MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN OLEH
MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 Jakarta, 24 Februari 2015 1
Visi Pembangunan Kemaritiman
mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, dan kuat berbasiskan kepentingan nasional 2
Empat Fokus Pembangunan Kemaritiman Kedaulatan Maritim
Sumber daya Alam
Pembangunan
Maritim
Infrastruktur
Iptek dan Budaya Maritim 3
Fokus #1: Pembangunan Kedaulatan Maritim
1. Penguatan Hukum dan Perjanjian Maritim 2. Keamanan dan Ketahanan Maritim 3. Delimitasi Zona Maritim 4. Navigasi dan Keselamatan Maritim 4
Territorial Sea Areas: 3,1 Million SqKm., EEZ Areas: 2.7 Million Sq-Km, 13.400 Islands, 81.000 Long Coastline. 5
Presiden Joko Widodo di Pos Pengamanan Perbatasan, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, 16 Desember 2014 “Pembangunan Wilayah Perbatasan Harus Dipercepat”
“Harus Lebih Baik dari Negara Tetangga” “Anggaran Rp.12 Trilyun / Tahun harus dioptimasikan” 6
PLTD DI DAERAH PERBATASAN YANG AKAN DIBANGUN TAHUN 2015 SEBANYAK 50 LOKASI DI DAERAH PERBATASAN/TERLUAR YANG MEMBUTUHKAN PLTD DAN DIHARAPKAN PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN RI KE 70 LISTRIK SUDAH MENYALA
No
PROPINSI
KABUPATEN/KOTA (PULAU/SISTEM KELISTRIKAN)
KEBUTUHAN (kW)
1
Kalimantan Barat
Sanggau (Entikong)
2x700
2
Kalimantan Barat
Kapuas Hulu (Badau)
2x200
3
Kalimantan Barat
Sambas (Sajingan Besar)
2x400
4
Kalimantan Timur
Berau (Maratua)
2x300
5
Kalimantan Utara
Nunukan (Kerayan Selatan)
2x300
6
Kalimantan Utara
Nunukan (Sembakung Atulai)
2x300
7
Kalimantan Utara
Nunukan (Srinanti/Simenggaris)
2x300
8
Kalimantan Utara
Nunukan (Tabur Lestari/ Simenggaris)
2x250
9
Kalimantan Utara
Nunukan (Sebuku)
2x500
10
Kalimantan Utara
Nunukan (Tulin Onsoi)
2x500
8
Perpres No.178/2014 Tentang BAKAMLA 9
Program Pertama BAKAMLA, padukan C3I, MCS & VMS yang tersebar diberbagai Instansi 10
Fokus #2: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Jasa 1. Meningkatkan pengelolaan Sumberdaya Hayati secara berkelanjutan (KKP, Kemenhub, Bakamla, LPNK). 2. Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Energi (ESDM, BUMN Energi, Mineral dan Migas) 3. Sumberdaya Pariwisata (KemPariwisata, Kemenkominfo, Airline, BUMN PariwisataPemda) 4. Lingkungan dan Kebencanaan (BNPB, Basarnas, Bakamla, TNI-AL)
11
MARINE AND FISHERIES Controlling Capture Fisheries,
Protecting Small Scale Fishers, Combating Illegal Fishing, Developing Aquaculture,
12
Production of World Fisheries & Aquaculture Million tonnes
• 182 million tonnes in 2012
200
182
180 160 140
• 92 million tonnes from capture fisheries
Aquaculture Production
120
Capture Production
92
100 80 60 40
• 90 million tonnes from aquaculture
20 0 52
62
72
WWW.FAO.ORG
82
92
02
12
PERIKANAN BUDIDAYA
Site Selection,
Target: 31.3 Juta Ton (2019)
Benih Ikan Unggul, Pakan Obat Anti Virus, Teknologi Perikanan Budidaya
Pemasaran
14
PROSPEK PEMASARAN PRODUK RUMPUT LAUT KEBUTUHAN DALAM NEGERI RUMPUT LAUT 1. TEPUNG KARAGINAN BERKISAR ANTARA 18.000 – 20.000 T/THN 2. TEPUNG ALGINAT 48.000 T/THN 3. TEPUNG AGAR-AGAR LEBIH DARI 20.000 T/THN
KEBUTUHAN DUNIA 3 S/D 4,2 JUTA TON/TH DAN DIPERKIRAKAN PENINGKATANNYA 10% SETIAP TAHUN PASAR UTAMA RUMPUT LAUT & PRODUKNYA
Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Hongkong, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Taiwan, United Kingdom, Denmark, Singapure, Philipina, Malaysia, Jerman, Australia dan Sri langka
MINERAL, OIL AND GAS 40 of the Indonesian 60 oil & gas basins are offshores. Indonesia’s Ring of Fire Produces, Gold, Silver, Copper, Manganese, Zinc. Large Coal Reserve Revenues from Mineral, Oil & Gas: US$ 30 Billions per year. Potential Investment: US$26 Billions in the next 5 years. 16
17
18
TOURISM Target: 10 Millions Foreign tourists in 2015, 20 Millions Foreign tourists in 2019. Revenues of US$ 12 Billions (2014) to US$ 24 billions (2019). Free Visa Entry for additional 4 Countries: China, Japan, South Korea, Rusia and VOA for Australia.
