Perimbangan Keuangan
PENDAHUTUAN
Era globalisasi saat
direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004. Sedangkan tiga paket perundang-undangan dibidang keuangan negara yang menjadi
ini
merupakan sesuatu yang tldak dapat kita hindari oleh seluruh masyarakat
dunia. Bangsa lndonesia
sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik {good governance). World Bank dalam Mardiasmo (2004:18) mendefenisikan Gaod gavernance sehagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sejalan dengan prisip demokrasi, penghindaran salah alokasi dana investasi, pencegahan
korupsi baik secara politik
landasan hukum bagi refcrmasi di bidang keuangan negara sebagai upaya untuk mewujudkan good governance yaitu Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2Q04 tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Pengawasan dan tentang Keuangan Pertanggungjawaban pengelolaan yang Negara memayungi keuangan negara maupun keuangan daerah. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan penting yang melibatkan berbagai pihak, baik pimpinan atas maupun pada tingkat pelaksana suatu instansi pemerintah. Manajerial berperan dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran, dimana anggaran selalu dijadikan tolok ukur terbaik kinerja pelaksana. Hal ini berarti bahwa anggaran merupakan alat koordinasi yang menunjukkan hubungan yang layak antara pengambil kebijakan tiap departemen atau satuan kerja. Partisipasi, menurut Vromm (1960) (dalam lndriantoro, 1993) dan Brownell(1982), merupakan proses pembuatan keputusan dari dua atau lebih partisipan yang akan berpengaruh iangsung pada individu-individu yang terlibat. Milani (1975) menyatakan bahwa tingkat keikutsertaan dan pengarul'1 bawahan terhadap pembuatan keputusan di dalam proses
dan
administratif. Kepemerintahan yang baik setidaknya ditandai dengan tiga elemen yaitu transparansi, partisipasi
dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya
antara
Pemerintah Pusat dan Daerah yang
mengikutsertakan
keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung
melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Sedangkan adalah akuntabilitas pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. Untuk mewujudkan good governance tersebut dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka diperlukan reformasi pengelolaan keuangan daerah dan reformasi keuangan negara. Peraturan perundangan yang berkenaan dengan pengelolaan keuangan daerah yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan UndangUndang 25 Tahun 1999 Tentang 49
penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran nonpartisipaiif. Hanson (1966) mendefinisikan anggaran partisipatif sebagai suatu pernyataan formel yang dibuat oleh manajemen tentang rencana-rencana yang akan dilakukan di masa mendatang dalam suatu periode tertentu yang digunakan sebagai pedoman di dalam partisipatif. kinerja manajer diharapkan meningkat karena mereka memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk mencapainya Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Brownell (1982) dan Mclnnes (1986) bahwa terdapat hubungan pssitif dan signifikan anlara anggaran partisipatif dan kinerja manajerial. Lain halnya
dengan Stedry (1960), Bryan dan Locke (1967) (dalam Brownell;1982)
melaporkan anggaran partisipatif dan kinerja menajerial memiliki hubungan negatif. Sehubungan dengan hasil
penelitian yang tidak konsisten tersebut, peneliti ingin meneliti kembali hubungan antara anggaran partisipatif dan kinerja pelaksana anggaran. Menurut Hopwood (1976), belum adanya kesatuan hasil penelitian disebabkan adanya faktor-faktor tertentu (situational factors) yang mempengaruhi hubungan antara anggaran partisipatif dengan kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Faktorfaktor ini adalah contigency variable. Pendapat tersebut dipertegas oleh Brownell (1982), Govindarajan (1986), dan Riyanto (1999) bahwa Penyebab bervariasinya hasil didalam penelitian hubungan antara anggaran partisipatif dengan kerja dan klnerja ialah faktor kontijensi. Faktor kontijensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor atribut psikologi individu yang meliputi
Loccus of
control, gaya
kepemimpinan, serta motivasi. Dan faktor konstekstual organisasi yang meliputi tugas, budaya organisasi, ketidakpastian tugas, sistem akuntansi, serta ketidakpastian lingkungan. Dunk (1 990), lndriantoro(1 993), dan Supomo (1998) berpendapat kinerja suatu perusahaan dinyatakan efektif bila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat di dalam proses penyusunan anggaran. Selain itu, kinerja yang efektif harus mampu memotivasi bawahan, mengidentifikasi, dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima
kesepakatan anggaran
dan
melaksanakan secara lebih mudah
dibandingkan bila tanpa partisipasi. Selain partisipasi anggaran dalam meningkatkan kinerja manajerial, perlu dilakukan perbaikan sistem manajemen keuangan publik, dalam hal ini perbaikan sistem akuntansi, Perbaikan sistem akuntansi yaitu perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan akan sangat membantu meningkatkan kemampuan pemerintah ke arah yang lebih baik. Tujuan utama perbaikan sistem akuntansi sektor pubtik (termasuk pemerintah) agar pemerintah sebagai agen dapat menyiapkan laporan keuangan yang relevan, handal, dan dapat dipercaya. Sistem akuntansi yang lemah menyebabkan pengendalian intern lemah dan pada akhirnya laporan keuangan yang diflasitkan juga kurang handal dan kurang relevan dalam pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2OA2).
Sistem pengendalian akuntansi menurut Anthony (1998: ) merupakan
salah satu alat dalam sistem
pengendalian manajemen, berupa
mekanisme kontrol organisasi yang membei'ikan fasilitas atau dapat membantu
dilaksanakannya
re$pon emcsiona! atas aspek khusus dari pekerjaan (Aranya dan Ferris,
pengendalian keuengan= Ditambahkan Miah dan Mia (1996), sistem
pengendalian akuntansi bisa meningkatkan pereneanaan dan kontrol aktivitas. Menurut penelitian Muhsin (2004), sistem pengendalain akuntansi berpengaruh Besitif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Hasil penelitian ini mendukung dan konsisten dengan beberapa temuan penelitian sebelumnya. Penggunaan sistem pengendalian akuntansi memungkinkan para manajer untuk dapat membuat keputusankeputusan yang lebih baik, mengontrol operasi-operasi dengan lebih efektif, mampu mengestimasi biaya dan probabilitas keberhasilan rencana tertentu dan memilih alternatif terbaik dari setiap kasus, sehingga bisa meningkatkan kinerja. Hasil penelitian terdahulu seperti (Miah dan Goyal, 1990); (Martin, 199a); (Macintosh, 1994); serta (Chusing dan Romey, 1994) juga mendukung pendapat tersebut. Terkait dengan perbaikan manajemen sektor publik dalam era otonomi daerah saat ini, pemerintah daerah juga dihadapkan pada tantangan untuk memprofesionalkan untuk Upaya birokrasi. memprofesionalkan birokrasi dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya adaiah mengubah kuitur birokrasi. Salah satu aspek penting yang menjadi tekanan utama di dalam mengubah kuliui- birokrasi adalah komitmen organisasi. Pentingnya komitmen organisasi dalam suatu entitas, terutama pada lingkungan sektor publik, karena komitmen organisasi itu sendiri merupakan suatu perpaduan antara sikap dan perilaku. Dalam hal ini, sebagai bentuk perilaku, komitmen mengacu pada respon emosional individu kepada organisasi, sedangkan sikap mengarah Pada
1
e84)
Mowday et al., (1979) bahwa komitmen
mengemukakan
organisasi sebagai tingkat keterikatan seseorang kepada organisasi tedentu yang tercermin dari karakteristik berikut ini: 1) adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan
organisasi;
2) kesediaan
untuk
mengusahakan yang terbaik untuk
organisasi; dan 3) keinginan yang pasti untuk mempertahankan keikutsertaan dalam organisasi. Beberapa peneliti dilingkungan organisasi dan manajemen telah lama melakukan studi untuk memahami fenomena komitmen organisasi. Namun sebagian besar penelitian terdahulu difokuskan pada organisasi bisnis, dan belum banyak mengamati organisasi di lingkungan sektor publik, terutama organisasi pemerintah mengenai hubungan komitmen organisasi dengan kinerja manajemen. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melihat fenornena komitmen organisasi dan kinerja manajerial di lingkungan pemerintah daerah. Dasar pemikiran peneliti ini untuk melihat hubungan kedua variabel ini, kerana didalam mencapai manajerial yang tinggi tentunya perlu ditunjang oleh komitmen organisasi yang tinggi pula. Komitmen organisasi penting sekali dalam lingkungan organisasi pemeriniah daerah, menurut Mowdey. Et.al., (1979), komitmen organisasi yang kuat dalam organisasi, akan menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat dari individu organisasi terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dieapai oieh organisasi. Penelitian ini sebenarnya merupakan sebuah penelitian replikasi yang pe;nah dilakukan oleh Muhsin "Pengaruh (2004) tentang <1
organisasl terhadap kinerja manjerial
Desentra!lsasi, Sistem PengendaIian Akuntansi, dan Komitmen Organisasi
pemerintah daerah. Dibawah
Terhadap Kinerja
ini
beberapa peneliti yang terkait dengan
Manajerial Pemer"intah Daerah", dengan rnenguji kembali pada seffrng dan responden yang berbeda, serta mengurangi variabel desentralisasi diganti dengan variabel anggaran partisipatif. Seperti telah dijelaskan diatas, penelitian mengenai anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi, dan komitmen organisasi, kinerja manajerial banyak dilakukan pada sektor swasta yang diPandang lebih profesional dalam bekerja dan tidak kaku, berbeda dengan sektor publik. Tetapi kecenderungan saat ini menunjukkan arah pengelolaan sektor publik ke arah profesionalisme, seperti sektor swasta. Demikian pula dengan bapekodya pemerintah daerah khusus ibukota Jakarta telah mengupayakan organisasi yang lebih profesionalisme, dengan menerapkan anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi, dan komitmen organisasi. Didasarkan uraian di atas masalah penelitian dapat dirumuskan sebabagai berikui, (1) aPakah partisipasi anggaran berPengarh terhadap kinerja manajerial, (2) apakah sistem pengendalain internal berpengaruh terhadaP kinerja manajerial, (3) apakah komitmen organisasi berpengaruh ierhadaP kinerja manajerial, dan (4) aPakah partisipasi anggaran, sistern pengendalian intern dan komiimen organisasi berpengaruh terhadaP kinerja manalerial.
