STRATEGI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DALAM MENANGGULANGI PENGANGGURAN DI KOTA TANJUNGPINANG
Lia Lestari Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan pengangguran merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum bisa untuk diatasi oleh pemerintah nasional pada umumnya dan pemerintah daerah pada khususnya. Berbagai cara untuk mengatasi permasalahan ini sudah ditempuh oleh pemerintah namun masalah ini belum juga mampu untuk diselesaikan. Pengangguran ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul strategi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam menanggulangi pengangguran di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang dalam menanggulangi pengangguran Kota Tanjungpinang dan Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam menanggulangi pengangguran di Kota Tanjungpinang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil akhir penelitian menyatakan bahwa strategi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam menanggulangi pengangguran di Kota Tanjungpinanng yaitu mengadakan pelatihan-pelatihan untuk para pengangguran, bekerjasama dengan dinas-dinas terkait, lembaga pelatihan dan perusahaan-perusahaan dan mensosialisasikan langsung lowongan pekerjaan kepada para pencari kerja. Terdapat beberapa faktor penghambat dan pendukung dalam menanggulangi pengangguran di Kota Tanjungpinang. Adapun saran yang diberikan yaitu mereformasi pelatihan kerja, Pengembangan Informasi Pasar Kerja, Pengembangan dan bimbingan usaha secara mandiri, Penempatan tenaga kerja secara langsung di pasar kerja, memanfaatkan kondisi alam di kota tanjungpinang, sumber daya manusia di organisasi lebih memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatannya, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam pelaksanaan perogram kegiatan dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pegawainya tentang pengangguran. Kata Kunci: Strategi, Pengangguran ABSTRACT The problem of unemployment is a problem that until now has not been able to be overcome by the national government in general and local government in particular. Different ways to overcome this problem has been taken by the government, but this problem has not been able to be resolved. Unemployment arises because of the mismatch between labor demand and supply of labor. Therefore, researchers interested in conducting research with the title of the strategy Department of Social Welfare and Labor in tackling unemployment in Tanjungpinang. This research uses qualitative descriptive method. Data used in conducting this research is primary data and secondary data. Data collection techniques used were observation, interviews,
1
and documentation. The purpose of this study was to determine the strategy of the Department of Social and Labor Tanjungpinang Tanjungpinang in tackling unemployment and to determine the factors supporting and inhibiting in tackling unemployment in Tanjungpinang. Based on research that has been done, the final results of the study stated that the strategy of the Department of Social and Labor in tackling unemployment in Tanjungpinang is conducting trainings for unemployment, in collaboration with relevant government agencies, training institutes and companies and socialize direct jobs to the unemployed. There are some inhibiting factors and support in tackling unemployment in Tanjungpinang. The advice given is reforming job training, development of Labour Market Information, Development and guidance of independent businesses, labor placement directly in the job market, utilizing of natural conditions in Tanjungpinang, human resources in the organization better understand the duties and functions of each office, in collaboration with companies in the implementation of perogram activities and provide education and training to its employees on unemployment. Keywords: Strategy, Unemployment
I.
Tanjungpinang dari tahun 2009-2013 dapat
PENDAHULUAN Secara
sosial,
tingginya
dilihat pada tabel I.1 dibawah ini:
angka
pengangguran itu akan menyebabkan beban, Tabel I.1 tidak hanya bagi pemerintah, akan tetapi juga
Jumlah pengangguran kota
bagi masyarakat. Secara ekonomi, tingginya
Tanjungpinang dari tahun 2009-2013
angka pengangguran itu akan menyebabkan hilangnya
potensi
(potential
loss)
dalam
peningkatan pendapatan masyarakat. Berbicara
masalah
pengangguran
Tahun
Jumlah Pengangguran (jiwa)
2009
3.038
2010
2.632
2011
508
2012
1.565
pusat tetapi juga bagi pemerintah daerah.
2013 1.644 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang, Tahun 2014
Seperti halnya yang dialami pemerintah Kota
Data tabel I.1 diatas menunjukkan
tidak hanya menjadi masalah bagi pemerintah
Tanjungpinang bahwa angka pengangguran
bahwa
merupakan
cepat
Tanjungpinang meningkat dari tahun ke tahun.
ditanggulangi demi mencapai kesejateraan
Dapat dilihat jumlah pengangguran pada tahun
rakyat.
2009 sebanyak 3.038 jiwa, kemudian angka
masalah
yang
harus
angka
pengangguran
di
kota
Data yang tercatat di Badan Pusat
pengangguran tersebut turun pada tahun 2010
Statistik Kota Tanjungpinang, Tahun 2014
menjadi 2.632 jiwa. Begitu juga tahun 2011
maka
mengalami penurunan angka pengangguran
jumlah
pengangguran
di
Kota
2
menjadi 508 jiwa. Kemudian pada tahun 2012
serta Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas
terjadi peningkatan angka pengangguran yang
Tenaga Kerja.
cukup drastis yaitu menjadi 1.565 jiwa.
Maka,
penanganan
masalah
Selanjutnya peningkatan angka pengangguran
ketenagakerjaan terutama pengangguran, hanya
meningkat lagi pada tahun 2013 yaitu menjadi
dapat
1.644 jiwa.
perencanaan strategis angkatan kerja yang
Sumber lain yang peneliti peroleh dari
berhasil
apabila
berpegang
pada
tepat, yang diembankan kepada Dinas Sosial
Haluan Kepri (Selasa, 28 Januari 2014)
dan
Tenaga
mengenai permasalahan pengangguran di Kota
Dengan adanya perencanaan strategis oleh
Tanjungpinang. Dari sumber tersebut didapati
Dinas
bahwa jumlah pengangguran pada tahun 2014
Tanjungpinang kepada angkatan kerja di Kota
meningkat drastis sebanyak 7.000 jiwa. Hal ini
Tanjungpinang yang tepat guna dan berdaya
menunjukkan bahwa permasalahan mengenai
guna,
pengangguran merupakan permasalahan yang
kebutuhan angkatan kerja kota Tanjungpinang,
harus segera diatasi oleh pemerintah Kota
pada sektor tertentu, pada waktu tertentu untuk
Tanjungpinang. (http://www.haluankepri.com,
keahlian tertentu dan atau juga sebaliknya.
diakses pada 24 April 2014, 14.27 Wib)
Upaya
Sosial
Kerja
Kota
dan
sehingga
Tanjungpinang.