Easy entry permit for Sailing ships, Yachts, Mega Yacht and Cruise Ship. 19
DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DI ASEAN Dibandingkan dengan para kompetitor, menurut Indek Daya Saing Pariwisata ASEAN dari World Economic Forum (WEF) tahun 2013, Indonesia menempati posisi ke- 4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand
20 Sumber : World Economic Forum (WEF), 2013.
JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN DI 19 PINTU MASUK UTAMA Kontribusi 3 pintu terbesar (Bali, Jakarta, Batam): 77% No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pintu Masuk Bali Jakarta Batam Tanjung Uban Medan Surabaya Bandung Tanjung Balai Karimun Tanjung Pinang Yogyakarta Tanjung Priok Padang Lombok, NTB Pekanbaru Entikong, Pontianak Manado Surakarta Makassar Balikpapan Pintu Lainnya Total Wisman
2013
2012
Pertumbuhan
Selisih
Share
3.241.889
2.902.125
11,71%
339.764
36,83%
2.240.502
2.053.850
9,09%
186.652
25,45%
1.336.430
1.219.608
9,58%
116.822
15,18%
318.154
336.547
-5,47%
-18.393
3,61%
225.550
205.845
9,57%
19.705
2,56%
225.041
197.776
13,79%
27.265
2,56%
176.318
146.736
20,16%
29.582
2,00%
104.889
107.499
-2,43%
-2.610
1,19%
99.593
103.785
-4,04%
-4.192
1,13%
86.020
58.926
45,98%
27.094
0,98%
65.227
66.168
-1,42%
-941
0,74%
44.135
32.768
34,69%
11.367
0,50%
40.380
17.032
137,08%
23.348
0,46%
25.946
21.387
21,32%
4.559
0,29%
24.856
25.897
-4,02%
-1.041
0,28%
19.917
19.111
4,22%
806
0,23%
17.738
21.612
-17,93%
-3.874
0,20%
17.730
13.881
27,73%
3.849
0,20%
16.904
16.828
0,45%
76
0,19%
474.910
477.081
-0,46%
-2.171
5,40%
8.802.129
8.044.462
9,42%
757.667
100,00%
Sumber : Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia 2013
Perpres No.180/2014 Ttg Ijin masuk Cruise Ship, Sailing Boats, Yachts, Super Yacht dipermudah 22
23
24
Fokus #3: Pengembangan Infrastruktur 1. Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Kelautan
2. Infrastruktur konektivitas antar moda dan Sistem logistik Nasional; 3. Infrastruktur Energi dan Pertambangan 4. Industri Penunjang Infrastruktur 25
INFRASTRUKTUR EKONOMI MARITIM:
Pelabuhan, Armada Pelayaran Industri Manufaktur Maritim
26
24 HARBOURS DEVELOPMENT
5 Deep Sea Ports: Kuala Tanjung, Jakarta, Surabaya, Makassar, Sorong 27
SHIPYARDS IN INDONESIA TOTAL: 198 Shipyards Batam Sulawesi
110
3 Shipyards
Shipyards
Sumatera
Kalimantan 18 Shipyards
41 Shipyards
Papua-Maluku
3 Shipyards
Java 23 Shipyards
Bali-NT
