Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam Sekretaris Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam
NARASUMBER Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Agam Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam Kepala MTsN IV Angkat Candung Kepala SDN 21 Taluak Kepala SDN 63 Surabayo Kepala SMPN 3 Lubuk Basung Kepala SMAN 1 Baso Kepala SMAN 1 Tilatang Kamang Kepala MTsN Matur Kepala SMAN 1 Lubuk Basung Kepala MTsN Kamang Kepala SDN 01 Pasar Tiku Kepala SMAN 1 IV Koto Kepala SDN 07 Sitapung Kepala MTsN Balingka Kepala SDN 26 Surau Labuah Kepala SDN 29 Koto Hilalang Kepala SDN 03 Koto Kecil Kepala SDN 25 Pasir Tiku Kepala SDN 27 Cangkiang Komite MTsN Matur Komite SDN 27 Cangkiang EDITOR Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan BPLH Kabupaten Agam
PENYUSUN Kasubid Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan BPLH Kabupaten Agam DESAIN COVER Rofil, ST SEKRETARIAT Staf Badan Pengelola Lingkungan Hidup ii | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Program Adiwiyata merupakan program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan kepada generasi muda Indonesia, sebagai salah satu solusi guna mengatasi masalah lingkungan hidup dunia dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program Adiwiyata sudah dilaksanakan di Kabupaten Agam sejak pertengahan tahun 2012 dan sudah menghasilkan Sekolah Adiwiyata dari Level Adiwiyata Kabupaten hingga predikat Adiwiyata Tertinggi Tingkat Nasional yaitu Adiwiyata Mandiri. Total sekolah binaan Adiwiyata Kabupaten Agam saat ini dari tahun 2013 adalah sebanyak 70 sekolah. Pesatnya perkembangan Adiwiyata di Kabupaten Agam, tidak diiringi oleh ketersediaan anggaran, sarana operasional, personil dan sumber daya pendukung lainnya. Hal ini sangat menyulitkan dalam mencapai sosialisasi dan pembinaan adiwiyata yang optimal. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam menyusun Buku Profil Adiwiyata Kabupaten Agam berdasarkan Best Practice yang diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu media dalam rangka sosialisasi, pengetahuan dan pemahaman bagi seluruh stakeholder terkait tentang Pelaksanaan Program Adiwiyata. Penyusunan buku yang berdasarkan pengalaman Sekolah Adiwiyata, diharapkan dapat mendorong sekolah lainnya di Kabupaten Agam untuk ikut melaksanakan Program Adiwiyata, program moral bagi kehidupan generasi muda Indonesia. Semoga buku ini dapat menjadi pedoman dan membantu seluruh Kepala Sekolah dan stakeholder terkait lainnya di Kabupaten Agam dalam pelaksanaan Program Adiwiyata. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kritik serta saran dalam penyusunan buku ini. Marilah kita wujudkan siswa yang berkarakter peduli dan berbudaya lingkungan serta sekolah yang bersih dan nyaman untuk meningkatkan prestasi siswa dan kelestarian lingkungan.
i|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR ISI
BAB I 1.1. 1.2. 1.3. BAB II 2.1. 2.2. 2.3. 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.4. 2.4.1 2.4.2 BAB III 3.1 3.2
BAB IV 4.1 4.2 4.3 BAB V 5.1 5.2
i|Page
PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum Pentingnya Program Adiwiyata PROGRAM ADIWIYATA Definisi Adiwiyata Proses pelaksanaan adiwiyata Komponen Adiwiyata Kebijakan Sekolah yang berwawasan Lingkungan Kurikulum sekolah berbasis lingkungan Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang Ramah Lingkungan Proses Penyusunan Dokumen Adiwiyata dan Penilaian Kelengkapan Dokumen Adiwiyata Penilaian PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM BERDASARKAN BEST PRACTICE Perkembangan Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam Profil Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam MTSN IV Angkat Candung SDN 21 Taluak SMAN 1 Baso SMPN 3 Lubuk Basung SDN 63 Surabayo SMAN 1 Tilatang Kamang MTSN Matur SMAN 1 Lubuk Basung MTSN Kamang SDN 01 Pasar Tiku SMAN I IV Koto SDN 07 Sitapung MTSN Balingka SDN 26 Surau Labuah SDN 29 Koto Hilalang SDN 03 Koto Kecil SDN 25 Pasir Tiku SDN 27 Cangking PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASI KHUSUS Perkembangan Adiwiyata Bantuan Dana Alokasi Khusus Anggota Tim Pembina Adiwiyata PENUTUP Kesimpulan Saran
1 1 2 3 6 6 6 10 11 13 16 16 18 18 20 21 21 22 22 28 31 36 40 43 48 50 54 57 60 65 68 72 75 77 80 82 86 86 89 93 94 94 94
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR TABEL
BAB III
PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
21
BERDASARKAN BEST PRACTICE Tabel 3.1
Daftar Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam, 2016
BAB IV
PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASI
21 86
KHUSUS Tabel 4.1
Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016
86
Tabel 4.2
Perkembangan Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun
88
2013-2016 Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang
90
Lingkungan Hidup untuk Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam Tabel 4.4
v|Page
Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam
93
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gbr1.1
Anak-Anak Indonesia di tengah lautan sampah, 2014
4
Gbr 2.1
Contoh Susunan Pengurus Adiwiyata Sekolah, 2015
7
Gbr 2.2
Contoh Isian Identifikasi Masalah Lingkungan Hidup di Sekolah
8
Berdasarkan Topik Pengamatan Gbr 2.3
Contoh Kajian Lingkungan SMAN 1 Baso, 2015
9
Gbr 2.4
Proses Pelaksanaan Adiwiyata di Sekolah
10
Gbr 2.5.
Skema 4 Komponen Adiwiyata
11
Gbr 2.6
Visi dan Misi SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu
12
Gbr 2.7
Contoh Silabus Mata Pelajaran Matematika Kelas IX
13
Gbr 2.8
Contoh RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI
14
Gbr 2.9
Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X
14
Gbr 2.10
Contoh RPP Mata Pelajaran IPA Kelas IV
15
BAB III
PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM
21
BERDASARKAN BEST PRACTICE Gbr 3.1
Perubahan MTsN IV Angkat Candung Selama Mengikuti Adiwiyata
25
Gbr 3.2
Beberapa Inovasi dan Kegiatan Adiwiyata di MTsN IV Angkat
26
Candung Gbr 3.3
MTsN IV Angkat Candung Sebagai Pusat Studi Banding
27
Gbr 3.4
Perubahan SDN 21 Taluak Setelah Mengikuti Adiwiyata
29
Gbr 3.5
Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 21 Taluak :
30
Gbr 3.6
Pemanfaatan Bak Sampah Terbuka menjadi Pot Bunga di SMAN 1
32
Baso Gbr 3.7
Perubahan SMAN 1 Baso Setelah Mengikuti Program Adiwiyata
33
Gbr 3.8
Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Baso
34
Lubang Biopori
35
Gbr 3.10
Penampang Biopori
36
Gbr 3.11
Perubahan SMPN 3 Lubuk Basung Setelah Mengikuti Program
37
Gbr 3.9
Adiwiyata Gbr 3.12
Kegiatan Adiwiyata pada SMPN3 Lubuk Basung
38
Gbr 3.13
Perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata
41
Gbr 3.14
Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 63 Surabayo
42
vi | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr Perubaha 3.15 SMAN 1 Tilatang Kamang setelah Mengikuti Sekolah Sehat dan
45
Adiwiyata Gbr 3.16
Beberapa Kegiatan Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang
47
Gbr 3.17
Perubahan MTsN Matur setelah Mengikuti Adiwiyata :
49
Gbr 3.18
Kegiatan Adiwiyata di MTsN Matur
50
Gbr 3.19
Perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata
51
Gbr 3.20
Beberapa Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Lubuk Basung
52
Gbr 3.21
Perubahan MTsN Kamang Selama Mengikuti Program Adiwiyata
56
Gbr 3.22
Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang
57
Gbr 3.23
Perubahan SDN 01 Pasar Tiku
59
Gbr 3.24
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku
59
Gbr 3.25
Perubahan SMAN 1 IV Koto setelah Mengikuti Adiwiyata
61
Gbr 3.26
Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto
65
Gbr 3.27
Perubahan SDN 07 Sitapung setelah Mengikuti Adiwiyata
67
Gbr 3.28
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 07 Sitapung
68
Gbr 3.29
Perubahan MTsN Balingka melalui Pelaksanaan Program Adiwiyata
70
Gbr 3.30
Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Balingka
71
Gbr 3.31
Perubahan SDN 26 Surau Labuah setelah Mengikuti Adiwiyata
73
Gbr 3.32
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 26 Surau Labuah
74
Gbr 3.33
Perubahan SDN 29 Koto Hilalang
76
Gbr 3.34
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang
77
Gbr 3.35
Perubahan SDN 03 Koto Kecil
78
Gbr 3.36.
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 03 Koto Kecil
79
Gbr 3.37
Perubahan SDN 25 Pasir Tiku
81
Gbr 3.38
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku
82
Gbr 3.39
Perubahan SDN 27 Cangkiang setelah Mengikuti Adiwiyata
84
Gbr 3.40
Kegiatan Adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang
85
vii | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Dalam kehidupannya, manusia sangat tergantung kepada lingkungan hidup.
Sesungguhnya, lingkungan mampu menjaga keseimbangan lingkungan itu sendiri. Namun, akibat aktivitas penduduk dan aktivitas pembangunan yang telah berlebihan, mengakibatkan keseimbangan ini terganggu. Saat ini, manusia menghadapi masalah lingkungan hidup yang mengancam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan oleh ledakan penduduk, pertumbuhan laju kebutuhan makanan, kerusakan hutan dan punahnya sumber daya biologi dan keanekaragaman hayati yaitu gen, spesies, populasi dan ekosistem
(Erdogan, 2007). Masalah lingkungan hidup telah
mengancam keberlangsungan kehidupan manusia berkepanjangan
seperti musim kemarau yang
dan kelaparan akibat pemanasan global, meningkatnya suhu bumi,
pencemaran air, pencemaran udara dan keberadaan hutan yang semakin menipis. Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan dunia adalah memberikan pendidikan lingkungan hidup pada penduduk dunia dan generasi muda. Masyarakat yang memiliki pengertian tentang ekologi, ekonomi dan korelasi sosial pada level dunia adalah jawaban dari masalah lingkungan global (Martin Rue, Pro Europe). Pertemuan Tingkat Dunia di Johannesburg pada tahun 2002
menghasilkan
kesepakatan bahwa diperlukan suatu pola baru dari program pendidikan, yaitu dengan dasar konsep berkelanjutan kepada generasi muda karena nantinya merekalah yang akan menjadi pemimpin dunia. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar abad ini adalah membawa ide berkelanjutan yang abstrak menjadi realita bagi seluruh dunia. Setelah pertemuan tingkat dunia tersebut, PBB mencanangkan tahun 2002 s/d 2014 sebagai dekade dari “Education for Sustainable Development”. Pendidikan lingkungan hidup merupakan aspek sentral dari proses menuju pembangunan berkelanjutan ((Martin Rue, Pro Europe). Di Indonesia, perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan hidup dimulai pada tahun 1975 ketika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta untuk pertama kalinya menyusun Garis-Garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang diujicobakan pada 15 sekolah dasar Jakarta pada periode tahun 1977/1978. Mengingat pentingnya pendidikan lingkungan hidup sebagai suatu upaya untuk mengubah perilaku dan menjadi media yang sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, etika displin dan budi pekerti masyarakat terhadap lingkungan hidup maka disusunlah suatu 1|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup pada tahun 2004 oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama. Selanjutnya, pada tahun 2006 disepakati pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup yang lebih intensif oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional melalui program Adiwiyata (Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan). Program Adiwiyata merupakan program dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup melalui prinsip edukatif, partisipatif dan berkelanjutan. Program adiwiyata ini diikuti oleh tingkat sekolah dasar, tingkat SMP dan tingkat SMA atau level pendidikan yang sama.
1.2.
Dasar Hukum Beberapa dasar hukum yang mendukung program adiwiyata adalah :
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata; Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Nota Penandatanganan Kerjasama Antara Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri Lingkungan Hidup tentang Pendidikan Lingkungan Hidup pada Tanggal 1 Februari 2010.
2|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1.3.
Pentingnya Program Adiwiyata Banyak sekali pertanyaan dari Kepala Sekolah, guru dan stakeholder terkait, mengapa
sekolah harus ikut Program Adiwiyata? Masalah lingkungan hidup dunia saat ini berada dalam tahap kritis. Kita semua mengetahui bahwa kerusakan lingkungan bumi kita sudah semakin masif dan mengancam kehidupan. Tingkat kadar CO2 di atmosfir sebagai akibat pencemaran udara sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam keutuhan bumi. Pemanasan global, cuaca ekstrim, pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang itu semua karena kadar emisi gas di atmosfir sudah melewati ambang batas aman, yaitu 350 ppm. Banjir, longsor, kemarau panjang dan hujan yang tidak menentu semua juga akibat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Sekarang mari kita renungkan satu lagi masalah lingkungan hidup dunia, yaitu sampah. Akibat
pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat, produksi
sampah kian meningkat setiap tahunnya. Sebagaimana yang diungkapkan Paul Muggerigge dalam Artikelnya “Which Countries Produce the Most Waste”
melalui Jurnal
World
Economic Forum pada Agustus 2015, jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 akan mencapai 1,4 milyar. Satu orang penduduk nantinya akan menghasilkan rata-rata 1,42 kg sampah, lebih dari dua kali lipat dari jumlah timbulan sampah per orang saat ini, yaitu 0,64 kg. Nantinya, total jumlah sampah dunia rata-rata akan mencapai 2,2 juta ton per tahun dari 0,68 juta ton per tahun saat ini. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2015, jumlah timbulan sampah di Indonesia saat ini mencapai 175.000 ton/hari atau setara dengan 64 juta ton/tahun. Berikut potret kehidupan anak-anak Indonesia yang berhubungan dengan sampah :
3|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 1.1: Anak-Anak Indonesia di Tengah Lautan Sampah, 2014
Sumber: Bank Sampah Gemah Ripah, 2016
Sumber: Bank Sampah Gemah Ripah, 2016 4|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Apakah kita semua menginginkan kondisi ini terus terjadi? Tegakah kita membiarkan anak-anak kita, anak-anak Indonesia mengalami ketumpulan moral dan ancaman kesehatan dan kematian? Tegakah kita mewariskan lingkungan hidup yang gersang, tandus dan sumber air yang sudah tercemar, udara yang beracun bagi generasi penerus kita? Tegakah kita membiarkan generasi penerus kita mengkonsumsi makanan yang sudah mengalami mutasi gen sehingga bersifat karsinogenik dan mengandung racun yang mematikan akibat lingkungan yang tercemar? Menyelamatkan lingkungan yang sudah parah itu tidak dapat dilakukan oleh hanya satu-dua orang atau instansi, tapi oleh semua pihak. Adalah tanggung jawab kita semua untuk memperbaiki dan merubah kondisi lingkungan hidup. Sekali lagi, jawaban masalah lingkungan hidup dunia ada di tangan generasi muda yang peduli dan berbudaya lingkungan. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menanamkan sikap dan karakter peduli dan berbudaya lingkungan sejak dini. Melalui apa? Tentu saja melalui pendidikan lingkungan hidup, yaitu Program Adiwiyata. Sulitkah melaksanakan Program Adiwiyata? Sama sekali tidak sulit, yang dibutuhkan adalah komitmen kepala sekolah dan dukungan dari pimpinan, semua guru, pengawas, siswa, pelaku pendidikan dan wali murid serta komite. Program adiwiyata adalah tabungan amal jariah bagi kepala sekolah dan seluruh stakeholder terkait karena sekolah merupakan tempat lahirnya pemimpin masa depan Indonesia. Pemimpin yang cinta lingkungan akan selalu menjadikan lingkungan hidup sebagai pertimbangan utama dalam setiap pengambilan kebijakan atau keputusan. Manfaat Program Adiwiyata bagi sekolah dan seluruh warga sekolah sangat banyak, diantaranya : 1.
Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dan seluruh warga sekolah;
2. Mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap seluruh sarana dan prasarana sekolah sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. 3. Meningkatkan sensitivitas siswa dan warga sekolah terhadap lingkungan dan tanaman melalui berbagai program dan kebijakan kepala sekolah yang berkaitan dengan cinta lingkungan; 4. Terciptanya kondisi kebersamaan bagi seluruh warga sekolah; 5. Terciptanya sekolah sebagai tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar serta penyadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan;
5|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB II PROGRAM ADIWIYATA
2.1.
Definisi Adiwiyata Secara definisi adiwiyata adalah sebagai tempat yang baik & ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan & berbagai norma serta etika yg dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. 2.2.
