Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM MENDESKRIPSIKAN KARATERISTIK TATA SURYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IX-A SMP NEGERI 39 MEDAN Lili Sri Astuti SMP Negeri 39 Medan Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 39 Medan pada kelas IX-A. Latar belakang masalah adalah sangat sulit dipahaminya pelajaran IPA bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang pada umumnya dianggap sebagai pelajaran yang memerlukan penalaran yang sangat baik serta ketekunan dan konsentrasi yang penuh dari siswa. Metode yang digunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan. Berdasarkan test awal (pre test) pada 40 siswa terdapat 4 orang siswa yang tuntas dengan batas KKM 75. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2 yang terdiri dari permasalahan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, analisa data, dan tahap refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching pada pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai tes awal yaitu sebesar 67,00 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 10%. Namun setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 didapat rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,25 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 35% Dan pada siklus 2 menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat nilai rata-rata siswa naik menjadi 88,00 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan. Kata Kunci : Model Pembelajaran Quantum Teaching, Hasil Belajar Abstract This research deals with the implementation of Quantum Teaching Model in increasing students’ achivement of science subject in describing the charateristics of solar system. In order to achieve the objective of the research, classroom action research was used, then the sample chosen was 40 grade IX-A students of state junior high school SMP Negeri 39 Medan. The standard score achieve is 75. Prior to research conducting, the observation showed that students’ achievement was 67.00 with passing grade standard was 10%. After conducting the research, there were significant different average found from cycle I and II. In cycle I, students’ achievement was 74.25 with passing grade standard was 35%. While, in cycle II students’ achievement was 88.00 with passing grade standard was 100%. It can be conluded that students’ achievement of science subject was being higher with the implementation of Quantum Teaching Model. Key words : Quantum Teaching model, students’ achievement
(KTSP), menuntut siswa untuk memiliki
1. Pendahuluan Pemerintah telah
Republik
mencanangkan
Indonesia
kompetensi khusus dalam semua mata
pemberlakuan
pelajaran setelah proses pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kompetensi
98
merupakan
kemampuan
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
berpikir, bertindak, dan bersikap secara
tersebut, maka rumusan masalah dalam
konsisten
Penelititan Tindakan Kelas (PTK) ini
sebagai
pengetahuan,
perwujudan
keterampilan,
dan
dan nilai.
adalah :
a. Bagaimana
Kompetensi ini sebagai bekal bagi peserta
Hasil
Belajar
didik agar dapat menanggapi: (a) menilai
Mendeskripsikan
secara kritis perkembangan dalam bidang
Surya
Sains dan teknologi serta dampaknya; (b)
Pembelajaran Quantum Teaching di
memberi
Kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan.?
sumbangan
terhadap
kelangsungan perkembangan sains dan
Melalui
Karakteristik
Tata
Penerapan Model
b. Bagaimana Keaktifan Siswa Kelas IX-
teknologi; dan (c) memilih karir yang tepat
A
(Depdiknas, 2004:6).
Pembelajaran Quantum Teaching.?
Dari latar belakang masalah yang
setelah
dilakukan
Model
Tujuan Penelititan Tindakan Kelas (PTK)
telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk
ini adalah untuk :
melakukan Penelitian Tindakan Kelas
a. Meningkatkan
(PTK) dengan judul: “Upaya Peningkatkan
Mendeskripsikan
Hasil Belajar Siswa
Surya
Melalui Model
Melalui
Hasil
Belajar
Karakteristik
Tata
Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Dalam
Pembelajaran Quantum Teaching
Mendeskripsikan Karateristik Tata Surya
Kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan.
Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IX-A
di
b. Meningkatkan Keaktifan Siswa kelas
SMP Negeri 39 Medan”.
IX-A
Berdasarkan latar belakang masalah
setelah
dilakukan
Model
Pembelajaran Quantum Teaching
tersebut, maka identifikasi masalah dalam
2. Metode
Penelititan Tindakan Kelas (PTK) ini
Penelitian ini dilakukan di SMP
adalah:
Negeri 39 Medan yang beralamat di Jl.