Tenaga
dapat
pengurangan
Kerja
Kota
memperkirakan
pengangguran
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
setengah
pengangguran
Tanjungpinang adalah Satuan Kerja Perangkat
merubah
status
Daerah (SKPD) yang berperan penting dalam
pembangunan menjadi tenaga kerja produktif
menangani masalah pengangguran. Sesuai
dan renumeratif sebagai aset bangsa yang
dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang
potensial.
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan
Salusu
ditujukan
dan
penduduk
dalam
dari
Hariyadi
untuk beban
(2009)
Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang
menerangkan bahwa “strategi adalah suatu seni
yang memuat salah satu tugas dan fungsi Dinas
menggunakan kecakapan dan sumber daya
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
suatu organisasi untuk sasarannya melalui
adalah Melakukan Pembinaan, Penempatan,
hubungannya yang efektif dengan lingkungan
Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja
dalam kondisi yang paling menguntungkan”.
3
Tantangan besar dan berat dalam bidang
ke seluruh lapisan masyarakat di kota
ketenagakerjaan yang sedang di hadapi Kota
Tanjungpinang
Tanjungpinang saat ini, yang diharapkan Dinas
angkatan kerja yang terampil dan
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
tangguh.
mampu
menyusun
menigkatkan
dengan
baik
untuk
kecakapan sumberdaya
3.
yang
untuk
mewujudkan
Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia
efektif dengan memanfaatkan kondisi yang
(kesenjangan
paling
demand). Serta kesenjangan antara
menguntungkan
untuk
para
pengangguran yang masih besar jumlahnya. Berdasarkan
pengamatan
kompetensi
peneliti,
kerja
dan
dengan
pasar kerja (mis-match).
diatas, adalah:
2.
pencari
supply
kompetensi yang dibutuhkan oleh
fenomena yang terjadi dari permasalahan
1.
antara
4.
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Lapangan kerja yang tersedia di kota
Tanjungpinang
Tanjungpinang
menstabilkan naik turunnya jumlah
belum
mencukupi.
belum
Pertambahan angkatan kerja melebihi
angka
pertambahan jumlah lapangan kerja.
Tanjungpinang. Hal ini dapat dilihat
Sehingga, apabila masalah ini tidak
dari tabel I.1 bahwa pada tahun 2009-
berhasil ditangani, maka kelak akan
2011 sudah terjadi penurunan yang
dapat menimbulkan berbagai dampak
cukup
sosial, ekonomi, politik dan keamanan
pengangguran
di Kota Tanjungpinang.
pengangguran meningkat drastis pada
Peneliti mengamati bahwa kebijakan
2 tahun berikutnya yaitu pada tahun
mengenai
2012 sebanyak 1.565 jiwa dan tahun
pemerataan
dan
peningkatan kesempatan kerja serta pelatihan
untuk
angkatan
pengangguran
mampu
baik
pada
di
tingkat
namun
Kota
angka angka
2013 sebanyak 1.644 jiwa.
kerja
5.
Visi-misi dan tujuan Dinas Sosial dan
khususnya bagi lulusan Strata 1 masih
Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
jauh
belum dapat terwujud, dilihat dari
dalam
jangkauan,
sehingga
jangkauannya belum dapat menyentuh
4
jumlah angka pengangguran yang
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
masih banyak di Kota Tanjungpinang.
tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
Berdasarkan fenomena diatas, maka
serta prioritas alokasi sumber daya.
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Menurut
Wiliam
dan
Lawrence
dengan judul: “Strategi Dinas Sosial dan
(Buchory dan Saladin 2010:1) yang diartikan
Tenaga
sebagai strategi adalah:
Kerja
Dalam
Menanggulangi
“A Strategic is a unified, comprehensive, and integrated plan that relates the strategic advantages of the firm to the challenges of the environment and that is designed to ensure that the basic objectives of the enterprise are achieved through proper exeution by the organization”. Sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategic perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Pengangguran di Kota Tanjungpinang” II.
LANDASAN TEORI A. Strategi Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya untuk melaksanakan kebijakan tertentu, rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Menurut Chandler dalam Rangkuti
Menurut
David
(2004:35)
(2006:3) strategi adalah rencana dasar yang
menjelaskan strategis adalah:
luas dari suatu tindakan organisasi untuk
program tindak lanjut serta prioritas alokasi
“Seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. strategis mengkombinasikan aktivitasaktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi”.
sumber daya.
Pada dasarnya strategi merupakan
mencapai suatu tujuan. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
Strategi
untuk
garis besar respon sebuah organisasi terhadap
mencapai tujuan. Dalam perkembangannya,
tantangan-tantangan mendasar yang dihadapi.
konsep mengenai strategi dikembangkan oleh
Oleh karena itu, strategi harus dirumuskan
beberapa ahli. Menurut Chandler (Rangkuty,
selaras
2006:3)
diidentifikasi. Dalam perumusan strategis ini
strategi
merupakan
merupakan
alat
alat
untuk
5
dengan
isu
startegis
yang
telah
Bryson (2007:188) menjelaskan bahwa perlu
dapat dicapai melalui perencanaan yang tepat
dilakukan pendekatan dengan empat tahapan
oleh organisasi.
perumusan strategis, yaitu sebgai berikut:
Dari
a)
Mengidentifikasi alternatifalternatif umum yang dapat digunakan untuk menjawab isu-isu strategis b) Mempelajari kendala-kendala yang kemungkinan muncul dalam pelaksanaan alternatif tersebut c) Merumuskan usulan-usulan utama yang dapat digunakan untuk mewujudkan alternatifalternatif tersebut, sekaligus mengantisipasi kemugkinan kendala-kendala yang ada. d) Merumuskan kegiatan utama apa yang harus dilakukan dalam beberapa tahun kedepan.
disimpulkan
pengertian bahwa
diatas
dapat
dari
strategi
definisi
adalah: 1.
