Baik
85 s/d 100 -
94,91
-
-
-
Baik Sekali
106,21
-
-
-
Baik Sekali
68,33
-
-
-
Baik Sekali
88,05
SASARAN 25 : “Meningkatnya Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik” publik Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
85 s/d 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
75
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1
Rasio cakupan ruang publik 2 Rasio cakupan fasilitas media ekpresi Pencapaian n Sasaran 25
98,42
-
-
-
99,58
-
-
-
Baik Sekali Baik Sekali
99,00
SASARAN 26 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup” hidup Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%) 84,97
<55 -
55 s/d <70 -
70 s/d < 85 Baik
85 s/d 100 Baik Sekali Baik Sekali -
1
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2
Rasio TPU
96,75
-
-
-
3
Bangunan ber-IMB ber
97,83
-
-
-
4
Alih fungsi lahan pertanian
60,82
-
Cukup
-
Pencapaian n Sasaran 2 26
85,09
SASARAN 27 : “Meningkatnya Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah” daerah Dengan capaian kinerja, sebagai berikut: NO
1
INDIKATOR KINERJA
Bencana encana yang dapat ditangani dalam satu tahun Pencapaian n Sasaran 27
CAPAIAN KINERJA (%) 98,06
<55
55 s/d <70
70 s/d < 85
-
-
-
85 s/d 100 Baik Sekali
98,06
3.4. EVALUASI PENCAPAIAN SASARAN DAN PENGUKURAN KINERJA Secara umum berdasarkan RPJMD Kota Mataram 2011-2015, 2015, Pemerintah Kota Mataram dapat melaksanakan 5 misi yang telah ditetapkan dengan memiliki
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
76
PEMERINTAH KOTA MATARAM
27 indikator pencapaian sasaran RPJMD untuk masing-masing masing misi, sebagai berikut:
MISI
JUMLAH INDIKATOR SASARAN
JUMLAH IKU
Misi 1
2 indikator
8
Misi 2
5 indikator
29
Misi 3
10 indikator
29
Misi 4
3 indikator
28
Misi 5
7 indikator
14
Jumlah
27 indikator
108
Dari 106 Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut, pencapaian indikator kinerja utama yang dicapai, adalah sebagai berikut: No Kategori Misi 1 (dengan 8 IKU)
Jumlah IKU
Persentase
1 2 3 4 Misi
Baik Sekali Baik Cukup Kurang 2 (dengan 29 IKU)
7 1 0 0
87,50 12,50 0 0
1 2 3 4 Misi
Baik Sekali Baik Cukup Kurang 3 (dengan 29 IKU)
21 3 1 4
72,42 10,34 3,45 13,79
1 2 3 4 Misi
Baik Sekali Baik Cukup Kurang 4 (dengan 28 IKU)
16 6 4 3
55,17 20,69 13,79 10,35
18 8 1 1
64,29 28,57 3,57 3,57
1 2 3 4
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
77
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Misi 5 (dengan 14 1 IKU) 1 2 3 4
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
11 2 1 0
78,58 14,28 7,14 0
Berdasarkan Lampiran III/2-5 III/2 5 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pengukuran kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2012, diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2 2012 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram.
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
Meningkatkan kualitas
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Cakupan penanganan Keamanan, Ketentaraman dan Ketertiban (K3)
%
90
84,24
93,60
Indeks Demokrasi
%
98
97,37
99,35
Cakupan penanganan konflik
kasus
23
22
95,65
Penyelesaian Pelanggaran Hukum/HAM
kasus
290
247
85,17
Penegakan Peraturan Daerah
%
17
20
117,64
Pertemuan antar umat beragama
%
90
81
90,00
Jumlah konflik antar umat beragama dalam satu tahun
kali
4
1
75,00
Jumlah kegiatan keagamaan dalam satu tahun
kali
520
450
86,53
-
99,60
91,85
92,21
Angka Melek Huruf
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
78
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pendidikan.
10,50
9,22
92,20
105,27 114,19 116,96 89,68 79,01 79,97 88
109,36 104,92 89,41 97,42 76,73 64,66 83
103,88 91,88 85,41 108,63 97,11 80,85 94,31
kali / tahun
35.000
30.513
87,18
Cakupan layanan perpustakaan
%
205
158
77,07
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup
%
40,39
40,31
99,80
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
94
97,23
103,43
Angka Harapan Hidup
thn
67,13
67,13
100
Prevalensi Gizi Buruk
%
2,75
2,52
91,63
Cakupan Kelurahan UCI
%
99
97
97,97
Rasio Tenaga Medis per 1.000 penduduk
-
13,42
4,52
33,68
Cakupan Layanan Puskesmas
%
1,5
1,7
113,33
Cakupan Layanan Puskesmas Pembantu
%
0,18
0,18
100
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
RS
1:2 1:26.149
1:40.691
155,61
Jumlah Posyandu Aktif
buah
400
343
85,75
Cakupan JAMKESMAS
jiwa
89.647
89.647
100,00
Prevalensi HIV/AIDS
%
0,01
0,05
50,00
Penanganan Narkoba/NAPZA
%
0,1
0,04
40,00
kali
75
60
80,00
Rasio Lama Sekolah Angka Partisipasi Kasar
SD: SMP : SMA :
Angka Partisipasi Murni
SD: SMP : SMA :
Guru yang memperoleh sertifikasi (S1/DIV)
org
Rata-rata kunjungan perpustakaan
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
Meningkatnya
thn
Jumlah Event budaya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
79
PEMERINTAH KOTA MATARAM
internalisasi nilai seni & budaya ygmencerminkan kearifan lokal.
daerah dalam satu tahun
Meningkatnya kesetaraan gender.
kelompok
45
42
93,33
Indeks Pemberdayaan Gender
-
50
57,77
115,54
Angka Melek Huruf Perempuan
-
100
90,03
90,03
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
1.718
1.413
82,25
Partisipasi perempuan di sektor swasta
%
78
89,87
115,21
Jumlah kasus KDRT
kasus
0,61
0,315
51,64
Peningkatan jumlah Keluarga Sejahtera
keluarga
111.288
78.950
70,94
Cakupan layanan KB
PUS
65.763
42.104
64,02
Meningkatnya pendapatan per kapita.
PDRB per Kapita
Rp
12.960.256
13.533.730
104,42
Paritas Daya Beli
Rp
6 650.000
648.010
99,69
Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat.
Penduduk miskin
jiwa
18,59
13,18
70,89
Cakupan penanangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
%
95,00
76,00
80,00
Cakupan pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
%
90,00
59,32
65,91
Cakupan partisipasi angkatan kerja
%
78,02
93,30
119,58
Penduduk tidak bekerja
%
10,00
9,06
90,06
Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi daerah
%
9,29
10,52
113,24
Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan
Tingkat cadangan pangan daerah
%
56
39,00
69,64
Cakupan layanan
%
93
68,17
73,30
Meningkatnya kualitas keluarga
Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.
Jumlah pembinaan kelompok budaya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
80
PEMERINTAH KOTA MATARAM
daerah
penyuluhan
ton
3.150
1.946,33
61,78
Kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
15,00
9,99
66,60
Cakupan klaster unggulan daerah
%
95,00
83,00
87,37
Kontribusi sektor industri Rumah Tangga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
15,00
13,00
86,66
Jumlah kelompok sadar wisata
Kel.
160
141
88,13
orang
200.000
172.903
86,45
Daya serap Pendapatan Daerah
%
100
101,88
101,88
Daya serap PAD
%
100
107,81
107,81
PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)
%
35,00
12,35
35,28
Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem & akses permodalan UMKM.
Usaha mikro dan kecil
%
25.000
22.768
91,07
UMKM yang mendapat bantuan permodalan
%
500
351
70,20
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.
Rasio Wirausaha Baru
WUB
10.000
8.550
85,50
Cakupan bina kelompok pengrajin
%
15,00
12,69
84,60
Koperasi Berkualitas
%
130
111
85,34
Koperasi Aktif
%
413
315
75,90
Laju pertumbuhan investasi
%
3,00
1,08
36,00
Milyar Rp.
2.000
1.806
90,30
Tingkat produksi perikanan Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal.
Angka kunjungan wisatawan Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.
Meningkatnya kepastian berinvestasi.
Jumlah nilai investasi dalam satu tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
81
PEMERINTAH KOTA MATARAM
kontrak
10
2
20,00
Waktu penyelesaian ijin investasi
hari
20
15
75,00
Peran serta masyarakat dalam MPBM
%
95
86,00
90,52
Penetapan Perwal RKPD tepat waktu
%
100
100,00
100,00
Renstra SKPD yang mengacu RPJMD
%
100
100,00
100,00
Renja SKPD mengacu RKPD
%
100
100,00
100,00
Penyampaian KUA-PPAS RAPBD tepat waktu
%
100
100,00
100,00
Jumlah temuan pemeriksaan yang ditindaklanjuti
temuan
1.556
857
55,08
Jumlah aparatur yang memiliki kualifikasi auditor
aparatur
38
19
50,00
%
90
76,49
84,98
opini
WTP
WDP
-
%
100
97
97,00
SKPD pengelola arsip yang baik SKPD yang menyampaikaan Laporan Realisasi Fisik & Keuangan tepat waktu
SKPD
35
35
100,00
SKPD
35
32
96,66
SKPD yang telah menyerahkan LPPD tepat pada waktunya
SKPD
35
31
87,50
SKPD yang menyerahkan LAKIP tepat pada waktunya
SKPD
35
29
81,25
%
95
91,32
96,13
Jumlah kontrak kerjasama investasi
Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance
Daya serap APBD Peningkatan kinerja keuangan daerah/Opini BPK Tingkat pengelolaan asset daerah
Tingkat disiplin PNS
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
82
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural
%
100
84,56
84,56
SKPD yang kelembagaannya sesuai kebutuhan dan aturan
%
35
35
100,00
SKPD dengan SPM
SKPD
20
15
75,00
SKPD dengan SOP
SKPD
20
15
75,00
SKPD yang menerapkan SPM dan SOP
SKPD
20
15
75,00
Rasio ketersediaan sekolah
unit
0,1
0,83
83,00
Rasio puskesmas
unit
0,1
0,09
90,00
Cakupan layanan kesehatan masyarakat miskin
%
90
87,00
96,66
Cakupan layanan air bersih
%
40
41,54
103,85
Cakupan sarpras kelurahan kondisi baik
%
100
90,00
90,00
unit
47,5
45,00
94,74
Cakupan layanan persampahan
%
95
91,00
95,59
Rasio penduduk ber-KTP
%
50,00
49,56
99,12
Meningkatnya fungsi saluran drainase.
Cakupan drainase dalam kondisi baik
%
75,00
72,33
96,44
Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air
Ketersediaan kawasan resapan air
%
80
73,15
91,44
Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.
Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar
-
13,06
9,94
76,11
Meningkatnya
Rumah tidak layak huni
%
1.500
1.241
82,73
Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP.
Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.
Rasio ketersediaan angkutan kota
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
83
PEMERINTAH KOTA MATARAM
penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.
hektar
29,47
27,97
94,91
Rumah tinggal bersanitasi
unit
80,00
75,46
94,33
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)
TPS
6,00
4,10
68,33
Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.
Cakupan ketersediaan ruang publik
%
95
93,50
98,42
cakupan ketersediaan fasilitas media ekpresi
%
95
94,60
99,58
Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
%
15,30
13,00
84,97
Rasio tempat pemakaman umum
hektar
20,00
19,35
96,75
Bangunan ber-IMB
%
87,00
85,12
97,83
Alih fungsi lahan pertanian
%
5,00
8,22
60,82
Cakupan bencana yang dapat ditangani dalam satu tahun
%
85
83,35
98,06
Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
Rasio kawasan permukiman kumuh
Jumlah APBD Kota Mataram 2012
:
Rp. 810.748.789.576,61
Jumlah Realisasi APBD Kota Mataram 2012
:
Rp. 600.467.998.021,06
Persentase Realisasi APBD 2012
:
76,84 6,84 persen
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
84
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rekapitulasi pengukuran capaian sasaran strategis masing-masing masing Misi RPJMD diuraikan dalam tabel berikut ini: KETERCAPAIAN INDIKATOR SASARAN S MASING-MASING MASING MISI RPJMD
No
SASARAN
JUMLAH IKU
RATA-RATA RATA TINGKAT KETERCAPAIAN SASARAN
KET
MISI 1: Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya 1
Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram
5
98,28
-
2
Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
3
83,84
-
Rata-rata rata Capain Kinerja Misi 3
91,06
MISI 2 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah 1
Meningkatnya kualitas pendidikan
7
91,88
-
2
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
13
90,09
-
3
Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal
2
86,67
-
4
Meningkatnya kesetaraan gender
5
90,93
-
5
Meningkatnya kualitas keluarga
2
67,48
-
Rata-rata rata Capain Kinerja Misi 2
85,41
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
85
PEMERINTAH KOTA MATARAM
MISI 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. daerah 1
Meningkatnya pendapatan per kapita
2
102,05
-
2
Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat
3
72,26
-
3
Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja
2
104,82
-
4
Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah
1
113,24
-
5
Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah
3
68,24
-
6
Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal
5
83,04
-
7
Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah
3
81,66
-
8
Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM
2
80,95
-
9
Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha
4
82,84
-
10
Meningkatnya kepastian berinvestasi
4
55,32
-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
86
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rata-rata Capain Kinerja Misi 3
84 4,44
MISI 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). 1
Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance
17
89,36
-
2
Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP
3
75,00
-
3
Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik
8
94,12
-
Rata-rata Capaian Misi 4
86,16 86,
MISI 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan 1
Meningkatnya fungsi saluran drainase
1
96,44
-
2
Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air
1
91,44
-
3
Optimalisasi penataan sempadan sungai & pantai
1
76,11
-
4
Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh
4
88,05
-
5
Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik
2
99 99,00
-
6
Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan LH
4
85,09
-
7
Meningkatnya efektivitas 1 layanan penanggulangan bencana daerah Rata-rata Capaian Misi 5
98,06
-
90,60
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
87
PEMERINTAH KOTA MATARAM
RATA-RATA CAPAIAN SELURUH MISI
87,9 7,99
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
88
PEMERINTAH KOTA MATARAM
I.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1
Sasaran 1 terkait dengan pencapaian peningkatan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang dilandasi nilai agama dan budaya melalui peningkatan kondusivitas wilayah Kota Mataram, serta peningkatan toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama. Evaluasi capaian sasaran 1 berdasarkan IKU yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1 “Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram” No 1
2 3 4 5
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Cakupan Penanganan Keamanan, Ketentraman & Ketertiban (K3) Indeks Demokrasi Cakupan Penanganan Konflik Penyelesaian Pelanggaran elanggaran Hukum dan HAM Penegakan Peraturan Daerah
Tahun 2011
Tahun 2012
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
%
90
80,21
89,12
90
84,24
93,60
%
98
97,37
99,35
98
97,37
99,35
kasus
15
13
88,66
23
22
95,65
kasus
282
225
79,78
290
247
85,17
Dok.
10
7
70,00
17
20
117,64
SATU AN
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 1
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
85,38 85,38
98,28 98,28
Untuk cakupan akupan penanganan K3 (IKU 1) dapat diketahui dari rata-rata pengukuran terhadap 5 indikator pendukung lainnya,, antara lain:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
86
PEMERINTAH KOTA MATARAM
No 1
Uraian Persentase potensi gangguan ketentraman dan ketertiban yang dapat diatasi.
2011 20%
2012 15%
%
Ket.
75,00%
Menurun
2
Jumlah patroli Satuan Polisi Pamong Praja dalam pencegahan pelanggaran tramtib dalam 24 jam.
2 kali
3 kali
150,00%
Meningkat
3
Jumlah polisi pamong praja yang memiliki kompetensi melalui diklat kesamaptaan.
83 orang
121 orang
68,59%
Meningkat
4
Angka kriminalitas
1.622 kasus
1.259 kasus
77,62%
Menurun
5
Rata-rata rata kejadian gangguan keamanan per tahun per 10.000 penduduk
10 kasus
5 kasus
50,00%
Menurun
Rata-rata persentase IKU 1
84,24%
Sumber:: BPS Kota Mataram & Satuan Pol PP Kota Mataram, 2013.
Kondusivitas wilayah dapat ditunjang oleh pengaruh mental spiritual, toleransi dan kerukunan umat beragama. Upaya dalam mencapai sasaran penurunan gangguan ketentraman dan ketertiban, Pemerintah Kota Mataram melakukan berbagai upaya yaitu: 1.
Pengembangan nilai keimanan dan ketaqwaan dimulai dari penyelenggara Negara yaitu Aparatur Pemerintah Daerah. Setiap Jum’at Pagi, Kantor Walikota Mataram menyelenggarakan Imtaq. Nilai-nilai Nilai IMTAQ menjadi perwujudan Visi Kota Mataram yang Religius. Kebijakan Kebijaka penyelenggaraan IMTAQ di tingkat Sekolah-sekolah Sekolah sekolah setiap Jum’at pagi juga diterapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
87
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar 1.. Suasana penyelenggaraan Imtaq di Kantor antor Walikota Mataram
2.
Kemudahan
pelayanan
jamaah Calon
Haji
dilakukan oleh
Kantor
Kementerian Agama Kota Mataram Matara melalui implementasi SISKOHAT. Pendaftar Calon Haji sampai dengan akhir 2012 sebanyak 6.935 orang. Jumlah Calon Jamaah Haji (CJH)
Kota
Mataram
2011
sebanyak
pada
660
CJH,
meningkat menjadi 702 CJH pada 201 2012, sehingga terdapat peningkatan eningkatan CJH sebanyak 42 CJH atau sebesar 6,36 persen, dengan 374 CJH Perempuan Gambar 3:: Keberangkatan CJH Kota Mataram
lebih banyak 53,27 persen dari CJH Laki-laki. Laki
3. Sebagai ikon kota yang Religius, eligius, penanganan terhadap peredaran dan penggunaan
Minuman
Keras
Berakhohol
dilakukan
dalam
upaya
mewujudkan kententaraman dan ketertiban di wilayah Kota Mataram. Pengendalian peredaran minuman keras dilakukan secara preventif dan refresif. Peningkatan sosialisasi dalam upaya menekan penggunaan Miras dilakukan bekerjasama dengan jajaran Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) Kota Mataram, antara lain dengan Polres Mataram dan Kodim 1606 Lombok Barat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
88
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar 4.. Pemusnahan Miras
Perwujudan peran Pemerintah Daerah dalam pengendalian dan pemberantasan peredaran Minuman Keras diupayakan melalui penetapan Peraturan Daerah Kota Mataram tentang Retribusi Perijinan Tertentu Nomor: 15 Tahun 2012 tanggal 8 Desember 2011, terutama pasal 38 sampai dengan pasal 47 yang berkaitan dengan pengendalian Miras di Kota Mataram. Gambar 5.. Pemusnahan Tuak (M (Miras Tradisional)
Peningkatan
kondusivitas
wilayah
Kota
Mataram
juga
mengakibatkan
peningkatan kunjungan kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Peningkatan ini ditunjukkan dengan tingkat kunjungan wisatawan meningkat menjadi 10.724 orang pada tahun 2012 dari 7.087 orang pada tahun 2011, peningkatan ini sebesar 51,32 persen.. Jumlah rata-rata lama menginap enginap pada tahun 2011 selama 1,71 malam meningkat menjadi 2,27 malam pada tahun 2012. 201 Penambahan jumlah hotel sebanyak 2 hotel baru pada tahun 2012 dari 8 hotel yang ada pada tahun 2011 menunjukkan adanya ketertarikan investor di bidang pariwisata ariwisata untuk menanamkan investasi di Kota Mataram. Hal ini menjadikan peningkatan ketersediaan jumlah kamar dari 494 kamar menjadi 770 kamar. Data lain menunjukkan bahwa Tingkat Penghunian Tempat Tidur (TPTT) meningkat menjadi 37,02 persen pada tahun 20 2012 dari sebesar 30,26 pada tahun 2011. 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
89
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Faktor kondusivitas wilayah juga mempengaruhi tingkat investasi selama tahun 2012. Kinerja ini ditunjukkan hasil survey yang dilakukan oleh International Finance Corporation (IFC) dari United Nations (UN) yang menetapkan bahwa: “KOTA “KOTA MATARAM SEBAGAI 10 KOTA YANG TERBAIK DALAM KATEGORI KETERBUKAAN USAHA (DOING BUSSINESS)”. BUSSINESS Pada tahun 2012, optimalisasi o peran eran dan fungsi kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan dengan telah ditingkatkan status kelembagaan Polisi Pamong Praja dari Kantor (Kepala Kantor setingkat Eselon III) menjadi Badan (Kepala Badan setingkat eselon II) sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 18 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun ahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Perangka Daerah Kota Mataram. Hal ini dilakukan dalam rangka memaksimalkan peran dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam mendukung pencapaian visi Kota AMAN dan implementasi Misi 1 RPJMD. Dari data jumlah personil Polisi Pamong Praja terjadi peningkatan signifikan dari 83 personil pada tahun 2011 meningkat menjadi 121 personil pada tahun 2012, atau meningkat sebesar 68,59 persen. Dalam hal evaluasi kinerja partisipasi politik masyarakat, IKU yang digunakan adalah Indeks Demokrasi. D Indeks diukur dari tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu/Pemilukada. Pada tahun 2010, Kota Mataram menyelenggarakan Pemilukada untuk memilih Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram periode 2010-2015, 2015, terdapat 175.386 pemilih dari total 375.506 jiwa ji penduduk Kota Mataram. Pada Pemilukada Pemilukada terdapat 170.789 suara sah dan 4.597 suara tidak sah.
Pasangan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana
(AMAN) unggul dengan 52 persen (89.281 suara). Sementara untuk Pemilu Pe Anggota DPRD Kota Mataram yang diselenggarakan pada tahun 2009 terpilih sejumlah ejumlah 35 orang dari 11 parpol. parpol Pada 6 Desember 2012, Walikota Mataram menyerahkan Data Agregat Kependudukan Kecamatan (DAK2) dalam rangka
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
90
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pemilu 2014 kepada Komisi Pemilihan Umum Umum (KPU) dengan jumlah 427.640 jiwa, sebagai dasar penentuan kursi anggota legislatif 2014 2014.