yang penulis lakukan. Matriks penelitian sebelumnya yang menjadi
dasar dalam penelitian ini.
Perbedaan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhs;n {2404), dengan judul Pengaruh Desentralisasi, Sistem
Pengendalian Akuntansi,
Dan
Komitmen Organisasi terhadap Kineria Manajerial Pemerintah Daerah. Dalam intisari tesisnya sebagai berikut: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti secara empiris tentang pengaruh Desentralisasi, Sistem Pengendalian akuntansi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah ( Studi Empiris Kabupaten dan Kota Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta ). Penelitian yang penulis sajikan dengan judut Pengaruh Anggaran Partisipatif, Sistem pengendalian Akuntansi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah. (Studi Empiris Pemerintah Daerah Propinsi daerah Khusus lbukota Jakarta).
Hubungan Anggaran PartisiPatif Dengan Kinerja Manajerial Dunk (1990), lneiriantoro (1993), dan Supomo (1998) berPendaPat bahwa kinerja suatu perusahaan dinyatakan efektif bila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendaPat kesempatan terlibat di dalam proses penyususnan anggaian. Selain itu, kinerja yang efektif harus mampu
TINJAUAN PENELITIAN SEBELUMNYA
memotivasi bawahan, mengidentifikasi, darr nrelakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, rnenerima kesepakatan anggaran dan melaksanpkannya secara lebih mudah dibandingkan bila tanpa partisipasi.
Dikaitkan dengan Penelitian-
penelitian mengenai Pengaruh anggaran PartisiPatif, sistem pengendalian akuntansi, dan komitmen
52
Berdasarkan beberapa argumen, pendapat, dan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Anggaran partisipatif mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Untuk itu dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut; Hor : Anggaran partisipatif tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Ha1 : Anggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Hipotesis pertama
(H+.1)
menyatakan bahwa "anggaran partisipatif berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial". Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikasi BUD (participative budgeting) pada nilai p = 0,000 ( p . 0,001 ). Hasil ini menjelaskan bahwa participative budgeting sebagai variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis pertama dan konsisten dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya antara lain, Supomo (1999) dan sesuai dengan kesimpulan Shields dan Young (1993). Hubungan Sistem Pengendalian
Akuntansi Dengan
Kinerja
Manajerial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhsin (2004), dengan judul Pengaruh Desentralisasi, Sistem
Pengendalian Akuntansi,
Dan
Komitmen Organisasi terhaciap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah. Dalam intisari tesisnya sebagai berikut: Penelitian ini beitujuan untuk menguji dan menemukan bukti secara pengaruh tentang empiris Desentralisasi, Sistem Pengendalian akuntansi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
Pemerintah Daerah
{
Studi
EmPiris
Kabupaten dan Kota Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta ). Responden dalam penelitian ini adalah para kepala bagian, kepala badan, kepala kantor, kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan kepala subdinas yang ada dr Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Ku{on Progo, yang dipilih dengan metode purposive sampling. lnstrumen dengan dalam penelitian ini (daftar kuesioner menggunakan pertanyaan). Dari 400 eksemplar kuesioner yang didistribusikan, berhasil
kembali dan mendapat respon ke peneliti sebanyak 209 eksemplar kuesioner dengan responden rate sebesar ( 53,3% ).
Data diolah
menggunakan berganda dengan bantuan program SPSS Versi 1 1.00. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan, didukung, yang berarti bahwa Desentralisasi, Sistem pengendalian Akuntansi, dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah. Dengan demikian hasil dalam penelitian ini mendukung dan konsisien dengan beberapa temuan penelitian sebelumnya. Mia da Goyal (1990) sistem berpendapat bahwa pengendalian akuntansi yang efektif adalah prasyarat kinerja yang lebih baik. Semeniai-a Chusing dan Romey,(1994) mengemukakan bahwa kegagalan menggunakan informasi akuntansi yang diperlukan, akan menyebabkan manajemen sumber daya menjadi tidak efektif dan menyebabkan penurunan kinerja organisasi secara bertahap. Artinya sistem pengendalian akuntansi sangat berperan. bagi manajerial dalam membuat suatu keputusan serta dapat
metode statistik regresi
mengendalikan
dan
Deta diolah
menggunakan berganda program SPSS Versi dengan bantuan 1 1.00. Hasil pengujian rnenunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan, didukung, yang berarti bahwa Desentrallsasi, Sistem pengendalian Akuntansi, dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja fVlanajeriat Pemerintah Daerah. Dengan demikian hasil dalam penelitian ini mendukung dan konsisten dengan beberapa temuan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian Somers dan Birnbaum (1998) yang menguji komitmen pekerjaan, komitmen karir, komitmen organisasi menemukan bukti bahwa komitmen affective dan continuance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas kinerja. Banyak peneliti yang menggunakan variabel komitmen organisasi yang diinteraksikan dengan variabel kinerja. Sedangkan hasil penelitian Keller (1997) tentang keterlibatan pekerjaan dan komitmen
mern+nit+r
metode statistik regresi
aktifitas-aktifitas organisasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja manajerial da{am organisas.i.
Miah dan Mia
(1996),
mengemukakan bahwa penggunaan
sistem pengendalian
akuntansi dimaksudkan untuk memfasilitasi dan pengendalian aktivitas organisasi dengan tujuan peneapaian kinerja yang diharapkan. Salah satu cara dengan melaksanakanpengendalian keuangan dengan sistem akuntansi (Anthony dan Govindarajan, 1998). Dengan demikian informasi akuntansi sangat berguna bagi manajemen dalam membuat keputusan strategis.
Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Manajerial.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Muhsin (28A4), dalam
intisari tesisnya sebagai
berikut"
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti secara empiris
tentang pengaruh Desentralisasi,
Sistem Pengendalian akuntansi, Dan
organsasi sebagai prediksi iob peffarmance menunjukkan bahwa
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah ( Studi Empiris Kabupaten dan Kota Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta ). Responden dalam penelitian ini adalah para kepala bagian, kepala badan, kepala kantor, kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi cian kepala subdinas yang ada di Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Baniul, dan KabuPaten Kulon Progo, yang dipilih dengan metode purposlve sampling. lnstrumen dengan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan). Dari 400 eksemPlar kuesioner yanE didistribusikan, berhasil kembali dan mendapat respon ke peneliti sebanyak 2Og eksemPlar kuesioner dengan resPonden rate sebesar( 53,3% ).
komitmen organisasi sebagai salah satu prediktor yang baik terhadap kinerja.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Kerangka pemikiran
adalah
menjawab secara rasional masalah
yang telah dirumuskan
dan diideniifikasikan (mengapa fenomena itu terjadi) itr.r dengan mengalirkan jalan pikiran dari pangkal pikir berdasarkan patokan pikir ipostulaUasumsi/aksioma) sampai pada pemikiran (hasil berfikir/deduksiihipotesis) menurut kerangka logis (/ogical constructj Melalui penelitian ini, peneliti akan berusaha manganalisis dan mengungkapkan pengaruh anggaran partisipatif, sistem pengendalian
54
akuntansi dan kcmitmen oiganisast terhadap kinerja manjerial pemerintah
?l'lfl? '17 r r lots.trn rs::uri :L'uer
?7\ 4r,lr
Qadannlzan vL:ucrrljRarr
DD r r
No. 24. tahun 20A5. PSAP No.1 menyatakan bahwa anggaran
Daerah Khussus lbu Kota Jakarta. Anggaran partisipatif, sistern pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi merupakan variabel indonandan eadannkan kineria manajerial pemerintah daerah merupakan variabel dependen.
merupakan pedamen tindakan yang
Teknrk r vr\r 11r1 v^nd dinrrnakan r rnfr rk melakukan uji hipotesis adalah dengan menggunakan pendekatan model korelasi oerson- dan realilitas denoan cronbach alpha, uji multikolinieritas dan regresi simultan, teknik ini di awali ciari mengidentifikasikan seluruh variabel (anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi dan kinerja manajerial pemerintah daerah. Dengan diikutseftakan manajer bawahan untuk berpartisipasi daiam menyusun anggaran, Organisasi memberikan dorongan/motivasi untuk ikut bertanggugjawab
atas
terrealisasinya yang akhiornya meningkankan kinerja manajerial secara keseluruhan, hal ini sesuai
ciengan Hansen dan Mowen (2005;376) prinsip penyusunan anggaran partisipasif pada dasarnya
mengijinkan manajer
bawahan bagaimana anggaran dibentuk, Munculnya rasa tanggungjawab pada manajer level lebih rendah dapat memperkuat kreativitas, apabila manajer lebih rendah diberi kesempatan menyusun anggaran, maka gaal budgei akan dapat menjadi goal personal dan akan menghasilkan goal congruence yang iebih besar. Karena angnggaran aciaiah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan ekonomi. Sebagai kebijakan ekorromi yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta penrerataan pendapatan dalam rangka mempertimbangkan
mencapai tujuan bernegara.(UU. No. 55
akan dilaksanakan pemerintah rneliputi rencana pendapatan, beianja, transfer, dan. pernhiayaan yang diukur- dalann satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis rrnfr rk eaf r r nerinr{c Mardiasmo Q404, sistem pengendalian akuntansi yang lemah menvehahkan nenoendalian intern -.'.-''J ----__-_' - -"9-' lemah dan pada akhirnya laporan keuangan yang dihasiikan juga kurang handal dan kurang relevan dalam pembuatan keputusan. Anthony (1998) menyatkan bahwa sistem pengendalian akuntansi merupakan salah satu alat sistem pengendalian dalam manajemen, berupa mekanisme kontrol organisasi yang memberikan fasilitas pengendalian dilaksanakannya penggunaan (2004), Muhsin keuangan. pengendalian akuntansi sistem memungkinkan para manajer untuk dapat rnembuat keputusan-keputusan yang lebih baik, mengontrol operasioperasi dengan lebih efektif, mampu mengestimasi biaya dan probabilitas keberhasilan rencana tertentu dan memiiih aliernatif terbaik dari setiap kasus, sehingga bisa meningkatkan kinerja. Dengan demikian sistem pengendaiian akuntansi yang baik dan diterapkan dengan baik akan mendorong kinerja manajerial yang lebih baik, dengan kinerja manajeriai yang baik akan mencapai tujuan organisasi. Moweiay et ai., (1979), menyatakan bahwa komitmen organisasi yang kuat dalam organisasi, akan menunjukkan keyakinan dan dukungann yang kuat dari anggota (individu) organisasi terhadap nilai dan sasaran {goal) yang ingin dieapai oieh organisasi. Sedangkan Aranya dan
ferris {1984} memandang komitmen sebagai bentuk perilaku, untuk itu mengacu pada respon emosional individu kepada organisasi $luhsin
atas pekerjaannya atau
(2004), melakukan penelitian tentang
ke 3 adalah
cenderung kurang bersemangat dalam menyelesaikan peker.jaan. Dengan
namilzirrn r itilrr sr Pvl
pengaruh komitmen
Hipotesa
organisasi ter-hadap kinerja manajerial pernerintah penelitiannya hasil daerah, menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian bahwa komitmen organisasi yang tinggi akan menin-skatkan kinerla manajerial .
didasarkan 1 dalam
Hipotesal anggaran partisipasi berpengaruh terhadap kineria
dan
penerapan sistem pengendalian akuntansi tanggungjawab merupakan manajemen, oleh karena itu baik buruknya sistem pengendalian akuntansi akan berpengaruh terhadap kinerja manager, didasarkan pemikiran ini hipotesa 2 dalam penelitian h6dala
Hipotesa 2 sistern pengendalian akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manager. Perilaku
seseorang untuk melakukan aiau tidak
melakukan aktivitas
kincria
yang mengacu pada identifikasi masalah, hfpotesis cian cjefinisi-definisi pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap lima kantor Badan Perencanaan Kotamadya di wilayah pemerintah Daerah Khusus lbukota Jakarta pada tahun 2046. Obyektifitas dari penelitian ini, menguji pengaruh anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial perneriniah daerah. Data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan mengirimkan kuesioner yang ditujukan kepada para kepala Bapekodya Daerah Khusus lbukota Jakarta. Daia yang diperlukan untuk observasi terdapat 4 (empat) variabel yaitu: i1) variabel anggaran pariisipaiif(independent variable), (2) variabel sistem pengendalian akuntansi (independent variable), (3) kornitmen organlsasi (independen variable), dan variabel kinerja manajerial (dependent variable) dari penelitian tersebut diharapkan dapat dibuktikan secara empirik bagaimana pengaruh anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi, komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerlntah daerah b,aik secara parsial maupun secara simuiian.
anggaran
Komitmen sebagai
fprhadan
nama variabel penelitian
penelitian ini 6dalah,
Penysunan
\1.n.!
Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah nama-
pemikiran tersebut hipotesa
manajerial
nonolitian
oBYEK DAN METODE PENETITIA.N
memberikan keleluasaan manager bawah untuk ikut bertanggungjawab dalam menyusun dan merealisasi, sehingga akan meningkatkan kinerja
manjerial organisasi,
hinnfoca
3 komitmen organisasi
lrarnannanrh manajer
Hipotesa Partisipasi
r ini rt ri
yang menjadi
kewajibannya, Seseorang mempunyai
kornitmen tinggi akan tebih bertanggungjawang atas pekerjaan yang menjadi tugas sebaliknYa seseorang yang nremiliki komitmen rendah lebih tidak bertanggungjawab
.JIJ
Metede Penelitian
Jenis
penelitian tnl menggunakan metode penelitian survei r{anncn vLr ruur
nonrlalrrtan
nonolitian
kuantitatif. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007'.2A8) jenis peneiitian survei adalah penelitian yang memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antara variabel dengan tujuan, memisahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat. Dalam penelitian ini variabel sebab akibat adalah anggaran pertisipatif (Xr), sistem pengendaiian akuntansi (Xr), komitmen organisasi (X3), terhadap kinerja manajerial (Y). Data yang digunakan berupa data primer melalui survei dengan mengisi kuesioner yang diberikan secara langsung (personally administered questionarries) kepada responden yang bersangkutan. Responden yang diminta kesediaannya untuk mengisi adalah kepala, kepala seksi, keuangan, kepegawaian Bapekodya Daerah Khusus lbukota Jakarta.
