8/4/2010
Latar Belakang Perumusan Masalah
PERANCANGAN SISTEM BERBAGI PENGETAHUAN ANTAR PERAWAT MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING (Studi Kasus Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya)
Tujuan dan Manfaat Penelitian
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN
Nama NRP Dosen Pembimbing Dosen ko-Pembimbing
: Etika Marga Saputri : 2506.100.114 : Arief Rahman, ST. M.Sc. : Adithya Sudiarno, ST., M.T
INTERPRETASI DAN ANALISA SISTEM
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Latar Belakang Menurut Institute of Medicine (IoM) sekitar 98.000 orang meninggal di Amerika Serikat setiap tahun karena kesalahan medis Kalra, Jawahar. 2004. Menurut WHO, kesalahan medis berdampak pada satu (The Kaiser Daily dari sepuluh pasien di HIV/AIDS Report, 2007) seluruh dunia Sebuah studi di the University of Pennsylvania School of Nursing tentang kesalahan kerja dari 393 perawat yang didata menunjukkan 30% diindikasi melakukan paling sedikit satu kesalahan dalam waktu 28 hari.
Penyebab kegagalan komunikasi: Sistem yang kurang mendukung Metode komunikasi yang salah
KESIMPULAN DAN SARAN
Pemanfaatan Knowledge dan Ergonomi Kognitif
Kepmenkes Nomor 1239 Tahun 2001 bab III pasal 8 “Perawat dapat melaksanakan praktik keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan, praktik perorangan dan/atau berkelompok”
2
1
3 2
perawat
46% survey yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit RSUD dr. H. M. Rabain terhadap pasien pada tahun 2005
Perumusan Masalah
Perawat - Sistem • Sistem kurang usable bagi perawat • Tidak bisa melakukan update knowledge • Tidak terdapat media knowledge sharing antar perawat
• Tidak ada di tempat • Tidak memperhatikan kondisi pasien • Kurang komunikasi
Dalam merancang sistem menyangkut rencana pelayanan perlu memenuhi kebutuhan kognitif pengguna, dan diperlukan sistem yang dapat memudahkan komunikasi antar perawat
Perawat - Dokter
ERGONOMI KOGNITIF
• Kunjungan dokter pada waktu yang tidak tentu
Problem Solving Framework
Teknik Industri Tasit Eksplisit Eksplisit Eksplisit
sistem repositori
” Bagaimana merancang sistem berbagi pengetahuan antar perawat sebagai upaya mencegah malpraktik menggunakan Case Base Reasoning dan dengan pemenuhan aspek kognitif?”
Pembuatan Design Interface sesuai Usability Heuristics
3
Standar Asuhan Keperawatan
Problem: • Penentuan diagnosa merupakan proses yang paling kritis dan rawan terjadi malpraktik • Sistem yang disediakan RSU Haji Surabaya belum membantu perawat dalam melakukan diagnosa secara optimal • Sistem tersebut juga belum mampu menjembatani perawat untuk melakukan knowledge sharing • Perawat perlu melakukan penyesuaian dengan sistem
Tujuan Penelitian Mengidentifikasi dan mengeksplorasi knowledge yang dibutuhkan dalam layanan keperawatan
Knowledge Capturing KNOWLEDGE DEVELOPER
KONDISI EKSISTING 1
Perawat - Perawat • Proses berbagi pengetahuan tidak terdokumentasi dengan baik • Waktu berkumpul antar perawat seminggu sekali
Presentase Jumlah Pasien Yang Tidak Puas Dengan Pelayanan Rawaat Inap 0% 21% pelayanan dokter 33% pelayanan
Study examines nursing error frequency. Available on: BigNews. Network.com.
Kegagalan komunikasi menyebabkan • 80% kasus malpraktik, • meningkatnya biaya penyelenggaraan pelayanan, • dan menimbulkan kebingungan antar petugas menyangkut rencana pelayanan. (Muhajir,Anis Fuad, Mubasysyir Hasanbasri, 2007).
BAB I PENDAHULUAN
EKSPLORASI KNOWLEDGE DAN PERANCANGAN SISTEM
COGNITIVE MAP
Mendokumentasikan knowledge layanan keperawatan berdasar kasus-kasus
Merancang kriteria similaritas dalam proses pencocokan knowledge Membuat sistem repositori untuk kasus yang telah terkumpul dengan menggunakan Usability Heuristics dalam pembuatan tampilan sistem
Evaluasi
1
8/4/2010
Manfaat Penelitian
RUANG LINGKUP PENELITIAN BATASAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu RSU Haji Surabaya dapat mencegah kasus malpraktik dalam penanganan pasien akibat kurangnya knowledge yang dimiliki perawat dan proses transfer knowledge antar perawat berlangsung lebih cepat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Asumsi
Penelitian dilakukan di RSU Haji Surabaya Pengumpulan knowledge dilakukan untuk penentuan diagnosa keperawatan Terdapat 5 jenis penyakit yang diambil dalam pembuatan kasus yaitu demam berdarah, diare, diabetes, stroke dan intervensi bedah Kasus awal yang dimasukkan dalam sistem repositori berjumlah 30 Proses CBR dilakukan sampai tahapan retrieve saja
hasil pengujian sistem dari kepala ruangan mewakili semua perawat. Kelalaian, Malpraktik
Penelitian Terdahulu dan Posisi Penelitian KONSEP
TOOLS
Kelalaian, malpraktik
KMS
Ergonomi Kognitif
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Gambaran Objek Penelitian
VISI
BAB IV EKSPLORASI KNOWLEDGE DAN PERANCANGAN SISTEM
• “ Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima Secara Alami”
MISI • menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, paripurna dan profesional • mengelola rumah sakit secara swadana • menyelenggarakan pengembangan & penelitian kesehatan masyarakat serta jamaah haji • menciptakan lingkungan kerja sejahtera yang islami
2
8/4/2010
Dokumentasi Asuhan Keperawatan
KNOWLEGDE CAPTURING
KNOWLEGDE CAPTURING
Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
•lembar MRS & KRS •lembar catatan harian dokter •lembar rencana keperawatan •lembar hasil hasil pemeriksaan laboratorium •lembar tindakan keperawatan •lembar konsultasi •lembar grafik •lembar persetujuan tindakan media •lembar ringkasan penyakit •lembar surat penolakan •lembar keterangan pemberian obat
LANGKAH 1 MenggaliTasit Perawat yang dengan cara wawancara
Wawancara dan Pengamatan • • • • • • • •
LANGKAH 3
Mendokumentasikan hasil wawancara (eksternalisasi)
Mencari knowledge yang sudah terdokumentasi
Pembuatan Cognitive Map
LANGKAH 1
Jobdesk Perawat Bisnis Proses Alur pelayanan Pasien Dokumentasi Hasil Tugas yang paling kritis Wawancara Bagaimana kondisi eksisting? Apa kelemahannya? EKSTERNALISASI Apa yang dibutuhkan perawat? Bagaimana cara perawat TASIT menyelesaikan masalah?
LANGKAH 2
EKSPLISIT
LANGKAH 3 SAK Standar Asuhan Keperawatan
LANGKAH 2
LANGKAH 4
Knowledge yang sudah tereksternalisasi
KNOWLEGDE CAPTURING
KNOWLEGDE CAPTURING
LANGKAH 4
Knowledge Index Matching (Retrieve Process)
Cognitive Map ND1
ND2
ND30
K1
Anak-anak
Demam Berdarah
Dewasa
Intervensi Bedah
Penderita
Penyakit
K2
Penentuan index Kasus
Penentuan bobot tiap index
Penentuan similar case
Hitung nilai index matching, case to case
Hitung similarity percent
Rekap nilai
K30
Diagnosa
Initial Knowledge
Retrieve Process
Penentuan index
Penentuan bobot tiap index
Penentuan similar case
Hitung nilai index matching, case to case
Hitung similarity percent
Penentuan index
Rekap nilai
Penentuan bobot tiap index
Penentuan similar case
Hitung nilai index matching, case to case
Hitung similarity percent
Rekap nilai
Initial Knowledge
COGNITIVE MAP
30 kasus 5 penyakit 3 penderita 30 diagnosa
Dari 30 knowledge awal, untuk jenis penyakit demam berdarah dengan penderita dewasa hanya ada 4 kasus
INDEX
Tingkat similarity
Uji Similaritas CBR
PENENTUAN BOBOT Jenis Penyakit
Penderita
Data yang ditemukan
contoh kasus penyakit demam berdarah penderita dewasa hangat waktu disentuh data yang peningkatan suhu ditemukan tubuh urine pekat
contoh kasus demam berdarah dewasa hangat waktu disentuh data yang peningkatan suhu ditemukan tubuh urine pekat penyakit penderita
KASUS 1 Penyakit Demam Berdarah Penderita Dewasa peningkatan suhu tubuh Data yang kulit kemerahan ditemukan hangat waktu disentuh
KASUS 3 Penyakit Demam Berdarah Penderita Dewasa berat badan menurun kelemahan Data yang nafsu makan berkurang ditemukan adanya rasa mual dan muntah
contoh kasus demam berdarah dewasa hangat waktu disentuh data yang peningkatan suhu ditemukan tubuh urine pekat
penyakit penderita
contoh kasus demam berdarah dewasa hangat waktu disentuh data yang peningkatan suhu ditemukan tubuh urine pekat
penyakit penderita
KASUS 2 Penyakit Demam Berdarah Penderita Dewasa Data yang peningkatan penurunan turgor kulit nadi dan ditemukan suhu penurunan tekanan darah kulit dan membran mukosa kering urine pekat penurunan haluaran urine CRT lebih dari normal
KASUS 4 Penyakit Demam Berdarah Penderita Dewasa trombosit kurang dari 100.000 Data yang pendarahan gusi ditemukan nafsu makan berkurang adanya rasa mual dan muntah
3
8/4/2010
Retrieve Process
Penentuan index
Penentuan bobot tiap index
Penentuan similar case
Hitung nilai index matching, case to case
Hitung similarity percent
Rekap nilai
Pengguna Sistem
Tahapan Perancangan Sistem
Diagnosa: Hipertermi Berhubungan dengan Proses Infeksi Dengue
Kabid dan kepala ruangan
Identifikasi pengguna
Tentukan kebutuhan pengguna
Tentukan media yang akan digunakan
Rancang interface sesuai dengan prinsip usability heuristics
Perawat pelaksana
Admin tiap ruangan Uji coba sistem
Pengguna sistem LAMPIRAN 2
Perancangan Sistem
Pengguna Sistem Hak Akses Simple search Advance search Ubah case diagnosa Tambah Pengguna Tampilan data pasien Tambah data pasien Tampilan shift jaga Ubah shift jaga Bertanya pada forum Upload knowledge baru dari komentar diagnosa
Alur Tiap Menu dalam Sistem
Alur Sistem
Perawat Pelaksana v v
Admin Ruangan v v
v v v v v
v v v v v v
Heuristic Evaluation - A System Checklist 1. Kejelasan status sistem (Visibility) Sistem harus selalu menjaga agar pengguna memahami informasi tentang apa yang terjadi, melalui umpan balik yang sesuai dalam waktu yang wajar. penerapan pada no. kebutuhan usability sistem repositori setiap tampilan halaman harus diawali 1 dengan judul yang merepresentasikan isi V dari halaman tersebut setiap instruksi, petunjuk, dan pesan error 2 berada pada tempat yang sama di semua V menu terdapat beberapa bentuk sistem umpan 3 balik untuk setiap tindakan yang v dilakukan pengguna terdapat umpan balik visual ketika menu 4 v tersebut dipilih penggunaan istilah menu harus sesuai 5 dengan istilah yang digunakan pengguna v dalam menjalankan tugas
Kabid Keperawatan v v v v v v v v v v
Tampilan Sistem Repositori Atribut usability heuristics dalam perancangan design tampilan sistem
Advance Search
Login
Advance search
4
8/4/2010
Tampilan Sistem Repositori
Evaluasi Sistem
Tampilan Sistem Repositori Forum
Hasil Diagnosa
Penyakit Ruangan
CBR
USABILITY
evaluasi
Ruangan
Tindakan Keperawatan
Tahapan CBR
KUISIONER (Jugdement Sampling)
Siklus Case Based Reasoning
Reuse
Retrieve
Retain
Revise
Sistem Eksisting
BAB V Interpretasi Dan Analisa Data
Perbandingan Sistem Eksisting Dan Perbaikan
Sistem Repositori
Kelemahan
• Admin tidak bisa merubah data yang berkaitan dengan rencana tindakan keperawatan • perawat harus menentukan diagnosanya terlebih dahulu dan diagnosa tersebut harus ada di sistem database • Untuk perawat baru, maka diperlukan waktu adaptasi dengan sistem terlebih dahulu berbeda dengan perawat senior yang sudah terbiasa dengan sistem tersebut • Tidak bisa dilakukan update secara cepat bila ada knowledge baru tentang rencana tindakan maupun diagnosa • Karena tiap ruangan hanya memiliki satu komputer maka penggunaannya akan dilakukan bergantian • Tampilan sistem susah dipahami, perlu pelatihan khusus • Sistem ini belum mengakomodasi kebutuhan knowledge sharing antar perawat
Kelebihan
• Sudah terintegrasi dengan sistem cetak • Sudah terintegrasi dengan sistem perhitungan biaya rawat inap pasien
Bisnis Proses
Kognitif
Kemudahan dan Kecepatan Akses
5
8/4/2010
Analisa Kognitif
Analisa Kognitif
Kognitif merupakan keterbatasan panca indera manusia yang berhubungan dengan memory, kecepatan respon, mental, stress, perilaku dalam merespon rangsangan maupun informasi dari sekitarnya. Proses kognitif yang dialami manusia meliputi proses planning, observasi, interpretasi, eksekusi.
Kemudahan dan Kecepatan Akses
Manusia cenderung senang menggunakan kodifikasi atau memvisualisasikan sesuatu untuk mengingat, untuk itu suatu design interface sebaiknya dibuat menarik dan mudah, karena hal ini akan memudahkan proses kognitif dalam diri manusia. Dalam penggunaan sistem nursing diagnose ini, proses kognitif yang banyak dilakukan perawat adalah interpretasi. Dari sistem ini, pengetahuan yang sudah dieksplisitkan akan dibaca oleh perawat dan akhirnya menjadi tasit knowledge yang tersimpan dalam memori perawat. Proses perubahan eksplisit ke tasit ini merupakan proses interpretasi dalam kognitif, yang mempekerjakan sensor motorik perawat. Untuk itu sistem telah didesain agar memudahkan perawat dalam menginterpretasikan knowledge dalam sistem tersebut dengan menerapkan atribut dalam usability heuristics.
BEFORE
Penentuan Diagnosa Rencana tindakan Mencetak Rencana Tindakan Knowledge Sharing Dokumentasi Data Pasien Update SAK
Eksisting Tersedia, Semi otomatis Tersedia, otomatis Tersedia otomatis Tidak ada
Kecepatan • kecepatan akses ke homepage atau halaman pertama web • kecepatan akses antar halaman-halaman web • kecepatan menemukan informasi yang dicari • kecepatan menampilkan informasi detail yang dicari
AFTER
Perbandingan Sistem Proses Bisnis
Kemudahan • kemudahan menemukan situs • kemudahan mempelajari situs • kemudahan mencari informasi • kemudahan memahami situs • kemudahan menggunakan situs • kemudahan dibaca
Nursing Diagnose System Hasil Penelitian
Kekurangan
• Belum dilakukan integrasi dengan sistem lain • untuk mengakses sistem akan dikenakan biaya • Tidak bisa melakukan pendokumentasian berupa gambar atau video
Kelebihan
• Mampu menyimpan safety knowledge dan menampilkan knowledge yang dibutuhkan secara cepat • Tersedianya forum diskusi sebagai media transfer knowledge yang harus ditampilkan dalam sistem repositori • tersedia sharing informasi terkait dengan data pasien dan shift perawat
Tersedia, Otomatis Tersedia, Otomatis Tidak tersedia Belum diintegrasi Tersedia
Tidak ada
Tersedia
Tidak ada
Tersedia
Kontribusi Keilmuan
Ergonomi Kognitif Knowledge Index Matching Usability Heuristics
Kontribusi Aplikasi Sistem
BAB V Mobile handphone
Kesimpulan dan Saran
Media knowledge sharing Knowledge Retrieval
KESIMPULAN
SARAN
6
8/4/2010
Kesimpulan sistem eksisting yang digunakan untuk menyimpan SAK belum dapat mengakomodasi kebutuhan knowledge sharing perawat.
Daftar Pustaka
Saran Membutuhkan studi lanjutan terkait dengan efektifitas peran repositori dalam kerangka perancangan knowledge management systems dihubungkan dengan kesiapan organisasi atau sumber daya manusia sebagai objek dari knowledge management
Sistem nursing diagnose mampu mengeksternalisasi knowledge perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan Melakukan penambahan knowledge untuk penyakit lainnya
Tampilan sistem repositori yang dibuat telah sesuai dengan prinsip usability heuristics dan memudahkan proses interpretasi kognitif perawat
Daftar Pustaka
Allen, Mureen. Currie, Leanne M. 2006. Heuristic Evaluation Of Paper-Based Web Pages: A Simplified Inspection Usability Methodology. New York, NY, USA: Journal of Biomedical Informatics. Elsevier. Astuti, Cacik Suci Astuti. 2008. Pengembangan Prototype Knowledge Management Systems Berbasis Case Based Reasoning Untuk Mengelola Sistem Klaim Konsumen. Surabaya: ITS. Baxter, Gordon D. Et al .2005. Using Cognitive Task Analysis To Facilitate The Integration Of Decision Support Systems Into The Neonatal Intensive Care Unit. UK: Elsevier
Secara keseluruhan perancangan knowledge management system berbasis case base reasoning akan membantu pembuat keputusan untuk membuat solusi Metode CBR merupakan metode yang tepat digunakan sebagai metode knowledge capturing, perawat bisa melakukan tindakan berdasarkan solusi kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya
Aji, Andika Kusuma. 2006. Perancangan Prototype Knowledge Management System Untuk Pengelolaan Pengetahuan Rumah Sakit. Surabaya: ITS.
Memerlukan integrasi dengan sistem cetak untuk rekam medik
Chalmers, Patricia A. 2003. The Role Of Cognitive Theory In Human–Computer Interface. USA: Computers in Human Behavior. Pergamon. Davenport, T. H. & Prusak, L. 1998. Working knowledge. Harvard Business School Press.
Melakukan pengembangan untuk desain web, sehingga dapat digunakan untuk menyimpan eksternalisasi dalam bentuk video maupun gambar
Daftar Pustaka
Dwivedi, A., Bali, R.K., James, A.E., & Naguib, R.N.G. 2001. Workflow Management Systems: The Healthcare Technology Of The Future? Proceedings of the IEEE EMBC-2001 23rd Annual International Conference of the IEEE Engineering in Medicine and Biology Society (EMBS), Istanbul, Turkey.
Daftar Pustaka
Joseph M. Firestone. Mark W. McElroy. 2005. Doing Knowledge Management. Emerald Group Publishing. Ersyad, M. 2009. Prototype Knowledge Management Systems Untuk Program Peningkatan K3. Surabaya: ITS.
Kalra, Jawahar. 2004. Medical errors: an introduction to concepts. Kanada: Clinical Biochemistry. Elsevier.
Green, Marc. 2004. Nursing Error. Journal of Nursing Law, Vol. 9, pp 37-44. MARC GREEN Ph D.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001
Hsia, Tzyh-Lih. dan Lin, Li-Min. 2006. A Framework for Designing Nursing Knowledge Management. Taiwan: Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management. Systems.
Kushniruk AW, Patel VL. Cognitive And Usability Engineering Methods For The Evaluation Of Clinical Information Systems. J Biomed Inform 2004;37(1):56–76.
Hanafiah, Amir. 1999. Malpraktik Dalam Keperawatan. Askep kesehatan.blogspot.com
Lilgejren, Erik. 2006. Usability In A Medical Technology Context Assessment Of Methods For Usability Evaluation Of Medical Equipment. Sweden: Elsevier.
I, Watson. 2003. Applying Knowledge Management. USA: Elseiver. Iversen, I. H. dan Ghanayim, N. 2008. A Brain–Computer Interface Tool To Assess Cognitive Functions In Completely Paralyzed Patients With Amyotrophic Lateral Sclerosis. USA: International Federation of Clinical Neurophysiology. Elsevier. ISO 9241-11, 1998. Ergonomic Requirements For Office Work With Visual Display Terminals (VDTs), Part 11: Guidance on usability. Johnson, Constance M. dan Turley, James P. 2006. The Significance Of Cognitive Modeling In Building Healthcare Interfaces. Houston, Texas, USA: International Journal of Medical Informatics. Elsevier.
Muhajir. et al. 2007. Komunikasi Antar Shift di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. H. M. Rabain Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Yogyakarta: KMPK Universitas Gajah Mada. Munir, Ningky .2001. Proses Penciptaan Pengetahuan Di Perusahaan. Jakarta: Seminar Ikatan Pustakawan Indonesia Murray E. Jennex. 2005. Case Studies in Knowledge Management. USA: Idea Group Publishing. Nielsen J. Finding Usability Problems Through Heuristic Evaluation. In: Proceedings of the SIGCHI conference on human factors in computing systems. Monterey, California, USA: ACM Press; 1992. p. 373– 80.
Noh, J B, et al. 2000. A Case-Based Reasoning Approach To Cognitive Map-Driven Tacit Knowledge Management. Expert Systems with Applications 19 (2000) 249±259. Elsevier. Nonaka, I. 1991. The Knowledge Creating Company. Harvard Business Review, 69(6), 96-104. Pierotti, Deniese. Heuristic Evaluation: A System Checklist. ISBN: 0-471-01877-5 Tiwana, Amrit. 1999. The Knowledge Management Toolkit. USA: Prentice Hall. The Kaiser Daily HIV/AIDS Report, 2007. Van Hoof, Viviane. 2004. Medical Expert Systems Developed in j.MD, a Java Based Expert System Shell Application in Clinical Laboratories. Amsterdam: IOS Press Yolles, Maurice. 2005. Knowledge Cycles and Sharing: Considerations for Healthcare Management. UK: Idea Group Inc. Zhang J, Johnson TR, Patel VL, Paige DL, Kubose T. Using Usability Heuristics To Evaluate Patient Safety Of Medical Devices. J Biomed Inform 2003;36(1–2):23–30.
7