Adanya
suatu
dirancang untuk
tindakan
yang
mencapai
tujuan
bukan hanya tujuan jangka pendek, akan tetapi jangka menengah dan jangka panjang. 2.
Untuk
menyusun
diperlukan
suatu
analisis
strategik, terhadap
lingkungan, baik lingkungan eksternal Dalam
proses
perumusan
strategi maupun lingkungan internal, yaitu
terdapat
faktor-faktor
yang
berpengaruh peluang
dan
ancaman/tantangan
terhadap pengambilan keputusan yaitu terletak maupun kekuatan dan kelemahan pada pembuat keputusan, misalnya tekananperusahaan. Hal ini penting untuk tekanan politik,
sosial,
kondisi ekonomi, mengatasi perubahan-perubahan yang
persyaratan prosedural, komitmen, waktu yang terjadi. terbatas dan banyak lagi lainnya. 3.
Perlunya suatu keputusan pilihan dan
William dan Lawrence (Buchory dan pelaksanaan yang tepat dan terarah Saladin, 2010:1), yang mengartikan strategi guna mencapai tujuan perusahaan. adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan 4.
Strategik dirancang untuk menjamin
terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan agar tujuan dan sasaran dapat dicapai strategik
perusahaan
dengan
tantangan melalui langkah-langkah yang tepat.
lingkungan
dan
yang
dirancang
untuk Strategi
adalah
proses
penentuan
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
6
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
perilaku
agar tujuan tersebut dapat dicapai. Terdapat
(http://eprints.uns.ac.id, Diakses 1 April 2015,
elemen utama yang merupakan
01:28 Wib)
manajemen
strategi,
jantung
Kuncoro
(2006:7)
dan
keberhasilan
organisasi.
B. Manajemen Strategi
mendefinisikan manajemen strategis sebagai
Menurut
Pearce
Robinson
strategis
(strategic
analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan
(2008:5)
perusahaan
management) didefenisikan sebagai satu set
untuk
menciptakan
dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Armstrong mengungkapkan
(Hariyadi, bahwa
keputusan dan tindakan yang menghasilkan
2009:23)
strategi
Manajemen
dan
formulasi dan implementasi rencana yang
dapat
dirancang
didefinisikan sebagai pernyataan mengenai
untuk
meraih
tujuan
suatu
perusahaan.
cita-cita organisasi, kemana akan pergi dan
Menurut Wiliam F dan Lawrence
secara luas bagaimana mencapai arah yang
(Buchory dan Saladin, 2010:4) mendefinisikan
dituju. Strategi menentukan arah yang akan
manajemen strategik yaitu:
dengan
“Strategic management is a stream of the decisions and sctions which leads to the development of an affective strategy or strategies to help echieve objectives, the strategy management process is the way in which strategic decisious”. Manajemen strategik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategik atau strategik-strategik yang efektif untuk membantu mencapai sasaran organisasi, proses manajemen strategik ialah suatu cara dengan jalan bagaimana cara perencanaan strategik menemukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategik.
merupakan
Menurut Thomas dan David (Buchory
perspektif, dimana isu kritis atau faktor
dan Saladin, 2010:4) menerangkan manajemen
keberhasilan
startegik adalah:
ditempuh perusahaan dalam kaitannya dengan lingkungannya
dalam
rangka
mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi merupakan
deklarasi maksud yang
mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk sumber
jangka daya
lingkungan
panjang dan
eksternal.
dapat
dan
mencocokkan
kapabilitas Strategi
dibicarakan,
serta
“strategic management is that set of managerial decisions and actions that determine the long-run performance
keputusan stratejik bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka kepada
7
of corporation, it includes strategy formulation, strategy impelentation and evaluation”. Manajemen strategik adalah serangkaian dari keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan organisasi dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan atau perencanaan strategik, pelaksanaan atau implementasi dan evaluasi. Manfaat manajemen strategi Pearce
3.
dan Robinson (2008:6) manajemen strategis memiliki peran yang sangat signifikan dimana sangat memungkinkan suatu organisasi untuk lebih
proaktif
ketimbang
reaktif
dalam
4.
membentuk masa depan sendiri, sehingga hal itu dapat memicu suatu organisasi untuk mengawali
dan
mempengaruhi
aktivitas
sehingga dapat mengendalikan dan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya. 5. Menurut
Hunger
dan
Wheelen
(2003:13-17) adapun tahap-tahap manajemen strategis yaitu: 1.
2.
Misi misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani. Misi memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan. Misi dapat ditetapkan secara sempit tau secara luas. Tujuan Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan
6.
7.
8
yang akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Pencapian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi. Istilah sasaran (goal) sering rancu dengan istilah tujuan (objektif). Sasaran adalah pernyataan terbuka yang berisi suatu harapan yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu penyelesaian. Strategi Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Kebijakan Aliran strategi kebijakan menyediakan pedoman luas untukpengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan perusahaan merupakan pedoman luas untuk divisi guna mengikuti strategi perusahaan. Program Program adalah pernyataan aktivitasaktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkaan restrukturisasi perusahaan, perusahaan budaya internal perusahaan, atau awal dari suatu usaha penelitian baru. Anggaran Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuuan uang, Setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan. Banyak manajemen meminta persentase yang pasti dari tingkat pengendalian investasi, yang biasa di sebut tingkat rintangan (hutdle rate), sebelum manajemen menyetujui suatu program. Prosedur Prosedur kadang-kadang disebut Standard Operatig Procedures (SOP).
Prosedur adalah langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur Secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program perusahaan.
karena mereka tidak secara aktif mencari pekerjaan. Menurut Edwards (Arsyad, 1999:246) untuk
mengelompokkan
pengangguran
seringkali
menjadi
a.
