UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI
PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING DALAM PROSES TRANSAKSI ATM PADA PT. BANK MANDIRI (Persero), Tbk BRANCH BRAYAN, MEDAN
Oleh:
NAMA
: FENNY MONICA HASUGIAN
NIM
: 030503017
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI 2008
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Branch Brayan, Medan Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan denan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 17 Juni 2008 Yang membuat pernyataan,
(Fenny Monica Hasugian) Nim: 030503017
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan, keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun skripsi ini berjudul: “Penerapan Electronic Data Processing dalam Proses Transaksi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Branch Brayan, Medan”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Penulis juga ingin menyampaikan terimaksih yang sebesar-besarnya pada semua pihak, yaitu kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak dan Bapak Drs. Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, sebagai dosen pembanding I, dan Bapak Drs. Wahidin Yasin, Ak, sebagai dosen pembanding II, yang telah banyak memberikan kritik dan saran bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak selaku dosen wali penulis selama masa perkuliahan. 6. Kedua orang tuaku yang kukasihi, ayah saya Drs. JR. Hasugian, M.Si (orang terpintar sedunia setelah aku), dan mamaku Dra. Th. Sinaga (orang terbaik setelah aku), yang telah bekerja dengan gigih dan keras demi pencapaian cita-cita anaknya, serta semua doa dan nasehatnya, yang belum dapat penulis balas, dan juga abang saya Fredo, SE, Ak (mas kiung), adik saya Fritz (Prof. Bul-kabul-ki) yang sudah banyak memberikan waktu dan tenaga kepada penulis, serta adikku Grace (orang tercantik setelah saya). 7. Keluarga besar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset di perusahaan tersebut, khususnya Ibu Nana, dan Bapak Anton, yang telah banyak membantu memberikan data kepada penulis selama riset. 8. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu semasa perkuliahan beserta para pegawai. 9. Yang terkasih, sahabat, sekaligus musuh bebuyutanku Pesta SE, yang sudah setia menemani penulis selama perkuliahan sampai selesai, serta wisata kuliner bersama sekaligus antar jemput yang tidak dapat penulis lupakan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
10. Sahabat-sahabatku terbaikku: Yulisbet M.Sc (pengajar sejatiku), Ome SE (tukang bubut terbaikku), mbak Yosinaga SH (supir angkot terhandal), Janeria SE, Dian Sumiaty SE, mak Dora SE, miss Grace SE, Merda SE, Sri Escud SE, Lisbeth SE, Muti SE, Titine SE, mbak Erika, mak tua Riris, Ester SE, Lala SE, Dewi SE, Lona, yang selalu ada saat penulis sedih dan senang, serta untuk semua yang telah kita lalui bersama. 11. Para pejantan tangguh Akuntansi sekaligus ojek terbaikku Iyoz, Edwin, Sammy, Yosua SE, Valen SE, yang sudah banyak memberi tumpangan selama masa perkuliahan khususnya saat sedang susah. Amister (guru tersabarku), iban Ario (manusia caplang terlangka), pak tua Muntal, Dani (maberlu), Mano SE (gossip man), Andi, Vian, Amsal, tetap semangat!! 12. Bro Franz dan Erwin yang sudah setia menemani dan mengantar penulis melanglang buana, adikku Nova dan Nita teman belanja terbaikku. Josh, Sif, dan Caryn para kurcaci terlucu. 13. Teman-teman seperjuangan di jurusan Akuntansi stambuk 2003, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Bang Jo SE dan Bang Hendra SE stambuk 2001, stambuk 2004 khususnya Narwinder, Pevi, serta temanteman lain yang tidak mungkin penulis lupakan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan praktis maupun teoritis kepada semua pihak. Medan, 24 Mei 2008-05 Penulis,
(Fenny Monica Hasugian) Nim: 030503017
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan electronic data processing dalam proses transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan telah berjalan dengan baik. Penelitian ini membahas mengenai proses transaksi ATM yang terjadi pada suatu bank dan sistem pengamanan terhadap ATM, maupun sistem komputerisasinya. Dalam hal ini, ATM merupakan sistem pelayanan elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis yang mampu memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Transaksi ATM pada umumnya berupa penarikan uang tunai, informasi saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan listrik, telepon, air, dll. Kemudahan bertransaksi yang dapat dinikmati lewat ATM ini bekerja secara on-line, hal ini mengakibatkan ATM menjadi salah satu unsur penting dalam pelayanan nasabah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh kesimpulan memadai tentang peranan EDP pada transaksi ATM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan EDP sangat berpengaruh penting dalam proses transaksi ATM yang berlangsung di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan. Sistem komputerisasi yang ada pada perusahaan yaitu BDS-IBS yang memiliki 3 aplikasi dalam pengoperasian perusahaan yaitu: BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS. Pengoperasian ATM dan sistem aplikasi BDS-IBS menggunakan jaringan komunikasi VSAT dan sarana modem sebagai alat dalam mengirimkan data ke kantor cabang. Data hasil transaksi ATM akan secara langsung terhubung secara on-line terhadap aplikasi sistem BDS-IBS perusahaan. Penyelenggara operasional perusahaan diawasi oleh kontrol intern cabang dan penyelia masing-masing unit dengan melakukan pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci: Peranan EDP pada proses transaksi ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ABSTRACT This research purpose was to know what is applying electronic data processing in process of transaction ATM at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan have walked better. This research study discuss about the process of transaction ATM that happened at one of particular security system and bank to ATM, and his computerization system. In this case, ATM is system service of the electronic execute the function teller automatically capable to give amenity to client in doing the banking transaction. Transaction ATM in general in the form of money withdrawal of cash, balance information, pemindahbukuan, payment of electrics invoice, telephone, water, etc. The easier transaction can be able to be enjoyed by ATM which work on-line, matterly this result ATM become one of the]important element in service of client. In this research, writer use the descriptive method. Data type the used is primary data and secondary collected with observation technique, interview, and documentation. The data collected is then analysed by using descriptive method to obtain get adequate conclusion concerning role EDP at transaction ATM. Research result indicate that role EDP very have an effect on important in course of transaction ATM that goes on in PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan. System Computerization on the company that is BDS-IBS owning 3 application in operation of company that is: BDS-IDS, BDS-ILS, and BDS-ITS. Operation ATM and application system BDS-IBS use the communications network VSAT and medium modem as a means of in delivering the data to office of branch. Data of is result of transaction ATM will directly incircuit on-line to system application BDS-IBS company. Organizer of company operational observed by control intern branch and supervisor each unit by doing operation of public and operation of application so that the company operational activity better. Keyword: Role EDP at transaction process ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN .........................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
ABSTRAK ..................................................................................................
v
ABSTRACT ................................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................
1
B. Perumusan Masalah........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian............................................................................
5
D. Manfaat Penelitian.........................................................................
5
E. Kerangka konseptual......................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Elemen-Elemen Electronic Data Processing 1. Pengertian Electronic Data Processing......................................
7
2. Elemen-elemen EDP Sistem………………………………….
9
B. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat ATM 1. Pengertian ATM........................................................................
16
2. Fungsi dan Manfaat ATM.........................................................
18
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
C. Proses Pengolahan Data pada ATM..............................................
20
D. Sistem Pengawasan Intern pada Perusahaan yang Menggunakan Sistem Komputerisasi ...................................................................
27
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Jadwal Penelitian.......................................................
39
B. Jenis Penelitian..............................................................................
39
C. Jenis dan Sumber Data................................................................. .
39
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………
40
E. Metode Analisis Data……………………………………………
41
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan......................................................
42
2. Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan...............................................................
46
3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan...........................
47
4. Proses Transaksi Komputerisasi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan.........................................
51
5. Sistem dan Prosedur Operasional pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... ....................................
72
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
6. Masalah-masalah dalam Transaksi ATM dan Penanganannya a. Masalah Teknis.................................................................... ..
75
b. Masalah Keuangan.................................................................
77
7. Sistem Pengamanan Komputerisasi pada ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan a. Pengamanan pada Aplikasi BDS-IBS....................................
82
b. Pengamanan pada ATM........................................................
83
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Peranan EDP dalam Proses Transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan...........................
84
2. Metode Pengawasan EDP...........................................................
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................
89
B. Saran...............................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... ..........................
93
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual ..................................................
Gambar 2.1
Sistem Batch Processing dengan media disk ............... 22
Gambar 2.2
Sistem On-line Processing............................................ 23
Gambar 4.1
Board of Commisioners PT.Bank Mandiri…………… 46
Gambar 4.2
Board of Directors PT. Bank Mandiri............................ 47
Gambar 4.3
Bagan arus hubungan BDS-IDS dengan ATM.............. 50
6
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Lampiran 1
Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri
Lampiran 2
Flow Transaksi ATm Nasabah Cabang Lain
Lampiran 3
Proses Transaksi Open Transfer
Lampiran 4
Flow Reversal ATM Time Out (Reversal 01)
Lampiran 5
Flow Reversal ATM Comand Reject (Reversal 02)
Lampiran 6
Destination Not Available (Reversal 03)
Lampiran 7
Suspect Transaction (Reversal 20)
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan tingkat kemajuan yang pesat di dunia terlebih khusus di negara Indonesia dewasa ini, mendorong perusahaan di dunia perbankan mengembangkan suatu sistem informasi yang mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi secara on-line. Perusahaan perbankan menciptakan sistem yang mampu memenuhi prinsip efektif dan efisien sehingga mempermudah para nasabah perbankan melakukan transaksi. Komputer sebagai suatu alat elektronik modern mampu mengolah data mentah secara otomatis sehingga menghasilkan serangkaian laporan yang kita inginkan, sesuai dengan sejumlah program yang terdapat dalam komputer tersebut. Dengan cara kerja yang cepat, tepat dan akurat membuat komputer menjadi alat utama dalam kegiatan perusahaan. Namun demikian, kesalahan dalam program akan berakibat fatal bagi output yang dihasilkan. Saat ini perusahaan-perusahaan menggunakan komputer sebagai alat dalam sistem informasi. Dimana electronic data processing berkaitan erat dengan komputer sebagai alat bantu pengolahan data, adalah merupakan bagian dari salah satu perkembangan teknologi yang sangat diandalkan dalam mendukung kegiatan perusahaan. Bank sebagai suatu perusahaan juga menggunakan komputer sebagai sarana sistem informasi, dan informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi pihak
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
manajemen dalam mengambil keputusan juga kepada pihak lain terutama nasabah. Seorang nasabah biasanya membutuhkan informasi saldo rekening yang terdapat pada bank tempat ia menabung atau menyimpan uang. Informasi tentang saldo rekening dapat diperoleh dengan cara nasabah membawa buku tabungan ke bank tempat ia menabung pada saat jam kerja. Cara ini tentu saja sangat menyita waktu nasabah, apalagi mengingat banyak nasabah yang menggunakan cara tersebut. Hal ini terjadi karena bank masih memakai cara manual yaitu dengan mengandalkan sistem teller pada tiap bagian saat melakukan transaksi. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, maka dewasa ini perusahaan perbankan menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data transaksi yang terjadi. Pada saat ini banyak bank yang menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebagai sarana yang mempermudah nasabah untuk memperoleh informasi saldo rekening dan juga dapat melakukan transaksi penarikan uang tunai maupun non tunai selama 24 jam sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. Transaksi tunai dan non tunai ini tidak hanya dilakukan di wilayah Indonesia saja tetapi juga di luar negeri yakni dengan cara on-line. ATM juga dilengkapi dengan sistem pengamanan yang diberikan bank kepada nasabah. Pengamanan ATM bagi nasabah berupa PIN (Personal Identification Number) yang dimiliki oleh masingmasing nasabahnya. Keberadaan ATM ini sangat membantu bagi kalangan perbankan dalam melayani nasabahnya sehingga pihak perbankan menjadikan ATM sebagai salah
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
satu unsur penting dalam pelayanannya kepada nasabah, dan juga sebagai alat untuk menarik masyarakat umum untuk menjadi nasabahnya. Dalam hal ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan salah satu bank yang memiliki tingkat pertumbuhan jumlah ATM yang lumayan pesat. Hingga saat ini, jumlah mesin ATM Bank Mandiri yang terdapat di seluruh Indonesia mencapai angka kurang lebih 2.800 unit ATM Mandiri, 23 Drive Thru dan lebih dari 10500 ATM yang terjaring dalam ATM Bersama yang dapat dimanfaatkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu setiap saat. Tidak hanya itu saja, ATM Bank Mandiri bebas biaya transaksi, dan layanan ATM Mandiri tersedia gratis kecuali untuk pembayaran listrik dan pencetakan mutasi. Selain ATM Mandiri, juga melayani transaksi dengan kartu Mandiri Visa, Kartu BSM, Kartu berlogo Link, serta Kartu berlogo VISA Plus/VISA Electron yaitu Multi akses. Transaksi penarikan tunai yang baik jika nasabah menginput data permintaan sejumlah uang sesuai dengan permintaan yang disertai bukti (slip) transaksi yang menunjukkan sisa saldo rekening nasabah. Akan tetapi ada transaksi yang terjadi dimana nasabah telah meng-input data permintaan sejumlah uang yang akan ditarik dan komputer secara otomatis telah mendebet (mengurangi) rekening nasabah akan tetapi uang tunai tidak diterima oleh nasabah. Hal ini menyebabkan kesalahan informasi saldo rekening nasabah. Hal ini bisa disebabkan kesalahan program atau kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi karena pelaksanaan transaksi pada ATM biasanya berjalan dalam 60 detik saja. Kesalahan ini dapat merugikan pihak-pihak nasabah dan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
kesalahan informasi bagi pihak bank. Dengan demikian untuk mencegah terjadinya kesalahan diperlukan sistem informasi dan program yang baik. Melihat pentingnya penggunaan ATM saat ini sehubungan dengan transaksi yang terjadi pada data tentang saldo rekening para nasabah, maka penulis membuat suatu tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Penerapan Electronic Data Processing dalam Proses Transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. branch Brayan Medan.”
B. Perumusan Masalah Didalam penerapan sistem informasi pada proses transaksi ATM ini perlu diperhatikan cara ataupun prosedur penggunaan program sehingga menghasilkan output yang benar dan akurat sesuai data yang ada. Sehingga pada penelitian ini penulis membatasi dengan membahas proses transaksi penarikan tunai ATM yang disediakan oleh Bank Mandiri. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan electronic data processing dalam proses transaksi ATM yang digunakan Bank Mandiri telah berjalan dengan baik?
