PT Bukit Uluwatu Villa Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2009 (Diaudit)
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009 (DIAUDIT)
Daftar isi
Halaman Neraca Konsolidasi ..............................................................................................................................
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ...........................................................................................................
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .............................................................................................
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi .............................................................................................................
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi .....................................................................................
6-37
***************************
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2010 (Tidak Diaudit)
2009
ASET LANCAR Kas dan setara kas 3 Deposito berjangka 2d,4 Piutang 2f,6 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp440.556.407 pada 30 September 2010 dan Rp293.597.705 pada 30 September 2009 Lain-lain Persediaan 2g,7 Biaya dibayar dimuka 2i Pajak dibayar dimuka 2q,14
23.925.704.296 55.000.000.000
4.879.655.927 -
36.339.312.397 3.608.619.019 112.798.397.906 1.525.844.797 295.152.760
4.734.048.439 1.154.481.286 2.483.149.444 1.599.587.029 8.319.461.131
Jumlah Aset Lancar
233.493.031.175
23.170.383.256
82.179.594 12.794.963.621 3.456.758.373
430.654.117 4.085.736.934 432.351.418.772
2k,10 2m 2l,11,20b
507.951.686.998 6.219.971.944 714.182.348 8.426.611.555 186.265.760
28.981.573.917 4.644.246.549 975.831.944 12.054.466.940 200.265.760
2d,4,16
114.000.000.000 3.279.405.730
-
Jumlah Aset Tidak Lancar
657.112.025.923
483.724.194.933
JUMLAH ASET
890.605.057.098
506.894.578.189
ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Piutang pemegang saham Penyertaan saham Aset dalam pembangunan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp18.620.135.024 pada 30 September 2010 dan Rp6.606.004.753 pada 30 September 2009 Perlengkapan operasional hotel Sewa dibayar dimuka - bersih Uang muka pembelian Uang jaminan Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lainnya
2e,5 5b 2h,8 2j,9,16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan KEWAJIBAN LANCAR Hutang Hutang Usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka penjualan Hutang jangka panjang-yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
2010 (Tidak Diaudit)
2009
12
13 2q,14b 15
3.329.857.481 25.521.244.451 17.731.021.558 4.511.042.947 14.092.921.586
7.096.470.236 21.718.220.427 3.777.133.807 7.649.944.431 12.797.726.409
16
95.358.680.000
-
160.544.768.023
53.039.495.310
2e,5 2e,5 2r,21
4.374.518.532 23.713.094.369 1.846.591.237
4.392.811.915 702.806.465 1.723.125.565
16 1d
265.141.690.909 85.744.738
242.396.320.909 -
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
295.161.639.785
249.215.064.854
JUMLAH KEWAJIBAN
455.706.407.808
302.254.560.164
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham pada 30 September 2010 dan Rp1.000.000 per saham pada 30 September 2009 Modal dasar - 6.000.000.000 saham biasa pada 30 September 2010 dan 600.000 saham biasa pada 30 September 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.857.142.500 saham biasa pada 30 September 2010 dan 200.000 saham biasa pada 30 September 2009 17 Tambahan modal disetor 17 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba
285.714.250.000 119.245.979.447 (1.627.101) 29.940.046.944
200.000.000.000 4.640.018.025
Ekuitas - Bersih
434.898.649.290
204.640.018.025
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
890.605.057.098
506.894.578.189
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa Hutang kepada pemegang saham Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan Hutang jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban tidak lancar lainnya
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2010 (Tidak Diaudit)
2009
PENDAPATAN USAHA
2p,18
108.570.817.985
33.838.331.188
BEBAN POKOK PENJUALAN
2p,19
32.120.892.943
12.069.583.322
76.449.925.042
21.768.747.866
5.829.406.668 32.695.831.973
1.865.233.355 12.137.974.591
6.384.678.569
1.981.121.430
Jumlah beban usaha
44.909.917.210
15.984.329.376
LABA USAHA
31.540.007.832
5.784.418.490
1.626.303.700 47.731.981 (3.431.689.893) (15.828.996.854) 7.289.622.309 3.110.886.931
2.565.030 (105.749.661) (1.675.945.771) 2.157.212.459 10.250.243
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban operasional properti, pemeliharaan dan energi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Pendapatan jasa giro - bersih Manajemen dan lisensi Bunga Laba kurs - bersih Lain-lain - bersih
2p 20a 20b
3 2p,5,22 2o
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain
(7.186.141.826)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
24.353.866.006
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2q,14c
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR
2s
(170.321.840)
6.172.750.790 (2.697.288.160)
24.183.544.166
3.475.462.630
8
18.948
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
388.332.300
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 (Tidak Diaudit)
Catatan Saldo per 1 Januari 2010 Modal disetor
17
Tambahan modal disetor
1b,17
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
8
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2010
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh \
Modal Disetor Lainnya
Saldo Laba
Ekuitas - Bersih (Tidak Diaudit)
200.000.000.000
-
5.756.502.778
-
205.756.502.778
85.714.250.000
-
-
-
85.714.250.000
-
119.245.979.447
-
-
119.245.979.447
-
-
-
(1.627.101)
(1.627.101)
-
-
24.183.544.166
-
24.183.544.166
285.714.250.000
119.245.979.447
29.940.046.944
(1.627.101)
434.898.649.290
\
Saldo per 30 September 2010
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
\
2009
Catatan Saldo per 1 Januari 2009 Modal disetor
17
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh \
Modal Disetor Lainnya
Saldo Laba
Ekuitas - Bersih (Tidak Diaudit)
175.000.000.000
-
1.164.555.395
-
176.164.555.395
25.000.000.000
-
-
-
25.000.000.000
-
-
3.475.462.630
-
3.475.462.630
200.000.000.000
-
4.640.018.025
-
204.640.018.025
\
Saldo per 30 September 2009
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
\
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari tamu dan pelanggan Penerimaan bunga Pembayaran kas untuk operasional, pemasok dan pihak lain Pembayaran pajak Pembayaran bunga
3
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan persediaan hotel dan tanah Kenaikan aset dalam pembangunan Kenaikan atas aset tetap Penurunan (Kenaikan) piutang dari pemegang saham Penurunan (Kenaikan) perlengkapan operasional hotel Penurunan atas penyertaan saham Kenaikan piutang hubungan istimewa Penempatan deposito
1d,7
78.556.870.622 1.626.303.700
30.082.716.126 2.565.030
(53.068.290.569) (2.370.290.239) (15.999.318.694)
(28.646.968.608) (109.722.060)
8.745.274.820
1.328.590.488
(4.232.235.038) (85.735.562.288) (486.715.409) (4.085.736.934) (4.044.281.732) -
(185.794.690.769)
(98.584.531.401)
23.010.287.904 (13.011.228.615) 41.800.480.000 (62.066.000.000) 204.960.229.447
(6.002.900.000) 695.187.129 79.182.916.776 25.000.000.000
194.693.768.736
98.875.203.905
17.644.352.787
1.619.262.992
6.281.351.509
3.260.392.935
3
23.925.704.296
4.879.655.927
10
457.988.441.057
-
22.818.473.684
-
2.890.890.130
-
324.799.450
-
108.384.000.000
-
2d
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
16 16 17
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
2009
(14.037.933.214) (3.894.251.786) (6.083.734.111) 6.259.857.863 328.911.057 411.236.379 221.223.043 (169.000.000.000)
10
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (Kenaikan) hutang kepada pemegang saham Kenaikan (Penurunan) hutang hubungan istimewa Pencairan hutang jangka panjang Pelunasan hutang jangka panjang Penerimaan dari penerbitan saham
2010 (Tidak Diaudit)
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari aset dalam pembangunan ke aset tetap Akrual aset tetap Pelepasan aset tetap dengan hibah Reklasifikasi dari uang muka pembelian ke aset tetap Perolehan investasi tanah dengan hutang
1d,16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 15 Desember 2000 berdasarkan akta pendirian No. 53 dari notaris Sugito Tedjamulja, S.H. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. C-27344 HT.01.01.TH.2003 tanggal 14 November 2003. Akta Pendirian ini telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung No. 1342/RUB.22-08/II/2007 tanggal 7 Februari 2007, akta mana telah diumumkan dalam Berita Negara No.44 tanggal 30 Mei 2008, Tambahan Berita Negara No. 7433. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan pada periode 2009 adalah dengan Akta No. 46 dari Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., tanggal 22 Juli 2009 mengenai perubahan maksud dan tujuan Perusahaan, dan perubahan struktur permodalan Perseroan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU42241.AH.01.02.Tahun 2009 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan surat keputusan ini telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0056458.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 28 Agustus 2009, serta akta ini telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-15631 tanggal 11 September 2009 dan surat tersebut telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0060267.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 11 September 2009. Sedangkan Perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan adalah berdasarkan akta No.182 tanggal 25 Februari 2010 tentang Pernyataan Keputusan Perubahan Anggaran dasar PT Bukit Uluwatu Villa yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, telah disetujui untuk: merubah status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan terbuka; merubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham; pengangkatan Direksi dan Komisaris Perusahaan yang baru; menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan, disesuaikan dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No.AHU-11605.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Maret 2010, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0017145.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 5 Maret 2010. Perusahaan telah mengubah status perseroan dari non-penanaman modal dalam negeri/ penanaman modal asing menjadi penanaman modal asing berdasarkan surat keputusan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 66/V/PMA/2007 tanggal 10 April 2007, surat keputusan mana telah diubah beberapa kali, termasuk surat persetujuan perubahan rencana proyek No. 489/III/PMA/2009, Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal No. 441/II/PMA/2009 tanggal 25 November 2009, dan terakhir dengan Surat Pencatatan Perubahan Penyertaan Dalam Modal Perubahan Nama Perusahaan No.196/A.8/2010342/1/IU/III/PMA/PARIWISATA/2010 tanggal 4 Maret 16 Juli 2010. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi penyediaan jasa akomodasi (cottage) yang kemudian berubah menjadi bidang jasa akomodasi (cottage) dan bidang perhotelan. Perusahaan berdomisili di Badung, Bali. Perusahaan memiliki hotel bernama Alila Ubud yang telah beroperasi secara komersial sejak Desember 1996 dan berlokasi di Desa Melinggih Kelod Payangan, Ubud, Gianyar, Bali dan hotel Alila Villas Uluwatu yang berlokasi di Pecatu, Bali.
