PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Oleh : Acep Lukman, Saur Tampubolon, Nedin Badruzzaman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan
ABSTRAK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas VA Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 01 Kabupaten Bogor. Skripsi Pendidikan Guru Seolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor, 2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan dua siklus. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas V A melalui penerapan metode eksperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V A Sekolah Dasar yang terdiri dari 44 siswa, dengan komposisi 23 perempuan dan 21 orang lakilaki. Pelaksanaan Penelitian dilalakukkan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I yaitu 72,23% dan pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 88,7%. Begitu pula dengan hasil observasi perilaku siswa menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan ,kerjasaman dan motivasi siswa siswa dengan memperoleh nilai pada siklus pertama yaitu 61,9% dan siklus pada siklus kedua memperoleh nilai 82,5%. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas VA di Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 01 Kecamatan ciomas Kabupaten Bogor. Selain itu,metode pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan, kerjasama dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Eksperimen, IPA
1
ABSTRACT Implementation Eksperimen Method to Increase Learning at Natural Science Subjects in Class V A Elementary School Kotabatu 01 District of Ciomas, Bogor. Skripsi Program Elementary School Teacher Education Faculty of Teacher Training and Educatin Pakuan University, Bogor, 2012. This research is Classroom Action Research, comissioned jointly and two cycles. The main purpose of this research is to increase the learning outcomes on the subject of Natural Science in Class V A through the implementation of Eksperimen Method. The subjects are student of class V A Eementary School Kotabatu 01 which consists of 44 students, with composition of 23 female students and 21 male students. Implementation of this research is conducted in odd semester academic year 2o12-2013. The result showed that percentage completeness value of learning at first cycles 72,27 % and the second cycles the percentage completeness value of learning an increase with persentage 88,7 %, as well as the observation of the behaviour of the students showed increase in the involvment, cooperation and motivation with percentage at first cycles is 61,9%, and the second cycles with percentage 82,5% The study conclude that the implementation Eksperimen Method can increase learning outcomesof Natural Science subjects in class V A Kotabatu 01 Elementary School District of Ciomas Bogor regency. In additon, the application of this learning method can increase the involvment, cooperation and motivation students in the learning process. Keywords : Experimen method, Science penguasaan materi di atas KKM. Pencapaian tersebut sangat memprihatinkan sehingga menuntut upaya guru untuk memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas sehingga nilai prestasi siswa untuk mata pelajaran IPA dapat lebih meningkat. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 01 Kabupaten Bogor khususnya kelas V, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal ini disebabkan karena, siswa tidak cermat mengerjakan soal sehingga hasilnya tidak baik, siswa kurang
PENDAHULUAN Dalam pengamatan yang dilakukkan di kelas, salah satu mata pelajaran yang masih dianggap kurang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPA adalah 70. Berdasarkan data yang diperoleh pada tes awal menunjukkan bahwa 70,45% peserta didik masih di bawah KKM mata pelajaran IPA. Jadi hanya 29,55% dari 44 orang peserta didik yang mencapai tingkat
2
aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan siswa terlalu banyak ngobrol ketika guru menjelaskan, adapun penyebab lainnya seperti materi yang diajarkan guru kurang menarik, kurangnya rasa percaya diri siswa, seperti takut dalam mencoba menjawab pertanyaan guru, atau rasa takut untuk bertanya kepada guru, kurangnya peranan guru dalam membimbing siswa serta kurangnya pendekatan guru dengan siswa sehingga hasil belajar mata pelajaran IPA belum optimal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti judul Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian: Apakah penerapan metode eksperimen pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kota Batu 01 Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor ? Hasil belajar adalah polapola perbuatan ,nilainilai,pengertian-pengertian,sikapsikap,apresiasi dan keterampilan. Menurut Sukmadinata, (2005:102) hasil belajar atau achievment merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapankecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Sementara itu Bloom dalam Hernawan (2010: 10.23) tujuan atau hasil belajar digolongkan menjadi tiga domain yaitu: Domain Kognitif, Yaitu Hasil belajar yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan otak dan penalaran pada siswa. Domain kognitif ini memiliki enam tingkatan meliputi:ingatan, pemahaman, penerapan , analisis. Domain Afektif yaitu hasil belajaryang berkaitan dengan sikap dan nilai yang dikuasai siswa setelah melakukkan kegiatan pembelajaran, meliputi: menerima,menanggapi menghargai mengatur diri menjadikan pola hidup. Domain Psikomotorik yaitu hasil belajar yang berkaitan pada kemampuan bertindak siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran. Domain psikomotorik terdiri atas 5 tingkatan sebagai berikut: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,bertindak secara mekanis, gerakan kompleks. Berdasarkan teori-teori diatas, dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, hasil belajar dapat dilihat dari kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan berfikir dan kemampuan motorik, sertahasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa ataupun faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri.
