LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI DALAM RANGKA MELIHAT PROGRES PEMBANGUNAN PELABUHAN UDARA INTERNASIONAL SEPINGGAN, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR YANG DIKELOLA OLEH BUMN PT. ANGKASA PURA I MASA PERSIDANGAN III/TAHUN SIDANG 2011 – 2012 TANGGAL 15-17 MARET 2012
I.
PENDAHULUAN
A.
DASAR Berdasarkan Hasil Rapat Internal Komisi VI DPR RI tertanggal 30 Januari 2012, seluruh Anggota Komisi VI sepakat untuk melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke beberapa pelabuhan udara di Indonesia pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2011-2012. Program Kunjungan Kerja Spesifik tersebut, dibagi ke dalam 4 Tim Kunjungan Kerja yakni: 1) Tim Komisi VI ke Pelabuhan Udara Internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang; 2) Tim Komisi VI ke Pelabuhan Udara Internasional Balikpapan, Kalimantan Timur; 3) Tim Komisi VI ke Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar Bali; dan 4) Tim Komisi VI ke Pelabuhan Udara Internasional, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 15-17 Maret 2012, dengan ini dapat kami sampaikan sebagai berikut:
B.
MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI tersebut antara lain adalah: 1.
Untuk mengetahui berbagai permasalahan umum dalam kaitan dengan Pembangunan Pelabuhan Udara Internasional Sepinggan.
2.
Untuk
mengetahui
berbagai
permasalahan
terkait
perkembangan
progres
Pembangunan Pelabuhan Udara Internasional Sepinggan dari Sisi Air-Side. 3.
Untuk
mengetahui
berbagai
permasalahan
terkait
perkembangan
Pembangunan Pelabuhan Udara Internasional Sepinggan dari Sisi Land-Side.
progres
4.
Untuk melihat dan mengetahui berbagai permasalahan dalam kaitan dengan progres pembangunan infrastruktur internal di kawasan badara.
5.
Untuk mencari solusi guna mempercepat seluruh pembangunan Pelabuhan Udara Internasional Sepinggan, termasuk mencari solusi agar pembangunan bandara dapat selesai tepat waktu, efektif dan efisien. Hal ini berkaitan langsung dengan Tugas, Fungsi dan Kewenangan dari Komisi VI.
C.
SASARAN DAN OBYEK KUNJUNGAN KERJA Sasaran Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ini adalah dititik-beratkan pada aspek pengawasan terhadap progres pembangunan Pelabuhan Udara Internasional Sepinggan, khususnya pembangunan Infrastruktur Sisi Udara (Air-Side) dan Infrastruktur Sisi darat (Land-Side).
D.
ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI (Terlampir)
E.
KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK (Terlampir)
F.
HASIL YANG DIPEROLEH PT. Angkasa Pura sebagai perusahaan pelayanan jasa navigasi penerbangan dan pengelola bandar udara diharapkan dapat mencapai visinya menjadi perusahaan kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada stakeholdernya. Peningkatan fasilitas dan pelayanan kebandarudaraan akan berpengaruh signifikan terhadap program peningkatan daya saing nasional khususnya daya tarik dibidang investasi sektor migas dan perkebunan di Kalimantan Timur. Pembangunan bandara dengan total investasi sebesar Rp. 1,5 triliun dengan periode konstruksi 30 bulan, masih pada tahap awal, diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien. Pengembangan bandara internasional Sepinggan merupakan suatu keharusan dan kepatutan. Kapasitas terminal yang dibangun tahun 1994 hanya disiapkan untuk 1,7 (satu koma tujuh) juta penumpang. Sedangkan pada tahun 2011 lalu, jumlah penumpang pesawat di bandara ini telah mencapai 5,5 (lima koma lima) juta orang. Dan diperkirakan pada tahun 2019 akan terjadi peningkatan sekitar 10 (sepuluh) juta penumpang. Pembangunan Bandara Sepinggan dibagi menjadi 3 paket, yang terdiri atas Paket I, Paket II, dan Paket III, yaitu:
