RENCANA INDUK PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA 2014-2018
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JEMBRANA 2013
i
PRAKATA Era reformasi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dimana masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Pemerintah Kabupaten Jembrana mau tidak mau harus memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi
untuk
meningkatkan
kemampuan
mengolah,
mengelola,
menyalurkan, dan mendistribusikan informasi dan pelayanan publik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jembrana sedang melaksanakan proses transformasi menuju eGovernment. Melalui proses tersebut, diharapkan dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi dan birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi Pemerintah Kabupaten Jembrana bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi dan layanan publik yang harus disediakan. Pemerintah pusat mengharapkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di daerah menjadi lebih terarah dan terintegrasi. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menyusun rencana pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan agar kebijakan pengembangan e-Government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu. Rencana Pengembangan e-Government ini diharapkan dapat membantu setiap instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam pengembangan dan penerapan e-Government. sebagai bagian dari kebijakan dan strategi nasional pemerintah dalam pengembangan e-Government guna mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Ditetapkan di : Negara Pada Tanggal : 11 November 2013 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JEMBRANA KEPALA,
IGN PUTRA RIYADI NIP. PEMBINA TK. I ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Tujuan .............................................................................................. 2 1.3. Dasar Hukum ................................................................................... 3 1.4. Metodologi ...................................................................................... 3
BAB II
ANALISA KONDISI SAAT INI ........................................................... 4 2.1.Gambaran Umum Kabupaten Jembrana ........................................... 4 2.2.Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Jembrana...................... 5 2.3. Analisa TIK ..................................................................................... 9 2.4.Analisis SWOT................................................................................ 16
BAB III
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ...................................... 23 3.1. Strategi Integrasi Pengembangan Sistem Informasi ....................... 23 3.2.Rencana Implementasi .................................................................... 26 3.3.Website SKPD ................................................................................. 45
BAB IV
PENUTUP ............................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan ..................................................... 13 Gambar 2. Jaringan J-Net Pemerintahan Kabupaten Jembrana ...................................... 15 Gambar 3. Tahap-Tahap Integrasi ................................................................................... 23 Gambar 4. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan Pemkab Jembrana ...................... 28 Gambar 5. Skema Integrasi Website Utama dan Seluruh SKPD ..................................... 45
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penggunaan Aplikasi pada Instansi-Instansi ...................................................... 10 Tabel 2. Analisis SWOT e-Government Pemerintah Kabupaten Jembrana .................. 17 Tabel 3. Matrik Analisis SWOT ...................................................................................... 21 Tabel 4. Aplikasi yang sudah diimplementasikan .......................................................... 27 Tabel 5. Rencana Pengembangan Sistem Informasi ........................................................ 43
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi atau yang
populer disebut e-Government. Pelayanan pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (eGovernment) diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik sebagai jalan untuk menjadikan good governence. Melalui e-Government, pelayanan pemerintah akan berlangsung secara transparan, dapat dilacak prosesnya, sehingga dapat dianggap akuntabel. Unsur penyimpangan dapat dihindarkan dan pelayanan dapat diberikan secara efektif dan efisien. Kesadaran akan pentingnya mewujudkan e-Government ini telah tampak di institusi pemerintah. Keadaan tersebut terlihat dari banyaknya situs web pemerintah yang didalamnya memuat informasi-informasi tentang kondisi dan potensi daerah. Selain itu dapat juga dilihat bahwa unit-unit pelayanan publik telah memanfaatakn sistem data elektronik untuk pelayanan kepada masyarakat penggunanya sebagaimana telah dilakukan oleh rumah sakit, kantor pajak, perbankan, dan lainnya. Beberapa instansi pemerintah telah menyatakan bahwa pemerintahannya telah mulai memasuki era layanan publik berbasis web. Tahapan layanan yang diselenggarakan baru layanan satu atap (one roof services) dengan menggunakan dukungan teknologi informasi dan komunikasi di satu tempat, namun belum sampai pada layanan terintegrasi dan akses layanan jarak jauh dari tempat pengguna. Inpres no. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government telah menjabarkan tahapan-tahapan tersebut dengan jelas di bagian Strategi Pengembangan e-Government yaitu di butir ke-18 yang mendeskripsikan strategi keenam pengembangan e-Government. Strategi keenam tersebut menjelaskan bahwa pengembangan e-Government dilaksanakan secara sistematik melalui tahapan yang
1
realistik dan terukur. Lebih lanjut butir tersebut menjabarkan empat tingkatan dalam pengembangan e-Government, yaitu : 1. Persiapan, yaitu eksistensi situs informasi di setiap lembaga, SDM yang memenuhi standar, access points untuk layanan-layanan yang disediakan, dan sosialisasi situs informasi, baik untuk internal maupun publik. 2. Pematangan, yaitu situs informasi publik yang interaktif dan antarmuka untuk berhubungan dengan lembaga lain. 3. Pemantapan, yaitu situs transaksi pelayanan publik, dan aplikasi serta data yang tingkat interoperabilitasnya tinggi sehingga dapat dimanfaatkan lembaga lain. 4. Pemanfaatan, yaitu aplikasi pelayanan government to government (G2G), government to business (G2B), dan government to citizen (G2C) yang terintegrasi. Penyedia semua layanan e-Government itu akan disediakan melalui situs web (website), sistem pelayanan satu atap (front-office), dan sistem penunjangnya (backoffice). Untuk mewujudkan e-Government seperti yang telah dijabarkan diatas memerlukan banyak persiapan dan upaya yang terstruktur dan terintegrasi. Pemerintah Kabupaten Jembrana memandang perlu untuk menyusun kembali e-strategi dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan yang meliputi aktivitas internal pemerintahan dalam satu instansi maupun antar instansi, serta aktivitas pemberian pelayanan dari pemerintah Kabupaten Jembrana untuk masyarakat sehingga terciptanya pemerintahan yang bersih, tranparan dan berwibawa. 1.2. Tujuan Dokumen rencana pengembangan TIK bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kondisi sistem informasi saat ini dan panduan baku pengembangan e-Government khususnya pada bidang sistem aplikasi egovernment, dengan ruang lingkup pemerintahan Kabupaten Jembrana. Tujuan pembuatan dokumen ini adalah: 1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
2
2. Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif.
1.3. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah 2. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. 3. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga. 4. Keputusan
Menteri
Komunikasi
55/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang
dan
Informasi
nomor
Infrastruktur
Portal
Informasi
nomor
Panduan
Pemerintah. 5. Keputusan
Menteri
Komunikasi
dan
56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 Tentang Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Menteri Komunikasi dan Informasi. 6. Keputusan
Menteri
Komunikasi
57/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang
dan
Informasi
Penyusunan
Rencana
nomor Induk
Pengembangan e-Government Lembaga. 7. Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
Nomor:
28/PER/MEN.KOMINFO/09/2006 Tentang Penggunaan Nama Domain go.id Untuk Situs Web Pemerintahan. 8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 9. Peraturan
Menteri
Komunikasi
41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007
dan
Tentang Panduan
Informatika Umum Tata
Nomor: Kelola
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1.4. Metodologi Pengumpulan data dengan kuesioner, Analisa Kondisi Saat ini, Analisa Kondisi yang Diharapkan, Analisa SWOT, Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi.
3
BAB II ANALISA KONDISI SAAT INI
2.1. Gambaran Umum Kabupaten Jembrana Kabupaten Jembrana adalah satu dari sembilan Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8°09'30" - 8°28'02" LS dan 114°25'53" - 114°56'38" BT. Luas wilayah Jembrana 841.800 Km² atau 14,96% dari luas wilayah pulau Bali. Secara administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari 5 Kecamatan yaitu: Melaya dengan luas kecamatan Melaya: 197,19 Km², Negara dengan luas kecamatan Negara: 126,6 Km², Jembrana dengan luas kecamatan Jembrana: 93,87 Km², Mendoyo dengan luas kecamatan Mendoyo: 294,49 Km² dan Pekutatan dengan luas kecamatan Pekutatan: 129,65 Km². Topografi wilayah perencanaan meliputi daerah pegunungan di bagian utara dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerah perkotaan. Berdasarkan ketinggian tanah di bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana mempunyai morfologi dan fisiografi pegunungan yang dibentuk oleh deretan pegunungan Penginuman, Gunung Klatakan, Gunung Bakungan, Gunung Nyangkrut, Gunung Sanggang dan Gunung Batas. Ketinggian tempat bervariasi antara 250 – 700 m dpl. Sedangkan di bagian selatan wilayah Kabupaten Jembrana topografinya relatif datar hingga bergelombang, ketinggian tempat ini berkisar antara 1 – 250 m dpl. Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 317.117 jiwa dengan distribusi sebagai berikut: Kecamatan Melaya=62.027 Jiwa, Kecamatan Negara=91.280 Jiwa, Kecamatan Jembrana=62.224 Jiwa, Kecamatan Mendoyo=70.534 Jiwa, Kecamatan Pekutatan=31.052 Jiwa. Penduduk Kabupaten Jembrana yang wajib KK pada tahun 2012 tercatat sebanyak 86.685 dengan jumlah penduduk wajib KTP sebanyak 317.117 orang. Penduduk yang telah memiliki KTP berjumlah 189.688. Untuk realisasi perekaman data e-KTP tahun 2011 berjumlah 135.659.