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses transaksi ATM yang ada di Bank Mandiri 2. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan electronic data processing dalam membantu proses transaksi ATM Bank Mandiri.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan tentang ATM, bagaimana proses ATM bekerja. 2. Bagi pembaca, agar dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan bahan acuan serta perbandingan terhadap penelitian yang lebih lanjut.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
E. Kerangka Konseptual
PT. Bank Mandiri, ATM CENTRE MEDAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BDS – IBS ( Branch Delivery System Integrated Banking System )
PROSES TRANSAKSI
NASABAH
TRANSAKSI TUNAI
TRANSAKSI NON TUNAI
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Elemen-elemen Electronic Data Processing (EDP) 1. Pengertian Electronic Data Processing (EDP) Sistem pengolahan data elektronik ditandai dengan penggunaan perangkat komputer. Pemakaian komputer mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perusahaan, terutama operasional perusahaan yang saat ini wajib harus digunakan perusahaan. Hal ini ditandai dengan komputer yang mampu bekerja sesuai program yang ada dalam sistem komputer itu sendiri sehingga mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar dan keinginan perusahaan. Data merupakan sekumpulan catatan tentang fakta yang belum terorganisir namun
telah
disiapkan
prosedur
pencatatannya
untuk
kemungkinan
pengorganisasiannya. Data-data diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang diinginkan. Menurut Romney B. Marshal (2005) “Informasi adalah data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.” Jika dikaitkan dengan penerapan pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem EDP, maka menurut Romney B. Marshal (2005) “Electronic Data Processing adalah pemrosesan data dengan menggunakan sistem komputer, hanya dibutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan manusia ketika sedang diproses.”
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Sedangkan menurut Bodnar et al (2004:5) “Electronic Data Processing is the use of computer technology to perform an organizations transactions oriented data processing.” Pengolahan data secara elektronik adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam suatu organisasi. Menurut Nugroho Widjajanto (2001:29), “Teknik EDP ditemukan pada akhir abad ke-19”. Menurut Edi Purnomo (2004:5) pengolahan data dengan bantuan komputer atau disebut dengan komputerisasi adalah “sebuah model pengolahan data yang segenap prosedur pengolahan datanya telah disiapkan dalam program yang menggunakan bahasa komputer sebagai medianya yang dengan demikian memungkinkan komputer tersebut mengerjakan semua perintah yang diterimanya tanpa ada campur tangan dari manusia.”
Pengolahan data berbasis komputer merupakan aplikasi dari sistem informasi akuntansi dan bagian dari tugas sistem informasi akuntan yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi infomasi serta menyediakan informasi bagi pemakai baik dalam maupun luar perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (2005) “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kesatuan sistem dalam suatu perusahaan yang memproses data keuangan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi para pemakai.” Dalam perbankan sistem pengolahan data berbasis komputer digunakan untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal, baik transaksi perbankan tunai maupun non tunai antara pihak bank dan nasabah, mempostingnya ke dalam buku besar serta menyiapkan laporan keuangan. Sistem pengolahan data berbasis komputer
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak, database, prosedur, dan personal brainware.
2. Elemen-elemen EDP System Dalam rangka era globalisasi dan meningkatkan daya saing di bidang industri perbankan yang semakin ketat, Bank Mandiri memiliki sistem komputerisasi yang bernama MASTER (Mandiri Sistem Terpadu). MASTER merupakan system informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk memindahkan pencatatan baik untuk data yang lalu dan pada saat sekarang sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Pada perangkat keras MASTER mempunyai kelebihan dimana komputer mampu menyederhanakan jumlah transaksi yang kompleks dan masih mungkin untuk menambah jumlah terminal. Pada EDP Sistem terdapat beberapa elemen-elemen. Secara umum elemen-elemen yang terdapat dalam EDP adalah: 1. Hardware/perangkat keras 2. Software/perangkat lunak 3. Database 4. Procedures 5. Personal Brainware
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Ad.2.1. Hardware / perangkat keras Perangkat keras yang dimaksud adalah bentuk fisik seperangkat komponen-komponen peralatan yang membentuk sistem komputer, dimana mempunyai lima komponen pokok yaitu: 1. Unit Masukan (Input Device) 2. Unit Pemrosesan Sentral (Central Processing Unit) 3. Unit Keluaran (Output Device) 4. Perangkat Penyimpangan (Storage Unit) 5. Perangkat Tambahan (Peripheral) ad.2.1.1. Unit Masukan (Input Device) Nugroho Widjajanto (2001:60) menyatakan bahwa unit masukan yaitu media yang digunakan untuk menerima masukan data untuk diproses, dan alat input ini dibagi atas dua golongan yaitu: -
Alat input langsung (on-line input), yaitu alat input yang langsung dibaca komputer seperti: a. Keyboard yaitu alat berbentuk papan tombol. Input dimasukkan dengan melakukan pengetikan dengan jalan menekan tombol tersebut. Biasanya keyboard didampingi oleh alat tambahan untuk mengetahui dan melihat apa yang ditekan di keyboard, yaitu monitor. b. Teleprinter adalah alat kombinasi antara keyboard dengan alat cetak (printer) dimana hasil tampilan tersebut dapat dilihat di kertas. c. Financial Transaction Terminal merupakan suatu alat yang digunakan untuk transaksi yang berhubungan dengan ATM (Automatic Teller Machine) dimana terminal ini dapat melakukan transaksi 24 jam per harinya dengan memasukkan kartu berisi kode rekening nasabah diikuti dengan beberapa instruksi penekanan tombol sesuai dengan nomor PIN (Personal Identity Number). d. Point Of Sales (POS), yaitu terminal yang digunakan dalam chek-out counter pada toko-toko pusat perbelanjaan (pasar sawalayan) untuk mencatat barang-barang terjual dan pengendalian persediaan (inventory control). e. Visual Display Terminal, yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan data ke komputer dengan terdiri dari keyboard dan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
monitor. Visual display terminal disebut juga CRT (Cathoda Ray Tube) Terminal. f. Point Device, yaitu suatu alat masukan yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan grafik dan gambar alat-alat ini antara lain: mouse, touch screen, light pen, digitzer tablet. g. Scanner, yaitu alat input yang terdiri dari Magnetic Inc Character Recognition (OCR), OCR tag reader, bar code wand, dan Optical Mark Recognition (OMR) reader. Alat input tidak langsung (off-line input) Input unit tidak langsung diproses oleh CPU melainkan direkam kesuatu media agar dapat dibaca komputer seperti kartu plong (puched card), pita magnetik (magnetic tape), atau disk magnetik (magnetic disc).
ad. 2.1.2. Unit Pemrosesan Sentral (Central Processing Unit) Menurut Nugroho Widjajanto (2001:61), “Central Processing Unit (CPU) adalah komponen inti dari suatu sistem komputer guna menginterpretasikan dan melakukan eksekusi instruksi program”. Pada CPU terdapat tiga komponen yaitu: Control Unit, Arithmatic Logic Unit (ALU), dan Primary Storage. Tugas Control Unit ini untuk menseleksi, menafsirkan, dan melaksanakan instruksi program dimana unit kontrol CPU bisa mengatur dan mengarahkan operasi seluruh instalasi. Pada ALU bertugas melakukan operasi aritmatika seperti perhitungan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas dasar penjumlahan. ALU juga bertugas melakukan operasi logika sesuai dengan instruksi program. Sedangkan Primary Storage berguna untuk menyimpan program-program instruksi yang tengah dilaksanakan dan juga menyimpan data pada saat data itu tengah diproses di CPU. ad.2.1.3. Unit Keluaran (Output Device) Unit keluaran (output device) menurut Nugroho Widjajanto (2001:61) adalah “media perekam dan penyaji data dalam bentuk yang terbaca oleh manusia
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
atau dalam bentuk yang terbaca oleh komputer”. Ada tiga golongan output berdasarkan fungsinya yaitu: a. Hard copy device yaitu berupa alat yang digunakan untuk mencetak tulisan baik berupa simbol-simbol, angka, dan gambar yang bersifat grafis di media keras (hard copy), misalnya kertas atau film. Alat ini misalnya printer dan potter. b. Soft copy device yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan hasil output berupa signal elektronik seperti video display, flat panel display, dan speaker. c. Drive device, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dan hanya dapat dibaca oleh mesin disc drive dan tape magnetic. Sedangkan bentuk yang terbaca oleh manusia antara lain adalah hasil cetak komputer, dengan menggunakan perangkat seperti dot matrix, ink jet, dan laser. ad.2.1.4. Unit Penyimpanan (Storage Device) Menurut Romney et al (2006:187), “Unit penyimpanan data adalah tempat menyimpan data baik secara permanen maupun temporer”. Media penyimpanan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: internal storage (primary storage), dan external storage (secondary storage). Internal Storage adalah media penyimpanan yang terletak di dalam dan berhubungan langsung dengan CPU, sedangkan external storage terpisah dan tidak berhubungan langsung dengan CPU. Media penyimpanan terbagi atas tiga golongan dari sisi teknologi mekanik seperti: kartu plong, teknologi magnetik misalnya: tape magnetik, hard disc, disket, dan teknologi optik, seperti CD ROM, optical disc, dan floptical disc.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ad.2.1.5. Perangkat Tambahan (Peripheral) Merupakan perangkat yang berguna untuk menambah kegunaan komputer. Perangkat ini biasanya ditambahkan ke dalam rangkaian komputer yang disebut expansion slot atau expansion bus. Contoh dari peripheral ini adalah: -
Network card yang berguna untuk menghubungkan antara komputer PC atau PS/2 ke komputer PC atau PS/2 yang lain sehingga membentuk jaringan komputer.
-
Sound card yaitu suatu alat tambahan yang dipergunakan untuk menambah kualitas suara.
-
Modem yaitu suatu alat untuk menghubungkan dari terminal komputer ke komunikasi dengan terminal lain melalui saluran telepon.
-
Concentrator yaitu suatu alat untuk menghubungkan beberapa sinyal data dari channel transmiter berkapasitas rendah ke transmiter berkapasitas tinggi.
Ad.2.2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak adalah komponen dalam electronic data processing system merupakan program-program yang berfungsi dengan memberikan instruksi-instruksi tertentu sehingga mengidentifikasi program, menyiapkan aplikasi program agar seluruh peralatan komputer terkontrol dan menghasilkan hubungan yang lebih efisien antara manusia dengan mesin komputer. Perangkat lunak dikategorikan atas tiga bagian, yaitu: system software, perangkat lunak bahasa (language software) dan perangkat lunak aplikasi (application software).
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1. System software, yaitu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan peralatan. Ada beberapa jenis software yaitu: -
Sistem operasi (operating system), adalah program komputer yang digunakan untuk mengorganisasikan
penggunaan
komputer.
Program sistem operasi ini antara lain: PC DOS, MS DOS, dan XENIC dibuat oleh Microsoft, APPLE DOS, dan TRS DOS dibuat oleh Apple, dan Radio Shack Respectively, UNIX dikembangkan oleh perusahaan AT&T yang banyak dipergunakan dalam mainframe, supermini, dan supermicro. -
Software Development Kit (SDK), yaitu software yang dibuat oleh pembuat hardware guna membantu para programmer dalam membuat software baru.
-
Utility program, yaitu perangkat lunak tambahan yang digunakan untuk membantu para pemakai komputer misalnya memperbaiki, mengubah, dan memanajemen sistem baru lainnya.
2. Perangkat lunak aplikasi (application software) Perangkat ini adalah program komputer yang sengaja dibuat untuk pemakai komputer. 3. Perangkat lunak bahasa (language software) Perangkat lunak bahasa komputer merupakan program khusus yang sudah dapat dibuat oleh perusahaan perangkat lunak yang dipergunakan untuk mengembangkan program aplikasi.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Ad.2.3. Database Database menurut Nugroho Widjajanto (2001:64) diartikan sebagai “kumpulan file yang terstruktur dan terintegrasi sedemikian rupa sehingga proses data dan pencaharian data pada file dapat dilakukan dengan mudah”. Pada dasarnya penerapan database merupakan suatu hal yang terpenting dari electronic data processing system dimana database bertujuan mengorganisasikan data dalam memproses pengelolaan data sehingga memudahkan para pemakai informasi. Pelaksanaan penggunaan database memerlukan suatu file data program, hal ini yang sering disebut sebagai Database Management System (DBMS).
Ad.2.4. Procedures Prosedur dibutuhkan agar terjadi keefektifan dalam penggunaan sistem komputer dimana para pemakai dapat melakukan aktivitasnya dengan menggunakan komputer secara efektif dan efisien.
Ad.2.5. Personal (brainware) Pemakai komputer (brainware) adalah aspek manusia yang menangani komputer. Pemakai komputer inilah yang seharusnya bekerja dalam setiap penggunaan komputer. Sebab data yang dihasilkan oleh komputer selalu berawal pada data yang diinput oleh pemakai.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
B. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor yang penting dalam menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umumnya akan memilih salah satu bank yang memiliki tingkat pelayanan yang baik dan memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi pelayanan teller dan customer service saja tetapi harus dilihat dari segi penganekaragaman produk bank dalam peningkatan pelayanan ATM. ATM menurut Ellen Florian (2004) adalah ”alat telekomunikasi berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa membutuhkan seorang teller bank.” ATM dalam bahasa asing Automated Teller Machine dan dalam bahasa Indonesia Anjungan Tunai Mandiri. ATM dikembangkan oleh Luther George Simjian tahun 1939. Pada tahun tersebut Luther mendirikan ATM di City Bank yang terletak di New York. Namun pemasangan mesin ATM di bank tersebut tidak belangsung lama hanya berkisar sekitar 6 bulan saja dikarenakan banyak nasabah masih belum mengenal fungsi ATM. Perkembangan ATM terhenti selama kurang lebih 25 tahun. Pada tanggal 22 Juni 1967 De La Rue kembali mengembangkan ATM pertama dan mendirikan ATM untuk pertama kalinya di London pada Bank Barclays. Saat itu ATM telah mengenal adanya PIN yang melengkapi kartu plastik ATM. Munculnya ide PIN pada kartu ATM dikembangkan oleh insinyur Inggris bernama James Good Fellow tahun 1965.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Sejak saat itu perkembangan ATM terus berkembang seiring teknologi yang semakin maju. ATM mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1960-an. Sementara itu defenisi ATM menurut Kasmir (2007:327) ”ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari libur.” ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan (bank) yang disebut dengan Kartu ATM. Kartu ATM yang dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah penarikan atau transasksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM ditetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM. Pada umumnya nasabah yang menggunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya adminstrasi pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM. Biasanya besar biaya pengelolaan dan biaya bulanan kartu ATM diterapkan oleh masingmasing bank. Dilihat dari pengertian ATM di atas ada 5 kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM, yaitu: 1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan 2. Keleluasaan waktu pelayanan 3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan 4. Keamanan pelayanan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
5. Keanekaragaman jenis pelayanan Di Indonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa (sepuluh tahun) yang lalu, adapun latar pembentukan ATM ini dilakukan oleh sektor perbankan yang bertujuan: 1. Untuk meningkatkan pelayanan 2. Untuk menunjang bisnis riteil 3. Untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank 4. Kebutuhan masyarakat dan keterbatasan waktu 5. Sebagai sarana promosi
2. Fungsi dan Manfaat ATM Pada awalnya, penggunaan teknologi ATM dilakukan untuk membantu nasabah di dalam melakukan penarikan uang tunai dimana cabang bank tersebut tidak ada. Artinya, ada tidak ada fasilitas ATM, nasabah tetap membuka rekening pada suatu bank. Tetapi kemujuan teknologi informasi perbankan, khususnya pada ATM telah mampu membalikkan postulat seperti itu, yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama sekali akan selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening. Kondisi seperti ini dapat digaris bawahi bahwa nasabah lebih perduli dengan ketersediaan ATM, dibandingkan perduli untuk buka rekening pada bank tersebut. Karena nasabah pasti akan mencari bank lain yang telah memiliki fasilitas ATM.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Secara umum fungsi ATM adalah agar dapat melakukan penarikan uang tunai, namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti: •
Informasi Saldo
•
Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit, listrik, air, handphone, dan uang kuliah
•
Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa
•
Pemindah bukuan (open transfer)
•
Pengubahan PIN Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM
tersebut adalah: 1. Melakukan pelayanan sendiri 2. Dapat melakukan transaksi perbankan tunai maupun non tunai tanpa harus mendatangi kantor cabang yang dituju 3. Dapat melakukan transaksi perbankan tanpa dibatasi waktu dan tempat, karena layanan ATM on-line selama 24 jam 4. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak Sedangkan manfaat bagi pihak bank sendiri adalah: 1. Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk menabung dan meningkatkan pendapatan 2. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan 3. Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang 4. Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
5. Sebagai media promosi 6. Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada
C. Proses Pengolahan Data pada ATM Dalam pemrosesan data atau pengolahan data berbasis komputer, bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan perusahaan merupakan
suatu
faktor
penting
yang
saling
mempengaruhi
sehingga
menghasilkan informasi cepat. Misalnya apabila data tentang kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau pembaharuan transaksi yang mempengaruhi data kegiatan bisnis. Nugroho Widjajanto (2001:65) menyatakan bahwa teknik pengolahan data berbasis komputer ada dua, yaitu: 1. Proses Batch merupakan metode pemrosesan data dengan proses updating (pemutahiran) dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu. 2. Proses On-line atau dikenal juga dengan immediate processing merupakan metode pemrosesan data dengan updating secara langsung segera setelah transaksi terjadi.
