PERANCANGAN IKLAN MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC DAN LIVE SHOOT ( STUDI KASUS : OMKARA RESORT JOGJA )
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Fahmi Auni Faris 10.12.4792
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
1
PERANCANGAN IKLAN MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC DAN LIVE SHOOT (studi kasus : Omkara Resort Jogja) Fahmi Auni Faris 1) , Tonny Hidayat 2), 1)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected] [1],
[email protected] [2], 2)
Abstract - The Development of information technology is growing very rapidly, including the development of the advertising world. currently many emerging ad Resort to promote its advantages with each technique hotel itself. In this thesis, the researcher tried to create an ad Omkara Resort Jogja with motion graphic techniques and liveshoot by combining the theme of the Resort itself so as to produce an ad that does not eliminate the theme of the hotel itself. Ad creation process Omkara Resort Jogja in Yogyakarta does require thorough preparation to produce an ad, program primarily used to make this ad is after effects and cinema 4D R14 CC to create motion graphics, Soundbooth for sound editing, photo editing and fatherly photoshop premiere pro cc to compose or combine video editing and rendering results. Keywords - Advertising, motion graphic, liveshoot, editing, rendering 1. Pendahuluan Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan diferensiasi produknya kepada konsumen melalui suatu media. Komunikasi ini dilakukan agar konsumen menyadari dan mengetahui keunikan dan keunggulan produk sehingga produk menempati posisi yang berarti dan berbeda di benak konsumen. Iklan dapat mengkomunikasikan produknya melalui beberapa media, yaitu : majalah, tabloid, radio, surat kabar, spanduk, selebaran dan televisi. Omkara Resort Jogja mempunyai iklan yang masih menggunakan brosur dan media sosial tetapi belum mempunyai iklan yang berbasis video, oleh karena itu peneliti akan membuat iklan berbasis video yang menggunakan teknik motion graphic dan liveshoot,. Konsep private pedesaan yang ramah dan hijau digunakan untuk merujuk layanan yang disediakan oleh Omkara Resort Jogja untuk menunjukkan keunggulan Resort untuk
para tamu yang berkeinginan untuk melarikan diri dari keramaian dan bisingnya kehidupan diperkotaan. Sehingga kita bias merasakan kembali bersentuhan dengan alam khas Jogja, terletak dipedesaan yang sangat private untuk keluarga dan semua friendliness, budaya dan keunikan Omkara Resort Jogja sangat ramah dan Go Green. Dari konsep Omkara Resort Jogja peneliti akan membuat iklan berbasis video dengan menggabungkan konsep Resort itu sendiri dengan konsep iklan dengan teknik liveshoot dan motion graphic. 2. Landasan teori 2.1 Pengertian Iklan Iklan atau advertising dapat didefinisikan setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atatu ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui[1]. 2.1.2
Jenis-Jenis Iklan
Iklan dikategorikan menurut sifatnya memiliki 2 tipe : a. Iklan Komersil merupakan iklan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pemasaran produk atau jasa. Jenis iklan ini sering dipakai untuk membangun citra perusahaan atau merk barang. b. Iklan tidak komersil yakni iklan yang tidak mengambil keuntungan dari pemasang iklan, informasi baru, juga tentang pelayanan. Tak jarang tipe iklan ini digunakan untuk kampanye sosial dengan tujuan menyampaikan gagasan dan mengajak masyarakat dan sering disebut iklan layanan masyarakat. Iklan berdasarkan tingakatan level dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu: a. Iklan Nasional Pemasang iklan adalah perusahaan besar dengan produk yang tersebar secara nasional atau di sebagian besar wilayah suatu negara. Sebagian besar iklan nasional pada umumnya muncul pada jam tayang utama (prime time) di televisi yang memiliki jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional serta media-media lainnya.
2
b. Iklan Lokal Pemasang iklan adalah perusahaan pengecer atau perusahaan dagang tingkat lokal. Iklan ini bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko atau produk tertetu. Iklan lokal cenderung untuk menekankan pada insentif tertentu, misalnya jenis barang yang ditawarkan.
1. 2.
3. 4.