Proses pelaksanaan adiwiyata Program adiwiyata diikuti oleh level Sekolah Dasar atau sederajat, Sekolah Menengah
Pertama atau sederajat dan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Langkah 1: Dalam rangka mengidentifikasi nilai awal sekolah dalam pelaksanaan program adiwiyata, perlu dilakukan penilaian diri sendiri oleh sekolah (self assessment) berdasarkan Lampiran III Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata. Nilai tersebut merupakan nilai awal bagi sekolah yang berguna sebagai dasar atau pedoman dalam penyusunan kajian lingkungan sekolah, penyusunan visi dan misi sekolah serta penyusunan program adiwiyata di sekolah. Langkah 2: Setelah dilakukan penilaian diri sendiri, maka pihak sekolah perlu membentuk Tim Adiwiyata Sekolah sesuai dengan Kelompok Kerja/Bidang yang dibutuhkan. Berikut ditampilkan contoh susunan pengurus Tim Adiwiyata Sekolah pada SMAN 1 Tilatang Kamang :
6|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.1: Contoh Susunan Pengurus Adiwiyata Sekolah, 2015
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang, 2015
7|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Langkah 3: Dalam rangka mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di sekolah, Tim Adiwiyata Sekolah menyusun lembar kajian lingkungan sekolah yaitu suatu proses identifikasi masalah apa saja yang dihadapi oleh sekolah yang berkaitan dengan lingkungan hidup di sekolah serta tahap penyelesaian masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut. Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya kuisioner masalah lingkungan hidup di sekolah. Berikut ditampilkan contoh kuisioner identifikasi masalah lingkungan hidup di MTsN IV Angkat Candung, salah satu Sekolah Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Agam. Gbr 2.2: Contoh Isian Identifikasi Masalah Lingkungan Hidup di Sekolah Berdasarkan Topik Pengamatan TOPIK PENGAMATAN: SAMPAH Nama Madrasah : MTsN IV Angkat Candung Murid Yang Terlibat : Siswa IV Angkat Candung Pertanyaan 1: Apakah Madrasah mempunyai kebijakan yang jelas terkait sampah? Ya √ Tidak Komentar :1.Pembentukan Tim 9 K 2.Mengangkat penjaga kebersihan Pertanyaan 2 Apakah sudah dilakukan? Ya √ Tidak Komentar :Dilakukan penilaian kebersihan kelas setiap hari oleh setiap guru yang mengajar di lokal tersebut Pertanyaan 3 : Jika tidak, apakah Madrasah melakukan kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut? Ya Tidak Komentar : Pertanyaan 4 Apakah jumlah tempat sampah mencukupi dilingkungan Madrasah? Ya √ Tidak Komentar : Tempat sampah di Madrasah terdiri dari 2 tempat sampah (Organik dan An Organik)dan dijadikan tempat pembuangan sementera sebelum dilakukan daur ulang
Tanggal :
Maret 2014
Pertanyaan 6 Apakah sudah ada survei sampah di sekitar lingkungan Madrasah? Ya √ Tidak Komentar :Guru piket mensurvei setiap pagi tempat sampah yang ada di depan lokal agar dikosongkan oleh siswa. Pertanyaan 7 Apakah letak tempat sampah sudah pada tempat yang tepat? Ya √ Tidak Komentar :Tempat sampah berada di depan lol masing-masing Pertanyaan 8 Apakah pernah dilakukan pengamatan terhadap siswa untuk menentukan jenis sampah yang terdapat disekitarnya? Ya √ Tidak Komentar :Pengamatan langsung dari Tim 9 K Pertanyaan 9 Apakah Madrasah menerapkan pemberian penghargaan atau sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan? Ya √ Tidak Komentar : Memberikan penghargaan bagi kelas terbersih setiap satu semester dan bagi siswa yang membuang sampah sembarangan diberikan sanksi menyiram tanaman dan pungut sampah di lokasi yang telah ditentukan
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung, 2015
8|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berdasarkan kuisioner tersebut maka disusunlah kajian lingkungan sekolah, berdasarkan masalah dan bagaimana cara penyelesaian masalah lingkungan hidup berdasarkan prinsip bagaimana, apa, kapan dan siapa penanggung jawabnya. Berikut ditampilkan contoh kajian lingkungan SMAN 1 Baso, salah satu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam: Gbr 2.3: Contoh Kajian Lingkungan SMAN 1 Baso, 2015
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2015 Langkah 4: Setelah masalah lingkungan hidup di sekolah telah terdentifikasi melalui kajian lingkungan hidup sekolah, maka langkah-langkah dalam penyelesaian masalah lingkungan hidup sekolah dan upaya pengelolaannya dapat dituangkan melalui rencana kerja tahunan sekolah. Secara lengkap, berikut ditampilkan proses persiapan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam rangka pelaksanaan Program Adiwiyata:
9|Page
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.4: Proses Pelaksanaan Adiwiyata di Sekolah
Peningkatan Partisipasi Warga Sekolah dan Pihak Luar melalui berbagai kegiatan Lingkungan Hidup (Komponen III)
Self Assessment (PermenLH nomor 05 Tahun 2013 Lampiran III)
Pengusulan menjadi sekolah binaan adiwiyata oleh Kepala Sekolah (surat kepada BPLH Kabupaten Agam)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Hidup di Sekolah sebagai Solusi Masalah LH di Sekolah dan Sebagai Sarana Pembelajaran bagi Siswa (Komponen IV)
Integrasi Muatan Lingkungan pada Masing-Masing Mata Pelajaran melalui RPP dan Silabus (Komponen II)
Rapat dengan instansi terkait (Dinas Kesehatan, Kemenag, Dinas Pendidikan, BPLH)
Pembentukan TIm Adiwiyata Sekolah
Penyesuaian Visi Misi Sekolah tentang Kebijakan Pencegahan, Perlindungan dan Pengelolaan LH di Sekolah (Komponen I)
Dokumentasi (Foto, Daftar Hadir, Undangan) dan Peyusunanan Kelengkapan Administrasi Komponen I s/d Komponen IV
Penyusunan Kajian Lingkungan Sekolah oleh Masing-Masing Sekolah Binaan dalam rangka Mengidentifikasi dan Solusi Masalah LH di Sekolah melalui Rencana Kerja Tahunan
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
2.3.
Komponen Adiwiyata Program Adiwiyata merupakan Program Kerjasama Antara Menteri Pendidikan
Nasional dan Menteri Lingkungan Hidup yang nota kesepakatannya sudah ditandatangani pada tanggal 1 Februari 2010. Pelaksanaan Program Adiwiyata sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
10 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Dalam rangka penumbuhan dan pengembangan karakter peduli dan berbudaya lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup menyusun empat (4) komponen Program Adiwiyata, yaitu : 1.
Kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan;
2.
Kurikulum sekolah berbasis lingkungan;
3.
Kegiatan sekolah berbasis partisipatif;
4.
Pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan;
Berikut ditampilkan skema 4 komponen adiwiyata : Gbr 2.5. Skema 4 Komponen Adiwiyata
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016 2.3.1. Kebijakan Sekolah yang berwawasan Lingkungan Arah kebijakan sekolah dapat dilihat melalui visi, misi dan tujuan sekolah. Seperti yang digambarkan pada gambar 2, visi dan misi sekolah adalah ibarat kepala pada organ tubuh. Mengapa demikian? Karena visi dan misi sekolah lah yang memberikan arah dalam penyusunan program adiwiyata di sekolah serta penerapan dan pelaksanaan untuk komponen 2 s/d komponen 4. Visi dan Misi Sekolah merupakan cita-cita warga sekolah dan harus dirumuskan bersama seluruh pihak yang berkepentingan dan seluruh warga sekolah. Visi misi ini adalah landasan dari semua program di sekolah sehingga harus disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
11 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Sekolah yang ingin mengembangkan program adiwiyata, harus memuat tujuan lingkungan pada visi serta dijabarkan dalam misi dengan syarat terdapat 3 upaya perlindungan, pencegahan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Berikut ditampilkan contoh visi dan misi sekolah pada SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu yaitu salah satu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam yang menuju Adiwiyata Mandiri pada Tahun 2016: Gbr 2.6. Visi dan Misi SDN 21 Taluak Kecamatan Banuhampu
Sumber: SDN 21 Taluak, 2016 Seperti yang terlihat pada gambar diatas, terdapat muatan adiwiyata pada visi SDN 21 Taluak yaitu berkarakter, peduli dan berwawasan lingkungan. Sedangkan untuk mencapai visi berkarakter, peduli dan berwawasan lingkungan terdapat penjabaran pada misi yang memuat 3 komponen upaya PPLH yaitu : 1.
Komponen pencegahan terdapat pada misi 3,4,5,6,7,8 dan 13;
2.
Komponen perlindungan terdapat pada misi 9 dan 10;
3.
Komponen pengelolaan terdapat pada misi 11 dan 12
12 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.3.2. Kurikulum sekolah berbasis lingkungan Dalam rangka penanaman karakter peduli dan berbudaya lingkungan dan dalam rangka pencapaian visi sekolah yang berkaitan dengan lingkungan, siswa atau peserta didik perlu diberikan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini dilakukan melalui pengintegrasian komponen lingkungan hidup pada dokumen II yaitu Rencana Program Pembelajaran RPP dan Silabus. Oleh karena itu, diperlukan kompetensi tenaga pendidik dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Berikut ditampilkan contoh silabus dan RPP mata pelajaran Matematika Kelas IX pada MTsN Matur dan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI di SMAN 1 Baso : Gbr 2.7. Contoh Silabus Mata Pelajaran Matematika Kelas IX
Sumber : MTsN Matur, 2015
13 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 2.8. Contoh RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI
Sumber : SMAN 1 Baso, 2015
Gbr 2.9. Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2015
14 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Pengintegrasian
lingkungan
hidup
dalam
materi
pembelajaran
termasuk
memanfaatkan sarana lingkungan yang ada di sekolah sebagai media pembelajaran seperti green house, kebun, TOGA, dapur hidup, composting dan biopori. Berikut ditampilkan contoh RPP yang memanfaatkan sarana lingkungan yaitu kebun sekolah sebagai media pembelajaran : Gbr 2.10. Contoh RPP Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Sumber : SDN 49 Batuhampar, 2015
15 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.3.3.
Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif Salah satu prinsip dasar adiwiyata adalah partisipatif. Prinsip ini tercermin pada
komponen III Program Adiwiyata yaitu Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif. Pelaksanaan kegiatan sekolah berbasis partisipatif harus tergambar pada dokumen I dan dokumen II Program Adiwiyata. Beberapa prinsip penting dalam pelaksanaan kegiatan sekolah berbasis partisipatif adalah : 1.
Setiap kegiatan telah direncanakan dengan baik. Contohnya adalah keterlibatan wali murid atau komite dalam pembelajaran, haruslah tertuang pada RPP/Silabus Mata Pelajaran ataupun adanya perencanaan keterlibatan pihak komite atau wali murid dalam penyelesaian masalah lingkungan hidup disekolah seperti bantuan bibit tanaman atau pohon dalam rangka meningkatkan penghijauan di sekolah;
2.
Terdapat beberapa kegiatan dalam rangka upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ke dalam dan ke luar sekolah, seperti Kepala Sekolah/Guru menjadi narasumber dalam upaya PPLH, acara seminar, bantuan pihak luar ke sekolah seperti sumbangan buku dari alumni serta pemberian bibit dari instansi lain ataupun berbagai kegiatan siswa di luar sekolah seperti lomba ataupun kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan lingkungan hidup seperti Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya. Bukti kegiatan tersebut seperti surat undangan, surat tugas ataupun daftar hadir harus diarsipkan sebagai bukti administrasi;
3.
Adanya publikasi karya siswa ataupun tenaga pendidik seperti puisi, artikel, pantun, lukisan pada berbagai media seperti mading kelas, mading sekolah, media massa, media sosial,
website
ataupun
pameran.
Hal
ini
berguna
dalam
rangka
menumbuhkembangkan partisipasi, kepedulian dan rasa percaya diri peserta didik dan tenaga pendidik;
2.3.4. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang Ramah Lingkungan Sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan sangat diperlukan bagi proses pembelajaran dan dalam rangka mewujudkan kebersihan, kesejukan, kenyamanan dan ketertiban di sekolah. Semua lahan atau pekarangan sekolah hendaknya dapat dimanfaatkan dengan optimal sehingga tidak terdapat lahan kosong disekolah. Beberapa sarana dan prasarana lingkungan yang dapat mengatasi masalah lingkungan hidup di sekolah dan sekaligus menjadi sarana pembelajaran di sekolah pada Program Adiwiyata antara lain :
16 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1.
Saluran Drainase merupakan saluran limpasan air hujan agar air tidak tergenang dan mengalir dengan lancar;
2.
Lubang biopori, adalah lubang dengan ukuran diameter 15 cm dengan kedalaman sekitar 80 cm-100 cm yang berisi daun-daunan yang berfungsi sebagai kompos untuk menggemburkan tanah sebagai sarana untuk mengatasi masalah genangan air di halaman sekolah. Setiap lahan dengan luas 100 m2 idealnya dibuat 30 titik dengan jarak antar lubang 0,5-1m;
3.
Sumur Resapan, merupakan salah satu alternatif solusi untuk mengatasi kesulitan air di sekolah, cadangan air tanah serta solusi agar air hujan tidak tergenang lama dan terbuang percuma ke selokan;
4.
Green House, adalah rumah perawatan bagi tanaman di sekolah yang sedang sakit atau layu;
5.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah kebun yang didalamnya ditanam berbagai tanaman obat seperti daun betadine, kunyit, jahe, temulawak dan lain sebagainya. Tanaman ini berguna sebagai obat jika terdapat warga sekolah yang membutuhkan perawatan seperti luka, masuk angin dan sebagainya;
6.
Kebun Sekolah merupakan kebun yang di dalamnya ditanam berbagai tanaman yang bermanfaat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman lainnya;
7.
Dapur Hidup adalah lahan sekolah yang ditanami dengan berbagai bumbu dapur seperti kunyit, jahe, lengkuas dan lain sebagainya;
8.
Komposting adalah sarana untuk mengolah sampah organik disekolah seperti dedaunan dan sisa makanan;
9.
Bank Sampah adalah sarana pengelolaan sampah untuk transaksi sampah anorganik;
10. Hutan Sekolah adalah suatu kumpulan tumbuhan dan tanaman terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain dengan masa hidup yang telah bertahun-tahun yang berlokasi relatif dekat dari sekolah; Seluruh sarana dan prasarana lingkungan ini bertujuan sebagai solusi dalam mengatasi masalah lingkungan hidup di sekolah dan sebagai sarana pembelajaran pada beberapa mata pelajaran. Dalam rangka menumbuhkembangkan sikap peduli, tanggung jawab dan meningkatkan pengetahuan siswa, maka setiap sarana ini dilengkapi dengan daftar piket, siapa yang bertanggung jawab dalam mengelola (kelompok kerja), label tanaman dan label sarana, proses kerja dan berbagai informasi lainnya. Hal ini bertujuan agar semua warga sekolah ikut terlibat dan mengetahui tentang manfaat dan fungsi serta bertanggungjawab untuk memelihara setiap sarana lingkungan di sekolah.
17 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Dengan adanya sarana dan prasarana yang ramah lingkungan serta dijadikannya sarana tersebut sebagai media pembelajaran bagi siswa diharapkan siswa dan seluruh warga sekolah lainnya dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah terhadap lingkungan sekitarnya.
2.4. Proses Penyusunan Dokumen Adiwiyata dan Penilaian 2.4.1. Kelengkapan Dokumen Adiwiyata Program Adiwiyata sangat membutuhkan tertib administrasi dan dokumentasi. Hal ini berguna sebagai bukti administrasi dari setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Penilaian adiwiyata terdiri atas 4 komponen penilaian seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya. Dokumen adiwiyata terdiri dari softcopy dan hardcopy. Untuk dokumen hardcopy, susunan dokumen adiwiyata terdiri dari 4 folder yaitu : Folder I
:
Kebijakan Berwawasan Lingkungan: Informasi Umum Sekolah; Profil Sekolah; Kajian Lingkungan Sekolah; Rencana Aksi Visi Misi Sekolah;
Informasi tentang Pelaksanaan Sosialisasi Visi dan Misi
Sekolah Struktur Kurikulum; Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah; Self Assessment Self Assessment Komponen I Folder II
:
Kurikulum Sekolah Berbasis Lingkungan :
Dokumen RPP dan Silabus ataupun Kompetensi Dasar yang
berkaitan dengan lingkungan hidup;
18 | P a g e
Bukti Publikasi Pembelajaran LH melalui mading, website, dll
Bukti Karya Siswa (Puisi, Pantun, Lukisan dll)
Bukti lain;
Self Assessment Komponen II
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Folder III
:
Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif :
Bukti kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan sekolah seperti daftar piket, kegiatan jumat bersih, dan lain sebagainya;
Kegiatan ekstrakurikuler;
Bukti kreativitas dan warga sekolah dalam upaya PPLH seperti karya seni, daur ulang sampah, dan lain-lain;
Kegiatan aksi LH yang diadakan pihak luar untuk siswa dan tenaga pendidik;
Dukungan dari komite dan pihak lain dalam kegiatan terkait PPLH;
Folder IV
:
Bukti lain sesuai dengan komponen III
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan :
Foto sarana dan prasarana ramah lingkungan yang ada di sekolah seperti komposting, drainase, ruang terbuka hijau, kerindangan, bank sampah dan lain sebagainya;
Bukti 4 unsur dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah seperti penanggung jawab, pelaksana, pengawas dan tata tertib;
Rekening listrik dan air selama 6 bulan terakhir;
Upaya kantin dalam meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi kantin yang tidak menjual makanan berpengawat, pewarna dan tidak menjual makanan berkemasan;
Folder V
:
Bukti-bukti lain
Bukti kelengkapan kabupaten/kota, propinsi (Khusus untuk Sekolah yang Menuju Adiwiyata Propinsi, Nasional dan Mandiri)
Di samping hardcopy, guna memudahkan penilaian, Kementerian Lingkungan Hidup juga mengembangkan aplikasi penilaian Adiwiyata. Dibutuhkan dokumen dan file yang berbasis softcopy dan untuk keabsahannya, setiap file ataupun dokumen yang membutuhkan tanda tangan tenaga pengajar dan Kepala Sekolah seperti RPP dan Silabus, RKAS, Surat Keputusan Kepala Sekolah haruslah dilengkapi dengan tanda tangan yaitu berupa Scan.
19 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
2.4.2. Penilaian Penilaian Adiwiyata terdiri atas 2 bagian, yaitu penilaian administrasi dan penilaian lapangan. Mengingat adiwiyata merupakan program yang melibatkan komite dan seluruh warga sekolah, maka pada saat penilaian, Kepala Sekolah dan pihak komite wajib hadir kecuali karena alasan tertentu. Penilaian dilakukan melalui wawancara kepada Kepala Sekolah, Komite, Tenaga Pengajar serta beberapa siswa dan tenaga administrasi dan pengelola kantin sekolah serta penilaian terhadap dokumen adiwiyata sekolah dan fisik lapangan. Kapan suatu sekolah layak memperoleh predikat Adiwiyata? Pada penilaian Adiwiyata, terdapat empat kategori yaitu : 1. Adiwiyata Kabupaten, jika nilai sekolah mencapai nilai 56. Penilaian dilaksanakan oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten; 2. Adiwiyata Propinsi, jika nilai sekolah mencapai 64 dan telah meraih Adiwiyata Kabupaten pada tahun sebelumnya. Pada tahap 1, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten dan jika memenuhi, maka diusulkan untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Propinsi. Pada tahap 2 dilaksanakan seleksi administrasi dan penilaian lapangan oleh Tim Penilai Adiwiyata Propinsi; 3. Adiwiyata Nasional, jika nilai sekolah mencapai 72 dan telah meraih Adiwiyata Propinsi pada tahun sebelumnya. Pada tahap 1, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten dan jika memenuhi, maka diusulkan untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Nasional. Pada tahap 2 dilaksanakan seleksi administrasi dan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Propinsi serta jika lolos seleksi Tim Propinsi, akan diusulkan oleh Propinsi untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Nasional. Penilaian Adiwiyata Nasional dilaksanakan oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat setelah sekolah tersebut dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat; 4. Adiwiyata Mandiri, merupakan level tertinggi dari peringkat Adiwiyata. Untuk menuju Adiwiyata Mandiri, calon sekolah Adiwiyata Mandiri harus mempunyai Sekolah Imbas. Sekolah Adiwiyata Nasional dapat diusulkan menjadi Adiwiyata Mandiri jika telah melakukan pembinaan secara kontinu selama satu tahun terhadap sekolah imbas dan minimal 10 sekolah imbasnya memperoleh Adiwiyata Kabupaten; Pada tahap 1, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten dan jika memenuhi nilai dan persyaratan administrasi maka diusulkan untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Mandiri; Tahap 2, dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Propinsi, jika lolos seleksi Tim Propinsi, akan diusulkan oleh Propinsi untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Mandiri. Penilaian Adiwiyata Mandiri dilaksanakan Tim Penilai Adiwiyata Pusat setelah sekolah tersebut dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh Tim Penilai Adiwiyata Pusat. 20 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB III PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN AGAM BERDASARKAN BEST PRACTICE
3.1.
Perkembangan Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam Hingga tahun 2016, terdapat sebanyak 42 Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam
yaitu terdiri dari 2 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 4 Sekolah Adiwiyata Nasional, 8 Sekolah Adiwiyata Propinsi
dan 28 Sekolah Adiwiyata Kabupaten. Berikut ditampilkan daftar
Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam berdasarkan level Adiwiyata dan tahun memperoleh Adiwiyata : Tabel 3.1. Daftar Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam, 2016 No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Sekolah 2 SMAN 2 Lubuk Basung MTsN IV Angkat Candung SDN 21 Taluak SMAN 1 Baso SMPN 3 Lubuk Basung SDN 63 Surabayo SMAN 1 Tilatang Kamang SMAN 1 Lubuk Basung SMAN 1 Tanjung Mutiara MTsN Matur MTsN Kamang SDN 01 Pasar Tiku SDN 23 Cibuak Ameh SDN 49 Batuhampar SMAN 1 Ampek Angkek SMPN 1 Baso SMKN 2 Lubuk Basung SMAN 1 IV Koto SMPN 3 Baso SDN 07 Sitapung MAN Koto Kecil SMPN 2 Tanjung Mutiara SDN 09 Balai Satu SDN 01 Balai Ahad SDN 26 Surau Labuah SDN 29 Koto Hilalang SDN 02 Koto Baru SDN 09 Sungai Cubadak SDN 02 Koto Tangah SDN 25 Bonjo SDN 27 Cangkiang
21 | P a g e
Level Adiwiyata 3 Mandiri Mandiri Nasional Nasional Nasional Nasional Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Tahun 4 2013 2015 2014 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2013 2013 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 32 SDN 21 Pakan Sinayan Kabupaten 33 SDN 24 Guguak Tinggi Kabupaten 34 SDN 23 Kubang Putih Kabupaten 35 SMAN 3 Lubuk Basung Kabupaten 36 MTsN Balingka Kabupaten 37 SDN 03 Koto Kecil Kabupaten 38 SDN 25 Pasir Tiku Kabupaten 39 SDN 18 Balai Satu Kabupaten 40 SDN 40 Surabayo Kabupaten 41 SDN 24 Biaro Kabupaten 42 MTsN 2 Lubuk Basung Kabupaten 43 SMPN 1 Tilatang Kamang Kabupaten 44 SMKN 1 Tanjung Raya Kabupaten Sumber :Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
3.2.
