PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DI INDONESIA
Oleh:
Indroyono Soesilo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia
Territorial Sea Areas: 3,1 Million SqKm., EEZ Areas: 2.7 Million Sq-Km, 13.400 Islands, 81.000 Long Coastline.
KEGIATAN KEMENKO KEMARITIMAN Penyusunan Kebijakan Maritim Indonesia Pembangunan Pelabuhan Pembangunan Jalur KA di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Pembangunan Pembangkit Listrik Pembangunan Kelautan dan Perikanan, Pembangunan Pariwisata
HARBOURS
24 Harbours, both new and upgrade 5
HARBOURS DEVELOPMENT
6
MARITIME HIGHWAY Loop Aceh Malahayati
BELAWAN (NEW BELAWAN) Dumai
Loop Pantai Timur Sumatera
Sibolga
Loop Papua Utara
Loop Babel dan Kalbar New Kalbar Port
Loop Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara
Tarakan
Gorontalo Loop Kalimantan Timur
Ternate Manokwari
Loop Sulawesi Barat
Jayapura
SORONG Nabire
Pantoloan Pulau Baai Loop Pantai Barat Sumatera
Ambon
JAKARTA
SURABAYA
MAKASAR Kendari
Loop Maluku dan Papua Baratdaya
Lombok Merauke New Bali
Kupang
Loop Timur
US $ 7 Billions Investment for Five Deep Sea Harbors. 7
PEMBANGUNAN POROS MARITIM NASIONAL / TOL LAUT Terdiri dari 5 Pelabuhan Hub Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung, Tg. Priok, Tg. Perak, Makassar, dan Bitung
Terdiri dari 19 Pelabuhan Feeder PEMBANGUNAN POROS MARITIM NASIONAL
Pelabuhan Sabang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Palembang, Panjang, Tg. Emas, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda/Palaran, Kupang, Pantoloan, Ternate, BauBau/Kendari, Sorong, Ambon, Jayapura, dan Merauke
ISU STRATEGIS SAAT INI PELABUHAN CILAMAYA Posisi Saat ini : Diperlukan pengembangan jangka panjang hinterland Pelabuhan Tanjung Priok yang akan berperan sebagai Multiple Gateway/ Backup Port Tindak Lanjut : Sinkronisasi terhadap tataruang Kabupaten Karawang, fasilitas eksisting milik Pertamina (pipa), Jalan akses dan kereta api
TERMINAL TELUK LAMONG PELABUHAN TG. PERAK
Posisi Saat ini : Pembangunan Terminal Teluk Lamong Tahap I telah selesai dilaksanakan oleh PT. Pelindo III. Sesuai peraturan diperlukan mekanisme pelelangan untuk konsesi pengoperasiannya. Tindak Lanjut : Sedang dalam proses pembahasan untuk dapat memberikan diskresi kepada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam mengoperasikan Terminal Teluk Lamong
RENCANA PENYELENGGARAAN SHORT SEA SHIPPING PERHUBUNGAN LAUT
LATAR BELAKANG
PROGRAM
Mengurangi arus kepadatan lalu lintas pada ruas jalur utara Pulau Jawa (pengalihan moda darat ke laut) Menekan konsumsi BBM moda angkutan barang
Pelabuhan yang akan menjadi lokasi bongkar muat : Jakarta : Pelabuhan Marunda Centre Semarang : Pelabuhan Kendal Surabaya : Pelabuhan Paciran Armada kapal yang digunakan : Kapal Ferrindo 5 (PT. ASDP) dengan kapasitas 60 truk, 20 mobil (roda 4) dan 200 sepeda motor ; Kapal KMP Jatra III (PT. ASDP); Kapal Ro-Ro ukuran 5000 GT hasil pembangunan Ditjen Hubdat (Dit.LLASDP).