Untuk indikator terhadap penanganan k kasus asus konflik vertikal dan horizontal memperlihatkan trend penurunan dalam kurun waktu 2010-2011. 2010 Hal tersebut terjadinya setidaknya karena dua hal yang mendasar, yaitu pertama, adanya intervensi kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang aktif mendorong harmonisasi dan mengantisipasi sedini mungkin potensi konflik, konflik kedua, Pemerintah daerah aktif memfasilitasi dialog terbuka, menggelar rapat koordinasi, serta melakukan mediasi penanganan konflik. Tak ketinggalan keberadaan Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) (KOMINDA) dan jejaringnya juga dioptimalkan, upaya lain adalah memfasilitasi dan mendukung program kerja sejumlah ormas yang merupakan wadah masyarakat untuk membangun pemahaman atas pluralisme dan keberagaman, seperti Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB). Dalam lam upaya penanganan masalah Hukum dan HAM dilakukan 4 kali Konsultasi Publik dan 6 kali publikasi produk hukum daerah selama tahun 2012. Guna peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kepatuhan aparatur dan masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai nilai nilai HAM telah tersusun Rencana Aksi Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) yang menjadi dasar pelaksanaan harmonisasi nilai ilai-nilai nilai HAM ke dalam program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram. Disamping
itu,
Penegakan
Peraturan
Daerah
sebagai
bagian
penting
pelaksanaan kebijakan daerah daerah terus digalakkan, mulai dari tahapan sosialisasi yang intensif, uji coba, dan penerapan produk hukum daerah tersebut. tersebut Pada tahun 2012, jumlah produk hukum daerah yang telah ditetapkan antara lain berupa: 1. Peraturan Daerah Kota Mataram sebanyak 12 perda. perd 2. Peraturan Walikota Mataram sebanyak 20 perwal. 3. Keputusan Walikota Mataram sebanyak 500 keputusan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
91
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang rrealisasi ealisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum tum dalam RPJMD RP sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
92
PEMERINTAH KOTA MATARAM
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Cakupan Penanganan Keamanan, Ketentraman & Ketertiban (K3)
%
93,60
95
98,52
2
Indeks Demokrasi
%
99,35
100
99,35
3
Cakupan Penanganan Konflik
kasus
95,65
100
95,65
4
Penyelesaian Pelanggaran P Hukum dan HAM
kasus
85,17
90
94,63
5
Penegakan Peraturan Daerah
dok
117,64
100
117,64
98,28
97,00
101,16
Rata-rata Capaian IKU terhadap RPJMD
Dari hasil evaluasi pengukuran capaian kinerja sasaran sampai dengan tahun 2012 sebesar 98,28 persen meningkat menjadi sebesar 101,16 persen pada akhir tahun 2012. 2012 Dari target rata-rata rata RPJMD sebesar 97,00 persen, capaian 101,16 persen terhadap target 97,00 persen,, melebihi target sampai dengan periode akhir RPJMD yaitu pada tahun 2015. Dari hasil pengukuran kinerja kinerj sasaran 1 dari target RPJMD, maka diperoleh angka capaian kinerja dalam “Meningkatnya kondusivitas dusivitas wilayah Kota Mataram” sebesar 101,16% 10 atau dengan kategori Baik Sekali. Sekali
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
93
PEMERINTAH KOTA MATARAM
II.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2 “Meningkatnya Toleransi Masyarakat dalam Kehidupan Beragama Beragama”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1
Pertemuan antar umat beragama
2
Jumlah konflik antar umat beragama dalam satu tahun
3
Jumlah Kegiatan Keagamaan dalam satu tahun
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
90
81
90,00
90
81
90,00
kasus
4
2
50,00
4
1
75,00
keg
500
448
89,60
520
450
86,53
SATUAN
Target
%
Rata-rata Capaian IKU Capaian Kinerja Sasaran 2
Tahun 2012
76,53 76,53
83,84 83,84
Visi pemerintahan Ahyar-Mohan (AMAN) untuk mewujudkan Kota Mataram yang Religius, salah lah satunya satu tergambar dalam berbagai kegiatan keagamaan yang secara rutin dilakukan setiap tahunnya oleh berbagai pemeluk agama di Kota Mataram. Beberapa kegiatan keagamaan tersebut antara lain: (1) Festival Maulid, (2) Festival Lebaran Topat, (3) MTQ/MFQ, (4) Pawai Ogoh-ogoh. ogoh. Nuansa religiusitas masyarakat tercermin dari meningkatnya toleransi antara umat beragama, dengan hanya terjadi satu kejadian konflik keagamaan di Kota Mataram selama tahun 2012. Menurunkan potensi konflik umat beragama sebagai salah satu sasaran sasaran yang harus dicapai pada tahun 2012, dengan berhasil menekan 75 persen potensi konflik di Kota Mataram. Penduduk Kota Mataram mayoritas adalah beragama Islam dengan jumlah 388.898 jiwa atau 95,57 persen dari total penduduk Kota Mataram yang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
94
PEMERINTAH KOTA MATARAM
berjumlah
406.910 6.910
jiwa.
Pemerintah
Kota
Mataram
sendiri
memastikan
kemajemukan warga Kota Mataram harus dapat menjadi kekuatan untuk mendukung program pemerintah menjadikan tahun 2012 sebagai tahun percepatan pembangunan. Beredarnya isu-isu isu berpotensi konflik dan SARA yang terjadi pada akhir tahun 2012, telah dilakukan langkah antisipasi segera oleh Pemerintah Kota Mataram dengan
bekerjasama
dengan
provider
telekomunikasi
(Telkomsel)
untuk
menyebarkan informasi menanggu menanggulangi ngi dampak negatif yang ditimbulkan dari beredarnya nya isu menyesatkan tersebut. Hanya faktor kesalahfahaman dan miskomunikasi
yang
biasanya
menjadi
sebab
munculnya
konflik.
Guna
mengatasi maka juga dilakukan pemantapan fungsi Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA), koordinasi Forum Komunikasi Komunik Pimpinan Daerah (FKPD). Upaya mengakibatkan menurunnya pesentase konflik dari 50 persen menjadi 25 persen di tahun 2012. Pertemuan antar umat beragama dikoordinasikan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Mataram yang dilakukan selama 5 kali dalam dal satu tahun dengan melibatkan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan. Banyaknya lembaga kelembagaan mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen dari tahun 2011 sebanyak 448 kegiatan menjadi 450 kegiatan di tahun 2012. Namun, n, terjadi penurunan realisasi akibat bertambahnya target capaian yang diinginkan di tahun 2012, yang menyebabkan capaian tercapai 86,53 persen. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut: No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Pertemuan antar umat beragama Jumlah konflik antar umat beragama Jumlah Kegiatan
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA sd TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
81
90
93,33
kasus
1
3
33,33
keg
450
455
98,90
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
95
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Keagamaan Rata-rata rata Capaian IKU terhadap RPJMD
III.
75,19
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3 “Meningkatkan Kualitas Pendidikan” Tahun 2011 No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATU -AN
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011 (%)
Tahun 2012 Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012 (%)
1
Angka Melek Huruf (AMH)
%
99
95.54
96,50
99,60
91,85
92,21
2
Rasio Lama Sekolah Sekola (RLS)
thn
10
9,21
92,10
10,50
9,22
92,20
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C
%
105,27 114,19 116,96
103,96 106,88 99,90
98,75 93,59 85,41
105,27 114,19 116,96
109,36 104,92 89,41
103,88 91,88 85,41
Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/Paket C
%
89,68 79,01 79,97
97,50 76,64 71,79
91.98 97,00 89,77
89,68 79,01 79,97
97,42 76,73 64,66
108,63 97,11 80,85
5
Guru yang memperoleh Sertifikasi (Kualifikasi S1/D4)
%
87
79
90,80
88
83
94,31
6
Rata-rata rata kunjungan perpustakaan
orang
35.000
27.549
78,71
35.000
30.513
87,18
4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
96
PEMERINTAH KOTA MATARAM
7
lokasi
Cakupan Layanan Perpustakaan
198
147
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 3
74,24
205
158
89,93 89,93
77,07 91,88 91,88
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Meningkatnya kualitas pendidikan” dicapai sebesar 91,88 persen dengan kategori Baik Sekali. Faktor keberhasilan pencapaian sasaran 3 dipengaruhi oleh: 1. Program beasiswa miskin dan dana BOS yang berujung pada kebijakan SD Negeri dan SMP Negeri semakin bertambahnya siswa pada masing-masing masi jenjang. Jumlah siswa yang tiap tahun bertambah juga menyebabkan meningkatnya pencapaian APK/APM. 2. Rata-rata rata lama sekolah sudah diatas standar Renstra Pendidikan Nasional sebesar 8,25 tahun. 3. APK pendidikan menengah sudah diatas target Renstra Pendidikan Nasional sebesar 85 persen. persen 4. Program pemberantasan buta aksara secara intensif menjadikan tingkat literasi Kota Mataram sudah diatas target literasi nasional sebesar 95,8 persen. 5. Pembinaan minat bakat dan kreativitas siswa baik akademik maupun non akademik yang berkesinambungan menjadikan siswa/siswi Kota Mataram mempunyai prestasi dan menjadi juara baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional. 6. Demikian pula pelatihan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan berujung pada pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat provinsi NTB dan nasional. Optimalisasi manajemen pelayanan pendidikan pendidikan dasar dan menengah yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram terus dilakukan. Pada tahun 2012, 3 sekolah menengah di Kota Mataram yaitu SMAN 2 Mataram, SMKN 5 Mataram, dan SMKN 6 Mataram mendapat SERTIFIKAT MUTU PENDIDIKAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) ISO 9001:2008.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
97
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Di tahun 2012, Kota Mataram juga mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional pada 17-23 23 Juni 2012 serta penyelenggaraan Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada bulan Juli 2012. Seperti pada tahun sebelumnya, di bidang pendidikan, Kota Mataram kembali menorehkan prestasi dengan berhasil meluluskan siswa dari 37 SMP/MTs Kota Mataram pada Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2012 sebesar 100 persen, serta menempati peringkat ngkat pertama se-Provinsi se Provinsi NTB. Sedangkan untuk tingkat SMA/MA, dari sejumlah 24 SMA/MA Kota Mataram dengan berhasil meluluskan siswa sebesar 99,87 persen dan tingkat SMK dari sejumlah 20 SMK sebesar 99,75 persen dan berada di posisi ketiga diantara kabupaten/kota kabupaten/kota di Provinsi NTB. Siswa siswi Kota Mataram juga selalu mendominasi capaian 10 besar peraih Nilai Ebtanas Murni se-Provinsi Provinsi NTB. Dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah Kota Mataram menggratiskan biaya pendidikan ndidikan dan tidak ada pungutan biaya pendaftaran saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) terutama bagi siswa dari kalangan masyarakat miskin. Legitimasi ini dilakukan dengan menetapkan dan menerapkan Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2012 tentang Penerimaan Peserta rta Didik Baru (PPDB) system on line pada SMP, SMA, dan SMK Kota Mataram Tahun 2012. Penyediaan
dana
Bantuan
Operasional
Sekolah
Daerah
(BOSDA)
telah
dialokasikan sebesar Rp. 3,8 Milyar, serta untuk Bantuan Siswa Miskin telah dialokasikan anggaran dalam APBD Kota Mataram sebesar Rp. 3 Milyar. Pembangunan embangunan SMPN 6 Mataram dengan nilai anggaran Rp. 1,6 Milyar telah selesai pengerjaannya dan mulai digunakan pada tahun ajaran 2012. Dalam meningkatkan layanan perpustakaan daerah untuk mendukung capaian kualitas pendidikan pada tahun 2012 difokuskan pada peningkatan rata-rata rata kunjungan perpustakaan, dari 35.000 orang pengunjung yang ditargetkan, tercapai sebanyak 30.513 orang pengunjung atau sebesar 87,18 persen, dengan 158 titik lokasii yang menjadi cakupan layanan. Efektivitas pengelolaan anggaran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
98
PEMERINTAH KOTA MATARAM
SKPD guna mengalami peningkatan layanan perpustakaan yang dicapai sebesar 96,67 persen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
99
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut : RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
1
Angka Melek Huruf (AMH)
%
91,85
99,80
92,03
2
Rasio Lama Sekolah Sekola (RLS)
thn
9,22
12
76,83
3
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD SMP SMA
109,36 104,92 89,41
105,27 114,19 116,96
103,88 91,88 76,44
4
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD SMP SMA
97,42 76,73 64,66
89,68 79,01 79,97
108,63 97,11 80,85
5
Guru yang memperoleh Sertifikasi (kualifikasi S1/D4)
%
83
91
91,20
6
Rata-rata rata kunjungan perpustakaan
orang
30.513
35.000
87,18
7
Cakupan layanan perpusatakaan
lokasi
158
250
63,20
Rata-rata rata Capaian Sasaran sesuai target RPJMD
88,11
Dari tabel diatas diketahui bahwa Angka Melek Huruf (AMH) trend meningkat dari tahun ke tahun hingga sampai dengan tahun 2015 ditargetkan AMH Kota Mataram tercapai 98,03 9 persen.. Upaya kearah peningkatan tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan kebijakan bidang pendidikan di Kota Mataram. Hal yang sama juga terjadi pada Rasio Lama Sekolah (RLS) yang mengalami trend peningkatan dari tahun ke tahun sebagai dampak makin sadarnya masyarakat mas atas pentingnya pendidikan. Peningkatan minat baca masyarakat juga mengalami peningkatan sehingga dengan penetapan target 100 persen (35.000 kunjungan) pada tahun 2015 optimis dapat tercapai.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
100
PEMERINTAH KOTA MATARAM
IV.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 4
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 4 “Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat” Tahun 2011 No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011 (%)
Tahun 2012 Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012 (%)
1
Angka Kelangsungan Hidup Bayii per / 1000 kelahiran hidup
%
40,82
40,25
98,60
40,39
40,31
99,80
2
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
93
95,19
102,35
94
97,23
103,43
3
Angka Harapan Hidup
thn
66,64
66,60
99,93
67,13
67,13
100
4
Prevalensi Gizi Buruk
%
3,00
4,21
140,33
2,75
2,52
91,63
5
Cakupan Kelurahan UCI
%
98
96
97,95
99
97
97,97
6
Rasio Tenaga Medis per satuan penduduk
-
13,40
4,17
31,12
13,42
4,52
33,68
7
Cakupan Layanan Puskesmas
%
1,5
1,4
93,33
1,5
1,7
113,33
8
Cakupan Layanan Puskesmas Pembantu
%
0,18
0,18
100
0,18
0,18
100
9
Rasio Rumah Sakit per 10.000
RS
1:25.641
1:40.284
157,11
1:26.149
1:40.691
155,61
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
101
PEMERINTAH KOTA MATARAM
penduduk 10
Jumlah Posyandu Aktif
buah
400
340
85,00
400
343
85,75
11
Cakupan JAMKESMAS
jiwa
89.647
89.647
100,00
89.647
89.647
100,00
12
Prevalensi HIV/AIDS
%
0,01
0,05
50,00
0,01
0,05
50,00
13
Penanganan Narkoba/NAPZA
%
0,1
0,06
50,00
0,1
0,04
40,00
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 4
86,13 86,13
90,09 90,09
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih terdapat 0,08 persen penanganan bayi
lahir
hidup
yang
belum
mencapai
target
penanganan.
Faktor
ketidaktercapaian indikator ini antara lain disebabkan oleh faktor lingkungan dan
faktor tor
internal
( (kesiapan
kondisi
kesehatan)
ibu
melahirkan
yang
menyebabkan kan 0,8 atau 1 kelahiran tidak tertolong dalam 1.000 kelahiran hidup. Pada cakupan pertolongan kesehatan oleh tenaga kesehatan mela melampaui dari target sebesar 2,35 persen,, angka ini lebih tinggi dari angka Provinsi NTB. Hasil ini dikarenakan oleh meningkatnya meningkatnya jumlah tenaga kesehatan di Kota Mataram sebanyak 168 tenaga medis pada tahun 2011 bertambah menjadi 184 tenaga medis pada tahun 2012.
Disamping itu, menurunkan angka kematian
bayi menunjukkan tingkat kesadaran penduduk di bidang kesehatan yang cukup tinggi nggi dalam memahami pentingnya keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Data statistik provinsi NTB tahun 2012 menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu Maternal sebanyak 9 kasus, dan angka kematian bayi sebanyak 25 kasus. Muara dari kualitas kesehatan masyarakat masya akan tergambarkan dalam Angka Harapan Hidup (AHH) bagi bayi yang baru dilahirkan saat itu. Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Mataram telah mencapai 67,13 tahun, artinya bahwa peluang bayi yang dilahirkan pada saat itu akan berpeluang hidup selama 67,13 tahun yang akan datang. ng. Setiap tahunnya AHH Kota Mataram mengalami peningkatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
102
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tahun 2009, AHH Kota Mataram pada posisi 66,15 tahun menjadi 67,13 di tahun 2012.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
103
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Peningkatan signifikan terjadi pada rasio layanan infrastruktur kesehatan, dengan bertambahnya mbahnya jumlah Puskesmas dari 10 pada tahun 2011 menjadi 11 1 puskesmas pada tahun 2012, beroperasinya Puskesmas Rawat Inap Pejarakan Pej di Kecamatan Ampenan menambah jumlah Puskesmas Rawat Inap dari 4 unit menjadi 5 unit. Penambahan unit Puskesmas Rawat Inap menjadikan rasio layanan Puskesmas dengan cakupan wilayah di tingkat Kecamatan capaiannya melampaui dari target sebesar 13,33 persen atau total menjadi sebesar 113,33 persen. Gambar 6 : Walikota Mataram saat Sidak Pelayanan Puskesmas. Puskesmas
Peningkatan eningkatan kinerja bidang kesehatan di Kota Mataram mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat dengan diberikannya Penghargaan kepada Kota Mataram sebagai KOTA SEHAT “SWASTI “ SABA WIWERDA”. Sampai dengan tahun 2012, ketersediaan fasilitas kesehatan di Kota Mataram, yaitu 8 RSU, 7 RS Bersalin, 25 Puskesmas, dan 89 Apotik. Guna
lebih
pelayanan
kesehatan
masyarakat terobosan
mengoptimalkan kepada
Kota
Mataram,
penting
dilakukan
oleh Pemerintah Daerah D dengan diterbitkannya Walikota
Mataram
Peraturan Nomor
1
Tahun 2012 tentang Pelayanan Kesehatan Gratis di PuskesmasPuskesmas
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
104
PEMERINTAH KOTA MATARAM
puskesmas Kota Mataram. Mataram
Gambar 7 : RSUD Kota Mataram
Sebagai pengganti (insentif) pelayanan, telah dialokasikan Rp. 250 juta dalam APBD Kota Mataram untuk 10 Puskesmas untuk biaya jasa medis atau tunjangan keselamatan tenaga kesehatan karena adanya resiko tertular penyakit dalam pelaksanaan tugas. Dengan adanya Perwal erwal tersebut, tersebut, seluruh warga Kota Mataram dapat menikmati layanan kesehatan dasar di Puskesmas tanpa dipungut biaya, disamping itu dengan dimilikinya Rumah Sakit sendiri, Pemerintah Kota Mataram berupaya meningkatkan
mutu
layanan
menjadi
RSUD
type
C
terutama
dalam
meningkatkan layanan kesehatan masyarakat penerima JAMKES JAMKESMAS. Dalam mengatasi pengedaran dan penyalahgunaan Narkoba sebagai misi pencapaian KOTA MATARAM BEBAS NARKOBA 2015, 2015, telah dilakukan beberapa upaya antara lain dengan pengukuhan Sahabat Teman Sebaya Pelajar terhadap 1.000 siswa SMP dan SMA dari 3.290 siswa dari masing-masing masing sekolah, dalam rangka P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, Peredaran Gelap Narkoba). Untuk
memulai
P4GN
dilakukan Tes Urine kepada seluruh karyawan Pemerintah Kota
Mataram.
Pada
tahun
2013 akan dilakukan kajian terhadap penerbitan Peraturan Walikota
yang
mengatur
penyalahgunaan
Narkoba
terhadap siswa dan PNS untuk Gambar 8:: Tes Urine PNS Kota Mataram
dilakukan rehabilitasi.
Pada kasus prevalensi revalensi gizi buruk pada tahun 2011 tidak terjadi, terdapat satu kasus gizi buruk, namun sudah tertangani dengan baik. Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Mataram menargetkan bahwa tidak ada lagi prevalensi gizi buruk. Langkah penurunan angka kejadian gizi buruk dengan mengefektifkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
105
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pendataan, kontrol kejadian, dan intervensi penang penanganannya. anannya. Pada beberapa kasus gizi buruk yang tinggi pada tahun-tahun tahun tahun sebelumnya disebabkan oleh ketidaktepatan data yang juga mendata masyarakat di luar wilayah Kota Mataram yang dirawat di Rumah Sakit Kota Mataram. Mataram Data Komisi Penanggu enanggulangan AIDS (KPA) Provinsi ovinsi NTB menyebutkan bahwa Kota Mataram sangat rentan bagi penyebaran kasus HIV dan AIDS. Pada tahun 2012, sebanyak 87 jiwa terinfeksi HIV dan 77 jiwa terinfeksi AIDS sehingga total 164 jiwa penduduk yang terinfeksi HIV/AIDS atau sebesar 0,04 persen. Angka ini lebih rendah dari tahun 2011 sebanyak 0,06 persen penduduk yang terinfeksi. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana sampai dengan tahun 2015 sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 2015)
Angka Kelangsungan Hidup % 40,31 39 Bayi per 1000 kelahiran hidup Cakupan Pertolongan % 97,23 98 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Angka Harapan Hidup thn 67,13 68,60 Prevalensi Gizi Buruk % 2,52 2 Cakupan Kelurahan UCI % 97 100 Rasio Tenaga Medis per 4,52 12,48 1.000 penduduk Cakupan Layanan % 1,7 1,5 Puskesmas Cakupan Layanan % 0,18 0,18 Puskesmas Pembantu Rasio Rumah Sakit per RS 1:40.691 1 : 27.733 10.000 penduduk Jumlah Posyandu Aktif buah 343 450 Cakupan JAMKESMAS jiwa 89.647 89.647 Prevalensi HIV/AIDS % 0,05 2 Penanganan % 0,04 0,2 Narkoba/NAPZA Rata-rata Rata Pencapaian Sasaran 4 sesuai Target RPJMD
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
103,36 99,21 97,85 126,00 97,00 36,22 113,33 100,00 146,72 76,22 100,00 2,50 0,20 78,47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
106
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per 1000 kelahiran hidup dapat ditingkatkan menjadi 40,31 persen dan melampaui target RPJMD sebesar 39 persen. Keberhasilan capaian ini seiiring dengan peningkatan cakupan layanan UCI untuk setiap kelurahan sebesar 97 persen dan meningkatknya cakupan komplikasi kebidanan,, serta cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan di Puskesmas dan jaringannya. Cakupan pertolongan Ibu Bersalin menunjukkan tingkat capaian Sangat Baik dicapai pada tahun 2012 dengan angka capaian mendekati target sebesar 100 persen (99,21 persen). Capaian ini menjadi dampak kebijakan Pemerintah Kota Mataram, atas implementasi program JAMPERSAL (Jaminan Persalinan) untuk semua penduduk yang menggunakan Fasilitas Perawatan Kelas 3, baik di RSU Kota Mataram maupun Puskesmas dan jaringannya. Faktor keberhasilan lainnya adalah meningkatnya Bidan yang telah dilatih PONED, adanya peningkatan sarana PONED di Puskesmas dan jaringannya, adanya pelayanan 24 Jam Persalinan di Puskesmas, serta meningkatkan komunikasi petugas kesehatan dengan sasaran ibu hamil (melalui kontak HP). Dari rasio asio Rumah Sakit per 10.000 penduduk mengalami peningkatan melampaui target RPJMD sebesar rasio 1 RS untuk 27.733 penduduk, menjadi rasio 1 RS terhadap
40.691
penduduk.
Capaian
ini
sebagai
akibat
bertambahnya
infrastruktur Rumah Sakit baik milik Pemerintah Daerah serta terbangunnya beberapa Rumah umah Sakit Swasta. Cakupan Jamkesmas tidak mengalami perubahan data dari tahun 2008, jumlah penerima Jamkesmas Kota Mataram tetap sebanyak 89.647 jiwa. Namun pada tahun 2013, berdasarkan data dari BPS (PPLS 2011)) terdapat peningkatan jumlah penerima Jamkesmas smas menjadi 108.307 jiwa atau terjadi peningkatan sebanyak 18.660 jiwa atau sebesar 20,81 persen. Rasio tenaga medis masih jauh dari target yang diharapkan sebesar 12,48 persen. Upaya untuk meningkatkan rasio tenaga medis adalah mengoptimalkan pemerataan tenaga medis agar tidak hanya terpusat pada Puskesmas Dalam Kota
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
107
PEMERINTAH KOTA MATARAM
saja, namun beberapa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu termasuk Polindes di pinggir kota mendapat cakupan medis yang sama dengan di dalam kota.
Prevalensi Gizi Buruk mampu diturunkan sebesar 0,5 persen dari target 2 persen tercapai
pada
tahun
2015.
Upaya pencapaian
target dilakukan melalui
penyuluhan, pemberian bantuan PMT-ASI, PMT ASI, serta optimalisasi layanan kesehatan anak di Puskesmas. Untuk capaian penanganan HIV/AIDS masih dapat ditanggulangi ditangg penyebaran sampai sebesar 0,05 persen, jauh dari target yang diinginkan sebesar 2 persen. Kinerja ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik, dikarenakan setiap tahun angka penduduk terinfeksi HIV/AIDS mengalami penurunan. Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2010 telah membentuk Komisi Penanggulangan HIV/AIDS sehingga penanganan HIV/AIDS dapat lebih optimal. Hal yang sama juga terjadi pada Penanganan Narkoba/NAPZA, dimana capaian kinerja 0,04 persen masih jauh dari target sebesar 2 persen pada akh akhir periode RPJMD. Kinerja positif ini menjadi indikator meningkatnya upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram dalam mengendalikan peredaran Narkoba terutama pada penduduk rentan terhadap penggunaan Narkoba. Upaya preventif dan refresif pengendalian n dan pencegahan peredaran Narkoba dilakukan sejak dibentuknya institusi BNN Kota Mataram.