2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
4
Profil Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam Program Adiwiyata merupakan program partisipatif. Oleh karenanya kemajuan
Sekolah Adiwiyata sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah, tenaga pendidik, siswa dan dukungan dari pihak Komite, Kepala Unit Pelayanan Pendidikan, Pengawas serta Muspika Kecamatan dan pihak terkait lainnya. Sekolah Adiwiyata yang berhasil adalah sekolah yang penuh komitmen dan dukungan. Dalam rangka peningkatan pemahaman tentang pelaksanaan Program Adiwiyata, berikut ditampilkan beberapa profil sekolah yang telah meraih Adiwiyata di Kabupaten Agam.
MTSN IV ANGKAT CANDUNG MTsN IV Angkat Candung adalah sekolah Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Agam, berlokasi di Candung yang letaknya sangat strategis, berjarak + 150 Meter dari Jalan Raya Bukittinggi–Payakumbuh. Berdiri pada tahun 1982 dengan status swasta kemudian pada tahun 1986 menjadi Filial MTsN Bukit Bunian Bukareh dan pada tanggal 1 Juli 1994 diresmikan menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri IV Angkat Candung. MTsN IV Angkat Candung mempunyai tenaga pendidik sebanyak 29 orang dan non PNS sebanyak 8 orang, tenaga kependidikan sebanyak 4 orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 4 orang serta mempunyai siswa sebanyak 405 orang.
22 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Di samping merupakan Sekolah Adiwiyata, MTsN IV Angkat Candung juga merupakan sekolah sehat dan meraih Peringkat IV Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2014. VISI Berkarakter Islami , Berprestasi, Sehat Dan Berwawasan Lingkungan MISI 1. Mewujudkan lembaga pendidikan yang islami dan berkualitas. 2. Membudayakan shalat dhuha, sedekah, dan khatam Alquran bersama setiap harinya sebelum PBM dimulai. 3. Melaksanakan Shalat Zuhur Berjamaah 4. Menciptakan K6 di lingkungan madrasah ( Ketertiban, keamanan, kebersihan,Keindahan, kerindangan,dan keasrian) 5. Membudayakan sikap/ berperilaku sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memorandum yang disusun bersama dalam setiap kegiatan 6. Membudayakan selalu berperilaku 6S ( salam, senyum, sapa, sopan, santun, sabar) 7. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 8. Meningkatkan efektifitas tenaga kependidikan yang profesional dan memiliki kompetensi dibidangnya. 9. Meningkatkan kemampuan warga madrasah di bidang teknologi informatika dalam menghadapai tantangan zaman. 10. Melaksanakan Kegiatan Jumat bersih dan Krida 11. Membudayakan selalu berperilaku hidup sehat 12. melaksanakan pembinaan dan bimbingan pada warga sekolah, sehingga terwujudnya sekolah sehat, lingkungan bersih dan rindang, pemikiran cerdas dan prestasi cemerlang. 13. Mengolah Sampah an organik menjadi barang-barang berguna dan sampah organik menjadi kompos 14. Menerapkan manajemen partisipatif dan pelayanan prima dengan melibatkan seluruh warga madrasah dalam aktifitas madrasah. 15. Melengkapi sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar dan sarana ibadah ( Mushalla, ruang multi media, Pagar, gerbang dan Ruang belajar)
23 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TUJUAN MTsN IV ANGKAT CANDUNG 1. Terciptanya pendidikan berkarakter Islami di lingkungan madrasah 2. Terwujudnya warga madrasah yang sehat, cerdas, berprestasi di lingkungan madrasah, Keluarga dan masyarakat serta peduli pada keasrian dan kerindangan lingkungan madrasah 3. Terciptanya pembelajaran Aktif, Inovatif,Kreatif, menyenangkan yang berwawasan Lingkungan 4. Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan menguasai IT 5. Terciptanya seluruh kegiatan di lingkungan madrasah yang bernilai ibadah 6. Diterimanya lulusan madrasah di sekolah lanjutan favorit. SLOGAN MTsN IV ANGKAT CANDUNG
“SEGATAITO” See garbage “take it out” Lihat sampah, ambil! Pelaksanaan program Adiwiyata, sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah. MTsN IV Angkat Candung dapat berhasil dalam merubah wajah sekolah dan pembentukan karakter siswa disebabkan oleh tingginya komitmen Kepala Sekolah, Hj. Yesi Makhmi, M.Pd dan didukung oleh tingginya rasa kebersamaan seluruh tenaga pendidik, pihak kecamatan, Komite dan warga sekolah. Beberapa perubahan yang dialami oleh MTsN IV Angkat Candung selama mengikuti Program Adiwiyata dapat dilihat melalui gambar berikut ini :
24 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.1. Perubahan MTsN IV Angkat Candung Selama Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung,2016 Keterangan Gambar : (1) Parkir Belum Tertata (2) Parkir Tertata Melalui SOP (3) Sepatu Belum Tersusun (4) Sepatu Tertata melalui SOP (5)Kelas Tanpa Taman Pojok Kelas dan Lembar Motivasi Siswa (6) Kelas dengan Taman Pojok Kelas dan Gantungan Lembar Motivasi Siswa Sedangkan dalam rangka pelaksanaan program Adiwiyata di Sekolah, MTsN IV Angkat Candung melaksanakan dan mengembangkan berbagai kegiatan inovatif seperti : Penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk Setiap Kegiatan di Sekolah sehingga kegiatan pembelajaran berjalan tertib dan terarah; Pembentukan Duta Karakter, Adiwiyata dan PIK Remaja; Yel-Yel Kelas dan Mars Adiwiyata; Berbagai himbauan untuk peduli dan cinta lingkungan; Penggunaan Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar Kantin Sekolah; Penyediaan Sarana dan Prasarana Sekolah yang Ramah Lingkungan sebagai Media Pembelajaran. MTsN IV Angkat Candung merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Agam yang memperoleh bantuan dana dari Bapedalda Propinsi Sumatera Barat dalam pengadaan Sarana Taman dan Gazebo. 25 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keterlibatan Muspika IV Angkat Candung, Komite dan seluruh stakeholder terkait sehingga kebersamaan antara seluruh warga sekolha dan pihak terkait semakin terjalin; Kegiatan Penghijauan; Gbr 3.2. Beberapa Inovasi dan Kegiatan Adiwiyata di MTsN IV Angkat Candung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN IV Angkat Candung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Kompor berbahan bakar Biogas (2) Duta Karakter Himbauan LH (3) Standar Operasional Prosedur (4) Himbauan Tema Lingkungan Hidup (5) Mars Adiwiyata (6) Gazebo dan Pohon Pelindung Kondisi sekolah yang nyaman dan rindang mengakibatkan prestasi siswa dan tenaga pendidik semakin meningkat. Saat ini MTsN IV Angkat Candung menjadi pusat studi banding pendidikan karakter bagi sekolah lain di wilayah Sumatera Barat dan luar Sumatera.
26 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.3 MTsN IV Angkat Candung Sebagai Pusat Studi Banding
Sumber : MTsN IV Angkat Candung, 2016 Guna sosialisasi dan meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk peduli terhadap lingkungan, MTsN IV Angkat Candung menciptakan Mars Adiwiyata. Berikut adalah Mars Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung : Mars Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung Ciptaan : Pembina Adiwiyata MTsN IV Angkat Candung Hai kawan-kawan mari kita bersama Laksanakan Program Adiwiyata Menjaga lingkungan nyaman dan asri Berkarakter islami sehat jasmani dan rohani MTsN IV Angkat Candung Siswanya sehat dan berprestasi Berbudaya cinta kebersihan dengan semboyan Segataito Berbudaya cinta kebersihan kami semua menjaganya Tampak sampah ambil olah jadi barang yang berguna Satukan tekad kita semua jadikansekolah adiwiyata 2x
27 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 21 TALUAK SD Negeri 21 Taluak berada di Jalan Taluak Kenagarian Taluak Banuhampu dengan jumlah murid sebanyak 254 siswa dan tenaga pendidik sebanyak 11 orang. SDN 21 Taluak merupakan salah satu dari 4 sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam. Sekolah ini mempunyai luas lahan sebesar 3.216 m2. Semua lahan yang ada di sekolah ini digunakan secara optimal untuk sarana pembelajaran. Berikut adalah visi misi SDN 21 Taluak : VISI “ Beriman, Bertaqwa, Cerdas,Terampil, Berprestasi, Berkarakter, dan Peduli Lingkungan” MISI 1. Mengoptimalkan pembelajaran agama dengan mengembangkan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang bervariasi serta menganjurkan peserta didik belajar tambahan di luar sekolah. 2. Melaksanakan shalat Zuhur berjamaah setiap hari, kultum setiap Jumat, dan melaksanakan pelatihan dai cilik, dan pembacaan Asmaul Husna serta asmaul husna secara teratur. 3. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan program yang telah disusun dan menggunakan teknik, strategi, dan metode yang tepat. 4. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan lebih pada kegiatan pembiasan dan kegiatan ekstrakuririkuler di luar jam pelajaran sekolah. 5. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya dalam kegiatan bimbingan khusus sehingga menjadi siswa yang cerdas dan berprestasi. 6. Meningkatkan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
melalui KKKS, KKG,
seminar, worhop, pendidikan/pelatihan dan menganjurkan melanjutkan pendidikan formal ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 7. Mengajarkan, melatih, membimbing, memberikan teladan, dan membiasakan bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai karakter budaya bangsa, adat istiadat, budaya alam minangkabau dan ajaran agama Islam kepada peserta didik. 8. Meningkatkan kordinasi dan kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat perangkat nagari dan stakeholder pendidikan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan. 9. Mewujudkan sekolah yang peduli terhadap lingkungan dengan melakukan kegiatankegiatan adiwiyata. 10. Menumbuhkan rasa cinta warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan dan budaya ramah lingkungan. 28 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
11. Menjadikan lingkungan sekolah yang asri dan rindang dengan menamami dengan tanaman toga, bunga, dan tanaman pelindung; 12. Melaksanakan kegiatan- kegiatan pelestarian lingkungan; 13. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan perusakan lingkungan. Sekolah ini sarat dengan bakat dan prestasi siswa. Terlaksananya Program Adiwiyata disekolah ini sangat ditentukan oleh komitmen Kepala Sekolah dan seluruh tenaga pendidik dan dukungan pihak Kecamatan baik Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan, Pengawas, Camat, Wali Nagari, Tokoh Masyarakat dan Komite serta seluruh warga sekolah. Tujuan Program Adiwiyata di sekolah ini adalah untuk menciptakan kenyamanan dalam proses pembelajaran. Beberapa perubahan yang dialami oleh SDN 21 Taluak selama mengikuti Program Adiwiyata dapat dilihat melalui gambar berikut ini : Gbr 3.4. Perubahan SDN 21 Taluak Setelah Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 21 Taluak, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Sekolah Minim Penghijauan (2) Pekarangan dengan Penghijauan (3) Pekarangan Belakang Sekolah belum Termanfaatkan (4) Pekarangan Belakang Sekolah untuk Toga dan Pembibitan (5)Lorong Kelas Minim Bunga (6) Lorong Kelas dengan Bunga dan Himbauan LH 29 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Melalui Program Adiwiyata, lahan pekarangan sekolah dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat keluarga, dapur hidup, kolam ikan dan penanaman berbagai pohon dan tanaman untuk penghijauan. Program Adiwiyata terbukti mampu merubah wajah sekolah dan karakter siswa SDN 21 Taluak. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan adiwiyata pada SDN 21 Taluak : Gbr 3.5. Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 21 Taluak :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 21 Taluak, 2016 Keterangan Gambar : (1) Lukisan Lingkungan (2) Mading (3) Tanaman aquaponik di atas kolam ikan (4) Penggunaan Barang Bekas untuk Media Tanam (5) Kenyamanan Siswa di Lantai yang Bersih (6) Lorong Menuju Kamar Mandi yang Dipenuhi Bunga dan Bersih
30 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN 1 BASO SMAN 1 Baso berlokasi di Jalan Raya Baso-Bukittinggi Km 13. SMAN 1 Baso ini berdiri pada tahun 1987 melalui Yayasan Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Kecamatan Baso. Kemudian pada tahun 1990, SMA Baso diakui oleh pemerintah dengan dikeluarkannya surat keputusan nomor : Sk.0216/0/1992 resmi menjadi SMA Negeri dan dibentuklah BP3 sebagai mitra dari sekolah. Kemudian sesuai dengan KEP MEDIKNAS No. 044/U/2002, maka pada tahun 2002, BP3 SMA negeri 1 Baso dihapus dan diganti dengan Komite SMA Negeri 1 Baso. Jumlah murid pada SMAN 1 Baso pada tahun 2015 adalah sebanyak 415 siswa dan jumlah tenaga pendidik sebanyak 70 orang. Visi dan Misi Adiwiyata pada SMAN 1 Baso adalah: VISI Beriman, bertakwa, berprestasi dan berbudaya serta peduli lingkungan MISI 1. Membentuk manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia dan menumbuhkan semangat pengamalan terhadap ajaran agama. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien dengan berbasis teknologi informasi 3. Membantu siswa untuk mengoptimalkan potensi diri sehingga mampu hidup mandiri dan menghadapi tantangan global. 4. Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif, jujur dan berkelanjutan terhadap seluruh warga sekolah. 5. Meningkatkan prerilaku positif bagi warga sekolah 6. Menciptakan K6 dilingkungan sekolah (ketertiban, kemanana, kebersihan, keindaan, kerindangan dan keasrian) 7. Membudayakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan sehat. 8. Melaksanakan kegiatan berburu sampah setiap pagi sebelum kegiatan PBM. 9. Melaksanakan kegiatan Jum’at bersih 10. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan pada warga sekolah, sehingga terwujudnya sekolah sehat, lingkungan bersih dan rindang, pemikiran cerdas dan prestasi cemerlang 11. Mengolah sampah anorganik menjadi barang-barang berguna dan sampah organik menjadi kompos.
31 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN 1 Baso merupakan salah satu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Agam, yang memperoleh predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sejak awal mengikuti Program Adiwiyata pada tahun 2012, ciri khas sekolah ini adalah adanya penghijauan dan suasana yang begitu rindang di halaman depan sekolah. Sebelum mengikuti adiwiyata, terdapat beberapa bak sampah beton yang terbuka di lingkungan sekolah sebagai sarana pembuangan sampah dari setiap siswa. Setelah mengikuti adiwiyata, bak sampah ini diubah menjadi tempat bunga, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini : Gbr 3.6. Pemanfaatan Bak Sampah Terbuka menjadi Pot Bunga di SMAN 1 Baso
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2016 SMAN 1 Baso mengikuti Adiwiyata sejak tahun 2012 sehingga saat ini begitu banyak perubahan yang dialami oleh SMAN 1 Baso, baik secara fisik lapangan dan karakter siswa. Berikut ditampilkan beberapa perubahan wajah SMAN 1 Baso setelah mengikuti Adiwiyata :
32 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.7. Perubahan SMAN 1 Baso Setelah Mengikuti Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Baso, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman Depan Sekolah Tanpa Parkir dan Taman (2) Halaman Depan Sekolah dengan Penataan Parkir dan Taman (3) Suasana Kelas Yang Minim Kreativitas (4) Suasana Kelas dengan Kreativitas Siswa (5) Lapangan Upacara Minim Penghijauan (6) Lapangan Upacara yang Dikelilingi Pohon SMAN 1 Baso mempunyai beberapa keungggulan di bidang Adiwiyata yaitu adanya publikasi kegiatan SMAN 1 Baso melalui Majalah Simba yaitu majalah yang diterbitkan oleh OSIS SMAN 1 Baso, Galeri yang merupakan pajangan hasil kreativitas siswa yang luar biasa. Galeri SMAN 1 Baso merupakan salah satu galeri terbaik dalam pelaksanaan Adiwiyata Kabupaten Agam. Di samping itu terdapat taman kelas, taman Guru hingga taman satpam, Penataan Parkir serta Pepohonan yang sangat rindang di Halaman Depan Sekolah. Berikut ditampilkan beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 Baso:
33 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.8. Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Baso
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 Baso, 2016 Keterangan Gambar : (1) Penataan Parkir (2) Taman Satpam (3) Lukisan Mozaik dari Sisa Kayu (4) Majalah SIMBA (5) Kreativitas di Kelas (6) Penghijauan
Untuk menghindari terjadinya genangan air di pekarangan sekolah, salah satu sarana lingkungan yang disediaan oleh pihak sekolah adalah adanya lubang biopori pada titik-titik yang sering tergenang air (rendah).
34 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan gambar lubang biopori yang ada pada SMAN 1 Baso : Gbr 3.9. Lubang Biopori
Sumber : SMAN 1 Baso, 2016 Berikut Cara Pembuatan Lubang Biopori di Sekolah: Alat :
Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang berbentuk garpu (seperti supit kepiting)
Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi (tutup bisa dari dasar kaleng bekas yang sudah dilubangi)
Centong/cetok
Linggis
CARA MEMBUAT BIOPORI
Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk mempermudah alat pembuat lubang bekerja
Teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai penuh, hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
Untuk menghindari kecelakaaan, tutup lubang dengan menggunakan floor drain atau dasar kaleng bekas yang sudah dilubangi. Lubang berguna untuk mengalirkan air limpasan ke dalam tanah.