2.1.3
Fungsi dan Tujuan Iklan
Fungsi – Fungsi periklanan antara lain: a. Perikalanan menjalankan sebuah fungsi informasi, ia menginformasikan produk, ciri-ciri dan lokasi penjualan. Ia memberitahu konsumen tentang produkproduk baru. b. Perikalanan menjalankan sebuah fungsi persuasif, ia mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merk-merk mereka atau mengubah sukap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut. c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat, ia terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan produk saingan[2].
2.1.5
2.2 Strategi Perancangan Iklan Televisi Dalam merancang ataupun membuat iklan perlu diperhatikan beberapa strategi[3]: 2.2.1
2. 3. 4. 5.
Strategi Menetapkan Audien Sasaran
Strategi menetapkan audien sasaran adalah mengidentifikasi pasar yang ingin membidik, atau dengan kata lain melakukan segmentasi pasar dan pembidikan pasar. 2.2.2 Posisi
Strategi Pembidikan Pasar dan Penentuan
Langkah langkah pokok dalam pemasaran target adalah segmentasi pasar, pembidikan pasar, dan penentuan posisi produk segmentasi pasar adalah tindakan membagi pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli berbeda, yang mungkin menghargai variabel untuk mendapatkan peluang segmentasi terbaik.
Kekuatan dan Kelemahan Iklan Televisi
a. Kekuatan iklan televisi: 1.
Manajemen Periklanan
Ada 5 (lima) keputusan dalam program periklanan yang disebut juga program 5 M, antara lain: a. Mission (Misi) yaitu tujuan dari periklanan. b. Money (uang) yaitu besarnya pengeluaran untuk periklanan. c. Message (pesan) yaitu pesan apa yang akan disampaikan. d. Media (Media) yaitu media apa yang seharusnya digunakan. e. Measurement (Pengukuran) yaitu bagaimana seharusnya hasil periklanan itu dievaluasi.
Tujuan periklanan televisi dapat digolongan menurut sasarannya menjadi 3 yaitu: a. Perikalanan Informatif (Informative advertising) dimaksudkan sebagai tahap pelopor dari produk untuk membangun permintaan awal atau membentuk permintaan pertama. b. Perikalanan Persuasif (persuasif advertising) dimaksudkan untuk membangun atau membentuk “permintaan selektif” untuk suatu brand tertentu. c. Periklanan Pengingat (reminder advertising) dimaksudkan untuk mengingatkan pembeli dengan suatu produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian. Satu bentuk periklanan yang berhubungan dengan ini adalah perikalanan penguatan (reinforcement advertising) yang mejamin pembelian yang sekarang pembeli lakukan adalah pilihan yang tepat. 2.1.4
Biaya iklan yang mahal. Sulit melakukan segmentasi karena sasaran yang dijangkau tidak selektif, sebab acara televisi disaksikan oleh semua lapisan masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Informasi yang terbatas karena durasi iklan yang singkat. Penghindaran, maksudnya adalah kecenderungan audiensi untuk menghindar pada saat iklan ditayangkan.
2.2.3
Strategi Mencari Keuggulan Produk
Mampu mencapai atau menjangkau sasaran yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya secara luas. Mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap konsumen. Selalu mengingatkan kepada pembeli atau caloncalon pembeli. Membantuk produksi motivasi. Produk dan perusahaan dapat dikenal orang
Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan kualitas meliputi kualitas kinerja, kesesuaian, daya tahan, dan keandalan. Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
banyak.
Peralatan pengambilan gambar dan peralatan editing berguna untuk memperoleh sumber gambar yang bagus
2.3 Peralatan Editing dan Peralatan Pengambilan Gambar
b. Kelemahan Iklan Televisi:
3
pada saat pengambilan gambar atau shooting dan editing video. a. b. c.
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar atau video, berikut teknik-teknik yang sering digunakan[4]: 2.5.1
Komputer Kamera DSLR Tripod
2.4
Tahap Memproduksi Iklan
2.4.1
Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum multimedia komersial diproduksi secara nyata. Perencanaan secara baik sebelum diproduksi dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Pertama hal yang harus dipikirkan pada tahap pra produksi adalah:
a.
Bird Eye View Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlhatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan bendabenda lain yang tampak dibawah bagitu kecil. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helipkopter maupun dari gedunggedung yang tinggi.
b.
