No. 34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I TAHUN 2015 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I-2015 TUMBUH 4,10 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2014 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 14.722 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 besarnya mencapai Rp11.201 miliar. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 bila dibandingkan triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,10 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan I-2014 sebesar 4,35 persen. Sementara itu bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) terkontraksi sebesar 0,48 persen, merupakan kondisi triwulanan terendah sejak tahun 2010. Dari sisi produksi, kondisi pertambangan yang kembali terpukul akibat harga jual logam timah yang rendah dan lapangan usaha pertanian yang biasanya menjadi penyeimbang perekonomian, kondisinya pun tidak jauh berbeda karena harga jual hasil pertanian yaitu CPO dan karet mengalami penurunan, berdampak pada melemahnya hampir seluruh lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, kondisi ekonomi global yang melemah ditambah dengan lesunya kondisi pertimahan di Babel dengan semakin menurunnya harga timah dunia, menurunnya harga CPO dan karet, adanya dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya, dampak pelarangan paket meeeting PNS di hotel, serta masih rendahnya penyerapan anggaran pemerintah berpengaruh terhadap penurunan Net Ekspor Antar Daerah, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Ekspor Luar Negeri, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan I-2015 mencapai Rp627.395 miliar rupiah atau sekitar 22,56 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan I-2015 mencapai sebesar Rp476.994 miliar dengan pertumbuhan sebesar 0,03 persen (q-to-q) dan 3,53 persen (y-on-y). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,35 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,53 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia.
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y) Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2015 Perdagangan & Reparasi Mobil & Sepeda Motor
2,95
Konstruksi
8,73
Industri Pengolahan
Distribusi
13,83
PDRB
Pertumbuhan 8,03
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0
5
10
ADHB
mencapai
Rp14.722
miliar.
triwulan IV-2014 terkontraksi sebesar 0,08 persen.
19,29
3,65
Belitung
sebesar 9,69 persen, tetapi jika dibandingkan
13,29 5,42
Pertambangan & Penggalian
I-2015
Bangka
Bila dibandingkan triwulan I-2014 meningkat
21,92
1,85
triwulan
Kepulauan
15
20
25
Demikian halnya dengan nilai PDRB ADHK
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
1
triwulan I-2015 yang sebesar Rp11.201 miliar, meningkat 4,10 persen dibandingkan triwulan I-2014, tetapi lebih rendah bila dibandingkan triwulan IV-2014 yang sebesar Rp11.255 miliar. Pada triwulan I-2015 ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 4,10 persen, namun mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 4,35 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen, diikuti Konstruksi sebesar 8,03 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 7,79 persen. Pemenuhan kebutuhan akan perumahan dan tempat usaha, energi sebagai penunjang aktivitas baik rumah tangga maupun usaha, serta informasi dan komunikasi melalui layanan paket data yang semakin berkembang, mendorong tingginya laju pertumbuhan pada ketiga lapangan usaha tersebut. Struktur perekonomian Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (21,92 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (19,29 persen) dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (13,83 persen). Terlihat bahwa pertumbuhan yang tinggi terjadi bukan pada sektor-sektor yang kontribusinya besar terhadap pembentukan PDRB Kepulauan Bangka Belitung, hal tersebut menjelaskan mengapa laju pertumbuhan ekonomi melambat pada triwulan I-2015. Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I & IV-2014 dan I-2015 5,00
4,35
4,75
4,00
1,74
1,96
2,00 1,00 0,00 -1,00
0,66 0,12
0,55 0,51
2,22
0,92
ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015,
Lainnya
4,10
lapangan
penggalian Perdagangan & Reparasi Mobil & Sepeda Motor Industri Pengolahan
1,79
3,00
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
0,41 0,43 0,77
usaha
memiliki
Pertambangan
sumber
dan
pertumbuhan
tertinggi sebesar 0,77 persen, diikuti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,69 persen dan Industri Pengolahan sebesar 0,43 persen.
Pertambangan & Penggalian
0,81 0,69 -0,38 Tw I-2014 Tw IV-2014 Tw I-2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (q-to-q) Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha
Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 bila dibandingkan triwulan sebelumnya
5
(q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 0,48 persen.