35 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.10. Penampang Biopori
Sumber : www.biopori.com
SMPN 3 LUBUK BASUNG SMPN 3 Lubuk Basung berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 625 Lubuk Basung. Sekolah ini mempunyai total lahan sebesar 13.660 m2 dengan lahan terpakai sebesar 2596,89 m2. Sekolah ini mempunyai murid sebanyak 1.032 murid dengan rombongan belajar sebanyak 29 kelas serta mempunyai jumlah tenaga pendidik sebanyak 74 orang. Sekolah ini meraih predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sekolah ini juga merupakan Sekolah Sehat Terbaik I Tingkat Propinsi Tahun 2015. Berikut adalah visi dan misi SMPN 3 Lubuk Basung: VISI Unggul Dalam Mutu, Peduli Terhadap Lingkungan, Madani Dalam Keseharian MISI 1. Mengupayakan lulusan yang cerdas, kompetetif, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa dan dapat bersiang di tingkat nasional dan berwawasan global. 2. Menciptakan kurikulum yang mandiri dengan berwawasan lingkungan 3. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang Produktif, Aktif, Dinamis, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PADIKEM) 4. Mengupayakan tercapainya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang berwawasan. 5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif. 6. Menggiatkan pola hidup bersih, sehat dan menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk, sehat dan rindang 7. Melakukan pembinaan dalam kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler untuk mencapai prestasi tingkat nasional dan internasional 36 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
8. Mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan manajemen sekolah sesuai MBS dengan pola IT dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). 9. Melakukan subsidi silang dalam pembiayaan pendidikan bagi siswa yang tidak mampu 10. Melaksanakan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel 11. Terwujudnya sistem penilaian yang sesuai dengan standar nasional dan internasional. Beberapa perubahan pada SMPN 3 Lubuk Basung setelah mengikuti Adiwiyata dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gbr 3.11. Perubahan SMPN 3 Lubuk Basung Setelah Mengikuti Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMPN 3 Lubuk Basung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Gerbang Pintu Depan Sekolah Sebelum Adiwiyata (2) Gerbang Pintu Depan Sekolah Setelah Adiwiyata (3) Lorong Sekolah Minim Bunga dan Penghijauan (4) Lorong Sekolah Mulai rindang dan adanya bunga gantung (5) Sebelum ada Bangunan Bank Air (6) Bank Air
37 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keunggulan Adiwiyata SMPN 3 Lubuk Basung adalah Suasana Sekolah yang rindang, tertata rapi, operasional bank sampah, pembuatan kompos cair dan kompos bubuk oleh siswa yang telah dijual ke pihak lain dan telah digunakan sebagai pupuk bagi tanaman di sekolah, beragamnya tanaman TOGA, lorong markisa dan adanya kreativitas para siswa untuk melaksanakan lomba kreasi daur ulang se Kabupaten Agam setiap tahunnya. Hal lain yang menarik adalah tersedianya Pondok Karambia sebagai ajang silaturrahmi para wali murid dan siswa. Berikut ditampilkan beberapa pelaksanaan kegiatan Adiwiyata pada SMPN 3 Lubuk Basung: Gbr 3.12. Kegiatan Adiwiyata pada SMPN3 Lubuk Basung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMPN 3 Lubuk Basung, 2016 Keterangan Gambar : (1) ) Bank Air Penampungan Air Hujan (2) TOGA ( (3) Lorong Markisa (4) Pembuatan Kompos Cair (5) Pondok Karambia (6) Bank Sampah
38 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan cara pembuatan kompos cair dan bubuk kompos yang dilaksanakan pada SMPN 3 Lubuk Basung : Komposisi Untuk media komposter 40 Liter: 1. Buah-buahan 20 Kg 2. Gula Merah 5 Kg dilarutkan menjadi 2 liter air Proses Kerja : 1. Lakukan penghancuran terhadap buah-buahan yang akan digunakan guna membantu proses penghancuran, semakin halus akan semakin baik. 2. Masukkan air ke dalam media komposter sebanyak 10 liter 3. Masukkan semua buah-buahan yang telah dihancurkan 4. Masukkan larutan gula merah 5. Lakukan penutupan media komposter sampai 11 hari. 6. Pada hari ke 12 tambahkan air sebanyak dan media ditutup kembali.
Catatan : a. Pastikan sampai hari ke 21 tidak ada lagi gangguan pada media kompster kita tadi. b. Pada hari ke 22 sudah bisa dipanen, namun masih dalam komposisi F1. c. Larutan kompos masih dalam F1, jangan langsung digunakan untuk pupuk tanaman, sebab mempunyai keonsentrat yang sangat tinggi yang berakibat kematian pada tanaman. Tepatnya pada F1 ini juga bisa dijadikan sebagai media (biang) untuk membuat kompos bubuk. F1 bisa dijadikan pupuk dengan komposisi 1 liter dicampurkan dengan air 10 liter.
PROSES PEMBUATAN KOMPOS BUBUK DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN F1 Pengertian : Kompos bubuk merupakan hasil akhir dari proses fermentasi tanaman organik yang dihancurkan oleh bakteri penghancur sehingga berfungsi menjadi nutrisi yang bisa digunakan untuk pupuk tanaman. Selama ini kita ketahui pembuatan kompos bubuk membutuhkan bakteri (trichodarm) untuk mendapatkan bakteri tichodarm ini cukup menyulitkan karena banyaknya persyaratan peengembangan yang harus dilakukan. Sekarang kita akan mencoba membuat kompos dengan menggunakan larutan F1 dari kompos cair. 39 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Proses kerja : Sediakan media untuk membuat kompos bubuk. Lakukan penghancuran sampah organik dengan mesin pencacah: Setelah semua sampah organik hancur (halus) dimasukkan ke dalam tempat pembuatan kompos bubuk, setiap ketebalan 10 Cm disiramkan F1 dari kompos cair sebanyak 1 liter, lalu ditutup rapat. Tiga hari sekali disiram pakai air biasa, diselingi dengan F1 seminggu sekali. Kompos bubuk baru bisa dipanen bisa dengan hitungan hari pada hari ke 38 atau setelah dipastikan sampah organik sudah menjadi tanah.
SDN 63 SURABAYO SDN 63 Surabayo berlokasi di Jalan Kartini Padang Baru Lubuk Basung. Sekolah ini mempunyai murid sebanyak 533 orang dengan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 30 orang. Sekolah ini berdiri di atas lahan sebesar 1.667 m 2. SDN 63 Surabayo memperoleh predikat Adiwiyata Nasional pada tahun 2015. Sekolah ini juga merupakan Sekolah Sehat Terbaik I Tingkat Propinsi Tahun 2015. Berikut visi dan misi SDN 63 Surabayo: VISI “Berprestasi, berkarakter, peduli dan berbudaya lingkungan”. MISI 1. Mengoptimalkan dan memberdayakan semua warga sekolah menurut peran dan fungsinya masing-masing dengan disiplin dan kesadaran yang mendalam 2. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yang profesional dibidang tugasnya 3. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing diera globalisasi 5. Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi anak didik khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. 6. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai dengan potensi yang dimiliki 7. Meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan sekolah 8. Terwujudnya pembelajaran Aktif, Lingkungan 40 | P a g e
Inovatif, Kreatif, menyenangkan yang berwawasan
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
9. Membudayakan perilaku 7K (ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, kenyamanan, kesehatan, keasrian) 10. Membudayakan perilaku 6S (salam, senyum, sapa, sopan, santun dan sabar) 11. Membudayakan shalat dhuha 12. Melaksanakan shalat dzuhur berjamaah 13. Membiasakan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah 14. Melaksanakan sabtu bersih 15. Melaksanakan pengolahan sampah organik dan organik SDN 63 Surabayo telah mengikuti Program Adiwiyata sejak tahun 2012. Banyak sekali perubahan secara fisik dan sikap siswa sejak mengikuti Program Adiwiyata. Siswa terbiasa melaksanakan Sabtu Bersih, mengolah sampah organik menjadi kompos
dan
pemahaman siswa terhadap lingkungan hidup juga meningkat. Berikut ditampilkan perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata : Gbr 3.13. Perubahan SDN 63 Surabayo sejak mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 63 Surabayo, 2016 Keterangan Gambar : (1) ) Gedung Sekolah Tanpa Taman (2) Gedung Sekolah dengan Taman ( (3) Galeri Sebelum Adiwiyata (4) Galeri Setelah Adiwiyata (5) Halaman Depan Tanpa Taman (6) Halaman Depan dengan Taman 41 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Melalui Program Adiwiyata, SDN 63 Surabayo mengembangkan dan melaksanakan berbagai kegiatan seperti pembuatan biopori pada halaman yang telah di semen, pembuatan kompos, taman, rumah burung, tanaman obat keluarga, bank sampah, dapur hidup, green house, kegiatan sabtu bersih dan pengintegrasian sarana lingkungan yang ada tersebut sebagai sarana pembelajaran di sekolah. Berikut ditampilkan pelaksanaan kegiatan Adiwiyata di Kabupaten Agam: Gbr 3.14. Beberapa Kegiatan Adiwiyata pada SDN 63 Surabayo
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 63 Surabayo, 2016 Keterangan Gambar : (1) Lubang Biopori pada Halaman Sekolah yang disemen (2) TOGA (3) Sabtu Bersih (4) Komposting (5) Green House (6) Kolam Ikan
42 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan langkah-langkah pengomposan yang dilaksanakan oleh SDN 63 Surabayo : Langkah-Langkah Pengomposan 1. PEMISAHAN SAMPAH Pisahkan sampah organi dari sampai anorganik (plastik, kaleng, karet,), sampah organik. 2. PENCAMPURAN Isi wadah dengan kompos lama setinggi 1/3, selanjutnya sampah dimasukkan. Bahan diaduk. Bahan bisa ditambah serbuk gergaji atau pupuk kandang dan organisme perombak limbah/ragi kompos (Tricholant). Tutup wadah dengan karung/plastik. 3. PEMATANGAN Aduk sampah setiap 7 hari, selama prosesberlangsung suhu bahan berkisar 30-70oC, memasuki minggu ke 5 atau 6, kompos sudah jadi, cirinya tidak berbau busuk, berbau tanah, warna coklat kehitaman dan suhu 30-32c. 4. PENGAYAKAN DAN PENGEMASAN Kompos yang sudah matang di ayak untuk memperoleh hasil seragam dan dikemas dalam plastik.
SMAN 1 TILATANG KAMANG SMAN 1 Tilatang Kamang terletak ± 850 meter di atas permukaan laut. Suhu rata – rata 19 – 22 0C dengan curah hujan 2304 mm. Jumlah penduduk di Kecamatan Tilatang Kamang sebanyak 51. 326 orang yang terdiri dari 7.573 Kepala Keluarga. Kecamatan Tilatang Kamang berbatasan dengan: Sebelah utara dengan kabupaten Lima Puluh kota, sebelah Timur dengan Kecamatan IV Angkat / Baso, sebelah selatan dengan Kota Bukittinggi, dan sebelah Barat dengan Kecamatan Palupuh. SMAN 1 Tilatang Kamang berlokasi di pinggir Jalan Raya Pekan Kamis dengan luas lahan sebesar 11.410 m2 dan luas bangunan sekolah sebesar 3.973 m2. Jumlah peserta didik adalah sebanyak 513 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 64 orang. SMAN 1 Tilatang Kamang meraih Sekolah Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015. Sekolah ini juga merupakan Sekolah Sehat Tingkat Propinsi Tahun 2014. Adapun visi dan misi SMAN 1 Tilatang Kamang adalah :
43 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI “ Sehat, Cerdas, Kreatif, Inovatif, Kompetitif, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan “ MISI: 1.
Mewujudkan budaya disiplin dan lingkungan bersih untuk semua warga sekolah
2.
Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan asri dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
3.
Mewujudkan suasana pendidikan yang kondusif dan kreatif.
4.
Meningkatkan prestasi dan mengembangkan inovasi dalam bidang akademis dan non akademis.
5.
Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
6.
Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan dalam proses belajar mengajar.
7.
Meningkatkan
profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan kualitas hasil belajar. 8.
Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sebagai wadah untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
9.
Meningkatkan penghayatan dan penerapan terhadap ajaran agama, budaya dan budi pekerti yang menjadi sumber kearifan dan sportifitas dalam bertindak.
10. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan secara efektif, efesien dan berkesinambungan untuk peserta didik guna menghadapi pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki jiwa enterpreneurship (kewirausahaan) untuk terjun ke masyarakat. 11.
Meningkatkan kerjasama warga sekolah dalam manajemen sekolah.
44 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut adalah perubahan SMAN 1 Tilatang Kamang dari tahun ke tahun: Gbr 3.15. Perubahan SMAN 1 Tilatang Kamang setelah Mengikuti Sekolah Sehat dan Adiwiyata:
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Minim Penghijauan (2) Halaman Sekolah yang rindang (3) Pekarangan Depan Kelas Tanpa bunga (4) Pekarangan Depan Kelas dengan Bunga (5) TOGA tanpa label tanaman dan tanpa informasi manfaat tanaman (6) TOGA yang makin beragam dengan label tanaman dan informasi manfaat setiap tanaman SMAN 1 Tilatang Kamang adalah salah satu sekolah adiwiyata yang sarat akan gerakan inovatif dan
tingginya komitmen seluruh warga sekolah yaitu Kepala Sekolah, Tenaga
Pendidik, Tokoh Masyarakat, Komite dan Siswa. Beberapa gerakan inovatif dari SMAN 1 Tilatang Kamang adalah dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Gerakan Inovatif, yang terdiri dari : Gerakan Sayang Tanaman, Gerakan Membawa Nasi dan air Minum ke Sekolah; Kawasan Tanpa Rokok; Menebar Benih; Peduli Lingkungan; 45 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Penggunaan Kertas Bekas sebagai Lembar Disposisi Kepala Sekolah Melalui berbagai gerakan inovatif ini, siswa menjadi cinta tanaman dan lebih peka terhadap
lingkungan
karena
melalui
gerakan
sayang
tanaman
setiap
siswa
bertanggungjawab terhadap satu tanaman dan melalui gerakan membawa bekal makan dan minum ke sekolah, produksi sampah di sekolah berkurang drastis dan 2 kantin sekolah ditutup sebagai dampak dari gerakan ini. Melalui gerakan menebar benih, SMAN 1 Tilatang Kamang mengembangkan pembibitan beberapa tanaman dan setiap tamu atau masyarakat dapat memperoleh bibit tanaman tersebut secara gratis. Di samping itu, SMAN 1 Tilatang Kamang mempunyai beragam jenis ekstrakurikuler seperti Paskibra, Bekam, Randai dan lainnya. Di SMAN 1 Tilatang Kamang juga terdapat duta lingkungan, Mars Sekolah dan Galeri sebagai tempat pajangan hasil kreativitas siswa. Hasil kreativitas siswa SMAN 1 Tilatang Kamang yang kita lihat di Galeri sangat kreatif dan luar biasa. Kondisi SMAN 1 Tilatang Kamang yang nyaman, penuh bunga, rindang dan bersih sudah terasa ketika kita mulai memasuki gerbang sekolah. Bunga yang dibibitkan sendiri oleh SMAN 1 Tilatang Kamang dengan ukuran besar dominan menghiasi lorong sekolah. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan yang terkait adiwiyata pada SMAN 1 Tilatang Kamang :
46 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.16. Beberapa Kegiatan Adiwiyata SMAN 1 Tilatang Kamang
Sumber : SMAN 1 Tilatang Kamang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Bunga Hasil Pembibitan (2) Gerakan Sayang Tanaman, 1 Siswa 1 Tanaman (Label Nama Siswa Pemilik Tanaman di Setiap Pot) (3) Ekskul Bekam (4) Duta Adiwiyata (5) Pembibitan (6) Galeri
47 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
MTSN MATUR Sekolah ini berlokasi Jl. Labung XX No.96 Kec. Matur atau sekitar ± 2km dari Simpang Matur dengan jumlah siswa sebanyak 299 orang dan jumlah tenaga pendidik sebanyak 16 orang. MTsN Matur meraih Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015 dan saat ini bersama 4 Sekolah Adiwiyata Propinsi lainnya bersiap untuk menuju Adiwiyata Nasional Tahun 2016. VISI “Terwujudnya peserta didik yang Islami, cerdas, kreatif dan kompetitif serta berwawasan lingkungan”. MISI 1. Melaksanakan kurikulum bernuansa Islami dan berwawasan lingkungan. 2. Menyelenggaran pendidikan yang berkualitas baik dibidang imtaq maupun iptek. 3. Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional. 4. Meningkatkan kegiatan Intra dan Ekstra kurikuler yang peduli lingkungan. 5. Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga madrasah. 6. Mewujudkan madrasah yang bersih, indah, nyaman, tertib dan aman. 7. Meningkatkan kerjasama dengan komite, masyarakat dan dunia usaha guna mewujudkan management berbasis madrasah. MOTTO
“MARI BERHAJI” Madrasah Bersih, Asri, Hijau dan Indah Sebelum mengikuti kegiatan adiwiyata, banyak sekali lahan madrasah yang cukup luas hanya berupa lahan kosong semak belukar. Terdapat beberapa masalah lingkungan hidup pada MTsN Matur sebelum mengikuti adiwiyata yaitu kurangnya ketersediaan air bersih, lahan pekarangan yang tidak tertata, sampah yang berserakan serta minimnya penghijauan dan bunga di sekolah. Melalui pelaksanaan Program Adiwiyata, satu persatu kondisi ini dapat diperbaiki. Saat ini, kondisi madrasah sudah bersih dan nyaman.
48 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan perubahan MTsN Matur sejak mengikuti Program Adiwiyata : Gbr 3.17. Perubahan MTsN Matur setelah Mengikuti Adiwiyata :
Sumber : Dokumentasi Adiwiyata MTsN Matur, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Tanpa Taman dan Pohon (2) Halaman Dengan Taman dan Pohon (3) Lorong Sekolah Tanpa bunga dan Tong sampah Terpisah (4) Lorong Sekolah dengan Bunga Gantung, Tanaman dan Wadah Sampah Terpisah (5) Lapangan Upacara yang masih Minim Pohon dan Keindahan (6) Lapangan Upacara Yang Telah Tertata dengan Taman dan Pepohonan Keunggulan MTsN Matur di samping komitmen dan kebersamaaan yang sangat tinggi antara seluruh warga sekolah, komite dan pihak stakeholder kecamatan adalah adanya kebun sekolah yang ditanami dengan berbagai buah dan sayur seperti cabe, pepaya, terung, sayuran sawi dan buah khas daerah tersebut yaitu labu, serta adanya penghijauan dan keindahan serta kelengkapan sarana bernuansa penggunaan barang bekas, galeri sebagai tempat pajangan kreasi siswa dan adanya bank sampah. Berikut ditampilkan berbagai kegiatan adiwiyata pada MTsN Matur :
49 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.18. Kegiatan Adiwiyata di MTsN Matur
Sumber : MTsN Matur, 2016 Keterangan Gambar : (1) Penggunaan Kemasan Barang Bekas Sebagai Hiasan dan Media Tanam (2) Operasional Bank Sampah (3) Penggunaan Barang Bekas Sebagai Tong Sampah Terpisah (4) Kebun Sekolah dan TOGA (5) Karya Siswa di Galeri (6) SOP Pengaturan Sendal
SMAN 1 LUBUK BASUNG SMA Negeri 1 Lubuk Basung terletak di jorong IV Sangkir kenagarian Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Sekolah ini berdiri
sejak tahun 1968 saat itu sebagai filial dari SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Tahun 1974
dikeluarkanlah SK defenitif sebagai sekolah Negeri yang yang statusnya sama dengan sekolah negeri lainnya. Pada tahun ajaran 2015 SMA Negeri 1 Basung mempunyai siswa sebanyak 912 orang yang tersebar pada 26 (dua puluh enam) rombongan belajar, dibimbing oleh 41 orang guru PNS, 27 orang guru honor.
50 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI ” Berakhlak mulia, berprestasi, unggul dalam mutu dan peduli dengan lingkungan” MISI 1.
Warga sekolah dapat menciptakan suasana islami secara menyeluruh dalam kegiatan pembelajaran
2.
Warga sekolah dapat mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana keagamaan dalam kegiatan sekolah
3.
Warga sekolah
dapat membudayakan
senyum, sapa, salam, santun, jujur, cinta
budaya dan lingkungan 4.
Sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
5.
Guru dapat memaksimalkan
pengembangan
dan pelaksanaan perangkat
pembelajaran. 6.
Guru dapat membuat dan menerapkan inovasi pembelajaran yang berwawasan lingkungan
7.