3
Untuk mencapai hasil belajar yang efektif diperlukan penerapan metode eksperimen. Metode eksperimen (percobaan) adalah suatu cara penyajian materi pelajaran dimana siswa secara aktif mengalami dan membuktikan diri tentang apa yang dipelajarinya (Winataputra 2001:219). Hal senada juga diungkapkan Roestiyah (2001:80) yang mengemukakan Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dalam kegiatan ini siswa dituntut mampu melaksanakan eksperimen sesuai dengan ketentuan dan prosedur serta mngikuti langkah-langkah yang sudah ada, kemudian hasil dari penelitian dengan menggunakan metode eksperimen ini disampaikan atau diinformasikan di depan kelas agar guru dapat mengevaluasi hasil kerja siswa tersebut. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disintesiskan Metode eksperimen adalah suatu cara mengembangkan keterlibatan fisik dan mental secara langsung sehingga siswa mendapat kesempatan untuk melatih keterampilannya, dan siswa juga dapat melakukkan sendiri kegiatan eksperimen, serta membuat kesimpulan sendiri tentang suatu objek yang diamati. Mata pelajaran yang diteliti dalam skripsi ini adalah ilmu
pengetahuan alam. Abruscato dalam bukunya yang berjudul ”Teaching Children Science” dikutip oleh Asya‟ari (2006:7) „IPA/sains sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematik guna mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta.‟ IPA merupakan ilmu yang selalu berkaitan dengan alam karena dengan belajar IPA maka semua hal yang mencakup alam semesta dan makhluk yang ada didalamnya dapat dipelajari melalui suatu proses pembelajaran. Adapun pengertian IPA seperti yang diungkapkan Poedjiaji (2009:187) IPA atau sains merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai objeknya. Oleh karena perkembangan ilmu pengetahuan alam erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, maka pendidikan ilmu pengetahuan alam berkaitan pula dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Kemudian H.W. Powler dalam kamusnya yang ditulis dalam Winataputra (2001:122) mendefinisikan IPA sebagai ilmu sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gejalagejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi. SedangkanNokes dalam bukunya “ Science in education” yang ditulis kembali oleh Abdullah dan Rahma (2008:18) menyataan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang
4
diperoleh dengan metode khusus. Kuraesin (2004: 63-67), Setiap tumbuhan, memerlukan makanan untuk menjaga kesuburan dan kelestariannya, makanan yang diperlukan oleh tumbuhan dapat diperoleh langsung dari tempat tumbuhan itu berada atau melalui proses penyusunan (sintesis) dengan bantuan cahaya matahari. Tumbuhan yang memilikki daun berwarna hijau atau berhijau daun umumnya dapat menyusun makanannya sendiri seperti jenis pohon mangga, jeruk dan duku. Berdasarkan teori-teori diatas dapat disintesiskan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan yang teoritis dan mempelajari tentang gejala-gejala alam serta selalu berkaitan dengan percobaan-percobaan yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu seperti eksperimen, penyimpulan, observasi dan pengumpulan data berdasarkan prinsip dan tujuan serta ruang lingkup yang terdapat dalam pembelajaran IPA. METODE PENELITIAN ` Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam pada materi proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan sebagai pengembangan pembelajaran ilmu pengetahuan alam Sekolah dasar Negeri Kotabatu 01 Kabupaten Bogor
semester I tahun pelajaran 20122013. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kotabatu 01Kabupaten Bogor pada semester I tahun pelajaran 20122013, yaitu pada tanggal september –oktober 2012. subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas V di SDN Kotabatu 01 Kabupaten Bogor, dengan jumlah siswa 44 orang. Dengan Komposisi siswa Laki-laki 23 orang dan siswa Perempuan 21orang. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu menggunakan model Kemmis dan Taggart sebagai berikut. Ref lek si Aw Peren al canaa n tindak Evalu an 1 asi/ Refle ksi 2
Pelak sana an tinda kan 1 Obs erva si 2
Hasil Penelitian
(pencapaian indikator penelitian)
Obs erva si 1 Pelaks anaan tindak an perbai kan 2
Gambar 1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Modifikasi Depdiknas (2010) dari Model Kemmis dan Taggart (1988) TEMUAN PENELITIAN Temuan penelitian dimulai pada prasiklus, siklus I kemudian dilanjutkan pada siklus II hingga
5
Evalu asi/ reflek si 1
Perenc anaan tindaka n perbaik an 2
mencapai belajar.
ketuntasan
hasil
N Keter Frek Perse o angan uensi ntase 1 Tuntas 39 88,65 % 2 Belum 5 11,35 Tuntas % Jumlah 44 100%
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar pada Tes awal No
Keterangan
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi
Persentase
13 31
29,55% 70,45%
44
100%
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II di atas diperoleh data sebanyak 44 siswa atau 88,65% yang mencapai KKM dan 4 siswa atau 11,35% yang belum mencapai KKM.