Ad.1. Proses Batch (Batch Processing) Proses Batch merupakan metode lama yang masih terus digunakan untuk beberapa aplikasi dengan menyimpan data dahulu sampai dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat data ditentukan secara periodik.Pendekatan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ini pada umunya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar. Sistem batch processing juga disebut delay system atau sistem tunda. Karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut. Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik. Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data. Oleh karena itu, banyak perusahaan beralih ke proses on-line untuk sebagian besar aplikasinya dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Dokumen Belum Disortir
Terminal
Sortir Editing Transaksi
File Transaksi
Koreksi Manual
Laporan Editing
Program Updating
Master File
Laporan
Gambar 1: Sistem Batch Processing dengan media disk (direct access) menurut Nugroho Widjajanto (2001:66)
Ad.2. Proses On-line (On-line Processing) Sistem on-line processing atau immediate processing adalah sistem dimana setiap transaksi segera diproses dan dibukukan setelah terjadi pada masing-masing file yang berpengaruh oleh transaksi tersebut. Penginputan data secara on-line lebih akurat daripada menggunakan proses batch, karena sistem dapat menolak penginputan data yang tidak lengkap atau salah dan karena data dimasukkan saat terjadi transaksi maka kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses on-line dapat memastikan bahwa informasi yang disimpan selalu informasi
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
terbaru sehingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan. Teknik pengolahan data berbasis komputer yang saat ini digunakan oleh industri perbankan adalah proses on-line. Proses on-line membantu sistem perbankan dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan.
Dokumen Transaksi
Terminal
Diinputkan Seketika (Real Time)
Program Updating
Master File Updating Seketika (Real Time)
Gambar 2: Sistem On-Line Processing menurut Nugroho Widjajanto (2001:67)
Sebagai contoh yang paling mudah adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para nasabah yang ingin menyetor uang atau menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia. Komputer kemudian mengecek kebenaran nama, nomor rekening, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Selanjutnya dengan dimasukkan data penarikan tabungan, komputer dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung yang bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan nasabah ke dalam buku tabungan sehingga buku tabungan menampilkan posisi mutakhir. Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch-processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam on-line ini khusunya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan. Setiap kegiatan tersebut berada di bawah kendali program komputer. Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer. Pemasukan data ke dalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan. Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem on-line processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung dari komputer. Untuk memasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor. Sistem pakar (expert system) menurut Bodnar et al (2003:7) adalah ”sistem informasi berbasis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak sebagai seorang konsultan ahli bagi pemakainya.” Sistem pakar (expert system) merupakan program komputer yang mewakili pengetahuan dari pakar manusia. Sistem pakar bagian dari salah satu artificial inteligence yang banyak digunakan dalam dunia bisnis. Expert system mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus. Expert system juga mensyaratkan tentang pengembangan suatu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan yaitu pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan keputusan sedangkan mesin inferensi adalah proses yang ditempuh oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Expert System (sistem pakar) berusaha membuat keputusan seperti yang dibuat oleh seorang ahli.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Sistem pakar terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut: 1. User Interface 2. Knowledge Base 3. Interface Engine 4. Development Engine User interface merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem pakar dalam berinteraksi. Knowledge base berfungsi untuk menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Interface engine menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base. Maka dari itu pakar dalam ahli sistem menggunakan development engine dalam menciptakan sistem pakar. Sistem pakar banyak digunakan dalam kalangan bisnis khususnya perbankan. Lembaga keuangan (bank) menggunakan sistem pakar untuk mempermudah dalam kegiatan operasional perusahaan disamping itu untuk mempermudah manajer keuangan dalam pengambilan keputusan. Sistem pakar dalam bank dirancang secara otomatis dengan memberikan kemudahan kepada pemakai dalam menghadapi masalah selama proses kegiatan operasional berlangsung. Pemakai sistem pakar langsung berkomunikasi dengan sistem dan sistem pakar akan berusaha membantu dan mencoba menyelesaikan masalah. Keuntungan sistem pakar (expert system) bagi perusahaan maupun bagi manajer dalam pengambilan keputusan, antara lain: 1. Menyediakan alternatif pertimbangan yang lebih banyak 2. Menerapkan logika yang lebih tinggi
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
3. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan 4. Membuat keputusan yang lebih konsisten 5. Kinerja perusahaan yang lebih baik 6. Mempertahankan pengendalian atas pengetahuan perusahaan. Kerugian sistem pakar adalah sistem ini tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak konsisten. Hal ini dikarenakan hanya sedikit yang tetap sepanjang waktu karen berubah-ubahnya kinerja manusia. Sistem pakar juga tidak dapat menerapkan penilaian dan intuisi yang merupakan unsur penting dalam memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
D. Sistem Pengawasan Intern pada Perusahaan yang Menggunakan Sistem Komputerisasi Menurut AICPA semakin meningkatnya kesadaran mengenai arti pentingnya pengawasan intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur sebagai berikut: -
Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, telah meluas sedimikian rupa sehingga struktur organisasi perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, sehingga untuk mengawasi jalannya operasi-operasi secara efektif manajemen harus bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar dan banyak jumlahnya.
-
Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan (fraud) terletak di tangan manajemen. Mempertahankan adanya sistem internal
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
kontrol yang baik sangat penting dan tidak dapat diabaikan agar karyawan dapat melaksanakan tanggung jawab yang tepat. -
Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan hal yang penting. Pekerjaan memeriksa kembali yang harus dilakukan dalam sistem dapat mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga menyebabkan manajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap kebenaran data.
Tujuan pengendalian intern adalah: -
Menjaga harta kekayaan perusahaan
-
Memeriksa harta dan keandalan data akuntansi
-
Mendorong efisiensi
-
Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen Dalam lingkungan pengolahan data elektronik, pengendalian intern itu sendiri
terdiri atas: 1. Pengendalian Umum 2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi Ad.1. Pengendalian Umum Pengendalian umum membuat kerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas EDP dan untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai. Pengendalian umum meliputi:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
a. Pengendalian organisasi dan manajemen Didesain untuk menciptakan kerangka organisasi aktivitas EDP yang mencakup: 1. Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengendalian. 2. Pemisahan semestinya fungsi yang tidak sejalan seperti penyiapan transaksi masukan, pemprograman, dan operasi komputer. b. Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi. Didesain
untuk
memberikan
keyakinan
memadai
bahwa
sistem
dikembangkan dan dipelihara dalam suatu cara yang efisien dan melalui proses otorisasi semestinya. Pengendalian ini juga didesain untuk menciptakan pengendalian atas: 1. Pengujian, perubahan, implementasi, dan dokumentasi sistem baru atau sistem yang direvisi. 2. Perubahan terhadap sistem aplikasi. 3. Akses tehadap dokumentasi sistem. 4. Pemerolehan sistem aplikasi dan listing program dari pihak ketiga. c. Pengendalian terhadap program sistem Didesain untuk mengendalikan operasi sistem dan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: 1. Sistem digunakan hanya untuk tujuan yang telah diotorisasi. 2. Akses ke operasi komputer hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi. 3. Hanya program yang telah diotorisasi yang digunakan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
4. Kekeliruan pengolahan dapat dideteksi dan dikoreksi. d. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem. Didesain untuk memberi keyakinan memadai bahwa perangkat lunak sistem diperoleh atau dikembangkan dengan cara yang efisien dan melalui proses otorisasi yang semestinya, mencakup: 1. Otorisasi, pengesahan, pengujian, implementasi, dan dokumentasi perangkat lunak sistem baru dan modifikasi perangkat lunak sistem. 2. Pembatasan akses terhadap perangkat lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi. e. Pengendalian terhadap data entry dan program Didesain untuk memberi keyakinan bahwa: 1. Struktur ototrisasi telah ditetapkan atas transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem. 2. Akses ke data dan program dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi. Ad.2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi Tujuan pengendalian aplikasi atas EDP adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya, dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi meliputi: a.
Pengendalian atas masukan Didesain untuk memberi keyakinan memadai bahwa:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1. Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum diolah dengan komputer. 2. Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file komputer. 3. Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya. 4. Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi, dan jika perlu, dimasukkan kembali secara tepat waktu. b.
Pengendalian atas pengolahan data dan file data komputer. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: 1. Transaksi, termasuk transaksi yang dipicu melalui sistem, diolah semestinya oleh komputer. 2. Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya. 3. Kekeliruan pengolahan diidentifikasikan dan dikoreksi secara tepat waktu. c.
Pengendalian atas keluaran Didesain untuk memberi keyakinan memadai bahwa: 1. Hasil pengolahan data adalah cermat. 2. Akses terhadap keluaran dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi. 3. Keluaran disediakan secara tepat waktu bagi karyawan yang mendapat otorisasi semestinya.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
d.
Pengendalaian masukan, pengolahan, dan keluaran dalam sistem on-line -
Pengendalian
masukan
pada
sistem
on-line,
didesain
untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa: 1. Transaksi di-entry ke terminal yang semestinya. 2. Data di-entry dengan cermat. 3. Data di-entry ke periode akuntansi semestinya. 4. Data yang di-entry telah dikalsifikasikan dengan benar dan pada nilai transaksi yang sah. 5. Data yang tidak sah tidak di-entry pada saat transmisi. 6. Data yang di-entry tidak hilang selama masa transmisi berlangsung. 7. Transaksi tidak di-entry lebih dari sekali. 8. Transaksi yang tidak diotorisasi tidak di-entry selama transmisi berlangsung. -
Pengendalian pengolahan pada sistem on-line, didesain untuk memberikan keyakinan bahwa: 1. Hasil perhitungan telah diprogram dengan benar. 2. Logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 3. File yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 4. Record yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 5. Operator telah memasukkan data ke komputer console yang semestinya. 6. Tabel yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
7. Selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi yang semestinya. 8. Data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses pengolahan. 9. Proses pengolahan tidak menggunakan program dengan versi yang salah. 10. Hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh program adalah sesuai dengan kebijakan manajemen entitas. 11. Data masukan yang diolah adalah data yang diotorisasi. -
Pengendalian
keluaran
pada
sistem
on-line,
didesain
untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa: 1. Keluaran yang diterima oleh entitas adalah tepat dan lengkap. 2. Keluaran yang diteima oleh entitas adalah terklarifikasi. 3. Keluaran distribusi ke personel yang diotorisasi. Pengendalian
diperlukan
dalam
membantu
sistem
pengamanan
komputerisasi. Menurut Romney et al (2006:279), ada beberapa pengendalian dalam membantu sistem pengamanan komputerisasi yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Pemisahan tugas dalam fungsi sistem Pengendalian atas akses secara fisik Pengendalian atas akses secara logis Perlindungan atas PC dan jaringan server Pengendalian atas internet
Ad.1. Pemisahan Tugas dalam Fungsi Sistem Sistem komputerisasi yang terintegrasi akan mampu bagi siapa saja memiliki akses tak terbatas ke komputer, program komputer, dan data dapat memberi peluang bagi siapa saja melakukan kejahatan dan menyembunyikan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
penipuan komputer. Dengan adanya ancaman dan peluang tersebut, perusahaan dapat melakukan pengendalian yang sesuai seperti adanya pemisahan tugas yang efektif dalam fungsi sistem informasi. Romney et al (2006:280) mengutarakan bahwa pembagian otoritas dan tanggung jawab yang jelas yang dibagi berdasarkan fungsi-fungsi yakni: -
-
-
-
-
-
-
-
Administrasi sistem (System Administration) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai sistem informasi berjalan dengan lancar dan efisien Manajemen jaringan (Network Management) memastikan bahwa peralatan yang diaplikasikan telah terhubung ke jaringan internal dan eksternal perusahaan Manajemen pengamanan (Security Management) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh aspek sistem telah aman dan terlindungi Manajemen perubahan (Change Management) mengelola seluruh perubahan atas sistem informasi dan memastikan bahwa sistem dibuat dengan mudah dan efisien serta mencegah kesalahan penipuan Pemakai (user), mengotorisasi data yang akan diproses dan menggunakan output sistem Analisis sistem (System Analysis) membantu pemakai dalam menetapkan kebutuhan informasi dan mendesain sistem informasi Pemrograman (Programming) programmer menggunakan desain yang disediakan oleh analisis sistem dan membuat sebuah sistem informasi dengan cara menulis program komputer Operasi Komputer (Computer Operation) operator komputer menjalankan software di komputer perusahaan, memastikan data telah dimasukkan dengan tepat, diproses dengan benar, serta output yang dibutuhkan dapat dihasilkan Perpustakaan sistem informasi dan pengendalian data bertanggung jawab dalam mempertahankan penyimpanan database dan memastikan bahwa data yang disetujui adalah benar
Hal yang penting dalam pemisahan tugas bahwa orang-orang yang melakukan fungsi-fungsi haruslah orang-orang yang berbeda. Selain itu seseorang yang menjalankan dua pekerjaan sekaligus akan memungkinkan terjadinya penipuan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
komputer dalam perusahaan. Oleh karena itu, pemisahan tugas yang memadai maka
perusahaan
harus
memastikan
bahwa
orang
yang
mendisain,
mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem informasi perusahaan memiliki kualitas yang baik dan orang yang terlatih.