28
KEBIJAKAN UNTUK GALANGAN KAPAL NASIONAL Pembebasan PPN. Revisi PP No.38/Th.2003
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP), restitusinya di percepat, bisa dimulai pada Januari 2015, sudah disiapkan Rp.39 Milyar untuk BMDTP. Tax Allowances untuk Pajak Penghasilan (PPH), Investasi Rp.50 Milyar dan membuka tenaga kerja minimal: 300 orang. Memisahkan peran Regulator dan Operator di Pelabuhan sesuai UU No.17/Th 2008 Tentang Pelayaran, sehingga tarif sewa lahan untuk galangan kapal ditentukan oleh Regulator, bukan oleh Operator. National Ship Design Center (NASDEC) di ITS-Surabaya dijadikan Balai Besar dibawah Kemenperind. 29
ELECTRIC POWER GENERATORS
Additional 35,000 megawatts in 2019
31
Program 35.000 MW menelan investasi Rp.1000 Trilyun. Harus ada kandungan lokal, Kemenperind mematok Kandungan Lokal hingga 50%, Potensi Nasional perlu dibangkitkan kembali, baik Manufacturing Companies maupun Engineering, Procurment Construction (EPC) (Barata, Boma Bisma Indra, PINDAD, Nusantara Turbine, Texmaco, Rekayasa Industri, Tripatra, IKPT,dll). BPPT menginventarisasi kelompok Manufacture dan Kelompok EPC. PLN menugasi kontraktor pembangun Pembangkit Listrik untuk bekerjasama dengan Manufacture dan EPC dalam Negeri.
Manufacturing Companies dan EPC Dalam Negeri Harus Deliver dan dipantau oleh Dewan Komisarisnya. Skala proyek dipertahankan tetap besar agar berdampak pada pembangunan infrastruktur pendukung di dalam negeri dan agar 32 lebih ekonomis.
Sebelum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dibutuhkan 52 Ijin untuk membangun Pembangkit Listrik Swasta 33
Sesudah Penerapan PTSP: 37 Ijin
34
Izin usaha penyediaan tenaga listrik: 20 hari kerja Ijin Penetapan wilayah usaha Listrik: 30 hari kerja Izin jual beli tenaga listrik lintas Negara: 30 hari kerja Izin panas bumi: 63 hari kerja Pendaftaran Usaha Kawasan Wisata: 11 hari kerja
Ijin Pelepasan kawasan hutan: 111 hari kerja Ijin Tukar menukar kawasan hutan: 338 hari Izin lingkungan (Amdal) : 104 hari kerja Pemberian izin usaha di bidang pembudidayaan ikan: 7 Hari kerja
Rekomendasi permohonan hak atas tanah: 7 – 93 hari kerja
35
PEMBANGUNAN PEMBAKIT LISTRIK • Pembangunan 31 Pembangkit Listrik, target dan kendala (7 Berada di Kalimantan) • Pembangunan 50 Pembangkit Listrik di Wilayah Perbatasan dan Pulau Terluar berpenghuni, selesai 2015, menyambut HUT RI ke 70 (10 Lokasi berada di Kalimantan).
