e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Total Asset Turnover, Return On Asset, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa, Dan Investasi Yang Terdaftar Di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Periode 2012-2015 1
Putrilia Dwi Puspitasari, 2Nyoman Trisna Herawati, 3Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel ukuran perusahaan, TATO, ROA, CR, DER, dan EPS terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode kuantitatif yang menggunakan teknik dokumentasi yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI. Sampel diambil dengan kriteria yaitu (1) Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang tetap listing di ISSI selama 2012-2015; (2) perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut selama 2012-2015; (3) perusahaan menggunakan satuan mata uang rupiah; dan (4) perusahaan memiliki data lengkap mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa hanya variabel ROA dan EPS yang mempengaruhi return saham syariah dengan tingkat signifikansi masingmasing sebesar 0,003 dan 0,006, sedangkan variabel ukuran perusahaan, TATO, CR, dan DER tidak berpengaruh terhadap return saham syariah, dimana tingkat signifikansinya masing-masing sebesar 0,201, 0,286, 0,844, dan 0,608. Kata kunci: Ukuran perusahaan, TATO, ROA, CR, DER, EPS, return Abstract This study aimed at determining the effect of variable of company size, TATO, ROA, CR, DER, and EPS on Shariah share return in trading, service, and investment companies registered in ISSI for the period 2012-2015. This study used secondary data with a method used to obtain the data was quantitative method that used documentation technique that sourced from the company’s financial report. The populations in this study were trading, service and investment companies registered in ISSI. The samples were taken with the following criteria: (1) trading, service, and investment companies that remained in ISSI during 2012-2015; (2) trading, service and investment companies that published financial report successively for 2012-2015; (3) the companies used rupiah currency; and (4) the companies had complete data about the variables used in the research. The analysis of the research data was multiple linear regression analysis by using SPSS program version 16.0.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) The result of this research partially proved that only ROA and EPS variables that influenced the return of Shariah share with the level of significance of each of 0.003 and 0.006, while company size, TATO, CR, and DER variables did not have any effect on the return of Syariah share, in which the level of significance of each was 0, 201, 0.286, 0.844, and 0.608. Keywords: Company size, TATO, ROA, CR, DER, EPS, return
PENDAHULUAN Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai suatu tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawatan umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Kegiatan investasi yang dilakukan investor pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu investasi pada obyek yang mempunyai risiko dan obyek yang bebas risiko (Widodo, 2007). Seiring berkembangnya pasar modal, ekonomi Islam menjadi warna baru tersendiri bagi masyarakat Indonesia terutama yang beragama Islam (Anggraini, 2015). Hal tersebut ditandai dengan adanya pengelompokan saham yang berbasis syariah di Bursa Efek Indonesia, dimana kelompok saham syariah ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) (www.idx.co.id). Adapun produk investasi pasar modal berbasis syariah telah menunjukkan perkembangannya. Hal ini tercermin dari adanya Daftar Efek Syariah (DES) pada instrumen saham yang menjadi panduan investor untuk mengetahui saham syariah, obligasi syariah (sukuk), dan reksa dana syariah. Peminat atau investor saham berbasis syariah semakin meningkat dari tahun ke tahun, walaupun terlihat perkembangan atau kinerja indeks saham syariah khususnya ISSI mengalami nilai yang fluktuatif sepanjang tahun 2012-2015. Hal ini ditandai dengan tercatatnya 307 perusahaan masuk dalam konstituen ISSI dari total 502 perusahaan yang tercatat di BEI (katadata.co.id) dan meningkat lagi pada tahun 2015 berdasarkan statistik harian bursa pada 21 Januari 2015,