Kondisi
tersebut
didorong
oleh
menurunnya kinerja hampir seluruh lapangan 0 I-13
II-13
III-13 IV-13
I-14
II-14
III-14 IV-14
I-15
usaha. Industri pengolahan yang konstribusinya lebih dari 20 persen terhadap pembentukan
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan PDRB
-5
2
PDRB Kepulauan Bangka Belitung kinerjanya
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
terkontraksi sebesar 1,14 persen. Hal tersebut disebabkan karena melemahnya kinerja industri CPO dan logam timah yang share-nya besar pada lapangan usaha industri pengolahan tersebut, yang terlihat dari menurunnya ekspor 2 (dua) komoditi tersebut pada triwulan I-2015. Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pertumbuhannya meningkat sebesar 1,71 persen. Periode panen tanaman padi pada triwulan I-2015, melimpahnya produksi buah lokal mendorong terjadinya peningkatan laju pertumbuhannya.
B.
PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y) Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan I-2015 25
23,39
15
hampir seluruh komponen, kecuali pada Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 6,64 persen dan 6,29
13,23 9,13
10 5
Bangka Belitung tumbuh 4,10 persen bila dibandingkan triwulan I-2014 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada
Pertumbuhan Distribusi
20
Pada triwulan I-2015 Ekonomi Provinsi Kepulauan
persen. Salah satu penyebab menurunnya Ekspor Luar 7,97
Negeri adalah menurunnya nilai ekspor komoditas timah yang menjadi andalan Provinsi Kepulauan Bangka
2,27
0,63
0 PI
PMTB
LNPRT
Belitung akibat melemahnya perekonomian global. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan sebesar 6,88 persen.
Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Perubahan Inventori yaitu sebesar 13,23 persen, diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 9,13 persen, dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 7,97 persen. Penyebab pertumbuhan Perubahan Inventori pada triwulan ini adalah kurang sehatnya aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri, ditambah dengan terus menurunnya harga timah dunia sehingga menimbulkan diberlakukannya pembatasan ekspor timah untuk mendongkrak kenaikan harga timah dunia. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (53,09 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (37,51 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (23,39 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (8,60 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 1,84 persen dan 23,65 persen.
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
3
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015, Komponen Pengeluaran Konsumsi
6 5 4 3 2 1
4,35
4,75
Lainnya
0,16 2,75
0 -1 Tw I-2014
memiliki
sumber
sebesar 1,86 persen, dan untuk komponen lainnya
1,86
PMTB 3,27
Tangga
pertumbuhan tertinggi sebesar 3,00 persen, PMTB
4,10
1,77
1,44
Rumah
3,00
PKRT
sebesar -0,76 persen. Komponen Ekpor Luar Negeri merupakan satu-satunya komponen pengeluaran yang memiliki sumber pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -3,58 persen. Sementara untuk komponen Impor
-0,29
-0,76
Tw IV-2014
Tw I-2015
Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,12 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (q-to-q) Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran
Ekspor Luar Negeri PMTB
PKP PDRB
100
Kondisi ekonomi global yang melemah ditambah
harga CPO dan karet, adanya dampak dari kenaikan
40
harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya, dampak
20
pelarangan paket meeeting PNS di hotel, serta masih
0
-60
persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).
semakin menurunnya harga timah dunia, menurunnya
60
-40
triwulan I-2015 mengalami kontraksi sebesar -0,48
dengan lesunya kondisi pertimahan di Babel dengan
80
-20
Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15
rendahnya
penyerapan
anggaran
pemerintah
berpengaruh terhadap kontraksi perekonomian yang ada. Sebagian besar komponen pengeluaran yang mengalami kontraksi, yaitu Net Ekspor Antar Daerah sebesar 25,24 persen, Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah
sebesar
21,14 persen, Ekspor Luar Negeri sebesar 15,35 persen, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,20 persen. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami kontraksi sebesar 32,23 persen. Hanya komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi LNPRT, dan Perubahan Inventori yang masih mengalami pertumbuhan positif, yaitu masing-masing 0,10 persen, 0,96 persen, dan 12,82 persen. Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga disebabkan oleh adanya peningkatan konsumsi makanan dan minuman yang tidak terlalu signifikan, sedangkan untuk konsumsi non makanan dan minuman mengalami penurunan sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya. Untuk Pengeluaran Konsumsi LNPRT, adanya
4
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan tahun baru Imlek, dan kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten/Kota di sebagian besar kabupaten/kota setidaknya ikut mempengaruhi peningkatan komponen tersebut. Sementara peningkatan Perubahan Inventori tidak terlepas dari peningkatan stok timah yang ada akibat semakin menurunnya harga timah dunia yang berimbas pada pemberlakuan pembatasan ekspor timah untuk mendongkrak kenaikan harga timah dunia.
