TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DI DESA PATIHAN KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : NIKMAH SHOFIANA NIM. B10.184
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen”. Karya Tulis Imiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Kepala Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh responden yang telah berpatisipasi dalam pengisian kuesioner guna penulisan Karya Tulis Ilmiah 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Nikmah Shofiana B10.184 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DI DESA PATIHAN KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 xiii + 48 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Kanker payudara merupakan angka kematian normor dua setelah kanker serviks. Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos yang keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan penanganan kanker payudara di Indonesia. Berdasarkan survei pendahuluan setelah dilakukan wawancara terhadap 10 ibu didapatkan hasil 7 ibu dengan tidak tahu tentang kanker payudara, sedangkan 3 mengetahui tentang kanker payudara. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013 pada tingkat baik, cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tanggal 23 Maret – 7 April 2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan dan membagikan kuesioner. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara. Analisa data menggunakan analisa univariat yang menghasilkan distribusi prosentase. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 5 responden (15,6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8%). tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (15,6%) Kesimpulan : hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat cukup sebanyak 22 responden (68,8%). Kata Kunci : Pengetahuan, Kanker Payudara, Ibu Kepustakaan : 25 literatur (tahun 2003 – 2012)
vi
MOTTO
Kekalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat (Henry Ward Beecher) Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain yang bisa menggantikan pengalaman (Paolo Coelho) Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Khalifah 'Umar)
PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Bapak - Ibu yang aku sayang terima kasih atas doa nya tanpamu diriku bukanlah apa-apa. 3. Ibu Ernawati, SST, terima kasih atas kesabaran dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Suami tercinta “Andi Ahmadi” terima kasih doa dan kasih sayangmu selama ini. 5. Anakku “Arga Afnan Pradipta” kaulah semangat hidupku. 6. Kakak tercinta terima kasih atas do’anya. 7. Teman-teman STIKes Kusuma Husada terma kasih atas dorongan dan do’anya. 8. Almamaterku tercinta.
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... vi MOTTO PERSEMBAHAN ............................................................................ vii CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii DAFTAR ISI ....................................................................................................
i
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3 E. Keaslian ........................................................................................ 4 F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ............................................................................. 6 1. Pengetahuan ........................................................................... 6 2. Kanker Payudara ................................................................... 16
ix
B. Kerangka Teori............................................................................. 26 C. Kerangka Konsep ........................................................................ 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 28 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 29 D. Instrumen Penelitian ................................................................... 30 E. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 31 F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33 G. Variabel Penelitian ...................................................................... 34 H. Definisi Operasional ................................................................... 34 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 35 J. Etika Penelitian ........................................................................... 37 K. Jadwal Penelitian ......................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 40 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 41 C. Pembahasan ................................................................................. 43 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 47 B. Saran ............................................................................................ 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 26 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 27 Gambar 4.1 Diagram batang Tingkat Pengetahuan ......................................... 43
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pernyataan .................................................................... 31
Tabel 3.2
Definisi Operasional ................................................................... 34
Tabel 4.1
Mean dan Standar Deviasi .......................................................... 41
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen .......... 42
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9.
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran 13. Tabel Nilai R Product Moment Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Hasil Penelitian Lampiran 16. Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Kanker payudara merupakan angka kematian normor dua setelah kanker serviks. Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009). Data dari American Cancer Society pada tahun 2007 terdapat sebanyak 1.444.920 kasus baru kanker payudara invasif dan 559.650 kematian akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2007). Angka kematian akibat kanker payudara sebanyak 6-8 persen atau 20-34 pasien. Skrining yang dilakukan pada usia lebih muda (mulai 45 tahun) diperkirakan mencegah 1-7 kematian pasien (Sindo, 2008). Di Indonesia kanker payudara meningkat pada usia di atas 30 tahun dan paling tinggi kelompok usia 45-66 tahun. Berdasarkan data dari SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) di Indonesia pada tahun 2007, kejadian kanker payudara sebesar 8.227 kasus (16,85%). Survei yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan 80% masyarakat tidak mengerti pentingnya pemeriksaan dini payudara, 11,5% paham dan 8,5% tidak tahu (Ariestiani, 2010).