Ad.2. Pengendalian Akses Secara Fisik Defenisi pengendalian atas akses secara fisik menurut Romney et al (2004:281) adalah ”kemampuan secara fisik dalam menggunakan perlengkapan komputer.” Adapun pengendalian yang dilakukan atas akses secara fisik yaitu dengan meletakkan komputer dalam ruang terkunci, adanya batasan akses ke personil yang memiliki otorisasi, membuat jalan masuk yang terkunci aman dan diawasi dengan baik, meminta ID pegawai dan lain-lain. Pengendalian atas fisik dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan komputer dan file, serta akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia.
Ad.3. Pengendalian Akses Secara Logis Pengendalian
akses
secara
logis
merupakan
kemampuan
untuk
mendapatkan akses data ke perusahaan. Para pemakai hanya dapat mengakses data yang diotorisasi. Pengendalian ini dilakukan untuk melindungi data dari pihak luar organisasi atau perusahaan. Untuk membatasi akses logis maka sistem harus membedakan antara pihak yang memiliki otorisasi dengan yang tidak memiliki otorisasi.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Beberapa pengamanan data yang dilakukan untuk membatasi akses logis, sebagaimana yang dikemukakan oleh Romney et al (2006:280) yakni: 1. Menetapkan hak akses pegawai dan pihak luar 2. Meninjau aktivitas yang dilakukan pemakai baik dalam membaca, menghapus, dan mengubah data 3. Mengenalkan kepada pemakai penggunaan password. Password merupakan serangkaian karakter yang hanya diketahui oleh pamakai dan sistem. Jika pemakai menggunakan password sesuai dengan data di komputer, maka sistem akan berasumsi bahwa pemakai tersebut adalah pemakai yang memiliki otorisasi 4. Penggunaan kartu identitas (ID Card) dan karakteristik personal pemakai dengan sidik jari, pemindai retina, wajah, tanda tangan, dan sistem sandi tekan. Karakteristik ini disebut dengan identifikasi biometris 5. Melakukan pemeriksaan kesesuaian dengan menggunakan matriks pengendalian akses. Matriks pengendalian akses berupa daftar nomor identifikasi dan password para pemakai yang memiliki otorisasi, daftar seluruh file data, data program, dan akses setiap pemakai. Sistem pengamanan komputer seperti kartu tanda pengenal yang dapat dibaca oleh komputer dapat ditingkatkan apabila pemakai menggunakan password dalam kartu tanda pengenal sebelum pemakai mendapatkan akses ke sistem. Para pemakai harus bertanggung jawab untuk mempertahankan kerahasiaan ID dan password yang dimiliki serta bertanggung jawab atas tindakan apapun yang dilaksanakan oleh orang lain yang masuk dengan menggunakan kedua identifikasi tersebut. Kelemahan dari password adalah password dapat ditebak, hilang, disalin, sehingga menimbulkan potensi adanya orang yang tidak memiliki otorisasi mendapatkan akses ke sistem.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Ad.4. Perlindungan Atas PC dan Jaringan Server Perlindungan atas PC dan jaringan server dilakukan untuk mencegah terjadi kerusakan file komputer dan perlengkapannya, akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia dan pemakai yang tidak dikenali oleh sistem pengamanan. Adapun pengendalian yang harus dilakukan untuk menghindari resiko tersebut menurut Romney et al (2006:288) diantaranya: • • • •
•
Melakukakan inventori atas PC dan pemakainya Membatasi data yang disimpan atau yang didownload dan melarang pemakai mengkopi software untuk kepentingan pribadi. Apabila pemisahan tugas secara fisik tidak mungkin untuk dilakukan maka gunakan pengendalian password berlapis yang membatasi akses pegawai kedata yang tidak sesuai Menggunakan program pengamanan untuk mendeteksi kelemahan dalam jaringan. Program pengamanan akan memberikan informasi berharga tentang seberapa aman aktivitas jaringan serta dimana saja perbaikan harus dilakukan. Mengaudit dan mencatat hal-hal yang dilakukan pemakai dan waktu pemakai agar pelanggaran keamanan dapat dilacak. Sebagian besar perusahaan melakukan PC secara elektronik dengan
menggunakan hubungan jaringan lokal dan WAN. Salah satu keuntungan jaringan PC
adalah
peningkatan
prosedur
pengamanan
dan
pengendalian
serta
penerapannya melalui pengendali jaringan secara terpusat. Sistem pengamanan berupa password akan sangat dibutuhkan, penggunaan PC akan diawasi secara terpusat, prosedur perlindungan dari virus dapat diterapkan dan prosedur pembuatan cadangan dapat dilaksanakan secara otomatis.
Ad.5. Pengendali Atas Internet Ada beberapa pengendalian yang dilakukan untuk mengamankan kegiatan internet dan mencegah kerusakan data perlengkapan serta menghindari akses yang
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
tidak memiliki otorisasi atas data rahasia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Romney et al (2006:290) yaitu: • • • • • •
Password Teknologi enkripsi Prosedur verifikasi routing Penggunaan firewall Penggunaan amplop elektronik Membatasi akses pegawai ke internet dan lain-lain Firewall digunakan untuk mencegah akses yang tidak memiliki otorisasi
baik dari perusahaan sendiri maupun dari pihak luar perusahaan. Firewall menurut James A. Hall (2007:212) adalah “sistem yang digunakan untuk melindungi intranet perusahaan, dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengguna jaringan, memverivikasi tingkat otorisasi akses, mengarahkan pengguna ke program, data, untuk melindungi LAN (Local Area Network) dari akses internal yang tidak sah”. Pengamanan internet dapat dilakukan dengan menggunakan metode tunnelling. Dalam tunnelling, jaringan dihubungkan melalui internet, firewall ke firewall dan data dibagi menajadi segmen-segmen kecil. Tunneling juga melindungi jaringan individual didalam organisasi atau perusahaan. Amplop elektronik merupakan sistem pengamanan komputer dengan melindungi pesan e-mail. Amplop dibuat dengan menggunakan teknik enkripsi kunci pribadi. Apabila kerahasiaan kunci terjaga maka integritas e-mail dapat terjaga.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Jadwal Penelitian Adapun objek yang akan diteliti adalah PT Bank Mandiri (Persero) TBk Branch Brayan Medan berlokasi di Jl. K.L. Yos Sudarso Blk. A No. 1 Medan. Jadwal Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2007 sampai dengan selesai.
B. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian deskriptif. Menurut Iqbal Hasan (2004:7) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian”.
C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: a.
Data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber asli yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis, seperti hasil wawancara.
b.
Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai objek penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi di
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
perusahaan, misalnya laporan keuangan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi bagian dalam struktur organisasi, dan data yang berhubungan dengan peranan EDP dalam transaksi ATM Bank Mandiri. Sumber Data Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang berkompeten, yaitu bagian yang berhubungan dalam penerapan EDP pada transaksi ATM Bank Mandiri.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan beberapa cara sebagai berikut: a. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini Proses Transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Medan. b. Teknik Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwenang dalam memberikan data yang dibutuhkan, seperti pihak bagian sentral operasional administrasi (SOA), bagian ATM, dan bagian EDP perusahaan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
c. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini.
E. Metode Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri di Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dab berdasarkan akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6858 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri berdiri sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1994, empat bank milik pemerintah, yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia, dan PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero), bergabunga menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejarah keempat bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu, dan turut membentuk riwayat dunia perbankan Indonesia. Proses panjang pendirian PT. Bank Bumi Daya (Persero) bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De National Handelsbank NV, menjadi
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi dan kemudian digabungkan bersama Bank Umum Negara ke dalam Bank Negara Indonesia unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. PT. Bank Dagang Negara (Persero) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Pertama kali dibentuk dengan nama Nederlansch Indische Escompto Maatschappij yang berdiri di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, yakni sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perubahan dagang Belanda yaitu N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dengan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia unit II yang dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia unit II Divisi Ekspor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
perkebunan, industri, dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan Bank Industri Negara kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi, dan pariwisata. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Rencana restrukturisasi di atas, dirancang untuk penggabungan usaha keempat Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup: •
Restrukturisasi kredit yang diberikan
•
Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan
•
Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri
•
Rasionalisasi sumber daya manusia
Bank Mandiri saat ini merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit, dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp 254,3 triliun (USD 25,9 milyar) dengan pangsa pasar sebesar 18% dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri sebesar Rp 199,0 triliun (17,6%) dari total dana pihak ketiga secara nasional, dimana jumlah tabungan merupakan 16% dari total tabungan secara nasional, dengan pangsa pasar deposito berjangka sebesar 19,1% dari total deposito berjangka di
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Indonesia. Selama tahun 2005, pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,8%, sementara pertumbuhan kredit 13,3%. Bank Mandiri mempunyai strukutur permodalan yang kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio-CAR) 23,7% tahun 2005, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Dalam perkembangannya saat ini, Bank Mandiri memiliki kurang lebih 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang, dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah, serta bank assurance. Jumlah ATM Bank Mandiri ada kurang lebih 2.500 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, yang dapat dimanfaatkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu setiap saat. Bank Mandiri menyediakan solusi keungan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik negara, komersiil, usaha kecil, dan mikro serta nasabah konsumer. Visi Bank Mandiri adalah bank terpercaya pilihan anda. Sedangkan yang menjadi misi Bank Mandiri adalah: 1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional 3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka 5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
2. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha untuk memperlancar jalannya aktivitas perusahaan. Melalui struktur organisasi, dapat diketahui bagaimana pembagian kerja, departementalisasi, dan koordinasi di antara orang-orang yang terlibat dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
I. Board Of Commissioners
Komisaris Utama (Merangkup Komisaris Independen)
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
II. Board of Directors
Direktur Utama
Wakil Komisaris Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada ATM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan Sistem informasi yang ada pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bersifat on-line. Sistem informasi tersebut sangat membantu dan berperan penting dalam melaksanakan proses transaksi ATM. Dalam hal ini, sistem informasi akuntansi yang diterapkan Bank Mandiri berupa BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS. Ketiga aplikasi sistem komputerisasi tersebut akan menghasilkan suatu informasi yang sama yang diterima oleh nasabah meskipun sinasabah melakukan transasksi dengan ATM. Ada beberapa transaksi ATM yang langsung berhubungan dengan sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri antara lain:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1. Penyediaan dan Pengisian Uang pada ATM Dalam penyediaan dan pengisian uang ke mesin ATM maka pihak ATM melakukan pengambilan uang ke teller, dalam hal ini pada cabang sentra kas. Penyediaan dan pengisian uang bersifat manual. Berapa jumlah uang yang diabil dari kas teller maka sebesar itu pula jumlah uang ada pada mesin ATM. Pengambilan uang dari teller ke cabang sentra tentunya dicatat dalam aplikasi sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri. Dalam hal ini sistem aplikasi berperan penting adalah aplikasi BDS-IDS yang digunakan teller dalam melakukan kegiatan perbankan. Dalam sistem tersebut maka transaksi yang dilakukan pihak ATM dalam pengisian ATM akan dibukukan secara on-line dan langsung mengurangi kas perusahaan. Sistem tersebut akan menghasilkan informasi berupa jumlah uang yang dikeluarkan teller kepada pihak ATM. Pencatatan yang dilakukan sistem BDS-IDS teller adalah: Saat Pengambilan Uang: D : Kas ATM K : Kas Teller Saat Pengisian ke ATM D : Kas ATM Mesin X K : Kas ATM (Replenishment) Pengisian yang berlangsung pada ATM akan dicatat atau dibukukan oleh teller cabang sentra kas bank masing-masing dengan menggunakan fasilitas sistem yang disediakan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
2. Penarikan Tunai pada ATM Transaksi penarikan tunai merupakan transaksi yang sangat sering digunakan nasabah di ATM. Kemudahan penggunaan ATM menyebabkan semakin meningkatnya jumlah nasabah dalam melakukan transaksi di ATM. Seorang nasabah melakukan transaksi penarikan tunai di ATM maka transaksi tersebut langsung dihubungkan dengan nomor rekening pemilik ATM yang berarti bahwa rekening nasabah langsung berkurang secara otomatis. Kebenaran akan jumlah transaksi yang dilakukan maka nasabah akan dapat melakukan langsung pengecekan informasi saldonya. Dalam penarikan tunai melalui ATM, jumlah transaksi yang akan dikeluarkan akan sama hasilnya dengan jumlah yang ada pada rekening nasabah di cabang. Dalam hal ini sistem aplikasi yang di kantor cabang bersifat on-line sehingga secara langsung dapat berhubungan dengan transaksi yang dilakukan di ATM. Proses ini memerlukan server tandem dan jaringan komunikasi dalam menghubungkan jumlah transaksi ATM yang diinginkan dengan rekening yang ada pada kantor cabang tersebut.Proses yang on-line membantu sistem aplikasi BDS-IBS dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan oleh ATM. Oleh karena itu dari pihak teller pencatatan langsung mengurangi jumlah rekening nasabah, jurnalnya adalah: D : Rekening nasabah pemilik kartu ATM K : Kas ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Bagan Arus Hubungan BDS-IDS dengan ATM
Nasabah
PIN
Penarikan tunai Penyetoran tunai Data jumlah penarikan tunai / setoran tunai Data diproses
Rekening nasabah Dikantor cabang
Validasi Data Proses BDS - IDS Uang diterima Rekening nasabah berkurang
3. Pemindahbukuan (open transfer) pada ATM Dalam transaksi pemindahbukuan melalui ATM maka nasabah dapat memasukkan nomor rekening nasabah yang dituju ke ATM, selanjutnya memasukkan data jumlah uang yang akan dikirim dengan benar. Data tersebut akan dikirim ke kantor cabang melalui server tandem dan server cabang. Pada
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
kantor cabang data diproses dan dicek apakah nomor yang dituju benar atau tidak sesuai dengan yang diminta nasabah. Proses pengecekan dan pencocokan nomor rekening dan pemindahan uang dapat dilakukan pada aplikasi BDS-ITS. Setelah diproses oleh sistem tersebut, data hasil akan dikirimkan kembali ke ATM dan nasabah dapat memilih jika benar data yang dicantumkan maka nasabah dapat menekan tanda benar. Selanjutnya nasabah telah selesai melakukan pentransferan dan bagi kantor cabang data langsung dikirim kenomor yang dituju apabila nasabah telah menyetujui transaksi pemindahbukuan melalui ATM. Secara on-line sistem BDS-ITS akan mengirim sejumlah uang kenomor yang dituju oleh nasabah pengirim dan nasabah penerima langsung dapat menerima jumlah uang yang ditransfer pada rekeningnya.