sebanyak 318 perusahaan masuk dalam konstituen ISSI dari 526 perusahaan yang terdaftar di BEI. Tingginya minat investor terhadap suatu perusahaan dalam menanamkan investasinya juga tidak terlepas dari harapan tingkat pengembalian atau return yang tinggi terhadap saham yang ditanamkannya. Oleh karena itu, return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan (Jogiyanto, 2000). Return saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dari segi internal perusahaan antara lain adalah informasi keuangan perusahaan dan informasi pasar atau saham. Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis pembiayaan lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yan lebih besar unruk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehinggga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki kemungkinan lebih besar dalam hal menarik para investor (Puspita, 2012). Kemampuan net income yang lebih besar diharapkan memberikan laba yang superior bagi pemilik perusahaan dan dapat memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hasil penelitian Yuliantari (2014) dan Ulfa (2011) menyatakan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) H1: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Total Asset Turnover (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menunjang penjualan perusahaan, serta mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan. TATO yang tinggi mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan dapat mendayagunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk mendatangkan revenue bagi perusahaan dan hal ini pada glirannya dianggap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. TATO yang tinggi juga menunjukkan semakin besar penjuaalan yang dihasilkan, yang kemudian akan berdampak positif pada harga saham (Hayat, 2014). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lulukiyyah (2011) dan Widodo (2007) menghasilkan TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Horne dan Wachowicz, 2007). Nilai ROA yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham dalam Widodo, 2007). Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham dan berdampak pada return saham perusahaan. Penelitian Lulukiyyah (2011) menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H3: Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Current Ratio (CR) merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Asmi dalam Ariyanti (2016) menyatakan bahwa hubungan CR dengan return adalah jika aset lancar melebihi kewajiban lancar maka tingkat pengembalian keuntungan
atau return akan rendah, hal ini dikarenakan aset yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menggunakan aset untuk kegiatan pengeluaran perusahaan. Penelitian yang dilakukan Yuliantari (2014) menyatakan bahwa CR berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut: H4: Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Debt To Equity Ratio (DER) merupakan cerminan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oeh berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin rendah angka rasionya maka risiko untuk mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya dalam jangka panjang semakin kecil. Sebaliknya, jika angka rasio semakin tinggi, risiko untuk mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya dalam jangka panjang semakin besar. Penelitian terdahulu yang dilakukan Ulupui (2005) dan Tinneke (2007) menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham. Berdasarkan uraian tersebut, penulis dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut: H5: Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu analisis rasio pasar yang berguna untuk mengukur nilai saham, menurut Gantyowati et.al (2004), investor dapat menggunakan rasio EPS untuk mengetahui kinerja perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, apabila laba perusahaan meningkat, maka dapat dimungkinkan dividen yang dibagikan akan meningkat, sehingga permintaan saham akan naik (Suardana, 2009). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Chomah (2015) dan Aisah dan Mandala (2016) menyatakan bahwa EPS berpengaruh terhadap return saham. H6: Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini menggunakan instrumen dalam pengukurannya dan mengolahnya secara satistik dan berbentuk angka-angka. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data yang diambil di Bursa Efek Indonesia yang tercantum pada situs resminya mengenai laporan keuangan perusahaan yang menjadi objek penelitian, yaitu perusahaanperusahaan yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode 20122015. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan pengambilan sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Pertimbangan dalam kriteria tersebut dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Dari kriteria yang telah ditentukan, didapat sebanyak 44 perusahaan sampel, sehingga apabila dikalikan dengan periode pengamatan, yaitu 4 tahun, menjadi 176 data pengamatan. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu (1) perusahaan kategori Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang tetap listing di ISSI selama periode 2012-2015; (2) perusahaan kategori Perdagangan, Jasa, dan Investasi di ISSI yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut tahun 2012-2015; (3) perusahaan yang menggunakan satuan mata uang rupiah; dan (4) perusahaan memiliki data lengkap mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian. Data penelitian akan dikumpulkan melalui data sekunder, yaitu data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan obyek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data yang didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan yang kemudian diolah dengan menggunakan uji statistik, yaitu: (1) uji statistik deskriptif; (2)