1
2
Data statistik menyebutkan bahwa kanker payudara hampir dua kali kebanyakan pada wanita. Selanjutnya dikemukakan bahwa diantara
14
wanita dapat akan mendertia kanker payudara pada suatu waktu selama dalam hidupnya, terutama dalam menuju proses tua (aging process). Wanita umur 75 – 79 tahun adalah 10 x bila dibandingkan dengan para wanita yang berusia sekitar 35 – 39 tahun. Keterlambatan pengobatan kanker payudara yang disebabkan oleh kelengahan pasien yang data pada stadium lanjut (Hawari, 2004). Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos yang keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan penanganan kanker payudara di Indonesia. Pada 95% perempuan yang diagnosisnya ditegakkan pada tahap awal kanker, dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Melalui teknik Breast Conserving Therapy (BCT) payudara bisa dipertahankan, tetapi sebelum mencapai stadium lanjut (Ariestiani, 2010). Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada bulan Oktober 2011 – November 2012 terdapat 2 ibu yang terkena kanker payudara dari 126 jumlah ibu. Dilakukan wawancara terhadap 10 ibu didapatkan hasil 7 ibu dengan tidak tahu tentang kanker payudara, sedangkan 3 mengetahui tentang kanker payudara. Dari hasil studi pendahuluan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013”.
3
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu tentang kesehatan khususnya tentang kanker payudara serta hasil ini dapat menambah wacana kepustakaan mengenai pengetahuan ibu tentang kanker payudara.
4
2. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara. 3. Bagi Desa Dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya pengetahuan tentang kanker payudara.
E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa pernah dilakukan oleh : Nurhayati (2010), dengan judul ”Pengetahuan Ibu PKK tentang Kanker Payudara di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010”. Desain penelitian ini menggunakan deskriftif, dengan pendekatan cross sectional, dan besar sampel sebanyak 30 responden dengan menggunakan total sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner pengetahuan tentang kanker payudara. Penelitian ini dilakukan di Desa Arapayung, Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagei, analisa data dengan menggunakan
distribusi frekuensi. Hasil dari penelitian sebagian besar Ibu PKK berpengetahuan baik yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) tentang kanker payudara, dan sebagian kecil perpengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 orang (26,7%). Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada waktu, lokasi, populasi dan sampel, sedangkan persamaannya adalah pada variabel, desain penelitian dan analisa data.
5
F. Sistematika Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi atas lima BAB, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti yaitu pengetahuan (pengertian, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan,
tingkat
pengetahuan di dalam domain kognitif, pengukuran pengetahuan) kanker payudara meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala, stadium kanker payudara, deteksi dini, pengobatan kanker payudara, pencegahan serta kerangka teori dan kerangka konsep. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian serta jadwal penelitian.
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar
menjawab
pertanyaan
“what”
(Notoatmodjo,
2010).
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009). Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
7
8
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysys) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan
9
seperti
sebagainya.
Analisis
merupakan
kemampuan
untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5) Sintesa (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a)
Cara coba – salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin
sebelum
adanya
peradaban
apabila
seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
10
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan
menggunakan
beberapa
kemungkinan
dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan
tersebut
dapat
berupa
pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
11
sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadipun
dapat
digunakan
sebagai
upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali
pengalaman
yang
diperoleh
dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
12
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataanpernyataan
yang
kesimpulan
itu
dikemukan. melalui
Apabila
proses
pembuatan
pernyataan-pernyataan
yang
khsusukepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khsusuke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
13
j) Deduksi Deduksi
adalah
pembuatan
kesimpulan
dari
pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. d.
Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok : 1) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. 2) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. 3) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
14
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1) Pendidikan. Pendidikan
adalah
suatu
usaha
untuk
mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang
15
diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . 2) Mass media / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
16
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan
fisik,
biologis,
maupun
sosial.
Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan
dan
keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
17
diperolehnya semakin membaik. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia madya. e. Pengukuran Pengetahuan Menurut
Arikunto
(2006),
pengukuran
pengetahuan
dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Menurut
Riwidikdo
(2009),
untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan, maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup
: Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
2. Kanker Payudara a. Definisi Kanker Payudara dan Ibu Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009). Ibu adalah seorang wanita yang sudah melahirkan, mempunyai anak dan yang sudah menikah.
