Rektor UNAIR Kukuhkan 1.506 Mahasiswa Baru Pascasarjana UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga mengukuhkan 1.506 mahasiswa baru jenjang pascasarjana. Pengukuhan mahasiswa baru pascasarjana semester gasal tahun akademik 2016 – 2017 tersebut berlangsung di Airlangga Convention Center (ACC) dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru. Dari aspek jenjang pendidikan, mereka terdiri dari 1.003 mahasiswa jenjang magister, 243 mahasiswa doktoral, 12 mahasiswa profesi, 240 mahasiswa spesialis, dan 8 mahasiswa sub spesialis. Pengukuhan mahasiswa baru ini turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009 – 2014 Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA. Nuh, sapaan akrabnya, memberikan orasi ilmiah dengan tema “Peran Serta Perguruan Tinggi untuk Mencetak Pimpinan Negara yang Berintegritas”. Dalam sambutannya, Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA mengatakan, pengukuhan mahasiswa baru ini merupakan babak baru dalam hidup mahasiswa. Menjadi mahasiswa pascasarjana, lama kebutuhan belajar adalah 24 jam. Sebab, segala aktivitas kehidupan sehari-hari mengandung unsur pembelajaran. “Hampir setiap saat, kehidupan kita dikendalikan oleh teknologi. Bahkan ketika berpikir, bermain game, berperilaku, hampir semuanya dikendalikan oleh teknologi yang dibesarkan dengan perkembangan IPTEK. Maka kita dituntut untuk menguasai teknologi tersebut. Pengukuhan ini menjadi bekal strategis kita untuk meraih kesuksesan,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR tersebut. Pada kesempatan ini, Prof. Nasih juga menegaskan kepada mahasiswa baru agar ketika pengerjaan tesis maupun disertasi nanti, memilih topik-topik strategis yang belum diketahui
jawabannya oleh khalayak. “Yang terpenting dari budaya akademik adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Apa-apa yang belum diketahui dan ditemukan. Kalau sudah ada jawabannya, tidak perlu dicari dan diteliti lagi. Sebab sudah jelas,” tegasnya. Ia juga mengatakan agar mahasiswa tidak menunda-nunda pekerjaan yang telah menjadi tanggungjawabnya. Sebab, yang menjadi penghambat proses belajar mengajar bukanlah kesulitan dalam meneliti atau memformulasikan teori, melainkan adanya tanggungjawab yang tak kunjung diselesaikan. “Yang sudah punya gambaran tesis atau disertasi tertentu, mulailah menuliskannya dari sekarang. Mumpung ide-ide orisinil itu belum diambil orang lain,” katanya. Prof. Nasih menegaskan, agar mahasiswa baru dapat menyelesaikan studi pada waktu yang telah ditetapkan. Yakni dua tahun untuk jenjang magister, dan empat tahun untuk jenjang doktoral. “Mahasiswa semua harus punya target waktu. Bagi angkatan 2012 yang tidak lulus tepat waktu, harus menulis tesis dengan disertakan jurnal ilmiah yang terindeks internasional,” ujar Prof. Nasih. Pada pengukuhan ini, mahasiswa baru mengucap janji mahasiswa baru. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam Negeri, dan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). (*) Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S.
Rektor UNAIR Kukuhkan 6726 Mahasiswa Baru Jenjang S-1 dan Vokasi UNAIR NEWS – Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak., mengukuhkan 6726 mahasiswa baru program pendidikan S-1 dan pendidikan vokasio. Pengukuhan mahasiswa baru tersebut dilaksanakan di Airlangga Convention Center (ACC), Kamis (18/8) dan dihadiri seluruh mahasiswa baru serta pimpinan universitas. Sebanyak 6726 mahasiswa baru tersebut diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri. Mereka terdiri dari 374 mahasiswa Fakultas Kedokteran, 162 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, 241 mahasiswa Fakultas Hukum, 1208 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 231 mahasiswa Fakultas Farmasi, 696 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 481 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, 327 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, 635 mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, 491 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, 213 mahasiswa Fakultas Psikologi, 236 mahasiswa Fakultas Keperawatan, 311 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, dan 1147 mahasiswa Fakultas Vokasi. Dari jumlah mahasiswa tersebut, 21 diantaranya merupakan mahasiswa asing. Mereka mengambil program studi Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi, Pendidikan Apoteker, dan Pendidikan Dokter Hewan. Dalam sambutannya, rektor UNAIR mengatakan bahwa pengukuhan ini merupakan proses menapaki babakan baru dalam hidup mahasiswa. Sebab, kegiatan belajar di kampus dan di sekolah sebagai tempat mereka menempuh studi sebelumnya merupakan dua hal yang berbeda. “Di perguruan tinggi, proses belajar berlangsung setiap hari.