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran,
pendapatan
produktivitas
masyarakat akan
dan
b.
berkurang c.
sehingga
dapat
perlu
diperhatikan
dimensi-dimensi:
C. Pengangguran Pengangguran
masing-masing
menyebabkan
kemiskinan dan
timbulnya masalah-
masalah sosial lainnya. Menurut Badan Pusat
Waktu (banyak diantara mereka yang ingin bekeja lebih lama, misalnya jam kerja perhari, perminggu, atau perbulan). Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan). Produktivitas (kurangnya produktivitas sering kali disebabka oleh kurangnya sumber-sumber daya komplementer untuk melakukan pekerjaan).
Statistik (BPS) pengangguran adalah istilah Pengangguran
dalam
Mankiw
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, (2000:123) adalah masalah makroekonomi sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua yang sangat mempengaruhi manusia secara hari selama seminggu, atau
seseorang yang tidak
langsung
dan
paling
berat.
Bagi
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. kebanyankan
orang,
kehilangan
pekerjaan
Sukirno (2007:472) mendefinisikan berarti menurunnya standar kehidupan dan pengangguran adalah seseorang yang telah tekanan psikologis. Salah satu alasan bagi digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara pengangguran adalah dibutuhkannya waktu aktif mencari pekerjaan pada suatu tingkat untuk mencocokkan para pekerja dengan upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjannya. pekerjaan yang diinginkannya. Berdasarkan Pengangguran
menurut
Sukirno
kepada definisi ini, seperti telah dikatakan, ibu(2007:472),
adalah seseorang
yang telah
ibu rumah tangga, para mahasiswa, dan anakdigolongkan dalam angkatan kerja, yang secara anak orang kaya yang tidak bekerja, tidak aktif mencari pekerjaan pada suatu tingkat digolongkan sebagai pengangguran. Sebabnya
9
upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh
perkebunan, sawah, dan lahan pertanian lain. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan dan memungut hasil. Sedangkan di pabrikpabrik adakalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia.
pekerjaan yang diinginkannya. Berdasarkan kepada definisi ini, seperti telah dikatakan, ibuibu rumah tangga, para mahasiswa, dan anakanak orang kaya yang tidak bekerja, tidak
b. Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya 1) Pengangguran Terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibat dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari kegiata ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknolgi yang mengurangi penggunnaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan suatu industri. 2) Pengangguran Tersembunyi Pengangguran ini terutama wujud dari sektor pertanian dan jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Antara lain faktor yang perlu dipertimbangkan adalah: besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan (apakah intensif buruh atau intensif modal) dan tingkat produksi yang dicapai. Di banyak Negara berkembang seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. 3) Pengangguran Bermusim
digolongkan sebagai pengangguran. Sebabnya karena mereka tidak secara aktif mencari pekerjaan. a. 1)
2)
3)
a) b) c) 4)
Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya Pengangguran Normal dan Friksional Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen disebut pengangguran normal atau pengangguran friksional. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang saat ini, pengangguran adalah dan pekerjaan mudah diperoleh. Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Pengangguran Struktural Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran structural bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti: akibat permintaan berkurang akibat kemajuan dan penggunaan teknologi akibat kebijakan pemerintah Pengangguran Teknologi Pengangguran ini disebabkan karena adanya pergantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Racun lalang dan rumput-rumput misalnya, telah mengurangi tenaga kerja untuk membersihkan
10
Pengangguran ini terutama terdapat didalam sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya. Di samping itu pada umumnya para pesawah tidak begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan waktu sesudah menuai. Apabila dalam masa diatas para penyadap karet, nelayan dan pesawah tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengangguran seperti ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim. 4) Setengah Menganggur Di Negara-negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnyya tidak semua orang yang pindah ke kota memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagiannya terpaksa menjadi penganggur sepenuh waktu. Di samping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu, dan jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur. Menurut
dan
sanggup/disediakan untuk bekerja. b.
Pengangguran tak kentara ( invisible underemployment ) Pengangguran
tak
kentara
terjadi
apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik (setelah ada
perubahan-perubahan
sederhana
dalam organisasi atau metode produksi tetapi tanpa suatu tambahan yang besar) ke
sector/perusahaan
lain
tanpa
mengurangi output. c.
Pengangguran
potensial
(Potential
underemployment) Pengangguran suatu
potensial
perluasan
merupakan
daripada
disguised
unemployment, dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sektor dapat ditarik
Suparmoko
dari sektor tersebut tanpa mengurangi
(Dewi, 2010:44), di Negara yang sedang
ouput; hanya harus dibarengi dengan
berkembang, pengangguran dapat digolongkan
perubahan-perubahan
menjadi 3 jenis yaitu:
dalam metode-metode produksi yang
a.
Irawan
sedikit daripada waktu kerja yang
fundamental
Pengangguran yang kelihatan ( visible
memerlukan pembentukan capital yang
underemployment )
berarti.
Pengangguran
yang
kelihatan
akan
III.
timbul apabila jumlah waktu kerja yang sungguh-sungguh
digunakan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
lebih
11
Penelitian yang dilakukan ini bersifat
yang menarik peneliti untuk melakukan
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yang dikemukakan
oleh
Strauss
dan
penelitian di lokasi tersebut.
Corbin
C. Jenis Dan Sumber Data
(Sujarweni, 2014:19) yang dimaksud dengan
Agar data yang diperoleh untuk
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian
penelitian ini lengkap, maka peneliti perlu
yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
menetapkan jenis data yang digunakan.
tidak
dengan
Sumber data dalam penelitian ini meliputi
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
data primer adalah data yang peneliti dapat
cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
secara langsung dari Informan. data yang
Lebih lanjut Bodgan dan Taylor (Sujarweni,
diperoleh yaitu dari hasil wawancara dan
2014:19)
observasi tentang strategi Dinas Sosial dan
dapat
dicapai
(diperoleh)
menjelaskan
bahwa
penelitian
kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian
Tenaga
yang menghasilkan data deskriptif berupa
pengangguran di Kota Tanjungpinang. Data
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang
sekunder adalah
yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan
melalui
mampu menghasilkan uraian yang mendalam
Adapun data sekunder dari penelitian ini
tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang
adalah rencana strategis (Renstra) Dinas
dapat diamati dari suatu individu, kelompok,
Sosial
masyarakat, dan atau organisasi tertentu.
