ISSN 2407-0769
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail:
[email protected]
Abstract: The purpose of this study to determine the learning outcome sains with the implementation of multimedia-based learning model in class VII-E SMP Negeri 1 Stabat academic year 2015/2016. This classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were students of class VII-E SMP Negeri 1 Stabat academic year 2015/2016. The data obtained as the result of formative tests, observation sheet teaching and learning activities. From the analysis we find that the learning outcomes of students has increased from the first cycle to the second cycle, the first cycle (63.63%), the second cycle (93.93%). The conclusion of this study is the use of multimedia-based learning model can improve learning outcomes sains in class VII-E SMP Negeri 1 Stabat academic year 2015/2016. Keyword: multimedia
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis multimedia pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Stabat tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Stabat tahun pelajaran 2015/2016. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, yaitu siklus I (63,63%), siklus II (93,93%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan model pembelajaran berbasis multimedia dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Stabat tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: multimedia
Dijaman Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), guru masih punya peranan yang sangat penting di bidang pendidikan, terutama di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Guru dituntut untuk mampu menciptakan situasi agar siswa mau belajar. Dengan motivasi,
arahan, dan bimbingan guru, siswa yang sebelumnya malas belajar dapat menjadi rajin dan tekun. Banyak diantara siswa yang kurang begitu minat dan kurang termotivasi untuk belajar IPA terutama di kelas VII-E SMP Negeri 1 Stabat. Padahal TIK yang merupakan media informasi
54
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
sudah dapat diperoleh siswa baik menggunakan smartphone, Layanan Warnet maupun Fasilitas Wifi Sekolah. Masalah tersebut harus segera diatasi oleh karena dapat memberikan dampak terhadap perolehan hasil belajar yang pada akhirnya berpengaruh pola pikir siswa dalam menggunakan TIK yang tidak tepat guna yang berdampak terhadap rendahnya prestasi siswa . Berdasarkan pengalaman mengajar dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPA yaitu rendahnya prestasi belajar siswa , maka peneliti membuat suatu gagasan yang selama ini jarang dilakukan yaitu melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan Proses Pembelajaran Berbasis Multimedia dalam pembelajaran mata pelajaran IPA materi Sistem ekskresi. Proses Pembelajaran berbasis Multimedia diharapkan dapat membangun pola pikir siswa belajar sehingga pembelajaran lebih bermakna, menyenangkan, memuaskan dan siswa lebih mengerti tentang makna pelajaran IPA.
ISSN 2407-0769
orang dengan rincian 12 laki-laki dan 21 Perempuan. Pengukuran ketercapaian indikator kinerja aktifitas belajar siswa dan aktifitas mengajar guru dilakukan melalui observasi pada saat tindakan kelas sedang berlangsung. Instrumen observasi aktifitas belajar siswa terdiri dari 4 kategori pengamatan yaitu: (a) mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh; (b) Ada interaksi antara siswa dengan guru; (c) Ada interaksi antara siswa dengan siswa ; (d) Mencatat pelajaran yang sedang berlangsung. Setiap kategori yang muncul pada saat pengamatan diberi skor 0 - 10. Instrumen observasi aktifitas mengajar guru terdiri dari 6 komponen yaitu: (a) kemampuan melakukan appersepsi; (b) Kemampuan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia; (c) Kemampuan mendesain tugas kelompok; (d) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa; (e) Kemampuan menyimpulkan pelajaran dan (f) Kemampuan memberikan penghargaan (reward).
