PUTUSAN Nomor 670/Pdt.G/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara pihak yang berperkara: ......................................, agama Islam, Umur 35 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, pekerjaan sebagai Wiraswasta, beralamat di .........................................., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Juli 2010 memberikan kuasa kepada .............................. berkantor di .................................., untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; melawan ......................................., agama Islam, umur 26 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, bekerja sebagai Wiraswasta, beralamat di .............................................., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 3 September 2010, telah memberikan kuasa kepada ............................................ datang menghadap di persidangan, dalam hal ini memberikan Kuasa Khusus kepada ........…………… …………. pada Kantor Hukum .............................… untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon; Telah memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang,
bahwa
Pemohon
dengan
surat
permohonannya
tertanggal 7 Oktober 2010 yang terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Hal.1 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Jakarta Pusat pada tanggal 10 Agustus 2010 dalam register perkara Nomor 670/Pdt.G/2010/PAJP, mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 13 Juli 2006, telah dilangsungkan pernikahan yang sah antara PEMOHON dengan TERMOHON di hadapan Pegawai KUA Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sesuai dengan Akta Nikah No. 448/57/VII/2006 (Bukti P.l); 2. Bahwa selama berlangsungnya Perkawinan, antara PEMOHON dengan TERMOHON telah dikaruniai 1 (satu) orang anak, yaitu ................................, (laki-laki), Lahir di Jakarta 26 Dktober 2006 (Bukti P.2) 3.
Bahwa pada awalnya rumah tangga yang dibangun dan dibentuk PEMOHON dengan TERMOHON adalah keluarga yang hidup bahagia dan sejahtera, para pihak mengetahui posisi dan kedudukan masing-masing, PEMOHON (Suami) sebagai Kepala rumah tangga dan TERMOHON (Istri) sebagai Ibu Rumah Tangga. Akan tetapi kedamaian dan kebahagiaan yang terjalin selama ini di dalam kehidupan rumah tangga PEMOHON dengan TERMOHON mulai pudar sejak sekitar bulan November 2009 (sembilan (9) bulan yang l a l u)
4. kehidupan rumah tangga PEMOHON dengan TERMOHON sudah tidak harmonis lagi sebagai suami-istri, dimana antara PEMOHON dengan TERMOHON sering terjadi perselisihan dan pertengkaran/percekcokan. hingga saat ini, sehingga sangat sulit untuk dapat didamaikan dan disatukan kembali; 5. Bahwa sejak tahun 2009 antara PEMOHON dengan TERMOHON telah putus komunikasi dan antara PEMOHON dengan TERMOHON telah pisah sejak November 2009 (sembilan (9) bulan yang lalu); 6. Bahwa PEMOHON merasa Perkawinannya dengan TERMOHON sudah tidak bisa dipertahankan dan didamaikan lagi, karena antara PEMOHON dengan
TERMOHON
terus
menerus
terjadi
perselisihan
dau
pertengkaran dan tidak ada harapan lagi akan hidup rukun dalam suatu rumah tangga, dan antara PEMOHON dengan TERMOHON sudah tidak ada lagi rasa kasih sayang dan rasa cinta satu sama lain; 7. Oleh karena itu PEMOHON berpendapat bahwa Perceraian adalah jalan keluar yang terbaik, karena kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis tidak mungkin terwujud lagi sebagai mana dimaksudkan dalam Hal.2 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang pada pokoknya berbunyi: "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa". 8. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 tentang Perkawinan dan Keputusan Menteri Agama RI No. 154 tahun 1991 tentang pelaksanaan instruksi Preiiden RI No. 1 tahun 1991, Pasal 116 huruf f, yang pada dasarnya menyatakan bahwa perceraian dapat terjadi antara Suami dan Istri jika terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; 9. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PEMOHON minta kepada Pengadilan untuk memutuskan sebagai berikut: PETITUM 1. Mengabulkan Gugatan PEMOHON seluruhnya; 2. Menetapkan serta memberikaii izin kepada PEMOHON untuk mengikrarkan Talak kepada TERMOHON; 3. Menyatakan perkawinan antara PEMOHON dengan TERMOHON yang dilangsungkan
Pegawai
KUA
Kecamatan
Kemranjen,
Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, sesuai dengan Akta Nikah No. Akta Nikah No. 448/57/V1I/2006, putus karena Perceraian dengan segala akibat hukumnya; 4. Menetapkan PEMOHON dengan TERMOHON baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama mempunyai hak untuk melakukan pengasuhan, memelihara dan mendidik anak tersebut diatas; 5. Menghukum TERMOHON untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini; SUBSIDER Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono; Menimbang, bahwa pada hari hari sidang yang telah ditentukan Pemohon prinsipal maupun kuasa hukumnya tidak hadir di persidangan sedangkan Termohon hadir sendiri di persidangan, Pemohon baru hadir pada persidangan kedua, lalu Majelis Hakim berupaya mendamaikan Pemohon dengan Termohon untuk tetap membina rumah tangga, akan tetapi Hal.3 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
tidak berhasil karena Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa selanjutnya majelis telah memerintahkan kepada Pemohon dan Termohon untuk melaksanakan mediasi dengan Mediator Dra. Hj. Nadirah Basir, SH.,MH. dan berdasarkan laporan yang disampaikan mediator tertanggal 8 November 2010, mediasi tersebut telah gagal, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan terlebih dahulu membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang,
bahwa
atas
permohonan
Pemohon
tersebut,
di
persidangan Termohon telah memberikan jawaban secara tertulis tertanggal 18 November 2010 yang isinya sebagai berikut: DALAM KONPENSI 1. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Pemohon yang dikemukakan dalam Permohonan Cerai Talak Pemohon kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Termohon; 2. Bahwa
benar
Termohon
adalah
Istri
sah
dari
Pemohon
yang
pernikahannya dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2006 dihadapan Pejabat Kantor Pencatat Nikah dan telah didaftarkan di KUA Kemranjen, kabupaten Banyumas Jawa Tengah sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. 448/ 57/ VII / 2006 (bukti T-l); 3. Bahwa benar Perkawinan Termohon dan Pemohon dilangsungkan berdasarkan atas kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dan Termohon dan Pemohon mengetahui posisi dan Kedudukan masing-masing yaitu Pemohon (suami) sebagai Kepala rumah tangga dan Termohon (istri) sebagai Ibu Rumah Tangga yang baik; 4. Bahwa benar dari Pernikahan tersebut Termohon dan Pemohon telah dikaruniai 1 (satu) orang anak laki-laki yang bernama .............................., berusia 4 (empat) tahun yang lahir di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 2006, sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 28705/U/JB/2006 tanggal 20 Desember 2006 yang di Keluarkan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil Kotamadya Jakarta Barat (bukti T2); Hal.4 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
5.
Bahwa karena anak Termohon dan Pemohon belum mumayyiz atau belum berumur 12 Tahun sebagaimana diatur dalam Paso/ 105 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam serta Hadist Abdillah Bin Umar yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Abu Dawud, Baihaqi menerangkan bahwasanya seorang wanita mengadu kepada Rasulullah SAW: "Ya Rasulullah, anakku ini perutkulah yang mengandungnya kepeduliankulah yang mengawasinya air susuku-lah meminumnya. Bapaknya hendak mengambilnya dari ku. Maka Rasulullah SAW memutuskan: engkau lebih bemak atasnya selama engkau belum menikah, maka yang Berhak
mengasuh
anak
di
bawah
umur
atau
belum
pernah
melangsungkan perkawinan adalah ibu; 6.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 huruf b Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 berbunyi "Bahwa apabila perkawinan putus karena perceraian maka Bapak yang bertanggungjawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak tersebut"
7. Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Oktober 2010 anak dari Termohon Pemohon mengalami sakit gejala DBD dan Campak sehingga harus dirawat diklinik milik teman Termohon, Pemohon tidak datang menjenguk anaknya serta tidak memberikan biaya perawatan anak Termohon Pemohon (bukti T-3) dan begitu juga pada saat anak Termohon Pemohon sedang merayakan ulang tahun pada tanggal 26 Oktober 2010 Pemohon tidak datang ke acara perayaan Ulang tahun tersebut, bagaimana Pemohon dapat dikatakan sebagai Ayah yang baik? 8.