Tanjungpinang, struktur organisasi Dinas Sosial
B. Lokasi Penelitian
Kerja
studi
dan
dan
dalam
data pustaka
Tenaga
Tenaga
menanggulangi
yang
diperoleh
atau
kearsipan.
Kerja
Kerja
Kota
Kota
Lokasi penelitian dilakukan di Dinas
Tanjungpinang, tupoksi Dinas Sosial dan
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
Tenaga Kerja, database pegawai, data jumlah
karena perlunya mengetahui strategi Dinas
angka pengangguran di Kota Tanjungpinang.
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
dalam
D. Informan
menanggulangi pengangguran yang sangat penting
untuk
memajukan
Sugiyono (2010:216) menyatakan
kesejahteraan
dalam
masyarakat Kota Tanjunginang. Hal inilah
penelitian
kualitatif
tidak
menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang
12
ada pada situasi sosial tertentu. Sampel dalam
Tanjungpinang
penelitian
dinamakan
Informan dalam penlitian ini yaitu Kepala
responden tetapi sebagai narasumber, atau
Bagian Penempatan Tenaga Kerja, Kepala
partisipan,
guru
Seksi Pelatihan dan Produktivitas, Kepala
penelitian (Sugiyono, 2010:216). Oleh sebab
Seksi Informasi dan Perluasan Tenaga Kerja,
itu, istilah yang digunakan peneliti dalam
dan
penelitian ini adalah informan.
Perlindungan Tenaga Kerja Asing
informan
kualitatif
bukan
informan,
dalam
mengambil
teman
penelitian
teknik
dan
Pemilihan
ini,
peneliti
Kepala
teknik
purposive sampling,
sampel
kunci.
Penempatan
dan
Pengumpulan
Data Teknik dan alat pengumpulan data
“purposive sampling” adalah penentuan
Seksi
informasi
E. Teknik Dan Alat
yang berpegang pada pendapat Sugiyono, (2011:96)
sebagai
dalam
dengan
penlitian
wawancara
pertimbangan tertentu”.
ini
dan
yaitu
Observasi,
dokumentasi.
penelitian yang dilakukan ini,
Dalam penelitian ini yang menjadi
yang
peneliti
observasi
gunakan yaitu observasi
pertimbangan peneliti dalam menentukan
struktur
informan adalah berdasarkan jabatannya serta
sistematis, tentang apa yang diamati, kapan
tugas dan fungsi masing-masing jabatan di
dan
Dinas
digunakan
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
Kota
yang
Dalam
dimana
telah
tempat peneliti
nya”.
Alat
secara
yang
adalah
dengan
observasi.
Dalam
Tanjungpinang yang bersentuhan langsung
menggunakan
dalam
penelitian ini peneliti menggunakan sistem
menanggualngi
permasalahan
pengangguraan. Selama
orang
daftar
dirancang
yang
wawancara terstruktur. Alat yang digunakan
menjadi informan memenuhi kriteria yang
peneliti dalam melakukan wawancara yaitu
ditetapkan, maka orang
pedoman wawancara, tape recorder dan
tersebut
terkait
dengan data penelitian. Jumlah Informan
material
yang diambil sebanyak 4 orang informan
pelaksanaan wawancara. Dokumentasi yaitu
dari 81 orang yang berasal dari pegawai
pengumpulan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, serta Kepala
ataupun literatur- literatur yang berkaitan
Dinas
dengan penelitian yang dilakukan.
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
Kota
13
lain
yang
data
mendukung
melalui
dalam
buku-buku
Informan dalam penlitian ini yaitu Kepala
F. Teknik Analisis Data Sesuai dengan jenis penelitian
Bagian Penempatan Tenaga Kerja, Kepala
yang digunakan berupa penelitian deskriptif
Seksi Pelatihan dan Produktivitas, Kepala
kualitatif,
Seksi Informasi dan Perluasan Tenaga Kerja,
yaitu
menganalisa
data
yang
diperoleh dilapangan dalam bentuk kualitatif.
dan
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:247)
Perlindungan Tenaga Kerja Asing.
mengemukakan
bahwa
aktifitas
dalam
Kepala
Seksi
Penempatan
dan
B. Strategi Dinas Sosial dan Tenaga
analisis data kualitatif dilakukan secara
Kerja
interaktif dan berlangsung terus menerus
Pengangguran
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Tanjungpinang
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
dalam
Menanggulangi di
Kota
Strategi Dinas Sosial dan Tenaga
reduction, data display, dan conclusion
Kerja
Kota
Tanjungpinang
dalam
drawing/verification
menanggulangi
pengangguran
telah
IV.
terlaksana dengan baik atau belum, maka
PEMBAHASAN
peneliti telah melakukan wawancara dengan
A. Karakteristik Informan Penelitian ini membahas terlebih
informan. Wawancara ini mengacu pada
dahulu mengenai identitas atau karakteristik
konsep operasional dari Kuncoro (2006:7)
informan guna mendapat informasi yang
tentang strategi. Adapun pelaksanaan strategi
akurat dalam menganalisis data, sehingga
dimulai dari:
data tersebut dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya
dalam
pembahasan
1.
dan
Analisis Dalam penelitian ini anlisis yang
menganalisis tentang “Strategi Dinas Sosial
dimaksud
dan
menanggulagi
menjelaskan kondisi pengangguran di Kota
Tanjungpinang..
Tanjungpinang. Indikator dari analisis ini
tenaga
kerja
pengangguran
Di
dalam Kota
Informan dalam penelitian ini berjumlah 4
dan
Tanjungpinang.
Tenaga Adapun
Kerja yang
sebagai
upaya
untuk
dapat dilihat dari
orang, yang berasal dari Pegawai Dinas Sosial
adalah
a.