Model Penelitian Didasarkan variabel penelitian model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut;
Gambar
1
Mcdel nenelitian
Keterangan X1 = Anggaran partiisipasi X2 =Sistem Pengendalian Akuntansi X? = Knmitmen nrneniqaqi ------' 'a--Y = Kinerja manajerial Dengan demikian model persamaan regresi sebagai berikut; Y = B0
+ Br.Xl + BZ.XZ + B3.Xj + e
PESlIBAHASAN
Hasil Penelitian Pengelolaan data dalam tesis ini menggunakan program statistical product and service solutions (SPSS) V.16 dalam pengujian hiBotesis metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda" Data yang diolah adalah anggararan partisipatif, sistem pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerintah pemerintah daerah. Dalam
penelitian
ini peneliti membahas
pengaruh anggaran partisipatif dalam
penyusunan anggaran,
sistem pengendalian akuntansi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah pada Bapekodya
Fropinsi Daerah Khusus
iburkoia
Jakarta.
Adapun dalam memberi bobot penilaian terhadap jawaban kuesioner yang diberikan responden dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan pengukuran skala interval. Anggaran Partisipatif Eerdasarkan data yang tclah
diolahpeneliti
dari jawaban
197
responden maka dapat dilihat dalam tduut t.
Sistem Pengendalian Akuntansi Berdasarkan data yang telah x1,x2, dan X3
Sumber : diolah
diolahpeileliti
dari jawaban
197
responden rnaka dapat dilihat dalanr tabel 2. Komitmen Organisasi Berdesarkan data yang te{ah
Kineria Manaierial Pemerintah Daerah Berdasarkan data yang telah diclahpeneliti dari jeu.raban 197
diolahpeneliti
responden maka dapat dilihat dalam tabel4.
dari jawaban 197 dalam
responden maka dapat dilihat tabel3-
l-abel
1
n X
Freouencv
Percent
Valid Percent
30
1
.5
.5
.5
40
5
2.5
2.5
3.0
42
4
2U
2.9
43 47 48
7
3.6
3.6
5.1 8"6
Valid
1
.5
.5
o
4.6
4.6
r+v
5
.E z-J
50
4
51
6 9
2.0 3.0 4.6
52
53 54 55 56 57 58 59 60 61
63 65 Total
20
8.1 10.2
12
6.1
16
Cumulative Percent
9.1
,12 7
2.5
16.2
2.O
18.3 21.3 25.9 34.0 44.2 50.3 51.8 60.9
3.0 4"6 8.1
2
i.5
14.2 6.1 1.5
18 18
9.1 9,1
9.1 9.1
25
12.7
12.7
82.7
4E
1.5
d4.J
2.5 6.6 6.6
2.5 6.6 6.6 100.0
86.8 93.4 100.0
5 13 IJ
100.0
197
70_1
Sumber: Output SPSS
Sistem Valid 14 15 17 18 19
Freouencv 7 5
Valid Percent
Cumulative Percent
3.6 2.5
J.O 6,1
1
.5
.5
7.1
7"1
6.6
6.6 11.7
6.6 13.7 20.3 32.0
23
21
12
23 24 25 Total
Percenl 3.6 2.5
14 13
20
tt
Tabe! 2 lian Akuntansi x2
;6 17
38
ts7
11.7 6"'t
61
38.1
4Ea
15.7
53.8
18.3 8.6 19.3
18.3 8.6 19.3 100.0
72.1
lUU.U
Sumber: Output SPSS
58
80.7 100.0
Tabel 3 Komitmen Orqanisasi X3 Valid 20 21
Freouencv 4 4
Percenl 2.0 2.0
Valid Percent
Cumulative Percent
2.0 2.4
2.0
1
.5
.5 5.S 11.7
4.6 10.2 21.8 26.4 31.0
22 23 24 25
56
11
26
23 9 9
LT
tt
PA
28 29 30
17
8.6
29 24 26
14.7
12
6.1
4
2.0 3.6 100.0
5',I
32 33 34 Total
11.7
4.6
4.6 4.6
4.6 AA 8.6 14.7 12.2
12.2 t 5.z
7 197
13.2 6.1 2.O
?A
4.1
20A
48.2 62.9 75.1 dU.J
94.4 96.4 100.0
100.0
Sumber: Output: SPSS
a Man
Ki
Valid Percent
Cumulative Percent 6.6 8.6
'13
Percent 6,6
4
2.O
6
3.0
12 15
o_t
A4
4a d I J _O
7.6
20
10.2 13.2
7.6 14.2 13.2
25.4 35.5 48.7
10.2 8.6
67.5
Frequencv
Valid
Tabe! 4 intah Daerah Pemenntah
23 24 26 27 28 29 30
26
51
Dfr
32 33 34 35 36 37
17 12 10
I
I.1
D
8.6
6.6 2.0 3.0
6.1 5.1
6.1 5.1
4.1
4.i
15
7.6
7.6
3
1.5
1.5
ao
7
3.6
40 Total
197
3.6 4.6 100.0
I
4.6
11.7
RAO
73.6 78.7 82.7 90.4 91.9 95.4 100.0
100.0
Sumber: Output: SPSS
Pembahasan, Uji lnstrumen dan Validitas data.
Uji
kemampuan mengukur seharusfiya diukur.
Pengujian validitas dilakukan
melallJi analisis faKor
terhadaP instrument. Suatu instrument dikatakan valid jika instrument tersebut memiliki 59
apa
yang
VnJ
Tabel.5
Sig
N
Mean
Std. Deviation
197
55.06
6.1 87
)1
x2 X3
Valid N
N
Y
A7
197
27.95
3.325
197
31.06
4.258
Pearecn Correlation
Sig.
dapat
Adapun pengujian validitas
X?
Pears+n Correlation Sig (2 i=ilerl\ N
197
J3b
.425 211" .241"
i
nn-tI
.v29 .003
.\JU
197
197
197
kepercayaan yanE tinggi jika hasit dari
pengukuran tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian masalah reliabilitas tesUinstrument
berhubungan dengan
masalah
ketetapan hasil atau kalaupun terjadi perubahan hasil fesf/rn stru me nt, nam u n perubahan tersebut dianggap tidak berarti.
dapat
dapat dilihat bahwa hasil korelasi antara skor item ganjil dan genap
adalah A.544. Berarti
signifikansi sedang. l-alu X3
.356-- .5bJ
.7?9
197
197
197
I
UtJU
.003
197
197
:
..*=P 1""!'
_
.6S4"" .211"
.
197
Pearsan prcduct moment
.025
.000
uji
rumus
Y
.000
.00c 197
197
Dari hasil test yang dilakukan
Correiations x2 X1
N
197
instrumen dapat memiliki iingkat
Tabei 5 Hasil Uji validitas lnstrurnent
tailed)
197
nnl
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat test. Suatu
disajikan dalam tabel 6.:
t2-
197
.241''
Reliabilitas lnstrumen
standar deviasi 4.25
1
000
1
0.01 levei {2taiied).
Dari tabel diatas
Peerecri Correlation
nnn
197
N
604*
**. Correlation is significant at the
dijelaskan bahwa pertanyaan dari Xl yang diajukan kepada 197 responden mempunyai mean sebesar 55.06 dan standar deviasi 6.187. Pertanyaan X2 yang diajukan kepada 197 responden mempunyai mean sebasar 21.67 dan standar deviasi 2.856. Pertanyaan X3 yang diajukan kepada 197 responden mempunyai mean sebesar 27.95 dan standar deviasi 3.325. Pertanyaan Y yang diajukan kepada 197 responden mempunyai mean sebesar 31"06 dan
Sig
(2-
tailed)
Sumber: Output SPSS.