4. Proses Transaksi Komputerisasi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero) Branch Brayan Medan a. Pengertian dan Aplikasi dari BDS-IBS Kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Pulau Brayan Medan dijalankan dengan menggunakan suatu sistem yang menerapkan teknologi canggih yang disebut Branch Delivery System – Integrated Banking System (BDS-IBS). BDS-IBS merupakan suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang diterapkan oleh Bank Mandiri yang digunakan untuk memproses data transaksi finansial maupun non finansial. Setiap transaksi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan dengan sistem BDS-
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
IBS akan menghasilkan saldo-saldo baru dan secara otomatis akan merubah setiap ada input maupun output pada data tersebut. BDS-IBS terbagi atas 3 aplikasi dalam menjalankan kegiatan operasional antara lain: 1. Branch Delivery System-Integrated Deposit System (BDS-IDS) BDS-IDS merupakan aplikasi sistem komputerisasi dari BDS-IBS yang menyediakan fungsi untuk penanganan aplikasi berupa: a. Produk-produk Passiva Dalam hal ini, BDS-IDS menangani aplikasi produk passiva seperti: aplikasi tabungan, aplikasi giro, dan deposito. b. Fungsi Teller System BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi yang dilakukan oleh teller untuk rekening nasabah dan non nasabah serta jasa-jasa dapat dilayani secara lengkap dalam arti yaitu dari menerima warkat, meneliti, membukukan, membayar, dan menerima setoran tunai, serta pemindahbukuan. c. Fungsi Customer Information File BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan atas pengelolaan data informasi lengkap setiap nasabah dan merupakan data konsolidasi dari beberapa rekening nasabah, dapat dicetak dalam satu laporan terpadu. Beberapa rekening setiap nasabah berarti bahwa nasabah mempunyai banyak rekening dari beberapa produk.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
d. Pengolahan Data Akuntansi Aplikasi dari BDS-IBS ini menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi mutasi dalam sistem yang terjadi pada level rekening yang normatif baik yang berifat nasabah maupun rekening impersonal account atau non nasabah, kemudian memposting pembukuan biaya maupun pendapatan biaya yang penerapannya secara aktual dengan mengacu kepada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Aplikasi BDS-IDS ini digunakan oleh bagian fungsi teller, bagian costumer service office, dan back office. 2. Branch Delivery System-Integrated Loan System (BDS-ILS) BDS-ILS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan pinjaman-pinjaman yang terjadi yang merupakan bagian dari produk kredit. 3. Branch Delivery System-Integrated Transfer System (BDS-ITS) BDS-ITS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan produk-produk jasa berupa kiriman uang, kliring, inkaso, jasa dalam negri, dan jasa luar negri. Ada dua fungsi penting dalam aplikasi BDS-ITS ini yaitu: a. Interbranch BDS-ITS menyediakan fasilitas antar cabang. Fasilitas ini membantu mengurangi pekerjaan dan menyelesaikan daftar pos terbuka karena
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
sistem ini secara otomatis menyelesaikan pembukuan rekening antar kantor (RAK). b. Multy Currency BDS-ITS menyediakan fasilitas untuk penanganan aplikasi transaksi keuangan berbagai mata uang, khususnya valuta asing yang dibukukan dalam mata uang asing. Walaupun demikian, pelaporan konsolidasi oleh sistem ditetapkan dalam rupiah. Perlu diketahui bahwa kegiatan operasional perbankan sangat erat kaitannya dengan kerahasiaan dan kepercayaan pengelolaan uang dan keuangan nasabah. Ketiga aplikasi dari BDS-IBS memiliki menu-menu yang berfungsi membantu proses kegiatan operasional perbankan. Menu-menu dari ketiga aplikasi sistem BDS-IBS adalah: a. Sistem Administrator b. Parameter c. Buka Rekening d. Pemeliharaan (Maintenance) e. Transaksi Internasional (ITS) f. Inquiry g. Transaksi h. Laporan i. Proses j. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Sistem Administrator Fungsi menu sistem adminstrator adalah untuk setup antara lain: 1. Pemeliharaan Sistem Fasilitas ini disediakan untuk pengendalian dan pengamanan penggunaan sistem, meliputi sub menu, group, user, teller, terminal, printer spoll menu, setup system, dan audit trail. Sub menu ini lebih banyak digunakan oleh pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang untuk men-setup terminal-termina bagi setiap user. 2. Otorisasi Transaksi Fasilitas ini disediakan bagi pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang (pejabat yang berwenang) untuk mengotorisasi melalui sistem komputer setiap pembukuan yang dilakukan oleh teller (data entry) yang transaksi tersebut dilakukan melewati batas wewenang yang dimiliki oleh seorang teller. Seperti penarikan uang tunai, pemindahbukuan debet melebihi Rp15 juta, transaksi reversal (pembetulan) pembukuan yang salah oleh teller pada hari yang sama, pembukuan transaksi back date dan pembukuan koreksi pinjaman. 3. Otorisasi Cetak Ulang Fasilitas ini digunakan oleh pejabat yang berwenang di cabang untuk melakukan pencetakan ulang suatu validasi transaksi, cetak ulang buku tabungan, cetak ulang bilyet giro, dan lain-lain.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
4. Perubahan Password Fasilitas ini disediakan untuk memperbaharui password user yang jatuh tempo atau karena pertimbangan keamanan. Setiap password akan jatuh tempo dalam tiga bulan. Parameter Menu parameter menyediakan 85 sub menu parameter yang applicable dalam pengoperasian sistem, yang penggunaannya fleksibel dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebutuhan akuntansi cabang seperti parameter formula bunga, parameter tarif biaya, dan mata uang. Menu parameter ini menyediakan juga fasilitas sistem untuk menyebarkan parameter tertentu seperti suku bunga, kurs, valuta asing, dan lain sebagainya. Termasuk kebutuhan cabang yang frekuensi perubahannya sangat banyak. Karena begitu sensitifnya menu parameter tersebut tidak semua user dapat meng-update menu parameter tersebut. Tetapi hanya diberi wewenang oleh pemimpin cabang, sebab jika kesalahan dalam perubahan parameter tertentu, maka akan berakibat kesalahan pula dalam perilaku produk dalam aplikasi sistem. Menu Pembukaan Rekening Menu pembukaan rekening berfungsi untuk melakukan penambahan rekening baru baik rekening nasabah seperti rekening giro dan tahapan, maupun pembukaan rekening non nasabah seperti Impersonal Account (IA). Menu Pemeliharaan (Maintenance) Menu maintenance disediakan untuk melakukan pemeliharaan data non keuangan nasabah dan non nasabah yang menyangkut sasaran pelaksanaan yaitu:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1. Costumer Information File (CIF) 2. Master Rekening 3. Cheque Inventory 4. Standing Instruction 5. Jasa dalam Negeri Ad.1. Costumer Information File Costumer Information File berfungsi untuk memudahkan pembukuan atau menambah, mengubah, dan menghapus master file nasabah per nasabah dalam satu grup atau satu orang. Contoh: satu orang nasabah membuka 5 jenis produk yang berbeda. Ad.2. Master Rekening Pemeliharaan master rekening berfungsi untuk melakukan perubahan data nasabah seperti alamat, nomor karu identitas, dan pemblokiran rekening. Ad.3. Cheque Inventory Fasilitas pemeliharaan cheque ini disediakan untuk: a. Memastikan data cek, giro, bilyet yang diberikan per rekening nasabah yang akan dilakukan adalah cheque inventory per rekening nasabah. b. Untuk menetapkan atau mengubah status cek, giro yang sudah ada pada nasabah per rekening nasabah seperti merubah menjadi aktif, blokir permanen, dan blokir sementara. c. Untuk inventory dengan memasukkan nomor nota debet/kredit yang dapat digunakan untuk transaksi pemindahbukuan debet yang berlaku bagi seluruh rekening nasabah.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Ad.4. Standing Instruction Pemeliharaan standing instruction berfungsi untuk menempatkan instruksi pemindahbukuan secara otomatis per tanggal tertentu dari satu rekening ke rekening lainnya. Contoh: pembayaran gaji karyawan setiap bulan. Ad.5. Jasa dalam Negeri Pemeliharaan jasa dalam negeri berfungsi sebagai sarana untuk transaksi kiriman uang via tellex (jika sistem dalam keadaan off-line), untuk transaksi inkaso dalam negeri, delegasi kredit, dan garansi bank. Menu Transaksi Internasional Menu ITS merupakan pengembangan sistem transaksi luar negeri yang disatukan dalam keadaan BDS-IBS. Transaksi luar negeri diatur dalam aplikasi BDS-ITS (Branch Delivery System-Integrated Transfer System). Transaksi luar negeri yang ditawarkan antara lain: jual beli valuta asing, ekspor dan impor, surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN), negosiasi dan lainnya. Sub-sub menu yang ada pada menu ITS adalah: -
Menu transaksi, yaitu untuk melakukan transaksi-transaksi luar negeri.
-
Menu pemeliharaan, yaitu untuk melakukan pembuatan Advis LC Ekspor dan Impor, register, dan untuk membatalkan SKBDN yang telah dikeluarkan.
-
Menu parameter, yaitu menu yang menyediakan data dan informasi non keuangan yang digunakan untuk beraneka ragam transaksi jasa, ekspor, impor, dan SKBDN.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Menu Proses, yaitu untuk pembuatan Advis kwitansi LC, OR, IR, jurnal otomatis IR, dan lainnya.
-
Menu Inquery, yaitu untuk melihat, mencetak produk-produk luar negeri, daftar-daftar negosiasi, dan daftar-daftar LC yang dikeluarkan.
-
Menu report, yaitu untuk mencetak laporan daftar jatuh tempo LC, SKBDN, rekap transaksi jasa dan lain-lain.
-
Menu reset master, yaitu untuk melakukan pembatalan LC, SKBDN yang telah dibuka sebelumnya.
Menu Inquery Menu ini merupakan fasilitas sistem untuk dapat melihat dan mencetak data keuangan dan non keuangan rekening per rekening yang sudah tersimpan dalam server. Data tersebut berupa rincian transaksi per transaksi yang terjadi pada satu rekening, baik pendebetan maupun kredit serta menunjukkan saldo akhir dari rekening tersebut. Seperti melihat daftar nasabah setiap jenis produk yang ada, melihat rekening koran dan mencetaknya, dan melihat mutasi harian satu rekening. Menu Transaksi Menu transaksi merupakan menu yang terutama dalam sistem BDS-IBS untuk melakukan transaksi data baik tunai, pemindahan dan transaksi-transaksi lainnya di luar transaksi luar negeri. Menu transaksi menyediakan delapan sub menu antara lain: Ordinary (Single Entry), jasa dalam negeri, transaksi forex, reversal (perbaikan kesalahan), register, interbranch, dan non-financial. Berikut ini dijelaskan masing-masing fungsi dari sub-sub menu tersebut:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Ordinary, yaitu digunakan untuk membukukan transaksi mata uang sejenis satu per satu (single entry) per rekening nominatif baik secara tunai, pemindahbukuan, kliring, dan transaksi berjangka.
-
Transaksi jasa dalam negeri, yaitu diformat untuk menangani pembayaran transaksi-transaksi kiriman uang, penyelesaian inkaso, dan delegasi kredit.
-
Transaksi forex disediakan untuk menangani transaksi antar mata uang yang berbeda seperti jual beli nota bank, fisik secara tunai, jual beli draft bank non fisik dan pemindahan antar valas.
-
Transaksi
reversal
digunakan
untuk
membetulkan
kekeliruan
pembukuan yang sudah dilakukan pada satu hari yang sama transaksi tersebut terjadi. Tetapi transaksi ini dilakukan setelah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. -
Transaksi register untuk mendata transaksi yang tidak tercatat dalam rekening nominatif yang semula sebagai catatan ekstra, menjadi suatu rekening. Sehingga data keuangan tersebut totalnya akan sama dengan saldo rekening non nasabah.
-
Transaksi interbranch (antar cabang), yaitu: merupakan fasilitas yang dapat melakukan transaksi secara on-line dengan cabang lain dimana transaksi yang dilakukan terbuku secara otomatis ke dalam rekening antar kantor cabang masing-masing.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Transaksi non-financial, yang berfungsi melakukan pencetakan jurnal teller dan total teller harian, pencetakan buku tabungan, pencetakan nama pada buku tabungan, dan lain-lain.
-
Kode transaksi adalah alat pembantu untuk lebih memudahkan dan lebih cepat untuk memanggil satu jenis produk, dan dapat dengan cepat berpindah dari menu yang satu ke menu lainnya hanya dengan memanggil kode transaksinya saja.
Menu Laporan Menu laporan disebut juga menu pencatatan yang berfungsi sebagai menu untuk menetapkan laporan-laporan dan informasi-informasi keuangan nasabah dan non nasabah baik laporan keuangan yang sudah baku (otomatis diperlukan setiap hari) maupun laporan-laporan yang bersifat insidentil. Sub-sub menu yang ada pada menu ini ada tujuh, yaitu: -
General Ledger, yaitu menu untuk mencetak laporan-laporan akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Laporan-laporan yang dicetak melalui sub menu ini adalah Balance Sheet, Income Statement Cabang, buku besar, jurnal transaksi gabungan teller, rekap transaksi teller, dan lain-lain.
-
Per Produk, yaitu untuk pencetakan status cek, giro nasabah dan deposito yang jatuh tempo, laporan rekening nasabah bersaldo debet dan surat-surat pengantar inkaso ke luar untuk cabang-cabang lain.
-
Per Rekening, untuk pencetakan status rekening nasabah masingmasing yang dibutuhkan oleh nasabah maupun perusahaan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Parameter, laporan-laporan yang dicetak melalui sub menu ini adalah parameter suku bunga, tarif harga buku cek dan giro, buku tabungan, daftar tarif pengelolaan rekening dan lain-lain.
-
Kiriman Uang, melalui sub menu ini dapa dicetak daftar kiriman uang masuk dan keluar per tanggal tertentu.
-
Antar cabang, laporan yang dicetak dari sub menu ini adalah daftar transaksi antar cabang yang terjadi selama periode tertentu, rekap per jenis transaksi antar cabang per periode tertentu.
-
MIS, yang dicetak sub menu ini adalah laporan pembukuan rekening baru per jenis produk selama bulan tertentu dan jenis produk yang dibuka selama satu tahun. Setiap produk yang dicetak diberi identitas dari laporan yang mempunyai arti tersendiri.
Menu Proses Menu ini disebut juga menu proses batch yang berfungsi untuk mengelola program secara otomatis seperti: -
Awal hari/bulan/tahun (SOD/M/Y) yaitu Start of Day, Month dan Year.
-
Akhir hari/bulan/tahun (EOD/M/Y) yaitu End of Day, Month, dan Year.
Proses awal hari (SOD) dilakukan untuk melakukan proses otomatis terhadap labuh dari 14 jenis transaksi seperti perubahan tanggal hari kerja, pemutakhiran saldo awal, pembebanan bunga deposito, update saldo, ijin tarik dari pinjaman dan sebagainya.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Proses akhir hari (EOD) berfungsi untuk melakukan proses otomatis terhadap transaksi akhir hari. EOD berfungsi sebagai balancing transaksi, proses back up data rekening nasabah, mencetak neraca dan laporan laba rugi, cetak saldo list giro, tabungan, deposito, pinjaman, dan cetak rekening koran. Menu Dana Pensiun Lembaga Keuangan Menu ini menyediakan fasilitas untuk memproses transaksi
yang
berhubungan dengan masalah peserta dana pensiun lembaga keuangan baik transaksi keuangan maupun informasi non keuangan.
b. Infrastruktur yang Digunakan ATM Bank Mandiri memiliki empat jenis ATM yang diperkenalkan kepada nasabah yaitu: 1. ATM Mandiri untuk Layanan Biasa ATM Mandiri adalah produk perbankan elektronik dari Bank Mandiri yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, dimana Kartu ATM Mandiri ini dapat sekaligus berfungsi sebagai Debit Mandiri. Adapun transaksi yang dapat dilakukan dengan kartu ATM Mandiri ini antara lain: -
Penarikan Tunai
-
Transfer Antar Rekening
-
Transfer Antar Bank ATM Bersama
-
Transfer RTGS dan SKN (ATM Non Tunai)
-
Isi Ulang Pulsa
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Pembayaran Tagihan
-
Pembayaran Pajak
-
Pembayaran TV Berlangganan
-
Pembayaran Tiket Pesawat dan Kereta Api
-
Pembayaran Biaya Pendidikan
-
Pendaftaran E-Banking
-
Layanan lainnya seperti informasi saldo tabungan, rekening valuta asing, pinjaman dan perubahan PIN.
