PUTUSAN Nomor 30/Pdt.G/2012/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan jual beli mobil, bertempat kediaman di Jalan, Kelurahan, Kecamatan, Kota Parepare; dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya : Fahruddin, SH. MH dan Irwan Ridwan, SH, Advokat/Pengacara yang berkedudukan di Jalan Sungai Saddang Nomor 19, Kota Makassar, selanjutnya disebut sebagai tergugat/pembanding. melawan TERBANDING, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Jalan Rt. 001 Rw. 006, Kelurahan, Kecamatan, Kota Parepare, dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya : Lening, SH, Advokat/Pengacara yang berkedudukan di Jalan Andi Mappatola No. 5 (depan POLRESTA Parepare), Kota Parepare selanjutnya disebut sebagai penggugat/terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari semua surat yang berhubungan dengan perkara ini.
Hal. 1 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Parepare Nomor 87/Pdt.G/2011/PA Pare, tanggal 28 November 2011 M., yang bertepatan dengan tanggal 3 Muharram 1433 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Dalam Eksepsi 1. Mengabulkan eksepsi tergugat untuk sebagian; 2. Menetapkan hutang di Bank Mandiri Cabang Parepare sebesar Rp 340.000.000,(tiga ratus empat puluh juta rupiah) dan sisa hutang dengan Bapak sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagai hutang bersama penggugat dan tergugat; 3. Membebankan pertanggung jawaban terhadap hutang di Bank Mandiri Cabang Parepare sebesar Rp. 340.000.000,- (tiga ratus empat puluh juta rupiah) dan sisa hutang dengan Bapak Junaedy sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) kepada harta bersama penggugat dan tergugat; 4. Menyatakan gugatan penggugat untuk memasukkan hutang kepada Bapak Agus sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) sebagai hutang bersama penggugat dan tergugat tidak dapat diterima; 5. Menolak eksepsi tergugat selain dan selebihnya; Dalam Pokok Perkara 1.
Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian;
2. Menetapkan harta berikut ini sebagai harta bersama penggugat dan tergugat ; a. 1 (satu) unit rumah batu berlantai 2 (dua) beserta tanahnya yang terletak di Jalan Matahari No. 18, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung Kota Parepare dan diperoleh data-data sebagai berikut :Tanah seluas 102,09 m² dan luas bangunan 20 m x 4, 10 m = 82 m² dengan batas-batas :
Hal. 2 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
Utara
: Jalan Raya
Timur
: Rumah
Selatan
: Rumah
Barat
: Rumah
Perabot-perabot rumah tangga berupa : 1.) 1 (satu) set kursi sofa; 2.) 2 (dua) buah tempat tidur (rosbang) beserta spring bed; 3.) 1 (satu) buah kulkas satu pintu merk sharf; 4.) 2 (dua) buah lemari pakaian; 5.) 1 (satu) buah televisi 21 inch merk Akira; 6.) 1 (satu) buah tempat beras (cosmos) merk Maspion; 7.) 1 (satu) buah kompor gas merk Rinnai beserta tabungnya; 8.) 1 (satu) buah kompor hock; 9.)1 (satu) buah dispenser merk Miyako beserta gallon; b. Sebidang tanah dan rumah kayu yang terletak di Jalan Industri Kecil No. 75 Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang Kota Parepare dengan luas tanah ± 210 m² dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
: Hajja
Timur
: Lorong Jalanan;
Selatan
: Haji Bakri
Barat
: Pak Markus;
c. Sebidang tanah kosong/tanah kapling yang terletak di Jalan, Desa, Kecamatan, Kabupaten dengan luas tanah + 611 m² dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
: Tanah
Hal. 3 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
d.
Timur
: Tanah
Selatan
: Jalan Poros
Barat
: Rumah
Uang hasil penjualan 4 (empat) unit mobil sebesar Rp. 309.000.000,- (tiga ratus Sembilan juta rupiah);
e. 1 (satu) unit sepeda motor merk Mio Biru dengan nomor polisi DD 3291 SF tahun 2009; 3.
Menetapkan bagian masing-masing yakni ½ (seperdua) bagian untuk penggugat dan ½ (seperdua) bagian lainnya untuk tergugat;
4.