1. Paket I – Design and Build bangunan penunjang dan fasilitas lainnya. Kontraktor pelaksana. PT. Waskita Karya yang rencana pelaksanaannya 10 bulan (9 Agustus 2011 – 8 Juni 2012) dengan sisa waktu 90 hari. 2. Paket II – Gedung terminal dan fasilitas Bandara Sepinggan-Balikpapan. Kontraktor pelaksananya PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya, PT. PP dengan rencana pelaksanaan 22 bulan dimulai sejak 6 Juli 2011 hingga 30 April 2013. 3. Paket III – Infrastruktur dan fasilitas penunjang. Kontraktor pelaksana PT. Jaya Konstruksi dan PT. Istaka Karya (KSO) dengan rencana pelaksanaan 15 bulan ( 7 Juli 2011- 6 Oktober 2012). Perluasan Bandara Sepinggan saat ini per 11 Maret 2012 dan masih sesuai target waktu yang telah ditetapkan. Secara agregat progress pelaksanaan proyek tiap paket adalah sebagai berikut: Pelaksanaan
Rencana
Realisasi
Deviasi
Paket I
14,7563%
14,3486%
-0,4077%
Paket II
7,8935%
7,4611%
-0,4324%
Paket IIII
7,5290%
7,0890%
-0,4400%
Total
8,3321%
7,9002%
-0,4319%
Proyek
Deviasi disebabkan beberapa hal: 1. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di lokasi pelaksanaan proyek. 2. Kelangkaan semen yang cukup menghambat beberapa hari pelaksanaan pekerjaan. Namun hal ini sudah dapat diselesaikan dan pasokan kembali lancar. Pengadaan lahan yang digunakan untuk perluasan Bandara Sepinggan akan dikoordinasikan dengan pihak Pemprov Kaltim dan Pemerintah Daerah-Balikpapan serta instansi terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk rencana pelaksanaan perpanjangan runway hingga 750 meter (total akan menjadi 3.250 meter) akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur melalui APBN. G.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Adapun permasalahan yang muncul dilapangan selama pembangunan antara lain adalah keterlambatan pasokan semen (bahan baku), keterlambatan penyiapan lahan untuk hanggar akibat curah hujan yang cukup tinggi dan pemadatan tanah belum sempurna sehingga pekerjaan slab menunggu pekerjaan erection rangka baja dan atap selesai. Selain itu
untuk area kargo dan hanggar pekerjaan belum bisa secara maksimal karena area parkir masih digunakan untuk akses material dan peralatan kerja bangunan. Permasalahan yang mungkin timbul ke depan adalah ketersediaan pasokan listrik oleh PLN, yang tentunya akan bertambah (kapasitas yang dibutuhkan 8,65 MW) sehingga perlu diantisipasi sejak dini dengan melakukan kerjasama atau perjanjian dalam penyediaan kebutuhan listrik di bandara karena sebagai bandara internasional dibutuhkan untuk selalu aktif agar tidak menghambat kinerja daripada bandara dalam menyediakan pelayanan yang optimal bagi pengguna bandara (saat ini tambah daya listrik belum tertampung dalam RKA investasi 2012 PT PLN). Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan lalulintas menuju bandara akan dibangun jalan akses tol khusus ke bandara. H.
PENUTUP Tim Kunker Komisi VI DPR-RI sangat mendukung pengembangan bandara udara di Provinsi Kalimantan Timur yakni dengan diperluasnya Bandar Udara Internasional di Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur sehingga dapat menyediakan fasilitas yang memadai dalam menunjang aktivitas pengguna bandara dan arus barang yang semakin bertambah. Untuk mencapai tujuan tersebut diharapkan adanya kerja sama antara instansi terkait seperti: 1. Pemprov Kaltim dalam hal penyediaan lahan; 2. Perhubungan dalam hal pemenuhan jalan akses; 3. PLN dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik kapasitas 8,65 MW; (tambah daya listrik belum tertampung dalam RKA investasi 2012 PT PLN) 4. PDAM dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih berkapasitas 400m3/hari Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bandara udara yang ada dan sedang dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia, merupakan aset penting negara yang perlu dijaga dan dipelihara untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Tim Kunker Komisi VI DPR-RI sangat mendukung rencana dan kebijakan yang sedang dan akan ditempuh oleh manajemen BUMN PT. Angkasa Pura I dalam mengelola dan mengembangkan sejumlah bandara udara di dalam negeri.