Guru dapat melaksanakan penilaian pembelajaran sesuai dengan standar penilaian nasional MOTTO : “Senyum, Sapa, Salam, Santun, Jujur, Cinta Budaya dan Lingkungan” SEMBOYAN SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG “LISALABUTTE” LIhat SAmpah LAlu BUang pada TEmpatnya
Throw Rubbish Into The Rubbish Bin. Berikut ditampilkan perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata : Gbr 3.19. Perubahan SMAN 1 Lubuk Basung setelah Mengikuti Adiwiyata
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 Lubuk Basung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Lorong Kelas Minim Penghijauan Penghijauan 51 | P a g e
(2) Lorong Kelas dengan
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Keunggulan Adiwiyata pada SMAN 1 Lubuk Basung adalah telah diproduksinya jamur tiram secara rutin oleh siswa dan dipasarkan sehingga menghasilkan keuntungan bagi siswa. Adanya penggunaan media fermentasi yang dibuat oleh siswa sebagai media tanam bagi tanaman aglonema pada green house juga merupakan hal yang menarik. Hal ini disebabkan karena aglonema adalah tanaman yang sangat sensitif terhadap matahari namun berhasil tumbuh dengan subur pada green house. Gbr 3.20. Beberapa Kegiatan Adiwiyata di SMAN 1 Lubuk Basung :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 Lubuk Basung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Taman Burung (2)Green House Aglonema) (3) Polisi Siswa (4) Mading (5) Penggunaan Kembali Kertas Bekas (6) Galeri Berikut ditampilkan langkah kerja budidaya jamur tiram yang telah menghasilkan nilai ekonomi bagi siswa pada SMAN 1 Lubuk Basung :
52 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
LANGKAH KERJA BUDI DAYA JAMUR TIRAM BERBUDI DAYA JAMUR TIRAM INTINYA KAMI MENGOLAH BAHAN BEKAS /SAMPAH MENJADI DUIT AYO KITA OLAH SAMPAH JADI DUIT Perhatikan ini cara kerjanya 1. Sediakan alat dan bahan A. SERBUK gergaji 50 kg B. Kapur tanah 2kg C. Dedak 10 kg D. Air secukupnya E. Plastik pembungkus F. Karet gelang G. Kertas koran H. Bibit ( miselium jamur tiram ) I. Lampu bunsen J. Korek api K. Gelang bambu 2. Serbuk gergaji diayak untuk memisahkan bagian yang kasar kemudian tambahkan dedak/bekatul dan kapur tanah aduk secara merata 3. Sambil mengaduk tambahkan air sedikit demi sedikit sehingga media menjadi lembab 4. Setelah kelembaban merata lakukan fermentasi dengan cara tutup media dengan terval biarkan ± 72 jam ( 3 hari ) 5. Setelah 3 hari buka tutupnya dengan keadaan panas kemudian balikan / aduk kembali sehingga suhu merata /stabil 6. Setelah itu media tanam di bentuk menjadi bag log dengan cara media dimasukan kedalam plastik dan padatkan sampai 5/7 cm dari permukaan plastik 7. Ikat dengan tali rafia sehingga membentuk seperti botol 8. Bag log yang sudah terbentuk masukkan kedalam alat strerilisasi( drum yang sudah di bentuk jadi alat kukusan) 9. Susun bag log dalam drum dengan susunan tidak terlalu rapat sehingga uap air kukusan merata sehingga semua bag log steril merata 10. Nyalakan api /kukus selama ± 8 jam, 11. Setelah ± 8 jam biarkan bag log dingin dalam pengukusan 12. Setelah dingin bag log di keluarkan dan dimasukkan ke ruangan inokulasi
53 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
13. Setelah itu lakukan inokulasi/pengisian bibit dengan cara buka ikatan bag log,langsung inokulasikan bibit secara merata di permukaan bag log 14. Setelah itu pasangkan gelang,tutup dengan kertas koran yang dipanaskan dengan api spritus dan ikat dengan karet gelang, bag log yang seperti ini siap untuk di inkubasi 15. Cara menginkubasi yaitu bag log yang sudah di inokulasi pindahkan ke dalam ruangan inkubasi 16. Biarkan ± 30 hari ( 1 bulan ) sampai meselium tumbuh merata di seluruh bagian bag log 17. Setelah itu pindahkan ke ruangan kumbuh ( ruang tempat tumbuhnya jamur) 18. Biarkan sampai tubuh buah muncul dan besar 19. Setelah besar siap untuk di panen WIRNI YULIA.S.Pd Guru Mata Pelajaran Biologi/ Pembina Mikologi SMA Negeri 1 Lubuk Basung
MTsN KAMANG Cikal bakal MTsN Kamang adalah PGA Yayasan yang didirikan pada tahun 1950-an, satu-satunya PGA yang ada di Kecamatan Tilatang Kamang yang terletak di sebelah Utara Ibukota Tilatang Kamang Kabupaten Agam, dengan posisi segitiga antara Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Atas dasar itu, tokoh masyarakat yang didukung oleh pemerintah setempat, Bapak Camat Kecamatan Tilatang Kamang mengusulkan agar PGA yang ada di Kecamatan Tilatang Kamang ini dijadikan PGA N 4 Th. Baru pada tahun 1967 dijadikan PGAN 4 tahun. Setelah peleburan PGAN 4 Th menjadi MTsN pada tahun 1979, maka sampai sekarang bernama MTsN Kamang Kabupaten Agam. MTsN Kamang berlokasi pada Jln. M. Saleh Dt. Rajo Panghulu dengan luas areal terbangun adalah sebesar 1.839 m2 dengan luas lahan sebesar 7.250 m2. Saat ini MTsN Kamang mempunyai siswa sebanyak 325 siswa dan 34 orang tenaga pendidik. MTsN Kamang meraih predikat Adiwiyata Propinsi pada tahun 2015 dan saat ini menuju Adiwiyata Nasional. Visi dan Misi MTsN Kamang adalah :
54 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI : Mewujudkan Siswa MTsN Kamang yang : Berakhlak, Cerdas, Berprestasi, Kreatif, Sehat Dan Berwawasan Lingkungan MISI Untuk mencapai Visi Madrasah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran Madrasah Tsanawiyah Negeri Kamang sebagai berikut : 1.
Mewujudkan lembaga pendidikan yang islami, berkualitas bersih, indah asri.
2.
Membudayakan 6 S ( salam, senyum, sapa, sopan, santun dan sabar) dalam lingkungan madrasah
3.
Membudayakan shalat dhuha, sedekah, dan khatam Alquran bersama, hafiz one day one ayat setiap harinya sebelum PBM dimulai.
4.
Mengembangkan potensi unggulan peserta didik sesuai bakat dan minat.
5.
Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan penuh tanggung jawab
6.
Menerapkan pembelajaran yang Aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna serta berwawasan lingkungan.
7.
Meningkatkan wawasan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui pelatihan serta program studi lanjut.
8.
Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam bidang ilmu pe-ngetahuan, agama, teknologi, budaya dan keterampilan bagi seluruh civitas akademika
9.
Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan 90% dapat diterima pada madrasah/sekolah favorit tingkat lanjutan atas serta berprestasi optimal.
10. Memupuk sikap suka menolong, peduli sosial, dan lingkungan. 11.
Menciptakan, memelihara lingkungan madrasah yang bersih, sehat, hijau dan asri.
12. Mempergunakan barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat 13. Membina sekolah/madrasah menuju sekolah/madrasah adiwiyata Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, kondisi MTsN Kamang tidak rindang, siswa belum terbiasa memilah sampah dan sampah dimusnahkan dengan cara dibakar, belum adanya publikasi hasil kreativitas siswa serta belum tertatanya kelas dan sekolah dengan baik. Berikut ditampilkan perubahan MTsN Kamang selama mengikuti Program Adiwiyata :
55 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.21. Perubahan MTsN Kamang Selama Mengikuti Program Adiwiyata :
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN Kamang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah Tanpa Taman dan Kolam Ikan (2)Kolam dan Taman (3) Sampah yang masih Dibakar (4) Pembuatan Kompos (5) Depan Kelass Tanpa Taman (6) Depan Kelas dengan Taman Program Unggulan MTsN Kamang dalam pelaksanaan Program Adiwiyata adalah adanya kebiasaan untuk seluruh siswa untuk membuka sepatu dan diganti dengan sandal ketika masuk kelas, penggunaan karpet di kelas, suasana setiap kelas yang nyaman dengan berbagai hasil kreativitas siswa, penggunaan barang bekas di depan kelas sebagai wadah tanaman yang dikreasikan menjadi taman depan kelas yang menarik. Hal ini menunjukkan adanya pemberian tanggung jawab kepada siswa untuk mengelola dan mengatur keindahan kelasnya. Hal ini sangat baik bagi pengembangan karakter peduli lingkungan. Melalui Program Adiwiyata, siswa mulai terbiasa membuang sampah sesuai jenis dan sampah organik sudah diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman di sekolah. Berikut ditampilkan berbagai Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang:
56 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.22. Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Kamang :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN Kamang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Penggunaan Wadah Kaleng Bekas (2)Tradisi Buka Sepatu sebelum Masuk Kelas (3) Suasana Kelas (4) Gazebo dan Kolam Ikan (5) Taman Kelas (6) Suasana Depan Kelas
SDN 01 PASAR TIKU Sekolah ini berlokasi sekitar 200m dari Jalan Raya Lubuk Basung- Padang, Kecamatan Tanjung Mutiara di samping Puskesmas Tiku dan Pasar Tanjung Mutiara. Berdiri diatas lahan seluas 3.429 m2, meskipun berada pada wilayah yang padat aktivitas, sekolah ini mempunyai lingkungan yang nyaman dan bersih. Saat ini, mempunyai siswa sebanyak 248 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 20 orang. Sekolah ini meraih Adiwiyata Propinsi Tahun 2015. Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 01 Pasar Tiku : VISI “ Terwujudnya lulusan berprestasi, berakhlak mulia, sehat, berduya dan cinta lingkungan”
57 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
MISI 1.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif.
2.
Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama.
3.
Mengembangkan potensi siswa.
4.
Meningkatkan disiplin warga sekolah.
5.
Memotivasi siswa untuk berprestasi.
6.
Menumbuhkembangkan semangat rasa cinta bangsa dan negara.
7.
Mengembangkan jiwa Seni dan Budaya serta setia kawan .
8.
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan dan kemajuan sekolah yang berwawasan lingkungan.
9.
Menumbuhkan rasa cinta k-5 pada siswa.
10. Melaksanakan hidup bersih dan sehat. 11.
Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
12. Menimbulkan rasa cinta lingkungan; 13. Meningkat budaya sopan dengan berbicara santun antar warga sekolah Keberhasilan dan kemajuan sekolah sangat dipengaruhi oleh komitmen Kepala Sekolah. Komitmen Kepala Sekolah untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik terhadap siswa terlihat dari misi sekolah. Adanya kondisi geografis sekolah yang terletak di wilayah pantai mengakibatkan banyak siswa terbiasa untuk berbicara keras dan mengucapkan kata yang tidak sopan. Guna mengatasi masalah ini, Kepala Sekolah menyusun kebijakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia di lingkungan sekolah dan dalam proses belajar mengajar. Kebijakan ini mampu mengubah karakter siswa untuk berbicara sopan dan tidak keras. Kebijakan ini didukung oleh adanya komitmen dan kerjasama dari Kepala UPT, Pengawas, Komite dan pihak kecamatan. Berikut ditampilkan perubahan SDN 01 Pasar Tiku :
58 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.23. Perubahan SDN 01 Pasar Tiku
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 01 Pasar Tiku, 2016 Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah Tanpa Pepohonan dan Tidak Terawat (2) Gedung Sekolah yang Rindang dan Terawat Melalui berbagai kegiatan pemilihan siswa terbaik berdasarkan kategori yang dipajang di sekolah, penghijauan, bank sampah, pengunaan produk barang bekas hasil kreativitas siswa, kerindangan dan lingkungan yang bersih, SDN 01 Pasar Tiku menjadi sekolah adiwiyata dengan daya tarik sendiri. Berikut ditampilkan beberapa aktivitas adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku: Gbr 3.24. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 01 Pasar Tiku :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 01 Pasar Tiku, 2016 Keterangan Gambar : (1) Bank Sampah (2)Himbauan Peduli Lingkungan (3) Galon dan Baskom sebagai Sarana Pencuci Tangan (4) Penghijauan (5) Siswa Terfavorit (6) Penggunaan Produk Daur Ulang sebagai Hiasan Kelas 59 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SMAN I IV KOTO
Sekolah ini berlokasi di Koto Tuo Kecamatan IV Koto, ± sekitar 1 km dari Jalan Raya
Bukittinggi-Lubuk Basung. Berdiri di atas luas lahan sebesar 22.500 m 2 dengan lahan terbangun sebesar 6.863 m2, menjadikan sekolah ini memiliki lahan terbuka yang cukup luas, yang dijadikan lapangan sepakbola di depan sekolah. Saat ini, sekolah ini mempunyai siswa sebanyak 402 orang dengan didukung jumlah tenaga pendidik sebanyak 45 orang. Lokasi sekolah yang berada di ketinggian membuat sekolah ini memiliki pemandangan yang sangat bagus. Sekolah ini meraih adiwiyata kabupaten pada tahun 2014. Berikut ditampilkan visi dan misi SMAN 1 IV Koto: VISI “Berakhlak Mulia ,berprestasi, kompetitif dan berwawasan lingkungan” MISI 1.
Menyelenggarakan pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan prestasi akademik siswa dan penguasaan iptek
2.
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3.
Membekali siswa dengan kecakapan hidup (life skill) melalui pembelajaran partisipatif
4.
Menciptakan suasana yang kondusif untuk membentuk siswa menjadi manusia yang bertaqwa dan berbudi luhur
5.
Menyalurkan bakat dan minat siswa melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
6.
Menciptakan lingkungan sekolah sebagai pusat pengembangan ke budayaan
7.
Membudayakan lingkungan yang bersih,indah dan sehat
8.
Membudayakan sikap peduli terhadap lingkungan hidup melaluitindakan nyata dalam melindungi dan mengelola lingkungan secara berkesinambungan
9.
Membudayakan
pelestarian
lingkungan
hidup
melalui
pencegahan
terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, tenaga pendidik SMAN 1 IV Koto belum mengintegrasikan muatan lingkungan hidup pada setiap mata pelajaran dan siswa terbiasa untuk memasukkan sampah sisa makanan ke dalam laci meja dan kondisi fisik sekolah yang tidak memiliki taman, kolam, penghijauan. Berikut ditampilkan perubahan SMAN 1 IV Koto setelah mengikuti adiwiyata :
60 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.25. Perubahan SMAN 1 IV Koto setelah Mengikuti Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SMAN 1 IV Koto, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Tanpa Kolam (2)Setelah ada Kolam dengan Hiasan Hasil Kreativitas Siswa dari Barang Bekas (3) Sudut Sekolah tanpa TOGA (4) TOGA (5) Halaman Tanpa Gazebo (6) Gazebo dan Taman Keunggulan SMAN 1 IV Koto dibanding sekolah adiwiyata lainnya di Kabupaten Agam adalah adanya integrasi mata pelajaran berbasis mata pencaharian masyarakat sekitar dan adanya pembelajaran tentang muatan lingkungan hidup. SMAN 1IV Koto mengembangkan
pembuatan
biosida
sebagai
pembasmi
hama
tanaman
dengan
menggunakan agen hayati dan pertanian organik. Hal ini sangat berguna dalam membantu petani, yang merupakan mata pencaharian terbesar di kawasan tersebut untuk membasmi hama dengan bahan alami, bukan menggunakan pestisida kimia. Berikut ditampilkan cara pembuatan biosida menggunakan agen hayati yang menjadi salah satu muatan pada pelajaran Biologi di SMAN 1 IV Koto:
61 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 1 Kegunaan
: Untuk pengendalian ulat pemakan daun
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan: 1. Air kelapa 2 liter 2. Ragi tape 1 butir 3. Bawang putih 4 ons 4. Detergen/ sabun colek 5. Kapur bangunan 4 ons Cara pembuatan: 1. Detergen atau sabun colek dilarutkan dalam air kelapa 2. Bawang putih ditumbuk sampai halus 3. Bawang outih, ragi tape, dan kapur bangunan dimasukkan ke dalam larutan air kelapa dan kemudian disaring 4. Hasil saringan kemudian difermentasikan selama 20 hari 5. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan tentang ramuan dan tanggal pembuatan Cara Penggunaan: 1.
500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dan kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot 2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman 3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi.
62 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 2 Kegunaan
: Untuk pengendalian penyakit cendawan/jamur
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Parutan Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan: 1. Daun galinggang Gajah 5 ons 2. Lengkuas 3 ons 3. Jahe 3 ons 4. Ekstrak Thitonia 2 liter 5. Bawang Putih 3 ons Cara pembuatan: 1. Daun galinggang gajah ditumbuk halus 2. Jahe dan lengkuas diparut halus 3. Ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam ekstrak thitonia selanjutnya diperas dan disaring 4. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan tentang ramuan dan tanggal pembuatan Cara Penggunaan: 1. 500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dan kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot 2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman 3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi.
63 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Biosida 3 Kegunaan
: Untuk pengendalian penyakit yang disebabkan bakteri
Alat-alat:
Timbangan Gelas ukur Kertas label Saringan Lesung dan alu Sarung tangan Pisau Baki Baskom Ember Botol atau diregen sebagai media penyimpanan
Bahan-bahan: 1. 2. 3. 4.
Daun Sirih ½ ikat Kunyit 2 ons Bawang Putih 3 ons Ekstrak Thitonia 3 liter
Cara pembuatan: 1. Semua bahan ditumbuk satu prsatu 2. Bahan-bahan yang sudah ditumbuk direndam dan diaduk ke dalam ekstrak thitonia 3. Rendaman bahan diperas dan diambil ekstraknya, kemudian ekstrak tersebut disaring 4. Kemudian disimpan dalam botol/jirigen dan diberi label yang berisi keterangan tentang ramuan dan tanggal pempuatan Cara Penggunaan: 1. 500 cc cairan ramuan diencerkan dengan air sebanyak 10 liter, diaduk dan kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyemprot 2. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman 3. Aplikasi pada tanaman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam seminggu sampai dengan populasi larva atau ulat tidak membahayakan lagi Hasil/ produk ini dapat dimanfaatkan oleh petani di masyarakat. Dan diharapkan peserta didik menyampaikan kepada orang tua dan masyarat memahami penggunaan biosida ini sebagai pengganti pestisida buatan.
64 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto: Gbr 3.26. Kegiatan Adiwiyata pada SMAN 1 IV Koto
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SMAN 1 IV Koto, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pembuatan Biosida di laboratorium (2)Kolam dengan Hiasan HAsil kreativitas Siswa dari Barang Bekas (3) Penghijauan bersama Bupati Agam (4) Lomba Melukis Tong Sampah (5) Tugas Siswa tentang Kandungan pada Makanan Berkemasan (6) Pertanian Organik
SDN 07 SITAPUNG Sekolah Dasar ini berlokasi pada Jalan Biaro-Lasi KM 2 dengan luas lahan sebesar 2.835 m2. Sekolah ini didirikan tahun 1950 atas dasar tekad yang bulat dengan semangat yang tinggi dari masyarakat Desa Sitapung. Sebelum tahun 1950 anak-anak Desa Sitapung bersekolah ke Koto Tuo. Setelah berdirinya SD ini, SD yang di Koto Tuo di pecah menjadi 2 yaitu sebahagian murid belajar di Koto Tuo dan sebahagian lagi belajar di Sitapung. Kepala Sekolah tetap masih di jabat Kepala Sekolah Dasar Koto Tuo. Gedung sekolah ini sangat bersejarah karena hingga ssat ini bangunan sekolah masih menggunakan batu air di tahun 1950 tersebut dan plesternya dengan kapur kamang karena pada saat itu semen belum ada. Sekolah ini meriah Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2014. Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 07 Sitapung : 65 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI Cerdas, kompetitif, berbudaya, dan ramah lingkungan berdasarkan IMTAQ MISI 1. Mewujudkan pemahaman dan pelaksanaan ibadah sebagai sarana peningkatan iman dan taqwa. 2. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berakhlak, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan. 3. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif. 4. Mewujudkan ketersediaan pendidik yang cukup dan professional. 5. Mewujudkan strategi ( model ) pembelajaran yang interaktif dan bervariatif. 6. Mewujudkan ketersediaan bahan dan sumber belajar yang selaras. 7. Mewujudkan ketersediaan sarana dan media pembelajaran. 8. Mewujudkan lingkungan pembelajaran yang PAIKEM. 9. Mewujudkan kondisi ketercapaian ketuntasan belajar 10. Mewujudkan peningkatan ketercapaian standar kelulusan. 11. Mewujudkan ketercapaian prestasi juara dalam kompetensi akademik dan non akademik. 12. Mewujudkan budaya hidup bersih dan cinta lingkungan. 13. Mewujudkan kebiasaan hidup sehat , berdisiplin dan berbudi serta santun dalam pergaulan. 14. Mewujudkan warga sekolah yang ramah lingkungan dengan melaksanakan kegiatan Adiwiyata. Motto “Go Green, Be Green, For Clean..!”