Bahwa benar diawal perkawinan, Termohon dan Pemohon hidup dengan harmonis akan tetapi setelah 2 bulan pernikahan sudah tidak harmonis lagi karena antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan / pertengkaran / percekcokkan hingga saat ini, yang mana Pemohon sering membohongi Termohon;
9. Bahwa Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran karena
Pemohon telah
memiliki
wanita idaman
lainnya yang
bernama
......................................... yang mana pada pada tanggal 27 Oktober
2009 sehari setelah ulang tahun ................................ anak Pemohon dan Termohon ulang tahun yg ke-3 tahun, pagi hari sekitar pukul 6.00 Wib Hal.5 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Termohon tidak sengaja menyalakan HP Pemohon yang diletakkan oleh Pemohon di ruang sholat, tiba - tiba ada telpon masuk dari seorang perempuan yang menyebut Pemohon "PAPA" dan menyebut dirinya "MAMA", karena rasa penasaran maka Termohon berpura - pura menjadi Pemohon yang mengirimi perempuan itu SMS, dari hasil berpura - pura tersebutlah Termohon mendapatkan informasi bahwa Pemohon dengan perempuan itu telah menikah dan perempuan itu menyuruh Pemohon untuk ke Cijantung karena perempuan itu baru saja jatuh dari motor, Bahwa Kemudian Termohon membangunkan Pemohon yang masih tidur sambil marah-marah karena sedih dan kesal mendapatkan Pemohon kedapatan berselingkuh, ketika Termohon bertanya kepada Pemohon mengenai hal tersebut, Pemohon mengakui bahwa Pemohon dengan perempuan itu hanya berteman dan tidak pernah menikah, seharian Termohon dan Pemohon bertengkar sampai-sampai HP Pemohon dibanting dan dimasukan ke dalam bak mandi agar menghilangkan jejak tentang perempuan itu. Pemohon pun meminta maaf ketika Termohon memberikan pilihan bahwa Termohon memberi kesempatan kepada Pemohon untuk lebih memilih perempuan itu dan menceraikan Termohon, namun oleh Pemohon dibantah, Pemohon dan Termohon tak perlu bercerai asalkan Pemohon dan Termohon sepakat untuk berubah. Bahwa keesokan harinya, Pemohon menelpon (loadspeaker) perempuan itu dan mengakhiri hubungan mereka dan oleh perempuan itu dijawab "iya, karena sayapun akan menikah dengan pacar saya", Termohonpun percaya oleh "ADEGAN" tersebut, sayang disayang ternyata hal itu hanyalah scenario biasa yang sering dilakukan Pemohon untuk mengelabui Termohon, Termohon mendapatkan informasi bahwa keluarga Termohon sudah lama mengenal perempuan itu. (buktiT-4); 10. Bahwa tidak benar sejak awal tahun 2009 antara Pemohon dengan Termohon telah putus komunikasi, tetapi Termohon baru putus komunikasi dengan Pemohon sejak awal November 2009 yang mana Pemohon meninggalkan Termohon sampai sekarang ini dan Pemohon juga susah dihubungi karena Pemohon suka berganti-ganti nomor Handphone; Bahwa Pemohon tidak pernah memperhatikan kehidupan Termohon dan Anak Termohon Pemohon dan bahkan Pemohon telah meninggalkan Hal.6 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Termohon dan Anak Termohon Pemohon sejak awal bulan November tahun 2009 sampai sekarang; 12. Bahwa selama Pemohon meninggalkan Termohon dan anak Termohon Pemohon dari awal bulan November 2009 sampai sekarang tidak pernah memberikan biaya nafkah hidup terhadap Termohon dan anak Termohon dan Pemohon; 13. Bahwa benar perkawinan Pemohon dan Termohon tidak dapat dipertahankan dan didamaikan lagi karena antara Termohon dan Pemohon terus menerus terjadi perseiisihan dan pertengkaran karena adanya PIHAK KETIGA dalam rumah tangga Termohon dan Pemohon; 14. Bahwa berdasarkan Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib memberikan mut’ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah serta memberikan biaya hadhanan untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun; 15. Bahwa benar tujuan perkawinan antara Pemohon dan Termohon tidak mungkin terwujud lagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undangundang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang pada pokoknya berbunyi "Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa"; 16. Bahwa benar berdasarkan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 tentang Perkawinan dan Keputusan Menteri Agama Rl No. 154 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Intruksi Presiden No. 1 tahun 1991, Pasal 116 huruf f yang pada dasarnya menyatakan bahwa perceraian dapat terjadi antara Suami-lstri jika terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga"; DALAM REKONVENSI 1. Bahwa semua tanggapan pada jawaban konvensi yang telah diuraikan di atas adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam Gugatan Rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi; Hal.7 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