HASIL DAN PEMBAHASAN METODE
Siklus I Perencanaan Aktivitas mengajar guru dengan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia pada siklus I terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan meliputi kegiatan guru memberikan orientasi berupa penyampaian sekilas
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Februari sampai dengan April 2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Stabat. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Stabat dengan jumlah siswa 33
55
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
tentang materi sebelumnya yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Pada tindakan ini peneliti memilih kompetensi dasar tentang “Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi tentang Sistem Satuan Internasional”, sebagai materi pelajaran yang akan disajikan. Peneliti mengawali pembelajaran dengan menyajikan pelajaran secara skematis di papan tulis dan menggunakan projector untuk melihat gambaran tentang objeck materi melalui tampilan video maupun narasi dengan tujuan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Selain itu dengan penyajian materi tersebut menunjukkan bahwa pelajaran IPA sangat bermanfaat bagi siswa . Dengan demikian siswa akan tertarik untuk menggali informasi dari pelajaran yang akan disajikan. Selain kemampuan menggali informasi, siswa juga diharapkan mampu menyimpulkan hasil belajar. Berkaitan dengan hal itu, maka guru memberikan contoh secara skematis di papan tulis tentang materi pelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Metode pembelajaran yang digunakan dalam tindakan kelas ini adalah Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia.
ISSN 2407-0769
lajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia. Sesekali guru menanyakan kepada siswa tentang pemahamannya terhadap langkahlangkah pembelajaran tersebut. Beberapa pertanyaan siswa dijawab guru dengan menjelaskan kembali langkah demi langkah. Setelah diperoleh pemahaman yang merata pada semua siswa , selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk membagi kelas dalam 6 kelompok belajar yang heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok membentuk komposisi kelompoknya dengan merapatkan 2 meja belajar dan anggota kelompok mengelilingi meja tersebut sehingga terlihat formasi kelompok yang rapi. Kemudian guru menyuruh siswa mengerjakan LKS tentang materi pelajaran. Pada saat diskusi berlangsung, siswa memperhatikan dan menganalisa materi pelajaran tersebut. Kemudian salah seorang siswa disuruh menyimpulkan kembali materi pelajaran yang telah dibahas dalam Pembelajaran Berbasis Multimedia. Selanjutnya salah seorang perwakilan kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalamannya mempelajari materi pelajaran tersebut. Siswa dalam kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap penyajian kelompok tersebut. Pada akhir pembelajaran, guru menyimpulkan pelajaran, melakukan penilaian secara kelompok dan individual, memberikan pengakuan terhadap tim atau kelompok yang paling berprestasi dan memberikan tugas yang dikerjakan di rumah (PR).
Pelaksanaan Pelaksanaan Tindakan siklus I ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti Model Pembelajaran Berbasis Multimedia. Tindakan yang diberikan guru pada siklus I diawali dengan penjelasan langkah-langkah pembe-
56
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
ISSN 2407-0769
kemampuan menyimpulkan pelajaran dengan skor 5 atau kategori cukup dan kemampuan memberikan penghargaan (reward) dengan skor 5 atau kategori cukup.
Pengamatan Selama kegiatan pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer yang terdiri dari 2 orang guru sebagai observer terhadap aktivitas siswa dan guru. Dengan berada pada tempatyang strategi kedua pengamat melakukan tugasnya dengan bantuan instrumen yang diberikan. Yang diamati adalah aktivitas guru mulai dari kegiatan pendahuluan sampai penutup dan aktivitas siswa selama mereka berada pada kelompok belajarnya masing-masing. Pengamatan pada kelompok siswa dilakukan hanya pada kelompok sampel yaitu kelompok I, III dan V. Dimana setiap periode waktu 1 menit pengamat melakukan pengamatan baik kepada guru maupun kelompok siswa secara bergantian