Sebelum mengikuti Program Adiwiyata, sekolah ini masih minim penghijauan, banyaknya sampah kemasan plastik dan sampah dimusnahkan dengan cara dibakar serta belum adanya kreativitas siswa terkait lingkungan hidup. Berikut ditampilkan perubahan SDN 07 Sitapung setelah mengikuti Adiwiyata:
66 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.27. Perubahan SDN 07 Sitapung setelah Mengikuti Adiwiyata :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 07 Sitapung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah yang Gersang (2)Gedung Sekolah dengan Penghijauan(3) Sampah Plastik (4) Bank Sampah (5) Sisa Residu Pembakaran Sampah (6) Sampah diolah menjadi Kompos Di samping Sekolah Adiwiyata, SDN 07 Sitapung merupakan satu-satunya sekolah pembina di Kabupaten Agam yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan RI. Guna mengatasi masalah sampah disekolah, Kepala Sekolah menyusun kebijakan untuk tidak menggunakan kemasan plastik untuk membungkus makanan di kantin, galeri, adanya bank sampah dan mengolah sampah organik menjadi kompos, pembibitan selada dan pembentukan duta lingkungan bagi setiap tingkatan kelas. Hasil kreativitas siswa yang mengolah barang bekas menjadi berbagai jenis kerajinan yang terpajang di Galeri membuat tamu sekolah yang berasal dari luar negeri yaitu pihak Malaysia begitu terkesan dan menjalin kerjasama dengan SDN 07 Sitapung. Kerjasama yang dilakukan SDN 07 Sitapung dengan pihak luar negeri ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Agam. Di samping itu, khusus untuk Kecamatan Ampek Angkek, terdapat satu inovasi dari pengawas dan Kepala UPT yaitu adanya majelis kelas
di hampir semua sekolah dasar di kecamatan ini.
Keberadaan majelis kelas adalah simbol dari kebersamaan pihak sekolah dengan wali murid. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan adiwiyata pada SDN 07 Sitapung:
67 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.28. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 07 Sitapung
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 07 Sitapung, 2016 Keterangan Gambar : (1) Proses pembuatan Kompos oleh Siswa (2)Pembibitan (3) Kreativitas Daur Ulang di dalam kelas (4) Nota Kesepakatan dengan pihak Malaysia terkait Gerakan Daur Ulang (5) Tanaman Hidroponik (6)Gotong royong Majelis Kelas
MTsN BALINGKA MTsN Balingka adalah sekolah yang sangat bersejarah di Kabupaten Agam karena merupakan MTsN pertama di Kabupaten Agam. Berdiri pada tahun 1922 dengan nama
Diniyyah School (DS) atas inisiatif alim ulama Balingka dan melalui sejarah yang cukup panjang dan bebrapa kali pergantian nama sekolah, maka pada tahun 1978 berdasarkan SK Menteri Agama, MTsAIN Balingka berubah nama menjadi MTsN Balingka. MTsN Balingka berlokasi di Jalan Kantor Nagari Balingka dengan luas bangunan sebesar 1.468 m2 yang berdiri pada luas lahan sebesar 2.811 m2. Jumlah siswa saat ini adalah sebanyak 520 orang dengan didukung tenaga pendidik sebanyak 32 orang. MTsN Balingka meraih sekolah adiwiyata kabupaten pada tahun 2016. Berikut ditampilkan visi dan misi MTsN Balingka:
68 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI Beriman , bertaqwa , berakhlak mulia , berkarakter , berprestasi dan berbudaya lingkungan. Misi 1. Menyelenggarakan pendidkan yang berorientasi pada mutu lulusan yang berkwalitas 2. Menerapkan pembelajaran aktif , Inovatif , Kreatif dan menyenangkan 3. Meningkatkan Profesional pendidik dan tenaga kependidikan 4. Mengembangkan sumber daya insane yang unggul dibidang IPTEK dan Imtaq melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien 5. Menumbuhkan semangat keunggulan untuk berkarya 6. Mengoptimalkan penghayatan terhadap nilai agama untuk dijadikan sumber kearifan dan kesantunan bertindak 7. Membudayakan pola hidup bersih , sehat dan cinta lingkungan
Meskipun baru satu tahun mengikuti Program Adiwiyata, adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Sekolah dan seluruh warga sekolah, sikap kebersamaan serta dukungan yang sangat besar dari komite, pihak nagari, perantau dan pihak terkait lainnya, mampu merubah MTsN Balingka lebih baik. Pekarangan yang tergenang air dan gersang tanaman diperbaiki dengan menggunakan paving block dan pembuatan taman. Bantaran sungai yang dulunya menjadi tempat pembuangan sampah diubah menjadi tempat berwudhu siswa. Berikut ditampilkan perubahan MTsN Balingka setelah mengikuti Program Adiwiyata :
69 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.29. Perubahan MTsN Balingka melalui Pelaksanaan Program Adiwiyata
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata MTsN Balingka, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman Sekolah yang Becek (2) Halaman Sekolah dipasang Paving Block (3) ) Sampah di Bantaran Sungai (4) Pembangunan Kamar Mandi untuk Mengatasi Pembuangan Sampah di Bantaran Sungai (5) Pekarangan tanpa Taman (6) Pekarangan dengan Taman dan bunga Berdasarkan kajian lingkungan hidup yang dibuat oleh tim Adiwiyata Sekolah, terdapat beberapa masalah lingkungan hidup di sekolah seperti lingkungan yang kurang bersih, tidak tertata, gersang dan jauh dari kenyamana serta kurangnya sarana tempat berwudhu dan kamar mandi sehingga menyulitkan untuk melaksanakan shalat berjamaah. Melalui program adiwiyata, masalah ini satu persatu dapat diatasi. Lahan yang tidak terpakai mulai dapat dioptimalkan menjadi tempat parkir, kebun TOGA, Green House dan Pembibitan. Lahan kosong sekolah di pinggir sungai yang selama ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dibangun menjadi kamar mandi dan tempat berwudhu. Berikut beberapa kegiatan adiwiyata di MTsN Balingka:
70 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.30. Kegiatan Adiwiyata pada MTsN Balingka
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : MTsN Balingka, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pemasangan paving block untuk Mengurangi Lapangan yang Tergenang Air (2) Kolam Ikan (3) Pembibitan dan Penghijauan (4) Penataan Parkir (5) Green House (6) Tempat Berwudhu
71 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 26 SURAU LABUAH Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Biaro-Koto Baru Surau Labuah Kecamatan Ampek Angkek dengan luas lahan sebesar 2.820 m2. Jumlah murid pada tahun anggaran 2015/2016 adalah sebanyak 84 murid dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 10 orang. Sekolah ini meraih Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016. VISI “ Beriman, berakhlak mulia, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan” MISI 1.
Menumbuhkembangkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dengan mengembangkan strategi, pendekatan dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pendidikan agama;
2.
Meningkatkan pemahaman dalam pelaksanaan ibadah sebagai sarana peningkatan keimanan dan ketakwaan dengan melaksanakan kegiatan shalat zuhur berjamaah setiap hari kultum setiap jum’at serta pembacaan asmaul husna secara teratur;
3.
Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk meningkatkan ketercapaian standard kelulusan;
4.
Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih pada kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pelajaran;
5.
Membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya dalam kegiatan bimbingan khusus agar menjadi peserta didik yang mandiri dan berprestasi;
6.
Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga pendidik melalui KKKS, KKG, Seminar, Workshop, Diklat dan lain-lain;
7.
Memberikan bimbingan dan teladan pada peserta didik untuk bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai karakter budaya bangsa, adat istiadat minangkabau dan ajaran Agama Islam;
8.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana melalui kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat dan stakeholder pendidikan;
9.
Melaksanakan kegiatan peduli lingkungan dengan kegiatan jum’at bersih dan pemeliharaan lingkungan secara berkala;
10.
Membiasakan hidup sehat, disiplin dan berbudi melalui peningkatan kegiatan UKS;
11.
Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau dan nyaman dengan menanami tanaman hias dan TOGA;
72 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 26 Surau Labuah merupakan sekolah yang nyaman dan bersih. Meskipun dengan keterbatasan murid dan anggaran, melalui semangat dan komitmen Kepala Sekolah dan seluruh warga sekolah serta dukungan penuh dari Pengawas, Kepala UPT, Wali Nagari, Muspika Kecamatan, Komite dan Majelis Kelas, hal ini mampu merubah wajah sekolah menjadi lebih baik. Kunci dari keberhasilan ini adalah komitmen dan kebersamaan. Berikut ditampilkan perubahan SDN 26 Surau Labuah selama mengikuti kegiatan Adiwiyata: Gbr 3.31. Perubahan SDN 26 Surau Labuah setelah Mengikuti Adiwiyata :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : Dokumen Adiwiyata SDN 26 Surau Labuah, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pekarangan Tanpa Green House 2) Green House (3) Pekarangan Tanpa Taman (4) Taman (5) Dinding Sekolah Tanpa Hiasan (6) Dinding dengan Hiasan Bunga dengan wadah Barang Bekas Melalui pelaksanaan kegiatan Adiwiyata, kekompakan dan kebersamaan antara Kepala Sekolah, Guru, Majelis Kelas dan siswa semakin erat. Di sekolah ini, kebersamaan mampu mengubah sekolah menjadi lebih baik. Guna meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa, hasil kreativitas siswa seperti lukisan, himbauan, puisi dan karya siswa lainnya dipajang di lingkungan sekolah.
73 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.32. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 26 Surau Labuah :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 26 Surau Labuah, 2016 Keterangan Gambar : (1) Kegiatan Gotong Royong Majelis Kelas (2) Lukisan Siswa (3) Majelis Kelas (4) Green House (5) Kebun Strawberry (6) Hasil Panen Kebun Sekolah
74 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 29 KOTO HILALANG SDN 29 Koto Hilalang berlokasi di Koto Hilalang Kecamatan Ampek Angkek, sekitar 500 m dari Simpang Candung. Sekolah ini mempunyai lahan sebesar 4000 m 2 dengan jumlah siswa sebanyak 207 orang dengan didukung jumlah tenaga pendidik sebanyak 11 orang. Sekolah ini meraih sekolah Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016. Berikut ditampilkan visi dan misi SDN 29 Koto Hilalang: VISI Bertaqwa, Cerdas, Terampil, Berakhlak mulia dan Peduli Lingkungan MISI 1.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui peningkatan strategi dan metoda pembelajaran PAI dan MDA Plus;
2.
Meningkatkan kegiatan yang islami melalui kegiatan kultum, berinfak bacaan shalat jenazah, berdo’a, membaca Al-Quran, membaca ayat pendek, hafidz one day one ayat dan shalat zuhur berjamaah;
3.
Mengoptimalkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik melalui kegiatan kurikuler, intrakurikuler dan ekstrakurikuler;
4.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang professional melalui kegiatan KKKS, KKG dan pelatihan keprofesionalan;
5.
Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu melalui implementasi pendekatan saintifik dan PAIKEM;
6.
Meningkatkan pengembangan dan penggunaan perangkat pembelajaran yang sesuai standard dan kurikulum KTSP serta terintegrasinya kegiatan peserta didik ramah lingkungan;
7.
Meningkatkan pelaksanaan pengembangan penilaian kelas sesuai standard dan kurikulum KTSP;
8.
Meningkatkan pengelolaan Sekolah Dasar Berstandar Nasional (SDSN) melalu penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan dan MBS:
9.
Meningkatkan pelaksanaan nilai-nilai akhlak mulia melalui penerapan budaya bersih, budaya mutu, budaya membaca, budaya hemat, budaya antre, budaya 5S dan budaya malu sebagai budaya warga sekolah;
10. Meningkatkan kegiatan peduli lingkungan bagi warga sekolah melalui kegiatan adiwiyata, pelestarian lingkungan dan budaya ramah lingkungan;
75 | P a g e
kegiatan-
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 29 Koto Hilalang telah mengikuti Program Adiwiyata sejak tahun 2015, namun nilai-nilai cinta terhadap lingkungan telah diterapkan oleh Kepala Sekolah pada siswa sebelum melaksanakan Program Adiwiyata. Komitmen dan Kebijakan Kepala Sekolah ini didukung oleh tenaga pendidik, siswa, komite, Kepala UPT, Pengawas, Muspika Kecamatan, Wali Nagari dan pihak terkait lainnya. Hal ini terlihat dari adanya pemanfaatan bekas air wudhu untuk menyiram tanaman. Berikut ditampilkan beberapa perubahan SDN 29 Koto Hilalang : Gbr 3.33. Perubahan SDN 29 Koto Hilalang :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 29 Koto Hilalang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Gedung Depan Sekolah Tanpa Penghijauan (2) Gedung Sekolah dengan Penghijauan (3) Gedung Sekolah Tanpa Green House (4) Green di Sudut Sekolah
Keunggulan SDN 29 Koto Hilalang adalah adanya rasa kebersamaan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak Muspika Kecamatan dan Nagari serta tingginya kepedulian Komite terhadap kemajuan sekolah. Adanya kebijakan Kepala Sekolah dalam pemanfaatan bekas
air
wudhu
untuk
penyiraman
tanaman
dan
penghijauan
menumbuhkembangkan perilaku peduli dan berbudaya lingkungan kepada siswa. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang:
76 | P a g e
dapat
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.34. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 29 Koto Hilalang :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 29 Koto Hilalang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Penampungan Air Bekas Wudhu (2) Green House (3) Himbauan Lingkungan (4) SOP Masuk Kamar Mandi (5) Lorong Kelas yang bersih (6) Penyiraman tanaman sisa bekas air wudhu ke tanaman
SDN 03 KOTO KECIL
SDN 03 Kotokaciak adalah sekolah nomor 3 berdiri di Kecamatan Tanjung Raya
yang didirikan tahun 1917. SD negeri 03 ini berasal dari penggabungan 2 sekolah negeri yakni SD negeri 04 Kotokecil dan SD
Negeri 26 Kotokecil yang dilaksanakan tahun 2002.
Kedua SD ini berdiri di Kandis Jorong Pasa Rabaa yang oleh Pemerintah Nagari pada tahun 1985 dipindahkan ke jorong Kotokaciak yang kemudian menjadi SD Negeri 04 Kotokecil. Pada Tahun 2006, penomoran sekolah didasarkan atas tahun berdirinya sehingga berubah nama menjadi SDN 03 Kotokecil. SDN 03 KotoKaciak mempunyai luas lahan sebesar 2.250 m2. Sekolah ini mempunyai siswa sebanyak 255 orang dan didukung dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 15 orang. Sekolah ini meraih Adiwiyata Kabupaten pada Tahun 2016 dan merupakan Sekolah Sehat Tingkat Propinsi.
77 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI Berkualitas, berbudaya,sehat, berwawasan lingkungan dan madani”. MISI 1.
Meningkatkan kemampuan profesional pendidik dan tenaga kependidikan
2.
Meningkatkan kemampuan Calistung peserta didik
3.
Mendorong, membina dan melatih peserta didik untuk berprestasi sesuai dengan bakat, minat dan karakternya di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi
4.
Lahirnya Qori dan Qori’ah tingkat anak-anak
5.
Menumbuhkembangkan pemahaman warga sekolah dan peserta didik akan pentingnya hidup sehat, serasi dan seimbang
6.
Menumbuhkan rasa cinta akan seni dan budaya sendiri
7.
Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap lingkungan yang sehat
8.
Membekali dan memupuk peserta didik untuk selalu menjaga lingkungan yang asri
9.
Membekali dan memupuk peserta didik untuk selalu memperdalam dan mengamalkan syari’at Islam
10.
Mendorong peserta didik untuk selalu bertaqwa pada Allah, Swt dalam menghadapi berbagai tantangan hidup Meskipun berada di kenagarian yang relatif jauh dari pusat kecamatan, kondisi yang
nyaman, rindang dan bersih sudah terasa ketika memasuki gerbang sekolah ini. Adanya lorong markisa di pintu gerbang sekolah dan banyaknya himbauan tentang lingkungan hidup membuat sekolah ini mempunyai daya tarik sendiri. Berikut perubahan SDN 03 Koto Kecil: Gbr 3.35. Perubahan SDN 03 Koto Kecil :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 03 Koto Kecil, 2016 Keterangan Gambar : (1) Lingkungan Sekolah yang Belum Rindang (2) Lingkungan Sekolah yang Rindang
78 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 03 Koto Kecil merupakan sekolah yang tertib dan bersih. Siswa terbiasa untuk membuka sepatu ketika akan masuk kelas. Air bersih bersumber dari air pegunungan langsung dan dialirkan ke tempat berwudhu dan kamar mandi. Tidak terdapat lahan kosong di sekolah, semuanya dimanfaatkan untuk kebun, TOGA dan sarana ramah lingkungan lainnya. Prestasi siswa seperti melukis dan membatik adalah salah satu hal yang sangat dibanggakan dari sekolah ini.
Gbr 3.36. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 03 Koto Kecil :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 03 Koto Kecil, 2016 Keterangan Gambar : (1) Tong Sampah dari Barang Bekas (2) Lorong Markisa (3) Galeri (4) Prestasi dan Kreativitas Siswa (5) Halaman Sekolah (6) Buka Sepatu sebelum Masuk Kelas
79 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
SDN 25 PASIR TIKU SDN 25 Pasir Tiku letaknya di tepi pantai, tepatnya jalan menuju Tempat Pelelangan Ikan yang mana penduduknya sangat padat, pada umumnya nelayan. Terletak di Jorong Pasir Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara. Dari segi letak, sekolah ini sangat berpotensi untuk dikembangkan karena sekolah ini berada diatas tanah seluas 2.500 m2 SDN 25 Pasir Tiku berada dikawasan Pantai Tanjung Mutiara sehingga tanahnya berjenis pasir dan suhunya panas karena berada di pinggiran pantai. Saat ini, jumlah murid adalah sebanyak 342 orang dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 18 orang. Berikut adalah visi dan misi SDN 25 Pasir Tiku: VISI “Terwujudnya Peserta Didik Yang Cerdas, Terampil, Berprestasi, Dan Ramah Lingkungan Berdasarkan Iman Dan Taqwa” MISI 1.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
2.
Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama.
3.
Mengembangkan potensi siswa.
4.
Meningkatkan disiplin warga sekolah.
5.
Memotivasi siswa untuk berprestasi dengan cara pengembangan bakat siswa.
6. Menjalin kerja sama dengan masyarakat Melalui usaha dan komitmen Kepala Sekolah yang luar biasa serta dukungan seluruh tenaga pendidik, pengawas, Kepala UPT, komite dan wali murid, sekolah saat ini cukup rindang dan mempunyai taman sekolah yang sangat indah dan tertata dengan baik. Kondisi nyaman dan bersih ini sudah terasa ketika memasuki gerbang sekolah. Sekolah ini mengikuti program Adiwiyata sejak tahun 2015 dan meraih Sekolah Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2015. Berikut ditampilkan perubahan SDN 25 Pasir Tiku:
80 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.37. Perubahan SDN 25 Pasir Tiku :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 25 Pasir Tiku, 2016 Keterangan Gambar : (1) Gedung Sekolah Tanpa Penghijauan (2) Gedung Sekolah dengan Penghijauan
Kenyamanan dan keindahan sekolah semakin terasa sejak mengikuti Program Adiwiyata. Motto SDN 25 Pasir Tiku adalah Bebas Sampah, sehingga Kepala Sekolah menyusun kebijakan bagi kantin untuk tidak menggunakan plastik kemasan dan makanan kemasan serta permen.