uji asumsi klasik: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas; dan uji autokorelasi; dan (4) uji hipotesis: analisis regresi linear berganda, dan uji statistik t. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil uji normalitas Kolmogorovsmirnov menunjukkan nilai signifikan 0,00 yang lebih kecil dari 0,05, yang berarti data tidak normal dan dilakukan transformasi data dalam bentuk transformasi square (kuadrat) dan LOG10 atau LN, berdasarkan pengamatan grafik dan histogram masingmasing variabel. Setelah dilakukan transformasi, nilai signifikan menjadi 0,791 yang lebih besar dari 0,05. Hasil uji multikolonieritas antar variabel bebas menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 10 yaitu pada variabel ukuran perusahaan (X1) sebesar 1,351, TATO (X2) sebesar 1,574, ROA (X3) sebesar 1,638, CR (X4) sebesar 1,388, DER (X5) sebesar 1,801, dan EPS (X6) sebesar 1,930. Dari hasil heteroskedastisitas terhadap masingmasing variabel independen diperoleh (Sigt) > 0,05. Untuk variabel ukuran perusahaan (X1) sebesar 0,740, variabel TATO (X2) sebesar 0,635, ROA (X3) sebesar 0,611, variabel CR (X4) sebesar 0,721, variabel DER (X5) sebesar 0,555, dan variabel EPS (X6) sebesar 0,518, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada masing-masing variabel independen. Uji autokorelasi menghasilkan DW hitung berada diantara dU dan (4-dU), yaitu 1,817 < 1,858 < 2,183, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, uji selanjutnya yang dilakukan adalah analisis regresi linear berganda yang bertujuan mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients Beta Model B Std.Error (Constant) -4,003 2,902 -1,379 0,170 0,115 Ukuran Perusahaan 0,142 0,110 1,285 0,201 0,104 TATO 0,471 0,440 1,071 0,286 0,295 ROA 0,311 0,104 2,984 0,003 0,018 CR 0,017 0,088 0,197 0,844 -0,053 DER -0,058 0,113 -0,514 0,608 -0,299 EPS -0,220 0,079 -2,790 0,006 Adapun persamaan regresi linear Koefisien regresi CR (X4) sebesar berganda dalam penelitian ini adalah 0,017 berarti bahwa apabila terdapat sebagai berikut : Y = -4,00 + 0,142X1 + peningkatan CR sebesar 1 satuan dengan 0,471X2 + 0,311X3 + 0,017X4 – 0,058X5 – asumsi variabel independen lainnya 0,220X6. Nilai konstanta sebesar -4,00 konstan, maka variabel return saham menyatakan bahwa jika variabel syariah akan mengalami peningkatan independen ukuran perusahaan (X1), TATO sebesar 0,017 satuan. (X2), ROA (X3), CR (X4), DER (X5), dan EPS Koefisien regresi DER (X5) sebesar (X6) dianggap nol maka, variabel dependen 0,058 berarti bahwa apabila terdapat return saham syariah (Y) adalah sebesar peningkatan DER sebesar 1 satuan dengan 4,00. asumsi variabel independen lainnya Koefisien regresi ukuran konstan, maka variabel return saham perusahaan (X1) sebesar 0,142 berarti syariah akan mengalami penurunan bahwa apabila terdapat peningkatan ukuran sebesar 0,058 satuan. perusahaan sebesar 1 satuan dengan Koefisien regresi EPS (X6) sebesar asumsi variabel independen lainnya 0,220 berarti bahwa apabila terdapat konstan, maka variabel return saham peningkatan EPS sebesar 1 satuan dengan syariah akan mengalami peningkatan asumsi variabel independen lainnya sebesar 0,142 satuan. konstan, maka variabel return saham Koefisien regresi TATO (X2) sebesar syariah akan mengalami penurunan 0,471 berarti bahwa apabila terdapat sebesar 0,220 satuan. peningkatan TATO sebesar 1 satuan Uji selanjutnya yang dilakukan dengan asumsi variabel independen lainnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian konstan, maka variabel return saham pertama yaitu menentukan koefisien syariah akan mengalami peningkatan determinasi (R2) yang mengukur seberapa sebesar 0,471 satuan. jauh kemampuan model dalam Koefisien regresi ROA (X3) sebesar menerangkan variasi variabel dependen. 0,311 berarti bahwa apabila terdapat Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 2 peningkatan ROA sebesar 1 satuan dengan sebagai berikut: asumsi variabel independen lainnya konstan, maka variabel return saham syariah akan mengalami peningkatan sebesar 0,311 satuan. Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1
R 0,284a
R Square 0,081
Adjusted R Square 0,045
Std. Error of The Estimate 2,23182
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 penelitian ini adalah sebesar 0,045. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa return saham syariah dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, TATO, ROA, CR, DER, dan EPS sebesar 0,045. Hal ini berarti bahwa return saham syariah dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, TATO, ROA, CR, DER, dan EPS sebesar 4,5% dan sisanya 95,5% Tabel 3 Hasil Uji F
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Uji selanjutnya yang dilakukan adalah uji statistik t (uji parsial), namun sebelumnya dilakukan uji F untuk membuktikan terdapatnya pengaruh secara simultan antara variabel independen dan dependen. Hasil uji F dapat disajikan pada tabel 3 berikut : ANOVAb
Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares 67,384 767,074 834,458
Berdasarkan tabel 3, hasil menunjukkan bahwa nilai signifikan adalah 0,041 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Ukuran Perusahaan, Total Asset Turnover, Return On Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015. Setelah hasil uji F dinyatakan signifikan, maka dilakukan uji statistik t untuk menguji secara parsial setiap variabel indpenden terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.Uji selanjutnya yang dilakukan adalah uji statistik t (uji parsial). Pengujian dilakukan pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik tersaji pada tabel 1 dan ditunjukkan dengan nilai signifikansinya. Adapun variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen apabila nilai signifikansi kurang dari 5% atau 0,05. Berdasarkan data dari tabel 1 menunjukkan hasil uji t adalah : Ukuran Perusahaan (X1) mempunyai thitung sebesar 1,285 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,201. Hal
Df 6 154 160
Mean Square 11,231
F 2,255
Sig. 0,041a
4,981
tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya diatas 0,05 (0,201 > 0,05). Hal ini berarti ukuran perusahaan (X1) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak. TATO (X2) mempunyai thitung sebesar 1,071 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,286. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya diatas 0,05 (0,286 > 0,05). Hal ini berarti TATO (X2) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak. ROA (X3) mempunyai thitung sebesar 2,984 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,003. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya jauh dibawah 0,05 (0,003 < 0,05). Hal ini dapat berarti ROA (X3) berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima. CR (X4) mempunyai thitung sebesar 0,197 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,844. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya diatas 0,05 (0,844 > 0,05). Hal ini dapat berarti CR (X4) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat ditolak.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) DER (X5) mempunyai thitung sebesar 0,514 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,608. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya diatas 0,05 (0,608 > 0,05). Hal ini dapat berarti DER (X5) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima ditolak. EPS (X6) mempunyai thitung sebesar 2,790 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,006. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya jauh dibawah 0,05 (0,006 < 0,05). Hal ini dapat berarti EPS (X6) berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis keenam diterima. Pembahasan Pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham syariah Berdasarkan pengujian data dari penelitian ini, hasilnya tidak mendukung hipotesis pertama. Hasil uji statistik t dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan (X1) mempunyai probabilitas signifikansi sebesar 0,201. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya diatas 0,05 (0,201 > 0,05), yang mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan (X1) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah (Y). Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Raningsih dan Putra (2015), serta Rahayuningsih (2015). Hasil penelitian Farooq dalam Raningsih dan Putra (2015) menyatkaan bahwa investor yang akan menginvestasikan dananya pada perusahaan besar belum tentu akan menghasilkan return yang tinggi dan perusahaan yang kecil belum tentu akan menghasilkan return yang rendah, sehingga tingkat risiko yang diterima investor tidak ditentukan dengan menilai besar kecilnya suatu perusahaan. Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan total aset perusahaan, dan didapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini dapat disebabkan investor tidak
memperhatikan atau menaruh perhatian besar terhadap ukuran suatu perusahaan dalam menanamkan investasinya, karena ketika ukuran perusahaan yang dalam penelitian ini dilihat dari total aset dinilai tinggi, tidak menjamin memiliki return saham yang tinggi pula, dan sebaliknya, perusahaan yang dinilai memiliki total aset yang kecil tidak menjamin memiliki return saham yang rendah, dimana terdapat aspek piutang yang jumlahnya besar dalam aset perusahaan objek penelitian ini yang dianggap belum tentu dapat memberikan laba atau profit yang menguntungkan investor. Investor yang menanamkan investasi di perusahaan dengan sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode 2012-2015 juga kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang berdampak pada return saham perusahaan. Hal ini ditandai dengan adanya peristiwa yang berasal dari luar perusahaan, seperti peristiwa politik dan ekonomi nasional yang terjadi selama periode pengamatan yang dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Charisah (2015) mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman presiden wakil presiden terpilih pada pemilu tahun 2014 membuktikan bahwa terdapat perubahan average abnormal return yang signifikan pada sebelum dan sesudah pengumuman presiden dan wakil presiden terpilih pada pemilu tahun 2014. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa faktor yang dapat mempengaruhi return saham dan reaksi investor tidak hanya berasal dari kinerja internal perusahaan, dalam hal ini ukuran perusahaan, namun juga dapat berasal dari eksternal perusahaan. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap return saham syariah Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi variabel Total Asset Turnover (X2) sebesar 0,286 > 0,05. Ini berarti, dalam penelitian ini diketahui bahwa Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) investasi yang terdaftar pada Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nugroho dan Daljono (2013) yang juga menyatakan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap return saham, dimana TATO yang tinggi dari perusahaan sampel justru diiringi dengan penurunan return saham perusahaan, dan juga penelitian Ariyanti dan Ika (2016) yang hasilnya menyatakan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap return saham. Dalam penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa perputaran aset tidak mempengaruhi minat investor untuk menanamkan investasinya. Peneliti menduga bahwa terdapat unsur dalam total aset yang menjadikan jumlah total aset menjadi besar namun dinilai kurang menguntungkan bagi investor dan tidak menghasilkan profit yang signifikan, seperti halnya piutang dan persediaan. Pengaruh Return On Asset terhadap return saham syariah Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat signifkansi variabel Return On Asset (X3) sebesar 0,003 < 0,05 dengan koefisien positif sebesar 2,984. Ini berarti, dalam penelitian ini diketahui bahwa Return On Asset berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar pada Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Lulukiyyah (2011) dan Widodo (2007), yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham syariah. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja perusahaan untuk memprediksi return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015, dimana semakin besar ROA maka hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan berdampak pada return saham yang meningkat. Hasil ini senada dengan pernyataan Brigham dalam Widodo (2007), dimana nilai ROA yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin
efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Pengaruh Current Ratio terhadap return saham syariah Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi variabel Current Ratio (X4) sebesar 0,844 > 0,05 dengan koefisien positif sebesar 0,197. Ini berarti, dalam penelitian ini diketahui bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar pada Indoensia Sharia Stock Index (ISSI) periode tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aryanti dan Suwitho (2016), Lulukiyyah (2011), dan Chomah (2015) dimana CR tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini berarti CR tidak menjadi tolak ukur bagi investor dalam melakukan investasi pada perusahaan yang berkategori saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015. Dalam penelitian ini, CR memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Tingginya nilai CR memiliki arti pengelolaan aktiva lancar kurang berjalan dengan baik, sehingga banyak aktiva lanvar yang menganggur dan tidak dioptimalkan oleh perusahaan untuk melangsungkan kegiatan perusahaan serta mendapatkan keuntungan. Brigham dan Daves dalam Candradewi (2016) menjelaskan bahwa para pemegang saham memiliki perspektif bahwa current ratio yang tinggi dapat berarti bahwa perusahaan berinvestasi secara berlebihan pada aset yang tidak produktif seperti kas dan surat berharga. Selain itu, tingginya current ratio yang tinggi dapat terjadi karena perusahaan perdagangan memiliki terlalu banyak persediaan, sehingga ada kecenderungan persediaan akan usang sebelum dapat terjual, dan juga perusahaan memiliki piutang dengan jumlah yang besar. Oleh karena itu, tingginya current ratio menyebabkan kurangnya keinginan investor untuk membeli saham perusahaan. Dalam penelitian ini juga, tidak adanya