High Angle Teknik pengembilan gambar dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek. Pengambilan gambar yang seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c.
Low Angle Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah objek dan sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulan yaitu keagungan atau kejayaan. Biasanya digunakan untuk membuat karakter monster atau manusia raksasa.
d.
Eye Level Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri
a. Penetapan Ide Cerita Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya multimedia. Biasanya ide ini akan diolah dan dikembangkan sesuai tujuan dan kreatifitas guna menentukan alur cerita dalam sebuah iklan. b. Pembuatan Naskah Cerita Dalam membuat naskah ditentukan dialog dan urutan alur cerita secara rinci yang nantinya akan divisualisasikan ke dalam bentuk storyboard. c. Pembuatan Diagram Scene Seperti standar film Hollywood, sebuah cerita di dasarkan pada diagram scene yang secara umum terdiri dari 3 babak yaitu awal (25%), Tengah (50%), dan akhir cerita (25%).
2.6
Pengambilan Gambar (Camera Angle)
Sejarah Motion Graphic
Storyboard merupakan cerita yang dibuat dalam bentuk gambar sehingga memberikan bayangan cerita pada iklan yang akan dibuat.
Sejak awal 1900-an, seniman telah mempercayai kekuatan animasi dalam film. Sejak akhir 1970an, desainer grafis telah mengeksplorasi motion grafis pada media televise . Baru- baru ini , animasi telah menjadi kekuatan yang kuat dalam media digital interaktif. Saat ini seniman dan desainer grafis memiliki kesempatan untuk menjadi animator juga[5].
2.4.2
2.7
d. Pembuatan Storyboard
Produksi
Motion graphic seringkali menggabungkan antara film, video, fotografi, ilustrasi, animasi dan musik. Termasuk di dalamnya yaitu, tipografi dan grafis yang dapat terlihat sebagai titles untuk film, pembuka program televisi, bumper dan elemen-elemen grafis yang muncul di televisi. Namun, video atau film dari objek yang bergerak belum bisa dikategorikan sebagai bagian dari motion graphic, kecuali jika video atau film tersebut dikombinasikan dengan beberapa elemen desain, seperti bentuk, jenis, atau baris[6].
Tahap produksi adalah periode selama iklan multimedia diproduksi secara nyata. Kegiatan produksi meliputi pengambilan gambar atau shooting, merekam suara dan penataan cahaya. 2.4.3
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah perode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah iklan televisi diproduksi secara nyata untuk komersial. Pasca Produksi tersebut meliputi editing, pemberian efek, perekaman efek suara, pencampuran audio dan video. 2.5
Definisi Motion Graphic
2.8
Teknik Pengambilan Gambar
4
Pengertian Live Shoot
Live Shoot dapat diartikan yaitu pengambilan gambar bergerak secara langsung. Live Shoot juga dapat dikatakan sebagai video shooting di mana dalam pengerjaannya diperlukan editing untuk menyempurnakan hasil shooting. Pengertian live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang-orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu atau lebih karakter yang diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan suatu adegan yang dramatik, yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada saat proses editing, dan semuanya ini apabila disatukan dapat menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut (Prakoso, 2010).
antara iklan dengan user yang menggunakan teknik motion graphic dan liveshoot. 3.4
Analisis Kebutuhan Fungsional Iklan
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berhubungan langsung dengan penelitian ini. Seperti objek penelitian ini yaitu Omkara Resort Jogja. Melihat masalah yang kebutuhan iklan antara lain:
dipaparkan
diatas,
maka
3.1 Gambaran Umum Tentang Omkara Resort Jogja
a. Materi atau isi dari iklan harus dapat menginformasikan fasilitas dari Omkara Resort Jogja. b. Iklan harus dibuat semaksimal mungkin sehingga bisa menghasilkan iklan video dengan teknik liveshoot dan motion graphic.
3.1.1
3.5
3. Perancangan
Gambaran Omkara Resort Jogja
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan penelitian ini, meliputi hardware, software yang digunakan, dan brainware atau orang-orang yang ada di balik penelitian.