Guna peningkatan kepedulian siswa terhadap lingkungan,
himbauan lingkungan hidup sangat banyak kita temui di sekolah ini. Kondisi ini membuktikan bahwa kemajuan sekolah sangat tergantung dari komitmen Kepala Sekolah. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku:
81 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.38. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 25 Pasir Tiku :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 25 Pasir Tiku, 2016 Keterangan Gambar : (1) Penghijauan di Tanah yang Berpasir (2) Desain Green House yang Kreatif (3) Pot Bunga dari Kaleng cat bekas (4) Makanan tanpa plastik di Kantin (5) Lorong Sekolah Bebas Sampah (6) Himbauan Lingkungan Hidup.
SDN 27 CANGKING
SDN 27 Cangkiang terletak di pinggir jalan perkampungan Jorong Cangkiang,
Kenagarian Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek dan berada di lingkungan rumah penduduk. Sekolah ini di kelilingi oleh hutan bamboo. Sekolah ini mempunyai murid sebanyak 77 orang dan didukung dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 9 orang. Sekolah ini mengikuti Program Adiwiyata pada tahun 2015 dan memperoleh Adiwiyata Kabupaten pada tahun 2016. Berikut adalah visi dan misi SDN 27 Cangkiang:
82 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
VISI Berakhlaqul karimah, berbudaya, mandiri, cerdas dan berwawasan lingkungan
MISI 1. Menjalankan nilai-nilai agama dan perilaku akhlaqul karimah dalam kehidupan seharihari; 2.
Melaksanakan secara rutin shalat dhuha dan shalat zuhur berjamaah
3.
Membiasakan berperilaku senyum, sapa, salam, sopan dan santun terhadap sesame warga sekolah dan seluruh masyarakat;
4.
Menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, effektif dan menyenangkan;
5.
Melaksanakan program ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat menjadikan insan yang mandiri;
6.
Menumbuhkan rasa percaya diri untuk berprestasi bagi seluruh warga sekolah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
7.
Menumbuhkan rasa cinta warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan dan budaya ramah lingkungan;
8.
Menumbuhkan budaya cinta lingkungan sebagai kebutuhan adiwiyata warga sekolah;
9.
Menumbuhkembangkan rasa cinta pada tanaman
Di sekolah ini, keterbatasan murid tidak menjadi penghalang bagi kemajuan sekolah menjadi lebih baik. Kehadiran program Adiwiyata di sekolah mampu membuat perubahan di sekolah. Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Sekolah, tenaga pendidik, siswa, pihak komite, pengawas, Kepala UPT dan Majelis Kelas untuk memajukan sekolah ini melalui Program Adiwiyata membuat mereka bersemangat untuk bahu membahu, bergotong royong memperbaiki dan membenahi lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman
tentunya akan memberikan kenyamanan bagi siswa dan tenaga pendidik
dalam proses belajar mengajar. Berikut ditampilkan perubahan SDN 27 Cangkiang sejak mengikuti Program Adiwiyata :
83 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.39. Perubahan SDN 27 Cangkiang setelah Mengikuti Adiwiyata :
Sumber : SDN 27 Cangkiang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Halaman yang Belum Tertata (2) Halaman yang mulai Tertata (3) Jalan ke Sekolah yang Penuh Semak Belukar (4) Jalan yang sudah Bersih dari Rumput Liar (5) Pekarangan Sekolah Sebelum Ada Green House (6) Green House Keunggulan sekolah ini adalah semangat gotong royong dari Kepala Sekolah, Guru, Majelis Kelas dan Komite dan adanya pemanfaatan sumber daya alam sekitar yaitu bambu sebagai bahan baku untuk perbaikan lingkungan sekolah. Adiwiyata mampu merubah sikap masyarakat sekitar dan wali murid. Dulu, hewan ternak masyarakat masuk kepekarangan sekolah. Saat ini, kondisi tersebut berubah. Adanya keikutsertaan masyarakat dan wali murid dalam membenahi lingkungan sekolah membuat mereka ikut memiliki sekolah sehingga tidak ada lagi hewan ternak berkeliaran di sekolah. Bambu yang menjadi bahan utama untuk membuat pagar tanaman dan lorong pelindung merupakan hasil sumbangan masyarakat sekitar secara sukarela. Hal ini membuktikan bahwa Program Adiwiyata bukanlah program mahal tapi merupakan program yang bersifat partisipatif. Yang dibutuhkan adalah kerjasama dan komitmen. Berikut ditampilkan beberapa kegiatan adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang:
84 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Gbr 3.40. Kegiatan Adiwiyata pada SDN 27 Cangkiang :
Perbandingan MT sN IV Angkat
Sumber : SDN 27 Cangkiang, 2016 Keterangan Gambar : (1) Pembatas Taman dari Bambu (2) Dapur Hidup (3) Wadah Tanaman dari Bekas Kemasan (4) Pelindung Tanaman dari Bambu (5) Mading(6) Gotong Royong Majelis Kelas
85 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB IV PERKEMBANGAN ADIWIYATA DAN BANTUAN DANA ALOKASI KHUSUS
4.1.
Perkembangan Adiwiyata Program Adiwiyata dimulai di Kabupaten Agam sejak tahun 2013. Total sekolah
binaan Adiwiyata di Kabupaten Agam sejak tahun 2013-2015 adalah sebanyak 70 sekolah. Berikut ditampilkan daftar jumlah sekolah binaan Adiwiyata di Kabupaten Agam yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup dan Surat Keputusan Bupati Agam: Tabel 4.1. Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016 No. Tahun 1 2 1 2013
Surat Keputusan 3 SK Kepala BPLH Kabupaten Agam No 1 Tahun 2013 Tentang Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013
2
2013
SK Bupati Agam Nomor 380 Tahun 2013 Tentang Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2014
2014
SK Bupati Agam Nomor 401 Tahun 2014 Tentang Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2015
86 | P a g e
Nama Sekolah 4 1. SMAN 1 Baso 2. SMAN 1 Ampek Angkek 3. SMKN 1 Ampek Angkek 4. MAN Koto Kecil 5. SMPN 1 Baso 6. SMPN 3 Lubuk Basung 7. MTsN IV Angkat Candung 8. SDN 23 Cibuak Ameh 9. SDN 21 Taluak 10. SDN 63 Surabayo 11. SDN 09 Balai Satu 12. SDN 25 Balai Ahad 1. SDN 21 Surabayo; 2. SDN 49 Batuhampar 3. SDN 07 Sitapung; 4. SDN 16 Bansa; 5. SDN 01 Pasar Tiku; 6. SMPN 3 Baso; 7. SMPN 2Tanjung Mutiara; 8. MTsN Matur; 9. MTsN Kamang; 10. SMAN 1 Lubuk Basung; 11. SMAN 1 Tanjung Mutiara; 12. SMAN 1 Banuhampu: 13. SMAN 1 Tilatang Kamang; 14. SMAN 1 IV Koto 15. SMKN 1 Ampek Angkek; 16. SMKN 2 Lubuk Basung 1. SMPN 1 Lubuk Basung; 2. SDN 01 Balai Ahad
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1
2 2015
4 1. SDN 23 Kubang Putih; 2. SDN 17 Kubang Putih; 3. SDN 02 Koto Baru Baso; 4. SDN 09 Sungai Cubadak Baso; 5. SDN 18 Kubang Pipik Baso; 6. SDN 22 Koto Gadang Baso; 7. SDN 25 Sungai Angek Baso; 8. SDN 28 Selasa Tangah; 9. SDN Darul Makmur; 10. SDN 20 Limo Balai; 11. SDN 26 Surau Labuah; 12. SDN 27 Cangkiang; 13. SDN 29 Koto Hilalang; 14. SDN 25 Bonjo; 15. SDN 02 Koto Tangah; 16. SMPN 2 Kamang Magek; 17. SMPN 2 Tilatang Kamang; 18. SDN 24 Guguak Tinggi; 19. SDN 21 Pakan Sinayan 2015 SK Bupati Agam Nomor 327 Tahun 1. MIN Candung; 2015 Tentang Sekolah Binaan Adiwiyata 2. MIN Gumarang: Kabupaten Agam Tahun 2016 3. SDN 40 Surabayo; 4. SDN 43 Sangkir; 5. SDN 18 Balai Satu; 6. SDN 03 Koto Kecil; 7. SDN 29 Gumarang; 8. SDN 25 Pasir Tiku; 9. SDN 24 Biaro; 10. MTsN Balingka; 11. MTsN 1 Lubuk Basung; 12. MTsN 2 Lubuk Basung; 13. SMPN 2 Ampek Angkek; 14. SMPN 1 Tilatang Kamang; 15. SMPN 3 Tilatang Kamang; 16. SMPN 4 Lubuk Basung; 17. MAN Pulai; 18. MAN Kubang Putih; 19. SMAN 3 Lubuk Basung; 20.SMAN 1 Kamang Magek; 21. SMKN 1 Tanjung Raya Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
87 | P a g e
3 SK Bupati Agam Nomor 193 Tahun 2015 Tentang Penetapan Sekolah Imbass SDN 21 Taluak, Banuhampu Tahun 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Untuk mengetahui perkembangan sekolah binaan adiwiyata Kabupaten Agam, berikut ditampilkan tabel perkembangannya: Tabel 4.2 Perkembangan Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2013-2016 No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Sekolah 2 Sekolah Binaan Tahun 2013 SMAN 1 Baso SMAN 1 Ampek Angkek SMKN 1 Ampek Angkek MAN Koto Kecil SMP 1 Baso SMPN 3 Lubuk Basung MTsN IV Angkat Candung SDN 23 Cibuak Ameh SDN 21 Taluak SDN 63 Surabayo SDN 09 Balai Satu SDN 25 Balai Ahad Sekolah Binaan Tahun 2014 SDN 21 Surabayo; SDN 49 Batuhampar SDN 07 Sitapung; SDN 16 Bansa; SMPN 3 Baso; SDN 01 Pasar Tiku SMPN 2Tanjung Mutiara; MTsN Matur; MTsN Kamang; SMAN 1 Lubuk Basung SMAN 1 Tanjung Mutiara SMAN 1 Banuhampu: SMAN 1 Tilatang Kamang SMAN 1 IV Koto SMKN 1 Ampek Angkek SMKN 2 Lubuk Basung Sekolah Binaan Tahun 2015 SMPN 1 Lubuk Basung; SDN 01 Balai Ahad Sekolah Binaan Kabupaten Tahun 2015 SDN 23 Kubang Putih SDN 17 Kubang Putih SDN 02 Koto Baru Baso SDN 09 Sungai Cubadak Baso; SDN 18 Kubang Pipik Baso SDN 22 Koto Gadang Baso SDN 25 Sungai Angek Baso SDN 28 Selasa Tangah SDN Darul Makmur SDN 20 Limo Balai SDN 26 Surau Labuah
88 | P a g e
Tahun Meraih Predikat Adiwiyata Kabupaten Propinsi Nasional Mandiri 3 4 5 6 2013 2013 2015 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2015
2014 2014 2014 2014 2015 2014 2014 2014 2014 2014 2014
2014
2015
2014 2013 2015 2013 2014
2015 2013
2015
2015 2015 2015 2015 2015 2015
2014 2015 2016 2016 2016
2016
2014 2015
2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 12 13 14 15 16 17 18 19
2 3 4 SDN 27 Cangkiang 2016 SDN 29 Koto Hilalang 2016 SDN 25 Bonjo 2016 SDN 02 Koto Tangah 2016 SMPN 2 Kamang Magek SMPN 2 Tilatang Kamang SDN 24 Guguak Tinggi 2016 SDN 21 Pakan Sinayan 2016 Sekolah Imbas SDN 21 Taluak Tahun 2015 1 MIN Candung 2 MIN Gumarang 3 SDN 40 Surabayo 2016 4 SDN 43 Sangkir 5 SDN 18 Balai Satu 2016 6 SDN 03 Koto Kecil 2016 7 SDN 29 Gumarang 8 SDN 25 Pasir Tiku 2016 9 SDN 24 Biaro 2016 10 MTsN Balingka 2016 11 MTsN 1 Lubuk Basung 12 MTsN 2 Lubuk Basung 2016 13 SMPN 2 Ampek Angkek 14 SMPN 1 Tilatang Kamang 2016 15 SMPN 3 Tilatang Kamang 16 SMPN 4 Lubuk Basung 17 MAN Pulai 18 MAN Kubang Putih 19 SMAN 3 Lubuk Basung 2016 20 SMAN 1 Kamang Magek 21 SMKN 1 Tanjung Raya 2016 Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
4.2.
5
Bantuan Dana Alokasi Khusus Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Adiwiyata di Sekolah Binaan
Kabupaten Agam, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam melalui alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup serta pihak swasta yaitu BNI melalui dana Corporate Social Responsibility, memberikan bantuan sarana dan prasarana lingkungan hidup yang diperlukan oleh sekolah seperti becak motor, sumur resapan, tangki reservoir dan sarana lainnya Berikut ditampilkan daftar bantuan sarana dan prasarana yang diberikan kepada sekolah binaan adiwiyata:
89 | P a g e
6
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup untuk Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam No.
Penerima Bak Sampah Tunggal
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
2 SMAN 1 Baso SMAN 1 Ampek Angkek SMKN 1 Ampek Angkek MAN Koto Kecil SMP 1 Baso SMPN 3 Lubuk Basung MTsN IV Angkat Candung SDN 23 Cibuak Ameh SDN 21 Taluak SDN 63 Surabayo SDN 09 Balai Satu SDN 25 Balai Ahad SDN 21 Surabayo; SDN 49 Batuhampar SDN 01 Pasar Tiku SDN 07 Sitapung; SDN 16 Bansa; SMPN 3 Baso; SMPN 2 Tanjung Mutiara; MTsN Matur; MTsN Kamang; SMAN 1 Lubuk Basung SMAN 1 Tanjung Mutiara SMAN Banuhampu: SMAN 1 Tilatang Kamang SMAN 1 IV Koto SMKN 1 Ampek Angkek SMKN 2 Lubuk Basung
90 | P a g e
3 2 2 2 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2
Dana Alokasi Khusus Bak Bor Gerobak Sampah Biopori Sampah Gandeng 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
5 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1
6 3 2 2 2 1 3 3 1 0 1 2 0 0 2 2 2 1 2 2 3 4 3 2 1 2 5 2 4
Jenis Bantuan Becak Sampah
Kom poster
7 0 0 0 0 1 1 0 2 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2 1 0 0 1
8 2 0 0 1 2 1 2 2 1 2 1 0 0 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2 0 2 1 0 2
Tong Sampah Kecil TS3 9 1 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
BNI
Tong Sampah Besar TS3 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total
Modal Bak Reservoir
Sumur Resapan
Mesin Pencacah sampah
Tong Sampah Besar TS3
11 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1
12 2 0 0 0 2 1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 0 0 2
13 1 0 1 0 0 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
15 16 7 8 10 11 17 13 12 8 11 11 0 0 13 13 9 5 12 12 16 15 16 12 7 15 16 8 17
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
2 SMPN 1 Lubuk Basung; SDN 01 Balai Ahad SDN 23 Kubang Putih SDN 17 Kubang Putih SDN 02 Koto Baru Baso SDN 09 Sungai Cubadak SDN 18 Kubang Pipik Baso SDN 22 Koto Gadang Baso SDN 25 Sungai Angek Baso SDN 28 Selasa Tangah SDN Darul Makmur SDN 20 Limo Balai SDN 26 Surau Labuah SDN 27 Cangkiang SDN 29 Koto Hilalang SDN 25 Bonjo SDN 02 Koto Tangah SMPN 2 Kamang Magek SMPN 2 Tilatang Kamang SDN 24 Guguak Tinggi SDN 21 Pakan Sinayan MIN Candung MIN Gumarang SDN 40 Surabayo SDN 43 Sangkir SDN 18 Balai Satu SDN 03 Koto Kecil SDN 29 Gumarang SDN 25 Pasir Tiku SDN 24 Biaro MTsN Balingka MTsN 1 Lubuk Basung MTsN 2 Lubuk Basung SMPN 2 Ampek Angkek SMPN 1 Tilatang Kamang SMPN 3 Tilatang Kamang
91 | P a g e
3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1
4 2 1 0 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
5 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 1
6 3 1 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 3 2
7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
8 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
9 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 2 0
15 10 5 3 3 4 9 3 3 9 3 0 4 3 4 3 3 8 9 5 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 3 0 4 1 4 12 6
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
1 2 3 4 5 65 SMPN 4 Lubuk Basung 0 0 0 66 MAN Pulai 0 0 1 67 MAN Kubang Putih 0 0 1 68 SMAN 3 Lubuk Basung 0 2 0 69 SMAN 1 Kamang Magek 0 0 1 70 SMKN 1 Tanjung Raya 0 0 2 Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
6 0 1 1 1 1 0
7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0
14 0 3 3 0 0 2
15 0 5 5 2 2 4
Berdasarkan rekapitulasi data tersebut, diketahui bahwa pemberian bantuan sarana dan prasarana kepada Sekolah Binaan Adiwiyata belum ditentukan berdasarkan kategori yang jelas, seperti komitmen kepala sekolah dan prestasi sekolah. Terdapat beberapa sekolahyang cukup banyak menerima bantuan sarana dan prasarana lingkungan hidup padahal sekolah tersebut tidak memperoleh Adiwiyata Kabupaten. Ke depan, akan dilakukan evaluasi dan penentuan kriteria yang jelas bagi sekolah penerima bantuan dengan prinsip insentif dan disinsentif.
92 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
4.3.
Anggota Tim Pembina Adiwiyata Dalam rangka pembinaan dan penilaian Adiwiyata sesuai dengan amanat Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata, ditetapkan Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam melalui Surat Keputusan Bupati Agam. Anggota Tim berasal dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Hortikultura, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Kantor Kementerian Agama. Sebagai Pembina adalah Bupati Agam, Penanggung Jawab Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kemeenterian Agama dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup juga merupakan bagian dari Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata Kabupaten Agam. Guna mengoptimalkan pembinaan adiwiyata, berikut ditampilkan daftar kontak person Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam : Tabel 4.4. Anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam No.
Nama Tim Pembina Adiwiyata:
Instansi/Sekolah
No.Telepon
Email
1.
Muhammad Iqbal, SE
BPLH Kabupaten Agam
085374242200
[email protected]
2.
Ir. Alfa, M.Si
BPLH Kabupaten Agam
085263326965
[email protected]
3.
Edi Jufriadi, SE
BPLH Kabupaten Agam
081374838123
[email protected]
4.
Ir. Afni Wirman
Dinas
081267959574
[email protected]
Kehutanan
dan
Perkebunan Kabupaten Agam 5.
Drs. Edi Yerman
Disdikpora Kabupaten Agam
081363417011
[email protected]
6.
Drs. Pebdawansari Dr
Disdikpora Kabupaten Agam
08126796069
[email protected]
7.
Zulmarni, SP
Dipertahornak
085210195054
[email protected]
085274084155
[email protected]
Kabupaten
Agam 8.
Tamrin, S.Ag, M.Ag
Kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten Agam 9.
Ermudry
BPLH Kabupaten Agam
081363405177
[email protected]
10.
Adri, S.Pd
Disdikpora Kabupaten Agam
085274846098
[email protected]
11.
Halim Wajdi, SKM, MKes
Dinas Kesehatan Kabupaten
081374418819
[email protected]
Agam 12.
Meilinda, ST, M.Si
BPLH Kabupaten Agam
085263076924
[email protected]
13.
Loli Enny, S.Pt, M.Si
BPLH Kabupaten Agam
085364655799
[email protected]
14.