4
2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Jembrana Pemerintah Kabupaten Jembrana mempunya tugas pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pembinaan masyarakat. Dengan adanya pergeseran paradigma pemerintahan di daerah mengenai penyelenggaraan otonomi daerah, struktur organisasi/susunan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Jembrana sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah adalah sbb:
2.2.1. Sekretariat Daerah Sekretariat daerah merupakan unsur staf.
Sekretariat daerah mempunyai
tugas dan kewajiban membantu bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban menyelenggarakan fungsi: a.
penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
b.
pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;
c.
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
d.
pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati. Sekretariat daerah pada Pemerintah Kabupaten Jembrana membawahi : 1. Asisten Ketataprajaan 2. Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Sosial 3. Bagian Pemerintahan 4. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia 5. Bagian Organisasi dan Tatalaksana 6. Bagian Umum 7. Bagian Ekomoni, Pembangunan, dan Sosial Budaya 8. Bagian Keuangan
5
9. Bagian Humas dan Protokol 10. Bagian Perlengkapan
2.2.2. Dinas Daerah Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a.
perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b.
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;
c.
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pada dinas daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. Dinas-dinas yang terdapat pada Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah : 1. Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga, Pariwisata, dan Kebudayaan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika 4. Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil 5. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 6. Dinas Pekerjaan Umum 7. Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan 8. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan 9. Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 10. Dinas Pendapatan Daerah
6
2.2.3. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a.
perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b.
pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;
c.
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Lembaga teknis daerah yang terdapat pada Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal 2. Badan Kepegawaian Daerah 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 4. Inspektorat 5. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 6. Kantor Lingkungan Hidup, Keberishan dan Pertamanan 7. Kantor Perpustakaan dan Arsip 8. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 9. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 10. Satuan Polisi Pamong Praja 11. Rumah Sakit Umum Negara
2.2.4. Kecamatan Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. Kecamatan dipimpin oleh camat. Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi:
7
a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. Kecamatan yang terdapat pada wilayah Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah : 1. Kecamatan Melaya 2. Kecamatan Negara 3. Kecamatan Jembrana 4. Kecamatan Mendoyo 5. Kecamatan Pekutatan
2.2.5. Sekretariat DPRD Sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya disebut sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan. Sekretaris dewan secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
8
2.2.6. Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah (PD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum dan memupuk pendapatan. Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur. Perusahaan daerah yang ada pada lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah : 1. Perusda 2. PD Air Minum (PDAM)
2.3. Analisis TIK Saat ini sumber daya informasi, yang meliputi teknologi, sistem aplikasi, fasilitas, data, dan personil, pada suatu organisasi sangat mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Efektifitas dan efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya tersebut sangat diperlukan agar sesuai dengan tuntutan dan tujuan organisasi. Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagai lembaga pemerintahan memerlukan pengelolaan sumber daya informasi yang baik untuk menunjang berbagai aktivitasnya, berikut hasil angket yang dibagikan ke 35 SKPD berdasarkan organisasi, aplikasi, data, perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat komunikasi.
2.3.1. Organisasi Pembinaan, pengelolaan dan pengembangan sistem informasi pada Pemerintah Kabupaten Jembrana sesuai dengan Peraturan Daerah terletak pada struktur organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yaitu Bidang Komunikasi dan Informasi. Sedangkan SKPD yang memiliki unit khusus yang bertanggung jawab dalam pengelolaan teknologi informasi hanya 1 SKPD. Ada SKPD yang belum memiliki unit khusus dalam pengelolaan sistem informasi namun telah memiliki Tim yang bertanggungjawab terhadap sistem informasi yang personilnya diambil dari internal
9
SKPD. Sedangkan sebagian besar SKPD, pengelolaan sistem informasinya bekerjasama dengan Dinas Hubkominfo. Penyajian informasi dari masing-masing SKPD kepada masyarakat luas, efektif menggunakan website. Website merupakan salah satu strategi di dalam melaksanakan pengembangan e-Government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Kepemilikan website merupakan tingkat pertama dalam pengembangan eGovernment dengan sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi dengan menggunakan media internet. Sayangnya hanya baru 2 SKPD yang telah memiliki website. Dari website yang sudah ada, belum semua terintegrasi dengan social media dan belum terintegrasi secara isi dengan website utama. Sedangkan sebagian besar informasi pemerintahan disajikan pada website utama yang dikelola oleh Dinas Hubkominfo. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mengharapkan seluruh Pemerintah Daerah dan SKPD memiliki website yang dapat diakses publik dan menjadi sub domain dari web utama, dalam hal ini Jembranakab.go.id.
2.3.2. Software Aplikasi Seluruh
SKPD
di
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana
telah
menggunakan aplikasi untuk keuangan dan aset yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Aset. Sementara itu beberapa SKPD telah menggunakan aplikasi khusus untuk menunjang aktifitasnya seperti yang tampak pada tabel berikut.
Tabel 1. Penggunaan Aplikasi pada Instansi-Instansi
No
Instansi
1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
Aplikasi
Kerangka Fungsi Sistem Pemerintahan
Web Bappeda
Pembangunan
Web GIS
Pembangunan
10
2
Badan Kepegawaian Daerah
SIMPEG
Kepegawaian, Administrasi
SAPK
Administrasi , Kepegawaian. Pelayanan
3
Inspektur
SIAWAS
Administrasi & Manajemen, Pengawasan
4
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
SIP
Administrasi & Manajemen
5
Rumah Sakit Umum Negara
Billing HRD Akuntansi Medical Record Logistik Farmasi Inacgb JKBM Web RSU Negara
Keuangan Kepegawaian, Administrasi Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen, Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Informasi
6
Dinas Pendapatan Daerah
SISMIOP
Pelayanan (PBB)
7
Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga, Pariwisata, dan Kebudayaan
Padamu Negeri
Administrasi dan Manajemen
Aplikasi Dapodik
Administrasi dan Manajemen
Aplikasi Tunjangan Diknas Aplikasi Tunjangan Fungsional dan Kualifikasi Guru
8
Dinas Kesehatan
SIMBOS SAKPA SAPAW BMN MG Migrasi RKAKL POK
11
Administrasi dan Manajemen, Keuangan Administrasi dan Manajemen, Keuangan Administrasi dan Manajemen, Keuangan Keuangan Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen
9
Dinas Perhubungan, Kominfo
Portal Jembrana
Informasi
Website Jembrana Kantaya Website MCAP eVoting
Pelayanan Administrasi dan Manajemen Informasi tentang MCAP Pelayanan Administrasi dan Pemetaan Masayrakat Administrasi dan Manajemen Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Administrasi & Manajemen Pelayanan Administrasi & Manajemen
MDGs SIMDA SMS Center SMS Broadcast Aplikasi Palugada 10
Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil
SIAK Aplikasi e-KTP
11 12
Kantor Lingkungan Hidup, Keberishan dan Pertamanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
GIS Persampahan Sistem Pelayanan Perijinan
Pelayanan, Administrasi & Manajemen
Sistem Arsip Pelayanan Perijinan Dokumentasi 13
Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia
SISKUM
Legislasi
14
Bagian Keuangan
SIMAKDA
Keuangan
SIADINDA
Keuangan
15
Bagian Humas dan Protokol
Web Wakil Bupati
Informasi
16
Bagian Perlengkapan
Sistem Manajemen Aset Daerah
Administrasi & Manajemen
Aplikasi LPSE
Pelayanan
Jika dipetakan dalam Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) maka kondisi aplikasi di Pemerintah Kabupaten Jembrana bisa digambarkan sebagai berikut: (tanda bintang menandakan aplikasi sudah diimplementasikan)
12
Gambar 1. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda Jembrana
13
2.3.3. Data Data yang dimiliki SKPD sebagian tersimpan di server dan ada yang tersimpan di komputer personal, namun belum memiliki standar aturan penyimpanan data pada direktori komputer. Terkait dengan aplikasi, pengiriman data masing banyak yang menggunakan sistem batch yaitu data akan diproses ke tahap berikutnya setelah ada campur tangan operator atau tenaga khusus, seperti Aplikasi PHR dan Keuangan. Klasifikasi keamanan data beragam dari masing-masing SKPD, ada 1 SKPD yang mengklasifikasikan data “Sangat Rahasia”, membutuhkan tingkat keamanan tertinggi, ada 2 SKPD mengklasifikasikan data “Terbatas”, membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi dan erat hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab dan ada 2 SKPD mengklasifikasikan data “Biasa”, tidak membutuhkan pengamanan khusus, sedangkan 30 SKPD tidak memberikan jawaban.