6
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-5931/BL/2010 atas penawaran umum perdana sejumlah 857.142.500 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran Rp260 per saham. Seluruh saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), pada tanggal 12 Juli 2010. c. Karyawan, Direksi dan Komisaris Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama : Okie Rehardi Lukita Komisaris Independen : Frans Bedjo Wiantono
Direksi Direktur Utama : Franky Tjahyadikarta Direktur : John Daniel Rasjad Direktur : I Nyoman Tri Suryanegara Lingga 2009
Dewan Komisaris Komisaris
Direksi Direktur
: John Daniel Rasjad
: Okie Rehardi Lukita
Pada tanggal 30 September 2010, jumlah karyawan permanen Perusahaan adalah 189 orang (2009: 208) (tidak diaudit). Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Direksi untuk periode 2010 adalah sebesar Rp657.388.700 (2009: Nihil). Tidak ada gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris untuk periode 2009. d. Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Anak Perusahaan berikut Nama Perusahaan
Domisili
Kegiatan Usaha
Persentase Kepemilikan 2010
Tahun Beroperasi Komersial
Jumlah Aset 2010
2009
2009
PT Sitaro Mitra Abadi
Jakarta
Jasa Akomodasi (Cottage) dan perhotelan
65,00%
-
-
247.959.214
-
PT Bukit Lagoi Villa
Jakarta
Jasa Akomodasi (Hotel dan Cottage)
100,00%
-
-
140.890.599.218
-
Pada 30 September 2010, Perusahaan menandatangani Akta Pemindahan Hak Atas Saham Nomor 93 dengan PT Buana Megawisatama, dan Perusahaan juga menandatangani Akta Pemindahan Hak Atas Saham Nomor 94 dengan PT Verizon Indonesia, kedua akta mana dibuat dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., yang menyatakan bahwa Perusahaan menyetujui untuk mengambil alih 116.170.560 lembar saham PT Bukit Lagoi Villa dari PT Buana Megawisatama dan mengambil alih 1.173.440 lembar saham PT Bukit Lagoi Villa dari PT Verizon Indonesia. Jumlah keseluruhan saham yang diakuisisi Perusahaan tersebut seluruhnya merupakan 100% dari modal dasar dan modal setor serta modal ditempatkan PT Bukit Lagoi Villa.
7
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan (lanjutan) Maksud dan Tujuan PT Bukit Lagoi Villa (Anak perusahaan) ialah berusaha di dalam bidang jasa akomodasi (hotel dan cottage). Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, PT Bukit Lagoi Villa dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) menjalankan kegiatan usaha sebagai jasa akomodasi (cottage), (ii) menyediakan jasa penginapan yang meliputi penyediaan kamar menginap, tempat dan pelayanan makan dan minum, pelayanan pencucian pakaian atau binatu, penyediaan fasilitas akomodasi, dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel, (iii) untuk memperoleh tanah dengan maksud untuk membangun hotel atau cottage yang menjadi satu kesatuan dengan tanah bersangkutan, (iv) untuk memperoleh bangunan lama dengan maksud untuk membangun dan mengelolanya sebagai hotel, (v) untuk menyewa tanah dengan maksud untuk membangun hotel yang menjadi satu kesatuan dengan tanah yang bersangkutan, (vi) memperoleh saham dari perusahaan lain yang memiliki bangunan, tanah dan/atau komplek hotel atau cottage, (vii) untuk memiliki kavling tanah, bangunan hotel, cottage atau villa serta memasarkan dan menjual kavling tanah dan/atau bangunan-bangunan tersebut. Saat ini, Anak Perusahaan ini sudah menguasai tanah untuk pembangunan Alila Villas Bintan seluas kurang lebih 144.472 m2, dan sedang dalam proses persetujuan pengalihan hak atas tanah menjadi atas nama PT Bukit Lagoi Villa di BPN Pusat serta menunggu proses jual beli di hadapan PPAT serta proses balik nama sertifikat. Akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode pembelian.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan industri perhotelan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal neraca serta hasil usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut dari Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung untuk mengendalikan perusahaan tersebut. Seluruh transaksi dan saldo akun antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang signifikan telah dieliminasi. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi sejak tanggal pengendalian diperoleh. 8
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi untuk bagian periode dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi telah ditetapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus. Penyertaan saham pada suatu perusahaan dimana persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas nilai perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. c. Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. Deposito berjangka Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Aset Lancar-Deposito Berjangka” pada neraca konsolidasi. Sedangkan, deposito yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan digunakan sebagai jaminan atas hutang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar-Deposito Berjangka Yang Dibatasi Penggunaannya” pada neraca konsolidasi. e. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dilakukan dengan kondisi dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode yang bersangkutan. g. Persediaan i. Persediaan Hotel Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 1994. Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. 9
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Persediaan (lanjutan) Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Biaya perolehan dinyatakan sebesar metode “ratarata tertimbang”. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode. ii. Persediaan Tanah Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan tanah. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek pengembangan tanah dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. h. Penyertaan Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas ekuitas perusahaan asosiasi dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan. Goodwill dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat penyertaan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 20 tahun. i. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j. Aset dalam pembangunan Aset dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman, yang mencakup beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya, yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk membiayai pembangunan aset tersebut dan beban departementalisasi kamar setelah dikurangi pendapatan usaha kamar selama masa percobaan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan aset tetap tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan. k. Aset tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
10
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Aset tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan 20 Mesin 8 Peralatan hotel 4 Peralatan kantor 4 Perabotan dan perlengkapan 4 Kendaraan 4 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya sehubungan dengan pengalihan atau pembaruan hak kepemilikan atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah atau umur ekonomis tanah yang bersangkutan, yang mana yang lebih rendah. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut. l. Sewa Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. m. Perlengkapan operasional hotel Perlengkapan operasional hotel terdiri dari barang-barang porselen, pecah belah, linen, hollowware, seragam, utensils dan perlengkapan lain dinyatakan sebesar harga perolehan. Cadangan bulanan untuk penggantian telah dibukukan dan disesuaikan untuk penggantian pada akhir periode. 11
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Kapitalisasi biaya bunga Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No.26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengatur persyaratan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Adopsi PSAK No.26 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitasi yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai maksudnya. o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul akibat penjabaran tersebut dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut: 2010 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Australia (AUD) 1 Euro (EUR)
2009 8.924 6.774 8.630 12.139
9.681 6.841 8.509 14.158
p. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan kamar diakui pada saat tamu hotel menempati kamar sedangkan pendapatan lainnya diakui pada saat barang atau jasa diberikan kepada tamu hotel. Pendapatan penjualan kavling diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: • Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan
12
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; • Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tanah tersebut. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). q. Pajak penghasilan Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban dan akumulasi rugi fiskal. Penyisihan aset pajak tangguhan dicatat untuk mengurangi aset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapkan tidak dapat direalisasi. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. r. Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan Perusahan tidak memiliki lembaga formal pengelola dana pensiun. Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca-kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13“) dan Revisi PSAK No. 24 (Revisi 2004) - Imbalan Kerja. Dalam Revisi PSAK No. 24 ini, jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria independen dengan projected unit credit method. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti (the Defined Benefit Obligation) pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. s. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada akhir periode yang bersangkutan. Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp24.183.544.166 dan Rp3.475.462.630. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing adalah 2.000.000.000 lembar saham dan 200.000 lembar saham (Catatan 17). 13
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan bank terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) Kas Rupiah US Dolar (2010:US$9.558) Singapura Dolar (2010 dan 2009:SGD520)
111.955.644 85.295.592 3.520.109
129.579.393 102.492.747 3.554.926
200.771.345
235.627.066
5.401.523.465 3.936.925.019 2.004.544.636 493.866.549 23.715.467 11.699.100 11.872.274.236
1.349.473.123 1.058.303.828 651.273.364 3.059.050.315
3.900.021.721
-
39.941.326
246.188.023
1.221.570.932
339.027.264
174.116.878 10.656.773
999.763.259 -
5.346.307.630
1.584.978.546
4.079.271.085
-
4.079.271.085
-
21.498.624.296
4.879.655.927
910.000.000 1.517.080.000
-
2.427.080.000
-
23.925.704.296
4.879.655.927
Sub-jumlah Bank Dalam Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah Dalam Dolar AS PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2010:US$437.026) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (2010:US$4.476, 2009:US$25.430) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010:US$136.886, 2009:US$35.020) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010:US$19.511, 2009:103.271) PT Bank Central Asia Tbk (2010:US$1.194) Sub-jumlah Dalam Dolar Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2010:SGD602.195) Sub-jumlah Jumlah kas dan bank Deposito Berjangka PT Bank Internasional Indonesia Tbk Rupiah Dolar AS (2010:US$170.000) Sub-jumlah Jumlah kas dan setara kas
Suku bunga atas deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Rupiah Dolar AS
5% - 7% 1,75%
14
2009
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri dari penempatan deposito pada PT Bank International Indonesia Tbk sebesar Rp55.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2011 dan Rp114.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 September 2012 dengan tingkat suku bunga pertahun sebesar 5%-7% (Catatan 2d dan 16).
5. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagian besar adalah pemegang saham dan perusahaan yang berada dibawah pengendalian bersama dan/atau yang memiliki pengurus atau manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Ringkasan pihak yang memiliki hubungan istimewa, sifat hubungan dan jenis transaksinya adalah sebagai berikut: Perusahaan/Perorangan Alila Hotel and Resorts Pte. Ltd. Alila Hotel and Resorts Ltd.(AHR)
Alila Cha Am Alila Jakarta Alila Manggis Alila Soori Alila Villas Hadana PT Mandra Alila PT Sukses Inti Sentosa The Farm Orient Spice Investment S.A. Maralinga Energy Investment Ltd. Okie Rehardi Lukita Archipelago Resorts and Hotel Limited PT Asia Leisure Network
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
Anak Perusahaan dari AHR Perusahaan Asosiasi dan pengelola Hote Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Pengurus yang sama Biaya Pemasaran bersama Dibawah manajemen hotel yang sama yaitu AHR Pemegang saham ARHL Pemegang saham ARHL Manajemen kunci Pemegang saham Pemegang saham
Pembebanan biaya penjualan yang dikelola oleh AHR Pembebanan antar penjualan yang dikelola oleh AHR dan beban jasa manajemen dan insentif Pembebanan biaya umum dan administrasi Pembebanan biaya umum dan administrasi Pembebanan biaya umum dan administrasi Biaya promosi penjualan bersama Pembebanan biaya umum dan administrasi Pembebanan biaya umum dan administrasi Biaya pemasaran Pembebanan biaya umum berupa biaya operasional Hutang pembelian investasi Hutang pembelian investasi Hutang piutang Piutang pemegang saham Piutang dan hutang pemegang saham
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: a. Perusahaan memiliki uang muka kepada atau dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama untuk biaya yang dibayar atas nama Perusahaan atau sebaliknya dan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Piutang PT Sukses Inti Sentosa Alila Villas Hadana PT Mandra Alila Alila Jakarta Kemang Icon
32.542.992 26.028.202 23.608.400 -
15
2009 29.495.700 822.887 251.482.500 86.285.665 988.265
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010 (Tidak Diaudit) Piutang (lanjutan) Alila Diwa Gowa Alila Cha Am Alila Soori
2009 -
629.822 52.817.503 8.131.775
82.179.594
430.654.117
Persentase terhadap jumlah aset
0,009%
0,08%
Hutang Alila Hotels and Resorts Ltd.(AHR) Alila Manggis Okie Rehardi Lukita Alila Soori Alila Jakarta
2.592.379.761 890.114.972 702.806.465 184.988.354 4.228.980
3.214.937.795 1.177.874.120 -
Jumlah
4.374.518.532
4.392.811.915
0,95%
1.45%
Jumlah
Persentase terhadap jumlah kewajiban
b. Perusahaan mempunyai piutang dari dan hutang kepada pemegang saham sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Piutang dari pemegang saham PT Asia Leisure Network Jumlah
2009 -
4.085.736.934 4.085.736.934
Hutang kepada pemegang saham PT Asia Leisure Network Okie Rehardi Lukita
23.713.094.369 -
702.806.465
Jumlah
23.713.094.369
702.806.465
Piutang dari dan hutang kepada pemegang saham tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
6. PIUTANG Piutang yang seluruhnya kepada pihak ketiga terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Piutang Usaha Rupiah Guest Ledger Kartu kredit Lainnya
533.449.701 2.063.909.554 2.620.178.609
588.548.976 246.666.358 671.604.407
Sub-jumlah
5.217.537.864
1.506.819.741
16
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG (lanjutan) 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Piutang Usaha (lanjutan) Mata Uang Asing Ruhul Meka (2010:SGD1.200.000) 8.128.800.000 Leong Hing Loong (2010:SGD1.200.000) 8.128.800.000 Richard Hassell dan Wong Mun Summ (2010:SGD1.200.000) 8.128.800.000 Asian Trail (2010:US$61.682 dan 2009:US$20.363) 550.450.167 Asia Voyages Indonesia (2010:US$61.584 dan 2009:US$51.490) 549.575.097 Trailfinders (2010:US$52.095 dan 2009:US$22.350) 464.895.780 Jason Travel Service (2010:US$41.180) 367.490.320 Loft Top Tours Korea (2010:US$35.734) 318.890.216 Odysseus Belgium (2010:US$32.426 dan 2009:US$15.250) 289.369.887 Thomas Cook (2010:US$23.436 dan 2009:US$18.305) 209.142.864 Japan Travel Bureau (2010:US$18.752 dan 2009:US$18.630) 167.342.848 Pacto Ltd. (2010:US$17.792 dan 2009:US$11.810) 158.773.111 Best Tours (2010:US$14.532 dan 2009:US$7.438) 129.685.427 Airtours International GMBH (2010:US$13.900) 124.043.600 Qantas Holiday (2010:US$13.544) 120.867.833 Pacific World Nusantara (2010:US$12.175 dan 2009:US$5.319) 108.647.915 Harum Indah Sari (2009:US$8.425) Panorama Jakarta (2009:US$10.650) Lainnya (2010:US$405.284 dan 2009:US$169.991,SGD3.200) 3.616.755.875
197.138.075 498.474.690 216.372.093 147.640.091 177.215.061 180.357.030 114.332.610 72.009.214 51.493.239 81.562.425 103.102.650 1.681.129.225
Sub-jumlah
31.562.330.940
3.520.826.403
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
36.779.868.804 (440.556.407)
5.027.646.144 (293.597.705)
Bersih
36.339.312.397
4.734.048.439
2010 (Tidak Diaudit)
2009
Lain-Lain Rupiah PT Nusapacific Island Investment (NII) PT Hutama Karya Lainnya
3.228.450.000 380.169.019
366.970.224 567.519.155 219.991.907
Jumlah
3.608.619.019
1.154.481.286
Analisa umur piutang berdasarkan tanggal faktur disajikan sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Kurang dari 31 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
8.775.355.659 2.274.251.191 660.398.748 25.069.863.206
3.206.542.499 1.107.759.876 420.864.632 292.479.137
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
36.779.868.804 (440.556.407)
5.027.646.144 (293.597.705)
Jumlah
36.339.312.397
4.734.048.439
17
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu disajikan sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Saldo awal 1 Januari Penyisihan periode berjalan Penghapusan piutang
441.556.407 (1.000.000)
342.954.530 17.552.121 (66.908.946)
Saldo akhir
440.556.407
293.597.705
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Persediaan Operasional Hotel Makanan dan minuman Perlengkapan operasional hotel Lainnya
1.268.250.513 1.210.395.557 285.791.146
1.372.437.638 708.964.003 401.747.803
Sub-jumlah
2.764.437.216
2.483.149.444
Tanah Kavling Tanah
110.033.960.690
-
Sub-jumlah
110.033.960.690
-
Jumlah
112.798.397.906
2.483.149.444
Pada tanggal 30 September 2010, Anak Perusahaan (PT Bukit Lagoi Villa) telah menguasai tanah yang siap untuk dijual seluas kurang lebih 144.472 m2, berlokasi di Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan, Kecamatan Bintan Utara, Desa Sebong Lagoi, untuk pembangunan Alila Villas Bintan. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan operasional hotel pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. 8. PENYERTAAN SAHAM Pada tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan membeli saham Alila Hotels & Resorts Ltd. (AHR) dari Orient Spice Investment S.A. dan Maralinga Energy Investment Ltd. (pemegang saham dari Archipelago Resorts and Hotels Limited, pemegang saham Perusahaan) masing-masing sebanyak 60 lembar saham dengan harga perolehan sebesar US$1.400.000 atau setara dengan Rp13.206.200.000 (Catatan 5). Dengan pembelian saham tersebut, Perusahaan mempunyai kepemilikan sebesar 20% atas AHR yang bergerak di bidang usaha investment holding dan manajemen resor. 18
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Investasi ini dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan rincian sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Biaya perolehan Bagian rugi atas investasi - bersih Amortisasi goodwill (Catatan 20b)
13.206.200.000 27.514.503 (438.750.882)
-
Bersih
12.794.963.621
-
9. ASET DALAM PEMBANGUNAN Aset dalam pembangunan terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Bangunan Tanah
3.456.758.373 -
303.688.072.277 128.663.346.495
Jumlah
3.456.758.373
432.351.418.772
Termasuk dalam aset dalam penyelesaian antara lain, pengembangan tanah, pembangunan struktur, bangunan yang sedang dikonstruksi dan instalasi listrik. Beban pinjaman bank yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan masing-masing sebesar Rp1.510.253.379 dan Rp60.576.213.452 pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Tanah terdiri dari biaya perolehan tanah dan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengelolaan tanah seperti pembersihan pantai, pelestarian tebing, penggalian dan biaya-biaya lainnya. PT Asia Leisure Network (ALN), pemegang saham telah menyetujui untuk membiayai kegiatan pengelolaan tanah ini dengan mendapatkan saham Perusahaan (Catatan 17). Tanah tersebut yang terletak di daerah Pecatu, Bali sebagai lokasi hotel dan villa Perusahaan sudah dalam bentuk Hak Guna Bangunan dan atas nama Perusahaan. Sisa umur hak atas tanah bervariasi antara tanggal 14 Oktober 2024 sampai dengan 4 Maret 2025 dan dapat diperbaharui. Sebagian dari tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 16). Mutasi aset dalam pembangunan: 2010 (Tidak Diaudit) Saldo awal 1 Januari Penambahan Reklasifikasi ke aset tetap
457.550.947.644 3.894.251.786 (457.988.441.057)
Jumlah
3.456.758.373
2009 346.615.856.484 85.735.562.288 432.351.418.772
Pada 1 Januari 2010 Perusahaan mereklasifikasi aset dalam pembangunan sebesar Rp457.988.441.057 ke aset tetap sehubungan dengan mulai beroperasinya Alila Villa Uluwatu.