OMKARA Resort Yogyakarta adalah Resort satu-satunya di Jogja yang mempunyai konsep privat resort dengan nuansa pedesaan khas Jogja, merujuk pada tamu yang akan menginap, OMKARA Resort menawarkan berbagai fasilitas yang menarik untuk para tamu yang ingin melarikan diri dari keramaian kota dan bersantai di Resort. Desain yang klasik tapi tetap mewah menyajikan kesan eksentrik dari bangunan OMKARA Resort sangat cocok untuk keluarga yang akan memaksimalkan liburan yan berkualitas. Yogyakarta Kota dengan semua friendliness, budaya dan keunikan OMKARA Resort tidak hanya Resort yang ramah lingkungan tetapi juga Go Green sebagai suasana yang berbeda ke dalamnya. Tidak seperti bangunan Resort lainnya yang menonjolkan kemegahan gedung bertingkat tinggi, dan ini adalah langkah untuk menyelamatkan bumi kita. 3.2
Analisis Kebutuhan Non Fungsional Iklan
3.5.1
Aspek Hardware
Hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan iklan terdiri dari: 1. Peralatan syuting : a. Kamera CANON EOS 60D + FIX100mm f 2,8 b. SD Card Sandisk 4GB c. Tripod Takara TV-1935 2. Peralatan editing : a. Amd phenom X4 @ 3.2 GHz more is better, b. VGA Ati Radeon 1Gb, more is better, c. Harddisk 500 Gb more is better, d. Memory RAM 4 GB more is better, e. LCD 19”,
Analisis Permasalahan
Dalam tahap identifikasi terdapat 2 poin yang akan menjadi pokok bahasan, yaitu • Definisi Masalah : Pihak Omkara Resort Jogja dalam melakukan penyebaran informasi dan juga berpromosi masih menggunakan selebaran brosur dan belum menggunakan video iklan. • Penyebab Masalah : dengan menggunakan sistem iklan yang lama dan belum adanya video iklan maka dengan itu dibuatlah sebuah iklan video dengan teknik liveshoot dan motion graphic di Omkara Resort Jogja.
3.5.2
3.3
a. Windows 7 home premium 32/64bit b. Adobe Premiere Pro CC c. Adobe After Effects CC d. Adobe Soundbooth CC e. Adobe Photoshop CC f. Cinema 4D R14
Aspek Software
Perangkat lunak sistem operasi yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk perancangan dan pembuatan iklan televisi, antara lain:
Solusi
Untuk sistem iklan yang lama, informasi yang ada kurang maksimal dikarenakan dengan brosur yang dicetak dan diproduksi saat ini oleh Omkara Resort Jogja terjangkau. Maka dengan itu usulan sistem yang baru untuk global connection dengan menggunakan iklan video yakni iklan video yang dapat berinteraksi secara langsung
4. Implementasi dan Pembahasan
5
4.1
Gerakan Kamera : Panning [Left/Right] Camera Angle : Eye Level Lokasi 4 : Pengambilan dilakukan di Restaurant. Bidikan Kamera : Long Shoot [LS] Gerakan Kamera : Dolly (In/Out)
Tahap-tahap Pembuatan Iklan
Camera Angle
gambar
: Eye Level
Lokasi 5 : Pengambilan gambar dilakukan di ruang kamar Deluxe. Bidikan Kamera : Long Shoot [LS] Gerakan Kamera : Panning [Left/Right] Camera Angle : Eye Level Lokasi 6 : Pengambilan gambar dilakukan di Balcony. Bidikan Kamera : Long Shoot [LS] Gerakan Kamera : Follow Camera Angle : Eye Level Lokasi 7 : Pengambilan gambar dilakukan di taman dan kolam. Bidikan Kamera : Long Shoot[LS] Gerakan Kamera : Panning [Left/Right] Camera Angle : Eye Level Gambar 1. Struktur Tahap Pembuatan iklan 4.2
4.3 Tahap Pasca Produksi
Produksi Iklan
Tahap pasca produksi adalah tahapan dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang terjadi setelah iklan televisi diproduksi. Tahap pasca produksi meliputi :
Di tahap ini akan menjelaskan pada saat produksi dimana dalamnya akan membahas semua kegiatan selama proses produksi. Memang idealnya, seorang pembuat iklan televisi mengenal atau mempelajari bagaimana membuat film. Harus mengerti teknik dasar menggunakan kamera (termasuk istilah-istilahnya) agar mampu meningkatkan kreativitas dalam menciptakan iklan. Kecuali, pengetahuan ini diperlukan agar ketika storyboard itu diproduksi, akan dapat mengerti penjelasan dari sutradara dan biasa berkomunikasi dengan kameramen di lapangan. 4.2.1
1. Capture kamera ke komputer. 2. Pemilihan video atau gambar. 3. Pemberian animasi menggunakan software Adobe After Effects dan Cinema 4d. 4. Penggabungan beberapa file atau video menggunakan software Adobe Premiere Pro. 5. Tahap akhir adalah proses transfer file video menjadi sebuah kepingan DVD menggunakan software burning yaitu nero.