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) pengaruh antara current ratio dengan return saham diduga disebabkan karena kecenderungan investor lebih memperhatikan aspek profitabilitas perusahaan daripada sisi aktiva perusahaan, dan optimalisasi aktiva untuk menghasilkan profit perusahaan, serta diindikasikan dipengaruhi oleh faktor informasi eksternal perusahaan. Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap return saham syariah Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi variabel Debt To Equity Ratio (X5) sebesar 0,608 > 0,05 dengan koefisien negatif sebesar -0,154. Ini berarti, dalam penelitian ini diketahui bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar pada Indoensia sharia Stock Index (ISSI) periode tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wibowo (2015), Ningsih dan Akbar (2014) Nugroho dan Daljono (2013). Hasil penelitian Nugroho dan Daljono (2013) menyatakan hal yang sama dengan peneliti, dimana Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari Debt to Equity Ratio terhadap return saham dapat berarti bahwa ada penilaian yang berbeda dari investor terhadap arti pentingnya hutang bagi perusahaan. Beberapa investor dapat berpikir bahwa DER yang besar atau tinggi akan menjadi beban bagi perusahaan karena adanya kewajiban perusahaan untuk membayar hutang dan adanya risiko kebangkrutan yang akan ditanggung oleh investor. Perusahaan dengan hutang yang besar mempunyai biaya hutang yang besar pula. Hal tersebut menjadi beban bagi perusahaan yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan investasinya. Perusahaan dengan nilai DER yang tinggi memiliki tingkat risiko kebangkrutan yang tinggi pula. Tingkat DER yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak
eksternal sehingga tingkat risiko perusahaan akan semakin besar dalam memenuhi kewajibannya, dimana hal ini dihindari oleh investor dan berakibat pada turunnya harga saham dan return saham. Tidak berpengaruhnya DER terhadap return saham syariah sesuai dengan hasil penelitian ini juga diindikasikan karena adanya aspek informasi perusahaan yang lebih diprioritaskan oleh investor dalam perhitungan mengenai penanaman investasinya, dibuktikan dengan rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini diwakilkan oleh ROA memiliki hasil berpengaruh terhadap return saham syariah, sehingga dapat dikatakan investor lebih memprioritaskan aspek profitabilitas dalam memperhitungkan penanaman investasinya. Selain itu, seperti dijelaskan pada variabel-variabel sebelumnya yang memiliki hasil yang sama dengan variabel DER yaitu tidak terdapat pengaruh terhadap return saham syariah, investor yang menanamkan investasinya pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015 juga diduga dipengaruhi oleh faktor informasi eksternal perusahaan, yaitu gejala politik serta peristiwa ekonomi nasional yang terjadi selama periode pengamatan yang berdampak terhadap perkembangan perusahaan di Indonesia. Pengaruh Earning Per Share terhadap return saham syariah Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi variabel Earning Per Share (X6) sebesar 0,006 < 0,05 dengan koefisien negatif sebesar -2,790. Ini berarti, dalam penelitian ini diketahui bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar pada Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode tahun 2012-2015. Hasil ini mendukung penelitian Aisah dan Mandala (2016) dan Chomah (2015). Hasil pengujian variabel EPS dalam penelitian ini menunjukkan tanda koefisien negatif sehingga dapat berarti EPS memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) return saham. Berdasarkan Chomah (2015), setiap peningkatan EPS akan menurunkan return saham yang menyatakan bahwa tingkat keuntungan yang terjadi pada EPS relatif kecil, dan keadaan ini kurang meningkatkan minat investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan. Gould dalam Aisah dan Mandala (2016) menyatakan bahwa EPS bisa berpengaruh negatif terhadap return saham karena disebabkan pada tahun sebelumnya investor sudah menjual sahamnya dan di tahun berikutnya investor membeli kembali saham yang telah dijual, oleh karena itu efek pada EPS pembilang akan dipengaruhi oleh laba setelah pajak atau tabungan dari dana yang digunakan untuk membiayai saham buy-back program. Program buy back ini menyebabkan EPS menurun namun return saham tetap tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan, yaitu: (1) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham syariah pada perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2015. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak; (2) TATO tidak berpengaruh terhadap return saham syariah, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak; (3) ROA berpengaruh terhadap return saham syariah, dan dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima; (4) CR tidak berpengaruh terhadap return saham syariah, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat ditolak; (5) DER tidak berpengaruh terhadap return saham syariah, Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima ditolak; dan (6) EPS berpengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis keenam diterima. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka disarankan: (1) bagi emiten, peneliti menyarankan perusahaan perdagangan, jasa, dan