Kota
Melakukan Evaluasi
menjadi
14
Pemantauan
atau
Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai
pelaksanaan
pemantauan
informasi, sehingga data yang ada di Badan
dan
Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang
evaluasi kondisi pengangguran di Kota
juga dijadikan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang sebagai rujukan dalam
langkah
pertama
yang
dilakukan oleh Dinas Sosial dan Tenaga
pemantauan.
Kerja Kota Tanjungpinang adalah dengan
Pemantauan terakhir data mengenai
pendataan kartu kuning. Kartu kuning atau
kondisi pengangguran diperoleh juga dari
AK-I merupakan kartu yang diperuntukkan
Dinas Catatan Sipil Kota Tanjungpinang.
bagi pencari kerja, sekaligus juga sebagai
Keseluruhan pemantauan tersebut dilakukan
database Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Tanjungpinang untuk mengukur persentase
Tanjungpinang agar memperoleh data yang
pencari kerja diwilayahnya.
valid. Oleh karena dengan memperoleh data
Pemantauan dan evaluasi melalui
yang
valid
khususnya
mengenai
pendataan kartu kuning pada dasarnya belum
pengangguran untuk mempermudah Dinas
dapat dijadikan sebagai acuan bahwa, dari
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
data-data tersebut adalah para pengangguran
dalam menganalisis sasaran strategi visi, misi
atau pencari kerja. Karena masalah yang
dan tujuan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
sering timbul adalah dimana biasanya para
Kota Tanjungpinang.
pengangguran atau pencari kerja yang ketika mereka
dalam Menanggulangi
Pengangguran
mereka tidak melaporkan kembali kepada
Berdasarkan
Sosial
mendapatkan
Mekanisme
pekerjaan,
Dinas
sudah
b.
dan
Tenaga
Kerja
Kota
hasil
wawancara
adapun mekanisme yang dilakukan oleh
Tanjungpinang.
Dinas
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
Kota
Selanjutnya pemantauan yang kedua
Tanjungpinang yaitu dengan mengadakan
dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS)
pelatihan keterampilan secara khusus untuk
Kota Tanjungpinang. Badan Pusat Statistik
para pencari kerja, dengan bentuk pelatihan
(BPS) Kota Tanjungpinang adalah lembaga
berbasis
pemerintah
sebagai
penyedia
data
dan
15
kompetensi
untuk
menunjang
kualitas para pencari kerja dengan menambah
193 Pasal dimana dalam Undang-undang ini
skill berdasarkan kebutuhan pasar kerja.
dijelaskan bahwa “pelatihan kerja adalah
Hasil wawancara diatas singkron
keseluruhan
dengan hasil observasi yang peneliti lakukan,
memperoleh
bahwa memang kegiatan pelatihan yang
mengembangkan
dibuat oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
Kota
kegiatan
pada tingkat keterampilan dan keahlian
kompetensi.
tertentu sesuai dengan jenjang jabatan atau
Tanjungpinang
pelatihan
yang
adalah
berbasis
jenis pelatihan seperti, pelatihan menjahit, mengelas,
pelatihan
memberi,
meningkatkan,
serta
kompetensi
kerja,
Oleh karena itu, disini pemerintah
salon/spa,
juga dibutuhkan peranannya, selain untuk
pelatihan otomotif dan lain-lain. 2.
untuk
pekerjaan”.
Pelatihan kompetensi yang dimaksud adalah
pelatihan
kegiatan
mendukung
kegiatan
pelatihan
juga
memberikan fasilitas bagi para masyarakat
Keputusan Keputusan adalah
reaksi
tersebut. Selain itu pelatihan merupakan
terhadap beberapa solusi alternatif yang
upaya yang dilaksanakan dengan sengaja
dilakukan
cara
dalam bentuk pemberian bantuan yang
menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari
dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan
alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
dalam suatu satuan waktu yang bertujuan
Oleh sebab itu keputusan yang diambil akan
untuk
sangat berpengaruh untuk menanggulangi
peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna
pengangguran di Kota Tanjungpinang.
meningkatkan efektifitas dan produktivitas
a.
secara
sadar
suatu
dengan
meningkatkan
kemampuan
kerja
Kebijakan yang Bertujuan dalam
dalam suatu perusahaan. Diharapkan dengan
Menanggulangi Pengangguran
diberikannya pelatihan-pelatihan kepada para
Bentuk kebijakan yang diputuskan
masyarakat tersebut maka pengangguran
oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang,
sudah
sesuai
dapat ditanggulangi dengan sebaik-baiknya.
dengan
b.
Sosialisasi Tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang
Sosialisasi tentang ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan terdiri dari XVIII bab dan
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
16
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk
3.
Aksi
mempermudah para pencari kerja atau para
a.
Kerja
Sama
Dengan
pengangguran memperoleh informasi tentang
terkait
ketenagakerjaan. Baik itu tentang informasi
pengangguran
lowongan
pekerjaan
maupun
informasi
dalam
Berdasarkan
Stakeholder
menanggulangi
jawaban
hasil
tentang program-program kegiata yang dibuat
wawancara, diperoleh pernyataan bahwa
Dinas
kerjasama
Sosial
dan
Tenaga
Kerja
yang
dengan
diperuntukkan untuk pencari kerja atau
menanggulangi
pengangguran.