2. Bahwa Termohon Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Penggugat Rekonvensi akan mengajukan Gugatan Balik terhadap Pemohon Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Tergugat Rekonvensi; 3. Bahwa
Penggugat
Rekonvensi
dan
Tergugat
Rekonvensi
telah
melangsungkan pernikahannya pada tanggal 13 Juli 2006 dihadapan Pejabat Kantor Pencatat Nikah dan telah didaftarkan di KUA Kemranjen, kabupaten Banyumas Jawa Tengah sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. 448/ 57/ VII / 2006; 4. Bahwa dari Pernikahan tersebut Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi telah dikaruniai 1 (satu) orang anak laki-laki yang bernama ........................................., berusia 4 (empat) Tahun yang lahir di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 2006, sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 28705/U/JB/2006 tanggal 20 Desember 2006 yang di Keluarkan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Barat; 5. Bahwa Perkawinan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi dilangsungkan berdasarkan atas kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi mengetahui Posisi dan Kedudukan masing-masing yaitu Tergugat Rekonvensi (suami) sebagai Kepala rumah tangga dan Penggugat Rekonvensi (istri) sebagai Ibu rumah tangga yang baik; 6. Bahwa di awal Perkawinan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi hidup dengan bahagia dan harmonis namun setelah 2 (dua) bulan pernikahan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi sering terjadi Pertengkaran atau percekcokan secara terus menerus yang mana Tergugat Rekonvensi sering membohongi Penggugat Rekonvensi; 7. Bahwa Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi sering terjadi pertengkaran karena Tergugat Rekonvensi telah memiliki wanita idaman lainnya yang bernama ........................................., yang mana pada pada tanggal
27
Oktober
2009
sehari
setelah
ulang
tahun
......................................... anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi ulang tahun yg ke-3 tahun, pagi hari sekitar pukul 6.00 Wib Hal.8 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Penggugat
Rekonvensi
tidak
sengaja
menyalakan
HP
Tergugat
Rekonvensi yang diletakkan oleh Tergugat Rekonvensi di ruang sholat, tiba - tiba ada telpon masuk dari seorang perempuan yang menyebut Tergugat Rekonvensi "PAPA" dan menyebut dirinya "MAMA", karena rasa penasaran maka Penggugat Rekonvensi berpura -pura menjadi Tergugat Rekonvensi yang mengirimi perempuan itu SMS, dari hasil berpura - pura tersebutlah Penggugat Rekonvensi mendapatkan informasi bahwa Tergugat Rekopensi dengan perempuan itu telah menikah dan perempuan itu menyuruh Tergugat Rekonvensi untuk ke Cijantung karena perempuan itu baru saja jatuh dari motor. Bahwa Kemudian Penggugat Rekonvensi membangunkan Tergugat Rekonvensi yang masih tidur sambil marah-marah karena sedih dan kesal mendapatkan Tergugat Rekonvensi kedapatan berselingkuh, ketika Penggugat
Rekonvensi
bertanya
kepada
Tergugat
Rekonvensi
mengenai hal tersebut, Tergugat Rekonvensi mengakui bahwa Tergugat Rekonvensi dengan perempuan itu hanya berteman dan tidak pernah menikah, seharian Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi bertengkar sampai-sampai HP Tergugat Rekonvensi dibanting dan dimasukan ke dalam bak mandi agar menghilangkan jejak tentang perempuan itu. Tergugat Rekonvensi pun meminta maaf ketika Penggugat memberikan pilihan bahwa Penggugat Rekonvensi memberi kesempatan kepada Tergugat Rekonvensi untuk lebih memilih perempuan itu dan menceraikan Penggugat Rekonvensi, namun oleh Tergugat Rekonvensi dibantah, Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi tak periu bercerai asalkan Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi sepakat untuk berubah. Bahwa keesokan harinya, Tergugat Rekonvensi menelpon (loadspeaker) perempuan itu dan mengakhiri hubungan mereka dan oleh perempuan itu dijawab "iya, karena sayapun akan menikah dengan pacar saya", Penggugat Rekonvensipun percaya oleh "ADEGAN" tersebut, sayang disayang temyata hal itu hanyalah scenario biasa yang sering dilakukan Tergugat
Rekonvensi
untuk
mengelabui
Penggugat
Rekonvensi,
Penggugat Rekonvensi mendapatkan informasi bahwa keluarga Tergugat Rekonvensi sudah lama mengenal perempuan itu; Hal.9 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
8.
Bahwa kedekatan Tergugat Rekonvensi dengan wanita yang bernama ......................................... tersebut telah diketahui oleh Orang tua Tergugat Rekonvensi, namun orang tua Tergugat Rekonvensi tidak marah kepada Tergugat Rekonvensi dan bahkan merestui kedekatan Tergugat Rekonvensi dengan wanita tersebut, mengenai hal tersebut membuat Penggugat Rekonvensi sakit hati;
9.