19
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET DALAM PEMBANGUNAN (lanjutan) Perusahaan telah mengasuransikan aset dalam pembangunan untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, penghancuran dan bencana alam kepada PT Asuransi Astra Buana dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar US$26.900.000 per 30 September 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset dalam pembangunan yang dipertanggungkan. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset dalam pembangunan mengalami penurunan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
10. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: Saldo Awal 1 Jan. 2010
Penambahan
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Peralatan hotel Peralatan kantor Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
7.772.392.013 10.350.332.987 13.887.974.313 4.999.362.818 11.309.397.477 1.699.478.234
129.867.271.904 351.071.286.371 221.517.820 695.298.441 5.355.073.766 5.000.000
2.890.890.130 2.992.500 98.000.000
137.639.663.917 358.530.729.228 14.109.492.133 5.694.661.259 16.661.478.743 1.606.478.234
Jumlah Biaya Perolehan
50.018.937.842
487.215.448.302
2.991.882.630
534.242.503.514
Akumulasi Penyusutan Bangunan Peralatan hotel Peralatan kantor Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
861.423.579 3.564.445.633 1.232.427.893 1.447.763.193 724.032.605
12.063.646.346 2.649.929.240 805.453.196 2.799.891.589 301.214.653
60.226.880 1.184.531 98.000.000
12.864.843.045 6.214.374.873 2.037.881.089 4.246.470.251 927.247.258
Jumlah Akumulasi Penyusutan
7.830.092.903
18.620.135.024
159.411.411
26.290.816.516
30 September 2010
Nilai Buku
30 September 2009
Saldo Akhir 30 Sep. 2010
Pengurangan
42.188.844.939
Saldo Awal 1 Jan. 2009
507.951.686.998
Penambahan
Saldo Akhir 30 Sep. 2009
Pengurangan
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Peralatan hotel Peralatan kantor Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
7.772.392.013 10.269.097.987 8.511.306.068 3.170.672.277 3.677.916.682 1.699.478.234
14.000.000 373.424.610 68.442.000 30.848.799 -
-
7.772.392.013 10.283.097.987 8.884.730.678 3.239.114.277 3.708.765.481 1.699.478.234
Jumlah Biaya Perolehan
35.100.863.261
486.715.409
-
35.587.578.670
Akumulasi Penyusutan Bangunan Peralatan hotel Peralatan kantor Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
342.447.455 1.386.062.526 430.564.373 522.074.371 309.371.376
387.683.421 1.619.536.190 598.383.929 695.312.273 314.568.839
-
730.130.876 3.005.598.716 1.028.948.302 1.217.386.644 623.940.215
Jumlah Akumulasi Penyusutan
2.990.520.101
3.615.484.652
-
6.606.004.753
Nilai Buku
32.110.343.160
28.981.573.917
Seluruh aset tetap kecuali kendaraan digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang ke bank (Catatan 16). 20
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan aset tetap masing-masing sebesar Rp18.620.135.024 pada periode 2010 dan Rp3.615.484.652 pada periode 2009 (Catatan 20b). Tanah dan bangunan yang terletak di Desa Melinggih Kelod, Bali sebagai lokasi hotel Perusahaan sudah dalam bentuk Hak Guna Bangunan dan atas nama Perusahaan. Sisa umur hak atas tanah sampai dengan 22 Desember 2024 dan dapat diperbaharui. Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, penghancuran dan bencana alam kepada PT Asuransi Astra Buana dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar US$9.900.000 per 30 September 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap mengalami penurunan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
11. SEWA DIBAYAR DI MUKA Perusahaan telah menyewa sebidang tanah, di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Pecatu, seluas 9.250 meter persegi dari PT Moncol Gumi berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 25 Februari 2008 dengan jangka waktu selama 5 tahun sampai dengan tanggal 24 Februari 2013 dan dapat diperpanjang sesudahnya dengan biaya sewa sebesar Rp1.156.250.000. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa dengan Akta No. 70 dari Notaris Triska Damayanti, S.H. tanggal 15 September 2008, Perusahaan menyewa sebidang tanah di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Pecatu, seluas 50 meter persegi dari I Wayan Redita dengan jangka waktu selama 20 tahun sampai dengan tanggal 8 Agustus 2028 dengan biaya sewa sebesar Rp21.000.000. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah tanggal 18 Mei 2009, Perusahaan menyewa sebidang tanah di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Pecatu, seluas 1.174 meter persegi dari PT Moncol Gumi dengan jangka waktu selama 6 tahun sampai dengan tanggal 12 Mei 2015 dan dapat diperpanjang sesudahnya dengan biaya sewa sebesar Rp176.100.000. Sewa dibayar dimuka dan akumulasi amortisasi sewa terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) Sewa dibayar di muka Dikurangi: Akumulasi amortisasi sewa Bersih
2009
1.353.350.000 (639.167.652)
1.353.350.000 (377.518.056)
714.182.348
975.831.944
Biaya sewa tersebut dicatat sebagai bagian dari "Beban Umum dan Administrasi" (Catatan 20b) pada laporan laba rugi konsolidasi.
21
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG Hutang yang seluruhnya kepada pihak ketiga terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Hutang Usaha Wahana Boga Nusantara Yoga Nata PT Perintis Usaha Jasa Indonesia Cahaya Astika Dharma Asli Mojopahit Primayasa Purisakti Lainnya (masing-masing kurang dari Rp250juta)
330.185.261 118.819.150 102.980.994 2.777.872.076
621.769.361 255.686.300 437.795.425 581.911.380 253.875.047 4.945.432.723
Sub-jumlah
3.329.857.481
7.096.470.236
Hutang Lain-lain PT Hutama Karya PT Hardi Agung Perkasa PT Danareksa Minna Mega Cahaya Dewata Galih Prema Puranam Danasakti Lautan Dhana Sinarmas Termimesh Singapore Pte. Ltd. ABS Building Woha Design Pte. Ltd. Duet Design Pte. Ltd. PT Polareka Fasanindo CV Triple Star Astra Credit Company Adillas Jaya Steel PT Sumber Nusantar Aditya Pratama Asuransi Astra Lainnya (masing-masing kurang dari Rp250 juta)
8.501.904.000 6.544.010.454 3.754.810.240 1.116.383.580 966.083.976 575.113.950 557.970.660 423.979.920 404.095.068 288.318.307 287.200.735 2.101.373.561
4.217.905.198 5.471.027.252 505.183.236 1.324.613.595 547.280.000 537.144.580 536.838.000 457.021.157 360.649.000 343.476.400 291.169.994 7.125.912.015
Sub-jumlah
25.521.244.451
21.718.220.427
Jumlah
28.851.101.932
28.814.690.663
Rincian hutang menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Rupiah Dolar Amerika Serikat (2010:US$64.407, 2009:US$156.256) Dolar Singapura (2010:SGD66.562, 2009:SGD369.591) Dolar Australia (2010 dan 2009:AUD350) Euro (2010:EUR414 dan 2009:EUR1.181)
27.817.393.068
24.753.903.925
574.770.210
1.512.716.369
450.894.307 3.020.500 5.023.847
2.528.372.989 2.978.150 16.719.230
Jumlah
28.851.101.932
28.814.690.663
22
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG (lanjutan) Rincian umur usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Kurang dari 31 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
3.589.008.576 547.644.134 7.299.943.707 17.414.505.515
10.564.738.865 5.492.116.630 1.365.893.135 11.391.942.033
Jumlah
28.851.101.932
28.814.690.663
Hutang usaha merupakan hutang kepada supplier sehubungan dengan operasional hotel yang telah berjalan. Sedangkan hutang lain-lain terutama merupakan hutang kepada pemasok dan kontraktor Perusahaan atas pembelian persediaan dan jasa konsultan sehubungan dengan pembangunan hotel Alila Villas Uluwatu, Alila Villas Bintan dan Alila Manado.