Tanjungpinang
Berdasarkan dengan
informan
hasil yaitu
wawancara
Pegawai
lain
dalam
di
Kota
pengangguran sudah
Stakeholder
Dinas
lembaga
yang
dilaksanakan. terlibat
dalam
penanggulangan tersebut selain dari instansi
Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang keempat
pemerintah
informan memberikan tanggapan sosialisasi
Pendidikan Kota Tanjungpinang, Sekolah
yang dilakukan kepada masyarakat tentang
Kejuruan, Balai Latihan Kerja Provinsi
lowongan pekerjaan telah dilakukan dengan
Kepulauan Riau tetapi juga dari pihak swasta
baik
sering
seperti Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
dilakukan karena sosialisasi hanya dilakukan
(LPKS) dan perusahaan-perusahaan yang
jika ada perusahaan yang membutuhkan
berada
tenaga kerja. Dari jawaban tersebut terlihat
sekitarnya. Dari tanggapan tersebut juga
bahwa
lapangan
dapat diketahui bahwa kerjasama dilakukan
kepada
dengan melihat fungsi dari masing-masing
pencari kerja yang mendaftarkan pembuatan
lembaga yang menjadi stakeholder Dinas
kartu kuning. Selain itu beberapa informan
Sosial
juga
Tanjungpinang. Tidak semua bentuk kerja
meskipun
sosialisasi
umumnya
pekerjaan
sosialisasi
disampaikan
menyampaikan
tidak
langsung
bahwa
sosialisasi
lowongan kerja selain disampaikan langsung
di
dan
itu
sendiri
Kota
seperti
Tanjungpinang
Tenaga
Kerja
Dinas
dan
Kota
sama diterapkan ke setiap stakeholder.
kepada pencari kerja tetapi juga telah
b.
dilakukan melalui media cetak dan institusi
Mengoptimalkan Sumber Daya Guna Menanggulangi Pengangguran
pendidikan.
17
Sumber daya yang ada merupakan
diketahui bahwa strategi Dinas Sosial dan
aset penting yang harus dimanfaatkan dengan
Tenaga
sebaik-baiknya. Sumber daya yang dimaksud
pengangguran di Kota Tanjungpinang yaitu:
dalam penelitian ini dapat berupa dumber
1.
Kerja
dalam
menanggulangi
Mengadakan pelatihan-pelatihan bagi
daya alam (SDA), sumber daya manusia
para pengangguran. Pelatihan yang
(SDM), maupun sumber daya teknologi
dibuat
(SDT). Pemanfaatan sumber daya yang tepat
yang berbasis kompetensi seperti
akan memberikan dampak positif dalam
pelatihan
menanggulangi pengangguran.
komputer, pelatihan salon dan spa,
Berdasarkan
jawaban
hasil
informan
kurang
pelatihan-pelatihan
menjahit,
pelatihan
pelatihan otomotif, pelaatihan las dan
wawancara peneliti menyimpulkan bahwa sebagian
adalah
lain-lain.
mengetahui
2.
Bekerjasama
dengan
menganai pemafaatan sumber daya dalam
terkait,
menanggulangi
perusahaan-perusahaan. Dinas Sosial
informan
pengangguran.
terebut
hanya
Sebagian memberikan
dan
lembaga
dinas-dinas
Tenaga
pelatihan
Kerja
Kota
tanggapan bahwa mengoptimalkan sumber
Tanjungpinang
daya
tidak
perusahaan-perusahaan yang ada di
kongkrit
Kota Tanjungpinang dan sekitarnya
mengenai bentuk pemanfaatannya. Hanya
untuk merekrut tanaga kerja lokal
beberapa informan yang dapat memberikan
yang berada di Kota Tanjungpinang
telah
memberikan
dilaksanakan, tanggapan
tetapi yang
tanggapan yang kongkrit mengenai bentuk
3.
selalu
dan
mendorong
Mensosialisasikan langsung lowongan
pemanfaatan sumber daya tersebut dalam
pekerjaan kepada para pencari kerja,
penanggulangan pengangguran.
agar lowongan pekerjaan yang ada dapat diserap oleh tenaga kerja lokal
V.
sehingga dapat mengurangi angka
KESIMPULAN DAN SARAN
pengangguran.
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
melibatkan berbagai indikator maka dapat
diketahui bahwa terdapat beberapa faktor
18
pendukung dan faktor penghambat dalam
1.
Masih
kurangnya
anggaran
yang
strategi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam
tersedia sehingga banyak program-
menanggulangi
program kerja yang belum dapat
pengangguran
di
Kota
Tanjungpinang baik didalam organisasi Dinas
terlaksana dengan baik.
Sosial dan Tenaga Kerja sendiri maupun diluar
2.
Masih rendahnya kompetensi sumber
organisasi. Faktor pendukung Dinas Sosial dan
daya manusia di Dinas Sosial dan
Tenaga
Tenaga Kerja, sehingga tidak begitu
Kerja
dalam
menanggulangi
pengangguran yaitu: 1.
banyak program kegiatan yang dapat
Adanya Undang-undang Nomor. 13
dibuat.
Tahun 2003 Tentang Tenaga Kerja 2.
Visi dan Misi Kota Tanjungpinang
3.
Tersedianya
APBD
sebagai
B. SARAN Adapun saran yang dapat diajukan
dana
berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:
untuk membiayai program kegiatan meskipun
APBD
mencukupi
4.
5.
tersebut
untuk
1.
belum
Reformasi Pelatihan Kerja. Dinas Sosial
membiayai
dan
Tenaga
Kerja
perlu
mereformasi pelatihan kerja, karena
keseluruhan program kegiatan.
reformasi pelatihan kerja bertujuan
Adanya kerjasama dan komunikasi
untuk menyediakan tenaga kerja yang
yang baik antar instansi di Kota
lebih terampil, berpendidikan lebih
Tanjungpinang dalam menanggulangi
tinggi dan fleksibel sesuai dengan
pengangguran
kebutuhan
Ditetapkan
Kota
Tanjungpinang
pasar
kerja
serta
meningkatkan produktivitas
tenaga
sebagai kawasan free trade zone
kerja agar hasil kerja atau produksi
(FTZ)
dapat
yang
banyak
mengundang
investasi baru merupakan Sedangkan
yang
menjadi
bersaing
Reformasi faktor
dimaksudkan
dipasar
pelatihan untuk
global.
ini
juga
meningkatkan
penghambat Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
pendapatan dan kualitas iklim kerja
dalam mengurangi angka pengangguran di
yang lebih baik dari tenaga kerja yang
Kota Tanjungpinang yaitu:
bersangkutan.