Bahwa Tergugat Rekonvensi telah meninggalkan Penggugat Rekonvensi sejak awal bulan November 2009 dan tidak pernah memberikan nafkah hidup bagi Penggugat Rekonvensi dan anak Penggugat Rekopensi dan Tergugat Rekonvensi sampai sekarang ini dan Tergugat Rekonvensi juga susah dihubungi karena Tergugat Rekonvensi suka berganti-ganti nomor Handphone;
10. Bahwa anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi masih berumur 4 (empat) tahun, dan berdasarkan pasal 105 huruf (a) kompilasi hukum islam maka hak asuh dan pemeliharaan anak Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi berada pada pengawasan Penggugat Rekonvensi sebagai ibu kandungnya; 11. Bahwa berdasarkan Pasal 41 UU No.l tahun 1974 tentang perkawinan jo Pasal 105 butir c Kompilasi Hukum Islam jo pasal 149 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Tergugat Rekonvensi sebagai Ayah Kandungnya bertanggung jawab untuk
memberikan
uang
nafkah
anak
(Hadhanah)
kepada
........................................... setiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah; yang diberikan kepada Penggugat Rekonvensi selambat lambatnya pada tanggal 5 setiap bulannya dengan rincian sebagai berikut:
Dan
• Biaya Pendidikan dan kursus
Rp. 1.000.000,-
• Transportasi sekolah
Rp.
• Biaya Makan, pakaian hiburan
Rp 1.500.000,-
biaya
hadhanah
tersebut
dapat
berubah
500.000,-
mengikuti
perkembangan dan pertumbuhan usia anak sampai dengan dewasa; 12.
Bahwa Tergugat Rekonvensi dalam Permohonan Talaknya tidak menyebutkan kewajibannya rnengenai besarnya uang Iddah, uang Mut'ah dan uang nafkah lampau (nafkah Madiyah) kepada Penggugat Rekonvensi, maka berdasarkan ketentuan pasal 41 UU No. 1 Tahun 1974 jo pasal 149 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Pasal 105 butir c kompilasi Hukum Hal.10 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Islam
Kompilasi
Hukum
Islam,
Penggugat
Rekonvensi
berhak
mendapatkan uang Iddah, uang Mut'ah dan nafkah lampau (nafkah Madiyah) dari Tergugat Rekonvensi; 13.
Bahwa berdasarkan HAK - HAK Penggugat Rekonvensi pada point 12 Tesebut
di
atas,
maka
Penggugat
Rekonvensi
berhak
untuk
mendapatkan haknya sebagai berikut: Uang Iddah selama 3 (tiga) bulan X @10.000.000
Rp. 30.000.000,-
Uang mut'ah
Rp.50.000.000,-
Uang Madiyah 365 hari X @ 200.000, Sejak November 2009 sampai dengan November 2010
Rp 73.000.000,Rp.153.000.000,-
14. Bahwa uang tersebut pada point 13 harus diberikan oleh Tergugat Rekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi sejak putusan perkawinan mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau menjeiang sidang ikrar talak; 15. Bahwa selarna perkawinan antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi memiliki toko yang beralamat di ………………………… dengan merk dagang "...................................", di mana toko tersebut Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi beli dengan cara mencicil pada tanggal Juli 2009 sebesar Rp. 6.778.000/bulan yang menggunakan nama Tergugat Rekonvensi akan tetapi pembayaran cicilan pertama dan kedua dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi secara bersama-sama namun hingga seterusnya (sekarang sudah cicilan kedelapan belas) dibayar oleh Penggugat Rekonvensi sendiri karena Tergugat Rekonvensi kabur tak jelas kemana hingga Penggugat Rekonvensi mendapatkan Surat Panggiian Sidang ini (bukti PR-1); 16. Bahwa Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi juga memiliki utang-utang toko ke beberapa supplier, koperasi, kredit pada bank, kepada
kakak
kandung
Penggugat
Rekonvensi
sebesar
Rp.
627.540.000,- (enam ratus dua puluh tujuh juta lima ratus empat puluh ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut (bukti PR-2); • Kredit pada PT Priamanaya Djan International 30 bulan X @Rp 6.778.000,- = Rp. 203.340.000,• Kepada Supplier - Supplier = Hal.11 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
1. ………... Rp.118.000.000,2. ………… Rp. 18.500.000,3. ………… Rp. 15.000.000,4. ………… Rp. 20.000.000,5. ………… Rp. 20. 000.000,6. ………… Rp. 22.000.000,-
• Kepada Koperasi Rp. 18.500.000,• Di Penggadaian dengan bunga 10,8%/4 bulan (menggadaikan emas ibu Penggugat Rekonvensi Untuk keperluan toko) Rp. 40.000.000,• Kepada Bank Tabungan Pensiun Negara 11 bulan x Rp. 4.200.000,-
Rp. 46.000.000,-
• Kepada Yadi (kakak kandung Penggugat (Rekonvensi)untuk keperluan toko
Rp.106.000.000,-
Rp.627.540.000,17.