V.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 5 Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 5 “Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1
Jumlah event seni
Tahun 2011
SATUAN
Target
Kali
72
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
53
73,61
75
60
80,00
Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
108
PEMERINTAH KOTA MATARAM
& budaya daerah dalam satu tahun 2
Jumlah pembinaan kelompok budaya
Kali
45
93,33
42
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 5
45
93,33
42
83,47 83,47
86,67 86,67
Dalam mengimplemntasikan Mataram sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia, maka ciri kekhasan daerah harus diekplorasi guna memberikan nuansa karakteristik lokal. Dalam RPJMD Kota Mataram, pariwisata dan budaya adalah sektor unggulan daerah yang yang harus dikembangkan sebagai salah satu basis pendongrak dongrak pertumbuhan ekonomi daerah. Dari
tabel
diatas
diketahui
bahwa
jumlah
penyelenggaraan
event event-event
kebudayaan meningkat dari tahun 2011 sebesar 53 menjadi enjadi 60 event di tahun 2012. Peningkatan ini untuk memberikan dampak bahwa Pemerintah Kota Mataram eksis dan perhatian terhadap berkembangnya budaya lokal yang dinamis. Upaya ini sebagai s salah satu strategi mendukung konsep MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Exhibition dalam rangka perwujudan visi Mataram Berbudaya. Atas perhatian terhadap budaya lokal, H. Ahyar Abduh (Walikota Mataram) mendapat penghargaan enghargaan kepada sebagai Tokoh Adat Pengerakse Utame Budaye Kota Mataram dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. Visi
Mataram
gambarkan kualitas
Berbudaya
terjadinya
masyarakat
keseimbangan
antara
meng-
peningkatan
yang
memiliki
kemajuan
dan
religiusitas yang saling berterima dalam
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
109
PEMERINTAH KOTA MATARAM
kemajemukan,
menguatnya
identitas
dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat. Masyarakat berbudaya daya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang
berkarakter
Pengembangan
kearifan
karakter
lokal
lokal lokal. yang
saling berterima dalam kemajemukan suku, agama dan ras menjadi upaya Gambar 9 : Event Budaya Lokal Mataram
yang terus us dilakukan.
Internalisasi nilai seni dan budaya berbasis pada local genius yang dimiliki Kota Mataram dikembangkan dengan mengoptimalkan seni dan budaya lokal yang dimiliki oleh masyarakat Mentaram yang ada sejak dulu. Di tahun 2012, dilaksanakan event budaya sebanyak 50 kali. ali. Pada tahun 2012, tercatat sebanyak 235 sanggar seni dan budaya. Pada tahun 2012, di Kota Tua Ampenan, telah diselenggarakan ARUNG SEJARAH BAHARI VII Tahun 2012, pada tanggal 27 2 November
2012.
Kegiatan
ini
dalam rangka memanifestasikan posisi sejarah Kota Ampenan sebagai
pusat
perniagaan terutama
bisnis
tempo dalam
dan dulu,
melihat
Pelabuhan Ampenan dahulunya merupakan
pelabuhan
utama
pusat distribusi barang untuk wilayah Provinsi nsi NTB.
Gambar 10 : Kota Tua Ampenan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
110
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan 2012 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD, RPJMD sebagai berikut INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Jumlah event budaya daerah dalam satu tahun
Kali
60
75
80,00
2
Jumlah pembinaan kelompok budaya
Kali
42
50
84,00
Rata Rata-rata Pencapaian Sasaran 5 terhadap Target RPJMD
82,00
Berdasarkan tabel diatas, peningkatan jumlah event seni dan budaya daerah semakin tahun semakin mengalami peningkatan, ditargetkan pada akhir periode RPJMD, target 75 event dapat tercapai. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah pembinaan kelompok budaya, diharapkan diharapkan akan terpenuhi 50 kali pembinaan kelompok
budaya.
Dalam
upaya
meningkatkan
pencapaian
sasaran
“Meningkatnya Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal” Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan: (1) Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya, dengan Gelar Budaya pada event nasional, seperti: Harganas, FL2SN, dan event lainnya di tingkat Provinsi NTB, NTB (2) Menyiapkan seperangkat alat kesenian tradisional guna mendukung pagelaran-pagelaran pagelaran n kesenaian dan budaya di dalam dan luar daerah, (3) Pelestarian dan aktualisasi Adat Budaya Daerah. VI.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 6
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 6 “Meningkatnya Kesetaraan Gender”
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
111
PEMERINTAH KOTA MATARAM
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
Tahun 2011
SATUAN
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
Tahun 2012
1
Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
-
NA
NA
NA
50
57,77
115,54
2
Angka Melek Huruf Perempuan
-
100
90,58
90,58
100
90,03
90,03
3
Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
orang
1.692
1.358
80,26
1.718
1.413
82,25
4
Partisipasi Perempuan di Sektor Swasta
%
76
91,98
121,03
78
89,87
115,21
5
Rasio KDRT
kasus
0,625
0,346
55,36
0,61
0,315
51,64
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 6
86,81 86,81
90,93 90,93
Data statistik menunjukkan bahwa populasi penduduk perempuan Kota Mataram sebesar 50,49 persen (205.438 jiwa) lebih tinggi dari populasi penduduk laki laki-laki sebesar 49,51 persen (201.472 jiwa). Hasil Susenas menunjukkan pencapaian Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Mataram mulai tahun 2010 mencapai diatas 90 persen,, baik perempuan maupun laki laki-laki. laki. Sedangkan untuk penduduk yang masih buta huruf sebesar 9,97 persen yang didominasi inasi oleh penduduk usia lanjut. Tingkat buta huruf penduduk perempuan perempuan lebih besar dengan tingkat buta huruf penduduk laki laki-laki. Peran perempuan memberi warna pada kemajuan Kota. Dengan diberikannya ruang
yang
lebih
besar
bagi
perempuan
untuk
berpartisipasi
dalam
pembangunan, antara lain melalui organisasi perempuan, antara an lain: (1) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), (2) Gerakan Organisasi Wanita (GOW), (3) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), (4) Forum Peduli Air Susu Ibu (FPASI),
menorehkan beberapa beberapa prestasi yang diraih oleh Tim Penggerak PKK
Kota Mataram, antara antar lain: 1. Dua orang ang kader mendapatkan PIN EMAS dari dari Kementerian Kesehatan RI. 2. Juara I Lomba Penyuluh KDRT Tingkat Provinsi NTB. 3. Juara II Lomba Lingkungan Bersih Sehat Tingkat Provinsi NTB.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
112
PEMERINTAH KOTA MATARAM
4. Juara II Lomba Poksus UP2K PKK Tingkat Provinsi NTB. 5. Juara III Lomba Administrasi PKK Tingkat Provinsi NTB. Pada tahun 2012, sebagai salah satu
tokoh
Mataram, Abduh,
perempuan
Hj.
Kota
Suryani
Ahyar
menerima penghargaan
ANUGERAH
WANITA
UTAMA
INDONESIA 2012, 2012 dari Lembaga Anugerah Indonesia perempuan
Prestasi sebagai yang
Insani
salah
satu
berkomitmen
dalam pemberdayaan perempuan
Gambar :
di Kota Mataram.
Hj. Suryani Ahyar Abduh saat menerima Anugerah Wanita Utama Indonesia 2012. 2012
Pada tahun 2012, terjadi penurunan capaian Angka Melek Huruf (AMH) perempuan sebesar 0,55 persen dari tahun 2011.. Dari jumlah tersebut didominasi oleh penduduk usia lanjut. Hal yang sama terjadi pada indikator partisipasi perempuan di sektor swasta mengalami penurunan sebesar 5,82 persen..
Penurunan
ini
diakibatkan
oleh
menuru nya menurunnya
angkatan
kerja
perempuan di sektor swasta. swasta Berdasarkan lapangan usaha 62,01 persen penduduk perempuan bekerja di sektor perdagangan,, dengan status pekerjaan 45,35 persen ber-wirausaha, wirausaha, dan 38,46 persen sebagai buruh/karyawan. Dalam pencapaian proporsi jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Perempuan, Perempuan di tahun 2012 telah menyentuh angka 41,12 persen, atau sebanyak 1.413 PNS Perempuan dari total 3.436 PNS. Pada
tahun
Perempuan
2011,
jumlah
PNS
sebanyak 1.358 orang,
terjadi peningkatan jumlah di tahun Gambar : PNS Kota Mataram saat Apel Pagi
2012 sebesar 4,05 persen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
113
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Sementara jumlah proporsi Pejabat Struktural perempuan lingkup Pemerintah Kota Mataram sebanyak 1 pejabat eselon II dan 23 pejabat eselon III dengan proporsi masing-masing masing 0,04 persen untuk eselon II dari total 29 jabatan eselon II, dan 22,33 persen untuk eselon III dari total 126 jabatan eselon III. Untuk proporsi Guru Perempuan menyentuh angka lebih besar dari PNS Perempuan yaitu 65,35 persen (1.999 guru) dari seluruh guru sebanyak 3.059 orang. Namun, proporsi ini menurun 1,24 persen dari tahun 2011 sebanyak 2.024 guru perempuan. Salah satu pilar penting daya saing daerah terletak pada penguatan institusi rumah
tangga.
Menyadari
h hal al
tersebut
Pemerintah
Kota
Mataram
memprioritaskan penguatan institusi rumah tangga sebagai salah satu kekuatan basis dalam mendorong peningkatan daya saing daerah.
Tingkat partisipasi
perempuan dalam pembangunan memiliki korelasi dengan tingkat harmonis harmonisasi rumah tangga, sehingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) harus diminimalisir. Memperhatikan jumlah kasus KDRT yang cenderung meningkat, telah dilakukan langkah strategis dalam perlindungan dan pencegahan KDRT, antara lain melalui: (1) Penetapan Peraturan turan Walikota Mataram Nomor 9 Tahun 2010 tentang entang Pembentukan Gugus PP-TPPO, PP (2) Penetapan Keputusan Walikota Mataram Nomor 276/IV/2010 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Pidana Perdagangan Orang (PP (PP-TPPO), (3) Penetapan Peraturan aturan Walikota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Anak. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Angka Melek Huruf Perempuan
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
-
57,77
50
115,54
-
90,03
100
90,03
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
114
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3 4 5
Partisipasi Perempuan % 1.413 1.718 di Lembaga Pemerintahan Partisipasi Perempuan % 89,87 80 di Sektor swasta Rasio Kasus KDRT kasus 0,315 0,5 Rata rata Capaian Sasaran 6 terhadap Target RPJMD Rata-rata
82,25 112,34 63,00 92,63
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) telah melampaui target RPJMD, hal yang sama juga terjadi pada partisipasi perempuan di sektor swasta yang ditargetkan sebesar 80 persen di tahun 2015, dapat dilampaui capaiannya pada tahun 2012. Namun, beberapa indikator kinerja secara
trend
mengalami
peningkatan
seperti
pada
indikator
partisipasi
perempuan di lembaga pemerintahan yang baru dapat dicapai sebesar sebes 82,25 persen. Pada indikator yang lainnya seperti kasus KDRT, penanganannya dapat dicapai lebih baik dengan konsistensinya penurunan kasus KDRT mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Ada beberapa klasifikasi kebijakan gender yang dapat membantu pengambil pen keputusan untuk menentukan sejauhmana relasi gender dilakukan, bahwa kebijakan gender di Kota Mataram, adalah Kebijakan yang Sadar Gender (Gender-aware aware Policies), Policies), dengan mengakui bahwa perempuan adalah actor pembangunan yang sama dengan laki-laki, laki bahwa ahwa keterlibatan perempuan pada dasarnya ditentukan oleh relasi gendernya sehingga keterlibatannya berbeda dan seringkali tidak setara; hal ini untuk menjamin bahwa target dan manfaat dari program sama-sama sama dinikmati oleh perempuan dan laki laki-laki dalam menjawab kebutuhan praktis gender mereka, sehingga kedepan tercipta suatu relasi yang lebih setara antara perempuan dan laki-laki laki laki dan menyentuh kebutuhan strategis gender. Pencapaian target RPJMD sasaran ini pada tahun 2012 mencapai 92,63 persen, sehingga dibutuhkan butuhkan upaya untuk meningkatkan capaian kinerja menjadi 100 persen. Dalam mewujudkan kesetaraan gender tersebut telah dilakukan upayaupaya, antara lain:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
115
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan, terutama dalam aspek perencanaan pembangunan pembangunan dengan menargetkan proporsi peserta Musrenbang/MPBM sebesar 30 persen adalah peserta dari unsur perempuan. 2. Membuka seluas-luasnya seluas luasnya informasi yang dapat diakses oleh Ibu, maupun Calon Ibu terhadap lesehatan reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera. 3. Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan dengan membuka kesempatan pembentukan lemb lembaga-lembaga lembaga non formal pemerhati perempuan, ibu dan anak. 4. Penguatan kelembagaan Badan Pemberdayaan Pemb rdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BBPKB) melalui optimalisasi perencanaan program dan anggaran yang sadar gender (gender-aware programme). 5. Meningkatkan ruang expresi perempuan, melalui peningkatan frekue frekuensi event/acara berbasis gender bernilai kebangsaan, seperti Peringatan Hari Ibu, Hari Kartini, dan lain-lain.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
116
PEMERINTAH KOTA MATARAM
VII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 7
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 7 “Meningkatnya Kualitas Keluarga”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Jumlah Keluarga Sejahtera
%
110.175
78.141
70,92
111.288
78.950
70,94
2
Cakupan Peserta KB Aktif
%
65.763
40.333
61,34
65.763
42.104
64,02
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATU -AN
Tahun 2011
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 7
Tahun 2012
66.13 66.13
67,48 67,48
Data target jumlah keluarga sejahtera adalah data seluruh keluarga atau rumah tangga yang ada di Kota Mataram, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 110.175,110.175, meningkat sebanyak 1.113 keluarga pada tahun 2012 menjadi 111.288 keluarga/rumah tangga, tangga dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,01 persen maka tata ata-rata jumlah anggota keluarga berkisar antara 3,3 sampai dengan 3,7 jiwa. Pentahapan Keluarga Sejahtera terbagi menjadi 4 kategori, mulai dari Keluarga Sejahtera I, II, III, dan III Plus. Data statistik menunjukkan bahwa wa pada tahun 2011, masing kategori dicapai sebagai berikut: Kategori Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III Plus Jumlah
2011
2012
11.505 37.592 19.735 18.192 2.622 89.646
10.549 37.306 21.425 20.219 3.317 92.816
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
117
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Keluarga Sejahtera
78.141
78.950
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah Keluarga Sejahtera (KS) dari 78.141 KK pada tahun 2011 menjadi 78.950 KK di tahun 2012. Cakupan layanan KB pun meningkat sebesar 101,04 persen. Untuk indikator ndikator cakupan peserta KB Aktif menunjukkan informasi tentang pencapaian partisipasi masyarakat Kota Mataram dalam ber-KB. ber
Dari 65.763
PUS Lapangan apangan di Kota Mataram dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang digunakan, unakan, maka target yang ingin diperoleh dalam partisipasi PUS sebesar 72.46 persen. Pada ada tahun 2011, 2011 tercapai 61,34 persen meningkat sebesar 2,46 persen atau menjadi 64,02 persen di tahun 2012. Kinerja peningkatan ini berhasil dicapai sebagai dampak intensitas intensitas penyuluhan guna meningkatkan pemahaman masyarakat untuk ber-KB ber KB yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Mataram. Di tahun 2012, Kota Mataram menjadi tuan rumah untuk acara puncak peringatan Hari Keluarga Kelu Nasional (Harganas) XXIX pada tanggal 28-30 28 Juni 2012. Dalam
kesempatan
Walikota
Mataram
Pemerintah
itu
pula,
atas
nama
Daerah
Penghargaan
menerima
“ “MANGGALA
KARYA KENCANA” KENCANA dari Badan Kesejahteraan
Keluarga
Berencana
(BKKBN),
Nasional
atas prestasi mengelola mengel program Keluarga Berencana (KB) di Kota Mataram.
Gambar: Walikota Mataram saat menerima penghargaan Manggala Karya Kencana
Berdasarkan hasil Susenas 2010 yang menyebutkan bahwa total Fertility Rate Kota Mataram sebesar 1,9. Artinya setiap Pasangan Usia Subur (PUS) yang sudah berkeluarga mempunyai anak 1-2 1 orang. Data jumlah PUS tahun 2012, terbagi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
118
PEMERINTAH KOTA MATARAM
dalam dua kelompok umur, yaitu PUS usia 20-29 20 29 tahun sebanyak 20.387 orang, dan PUS usia 30-40 40 sebanyak 44.344 orang. Sementara untuk uk capaian program peserta KB Baru dan peserta KB Aktif yang ditargetkan pada tahun 2011 sebesar 10.878 peserta KB Baru dengan capaian sebesar 75 persen atau sebanyak 8.159 peserta. Demikian juga dengan peserta KB Aktif yang ditargetkan tahun 2011 sebanyak 49.490 telah tercapai sebesar 78,23 persen atau sebanyak 35.747 peserta. Dalam menekan angka kelahiran dilakukan pembagian alat kontrasepsi gratis dan suntikan KB gratis di seluruh Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Polindes, selain itu dilakukan pendekatan pendekatan psikologis tentang manfaat ber-KB ber kepada masyarakat. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Peningkatan Jumlah Keluarga Sejahtera
%
78.950
111.288
70,94
2
Cakupan Layanan KB
%
42.104
65.763
64,02
Rata-rata rata Capaian Sasaran 7 terhadap Target RPJMD
67,48
Dari tabel diatas diketahui bahwa sampai dengan tahun kedua RPJMD (2012), capaian kinerja baru mencapai 70,94 persen dari target jumlah keluarga sejahtera sebanyak 111.288 keluarga. Diharapkan pada akhir periode RPJMD, target yang diinginkan dapat dicapai diatas 80 persen. Upaya dalam mencapai target dilakukan antara lain melalui: 1. Intensitas as temu kader dan optimalisasi peran penyuluh KB di lapangan. 2. Meningkatkan cakupan program kontrasepsi gratis di tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
119
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3. Meningkatkan stimulasi dan pembinaan keluarga dalam rangka peningkatan peningkatan daya beli.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
120
PEMERINTAH KOTA MATARAM
VIII.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 8
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 8 “Meningkatnya Pendapatan per Kapita”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011 Target
Realisasi 11.987.881
CAPAIAN KINERJA 2011 103,60
644.360
99,13
1
PDRB per Kapita
Rp
11.571.657
2
Paritas Daya Beli
Rp
650.000,-
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 8
101,37 101,37
Target
Realisasi
12.960.256
13.533.730
CAPAIAN KINERJA 2012 104,42
650.000, 50.000,-
648.010
99,69
Tahun 2012
102,05 102,05
Data PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki suatu daerah untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi. PDRB Kota Mataram diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam wilayah hukum Kota Mataram setelah dikeluarkan biaya-biaya biaya antaranya. Nilai PDRB yang dicapai Kota Mataram setiap tahun mengalami perkembangan baik yang dinilai atas dasar harga berlaku ((currents)) maupun penilaian penilaia dengan harga pada tahun dasar 2000 (harga konstan). Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 201 2012 tercatat sebesar Rp. 5,51 trilyun mengalami perkembangan sebesar 14,03 persen dibanding tahun 2010 yang mencapai Rp. 4,83 trilyun. Sementara itu berdasarkan berdasarkan harga konstan nilai PDRB Kota ota Mataram pada tahun 2012 201 mencapai Rp. 2,35 trilyun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,67 persen dibanding tahun 2010 yang mencapai Rp. 2,19
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
121
PEMERINTAH KOTA MATARAM
trilyun. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2012 201 menunjukkan percepatan tan yang sedikit menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang tumbuh sebesar 7,95 persen. PDRB per kapita merupakan pembagian antara besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. PDRB per kapita Kota Mataram ataram untuk tahun 2012 201 telah mencapai Rp. 13.533.732 yakni meningkat sebesar 12,90 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 11.987.881 menurut PDRB atas dasar harga berlaku berlaku. Perkembangan kesejahteraan penduduk salah satunya juga dapat diukur melalui perkembangan tingkat pendapatan. Secara umum, selama periode 2005-2010 2005 tingkat kesejahteraan penduduk Kota Mataram mengalami peningkatan, seperti ditunjukan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan baik secara nominal maupun riil. Pengeluaran per kapita penduduk meningkat dari Rp. 644.360 pada tahun 2011 menjadi Rp. 648.010,pada tahun 2012. Hasil Susenas 2010 menyebutkan bahwa Rasio Gini (Gini Gini Ratio) Ratio pendapatan penduduk Kota Mataram dengan kategori Oshima masuk dalam kategori “ketimpangan ketimpangan sedang” sedang” dengan rasio 0,42 lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 0,47. Artinya telah terjadi peningkatan pemerataan pendapatan penduduk di Kota Mataram sebagai dampak dan intervensi pembangunan yang dilakukan. Sedangkan persentase penduduk Kota Mataram yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan lebih dari Rp. 1.000.000,1.000.000, hanya sebesar 13,86 persen. Rata-rata Rata pengeluaran penduduk lain terdistribusi pada kelompok 200.000-299.999 200.000 sebesar 13 persen dan hanya 1,73 persen penduduk memiliki pengeluaran sebulan kurang dari 200.000 rupiah. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
122
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1
PDRB per Kapita
Rp
13.533.730
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN ( 201 2015) 17.250.105
2
Paritas Daya Beli
Rp
648.010
750.000, 750.000,-
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
Rata-rata rata Capaian Sasaran 8 terhadap Target RPJMD
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012 78,46 86,40 82,43
Dari tabel diatas diketahui bahwa target PDRB per kapita masih pada angka 78,46 persen, melihat trend peningkatan PDRB per kapita yang semakin tahun semakin meningkat, maka target Rp. 17.250.105,17.250.105, dapat tercapai pada akhir periode RPJMD. Optimisme ini didasarkan didasarkan pada beberapa perkembangan positif dampak pembangunan yang berpengaruh terhadap PDRB Kota Mataram. Sementara untuk indikator paritas daya beli masyarakat, sangat fluktuatif dan berbanding dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat harga barang. Tingkat daya beli sangat tergantung dengan tingkat inflasi maupun deflasi yang berkembang.
Sehingga perkembangan perkembangan
harga
barang
akan
mempengaruhi
kemampuan masyarakat membeli barang barang-barang barang kebutuhan hidup. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi yang tinggi tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya hargaharga harga barang, dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
123
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Terkait
hal
tersebut,
dalam
upaya menjaga men stabilitas harga, Pemerintah melakukan
Kota
Mataram
berbagai
upaya,
yaitu: pengaturan kebijakan di bidang perdagangan dan jasa, mengoptimalkan peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Gambar : Gubernur NTB dan Walikota Mataram saat sidak di Pasar asar Kebon Roek Kota Mataram
IX.
pengendalian
harga
melalui Operasi Pasar.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 9
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 9 “Meningkatnya Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat”
No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Rasio Penduduk Miskin Cakupan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial Cakupan pembinaaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2011
Tahun 2012
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
21,59
14,44
66,88
18,59
13,18
70,89
%
95,00
76,00
80,00
95,00
76,00
80,00
%
90,00
63,12
70,13
90,00
59,32
65,91
SATU -AN
Target
%
Rata-rata Capaian IKU
72,34
72,26
Kinerja Capaian Sasaran 9
72,34
72,26
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
124
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rasio penduduk miskin di tahun 2012 mengalami progress kinerja yang positif, hal ini ditunjukkan oleh menurunnya angka kemiskinan, yang dapat ditekan sebesar 0,09 persen dari tahun 2011. Kinerja dalam menekan angka kemiskinan adalah diketahuinya karakteristik karakteristik dan faktor permasalahan yang sebenarnya terjadi pada penduduk miskin di Kota Mataram. Faktor-faktor faktor yang terkait dengan permasalahan kemiskinan di Kota Mataram, adalah :
Formasi Keluarga, yang dilihat dari rata-rata ata anggota keluarga, struktur umur keluarga, jenis kelamin kepala keluarga, dan status perkawinan. Bahwa keluarga dengan jumlah tanggungan lebih dari 5 (lima), kepala keluarga yang berusia diatas 55 tahun, kepala keluarga yang berjenis kelamin perempuan dan an
kepala
keluarga
yang
berstatus
bercerai
dan
janda,
cenderung
terkatagorikan miskin.