2. ATM Non Tunai (ANT) ATM Non Tunai adalah produk perbankan elektronik dari Bank Mandiri yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan non tunai: seperti informasi saldo tabungan, transfer dana antar rekening, transfer dana antar Bank Bersama, transfer RTGS dan SKN. 3. ATM Setoran Tunai (Cash Deposit Machine) ATM setoran tunai adalah produk perbankan elektronik dari Bank Mandiri yang memberi kemudahan kepada nasabah dalam memasukkan setoran tunai kerekening nasabah. Dalam hal ini, ATM hanya berfungsi melakukan transaksi penyetoran uang tunai pecahan Rp100.000,00. 4. SSPP (Self Service Passbook Printer) ATM jenis ini digunakan untuk pencetakan buku tabungan yang dilakukan oleh nasabah sendiri. Dalam pengoperasian ATM, Bank Mandiri menggunakan infrastruktur seperti:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1. Kartu ATM Kartu ATM yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri berlogo Kartu Mandiri Visa, yang merupakan kartu istimewa serbaguna yang dapat berfungsi sebagai kartu ATM sekaligus Debit, dan berupa kartu plastik yang digunakan
untuk
kemudahan
dalam
melakukan
transaksi
yang
diperkenankan oleh perbankan. Kartu ATM Mandiri merupakan kartu yang pemakaiannya dibagi berdasarkan limit penarikan, seperti: -
Biasa, standar penarikannya Rp 5 juta per hari, dan dapat melakukan transfer sebesar Rp 20 juta per hari
-
Limit prioritas, yakni dgunakan untuk nasabah prioritas, dimana standar penarikannya Rp 10 juta per hari, dan dapat melakukan transfer Rp 50 juta per hari.
Kartu ATM Mandiri ini berfungsi untuk semua jenis ATM baik penarikan tunai, ATM Non Tunai,dan ATM setoran tunai. 2. Mesin ATM Mesin ATM Bank Mandiri terdiri atas empat jenis mesin berdasarkan ATM yang digunakan, yaitu mesin ATM untuk Layanan Biasa, mesin ATM Non Tunai, mesin ATM Setoran Tunai, mesin ATM pencetakan buku tabungan sendiri. Mesin ATM yang digunakan untuk proses transaksi dan pelaporan yang terdiri dari: -
Komputer, perangkat komputer dengan spesifikasi minimal PC IBM Compatible dengan standar memori minimum 16Mb dan memiliki kapasitas hard disc minimal 40Mb.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Monitor sebagai layar informasi produk layanan bank pada saat nasabah berinteraksi dengan ATM. Untuk ATM Non Tunai disediakan monitor sentuh sebagai alat pengoperasian ATM.
-
Card Reader berfungsi sebagai pembaca kartu yang masuk ke mesin ATM.
-
Kaset merupakan tempat penyimpanan uang di ATM yang terdiri dari dua kotak. Masing-masing kotak (kaset) berisi pecahan uang:
Pecahan Rp 50000 maksimal berisi Rp 100 juta Pecahan Rp 100000 maksimal berisi Rp 250 juta. -
Printer, menggunakan printer untuk mencetak tanda bukti (slip) transaksi nasabah.
-
Mempunyai port serial komunikasi
-
Currency Dispenser merupakan bagian perangkat ATM yang berfungsi untuk mengeluarkan uang kepada nasabah.
Saat ini Bank Mandiri menggunakan mesin dari berbagai merk yang dianggap baik dan menunjang peningkatan pelayanan Bank Mandiri kepada nasabah.Adapun merk yang digunakan adalah Wincor dari Jerman, Diebold, dan yang terbaru merk NCR. Ketiga jenis merk ini memiliki kualitas yang baik dalam pengoperasiannya. 3.
Saluran Komunikasi Saluran komunikasi yang digunakan adalah Lintas Artha Graha, dan juga menggunakan jaringan dari Telkom.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
c. Proses Transaksi Harian ATM 1. Keadaan Transaksi Berdasarkan pelayanan, Bank Mandiri membagi proses transaksi ATM ke dalam dua kondisi, yaitu: -
Transaksi On-line
Transaksi on-line adalah transaksi ATM yang terjadi dalam keadaan dimana server cabang yang melakukan transaksi dalam keadaan hidup (online) sehingga transaksi tersebut akan diotorisasi secara langsung oleh server cabang nasabah tersebut. -
Transaksi Off-line
Transaksi off-line adalah transaksi ATM yang dapat terjadi dalam keadaan dimana server cabang nasabah yang akan transaksi dalam keadaan mati atau rusak (off-line) sehingga transaksi tersebut akan diotorisasi oleh server tandem. Selanjutnya jika server cabang hidup kembali maka transaksi tersebut akan diteruskan dari server tandem ke server cabang melalui proses rekonsiliasi.
2. Pembukuan Pengambilan Uang dari Cabang Sentra Kas Dalam pengisian uang atau penyediaan uang ke mesin-mesin ATM maka ATM Center melakukan pengambilan uang dari Cabang Sentra Kas yang sebelumnya dilakukan penyortiran terlebih dahulu yang selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam mesin ATM. Kemudian petugas cash vault membuat voucher untuk dibukukan oleh teller Cabang Sentra Kas dengan jurnal sebagai berikut:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
D: Kas ATM K: Kas Teller
3. Pembukuan Pengisian Uang (Restocking) Pada saat mesin ATM melakukan pengisian uang (restocking) maka petugas pembukuan akan membuat voucher pembukuan pengisian yang akan dibukukan oleh teller Cabang Sentra Kas dengan jurnal sebagai berikut: D: Kas ATM Mesin X K: Kas ATM Replenishment Selanjutnya sisa uang yang ada pada mesin ATM yang telah di restocking dihitung maka sisa tersebut disetorkan ke Cabang Sentra Kas dengan jurnal sebagai berikut: D: Kas Teller K: Kas Mesin X
4. Pembukuan Transaksi Penarikan Tunai ATM Dalam pencatatan pembukuan atas transaksi penarikan tunai dapat dibagi dua yaitu: •
Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri Apabila nasabah cabang A melakukan transaksi di ATM Cabang A juga maka data dari ATM akan diteruskan ke server tandem yang selanjutnya
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
server tandem tersebut akan memverifikasi data ke server cabang A, dan apabila data sesuai maka server akan mengotorisasi transaksi dan dilanjutkan ke server tandem. Hasil dari server tandem akan diteruskan ke ATM untuk mengeluarkan uang tunai sesuai dengan permintaan nasabah. Pembukuan yang terjadi untuk transaksi ini adalah: D: Rekening Nasabah Pemilik Kartu ATM K: Kas ATM Cabang A (Lampiran 1) •
Transaksi ATM Nasabah Cabang Lain Jika nasabah Cabang Y melakukan transaksi ATM di Cabang X maka dari ATM dilanjutkan ke server tandem yang kemudian server tandem akan memverifikasi data ke server cabang Y. Dan apabila data sesuai dengan yang ada maka server kemudian mengotorisasi ke server tandem yang selanjutnya diteruskan ke ATM untuk mengeluarkan uang tunai sesuai dengan permintaan nasabah. Dalam hal ini terjadi pembukuan didua kantor cabang, maka pembukuan untuk Kantor Cabang Y: D: Rekening Nasabah Cabang Y K: Rekening Antar Kantor Cabang X Pembukuan untuk Kantor Cabang X: D: Rekening Antar Kantor Cabang Y K: Kas ATM Cabang X (Lampiran 2)
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
5. Pembukuan Transaksi Pemindahbukuan (Open Transfer) Ada beberapa langkah yang terjadi dalam transaksi pemindahbukuan via ATM yaitu: •
Nasabah
dapat
melakukan
transaksi
pemindahbukuan
dengan
memasukkan nomor rekening nasabah penerima (tujuan) ke ATM. Kemudian data yang dimasukkan tersebut akan dilanjutkan ke server tandem. •
Server tandem akan meneruskan data yang diterima ke server cabang penerima. Selanjutnya di cabang akan diperiksa apakah rekening yang dimasukkan benar atau tidak sesuai dengan data cabang penerima.
•
Cabang penerima kemudian memberikan jawaban ke server tandem apakah data yang diterima benar atau salah.
•
Selanjutnya server tandem akan mengirimkan data kembali ke layar ATM sesuai dengan data yang diterima dari cabang penerima (dalam hal ini server cabang dalam keadaaan on-line).
•
Apabila nasabah pengirim yakin dengan nama dan nomor rekening nasabah penerima yang tertera di layar ATM dan nasabah akan melanjutkan transaksi.
•
Dari server tandem transaksi akan diteruskan dalam dua arah sekaligus, yaitu ke cabang penerima dan cabang pengirim. Dalam keadaan ini terjadi dua pembukuan yang berbeda pada masing-masing cabang. Pada cabang penerima jurnalnya: D: Rekening Antar Kantor Cabang Pengirim
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
K: Rekening Nasabah Penerima Dalam hal ini saldo rekening nasabah penerima bertambah. Pembukuan di cabang pengirim: D: Rekening Nasabah Pengirim K: Rekening Antar Kantor Cabang Penerima Dalam hal ini saldo rekening nasabah pengirim akan berkurang. Proses pembukuan ini akan diteruskan ke server tandem untuk meng-update data yang di server. Selanjutnya dari server tandem akan diteruskan ke ATM untuk menunjukkan transaksi berhasil dan telah selesai. ( Lampiran 3 )
6. Pembukuan Transaksi Setoran Tunai dalam ATM Adapun pencatatan pembukuan transaksi setoran tunai terbagi atas: •
Transaksi ATM Setoran Tunai Nasabah ke Rekening Sendiri Dalam hal ini nasabah X melakukan transaksi setoran tunai ke rekening sendiri pada ATM Cabang X juga. Kemudian data ATM dapat diteruskan ke server tandem yang selanjutnya server tandem akan melakukan verifikasi data ke server cabang X. Apabila data yang diterima sesuai maka server tandem akan mengotorisasi transaksi dengan menambah saldo rekening nasabah sendiri sesuai dengan jumlah uang yang disetorkan nasabah. Pembukuan yang terjadi dalam transaksi ini: D: Kas ATM Cabang X K: Rekening Nasabah Pemilik Kartu ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
•
Transaksi ATM Setoran Tunai ke Rekening Bank Mandiri Lain Apabila nasabah cabang X melakukan transaksi ATM setoran tunai ke rekening nasabah Bank Mandiri lain maka proses transaksi sama dengan penyetoran ke rekening Bank Mandiri sendiri yaitu data ATM diteruskan untuk memverifikasi data ke server tandem yang selanjutnya server tandem akan mengotorisasi transaksi dengan menambah saldo rekening nasabah Bank Mandiri lain sejumlah uang yang disetorkan oleh nasabah. Pembukuan untuk transaksi ini: D: Kas ATM Cabang X K: Rekening Nasabah Bank Mandiri Lain
5. Sistem dan Prosedur Operasional pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang setiap saat harus selalu mengikuti perkembangan dunia perbankan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia yang dilengkapi penggunaan sistem yang bersifat on-line untuk setiap cabang satu dengan yang lainnya. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Juga menyebarkan jaringan pelayanan ATM ke seluruh wilayah Indonesia di tempat yang strategis di setiap kota. Adapun sistem dan prosedur operasional yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Persiapan Restocking/Replenishment
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Pertama kali dalam persiapan restocking adalah monitoring ATM. Monitoring ATM adalah merupakan aktivitas pemantauan secara berkala kondisi ATM yang dikelola ATM Regional Center melalui teminal B24, untuk mengetahui status dan saldo ATM, sebagai acuan untuk menindaklanjuti permasalahan yang terkait. Adapun pemantauan dilakukan sebagai berikut: •
Monitoring ATM dilakukan secara berkala pada hari kerja mulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB.
•
Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaannya tergantung dari kondisi ATM-ATM yang dikelola oleh masing-masing ATMRC.
•
Monitoring dilakukan oleh pemimpin ATMRC atau petugas yang ditunjuk.
•
Monitoring sendiri sudah terhubung dengan sistem on-line, dan hasil monitoring dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi.
b. Penyediaan Uang Permintaan uang ke cabang sentra kas harus dikendalikan dengan baik atas dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM. c. Pelaksanaan Restocking Restocking dilaksanakan oleh para petugas yang telah ditunjuk oleh Pemimpin ATMRC yang terdiri dari pejabat bank, teller, dan petugas keamanan dimana dalam implementasinya melakukan tugas sesuai dengan fungsinya. d. Hardware dan Komunikasi
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Apabila terjadi kerusakan hardware mesin ATM (berikut sarana pendukungnya) serta gangguan komunikasi maka pihak IT Pusat yang berkedudukan di Jakarta segera melaporkan kepada Bank Mandiri Cabang yang mengalami
kerusakan,
dan
adakalanya
perbaikan
itu
dilakukan
oleh
provider/vendor yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri itu sendiri yakni Lintas Artha. e. Kebersihan Mesin dan Ruangan ATM serta Sarana Pendukung Pemeliharaan kebersihan mesin dan ruangan ATM serta sarana pendukungnya dilakukan oleh pihak ketiga secara outsourcing atas persetujuan bagian operasional. Tugas dan kewajiban dalam kerjasama kebersihan antara lain: •
Melakukan pelaksanaan kebersihkzan setiap hari
•
Membersihkan bagian dalam dan luar ruangan ATM
•
Memeriksa lampu ruangan, AC, dan kamera sebagai pendukung sarana ATM
•
Segera melaporkan ke ATMRC jika terjadi gangguan kondisi operasional ATM
•
Setiap 3 bulan sekali bersama dengan petugas ATMRC melakukan pemeliharaan mesin ATM.
