1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Oleh: Ovi Yuannita¹,Saur Tampubolon², Sumardi³
ABSTRAK Ovi Yuannita. 037108141 Upaya Meningkatakan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan. Bogor. 2012. Penelitian ini dengan pendekatan tindakatan kelas , dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Matematika Siswa Kelas III A melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III A Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana sebanyak 34 siswa dengan komposisi perempuan 14 siswa dan laki-laki 20 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 56,7 dengan ketuntasan belajar sebesar 55,8% dan siklus kedua memperoleh nilai 73,5 dengan ketuntasan belajar sebesar 85,3%, artinya terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar siswa. Begitu pula dengan hasil observasi perubahan perilaku siswa menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan, kerjasama, dan perhatian siswa dengan memperoleh nilai pada siklus pertama yaitu 78,6% sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai 81,4%. Dan kualitas pembelajaran juga mengalami peningkatan pada siklus pertama memperoleh nilai sebesar 79% dengan kategori baik, meningkat pada siklus kedua menjadi 89% dengan kategori sangat baik. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas III A di Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana. Selain itu penerapan pendekatan kontekstual ini dapat meningkatkan keaktifan, kerjasama, dan perhatian siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Matematika, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
_________________________ ¹ Mahasiswa Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan ² Staf Pengajar Program Studi Sekolah Dasar FKIP Pakuan ³ Staf Pengajar Program Studi Sekolah Dasar FKIP Pakuan ABSTRACT
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013
2
Ovi Yuannita. 037108141 Efforts Increasing Learning Mathematics through Application Results Contextual Learning Approach. Thesis Program Elementary School Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education Pakuan University. Bogor. 2012. This research approach tindakatan class, commissioned jointly and two cycles. The main objective of this study was to determine the improvement of learning outcomes Mathematics Grade III A through the application of contextual learning approach. The subjects of this study were students of class III A Public Elementary School 01 Ciangsana many as 34 students with a composition of 14 female and male students 20 students. The research was conducted in semester academic year 2012/2013. The results showed that the average value of learning outcomes in the first cycle with a 56.7 scoring mastery learning by 55.8% and 73.5 second cycle gain value with mastery learning of 85.3%, meaning that an increase / improvement of learning outcomes students. Similarly, the observation of changes in the behavior of students showed an increase in the involvement, cooperation, and attention to students scoring in the first cycle is 78.6%, while in the second cycle to obtain the value of 81.4%. And the quality of teaching has also increased in the first cycle to obtain a value of 79% with both categories, increased in the second cycle to 89% with very good category. This study concludes that the application of contextual learning approach can improve learning outcomes Mathematics third grade students in elementary school A 01 Ciangsana. In addition, the implementation of the contextual approach can improve the activeness, cooperation, and attention to students. keywords : Study result, mathematics, contextual learning approach PENDAHULUAN Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan kurang menarik bagi banyak siswa di Sekolah Dasar. Kemudian kreatifitas guru dalam menyajikan materi pembelajaran masih kurang sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu sekolah masih kurang dalam menyediakan media pembelajaran. Masalah-masalah tersebut saling berhubungan sehingga dapat mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya rendah. Hal ini didukung dengan adanya bukti dari hasil evaluasi pembelajaran Matematika tiap semester maupun ujian akhir sering di bawah standar mata pelajaran lain. pelajaran Matematika di kelas dirasakan kualitasnya belum sesuai dengan harapan. Rendahnya kualitas pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ditunjukan oleh rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika di kelas IIIA Sekolah Dasar Negeri Ciangsana 01 Bogor yaitu 54,6% dari 33 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 60. Hal yang menjadi tantangan guru dalam mengatasi masalah tersebut adalah bagaimana agar siswa dapat belajar dengan efektif sehingga mampu berperan secara aktif dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk bisa memahami, mengerti, merencanakan, mengamati, melaksanakan, mengkomunikasikan hasil dan lain sebagaianya. Hal itu perlu adanya strategi guru dalam proses belajar