Tingkat Fertilitas, yang dilihat dari ratio jumlah balita dan ibu usia 15-49 15 tahun (Child Woman Ratio/CWR), Ratio/CWR), semakin tinggi CWR semakin besar kecendrungan keluarga mengalami menga kemiskinan.
Pola Pekerjaan, jika tidak ada anggota keluarga yang berpenghasilan tetap, maka kecendrungan keluarga tersebut masuk dalam katagori miskin semakin besar.
Partisipasi
Dalam
Masyarakat,
yang
dilihat
dari
dua
variabel
yaitu
keikutsertaan dalam dalam kegiatan masyarakat dan aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat. Dalam hal ini faktor kemiskinan memiliki kecendrungan menjadikan keluarga miskin tidak memiliki cukup waktu untuk berpartisipasi, karena waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah.
Tingkat Pendidikan, pada level agregat menunjukkan variabel yang sangat signifikan. Semakin tinggi angka melek huruf penduduk usia dewasa, semakin rendah angka kemiskinan masyarakat.
Dalam rangka penanggulangan kemiskinan ditetapkan dua strategi yaitu Strategi peningkatan pendapatan pendapa penduduk miskin, dan Strategi pengurangan beban
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
125
PEMERINTAH KOTA MATARAM
pengeluaran penduduk miskin, miskin melalui: Penciptaan kesempa kesempatan kerja bagi penduduk miskin, Pemberdayaan masyarakat miskin, Pengembangan Pengemba kapasitas penduduk miskin, Perlindungan indungan sosial penduduk miskin, Pengembangan usaha ekonomi produktif, Pemberian subsidi, Pemberian beras murah bagi penduduk miskin (Raskin), Dukungan biaya pendidikan, pendidikan Pembebasan biaya kesehatan, kesehatan dan Bantuan rehabilitasi rumah lingkungan pemukiman penduduk miskin Pada tahun 2012, guna menurunkan angka kemiskinan sebesar 3 persen, Pemerintah Kota Mataram menetapkan program terobosan strategis, antara lain: Pemantapan koordinasi penanggulangan kemiskinan dengan pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Mataram Tahun 2012. Santunan Kematian bagi masyarakat Kota Mataram yang meninggal dunia sebesar Rp. 500 ribu. Bantuan Beras bagi masyarakat masyar kat JOMPO sebesar 10 Kg per Jiwa per Bulan. Pemberian Alat Kontrasepsi Gratis bagi masyarakat miskin dengan alokasi anggaran Rp. 965 juta. Pembentukan Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) yaitu pemberdayaan masyarakat dengan masjid sebagai basis pemberdayaannya. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
No 1 2 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
Penduduk Miskin % 13,18 9,59 Cakupan Penanganan % 76,00 85,00 Masalah Kesejahteraan Sosial Cakupan pembinaaan % 59,32 67,25 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Rata-rata rata Capaian Sasaran 9 terhadap Target RPJMD
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
72,76 89,41 88,21 83,46
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, secara keseluruhan capaian kinerja jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 83,46 8 persen. Untuk kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
126
PEMERINTAH KOTA MATARAM
penurunan rasio penduduk miskin di Kota Mataram baru mencapai 72.76 persen. Capaian menunjukkan kinerja baik baik dibandingkan tahun 2011, dengan mampu menekan sebesar 1,26 persen jumlah penduduk miskin pada tahun 2012. Artinya upaya penanganan dan pemberantasan kemiskinan di Kota Mataram telah mencapai peningkatan sebesar 3,59 persen dari tahun 2011 jika menggunakan target 9,59 persen yang ingin dicapai sampai dengan akhir periode RPJMD. Trend peningkatan ini akan diupayakan pada tahun 2013 untuk dapat mendekati target 9,59 persen dengan mengoptimalkan pengarahan kebijakan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
127
PEMERINTAH KOTA MATARAM
X.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 10
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 10 “Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Cakupan Partisipasi Angkatan Kerja
%
76,27
91,04
119,37
78,02
93,30
119,58
2
Penduduk Tidak Bekerja
%
9,00
8,96
99,55
10,00
9,06
90,06
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-rata Capaian IKU
109,46
104,82
Kinerja Capaian Sasaran 10
109,46
104,82
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pencapaian target dua indikator telah melampaui target 100 persen. Namun pada tahun 2012, terjadi penurunan capaian dari tahun 2011 sebesar 4,64 persen di tahun 2012. Secara umum, cakupan ini meningkat sebagai akibat makin terbukanya peluang kerja akibat meningkatkan jumlah usaha sektor formal maupun informal di Kota Mataram. Kebijakan keterbukaan usaha melalui kemudahan pemberian ijin usaha (SITU), TDP, IMB di bidang perdagangan dan jasa, telah menyebabkan menurunnya penduduk tidak bekerja be (menganggur) di Kota Mataram sebesar 9,49 persen di tahun 2012. Hal lain yang mempengaruhi adalah bertumbuhnya sektor tersier yang positif terkait berkembangnya pasar modern seperti Alfamart, Indomaret Indomar dan JB-Mart yang menggunakan tenaga kerja lokal. lokal
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
128
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
129
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tahun 2012, TPAK mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebesar 0,83 persen,, kondisi ini menunjukkan telah terjadi sedikit penurunan partisipasi penduduk usia kerja di Kota Mataram. Jika sebagian besar angkatan kerja dapat tertampung di lapangan usaha, maka taraf hidup penduduk akan meningkat sebaliknya jika sebagian besar angkatan kerja tersebut tidak dapat tertampung di lapangan usaha maka akan menjadi masalah pengangguran yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi ekonomi rumah tangga dan dampak selanjutnya akan menimbulkan kemiskinan. Perkembangan TPAK dan indikator ketenagakerjaan lainnya di Kota Mataram dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel
Indikator Ketenagakerjaan di Kota Mataram Tahun 2010-2011 Indikator Bekerja (jiwa) Pengangguran/PENCARI KERJA (jiwa) Total Angkatan Kerja (jiwa) Bukan Angkatan Kerja (jiwa) Penduduk Usia Kerja (jiwa) TPAK (%) Tingkat pengangguran Terbuka (TPT%) UMR (Rp) Tingkat Kesempatan Kerja (TKK%)
2010
2011
174.671 17.191 191.862 100.869 292.731 65,54 8,96 950.000 91,04
177.730 12.760 190.490 103.900 294.390 64,71 6,70 966.000 93,30
Sumber : BPS Kota Mataram
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No 1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Cakupan Partisipasi Angkatan Kerja Penduduk Tidak Bekerja
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
93,30
99 99,00
94,24
%
9,06
11,00
82,36
Rata-rata rata Capaian Sasaran 10 terhadap Target RPJMD
88,30
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
130
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan angkatan kerja ditargetkan sebesar 99 persen dapat dicapai. Perbaikan capaian tahun 2013 dilakukan dengan mengoptimalkan sekolah-sekolah sekolah kejuruan (SMK) sehingga lulusannya dapat bekerja dan membuka
usaha secara mandiri, mandiri disamping itu efektivitas
pelaksanaan program terobosan Wirausaha W Baru (WUB UB) dilakukan dengan memberikan
pelatihan
dan
bimbingan
usaha, usaha,
monitoring,
serta
akses
permodalan. Sehingga dengan capaian 88,30 persen,, optimis 100 persen target RPJMD dapat dicapai. Secara umum, capaian kinerja di tahun 2012 terkait sasaran untuk meningkatkan meningkatka ketersediaan lapangan kerja telah mencapai 88,30 persen sehingga sisanya sebesar 11,7 persen direncanakan secara bertahap akan dicapai pada tahun 2013 dan 2014, sehingga pada akhir RPJMD tercapai 100 persen ketersediaan lapangan kerja sesuai dengan yang direncanakan pada awal periode RPJMD.
XI. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 11 Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 11 “Meningkatnya Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi Daerah”
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tahun 2011
SATUAN
Target
%
7,81
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
7,95
101,79
9,29
10,52
113,24
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 11
Tahun 2012
101,79 101,79
113,24 113,24
Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Pro insi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram sedikit banyak
pasti
terpengaruh
dengan
situasi
perekonomian
provinsi
dan
perekonomian global. Perekonomian Kota Mataram pada tahun 2012 tumbuh sebesar 10,52 persen (dengan perhitungan tanpa Sub Sektor Perhubungan Udara).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
131
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dengan mengabaikan sub sektor angkutan udara, pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada tahun 2011 adalah sebesar 9,29 persen lebih tinggi 1,62 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi dengan angkutan udara, udara 7,67 persen. Pada tahun 2012 tanpa angkutan udara pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Kota Mataram naik menjadi 10,52 persen dari 9,29 persen di tahun 2011. Dari sembilan embilan sektor yang tercakup dalam pembentukan PDRB Kota Mataram, empat diantaranya mengalami pertumbuhan diatas rata-rata rata rata pertumbuhan PDRB. Sektor-sektor sektor tersebut tersebut adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan tahun ahun 2012, 201 , sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan yang paling tinggi yakni sebesar sebesar 13 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Percepatan pertumbuhan sektor ekonomi daerah juga tidak lepas terlepas dari kontribusi sektor usaha
kecil
dan
mikro. mikro
Pengembangan produk ekonomi produktif di Kota Mataram dapat menjadi pendongkrak Gambar : Pameran Produk Lokal
salah
satu
pembentukan
PDRB. Demikian
pula
pembangunan ekonomi
dengan infrastruktur
seperti
pusat
perdagangan, pusat pertokoan dan kawasan permukinan pe yang dilaksanakan
oleh
Pemerintah
Daerah maupun pihak swasta. Gambar: Pasar Kebon Roek, Roek salah satu pusat distribusi barang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
132
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Posisi Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat mendukung pertumbuhan sektor ini terutama sebagai penunjang kegiatan pariwisata. Bertambahnya
jumlah
penduduk,
jumlah
kawasan
bisnis
dan
kawasan
pemukiman akan berdampak pada kebutuhan akan listrik, dan air bersih. Hal ini mendorong sektor listrik, gas dan air bersih mampu menciptakan pertumbuhan p nilai tambah bruto-nya bruto sebesar sar 9,61 persen. Selain sektor bangunan dan listrik, pertumbuhan sektor sekunder juga didorong oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan yang mencapai 7,22 persen pada tahun 2011. Keberadaan pasar-pasar pasar pasar modern yang berbentuk Super Market maupun MiniMini Market di Kota Mataram merupakan konsekuensi bagi keterbukaan persaingan pasar dalam konteks pasar bebas (free ( trade). ). Kebijakan ekonomi global skala regional dengan kesepakatan AFTA (Asian ( ian Free Trade Assosiation Assosiation) mau tidak mau harus diterima oleh Pemerintah Daerah, namun sebagai bentuk filterisasi globalisasi pasar guna memberikan perlindungan terhadap pasar tradisional di Kota Mataram maka Kebijakan Pemerintah Kota Mataram adalah membatasi membat jumlah dan mengatur lokasi operasional pasar-pasar pasar pasar modern tersebut. Sebagai salah satu pendukung ketersediaan lapangan kerja, keberadaan toko modern dioptimalkan dalam aspek pengaturan titik dan lokasinya di wilayah Kota Mataram. Tabel Jumlah Titik Lokasi Toko Modern di Kota Mataram No 1
Nama Perusahaan Indomaret Indomar (PT. Indomarco Prismatama)
2
Alfamart (PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
3
Jembatan Baru Mart (JB-Mart) (JB (CV. JB Supply, Distribusi, Retail)
4
Toko Modern lainnya
Jumlah Lokasi Toko 20 lokasi 15 lokasi 9 lokasi 22 lokasi
Total
66 lokasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
133
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
134
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam da RPJMD yaitu sebagai berikut: berikut
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN ( 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
7,67
7,83
97,96
Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Rata-rata Capaian Sasaran 11 terhadap Target RPJMD
97,96
Dari tabel diatas diketahui bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,83 persen di tahun 2015 dapt dicapai, jika melihat trend pertumbuhan PDRB Kota Mataram yang meningkat setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2012 capaian tercapai sebesar esar 97,96 persen, mendekati capaian 100 persen sebagaimana target yang ditetapkan pada periode awal RPJMD. Pemerintah Kota Mataram dalam upaya mencapai target 7,83 persen melakukan optimalisasi peran pemerintah dalam pengaturan kebijakan ekonomi daerah, utamanya terhadap sektor-sektor sektor sektor PDRB yang memiliki peluang berkembang lebih pesat. Pemerintah Kota Mataram tidak bergerak sendiri untuk berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penggerak utama pertumbuhan p adalah sektor privat atau swasta, fungsi Pemerintah adalah mengarahkan, memberikan ruang
dan
mengatur
kebijakan
ekonomi
daerah.
Dalam
meningkatkan m
perkembangan erkembangan positif pertumbhan ekonomi sehingga target pertumbuhan ekonomi nomi dicapai 7,83 persen, maka upaya yang dilakukan, diarahkan pada:
mempertahankan kondusivitas wilayah. wilayah
membuka peluang investasi, menjamin keterbukaan usaha, dan memberikan kemudahan perijinan usaha.
meningkatkan
pemerataan
pembangunan
infrastruktur
ekonomi,
dan
meningkatkan tkan partisipasi angkatan kerja.
menumbuhkan usaha mikro kecil dan industri rumah tangga, dan membuka akses permodalan usaha.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
135
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 12
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 12 “Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Tingkat Cadangan Pangan Daerah
%
56
45,00
80,36
56
39,00
69,64
2
Cakupan layanan penyuluhan
%
93
67,23
72,29
93
68,17
73,30
3
Produksi perikanan laut dan darat
ton
3.150
1.865,59
59,23
3.150
1.946,33
61,78
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 12
70,63 70,63
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011
Tahun 2012
68,24 68,24
Sebagai kota dan ibukota Provinsi NTB, Kota Mataram dihadapkan pada tantangan berkurangnya lahan pertanian dari tahun ke tahun tahun, pada tahun 2012 kondisi lahan pertanian Kota Mataram mencapai 2.231 hektar atau sekitar 36 persen dari luas Kota Mataram Mataram,, beberapa faktor yang menyebabkan perubahan fungsi lahan, antara lain: 1. Belum adanya zona (zoning ( regulation)) yang jelas mengenai perubahan lahan non terbangun di Kota Mataram. 2. Faktor “psikologis”pemilik lahan dalam mempertahankan mempertahankan lahan pertanian dari tawaran an investor. 3. Lemahnya aspek hukum h kum dalam perubahan pemanfaatan ruang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
136
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Tingkat kontribusi persentase PDRB dari sektor pertanian atas dasar harga berlaku (ADH) mengalami penurunan 0,24 persen dari sebesar 3,87 persen pada tahun 2011 menjadi 3,63 persen pada tahun 2012. Pertanian sebagai salah satu sektor primer pembentuk PDRB memiliki pertumbuhan lebih rendah dari sektor skunder
dan
tersier.
Ini
menunjukkan
adanya
pola
pergeseran
pola
perekonomian masyarakat yang lebih maju. Kawasan pengembangan pertanian tanaman pangan Kota Mataram tersebar di masing-masing masing kecamatan, namun ketersediaan ketersediaan areal pengembangan pertanian yang ada jumlahnya berbeda dengan lainnya, perbedaan tersebut selain disebabkan oleh perubahan fungsi lahan juga perbedaan luasan kawasan. Saat ini kecamatan Sekarbela memiliki sebaran lahan pertanian tertinggi dibandingkan diba kecamatan lainnya seluas 650 hektar, dan kecamatan Cakranegara dengan sebaran terendah seluas 178 hektar. Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat cadangan pangan daerah, mengalami penurunan sebesar 10,72 persen dari sebesar 45,00 45 persen di tahun 2011 menjadi 39,00 persen di tahun 2012. Dalam mengatasi keterbatasan lahan pertanian, arah produksi padi di Kota Mataram dilakukan dengan fokus pada pembenihan padi untuk menghasilkan varietas unggulan benih padi yang berkualitas. berkualitas Pemerintah Kota Mataram Matara bekerjasama
dengan
Balai
Pengawas
dan
Sertifikasi
Benih
(BPSB)
telah
meluncurkan program penanaman duplikat Pohon Induk Tunggal (PIT) dalam upaya mengembangkan mengembangka Varietas Unggulan Daerah. Saat ini terdapat dua varietas unggulan Kota Mataram, yaitu: Duku Ruslan telah dikembangkan sebanyak 400 pohon dan Mangga Mentaram telah dikembangkan sebanyak 900 pohon. Sebagai salah satu indikasi keberhasilan di bidang pertanian dan tanaman pangan, beberapa prestasi telah dicapai, antara lain: 1. Penghargaan dari Presiden RI sebagai Juara II Nasional Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Kedelai kelompok tani asal Kota Mataram yaitu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
137
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Kelompok Tani “Suka “ Maju” Dasan Kreket Pagutan Kota Mataram, pada tanggal 3 Desember 2012. 2. Juara II Komoditas Padi Tingkat Provinsi NTB kepada Kelompok Tani “Saksari” Kelurahan Cakra Utara. 3. Penghargaan
dari
Presiden
RI
dalam alam
Mempertahankan
5
Persen
Produktivitas Beras Nasional pada tanggal 20 Oktober 2010. Beberapa komponen omponen pembentuk tingkat cadangan pangan daerah,antara lain dapat dilihat dari capaian komponen-komponen, sebagai berikut: berikut No
Uraian
2011
2012
1
Luas lahan sawah (%)
11,40
11,00
2
Luas panen padi (Ha)
4.440
5.107
3
Produksi padi (ton)
24.236
27.217
3
Rata-rata rata produksi padi (Kw/Ha)
55,52
53,29
4
Rata-rata produksi jagung (Kw/Ha)
35
45
Efektivitas kinerja di bidang pertanian, perikanan, dan tanaman pangan didukung oleh meningkatnya jumlah penyuluh pertanian dan perikanan sebanyak 53 orang. Saat ini, jumlah kelompok tani (poktan) sebanyak 152 poktan, dengan 37 gabungan kelompok tani (Gapoktan). Pada tahun 2012, dilakukan berbagai upaya peningkatan kinerja pertanian dan ketahanan pangan,antara lain dengan mensosialisasikan Rumah Pangan, salah satu Rumah Pangan yang sudah dibentuk adalah Rumah Pangan Lestari. Lestari Disamping itu, peningkatan peningkatan kinerja penyuluhan tanaman pangan sebagai dampak adanya peningkatan status kelembagaan bidang penyuluhan ketahan ketahanan pangan menjadi Kantor Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram.. Sebelumnya bidang penyuluhan ketahanan pangan berada dan bergabung dengan BKP5 (Badan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Perikanan).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
138
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapa pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 5)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Tingkat Cadangan Pangan Daerah
%
39,00
45,00
86,60
2
Cakupan layanan penyuluhan
%
68,17
75,00
90,80
3
Produksi perikanan darat dan laut
ton
1.946,33
3.000
64,8
Rata-rata Capaian Sasaran 12 terhadap Target RPJMD
80,73
Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat cadangan pangan daerah menunjukkan capaian yang positif jika capaian sebesar 45 persen di tahun 2015. Produktivitas pangan daerah dioptimalkan melalui program penerapan teknologi tepat guna maupun perkebunan tepat guna untuk menunjang produksi padi dan pangan daerah di tahun yang akan datang. Program lainnya adalah peningkatan produksi pertanian/perkebunan dengan mengembangkan bibit unggul pertanian lainnya. Upaya ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pencapaian 45,00 45 persen cadangan pangan daerah di akhir periode RPJMD. Terkait indikator cakupan layanan penyuluhan, dalam mencapai target 75,00 persen di tahun 2015, berangsur-angsur berangsur angsur mulai tahun 2011 telah dilakukan optimalisasi layanan penyuluhan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga penyuluh baik penyuluh pertanian maupun penyuluh perikanan. Akan dilakukan peningkatan jumlah penyuluh perikanan yang saat ini hanya berjumlah 6 orang menjadi 10 orang di tahun 2013, sehingga dengan upaya ini terjadi peningkatan katan pemahaman petani/peternak/nelayan dalam meningkatkan produksinya. Dengan telah meningkatnya kelembagaan penyuluhan menjadi lembaga daerah yang mandiri memberikan peluang dalam pengaturan kebijakan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
139
PEMERINTAH KOTA MATARAM
teknis di bidang pertanian, perikanan dan kelautan. Sehingga Sehingga target capaian produksi perikanan dan kelautan dapat dicapai sebesar 75,00 persen di akhir periode RPJMD.