2.3.4. Perangkat Keras
Semua instansi pemerintah (100%) telah menggunakan komputer dalam layanan operasionalnya, hanya saja tidak setiap staf tersedia/menggunakan komputer, hanya 29% yang tersedia/menggunakan komputer. 32% instansi telah mempunyai Laptop untuk mendukung operasionalnya. Seluruh server yang dimiliki merupakan server branded dan bukan komputer rakitan. Sedangkan untuk workstation ada sebagian SKPD yang menggunakan komputer branded dan ada sebagian yang masih menggunakan komputer rakitan. Dari komputerkomputer yang dimiliki SKPD, sebagian besar terhubung ke jaringan Local Area Network (LAN).
2.3.5. Perangkat Lunak
Penggunaan perangkat lunak, khususnya sistem operasi, SKPD masih dominan menggunakan Sistem Operasi Linux dan Windows (95/2000/XP). Penggunaan aplikasi
14
yang paling dominan di SKPD adalah pemakaian s/w perkantoran (Microsoft Office). Database yang dominan digunakan instansi adalah MySQL dan Oracle.
2.3.6. Perangkat Komunikasi
Dari 35 SKPD, seluruhnya sudah memiliki Local Area Network (LAN) baik yanga ada di lingkungan Civic Center Kantor Bupati maupun yang berada di luar area Civic Center
Pemerintah Kabupaten Jembrana . Selain menghubungkan SKPD
Pemerintah Kabupaten Jembrana juga membangun jaringan
yang menghubungkan
kantor kelurahan dan sekolah-sekolah (J-Net) seperti yang tampak pada gambar berikut :
Gambar 2. Jaringan J-Net Pemerintahan Kabupaten Jembrana
Pembangunan jaringan J-Net ini telah merambah wilayah terjauh dari Kabupaten Jembrana, dari Desa Pengeragoan di wilayah timur berbatasan dengan Kabupaten Tabanan sampai di Kelurahan Gilimanuk, wilayah paling barat yang berbatasan dengan selat Bali. Infrastruktur jaringan komputer di Kabupaten Jembrana menggunakan konsep DMZ (De Militerized Zone) dimana semua server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan eksterior firewall yang menggunakan perangkat bridge firewall (diletakkan pada NOC). Pada gateway diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network) untuk menjaga kerahasiaan
15
pengiriman data, baik voice maupun non voice dari dan ke luar jaringan Kabupaten Jembrana. Sedangkan dari sisi komputer client diberi software VPN Client. Untuk memperluas akses ke jaringan Internet khususnya untuk pelayanan publik, beberapa SKPD sudah terpasang Wifi, seperti Dishubkominfo, Dinas Pendapatan dan RSUD Negara.
2.4. Analisis SWOT Selain melakukan analisis komprehensif terhadap hasil kuesioner, agar hasil penyusunan rencana TIK Jembrana dapat mencapai kondisi ideal yang diharapkan maka perlu dilakukan analisis SWOT. Ada beberapa komponen pokok yang akan dianalisis yaitu sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak/aplikasi, jaringan komputer/Internet, Data dan Informasi, pelayanan masyarakat, organisasi. Komponen tersebut dianalisis letak kekuatannya (Strengths), kelemahannya (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan tantangan (Threaths). Analisis SWOT ini dipakai sebagai dasar penentuan rencana pengembangan e-Government. Dari analisis ini maka dapat dilakukan evaluasi diri untuk berbenah diri membangun sistem e-Government yang handal dan terpadu. Selain itu, dengan analisis SWOT tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah utama yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat mencapai kondisi yang memungkinkan untuk membangun dan mengembangkan e-Government. Strategi pengembangan e-Government menurut prioritas selanjutnya dapat dibangun berdasarkan analisis SWOT yang telah disusun, disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di Pemerintah Kabupaten Jembrana. Analisis SWOT yang disusun berikut selain dari hasil kuesioner juga hasil dari survey langsung terhadap masyarakat, kalangan bisnis dan instansi pemerintah juga hasil dari survey terhadap dokumen-dokumen pendukung (data sekunder) yang terdapat di Pemerintah Kabupaten Jembrana.
16
Tabel 2. Analisis SWOT e-Government Pemerintah Kabupaten Jembrana
Komponen Sumber
Kekuatan 1. Memiiki SDM dibidang
Kelemahan
Peluang
1. Prosentase penguasaan dan
1. Banyak sumber dan narasumber
Ancaman 1. Perkembangan teknologi
Daya
teknologi informasi dan
penggunaan teknologi informasi
untuk proses pembelajaran di
informasi dan komunikasi sangat
Manusia
komunikasi yang sangat
masih rendah
bidang teknologi informasi dan
pesat
memadai. 2. Seluruh PNS memiliki kemampuan menggunakan
2. Frekuensi bimbingan teknis SDM tentang teknologi informasi
komunikasi 2. Terdapat tenaga ahli yang
masih rendah dan tidak kontinyu
komputer, sebagai syarat
2. Kurangnya penguasaan pemanfaatan teknologi informasi
kompeten dengan
akan mengakibatkan tertinggal
pengembangan e-Government
dari daerah lain
menjadi PNS
17
Perangkat Keras
1. Semua instansi telah memiliki komputer dengan jumlah yang beragam 2. Terdapat beberapa komputer
1. Perawatan H/W kurang
1. Harga H/W relatif semakin murah
diperhatikan
dan H/W mudah di up-grade
2. Kebanyakan tidak punya penanggung jawab kerusakan
Perangkat
cepat ketinggalan jaman
sebagai kebutuhan standar
2. Kemajuan teknologi S/W
3. Kemampuan dan dayaguna H/W
3. Hampir semua H/W sudah
semakin canggih dan lengkap
1. Memiliki sistem informasi
1. Beberapa pengembangan S/W
manajemen daerah dan aplikasi
masih parsial belum terintegrasi
Aplikasi
kantor maya yang sudah
dan terpadu
Management System (CMS)
berdampak pada kebutuhan H/W yang canggih
4. Mudah didapatkan di pasaran
Lunak /
menggunakan Content
pesat sehingga H/W yang ada
2. Komputer sudah dianggap
server yang memadai dioperasikan
1. Perkembangan H/W sangat
1. S/W semakin mudah dipelajari (user friendly) 2. Kemampuan S/W semakin
2. Belum terdapat urutan prioritas dalam pengembangan aplikasi
17
canggih 3. Ketersediaan S/W semakin
1. Perkembangan S/W sangat cepat 2. S/W mutakhir selalu menuntut H/W yang canggih 3. Gencarnya pemberantasan
Komponen
Kekuatan untuk seluruh instansi 2. Memiliki aplikasi mapping MGGs yang update datanya dilakukan di tingkat desa 3. Memiliki aplikasi di bidang
Kelemahan
Peluang
3. Belum ada sistem yang terpadu (single sign-on system)
lengkap
Ancaman software bajakan
4. Banyak perusahaan pembuat
4. Belum semua instansi memiliki website sebagai media
software 5. Tersedianya sistem open-source
keterbukaan informasi publik
kesehatan yang sudah online dan terintegrasi 4. Sudah ada aplikasi untuk mendudukung perijinan 5. Sudah memanfaatkan aplikasi mobile (SMS) 6. Banyak aplikasi sudah berbasis
18
open source Jaringan / Internet
1. Seluruh instansi telah mempunyai jaringan intranet dan internet. 2. Adanya fasilitas VOIP di seluruh instansi
1. Belum optimalnya pemanfaatan jaringan
1. Teknologi jaringan sudah murah dan mudah didapat di pasaran.
2. Penguasaan komputer dan
2. Pengembangan aplikasi jaringan
Internet, baik pimpinan maupun staf masih rendah
sudah lebih mudah dan cepat. 3. Database terpusat maupun
3. Ada keinginan untuk mengintegrasikan data-data untuk kepentingan pelayanan
1. Masyarakat sudah melek internet, membuat mereka lebih suka mendapatkan informasi yang terpasang di Web. 2. Investor lebih tertarik pada
tersebar sangat mudah
pemerintahan yang
diimplementasikan.