6. Masalah-masalah dalam Transaksi ATM dan Penanganannya Kecanggihan teknologi informasi perbankan saat ini sangat membantu nasabah serta memberikan manfaat dalam pelayanan yang menggunakan ATM. Dengan penggunaan program BDS-IBS diharapkan dapat meningkatkan
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
performance dan layanan ATM Bank Mandiri dalam rangka mengoptimalkan kepuasan nasabah, meningkatkan daya saing, pangsa pasar serta profitabilitas untuk menunjang perkembangan Bank Mandiri. Meskipun Bank Mandiri telah memaksimalkan pelayanan penyediaan jasa layanannya terhadap nasabah, namun masih juga terdapat beberapa kendala dalam bertransaksi via ATM sehingga menyebabkan adanya keluhan-keluhan dari nasabah. Keluhan nasabah dalam penggunaan ATM dapat dibagi dua yaitu masalah teknis, dan masalah keuangan. a. Masalah Teknis Ada beberapa masalah teknis ATM yang sering terjadi baik dari sisi ATM maupun telekomunikasi antara lain: 1. Komunikasi Komunikasi merupakan aspek penting dalam menjalankan kegiatan fungsi ATM. Apabila jaringan komunikasi terhambat, menyebabkan fungsi ATM berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal-hal yang timbul dari komunikasi yaitu: -
Resource Not Available
Pesan atau message akan muncul jika terjadi blocking data oleh modem atau mesin ATM itu sendiri pada waktu ATM di-start. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengecek hubungan antara ATM dengan DIU, apakah terjadi hand shaking atau tidak. Apabila tidak maka hal yang perlu dilakukan yaitu: •
Pastikan bahwa tidak terjadi perubahan pada konfigurasi modem.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
•
Mengecek koneksi kabel dan lakukan penguatan koneksinya.
•
Jika hal di atas telah dilakukan, maka lakukan reset modem dan ATMnya dengan interval waktu 3 menit.
•
Setelah layar ATM muncul message “Maaf...” perhatikan apakah telah terjadi hand shaking antara modem dengan ATM. Jika belum terjadi maka dapat mengulangi langkah tersebut dan apabila sudah lakukan start ulang ATM.
-
Destination Not Available
Hal ini disebabkan adanya base 24 yang down, tidak terdapat hubungan ke server cabang, respon dari host lambat dan server dari cabang down. Masalah yang timbul yang diakibatkan destination not available maka diatasi oleh bagian sistem informasi perusahaan dalam membantu penyelesaian masalah yang mungkin saja timbul adanya gangguan pada jaringan komunikasi yang digunakan perusahaan secara terpusat. 2. Hardware ATM Kemungkinan penyebab masalah dari hardware pada umunya berasal dari card reader ATM error, atau master key di ATM hilang, yang menyebabkan ATM menolak semua kartu nasabah.Masalah error pada card reader dapat diatasi dengan melakukan perbaikan card reader dan kemudian melakukan loading ATM, sedangkan untuk meng-install master key dilakukan pada mesin ATM oleh pegawai Bank Mandiri yang berwenang. 3. ATM tidak dapat mengeluarkan uang Beberapa penyebab masalah ini adalah:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Jurnal roll dan receipt printer error
-
Cash handler/transport money fatal error
-
Uang di kaset habis
Untuk mengatasi masalah-masalah ini hubungi petugas cabang atau petugas ATMRC setempat agar melakukan replenishment/restocking.
b. Masalah Keuangan Beberapa masalah keuangan pada transaksi via ATM yang sering terjadi adalah sebagai berikut: 1. Penarikan Tunai a.
Nasabah tidak terdebet namun telah menerima sejumlah uang dari ATM. Hal ini disebabkan karena Base 24 tidak menerima completion dari ATM dan Base 24 menerima completion yang tidak sama dengan transaksi yang telah terjadi. Untuk mengatasi masalah tersebut segera informasikan kepada pengelola ATM untuk melakukan tindakan: •
Restocking
•
Melakukan perhitungan jumlah uang apakah jumlah fisik sama dengan jumlah sisa menurut electronic journal.
•
Cetak rekening kas ATM di cabang
•
Telling jurnal roll
•
Jika terdapat selisih kurang antara sisa fisik dengan sisa menurut electronic journal dan sisa menurut telling maka cari reversal ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
•
Jika rekening nasabah belum terdebet maka lakukan pembukuan koreksi secara manual dengan pencatatan: Jurnal untuk nasabah cabang sendiri: D: Rekening nasabah K: Kas ATM Jurnal untuk nasabah cabang lain: Pembukuan pada cabang pemilik ATM D: Rekening antara kantor cabang pemilik nasabah K: Kas ATM Pembukuan pada cabang pemilik rekening nasabah D: Rekening Nasabah K: Rekening Antar Kantor cabang pemilik ATM
b.
Nasabah terdebet tetapi tidak menerima sebagian atau seluruh uang yang ingin ditarik oleh ATM. Hal ini disebabkan terjadi Possible Dumb, dalam transaksi ATM ini, uang tertelan kembali sebagian atau seluruhnya yang dikarenakan nasabah tidak segera mengambil uang yang keluar dari mesin ATM dalam 30 detik atau adanya kerusakan pada hardware/mesin ATM. Maka cara untuk mengatasinya dengan melakukan tindakantindakan antara lain: •
Restocking
•
Melakukan perhitungan kembali jumlah uang, apakah jumlah sisa fisik sama dengan jumlah sisa menurut electronic journal.
•
Cetak rekening kas ATM di cabang
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
•
Telling jurnal roll
•
Apabila terdapat selisih lebih antara sisa jumlah uang fisik dengan sisa menurut electronic journal maka selisih tersebut adalah uang nasabah yang komplain dan dapat langsung disetorkan ke rekening cabang nasabah yang bersangkutan membuka rekening.
c.
Terdebet sistem yang disebabkan adanya gangguan komunikasi dari server tandem dengan ATM pada saat transaksi ATM berlangsung seperti aliran listrik mati sehingga komunikasi terputus. Maka tindakan yang dilakukan oleh pengelola ATM adalah: •
Memeriksa jurnal roll
•
Melakukan perhitungan jumlah sisa uang fisik apakah sama dengan sisa uang berdasarkan electronic journal
•
Cetak rekening kas ATM di cabang
•
Melakukan pembukuan koreksi secara manual dengan jurnal sebagai berikut:
Untuk Nasabah Cabang Sendiri: D: Kas ATM K: Rekening Nasabah Untuk Nasabah Cabang Lain: Pembukuan pada cabang pemilik ATM D: Kas ATM K: Rekening Antar Kantor Cabang Pemilik Nasabah Pembukuan pada cabang pemiliki rekening nasabah
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
D: Rekening Antar Kantor Cabang Pemilik ATM K: Rekening Nasabah 2. Pemindahbukuan (open transfer) Dalam melakukan pemindahbukuan antar rekening nasabah tidak terdebet dan nasabah penerima belum dikredit, hal ini terjadi karena: -
Rekening yang dituju tidak memiliki kartu ATM
-
Rekening yang dituju salah
-
Rekening yang dituju sudah ditutup
-
Rekening yang dituju sudah diblokir
Maka untuk mengatasi masalah tersebut, petugas ATM dapat memastikan apakah open transfer tersebut gagal atau tidak melalui aplikasi BDS-ITS pada base 24 dan menginformasikan kepada cabang pengirim untuk dapat menghubungi cabang penerima untuk dapat saling berkoordinasi mengenai penyelesaian proses open transfer tersebut. Dalam mesin-mesin ATM Bank Mandiri memiliki beberapa kode-kode pembatalan yang sering terjadi dalam melakukan transaksi ATM, antara lain: •
Time Out (Reversal 1) Transaksi terjadi melalui ATM, diteruskan ke server tandem selanjutnya server tandem akan memverifikasi ke server cabang. Jika data sesuai, maka server akan mengotorisasi ke server tandem untuk selanjutnya diteruskan ke ATM. Apabila proses pengiriman data lambat (melebihi batas waktu yang ditentukan oleh mesin ATM kurang lebih 60 detik)
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
maka server tandem akan membatalkan (reversal) transaksi tersebut. Dalam hal ini ada dua hal yang terjadi: Dari sisi cabang
: uang tunai tidak keluar, rekening nasabah terkredit kembali, kas ATM dan rekening antar kantor terdebet kembali.
Dari sisi ATM
: jurnal roll lompat, admin jurnal eletronik dibatalkan.
Setelah hal ini terjadi maka nasabah dapat melakukan transaksi kedua. (Lampiran 4) •
Command Reject (Reversal 2) Jika transaksi ATM diteruskan ke server tandem maka akan dilanjutkan lagi ke server cabang, dan apabila transaksi tersebut berhasil maka transaksi itu akan diotorisasi oleh server tandem dan dilanjutkan ke ATM untuk menyelesaikan transaksi. Namun jika di server tandem transaksi tersebut dibatalkan kembali (di-reversal) baik transaksi tersebut berhasil atau tidak maka rekening nasabah terkredit kembali dan kas ATM maupun kas rekening antar koran akan terdebet kembali. (Lampiran 5)
•
Destination Not Available (Reversal 3) Apabila transaksi ATM diteruskan ke server tandem dan diteruskan ke server cabang serta jika data sesuai maka server cabang akan mengotorisasi data dari server tandem yang kemudian dilanjutkan ke ATM. Dalam hal ini, bila uang keluar atau tidak dari mesin ATM maka rekening nasabah akan terdebet dan rekening antar kantor serta kas ATM
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
tetap terkredit. Hal ini menyebabkan terjadi selisih kurang karena seluruh transaksi bersifat formal namun administrasi dibatalkan. (Lampiran 6) •
Suspect Transaction Dalam hal ini transaksi pertama ATM terjadi, request data dilanjutkan ke server tandem dan diteruskan ke server cabang, maka apabila data sesuai, server akan menyetujui transaksi dan dikirim ke server tandem untuk dilanjutkan ke ATM dan transaksi pertama selesai. Selanjutnya terjadi transaksi kedua maka pada saat transaksi diteruskan ke server tandem, transaksi pertama yang terjadi dibatalkan kembali oleh server tandem dan diteruskan ke server cabang. Dalam hal ini uang keluar atau tidak rekening nasabah akan terdebet dan kas ATM maupun rekening antar kantor akan terkredit. (Lampiran 7)
7. Sistem Pengamanan Komputerisasi pada ATM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Medan a. Pengamanan pada Aplikasi Branch Delivery System-Integrated Banking System (BDS-IBS) PT Bank Mandiri (Persero) TBk menggunakan aplikasi dari BDS-IBS yang bersifat online untuk mempermudah kegiatan operasional perbankan. Pentingnya program BDS-IBS bagi perusahaan maka diperlukan beberapa usaha dalam rangka pengendalian intern yang bertujuan untuk keamanan atas aplikasi BDS-IBS yang digunakan dan keamanan dalam bekerja antar user. Sistem pengamanan pada aplikasi dari BDS-IBS antara lain:
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
1.
Pengamanan
yang
langsung
dilakukan
pihak
IT
yang
berkedudukan di Jakarta. 2.
Adanya pemisahan tugas yang jelas dan tegas oleh pegawai dan penyelia yang berdasarkan atas pemisahan tugas dan jabatan yang digariskan oleh perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan pembagian unit-unit kerja yang ada pada struktur organisasi perusahaan sehingga masing-masing bidang memiliki kerja yang berbeda satu dengan yang lainnya.
3.
Back Up data yang wajib dilakukan untuk menghindari kerusakan data yang berisi seluruh informasi keuangan dan non keungan yang ada pada perusahaan.
b. Pengamanan pada ATM Sistem pengamanan pada ATM terbagi atas: 1.
Master Key
Pengamanan ATM menggunakan master key berfungsi untuk mengacak (encrypt) jumlah PIN yang dimiliki nasabah sehingga master key mampu mencegah pihak luar membuka ATM dan menggunakan kartu ATM yang bukan miliknya. Hasil data yang diacak oleh master key dikirim langsung ke pusat penyimpanan dan pengolahan data. Pada tahap tersebut tidak seorang pun yang dapat mengetahui data yang diencrypt dari nomor PIN yang dimasukkan. Setelah data berada pada pusat pengolahan data yang
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
akan menjawab kecocokan PIN, apabila benar maka proses transaksi ATM dapat dilanjutkan namun bila tidak maka transaksi tidak dapat dilakukan. 2.
PIN (Personal Identification Number)
PIN merupakan sistem pengamanan bagi nasabah terhadap penggunaan ATM. Masing-masing nasabah memiliki PIN yang diberikan oleh pihak bank yang kemudian harus diganti oleh pemilik kartu secara berkala agar kerahasiaannya tetap terjaga. Tanpa ada PIN, baik pemilik kartu maupun bukan pemilik kartu tidak dapat melakukan transaksi ATM. 3.
Mesin Angkur
Mesin angkur merupakan salah satu pengamanan terhadap ATM. Mesin angkur sendiri letaknya ditanam tepat di bawah ATM, yang berguna sebagai penahan mesin agar ATM tidak bisa dibongkar.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Peranan EDP dalam Proses Transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Medan Kecanggihan teknologi informasi perbankan sangat membantu dan memberikan banyak manfaat dalam menciptakan pelayanan ATM yang baik demi tercapainya kepuasan nasabah dalam penggunaan ATM. Oleh karena itu Bank Mandiri mendirikan ATM di berbagai lokasi yang strategis dimana lokasi itu sering dikunjungi oleh nasabahnya seperti pusat hiburan, pasar swalayan, plaza atau mall, hotel, maupun rumah sakit. Penempatan ATM di lokasi tersebut untuk memuaskan dan meningkatkan pelayanan ATM kepada nasabah.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Sistem BDS-IBS merupakan perangkat lunak (software) yang dimiliki Bank Mandiri berfungsi untuk menangani pengolahan data transaksi keuangan dan non keungan secara elektronik. BDS-IBS transaksi memiliki 10 jenis menu utama yang berkaitan satu sama lain (Integrated System) yang terdiri dari sistem administrator, parameter, buka rekening, pemeliharaan, transaksi internasional, inquery, laporan transaksi, proses dan dana pensiun lembaga keuangan. Keseluruhan menu ini terdapat dalam 3 aplikasi BDS-IBS yaitu BDS-IDS, BDSILS, dan BDS-ITS akan menghasilkan suatu rangkaian transaksi yang terpadu dan up to date. Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi sub-sub rekening. Sistem BDS-IBS memiliki kemampuan sistem yang canggih. Hal ini ditandai dengan proses pengerjaan dilakukan secara terprogram dan menyeluruh. Masing-masing fungsi yang ada pada sistem ini sangat berperan penting dan saling terkait. Transaksi antar cabang (interbranch) dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi BDS-IBS dan didukung dengan bantuan Lintas Artha yang merupakan jaringan komunikasi yang dipakai Bank Mandiri sebagai sarana koneksi antar cabang maupun kantor pusat. Penggunaan Lintas Artha dan sistem BDS-IBS sangat menguntungkan bagi perusahaan dimana kecanggihan komputer dan teknologi komunikasi mampu memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan dapat diakses keberbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri, hal inilah yang disebut on-line di seluruh daerah. Bank Mandiri memperluas jaringan layanan ATMnya dengan melakukan kerjasama penggabungan sarana dan prasarana jaringan mesin ATM yang dapat menghubungkan transaksi nasabah ke lebih dari 70 Bank dan berbagai operator
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
selular yang diberi nama ATM Bersama. Layanan ATM Bersama ini muncul untuk memberikan pelayanan berupa keleluasaan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan seperti transfer uang dengan bank yang berbeda. Dalam pengoperasiannya, ATM Bank Mandiri melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam fungsi pengisian ATM, pemeliharaan dan perbaikan mesin, serta sarana pendukung lainnya yang gunannya untuk membantu pengelolaan ATM Bank Mandiri di luar kawasan kantor cabang perusahaan. ATM menggunakan jaringan komunikasi Lintas Artha, dan juga menggunakan jaringan komunikasi dari pihak Telkom dalam kegiatan pengoperasiannya.