XIII.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 13
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 13 “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
15,00
10,15
67,66
15,00
9,99
66,60
2
Cakupan klaster unggulan daerah
%
95,00
83,00
87,37
95,00
83,00
87,37
3
Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
14,00
10,77
76,93
15,00
13,00
86,66
4
Jumlah kelompok sadar wisata
klp
150
137
91,33
160
141
88,13
5
Angka kunjungan wisatawan
org
200.000
172.000
86,00
200.000
172.903
86,45
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011
Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
140
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 13
81,86 81,86
83,04 83,04
Pertumbuhan ekonomi secara sektoral juga memperlihatkan sektor-sektor sektor unggulan (yang mempunyai peran dominan dalam perekonomian Kota Mataram) mengalami pertumbuhan yang relatif stabil stabil, seperti: 1. sektor Industri pengolahan, 2. sektor bangunan, 3. sektor perdagangan, hotel & restoran serta 4. sektor keuangan, gan, persewaan dan jasa perusahaan Sementara sektor bangunan dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan relatif cepat dibandingkan sektor-sektor sektor lainnya. Percepatan pertumbuhan sektor bangunan di dorong juga oleh pembangunan fisik yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram seperti pembangunan rumah sakit dan sebagainya. Demikia Demikian pula dengan pembangunan pusat–pusat pusat pertokoan dan pemukiman elit yang dilaksanakan pihak swasta. swasta Sektor industri di Kota Mataram belum memberikan sharing yang cukup dalam perekonomian Kota Mataram, Mataram karena peranannya hanya baru sekitar 5 persen. Kecilnya sharing sektor industri karena mayoritas industri yang ada di NTB adalah industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Untuk indikator kontribusi ko sektor industri pengolahan terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi daerah terjadi penurunan capaian sebesar 1,06 persen, dari sebesar 67,66 pada tahun 2011 mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 66,6 persen. Salah satu pembentuk industri pengolahan adalah ketersediaan klaster unggulan daerah, seperti perti hasil produksi usaha rumah tangga. Beberapa industri pengolahan yang ada di Kota Mataram, antara lain:
Industri Makanan dan Minuman,
Industri Pakaian Jadi dan Tenun
Industri Pengolahan Kayu dan Rotan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
141
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari sembilan embilan sektor yang tercakup dalam pembentukan PDRB Kota Mataram, empat mpat diantaranya mengalami pertumbuhan diatas rata-rata rata rata pertumbuhan PDRB. Sektor-sektor sektor tersebut adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan,persewaan keuangan,persew dan jasa
perusahaan.
mengalami
Tahun 2011, sektor perdagangan, hotel dan restoran
pertumbuhan
yang
paling
tinggi
yakni
sebesar
13
persen
dibandingkan dengan tahun 2010. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat mendukung pertumbuhan sektor ini terutama sebagai penunjang kegiatan pariwisata. Kemudian sektor tersier lainnya yang juga mengalami pertumbuhan mencapai dua digit adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan laju pertumbuhan mencapai 12,85 persen. Sektor Sektor lainnya adalah jasajasa jasa
dengan
tingkat
pertumbuhan
sebesar
5,86
persen.
bahwa
sektor
pengangutan dan komunikasi sebagai sektor dengan kontribusi terbesar hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1,2 persen. Pertumbuhan sektor sekt ini tahun 2012 mengalami penurunan urunan jika dibandingkan dengan pertumbuhannya tahun 201 2011. Hal ini dikarenakan terjadinya perpindahan bandar udara yang sebelumnya berada di Kota Mataram ke Lombok Tengah. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan negatif khususnya sub sektor angkutan udara sebesar sebesar 13,02 persen. Pada ada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Kontribusi sektor industri industr terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
%
9,99
11,00
90,82
2
Cakupan klaster unggulan daerah
%
83,00
100,00
83,00
3
Kontribusi sektor industri
%
13,00
17,00
76,47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
142
PEMERINTAH KOTA MATARAM
rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah 4
Jumlah kelompok sadar wisata
klp
141
200
70,50
5
Angka kunjungan wisatawan
org
172.903
250.000
69,16
Rata Rata-rata Capaian Sasaran 13 terhadap Target RPJMD
77,99
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata rata capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 sebesar 77,99 dari target RPJMD. Diharapkan pada akhir periode RPJMD, target dapat dicapai sesuai dengan target RPJMD sebesar 100 persen. Untuk indikator kontribusi ontribusi sektor industri rumah tangga terhadap pertumbuhan p ekonomi daerah masih relatif stabil dengan capaian di kisaran 70-80 70 persen. Sementara untuk cakupan klaster unggulan daerah masih perlu ditingkatkan. Saat ini Kota Mataram memiliki empat klaster unggulan daerah, yaitu: 1. Klaster unggulan produksi emas, perak dan mutiara di Kelurahan Karang Pule, Pagutan, dan Karang Baru. 2. Klaster unggulan produksi tahu dan tempe di kelurahan Dasan Cermen dan Kekalik. 3. Klaster unggulan kerajinan tangan ((Cukli)) di kelurahan Sayang-sayang. Sayang 4. Klaster unggulan olahan makanan makanan ringan (roti, dsb) di kelurahan Babakan. Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota Mataram di tahun 2012 melaksanakan berbagai upaya, antara lain: 1. Meningkatkan cakupan potensi unggulan daerah lainnya pada masing-masing masing kelurahan, dengan melakukan mapping potensi. 2. Meningkatkan ingkatkan penyelenggaraan event event-event event sebagai sarana pemasaran hasil produksi unggulan daerah. 3. Menjaga stabilitas ekonomi daerah, dengan mempertahankan kondusivitas wilayah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
143
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dalam meningkatkan cakupan kelompok sadar budaya dan angka kunjugan wisatawan, dilakukan hal-hal hal sebagai berikut: 1. Optimalisasi ijin bidang kepariwisataan dan budaya yang mudah dan cepat. 2. Pengembangan pembinaan kesenian dan budaya daerah melalui pagelaran dari 7 kali di tahun 2011 menjadi 10 kali di tahun 2012. 3. Peningkatan promosi pariwisata. 4. Pengembangan 5 lokai destinasi pariwisata yang sudah ada. Dari berbagai upaya tersebut, diharapkan target capaian kinerja kontribusi kontrib sektor unggulan daerah terhadap PDRB maupun pertumbuhan ekonomi dapat dicapai sampai dengan akhir periode RPJMD.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
144
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XIV. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 14
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 14 “Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Daya serap Pendapatan Daerah
%
100
104,67
104,67
100
101,88
101,88
2
Daya serap PAD
%
100
137,57
137,57
100
107,81
107,81
3
Perbandingan PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)
%
35,00
16,49
21,67
35,00
12,35
35,28
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 14
Tahun 2012
87,97 87,97
81,66 81,66
Untuk mengetahui persentase masing-masing masing masing indikator, data pendukung yang dapat digunakan adalah: 2011 (Milyar Rp.)
2012 (Milyar Rp.)
% Peningkatan
648,862
679,115
4,66
Jumlah PAD
60,514
65,561
8,34
Jumlah DAU
366,882
530,565
44,61
Realisasi PAD
82,423
88,730
7,65
Uraian IKU Jumlah Pendapatan Daerah
Sumber:
APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2011. APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2012. LAKIP Kota Mataram 2011.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
145
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Berdasarkan Undang-Undang Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dalam salah satu amanatnya menyatakan bahwa paling lambat tanggal 1 Januari 2014 Pajak Pajak Bumi dan Bangunan sudah harus dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Tujuan pengalihan pengelolaan PBB P2 menjadi pajak daerah adalah: 1.
Memperkuat pendapatan asli daerah.
2.
Mengoptimalkan pemungutan karena pada hakikatnya pemerintah daerah lebih memahami memahami kondisi obyek/subyek pajak di wilayahnya.
3.
Mendekatkan pelayanan kepada wajib Pajak.
Mengimplementasi penerapan Undang-Undang Undang tersebut,, bahwa Administarsi PBB-P2 P2 dan Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. D Dengan engan UU 28/2009 terdapat 11 pajak yang dikelola pemerintah daerah, ditambah dengan pengelolaan PBB PBB-P2 P2 (Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan) menjadi 12 pajak. Secara hukum, pengalihan PBB tersebut telah ditetapkan dengan 1 PERDA PBB (Perda Nomor 7 Tahun 2012) dan 8 PERWAL PBB sebagai petunjuk teknis Perda Nomor 7 Tahun 2012 2012. Dari capaian PBB P2 di Kota Mataram sudah melampaui 100 persen, namun jika dilihat dari realisasi wajib pajak masih dibawah 50 persen. Untuk klasifikasi wajib pajak, diuraikan pada tabel dibawah ini:
Pajak Hiburan
27
Jumlah Wajib Pajak Tidak Aktif 9
Pajak Parkir
16
4
12
Pajak Sarang Burung Walet
54
38
16
Pajak Air Bawah Tanah
66
21
45
102
67
35
URAIAN
Pajak Pondokan
Jumlah Wajib Pajak
Jumlah yang berpartisipasi 18
Sumber: Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
146
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dalam rangka optimalisasi potensi PAD maka akurasi data wajib Pajak daerah dan retribusi daerah harus dioptimalkan, jumlah wajib pajak daerah yang dikelola Dispenda sebanyak 7 obyek pajak daerah, dan jumlah wajib retribusi retribu daerah yang dikelola Dispenda sebanyak 1 obyek retribusi daerah. Pada tabel dibawah ini diuraikan mengenai target dan realisai pajak maupun retribusi daerah: TARGET & REALISASI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2012 Uraian
No
Target
Realisasi
%
Ket Melampui Target Melampui Target
1
Pajak Daerah
39.572.230.000
45.596.900.874
115,22
2
Pajak Daerah dikelola Dispenda
25.372.230.000
30.297.894.012
119,41
3
Retribusi Daerah
15.738.962.000
15.104.956.719
95,97
Belum Melampaui
4
Retribusi Daerah yang dikelola Dispenda
689.151.000
754.670.520
109,51
Melampui Target
4
PBB
11.066.542.127
14.084.214.915
127,27
Melampui Target
Sumber: Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2013. 2013
Dari tabel diatas diketahui bahwa komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah yang dikelola Dispenda, serta PBB, capaian realisasi penerimaan telah melampaui target. PAD dari sumber pembiayaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, realisasi realis PAD sebesar Rp. 90 milyar meningkat tajam dari awal periode RPJMD sebesar Rp. 42 milyar. Dengan optimisme dan upaya-upaya upaya strategis yang dilakukan maka pada akhir periode RPJMD akan dapat dicapai target PAD sebesar Rp. 100 milyar. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pengelolaan sumber PAD, besarnya kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah, dan baik atau tidaknya sistem perencanaan penerimaan serta tingkat responsif PAD terhadap PDRB, maka digunakan parameter sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
147
PEMERINTAH KOTA MATARAM
1.
Efektifitas
=
Realisasi Sumber PAD Potensi Sumber PAD
x 100 %
=
Rp. 31.052.564.532,Rp. 26.211.381.000,-
x 100 %
=
118,47 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
148
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2.
3.
4.
Efisiensi
Rasio PAD
=
Biaya Pemungutan Sumber PAD x 100 % Realisasi Penerimaan Sumber PAD
=
Rp. 1.531.947.788,Rp. 31.052.564.532,-
=
4,93 %
=
Total Penerimaan PAD x 100 % Total Penerimaan Daerah
=
Rp. 90.861.205.952,41 x 100 % Rp. 753.025.397.936,78
=
12,07 %
PAD Elasticity =
x 100 %
Pertumbuhan Penerimaan PAD Pertumbuhan PDRB
=
10,92 7,66
x
=
142,56 %
x 100 %
100 %
Dengan mengacu pada potensi maupun capaian PAD khususnya pajak daerah maupun retribusi daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram, Mataram maka pada tahun 2012 tingkat efektifitas pengelolaan PAD menunjukkan hasil yang menggembirakan,
yaitu
118,
47
persen..
Dari
sisi
efisiensi
pembiayaan
pemungutan pun masih menunjukkan prosentase dibawah 5 persen, sehingga dapat dikatakan kinerja yang ditunjukkan ditunjukkan sangat memuaskan. Adapun rasio PAD terhadap APBD menunjukkan prosentase 12,07 persen atau sudah melampaui target diatas 10 persen.. Artinya terdapat peningkatan kontribusi PAD terhadap APBD, meskipun peningkatan tersebut masih perlu terus dioptimalkan. Sedangkan dari sisi PAD Elasticity diperoleh prosentase sebesar 142,56 %. Artinya pertumbuhan penerimaan PAD melampaui target sebesar 100 persen. Faktor yang mempengaruhi peningkatan PAD, antara lain telah dimantapkannya kebijakan intensifikasi intensifik dan diversifikasi, optimalisasi manajemen dan pelayanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
149
PEMERINTAH KOTA MATARAM
PAD, utamanya dalam meningkatkan kemampuan SDM seperti SDM Penilai maupun Operator Console (OC). Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Daya serap Pendapatan Daerah
%
101,88
100
101,88
2
Daya serap PAD
%
107,81
100
107,81
3
Perbandingan PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)
%
35,28
45,00
78,40
Rata rata Capaian Sasaran 14 terhadap Target RPJMD Rata-rata
92,80
Kinerja pengelolaan PAD maupun Pendapatan Daerah makin meningkat dari tahun-tahun tahun sebelumnya, faktor keberhasilan ini juga didukung oleh kesiapan sarana prasarana, dukungan masyarakat, serta dukungan SDM Aparatur. Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah/Wajib Retribusi Retribusi Daerah pada khususnya merupakan mitra kerja demi kelancaran pelaksanaan pembangunan. Dengan merujuk pada capaian hasil pemungutan pajak daerah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta retribusi daerah yang cukup menggembirakan, maka peranan
masyarakat
pelaksanaan
sebagai sebagai
pembangunan
salah
telah
satu
berjalan
pemangku seperti
kepentingan
yang
dalam
diharapkan
dan
seyogyanya terus dapat ditingkatkan. ditingkatkan Indikator
penting
keberhasilan
dalam
pencapaian
target
RPJMD
adalah
tersedianya sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Salah satu cerminan erminan terwujudnya peningkatan kinerja aparatur dapat dilihat dari budaya kerja yang dikembangkan dalam suatu institusi. Budaya kerja merupakan nilainilai nilai yang diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap cara aparatur
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
150
PEMERINTAH KOTA MATARAM
dalam bekerja, baik dalam sikap maupun perilaku, sebagai upaya mencipatakan iklim kerja yang berorientasi pada etos kerja dan produktivitas yang tinggi. tinggi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
151
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XV. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 15
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 15 “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Sistem dan Akses Permodalan UMKM”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tahun 2011
SATUAN
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
Tahun 2012
1
Jumlah usaha mikro dan kecil
UMK
20.000
14.218
71,09
25.000
22.768
91,07
2
Jumlah mlah UMK yang mendapat bantuan permodalan
UMK
500
234
46,80
500
351
70,20
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 15
58,95 58,95
80,64 80,64
Dari tabel diatas diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah usaha mikro dan kecil sebesar 19,98 persen dari tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan dengan diberikannya peluang keterbukaan usaha dan fasilitasi modal usaha oleh Pemerintah Kota Mataram. Rata-rata Rata usaha mikro dan an kecil adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Industri Kecil skala Rumah Tangga (IKRT). (IKRT) Adanya pedagang mikro dan kecil baru selaras dengan pembentukan zona wirausaha baru di berbagai kawasan di Kota Mataram, yang disesuaikan dengan klaster industri industr yang berkembang di kawasan tersebut. Konsistensi dalam menerapkan kebijakan pengembangan usaha yang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan mencanangkan nangkan 500.000 Wirausaha Baru, yang diikuti oleh Pemerintah Kota Mataram dengan mencanangkan 500 wirausaha usaha baru di tahun 2012.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
152
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari sejumlah 500 UMK yang ditargetkan mendapatkan bantuan permodalan, sebanyak 351 UMK yang mendapat bantuan di tahun 2012, mengalami peningkatan sebesar 117 UMK dari tahun 2011. Jumlah ini cukup signifikan, disebabkan adanya kebijakan kebijakan Pemerintah Kota Mataram untuk mengucurkan anggaran sebesar Rp. 5 Milyar, yang dialokasikan sebesar Rp. 100 juta untuk masing-masing masing Kelurahan. Jumlah Kelurahan penerima bantuan modal usaha sebanyak 50 kelurahan. Pihak kelurahan menginventarisir jenis jen dan jumlah usaha baru yang ada di kelurahannya masing-masing. masing masing. Dari progress tahun 2012, menunjukkan
bahwa
secara
akumulatif
berpengaruh
untuk
terjadinya
peningkatan paritas daya beli masyarakat dari sebesar Rp. 623.247,623.247, di tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 645.100,- atau telah terjadi peningkatan sebesar Rp. 21.853,Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
INDIKATOR NDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
1 2
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 2015)
Jumlah usaha mikro dan UMK 91,07 97,00 kecil Jumlah mlah UMK yang UMK 70,20 85,00 mendapat bantuan permodalan Rata rata Capaian Sasaran 15 terhadap Target RPJMD Rata-rata
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
93,87 82,59 89,73
Tabel diatas menguraikan bahwa capaian kinerja terhadap peningkatan jumlah usaha kecil dan mikro mengalami perkembangan positif sebesar 89,73 persen dari target RPJMD sebesar 100 persen. Indikator yang harus ditingkatkan kinerjanya
adalah
pada
UMK
yang
mendapatkan mendapatkan
bantuan
permodalan.
Keterbatasan anggaran yang diprioritaskan pada beberapa bidang lain yang juga strategis menjadi kendala yang perlahan akan diatasi pada periode RPJMD mendatang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
153
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
154
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XVI. EVALUASI VALUASI CAPAIAN SASARAN 16
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 16 “Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Usaha”
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1
Jumlah Wirausaha Baru
WUB
10.000
8.215
82,15
10.000
8.550
85,50
2
Cakupan bina kelompok UMKM
%
15,00
12,39
82,60
15,00
12,69
84,60
3
Koperasi Berkualitas
Unit
130
104
80,00
130
111
85,34
4
Koperasi Aktif
Unit
400
307
76,75
413
315
75,90
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
Tahun 2011
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 16
Tahun 2012
80,38 80,38
82,84 82,84
Sejalan dengan program nasional dan provinsi, pengembangan Enterprenuership di
kalangan
masyarakat
terus
digalakkan.
Hal
ini
diwujudkan
dengan
memberikan peluang kepada masyarakat untuk berusaha dalam skala mikro, kecil, dan menengah.
Sebagaimana target penciptaan 50.000 50 wirausaha baru
sampai dengan tahun 2015, pada tahun 2011 s sudah udah terbentuk 500 50 wirausaha baru dengan masing-masing masing masing sejumlah 10 wirausaha baru setiap Kelurahan. Peran Pemerintah Kota Mataram dalam hal ini adalah dalam kerangka fasilitasi dan penyediaan bantuan modal usaha, serta pendampingan guna pemantapan manajemen en usaha secara bertahap sampai dengan tahun 2015. 2015 Data BPS menunjukkan bahwa jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 552 unit dengan 81.617 anggota, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 545 unit koperasi dengan 80.817 anggota. Pada tahun 2012, dari 552
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
155
PEMERINTAH KOTA MATARAM
koperasi yang ada terdapat 502 yang aktif dan sisanya sebanyak 50 adalah koperasi tidak aktif. Persentase koperasi aktif mengalami peningkatan sebesar 0,6 persen. Kota Mataram sebagai salah satu
destinasi
pariwisata, p
mempersiapkan
sektor
UMKM untuk turut mencari peluang
peningkatan
pendapatan pemasaran
melalui di
sektor
pariwisata, utamanya dalam mengembangkan Gambar : Pameran Produksi UMKM
produk
berkarakeristik lokal.
Data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan menunjukkan jumlah usaha perdagangan menurut skala usaha tercatat 10.573 perusahaan meningkat dari 9.970 perusahaan di tahun sebelumnya. Dari jumlah ini, sebanyak 7.886 usaha kecil dan 402 usaha mikro. Jumlah usaha mikro meningkat positif sebanyak 265 usaha mikro darii total 137 usaha mikro pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, dilaksanakan beberapa program terobosan yang bersifat strategis dalam meningkatkan cakupan Wirausaha Wirausaha Baru (WUB), (W UMKM, dan Koperasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
156
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar: Penataan Lapak PKL di Jalan Presean
Pengembangan wirausaha melalui Penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) pada 34 titik yang ada di beberapa kawasan strategis, sehingga memberikan dampak positif bagi estetika dan keindahan Kota. Kota Perkembangan jumlah Wirausaha Baru dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan yang positif. Atas keberhasilan dalam menata PKL tanpa melalui penggusuran, maka padatahun 2012, Pemerintah Kota Mataram mendapat Penghargaan berupa APKLI AWARD, dari pendiri Asosiasi Pedagang Kali Lima (APKLI), (APKLI) Bapak Adi Sasono, pada tanggal 15 Februari 2012 di Jakarta. Pada tahun 2010 jumlah WUB
sebanyak
7.762
WUB meningkat sebanyak 2.355 WUB pada tahun 2011
menjadi
WUB.
Peningkatan
8.215 juga
terjadi pada tahun 2012 sebanyak
8.550
WUB,
mengalami pertumbuhan sebesar 4,08 persen
Gambar:
Walikota Mataram saat Launching Wirausaha Baru (WUB) pada tahun 2010
Di sisi lain, kebijakan anggaran yang pro poor dimantapkan dengan pengalihan pengelolaan Pasar yang sebelumnya ada di Dinas Pendapatan (Dispenda) dialihkan mekanisme pengelolaannya ke Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Mataram dengan Pembentukan embentukan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pasar. sar. Penetapan kebijakan penambahan anggaran belanja langsung yang cukup siginifikan di Dinas Koperindag pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.422.245.700, 1.422.245.700,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
157
PEMERINTAH KOTA MATARAM
menjadi Rp. 4.542.460.661 pada tahun 2012 atau meningkat sebesar Rp. 3.120.214.961 (219,39 219,39 persen).
Gambar : Penyediaan Lapak PKL di Taman Loang Baloq, Baloq 2012
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
SATUA N
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
Jumlah Wirausaha Baru
WUB
8.550
20.0 0.000
42,75
2
Cakupan bina kelompok pengrajin
UMK
12,69
20,00
63,45
3
Koperasi Berkualitas
%
111
150
74,00
4
Koperasi Aktif
%
315
450
70,00
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1
Rata rata Capaian Sasaran 16 terhadap Target RPJMD Rata-rata
62,55
Dari tabel diatas diketahui bahwa capaian sasaran 16 baru mencapai 62,55 persen. Dalam mencapai target RPJMD di tahun 2015, upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram, sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas UMKM di bidang permodalan. 2. Mengembangkan manajemen perkoperasian.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
158
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3. Meningkatkan cakupan pembinaan kelompok usaha melalui pelatihan p dan sosialisasi yang intensif.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
159
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XVII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 17
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 17 “Meningkatnya Kepastian Berinvestasi”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
3,00
1,06
35,33
3,00
1,08
36,00
SATUAN
Target
%
Tahun 2012
1
Laju Pertumbuhan Investasi
2
Jumlah Nilai Investasi
M Rp.
2.000
1.797
89,85
2.000
1.806
90,30
3
Jumlah Kontrak Kerjasama/Nota Kesepahaman
Buah
10
1
10,00
10
2
20,00
4
Rata-rata Waktu Penyelesaian Ijin Investasi
hari
20
15
75,00
20
15
75,00
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 17
52,55 52,55
55,33 55,33
Ukuran lain yang dapat menggambarkan perekonomian wilayah adalah besarnya investasi swasta yang masuk (PMA dan PMDN). Dalam era otonomi daerah, persaingan investor asing cenderung semakin ketat. Meskipun investasi asing sebagian besar merupakan industri padat modal, tetapi banyak daerah berkeinginan
untuk
meningkatkan
investasi investasi
asing
di
daerahnya.
Untuk
mempercepat berkembangnya perekonomian daerah, pemerintah daerah harus mampu meningkatkan pertumbuhan investasi di daerahnya tidak hanya yang berskala besar seperti dilakukan oleh PMA atau PMDN namun investasi yang dilakukan kan masyarakat menengah ke bawah juga sangat penting karena dengan bertambahnya investasi diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja lebih sehingga nantinya masalah pengangguran dapat teratasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
160
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Kerjasama investasi di segala bidang di Kota Mataram terbuka dalam rangka mempercepat kemajuan pembangunan daerah. Dalam mengupayakan iklim investasi yang kondusif baik yang merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) telah dilakukan penerapan perijinan satu atap dengan dibentuknya dibentuknya Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) pada tahun 2008. Hal ini sebagaimana amanat dalam Keputusan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri melalui Sistem Pelayanan Satu Atap. Beberapa ijin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mataram melalui Kantor Perijinan Pelayanan Terpadu (KPPT), adalah sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jenis Ijin IMB PIMB ILOK SITU IMB HO SIUP TDP TDG TDI/IUI & Perluasan IUJK Ijin Hotel Ijin Rumah Makan Ijin Usaha Rekreasi/Hiburan Umum
Ijin Usaha Jasa Priwisata Ijin Sewa Lahan Rata-rata rata waktu penyelesaian
Waktu Penyelesaian Maksimal 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 7 hari 15 hari
SKPD Penanggungjawab Dinas Tata kota Dinas Tata kota Dinas Tata kota Bagian Ekonomi Setda Bagian Ekonomi Setda Dinas Koperindag Dinas Koperindag Dinas Koperindag Dinas Koperindag Dinas PU Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Dinas Pertamanan
Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kota Mataram adalah sebanyak 54 investor dengan rincian 16 Investor Asing, dan 38 Investor Dalam Negeri. Sementara jumlah investasi PMDN dan PMA di Kota Mataram pada tahun 2011 20 sebesar Rp. 58,.066 .066 Milyar untuk PMDN, dan sebesar Rp. 2,217.Milyar 2, untuk PMA.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
161
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Bidang usaha investasi yang telah ada saat ini antara lain: 1.
Jasa Telekomunikasi Seluler,
2.
Perdagangan (ekport-import), (ekport
3.
Jasa rekreasi wisata,
4.
Jasa pelayanan usia lanjut,
5.
Jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen,
6.
Biro perjalanan wisata, dan,
7.
