KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
3.1
DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. 2) Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. 3) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No. HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama RS Umum/Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 4) Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 171) 5) Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 6) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Nomor : HK.02.03/I/2630/2016 tentang Perubahan Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Nomor : HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Tahun 2016 Dirut RSU/Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. 7) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Nomor : HK.02.03/I/2642/2016 tentang Perubahan Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Nomor : HK.02.03/I/0147/2016 tentang Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Tahun 2016 Dirut RSU/Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.
19
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
8)
Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015-2019. 9) Rencana Bisnis Anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2016. 10) Perjanjian Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2016.
3.2
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
3.2.1 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Maka dalam rangka pencapaian visi dan misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, ditetapkan tujuan sebagai berikut : 1) Peningkatan jumlah rujukan pemeriksaan yang berkualitas. 2) Peningkatan pelayanan prima dari segi parameter, mutu, metode dan kecepatan yaitu dengan terwujudnya jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan bermutu serta terciptanya berbagai jenis pelayanan yang mendukung pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kesehatan. 3) Pengembangan kerjasama lintas sektoral dalam IPTEKDOK maupun pelayanan masyarakat yaitu dengan terwujudnya profesionalisme melalui bimbingan teknik dalam bidang laboratorium. 4) Pengembangan profesionalisme dan manajemen sumber daya secara periodik yaitu dengan terwujudnya institusi dengan fungsi manajemen yang baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel.
20
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3.2.2 Sasaran Strategis Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh suatu UPT vertikal dalam rangka merealisasikan visi UPT vertikal dalam kurun waktu periode RSB. Sasaran strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya periode 2015-2019 sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium Terwujudnya tata kelola yang baik Terwujudnya penyelenggara PME Terwujudnya budaya kerja Terwujudnya SDM yang kompeten Terwujudnya SILK terintegrasi Terwujudnya sarpras yang handal
3.2.3 Indikator Kinerja BLU I.
PENILAIAN KINERJA BLU : Perhitungan kinerja Satker BLU Bidang Layanan Kesehatan pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan sebagai berikut : Tabel 3.1 Penilaian Indikator Kinerja BLU BBLK Surabaya Tahun 2016
KATEGORI
NO
1 Prosedur Penanganan sampel uji
2 3
Pengendalian Mutu
4 5
INDIKATOR PELAYANAN MEDIS Angka kegagalan pengambilan sampel uji Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium Kecepatan pendistribusian sampel Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME
BOBOT
HASIL PERHITUNGAN
SKOR
TOTAL SKOR (BOBOT X SKOR)
0,09
0%
100
9
0,08
0
100
8
0,08
22 menit
50
4
0,06
93,64%
100
6
0,06
99,77%
100
6
21
KEMENKES RI
KATEGORI
Kepuasan Pelanggan
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO
HASIL PERHITUNGAN
SKOR
TOTAL SKOR (BOBOT X SKOR)
Angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas di laboratorium
0,08
0
100
8
7
Komplain yang ditindaklanjuti
0,09
100%
100
9
8
Waktu tunggu pelayanan
0,06
14 menit
100
6
0,05
3 hari
100
5
0,05
73 menit
100
5
0,05
123 menit
100
5
0,05
10 hari
50
2,5
0,05
100%
100
5
0,05
53,91%
0
0
51,33%
100
10
10 11 12
Temuan yang ditindaklanjuti
13
Tingkat kehandalan sumber daya
14
Keuangan
BOBOT
6
9 Ketepatan waktu pelayanan
INDIKATOR
15
Waktu layanan pemeriksaan bidang Mikrobiologi Waktu layanan pemeriksaan bidang Patologi klinik Waktu layanan pemeriksaan bidang Imunologi Waktu layanan pemeriksaan bidang Kimia Kesehatan % Temuan ketidaktersediaan media dan reagensia yg ditindaklanjuti Utilisasi alat laboratorium canggih