Menghukum penggugat dan tergugat untuk melaksanakan pembagian harta bersama tersebut dan menyerahkan hak bagiannya masing-masing dan apabila pembagian harta tersebut tidak dapat dilaksanakan secara natura, maka harta bersama tersebut akan dijual/dilelang di depan umum dan hasilnya dibagi sesuai bagiannya masingmasing;
5.
Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
6.
Membebankan kepada penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2.888.500,- (Dua Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah); Bahwa, terhadap putusan tersebut, pembanding tidak puas dan mengajukan
permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Parepare sesuai akta permohonan banding Nomor 87/Pdt.G/2011/PA Pare, tanggal 23 Desember 2011, dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada terbanding pada tanggal 23 Desember 2011.
Hal. 4 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
Bahwa, pembanding telah melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding yang diserahkan pada Panitera Pengadilan Agama Parepare pada tanggal 27 Januari 2012 dan telah disampaikan kepada terbanding pada tanggal 8 Februari 2012 dan terbanding tidak menyerahkan kontra memori banding. Bahwa, sebelum berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama kepada pembanding dan terbanding telah diberi kesempatan oleh Panitera untuk membaca dan memeriksa berkas sesuai surat pemberitahuan untuk memeriksa berkas. PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan UndangUndang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa setelah membaca dan memeriksa berkas perkara terdiri dari berita acara persidangan tingkat pertama, bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak, salinan asli putusan majelis hakim tingkat pertama, serta memori banding pembanding, maka mejelis hakim tingkat banding akan memberi pertimbangan sebagai berikut; Dalam eksepsi Menimbang, bahwa pembanding dalam memori bandingnya keberatan atas putusan majelis hakim tingkat pertama dalam eksepsi yang mengabulkan sebagian eksepsi tergugat/pembanding, pengertian eksepsi dalam perkara perdata adalah jawaban atas gugatan penggugat yang tidak mengenai pokok perkara, dalam hal eksepsi diterima/ dikabulkan baik sebagian maupun seluruhnya, maka konsekwensinya adalah gugatan penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
Hal. 5 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
Menimbang, bahwa terlepas dari keberatan pembanding dalam memori bandingnya majelis hakim tingkat banding menilai bahwa putusan majelis hakim tingkat pertama dalam eksepsi tidak tepat dan keliru mengabulkan sebagian eksepesi tergugat, bahwa eksepsi tergugat/pembanding adalah eksepsi tentang ketidak sempurnaan gugatan penggugat karena tidak memasukkan utang/pinjaman di Bank Mandiri cabang Parepare sebesar Rp 340.000.000 (tiga ratus empat puluh juta rupiah) dan utang kepada Pak Junaedy sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang telah dibayar Rp 300.000.000,- (tigaratus juta rupiah) sisa Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dalam gugatannya, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa eksepsi tersebut telah menyangkut dengan pokok perkara sehingga akan dipertimbangkan dalam pokok perkara a quo oleh karena itu eksepsi tersebut harus dinyatakan ditolak. Dalam pokok perkara Menimbang, bahwa pertimbangan hukum dan putusan majelis hakim tingkat pertama yang mengabulkan gugatan penggugat dan menetapkan harta bersama penggugat dan tergugat yaitu : a.
1 (satu) unit rumah batu berlantai 2 (dua) luas bangunan 20 m x 4,10 m = 82 m² beserta tanahnya seluas 102,09 m² yang terletak di Jalan Matahari No. 18, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung Kota Parepare.
b.
Sebidang tanah kurang lebih 210 m² dan rumah kayu yang terletak di Jalan Industri Kecil No. 75 Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang Kota Parepare.
c.
Sebidang tanah kosong/tanah kapling seluas kurang lebih 611 m² yang terletak di Jalan Polewali/Langsangangnge, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.
d.
Perabot-perabot rumah tangga berupa : - 1 (satu) set kursi sofa. -
2 (dua) buah tempat tidur (rosbang) beserta spring bed. Hal. 6 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
-
1 (satu) buah kulkas satu pintu merk sharf.
-
2 (dua) buah lemari pakaian.
- 1 (satu) buah televisi 21 inch merk Akira. -
1 (satu) buah tempat beras (cosmos) merk Maspion.
-
1 (satu) buah kompor gas merk Rinnai beserta tabungnya.
-
1 (satu) buah kompor hock.
- 1 (satu) buah dispenser merk Miyako beserta gallon. e.