Berdaskan tabel di atas, dapat dilihat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan dalam pembelajaran IPA sebanyak 31 orang atau 70,45%, kemudian siswa yang belum tuntas sebanyak 13 orang atau 31%. Tabel 2 Rekapitulasi nilai hasil belajar pada Siklus I N o
Keterang an
Frekuen si
Persenta se
1
Tuntas
32
72,73%
2
Belum Tuntas Jumlah
12
27,27%
44
100%
PEMBAHASAN Hasil penelitian dibahas pada setiap siklus, untuk memperjelas maka dapat disajikan sesuai dengan tabel di bawah ini. Tabel 4 Rangkuman Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II Aspek yang diteliti
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus satu di atas diperoleh data sebanyak 44 siswa atau 72,73% yang mencapai KKM dan 12 siswa atau 27,27% . Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Hasil pada Siklus II
Penilai an pelaks anaan pembel ajaran Observ asi peruba han perilak u siswa Tes hasil belajar
6
Nilai Ratarata Sikl Siklu us I s II
Kate gori
Makn a
Keteranga n
72
88,5
A
Sang at Baik
Meningkat
61, 9
82,5
A
Sang at Baik
Meningkat
76, 13
87,5
A
Sang at Baik
Meningkat
guru terhadap aktivitas siswa ketika diskusi kelompok. b. Pembahasan Hasil Siklus II Pada siklus II mengalami peningkatan, antara lain; peningkatan pelaksanaan pembelajaran yaitu pada siklus I mendapat nilai 72 dengan kategori baik kemudian meningkat pada siklus II menjadi 88,5 dengan kategori sangat baik. Observasi prilaku siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 61,9 meningkat pada siklus II menjadi 88,2 dengan kategori sangat baik. Kemudian nilai tes hasil belajar pada siklus I yaitu mendapat nilai 76,13 meningkat menjadi 87,5 dengan kategori sangat baik pada siklus II. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 01 Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly dan Eny Rahma., 2008. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Pembahasan Hasil Siklus I Hasil dari pelaksanaan penelitian pada siklus I yaitu penilaian pelaksanaan pembelajaran mendapat nilai 72 dengan kategori baik, observasi prilaku siswa yang diteliti berdasarkan motivasi belajar, sikap belajar, kerjasama kelompok dan keaktifan siswa mencapai nilai rata-rata 61,9 dengan kategori baik, nilai tes hasil belajar dengan nilai ratarata 76,13. Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan refleksi diri. Dalam hal ini, peneliti dibantu dengan observer untuk berdiskusi merefleksikan hal-hal yang sudah lebih baik dan masih perlu diperbaiki untuk diberikan solusi terbaik pada siklus berikutnya. Bila siklus I masih ada 12 siswa atau sekitar 27,72% siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal (KKM), untuk meningkatkan kualitas hasil belajar harus dilakukan proses perbaikan pembelajaran Hasil dari refleksi diperoleh ditentukan hal-hal sebagai berikut, siswa cenderung mengobrol dalam kegiatan diskusi hanya siswa yang pandai yang mengerjakan LKS, Siswa mengalami kesulitan dalam menyimpulkan hasil kegiatan, guru kurang memotivasi siswa untuk melakukan tanya jawab, kurangnya pengawasan oleh
Asy‟ari, Muslichach. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional
7
Hernawan Herry Asep. 2006, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: UPI Press
Dasar Negeri Jayasari (sekarang SDN Rangga Mekar) Bogor tahun 1996-2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Bogor tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan 1 Bogor tahun 2005-2008, kemudian tahun 2008-2012 melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor.
Kuraesin, S dkk.2004. Belajar Sains untuk Kelas 5 jilid 5A. Bandung :P.T Sarana panca karya. Hal 63-67 Poedjiadi, Anna., 2009. Ilmu Dan Aplikasi pendidikan: Pendidikan Sains, Jakarta: Imperial Bhakti Utama Roestiyah, N.K., 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA Winataputra, Udin S,., 2001. Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta:Universitas Terbuka BIODATA PENULIS Acep Lukman, lahir di Bogor pada tanggal 12 April 1990, agama Islam anak kempat dari pasangan Bapak Sahdi Effendi A dan Ibu Maemunah. Tinggal di Kp. Jayasari RT 04/05 Kelurahan Rangga Mekar Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah
8