LAMPIRAN I Adapun Pimpinan dan Anggota TIM Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI ke Pelabuhan Udara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang Sumatera Utara adalah sebagai berikut: NO.
NOMOR
NAMA
KETERANGAN
ANGGOTA 1.
A-212
Ir.H. Airlangga Hartarto, MMT, MBA
Pimpinan/F.PG
2.
A-275
Drs. H. Ibnu Munzir
Anggota/F. PD
3.
A-472
Pasha Ismaya Sukardi
Anggota/F. PD
4.
A-511
Ir. H. Azam Azman Natawijaya
Anggota/F. PD
5.
A-479
Ir. H. Hari Kartana, MM
Anggota/F. PD
6.
A-208
Dr. Ir. H. Lili Asdjudiredja, SE, Ph.d
Anggota/F. PG
7.
A-262
Emil Abeng
Anggota/F. PG
8.
A-333
Eriko Sotarduga B.P.S
Anggota/F. PDIP
9.
A-59
Dr. Mohamad Sohibul Iman
Anggota/F. PKS
10.
A-116
Primus Yustisio
Anggota/F. PAN
11
A-315
Nanang Sulaeman, SE
Anggota/F. PPP
12
A-171
K.H. Muhammad Unais Ali Hisyam, M.Pd.I
Anggota/F. PKB
LAMPIRAN II Susunan acara kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR-RI ke Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka Pembangunan Bandar Udara Internasional Sepinggan PT. Angkasa Pura I (Persero) masa persidangan III tahun sidang 2011-2012 tanggal 15-17 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Waktu
Kegiatan
Kamis, 15 Maret 2012 09.50 WITA
Kedatangan Rombongan Tim Kunker Komisi VI DPR-RI
09.50-10.00 WITA
Menuju VIP Room Pemda Hotel Santika (istirahat)
10.00-12.00 WITA
Pertemuan dengan jajaran pejabat A.P.I dan Tim Kunker Komisi VI DPR-RI dan Pemprov Kaltim
12.00-13.00 WITA
Ishoma
13.00-15.00 WITA
Tim Kunker Komisi VI DPR-RI dan Pemprov Kaltim melakukan peninjauan ke Bandara Sepinggan
15.00 WITA
Tim Kunker Komisi VI DPR-RI menuju Hotel Aston Balikpapan (istirahat)
19.30-22.00 WITA
Rombongan Direksi AP.I, rombongan Dewan Komisi VI DPR-RI dan Pemprov Kaltim makan malam
22.00 WITA
Rombongan Tim Kunker Komisi VI DPR-RI kembali ke Hotel Aston Balikpapan
Jumat, 16 Maret 2012 07.00-09.00 WITA
Sarapan Pagi di Hotel Aston Balikpapan
10.30-12.15 WITA
Tim Kunker Komisi VI DPR-RI menuju Bandara Sepinggan Balikpapan untuk kembali ke Jakarta
LAMPIRAN III SKEMA PERENCANAAN BANDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN, KALTIM
LAMPIRAN IV DATA PERENCANAAN PENGEMBANGAN FASILITAS
KAPASITAS SAAT INI
KAPASITAS RENCANA
14.547 m2
110.000 m2
1.700.000 PAX/Tahun
10.000.000 PAX/Tahun (Tahun 2019)
3.908 m2
33.000 m2
100.372 m2
Tahap I: 131.372 m2 (+4 PS NB)
1 level
2 level
Tidak Ada
11 Unit
Check in Counter
25
76
Counter Imigrasi
2
8
Bagage Handling System
Manual
Shorter Conveyor With Barcode Reader
Bagage Claim Conveyor
3 Unit
10 Unit
Sistem Operasi Terminal
Manual
AIMS (Airport Integrated Master System)
473
Tahap I : 600
Luas Terminal Kapasitas Terminal Area Komersial Apron Konsep Terminal Avio Bridge
Parkir Mobil
Tahap Ultimate : 2310 Gedung Kargo (Thp I)
5.400 m2
6.000 m2
Hanggar Fixed Wing (Thp I)
5.400 m2
5.400 m2
By Fuel Truck
By Underground Pipeline (By Pertamina)
Fuel Distribution System