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
publik lewat jaringan
3. Tuntutan penyajian informasi
4. Seluruh instansi terjangkau baik
yang cepat dan akurat
lewat jaringan
18
Komponen Data / Informasi
Kekuatan 1. Adanya kesadaran pentingnya data yang akurat dan terintegrasi 2. Tersedianya H/W dan S/W pemroses data
Kelemahan
Peluang
1. Belum ada Basis Data terpadu 2. Belum ada prosedur standar penanganan data
2. H/W dan S/W pemroses data
3. Organisasi dan kelengkapan data masih belum baik (masih
semakin lengkap dan canggih 3. Banyak Pakar (penyedia jasa) di
kesulitan dalam mencari
bidang pengolahan data (sistem
4. Adanya keinginan pemusatan
informasi yang diperlukan)
informasi)
identity Organisasi, 1. Meraih beberapa award
4. Perlu waktu yang lama untuk
Terdistribusi ataupun terpusat
yang up to date
yang terpadu
1. Ketersediaan dan kualitas
1. Kemajuan Teknologi Informasi
19
nasional dalam bidang e-
peralatan antar bidang tidak
Manajemen
government
merata
2. Kebijakan dibidang teknologi
2. SDM dalam bidang teknologi informasi antar instansi tidak
dituangkan dalam bentuk surat
merata
3. Adanya kesadaran pentingnya komunikasi dan kolaborasi
yang canggih dan berdayaguna 2. Banyak pakar yang gigih
informasi dan komunikasi keputusan bupati
4. Ada sistem Basis Data
mendapatkan informasi online
Sistem
Kerja
yang canggih dan berdayaguna
3. Tersedianya tenaga siap latih data dan penggunaan single
dan Proses
1. Kemajuan Teknologi Informasi
mengembangkan e-Government 3. Banyak best practise eGovernment yang dapat dirujuk
3. Penyediaan dana untuk
4. Otonomi Daerah
menangani e-Government belum terpadu
4. Adanya kesadaran pentingnya keterpaduan pelayanan 5. Adanya kerjasama dengan lembaga teknis di bidang teknologi informasi dan
19
Ancaman 1. Tuntutan masyarakat tentang informasi dan pelayanan 2. Tuntutan masyarakat akan transparansi 3. Data/Informasi yang salah bisa menjerumuskan 4. Keamanan dan penyalahgunaan data
1. Penyediaan Data/Informasi yang tidak berkualitas akan menurunkan wibawa pemerintah 2. Tuntutan kecepatan pelayanan untuk masyarakat 3. Masyarakat semakin kritis
Komponen
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
komunikasi (BPPT, Ristek, STITNA, dll) 6. Seluruh instansi terhubung lewat jaringan Pelayanan Masyarakat
1. Prosentase penggunaan
1. Kurangnya sosialisasi
1. Informasi layanan terpadu dapat
1. Tuntutan masyarakat untuk
komputer dalam pelayanan
keberadaan webiste pemerintah
ditingkatkan dengan layanan e-
memperoleh layanan yang cepat,
masyarakat cukup
kabupaten Jembrana
Government
tepat dan terpadu
2. Tingginya keinginan masyarakat umum dan bisnis untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan terpadu
20
3. Tersedianya website dan sms
2. Waktu update dan menanggapi kritik dan saran yang masih lama 3. Pemanfaatan teknologi informasi di tingkat desa/kelurahan serta kecamatan masih rendah
untuk menyampaikan kritik dan saran 4. Adanya KIOSK layar sentuh untuk informasi Kabupaten Jembrana dan perijinan Peraturan
1. Sudah ada Inpres no 3 th 2003
Kurangnya petunjuk pelaksanaan
Otonomi daerah memungkinkan
Tuntuan kepastian hukum akan
2. Adanya SK Bupati terkait e-
pembuatan peraturan pelaksanaan
produk dari e-Government
Government
e-Government pada tingkat Pemerintah Kabupaten
20
Tabel 3. Matrik Analisis SWOT
Eksternal Internal
Peluang (O):
Tantangan (T):
1. Teknologi informasi dan komunikasi dapat
1. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat
mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat
2. Masyarakat menginginkan pelayanan yang cepat,
2. Ketersediaan konsultan e-Government
tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang
3. Banyak sumber dan narasumber untuk proses
akurat dan informatif
pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi
3. Dinamika masyarakat yang menuntut terciptanya Good Governance
21
Kekuatan (S):
S1-O1 : Meningkatkan e-leadership pimpinan untuk peduli
S1-T1 : Manfaatkan e-leadership pimpinan agar
1. Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan yang
dengan e-Government dalam pemanfaatan teknologi
mengarahkan SDM untuk mengikuti perkembangan
informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada
teknologi informasi yang terbaru
masyarakat
S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan
S2-01: Manfaatkan Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan
untuk pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta
untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat
ketersediaan informasi yang akurat dan informatif
S1-O2 : Optimalkan konsultan/lembaga teknis di bidang
S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan
e-Government untuk meraih prestasi di bidang e-
untuk terciptanya Good Governance
cukup. 2. Beberapa kali memperoleh award untuk pengembangan e-Government
Government Kelemahan (W):
W1-O1: Tingkatkan kemampuan SDM yang terampil
W1-T1: SDM diberi penguasaan teknologi informasi yang
1. SDM yang menguasai dan menggunakan
dalam penggunaan teknologi informasi untuk
terbaru
teknologi informasi yang optimal masih rendah
mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat
W2-T1: Hindari kesalahan distribusi dan penempatan
dan belum merata
W1-O3: Manfaatkan sumber dan narasumber untuk
SDM yang tidak sesuai ketrampilan untuk mengurangi
21
2. Beberapa pengembangan S/W, H/W serta
meningkatkan kemampuan SDM
dampak perkembangan teknologi informasi yang sangat
pengelolaan data belum terintegrasi dan
W2-O2: Sempurnakan sistem pengembangan dan
cepat
terpadu
pemeliharaan teknologi informasi serta pengelolaan data
W2-T2 : Hindari kelemahan sistem pengembangan S/W,
yang belum terintegrasi dan handal dengan
H/W serta pengelolaan data yang belum terintegrasi dan
informasi online yang up to date (menanggapi
memanfaatkan ketersediaan konsultan e-Government
handal untuk mengurangi ketidakpuasan masyarakat
kritik saran di web dan sms)
W3-01: Tingkatkan penggunaan teknologi informasi dan
yang menginginkan pelayanan yang cepat, tepat dan
komunikasi pada masing-masing instansi untuk update
terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan
informasi di web
informatif
3. Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan
22 22
BAB III PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
4.1. Strategi Integrasi Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi di Pemerintah Kabupaten Jembrana, selain pembangunan aplikasi baru, perlu dilakukan pengintegrasian aplikasi yang sudah ada mengingat sudah terdapat berberapa SKPD yang membangun aplikasinya sendiri dengan platform yang berbeda-beda. Hal ini penting mengingat perlunya masingmasing instansi untuk membagi informasi tertentu untuk menunjang e-Government itu sendiri. Metodologi yang digunakan, berdasarkan atas fenomena resistensi yang kebanyakan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: •
Ego sektoral organisasi yang sangat tinggi sehingga menutup kemungkinan untuk mau diatur atau bekerjasama dengan organisasi lain.
•
Konteks kepentingan yang berbeda pada setiap organisasi sehingga sulit dicari titik temu yang memungkinkan untuk melakukan integrasi secara cepat;
•
Ketidakinginan untuk saling membagi data, informasi, maupun pengetahuan yang dimiliki karena akan dianggap mengurangi keunggulan kompetitif individu maupun organisasi;
•
Ketidaktahuan harus memulai usaha integrasi dari mana sehingga kondusif untuk dilakukan sejumlah pihak terkait; dan lain sebagainya.
Maka perlu dilakukan pendekatan yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi (Strategy Of Information Integration).