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Proyek Gaji, bonus dan tunjangan Jasa Servis Listrik, air dan telepon Jasa profesional Bunga Lainnya (masing-masing kurang dari Rp100 juta)
14.082.831.167 910.943.726 572.880.197 232.997.823 50.020.295 1.881.348.350
671.520.325 311.557.700 102.914.865 145.215.000 918.518.520 1.627.407.397
Jumlah
17.731.021.558
3.777.133.807
14. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 25
295.152.760
8.319.461.131 -
Jumlah
295.152.760
8.319.461.131
23
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Hutang Pajak Hutang pajak terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
c.
2009
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pembangunan I (PB 1)
164.658.756 112.072.176 170.321.840 7.225.222 4.056.764.953
470.389.931 350.294.977 1.178.608.750 3.503.219.160 577.744.317 1.569.687.296
Jumlah
4.511.042.947
7.649.944.431
Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Laba sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi
24.353.866.006
-
Dikurangi laba anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan
23.336.710.305
-
1.017.155.701
6.172.750.790
27.751.246
340.518.950
27.751.246
340.518.950
Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Beda temporer Penyisihan imbalalan pasca-kerja karyawan
Beda tetap Biaya pajak penghasilan Jamuan dan representasi Pendapatan yang dikenakan pajak final Donasi Biaya yang tidak dapat dikurangkan lainnya (Catatan 20b)
609.442.102 163.509.842 (1.719.083.035) 40.644.908 541.866.596
2.955.830.842 65.210.147 (6.537.429) 105.398.600
(363.619.587)
3.119.902.160
Taksiran laba fiskal Perusahaan
681.287.360
9.633.171.900
Beban pajak kini
170.321.840
2.697.288.160
24
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menerapkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Laba sebelum beban pajak
2009
1.249.181.488
6.172.750.790
Pada tarif pajak maksimum 28% Pada tarif pajak maksimum 25% Pengaruh pajak atas beda tetap Perubahan pada penyisihan aset pajak tangguhan yang tidak terpulihkan - bersih Penyesuaian tarif pajak tangguhan
254.288.925 (90.904.897)
1.728.370.221 873.572.605
6.937.812 -
85.153.737 10.191.597
Beban Pajak
170.321.840
2.697.288.160
e. Aset pajak tangguhan: 2010 (Tidak Diaudit) Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan Aset pajak tangguhan - bersih
2009
461.647.809 250.000
430.805.391 -
461.897.809 (461.897.809)
430.805.391 (430.805.391)
-
-
Penggunaan aset pajak tangguhan tergantung pada kelebihan laba kena pajak masa yang akan datang atas laba yang timbul dari pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Penyisihan penilaian atas aset pajak tangguhan telah ditetapkan karena tidak adanya bukti yang memadai bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat terpulihkan seluruhnya dengan penghasilan kena pajak di masa mendatang. f.
Umum Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak untuk tahun fiskal 1995 hingga 2007. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk periode fiskal 2009 dan 25% untuk periode fiskal 2010 dan seterusnya. Revisi ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.
25
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) g. Pemeriksaan Pajak Pada periode 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2007, yang semua telah dibayar selama periode 2009, berikut ini: a.
b.
c. d. e. f.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP No. 00027/207/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp1.637.412.288. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No. 00004/277/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp231.310.496. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00038/201/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp6.955.753. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00032/203/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp107.620.607. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00006/204/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp462.620.993. Surat Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP No. 00038/107/07/904/09 tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp103.302.210.
Atas SKPKB poin a sampai dengan e dikenakan bunga berdasarkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang seluruhnya bertanggal 15 Desember 2009 sebesar Rp146.755.208 dan telah dibayar pada tanggal 7 Januari 2010. Pada periode 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak yang semua telah dibayar selama periode 2010 yaitu Surat Tagihan Pajak atas Pajak Penghasilan Pasal 25 atau angsuran PPh Badan Masa Juni 2010 No. 00015/106/10/904/10 tanggal 28 Juli 2010, Masa Mei 2010 No. 00014/106/10/904/10 tanggal 28 Juli 2010, Masa April No. 00013/106/10/904/10 tanggal 28 Juli 2010 dengan total jumlah pokok dan bunga administrasi masing-masing untuk masa-masa tersebut sebesar Rp835.338.000 dan Rp33.413.520. Pada 1 Oktober 2010 Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00003/PPH-25/WPJ.17/KP.0403/2010 tentang Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun Pajak 2010, yang menyetujui pengurangan PPh Pasal 25 dari Rp278.446.000 per bulan menjadi Rpnihil, untuk masa pajak Juli sampai dengan September 2010.
15. UANG MUKA PENJUALAN Uang muka penjualan terdiri dari uang muka kepada: 2010 (Tidak Diaudit) Devlin Pelanggan Jumlah
26
2009
9.541.609.998 4.551.311.588
7.518.916.519 5.278.809.890
14.092.921.586
12.797.726.409
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Hutang Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Hutang pihak ketiga
357.118.480.000 3.381.890.909
239.014.430.000 3.381.890.909
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
360.500.370.909 (95.358.680.000)
242.396.320.909 -
Bersih
265.141.690.909
242.396.320.909
Hutang Bank - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, berupa Fasilitas Pinjaman Berjangka I (PB I), Fasilitas Pinjaman Berjangka II (PB II) dan Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp80.000.000.000, US$15.000.000 dan US$5.000.000 untuk tujuan pengambilalihan fasilitas kredit Perusahaan di BAG dan untuk perluasan usaha Perusahaan. Fasilitas PB I dan PB II memiliki jangka waktu sejak 24 Desember 2009 sampai dengan 24 Desember 2016 dan fasilitas PPB memiliki jangka waktu sejak 24 Desember 2009 sampai dengan 24 Desember 2010. Untuk fasilitas PB I dikenakan suku bunga sebesar 12,50% (subject to review) per tahun dan untuk fasilitas PB II dan PPB dikenakan suku bunga sebesar 7,50% (subject to review) per tahun. Pada tanggal 20 Agustus 2010 Fasilitas PPB tersebut dilunasi, dan kemudian pada tanggal 30 September 2010 Perusahaan memperoleh kembali pencairan Fasilitas PPB sebesar US$4.270.000. Pinjaman BII ini dijamin dengan hak tanggungan pertama atas tanah termasuk bangunan diatasnya masing-masing seluas 6.940 meter persegi di Desa Pecatu, Bali dan 53.152 meter persegi di Desa Melinggih Kelod, Bali, serta hak tanggungan pertama atas tanah seluas 48.376 meter persegi di Desa Pecatu, Bali. Pinjaman ini juga dijaminkan dengan jaminan fidusia berupa peralatan hotel, perabotan, peralatan kantor dan perlengkapan beserta klaim asuransi atas Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu termasuk mesin-mesin, gadai saham Perusahaan yang dimiliki pemegang saham, Okie Rehardi Lukita dan PT Asia Leisure Network (ALN) masing-masing sebanyak 3.750 lembar saham dan 150.000 lembar saham, serta jaminan pribadi dari Franky Tjahyadikarta dan Okie Rehardi Lukita. Selain itu, pinjaman ini juga dijamin dengan perjanjian penambahan dana dan hutang subordinasi Okie Rehardi Lukita, Franky Tjahyadikarta dan PT ALN, Okie Rehardi Lukita dan Franky Tjahyadikarta untuk mengupayakan melakukan gadai atas 46.250 lembar saham milik ARHL yang terdapat dalam perusahaan serta jaminan-jaminan lain yang mungkin disyaratkan oleh BII di kemudian hari (Catatan 5, 9 dan 10). Selanjutnya, berdasarkan Surat BII No.S.2010.0602/DIR CORP BANKING – Corporate Banking tanggal 21 Juni 2010, telah disetujui perubahan salah satu jaminan Perusahaan atas fasilitas kredit BII, yaitu dimana jaminan berupa saham milik Okie Rehardi Lukita dan Franky Tjahyadikarta pada AHR sebesar 20% digantikan dengan saham milik Perusahaan pada AHR sebesar 20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan AHR. Pada tanggal 30 September 2009, jumlah saldo pinjaman dari BII adalah sebesar Rp79.000.000.000 (PB I), US$14.750.000 (PB II) dan US$4.270.000 (PPB). Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas LC/SKBDN Line sebesar SGD16.000.000 sebagai backto-back fasilitas untuk mendukung transaksi jual beli saham PT Bukit Lagoi Villa. Tenor fasilitas ini adalah selama 30 bulan. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada bank yang sama (Catatan 4).