PELAYANAN KEUANGAN Rasio Pendapatan PNBP 0,1 terhadap biaya operasional
JUMLAH TS
88,50
NILAI IKI
1,750
II. HASIL PENILAIAN KINERJA Hasil penilaian kinerja ditentukan berdasarkan Total Skor (TS) yang merupakan penjumlahan skor yang telah dikalikan dengan masing-masing bobot dari seluruh indikator baik di area klinis maupun area manajerial dengan nilai maksimum 100 (seratus). Total skor selanjutnya dikonversi dengan nilai IKI sesuai dengan tabel berikut :
22
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 3.2 Konversi Nilai IKI Berdasarkan Total Skor yang Diperoleh Total Skor
Nilai IKI
95 s.d ≤ 100
2,000
90 s.d < 95
1,875
85 s.d < 90
1,750
80 s.d < 85
1,625
75 s.d < 80
1,500
70 s.d < 75
1,375
65 s.d < 70
1,250
60 s.d < 65
1,125
55 s.d < 60
1,000
50 s.d < 55
0,875
45 s.d < 50
0,750
40 s.d < 45
0,625
35 s.d < 40
0,500
30 s.d < 35
0,375
25 s.d < 30
0,250
20 s.d < 25
0,125
< 20
0
Berdasarkan penilaian kinerja individu Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya didapatkan hasil sebagai berikut : a. Pelayanan Medis, dengan total skor 78,50 b. Pelayanan Keuangan, dengan total skor 10 Jadi total skor yang didapat dari penilaian kinerja tersebut yaitu 88,50 Jika dikonversikan, diperoleh nilai IKI 1,75.
23
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3.2.4 Key Performance Indicators (KPI) Sesuai Renstra UPT Tabel 3.3 Target IKU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Sesuai Rencana Strategis Bisnis Tahun 2015-2019 Target IKU No
1 2 3
4 5
IKU Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi
Satuan 2015
2016
2017
2018
2019
Nominal IKM
86
87
85
85
85
Persen
83
87
90
95
100
Metode/ parameter
3
4
5
6
7
Metode/ parameter
3
4
6
7
8
Parameter
47
48
52
53
54
Kerjasama
16
18
20
22
24
6
Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif
7
Tingkat Kesehatan BLU
Score
83
83,5
84
84,5
85
8
Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output
Persen
90
92,5
95
97,5
100
9
Capaian kinerja pelayanan
Persen
100
100
100
100
100
10
Capaian kinerja pendapatan
Persen
100
100
100
100
100
11
Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional
Persen
92
94
96
98
100
12
Jumlah parameter PME Regional & Nasional
Parameter
52
54
50
51
52
13
Indeks survey Budaya
Nilai
80
85
83
84
85
14
Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
Persen
92
94
96
98
98
15
Jumlah modul SILK yang diimplementasikan
Modul
3
5
4
5
6
16
Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal
Persen
90
92
92
93
94
17
Utilisasi alat laboratorium
Persen
90
92
94
96
100
Sumber : Rencana Strategis Bisnis BBLK Surabaya Tahun 2015-2019
24
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3.2.5 Standar Pelayanan Minimum (SPM) Dalam rangka meningkatkan fungsi pelayanan maupun pemasaran jasa laboratorium, BBLK Surabaya memerlukan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang merupakan tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan. Dengan adanya SPM tersebut maka diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna/pelanggan baik secara perorangan atau kelompok sebagai pemangku kepentingan, dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan pemangku kepentingan juga akan memperoleh informasi dan pelayanan yang jelas sesuai tupoksi. Untuk mencapai tujuan di atas maka manajemen Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menetapkan Standar Pelayanan Minimum, sebagai berikut : 1) SPM Instalasi Penerimaan, Pengambilan Spesimen dan Penyerahan Hasil 2) SPM Instalasi Patologi 3) SPM Instalasi Imunologi 4) SPM Instalasi Mikrobiologi 5) SPM Instalasi Media dan Reagensia 6) SPM Instalasi Sterilisasi 7) SPM Instalasi Virologi 8) SPM Instalasi Bakteriologi Sanitasi 9) SPM Instalasi Kimia Kesehatan 10) SPM Instalasi Bimbingan Teknis 11) SPM Instalasi Penunjang Medik 12) SPM Instalasi Data dan Informasi 13) SPM Instalasi Pemeliharaan Sarana
3.2.6 Perjanjian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dirumuskan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2016 seperti tabel berikut ini :
25
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 3.4 Perjanjian Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2016 No 1
Sasaran Strategis Terwujudnya kepuasan pelanggan
Indikator Kinerja a. b.