1 Eksploitasi Kapabilitas Lokal
2 Integrasi Tak Tampak
4
3
Redesain Arsitektur Proses
Kehendak Berbagi Pakai
5 Optimalkan nfrastruktur
Gambar 3. Tahap-Tahap Integrasi
23
6 TransFormasi Organisasi
4.1.1. Tahapan Integrasi
Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Pada tahap pertama ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing instansi. Metode eksploitasi dilakukan dengan kuisioner dan wawancara langsung. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional kepemerintahan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya. Untuk mengetahui ini akan dilakukan gap analysis atau audit sistem informasi. Hasil audit ini sangatlah berguna untuk tahapan selanjutnya, terutama nanti dalam melihat cara-cara mengatasi keterbatasan masingmasing sistem informasi terkait. Esensi keluaran dari tahap ini adalah pemahaman akan keunggulan dan keterbatasan sistem informasi yang dimiliki masing-masing instansi dalam hal memenuhi visi dan misi.
Tahap II: Lakukan Integrasi Tak Tampak
Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masingmasing instansi melalui pimpinan instansi atau rekanan atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling diperkenalkan dan dipertukarkan. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masingmasing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap instansi yang ada.
24
Tahap III: Kehendak Berbagi Pakai
Ketika skenario pada tahap kedua telah berjalan dengan baik, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya instansi. Sekali lagi para pimpinan atau rekanan yang membangun sistem informasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masingmasing instansi. Dalam konteks inilah mulai terlihat adanya tawaran untuk misalnya menggunakan server dari instansi A, aplikasi dari instansi B, database dari instansi C, jaringan dari instansi D, dan lain sebagainya. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
Tahap IV: Redesain Arsitektur Proses
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik. Ketika instansi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakt, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi harapan masyarakat. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas instansi tidak dilakukan aktivitas redesain proses. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para rekanan, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing instansi. Kegiatan kolaborasi ini akan efektif jika bermula dari akhir, dalam arti kata menggunakan kebutuhan pemegang kepentingan akhir yaitu masyarakat sebagai target solusi redesain. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh instansi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud.
25
Tahap V: Optimalkan Infrastruktur
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Dalam kaitan inilah maka optimalisasi sistem informasi terintegrasi yang bercikal bakal pada masing-masing sistem informasi instansi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen-komponen lengkapnya seperti: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal.
Tahap VI: Transformasi Organisasi Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar instansi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal instansi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun. Sistem informasi masa kini yang dibangun dengan menggunakan paradigma rumah tumbuh dan berbasis komponen secara tidak langsung akan menular kepada karakteristik dari organisasi terkait. Artinya, sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya: •
Transformasi dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses;
•
Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan;
4.2. Rencana Implementasi Rencana pengembangan sistem informasi mengacu pada kerangka fungsi sistem kepemerintahan. Implementasi yang akan dilakukan merupakan inisiatifinisiatif yang diharapkan dapat mencapai kondisi ideal yang sesuai dengan visi dan misi pengembangan e-Government Pemerintah Kabupaten Jembrana.
26
4.2.1. Modul Aplikasi Dari 45 SKPD, sudah 16 SKPD yang memproduksi Sistem Informasi, baik untuk digunakan pada SKPD sendiri maupun digunakan untuk seluruh SKPD.
Tabel 4. Aplikasi yang sudah diimplementasikan No
Instansi
Badan Perencanaan 1 Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
2 Badan Kepegawaian Daerah
3 Inspektur
Aplikasi
Kerangka Fungsi Sistem Pemerintahan
Keterangan
Web Bappeda
Pembangunan
Web GIS
Pembangunan
SIMPEG
Kepegawaian, Administrasi
SAPK
Aplikasi pelayanan kepegawaian Administrasi , Kepegawaian. Pelayanan meliputi kenaikan pangkat, pensiun, Karis Karsu, karpeg, dll
SIAWAS
Administrasi & Manajemen, Pengawasan
Badan Pemberdayaan 4 Masyarakat dan Pemerintahan SIP Desa
Aplikasi pelayanan administrator kepegawaian meliputi dara master pegawai, riwayat jabatan, dll
Aplikasi tentang pendataan laporanlaporan pemeriksaan reguler, khusu, GDN, Monev APBD, Monev Inpress , dll
Administrasi & Manajemen
Billing HRD Akuntansi Medical Record Logistik Farmasi Inacgb JKBM Web RSU Negara
Aplikasi untuk pendaftaran dan Kasir Keuangan RSU Negara Kepegawaian, Administrasi Aplikasi kepegawaian Keuangan Aplikasi keuangan Administrasi dan Manajemen Aplikasi catatan medis pasien Administrasi dan Manajemen Aplikasi untuk gudang Administrasi dan Manajemen, Keuangan Aplikasi transaksi penjualan obat Administrasi dan Manajemen Aplolasi Jamkesmas/Jampersal Administrasi dan Manajemen Aplikasi untuk pasien JKBM Informasi
6 Dinas Pendapatan Daerah
SISMIOP
Pelayanan (PBB)
Sistem yang digunakan untuk mengolah data objek pajak bumi dan bangunan denan bantuan komputer
Dinas Pendidikan, Pemuda 7 Olah Raga, Pariwisata, dan Kebudayaan
Padamu Negeri
Administrasi dan Manajemen
Aplikasi untuk pengaktifan NUPTK dan EDS Sekolah
5
Rumah Sakit Umum Negara
8 Dinas Kesehatan
9
10
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil
Kantor Lingkungan Hidup, Keberishan dan Pertamanan Kantor Pelayanan Perijinan 12 Terpadu 11
Aplikasi tenttang data sekolah, guru,siswa (data dasar tunjangan sertifikasi,BOS,BSM) Aplikasi Tunjangan Diknas Administrasi dan Manajemen, Keuangan Aplikasi untuk status DTP siap Aplikasi Tunjangan Fungsional Administrasi da Kualifikasi dan Manajemen, Guru Keuangan Aplikasi untuk status tunjangan guru SIMBOS Administrasi dan Manajemen, Keuangan Program untuk keuangan BOS Reguler SAKPA Keuangan Aplikasi tentang Akutansi Keuangan SAPAW Keuangan Aplikasi tentang Akutansi Wilayah BMN Administrasi dan Manajemen Aplikasi tentang Barang Milik Negara MG Migrasi Administrasi dan Manajemen Aplikasi tentang Penyusutan RKAKL Administrasi dan Manajemen Aplikasi tentang Perencanaan POK Administrasi dan Manajemen Aplikasi tentang Perencanaan Aplikasi Dapodik
Administrasi dan Manajemen
Portal Jembrana
Informasi
Website Jembrana Kantaya Website MCAP eVoting MDGs SIMDA SMS Center SMS Broadcast Aplikasi Palugada
Pelayanan Administrasi dan Manajemen Informasi tentang MCAP Pelayanan Administrasi dan Pemetaan Masayrakat Administrasi dan Manajemen Pelayanan Pelayanan Pelayanan
SIAK
Pelayanan Administrasi & Manajemen
Aplikasi e-KTP
Pelayanan Administrasi & Manajemen
Cetak KK, Cetak KTP,Cetak AktaAkta,dll Rekam data eKTP
GIS Persampahan Sistem Pelayanan Perijinan
Pelayanan, Administrasi & Manajemen
Sistem Arsip PelayananDokumentasi Perijinan
Dokumentasi perijinan
SISKUM
Legislasi
Dokumentasi Produk hukum
SIMAKDA
Keuangan
Pengelolaan keuangan pada PPKD (bag. Keuangan )
SIADINDA
Keuangan
Pengelolaan keuangan pada masingmasing SKPD
15 Bagian Humas dan Protokol
Web Wakil Bupati
Informasi
16 Bagian Perlengkapan
Sistem Manajemen Aset Daerah
Administrasi & Manajemen
Penatausahaan aset daerah
Aplikasi LPSE
Pelayanan
Aplikasi untuk pengadaan barang dan jasa secara elektronik
13
Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia
14 Bagian Keuangan
27
Jika dilihat dari kerangka fungsi sistem kepemerintahan, fungsi pembangunan perlu menjadi prioritas dalam pengadaan modul aplikasi selanjutnya, seperti modul aplikasi perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan dan monitoring proyek dan evaluasi hasil pembangunan. Prioritas berikutnya adalah fungsi pelayanan khususnya modul bisnis dan investasi. Selanjutnya adalah fungsi kepegawaian, yaitu sistem pendidikan dan pelatihan dan terakhir adalah fungsi legislasi, yaitu modul sistem administrasi legislatif.
