Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Oleh Carsinah1, Saur Tampubolon2, Dadang Kurnia3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November, 2012 ABSTRAK Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Bogor sebanyak 29 siswa dengan komposisi laki-laki 10 siswa dan perempuan 19 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada tes awal (pra siklus) memperoleh nilai 53.70, sedangkan siklus pertama memperoleh nilai 80.74, dan siklus ke dua memperoleh nilai 87.6; artinya terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar siswa. Begitu pula dengan hasil observasi perilaku siswa menunjukan adanya peningkatan pada tiap aspek dengan memperoleh nilai pada pra siklus sebesar 48.15%, sedangkan siklus pertama sebesar 78%, dan siklus ke dua sebesar 84.98%.Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Selain itu penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan perilaku siswa yang terdiri dari aspek kerapihan, kerjasama, keaktifan, perhatian, dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Kata kunci : hasil belajar, pendekatan pembelajaran kontekstual ABSTRACT This research with class measure research phenomenological has done with 2 cycles. The main purpose of this research is to know increase of Social knowledge study result at fifth class with application of Contextual Teaching Learning The subject of this research is the teacher and students of fourth class. There are 29 students with the composition consist of 10 boys and 19 girls. The research had done at the first semester. The result of this research that there are subjection means of study result are 53.70 at first exam, 80.74 at first cycle, and 87.6 at the second cycle. It’s mean that there is an increase of the student study result. Not only increase at study result but also at three aspects, there are 48.15% before the cycle, 78% at the first cycle and 84.98% at the second cycle. The conclusion of this research that application of contextual teaching learning can make increase Social knowledge study result in fourth class at Semplak 1 Elementary school. Besides that, application of concept mapping strategy can make neatly, cooperation, being active, attention, and creatively of student increase. Keyword : study result, contextual teaching learning
Keterangan : 1. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNPAK 2. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK 3. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK
1
kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar itu sendiri menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hamalik (2008:33) menambahkan pendapat Dimyati dan Mudjiono mengenai hasil belajar dari sisi siswa bahwa siswa dapat mentransfer hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya di dalam masyarakat. Jadi, dengan berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa mendapatkan hasil belajar yang dapat dipergunakan dalam kehidupan nyata siswa. Hasil belajar yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Supriatna, Mulyani, dan Rokhayati (2007:22) dan Kurikulum 2006 dalam Sapriya, Sundawa, dan Iim (2006:7) yang senada dengan Kementerian Pendidikan Nasional (2011:17) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
PENDAHULUAN Ketidaktercapaian hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 kelas IV. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata daya serap siswa pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 adalah 46.23% yang mencapai nilai KKM sebesar 70 dan 53.77% ketuntasan belajar siswa belum mencapai nilai KKM sebesar 70 yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Guru terbiasa menggunakan pembelajaran tradisonal yaitu proses pembelajaran yang hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan pencapaian materi bukan pada pengembangan kemampuan dan pemahaman siswa. 2. Rendahnya motivasi siswa 3. Siswa bersifat pasif sehingga siswa hanya menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang mereka miliki dengan pengetahuan yang baru mereka ketahui. Mencari dan menemukan sendiri pengetahuan sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih memahami materi pelajaran tersebut dan akan lebih bermakna lagi apabila proses pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga pengetahuan yang sudah siswa ketahui dapat dikembangkan dengan pengatahuan yang baru mereka ketahui. Strategi yang sesuai dengan permasalahan di atas yaitu pendekatan pembelajaran kontekstual yang memiliki kelebihan yaitu membantu guru untuk menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membentuk hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupan meraka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan pekerja. Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian pendekatan Pembelajaran kontekstual salah satunya yaitu menurut Amri dan Ahmadi (2010:193) dan Sanjaya (2009:253), pendekatan pembelajaran
METODEN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada 2
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 pada tanggal 19-26 September 2012 dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 19 perempuan sebagai objek peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu berdasarkan pendekatan tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini terdapat dua siklus pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatan hasil belajar. Metode pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data prapenelitian (pra siklus), siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, tes, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam proses pengumpulan data dibantu oleh beberapa instrumen pengumpulan data yaitu instrumen penilaian proses pelaksanaan pembelajaran di kelas, penilaian aktivitas siswa, dan penilaian hasil belajar siswa. Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas dengan statistik deskriptif (statistik sederhana) yaitu analisis data sederhana melalui pengumpulan data, reduksi data, pemaparan data, serta analisis dan interperstasi data. Terdapat indikator keberhasilan pencapaian minimal pada penelitian ini yaitu sebesar 75%. Penelitian ini dibantu oleh dua orang kolaborator dari sekolah peneliti melakukan penelitian.