INSENTIF FISKAL DALAM MENDUKUNG PROGRAM BERUPA : Bunga Bank tidak lebih dari 10%, PPN 0%, Biaya Sewa Kapal, BBM Bongkar Muat, Insentif pada Galangan Kapal, Bebas Bea Masuk suku cadang industri pelayaran
RAILWAY TRACKS DEVELOPMENT IN INDONESIA
PENGEMBANGAN JALUR KERETA API
Jalur Kereta Api Eksisting
Railway Tracks Development in Java, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi and Papua. 10 From 5500 Km (2014) to 15.000 Km (2019)
ELECTRIC POWER GENERATORS
Additional 35,000 megawatts in 2019
11
Tambahan Infrastruktur Kelistrikan 2015-2019 Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan 2015-2019: 34 GW, Rasio elektrifikasi 97,2%
Oleh PLN:
Oleh Swasta:
Pembangkit:
15,5 GW
Transmisi
50 ribu kms
:
Gardu Induk: 743 lokasi Distribusi
2014
Pembangkit: GW
18,5
Transmisi
360 kms
:
: 150 ribu kms
2019
Pelanggan : +14 juta
Kebutuhan Capex: Rp 545 Trilyun
Porsi IPP : 16% (7,7 GW)
Kebutuhan Capex: Rp 435 Trilyun
Untuk menopang pertumbuhan ekonomi 6,7% (Draft RPJMN Bappenas), dengan pertumbuhan kebutuhan listrik 8,8%. 13
Porsi IPP : 32% (26 GW)
13
MINERAL, OIL AND GAS 40 of the Indonesian 60 oil & gas basins are offshores. Indonesia’s Ring of Fire Produces, Gold, Silver, Copper, Manganese, Zinc. Large Coal Reserve Revenues from Mineral, Oil & Gas: US$ 30 Billions per year. Potential Investment: US$26 Billions in the next 5 years.
SHIPYARDS DEVELOPMENTS: Indonesia: 198 Shipyards, In Batam Island: 110 Ship yards, very productive, Good Quality, Competitive Price, On-Time Delivery, employment for 120.000 . Indonesia is committed to strengthen its Shipyard Industry by replicating the Success Story of Batam Island. Fiscal and Non-Fiscal Incentives
SHIPYARDS IN INDONESIA TOTAL: 198 Shipyards Batam Sulawesi
110
3 Shipyards
Shipyards
Sumatera
Kalimantan 18 Shipyards
41 Shipyards
Papua-Maluku
3 Shipyards
Java 23 Shipyards
Bali-NT
TOURISM Target: 10 Millions Foreign tourists in 2015, 20 Millions Foreign tourists in 2019. Revenues of US$ 12 Billions (2014) to US$ 20 billions (2019). Free Visa Entry for additional 5 Countries: China, Australia, Japan, South Korea, Rusia. 3rd Country Free Visa Entry: Tourists hold visas to Singapore, Malaysia and Thailand are allow to enter Indonesia without Visa Easy entry permit for Sailing ships, Yachts, Mega Yacht and Cruise Ship.
JENIS PARIWISATA YANG AKAN DIKEMBANGKAN UNTUK WISMAN
Nature (35 %)
Culture (60%)
Manmade (5%)
Top Five Contributors
• Wisata Bahari • Wisata Ekologi • Wisata Petualangan • Wisata Heritage dan Religi • Wisata Kuliner dan Belanja • Wisata Kota dan Desa • Wisata MICE* & Event • Wisata Olahraga • Wisata Kawasan Terpadu (Integrated Resort)
1. Belanja dan kuliner (80%) 2. Wisata Heritage dan Religi (80%) 3. Wisata Bahari (35%) 4. Wisata MICE (25%) 5.Sumber: WisataPassenger OlahragaExit (5%) Survey (PES), 2013.