27
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang Bank - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAG) Pada tanggal 1 Agustus 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari BAG, dengan jumlah maksimum sebesar Rp18.000.000.000 (RL I) untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 39 bulan sampai dengan tanggal 1 November 2008 dan dikenakan suku bunga sebesar 14% per tahun untuk bulan pertama dan 15% selanjutnya dengan 5% per bulan penalti untuk keterlambatan pembayaran bunga. Pada tanggal 3 November 2006, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari BAG, dengan jumlah maksimum sebesar Rp35.000.000.000 (RL II) untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 24 bulan sampai dengan tanggal 3 November 2008 dengan suku bunga per tahun sebesar 18% (floating rate). Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan pertama dan hak tanggungan kedua atas tanah seluas 67.229 meter persegi, hak tanggungan pertama atas tanah seluas 65.138 meter persegi di Pecatu, Bali dan jaminan pribadi dari pemegang saham, Okie Rehardi Lukita dan Franky Tjahjadikarta (Catatan 5 dan 9). Pada tanggal 26 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari BAG, dengan jumlah maksimum sebesar Rp32.000.000.000 (RL III) untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 16 bulan sampai dengan tanggal 26 Februari 2009 dengan suku bunga per tahun sebesar 14% (floating rate). Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan ketiga atas tanah seluas 67.229 meter persegi, hak tanggungan kedua atas tanah seluas 65.138 meter persegi di Pecatu, Bali dan jaminan pribadi dari pemegang saham dan komisaris, Okie Rehardi Lukita dan John Daniel Rasjad (Catatan 5 dan 9). Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah fasilitas pinjaman dan saldo pinjaman dari BAG yang belum dilunasi masing-masing sebesar Rp85.000.000.000 (RL I, II and III) dan Rp69.838.000.000 (RL I, II dan III). Pada tanggal 7 Mei 2008, BAG memberikan tambahan fasilitas RL IV dengan jumlah sebesar Rp10.000.000.000 untuk membiayai modal kerja dengan outstanding yang telah lunas tidak dapat ditarik kembali. Pinjaman ini memiliki jangka waktu sampai dengan tanggal 26 Februari 2009 dengan suku bunga per tahun sebesar 13,5% yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan kebijakan BAG. Pada tanggal 27 Agustus 2008, BAG telah menyetujui untuk merubah fasilitas-fasilitas dan jangka waktu RL I, II dan III menjadi Fixed Loan I sebesar Rp85.000.000.000 dengan jangka waktu sejak 23 Agustus 2008 sampai dengan 20 Oktober 2014. Perusahaan juga memperoleh tambahan fasilitas Fixed Loan II sebesar Rp65.000.000.000 dengan jangka waktu sejak 23 Agustus 2008 sampai dengan 20 Januari 2015 dengan suku bunga per tahun sebesar 14% yang dapat berubah sewaktu-waktu secara berkala (floating rate) dan pembayaran angsuran pinjaman pokok berikut bunga sesuai dengan jadwal angsuran yang telah disepakati antara BAG dengan Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan pertama, kedua dan ketiga atas tanah seluas 1.200 meter persegi, hak tanggungan pertama dan kedua atas tanah seluas 4.450 meter persegi, hak tanggungan pertama atas tanah seluas 49.324 meter persegi di Pecatu, Bali. Selain itu, dijamin dengan hak tanggungan pertama atas tanah seluas 53.152 meter persegi di Desa Melinggih Kelod, Bali, jaminan fidusia berupa peralatan hotel Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu, serta jaminan pribadi dari pemegang saham dan komisaris, Okie Rehardi Lukita dan John Daniel Rasjad (Catatan 5, 9 dan 10). Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah fasilitas pinjaman dari BAG adalah sebesar Rp10.000.000.000 (RL IV), Rp85.000.000.000 (Fixed Loan I) dan Rp65.000.000.000 (Fixed Loan II), sedangkan saldo pinjaman dari BAG yang belum dilunasi adalah sebesar Rp10.000.000.000 (RL IV), Rp85.000.000.000 (Fixed Loan I) dan Rp64.831.513.224 (Fixed Loan II).
28
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 25 Februari 2009, BAG telah menyetujui untuk merubah jangka waktu Fixed Loan I menjadi sampai dengan 20 Desember 2015 dan Fixed Loan II menjadi sampai dengan 20 Juli 2015 serta merubah fasilitas RL IV menjadi Fixed Loan III dengan jangka waktu menjadi sampai dengan 20 Januari 2012. Perusahaan juga memperoleh tambahan fasilitas Fixed Loan IV sebesar Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu sejak 26 Februari 2009 sampai dengan 20 Oktober 2014 dengan suku bunga per tahun sebesar 18% yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan pembayaran angsuran pinjaman pokok berikut bunga sesuai dengan jadwal angsuran yang telah disepakati antara BAG dengan Perusahaan. Pada tanggal 15 September 2009, BAG telah memberikan tambahan fasilitas FL V dengan jumlah sebesar US$7.000.000 untuk pembangunan Alila Uluwatu Hotels. Pinjaman ini memiliki jangka waktu sampai dengan 15 September 2015 dengan suku bunga per tahun sebesar 10% yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan kebijakan BAG. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan pertama, kedua dan ketiga atas tanah seluas 2.046 meter persegi, hak tanggungan pertama dan kedua atas tanah seluas 4.450 meter persegi, hak tanggungan pertama atas tanah seluas 49.324 meter persegi di Pecatu, Bali. Selain itu, dijamin dengan hak tanggungan pertama atas tanah seluas 53.152 meter persegi di Desa Melinggih Kelod, Bali, jaminan fidusia berupa peralatan hotel Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu, serta jaminan pribadi dari pemegang saham dan komisaris, Okie Rehardi Lukita dan John Daniel Rasjad (Catatan 5, 9 dan 10). Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan telah melunasi hutangnya kepada BAG. Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari BII dan BAG (untuk pinjaman sebelum 24 Desember 2009), tidak diperbolehkan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, merubah jenis usaha, merubah anggaran dasar dan susunan pemegang saham Perusahaan, menambah atau menjual aset tetap, membagikan dividen, bertindak sebagai penjamin atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Hutang Pihak Ketiga Hutang pihak ketiga sebesar Rp3.381.890.909 (tidak termasuk PPN) pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 merupakan pelunasan hutang PT Nusapacific Island Development (“NPID”) kepada pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian pelunasan kewajiban tanggal 21 Desember 2006 antara Perusahaan, NPID dan pihak ketiga, Perusahaan setuju untuk melunasi seluruh kewajiban NPID kepada pihak ketiga dengan memberikan satu unit Villa 1-Kamar Tidur milik Perusahaan senilai US$408.800 (termasuk PPN) atau setara dengan Rp3.720.080.000 kepada pihak ketiga, yang dibukukan oleh Perusahaan sebagai bagian piutang dari NPID.
