P U T U S A N
Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :
PT BIMA MULTI FINANCE, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, berkantor di Jl. Cideng Barat No. 47i, Jakarta Pusat 10150, yang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Oktober
2013
telah
diwakili
oleh
kuasanya
bernama Sukran Abdul Gani, SH., Julius Ginting, SH., R. Mursigit Sumaryo, SH., Rahmad Jaya, SH., J.A. Juswadi, SH. dan Bambang Kesuma Edi, SH., masing-masing Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum “Sukran A Gani & Rekan” yang beralamat di Gedung Mitsubishi Lautan Berlian Lantai 3, Jl. Raya Panjang No. 8 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, yang untuk selanjutnya disebut sebagai …………………..Pembanding, semula Penggugat.
l a w a n:
Dra. MERRY SILABAN, MBA., selaku pribadi, beralamat di Taman Cibalagung Blok Q Nomor 7-8 RT. 003/005 Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat,
Halaman 1 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
yang untuk selanjutnya disebut
sebagai……
Terbanding, semula Tergugat.
PENGADILAN TINGGI tersebut; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 6 Februari 2014 No.56/PEN/PDT/2014/PT.Bdg tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut diatas; 2. Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor No.61/Pdt.G/2013/PN.Bgr
tanggal 2 Oktober 2013 berikut surat-surat
lainnya yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan resmi Pengadilan Negeri Bogor No.61/Pdt.G/2013/PN.Bgr tanggal 2 Oktober 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi : -
Menerima eksepsi dari Tergugat;
-
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
-
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.331.000,-- (tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa sesuai dengan Surat Pernyataan Banding Nomor
61/Pdt.G/2013/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor, pada hari Kamis tanggal 10 Oktober 2013, Kuasa Penggugat telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 61/Pdt.G/2013/PN.Bgr., tanggal 2 Oktober 2013 ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pemberitahuan Pernyataan Banding No.61/Pdt,G/2013/PN.Bgr., yang ditanda tangani oleh Jurusita pengganti Pengadilan Negeri
Bogor,
pengajuan permohonan
banding dari
Pembanding tersebut diatas telah diberitahukan secara sah kepada Terbanding pada tanggal 13 Desember 2013 ;
Halaman 2 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
Menimbang,
bahwa
untuk
melengkapi
permohonan
bandingnya,
Pembanding telah mengajukan memori banding tertanggal 5 Desember 2013 yang diterima di- Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 5 Desember 2013, yang mana memori banding tersebut telah diberitahukan/ diserahkan secara sah kepada Terbanding pada tanggal 13 Desember 2013; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara No.61/Pdt.G/2013/PN.Bgr yang ditanda tangani oleh Jurusita-pengganti pada Pengadilan Negeri Bogor, Terbanding telah diberikan kesempatan untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum berkas tersebut dikirimkan ke- Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa dalam tingkat banding ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang,bahwa karena pada saat pembacaan putusan Pengadilan Negeri Bogor No.61/Pdt.G/2013/PN.Bgr tanggal 2 Oktober 2013, kuasa dari Penggugat (PT Bima Multi Finance) hadir dipersidangan dan permohonan bandingnya diajukan dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 10 Oktober 2013, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa permohonan banding dari Penggugat tersebut dilakukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan dalam pasal 190 ayat (1) Reglemen Indonesia yang Dibaharui juncto Pasal 7 ayat (1) UndangUndang No.20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, sehingga karenanya pengajuan permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding mengemukakan hal-hal yang
didalam memori bandingnya telah
pada pokoknya mohon agar putusan
Pengadilan Negeri Bogor No.61/Pdt.G/2013/PN.Bgr tanggal 2 Oktober 2013 dibatalkan dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru menerapkan hukum dalam memberikan pertimbangan mengenai eksepsi yang diajukan oleh Tergugat, dimana Majelis Hakim Tingkat Pertama telah memaknai eksepsi Tergugat tersebut sebagai “dilatoria exceptie” yang berarti gugatan Penggugat belum dapat diterima karena dianggap masih
Halaman 3 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
terlalu dini (prematur), padahal gugatan Penggugat nyata-nyata adalah merupakan gugatan wan prestasi atas suatu perjanjian yang telah jatuh tempo dimana Tergugat telah lalai melaksanakan prestasi yang ditentukan dalam perjanjian tersebut, sehingga karenanya gugatan Penggugat jelas bukanlah gugatan yang prematur; 2. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak berimbang dalam menilai bukti-bukti sehingga melanggar azas “audi et alteram partem” yang mengharuskan
kepada
Pengadilan
untuk