KONDISI SAAT INI DAN TARGET 2019 2014 makro
• Kontribusi pada PDB Nasional • Devisa • Jumlah Tenaga Kerja
• 4,2 % • Rp. 120 triliun • 8,7 juta
• 8% • Rp. 240 triliun • 13 juta
mikro
TARGET 2019
• Indeks Daya Saing (WEF) • Wisatawan mancanegara • Wisatawan nusantara
• #70 • 9 juta • 250 juta
• #30 • 20 juta • 275 juta
* )
Malaysia Singapura : Thailand
: 25,7 juta 15.5 juta : 26.5 juta
23
*) Sumber data : UNWTO
MARINE AND FISHERIES Controlling Capture Fisheries, Protecting Small Scale Fishers, Combatting IUU Fishing, Developing Aquaculture, Bringing Non-Tax Revenues from US $ 30 millions in 2014 to US$ 150 millions in 2015 and projecting Non-Tax Revenues of US$ 2.5 Billions in 2019
Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mengatakan, Indonesia memiliki payung hukum yang kuat untuk menenggelamkan kapal-kapal asing ilegal pencuri ikan. "Undang -undang kita mengatur hal itu," katanya. Payung hukum yang dimaksud Indroyono adalah Pasal 69 UU No 45/2009 tentang Perikanan. Ayat 1 pasal tersebut "berbunyi :"Kapal Pengawas Perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.“ Ayat 4 berbunyi : "Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, penyidik dan atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup."
Indonesian Navy CN-235 Maritime Patrol Aircraft
NATUNA SEA, 15 NOV,2014. Combinations of VMS Data and RADARSAT
KOMPAS, 10 Desember 2014
Lampiran I Laks. Ops. Sayap Maleo ’14 Tanggal Desember 2014
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
PETA HASIL TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 RUTE : MRE – LAUT ARAFURU – MRE
: AI-7302 : KAPAL YANG TERIDENTIFIKASI
: KAPAL YANG :TERDETEKSI RUTE PENERBANGAN
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
Lampiran II Laks. Ops. Sayap Maleo ’14 Tanggal Desember 2014
HASIL CONTACT TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 RUTE : PTM – LAUT ARAFURU – MRE
Captain Pilot,
Hendro Sukamdani Kapten Pnb NRP 532379
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
Lampiran III Laks. Ops. Sayap Maleo ’14 Tanggal Desember 2014
HASIL PHOTO TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 PESAWAT AI-7302 RUTE : PTM – LAUT ARAFURU – MRE
HASIL PHOTO TARGET
KETERANGAN TARGET : KAPAL NELAYAN KOORDINAT : 08 02 115 S 137 09 439 E POSISI RADIAL 271, 192 NM DARI MKE VOR ATAU NM SEBELAH BARAT DAYA PULAU FREDERICK HENDRIK DIAMBIL PADA KETINGGIAN 1.000 FT DENGAN KECEPATAN 210 KTS INFORMASI : 1. KAPAL TERIDENTIFIKASI OLEH AIS SEBANYAK 4 KAPAL TIONGKOK ( TARGET BERTRANSPORDER) 2. KAPAL TERIDENTIFIKASI SECARA VISUAL SEBANYAK 4 KAPAL 3. KAPAL TERLIHAT BERBENDERA MERAH PUTIH 4. PUKUL : 02.14 UTC. 5. KAPAL DI CURIGAI SEDANG MELAKSANAKAN KEGIATAN ILEGAL FISHING . CAPTAIN PILOT: KAPTEN PNB HENDRO SUKAMDANI
Captain Pilot,
Hendro Sukamdani Kapten Pnb NRP 532379
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