C.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan I-2015 mencapai Rp627.395 miliar rupiah atau
sekitar 22,56 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan I-2014 mencapai sebesar Rp476.994 miliar. Pada triwulan I-2015, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera hanya mencapai 0,03 persen jika dibandingkan triwulan IV-2014 (q-to-q) dan hanya 3,53 persen jika dibandingkan triwulan I-2014 (y-on-y). Dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya serta pelarangan paket meeting PNS di hotel setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global yang membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan I-2015 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,69 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2015 hanya sebesar 2,35 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,53 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia. Grafik 7. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan I-2015 (q-to-q) 8,00
6,79
6,00 4,00 1,61
2,00
0,56
0,50
0,24
Sumatera 0,03
0,14
0,00 -0,27
-2,00
-0,48 -2,83
-4,00
-3,83
-6,00 Lampung
Sumatra Utara
Sumatra Selatan
Jambi
Bengkulu Kepulauan Sumatra Riau Barat
Kep. Bangka Belitung
Aceh
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
Riau
5
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan I-2015 (q-to-q) hanya terjadi di enam provinsi di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau, sedangkan empat provinsi lainnya mengalami kontraksi (Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Bangka Belitung). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Lampung sebesar 6,79 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,61 persen, dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,56 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -0,48 persen. Grafik 8. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan I-2015 (y-on-y) 9,00 7,14 7,00
5,92
5,46
5,00
5,44
4,91
4,78
4,77
4,10
Sumatera 3,53
3,00 1,00 -0,18
-1,00
-1,88
-3,00 Kepulauan Riau
Jambi
Sumatra Barat
Bengkulu Lampung
Sumatra Utara
Sumatra Selatan
Kep. Bangka Belitung
Riau
Aceh
Jika dibandingkan dengan triwulan I-2014 (y-on-y), secara spasial hanya Provinsi Aceh dan Riau yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama tujuh provinsi lainnya (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau) masih mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun melambat. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,14 persen, diikuti Jambi sebesar 5,92 persen, dan Sumatera Barat sebesar 5,46 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,10 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Lapangan Usaha
Triw I2014
Triw IV2014
Triw I2015
Triw I2014
Triw IV2014
Triw I2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2 603
2 777
2 840
2 027
2 065
2 101
B
Pertambangan dan Penggalian
1 814
1 989
1 957
1 535
1 636
1 619
C
Industri Pengolahan
3 125
3 319
3 227
2 526
2 603
2 573
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
9
12
12
8
10
9
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
2
3
3
2
2
2
F
Konstruksi
1 089
1 275
1 285
847
930
915
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1 788
2 002
2 035
1 496
1 547
1 540
H
Transportasi dan Pergudangan
490
562
568
375
403
396
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
312
346
351
241
256
254
J
Informasi dan Komunikasi
201
223
225
189
205
204
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
248
261
266
193
197
198
L
Real Estate
437
480
480
345
359
355
M,N
Jasa Perusahaan
37
40
41
28
29
30
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
712
815
788
523
562
551
P
Jasa Pendidikan
320
364
371
234
249
251
Q R,S, T,U
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
147
168
173
122
130
131
88
98
100
69
72
72
13 422
14 734
14 722
10 760
11 255
11 201
Jasa Lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
7
Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2015 (persen)
Lapangan Usaha
Triw I-2015 terhadap Triw IV-2014 (q-to-q)
Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (y-on-y)
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,71
3,65
0,69
B
Pertambangan dan Penggalian
-1,04
5,42
0,77
C
Industri Pengolahan
-1,14
1,85
0,43
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
-5,42
21,27
0,02
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
-1,65
7,11
0,00
F
Konstruksi
-1,69
8,03
0,63
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-0,45
2,95
0,41
H
Transportasi dan Pergudangan
-1,76
5,69
0,20
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
-0,71
5,31
0,12
J
Informasi dan Komunikasi
-0,23
7,79
0,14
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
0,37
2,17