1 (satu) unit sepeda motor merk Mio Biru dengan nomor polisi DD 3291 SF tahun 2009.
Adalah sudah tepat dan benar karena majelis hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan sesuai bukti-bukti yaitu keterangan saksi-saksi penggugat dan pengakuan tergugat di persidangan, bahwa harta harta sebagimana tersebut pada huruf a, b, c dan e,telah diperoleh dalam perkawinan penggugat dan tergugat. Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 311 R.Bg, pengakuan yang dilakukan di depan hakim merupakan bukti yang lengkap baik terhadap yang mengemukakannya secara peribadi maupun lewat kuasa khusus. Menimbang, bahwa oleh karena itu pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama dapat diambil alih sebagai pertimbangan sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam menetapkan obyek sengketa tersebut sebagai harta bersama antara penggugat dengan tergugat pada tingkat banding. Menimbang, bahwa mengenai putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang menetapkan hasil penjualan 4 (empat) unit mobil sebesar Rp 309.000.000,- ( tiga ratus sembilan juta rupiah) adalah harta bersama antara penggugat dan tergugat, Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T 7, T 8, T 9 dan T 10 terbukti bahwa obyek sengketa berupa satu unit mobil visto telah dijual dengan harta Rp 55.000.000,(lima puluhn lima juta rupiah), mobil escudo telah dijual dengan harga Rp 108.000.000,-
Hal. 7 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
(seratus delapan juta rupiah), mobil kijang pick Up telah dijual dengan harga Rp 94.000.000,- (sembilan puluh empat juta rupiah) dan mobil Kijang Inova telah diover kredit sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) sehingga jumlah seluruhnya harga penjualan mobil tersebut adalah sejumlah Rp 307.000.000,-( tiga ratus tujuh juta rupiah). Menimbang, bahwa oleh karena pinjaman modal tergugat dari H. Agus sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) yang diterima pada tanggal 12 September 2010 sesuai bukti T 4 telah dilunasi oleh tergugat dari hasil penjualan mobil tersebut, sesuai bukti T 5 dan T.6, maka Majelis Hakim tingkat banding menilai bahwa sisa uang dari hasil penjualan mobil yang dapat diperhitungkan sebagai harta bersama antara penggugat dan tergugat adalah sebesar Rp 307.000.000,- (tiga ratus tujuh juta rupiah) dikurangi Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) sama dengan Rp 157.000.000,- (seratus lima puluh tujuh juta rupiah). Menimbang, bahwa tentang utang bersama yang didalilkan oleh tergugat dalam eksepsinya bahwa dalam menjalankan aktifitas usahanya mempunyai utang/pinjaman baik berupa pinjaman modal maupun berupa titipan pihak ketiga seperti pada Bank Mandiri sebesar Rp 340.000.000,- (tiga ratus empat puluh juta rupiah) dan pada Bapak Junaidi sebesar Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang telah dibayar Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sehingga sisa utang Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah), Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa oleh karena utang terhadap Bank Mandiri telah diakui oleh penggugat adanya utang tersebut sedangkan sisa utang terhadap Pak Junaidi telah dikuatkan dengan bukti T 1, T 2 dan T.3, maka sesuai ketentuan Pasal 93 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam, bahwa pertanggung jawaban terhadap utang yang dilakukan untuk kepentingan keluarga, dibebankan kepada harta bersama, oleh karena itu utang terhadap Bank Mandiri sebesar Rp 340.000.000,-( tiga ratus empat puluh juta rupia) dan utang terhadap Pak Junaidi sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah) yang telah diterima pada saat penggugat masih terikat perkawinan
Hal. 8 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
yang sah, maka utang tersebut harus dibebankan kepada harta bersama antara penggugat dan tergugat. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka putusan Majelis Hakim tingkat pertama dalam eksepsi maupun dalam pokok perkara harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini. Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 tahun 2006 dan terahir diubah dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009, maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada penggugat dan pada tingkat banding debebankan kepada pembanding. Mengingat pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertalian dengan perkara ini. MENGADILI -
Menyatakan, permohonan banding yang diajukan oleh tergugat/pembanding dapat diterima.
-
Membatalkan putusan Pengadilan Agama Parepare Nomor 87/Pdt.G/2011/PA Pare, tanggal 28 November 2011 M., yang bertepatan dengan tanggal 3 Muharram 1433 H., dan dengan mengadili sendiri.