mendengar
dan
mempertimbangkan alat bukti kedua belah pihak, dimana dalam melakukan pemeriksaan dan memutus perkara aquo Majelis Hakim Tingkat Pertama hanya menilai bukti yang diajukan oleh pihak Tergugat dan sama sekali tidak pernah meminta kepada Penggugat untuk mengajukan bukti-bukti permulaan serta memberikan penilaian dan pertimbangan secara berimbang; Menimbang,
bahwa
menanggapi
keberatan
Pembanding
yang
tercantum memori banding Penggugat/Pembanding tersebut diatas , Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat sebagai berikut : 1. Bahwa memori banding yang diajukan oleh Pembanding pada dasarnya
tidak mengemukakan hal-hal yang baru yang patut
dipertimbangkan secara khusus,
karena semua alasan yang
dikemukakan dalam memori banding tersebut sudah dipertimbangkan secara lengkap oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama; 2. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangannya tidak keliru apabila memaknai eksepsi Tergugat sebagai dilatoira exceptie, sebab eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tersebut sama sekali belum atau tidak menyangkut gugatan pokok (pokok perkara) dan hanya mengemukakan tentang sesuatu hal (in casu tentang adanya perkara dengan subyek, obyek maupun alasan yang sama dengan perkara aquo yang sementara ini masih dalam pemeriksaan tingkat kasasi di Mahkamah Agung), dimana hal itu dapat dijadikan alasan untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 3. Bahwa sekalipun Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara aquo tidak mempertimbangkan alat bukti dari kedua belah pihak yang berperkara dan
tidak pernah meminta agar Penggugat mengajukan
alat buktinya, tidaklah berarti Majelis Hakim Tingkat Pertama telah
Halaman 4 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
berlaku tidak berimbang dan melanggar azas “audi et alteram partem”, sebab hal-hal yang disampaikan dalam eksepsi Tergugat hanyalah mengenai formalitas gugatan yang diajukan oleh Penggugat, sehingga apabila eksepsi tersebut dipandang cukup beralasan, maka Majelis Hakim tidak perlu memeriksa alat bukti untuk gugatan pokok (pokok perkara) Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan yang terurai diatas, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa keberatan-keberatan yang tercantum dalam memori banding Pembanding dipandang tidak beralasan, sehingga karenanya haruslah dikesampingkan; Menimbang, bahwa seksama Bogor
setelah memeriksa dan mempelajari secara
berkas perkara serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Nomor 61/Pdt.G/2013/PN.Bgr tanggal 2
memperhatikan memori banding dari Pembanding,
Oktober
2013
serta
Majelis Hakim Tingkat
Banding dapat menyetujui dan membenarkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama karena dalam pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan secara tepat dan benar semua keadaan maupun alasan yang menjadi dasar putusan tersebut, dimana pertimbangan hukum tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangannya sendiri oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dalam memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas. Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 61/Pdt.G/2013/PN.Bgr
tanggal 2 Oktober
2013
patut
dipertahankan dan harus dikuatkan; Menimbang, bahwa karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama harus dikuatkan, maka Penggugat/Pembanding sebagai pihak yang kalah haruslah dihukum
untuk
membayar
biaya perkara yang
timbul
dalam tingkat
banding; Mengingat, selain pada Bab III Bagian I Undang-Undang No.20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura juga pada UndangUndang No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan;
Halaman 5 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.
M E N G A D I L I :
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding, semula Penggugat; 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 61/Pdt.G/2013/ PN.Bgr tanggal 2 Oktober 2013 yang dimohonkan banding tersebut; 3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,,-- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Senin, tanggal 17 Maret 2014 dalam musyawarah
Majelis
Hakim
Pengadilan
Tinggi
Bandung
dengan
susunan Edi Widodo,SH. M.Hum, sebagai Hakim Ketua, Willem Djari,SH. dan Russedar,SH. , masing-masing sebagai Hakim Anggota, dengan dibantu oleh H.Nanang Priatna,SH. Panitera-pengganti pada Pengadilan Tinggi Bandung, putusan mana pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri
oleh
para Hakim Anggota
dan
Panitera-pengganti
tersebut diatas, akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara; Hakim Anggota
Hakim Ketua
ttd
ttd
Willem Djari,SH.
Edi Widodo,SH.MHum.
ttd
Russedar,SH. Panitera-pengganti
ttd H.NANANG PRIATNA,SH. Rincian biaya perkara : 1. Meterai putusan…….……………Rp. 6.000,-2. Redaksi putusan ……………….. Rp. 5.000,-3. Pemberkasan………………….... Rp. 139.000,-J u m l a h ……….. Rp. 150.000,--
Halaman 6 dari 6 halaman, Putusan Nomor 56/Pdt/2014/PT.Bdg.