DAFTAR PROYEK TERKENDALA TERKAIT PERIZINAN DAN TANAH N o
PROYEK
1
PLTMG Bangkanai (155 MW)
2
LOKASI
KENDALA
K/L
Kalimantan Tengah
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Kemen LH&Hut
PLTU 1 Parit Baru (2x50MW)
Kalimantan Barat
Izin Lingkungan Belum Terbit
Kemen LH&Hut
3
SUTET 150 kV M. Teweh-Bangkanai
Kalimantan Tengah
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
4
SUTET 150 kV M. Teweh-P. Cahu-K. Kurun)
Kalimantan Tengah
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Kemen LH&Hut
5
SUTT 150 kV Kuala Kurun - Kasongan
Kalimantan Tengah
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Kemen LH&Hut
6
SUTT 150kV PLTU Sampit-Pangkalan Bun
Kalimantan Tengah
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Kemen LH&Hut
7
SUTT 150 kV Siantan-Tayan
Kalimantan Barat
Persetujuan Prinsip IPPKH Belum Terbit
Kemen LH&Hut
(Tebelian, Muara Teweh) (Paloh, Lamandau, Murung Raya)
(Letung, Tambelan, Paser, Maratus, Samarinda Baru, Buntu Kunik
ANGKUTAN UDARA PERINTIS SEBANYAK 66 RUTE BARU SIAP UNTUK DIOPERASIKAN, YAITU DIANTARANYA RUTE DI KALIMANTAN: 1. Palangkaraya-Kuala Pembuang, Muara Teweh, Purukcahu, pangkalan Bun. Kuala PembuangBanjarmasin 2. Ketapang – Sintang dan Nanga Pinoh. Pontianak-Nanga Pinoh, Ketapang-Manis Mata, Pontianak-Sanggoledo 3. Tarakan-Long Bawan, Longbawan-malinau, Longlayu. Long Apung-Malinau, Tj. Selor, Nunukan. Tj. SelorLongbawan, Nunukan-Lumbis Ogong, Binuang-Longlayu dan malinau 4. Samarinda-Long Apung dan Datah Dawai, Datah DawaiMelak, Sangata-Balikpapan, Samarinda-Muara Wahau 39
40
41
JARINGAN TRAYEK DAN KEBUTUHAN KAPAL PELAYARAN PERINTIS TAHUN ANGGARAN 2015
No
Provinsi/Pangkalan
Kode Trayek
Jaringan Trayek Dan Jarak Mil
Target Lama Frekuens Jumlah Pelayara i Per Ukuran Dan Type Jarak n1 Tanggal Kapal *) (Mil) Round 31 Voyage Desembe r 2015
KALIMANTAN BARAT
1
Sintete
2
Kotabaru
R-9
Sintete -96- Tambelan -226Tanjung Pinang -175- Letung 43- Tarempa -112- Midai -52Sedanau -80- Pulau Laut -60Ranai -65- Subi -50- Serasan 105- Sintete
R - 11 Kotabaru -22- Batulicin -62Marabatuan -22- Maradapan 20- Matasiri -20- Maradapan 22-Marabatuan -62- Batulicin -22- Kotabaru -22- Batulicin 62Marabatuan -22Maradapan -20- Matasiri -20Maradapan -22- Marabatuan 62- Batulicin -22- Kotabaru 193- Majene -193- Kotabaru
1,064
750 DWT / GT. 480 Coaster
12 Hari
30 Voyage
890
500 DWT / GT. 325 Coaster
13 Hari
28 Voyage
42
Indonesia ikut World Expo Milan – 2015. Mengisi Acara World Ocean Day, 8 Juni 2015 di Expo Milan Kadet AAL, Taruna Sekolah Tinggi Pelayaran dan Taruna Sekolah Tinggi Perikanan akan berlayar menggunakan Kapal Perang LPD TNI AL . 43
Amphitheatre in the Indonesian Pavillion, EXPO MILAN 2015
There is a 50-Pax Meeting Room for Presentation at the Indonesian Pavillion EXPO MILAN 2015
Operation Kartika Jala Krida 2015 to World Expo Milan 2015 with the Indonesian Navy Ship KRI Banjarmasin-592
GENDERANG Marching SULING Band KETERANGAN 1.PENATARAMA 2.S. DRUM 3.TENOR 4.B. DRUM 5.BELLYRA 6.TEROMPET 7.MELOPHONE 8.TUBA JUMLAH
: 2 Org : 15 Org : 10 Org : 5 Org : 10 Org : 10 Org : 5 Org : 3 Org + : 60 Org
LAGU YG DIKUASAI : 25 Lagu KESIAPAN : 70%
48
Cultural Events GIAT KESENIAN MATERI KESENIAN TERDIRI DARI:
1. BAND DUTA SAMUDERA. 2. BRASS BAND. 3. MUSIK KULINTANG 4. TARI SAMAN. 5. TARI RAMPAK GENDANG. 6. TARI RAMPAK BAMBU. 7. TARI PERANG. 8. TARI KECAK (TARUNA) 9. TARI BALI (TARUNI) 10. TARI SAJOJO. 11. TARI POCO-POCO. 49
Terima kasih 50