17. MODAL SAHAM Modal ditempatkan dan disetor penuh, serta komposisi kepemilikan saham pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham PT Asia Leisure Network Archipelago Resort and Hotels Limited Masyarakat
1.537.500.000 462.500.000 857.142.500
Jumlah
2.857.142.500
29
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Nominal Saham 100 100 100
Persentase Kepemilikan Saham
153.750.000.000 46.250.000.000 85.714.250.000
54% 16% 30%
285.714.250.000
100%
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham PT Asia Leisure Network Archipelago Resort and Hotels Limited Okie Rehardi Lukita
150.000 46.250 3.750
Jumlah
200.000
Nominal Saham 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
150.000.000.000 46.250.000.000 3.750.000.000
75% 23% 2%
200.000.000.000
100%
Tambahan modal disetor terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) Tambahan modal disetor Tambahan modal dari penawaran umum perdana saham Biaya penawaran umum dan emisi efek
129.897.231.580 (10.651.252.133)
Bersih
119.245.979.447
Sejak pendiriannya tahun 2000, anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan pada periode 2009 adalah perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 46 tanggal 22 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Sugito Tedjamulia, S.H., yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusannya No. AHU-42241.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 28 Agustus 2009, para pemegang saham menyetujui perubahan maksud dan tujuan Perseroan menjadi di bidang jasa akomodasi (cottage) dan di bidang perhotelan, serta untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan (i) menjalankan kegiatan usaha sebagai jasa akomodasi (cottage); dan (ii) menyediakan jasa penginapan yang meliputi penyediaan kamar menginap, tempat dan pelayanan makan dan minum, pelayanan pencucian pakaian/binatu, penyediaan fasilitas akomodasi dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel; (iii) untuk memperoleh tanah dengan maksud untuk membangun hotel atau cottage yang menjadi satu kesatuan dengan tanah bersangkutan; (iv) untuk memperoleh bangunan lama dengan maksud untuk membangun dan mengelolanya sebagai hotel; (v) untuk menyewa tanah dengan maksud untuk membangun hotel yang menjadi satu kesatuan dengan tanah bersangkutan; (vi) memperoleh saham dari perusahaan lain yang memiliki bangunan, tanah dan/atau komplek hotels atau cottage. Selanjutnya juga diputuskan untuk mengeluarkan saham dari portepel sejumlah 25.000 saham yang seluruhnya telah disetujui untuk ditempatkan dan disetor hanya oleh PT Asia Leisure Network, tiap saham mempunyai nilai nominal sejumlah Rp1.000.000 atau seluruhnya sejumlah Rp25.000.000.000. Berdasarkan hal tersebut Tuan Okie Rehardi Lukita dan Archipelago Resorts and Hotels Limited sebagai pemegang saham Perseroan lainnya setuju untuk melepaskan hak terlebih dahulu untuk menempatkan saham baru. Sedangkan perubahan terakhirnya adalah berdasarkan akta No.182 tanggal 25 Februari 2010 tentang Pernyataan Keputusan Perubahan Anggaran Dasar PT Bukit Uluwatu Villa yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, telah disetujui untuk : merubah status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan terbuka; merubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham; pengangkatan Direksi dan Komisaris Perusahaan yang baru; menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan, disesuaikan dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No.AHU-11605.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Maret 2010, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU0017145.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 5 Maret 2010. 30
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Jasa Perhotelan Kamar Makanan dan minuman Spa Lain-lain
55.015.062.964 15.749.088.194 5.007.646.907 2.316.019.920
17.518.389.996 9.587.177.840 4.016.898.063 2.715.865.289
Jumlah
78.087.817.985
33.838.331.188
Kavling Kavling Tanah
30.483.000.000
-
Jumlah
30.483.000.000
-
Bersih
108.570.817.985
33.838.331.188
19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) Beban Departementalisasi Kamar Makanan dan minuman Spa Lain-lain
Kavling Kavling Tanah Jumlah
2009
10.872.700.919 10.925.828.471 1.822.346.787 1.189.977.456
3.556.186.190 6.803.097.386 1.118.752.992 591.546.754
24.810.853.633
12.069.583.322
7.310.039.310 7.310.039.310 32.120.892.943
12.069.583.322
20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: a. Beban penjualan terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Jasa antar grup Iklan Gaji dan tunjangan Pameran dan misi penjualan Brosur Biaya pemasaran Lainnya (masing-masing dibawah Rp100 juta)
865.654.000 911.379.088 371.504.256 373.753.022 718.241.583 1.132.369.201 1.456.505.518
432.967.500 418.215.508 250.678.813 193.397.870 41.404.528 528.569.136
Jumlah
5.829.406.668
1.865.233.355
31
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN USAHA (lanjutan) b. Beban umum dan administrasi terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10 dan 8) Gaji dan tunjangan Komisi kartu kredit Pajak penghasilan Sewa (Catatan 11) Telepon dan teleks Perjalanan dinas Transportasi dan parkir Keamanan dan kebersihan Alat tulis kantor Pengobatan Tunjangan transportasi Jasa profesional Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Hukum dan perizinan Jamuan dan representasi Pelatihan dan pendidikan Jamsostek Akomodasi Penyisihan imbalan paska kerja karyawan Lainnya (masing-masing dibawah Rp100 juta)
19.162.001.620 5.500.222.630 962.723.146 609.442.102 562.023.096 540.492.837 498.595.909 465.488.167 461.445.139 291.198.272 395.553.868 287.719.866 266.320.997 262.376.808 184.491.603 174.866.814 163.509.842 153.530.939 131.819.462 100.956.658 27.751.246 1.493.300.952
3.800.292.708 2.079.968.846 312.138.407 2.955.830.842 343.376.363 163.064.462 120.237.908 11.436.160 259.037.198 181.668.949 185.854.336 25.486.114 99.343.179 65.210.147 100.466.927 42.926.865 550.000 387.433.341 1.003.651.839
Jumlah
32.695.831.973
12.137.974.591
21. PENYISIHAN IMBALAN PASCA-KERJA KARYAWAN Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan sebesar Rp1.846.591.237 dan Rp1.723.125.565 masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai “Penyisihan Imbalan Pasca-Kerja Karyawan” pada neraca konsolidasi. Penilaian dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama dalam laporannya tanggal 16 Februari 2010 dan 16 November 2009 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tabel mortalita Kenaikan gaji dan upah Tingkat sakit atau cacat Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun
32
2010 (Tidak Diaudit)
2009
10,7% CSO 80 8% 1% dari tingkat mortalita 1% di usia 20 tahun proporsional hingga 0% di usia 55 tahun 55 tahun
11% CSO 80 8% 1% dari tingkat mortalita 1% di usia 20 tahun proporsional hingga 0% di usia 55 tahun 55 tahun
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENYISIHAN IMBALAN PASCA-KERJA KARYAWAN (lanjutan) a. Beban imbalan pasca-kerja karyawan - bersih 2010 (Tidak Diaudit) Beban jasa kini Biaya bunga Dampak kurtailmen atau penyelesaian Beban imbalan pasca-kerja karyawan - bersih
2009
434.421.458 164.755.799 12.881.789 612.059.046
318.920.268 120.423.772 439.344.040
b. Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan 2010 (Tidak Diaudit)
c.
2009
Nilai kini dari imbalan kerja Kerugian aktuaria tidak diakui Imbalan pasca-kerja lainnya
2.106.496.660 (259.905.423) -
1.900.691.351 (245.301.412) 67.735.626
Penyisihan diakui pada neraca
1.846.591.237
1.723.125.565
Mutasi penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan yang diakui pada neraca: 2010 (Tidak Diaudit)
2009
Saldo awal, 1 Januari Beban imbalan kerja periode berjalan Beban imbalan kerja lainnya periode berjalan Pembayaran selama periode berjalan
1.382.606.615 612.059.046 (148.074.424)
1.382.606.615 439.344.040 16.375.760 (115.200.850)
Jumlah
1.846.591.237
1.723.125.565
Berdasarkan Perjanjian Pokok Pengalihan Hotel Alila Ubud dan Perjanjian Pokok Pengalihan Karyawan Hotel tanggal 30 April 2008, seluruh karyawan Hotel Alila Ubud yang sebelumnya bekerja di Hotel Alila Ubud untuk PT Bukit Payangan selanjutnya akan tetap bekerja di Hotel Alila Ubud untuk Perusahaan. Oleh karena itu, seluruh penyisihan dan beban imbalan pasca-kerja karyawan diakui oleh Perusahaan.
22. PERJANJIAN PENTING a. Perjanjian dengan kontraktor Pada periode 2009, sehubungan dengan properti yang sedang dibangun (Alila Villas Uluwatu), Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa kontraktor, antara lain dengan PT Hutama Karya dengan jenis pekerjaan jasa pembangunan dan konstruksi dan PT Hardi Agung Perkasa dengan jenis pekerjaan jasa konstruksi dengan masing-masing kontrak senilai Rp108.362.133.118 dan Rp30.628.162.629. Pengeluaran sehubungan dengan perjanjian Pembangunan” pada neraca konsolidasi.
33
diatas
dicatat
dalam
akun
“Aset
dalam
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) b.
Management Agreement sehubungan dengan Alila Villas Uluwatu Perjanjian dengan Alila Hotel and Resorts Ltd. (AHR) mengemukakan bahwa AHR akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 3% dari pendapatan kotor, dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba kotor operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku selama 20 tahun sejak tanggal perjanjian yaitu 22 September 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2025 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan periode masingmasing 5 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya manajemen yang dibebankan pada operasional hotel adalah sebesar Rp2.091.967.807 dan Rp305.406.273 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Biaya Manajemen dan Lisensi” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 5).
c. License Agreement sehubungan dengan Alila Villas Uluwatu Perjanjian dengan Alila International Service Corporation (AISC) memberikan Perusahaan ijin untuk menggunakan nama “Alila” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar AISC biaya lisensi tahunan sebesar US$1.000. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan AHR masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. d.
Management Agreement sehubungan dengan Hotel Alila Ubud Perjanjian dengan Alila Hotel and Resorts Ltd. (AHR) mengemukakan bahwa AHR akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 3% dari pendapatan kotor, dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba kotor operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku selama 20 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 1 Mei 2008 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya manajemen yang dibebankan pada operasional hotel adalah sebesar Rp1.333.442.341 dan Rp1.362.372.413 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Biaya Manajemen dan Lisensi” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 5).
e.
License Agreement sehubungan dengan Hotel Alila Ubud Perjanjian dengan Alila International Service Corporation (AISC) memberikan Perusahaan izin untuk menggunakan nama “Alila” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar AISC biaya lisensi tahunan sebesar US$1.000. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan AHR masih berlaku,kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. 34
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Biaya lisensi yang dibebankan pada operasional hotel adalah sebesar Rp7.049.997 dan Rp8.167.085 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Biaya Manajemen dan Lisensi” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 5). f.