mengajar yaitu melalui penerapan model yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk memecahkan permasalahan di atas, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual sebagai salah satu alat bantu dalam pembelajaran yang membuat peserta didik lebih senang dalam mengikuti proses pembelajaran, karena pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki kelebihan yaitu dalam proses pembelajaran materi yang diajarkan dikaitkan dengan kehidupan nyata dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik memilih judul : “Upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika”. Berdasarkan permasalahan di atas dapat dirumusan masalah penelitian: apakah penerapan pendekatan pembeajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III A Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana Bogor? Beberapa ahli mengungkapkan teori mengenai hasil belajar, di antaranya yaitu Menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi, dan keterampilan. Pendapat Suprijono berbeda dengan pendapat Sudjana (2009:22) yang mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Tirtarahardja dan S.L.La Sulo(2005:151) berpendapat bahwa hasil belajar
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013
3 berupa nilai dan sikap pada dasarnya adalah hasil akumulasi dari berbagai kegiatan belajar, baik sebagai dampak intruksional ataupun dampak pengiring. Uno Hamzah (2010:213) berpendapat bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Dari pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari,dan merupakan hasil akumulasi dari berbagai kegiatan belajar serta dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal siswa. Mata pelajaran yang diteliti dalam skripsi ini adalah mata pelajaran Matematika, Menurut kamus bahasa Indonesia (2009:459) matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan. Adji dan Maulana (2006:34) berpendapat bahwa matematika disebut ilmu deduktif, sebab dalam matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, coba-coba seperti halnya ilmu-ilmu lain. Kebenaran generaslisasi dalam matematika harus dapat dibuktikan secara deduktif. Menurut Russell dalam Furqon (2009:4) berpendapat bahwa matematika merupakan suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang sangat dikenal atau sederhana menuju arah pengkajian bagian-bagian yang tak dikenal atau kompleks. Berbeda dengan Uno, Hamzah (2010:129) yang berpendapat bahwa matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan alat piker, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisa dan konstruksi, generalitas dan individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometrid an analisis. Dari pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa matematika adalah ilmu yang berpikir secara deduktif yang di dalamnya terdapat pola-pola yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain,yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai hasil belajar yang efektif maka diperlukan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual, Menurut Elaine B. Johnson dalam Rusman (2011:186) mengatakan pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna.
Sedangkan Sanjaya (2010:255) mengatakan pendekatan kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pendapat Sanjaya hampir sama dengan pendapat Trianto (2011:107) yang mengatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Howey R. Keneth (2001) dalam Rusman (2011:189) mendefinisikan CTL sebagai berikut, CTL adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar di mana siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan akademiknya dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari beberapa pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota masyarakat dimana siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika pada bahasan nilai mata uang dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual di kelas III Sekolah Dasar Negeri Ciangsana 01 Kabupaten Bogor semester I tahun pelajaran 2012/2013 dan pengembangan pembelajaran Tematik SD. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yaitu pada tanggal 15-24 Oktober 2012. Subjek penelitian adalah siswa kelas III A Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana dengan jumlah siswa 34 orang terdiri dari 14 orang siswa perempuan dan 20 orang siswa laki-laki. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu menggunakan model Kemmis dan Taggart sebagai berikut.