Bahwa pembagian harta bersama Tergugat rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi sesuai dengan ketentuan Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan “Janda atau Duda cerai masing-masing berhak seperdua dari harta bersama tersebut sepanjang tidak ditentukan lain dalam perjanjian perkawinannamun demikian Penggugat Rekonvensi akan menanggung semua utang-utang tersebut asalkan Tergugat Rekonvensi membaliknamakan perjanjian jual beli toko pada PT. Priamanaya Djan International yang semula atas nama Tergugat Rekonvensi menjadi atas nama milik Penggugat Rekonvensi seutuhnya beserta toko yang sudah sekian lama Penggugat Rekonvensi yang membayarnya tanpa ada bantuan dari Tergugat Rekonvensi (bukti PR=3);
18.
Bahwa semua persyaratan tersebut diatas harus sudah diselesaikan sebelum ikrar talak diucapkan atau selambat-lambatnya sebelum sidang ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap, apabila Tergugat Rekonvensi tidak mengindahkan point 17 diatas maka Penggugat Rekonvensi dapat melakukan pembagian sesuai dengan ketentuan Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam, dimana harta dan utang harus dibagi dua; Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat Rekonvensi mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan memberi putusan sebagai berikut: Hal.12 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
DALAM KONVENSI 1. Menoiak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Perkawinan antara Pemohon dengan Termohon yang telah dilakukan pada tanggal 13 Juli 2006 dihadapan Pejabat Kantor Pencatat Nikah dan telah didaftarkan di KUA Kemranjen, kabupaten Banyumas Jawa Tengah sebagairnana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. 448/ 57/ VII / 2006 putus karena perceraian beserta akibat hukumnya; 3. Menyatakan secara hukum bahwa anak Pemohon dan Termohon yang bernama ........................................... adalah anak sah hasil perkawinan antara Pemohon dan Termohon; 4. Menetapkan Termohon adalah penerima hak asuh (hak hadlanah) darianak Pemohon dan Termohon yang belum mumayyiz yang bernama ...........................................; 5. Menetapkan pembebanan biaya perkara kepada Pemohon; DALAM REKONVENSI 1. Menerima
dan
mengabulkan
Gugatan
Rekonvensi
Penggugat
Rekonvensi seluruhnya; 2. Menyatakan
Perkawinan
antara
Pengugat
Rekonvensi
dengan
Tergugat Rekonvensi yang telah dilakukan pada tanggal 13 Juli 2006 dihadapan Pejabat Kantor Pencatat Nikah dan telah didaftarkan di KUA Kemranjen, kabupaten Banyumas Jawa Tengah sebagairnana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. 448/57/VII/ 2006 putus karena perceraian beserta akibat hukumnya; 3. Menetapkan Penggugat Rekonvensi adalah penerima hak asuh (hak hadlanah) dari anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonpensi yang belum mumayyiz yang bernama ...........................................; 4. Menetapkan Tergugat Rekonvensi memberikan nafkah anak sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) tiap tanggal 5 (lima) setiap bulannya; 5. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar uang iddah, uang mut'ah dan uang nafkah lampau sebesar Rp 153.000.000,- (seratus lima puluh tiga juta rupiah) yang harus dibayar secara tunai, sekaligus Hal.13 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
dan seketika sejak putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap; •
Uang Iddah selama 3 (tiga) bulan X ©10.000.000 Rp. 30.000.000,-
•
Uang mut'ah
Rp. 50.000.000,-
•
Uang Madiyah 365 hari X @ 200.000,-
Rp. 73.000.000,-
Sejak November 2009 sampai dengan November 2010 Rp.153.000.000,6. Menghukum Tergugat Rekonpensi membayar dwangsom Rp. 100.000 perharinya karena tidak melaksanakan atau keterlambatan pembayaran; 7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun timbul banding; 8. Menetapkan Harta Bersama TOKO ........................................... dan utang bersama sebesar Rp. 627.540.000,- (enam ratus dua puluh tujuh juta lima ratus empat puluh ribu rupiah) Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi untuk dibagi dua namun demikian apabila TOKO dan perjanjian jual beli toko pada PT Priamanaya Djan International yang semula atas nama Tergugat Rekonpensi menjadi atas nama milik Penggugat Rekopensi seutuhnya maka Penggugat Rekonpensi akan menanggung semua utang - utang tersebut Jika Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo ef bono); Menimbang, bahwa atas jawaban