2
Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan
a.
b.
c. 3
4
5
Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium Terwujudnya tata kelola yang baik
Terwujudnya penyelenggara PME
6
Terwujudnya budaya kerja
7
Terwujudnya SDM yang kompeten Terwujudnya SILK terintegrasi Terwujudnya Sarana prasarana yang handal
8 9
Jumlah Anggaran Kegiatan
a.
Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif
Target
Satuan
87
Nominal IKM Persen
87 4
Metode/ parameter
4
Metode/ parameter
48
Parameter
18
Kerjasama
a.
Tingkat Kesehatan BLU
83,5
Score
b.
92,5
Persen
c.
Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output Capaian kinerja pelayanan
100
Persen
d.
Capaian kinerja pendapatan
100
Persen
Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional b. Jumlah parameter PME Regional & Nasional Indeks survey Budaya
94
Persen
54
Parameter
85
Nilai
Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai Jumlah modul SILK yang diimplementasikan a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal b. Utilisasi alat laboratorium
94
Persen
5
Modul
92
Persen
92
Persen
a.
: Rp 23.344.722.000
Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) : Rp 25.089.310.000 Sumber: Perjanjian Kinerja BBLK Surabaya, 2016
26
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN
4.1
STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Strategi merupakan cara untuk mencapai dan merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu dalam upaya-upaya yang dilakukan suatu laboratorium yaitu meliputi pendapatan, kebijakan, program operasional dan kegiatan atau aktifitas dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Strategi hendaknya telah membahas mengenai masalah yang diperkirakan akan timbul diwaktu yang akan datang serta mungkin dapat berubah-ubah. Maka disusunlah strategi sebagai berikut : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan. 2) Melaksanakan Program Pemantapan Mutu Eksternal sebagai Peserta dan Penyelenggara. 3) Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi. 4) Melaksanakan fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel. 5) Menyediakan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai.
4.2
HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI DAN UPAYA TINDAK LANJUT Dalam pelaksanaan strategi, terdapat hambatan-hambatan baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
4.2.1 Hambatan dari Faktor Internal dan Upaya Tindak Lanjut 1) Masalah : Ruang praktik PKL terbatas sedangkan permintaan meningkat terutama pada bulan tertentu. Tindak Lanjut : Menyesuaikan jadwal PKL dengan sarana prasarana yang ada di BBLK Surabaya. 27
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2) Masalah : Jumlah pemeriksaan sebelumnya.
Patologi
Klinik
menurun
dibanding
tahun
Tindak Lanjut : - Mengoptimalkan kinerja tim marketing. - Meningkatkan pelayanan sesuai standar waktu yang dijanjikan. - Mempertahankan pelanggan lama dan mencari pelanggan baru. 3) Masalah : Adanya beberapa pegawai yang purna tugas. Tindak Lanjut : - Mengusulkan penambahan pegawai. - Optimalisasi pegawai yang ada untuk menggantikan yang purna tugas. 4) Masalah : Rencana pengembangan laboratorium Virologi untuk pemeriksaan Virus Polio berasal dari lingkungan yang membutuhkan penambahan beberapa peralatan dan ruangan untuk proses sampel. Tindak Lanjut : Mengusulkan pengadaan alat, reagen dan ruang proses sampel pada perencanaan anggaran tahun 2018. 5) Masalah : Perlunya penempatan SDM ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yang sesuai karena adanya peraturan baru bahwa Jabatan Fungsional Umum (JFU) akan ditiadakan. Tindak Lanjut : - Sosialisasi dan diseminasi informasi aturan baru mengenai JFU. - Menempatkan pegawai dalam JFT sesuai dengan kompetensi - Peningkatan kompetensi pegawai melalui diklat terkait. 6) Masalah : Kebutuhan pegawai untuk jabatan Analis Kepegawaian, Arsiparis, tenaga IT serta PLK Pelaksana.
28
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tindak Lanjut : - BBLK Surabaya akan mengusulkan formasi kebutuhan pegawai ke Kementerian Kesehatan. - Optimalisasi SDM berdasarkan analisis beban kerja.