Tujuan dan orientasi kegiatan seluruhnya adalah untuk belajar. Belajar tidak diikat oleh waktu, tempat, guru ataupun dosen. Belajar bisa dimana saja dan kapan saja,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR tersebut. Pada kesempatan wawancara, Rektor UNAIR mengatakan akan lebih mendukung kegiatan mahasiswa yang memiliki integrasi dengan kurikulum di kampus. Dengan begitu, rektor berharap ada meningkatkan prestasi mahasiswa. “Kedepan kita akan mengintegrasikan pembelajaran di kurikuler dengan ekstra. Sehingga kegiatan mahasiswa seperti penalaran, HIMA, kegiatan yang fokus pada research tertentu akan lebih kita dorong. UKM yang support dengan kegiatan kurikuler akan kita dorong. Sehingga mereka akan bisa banyak aktif,” ujar Prof Nasih. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNAIR M. Rizky Fadilah dalam sambutannya berpesan agar mahasiswa dapat menggunakan waktu sebaik mungkin ketika menjalani kehidupan kampus. “Manfaatkan kesempatan dengan maksimal, baik untuk mengasah softskill maupun hardskill,” ujarnya. Pengukuhan mahasiswa baru ini juga diisi studium generale oleh alumni UNAIR tahun 1982, Ignasius Jonan. Jonan, sapaan akrabnya, memotivasi para memanfaatkan waktu. (*) Penulis: Binti Quryatul M Editor: Nuri Hermawan
mahasiswa
baru
agar
pandai
Rektor UNAIR Ajak Calon Mahasiswa Termuda Berbincang UNAIR NEWS – Salah satu yang menarik perhatian dalam proses pendaftaran ulang calon mahasiswa baru Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga, Selasa (31/5), adalah kehadiran Rania Tasya Ifadha. Gadis berusia 15 tahun itu berhasil diterima pada program studi S-1 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, UNAIR, tahun angkatan 2016. Rania jauh-jauh datang dari Semarang, Jawa Tengah, ke UNAIR dengan didampingi oleh ibunda tercinta, Suhartini. Mereka tiba di Surabaya sejak Senin (30/5), dengan diantar sang ayah Hasanudin. Namun, sang ayah tidak bisa menemaninya daftar ulang karena harus bergelut dengan pekerjaannya sebagai pelayar. Di hadapan ribuan calon mahasiswa baru UNAIR, Rektor Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, mengundang Rania dan ibunda untuk sejenak berbincang. “Saya undang calon mahasiswa baru Universitas Airlangga yang lahir pada bulan Februari tahun 2001. Berarti dia baru berusia 15 tahun dan diterima di Fakultas Kedokteran,” undang Rektor UNAIR yang disambut dengan tepukan tangan hadirin. Rania menuturkan, tekad menjadi dokter sudah tertanam sejak ia masih kecil. Ia tak ingin profesi dokter hanya sebatas citacita. Rania juga berkeinginan untuk hidup mandiri dan bersekolah di luar provinsi tempat ia tinggal. Setelah mendengar reputasi prodi S-1 Pendidikan Dokter FK UNAIR yang baik, maka ia memutuskan untuk mendaftar pada prodi tersebut. “Pertama sih, ada tekad dalam diri sendiri. Dari kecil saya ingin menjadi dokter, apalagi Pendidikan Dokter UNAIR memiliki akreditasi A. Selain memang udah minat, saya juga ingin
mencoba ke tempat lain yang jauh dari rumah,” cerita Rania. Setelah diterima di FK UNAIR, Rania berharap agar ia bisa menjalani kuliah dengan lancar dan bisa menjadi dokter yang baik bagi masyarakat. “Semoga saya bisa menjadi dokter yang baik, menjalankan amanah, dan bisa membantu orang,” imbuh Rania. Sejak usia dua tahun, Rania sudah duduk di bangku PAUD (pendidikan anak usia dini). Kemudian pada usia lima tahun, Rania mulai belajar di bangku sekolah dasar (SD). Ketertarikannya pada program kelas akselerasi dimulai sejak ia diterima di salah satu sekolah menengah pertama di Semarang. Pada saat itu, ibunya mencoba memantik minat Rania untuk mendaftar pada program kelas akselerasi. “Waktu SD-nya belum akselerasi. Pas