Dalam eksepsi. ‐
Menolak eksepsi tergugat.
Dalam pokok perkara.
Hal. 9 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian. 2.
Menetapkan harta bersama penggugat dan tergugat adalah sebagai berikut: a. 1 (satu) unit rumah batu berlantai 2 (dua) beserta tanahnya yang terletak di Jalan Kelurahan Kecamatan Ujung Kota Parepare dan diperoleh data-data sebagai berikut; tanah seluas 102,09 m² dan luas bangunan 20 m x 4, 10 m = 82m² dengan batas-batas : Utara
: Jalan Raya
Timur
: Rumah
Selatan
: Rumah
Barat
: Rumah Hajja
b. Sebidang tanah dan rumah kayu yang terletak di Jalan Kelurahan, Kecamatan Kota Parepare dengan luas tanah + 210 m² dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
: Tanah.
Timur
: Tanah
Selatan
: Tanah Haji
Barat
: Tanah Pak
c. Sebidang tanah kosong/tanah kapling yang terletak di Jalan Polewali/, Desa Watang, Kecamatan, Kabupaten Pinrang dengan luas tanah + 611 m² dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
: Tanah
Timur
: Tanah
Selatan
: Jalan
Barat
: Rumah
d. Sisa uang hasil penjualan 4 (empat) unit mobil sebesar Rp 157.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);
Hal. 10 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
e. 1 (satu) unit sepeda motor merk Mio Biru dengan nomor polisi DD 3291 SF tahun 2009. f. Perabot-perabot rumah tangga berupa : 1 (satu) set kursi sofa. 2 (dua) buah tempat tidur (rosbang) beserta spring bed. 1 (satu) buah kulkas satu pintu merk sharf. 2 (dua) buah lemari pakaian. 1 (satu) buah televisi 21 inch merk Akira. 1 (satu) buah tempat beras (cosmos) merk Maspion. 1 (satu) buah kompor gas merk Rinnai beserta tabungnya. 1 (satu) buah kompor hock dan 1 (satu) buah dispenser merk Miyako beserta gallon. 3. Menetapkan utang sebesar Rp 340.000.000,- (tiga ratus empat puluh juta rupiah) pada Bank Mandiri Cabang Parepare dan utang Pak Juanaedy sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah) adalah utang bersama antara penggugat dan tergugat dan dipertanggung jawabkan pada harta bersama masing-masing ½ (seperdua). 4. Menetapkan bagian masing-masing dari harta bersama tersebut pada angka 2 a, sampai 2 f yaitu ½ (seperdua) bagian untuk penggugat dan ½ (seperdua) bagian lainnya untuk tergugat. 5. Menghukum penggugat dan tergugat untuk melaksanakan pembagian harta bersama tersebut dan menyerahkan hak bagiannya masing-masing dan apabila tidak dapat dilaksanakan secara natura, maka harta bersama tersebut dijual atau dilelang di
Hal. 11 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
depan umum dan hasilnya dibagi dua setelah dikurangi dari jumlah utang bersama tersebut. 6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya. 7. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 2.888.500,- (dua juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu lima ratus rupiah). Menghukum pembanding untuk membayar biaya perakara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Kamis tanggal 12 April 2012 M., bertepatan dengan tanggal 20 Jumadilawal 1433 H., yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Dra. Hj. Rahmah Umar, sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Mohammad Chanif, S.H., M.H. dan Drs. Abd. Munir S., S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 27 Februari 2012 dengan didampingi oleh Dra. Hj. Murni Muin, Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Makassar, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.
Hakim Anggota, ttd. Drs. H. Mohammad Chanif, S.H.M.H.
Ketua Majelis, ttd. Dra. Hj. Rahmah Umar.
ttd. Drs. Abd. Munir S, S.H.
Panitera Pengganti, ttd.
Hal. 12 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks
Dra. Hj. Murni Muin. Perincian biaya perkara : - Meterai
: Rp
6.000.00
- Redaksi
: Rp
5.000.00
- Biaya proses penyelesaian perkara : Rp 139.000.00 Jumlah
: Rp 150.000.00
Untuk Salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Drs. Agus Zainal Mutaqien, S.H.
Hal. 13 dari 13 Hal .Put. No. 30/Pdt.G/2012/PTA.Mks