Jasa penyediaan gedung perkantoran dan pusat bisnis. Tabel Perkembangan Nilai Investasi PMA dan PMDN Di Kota Mataram Tahun 2007-2011 2011
2007
NILAI INVESTASI (Milyar Milyar Rupiah) Rupiah 16.787,57
2008
19.641,46
2009
22.228,31
2010
40.790,00
2011
128.685.00
TAHUN
Sumber : Badan Penanaman Modal Provinsi NTB, 2012
Peningkatan nilai investasi yang cukup signifikan mengindikasikan iklim keamanan yang kondusif, serta peran aktif semua pihak dalam meningkatkan minat investor dalam menanamkan modalnya di Kota Mataram. Besarnya nilai investasi yang masuk juga memberikan
dampak yang positif dampak
terhadap
perkembangan perekonomian Kota Mataram. Selama kurun waktu 2007 – 2011 terjadi peningkatan nilai investasi yang ditanamkan di wilayah Kota Mataram. Jika dibandingkan dengan tahun 2010, peningkatan nilai investasi pada tahun 2011 2011 mencapai 215,48 persen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
162
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Terkait dengan indikator Jumlah Kontrak Kerjasama/Nota Kesepahaman, Kesepahaman bahwa pada tahun 2012, telah ditandatangani 2 (dua) Nota Kesepahaman Investasi, yaitu: 1. Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Gunung Lawoe Mercubuana (GLM), tentang Pengembangan engembangan dan Pengelolaan Areal Kawasan Eks. Pelabuhan Ampenan sebagai Kawasan Pariwisata Terpadu, Nomor: 22.S/Bpd 22.S/Bpd-Kt/I/2012 dan Nomor: 267/GLMB – Ampn/I/2012, tanggal 27 Januari 2012. 2. Pemerintah Kota Mataram dengan PT. Mas Murni Sejahtera (MMS), tentang Pengembangan dan Pengelolaan Taman Hiburan Rakyat (THR) Loang Baloq Ampenan, dengan
Nomor:
57.S/Bpd 57.S/Bpd-Kt/II/2012, Kt/II/2012, dan
Nomor:
01/MoU01/MoU
PKM/MMS/II/2012, tanggal 22 Februari 2012. Sektor
tertinggi
PDRB
Kota
Mataram
tahun
2012
adalah
pada
sektor
pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi sebesar 23 persen, sementara lapangan usaha terbesar yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah perdagangan. Perkembangan nilai investasi didominasi pada sektor pariwisata, perdagangan dan jasa. Kebutuhan akan investasi di Kota Kota Mataram pada sektorsektor sektor tersebut disebabkan oleh masih minimnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dikelola. Luasan Luasa lahan Kota Mataram dari jumlah lahan tidak terbangun dan lahan pertanian saja, saja saat ini hanya menyisakan sekitar 2.000 hektar, dengan 7,1 1 garis pantai dan 56,80 56, Km2 wilayah laut, sehingga membutuhkan optimalisasi terhadap sektor investasi yang tidak berbasis pada sektor pertanian, kehutanan dan pertambangan. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai mpai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Laju Pertumbuhan Investasi Jumlah Nilai Investasi
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
1,08
3,00 3
36,00
M Rp.
1.806
4,0 4,000
45,15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
163
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3 4
Jumlah Kontrak Buah 2 10 Kerjasama/Nota Kesepahaman Waktu Penyelesaian Ijin hari 15 5 Investasi Rata Rata-rata Capaian Sasaran 17 terhadap Target RPJMD
13,33 33,33 31,95
Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 31,95 persen dari target akhir RPJMD sebesar 100 persen. Dalam upaya meningkatkan capaian kinerja sehingga sesuai target, maka Pemerintah Kota Mataram melakukan beberapa upaya antara lain: 1. Mengoptimalkan fungsi pelayanan perijinan yang dilakukan oleh KPPT Kota Mataram dengan peningkatan kapasitas SDM dan sistem pelayanan yang transparan. 2. Mengembangkan promosi investasi investasi melalui media website resmi Pemerintah Kota Mataram yaitu: www.mataramkota.go.id. 3. Fasilitas kemudahan perijinan investasi melalui kebijakan yang transparan dan akuntabel.
XVIII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 18
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 18 “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Peran serta masyarakat dalam MPBM/Musrenbang
Tahun 2011
SATUAN
Target
%
95
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
85,00
89,47
95
86,00
90,52
Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
164
PEMERINTAH KOTA MATARAM
2 3 4 5 6 7
8 9 10 11
Penetapan jadwal RKPD tepat waktu Penyampaian KUAKUA PPAS RAPBD tepat waktu Renstra-SKPD SKPD yang mengacu RPJMD Renja-SKPD SKPD yang mengacu RKPD Jumlah hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Jumlah Aparatur yang memiliki kualifikasi Auditor Daya serap APBD Peningkatan Kinerja Keuangan Daerah Tingkat pengelolaan aset daerah SKPD pengelola arsip yang baik
%
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
buah
1.154
690
59,79
1.556
857
55,08
orang
38
17
44,74
38
19
50,00
% Opini BPK %
95 WTP
91,60 WDP
96,42 -
90 WTP
76,49 WDP
84,98 -
100
96
96,00
100
97
97,00
SKPD
35
28
80,00
35
35
100,00
12
SKPD yang menyampaikan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan tepat waktu
SKPD
35
32
91,43
35
32
91,43
13
SKPD yang menyampaikan LPPD SKPD tepat waktu SKPD yang menyampaikan LAKIP SKPD tepat waktu Tingkat Disiplin PNS selama satu tahun Pejabat yang telah mengikuti Diklat Struktural SKPD yang kelembagaannya sesuai dengan kebutuhan dan aturan
SKPD
35
29
82,86
35
31
88,57
SKPD
35
28
80,00
35
32
91,43
%
95
90,76
95,55
95
91,32
96,13
%
100
82,33
82,33
100
84,56
84,56
SKPD
35
35
100,00
35
35
100,00
14
15 16
17
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 18
87,41 87,41
89,36 89,36
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
165
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Penyelenggaraan otonomi o daerah memiliki korelasi positif terhadap peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Jika pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat tidak semakin baik, berarti ada kesalahan dalam menafsirkan dan menjalankan otonomi daerah. aerah. Otonomi daerah perlu dikawal oleh seluruh pihak hak untuk menjamin tercapainya pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat
yang
lebih
baik. baik.
Implementasi
otonomi
diselenggarakan dalam manajemen pelayanan dan partisipasi partisipa masyarakat dalam pembangunan daerah. Pelaksanaan
Musyawarah
Pembangunan
Bermitra
Masyarakat Ma
(MPBM)
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 diperlukan sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memberikan usulan kebutuhan program/kegiatan untuk mengatasi permasalahan masyarakat. Perda tersebut menegaskan bahwa kehadiran masyaraka masyarakat terwakili sebesar 80 persen dari total peserta MPBM. MPBM Melihat ketentuan tersebut, persentase kehadiran masyarakat ditargetkan hadir sebesar 80 persen atau sebanyak dari 280 orang dari total 350 peserta MPBM. Sehingga sisa kuota sebesar 20 persen diperuntukkan kkan berasal dari peserta lainnya antara lain dari unsur SKPD yaitu sebanyak 70 peserta. Efektivitas perencanaan sangat ditentukan oleh faktor ketepatan jadwal penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Berdasarkan UU 25 tahun 2004 pasal 21 ditegaskan bahwa “Kepala Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan RKPD”. RKPD Efektivitas penetapan RKPD akan mempengaruhi perencanaan program dan penetapan kebijakan umum APBD, sehingga ketepatan waktu penetapan Peraturan Walikota Mataram tentang RKPD harus sesuai dengan UU 25/2004 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. RKPD Kota Mataram telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor: 24/PERT/2012, pada tanggal 1 Juni 2012, sehingga RKPD tersebut penetapannya sesuai dengan ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010 pasal 128 yang menegaskan bahwa “Penyelesaian Penyelesaian Rumusan Akhir Rancangan RKPD paling lambat pada akhir bulan Mei”.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
166
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, d ditegaskan bahwa penyampaian Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD untuk dibahas bersama antara Pemerintah Daerah dengan Badan Anggaran DPRD dilakukan paling lambat bulan Juni tahun berkenaan. Sehingga disimpulkan bahwa KUA & PPAS disampaikan sesuai dengan jadwal jadwal yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. undangan. Dalam hal ini capaian kinerja mencapai 100 persen.
Dalam meningkatkan kinerja di bidang perencanaan pembangunan daerah, ketepatan waktu penyampaian dan penetapan dokumen perencanaan menjadi fokus us kinerja yang harus dipenuhi. Terkait hal tersebut, sinkronisasi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terus dioptimalkan. Untuk indikator pembinaan pengelolaan keuangan daerah pada tahun 2012, diketahui bahwa: 1. Hasil audit BPK menguraikan bahwa Jumlah Temuan sampai dengan Tahun 2012 sebanyak 351 Temuan, berhasil ditindaklanjuti sebanyak 227 temuan.
2. Hasil audit Inspektorat Kota Mataram dengan jumlah j Temuan sampai dengan Tahun 2012 sebanyak 1.205 1 Temuan, berhasil ditindaklanjuti sebanyak 630 temuan. Untuk lebih jelas dapat diuraikan pada tabel dibawah ini: Tahun 2011
No
Uraian
Jumlah Temuan
Temuan yang ditindaklanjuti
1
Hasil Audit BPK
275
224
2
Hasil Audit Inspektorat Kota Mataram
879
Capaian (%)
Tahun 2012
Capaian (%)
Jumlah Temuan
Temuan yang ditindaklanjuti
81,45
351
227
64,68
466
53,01
1.205
630
52,28
1.154 690 Sumber:: Inspektorat Kota Mataram, 2013 2013.
59,79
1.556
857
55,08
Total
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
167
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dibandingkan pada tahun 2011, maka Untuk Indikator mengenai jumlah aparatur pengawasan yang sudah memiliki kualifikasi sebagai auditor dan pengawas pemerintahan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No
Uraian
Tahun 2011
Tahun 2012
1 2
Jumlah PNS Inspektorat Jumlah Auditor/P2UPD Auditor Kekurangan
38 17 21
38 19 19
Sumber:: Inspektorat Kota Mataram, 2013
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aparatur pengawasan yang sudah memiliki kualifikasi sebagai auditor dan pengawas pemerintahan yaitu peningkatan sebanyak 2 orang. Kualifikasi yang dimaksud disini adalah aparatur yang sudah mengikuti mengikuti diklat dibidang pengawasan untuk auditor dan pengawas pemerintahan. Dalam meningkatkan pengelolaan ASET DAERAH sebagai komponen pendukung pencapaian opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) harus dioptimalkan melalui administrasi data asset yang jelas dan ttransparan. ransparan. Nilai asset daerah sampai dengan tahun 2012 berjumlah Rp. 1.359.897.010.363,85 1.359.897.010.363,85,- yang terbagi dalam 7 komponen asset sebagai berikut: NO
URAIAN
NILAI (RP)
1
Tanah
362.279.067.986,50
2
Peralatan dan Mesin
220.630.372.141,34
3
Gedung dan Bangunan
417.669.171.417,02
4
Jalan, Irigasi dan Jaringan
279.439.218.513,99
5
Aset Tetap Lainnya
18.567.898.563,01
6
Konstruksi Dalam Pengerjaan
15.486.843.040,00
7
Aset Lainnya
45.824.438.702,00 Jumlah
1.359.897.010.363,85
Sumber:: Bagian Umum Setda Kota Mataram, 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
168
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
13
14
15 16
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
86,00
100
90,52
%
100,00
100
100,00
%
100,00
100
100,00
%
100,00
100
100,00
%
100,00
100
100,00
buah
857
900
95,22
orang
19
40
47,50
%
84,98
95,00
89,45
Peningkatan Kinerja Keuangan Daerah Tingkat pengelolaan aset daerah
Opini BPK SKPD
WDP
WTP
-
95
100
95,00
SKPD pengelola arsip yang baik SKPD yang menyampaikan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan tepat waktu SKPD yang menyampaikan LPPD SKPD tepat waktu SKPD yang menyampaikan LAKIP SKPD tepat waktu Tingkat Disiplin PNS selama satu tahun Pejabat yang telah mengikuti Diklat Struktural
SKPD
32
34
94,12
SKPD
26
34
76,47
SKPD
23
34
67,65
SKPD
26
34
76,47
%
98,00
96,13
98,09
%
84,56
100,00
84,56
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Peran serta masyarakat dalam MPBM/Musrenbang Penetapan jadwal RKPD tepat waktu Penyampaian KUA-PPAS KUA RAPBD tepat waktu Renstra-SKPD SKPD yang mengacu ke RPJMD Renja-SKPD SKPD yang mengacu RKPD Jumlah hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Jumlah Aparatur yang memiliki kualifikasi Auditor Daya serap APBD
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
169
PEMERINTAH KOTA MATARAM
17
SKPD SKPD yang 29 34 kelembagaannya sesuai dengan kebutuhan dan aturan Rata rata Capaian Sasaran 18 terhadap Target RPJMD Rata-rata
100,00
88,44
Dari tabel diatas diketahui bahwa kinerja di tahun 2012 mencapai 88,44 persen capaiannya jika dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 100 persen, sehingga kekurangan capaian sebesar 11,56 persen akan dicapai pada sisa periode RPJMD mendatang, dengan mengoptimalkan program-program program program yang berhubungan dengan efektivitas as penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis pada pelayanan publik dan good governance. governance
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
170
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XIX. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 19
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 19 “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
27
13
48,14
20
15
75,00
SATUAN
Target
Tahun 2012
1
SKPD yang mempunyai SPM
SKPD
2
SKPD yang mempunyai SOP
SKPD
27
13
48,14
20
15
75,00
3
SKPD yang menerapkan SOP dan SPM
SKPD
27
13
48,14
20
15
75,00
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 19
48,14 48,14
75,00 75,00
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa IKU yang berkaitan dengan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih belum optimal. Beberapa SKPD teknis tekah menetapkan SPM (13 SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian terkait di Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, saat ini standar yang digunakan masih mengacu pada penetapan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2008. Tupoksi yang sudah ada menjadi acuan pelaksanaan tugas kedinasan, serta tugas lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
171
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel el dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam da RPJMD yaitu sebagai berikut: berikut INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
SKPD yang mempunyai SPM
%
15
32
46,86
2
SKPD yang mempunyai SOP
%
15
32
46,86
3
SKPD yang menerapkan SOP dan SPM
%
15
32
46,86
Rata Rata-rata Capaian Sasaran 19 terhadap Target RPJMD
46,86
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja capaian sampai dengan 2012 baru mencapai 46,16 persen masih agak jauh dari target yang ditetapka RPJMD, sehingga sisa target sebesar 53,84 harus dapat dicapai pada dua kali periode RPJMD pada tahun mendatang. Upaya yang dilakukan saat ini, yang difasilitasi difasilitasi oleh SKPD terkait, adalah: 1. Melaksanakan asistensi penyusunan SPM dan SOP yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kota Mataram. 2. Memantau pelaksanaan penerapan SPM dan SOP melalui mekanisme monitoring dan evaluasi yang tepat sasaran, yang dilaksanakan oleh Bagian APP Setda Kota Mataram dan Bagian Organisasi Setda Kota Mataram. 3. Menyusun draft Perwal tentang Penyusunan SOP dan SPM, termasuk pula urgensi dan kebutuhannya bagi kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan serta
efektivitas
penyelenggaraan
pemerintahan pemerintahan
yang
baik
(Good (
Governance).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
172
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XX. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 20
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 20 “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik”
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tahun 2011
SATUAN
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
Tahun 2012
1
Rasio ketersediaan sekolah
-
0,1
0,039
39,00
0,1
0,83
83,00
2
Rasio Puskesmas
-
0,1
0,05
50,00
0,1
0,09
90,00
3
Cakupan layanan kesehatan masyarakat miskin
%
90
85,00
94,44
90
87,00
96,66
4
Cakupan layanan air bersih
%
40
38,58
96,45
40
41,54
103,85
5
Cakupan sarpras kelurahan dalam kondisi baik
%
100
85,00
85,00
100
90,00
90,00
6
Cakupan fasilitas keselamatan & perlengkapan jalan
%
45
43,00
95,56
47,5
45,00
94,74
7
Cakupan layanan persampahan
%
95
87,00
91,58
95
91,00
95,59
8
Rasio penduduk berber KTP
-
50,00
47,04
94,08
50,00
49,56
99,12
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 20
80,76 80,76
94,12 94,12
Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata rata rata capaian sasaran 20 mencapai 63,87 persen naik sebesar 3,64 persen dibandingkan tahun 2011.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
173
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tahun 2011, dengan penduduk 402.843 jiwa
dibandingkan dengan 156
sekolah, maka rasio ketersedian sekolah bagi seluruh penduduk Kota Mataram sebesar 0,39. Pada tahun 2012, jumlah j penduduk sebanyak 406.910 jiwa dengan ketersediaan 157 sekolah maka rasio ketersediaan sebesar 0,38 per 1.000 penduduk.
Dari
data
perbandingan
tersebut,
terdapat
penurunan
rasio
ketersediaan sekolah akibat bertambahnya jumlah penduduk sebanyak 4.067 jiwa a di tahun 2012. Sementara untuk sarana kesehatan masyarakat (puskesmas) sampai dengan saat ini baru berjumlah 11 puskesmas, mengalami penambahan 1 puskesmas lagi di tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2011. Jika dilakukan perhitungan rasio maka rasio puskesmas sebesar 0,2 0,2 per 1.000 penduduk di ttahun 2011, meningkat menjadi 0,3 0,3 per 1.000 penduduk. Rasio mengartikan bahwa di tahun 2012, satu puskesmas melayani sekitar 3.000 penduduk, dibandingkan tahun sebelumnya bahwa satu puskesmas melayani sekitar 2.000 2.000 penduduk, terdapat penurunan rasio, hal ini diakibatkan cakupan puskesmas meningkat akibat bertambahnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Mataram sebesar 1,01 persen di tahun 2012. 2012 Cakupan layanan air bersih sebagai salah satu komponen layanan dasar masyarakat mengalami peningkatan jumlah pelanggan Dari 402.843 jiwa penduduk, jumlah rumah tangga 110.175 RT pada tahun 2011 menjadi 111.288 RT pada tahun 2012, dengan jumlah pelanggan air minum 42.512 pelanggan (38,58 persen dari total RT) menjadi 46.231 pelanggan (41,54 persen), pelanggan terbanyak adalah rumah tinggal sebanyak 40.788 pelanggan. Hingga
saat ini
kebutuhan air minum PDAM masih diakses dan disuplai dari mata air: Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Untuk cakupan sarana kantor kelurahan dalam kondisi baik telah dipenuhi sebesar 90 persen sampai dengan tahun 2012, namun sebanyak 5 kantor Kelurahan masih berstatus sewa/kontrak dari total 50 kantor kelurahan. Kantor kelurahan yang dimaksud adalah: (1) Kelurahan Monjok Barat, (2) Kelurahan Monjok, (3) Kelurahan Cilinaya, (4) Kelurahan Mayura, dan (5) Kelurahan Taliwang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
174
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Untuk indikator cakupan fasilitas keselamatan dan perlengkapan jalan, pada tahun 2012 telah terpasang 132 unit rambu lalu lintas, sehingga sehing total rambu yang sudah terpasang sebanyak 1.152 rambu dari kebutuhan 2.414 rambu. Sementara untuk Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan dipasang pada ruas ruas-ruas jalan sebanyak 102 buah dari kebutuhan sebanyak 288 buah. Kondisi ruas jalan di Kota Mataram saat ini masih belum seluruhnya terpasang marka jalan. Pada tahun 2012, telah terpasang 1.813,9 m2 dengan total terpasang hingga tahun 2012 sebanyak 7.585,9 m2 sehingga rasio terpasang berjumlah 59 persen dari kebutuhan sebesar 12.943 m2. Sementara untuk pagar pengaman jalan di tahunn 2012 terpasang sepanjang 83 meter. Pagar pengaman jalan telah terpasang pada kawasan Rungkang Jangkuk. Hingga tahun 2012, panjang pagar pengaman jalan yang terpasang sepanjang 767 meter dari kebutuhan 700 sehingga rasio terpasang sebesar ebesar 110 persen atau mampu melebihi target. Dalam pengembangan layanan persampahan, Pemerintah Kota Mataram mengembangkan INOVASI PENGELOLAAN SAMPAH, dengan program LISAN (LINGKUNGAN DENGAN SAMPAH MENUJU NIHIL), yang mulai dikembangkan Gambar: Walikota Mataram saat menerima Penghargaan Inovation Goverment Award (IGA) dari Sekjen Kemendagri RI
di Kecamatan Selaparang pada awal tahun 2012. 2012
Tim Pokja Sampah Kecamatan, yang telah ditunjuk akan menerima Sampah dari masyarakat dan menukarnya dengan RASKIN.
Atas keberhasilan Inovasi
tersebut, pada tahun 2012, Pemerintah Kota Mataram menjadi salah satu dari TIGA BESAR NOMINATOR INNOVATION GOVERNMENT GOVERNMENT AWARD (IGA) yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
175
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Terkait indikator rasio penduduk ber ber-KTP, bahwa telah dilaksankan program eKTP. Program ini sejalan dengan prioritas nasional untuk mengembangkan One Identity (Identitas Tunggal) bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Dalam optimalisasi e-KTP KTP dalam kerangka SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) sasarannya sasaran diarahkan pada validitas data kependudukan kependudukan. Data BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang memi memiliki KTP di Kota Mataram tahun 2011 sebanyak 189.496 jiwa meningkat sebesar 32.959 jiwa menjadi sebanyak 222.455 jiwa di tahun 2012. Persentase peningkatan penduduk ber-KTP KTP sebesar 17,39 persen. Sementara untuk rasio penduduk ber berKTP pada tahun 2011 sebesar sebesar 47,04 persen meningkat menjadi 68,34 persen di tahun 2012, sehingga terdapat peningkatan sebesar 21,30 persen. Pada
tahun
prioritas
2012,
dalam
program pelayanan
kependudukan ditetapkan dengan menerapkan KTP)
electronic-KTP
yang secara
(e-
bertahap di
lakukan di enam Kecamatan dan telah rampung pada akhir tahun 2012 Gambar : Walikota saat photo e-KTP e
dan
telah
distribusikan
kepada penduduk pada Januari 2013. Atas prestasi tersebut, Pemerintah Kota
Mataram
mendapat
Penghargaan dari Kementerian Kementeria Dalam Negeri atas
Kesuksesan
Penerapan dan P Pelaksanaan eKTP di Kota Mataram. Gambar : Launching distribusi e-KTP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
176
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam da RPJMD yaitu sebagai berikut: berikut
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Rasio ketersediaan sekolah
-
0,38
0,5
76,00
2
Rasio Puskesmas
-
0,03
0,1
30,00
3
Cakupan layanan kesehatan masyarakat miskin
%
87,00
95,00
91,58
4
Cakupan layanan air bersih
-
41,54
56,25
73,85
5
Cakupan sarpras kelurahan dalam kondisi baik
%
90,00
100,00
90,00
6
Rasio terpasangnya fasilitas keselamatan & perlengkapan jalan
-
45,00
75
60,00
7
Cakupan layanan persampahan
%
91,00
98,00
92,86
8
Rasio penduduk berber KTP
-
54,67
78,50
69,64
Rata rata Capaian Sasaran 20 terhadap Target RPJMD Rata-rata
72,99
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 target capaian kinerja pada sasaran 20 untuk “Meningkatnya “Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik”” baru dicapai 72,99 persen. Dengan terus menerus melakukan terobosan pelayanan publik maka diharapkan diharapkan pada akhir periode RPJMD dalam 3 tahun kedepan, epan, target 100 persen capaiannya diupayakan dapat diperoleh.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
177
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan sarana sekolah, puskesmas, puskesmas pembantu, serta sarpras perhubungan, dan gedung kantor lurah. Dengan diberlakukannya e-KTP e KTP secara tidak langsung akan memudahkan pendataan penduduk Kota Mataram, terutama yang terkait dengan validitas data. Pada tahun 2012, untuk memenuhi target RPJMD, pembuatan KTP sudah dapat dilakukan secara konvensional d di masing-masing masing kecamatan. Untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat miskin telah dilakukan upaya upayaupaya konkrit dibidang pendidikan dan kesehatan, termasuk upaya untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih melalui optimalisasi pemberdayaan masyarakat setempat bekerjasama dengan PNPM Mandiri. Untuk mengoptimalkan penyediaan air bersih, pada tahun mendatang Kota Mataram dapat memanfaatkan sumber daya air yang dimiliki. Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) ( ) yang cukup besar. Hal ini in dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Sayang sayang.