1. Penggunaan Model Pembelajaran yang
Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan
tidak bervariasi
Deli Kecamatan Medan Marelan selama 6
2. Pembelajaran masih berpusat pada
bulan yaitu mulai Januari sampai dengan
guru sehingga aktivitas siswa rendah
Juni 2016.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dan
Subyek penelitian adalah siswa
kurangnya motivasi, keberanian siswa
kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan. Siswa
bertanya dan menjawab pertanyaan
kelas IX-A SMP Negeri 39 Medan yang
yang masih rendah
berjumlah 40 orang. Penyebab kelas ini
Berdasarkan masalah
dan
latar identifikasi
belakang
menjadi subyek penelitian adalah karena
masalah
aktivitas dan hasil belajar yang rendah 99
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
pada umumnya belum mencapai KKM 75.
penelitian ini adalah Model Kemmis yang
Alasan penetapan objek penelitian
dirancang dengan proses siklus (cyclical)
di kelas tersebut adalah karena Penelitian
yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan
Tindakan Kelas ini dilakukan di sekolah
yaitu:
tempat peneliti mengajar dan bertujuan
melakukan tindakan (action), mengamati
untuk memperbaiki dan meningkatkan
(observation), dan merefleksi (reflectif).
proses pembelajaran di SMP Negeri 39
Tahap-tahapan ini terus berulang sampai
Medan.
permasalahan dianggap telah teratasi.
Model
yang
digunakan
merencanakan
(planning),
dalam
(Sumber: Kemmis dalam Sukardi 2005) Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis hasil belajar siswa seperti pada Tabel 6
3. Hasil dan Pembahasan Pada pengamatan siklus 1 dan
berikut ini:
siklus 2 yang dilakukan oleh peneliti dan
Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus 1
kolaborator selaku observer didapat data
dan 2 NILAI
N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA SISWA ANANDITA PUTRI EFENDI AULIA PUTRI WIRIANTY CHAIRANI CHAIRUNNISA DARA MUSTIKA AYU DEA DWIYANA DHEA NABILAH DINI PUTRI SARI SIMATUPANG DWI FIKRI RAMADHANI DWI NANDA ISMAYADI S FEBI FADILA FIRDHA AULIA RAHMAH HANIFAH RAMADHANI HARDINI SULIS AGUSTIN INDAH SAWITRI INDRIA NOVA RAHMADINI JUNITA SARI
KETERANGA N
DATA AWAL 70 60 70 70 80 60 60
SIKLU S1 80 70 70 70 70 70 80
SIKLU S2 80 80 80 90 80 90 90
70
80
90
Tuntas
80 60 70 70 70 70 60 70 50
90 80 90 80 70 70 80 80 70
100 90 90 80 80 90 80 90 80
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
100
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
KELVIN LIANO DEL ARA KHAIRIA AMILDA HARAHAP KHOFIFAH LAILA RAMADHANI M. ALIF FIRDIANSYAH M. HADDAD ALQUSYOI AR MEDIA LADIA PATI MUHAMMAD DAFFA MUHAMMAD RIDZKY LUBIS NADYA AGUSTIARA NINA INDRIA NURUL HUDA PUAN KARINA SURYADI PUJI LESTARI PUSPA DEWI RANISA REYHANTY RAHMI HARDIMAN SALSABILLA OKTA ALIANDRA SHEILA SYNTIA SHEPTIANTI FAHRIMI SITI NAZRIVA SYA'BAN SYAH SYAFITRI SYAFRIDA MUHAIRA JUMLAH NILAI RATA-RATA
60 70
70 70
80 90
Tuntas Tuntas
70
70
90
Tuntas
60 60 70 70 70 60 60 80 70 70 60 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
80 80 90 90 90 90 90 100 90 90 90 90
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
60
80
90
Tuntas
60
80
90
Tuntas
70 70 80 70 60 70 2680 67,00
80 80 90 70 70 70 2970 74,25
90 90 100 90 90 90 3520 88,00
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan Tabel 6 tersebut, dapat
pencapaian hasil belajar siklus 1
disimpulkan bahwa kemampuan siswa:
baru mencapai 35%, sedangkan
-
pada siklus 2 sudah menjadi
Secara individu.
Banyak siswa 40 orang
100%.