18
b. Etiologi Menurut Suryaningsih (2009), penyebab kanker payudara tidak diketahui secara pasti. Faktor pemicu terjadinya kanker payudara, antara lain : 1) Adanya pertumbuhan tidak normal sel dalam payudara. Ketidaknormalan ini dipicu karena adanya pengawet makanan, vetsin, radioaktif, oksidan atau kariogenik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri secara alamiah. 2) Penuaan Sel Kelenjar payudara terdaspat sel-sel aktif yang mengalami pembelahan dan akhirnya sel tersebut mati karena penuaan sel dan akan digantikan dengan sel yang baru. Namun jika yang terjadi sel-sel lama tidak mati dan sel baru terus tumbuh maka jumlah sel akan berlebih dan berkembang biak dengan tidak terkendali sehingga dapat membentuk tumor. c. Tanda dan Gejala Kanker Payudara Menurut Sjamsuhidajat (2005), gejala kanker payudara yaitu, antara lain : 1) Nyeri pada payudara Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum atau sewaktu haid dan dirasakan oleh kedua payudara. kanker payudara dalam taraf permulaan tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar sudah mulai.
19
2) Adanya benjolan/massa di Kelenjar Payudara Pembesaran pada kelenjar payudara yang terjadi pada pada waktu sebelum atau pada waktu haid saja merupakan keadaan yang fisiologis. 3) Gejala retraction Gejala retraction merupakan panarikan ke dalam oleh putting payudara. 4) Nipple discharge Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan putting payudara secara spontan dan memberikan bekas di kutang. Cairan yang keluar berupa darah. 5) Timbulnya kelainan kulit Kelainan kulit berupa kemerahan pada suatu tempat di payudara, edema kulit, peau d’orange (gambaran seperti kulit jeruk). 6) Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh. d. Stadium Kanker Payudara Menurut Suryaningsih dan Bertiani (2009), stadium kanker payudara yaitu : 1) Stadium 0 Stadium ini disebut dengan ductal carcinoma in situ atau nonnvasive cancer. Dimana kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh atau saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara.
20
2) Stadium I Stadium I tumor masih kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah bening. 3) Stadium IIA Stadium IIA ini benjolan kanker hanya berukuran 2 cm sehingga tidak dapat terdeteksi dari luar. Karena tidak terdeteksi maka akan sulit mengindikasikan orang terjangkit kanker payudara atau tidak. Namun meskipun begitu dngan kecanggihan alat-alat medis kedokeran pada stadium ini masih bisa ditemukan di sekitar titik-titik saluran getah bening di ketiak (axillary limph nodes). Dengan pemeriksaan dini ini maka sel kanker dapat tidak menyebar ke bagian tubuh dan tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya. Kemungkinan sembuh sekitar 70%. 4) Stadium IIB Benjolan pada stadim dua telah berukuran kurang lebih 2 namun tidak lebih dari 5 cm dengan penyebaran sudah sampai ke kelenjar susu dan daerah ketiak. Pada stadium ini kemungkinan sembuh adalah 30 – 40%. Jika sudah diketahui penderita kanker pada stadium 2 maka biasanya dilakukan operasi dengan pengangkatan sel-sel kanker yang ada pada tubuh. Setelah operasi biasana dokter akan melakukan penyinaran untuk memastikan bahwa tidakada lagi sel-sel yang tertinggal.
21
5) Stadium IIIA Tahap stadium IIIA ini kanker payudara 87% telah menyebar ke daerah limfa dan telah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. Diameter tumor juga bisa lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. 6) Stadium IIIB Stadium IIIB lebih panjang lagi dan telah menyebar ke seluruh payudara. Bahkan telah menyebar ke seluruh bagian kulit dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Dapat menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Bisa juga benjolan menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening 7) Stadium III C Stadium III C ini benjolah telah menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening. Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening di bawah tunga selangka. 8) Stadium IV Stadium IV kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke bagian tubuh lain, sehingga tidak ada jalan lain selain pengangkatan payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu kanker telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak ke bagian lain seperti paru, tulang, hati dan otak.
22
e.
Deteksi Dini Kanker Payudara Menurut Alamsyah (2006), macam-macam deteksi dini kanker payudara 1) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Langkah 1: Mulailah dengan melihat payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang. Inilah yang mesti dicari: a) Apakah payudara memiliki ukuran, bentuk, dan warna seperti biasanya, kita harus curiga apabila payudara memiliki besar yang tidak sama atau asimetri b) Penampakan payudara rata tanpa terlihat distorsi atau bengkak. Jika melihat perubahan berikut, bawalah ke dokter untuk diperiksa: a) Dimpling (permukaan tertarik/cekung), puckering (kerutan), atau bengkak pada kulit b) Puting susu berubah posisi atau tertarik (terdorong dan tertarik ke dalam) c) Kemerahan, rasa nyeri, ruam, atau pembengkakan. Langkah 2: Angkat lengan dan cari perubahan yang sama Langkah 3: Ketika di depan cermin cari tanda-tanda apapun cairan yang keluar/berasal dari salah satu atau kedua putting susu (ini bisa jadi cairan seperti susu, kuning atau darah).