Gambar 4. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan Pada Pemkab Jembrana
28
Pengembangan sistem informasi Dinas dan Lembaga diprioritaskan pada modul Dinas Perikanan dan kelautan, pariwisata dan Industri Kecil Menengah. Prioritas selanjutnya adalah pengembangan modul pada dinas Ketenagakerjaan, perindustrian dan perdagangan. Selanjutnya adalah modul pada sarana dan prasarana yaitu sistem transportasi, terminal dan pelabuhan. Prioritas terakhir pada pengembangan modul pengelolaan perusahaan daerah.
1. Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan Modul
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN DATA PEMBANGUNAN
Blok Fungsi
PEMBANGUNAN
Sub Blok Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Menyediakan
data
G2B
dan
dipertanggungjawabkan
Spesifik
informasi
sebagai
bahan
G2C yang
akurat
masukan
bagi
serta
dapat
penyusunan
perencanaan pembangunan. Data dan informasi yang dimaksud meliputi: ° Penyelenggaraan pemerintahan daerah ° Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah ° Kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS ° Keuangan daerah ° Potensi sumber daya daerah ° Produk hukum daerah ° Kependudukan ° Informasi dasar kewilayahan Narasi
Untuk dapat merencanakan pembangunan dengan optimal diperlukan masukan data dan informasi yang akurat dan up-to-date. Informasi tersebut bisa jadi datang dari aplikasi lain, dan tugas aplikasi ini adalah menyediakan data yang tepat untuk pengguna yang tepat.
29
Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Integrasi Info Tambahan
Nama Alias: Knowledge Management, Document Management, Data Warehouse. Dasar Hukum: UU 32/2004 Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.
2. Modul Perencanaan Pembangunan Daerah Modul
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Blok Fungsi
ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT
Sub Blok Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek pembangunan sesuai kewenangan Pemda. Perencanaan yang dimaksud meliputi rencana pembangunan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan rencana kerja pembangunan daerah (1 tahun). Harus ada mekanisme version dan revision control, sehingga setiap perubahan perencanaan dapat diketahui dan dilacak. Termasuk didalamnya template pembuatan renstra oleh tiap satuan kerja pemerintah daerah yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
Narasi
Perencanaan pembangunan daerah disusun dalam tiga tahapan: rencana jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Perencanaan tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Untuk
30
dapat merencanakan dengan optimal perlu masukan data dan informasi yang akurat dan up-to-date. Melalui SIM Data Pembangunan, pengguna dapat memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan tersebut. Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Integrasi
Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan
Info Tambahan
Nama Alias: SimBangDa Dasar Hukum: UU 32/2004 Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.
3. Modul Pengelolaan dan Monitoring Proyek Modul
PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK
Blok Fungsi
ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT
Sub Blok Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Pengelolaan dan pemantauan terhadap pekerjaan (proyek) pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota. ° Pekerjaan (proyek) yang dimaksud meliputi proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis Pemkot, termasuk Kecamatan dan Kelurahan. Membuat indikator progres (kemajuan) dan status pekerjaan berkaitan dengan penyerapan dana dan kemajuan fisik pembangunan. ° Memonitor status kemajuan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan laporan status yang komprehensif (misal penyerapan dana vs kemajuan fisik). Menyediakan template pelaporan untuk eksekutif (kepala daerah dan kepala
31
bappeda) yang menyajikan rangkuman semua proyek pembangunan yang ada di daerah tersebut. Narasi
Pekerjaan pembangunan (proyek) di suatu wilayah Pemkot dalam 1 tahun jumlahnya cukup banyak. Di sisi lain, eksekutif kota membutuhkan informasi tentang status pelaksanaan yang rinci dari semua proyek yang sedang dikerjakan, terutama menyangkut masalah: berapa besar dana yang sudah dikeluarkan, berapa besar lagi dana yang harus dikeluarkan bulan ini untuk proyek tersebut, sudah seberapa jauh kemajuan fisik di lapangan, apakah ada kemungkinan proyek yang terlambat, dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan dan monitoring proyek yang dapat merangkum dan memonitor semua pekerjaan yang ada dan menyajikan laporan rinci kepada eksekutif kota sesuai dengan kebutuhannya masingmasing.
Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Integrasi
Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa
Info Tambahan
Nama Alias: SimProyek Dasar Hukum: KepPres 80/2003 Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.
4. Modul Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan Modul
PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK
Blok Fungsi
ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT
Sub Blok Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
32
Spesifik G2B
G2C
Fungsi
Pengelolaan dan pemantauan terhadap hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah kota. ° Hasil pembangunan yang dimaksud meliputi pembangunan yang dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis, termasuk Kecamatan dan Kelurahan. Menyediakan template evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. Menyediakan pelaporan untuk eksekutif (walikota dan kepala bappeda) yang menyajikan rangkuman semua hasil pembangunan di Kabupaten Buleleng.
Narasi
Sistem ini diperlukan untuk membantu Pemerintah Kota dan masyarakat yang selama ini susah untuk mendapatkan informasi hasil pembangunan kota. Padahal informasi ini sangat dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa memang ada aktifitas pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti diamanatkan oleh undang-undang. Informasi tersebut juga dibutuhkan oleh aparat pemerintah kota sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi proses perencanaan pembangunan selanjutnya sehingga tidak terjadi tumpang tindih program pembangunan antar dinas / lembaga yang ada.
Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Integrasi
Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Info Tambahan
Nama Alias: SIMBANGDA Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.
5. Modul Sistem Pendidikan dan Latihan Modul
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Blok Fungsi
KEPEGAWAIAN
Sub Blok Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
33
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Menyediakan panduan dan sistem informasi kompetensi pegawai. Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan sesuai dengan kompetensinya. Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan sesuai dengan transformasi budaya menuju pemerintahan berbasis IT. Menyediakan fungsi yang memungkinkan sistem pelatihan on-line berbasis komputer.
Narasi
Untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka pegawai tersebut harus dibekali dengan pengetahuan yang mencukupi di bidangnya. Terutama untuk melaksanakan e-Government, dimana terjadi transformasi budaya kerja dan kebutuhan akan pengetahuan baru sesuai dengan lingkungan baru, maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang mendukung. Pelatihan juga diperlukan untuk memberikan bekal pengetahuan yang mencukupi bagi pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kedudukan dan kewenangannya dalam organisasi.
Organisasi
Badan Kepegawaian Daerah
Integrasi
Blok
Fungsi
Pelayanan,
Modul
Publikasi
Informasi
Umum
dan
Kepemerintahan Info Tambahan
Nama alias: SIMDIKLAT Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi. Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin interoperabilitasnya.
6. Modul Pengelolaan Perusahaan Daerah Modul
PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
KEPEMERINTAHAN
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
34
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk RSUD. Membuat sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha, info pimpinan perusahaan (direksi, komisaris), laporan keuangan (rugilaba), usaha unggulan, dan lain-lain.
Narasi
Dalam hal Pemerintah Daerah mempunyai perusahaan daerah, maka keberadaan dan operasional perusahaan daerah tersebut, terutama kinerja keuangannya perlu dimonitor. Sistem ini menyajikan informasi penting dari semua perusahaan daerah, termasuk RSUD. Sistem ini membantu Eksekutif Daerah untuk memantau kinerja perusahaan daerah yang dimilikinya. Juga membantu memperkirakan target pendapatan daerah dari sumber tersebut.
Organisasi
Eksekutif Dinas Pendapatan
Integrasi
Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Industri dan Perdagangan.
Info Tambahan
Nama alias: SIM Perusahaan Daerah.
7.