Xl
{2-
tailed)
197
(listwise)
.Jb5
Correlation
Descriptive Statistics
X1
3^4,^^* r5cnJ(,tt
f-1
nIx,y, -(I*,Xy,)
tingkat dengan
Tabe!,7 Reliabilitas I nstrumen Item Statistics Mean
Std. Deviaiion
N
X1
55.06
6.1
87
197
x2
21.67
2.844
'191
X3
27.95
3.325
197
31.06
4.258
191
Scale Statistics Variance
Mean 135.74
N of ltems
Std. Deviation
127.723
11.301
A
Tabel.S Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ltem-Total Squared Multiple ,+^*-^t^{^F^#-!-S-UU' E'dITU' Iterfi Geletes T
t4^* ltEttt R^{^{^r uEtEtEu
57t
537
393
382
83.482
546
406
341
s6.351
158
072
60€
80.6€
60.657
299
x2
114.07
90.526
1A7.79
104.68
Scale Statistics Wean
Cronbach's Alpha if
to/
X1
X3
T
Variance
135.74
Std. Deviation
V
of ltems
'11 301
127.723
Reliability Statistics
Cronbach's Based
Cronbach's
Alpha on
t of ltems
Atpba
.632
,544
Caee Pr*cessing Summary o/
N
Sases
Valid ',4 txctuoeo
Total
197
100.{
0
.C
197
100.(
a. Lishruise deietion based on ali variables in the procedure.
Sumber: Output. SPSS V
6l
Dari hasi!
pengolahan V.16 uji reliabilitas menggunakan rumus pearson mnmanf:r rlrnat rlilihat hahrrua luu}/vr berarti dapat dikatakan bahwa memiliki reliabilitas sedang.
cDee
menggunakan pragram SPSS berikut ditampilkan tabel sebagai berikut :
dengan product =fi \trA
Tabel.10 Korelasi
data ini
Correlations I
Analisi Regresi, Diskripsi Statistik Berdasarkan hasil pengs{ahan
regresi
berganda
Pearson Y Corelation X1
1.000 _0?5
1.009
x2
.211
X3
.241
dengan
menggunakan program SPSS berikut
ditampilkan tabel deskripsi statistik sebagai berikut
Sig. (1{ailed) Y
:
Tabei.9 Descriptive Statistics Mean
Std, Deviation
N
Y
31.06
4.258
X1
55.06
6"187
197
x_2
21.67
2.846
197
X3
27.95
3.325
197
eaa
.356
1.000
.604
.363
.604
1.00c
364
001
00c
.00c
00c
.364
x2
.UU
i
UUU
i(J
.000
000
.000
107
4o7
1o-7
1Q7
x1
197
197
197
197
x2
197
197
197
197
X3
197
197
197
197
UUL
Sumber: Output SPSS
Koefisien korelasi
antara
anggaran partisipatif dengan kinerja
Pada tabel diatas diperlihatkan deskripsi dari semua variable yang diregresikan yaiiu variabei Y ikinerya
manajerial pernerintah daerah sebesar
0.25 dengan tingkat signifikan 0.364.
Memperhatikan keadaan
manajerial pemerintah daerah) sebagai variabel terikat, variabel Xl (anggaran parti=ipatif ), variab*l X2 i sisiem pengendalian akuntansi ), variabel X3 ( komitmen organisasi ) sebagai variable bebas. lsi deskripsi tersebut adalai: jumlah responden ( N ) 197 responden, mean (rata-rata ) dari kinerja organisasi 31.06 anggaran partislpatif 55.08, system pengendalian akuntansi 21.67, komitmen organisasi 27.5" Standar devlas! dar! kln*rja manajerial pemerintah daerah 4.258, anggaran partisipatif 6.187, sistem pengendalian aku;rta*si 2.84&, k*mitmeir *rga*isasi 3 325.
ini
menunjukkan adanya tidak ada korelasi karena tingkat signifikansi 0.364 s=0.05. Koefisien korelasi antara sistem pengendalian akuntansi dengan kinerja manajerial pernerintah daerah sebesar 8,211 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001, keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif, karena tingkat signifikansi 0.001 a=0.05 Koefisien korelasi aniara komiimen organisasi dengan kinerja manajerial
pemerintah daerah sebesar 2.41 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.000, rnaka keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif, karena tingkat signifikansi 0.000 < a=0.05.
Korelasi Berdasarkan hasil pengolahan
berganda
.241
,)ra
X,I
NY
Sumber: Output SPSS V.
regresi
.211
.025
dengan 6')
Hubungan antar *;adabe! independen. Koefisien korelasi antara sistem pengendalian akuntansi dengan anggaran partislpat{f sebesar 0.356 dengan tingkat signifikansi 0.000, keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif, karena tingkat signifikansi 0.000< s=0.05. Koefisien korelasi antara komitrnen organisasi dengan anggaran partisipatif sebesar 0.363 dengan tingkat signifikansi sebasar 0.000, keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif, karena tingkat signifikansi 0.000 < s = 0.05. Koefisien koreiasi antara komitmen organisasi dengan sistem pengendalian akuntansi sebesar 0.604 dengan tingkat signifikansi sebasar 0.000, keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif, karena tingkat signifikansi 0.000 < q = 0.05. Nilai R menunjukkan korelasi antara tiga variable bebas yaitu anggaran partisipatif (X1), sistem pengendalian akuntansi {X2) dan komitmen organisasi (X3) sebesar 0.268 sedangkan R Square (index
Pengu,iian
t
hitung
X1
Lnnnarcn
Fartisipatif.
Ho : tidak ada pengaruh antara
nartieinafif forhadan kinorie manajerial pemerintah daerah. Ha : ada pengaruh antara At1,rnlran narlicinatif terhaden kinaria v,'iJF--.-"Y-' manajerial pemerintah daerah. Jika t hitung > t tabel {o = 0.05) rnaka Ho ditctak Jika t hitung < t table (o = 0 05) maka Ho diterima t hitung untuk anggaran partisipatif (X1) sebesar -1.207 sedangkan t tabel (o = 0.05, 197-2 = 1.96), jadi -1 zOV < 1 96, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa anggaran partisipatif tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. ^ndnor^n
Pengujian
t hitung
X2
sistem
pengendalian akuntansi.
Ho : tidak ada pengaruh antara sistem pengendalia akuntansi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Ha : ada pengaruh antara sistern pengendalian akuntansi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Jika t hitung > t tabel (o = 0 05) maka Ho ditolak Jika t hitung < i iable (o = 0.05) maka Ho diterirna t hitung untuk sistem pengendalian akuntansi (X2) sebesar 1.386 sedangkan t tabel (o = 0.05, 197-2 = 1.96), jadi 1.386 demikian Ho diierima cian Ha diioiak. Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah.
determinasi) adalah 0.A72, ini menunjukkan pengaruh anggaran
{Xl), sistem pengendalian akuniansi (XZ), dan komitmen partisipaiif
organisasi (X3) hanya sebesar 7.2o/", sedangkan selebihnya sebesar 92.8o/a dipengaruhi factor iain, Stanciar Error of the Estimate sebesar 4.134. (tabel 11) Koefisien
Pada bagian ini dikemukakan nilai koefisien a dan b serta nilai t hitung, serta tingkat signiiikansi. Selain itu terdapat korelasi parsial dan statistic kolinear, dapat dilihat pada tabel 12.
Perrgujian
Ujit hitung
t
hitung
organisasi Jika t hitung > t tabel Ho diiotak
Berdasarkan pengolahan hasil
SPSS t hiiung dari nrasing-masir,-g variable dapat dilihat pada tabel 13.
63
X3 :
komitmen
io = 0.05) maka
Jika t hitung < t table {c = 0,05} rnaka Ho diterima. t hitung untuk komitmen organisasi(X3) sebesar 2.?52 sedangkan t tabe{ {a -0.05, 197-2 = 1.96), jadi 2.252 > 1.96, -Tchal
dengan demikian Ha ditclak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa
konritmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja rnanajerla{ pemerintah daerah. 11
Model Sumr umma
Model
R
.269'
1
Adjusted R Square
R Square
.o72
Std. Error of the Estimate 134
.057
a. Predictars: {Consta*t}, X3, Xl, XZ b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS TqFral I ?