tersebut
Pemohon
telah
memberikan replik secara tertulis tertanggal 24 November 2010 yang pada pokoknya tetap dengan jawbannya dan menolak seluruh gugatan rekonvensi Termohon/Penggugat Rekonvensi; Menimbang,
bahwa
atas
replik
Pemohon,
Termohon
telah
memberikan duplik secara tertulis tertanggal 2 Desember 2010 yang pada pokoknya tetap dengan jawaban dan gugatan rekonvensinya; Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon telah pula memberikan duplik rekonvensi tertanggal 23 Desember 2010 yang pada pokoknya tetap dengan jawaban rekonvensinya;
Hal.14 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa selanjutnya yang berkaitan dengan gugatan rekonvensi tersebut, kedua belah pihak telah membuat kesepakatan damai tertanggal 6 Januari 2011 yang isinya sebagai berikut: PIHAK PERTAMA, berkewajiban: 1. Membayar Biaya Permohonan Cerai Talak yang telah diajukan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara 670/Pdt..G/2010/PAJP. 2. Membaliknamakan Usaha Toko yang terletak di ………………………….. dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. 3. Memberikan Uang, Nafkah anak sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulannya setiap tanggal 5 dan mengikuti perubahan kebutuhan anak. 4. Memberikan Kuasa Penuh kepada PIHAK KEDUA untuk mengambil BPKB Mobil Toyota AVANZA B.1355 PTO yang bernomor Polls Perjanjian 01100102001989635 di ……………………………………... PIHAK KEDUA, berkewajiban: 1. melunasi hutang- hutang kepada: a.
............................... sebesar Ro. 115. 000.000. - (seratus lima belas juta rupiah).
b.
.............................. sebesar Rp. 27.724.000.- (dua puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh empat ribu rupiah).
c.
............................... sebesar Rp. 22.300. 000.-(dua puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah).
d.
.............................. sebesar Rp. 18.018.000.- (Delapan Selas juta delapan belas ribu rupiah).
e.
............................... sebesar Rp. 104.000.000.- (seratus ampat juta rupiah).
f.
.............................. sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juca rupiah).
g.
BTPN sebesar Rp. 46.200.000.- (emoat puluh eriam juta dua ratus ribu rupiah).
h.
Koperasi sebesar Rp. 18.500.000.- (delapan belas juta lima ratus ribu rupiah).
i.
Pegadaian sebesar Rp. 40.000.000.- (empat puluh juta rupiah).
j.
Ko. Apau sebesar Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah).
Diluar Hutang-hutang tersebut TIDAK MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA. 2. Tidak mempermasalahkan atau tidak menuntut kembali kepada PIHAK PERTAMA untuk membayar: a. Uang Iddah. b. Uang Mut' tah c. Uang Madiyah. Hal.15 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
3. PIHAK PERTAMA diberikan hak bertemu dan rnenbawa serta rnengembalikan anak tersebut (..........................................) tidak lebih dari 24 jam kepada PIHAK KEDUA dan tidak menghala-halangi apabila ingin bertenu dan rrembawa anaK tersebut untuk bermain selama tidak menganggu keperluan dan keinginan anak. dan selanjutnya para pihak bermohon agar kesepakatan yang telah dibuat tanggal 6 Januari 2011 tersebut turut pula dimuat dalam putusan ini; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti berupa: I.
Bukti Surat: 1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kamranjen, Kabupeten Banyumas, Jawa Tengah Nomor: 448/57/VII/2006 Tanggal 13 Juli 2006, telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.1); 2. Fotokopi Surat Kesepakatan Bersama Pembagian Harta Gono Gini, tertanggal 6 Januari 2011, telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.2); 3. Fotokopi Surat Permohonan Peralihan Hak Kios (Toko) Pasar Regional Tanah Abang Blok A. Nomor 098/PDI-Beli/I/2011 atas nama ………………………..