Perjanjian Berkaitan dengan Tanah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara tertanggal 30 Maret 2010 jo. Perubahan Pertama Perjanjian Berkaitan Dengan Tanah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara tanggal 26 April 2010, vide Perjanjian Pengalihan Hak Berkaitan dengan Tanah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara tanggal 26 April 2010, dengan para pihak yaitu sebagai berikut: (i) Perusahaan (“Pembeli Awal”), (ii) PT Sitaro Mitra Abadi (“Pembeli”), dan PT Torawitan Sulawesi Development (“Penjual”). Pada pokoknya perjanjian-perjanjian tersebut adalah mengenai rencana transaksi penjualan tanah kepada Pembeli seluas kurang lebih 10 hektar yang terletak di Desa Tarabitan, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara (“Tanah 10 HA”). Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Pembeli Awal telah mengalihkan hak nya untuk membeli tanah dari Penjual berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Berkaitan Dengan Tanah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara tanggal 26 April 2010, vide Perjanjian Pengalihan Hak Berkaitan dengan Tanah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara tanggal 26 April 2010, dengan demikian berdasarkan perjanjian tersebut Pembeli menggantikan kedudukan Pembeli Awal untuk pembelian tanah dari Penjual. Para Pihak menyepakati bahwa jual beli Tanah 10 HA tersebut akan dilangsungkan dengan harga kurang lebih sebesar Rp7.000.000.000, harga mana dapat berubah tergantung letak Tanah 10 HA yang akan dipilih oleh Pembeli Awal atau Pembeli. Pembayaran Harga Jual Beli akan dibayarkan oleh Pembeli Awal atau Pembeli segera setelah Pembeli Awal efektif menjadi Perseroan Terbuka dan saham-sahamnya tercatat pada PT Bursa Efek Indonesia atau selambatnya pada 31 Desember 2010.
g. Agreement Regarding Sale And Purchase (Perjanjian Sehubungan Jual Beli) tanggal 27 Mei 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Buana Megawisatama (selaku Pihak Pertama), PT Verizon Indonesia (selaku Pihak Kedua)dan Perusahaan (selaku Pihak Ketiga), perjanjian ini pada pokoknya mengatur mengenai rencana Perusahaan untuk melaksanakan pembelian 100% saham yang dikuasai oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam PT Bukit Lagoi Villa yang sedang dalam proses pendirian. Selanjutnya, Pihak Pertama akan mengalihkan tanah seluas kurang lebih 144.472 m2 yang terletak di Lagoi Bay Development, Bintan Resorts, Bintan (“Tanah”) kepada PT Bukit Lagoi Villa segera setelah Pihak Ketiga menyelesaikan pembayaran sebesar 10 % dari total harga pembelian saham atau jumlah lainnya yang disyaratkan untuk pembentukan PT Bukit Lagoi Villa dan pengalihan tanah ke PT Bukit Lagoi Villa (“Pembayaran Pertama”). Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan mengalihkan seluruh sahamnya dalam PT Bukit Lagoi Villa kepada Pihak Ketiga setelah dilakukan Pembayaran Pertama dan diberikannya Bank Garansi. Jual Beli Saham ini selambatnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2010, sedangkan jual beli Tanah akan diselesaikan selambatnya 120 hari kalender sejak Pembayaran Pertama. Perjanjian tersebut telah diubah dengan First Amendment to the Agreement Regarding Sale and Purchase tanggal 25 Agustus 2010, yang pada intinya adalah para pihak telah setuju bahwa pengalihan saham dalam PT Bukit Lagoi Villa, akan dilaksanakan oleh PT Buana Megawisatama dan PT Verizon Indonesia setelah dilaksanakannya: (i) penyelesaian Pembayaran Pertama; (ii) penyerahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah antara PT Buana Megawisatama dan PT Bukit Lagoi Villa; (iii) penyerahan Bank Garansi dari Perusahaan kepada PT Buana Megawisatama dan PT Verizon Indonesia. Selanjutnya, penandatanganan perjanjian jual beli saham akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 30 September 2010. PT Buana Megawisatama juga menjamin bahwa pengalihan hak atas Tanah akan selesai selambatnya 150 hari kalendar sejak Pembayaran Pertama. 35
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Sebagai realisasi dari kedua perjanjian tersebut di atas, pada 30 September 2010, Perusahaan telah menandatangani Akta Pemindahan Hak Atas Saham Nomor 93 dengan PT Buana Megawisatama, dan Perusahaan juga menandatangani Akta Pemindahan Hak Atas Saham Nomor 94 dengan PT Verizon Indonesia, kedua akta mana dibuat dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., yang menyatakan bahwa Perusahaan menyetujui untuk mengambil alih 116.170.560 lembar saham PT Bukit Lagoi Villa dari PT Buana Megawisatama dan mengambil alih 1.173.440 lembar saham PT Bukit Lagoi Villa dari PT Verizon Indonesia. Jumlah keseluruhan saham yang diakuisisi Perusahaan tersebut seluruhnya merupakan 100% dari modal dasar dan modal setor serta modal ditempatkan PT Bukit Lagoi Villa. h.
Joint Operation Agreement Three Bedroom Villa Number D.15 Pada tanggal 27 Agustus 2009, King Fame Investments Limited (KFIL) selaku pemilik unit villa No.D.15 dengan tipe tiga ruang tidur yang dibangun di atas tanah milik PT.Nusapacific Island Investment, setuju untuk menunjuk Perusahaan untuk melakukan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian atas unit villa No.D.15, yaitu melakukan pemasaran, pemeliharaan peralatan dan fasilitas, melakukan administrasi dan pengorganisiran karyawan.
Berdasarkan kesepakatan bersama, keuntungan finansial dari unit villa No.D.15 akan dibagi diantara Perusahaan dan KFIL dengan porsi masing-masing 50% (lima puluh persen) yang dan pembayaran dilakukan dengan mata uang Dollar Amerika Serikat. Perjanjian ini berlaku sejak penyerahan fisik Unit Villa dari KFIL kepada Perusahaan atau paling lambat tanggal 6 Desember 2009 dan berlaku minimum selama satu tahun, dan setelah minimum waktu satu tahun lewat KFIL dapat mengakhiri Perjanjian ini. i.
Joint Operation Agreement Three Bedroom Villa Number C.1 Pada tanggal 4 Januari 2010, PT Nusapasific Island Investment (NII) selaku pemilik unit villa No.C.1 dengan tipe tiga ruang tidur yang dibangun di atas tanah milik NII, setuju untuk menunjuk Perusahaan untuk melakukan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian atas unit villa No. C.1, yaitu melakukan pemasaran, pemeliharaan peralatan dan fasilitas, melakukan administrasi dan pengorganisiran karyawan. Untuk hal tersebut, keuntungan finansial dari unit villa No. C.1 akan dibagi diantara Perusahaan dan NII dengan porsi masing-masing 50% (lima puluh persen) yang dan pembayaran dilakukan dengan mata uang Dollar Amerika Serikat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini dan berlaku untuk minimum selama satu tahun, dan setelah minimum waktu satu tahun, NII dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum pengakhiran kepada Perusahaan.
j.
Perusahaan saat ini menguasai aktiva tetap berupa tanah seluas 2162,2 m2 terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No.244/Pecatu dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.19/Pecatu, keduanya merupakan sertifikat atas nama PT Hope Internusa, berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa No.14 tanggal 29 Maret 2010 yang dibuat dihadapan Ketut Neli Asih, SH., Notaris di Kabupaten Badung, berkedudukan di Kuta. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keterangan No.22/Bdg/III/PPAT/2010, yang ditandatangani oleh Notaris Ketut Neli Asih, SH., menerangkan bahwa balik nama atas tanah tersebut sedang diproses.
36
PT BUKIT ULUWATU VILLA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan 30 September 2009 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pada bulan Juni 2010, balik nama atas tanah tersebut telah selesai diproses, dan setelah dilaksanakan pengukuran ulang serta pemecahan tanah hak guna bangunan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan No.244/Pecatu dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.19/Pecatu oleh Badan Pertanahan Nasional, maka tanah hak guna bangunan tersebut menjadi terbagi atas dua bidang tanah hak guna bangunan berdasarkan dua sertifikat hak guna bangunan yaitu tanah hak guna bangunan seluas 1.515 m2 berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.903/Pecatu atas nama Perusahaan dan tanah hak guna bangunan seluas 610 m2 berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.905/Pecatu atas nama Perusahaan. Kedua tanah hak guna bangunan tersebut telah dibalik nama menjadi atas nama Perusahaan berdasarkan Akta Jual Beli No.23/2010 tanggal 2 Juni 2010 dan Akta Jual Beli No.21/2010 tanggal 2 Juni 2010, keduanya dibuat dihadapan Ketut Neli Asih SH., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Badung. Adapun pada saat yang bersamaan, Perusahaan juga telah melepaskan sebagian hak atas tanah hak guna bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.238 seluas 1.015 m2 kepada PT Hope Internusa, oleh karena itu sisa tanah hak guna bangunan yang masih dikuasai oleh Perusahaan adalah seluas 185 m2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.908/Pecatu.
23. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 yang diselesaikan pada tanggal 28 Oktober 2010 dan periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 yang penyelesaiannya didasarkan atas laporan auditor independen tertanggal 17 Desember 2009 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
37