Tabel Hasil Belajar Pra Siklus Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang belum tuntas Jumlah siswa yang sudah tuntas Persentasi ketuntasan
1450 53.70 90 20 17
Belum tuntas
10 37.03%
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa yaitu 90 dan yang terendah sebesar 20. Jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 17 siswa dan yang sudah tuntas 10 orang dengan persentasi 37.03%. Hasil belajar ini dinyatakan belum tuntas karena hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan pencapaian minimal sebesar 75% Setelah melakukan tes awal atau pra siklus maka peneliti menyusun perangkat pembelajaran pada siklus I. Hasil yang diperoleh setelah melakukan peneliltian pada siklus I, sebagai berikut: Tabel Hasil Belajar Siklus I Jumlah 2120 Rata-rata 78.52 Nilai terendah 60 Nilai tertinggi 100 Belum Jumlah siswa yang 18 Tuntas sudah tuntas Jumlah siswa yang 9 belum tuntas Persentasi 66.67% ketuntasan
TEMUAN PENELITIAN Penelitian ini berdasarkan penelitian tindakan kelas sehingga diperoleh data hasil belajar pra siklus (prapenelitian), siklus I, dan siklus II. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan tes awal hasil belajar siswa sebagai berikut:
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa yaitu 100 dan yang terendah sebesar 60. Jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa dan yang sudah tuntas 18 orang dengan persentasi 66.67%. Hasil belajar setelah dilakukan penelitian dinyatakan belum tuntas atau belum berhasil karena hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan pencapaian minimal sebesar 75% sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Pada penelitian siklus I, peneliti menemukan beberapa hal 3
yang harus diperbaiki salah satunya yaitu bentuk instrument (soal) sehingga peneliti harus memperbaiki bentuk instrument tersebut untuk dilakukan pada siklus II. Hasil yang diperoleh pada penelitian siklus II, sebagai berikut:
penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV. PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penelitian di atas maka dapat dilihat hasil belajar yang lebih dominan adalah pada aspek atau ranah kognitif. Sesuai dengan pendapat Sudjana (2010:22) yang menyatakan bahwa dari ke tiga aspek hasil belajar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor maka aspek kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hasil belajar siswa juga bisa digunakan sebagai alat ukur berhasil atau tidaknya seorang guru dalam memberikan pengetahuan kepada siswa. Seperti pendapat Tim Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2011:5) menyatakan bahwa tujuan khusus dari penilaian hasil belajar adalah mengetahui kemajuan hasil belajar siswa, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, penentuan kenaikan kelas, dan memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan. Dalam peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh strategi pembelajaran. Hasil belajar siswa terbukti meningkat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual karena pendekatan pembelajaran kontekstual menawarkan jalan menuju keunggulan akademis yang dapat diikuti oleh semua siswa (Johnson, 2011:32).
Tabel Hasil Belajar Siklus II Jumlah 2180 Sudah Tuntas Rata-rata 87.2 atau Berhasil Nilai terendah 60 Nilai tertinggi 100 Jumlah siswa yang 24 sudah tuntas Jumlah siswa yang 1 belum tuntas Persentasi 96% ketuntasan
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa yaitu 100 dan yang terendah sebesar 60. Jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 1 siswa dan yang sudah tuntas 24 orang dengan persentasi 96%. Hasil belajar setelah dilakukan penelitian dinyatakan sudah tuntas atau berhasil karena hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan pencapaian minimal sebesar 75% sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 100,00% 80,00% 60,00% Rata-rata
40,00% 20,00% 0,00% Tes Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar Perbandingan Daftar Nilai Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Bogor pada Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini bisa dilihat dari proses
Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa tiap sikusnya. Pada tahap prasikus (tes awal) hasil belajar siswa diperoleh 37.07%, tahap siklus 1 sebesar 66.67%, dan siklus 2 sebesar 96%. Setiap tahapan mengalami peningkatan, artinya 4
belajar mengajar guru yang sudah menerapkan strategi pembelajaran berupa pendekatan pembelajaran kontekstual sehingga hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa meningkat. Guru tidak hanya berceramah saja, namun guru lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuan yang sudah mereka miliki dengan pengetahuan yang baru mereka ketahui. Tidak hanya itu saja siswa juga sudah terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar dengan adanya Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Motivasi siswa dalam proses belajar mengajar pun meningkat karena guru menyajikan proses pembelajaran yang tidak monoton atau membosankan sehingga hasil belajarnya pun memuaskan atau mencapai nilai indikator keberhasilan pencapaian minimal 75% di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal.
Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung:UPI PRESS. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Supriatna, Nana, Mulyani, Srie, dan Rokhayati, Ade. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung:UPI Press. Tim Direktorat Pembinaan SD. 2011. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar. BSNP. BIODATA PENULIS Carsinah, lahir di Cirebon, 16 November 1990, agama Islam anak ke dua pasangan dari Bapak Carsito dan Ibu Rastem. Tinggal di Desa Ciledug Wetan Blok Cihoe Tengah Rt/RW 01/03 Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri 1 Ciledug Wetan tahun 19962002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ciledug tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Waled tahun 2005-2008, kemudian tahun 2008 melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor dan lulus tahun 2012. .
DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan, dan Ahmadi, Iif Khoiru. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustaka. Dimyati dan Mudjiono, 2009.Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:PT Bumi Aksara. Johnson, Elaine B. 2011. CTL Contextual Teaching & Learning. Bandung:Kaifa. Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah SD/MI. BSNP. Sanjaya, Wina, 2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana. Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, 2006. Pembelajaran dan 5