investasi yang terdaftar di ISSI lebih memperhatikan setiap aspek lain diluar dari yang telah dijelaskan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan faktor-faktor dalam perusahaan untuk menunjang kinerja perusahaan dan berdampak pada minat investor untuk menanamkan investasinya di perusahaan tersebut; (2) bagi investor dan calon investor disarankan untuk lebih jeli dan memiliki informasi yang lebih banyak sebelum menanamkan investasinya pada suatu perusahaan, karena menurut hasil penelitian ini, beberapa faktor fundamental atau kinerja keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham; dan (3) bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sektor perusahaan yang lebih luas, menambah jumlah sampel yang digunakan, dan menambah variabel independen mengingat variabel independen dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan 4,5% variabel dependen, sedangkan sisanya sebanyak 95,5% diluar dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Aisah, Ayu Nurhayani dan Mandala, Kastawan. 2016. Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, Firm Size dan Operating Cash Flow Terhadap Return Saham. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 11, Hal: 6907-6936 Anggraini, Vivi. 2015. Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ariyanti, Ajeng Ika dan Suwitho. 2016. Pengaruh CR, Tato, NPM Dan ROA Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen STIESIA Surabaya Vol. 5, No. 4, Hal: 1-15 Bursa Efek Indonesia. 2011. Indeks Saham Syariah. [Online] Tersedia di: http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasars
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) yariah/indekssahamsyariah.aspx. [Diakses pada: 22 Januari 2017] Candradewi, Made Reina. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ45 Di BEI: Analisis Regresi Data Panel. EJurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Vol. 5, No. 7, Hal: 2091-2122 Charisah. 2015. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Presiden Dan Wakil Presiden Terpilih Pada Pemilu Tahun 2004 (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Termasuk Dalam JII). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Chomah, Binti Isti. 2015. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Profitabilitas, Likuiditas, dan Pasar Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2014. Skripsi. Universitas Nusantara PGRI Kediri Hayat, Wahid Al. 2014. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Horne, Van James dan Wachowicz John M. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Terjemahan Futriani dan Deny. Jakarta: Salemba Empat Jogiyanto. 2000. Teori Analisis Investasi Yogyakarta: BPFE
Portofolio dan Edisi Kedua.
Kamaludin, Arief. 2014. Saham Syairah Sumbang 60 Persen Total Kapitalisasi Saham. [Online] Tersedia di: http://katadata.co.id/berita/2014/08/27/ saham-syariah-sumbang-60-persentotal-kapitalisasi-saham. [Diakses pada 27 Januari 2017] Lulukiyyah, Masdaliyatul. 2011. Analisis Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA),
Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham. Skripsi. Universitas Diponegoro Ningsih, Septriani dan Dinnul Alfian Akbar. 2014. Pengaruh Corporate Social Reponsibility dan Kinerja Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar DI Jakarta Islamic Index. Skripsi. STIE MDP Nugroho, Bramantyo dan Daljono. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 2, No. 1, Hal: 1-11 Puspita, Vera. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perushaaan Terhadap Return Saham. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Rahayuningsih, Wiwit. 2015. Pengaruh January Effect dan Size Effect Terhadap Return Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2013. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Raningsih, Ni Kadek dan I Made Pande Dwiana Putra. 2015. Pengaruh RasioRasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham. Skripsi. Universitas Udayana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Suardana, Ketut Alit. 2009. Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Udayana, Vol. 4, No. 2, Hal: 120-128 Tinneke, Raden. 2007. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Lainnya Terhadap Return Saham. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang Ulfa, Ruriana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Economic
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Value Added, Return On Investment, Dan Earning Per Share Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ulupui, I.G.K.A. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEI). Skripsi. Universitas Udayana Bali Widodo, Saniman. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015. Tesis. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro Yuliantari, Ni Nyoman Ayu. 2014. Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan Cash Flow Operating Terhadap Return Share Perusahaan F&B. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 7, No. 3, Hal: 547-558
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Pogram S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)