23
Langkah 4: Selanjutnya, periksa payudara anda sementara berbaring, gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Palpasi dilakukan dengan perlahan, sentuhan lembut dengan ujung jari tangan secara bersamaan. Lakukan melingkar setiap bagian payudara. Langkah 5: Rasakan payudara anda sambil berdiri atau duduk. Banyak wanita yang menemukan cara yang mudah untuk memeriksa payudara mereka yaitu ketika kulit mereka basah dan licin dengan melakukan langkah ini di shower (sementara mandi). Menekan seluruh payudara melakukan gerakan tangan yang sama seperti dijelaskan pada langkah 4. 2) Mammografi Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun. Bila secara klinis dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa –apa, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan biopsi sebab sering karsinoma tidak tampak pada mammogram. 3) Ultrasonografi Ultrasonografi benjolan.
berguna
terutama
untuk
menentukan
adanya
24
4) Biopsi Untuk menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan atau dengan pemeriksaan penunjang lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi. f. Pengobatan kanker payudara Menurut Sjamsuhidajat (2005), pengobatan kanker payudara, yaitu: 1) Pembedahan Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mamma atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya. 2) Radioterapi Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif. 3) Kemoterapi Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran sisitemik dan sebagai terapi ajuvan. Kemoterapi ajuvan diberikan kepada pasien yang pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.
25
4) Terapi hormonal Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. Biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang. g. Pencegahan Kanker Payudara Menurut Suryaningsih (2009), pencegahan kanker payudara dapat dicegah dengan cara , yaitu : 1) Pencegahan primer Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama. Caranya adalah dengan upaya menghindarkan diridari keterpaparan pada berbagai faktor risikodan melaksanakan posa hidup sehat. Hal-hal yang dapat dilakukan pada pencegahan primer, yaitu: a) Membatasi konsumsi alkohol b) Menjaga berat baan ideal c) Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk menambah estrogen atau hormon lain. d) Menggabungkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari. e) Mengkonsumsi makanan kaa serat dan rendah lemak. f) Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. 2) Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Halhal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnya kanker payudara adalah dengan cara : a) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap tiga bulan sekali
26
b) Usia 35-40 tahun melakukan mamografi c) Diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan Cancer Risk Assessement Survey. d) Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun 3) Pencegahan Tersier Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Pencegahan ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan : a) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita b) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika c) Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik d) Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.
27
B. Kerangka Teori
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tingkat Pengetahuan Tahu (know) Memahami (comprehention) Aplikasi (Application) Analisis (Analysis) Sintesa (Syntesis Evaluasi (Evaluation)
Pengetahuan ibu
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan. 2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Kanker Payudara: 1. Definisi Kanker Payudara 2. Etiologi 3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara 4. Stadium Kanker Payudara 5. Deteksi Dini Kanker 6. Pengobatan kanker payudara 7. Pencegahan Kanker Payudara
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Sjamsuhidayat (2005) Gambar 2.1 Kerangka Teori
28
C. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan ibu tentang Kanker Payudara
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan. 2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Keterangan : = diteliti = Tidak diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013.
29
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
dan
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen 126 ibu yang berusia 21 – 55 tahun dan yang sudah menikah. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini (126 x 25% = 32). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 ibu. Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria Inklusi 1) Ibu berdomisili di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen 2) Ibu yang berumur 21 – 55 tahun dan yang sudah menikah 3) Ibu yang bisa membaca dan menulis 4) Ibu bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi 1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden 2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.
31
3. Teknik sampling Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Menurut Hidayat (2009), simple random sampling pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini diakukan bila anggota populasi dianggap homogeny. Caranya pengambilan sampel ini yaitu dengan memberi nomor dan nama pada 126 ibu di tulis di kertas seperti arisan kemudian di ambil secara acak sebanyak 32.