HASIL PHOTO TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 PESAWAT AI-7302
HASIL PHOTO TARGET
KETERANGAN
KOORDINAT : 08 42 063 S 137 55 748 E POSISI RADIAL 260, 150 NM DARI MKE VOR ATAU 19 NM SEBELAH SELATAN PULAU FREDERICK HENDRIK DIAMBIL PADA KETINGGIAN 1.000 FT DENGAN KECEPATAN 210 KTS INFORMASI : 1. KAPAL TERIDENTIFIKASI OLEH AIS SEBANYAK 2 KAPAL TIONGKOK ( TARGET BERTRANSPORDER) 2. KAPAL TERIDENTIFIKASI SECARA VISUAL SEBANYAK 5 KAPAL 3. KAPAL TERLIHAT BERBENDERA MERAH PUTIH 4. PUKUL : 04.30 UTC. 5. KAPAL SEDANG MELAKSANAKAN KEGIATAN ILEGAL FISHING . CAPTAIN PILOT: KAPTEN PNB HENDRO SUKAMDANI
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
Lampiran I Laks. Ops. Sayap Maleo ’14 Tanggal Desember 2014
PETA HASIL IDENTIFIKASI AIS TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 RUTE : MRE – LAUT ARAFURU – MRE
: AI-7302 : KAPAL YANG TERIDENTIFIKASI
: KAPAL YANG :TERDETEKSI RUTE PENERBANGAN
WING 5 LANUD SULTAN HASANUDDIN SKADRON UDARA 5
HASIL PHOTO TARGET OPERASI SAYAP MALEO ‘14 TANGGAL 08 DESEMBER 2014 PESAWAT AI-7302
HASIL PHOTO TARGET
KETERANGAN TARGET : KAPAL TAI YUAN YU 9059 KOORDINAT : 08 42 063 S 137 55 748 E POSISI RADIAL 260, 150 NM DARI MKE VOR ATAU 19 NM SEBELAH SELATAN PULAU FREDERICK HENDRIK DIAMBIL PADA KETINGGIAN 1.000 FT DENGAN KECEPATAN 210 KTS INFORMASI : 1. KAPAL TERIDENTIFIKASI OLEH AIS SEBANYAK 2 KAPAL TIONGKOK ( TARGET BERTRANSPORDER) 2. KAPAL TERIDENTIFIKASI SECARA VISUAL SEBANYAK 5 KAPAL 3. KAPAL TERLIHAT BERBENDERA MERAH PUTIH 4. PUKUL : 04.30 UTC. 5. KAPAL SEDANG MELAKSANAKAN KEGIATAN ILEGAL FISHING . CAPTAIN PILOT: KAPTEN PNB HENDRO SUKAMDANI
Five 100 GTs Fishing Vessels with Indonesian Flags and 61 Thai Crews
5 Desember 2014
Ibukota Negara dalam Situasi Darurat • Krisis terkait Ketahanan Air – Penurunan Tanah, Bahaya banjir, buruknya akses terhadap air bersih, menipisnya sumber air baku
• Krisis Infrastruktur – Kemacetan (pelabuhan, kereta api dan jalan raya), konektivitas yang buruk
• Krisis Ekologi – Degradasi linkungan akibat pencemaran air, kurangnya pengelolalan limbah cair dan persampahan, polusi udara
• Krisis kepadatan penduduk – Daerah kumuh tanpa fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai, bahaya kesehatan masyarakat, kurangnya ruang terbuka hijau
• Krisis Energi – Infrastruktur listrik yang tidak memadai dan rentan gangguan
ESA (insar) – Penurunan Permukaan Jakarta
Sampai 10 cm/thn Lebih dari 20 cm/thn
Sampai 12 cm/thn
Kecenderungannya masih terus berlangsung
PERMASALAHAN MANAJEMEN TATA KELOLA AIR BANJIR
Banjir Rob, 2007
Banjir dari Selatan (sungai) , 2013
Urbanisasi terus meningkat memicu perubahan Tata Guna Lahan di Hulu –Hilir DAS yang menyebabkan terjadinya peningkatan Debit banjir Land Subsidence Kerentanan Wilayah Utara terkena Rob
PERMASALAHAN MANAJEMEN TATA KELOLA AIR BANJIR
Bukan Sekedar Tanggul Laut
46
Thank You Terima kasih