Modul Bisnis dan Investasi
Modul
BISNIS DAN INVESTASI
Blok Fungsi
PELAYANAN
Sub
Blok
Fungsi Klasifikasi
Jenis Layanan Layanan Utama
Fungsi Aplikasi Obyek Layanan
Front Office
Back Office
Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Generik
Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik
G2G
G2B
35
G2C
Fungsi
- Memberikan informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, terutama di bidang o Sektor Kehutanan o Sektor Pertanian dan Perkebunan o Sektor Perikanan dan Kelautan o Sektor Pertambangan dan Energi o Sektor Pariwisata o Sektor Industri Kecil dan Menengah - Memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, prosedur dan tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis lainnya - Memberikan pelayanan administrasi penanaman modal di bidang unggulan tersebut
Narasi
Dalam
upaya
meningkatkan
dan
memperkuat
kemampuan
perekonomian
menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional, Pemerintah Kota dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada masyarakat dan/atau investor untuk melakukan kegiatan bisnis dan investasi di Kabupaten Jembrana Pemerintah Daerah dalam hal ini perlu memberikan informasi yang lengkap mengenai keunggulan dan potensi daerahnya, serta memberikan penjelasan yang komprehensif tentang tatacara dan prosedur yang harus dilalui, sehingga para investor tertarik untuk menanamkan modal atau melaksanakan kegiatan usaha di daerah tersebut. Organisasi Integrasi
Info Tambahan
8
Dinas / lembaga daerah - Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangundangan - Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi Pendaftaran dan Perijinan
- Nama Alias: SIM Bisnis dan Investasi - Rekomendasi: Membangun aplikasi ini dalam satu kerangka pelayanan yang lengkap, termasuk pendaftaran investasi dan administrasinya
Modul Perikanan dan Kelautan Modul
PERIKANAN DAN KELAUTAN
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
KEWILAYAHAN
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
36
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah,terutama di sektor perikanan dan kelautan, baik darat maupun laut, termasuk didalamnya ° Pemetaan wilayah perikanan dan kelautan (raw data) ° Pembuatan peta penggunaan lahan untuk perikanan dan kelautan, misalnya berdasarkan daerah, jenis ikan / komoditi, luas areal, dan lainlain Menyediakan fungsi pengelolaan basis data perikanan dan kelautan Menyediakan sistem informasi perikanan dan kelautan, meliputi ° Membentuk jaringan informasi perikanan dan kelautan seperti jenis komoditi, jumlah tangkapan, daerah tangkapan ° Inventarisasi usaha dan pasar usaha perikanan dan kelautan
Narasi
Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi
perikanan
dan
kelautan,
dan
menyediakan
layanan
baik
administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini membantu pemerintah kota dalam mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan dan kelautan, serta hal-hal lain yang berkaitan, termasuk didalamnya potensi investasi dan bisnis di bidang perikanan dan kelautan. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota. Organisasi Dinas Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan Integrasi
Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah
Info Tambahan
Nama alias: SIM Perikanan dan Kelautan, SIM Perikanan, SIM Kelautan Rekomendasi: membangun sistem informasi perikanan dan kelautan dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi kota.
37
9. Modul Pariwisata Modul
PARIWISATA
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
KEWILAYAHAN
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor Pariwisata, termasuk didalamnya ° Pemetaan wilayah pariwisata (raw data) ° Pembuatan peta tematik daerah wisata dan sebarannya berdasarkan jenis obyek wisata (wisata pantai/laut, gunung/tebing, hutan/kebun atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan lainlain. ° Pembuatan peta tematik sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain (site map wisata). Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi ° Jenis dan deskripsi obyek wisata, letak daerahnya, transportasi menuju ke obyek tersebut, program wisata, dan lain-lain. ° Sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain. Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputi ° Administrasi pengunjung (tiket masuk, retribusi, statistik pengunjung, dll) ° Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem perhotelan, dsb) ° Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek wisata daerah)
Narasi
Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi kepariwisataan, dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini menyediakan fungsi pengelolaan pariwisata daerah, dimulai dari
38
promosinya, manajemen pelayanan wisata (sistem pemesanan tiket, koordinasi dengan perhotelan, biro wisata, dll), pengelolaan obyek wisata dll. Sistem ini akan membantu Pemerintah Kota untuk melakukan inventarisasi data, perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan pengawasan potensi dan usaha bidang pariwisata daerah. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota. Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga, Pariwisata, dan Kebudayaan Integrasi
Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah.
Info Tambahan
Nama alias: SIMPAR, SIM Pariwisata Rekomendasi: membangun sistem informasi kepariwisataan dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi daerah.
10. Modul IKM Modul
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
KEWILAYAHAN
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor IKM, termasuk didalamnya koperasi. Mendokumentasikan (basis data) kegiatan koperasi dan ikm, meliputi jenis bidang usaha, modal/klasifikasi, jumlah pegawai, jenis kegiatan, dan lainlain. Mendokumentasikan (basis data) lembaga lain terkait seperti bank, koperasi simpan pinjam, BPR, BPRS serta lembaga kemitraan lain seperti Asosiasi Perdagangan, Asosiasi Pengusaha, BUMN, BUMD, BUMS, dan sebagainya Menyediakan sistem informasi koperasi dan ikm kepada organisasi
39
pengelola / instansi terkait untuk kemudahan koordinasi, pembinaan dan pengawasan. Narasi
Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi ikm (termasuk koperasi), dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini akan membantu Pemerintah Daerah dalam memantau dan mengevaluasi kegiatan koperasi dan IKM serta memberikan pembinaan untuk peningkatan
SDM,
bantuan
modal
dan
peningkatan
usaha.
Juga
mempermudah pelaksanaan program kemitraan antara sektor real, regulator dan lembaga keuangan. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi daerah. Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Integrasi
Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah.
Info Tambahan
Nama alias: SIM IKM, SIM UKM Rekomendasi: membangun sistem informasi pertambangan dan energi dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi kota.
11. Modul Transportasi Modul
TRANSPORTASI
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
SARANA DAN PRASARANA
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Publikasi informasi sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat meliputi: transportasi darat, sungai, laut dan udara. Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke
40
masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi transportasi, seperti: rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (tabel waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan), tempat transit, informasi keselamatan dalam perjalanan, asuransi, dan lain-lain. Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi transportasi darat, sungai, laut dan udara, Peta ini menunjukkan basis-data rute angkutan kendaraan, termasuk pesawat udara. Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi transportasi tersebut diatas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas: ° Menyediakan informasi sistem transportasi darat ke masyarakat ° Menyediakan informasi sistem transportasi sungai ke masyarakat ° Menyediakan informasi sistem transportasi laut ke masyarakat ° Menyediakan informasi sistem transportasi udara ke masyarakat Menyediakan fungsi basis data pendataan penumpang. Selanjutnya data statistik ini bisa dikategorisasikan per rute trayek per jenis dan kelas kendaraan, per tujuan, per kurun waktu tertentu (bulanan/semester) dan lainlain. Narasi
Sistem
informasi
transportasi
sangat
membantu
masyarakat
dalam
melaksanakan perjalanan, baik darat, sungai, laut dan udara. Dengan mudah rute suatu kendaraan dapat diketahui, kapan jam berangkatnya, berapa harga tiketnya, dan lain-lain. Kemudahan ini juga sangat berguna bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Sistem ini merupakan sistem terintegrasi yang memberikan semua informasi dari semua jenis layanan transportasi yang ada, seperti bus, kereta api, kapal, ferry, pesawat udara, dan lain-lain. Data statistik penumpang akan sangat membantu Pemerintah Kota dalam mengevaluasi sistem transportasi yang ada, apakah sudah mengakomodasikan kebutuhan masyarakat. Dibantu dengan data rute, maka juga mudah diketahui apakah ada tumpang tindih trayek atau sistem angkutan di satu wilayah, sementara di wilayah lain terjadi kekosongan sarana transportasi. Organisasi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Integrasi
Blok
Fungsi
Pelayanan,
Kepemerintahan. Info Tambahan
Nama alias: SIM Transportasi
41
Modul
Publikasi
Informasi
Umum
dan
12. Modul Terminal dan Pelabuhan Modul
TERMINAL DAN PELABUHAN
Blok Fungsi
DINAS DAN LEMBAGA
Sub Blok Fungsi
SARANA DAN PRASARANA
Klasifikasi
Jenis Layanan
Front Office
Back Office
Layanan Utama
Publikasi Informasi
Pendaftaran & Perijinan
Transaksi Data
Pembayaran
Admnistrasi
Basis Data
Lainnya
Fungsi
Fungsi Aplikasi
Generik
Obyek Layanan
G2G
Spesifik G2B
G2C
Publikasi informasi sarana dan prasarana terminal dan pelabuhan kepada masyarakat meliputi: terminal angkutan darat, sungai, pelabuhan laut dan pelabuhan udara. Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi terminal dan pelabuhan, seperti: kepadatan lalulintas, daya tampung kendaraan / kapal / pesawat, status operasional dan kondisi fisik terminal / pelabuhan, sarana dan fasilitas dasar apa yang disediakannya, dan lain-lain. Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi terminal dan pelabuhan. Peta ini menunjukkan basis-data terminal dan pelabuhan, memudahkan mengetahui status operasional dan kondisi fisik terminal dan pelabuhan di seluruh wilayah yang ada. Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi terminal dan pelabuhan tersebut diatas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas. Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring penggunaan terminal dan pelabuhan (kepadatan lalulintas) secara berkala, misal setiap satu jam, di tempat-tempat
yang
dikehendaki,
dan
mempublikasikannya
kepada
masyarakat. Narasi
Sistem informasi terminal dan pelabuhan, bersama-sama dengan sistem jalan dan jembatan, fungsinya menunjang kelancaran sistem transportasi darat, laut dan udara. Melalui sistem ini, Pemerintah Daerah dapat mengevaluasi tingkat kesiapan dan kelayakan operasional sarana dan prasarana pendukung sistem transportasi tersebut seperti jalan, jembatan, terminal dan pelabuhan, serta dapat memprediksikan dengan lebih tepat masalah yang mungkin timbul, sehingga dapat menyiapkan langkah antisipasinya.