Yosi Sanita, ST
BPLH Kabupaten Agam
081363490275
[email protected]
15.
Rofil, ST
BPLH Kabupaten Agam
085364293428
[email protected]
16.
Reni Fitdayanti, A.Md
BPLH Kabupaten Agam
081363241311
[email protected]
Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016
93 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Program Adiwiyata merupakan program moral pembentukan karakter peduli dan
berbudaya lingkungan bagi generasi muda. Karakter yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan. Adiwiyata bukan program mahal, yang dibutuhkan adalah komitmen, partisipatif dan berkelanjutan. Program Adiwiyata membutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah dan pihak di luar sekolah. Adanya dukungan dari Komite, Kepala Unit Pelaksana Terpadu Pendidikan Kecamatan, Pengawas Muspika Kecamatan dan Nagari serta Tokoh Masyarakat dan pihak lainnya sangat menentukan keberhasilan Sekolah Adiwiyata. Program Adiwiyata, jika dilaksanakan secara terarah dan berkelanjutan akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan sekolah dan prestasi siswa. Hal ini sudah dibuktikan oleh Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam. 5.2.
Saran Dalam rangka optimalisasi sosialisasi dan pembinaan adiwiyata, diharapkan seluruh
stakeholder terkait dapat meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam pengembangan Program Adiwiyata ke depan.
94 | P a g e
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
TESTIMONI “ Adiwiyata adalah program strategis untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan indah. Adiwiyata adalah program untuk transformasi nilai antar pelaku pendidikan dan masyarakat. Adiwiyata adalah program untuk penularan sikap dari satu sekolah ke sekolah lain dan lingkungan”
Ir. Isman Imran, M.Si Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Agam Adiwiyata merupakan instrument dalam menumbuhkembangkan rasa peduli terhadap kelestarian lingkungan” Drs. H. Edi Busti, M.Si Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam Program Adiwiyata dapat membuat sekolah menjadi sehat, rindang tertib, nyaman, bersih dan sejuk sehingga siswa belajar dengan betah, bergairah dan bersemangat di sekolah. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Berdasarkan hasil sekolah yang telah memperoleh peringkat Adiwiyata Kabupaten, Propinsi, Nasional dan Mandiri, manfaat adiwiyata tersebut telah terbukti dengan nyata. Sehubungan dengan manfaat program adiwiyata ini, saya minta kepada seluruh sekolah untuk dapat melaksanakan program adiwiyata. Disamping sekolah, saya juga minta dukungan masyarakat dan komite untuk mendukung Program Adiwiyata di sekolah”
Drs. Fauzir, MM Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam
“Adiwiyata adalah program di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat bagus. Adiwiyata adalah bagian dari Program Revolusi Mental bagi siswa dalam rangka melahirkan generasi muda yang peduli dan berwawasan lingkungan. Adiwiyata menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga Sekolah dan Madrasah serta dapat mewujudkan kelembagaan Sekolah/Madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Kami, komit terhadap Program Adiwiyata dan menghimbau agar seluruh madrasah dapat mengikuti Program Adiwiyata “ H. Hendri, S.Ag. M.Pd Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam “ Adiwiyata itu sangat mudah. Semua terlaksana dalam proses pembiasaan yang menyenangkan. Lingkungan bersih, nyaman, rindang dan asri, modal dasar untuk mendukung prestasi akademik dan non akademik karena dengan suasana damai ini siswa dan guru nyaman dalam proses belajar mengajar. SOP (Standar Operasional Prosedur), Jum’at Bersih, MOU dengan masyarakat bukanlah kegiatan yang membutuhkan dana yang besar. Namun bisa menjadi penentu terhadap kesuksesan adiwiyata di MTsN IV Angkat Candung. Dengan memiliki SOP yang lengkap, pola pendidikan berkarakter islami, pola hidup sehat dan pendataan sekolah sistemik, MTsN IV Angkat Candung sudah menjadi pusat studi banding oleh lebih dari 2.760 orang guru, siswa, dosen dan mahasiswa dari Sumbar, Riau dan Jambi. Peserta studi banding juga menyumbang dalam bentuk finansial guna kemajuan sekolah, sebagai bentuk rasa terima kasih terhadap ilmu yang mereka peroleh. Intinya, Adiwiyata itu mampu mengantarkan MTsN IV Angkat Candung pada kemajuan bahkan juga menjadi sumber pemasukan keuangan untuk pembangunan lingkungan” Hj. Yesi Makhmi, M.Pd Kepala MTsN IV Angkat Candung Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016
“ Sekolah adiwiyata merupakan sekolah yang mampu menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif sebagai tempat belajar untuk mencapai tujuan dan mutu pembelajaran. Program Adiwiyata yang terdiri dari 4 program yaitu kebijakan, pembelajaran, partisipasi dan sarana prasarana, sangat baik dan bermanfaat sekali untuk pengembangan sekolah. Di samping itu, kerjasama dengan berbagai pihak dalam mensukseskan program adiwiyata berdampak positif untuk mewujudkan sekolah yang lebih baik serta dapat menjalin dan mempererat hubungan silaturrahmi. Besar sekali manfaat atau dampak program adiwiyata ini bagi peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler berjalan lancar dan menyenangkan sehingga prestasi dapat dicapai di segala bidang. Prestasi SDN 21 Taluak, antara lain: Juara Umum lomba kegiatan kesiswaan seperti melukis, bercerita, puisi olahraga: Juara mutu intrakurikuler Tingkat Nasional; Nilai tertinggi UN Tingkat Propinsi” “Program Adiwiyata sangat bermanfaat bagi sekolah” Riza Safriani, S.Pd, M.Pd Kepala SDN 21 Taluak Sekolah Adiwiyata Nasional 2014
“ Program Adiwiyata adalah program yang berbasis lingkungan. Dengan menjadikan sekolah sebagai pelaksana Adiwiyata, maka akan menjadikan sekolah itu berprestasi, baik di segi akademik maupun non akademik. Sebab adiwiyata itu dapat menjadikan sekolah yang rindang, bersih dan nyaman. Dengan itu semua, anak-anak dan guru akan bersemangat dalam belajar dan mengajar. Dengan semangat itulah, prestasi dapat diraih” Yasnimar, S.Pd Kepala SDN 63 Surabayo Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
“ Program Adiwiyata merupakan salah satu upaya untuk mendidik peserta didik untuk cinta dan sayang terhadap lingkungan. Dalam pelaksanaan Adiwiyata yang paling penting adalah penanaman kebiasaan warga sekolah untuk cinta terhadap lingkungan. Manfaat Adiwiyata dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan menjadikan lingkungan sekolah sebagai sebagai labor alam bagi guru. Di bidang prestasi, disamping akademis juga tercapai prestasi non akademis, misalnya dengan ditetapkannya SMPN 3 Lubuk Basung sebagai Sekolah Ekosistem dan Sekolah Kemitraan” Firzal, S.Pd, MM Kepala SMPN 3 Lubuk Basung Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
“ Adiwiyata sangat banyak manfaat buat sekolah. Diantaranya, siswa peduli akan lingkungan. Contoh, siswa tidak mau lingkungan belajarnya tidak rindang, tidak nyaman sehingga anak-anak tersebut berlomba untuk membersihkan kelas, merindangkan taman masing-masing di depan kelas malah di dalam kelas setiap pagi mereka mengepel lantai ruang belajar. Tidak saja siswa, guru serta pegawai pun mempunyai taman masing-masing yang semuanya karena peduli dan butuh lingkungan yang bersih, nyaman dan asri. Kamipun dalam menjalankan program ini tidak ragu-ragu karena mendapat dukungan penuh dari Komite Sekolah dan Orangtua siswa juga pemerintah daerah. Kemudian, dampak lainnya ke sekolah yaitu sekolah dicintai oleh siswa, guru dan pegawai. Apapun kegiatan sampai jam berapapun dilaksanakan, mereka betah disekolah. Yang menonjol sekali manfaat Adiwiyata adalah memanfaatkan barang bekas, dimana dulunya tempat sampah bisa dijadikan pot bunga dan tempat sampah yang digunakan adalah bekas kaleng cat dan taplak meja bahannya bisa berasal dari pipet bekas minuman. Intinya, barang bekas bisa dimanfaatkan, termasuk sampah, bisa dijadikan kompos” Dra. Silva Dusun, M.Pd Kepala SMAN 1 Baso Sekolah Adiwiyata Nasional 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016 “ Adiwiyata di SMAN 1 Tilatang Kamang merupakan program yang sarat dengan pesan moral tentang perubahan perilaku terhadap seluruh warga sekolah dalam kehidupan dan hubungannya dengan lingkungannya. Program Adiwiyata kami lakukan dengan beberapa kegiatan inovatif seperti Gerakan Peduli Lingkungan, Gerakan membawa bekal ke sekolah Gerakan Sayang Tanaman, Gerakan Menebar Benih. Gerakan ini didukung pula oleh Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Berbusana Muslim. Gerakan inovatif ini sesuai dengan visi dan misi sekolah. Setelah melaksanakan Program Adiwiyata, sekolah menjadi bersih, nyaman, rindang dan asri. Kondisi ini membuat siswa menjadi nyaman dan bersemangat dalam belajar sehingga prestasi belajar meningkat” Edi Rahmana, S.Pd Kepala SMAN 1 Tilatang Kamang, Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015 “ MTsN Matur sebelum merintis sekolah Adiwiyata, lingkungan Madrasah belum tertata rapi, lahan kosong belum termanfaatkan, sumber air yang belum ada, sampah yang belum termanajemen dengan baik, warga madrasah belum merasa penting tentang kebersihan lingkungan. Mulai pada tahun 2014, MTsN Matur mulai merintis Adiwiyata Tingkat Kabupaten dan pada tahun 2015 melanjutkan Adiwiyata Tingkat Propinsi dan sekarang bersiap-siap untuk menuju Adiwiyata Nasional. Semenjak MTsN Matur menjadi Sekolah Adiwiyata, seluruh warga madrasah sangat antusias untuk selalu berbenah. Maka dari itu MTsN Matur mepunyai motto MARI BERHAJI : Madrasah Bersih, Asri, Hijau dan Indah. MTsN Matur sudah banyak mengalami perubahan mulai dari lingkungan yang sudah tertata dengan rapi, lahan kosong sudah dimanfaatkan dengan baik. Sampah sudah termanajemen dengan rapi, air bersih sudah tersedia dengan baik. Dengan lingkungan yang asri, semua warga madrasah merasa nyaman dengan hal itu minat dan prestasi siswa juga meningkat. Bukan hal itu saja, warga masyarakat Matur khususnya Matur Hilir sangat merasa banggga dengan MTsN Matur karena satusatunya Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Agam” Hj. Eva Anggraini, M.Si Kepala MTsN Matur, Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ Adiwiyata merupakan program yang sangat baik untuk pembiasaan kepada siswa tentang peduli lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang indah, nyaman, bersih sehingga membuat siswa semakin senang, nyaman dan betah disekolah, sehingga terwujud sekolahku surgaku tempat aku bermain dan belajar. Dulu sebelum mengikuti adiwiyata, pohon pelindung kami sangat minim, lapangan kami gersang serta sampah berserakan dimana-mana. Tetapi setelah mengikuti Adiwiyata, pohon peneduh mulai banyak di sekolah, ada gazebo, taman dan kolam yang indah. Di samping itu, kami memanfaatkan bahan bekas sebagai media tanaman seperti bekas kaleng susu, botol aqua, kaleng roti kaleng oli, talang air bekas, bambu bekas, sabut kelapa dan lain-lain. Dan untuk menjaga kebersihan kelas, siiswa masuk kelas tidak memakai sepatu. Sepatu siswa di susun di rak sepatu di luar kelas lalu siswa keluar kelas dengan memakai sandal yang diletakkan di tempat sandal dari bahan bekas kemasan minyak goring yang disusun indah di kelas. Dengan cara itu, kelas kami selalu dalam keadaan bersih. Itulah beberapa manfaat Program Adiwiyata di sekolah kami” Drs. Abel Tasman, M.Pd Kepala MTsN Kamang, Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015 “ Adiwiyata adalah program cinta terhadap lingkungan yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam. Kami selaku Kepala Sekolah sangat merasakan dampaknya. Sebelumnya, sekolah kami sangat gersang dan warga sekolah tidak terlalu nyaman berada di sekolah. Selain itu, sangat susah bagi kami untuk membudayakan cinta terhadap lingkungan di sekolah karena keterbatasan pengetahuan dan arahan. Dengan adanya Program Adiwiyata, kami sebagai Kepala Sekolah merasakan dampak positif, seperti sekolah kami menjadi asri dan rindang, semua warga sekolah antusias dalam melaksanakan Program Adiwiyata, masyarakat menjadi mitra dalam program ini dan secara tidak langsung semua warga sekolah dan masyarakat sekitar sudah merasakan cinta terhadap lingkungan” Watman,S.Pd Kepala SDN 01 Pasar Tiku Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016 “ Substansi Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan. Jika Adiwiyata itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tujuan pendidikan akan tercapai sebab dalam penerapan Adiwiyata di sekolah, niscaya melibatkan siswa, guru, pegawai dan komite. Imbasnya, paling signifikan terhadap siswa, karena untuk predikat Adiwiyata, kondisi peduli lingkungan itu harus berjalan secara kontinu yang akhirnya akan membentuk karakter siswa peduli lingkungan” Drs. Taslim Kepala SMAN 1 Lubuk Basung Sekolah Adiwiyata Propinsi 2015
“ Manfaat Adiwiyata di SMAN I IV Koto yang kami rasakan dalam pelaksanaannya sangat banyak. Dalam hal ini, pertama lingkungan tertata rapi dan siswa senang berada di sekolah sedangkan sampah dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan daur ulang. Kebersihan sekolah sangat dijaga oleh siswa setelah memahami apa itu Sekolah Adiwiyata. Sampai saat ini, kami merasa nyaman di sekolah” Drs. Harmon Kepala SMAN 1 IV Koto Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2014 “ Program Adiwiyata merupakan program yang menggunakan prinsip edukatif, partisipatif dan berkelanjutan. Dengan adanya adiwiyata, sekolah dapat mengeluarkan kebijakan yang berwawasan lingkungan. Hal ini dapat mengajak seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk peduli dan berbudaya lingkungan. Contoh: Dari segi makanan yang dijual di kantin kejujuran, sekolah mengeluarkan kebijakan bahwa makanan yang dijual tidak memakai bahan penyedap, pewarna bahan kimia dan juga tidak dikemas dengan plastik, styrofoam dan lain-lain. Dengan adanya Adiwiyata, banyak pihak terkait yang berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Begitu juga dengan kurikulum yang dikembangkan, meminta siswa mengintegrasikan dalam pembelajaran. Sarana dan prasarana mendukung pelestarian lingkungan, contoh sumur resapan” Delfitrawati, S.Pd Kepala SDN 07 Sitapung Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2014
“ Adiwiyata berhasil menjalin rasa kerjasama antara majelis kelas yaitu para wali murid,, komite dan seluruh guru dan kepala sekolah. Sejak mengikuti Adiwiyata, kami terbiasa untuk bergotong royong membersihkan sekolah dan seluruh pekarangan sekolah. Menikmati hasil kebun sekolah bersama ketika makan siang adalah suatu hal yang sangat indah. Tidak ada lagi jarak antara kepala sekolah, guru dan wali murid. Sekolah yang nyaman akan meningkatkan prestasi siswa” Meirizaharni, S.Pd Kepala SDN 26 Surau Labuah Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016 “ Program Adiwiyata adalah program yang sangat bagus dan bermanfaat terutama untuk pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Sejak adanya Program Adiwiyata di MTsN Balingka, Alhamdulillah kami tertantang untuk membenahi lingkungan MTsN Balingka. Sebelumnya, MTsN Balingka dalam kondisi kurang tertata, terkeesan kumuh, jauh dari penghijauan. Sekarang sudah jauh berubah. Lingkungan yang tadinya gersang sekarang sudah dilakukan penghijauan. Ruangan atau lingkungan sudah tertata, asri dan nyaman dan juga sarana dan prasarana sudah dilengkapi. Mudah-mudahan Program Adiwiyata terus berlanjut dan untuk MTsN Balingka, kami sangat mengharapkan selalu memperoleh bimbingan dari Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Agam” Drs. Hamdi, M.Pd Kepala MTsN Balingka Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016 “ Kegiatan Adiwiyata di SDN 29 Koto Hilalang didukung oleh Muspika dan tokoh masyarakat. Sebelum kegiatan Adiwiyata, kondisi sekolah belum bersih dan kurang rindang. Melalui kegiatan Adiwiyata, warga sekolah semakin menyadari makna kebersihan dan kerindangan di sekolah. Siswa sudah terbiasa menanam dan merawat tanaman serta membuang sampah pada tempatnya” “Adiwiyata Hebat” Nasril Y, S.Pd Kepala SDN 29 Koto Hilalang Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
Profil Adiwiyata Kabupaten Agam Tahun 2016 “SDN 03 Koto Kaciak terletak di kaki bukit yang berjarak 8 km dari pusat Kecamatan Tanjung Raya dan 20 km dari pusat Kabupaten Agam. Program Adiwiyata merupakan program pembentukan karakter/perilaku peduli lingkungan, sehingga situasi nyaman, indah dan asri yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik akademik maupun non akademik. Dengan Program Adiwiyata, semua siswa, guru dapat mencintai indahnya alam. Semoga Adiwiyata dapat dilaksanakan semua sekolah di Kecamatan Tanjung Raya.
“ SDN 27 Cangkiang sebelum mengikuti Program Adiwiyata gersang, sangat jarang tanaman hias, lingkungan tidak terawat dan terkadang tempat hewan ternak seperti kerbau dan kambing mencari makan serta tidak ada taman, tanaman pelindung dan sampah dibuang di sembarang tempat. Dengan Program Adiwiyata, wajah SDN 27 Cangkiang sudah berubah. Kepedulian warga sekolah, wali murid serta masyarakat sekitar sangat tinggi untuk mendukung Adiwiyata serta menjaga dan memelihara lingkungan. Ikut sertanya masyarakat sekitar dan wali murid dalam membenahi lingkungan sekolah, membuat mereka tidak mau lagi memasukkan hewan ternak ke sekolah.
Efnis, S.Pd, MMPd Kepala SDN 03 Koto Kecil Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
Risda Duwitri, S.Pd Kepala SDN 27 Cangkiang Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016
“ SDN 25 Pasir Tiku aadalah sebuah sekolah yang terletak di daerah pantai dengan cuaca yang sangat panas. Dengan keadaan yang seperti ini, kami warga sekolah termasuk komite dan masyarakat berusaha bagaimana sekolah ini menjadi sekolah yang ASRI (Aman, Sejuk, Rindang dan Indah). Untuk itu, kami seluruh warga sekolah berusaha untuk menanami sekolah kami dengan tanaman bunga-bungaan dan pohon pelindung. Alhamdulillah, kini SDN 25 Pasir Tiku sudah ditumbuhi oleh bunga dan pohon pelindung dan semua warga sekolah merasa nyaman dan murid merasa senang belajar dengan keadaan yang tenang, yang tentu saja prestasi siswa akan meningkat. Alhamdulillah, pada tahun 2015 SDN 25 Pasir Tiku menjadi Sekolah Binaan Adiwiyata Kabupaten Agam. Dengan ini, kami terus berusaha bagaimana sekolah kami semakin meningkat kebersihannya. Kami mempunyai mempunyai motto, Sekolah Bersih Tanpa Sampah. Di kantin, kami tidak menjual makanan kemasan plastik dan tidak ada lagi sampah berserakan dan muridpun dapat merasakan bahwa dengan Sekolah Adiwiyata ini, memang banyak sekali manfaatnya bagi kita semua”
Zalida Afni, S.Pd Kepala SDN 25 Pasir Tiku Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2016