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang di ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kanker payudara. Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah
32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel
Sub Variabel
Tingkat pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara
1. Pengertian Kanker Payudara 2. Etiologi 3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara 4. Stadium Kanker Payudara 5. Deteksi dini kanker payudara 6. Pengobatan kanker payudara 7. Pencegahan kanker payudara Jumlah
Favourable
Pernyataan Unfavourable
1,3*
2
Jumlah Soal 3
4,6,7 9,10,12,13,
5,8, 11*,14
5 6
15*,17,18,20 21 22,24,25
16,19
7
23
4
26,29
27,28
4
30,31*
32
3
21
11
32
Keterangan: *) tidak valid
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas akan dilakukan di Desa Purwosuman Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dengan 30 responden pada tanggal 20 Desember 2012 – 21 Januari 2013. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
33
rxy
N . 6XY - 6X.6Y {N 6X 2 6X } {N 6Y 2 - 6Y } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 didapatkan nomor 3, 11, 15 dan 31 tidak valid karena rhitung < 0,361 dengan taraf signifikan 0,05, untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: r11
2 ª k º ª 6Vb º 1 « k 1» « V 2 t »¼ ¼¬ ¬
34
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
ıb2 = Jumlah varian butir ıt2
= Varians total
setelah dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 didapatkan nilai alpha cronbach’s (0,858) > rkriteria (0,60), sehingga instrumen dikatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang kanker payudara yang diisi Ibu di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen.
35
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data berdasarkan dari data demografi, jumlah ibu di kelurahan Desa Patihan dan identitas ibu Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2013.
G. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara. H. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian
variabel-variabel
yang
diamati
atau
diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.3 Definisi Operasional Nama Variabel Pengetahuan Ibu tentang Kanker payudara
Pengertian
Indikator
Alat Ukur
: Bila nilai Kuesioner Kemampuan Ibu 1. Baik responden yang diperoleh menjawab (x) > mean + 1 SD dengan benar : Bila nilai kuesioner tentang 2. Cukup responden mean -1 SD x kanker payudara mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh
Skala Ordinal
36
(x) < mean – 1 SD
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
37
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara. Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu: Rumus : X =
¦x n
Keterangan : X
: rata-rata ( mean )
¦x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus :
SD =
¦ xi 2
(¦ xi) 2
n 1
n
Keterangan: x
: nilai responden
n
: jumlah responden
38
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu tentang kanker payudara digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu: fi Persentase = ––– x 100 n fi = Frekuensi n = total kasus
J. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
39
2. Anonimity (tanpa nama) Untuk
menjaga
kerahasiaan
subyek
penelitian,
peneliti
tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
K. Jadwal Penelitian Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Desa Patihan secara atministratif terdiri dari 4 RT, yaitu RT I dengan 42 kepala keluarga, RT 02 terdiri dari 30 kepala keluarga, RT 03 dengan jumlah 34 kepala keluarga dan RT 04 sebanyak 36 kepala keluarga. Secara geografis Desa Patihan berbatasan langsung dari sebelah Utara dengan Desa Taraman dan Desa Tenggak, batas sebelah Barat yaitu Desa Gawan, batas sebelah Selatan yaitu desa Bentak dan batas sebelah Timur berbatasan langsung dengan desa Duyungan dan Desa Purwosuman. Dalam usaha menunjang kesehatan bagi masyarakat Desa Patihan terdapat beberapa pusat layanan kesehatan diantaranya 1 Puskesmas Pembantu, 2 Posyandu, 1 dokter praktek umum dan 2 BPS. Di Desa Patihan sarana transportasi dapat dijangkau dengan mudah dikarenakan sebagian besar sudah dibeton dan tanahnya cukup subur, sebagian besar persawahan dan mayoritas penduduk menjadi petani dan berwiraswasta, lingkungan di Desa Patihan terlihat bersih dan sudah terdapat selokan-selokan yang telihat bersih. .