Kedalaman air tanah di Kota Mataram antara 5–7 5
meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara kedalaman alaman air tanah mencapai 15 meter. Untuk indikator ketersediaan fasilitas keselamatan dan perlengkapan jalan, pada tahun 2012,, jumlah rambu-rambu rambu rambu lalu lintas yang terpasang sebanyak 340 buah sehingga total rambu yang terpasang sebanyak 1.020 rambudari total kebutuhan sebanyak 2.414 rambu. Sementara untuk rambu penghubung penunjuk jurusan dipasang pada ruas-ruas ruas ruas jalan penghubung antar kawasan wisata yang telah terpasang sebanyak 126 buah dari total kebutuhan 228 buah. Faktor keberhasilan capaian ini antara antara lain adanya dukungan anggaran yang memadai khususnya dalam pencapaian faskel jalan yaitu anggaran pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Keselamatan, mampu meningkatkan rasio terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan di Kota Mataram.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
178
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXI.
EVALUASI CAPAIAN SASARAN 21 Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 21 “Meningkatnya Fungsi Saluran Drainase”
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Cakupan drainase dalam kondisi baik
Tahun 2011
SATUAN
Target
%
75
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
71.32
95.09
78,5
88,28
112,46
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 21
Tahun 2012
95,09 95,09
112,46 112,46
Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis, musim hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dengan curah hujan rata-rata rata sebesar 1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi pada pad bulan Desember sebanyak 29 hari. Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datardatar landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan penghujan. Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh banyaknya banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal. Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan. Namun hal ini tidak berarti bahwa Kota Mataram terbebas dari genangan. Genangan yang kerap terjadi saat ini disebabkan oleh b beberapa eberapa faktor yaitu : 1.
Banjir kiriman yang berasal dari daerah hulu yang mengalir melalui sungaisungai sungai yang ada di Kota Mataram sehingga sering kali sungai-sungai sungai tersebut meluap (over toping) dan mengakibatkan genangan di wilayah sekitarnya,
2.
Terjadinya penyempitan enyempitan mulut-mulut/muara mulut mulut/muara sungai dan sering berpindahberpindah pindah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
179
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3.
Penutupan saluran yang tidak mengikuti petunjuk teknis dari instansi terkait.
4.
Perubahan
fungsi
lahan
dari
daerah
persawahan/peresapan
menjadi
kawasan hunian/ekonomi. 5.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya saluran drainase serta pemeliharaanya. Seringkali genangan terjadi karena saluran tidak dapat menampung air hujan karena dipenuhi oleh sampah.
Kota Mataram memiliki 12 titik rawan genangan dengan air tergenang kurang dari 6 jam. Faktor penyebab terjadinya genangan selain alih fungsi lahan juga karena akses jalan kurang memadai, idealnya setiap per 10 meter jalan harus tersedia lubang drainase jalan. Untuk mencapai target 2012, Kota Mataram bebas genangan di 12 lokasi rawan genangan genangan tersebut, mulai tahun 2011 telah dilakukan pembuatan dan perbaikan saluran drainase sepanjang 18,6 Km dari Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) sebesar 9,7 milyar rupiah, dan sepanjang 4,7 Km berasal dari APBD Kota Mataram sebesar 2,3 milyar rupiah. rupi Pada tahun 2011, drainase dalam kondisi baik terealisasi sebesar 71,32 persen dari target 75,00 persen, dengan panjang drainase dalam kondisi baik sepanjang 173.946 meter, dan drainase dalam kondisi kurang baik atau tersumbat sepanjang 49.880 meter. Efektivitas penanganan genangan dan banjir dilakukan melalui normalisasi saluran drainase baik di jalan utama, juga drainase di permukiman dan perumahan penduduk. Titik Titik-titik genangan Gambar : Walikota Mataram saat mengecek kemajuan pekerjaan normalisasi Drainase di Jalan Utama Rembiga
pada tahun 2012 mulai berkurang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
180
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dengan meningkatnya cakupan drainase dalam kondisi baik akan memberikan dampak berkurangnya jumlah titik genangan di Kota Mataram. Pada tahun 2011 terdapat 16 titik genangan dan dengan pelaksanaan program Pemeliharaan Saluran Drainase terutama dengan diperolehnya anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur frastruktur Daerah (DPID) pada tahun 2011 titik-titik titik titik genangan tersebut dapat terselesaikan. Sedangkan untuk tahun anggaran 2012
jumlah titik genangan
yang dapat diselesaikan sebanyak 9 titik titik.
Gambar: Pemeliharaan saluran oleh pasukan biru
Beberapa kendala capaian kinerja penanganan drainase antara lain masih kurangnya
kepedulian
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
memelihara
infrastruktur yang sudah dibangun. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya masyarakat yang memanfaatkan sungai dan drainase drainase yang ada sebagai tempat pembuangan sampah. Dalam mengatasi hal ini, SKPD terkait meningkatkan sosialisasi, serta mengembangkan Bank Sampah di tingkat Kecamatan. Pada tahun 2012, ditetapkan kebijakan kepada Pemilik Toko/Ruko untuk tidak menutup secara permanen permanen saluran drainase di depan toko/ruko miliknya, hal ini untuk memudahkan upaya normalisasi jika terjadi penyumbatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
181
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar Gotong royong pembukaan muara sungai Gambar:
Gambar Pembersihan saluran (sebelum/sesudah) Gambar:
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi ealisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Cakupan drainase dalam kondisi baik
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
112,46
100 100,00
92,46
Rata rata Capaian Sasaran 21 terhadap Target RPJMD Rata-rata
92,46
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
182
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari tabel diatas diketahui bahwa capaian kinerja telah mencapai 92,46 persen dari target 100 persen seluruh drainase Kota Mataram dalam kondisi baik atau berfungsi. Capaian ini mengartikan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertamanan, Pertaman serta satuan kerja terkait lainnya telah menunjukkan kinerja yang positif untuk mengatasi permasalahan genangan dan banjir yang terjadi di Kota Mataram. Dalam meningkatkan capaian kinerja pada indikator cakupan drainase dalam kondisi baik, melalui Program gram Pengendalian Banjir, dan Program Pemeliharaan Saluran Drainase,, target yang diinginkan adalah: Menurunkan persentase luas lu genangan menjadi 4,45 persen, dan meningkatnya meningkatnya fungsi drainase sebesar 70 persen. Pencapaian Indikator kinerja dilakukan melalui: melalui 1. Meningkatkan cakupan drainase yang masih belum optimal fungsinya, dengan
melakukan
normalisasi
alur
sungai
dan
pembanguan
jetty,
memperbesar dimensi dan levelling pada saluran pembuang, melalui Pemeliharaan Saluran Drainase Perkotaan
secara
rutin
(Penggalian,
Pengurasan, Pengangkutan sampah dan pengangkutan sediment) sepanjang 7419 meter dengan saluran saluran drainase perkotaan yang dibuat dan diperbaiki sepajang 798 meter 2. Pengadaan n Penutup Manhole M yang diadakan sejumlah 50 unit, selanjutnya melakukan pe emeliharaan meliharaan Saluran Drainase Lingkungan dengan output Saluran drainase lingkungan yang dibuat dan diperbaiki sepanjang 2966 meter dan saluran drainase yang dinormalisasi sepanjang 700 m meter. 3. Pemantapan emantapan peran tenaga lapangan
(pasukan biru Dinas PU) untuk
normalisasi drainase dan mengatasi saluran yang tidak berfungsi, dan Pelaksanaan gotong-royong gotong royong membersihkan saluran yang dilaksanakan oleh aparat pemerintah dan masyarakat. masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
183
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
184
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 22
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 22 “Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air” INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
1
Rasio Ketersediaan kawasan resapan air
Tahun 2011
SATUAN
Target
%
80
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
72,50
90,63
80
73,15
91,44
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 22
Tahun 2012
90,63 90,63
91,44 91,44
Posisi Kota Mataram sebagai hilir aliran sungai di Pulau Lombok menjadi peluang terjadinya genangan atau banjir. Terdapat 4 sungai besar yang melintasi wilayah Kota Mataram, yang kesemuanya bermuara di sepanjang pantai Ampenan – Selat Lombok. Dalam upaya p preventif reventif mengatasi permasalahn genangan, maka dibutuhkan ketersediaan kawasan resapan air. Kawasan resapan air didukung oleh ketersediaan sumur sumur-sumur resapan. Pada tahun 2011, kawasan sumur resapan dibandingkan dengan luas kota Mataram hanya 0,03 persen atau seluas 3.000 meter persegi, persentase luasan ini menurun pada tahun 2012 menjadi seluas hanya 0,01 persen atau 9.200 meter persegi. Sumur resapan yang dibangun di empat lingkungan, antara lain: Lingkungan Kebon
Bawak
Barat,
Lingkungan
Sukaraja
Timur
Perluasan,
Lingkungan
Pejarakan, dan Lingkungan Rembiga. Masing dengan diameter 1,2 meter dan kedalaman 3 meter. Disamping sumur resapan juga dibangun BIOPORI sebanyak 1.000 unit dan alat pengebor 100 unit.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
185
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi r asi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No
1
Ketersediaan kawasan resapan air
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
%
10,00
15,00
50,00
Rata rata Capaian Sasaran 22 terhadap Target RPJMD Rata-rata
66,67
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 66,67 persen, jika sampai dengan tahun 2015 maka terdapat kekurangan capaian sebesar 33,33 persen. Guna meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Alam akan menambah cakupan BIOPORI atau SUMUR RESAPAN pada titik strategis yang rawan genangan ataupun banjir di 50 kelurahan.. Konservasi Sumber S Daya Alam (SDA) juga dengan dengan mengoptimalkan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mataram. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Kota Mataram melakukan pengendalian dalam pemberian Ijin Mendirikan Bangunan angunan (IMB) dalam pengalihan fungsi lahan terutama pada zona atau kawasan yang menjadi kawasan resapan air. 2. Meningkatkan fungsi kelestarian dan konservasi lingkungan hidup, dengan penyediaan Pohon Pelindung sebanyak 1 paket, dan 1 paket Taman KEHATI di Kelurahan Selagalas. Selagalas 3. Mengimplementasikan
dokumen
SLHD
dalam
pengkajian
Dampak
Lingkungan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
186
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
187
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXIII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 23
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 23 “Optimalisasi Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai pantai”
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar
Tahun 2011
SATUAN
Target
-
13,06
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
7,03
53,83
13,06
9,94
76,11
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 23
Tahun 2012
53,83 53,83
76,11 76,11
Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram. Dengan panjang jang pantai 9,1 kilometer mengharuskan Kota Mataram melakukan upaya menjaga pantai dari abrasi maupun bangunan liar. Aktivitas pantai harus mengarah pada pelestarian sumber daya alam pantai yang ada, yang dilakukan melalui pembinaan kelompok nelayan dan relokasi relokasi perumahan nelayan. Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Mataram sudah merelokasi perumahan nelayan dan menyiapkan rumah sebanyak 50 unit.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
188
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar:: Lokasi relokasi rumah nelayan
Dari gambar diatas diketahui bahwa telah dilakukan relokasi r perumahan nelayan sebanyak 80 unit, dan dengan rumah yang belum ditempati sebanyak 8 unit. Nelayan yang direlokasi berasal dari Lingkungan Gatep yang berada dekat dengan pantai Ampenan. Terkait sungai dan sempadannya, Kota sungai ungai
Mataram utama
dialiri dan
empat
potensial
sebagai sumber daya air, yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai
Brenyok,
dan
Sungai
Midang, yang hulunya berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok) yakni batas bagian barat wilayah Kota ota Mataram. Mataram
Gambar : Walikota Mataram saat gotong royong pembersihan Pantai Tanjung Karang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
189
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tahun 2012, sebagai pilot project Restorasi Sungai, maka disepanjang
Sungai
Jangkok
dibangun jalan inspeksi. Saat ini panjang bantaran sungai di Kota Mataram
+350 350
meter meter,
yang
didiami oleh penduduk. Gambar :
Walikota Mataram saat mencanangkan Program Restorasi Kali Jangkuk
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam da RPJMD yaitu sebagai berikut: berikut
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan liar
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
-
76,11
40,00
52,55
Rata rata Capaian Sasaran 23 terhadap Target RPJMD Rata-rata
52,55
Dalam alam RKPD Kota Mataram tahun 2013, arah strategis daya dukung infrastruktur perkotaan dalam pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Pengembangan
Ekonomi
Rakyat,
maka
dibutuhkan
perhatian
pada
tiga
komponen penting yaitu Jalan, Drainase, dan dan Permukiman. Mengingat kebutuhan akan perbaikan kualitas hidup masyarakat ada pada komponen permukiman, maka upaya penanganan oleh Pemerintah dilakukan melalui penataaan kawasan sempadan sungai.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
190
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXIV. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 24
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 24 “Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh”
No
1 2 3 4
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Rumah tidak layak huni Rasio kawasan permukiman kumuh Rumah tinggal berber sanitasi Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
1.500
1.301
86,73
1.500
1.241
82,73
Ha
29,47
30,42
96,87
29,47
27,97
94,91
%
72.15
78.58
108.91
74,50
79,13
106,21
TPS
5,00
3,02
60,40
6,00
4,10
68,33
SATUAN
Target
unit
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 24
Tahun 2012
88,23 88,23
88,05 88,05
Pada akhir tahun 2012 terdapat 87.376 unit rumah layak huni dari jumlah seluruh rumah Kota Mataram yaitu 89.519 unit. Dari 2836 unit rumah tidak layak huni, pada tahun 2012 dapat diintervensi sejumlah 693 unit rumah yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerj Pekerjaan aan Umum Kota Mataram melalui Program Pembangunan
dan Penataan Lingkungan Perumahan dengan kegiatannya
Perbaikan Perumahan Permukiman yaitu sejumlah 72 unit, BPM Kota Mataram sejumlah 53 unit, BPM Provinsi NTB 107 unit, BAZDA Kota Mataram 53 unit, PNPM-MP MP (dana BLM-APBN) BLM APBN) 355 unit, Dinas Sosial Kota Mataram 53 unit. Diluar intervensi terhadap rumah-rumah rumah rumah tidak layak huni berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, pada tahun 2012 terdapat 319 unit rumah yang diperbaiki berdasarkan usulan masyarakat dengan melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram pada Program Pembangunan dan Penataan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
191
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Lingkungan Perumahan dengan kegiatannya Perbaikan Perumahan Permukiman yaitu sejumlah 1 unit, BPM Kota Mataram sejumlah 30 unit, BPM Prov. P NTB 125 unit, BAZDA Kota Mataram 8 unit, PNPM-MP PNPM (dana BLM--APBN) 103 unit, Dinas Sosial Kota Mataram
52 unit. Disamping itu terdapat 229 unit rumah telah
diperbaiki melalui PNPM-MP PNPM (dana BLM-APBD) APBD) dan Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) yang belum teridentifikasi teridentifikasi apakah penanganannya berdasarkan data PU atau usulan masyarakat. Sehingga secara keseluruhan jumlah rumah tidak layak huni yang telah ditangani sebanyak 1.012 unit. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sas sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
No
1 2 3 4
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 2015)
rumah 82,73 Rumah tidak layak huni 99 99,00 Ha 94,91 Rasio kawasan 99,00 permukiman kumuh rumah 106,21 Rumah tinggal berber 97,00 sanitasi TPS 68,33 Rasio Tempat 93,00 Pembuangan Sampah Sampa (TPS) Rata rata Capaian Sasaran 24 terhadap Target RPJMD Rata-rata
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
83,57 95,87 91,33 73,47 86,13
Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015, 2011 2015, pada tahun 2015 diharapkan terjadi pengurangan Back Log Perumahan sebesar 1.250 unit, dari total rumah tidal layak huni pada tahun 2010 sebanyak 19.621 unit maka setiap tahunnya harus menyelesaikan pengurangan back log rumah sekitar 250 unit rumah setiap tahun. Dari tabel diatas diketahui bahwa: Program yang dilakukan d oleh SKPD terkait (Dinas PU, BPM, dan lainnya) telah mampu menurunkan rasio rumah layak huni, dengan kinerja capaian sebesar 30,75 persen, dimana sampai dengan tahun 2015 ditargetkan menurun dengan capaian kinerja sampai dengan 85 persen. Telah mampu mpu mendekati target capain menurunkan menurunkan rasio kawasan kumuh sebesar 95,87 persen dari target 99,00 persen. Artinya program pembangunan di bidang perumahan di Kota Mataram telah cukup optimal keberhasilannya dalam
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
192
PEMERINTAH KOTA MATARAM
menata permukiman kumuh kearah yang sesuai dengan dengan kelayakan sebuah permukiman penduduk. XXV. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 25
Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 25 “Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik”
No
1 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Cakupan ketersediaan ruang publik Cakupan ketersediaan fasilitas media ekspresi
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
95
87,00
91,58
95
93,50
98,42
95
89,00
93,64
95
94,60
99,58
SATUAN
Target
%
%
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 25
Tahun 2012
92,61 92,61
99,00 99,00
Penggunaan lahan untuk ruang publik seperti taman, terjadi penurunan dari 6,10 hektar pada tahun 2011 menjadi 6,07 hektar. Hal ini menggambarkan bahwa terjadi pengurangan luas taman yang dimiliki Kota Mataram. Saat ini terdapat 30 lokasi taman didukung dengan 344.688 m2 hutan kota.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
193
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Gambar : Salah satu sudut Taman Loang Baloq sebagai sarana ekpresi masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
194
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut:
No
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN 201 2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
1
Cakupan ruang publik
buah
14
35
40,00
2
Cakupan fasilitas media ekspresi
buah
2
10
20,00
Rata rata Capaian Sasaran 25 terhadap Target RPJMD Rata-rata
30,00
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 sebesar 30,00 persen, masih dibutuhkan beberapa tambahan titik ruang ekpresi sehingga dapat mencukupi rasio penduduk dengan jumlah ruang ekpresi dan ruang publik. Dalam rangka ka meningkatkan cakupan ruang publik publi dan fasilitas media ekpresi maka Pemerintah Kota Mataram melakukan melakukan upaya dengan mengeluarkan kebijakan kepada para pengembang (developer) ( ) perumahan untuk menyediakan fasilitas ruang publik publi atau ruang ekspresi bagi penghuni uni perumahan. Kebijakan ini setidaknya mengingatkan bahwa kebutuhan ruang publik dan media ekspresi telah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Disamping itu, untuk beberapa fasilitas media ekpresi yang sudah ada, dioptimalkan fungsinya
melalui
penanganan penanganan
langsung
oleh
SKPD
Dinas
Pertamanan Kota Mataram selaku leading sector dalam dekorasi dan penataan ruang kota.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
195
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXVI. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 26 Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 26 “Meningkatnya Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup”
No
1 2 3
4
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rasio Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunan yang memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Alih fungsi lahan pertanian
Tahun 2011 Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
16,80
12,48
74,29
15,30
13,00
84,97
-
20,00
18,15
90,75
20,00
19,35
96,75
%
85,00
76,15
89,58
87,00
85,12
97,83
%
5,00
7,83
63,86
5,00
8,22
60,82
SATUAN
Target
%
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 26
Tahun 2012
79,62 85,09
85,09 85,09
Isu pemanasan global menjadi poros sentral dalam upaya kembali merestorasi alam sebagai sahabat bagi semua makhluk hidup termasuk manusia. Menjawab isu tersebut, Pemerintah Kota Mataram memulainya dengan penetapan Car Free Day setiap minggu pagi di kawasan Udayana. Udayana Pada ada tahun 2012, kampanye Gerakan Mataram Bersepeda dilakukan guna menekan angka polusi udara. Saat ini Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Mataram mencapai 12 persen sehingga dibutuhkan upaya guna meningkatkan persentase persentase RTH Kota Mataram yang ditargetkan sebesar 20 persen atau setara dengan kebutuhan 41 titik RTH. Kota Mataram memiliki luas 6.130 hektar, sehingga kebutuhan 20 persen RTH setara dengan luas 460,86 hektar, hektar, saat ini kebutuhan RTH dipenuhi baru 12 persen sehingga 8 persen RTH harus dipenuhi. dipenuhi Pada tahun 2011, luas RTH Publik yang ada di Kota Mataram seluas 765,07 hektar dari luas wilayah Kota Mataram sebesar 6.130 Km2.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
196
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Undang Undang Penataan Ruang yang mewajibkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30 persen, maka Pemerintah Kota Mataram melakukan penambahan luasan RTH pada areal tanah pecatu, penataan kembali taman-taman taman taman kota yang ada, seperti Taman Sangkareang. Dari hasil analisa RTRW Kota Mataram 2010-2013, 2010 2013, Luasan RTH dikalikan Koefisien Dasar Hijau (KDH) diperoleh luasan sebesar 1.646,51 hektar atau setara dengan 26,86 persen. Dalam menghitung RTH terbagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. RTH Publik, terdiri dari: Taman Kota, Hutan Kota, Pemakaman, Lapangan Olahraga, RTH Jalan, J RTH Sempadan dan Sungai, RTH Sempadan Pantai seluas 2.958,45 hektar. 2. RTH Privat, terdiri dari RTH perumahan dan kawasan Permukiman dan Bangunan Lainnya seluas 2.938 hektar. Di tahun 2012, dilakukan Gerakan Cinta
Kota
penyediaan pelindung
Hijau
2.000 per
dengan
bibit
tahunnya,
pohon serta
optimalisasi Program Pembangunan Kota
Hijau
menggandeng
(P2KH) BUMD,
dengan komunitas
sekolah, dan masyarakat. Pada Oktober 2012, telah disepakati Nota Kesepahaman (Memorandum ( of Understanding nding/MoU) bersama antara Kementerian PU dengan Pemerintah Kota Mataram tentang Kesiapan dan Kesanggupan Kota Mataram sebagai KOTA HIJAU (GREEN ( CITY).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
197
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Arah menuju hal tersebut antara lain
dengan
penyediaan
Ruang R
Terbuka Hijau (RTH) di pekarangan rumah penduduk serta kewajiban Pihak
Swasta
Perumahan
atau
Pengembang
(developer) (
untuk
menyediakan RTH di setiap wilayah perumahannya. Atas
Kinerja
di
bidang
lingkungan
hidup, hidup,
Pemerintah
Kota
Mataram
mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat, berupa Anugerah Langit Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. Hidup Terkait indikator a alih fungsi lahan dari lahan pertanian,, bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi tinggi di Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian seluas 4,8 Ha atau 480 meter persegi per tahun sejak tahun 2009.