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013
4
Hasil Penelitian ( pencapaian indicator penelitian)
Gambar 1 Bagan Siklus PTK modifikasi Depdiknas (2010) dari Model Kemmis dan Taggart (1988)
HASIL PENELITIAN Temuan penelitian dimulai pada prasiklus, kemudian dilanjutkan ke siklus I dan siklus II hingga mencapai nilai ketuntasan hasil belajar. Tabel 1 Ketuntasan Hasil Belajar Tes Awal (Pra Siklus) Jenis hasil belajar
Jumlah siswa
KKM
Jumlah siswa mencapai KKM
Tuntas (%)
Belum tuntas (%)
Interpretasi
Pre-tes
34
60
9
41,15%
58,75%
Cukup
Tabel di atas menunjukkan, siswa yang sudah tuntas sebesar 41,15% dan yang belum tuntas sebesar 58,75%. Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar siklus I No 1 2
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi 19 15 34
Persentase 55,8% 44,2% 100%
Berdasarkan tabel di atas, siswa yang tuntas berjumlah 19 orang mencapai ketuntasan sebesar 55,8% sedangkan yang belum tuntas berjumlah 15 orang mencapai ketuntasan sebesar 44,2%. Tabel 3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi 29 5 34
Persentase 85,3% 14,7% 100%
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013
5 Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 34 siswa terdapat 29 siswa atau 85,3% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 5 siswa atau 14,7%. PEMBAHASAN Hasil Penelitian dibahas pada setiap siklus, agar lebih jelas maka disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II Aspek yang dinilai Observasi Kualitas Pembelajaran Observasi Keaktifan, Kerjasama, dan Perhatian Siswa Tes Hasil Belajar
Kategori
Makna
keterangan
I 79
Siklus II 84
A
Sangat Baik
Tuntas
78,6
81,4
B
Baik
Tuntas
55,8
85,3
A
Sangat Baik
Tuntas
a. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan data hasil belajar pada pra-siklus siswa yang mencapai KKM hanya ada 9 orang siswa atau 41,15% saja. Sedangkan hasil penelitian pada Siklus I mengalami sedikit peningkatan dari 9 orang siswa meningkat menjadi 19 orang siswa dengan nilai rata-rata sebesar 56,76 atau 55,8% namun secara keseluruhan hasil ini belum mencapai ketuntasan masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Sedangkan untuk observasi kualitas pembelajaran sudah cukup baik pada Siklus I ini memperolen nilai sebesar 79% dengan kategori baik dan untuk observasi perilaku siswa mendapat nilai sebesar 78,6%. Ini berarti Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada Siklus I belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Pada pelaksanaan pembelajaran di Siklus I ini guru belum mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung sehingga aktifitas siswa belum maksimal, dan juga kurangnya sarana dan prasarana ada di sekolah seperti tidak adanya perpustakaan sehingga menyulitkan siswa dan guru untuk mencari sumber belajar yang lebih banyak lagi. b. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II Pada pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada Siklus II, guru telah mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Siswa semakin memiliki keaktifan yang tinggi, pada pelaksanaan pembelajaran Siklus II ini guru berusaha semaksimal mungkin dalam mengelola pembelajaran untuk menumbuhkan keaktifan siswa. Guru pun sudah mampu mengkondisikan siswa di dalam dengan baik. Usaha yang dilakukan guru pun memperoleh hasil yang diharapkan, yaitu dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II, begitu pun dengan aktifitas siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran telah mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Ini berarti penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual
sudah berjalan dengan cukup baik, siswa lebih mudah memahami pelajaran jika materi yang mereka pelajari dikaitkan dengan kehidupan mereka sehari-hari, hal ini sesuai sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Trianto yang mengatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini adalah foto-foto kegiatan ketika penelitian. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran konteksrual dapat meningkatkan hasil belajar, kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan perubahan perilaku siswa pada mata pelajaran Matematika tentang nilai mata uang, di kelas III A Sekolah Dasar Negeri 01 Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Adjie, Nahrowi dan Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung. UPI PRESS. Alya, Qonita. 2009. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indahjaya Adipratama. Furqon,
Ahmad. 2009. Model Pembelajaran Matematika SD. Bogor: Universitas Pakuan.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013
6 Sanjaya,
Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Learning.
Tirtarahardja, Umar. dan La sulo,S,L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno,
Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
BIODATA PENULIS Ovi Yuannita, lahir di Bogor, 20 April 1990, agama islam anak pertama dari pasangan bapak Taman, S. Pd. Dan ibu Nuraini. Tinggal di Kp. Cikeasilir RT 01/01 Desa Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor. pendidikan formal yang pernah ditempuh di sekolah Dasar Negeri 05 Nagrak Gunungputri Bogor tahun 1996-2002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Gunungputri Bogor tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas Wijaya Kusuma Ciracas Jakarta Timur tahun 2005-2008, kemudian melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan sekolah Dasar di Universitas Pakuan.
Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Pakuan, Januari 2013