0,04
L
Real Estate
-1,06
2,86
0,09
Jasa Perusahaan
1,46
5,42
0,01
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-2,05
5,31
0,26
P
Jasa Pendidikan
0,77
7,57
0,16
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,12
7,77
0,09
Jasa Lainnya
0,84
5,59
0,04
-0,48
4,10
4,10
M,N
R,S,T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
8
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
Tabel 3. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015 (persen) 2014
Triw I2015
Lapangan Usaha
2014
Triw I2014
Triw IV2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
18,85
19,40
19,22
19,29
B
Pertambangan dan Penggalian
13,50
13,51
13,51
13,29
C
Industri Pengolahan
22,53
23,28
22,86
21,92
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
0,08
0,07
0,07
0,08
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
0,02
0,02
0,02
0,02
F
Konstruksi
8,65
8,12
8,36
8,73
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13,59
13,32
13,42
13,83
H
Transportasi dan Pergudangan
3,82
3,65
3,77
3,86
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,35
2,32
2,34
2,38
J
Informasi dan Komunikasi
1,51
1,50
1,51
1,53
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,77
1,85
1,78
1,81
L
Real Estate
3,26
3,26
3,26
3,26
Jasa Perusahaan
0,27
0,27
0,27
0,28
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,53
5,30
5,40
5,35
P
Jasa Pendidikan
2,47
2,38
2,43
2,52
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,14
1,10
1,12
1,17
Jasa Lainnya
0,66
0,65
0,66
0,68
100,00
100,00
100,00
100,00
M,N
Q R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
9
Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
10
Harga Konstan 2010
Komponen
Triw I2014
Triw IV2014
Triw I2015
Triw I2014
Triw IV2014
Triw I2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
6 932
7 671
7 815
5 425
5 741
5 747
79
90
93
63
67
68
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1 259
1 627
1 267
996
1 324
1 044
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
2 941
3 523
3 444
2 192
2 497
2 392
5
Perubahan Inventori
286
294
334
212
213
240
6
Ekspor Luar Negeri
5 924
6 555
5 522
5 803
6 401
5 418
7
Impor Luar Negeri
247
382
271
184
291
197
8
Net Ekspor Antar Daerah
- 3 752
- 4 644
- 3 482
- 3 747
- 4 697
- 3 511
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
13 422
14 734
14 722
10 760
11 255
11 201
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
Tabel 5. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2015 (persen)
Komponen (1)
Triw I-2015 terhadap Triw IV-2014 (q-to-q)
Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (y-on-y)
(2)
(3)
(4)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
0,10
5,94
3,00
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
0,96
7,97
0,05
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-21,14
4,78
0,44
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
-4,20
9,13
1,86
5
Perubahan Inventori
12,82
13,23
0,26
6
Ekspor Luar Negeri
-15,35
-6,64
-3,58
7
Impor Luar Negeri
-32,23
6,88
0,12
8
Net Ekspor Antar Daerah
-25,24
-6,29
2,19
-0,48
4,10
4,10
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
11
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015 (persen) Komponen (1)
2014 Triw I-2014
Triw IV-2014
Triw I-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
52,00
51,65
52,06
53,09
0,60
0,59
0,61
0,63
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
10,12
9,38
11,05
8,60
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
23,03
21,91
23,91
23,39
5
Perubahan Inventori
2,13
2,13
1,99
2,27
6
Ekspor Luar Negeri
49,48
44,14
44,49
37,51
7
Impor Luar Negeri
2,42
1,84
2,59
1,84
8
Net Ekspor Antar Daerah
-34,94
-27,96
-31,52
-23,65
100,00
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
12
2014
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015
Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2015 (persen) Pertumbuhan Komponen
ADHB (miliar rupiah)
ADHK (miliar rupiah)
(1)
(2)
(3)
Aceh
Kontribusi
q-to-q (persen)
y-on-y (persen)
Terhadap Pulau (persen)
(4)
(5)
(6)
Terhadap Total 33 Provinsi (persen) (7)
32 256
27 517
-2,83
-1,88
5,14
1,16
Sumatera Utara
138 020
108 222
1,61
4,78
22,00
4,96
Sumatera Barat
44 867
33 998
-0,27
5,46
7,15
1,61
156 272
107 381
-3,83
-0,18
24,91
5,62
Jambi
38 891
31 107
0,50
5,92
6,20
1,40
Sumatera Selatan
80 172
61 442
0,56
4,77
12,78
2,88
Bengkulu
12 063
9 338
0,24
5,44
1,92
0,44
Lampung
60 922
48 616
6,79
4,91
9,71
2,19
Kepulauan Bangka Belitung
14 722
11 201
-0,48
4,10
2,35
0,53
Kepulauan Riau
49 210
38 172
0,14
7,14
7,84
1,77
Pulau Sumatera
627 395
476 994
0,03
3,53
100,00
22,56
Riau
Berita Resmi Statistik No.34/05/19/Th.IX, 5 Mei 2015
13
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik No. 34/05/Th.IX, 5 Mei 2015