19
Reformasi
pelatihan
2.
lebih diarahkan kepada kebutuhan
dapat berdiri sendiri dan mapan, dapat
pasar dan dilaksanakan secara terpadu.
secara
Pengembangan Informasi Pasar Kerja
memfasilitasi kelompok usaha baru
(labor market information). Langkah
lainnya, maka upaya ini akan dapat
ini dimaksudkan untuk mendukung
menyerap banyak tenaga kerja baru.
perencanaan tenaga kerja yang tepat.
3.
4.
bergantian
Penempatan
dan
tenaga
berantai
kerja
secara
Berhasil atau tidaknya suatu program
langsung di pasar kerja. Strategi
yang dilaksanakan sangat tergantung
penempatan bagi para pencari kerja
dari ketersediaan informasi yang cepat
atau
dan
melalui sistem informasi pasar kerja
valid.
Untuk
mengetahui
pengangguran
implementasi keberhasilan program
dan
penanggulangan pengangguran perlu
Dengan
disusun
untuk
informasi yang baik, maka setiap
memonitor keadaan pasar kerja yang
kebutuhan tenaga kerja di pasar kerja
tersedia.
akan dapat terdeteksi secara cepat dan
Pengembangan dan bimbingan usaha
tepat.
sistem
informasi
secara mandiri. Strategi ini merupakan upaya
untuk
5.
mengurangi
bursa
tenaga
dilaksanakan
kerja
terpadu.
pengembangan
sistem
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
supaya
mampu
pengangguran melalui pembentukan
memanfaatkan kondisi alam di kota
kelompok-kelompok
tanjungpinang, misalnya dalam sektor
usaha
kecil
dengan fasilitasi dari pemerintah.
kelautan
Kelompok-kelompok usaha ini perlu
dengan SKPD terkait untuk membuka
dibimbing dan difalilitasi baik dari
budidaya ekosistem laut sehingga
segi
dapat
ketrampilan
berwirausaha,
pendanaan, manajemen usaha, sampai
agar
dapat
bekerjasama
menyediakan
lapangan
pekerjaan bagi para pencari kerja.
dengan pemasaran dari produk atau
6.
Sumber
daya
manusia
jasa yang dihasilkan. Selanjutnya
lingkungan
kelompok usaha mandiri yang sudah
memahami tugas pokok dan fungsi
20
internal
didalam
supaya
lebih
masing-masing jabatannya, agar setiap
pelatihan kepada pegawai-pegawainya
pegawainya
menjawab
khususnya mengenai permasalahan
menangani
pengangguran. Pendidikan dan latihan
mampu
pertanyaan
7.
dan
permasalahan pengangguran.
tersebut
Dalam
keterbatasan
meningkatkan kompetensi pegawai
melaksanakan
yang ada di Dinas sosial dan tenaga
mengatasi
anggaran
dalam
program-program bertujuan
kegiatan
untuk
yang
bertujuan
untuk
kerja sehingga pegawai tersebut lebih
menanggulangi
berkompeten.
Sehingga
pengangguran, maka Dinas Sosial dan
program
kegiatan
Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
menanggulangi pengangguran dapat
dapat
terlaksana dengan baik.
bekerjasama
dengan
programdalam
perusahaan-perusahaan yang berada di Kota Tanjungpinang dan sekitarnya. Kerjasama
yang
dapat
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan Buku:
adalah dengan melibatkan perusahaanArsyad, perusahaan
yang
melaksanakan
ada
untuk
program-program
kegiatan pelatihan sehingga Dinas Dan
Tenaga
Tanjungpinang
Kerja
dapat
Untuk
mengatasi
Kota
mengatasi
David, Fred R, 2004, Manajemen Strategis konsep-konsep Edisi ke-9, Ahli bahasa Kresno Sansu. Indeks, Jakarta
rendahnya
Hunger, J. David & Wheelen, Thomas L, 2003, Manajemen Strategis, Yogyakarta: ANDI
kompetensi sumber daya manusia yang
ada
dalam
Ekonomi Penerbitan
Bryson, John M., 2007, Prencanaan Strategis bagi organisasi social. Jakarta: Pustaka Pelajar
keterbatasan anggaran tersebut. 8.
1999, Bagian
Buchory, Herry Ahmad dan Saladin, Djaslim, 2010, Manajemen Strategik, Bandung: CV. Linda Karya
kegiatan tersebut misalnya program
Sosial
Lincolin, pembangunan, STIE YKPN
menanggulangi
Kuncoro, Mudraja, 2006, STRATEGI: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga
pengangguran maka Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang
Mankiw, dapat memberikan pendidikan dan
21
N. Gregory, 2000, Teori Makroekonomi, Jakarta: Erlangga
Pearce, II John A. dan Robinson, Jr Richard B, 2008. Manajemen Strategis. Jakarta : Selemba Empat
Peraturan
Rangkuti, Freddy, 2006 Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Bandung: CV Alfabeta ________,
2011, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabeta
Sukirno,
Sadono, 2007, Makroekonomi Modern, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sujarweni, V. Wiratna, 2014, Metodelogi Penelitian, Yogyakarta: PT Pustaka Baru Website: Dewi, Candra. A.M. 2010. Analisis Tingkat Pengangguran Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kota Semarang. Skripsi Sarjana Pada Universitas Diponegoro. (http://eprints.undip.ac.id/36405/1/D EWI.pdf diakses 11 maret 2015, 16:41 Wib) Hariyadi, Sandytya. 2009. Strategi Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Mengurangi Angka Pengangguran Di Kota Surakarta Melalui Bursa Kerja. Skripsi Skripsi Sarjana Pada Universitas Sebelas Maret. (http://eprints.uns.ac.id, Diakses 1 April 2015, 01:28 Wib) http://www.haluankepri.com/tanjungpinang/58 203-dinsosnaker-pengangguran-ditanjungpinang-capai-7000orang.html, diakses pada 24 April 2014, 14.27 Wib
Dokumen: Undang-undang Nomor 13 Tahun Tentang Ketenagakerjaan
2003
22
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.15/Men/X/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan