PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
1
PERENCANAAN KINERJA
A.
PERENCANAAN STRATEJIK
VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga didasarkan pada hasil aspirasi dan partisipasi pejabat serta pegawai yaitu : “MEWUJUDKAN MASYARAKAT KOTA SALATIGA YANG MANDIRI, MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, CINTA TANAH AIR,
BERWAWASAN
KEBANGSAAN,
BERPRESTASI
DAN
BERAKHLAK MULIA” Penjelasan Makna Visi Pendidikan merupakan salah satu kunci yang menentukan dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global, terlebih dalam era ekonomi daerah. Oleh karena itu pembangunan pendidikan di Kota Salatiga perlu memperhatikan kondisi serta potensi daerah. Keunggulan pendidikan di Kota Salatiga akan sangat berperan dalam ikut mendorong tercapainya Visi Kota Salatiga yang sejahtera, mandiri dan bermartabat yang dilaksanakan oleh Pemerintah bersama masyarakat, yang akan terwujud apabila didukung oleh “Terwujudnya masyarakat Kota Salatiga yang mandiri, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia”. 2. Pernyataan Misi
2
Dalam upaya menuju visi diatas, diemban yaitu:
terdapatdelapan misi yang harus
Penjelasan Misi Misi Pertama
:
Meningkatkan
kualitas
hasil
pendidikan
dan
kemandirian pendidikan Misi Kedua
:
Meningkatkan pengamalan ajaran agama, imtaq dan budaya nasional dalam kehidupa sehari-hari
Misi Ketiga
:
Meningkatkan
pencapaian
memperoleh
kesempatan dan memperluas akses pendidikan Misi Keempat
:
Meningkatkan akuntabilitas dan pencitraan publik dibidang pendidikan.
Misi Kelima
:
Meningkatkan
pelayanan
pendidikan
melalui
pendidikan non formal. Misi Keenam
:
Meningkatkan
peran
serta
pemuda
dalam
pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama serta mewujudkan peran pemuda dalam kepeloporan dan kepemimpinan. Misi Ketujuh
:
Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan serta melindungi generasi muda dari penyakit masyarakat.
Misi Kedelapan
:
Meningkatkan
upaya
pembibitan
pengembangan
prestasi
olahraga
dan secara
sistemik, berjenjang dan berkelanjutan yang didukung melalui kebijakan dan manajemen keolahragaan yang teerpadu serta meningkatkan akses
dan
partisipasi
masyarakat
untuk
peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani serta membentuk watak bangsa. Penjelasan Makna Misi 3
Misi Pertama
:
Mengandung
makna
pembangunan
bahwa
pendidikan
di
arah
kebijakan
Kota
Salatiga
menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas dan kemandirian pendidikan. Sesuai dengan motto Kota Salatiga adalah Kota Pendidikan, maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga bertanggung jawab akan keberhasilannya meskipun secara natural memiliki sumber daya alam yang terbatas. Misi Kedua
:
Mengandung makna untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia menjadi lebih baik.
Misi Ketiga
:
Mengandung
makna
peningkatan
pencapaian
memperoleh kesempatan dan memperluas akses pendidikan. Misi Keempat
:
Mengandung makna peningkatan akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan.
Misi Kelima
:
Mengandung makna bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan
bagi
warga
masyarakat
yang
memerlukan pelayanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang formal hayat. Misi Keenam
:
Mengandung
makna
peningkatan
peran
serta
pemuda dalam pembangunan sosial, politik ekonomi, budaya dan agama serta mewujudkan peran pemuda dalam kepeloporan dan kepemimpinan. Misi Ketujuh
:
Mengandung makna bahwa pemuda merupakan generasi penerus, penanggungjawab dan pelaku pembangunan masa depan.
Misi Kedelapan
Mengandung makna bahwa pembinaan olahraga
4
dilakukan secara terstruktur dengan berbasis pada olahragawan pelajar dari SD, SMP, SMA/SMK dan mahasiswa, sehingga akan mendukung pencapaian prestasi
olahraga
setinggi-tingginya
regional,
nasional
maupun
di
internasional
tingkat untuk
peningkatan citra daerah dan kebanggan daerah
3. Tujuan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menetapkan sejumlah tujuan yang relevan untuk setiap misi, yaitu : Misi pertama : Bertujuan : Menuntaskan Wajib Belajar 12 Tahun; meningkatkan kondisi ruang kelas pada tingkat SD dan SMP, menurunkan angka mengulang kelas pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK; meningkatkan rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, dan meningkatkan prosentase kelulusan ujian siswa SD, SMP, SMA dan SMK.. Misi kedua : Bertujuan: Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta meningkatkan kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Misi ketiga
:
Bertujuan : Meningkatkan angka transisi dari TK/RA ke SD/MI dari SD/MI ke SMP/MTs, dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK serta meningkatkan angka partisipasi tingkat TK/RA dan SMP/MTs dan mempertahankan angka partisipasi tingkat SD/MI dan tingkat SMA/MA/SMK. Misi keempat :
5
Bertujuan : Meningkatkan jumlah sekolah dengan standar nasional, SBI dengan sekolah bersertifikasi ISO serta meningkatkan prestasi siswa pada berbagai lomba kejuaraan dan olimpiade di berbagai tingkat Misi kelima
:
Bertujuan : Meningkatkan perluasandan pemerataan akses pendidikan non formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM); meningkatkan jumlah peserta program pembinaan dan pelestarian keaksaraan serta meningkatkan perluasan akses dan mutu program kesetaraan pada Pendidikan Non Formal (PNF) Misi keenam : Bertujuan
:
Memasyarakatkan
olahraga
dikalangan
pelajar
dan
masyarakat serta meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan sosial, politik ekonomi, budaya dan agama serta mewujudkan peran pemuda dalam kepeloporan dan kepemimpinan. Misi ketujuh : Bertujuan : Menghilangkan pengaruh narkoba di kalangan pelajar, meningkatkan perluasan akses
dan mutu kecakapan hidup bagi
masyarakat. Misi kedelapan : Bertujuan : Meningkatkan prestasi olahraga pelajar dan pemuda dalam berbagai kejuaraan dan meningkatkan peran serta pelajar dalam berbagai kegiatan dan organisasi pelajar dan kepemudaan 4. Sasaran Untuk mencapai tujuan yang dilakukan adalah penetapan sasaran yang akan
dicapai.Sasaran
merupakan penjabaran dari tujuan secara
terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai dalam jangka pendek yaitu dalam kegiatan operasional. 6
MISI PERTAMA : Tujuan 1
: Menuntaskan Wajib Belajar 12 Tahun
Sasaran: -
Menurunkan angka putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK;
-
Meningkatkan angka partisipasi sekolah tingkat TK/RA
-
Mempertahankan angka partisipasi tingkat SD/MI dan
tingkat
SMA/MA/SMK Tujuan 2: Meningkatkan kondisi ruang kelas pada tingkat SD dan SMP Sasaran:ruang kelas pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 3: Menurunkan angka mengulang kelas pada tingkat SD, SMP, SMA, SMK Sasaran: Angka mengulang pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 4: Menurunkan angka putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Sasaran: Angka putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 5: Meningkatkan rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Sasaran: Rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 6: Meningkatkan prosentase kelulusan ujian siswa SD, SMP, SMA dan SMK Sasaran: Prosentase kelulusan ujian siswa SD, SMP, SMA dan SMK.
7
MISI KEDUA Tujuan 1: Meningkatkan kompetisi pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK Sasaran: Pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 2: Meningkatkan kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK Sasaran: Pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK MISI KETIGA Tujuan 1: Meningkatkan angka transisi dari TK ke SD dari SD ke SMP dari SMP ke SMA/SMK Sasaran: Rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Tujuan 2 : Meningkatkan angka partisipasi tingkat TK dan SMP sertamempertahankan angka partisipasi tingkat SD dan tingkat SDdan tingkat SMA/SMK Sasaran : Angka partisipasi sekolah tingkat TK, SD dan SMA/SMK. MISI KEEMPAT Tujuan 1: Meningkatkan jumlah sekolah dengan standar nasional, SBI dan Sekolah bersertifikasi ISO Sasaran: Sekolah dengan standar nasional, SBI dan sekolah bersertifikasi ISO
Tujuan 2: Meningkatkan prestasi siswa pada berbagai lomba kejuaraan dan 8
olimpiade diberbagai tingkat Sasaran: Siswa semua jenjang MISI KELIMA Tujuan 1: Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan non formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Taman BacaanMasyarakat (TBM) Sasaran: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tujuan 2: Meningkatkan jumlah peserta program pembinaan dan pelestarian Keaksaraan Sasaran:Masyarakat
peserta
program
pembinaan
dan
pelestarian
keaksaraan Tujuan 3: Meningkatkan perluasan akses dan mutu programkesetaraan pada Pendidikan Non Formal (PNF) Sasaran:Masyarakat
peserta
program
pembinaan
dan
pelestarian
keaksaraan
MISI KEENAM Tujuan 1: Memasyarakatkan olahraga dikalangan pelajar dan masyarakat Sasaran: Pelajar dan masyarakat kota Salatiga MISI KETUJUH Tujuan 1: Menghilangkan pengaruh narkoba di kalngan pemuda
dan
pelajar Sasaran: Pemuda dan pelajar
9
Tujuan 2: Meningkatkan perluasan akses dan mutu program kecakapan hidup bagi Masyarakat Sasaran: Masyarakat peserta program pembinaan dan pelestarian keaksaraan MISI KEDELAPAN Tujuan 1 Meningkatkan prestasi olahraga pelajar dan pemuda dalam berbagai kejuaraan Sasaran : Pemuda dan Pelajar Tujuan 2 Meningkatkan peran serta pelajar dalam berbagai kegiatan dan organisasi pelajar dan kepemudaan Sasaran : Pemuda dan pelajar 5 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategi mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi langkah-langkah penetapan kebijakan. Adapun kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan adalah : Sasasan1
:
Angka putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK di bawah 1% Strategi
:
a. Pemantapan komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan b. Pemberdayaan Satuan Pendidikan c.
Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan
Kebijakan
:
a. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c. Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaran pendidikan 10
Sasaran 2
:
Meningkatkan angka partisipasi sekolah tingkat TK/RA dan SMP/MTs, mempertahankan
angka
partisipasi
tingkat
SD/MI
dan
tingkat
SMA/MA/SMK Strategi
:
a. Pemantapan komitmen b. Pemberdayaan Satuan Pendidikan c.
Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan
Kebijakan
:
a. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c. Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaran pendidikan Sasaran 3
:
Kondisi ruang kelas rusak berat pada tingkat SMP, SMA dan SMK kurang dari 5% Strategi
:
a. Pemberdayaan Satuan Pendidikan b. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat c. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan Kebijakan a.
:
Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar
b.
Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah
11
Sasaran 4
:
Angka mengulang kelas pada tingkat SD dibawah 3%, SMP,SMA dan SMK dibawah 1% Strategi
:
a. Strategi peningkatan kualitas aparatur pendidikan b. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan Kebijakan
:
a. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah Sasaran 5
:
Angka putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA, SMK di bawah 1% Strategi
:
Strategi peningkatan kualitas aparatuur pendidikan Kebijakan a.
:
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar
b.
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah
c.
Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal
d.
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur
Sasaran 6
:
Rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA dan SMK diatas 7 Strategi
:
a. Strategi memantapkan komitmen b. Strategi peningkatan kualitas aparatur pendidikan Kebijakan
: 12
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah Sasaran 7
:
Prosentase kelulusan ujian siswa SD, SMP, SMA dan SMK 100% Strategi
:
Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah Sasaran 8
:
Kelayakan pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK minimal 50%, SD 75%, SMP 90%, SMA dan SMK 100% Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan b. Strategi Peningkatan Kualitas Aparatur Pendidikan Kebijakan
:
a. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar c. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah
Sasaran 9
: 13
Kecukupan pemenuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat TK, minimal 50%, SD 75%, SMP 90%, SMA/SMK 100% Strategi
:
Kebijakan : a. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar c. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah Sasaran 10
:
Rata-rata nilai ujian nasional pada tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK diatas 7 Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan b. Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c. Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD Sasaran 11
:
Angka partisipasi sekolah tingkat TK/RA dan SMP/MTs meningkat, mempertahankan
angka
partisipasi
tingkat
SD/MI
dan
tingkat
SMA/MA/SMK Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan b. Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Kebijakan
: 14
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c.
Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD
Sasaran 12
:
Jumlah sekolah dengan standar nasional dan sekolah bersertifikasi ISO minimal 30% Strategi
:
a. Strategi Memantapkan Komitmen b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama c. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat d. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan e. Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c. Meningkatkan prestasi keolahragaan Sasaran 13
:
Prestasi siswa pada berbagai lomba kejuaraan dan olimpiade mendapat juara Nasional Strategi
:
a. Strategi Memantapkan Komitmen b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama c.
Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat
d. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan e. Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan 15
Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar b. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah c.
Meningkatkan prestasi keolahragaan
Sasaran 14
:
Menambah jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan c. Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus b. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal c. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal Sasaran 15
:
Meningkatnya jumlah peserta program pembinaan dan pelestarian keaksaraan Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan c.
Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan
Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus 16
b. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal c.
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal
Sasaran 16
:
Meningkatnya perluasan akses dan mutu program kecakapan hidup bagi masyarakat Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Pemberdayaan Satuan Pendidikan c.
Strategi Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan
Kebijakan
:
a. Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus b. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal c.
Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal
Sasaran 17
:
Memasyarakatkan olahraga dikalangan pelajar dan masyarakat. Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama Kebijakan
:
a. Meningkatkan prestasi keolahragaan b. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur Sasaran 18
:
Menghilangkan pengaruh narkoba di kalangan pemuda dan pelajar Strategi
: 17
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama Kebijakan
:
Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan Sasaran 19
:
Meningkatkan jumlah peserta
program pembinaan dan pelestarian
keaksaraan Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama Kebijakan
:
Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan Sasaran 20
:
Meningkatkan perluasan akses dan mutu program kecakapan hidup bagi masyarakat Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama Kebijakan
:
Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan
Sasaran 21
:
Prestasi siswa pada berbagai lomba kejuaraan dan olimpiade mendapat juara Nasional Strategi
:
a. Strategi Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat 18
b. Strategi Kemitraan dan Kerjasama Kebijakan
:
a. Meningkatkan prestasi keolahragaan b. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur B.PENETAPAN KINERJA UTAMA Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatigaadalah dokumen yang berisi tekad dan
janji rencana untuk
mencapai tupoksi dinas yang diwujudkan dalam indikator kinerja utama (IKU). Pada tahun 2016 IKU Disdikpora yaitu: TABEL II.1. TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 NO.
2016 Indikator Kinerja Utama
Rumus
Targe 1
2
Prosentase Penduduk Usia 4-6 th yang bersekolah di TK/RA
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA Jumlah Anank Usia 4 - 6 tahun
Prosentase Penduduk Usia 7 -12 th
Jumlah Siswa pada jenjang SD / MI
yang bersekolah di SD/MI
( APK SD/MI )
x
100
%
x
100
%
x
100
%
100%
Jumlah siswa usia 7 - 12 th siwa SD/MI Penduduk usia 7 - 12 tahun
x
100
%
100%
Jumlah Siswa SMP / MTs/Paket B
x
100 %
x
100
Jumlah Penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun
Jumlah Siswa SD/ MI Penduduk usia 7 - 12 tahun
( APM SD/MI )
3
Prosentase Penduduk Usia 13 - 15 th yang bersekolah di SMP / MTs
( APK SMP / MTs )
75%
Jumlah Penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun
Jumlah Siswa SMP/MTs/Paket B
19
%
100%
penduduk usia 13-15 tahun ( APM SMP / MTs )
Jumlah Siswa usia 13 - 15 SMP/MTs/Paket B penduduk usia 13-15 tahun
4
Prosentase Penduduk Usia 16 - 18 tahun yang bersekolah di SMA/SMK ( APK )
( APK SMA/SMK/MA )
Jumlah Siswa SMA / SMK / SMK/MA/Paket C
100
x
100
%
100%
%
Jumlah Penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun
Jumlah Siswa SMA/SMK/MA/Paket C penduduk usia 16-18 tahun
( APM SMA/SMK/MA )
x
Jumlah Siswa usia 16 -18 SMA/SMK/MA/Paket C
x
100
%
100%
x
100
%
100%
100%
penduduk usia 16-18 tahun 5
6
7
Prosentase lulusan TK/RA yang diterima SD / MI
Jumlah lulusan TK/RA Jumlah siswa SD/MI kelas 1
x
100
%
Prosentase lulusan SD/MI yang diterima
Jumlah lulusan SD / MI
x
100
% 100%
x
100
% 100%
x
100
%
x
100
% 90%
x
100
% 95%
x
100
% 100%
SMP / MTs
Siswa SMP / MTs kelas 1
Prosentase lulusan SMP/MTs yang
Jumlah lulusan SMP/MTs
diterima SMA/SMK/MA
8
Prosentase Guru Layak Mengajar
Jumlah siswa SMA/SMK/MA kelas 1
Jumlah guru berijasah S1 Jumlah Guru Total
SD
Jumlah Guru SD Berijazah S1 Jumlah Guru SD Total
SMP
Jumlah Guru SMP berijasah S1 Jumlah guru SMP Total
SMA/SMK
Jumlah Guru SMA/SMK berijasah S1 Jumlah Guru SMA/SMK Total
20
9
Prosentase siswa putus Sekolah
Jumlah Siswa Putus Sekolah
x
100
%
x
100
% 0,00%
x
100
% 0,02%
x
100
% 0,77%
Jumlah Siswa tingkat yang sama tahun sebelumnya SD
Jumlah siswa SD Putus Sekolah Jumlah Siswa tingkat yang sama tahun sebelumnya
SMP
Jumlah siswa SMP Putus Sekolah Jumlah Siswa tingkat yan Jumlah Siswa tingkat yang
SMA/SMK
Jumlah siswa SMA/SMK Putus Sekolah Jumlah Siswa tingkat yang sama tahun sebelumnya
10
Angka rata-rata nilai ujian nasional di
Rata-rata angka nila UN SD, SMP, SMA dan SMK sederajat
semua jenjang penddikan
11
Prosentase siswa yang lulus ujian Nasional
Siswa Lulus Ujian Nasional
SD
7,25
SMP
7,25
SMA
7,25
SMK
7,25
x
100
%
x
100
% 100%
x
100
% 100%
x
100
% 100%
x
100
% 100%
Peserta Ujian Nasional SD
Siswa SD Lulus Ujian Nasional Peserta SD Ujian Nasional
SMP
Siswa SMP Lulus Ujian Nasional Peserta SMP Ujian Nasional
SMA/SMK
Siswa SMA / SMK Lulus Ujian Nasional Peserta SMA / SMK Ujian Nasional
12
Prosentase ruang kelas yang layak
Ruang Kelas Kondisi Baik Total ruang kelas
SD
100%
SMP
100%
SMA/SMK
13 Prosentase penduduk buta huruf
penduduk usia 15 tahun keatas buta huruf
x
100
21
100%
%
0%
penduduk usia 15 tahun keatas 14 Jumlah keterlibatan pemuda dalam kegiatan kepemudaan 15
Prosentase Siswa yang berpartisipasi di Bidang Olahraga
16
Jumlah Peserta Didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebih 36 .Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk Peserta Didik dan guru, papan tulis.
Jumlah pemuda yg mengikuti Organisasi Kepemudaan
70
Penduduk usia 16-30 tahun
Jumlah siswa berprestasi
x
100
%
x
100
%
x
100
%
90%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
100%
jumlah yang berpretsai dalam olahraga Jumlah SD/MI yang semua rombel nya tidak melebihi 32 orang. Jumlah SD/MI di wilayah Kab/kota
Jumlah SD yang telah memnuhi 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk Peserta Didik dan guru, papan tulis. Jumlah SD di wilayah Kab/kota
Jumlah SMP yang semua rombelnya tidak melebihi 36 orang. Jumlah SMP di wilayah Kab/kota Jumlah SMP yang telah memenuhi 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk Peserta Didik dan guru, papan tulis. Jumlah SMP 17
18
Di setiap SMP dan MTS tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik
Jumlah SMP yang telah memiliki ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja kursi untuk 36 peserta
100%
Jumlah SMP
x
100
%
Jumlah SMP yang memiliki satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik Jumlah SMP
x
100
%
Di setiap SD/MI tersedia 1 ruang guru
22
100%
yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah, dan sta kependidikan lainnya, dan di setiap SMP/MTS tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru
Jumlah SD yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, Kepala Sekolah/Madrasah dan staf kependidikan lainnya
Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru untuk setiap satuan
Jumlah SD yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik
21
Disetiap SMP tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau DIV dan 2 orang guru yang telah memiliki kualifikasi pendidik
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
Jumlah SD
Jumlah SD yang memiliki 6 (enam) orang guru Jumlah SD
20
100
Jumlah SD
Jumlah SMP yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, Kepala Sekolah/Madrasah dan staf kependidikan lainnya Jumlah SMP
19
x
Jumlah SMP yang memiliki guru untuk setiap mata pelajaran (atau untuk daerah khusus 1 (satu) guru untuk setiap rumpun mata pelajaran) Jumlah SMP
jumlah SD yang memiliki kualifikasi akademi S1 atau D IV Jumlah SD
jumlah SD yang memiliki kualifikasi sertifikasi pendidik Jumlah SD
23
22
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D IV sebanyak 70 % dan separuh diantaranya telah memiliki sertifikat pendidik.
x
100
%
100%
x
100
%
100%
x
100
%
100%
Jumlah kepala SD berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SD
x
100
%
100%
Jumlah kepala SMP berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah SMP
x
100
%
100%
Jumlah Pengawas SD berkualifikas akademik S-1 atau DIV dan telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah Pengawas
x
100
%
100%
x
100
%
100%
Jumlah SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi Si atau D-IV >= 70 % ( untuk daerah khusus >=40%) Jumlah SMP Jumlah SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik >=35% (untuk daerah khusus >=20%) Jumlah SMP
23
24
25
26
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mapel Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/Mi berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
Di setiap Kabupaten/Kota semua Pengawas SD/Mi/SMP/MTs berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
Jumlah SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidikmasingmasing satu orang untuk mapel Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, B. Inggris, dan PKN Jumlah SMP
Jumlah Pengawas SMP berkualifikas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik Jumlah Pengawas
24
27
28
Pemerintah Kab/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan setiap bulan dan setiap kunjungan dilaksanakan selama 3 jam
Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengebangkan kurikulum dan proses pembelajaran
100
Jumlah SD yang mendapat kunjungan oleh pengawas satu kali setiap bulan dan tiap kunjungan >=3 jam untuk supervisi dan pembinaan Jumlah SD/MI di wilayah Kab/kota
Jumlah SMP yang mendapat kunjungan oleh pengawas satu kali setiap bulan dan tiap kunjungan >=3 jam untuk supervisi dan pembinaan
x
100
%
100%
x
100
%
100%
Jumlah SMP
Penetapan Kinerja ditetapkan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparansi dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga. Program
yang ditetapkan untuk memenuhi pencapaian Indikator Kinerja
Utama tersebut adalah dalam tabel tersebut di bawah ini. TABEL II.2 PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 NO
NAMA PROGRAM
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2
ANGGARAN
6.864.587.000 953.897.000 954.005.000
3
Program Peningkatan Didiplin Aparatur
4
Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur
37.819.000
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Pendidikan Anak Usia Dini
16.877.000
5 6
732.095.000
25
8
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah
9
Program Pendidikan Non Formal
10
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program Peningkatan Peran serta kepemudaan Program Pengembangan kebijakan manajemen olahraga Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga Program Peningkatan dan Pengembangan Pegelolaan Kuangan daerah Jumlah
7
11 12 13 14 15 16 17
39.520.780.000 5.573.131.000 3.064.205.000 438.517.000 239.437.000 16.512.000 232.908.000 63.241.000 948.801.000 2.555.514.000 34.567.000 62.246.893.000
26