40
41
B. Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan Tabel 4.1 Distribusi Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara
Mean
Standar Deviasi
19,2
4,6
(Sumber: Data Primer, 2013) Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar 19,2 dan standari deviasi sebesar 4,6. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat pengetahuan yaitu a. Baik
: (x) > mean+1 SD (x) > 19,2 + 1 x 4,6 (x) > 24,8 Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,8
b. Cukup : mean – 1SD x mean + 1 SD 19,2 – 1 x 4,6 x 19,2 + 1 x 4,6 (x) 14,6 x 24,8 Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 14,6 x 24,8 c. Kurang : (x) < mean–1 SD (x) < 19,2 – 1 x 4,6 (x) < 14,6 Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 14,6
42
2. Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dengan 32 responden, tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen No
Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total (Sumber: Data Primer, 2013) 1 2 3
Jumlah 5 22 5 32
Persentase (%) 15,6 68,8 15,6 100
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (15,6%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dalam kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini, yaitu:
Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan
43
C. PEMBAHASAN Menurut Nashrulloh (2009), Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (15,6%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen mayoritas kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan
44
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut (Erfandi, 2009). Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai – nilai yang baru diperkenalkan. lingkungan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun
secara tidak langsung dan dengan adanya informasi melalui media cetak dan media elektronik maka ibu – ibu juga dapat memperoleh pengetahuan tentang kanker payudara. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen dalam kategori pengetahuan cukup
45
yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). Hal ini disebabkan karena adanya faktor pendidikan yaitu lokasi yang cukup jauh dengan institusi pendidikan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk dapat memperoleh pendidikan yang baik, hal itu menyebabkan pengetahuan masyarakat hanya sebatas yang mereka tahu, akan tetapi hal tersebut menjadi penambah motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya, sehingga lokasi yang yang cukup jauh dengan institusi pendidikan tidak menjadi penghalang bagi masyarakat. Faktor informasi juga mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kanker payudara. Ibu – ibu dapat memperoleh pengetahuan dari Puskesmas, BPS, penyuluhan – penyuluhan oleh tenaga kesehatan, ataupun masyarakat lain yang lebih mengerti tentang kanker payudara. Informasi tentang kanker payudara juga dapat di akses dengan media cetak seperti koran, majalah maupun media elektronik seperti televisi, radio juga sudah tersedia, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi baru dan memberikan pemahaman yang baru tentang kanker payudara. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pengetahuan lingkungan sosial. Ibu – ibu yang mayoritas adalah bekerja, baik sebagai PNS, petani, swasta, wiraswasta ataupun pedagang membuat responden sering melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lain, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dari responden, keberadaan bidan Desa juga membantu responden untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kanker payudara dimana masyarakat dapat bertanya secara langsung tentang kanker payudara. Hal – hal tersebut mempengaruhi pengetahuan yang cukup tentang kanker payudara.
46
Faktor pendidikan, informasi dan lingkungan yang di jelaskan di atas dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan kategori cukup baik. Adanya pengetahuan yang cukup baik diharapkan mempengaruhi ibu dalam mengenali tanda dan gejala kanker payudara dan dapat melakukan pencegahan ataupun melakukan tindakan pengobatan ataupun melakukan tindakan pengobatan untuk mengatasi kejadian kanker payudara.
D. Keterbatasan Penelitian 1. Kelemahan dan keterbatasan a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam. 2. Kendala pengisian kuesioner Pada saat dilakukan pengumpulan data ada sebagian kuesioner ada yang dilewati, sehingga data tidak lengkap dan peneliti harus mengulang untuk pengisian kuesioner dari responden.
46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen” dengan 32 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 5 responden (15,6%). 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat cukup sebanyak 22 responden (68,8%). 3. Tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen pada tingkat kurang sebanyak 5 responden (15,6%).
B. Saran 1. Bagi Institusi Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya tentang kanker payudara.
47
48
2. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan penyuluhan dan lebih meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya tentang kanker payudara sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih bermutu. 3. Bagi Responden Diharapkan bagi responden agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan, banyak membaca tentang kanker payudara dari media cetak maupun media elektronik. 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan menambah variabel penelitian dan menggunakan responden yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ariestiani. 2011. Kejadian Kanker Payudara Masih Tinggi. http://www.antaranews.2010/02/04.kanker-payudara-masih-tertinggi./. Diakses 15 Oktober 2010. Alamsyah. 2006. Perpanjang Harapan Hidup Penderita Kanker Payudara.Available online : http://alamsyahokezone.com. Diakses tanggal 18 September 2012 Arikunto, S. 2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka Cipta ––––––––––––--–.
2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 2 November 2012 Hawari, D. 2004. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Fakultas Kedokteran Jakarta: Indonesia Hidayat, A. A A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Menggunakan SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Nanik W. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Tentang Kanker Payudara Di Dukuh Ngambak Lipuro Bekonang Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Prodi DIV Kebidanan FK UNS. Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 Okotber 2012 Nototatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta ––––––––––––––––––.
Cipta.
2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
––––––––––––––––––,
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Yogyakarta: Mitra Cendikia Riwidikdo, H. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana Sadine, M. 2009. Penyakit Wanita Pencegahan, deteksi dini dan Pengobatannya. Jakarta : Keen Book. Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Sindo. 2008. Angka Kematian Akibat Kanker Payudara. http://seputarindonesia.com. Diakses 24 September 2010 Sjamsuhidajat, R. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC. Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryaningsih, 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma Indonesia Puguh, W. 1999. Hubungan antara tingkat pendidikan dngan pengetahuan ibu tentang kanker payudara di RS Hasan Sadikin Bandung. Karya Tulis Ilmiah.