4.2.2 Hambatan dari Faktor Eksternal dan Upaya Tindak Lanjut Tahun 2016 1) Masalah : Beberapa program Bimtek tidak dapat terealisasi karena adanya efisiensi anggaran di Kementerian Kesehatan. Tindak Lanjut : Menyesuaikan program Bimtek dengan anggaran yang tersedia. 2) Masalah : Target pemenuhan sistem online (SILK) tahun 2016 belum tercapai karena terkendala efisiensi anggaran di Kementerian Kesehatan. Tindak Lanjut : Menganggarkan kembali pada tahun 2017 s.d 2019. 3) Masalah : Terlambat datangnya reagen surveilans Campak dan Rubella dari Subdit Surveilans Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemekes RI. Tindak Lanjut : - Koordinasi dengan Subdit Surveilans. 4) Masalah : Spesimen rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan lain kadang tidak memenuhi kriteria kelayakan sampel. Tindak Lanjut : Memberi feed back terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang bersangkutan beserta cara pengambilan dan penanganan sampel rujukan sebagai upaya peningkatan pelayanan customer.
29
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
BAB VI PENUTUP
6.1
KESIMPULAN Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya memiliki aset yang cukup memadai untuk melaksanakan upaya kesehatan melalui pelayanan laboratorium bagi masyarakat. Pada tahun 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah melaksanakan kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi serta target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis. Seperti yang telah dipaparkan pada Laporan Tahunan 2016, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai berikut : 1. Tercapainya target Pendapatan BLU pada tahun 2016 sebesar Rp 11.665.650.528 atau mencapai 133,71% dari target pendapatan sebesar Rp 8.724.778.000. 2. Pada tahun 2016 target pelayanan tercapai sebesar 320.877 pemeriksaan atau 112,30% dari target yang ditetapkan sebesar 285.729 pemeriksaan. 3. Standar pelayanan Minimal (SPM) telah dilaksanakan di seluruh Instalasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan pencapaian Indeks Kepuasan Masyarakat kategori A (sangat baik), score 83,774 pada periode Januari – Juni 2016 dan 82,997 pada periode Juli – Desember 2016. 4. Key Performance Indicators (KPI) tercapai sebesar 105,88% sesuai dengan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. 5. Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. 6. Berdasarkan Indikator Kinerja Individu Pemimpin BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada tahun 2016 memperoleh skor 88,50 dengan nilai IKI 1,750. 7. Realisasi Belanja Negara (Netto) tahun 2016 adalah 22.892.180.944 atau 91,24 persen dari anggaran belanja dalam DIPA sebesar Rp 25.089.310.000.
118
KEMENKES RI
LAPORAN TAHUNAN 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Dengan tersusunnya Laporan Tahunan 2016 ini, bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat : 1. Laporan Tahunan 2016 dapat dijadikan acuan dalam monitoring dan evaluasi strategi pencapaian sasaran kerja tahun 2016 pada masingmasing Instalasi. 2. Laporan Tahunan sebagai bahan monitoring evaluasi pencapaian program/kegiatan, sehingga dapat dijadikan perbaikan perencanaan program/kegiatan di tahun mendatang. 3. Laporan Tahunan dapat dijadikan acuan dalam mengantisipasi permasalahan yang dihadapi sehingga sasaran kinerja dapat tercapai secara optimal. 4. Hasil kinerja masing-masing program dapat diidentifikasikan prioritas pelayanan yang akan dikembangkan secara efisien. 5. Laporan Tahunan dapat dijadikan laporan pertanggungjawaban secara global sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas. 6. Laporan Tahunan dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja masing-masing Instalasi.
6.2 SARAN Hasil Analisis Kinerja tahun 2016 ini dapat dipergunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi pencapaian program dan kegiatan tahun 2016. Untuk menunjang tercapainya visi dan misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, seluruh jajaran organisasi harus senantiasa bekerja keras untuk meningkatkan kinerja dalam bidang pelayanan, bimbingan teknik dan pemantapan mutu serta keuangan dan administrasi umum. Demi terwujudnya hal tersebut, diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari berbagai pihak terkait melalui berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistematis, terencana dan berkesinambungan sehingga Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mampu meningkatkan kinerjanya sebagai sumbangsih kepada masyarakat, sesuai motto organisasi : ” Untuk Anda Kami Memberikan Yang Terbaik ”
119