Koefisien Coefficients" U
Modei
1
Standardized Coefficients
nstandardized Coefficients
(Constant)
t
Beta
Std. Error
B
sig. 7.378
.000
-.091
-1.207
,229
.132
,123
1.386
.
114
.20t
z.l5z
.025
23.391
3.170
X,1
-.063
.052
x2
.184
X3
.256
to/
a. Depe;:dent Variable: Y
Sumber: Output SPSS V. 16 Tahal
1?
Koefisien Coefficientsu
Unstandardized Coeffi cients
1
Std. Enor
B
Model
000
- 091
-1.207
229
.132
.123
1.386
167
.114
.200
2.252
025
23.391
3.170
X1
063
.052
x2
184
X3
256
a. Dependart Variabie: Y
64
Sis.
Beta
7.378
(Constant)
Sumber. Output SPSS
Slandardizeci Coefficients
lJn
Uji ti*gkat eignifikensi
Berdasrkan tabel koefisien pengolahan SPSS diatas dapat
nannarr rvsr u.rhr
anlora tLqt e 4t
ljur
manajerial pemerintah daerah. kOfnitfnen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. .li.Va. nrnhahilitas r.'--e--.v.'..::*? ditolak Jika probabilitas diterima. Dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi (sig) pada pengolahan SPSS tabel koefisien sebesar 0 025. jadi probabilitas 0.025 < 0.05 dengan dernikian Flo ditolak dan Ha diterima" DaBat dfsimpuikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah.
Ha ad= nen.lanrh antafa rru-qss
:
Pengujian tingkat signifikansi {X3)
cAc
komitmen organisasi terhadap kinerja
dijelaskan mer:genai tingkat eignifikansi (sig) sebagai berikut Ho : tidak ada pengaruh antara anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah Ha . ada pengaruh antara anggaran partisipatif terhadap kinerja manajeria{ pemerintah daerah. Jika probabilitas ditolak, Jika probabilitas diterima, Dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi (sig) pada pengolahan SPSS tabel koefisien sebesar A.229 jadi probabilitas 0"229 demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa anggaran partisipatif tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Pengujian tingkat signifikansi X2 sistem pengendalian akuntansi Ho : tidak ada pengaruh antara sistem pengendalian akuniansi dengan kinerja manajerial pemerintah daerah. Ha : ada pengaruh antara sistem pengendalian akuntansi dengan kinerja manajerial pernerintah ciaerah. Jika probabilitas ditolak dan jika probabilitas maka Ha diierima. Dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi {sig) pada pengolahan SPSS tabel koefisien sebegar 0. i 67, jaci probanilitas 0.167 demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa sitem pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah.
tiAalz
Uji F Hitung Pengujian F {anova) digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh tiga variabel bebas terhadap variabel terikat, pengujian ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat dengan
signifikansi
tingkat
membandingkan F hitung dengan F iabel. Adapun SPSS untuk oengujian F hitung dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel 14 Anova Sum of Model
1
Squares
Regres sion Residu -! at
Total
Mean Square
df
255.056
J
85 019
3?98.?13
1()e
17_089
9AO
196
"68?
a. Predictors:
{Constant),
F
4.975 .002'
X1 , X2,X3
b. Dependent Variable; Y
Penguji*n iingket dan X3.
=lgnifikane!
X1, X2,
Ho : tidak ada pengaruh antara a:':gg*ran perti*lpatif, sistcm
:
komitmen organisasi 65
sig.
disirnpulkan bahwa variabel anggaran partisipatif (Xl ), sistem pengendalian akuntansi {X2), dan komitmen
pengendalian Akuntansi dan kamitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. lJc I ta
-
cAc GUG
nannqnrhur r li=-} lsci
tntara ur ilut u
nrnonieaci l,vug, v,
an.(l.rtarpn ur
Y9'
pertisipatif, sistem pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi
variabel bebas tersebut dipergunakan
untuk
rn
ri,-..
rrrrial-'al
enr-j=-.. aieri al nemerinf ah daereh
Hasil uii variabel independen Xl
nilai t
mengindikasikan bahwa partisipasi tidak berpengaruh anggaran terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah, hal tersebut sesuai pendapat Selamet Riyadi QOAA; 134-148), partisipasi penyusunan anggaran dengan motivasi tidak signifikan. Motivasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajeriai.
dan
Hasil uji variabel independen
dapat mernprediksi
X2
terhadap dependen Pengujian regresi melalui uji nilai t mengindikasikan bahwa sistem
pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja
Pengujian F hitung dan F iabel.
Ho : tidak ada anggaran pertisipatif,
pengaruh antara
manajerial pemerintah daerah,
sistem pengendalian akuntansi dan komitrnen organisasi terhadap kinerja manajeriai pemerintah daerah. Ha : ada pengaruh antara anggaran pertisipatif, sisiem pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi terhadap kinerja rnanajerial pemerintah daerah. Jika F hitung maka Ho ditolak. Jika F hitung maka Ho diterima. Berdasarkan tabel nilai F hitung acjalahr 4.975, sedangkan F iabel ( o =
= 3, denumerator
kalina
ferhadap dependen Pengujian regresi melalui uji
variabel terikat.
0.05, nurnerator
l/
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi perbaikan kinerja
terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Jika probabilitas ditolak. Jika probabilitas diterima. Dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi (sig) pada pengolahan tabel anova sebesar 0.02, jadi probabilitas a.o2 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa anggaran partisipatif (X1), sistem pengendalian akuntansi (X2), dan komitmen organisasi (X3) secara bersama-sarna berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pemerintah daerah
/Y?\ rv,l,
hal
tersebut berlawanan dengan tesis Miah dan Mia (i996), sistem pengendaiian akuntansi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dan Mardiasmo (2CIA2), sistem akuntansi yang lemah menyebabkan pengendalian intern lemah dan pada akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang handal dan kurang relevan dalam pembuatan keputusan.
Hasil uji variabel independen
X3
terhadap dependen
Pengujian koefisien reEresi melalui uji nilai t mengindikasikan
= F
bahwa komitmen organisasi berpengarulr terhadap kinerja
194 ) adalah 8.53 dengan demikian hitung 4.975 > F tabel berarti Ho di{olak dan Ha diterima, maka daPat
manajerial pemerintah daerah, sesuai d-(-
Qalanir
dengan penelrtian l4uhsin (2004) aCa pengaruh posiiif dan signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja manaiarisl
namarintah
LrLrqrrJurrrJ?rfnrra
hacil !:e+-!!
nonoliiian
ini rrrrr
Fq!r=r!.ra!.
kami bandingkan dengan bukti empirik penelitian sebelumnya, unt{.rk melihat tnakah haeil nanalitian ini knncictan u.V9l\91 atau tidak dengan penelitian
daarah
sebelumya. Berikut kami
rinci norhanrlinn2nn\/a vann diqerfai rlennan j"' " 't" analisis dan pembahasan kami
Konsistensi Hasil Penelitian
.
Tabe{ 15 Matrik Konsistensi Perbandingan Hasil Penelitian No
1 I
Nama Peneliti dan Tahun
Selamet /.AAA. 14VVV,
Riyadi
1'A lAQ\ lJ9-l?9J
Hasii Peneiitian Terclahult
Partisipasi penyusLinan anggalan )^^-^^ ttlvirYgJt uGr l\Jgrr -^r;.,-^;
.;l^L liuci
Supriyadi (200s)
t
6;^^;f;L-F J|q::rrrijir.
Motivasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manaleria!.
Tidak konsisten karena anggaran lar-tisrpetrf b,erpengaiuh negaiif
terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Anggaran pertisipatit dengan kinerja m niat irq, i r rq' = n,srv, =l namerinJrh
.}
Nursito (2008)
Konsisten karena partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi krnerja manalerrai partrsipasi penyusunan anggaran dengan kinerja signifikan
pemerintah daerah. Anggaran pertisipatif dengan kinerja manaiarial namarin+ah qr 1. v,,) r.qr t t,Jt 1vl'-t !u' y
SitiMurtiyani (2001;5a2-558)
Pengaruh signifikan antara partisipasi penyusunan anggarcn te*adap kine4a aparat pen:erir:i=l't.