Rencana Kegiatan Shooting
Shooting dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada tanggal 11 Oktober 2015 . Mulai pengambilan gambar dilakukan pada pukul 10.00 WIB dan dilakukan di Omkara Resort Jogja dengan lokasi-lokasi berbeda meliputi : Lokasi 1 : Pengambilan gambar dilakukan di pintu gerbang Omkara Resort Jogja. Bidikan Kamera : Shoot Gerakan Kamera : Follow Camera Angle : Low Angle Lokasi 2 : Pengambilan gambar dilakukan di villa private. Bidikan Kamera : Long Shot [LS] Gerakan Kamera : Panning [Left/Right] Camera Angle : High angle Lokasi 3 : Pengambilan gambar dilakukan di Swimming pool . Bidikan Kamera : Long Shoot [LS]
Gambar 2. Tahap Pasca Produksi
6
[3]
Suyanto, M. 2009. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Yogyakarta, CV. Andi Offset. Hal 1 [4] Andi Fachrudin. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Hal 151-153 [5] Krasner, 2010. Motion Graphic Design and Fine Animation, Focal Press, Oxford [6] Adam, Baharuddin 2010. Pengertian Motion Graphic. http://baharuddinadam.com/motiongraphic/ ( diakses pada tanggal 20 September 2014)
5. Penutup
5.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan pembuatan iklan Omkara Resort Jogja dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Menghasilkan sebuah iklan dengan teknik motion graphic dan liveshoot dan menggunakan kombinasi tema dari Resort itu sendiri sehingga menghasilkan iklan Omkara Resort Jogja. 2. Penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan video iklan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pembuatan video iklan diperlukan tahapan tahapan untuk terciptanya projek video iklan dengan teknik motion graphic dan liveshoot melalui proses yaitu proses Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. 3. Pembuatan video iklan Omkara Resort Jogja mempunyai konsep penggabungan tema Resort itu sendiri dengan teknik motion graphic dan liveshoot. 4. Dalam proses pengambilan gambar untuk camera tracking masih terdapat gerakan-gerakan yang kurang sempurna menyebabkan hasil gambar yang kurang maksimal. 5. Dalam proses liveshoot juga masih terdapat noise yang membuat kurang maksimal.
Biodata Penulis Fahmi Auni Faris, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Biodata Dosen Pembimbing Tonny Hidayat S.Kom, M.Kom, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar Magister Teknik Informatika (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5.2 Saran 1. Ide cerita harus kreatif karena iklan televisi mempunyai sasaran penonton televisi yang lebih luas. 2. Untuk menghasilkan iklan yang baik disarankan proses pengerjaannya dilakukan dengan teliti dan disiplin baik pada proses pra produksi, agar proses produksi dapat berjalan dengan baik. Pengerjaan pada tahap pra produksi yang dilakukan dengan baik, dapat mempermudah pengerjaan pada tahap selanjutnya, begitu juga sebalikanya. 3. Dalam pembuatan iklan sebaiknya harus bekerja sama dengan orang-orang yang ahli dalam bidanya masingmasing. Ada yang tugasnya sebagai pembuatan storyboard, cameramen, editing, sutradara dan rendering agar dapat menghasilkan sebuah iklan yang menarik sehingga mempunyai daya tarik untuk ditonton. Harapannya semoga iklan televisi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baikanya Daftar Pustaka [1] Morrisan, M.A. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Hal 17-18 [2] Monle Lee & Carla Johnson. 2009. Prinsip-Prinsip Pokok Perikalanan Dalam Perspektif Global, Jakarta, Kencana. Hal 10
7