Siswa tuntas belajar Siklus 1 = 14
Rata-rata hasil pretes = 67,00 Rata-rata hasil postes siklus 1 =
orang, meningkat pada siklus 2 = 40 orang
74,25
Prosentase
siswa
yang
Rata-rata hasil postes siklus 2 =
telah
tuntas pada siklus 1 = 14 : 40 x 100% = 35%
88,00
meningkat pada
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat
siklus 2 = 100% -
pada grafik berikut ini:
Secara klasikal
Siswa karena
belum
tuntas
menurut
belajar standar
ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai 75%, sedangkan 101
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
Grafik 1. Hasil Belajar Siswa
Daftar Hasil Belajar Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Data Awal
Siklus 1
Siklus 2
selaku observer didapat data hasil sikap Pada pengamatan siklus 2 yang
siswa seperti pada Tabel 7 berikut ini:
dilakukan oleh peneliti dan kolaborator No
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ANANDITA PUTRI EFENDI AULIA PUTRI WIRIANTY CHAIRANI CHAIRUNNISA DARA MUSTIKA AYU DEA DWIYANA DHEA NABILAH DINI PUTRI SARI SIMATUPANG DWI FIKRI RAMADHANI DWI NANDA ISMAYADI S FEBI FADILA FIRDHA AULIA RAHMAH HANIFAH RAMADHANI HARDINI SULIS AGUSTIN INDAH SAWITRI INDRIA NOVA RAHMADINI JUNITA SARI KELVIN LIANO DEL ARA KHAIRIA AMILDA HARAHAP KHOFIFAH LAILA RAMADHANI M. ALIF FIRDIANSYAH M. HADDAD ALQUSYOI AR MEDIA LADIA PATI MUHAMMAD DAFFA MUHAMMAD RIDZKY LUBIS NADYA AGUSTIARA NINA INDRIA NURUL HUDA PUAN KARINA SURYADI PUJI LESTARI
Tabel 7. Sikap Siswa Siklus 1 dan 2 NILAI SIKAP SIKLUS 1 SIKLUS 2 44 92 42 90 42 90 48 92 50 90 52 90 50 86 50 90 64 92 48 90 52 90 46 90 48 88 42 90 46 88 50 86 42 86 50 92 46 90 50 90 48 88 48 92 48 88 48 88 52 84 52 92 52 90 62 90 46 92 50 88
102
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
PUSPA DEWI RANISA REYHANTY RAHMI HARDIMAN SALSABILLA OKTA ALIANDRA SHEILA SYNTIA SHEPTIANTI FAHRIMI SITI NAZRIVA SYA'BAN SYAH SYAFITRI SYAFRIDA MUHAIRA JUMLAH NILAI RATA-RATA
48 52 48 52 50 52 66 52 50 50 1988 49,70
maka Berdasarkan Tabel 7 tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap
Penelitian
90 88 88 86 86 86 92 88 92 92 3572 89,30
Tindakan
kelas
ini
dinyatakan telah tuntas dan tidak perlu
siswa: Pada
dilanjutkan ke siklus 3.
siklus 1 = 49,70 sedangkan pada siklus 2
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat
meningkat menjadi = 89,30.
pada grafik berikut ini:
Dari data hasil belajar dan aktivitas belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 tersebut
Grafik 2. Sikap Siswa
Grafik Sikap Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus 1
Siklus 2
Negeri 39 Medan
4. Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas
belajar
dan
maka hasil
keaktifan
siswa
yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat
meningkat, dimana nilai rata-rata
disimpulkan sebagai berikut:
kelas pada saat pre test = 67,00;
1. Model Teaching hasil
Pembelajaran dapat belajar
Mendeskripsikan
Quantum
siklus 1 = 74,25; siklus 2 = 88,00.
meningkatkan
2. Model
Siswa
Teaching
Pembelajaran dapat
Quantum
menciptakan
Karakteristik
suasana pembelajaran yang efektif,
Tata Surya di Kelas IX-A SMP
dan siswa aktif bekerja sama, hal 103
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
Mengajar. Cet. IV; Jakarta. PT. Bina Aksara. Sardiman, A.M. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta. Sudarmono. 1994.Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Cet.I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Utuh, Harun. 1987. Proses Belajar Mengajar. Cet. I; Surabaya: Usaha Nasional.
ini ditunjukkan pada siklus 1 = 49,70; siklus 2 = 89,30.
Adapun saran untuk Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat menggunakan Model
Pembelajaran
Quantum
dalam
upaya
Teaching meningkatkan
kualitas
pembelajaran
Mendeskripsikan
Karakteristik Tata Surya.
2. Dalam
upaya
pemahaman
meningkatkan
tentang
Model
Pembelajaran Quantum Teaching dan berbagai model pembelajaran perlu
pembahasan
dan
pengembangan lebih luas melalui kegiatan MGMP sekolah maupun Gugus. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 1998. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. Ali, M. 1993. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. Hudoyo, H. 1984. Pengembangan Kurikulum. Surabaya: Usaha Nasional. Loekmono. 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Muhtar. 1992. Pedoman Bimbingan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PGK & PTK Dep.Dikbud. Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar
104