Pertisipasi penyusunan anggaran dengan efektifitas dan efisiensi -ndnlaan
eionifik:n
Pertisipasi penyusunan anggaran berpengaruh tarhadap efektivitas dan efisiensi anggaran. 5
Kran (1992;626)
Riyanto (1997)
Partisipasi penyusunan anggaran, kinerja dan rnotivasi kerja manajerial signifikan. Partisipasi penyusuna.l anggaran berpengaruh posiiif terhadap kinerja dan motivasi kerja manajerial
aet =h
iidak siqnifikan Tidak konsisten karena anEgaran partisipatif beroengaruh negatif terhadap kinerja manajeriai
,
Bambang Sardjito (?oa7 1-)4\
.4
r
Aqarch
tidak sionifikan. Tidak konsisten, karena anggaran partisipatif be.rpengaruh negatif rv,
r,vuey
!-!,-^,*^
*4*a.^r,^t , r,9, rujvr
re'
pemerintah daerah. Anggaran pertisipatif dengan kinerja manajerial pemeriniah daerah tidak siqnifikan. Tidak konsisten, karena angEaran partisipatif berpengaruh negatif terhedap kinerja manajerial pemerintah daerah. Anggaran pertisipatif dengan kinerja nranajerial pemerintah daerah
iidak sicr-rifiP.a*. Tidak konsisten, karena anggaran partisipatif berpengaruh negatif
ierhadap kinerja manajeriai
manajemen (termasuk didalamnya
pemerintah daerah, Anggaran pertisipatif dengan kinerja manajerial pemerintah daerah tidak- siqnifikan Tidak konsisten, karena anggaran partisipatif , sistem pengendalian akuntansin berpenEaruh negatif
parlisipasi aRggara*,\ dei ;am
iernadap i
mempengaruhi kinerja signifikan
pemerintah daerah. Anggaran oertisioatif denoan kineria
Pengaruh ketidakpastian strategi
terhadap efektlfitas sistem akuntansi
67
7
Bryan dan Locke (1967:625)
Partisipasi anggaran nrempunyai pengaruh negatif terhadap kine,'ja.
(.o lJO
{n an aie*ai per*e.iriiah daereh tidak sionifikan Konsisten, karena anggaran partisipatil sistem pengendalian akuntansin berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Anggaran pertisipaf if dengan kinerja manajerial pemerintah daerah tidak signifikan.
KE$l
+,tl
P
u
tAN sAl,l
$_AR-A$'I
Kesimpulan Eerdasarkan analisis pernbahasan maka dapat diambil beberapa kesinnp,=l{an mengenai pengaruh anggaran partisipatif, sistem pengendalian akuntansi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah pada Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta., sebagai berikut. 1. Nilaithitungutukanggaranpartisipatif (Xl)sebesar-1.2A7 sedangkanttabel (o=0.05, 1972 = 1.96) iadi -1.207 < 1.96, dengan denrikian Ho diterima, dan l-ia ditolak. Dapat disimpulkan bahwa anggaran peitisipatif tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah karena score nilai yang didapat lebih kecil dari standar nilai tabel yang ditentukan. Nilai t hitung untuk sistem pengendalian akuntansi (X2) sebesar 1.386 sedangkan t tabel (c =0.05, 197-2 = 1.96) jadi 1.386 < 1.96, dengan demikian Ho diterima, cian Ha ditoiak. Dapai disimpuikan bahwa sisiem pengendaiian akuntansitidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pernerintah daerah karena score nilai yang didapat lebih kecil dari standar nilai tabel yang ditentukan. Nllai t hitung untuk sistem pengendalian akuntansi (X3) sebesar 2.252 sedangkan itabei (u =0.05, 1gV-2 = i.96) jaai2.252 > 1.96, dengan demikian Ho ditolak, dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah karena score nilai yang didapat lebih besar deri standar nilaitabei yang diientukar*. 2. Berdasarkan tabel nilai F hitung untuk prediktor adalah 4.975 dengan tingkat signifikansi 0.02. Dapat disimpulkan bahwa anggaran partisipatif (X1), sisiem pengendalian akuntansi {X2), dan konritmen org€nisasi {X-t) secara bersama-sema {simi;itan} berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah dan variabel bebas tersebut dapat dipergunakan untuk memprediksi variabel terikat (Y). Hal demikian dapat terjadi karena komitmen organisasi {X3} den kanstanta sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. 3. Koefisien korelasi antara angEaran partisipatif (Xl) dengan kiner.ia manajerial pemerintah daerah sebesar 0.25 dengan tingkat signifikansi Q.364. Jika memperhatikan besarnya r yaitu 0.364 maka keadaan ini menunjukkan tidak adanya korelasi. Koefisien korelasi antara sistem pengendalian akuntansi (X2) dengan kinerja manajerial pemerintah daerah sebesar 0.211 dengan tingkal signifikansi sebesar 0.001, maka keadaan ini menuniukkan adanya korelasi positif. Koefisien korelasi antara komitmen organisasi dengan kinerja manajerial pemerintah daerah sebesar 0.41 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000, maka keadaan ini menunjukkan adanya korelasi positif. Jadi ada satu variabel (Xl) yang tidak signifikan (tidak berpengaruh) dan ciua Variabei (X2) dan (X3) yang signifikan ( berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. 4. Nilai R menunjukkan korelasi arttara tiga variabel bebas yaitu anggaran partisipatif (Xl), sistem pengendalian akuntansi (X2), dan komiimen organisasi {X3) sebesar 0.268 sedangkan R Squane (index determinasi) adalah 0.057, ini menunjukkan pengaruh anggaran partisipatif {X1), sistern pengendalian akuntansi (X2), dan komitmen organisasi (X3) hanya sebesar 7.Za/o, seciangkan selebihnya sebesar 92.8t/o dipengaruhi factor lain, Standar Error of the Estimate sebesar 4.134 Saren dan Keterbatasan Penelitian
1. Saran Untuk Penelitian Lanjutan Pengannbitan obyek penelitian lebih baik yang spesifik misa{nya dengan rnernitih salah satu bagian unit satuan kerja pada organisasi pemerintah atau organisasi perusahaan. Karena akan lebih lebih fokus terhadap bagian tersebut.pengetahuan tentang struktur organisasi,
tugas dan tanggung jawab perlu dipahami sebelum melakukan penelitian. Sehingga isi 69
kuesioner yang diaj'.lken dapat mudah dimengerti atau mudah dijavrab oteh responden, Kuesioner anggaran partisipatif dengan bahasa yang mudah dipahami oleh responden., sistem pengendalian akuntansi butir pertanyaannya diperbanyak, komitmen organisasi pertanyaannya lebih menitikberatkan pada kornitmen karyawan kepada organisasi, kinerja manajerial pemerintah daerah pertanyaannya menitik beratkan pada kinerja manajerial pemerintah daerah.
2.
Sara* Untuk Kebijakan Menajerial Berdasarkan kesimpulan secara partialVariabel independen anggaran pertisipatif (Xl) tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah hal tersebut disebabkan karena pada indikator evaluasi sangat rendah- Pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan perlu dievaluasi, agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Sehingga anggaran partisipatif positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pemerintah daerah. Vai'!eb.et independen sistem pengendelian akuntansi{X2} tidak berp'engeruh terhadap kinerje
manajerial pemerintah daerah hal tersebut disebabkan karena pada indikator pemeriksaan yang lemah, Pemeriksaan harus dilakukan secara periodik, sehingga cepat terdeteksi kelernahan, penyimpangan sehingga eepat dltentukan so{usinya agar kinerja manajerial pemerintah daerah meningkat. Sesuai dengan pendapai Schiff dan Lewin ( 1970) anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran digunakan sebagai sistem pengendali untuk mengukur kineria manaieria
3. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mengurangi nilai kemanfaatan hasil, meskipun hipotesis penelitian ini mendukung. Keterbatasanketerbatasan tersebut antara lain : Penelitian ini hanya dilokasi Bapekodya Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta. Sesungguhnya Wilayah Pemerintah Daerah Khusus lbukota Jakarta tardiri dari empat (4) wilayah pemerintah kota rnadya berturut-turut Pernerintah Daerah Kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Uiar-a, Jakar-ta Barat, Jak:arta Timur, Jakarta Selatan dan satu (1) kabupaten Pulau Seribr..r . Karena keterbatasan waktu, cuaca dan lokasi saat penelitian maka peneliti hanya mengambil empat pemerintah daerah kotamadya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat ditambah satu kabupaten yaitu Pulau Seribu agar dapat mengurangi keterbatasan tersebut.
BAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri, 1996, "Anggaran Perusahaan",Jilid 1, BPFE UGM, Yogyakarta Agus, Ahyari, 1998. " Anggaran Perusahaan: pendekatan kuantitaft{ BPFE, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Anthony, RN anci Govindarajan, 2005, "Mamagement Control Sysfem", Richard.D.lrwin.lnc. Aranya, dan K.R. Ferris, 1984, " A Reexamination of Accountants organizatianal Proffesional Conflict", The accounting Review, No. 60. pp.1-15. Apollo Daito, 21fr7; Meiodologi penelitian penyusunan SkripsifTesis/Desenasi. Jakarta Universitas tsudi Luhur.
'7n
Bastian.!-, ?AA1. "Aku*lansi S*kt*r Fublik di !*d**esia", Pusat Pengers":ba*gan Akuntansi, BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Brownell, P. And Morris Mclnnes,1996. "8udEetary Participation, Motivation and Managerial Perfarm ance;, The Accounting Revievv". Chusing, B.E and R.B., Romey, 1994., "Accaunting lnfarmation Sysfems", Addison-Wesley. Depkeu 2QA5', The lndonesian Budget in Brief 2AA5. Jakarta Dirjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan. Ghozali, 1., 2002, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS", Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Sernarang. Gibson, lvancevich, and Donnelly, 1997, "Organizational, Behaviar Structure, Process", Ninth Edition, Richarrd D.lnryin, lnc. Hansen & Mowen 2005; Management Accounting. Singapore Thomson Asia Pte Ltd. lndriantoro, N. 1993, " The Effect af Pafticipative Budgeting on Job performance and Job satisfactian with Lacus af eanffoi and Culturai Dimensious as Maderating Variabfes", Dissertation, Kentacky University, USA" Joe G. Siegel2001, Budgeting. Jakarta Erlangga. Jones, Rowan dan Maurice Pedlebury, 1996. "Public Secfor Accounting", Edisi ke-empat, London, Pitman Publishing. Julianti, Tyas. Yohansdwik-a, 2004, "Hubungan Anggaran Partisipatif Terhadap Kepuasan dan Kinerja Manajerial lJniversitas Dengan Tingkat Pendidikan dan pengalaman keria Sebagai Moderating Variabe{', Jurnal Ekonomi & Bisnis, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta. Vol.4, No. 1, pp 32-41. Juniarti, dan Evelyne., 2003, "Hubungan Karakteristik lnfarmasi yang dihasilkan oleh Srsfem lnformasi Akuntansi Manajemen Terhadap Knerja Manajerial Pada PerusahaanPerusahaan Manufaktur Di Jawa Timuf'. Jurnal Akuntansi & Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Peira, Surabaya. Voi. 5. No. 2, Nopember 20F3. Mardiasrno , 2002. AkuntansiSekfor Publik, Yogyakarta, ANDI. Mia, L, dan Goyal, M 1990., "Span of Contro!, Task lnterdependence and Usefulness of Mas information in Not-Far Frafit Government organizations, Firrancial Accauntability artd Managemenf', Vol. 19, pp 1-13. Miah, N.Z and Mia, L,, 1996, "Decentralizatian, Accounting ContralSysfem and Performance of Governrnent Crganization : A New Zealand Ernpiricaf Sfudfi', Financiai Accountabiiity and management, Agust, Vol.12, No. 3, pp 17-189. Mowday, R"S. Steers and L. Porter., 1979, "The Measurement of Qrganizational Commitmenf', Journ=l cf Vac*ticnal Eehavicur. \ibl. 14, pp 22+247 Mowday, R.T.L.W. Porter and R.M. Steers, 1984, "Employee Organization Lingage", : The Psychology of CommitmentAbseteeism and Turnover., Academy Press, New York. hilulyadi, ?000; Akuntan si Manaieme *, Ycgyakarta, STI E YKPN, Muhsin, 2004, "Pengaruh Desenfra/r'sasr, Sr'sfem pengendalian Akuntansi, dan Komitmen Organr'sasi Terhadap Kinerja Manajerial Penerintah Daeralt",', Studi Ernpiris Pemerintah daerah Kota/Kabupaten Daerah lstimewa Yogyakarta, Tesis-$2 Paseasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. M.Nafarin, 2CIA7, Penganggaran Perusahaan, Jakarta,, Salemba Empat.Nursito, 2008; .
"Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Ketidakpastian Sfrafegi Dan Revr'si Anggaran Terhadap Knerja", : Studi Empirik pada unit Pelaksana teknis Kesmas wilayah
Jawa tsarat), Tesis-S2 Pascasarjana t-Nniversitas tsudi Luhur. Jakarta. Republik lndonesia, tJndanE-lJnEang Na 22 tahun 7999 tentanE pemerintah daerah. Republik lncjonesia, Ilndang-lJndang Na. 25 tahun f999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 11
Ridurrran da* Kur':++r+, ?S07" Cara me*ggu*akasr da* memakai Analisis Jalur, Ba*d**g Alfabeta. Roekhudin, G.P., 2001 , "Analisa Korelasi Antara Gaya Kepemimpinan denEan Penganggaran Partisipasf, Jurne! TEMA, Faku{tas Ekonomi Universitas Brawijaya, Mafang, Vo{ume ll, Nomor 1. Schuin, Edgar H, 1980, "arganizatianal "Physcholagf' , Frebtice Hall,lnc.,Englewood. Steer, RN., 1997., "Antencedents and Quteome Of Qrganizational Commitmenf', Administratlve Science Quartery, March pp. 46-56. Selamet Riyadi, Vol. 3, No. 2, Juii 2000, L.,GM. Shields, M.D" And S. M. Young. f993, 'Antendents and consequences of Participative Budgeting : Evidence on the Effectc of Asymmetrical lnformation", The journal of Management Accounting Research, Volume 5, pp 265-280, Siegel, G., Ramanauskas-Marconi, and Kelena., 1989, "Beftaviar Accounting", South-Western Pubiishing, Co, Ohio. Somers, M.J., and A.D. Birnbaum, 1998, "Work-related Commitment and Job performance : it's the Nature of the performance that Caunts", Journal of organizational behavior, Vol. 19, pp 621-634. Sofian, Aruna, Darmawati, Theresia., 2AA4, "Studi Empiris Mengenai Pengaruh Partisipatif Dalam Penganggaran Dan Srsfem Kampensasi Terhadap Kneria Perusahaan", Jurnal Ekcnomi & Bisnis, Fakultas Ekcnorni Universitas Kaiolik Aimajaya. Sigiono, 20OV; Sfafisfik untuk Penelitian, Bandung Alfa Beia"
Supcma, J. 1998, " Pengaruh Struktur dan cultural crga*rsesi terkadap Keefektivan Anggaran Partisipatif di Dalam Peningkatan Knerja Manajerial", . Studi Empiris pada Perusahaan Manufacture lndonesia, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Supardiyono, Y.P., 1999. "Pengaruh Ketirlakpastian Lingkungan dan Struldur Organtsasi terhadap Efektifitas Sisfern Akuntansi manajemen', TesisS-2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suparmoko, 2000 : Keuangan Negara, Yogyakarta, BPFE. Singgih Santoso, 20A8; Panduan lengkap Menguasai SPSS ?6, Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Tim Studi Pengembangan Sistem Akuntabilitas kinerja lnstansi Pemerintah, 2000, "Pengukuran Kinerja: Sualu Tiniauan Pada lnsiansi Pemerintan", BPKP, Jakarta. Wiener. Y, '1982., "Comnitnent in Organization",: A Normative View Acaderny Of Management Review, Vol.7, pp. 418428.
72