SMP, saya ingin mencoba. Alhamdulillah, keterima. Kok, SMA ingin lagi. Ya saya daftar,” cerita Rania dengan didampingi ibunda. Dalam kesempatan wawancara bersama wartawan, Rektor UNAIR mengatakan pihaknya tak akan memberikan perlakuan khusus secara akademik maupun finansial kepada Rania. “Kalau perlakuan khusus, nanti dikira diskriminasi. Rania juga membayar tergantung UKT juga. Kalau berasal dari keluarga kaya, ya, berarti termasuk kelompok UKT VII,” canda Rektor UNAIR. Namun, Prof. Nasih tidak menampik akan memberikan bantuan psikologis kepada Rania, mengingat usianya yang masih amat belia tapi sudah akan menjalani kuliah. Menurut Prof. Nasih, hal ini wajar karena berdasarkan usia Rania, ia seharusnya masih belajar di bangku SMP. Prof. Nasih juga mengingatkan kepada Rania agar dirinya aktif bersosialisasi dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya. “Di perguruan tinggi, tidak hanya sebatas kemampuan akademik yang ditonjolkan, maka Rania nanti perlu menyeimbangkan diri dengan cara berorganisasi, dan pelatihan. Kalau akademik, saya sudah
yakin dengan kemampuan Rania. Ada bidang lain yang juga perlu ditekuni,” pesan Rektor. (*) Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh
2.018 Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN Berpeluang Daftar Ulang UNAIR NEWS – Sebanyak 2.018 calon mahasiswa baru Universitas Airlangga yang diterima melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) hadir untuk mengikuti registrasi ulang di Airlangga Convention Center, Selasa (31/5). Tahap registrasi ulang ini dilakukan bersamaan dengan computer-based test (CBT) dan paper-based test (PBT) seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Jumlah 2.018 itu belum ditambah dengan 20 orang yang tidak hadir dalam tahap pendaftaran ulang pada Selasa (31/5). Salah satu dari mereka yang tidak hadir tercatat dengan alasan sakit. Jumlah tersebut akan difinalisasi pada Jumat (3/6) usai verifikasi berkas daftar ulang. Dari jumlah yang hadir pada proses daftar ulang, calon mahasiswa baru dengan angka terbanyak berasal dari program studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR sebanyak 127 orang. Disusul dengan prodi S-1 Akuntansi sebanyak 115 orang, dan S-1 Pendidikan Dokter sebanyak 102 orang. Proses registrasi ulang itu dilakukan setelah mereka melalui pra pendaftaran ulang yang dilaksanakan melalui
regmaba.unair.ac.id yang dilakukan pada tanggal 11 – 17 Mei 2016. Setelah melalui pra pendaftaran ulang, calon mahasiswa baru diwajibkan untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) sesuai dengan besaran yang telah ditetapkan. Pada proses registrasi ulang kali ini, calon mahasiswa baru diharuskan untuk membawa kelengkapan berkas berupa kartu peserta SNMPTN 2016, dan ijazah sekolah menengah atas atau sederajat, atau membawa surat keterangan lulus dari sekolah. Peserta sudah memenuhi hall ACC UNAIR sejak pukul 08.00 WIB. Acara registrasi ulang itu dihadiri oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak., Direktur Pendidikan Prof. Dr. Dra. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. Hadir pula dua alumni UNAIR yaitu Aan Hunaifi, senior pada perusahaan multinasional Haankook asal Korea Selatan, dan Vania Santoso, pengusaha muda AV Peduli yang pernah menjadi Duta Lingkungan UNAIR 2009-2012. Kedua alumni ini memberikan berbagai motivasi dan pengalaman hidup kepada seluruh calon mahasiswa yang datang. Dalam sambutannya, Rektor UNAIR mengucapkan selamat kepada calon mahasiswa baru. “Jangan disia-siakan. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Bukan mahasiswa UNAIR kalau hanya pintar tapi tidak bermoral,” pesan Rektor UNAIR. Setelah sambutan, Prof. Nasih berbaur dengan calon mahasiswa baru dari setiap fakultas. Mereka diberi kesempatan untuk meneriakkan yel-yel agar suasana ACC menjadi meriah. Seketika, atmosfer dalam ACC menjadi pecah karena keseruan yang diciptakan antara pimpinan UNAIR dan calon mahasiswa baru. Prof. Nasih juga mengajak calon mahasiswa baru termuda UNAIR, Rania Tasya Ifadha, naik ke panggung untuk berdialog sejenak. “Apa yang membuat Rania ingin menjadi dokter?,” tanya Rektor UNAIR. “Saya ingin membantu orang lain untuk berobat,” jawab gadis berusia 15 tahun yang diterima sebagai calon mahasiswa S-1 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran. Aan, selaku alumni, memberikan motivasai dengan mengimbau
kepada calon mahasiswa baru untuk mengasah kemampuan akademik dan softskill semaksimal mungkin pada masa kuliah. Aan juga memberikan tiga ide yang menarik yang bisa dikembangkan di masa depan, yakni inovasi bidang kesehatan, anti-penuaan dini, dan konversi energi. (*) Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh
UNAIR Terima 2.098 Pendaftar Jalur SNMPTN UNAIR NEWS – Penerimaan calon mahasiswa baru lewat jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sudah diumumkan per 9 Mei 2016. Melalui jalur tersebut Universitas Airlangga menerima sebanyak 2.098 calon mahasiswa baru jalur SNMPTN. Berdasarkan data yang dilansir oleh Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru UNAIR, jumlah peminat yang menempatkan UNAIR sebagai pilihan pertama menurut program studi mencapai 32.220. Sedangkan, jumlah siswa pendaftar mencapai 18.993 orang. Dari jumlah siswa pendaftar, sebanyak 3.563 diantaranya pendaftar Bidikmisi. Dari jalur Bidikmisi, jumlah calon mahasiswa yang berhasil diterima adalah 373 pendaftar. Artinya, sekitar 17,7% calon mahasiswa UNAIR jalur SNMPTN berasal dari kelompok Bidikmisi. Jumlah calon mahasiswa baru UNAIR dari jalur SNMPTN ini berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, Sp.PD., K-GH, FINASIM, menyatakan bahwa pemerataan calon mahasiswa UNAIR yang tersebar dari seluruh provinsi di Indonesia merupakan bentuk UNAIR mengakomodasi siswa pendaftar dari seluruh
daerah. “Kalau memang hanya mensyaratkan kualitas pendaftar, paling kita hanya menerima 10 sampai 20 sekolah menengah atas saja, padahal sekolah pendaftar mencapai ribuan. Ini menunjukkan bahwa UNAIR merupakan tempat siswa siswi seluruh Indonesia,” tutur Prof. Djoko. Bagi pendaftar yang berhasil lolos jalur SNMPTN di UNAIR, pendaftar wajib melakukan tahap pra pendaftaran ulang dengan melakukan pengisian data secara lengkap dan benar. Data registrasi dan verifikasi administrasi yang diunggah antara lain ijazah/surat keterangan lulus, akte kelahiran, surat keterangan RT/RW, fotokopi kartu susunan keluarga orang tua/wali mahasiswa, fotokopi SPPT PBB tahun terakhir, fotokopi pembayaran rekening listrik dua bulan terakhir, dan fotokopi penghasilan bruto pekerjaan orang tua/wali. Unggahan dokumen dalam format PDF bisa dilakukan di laman regmaba.unair.ac.id mulai tanggal 11 – 17 Mei 2016 mendatang. Calon mahasiswa baru jalur SNMPTN akan mendapatkan informasi perihal besaran tarif UKT setelah batas waktu unggah data tanggal 17 Mei 2016. Sedangkan, proses pendaftaran ulang baru bisa dilakukan pada tanggal 31 Mei 2016 bertepatan dengan tes tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Seperti diberitahukan sebelumnya, pada tahun akademik 2016 ini UNAIR menerima mahasiswa baru sebanyak 5.225 orang. Berdasarkan presentase, kuota SNMPTN dijatah sekitar 40%, dari jalur SBMPTN menerima 30%, dan dari jalur Mandiri sekitar 30%. (*) Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Bambang BES.