Mesin
ATM
dalam
pengoperasiaannya
menggunakan
komponen seperti modem, antena, satelit, dimana komponen tersebut merupakan alat yang digunakan untuk mengirim data ke kantor cabang. Sarana penghubung antara mesin ATM dengan modem adalah UPS (Uninterruptable Power Switch) yang selanjutnya modem ATM dihubungkan dengan modem yang ada di kantor cabang yang tersambung dengan Lintas Artha yang menggunakan DUI(Data Interface Unit), dan komunikasi dilanjutkan melalui satelit. Dari satelit data tersebut dikirim ke server tandem (Base 24) yang kemudian dikirim kembali melalui satelit ke server cabang dengan menggunakan Lintas Artha. Data yang sampai di server cabang diolah oleh aplikasi dari sistem BDS-IBS. Kemudian data tersebut dikirim kembali ke Lintas Artha untuk dibawa ke base 24 untuk dikirim kembali ke ATM melalui modem. Dalam hal ini transaksi ATM yang terjadi terhubung secara on-line terhadap aplikasi dari sistem BDS-IBS yang digunakan perusahaan sehingga hasil transaksi tercatat secara otomatis.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
2. Metode Pengawasan EDP Secara menyeluruh penyelenggaraan operasional perusahaan diawasi sepenuhnya oleh Kontrol Intern Cabang (KIC) dan penyelia masing-masing unit. Namun demikian juga dilakukan pengendalian yang lebih spesifik pada operasional sistem BDS-IBS yaitu: a. Pengendalian Umum (General Control) Pengendalian umum yang ada pada operasional sistem BDS-IBS dan ATM antara lain: -
Pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan restocking baik yang berkenaan dengan penyediaan dan pengisian uang, kertas receipt, jurnal roll serta pengolahan sarana non fisik mesin ATM Bank Mandiri.
-
Pemantauan kondisi dan koordinasi dengan pihak ketiga yang bertanggung jawab atas perbaikan dan pemeliharaan hardware, software, dan saluran komunikasi.
-
Pemonitoran yang dilakukan dibantu oleh kamera yang terpasang disetiap tempat unit ATM berada. Kerusakan yang terjadi pada ATM dapat dipantau setiap harinya baik oleh pihak IT yang berkedudukan di Jakarta secara on-line, maupun disetiap kantor cabang. Pemonitoran
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ini dilakukan untuk memastikan kelayakan ATM dan pelayanannya. Petugas yang melakukan adalah bagian ATM sendiri. -
Pemasangan alat UPS dan mesin diesel listrik yang berfungsi untuk mengamankan kegiatan perusahaan pada saat pemadaman listrik.
-
Adanya Kontrol Internal Cabang yang berperan sebagai pengawasan intern bagi seluruh kegiatan pegawai baik pekerjaan sehari-hari maupun terhadap transaksi yang dikerjakan oleh sistem.
-
Petugas ATM membuat jadwal kunjungan mesin ATM minimal 2 hari sekali, atau bila mesin ATM berada di luar area bisa dilakukan setiap hari dan disesuaikan dengan kondisi tertentu.
b. Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi yang terdapat dalam sistem pengoperasian BDS-IBS yaitu: -
Melakukan pengecekan transaksi yang terjadi oleh Kontrol Intern Cabang
-
Apabila terdapat kesalahan dapat dikoreksi melalui menu reversal. Transaksi yang sudah direversal tidak akan muncul kembali pada jurnal. Jenis transaksi yang dapat di reversal adalah transaksi yang terjadi dalam satu hari.
-
Untuk menghindari kehilangan data diperlukan back up data yang dilakukan setiap hari.
-
Melakukan pemeliharaan terhadap mesin ATM dan memastikan kondisi mesin baik dan tidak ada gangguan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
-
Melakukan pemeliharaan melalui terminal Base 24 untuk mendukung operasional mesin ATM seperti mengaktifkan kembali mesin ATM, setting perubahan denominasi dan penambahan kaset pada mesin.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan evaluasi pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. ATM (Automated Teller Machine) dalam bahasa Indonesia disebut Anjungan
Tunai
Mandiri
adalah
sistem
pelayanan
elektronik
melaksanakan fungsi teller secara otomatis yang mampu memberikan kemudahan pada nasabah dalam melakukan transaksi keuangan dan nonkeuangan. 2. Manfaat ATM bagi bank adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah agar lebih efektif dan efisien dengan mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada, sehingga mampu meningkatkan pendapatan, dan mengurangi antrian di counter-counter teller. 3. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. mempunyai jenis ATM yang berfungsi melayani nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Keempat jenis
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ATM tersebut adalah ATM
Mandiri untuk layanan biasa, ATM Non
Tunai, ATM Setoran Tunai, dan Self Service Passbook Printer. 4. Berdasarkan hasil laporan bulanan yang diperoleh maka pelayanan transaksi yang paling banyak digunakan oleh nasabah Bank Mandiri dari ATM adalah transaksi penarikan tunai dan inquiry saldo rekening. 5. Adanya kelemahan yang harus segera ditangani sebagai perbaikan dari pemanfaatan ATM, yaitu pembenahan sumber daya manusia yang dapat melakukan perbaikan serta peningkatan penggunaan teknologi. 6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menggunakan MASTER dengan BDSIBS (Branch Delivery System-Integrated Banking System). Sistem BDSIBS memiliki tiga aplikasi dalam pengolahan data atau transaksi yaitu BDS-IDS (Branch Delivery System-Integrated Deposit System), BDS-ILS (Branch Delivery System- Integrated Loan System), dan BDS-ITS (Branch Delivery System-Integrated Transfer System). 7. MASTER (Mandiri System Terpadu) merupakan sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer yang menangani pengolahan data transaksi keungan dan non-keungan, nasabah dan non-nasabah yang memiliki 10 (sepuluh) jenis menu utama yang terdiri dari 6 (enam) menu yang mengelola database nasabah (data non-keuangan) dan non-nasabah dan 4 (empat) menu untuk melakukan transaksi yang bersifat keuangan dan non-nasabah. 8. MASTER dapat mengerjakan transaksi interbranch secara on-line dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk dapat mengakses ke
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
cabang lain. Selain itu, MASTER dapat secara langsung meng-update setiap saldo yang ada pada buku besar setiap cabang. 9. Dari pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan proses transaksi ATM PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk telah menerapkan sistem EDP dan menggunakan sistem EDP ini dengan baik. 10. Sering terjadi gangguan dalam sistem on-line antar cabang, dimana hal ini disebabkan oleh arus komunikasi via satelit sangat lambat yang dikenal dengan istilah down time. 11. Masalah-masalah yang timbul dalam proses transaksi ATM dapat dibagi dua yaitu: masalah keuangan (uang tunai habis atau tidak mencukupi), dan masalah teknis. Masalah yang sering terjadi dalam proses transaksi ATM Bank Mandiri adalah masalah teknis yakni adanya gangguan komunikasi, dan kerusakan hardware. 12. Dalam proses transaksi pada ATM Bank Mandiri dilakukan koordinasi atau kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan ATM untk kawasan di luar kantor cabang dan pemeliharaan serta perbaikan terhadap mesinmesin ATM. 13. Sistem pengamanan mesin ATM pada Bank Mandiri menggunakan mesin angkur, sedangkan sistem pengamanan yang ada pada ATM adalah master key dan PIN. 14. Meskipun penyebaran ATM Bank Mandiri di Indonesia berjumlah kurang lebih 2.500 unit, namun masih banyak juga daerah-daerah yang belum
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
memiliki ATM Bank Mandiri ini, sehingga kemudahan ATM ini belum dapat dinikmati penduduk yang bermukim di desa atau jauh dari kota.
B. Saran 1.
Diperlukan tenaga ahli yang khusus menangani perawatan sistem baik software maupun hardware karena adanya kelemahan dalam perbaikan dari pemanfaatan ATM.
2.
Sebaiknya arus komunikasi sistem on-line antar cabang dengan server ditingkatkan lagi sehingga transaksi ATM dapat dilakukan tanpa adanya kendala down time atau kendala komunikasi lainnya.
3.
Adanya petugas ATM yang ditunjuk secara bergantian dan teratur untuk melakukan pemeliharaan (first line maintenance) terhadap mesin-mesin ATM yang mengalami masalah seperti gangguan komunikasi, card reader error, persediaan uang yang habis. Adapun petugas tersebut diharapkan dapat melaksanakan pemeriksaan terhadap mesin ATM secara berkala.
4.
Perlu ditingkatkan video kamera di setiap ATM agar dapat terdeteksi nasabah-nasabah yang mencoba-coba melakukan perusakan (vandalisme) ATM, atau untuk mengetahui orang yang melakukan penarikan di ATM dengan menggunakan kartu ATM orang lain.
5.
Hendaknya perusahaan tidak hanya memfokuskan peningkatan pelayanan ATM dan penyebaran ATM di lokasi kota saja, tetapi lebih menyebar ke daerah-daerah sehingga nasabah daerah mampu menikmati pelayanan ATM.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketujuh, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Bastian, Indra, 2004. Akuntansi Perbankan, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta. Bodnar, George H dan Williams S Hopwood 2004. Acconting Informations Systems, Ninth Editions, Pearson Education International. Hall, James A, 2007. Sistem Informasi Akuntansi Terjemahan Dewi Fitriasari, dan Deny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta. Hartono, Jogianto 2000. Pengenalan Komputer, Edisi Ketiga, Andi Offset, Yogyakarta. Hasan, Iqbal 2004. Analisis Data Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. Kasmir, 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Purnomo, Edi, 2004. Aspek-Aspek EDP Audit Pengendalian Internet Data Komputerisasi, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Romney, Marshall B dan Paul J Steinbart, 2004. Accounting Information System, Terjemahan Dewi Fitriasari, S. S dan Deny Arnos Kwary, S. S Buku satu, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshall B dan Paul J Steinbart, 2005. Accounting Information System, diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, S.S dan Deny Arnos Kwary, M.Hum Buku 1, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshall B dan Paul J Steinbart, 2006. Accounting Information System, diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, S.S dan Deny Arnos Kwary, S.S Buku Dua, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta. Wijayanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta. Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Proses Transaksi ATM
Lampiran 1
Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri Kantor Cabang “A”
SERVER
Nasabah Cabang “A”
TRANS. AUTO SISTEM D : Nasabah Pemilik Kartu ATM K : Kas Cabang ”A” TANDEM ( Kantor Besar ) ATM Cabang “A”
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Lampiran 2
Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Lain Kantor Cabang “B” Kantor Cabang “A”
SERVER SERVER Nasabah Cabang “A”
ATM Cabang “A”
TANDEM ( Kantor Besar )
TRANS. AUTO SISTEM D : Nasabah Pemilik Kartu ATM K : Hasugian Rak Cabang ATM Fenny Monica : Penerapan Pemilik Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
ATM Cabang “A”
Nasabah Cab. “B”
Lampiran 3
Proses Transaksi Open Transfer
Cabang Pengirim (1)
(6)
(4)
(7)
- Cek Saldo - Jurnal : D: Nasabah Pengirim K: Rek cab Penerima
(5) (8) (9) Completion
ATM
(2)
TANDEM ( Kantor Besar )
(3) (6) (7)
Keterangan : Nama Nasabah Penerima pada Layar ATM didisplaykan Saldo yang dibaca yaitu saldo pada cabang Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Cabang Penerima
- Cek Rekening - Jurnal : D: Rek Cab Pengirim K: Nasabah Penerima
Lampiran 4
Flow Reversal ATM 1. Time Out (Reversal 01)
( Tx #1 req)
( Tx #1 req) ( Tx #1 appv )
( Tx #2 req)
ATM
( Tx #1 reversal )
TANDEM ( Kantor Besar )
SERVER ( Kantor Cabang)
Jurnal yang terjadi: Dari sisi Cabang
: Uang tidak keluar, Nasabah terkredit kembali, KAS ATM / RAK Cabang didebet kembali
Dari sisi ATM
: Jurnal Roll lompat, Admin Di-Reversal
Solusi
: Tidak Perlu Penyelesaian
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
2. Comand Reject ( Reversal 02 )
( Tx #1 req)
Lampiran 5
( Tx #1 req) ( Tx #1 appv ) ( Tx #1 reversal )
Completion ATM
TANDEM ( Kantor Besar )
SERVER ( Kantor Cabang)
Dari sisi Cabang
: Uang tidak keluar, Nasabah terkredit kembali, KAS ATM / RAK Cabang didebet kembali
Dari sisi ATM
: Bila Jurnal Rool lompat, indikasi uang tidak keluar (tidak perlu solusi) : Bila Jurnal Rool normal, indikasi uang keluar Admin di-Reversal ( Restoking akan terjadi selisih kurang antara Admin dengan fisik )
Solusi
: Dilakukan penjurnalan D Nasabah K Kas ATM/RAK cabang
( Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar (normal) tetapi Admin di-Reversal ) Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
Lampiran 6
3. Destination Not Available (Reversal 03) ( Tx #1 req) ( Tx #1 req)
( Tx #1 appv ) ( Tx #1 reversal )
ATM
TANDEM ( Kantor Besar )
SERVER ( Kantor Cabang)
( Tidak terjadi pengkreditan kpd Nasabah secara Otomatis) Jurnal yang terjadi: Dari sisi Cabang
: Uang keluar atau tidak, Nasabah tidak terdebet, KAS ATM / RAK Cabang tetap terkredit
Dari sisi ATM
: Jurnal Roll normal, indikasi uang keluar ( tidak perlu solusi ) : Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar ( Normal tetapi Admin di-Reversal ) : Bila Jurnal Roll lompat, indikasi uang tidak keluar.
Solusi
: Lakukan PP Manual
Nasabah Cab Lain
Nasabah Cab Sendiri
D
D
Nasabah
K
KAS ATM
RAK Cab. Pemilik Nasabah
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
K
KAS ATM
4. Suspect Transaction ( Reversal 20 ) ( Tx #1 req)
( Tx #1 req)
( Tx #1 appv )
( Tx #1 appv )
Completion ATM
SERVER ( Kantor Cabang)
TANDEM ( Kantor Besar )
( Tx #2 req)
( Tx #1 reversal )
Jurnal yang terjadi: Dari sisi Cabang
: Uang keluar atau tidak, Nasabah terdebet, KAS ATM / RAK Cabang tetap terkredit
Dari sisi ATM
: Jurnal Roll normal, indikasi uang keluar ( tidak perlu solusi ) : Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar ( Normal tetapi Admin di-Reversal ) : Bila Jurnal Roll lompat, indikasi uang tidak keluar.
Solusi
: Lakukan PP Manual
Nasabah Cab Lain
Nasabah Cab Sendiri
D
D
Nasabah
K
KAS ATM
RAK Cab. Pemilik Nasabah
Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009
K
KAS ATM