42
Sistem in juga membantu Pemerintah Daerah dalam menyiapkan kebijakan dan rencana program pembangunan di bidang transportasi, serta penyusunan skala prioritas pembangunan yang lebih tepat. Organisasi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Integrasi
Blok
Fungsi
Pelayanan,
Modul
Publikasi
Informasi
Umum
dan
Kepemerintahan. Info Tambahan
Berikut ini adalah tabel mengenai daftar dinas dan instansi beserta modul-modul yang perlu dikembangkan berkaitan fungsi pelayanannya masing-masing : Tabel 5. Rencana Pengembangan Sistem Informasi No 1
Nama SKPD
Modul
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
o
Penanaman Modal
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Pembangunan
2
Badan Kepegawaian Daerah
o
Modul Bisnis dan Investasi
o
Publikasi informasi
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Kepegawaian
3
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
o
Publikasi informasi
o
Publikasi informasi
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
o
43
Pendaftaran dan Perijinan
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Sarana dan Prasarana
4
Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga,
o
Publikasi informasi
Pariwisata, dan Kebudayaan
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
5
Dinas Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan
o
Pendaftaran dan Perijinan
o
Pariwisata
o
Publikasi informasi
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
6
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
o
Pendaftaran dan Perijinan
o
Perikanan dan Kelautan
o
Bisnis dan Investasi
o
Publikasi informasi
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
7
Sekretariat DPRD
o
Pendaftaran dan Perijinan
o
Industri dan Perdagangan
o
Industri Kecil dan Menengah
o
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management
44
o
Publikasi informasi
o
Sistem Administrasi DPRD
4.2.3. Website SKPD Saat ini Pemerintah Kabupaten Jembrana telah memiliki website utama atau portal yang beralamat di www.Jembranakab.go.id. Portal ini akan terus berkembang sejalan dengan dibangunnya situs web instansi-instansi. Setiap instansi yang membangun
website
akan
menjadi
sub
domain
dari
website
utama
(namainstansi.Jembranakab.go.id) dan dalam pembangunan serta pengelolaannya perlu memperhatikan blueprint aplikasi website. Tingkat kedua dalam pengembangan e-Government sesuai Inpres No. 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government yaitu Pematangan, dimana website tidak hanya statis dan parsial namun sudah harus interaktif dan antarmukanya berhubungan dengan instansi lain. Untuk mewujudkan website yang terintegrasi maka Pemerintah Kabupaten Jembrana perlu merekonstruksi kembali website utama dan membuatkan seluruh website SKPD. Pembuatan website SKPD dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai leading sektor dalam pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi secara efektif dan efisien. Dengan pembuatan sebuah aplikasi website yang sekaligus dapat digunakan oleh seluruh SKPD maka proses pemuktahiran informasi dapat dilakukan melalui sebuah content management system.
Gambar 5. Skema Integrasi Website Utama dan Seluruh SKPD
45
Integrasi Website Seluruh SKPD Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target
Action
Tolak Ukur
Pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi secara efektif dan efisien Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat Aplikasi √ G2G √ G2B √ G2C 2014 1. Setiap Instansi memiliki website 2. Memiliki tenaga operator website 3. Proses pemuktahiran website dapat dikelola sendiri Resource Penanggungjawab 1. Pembuatan website seluruh SKPD Anggaran Dinas HubKomInfo 2. Pembentukan operator website SKPD Tim TIK 3. Pelatihan Content Management System Website Rekanan 1. Terbentuk operator masing-masing SKPD beserta tugas dan tanggungjawabnya 2. Terkelolanya website SKPD dengan baik 3. Meningkatnya kemampuan SDM dalam bidang TIK 4. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah
Tabel 6. Nama Sub Domain Instansi SKPD
No
Sub Domain
1.
Sekretariat Daerah
Sekda.jembranakab.go.id
2.
Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga,
dispora.jembranakab.go.id &
Pariwisata, dan Kebudayaan
pariwisata.jembranakab.go.id
3.
Dinas Kesehatan
dinkes.jembranakab.go.id
4.
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
dishubkominfo.jembranakab.go.id
Keterangan
Informatika 5.
Dinas Kependudukan, dan Pencatatan
dispenduk.jembranakab.go.id
Sipil 6.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
disperin.jembranakab.go.id atau
Koperasi
disperindkop.jembranakab.go.id
7.
Dinas Pekerjaan Umum
pu.jembranakab.go.id
8.
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan
pertanian.jembranakab.go.id
Peternakan 9.
Dinas Kelautan, Perikanan, dan
kelautan.jembranakab.go.id
Kehutanan 10.
Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga
diskesosnaker.jembranakab.go.id
Kerja, dan Transmigrasi 11.
Dinas Pendapatan Daerah
dispenda.jembranakab.go.id
12.
Badan Perencanaan Pembangunan
bappeda.jembranakab.go.id
Daerah dan Penanaman Modal 13.
Badan Kepegawaian Daerah
bkd.jembranakab.go.id
46
Sudah online
14.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
bpmd.jembranakab.go.id
Pemerintahan Desa 15.
Inspektorat
inspektorat.jembranakab.go.id
16.
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
kesbangpol.jembranakab.go.id
17.
Kantor Lingkungan Hidup, Keberishan
lh.jembranakab.go.id
dan Pertamanan 18.
Kantor Perpustakaan dan Arsip
perpus.jembranakab.go.id
19.
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan
ppkb.jembranakab.go.id
Keluarga Berencana 20.
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
perijinan.jembranakab.go.id
21.
Satuan Polisi Pamong Praja
satpolpp.jembranakab.go.id
22.
Rumah Sakit Umum Negara
rsud.jembranakab.go.id
23.
Sekretariat DPRD
dprd.jembranakab.go.id
24.
Kecamatan Melaya
melaya.jembranakab.go.id
25.
Kecamatan Negara
negara.jembranakab.go.id
26.
Kecamatan Jembrana
jembrana.jembranakab.go.id
27.
Kecamatan Mendoyo
mendoyo.jembranakab.go.id
28.
Kecamatan Pekutatan
pekutatan.jembranakab.go.id
Sudah online
Seluruh website SKPD ini terintegrasi dalam portal www.jembranakab.go.id yang dikelola oleh masing-masing SKPD dengan bantuan Content Management System (CMS).
47
BAB V PENUTUP
Dokumen Rencana Pengembangan TIK Pemerintah Kabupaten Jembrana diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun e-Government di setiap Instansi (Badan/Dinas/Kantor) dalam upaya mewujudkan good governance. Rencana pengembangan TIK ini dapat menjadi landasan berpikir bagi pengembangan aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif. Penyeragaman dalam perencanaan pengembangan aplikasi dan standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government akan menghasilkan tata kelola pemerintahan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang efektif dan efisien.
48
Daftar Pustaka
Harijadi, D. Agung. 2005. Blueprint Aplikasi E-Government Pemerintah Daerah, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia. Bandung. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Governmen. Jakarta. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan
Penyusunan
Rencana
Induk
Pengembangan
E-Government
Lembaga. Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta Bagian Organisasi Setda Pemerintah Kabupaten Jembrana. 2004. Uraian Tugas Jabatan Pada Organisasi/Unit/Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Setda Pemerintah Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2005-2010. Pemerintah Kabupaten Jembrana. Jembrana. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Nama Domain Go.Id. Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo. 2006. Sosialisasi Pedoman Standard
Kompetensi
SDM
Pengelola
e-Government.
Departemen
Komunikasi dan Informatika. Jakarta Pemerintah Kabupaten Jembrana. 2009. Rencana Induk Pengembangan eGovernment Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun 2009-2013. Pemerintah Kabupaten Jembrana. Jembrana.
49