Jika dibandingkan dengan luas Kota
Mataram 6,130 Km , maka terjadi alih fungsi lahan sebesar 7,83 persen per 2
tahunnya. Jika dihitung secara keseluruhan maka luas l yang tersisa pada kondisi pada tahun 2011 adalah 5,170 Km2. Tingginya pengalihan fungsi lahan disebabkan oleh tingginya permintaan pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian. Pada ada tahun 2012 kondisi lahan ahan pertanian Kota Mataram mencapai 2.231 hektar atau sekitar 36,39 36 persen dari luas Kota Mataram. Mataram Saat ini, jumlah areal pemakaman yang ada di wilayah Kota Mataram sebanyak 51 areal pemakaman dengan luas sebesar 197.181 meter persegi, jumlah dan areal pemakaman yang ada saat ini, sudah cukup memadai. Hal lain yang penting dalam mewujudkan MATARAM KOTA HIJAU terutama dalam upaya pengendalian dan pencemaran polusi, adalah dibutuhkan perangkat hukum pengendalian penggunaan ROKOK. Pada tahun 2012, sudah terbentuk ter Draft PERATURAN DAERAH KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
198
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Terkait dengan indikator Bangunan yang memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB),, berdasarkan data yang tercatat per Desember 2012, bangunan yang belum memiliki IMB diperkirakan sebanyak 50 persen dari jumlah bangunan yang ada di Kota Mataram. Sehingga dengan persentase tersebut, jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram masih belum diperoleh dari penarikan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebagai salah satu sumber PAD, realisasi Retrib Retribusi usi IMB pada tahun 2012 melebihi target sebesar 154,36 persen, sementara untuk jenis Retribusi Daerah lainnya belum ada realisasi, sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah ini: Jenis Retribusi Retribusi IMB Cetak Peta Kekayaan Daerah/Sewa Lahan Leges Jasa atas Pekerjaan Sumbangan Pihak Ketiga/ILOK
Target (Rp.) 2.255..000.000 7.500.000 25.000.000 -
Realisasi
%
3.530.963.211 -
154,36 -
Sumber:: Dinas Tata Kota, 2013
Pada tahun 2012, dilakukan PEMUTIHAN IMB (PIMB),, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum memiliki IMB terhadap bangunan-bangunan bangunan yang telah terbangun untuk dapat memperoleh IMB dengan biaya 50 persen dari IMB Reguler dan dibebaskan dari kewajiban membayar Retribusi Galian C. Pada da tahun 2011, kegiatan Pemutihan IMB dilakukan di 6 Kecamatan yang ada di Kota Mataram, yaitu Kecamatan Ampenan, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Sandubaya, dengan target sasaran unit bangunan sebanyak 200 unit dan realisasinya sebanyak 302 302 unit, mengalami pelampuan dari target, atau realisasi sebesar 151 persen. Sedangkan untuk tahun 2012, kegiatan Pemutihan IMB dengan sasaran unit bangunan sebanyak 250 unit dengan realisasi sebanyak 255 unit. Dari data tersebut, dilihat penurunan realisasii kegiatan pemutihan IMB antar tahun 2011 dan 2012 sebanyak 47 unit bangunan atau sebesar 18,43 persen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
199
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
No 1 2 3 4
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (2015)
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
% 63,83 Ruang Terbuka Hijau 80,00 (RTH) 68,38 Rasio Tempat 73,50 Pemakaman Umum (TPU) % 89,79 Bangunan yang memiliki 94,50 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) % 60,82 Alih fungsi lahan 30,00 pertanian Rata rata Capaian Sasaran 26 terhadap Target RPJMD Rata-rata
79,79 93,03 95,02 49,32 79,29
Dari tabel diatas dapat diketahui bahawa tingkat capaian sesuai target RPJMD baru mencapai 79,29 persen, sisa persentase capaian sebesar 20,71 persen akan diupayakan untuk dicapai melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang terkait dengan perijinan (IMB) (IM yang dikelola oleh KPPT dan Dinas Tata Kota,, penataan RTH (Dinas Pertamanan), Pengendalian Alih Fungsi Lahan (Bappeda dan Dinas Tata Kota). Kota) Beberapa program yang berkaitan dengan pencapaian kinerja tersebut, adalah: 1. Program Pemeliharaan/Pengelolaan Pem Pemakaman. 2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah. Daerah 3. Program Perencanaan Tata Ruang. Ruang 4. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Ruang Dalam rangka meningkatkan sinergitas program, koordinasi antar masing masingmasing SKPD ditingkatkan, pembentukan FORUM PERENCANA yang beranggota seluruh
Kasubbag
Perencanaan
SKPD
dapat
dijadikan
sebagai
wahana
menyatukan pemikiran sebagai bahan referensi arah program dan masukan dalam penetapan kebijakan pembangunan daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
200
PEMERINTAH KOTA MATARAM
XXVII. EVALUASI CAPAIAN SASARAN 27 Tabel EVALUASI CAPAIAN SASARAN 27 “Meningkatnya Efektivitas Layanan Penanggulangan Bencana Daerah”
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Cakupan bencana yang dapat ditangani dalam satu tahun
Tahun 2011
SATUAN
Target
%
85
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2011
Target
Realisasi
CAPAIAN KINERJA 2012
82,50
97,06
85
83,35
98,06
Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran 27
Tahun 2012
97,06 97,06
98,06 98,06
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) merupakan arahan dari pemerintah pusat, sehingga Pemerintah Kota Mataram menetapkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 yang diubah dengan Perda Nomor 18 Tahun 2011, membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD). Kondisi topografi dan posisi geografis Kota Mataram, menyebabkan sering terjadinya bencana alam seperti angin puting beliung, abrasi pantai, serta intensitas hujan yang tinggi sebagai penyebab adanya genangan dan banjir. Dalam mengatasi masalah tersebut, sebut, BPPD menyiapkan TAGANA (Taruna Taruna Siaga Bencana) Bencana dan Piket 24 Jam untuk meminimalisasi dampak akibat bencana. Pada tabel dibawah ini diuraikan tentang realisasi realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :
No
1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SATUAN
REALISASI AKUMULASI SD. TAHUN 2012
RENCANA SESUAI DENGAN TARGET AKHIR RPJMD (TAHUN TAHUN 2015) 201
Jumlah bencana yang kali 98,06 98,50 dapat ditangani dalam satu tahun Rata rata Capaian Sasaran 27 terhadap Target RPJMD Rata-rata
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SD. TAHUN 2012
99,53 99,53
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
201
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Dari tabel diatas diketahui bahwa capaian kinerja penanganan bencana dapat diatasi telah mencapai peningkatan yang positif dan mendekati target yang diharapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
202
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3.5.
AKUNTABILITAS KEUANGAN 3.5.1. KEBIJAKAN APBD 3.5.1.1. KEBIJAKAN PENDAPATAN Kebijakan pendapatan diarahkan dalam rangka menambah ekuitas dana sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, sebagai berikut: 1.
Upaya peningkatan target pendapatan daerah yang dilakukan secara terencana sesuai kondisi perekonomian dengan memperhatikan kendala dan potensi yang ada.
2.
Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
3.
Mengoptimalkan dan mendayagunakan kekayaan daerah.
4.
Perluasan sumber-sumber sumber sumber penerimaan daerah berdasarkan UndangUndang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pendapatan Asli Daerah adalah komponen pendapatan daerah yang dapat menggambarkan
kemampuan
Daerah
dalam
mengelola
sumber
pembiayaan daerahnya daerah sendiri. Dalam meningkatkan PAD dibutuhkan beberapa strategi, antara lain:
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia manusia aparatur untuk lebih profesional dalam manajemen pengelolaan Pendapatan Daerah;
2. Inventarisasi dan penyusunan produk hukum daerah berdasarkan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Undang-Undang Retribusi Daerah.
3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal Minimal (SPM) dalam pelayanan publik. 4. Inventarisasi potensi PAD termasuk potensi wajib pajak yang belum terdaftar sehingga data potensi menjadi akurat dalam rangka intensifikasi pungutan;
5. Pengawasan semakin diintensifkan untuk menghindari adanya kebocoran dan keterlambatan penyetoran ke kas daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
203
PEMERINTAH KOTA MATARAM
6. Dalam Penerimaan Bagi Hasil Pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan untuk mencapai target yang ditetapkan, salah satunya melalui Gebyar PBB. 3.5.1.2.
KEBIJAKAN BELANJA
Kebijakan ebijakan Umum Belanja Daerah Tahun 2012 disusun dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1.
Pengembangan kebijakan belanja/pengeluaran yang diarahkan untuk menciptakan
peningkatan
perekonomian
masyarakat
yang
berimplikasi pada peningkatan penerimaan daerah yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai modal belanja belanja pembangunan. 2.
Peningkatan kemampuan manajemen pengelolaan keuangan dan penyempurnaan struktur organisasi pengelolaan keuangan, serta peningkatan sistem informasi keuangan daerah dan pengendalian pembangunan daerah.
3.
Kebijaksanaan
untuk
mendorong
keikutsertaan keikutsertaan
swasta
dalam
pelayanan publik baik sebagai penanam modal maupun sebagai pengelola jasa pelayanan masyarakat. Adapun arah kebijakan Belanja Daerah tahun 2012,, antara lain: 1.
Memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang meliputi belanja pegawai, hibah, bantuan sosial dan belanja tidak terduga sesuai dengan pedoman peraturan perundang-undangan perundang undangan yang berlaku.
2.
Efisiensi Belanja Langsung Rutin yang meliputi belanja pemanfaatan listrik, air, telepon, pemeliharan gedung/kendaraan dinas/sarana dan prasarana na kantor dan perjalanan dinas serta efisiensi pengadaan sarana dan prasarana kantor.
3.
Diarahkan pada belanja belanja-belanja belanja kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Kota Mataram Tahun 2012 serta kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan ran perundang-undangan perundang yang berlaku.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
204
PEMERINTAH KOTA MATARAM
4.
Mengoptimalkan
pemanfaatan
Belanja
Langsung
untuk
penyelenggaraan urusan kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi sesuai kemampuan dan mengacu pada peraturan perundang perundang-undangan yang berlaku. 5.
Belanja Langsung program dan kegiatan pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diprioritaskan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
6.
Kebijakan belanja diarahkan untuk mendanai mendanai program dan kegiatan dalam rangka mendukung dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
melalui
peningkatan
pelayanan
dasar,
pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan umum serta mengembangkan sistem jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
3.5.1.3.
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor mor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 adalah semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Kebijakan pembiayaan diarahkan pada pembiayaan daerah yang mengacu pada akurasi, efisiensi dan profitabilitas dengan strategi sebagai berikut: 1.
Apabila APBD surplus maka perlu dilakukan transfer ke persediaan kas dalam bentuk penyertaan modal maupun sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.
2.
Apabila APBD defisit maka perlu memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan melakuka rasionalisasi belanja. melakukan
3.
Apabila sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tidak mencukupi untuk menutup defisit APBD maka ditutup dengan dana pinjaman.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
205
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan pada Tahun 2012 diutamakan untuk tidak sampai melakukan Pinjaman Daerah baik kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya, Lembaga Keuangan Bank maupun Lembaga Keuangan bukan Bank. Penerimaan pembiayaan daerah lebih diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih Perhitungan Anggaran tahun ta sebelumnya (SiLPA), khususnya dari pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan
dana
perimbangan,
pelampauan
penerimaan
lain-lain lain
pendapatan yang sah. Untuk kebijakan pengeluaran pembiayaan pada tahun 2012 lebih diarahkan untuk tidak melakukan transaksi pengeluaran pembiayaan untuk
tidak
membebani
pembiayaan
netto,
sehingga
lebih
dapat
didayagunakan untuk mengantisipasi defisit belanja daerah.
3.5.2. PERHITUNGAN APBD 3.5.2.1. TARGET & REALISASI PENDAPATAN DAERAH Pada tahun anggaran 2012, terdapat peningkatan daya serap pendapatan daerah sebesar 112,45 persen, persen, sebagai hasil yang diperoleh atas penetapan strategi dan kebijakan pendapatan daerah sebagaimana ditegaskan dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kota Mataram 2012. Kemandirian Daerah dalam hal pembiayaan dapat dilihat dari peningkatan realisasi PAD sebesar 11,14 persen melebihi target. Untuk lebih jelasnya, jelasnya, target dan realisasi pendapatan daerah, diuraikan pada tabel dibawah ini:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
206
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Tabel 4 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram TA. 2012 No
Uraian
Target (Milyar Rp)
Realisasi (Milyar Milyar Rp)
(+/-) (Rp)
%
1
Pendapatan Asli Daerah
78,842
88,730
9,889
11,14
2
Dana Perimbangan
530,573
534,525
3,952
0,74
3
Lain-lain lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah
112,485
112,219
-0,266
-0,24
721,899
735,474
13,575
1,85
Sumber: Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA), Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2012.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terdapat peningkatan target dan realisasi Pendapatan Daerah, seperti diuraikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 5 Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram TA. 2011-2012 2012 No
Uraian
1
Pendapatan Asli Daerah
2 3
Realisasi 2011
Realisasi 2012
(+/-) (Rp)
%
82,300
88,730
6,430
7,25
Dana Perimbangan
441,594
534,525
92,931
17,39
Lain-lain lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah
155,146
112,219
96,448
85,95
539,666
735,474
195,808
26,62
Sumber: Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA), Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2013.
3.5.2.2. TARGET & REALISASI BELANJA DAERAH Pada tahun anggaran 2012, implementasi strategi
belanja
daerah
diarahkan pada pemenuhan kebutuhan strategis daerah di bidang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
207
PEMERINTAH KOTA MATARAM
ekonomi, sosial, dan infrastruktur kota, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Target belanja sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2012 porsi dan kebutuhannya disesuaikan dengan kekuatan finansial finansia daerah yang dimiliki (fiscal fiscal capacity). capacity Sebagaimana ebagaimana arah kebijakan belanja daerah sesuai dengan dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD 2012, maka target dan realisasi belanja daerah diuraikan sebagai berikut: berikut Tabel 6 Target & Realisasi Belanja Daerah Kota Mataram TA. 2012 Uraian
No 1 2 3 4
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Pembiayaan Surplus/Defisit Jumlah
Target (Milyar Rp)
Realisasi (Milyar Rp.)
(+/-)
473,844
409,579
-64,266
-15,69
336,904
190,889
-146,015
-76,49
2,750
2,750
0,000
0,00
88,850
88,850
0,000
0,00
902,348
692,068
-210,281
-30,38
%
Sumber:: Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA), Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2013.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa daya serap APBD pada dua komponen belanja daerah menunjukkan persentase dicapai sebesar 76.49 persen. Upaya-upaya upaya efisiensi dalam kerangka optimalisasi anggaran berbasis kinerja (performance performance budgeting) budgeting dilakukan melalui mekanisme akuntansi dan verifikasi rencana belanja SKPD yang cukup ketat terkait dengan implementasi ketetapan Standar Harga Satuan Barang/jasa berdasarkan prinsip value for money. money
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
208
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Hal al ini dimaksudkan agar anggaran belanja sesuai deng dengan kebutuhannya (tepat biaya). biaya) Sehingga dalam hal ini dilakukan optimalisasi peran dan fungsi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram.
3.5.2.3. TARGET & REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH Komponen penerimaan
pembiayaan pembiayaan
daerah dan
terdiri
dari
pengeluaran
dua
komponen,
pembiayan.
yaitu
Penerimaan
pembiayaan terdiri dari SiLPA (Sisa lebih Perhitungan Anggaran) tahun sebelumnya, dan Piutang Daerah, sementara pengeluaran pembiayaan terdiri dari Penyertaan Modal Daerah dan Pembayaran Pokok Hutang. Pada tahun ahun anggaran 2012, realisasi penerimaan pembiayaan sebesar 0 %. sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah ini: Tabel 9 Target & Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Mataram TA. 2012
Uraian
No
Target (Milyar Rp)
Realisasi (Milyar Rp.)
(+/-) %
1
Penerimaan pembiayaan
91,600
91,600
0.000
0
2
Pengeluaran pembiayaan
2,750
2,750
0.000
0
(+/-)
88,850
88,850
0.000
0
Sumber:: Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA), Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2013.
Pada tahun 2012, efisiensi belanja daerah telah dilakukan SKPD sehingga memunculkan sisa anggaran. SiLPA APBD tahun 2012 sebesar Rp. 88,8850 Milyar. SiLPA tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran pada RAPBD Kota Mataram tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
209
PEMERINTAH KOTA MATARAM
3.5.3.
AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN Akuntabilitas mensyaratkan bahwa pengambil keputusan berperilaku sesuai dengan mandat yang diterimanya. Untuk itu, perumusan kebijakan bersama-sama sama dengan cara dan hasil kebijakan tersebut harus dapat diakses dan dikomunikasikan secara vertikal maupun horizontal dengan baik (Mardiasmo Mardiasmo, 2002). Salah
satu alat untuk
akuntabilitas
publik
memfasilitasi
adalah
melalui
terciptanya transparansi penyajian
Laporan
dan
Keuangan
Pemerintah Daerah yang komprehensif dan berdasar pada Standar Akuntansi si Pemerintah (SAP) (SAP). Untuk mewujudkan hal tersebut, aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) telah diterapkan di Kota Mataram. SIMDA
mengintegrasikan
tiga
komponen
anggaran
yaitu
aspek
penganggaran, perbendaharaan, dan pembukuan APBD. APBD SIMDA telah memberikan
manfaat
yang
positif
dalam
penyelenggaraan
tertib
administrasi keuangan daerah, akurasi data, serta transparansi dan akuntabilitas kinerja keuangan daerah. Dari sisi optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBBB) Kota Mataram pada tahun 2012 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebesar Rp. 11.066.542.127,11.066.542.127, dengan jumlah Wajib Pajak sebanyak 18.127 WP, pada akhir tahun 2012, realisasi PBB mencapai Rp. 12.860.809.376, 12.860.809.376,- atau meningkat sebesar sebes 116,21 persen dengan Tingkat Partisipasi Wajib Pajak masih dibawah 50 persen. persen Dalam upaya mengintegrasikan prinsip e-procurement procurement, serta dalam rangka optimalisasi pengelolaan pengadaan barang dan jasa secara lebih transparan dan akuntabel, maka Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2012, telah menerapkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). (LPSE) Pada tahun 2012, sebanyak 79 paket pengadaan barang/jasa barang/jasa, dengan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
210
PEMERINTAH KOTA MATARAM
nilai pagu sebesar Rp. 104.568.238.533,104.568.238.533
telah dilelang menggunakan
LPSE Kota Mataram dengan alamat www.lpsemataramkota.go.id. www.lpsemataramkota.go.id Dalam upaya meningkatkan Opini Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, dari opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) tahun 2011 menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka fokus perbaikan terutama terhadap pengelolaan aset daerah. Mulai tahun anggaran 2012, seluruh pencatatan, pemindahan, dan penghapusan aset daerah dilakukan menggunakan Sistem Informasi Barang Daerah (SIBD), yang secara operasional terintegrasi ((linked) dengan SIMDA. SIBD ini telah menjadi media informasi anggaran dan dapat
sebagai
dasar
pengambilan keputusan mengenai kebutuhan
pengadaan barang serta estimasi belanja modal moda dalam penyusunan RAPBD. Dalam hal tertib pelaporan dan pengendalian administrasi pembangunan setiap
bulannya, bulannya,
serta
guna
memberikan
akuntabilitas
pelaporan
keuangan SKPD, diterapkan Program Pengendalian Pelaporan Keuangan SKPD secara on line (web base) melalui www.programlaporanapp.com. www.programlaporanapp.com Upaya ini memiliki manfaat dalam hal publikasi laporan capaian keuangan SKPD maupun Pemerintah Kota Mataram. Sebagai salah satu faktor pendukung pencapaian WTP, maka jadwal penetapan Peraturan Daerah tentang APBD menjadi prioritas. Pada tahun anggaran 2012, APBD Kota Mataram ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2012, sehingga ehingga tidak terdapat keterlambatan penetapan Perda Perda-APBD. Hasil ini dapat dicapai juga didukung oleh ketepatan jadwal penyusunan dokumen perencanaan sebelumnya sebagai dasar penyusunan RAPBD, RAPBD sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Nas dan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Masing-masing masing dokumen perencanaan ditetapkan sebagai berikut berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
211
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Rencana encana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) (R ) Kota Mataram 2012 (ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mataram pada bulan Juni 2011);
Kebijakan ebijakan Umum - APBD 2012 (Nota Kesepakatan ditandatangani dan ditetapkan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD pada bulan Agustus 2011; 2011 dan
PPAS-APBD APBD 2012 (Nota Kesepakatan ditandatangani dan ditetapkan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD pada bulan September 2011).
3.6.
PRESTASI DAERAH 2011-2012 201 No 1
URAIAN Keberhasilan mempertahankan produksi Beras diatas Rata-Rata Rata Nasional 5% (Hari Pangan se-Dunia Dunia XXX)
Keterangan Prestasi Tingkat Nasional dari Presiden Republik Indonesia
2
Anugerah Brevet Kehormatan kepada Walikota Mataram dalam bidang Kedokteran Kepolisian
Penghargaan Tingkat Nasional dari Kepolisian RI
3
Penghargaan di bidang PU, JJuara II Nasional bidang Cipta Karya dalam Penanganan Rumah Kumuh, Sanitasi, dan Air Bersih
Penghargaan Tingkat Nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum
4
Peringkat II Nasional Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Kedelai
Prestasi Tingkat Nasional dari Presiden
5
Piagam Adipura
Penghargaan Tingkat Nasional dari Menteri LH
6
Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional
Penghargaan Tingkat Nasional dari Menteri Pertanian
7
Penghargaan sebagai KOTA SEHAT “Swasti “ Saba Wiwerda” Wiwerda
Penghargaan Tingkat Nasional dari Menteri Kesehatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
212
PEMERINTAH KOTA MATARAM
8
Kota Mataram sebagai 10 besar Doing Business dalam kemudahan pelayanan perijinan usaha/investasi
9
Penghargaan APKLI Award
Hasil Survey Nasional International nternational Finance Corporation (I (IFC)-United Nations Penghargaan Lembaga Non Pemerintah
10
Penganugerahan Pemerintah Daerah Inovatif (Innovative Innovative Government Award-IGA) Award Tahun 2012, terhadap inovasi program GERAKAN menuju LISAN (Lingkungan dengan Sampah Nol/Nihil)
Prestasi Tingkat Nasional dari Menteri Me Dalam Negeri
11
Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri atas kesuksesan penerapan dan pelaksanaan e-KTP
Penghargaan Tingkat Nasional dari Menteri Dalam Negeri
12
Penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Walikota Mataram, di bidang Keluarga Berencana yang telah sukses meningkatkan total Fertility Rate sebesar 1,9 (setiap PUS mempunyai anak 1-2). 1
Penghargaan Tingkat Nasional dari Kepala BKKBN
13
Anugerah Utama Wanita Indonesia 2012 kepada Ketua Ti Tim Penggerak PKK Kota Mataram
Penghargaan dari Lembaga Non Pemerintah
14
ISO 9001:2008 yang diterima SMAN 2, SMKN 5 dan SMKN 6
Penghargaan Mutu Pendidikan
15
Peringkat 31 Indeks Integritas Nasional (IIN) dari 87 kabupaten/kota di Indonesia yang disurvey KPK. IIN mensurvey pengguna langsung layanan perijinan. IIN tidak lepas dari dibentuknya ZONA INTEGRITAS
Prestasi Tingkat Nasional dari KPK
16
Penetapan Kota Mataram sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) oleh KPK, dengan penantanganan Pakta Integritas oleh seluruh PNS Kota Mataram
Penetapan Nasional oleh Komisi omisi Pemberantasan Korupsi (K (KPK)
17
Kinerja terbaik (Juara (J I) tingkat Provinsi NTB terhadap Laporan Penyelenggaranan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Mataram 2011
Prestasi Tingkat Provinsi dari Gubernur NTB
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
213
PEMERINTAH KOTA MATARAM
18
Kelulusan 100% tingkat SMP di tahun 2011 dan 2012 dan siswa SMP/SMA Kota Mataram termasuk 10 besar raihan UN tertinggi
Prestasi Tingkat Provinsi NTB
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
214
PEMERINTAH KOTA MATARAM
BAB IV
PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2012 disusun sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Mataram sebagai wujud pertanggung ja jawaban dalam pencapaian sasaran strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015,, serta dalam rangka perwujudan Good Governance yang berbasis sis pada optimalisasi pelayanan publik. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi,
misi
dan
sasaran
strategis
Pemerintah
Kota
Mataram
yang
mengindikasikan asikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan kegiatankegiatan sesuai dengan kebijakan dan program yang ditetapkan. Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2012, 201 , serta Penetapan Kinerja Tahun 201 2012. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara umum telah dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 27 sasaran,, disimpulkan bahwa 16 sasaran tercapai dengan kategori Baik Sekali, 8 sasaran tercapai dengan kategori Baik, 3 sasaran tercapai dengan kategori Cukup dan tidak ada sasaran tercapai dengan kategori Kurang. Hasil analisis 27 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram Tahun 2012 201 rata-rata sebesar 87,99 persen terkategori Baik Sekali. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB IIV – PENUTUP
196
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa program pembangunan Pemerintah Kota Mataram secara umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik yang mana capaian kinerja dapat direalisasikan 87,99 persen dan realisasi anggaran 76,84 persen dengan kategori Baik Sekali. Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota Mataram ini tidak terlepas dari hambatan dan kendala baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi tersebut diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi dan meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral, maupun lintas sektor secara berkala. Dengan demikian dapat diketahui
penyebab timbulnya hambatan dan
kendala dalam pencapaian kinerja sehingga sehingga dapat diambil langkah dan strategi untuk meminimalisir meminimali dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KOTA MATARAM TAHUN 2012
BAB IIV – PENUTUP
197
Menuju Yang Maju, Religius dan Berbudaya
© Bappeda Kota Mataram 2013