dengan mengisikan setiap aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kategori pengamatan yang ada dan menuliskannya pada lembar observasi. Berdasarkan analisa data dapat dinyatakan bahwa secara umum aktivitas guru mengajar berada dalam kategori cukup dengan skor rata-rata = 5,67. Sebagai aspek keberhasilan guru mengajar pada siklus I adalah kemampuan guru melakukan appersepsi dengan skor 6 atau kategori baik, sedangkan yang merupakan aspek kelemahan adalah kemampuan melaksanakan langkahlangkah pembelajaran berdasarkan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan skor 6 atau kategori cukup, kemampuan mendesain tugas kelompok dengan skor 6 atau kategori cukup; kemampuan menjawab pertanyaan siswa dengan skor 6 atau kategori cukup;
Refleksi 1. Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia secara umum dapat menumbuhkan aktivitas dan peningkatan prestasi belajar siswa, walaupun banyak diantara mereka belum lancar menerapkannya. Ketidaklancaran tersebut tampaknya karena peng-gunaan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia belum terbiasa. 2. Saat evaluasi atau saat siswa berbicara di depan kelas banyak siswa yang ribut dan kurang memperhatikan penjelasan temannya. Beberapa orang siswa tampak sibuk mengkutak buku pelajaran 3. Langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan rencana, tidak perlu diganti, tetapi perlu ditambah dengan saran-saran dari diskusi dengan pengamat. 4. Saran-saran pengamat: a. Untuk mengatasi agar siswa tidak ribut dan tetap respon terhadap informasi yang disampaikan oleh temannya, teknik diskusi diatur sedemikian rupa, misalnya memberikan variasi cara penyampaiannya. b. Saat memberi tanggapan terhadap isi pembicaraan temannya, siswa tampak sangat antusias. Sayangnya, hal itu terjadi pada pembicaraan pertama di kelompok bersangkutan. Hal ini karena isi
57
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
pembicaraan sama. Jadi, perlu dipikirkan cara yang lain agar aktivitas siswa dapat berkembang. c. Perbanyaklah pujian atau penghargaan terhadap keberhasilan siswa .
ISSN 2407-0769
Kegiatan Awal: (a) Guru mengadakan pendahuluan dan absensi kelas, (b) Guru mengadakan appersepsi, (c) Guru menyampaikan menegaskan materi pembelajaran berikut tujuannya, (d) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran, (e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti sehubungan dengan teknis kegiatan pembelajaran tersebut. Kegiatan Inti: (a) Guru membentuk kelompok belajar dengan beranggotakan 6 orang siswa, (b) Guru menjelaskan materi pelajaran yang telah disiapkan, (c) Siswa memperhatikan penjelasan tersebut dan menganalisa dijelaskan oleh guru, (d) Siswa berdiskusi dalam kelompok membuat catatan berdasarkan hasil analisa tentang pelajaran yang telah berlangsung, (e) Setiap perwakilan kelompok mengemukakan hasil analisanya dan jujga pengalamannya mempelajari materi pelajaran tersebut, (f) Siswa dalam kelompok yang lain memberikan tanggapan. Kegiatan Penutup: (a) Guru menyimpulkan pelajaran, (b) Guru melakukan penilaian secara kelompok dan individual, (c) Guru memberikan pengakuan terhadap tim atau kelompok yang paling berprestasi, (d) Guru memberikan tugas yang dikerjakan di rumah (PR)
Siklus II Perencanaan Sebelum penelitian tindakan Siklus II dilaksanakan, peneliti merevisi kembali perencanaan tindakan sebelumnya. Revisi dilakukan berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan pada Siklus I. Pada siklus II guru kembali melakukan tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan meliputi kegiatan guru memberikan orientasi berupa penyampaian sekilas tentang materi sebelumnya. Peneliti mengawali pembelajaran dengan menyajikan pelajaran secara skematis di papan tulis dengan tujuan memberikan appersepsi dan motivasi kepada siswa . Metode pembelajaran yang digunakan dalam tindakan kelas ini adalah Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia. Setelah perencanaan tersebut dipersiapkan dengan mnatap, peneliti melangkah kepada tindakan selanjutnya. Pelaksanaan Tindakan siklus II merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Multimedia. Pada tahap ini guru mengajar sesuai skenario pembelajaran berdasarkan langkah-langkah pembelajaran.
Pengamatan Berdasarkan analisa data siklus II dapat dinyatakan bahwa secara umum aktivitas guru mengajar pada siklus II sudah semakin meningkat dengan skor rata-rata = 8,33 atau berada pada kategori baik. Dari semua aspek aktivitas guru yang
58
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
diamati, kemampuan melakukan appersepsi dan kemampuan memberikan penghargaan (reward) mendapat skor 10 atau berada dalam kategori Amat Baik, sedangkan kemampuan melaksanakan langkahlangkah pembelajaran berdasarkan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia dan kemampuan mendesain tugas kelompok mendapat skor 8 atau berada dalam kategori baik, demikian juga kemaampuan menyimpulkan pelajaran dan kemampuan menjawab pertanyaan siswa mendapat skor 7 atau berada dalam kategori baik.
ISSN 2407-0769
siswa belajar. Kedua faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa . Berdasarkan data aktivitas guru mengajar yang disajikan pada tabel 1 dan tabel 4 ternyata Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia dapat memotivasi semangat guru mengajar sehingga kualitas mengajarnya meningkat. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan fakta meningkatnya skor rata-rata aktivitas skor mengajar dari 6,16 (kategori cukup) pada siklus I menjadi 8,33 (kategori baik) pada Siklus II, berarti terjadi peningkatan skor sebanyak 2,17 dari siklus I ke Siklus II. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan siswa dan pengamat dapat diketahui penyebabnya antara lain karena siswa menyukai metode pembelajaran ini. Meningkatnya kualitas aktivitas guru mengajar tentu membawa dampak pada hasil belajar siswa. Berdasarkan nilai siswa dapat dilihat peningkatan dari siklus I dengan nilai rata-rata 70,45 dan siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa mengalami perubahan pada siklus II yaitu nilai rata-rata naik menjadi 77,42 dan siswa tuntas menjadi sebanyak 31 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan menggunakan multimedia mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dari hasil diskusi peneliti dengan siswa maupun pengamat dapat diuraikan bahwa peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1. Siswa menyukai Metode Pembelajaran Berbasis Multi-media 2. Penggunaan Metode Pembelajaran
Refeksi 1. Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia secara umum dapat menumbuhkan aktivitas dan peningkatan prestasi belajar siswa, penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia tampaknya sudah lancar 2. Saat evaluasi atau saat siswa berbicara di depan kelas sudah semakin tertib dan mempu menjelaskan materi 3. Siswa mampu membuat slide show dengan menggunakan multimedia 4. Langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan rencana Pembahasan Untuk membahas hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah berlangsung selama Siklus I dan Siklus II, peneliti melakukan analisis data berdasarkan metode deskriptif. Dengan membandingkan data yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II dapat dideskripsikan tentang penampilan guru mengajar dan aktivitas
59
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
Berbasis Multimedia ternyata dapat membuat penyajian materi pelajaran yang lebih sederhana, mudah dipahami dan menarik karena objek belajar yang sangat jauh diluar jangkaian siswa semakin dekat dengan siswa . 3. Memberi keleluasaan kepada siswa mencari informasi sebanyak-banyaknya dari Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia 4. Mengingatkan kepada siswa bahwa belajar bersama dengan teman dalam kelompoknya sangat menyenangkan.
ISSN 2407-0769
Stabat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pembelajaran IPA dengan metode Pembelajaran Berbasis Multimedia akan lebih menarik dan mampu memotivasi siswa bila disampaikan dengan kegiatan yang menumbuhkan keterampilan belajar, baik secara kelompok maupun individu. 2. Kegiatan pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini terbukti dalam penelitian ini dimana hasil belajar siswa dengan metode Pembelajaran Berbasis Multimedia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata kelas 70,45 (kategori tidak tuntas) pada siklus I menjadi 77,42 (kategori tuntas) pada siklus II dan presentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari 61,1 % pada siklus I menjadi 86,1% pada siklus II.
SIMPULAN Berdasarkan temuan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia dalam pembelajaran IPA di kelas VII-E SMP Negeri 1
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Putra Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk GuruKAryawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insane Cendikia Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Jemmars Wahyuni. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
60
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017
80
ISSN 2407-0769