(Pemohon)
beralih
atas
nama
……………………….. (Termohon), telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.3); Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut telah diperlihatkan kepada Termohon dan Termohon menyatakan tidak keberatan; II. Saksi-saksi: 1. ..........................................., dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut: -
Bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon;
-
Bahwa Pemohon dengan Termohon menikah tanggal 13 Juli 2006 di Jawa Tengah dan selama pernikahan telah mempunyai satu orang anak;
-
Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah orangtua Termohon; Hal.16 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
-
Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon telah hidup rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan November 2009 antara Pemohon dengan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa setahu saksi yang menjadi penyebab pertengkaran adalah antara Pemohon dengan Termohon sama-sama memiliki sifat egois sehingga diantara keduanya tidak ada persamaan dan kerjasama baik dalam mengelola usaha maupun di dalam rumah tangga;
-
Bahwa
Pemohon
mempunyai
teman
wanita
bernama
......................................... dan saksi juga kenal dengan wanita tersebut
dan
setahu
saksi
hubungan
Pemohon
dengan
......................................... hanya sebatas teman saja; -
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sudah berpisah rumah selama sembilan bulan dan yang pergi adalah Pemohon, selama berpisah rumah antara Pemohon dan Termohon masih tetap berkomunikasi untuk masalah anak;
-
Bahwa pihak keluarga telah berupaya mendamaikan Pemohon dengan Termohon akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon dan Termohon menyatakan tidak keberatan; 2. ..........................................., dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut -
Bahwa saksi adalah karyawati Pemohon dan sudah 2 tahun bekerja di toko Pemohon;
-
Bahwa saksi kenal dengan Termohon sebagai istri Pemohon;
-
Bahwa sebagai suami istri, setahu saksi Pemohon dan Termohon berkediaman bersama di Johar Baru;
-
Bahwa setahu saksi sejak bulan November 2009 antara Pemohon dengan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran dan saksi sering menyaksikan keduanya bertengkar di toko tetapi saksi tidak mengetahui penyebab terjadinya pertengkaran;
-
Bahwa yang setahu saksi, antara Pemohon dengan Termohon sudah berpisah rumah selama sembilan bulan; Hal.17 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
-
Bahwa setahu saksi pihak keluarga Pemohon dan Termohon pernah merukunkan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon dan Termohon menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa dipersidangan Termohon juga telah mengajukan bukti tertulis berupa: 1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Nomor 448/57/VII/2006, Tanggal 13 Juli 2006, telah dinazegelend dan telah dicocokan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti T.1); 2. Fotokopi Akta Kelahiran an. ........................................... yang dikeluarkan oleh
Pejabat
Catatan
Sipil
Kotamadya
Jakarta
Barat,
Nomor
28705/U/JB/2006, tanggal 20 Desember 2006, telah dinazegelend dan telah dicocokan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti T.2); 3. Fotokopi
Kartu
Keluarga
an.
...........................................
yang
dikeluarkan oleh Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, tanggal 12 Pebruari 2008, telah dinazegelend dan telah dicocokan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya (bukti T.3); 4. Fotokopi foto-foto mesra Pemohon dengan wanita lain (bukti T.4 s/d T.7); 5. Fotokopi Pernyataan Bersama Pemohon dan Tetmohon, tertanggal 6 Januari 2011, telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya, (bukti T.8); Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut telah diperlihatkan kepada Pemohon dan Pemohon menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Termohon tidak mengajukan bukti-bukti lain seperti saksi dan sebagainya dan mencukupkan pada saksi-saksi yang telah dihadirkan okeh Pemohon; Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon dan Termohon telah memberikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada pendiriannya masing-masing serta tidak akan mengajukan apapun lagi hanya mohon putusan saja;
Hal.18 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk berita acara persidangan perkara ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa sebagaimana yang diatur dalam Pasal 130 (1) HIR jo. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Jo. Pasal 143 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dengan Termohon akan tetapi tidak berhasil dan sesuai dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2008, kepada Pemohon dan Termohon telah diperintahkan untuk melaksanakan mediasi dengan mediator Dra. Hj. Nadirah Basir, SH.,MH., namun mediasi tersebut telah gagal; Menimbang, bahwa dalil pokok diajukannya permohonan cerai talak oleh Pemohon adalah sejak tahun 2009 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan sulit untuk didamaikan lagi yang berakibat tidak ada lagi rasa kasih sayang serta cinta mencintai antara Pemohon dengan Termohon serta telah pula mengakibatkan diantara Pemohon dengan Termohon berpisah rumah sejak bulan November 2009 sampai dengan sekarang; Menimbang, bahwa Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya mengakui adanya pertengkaran di dalam rumah tangga, hanya saja menurut Termohon pertengkaran disebabkan Pemohon yang telah membohongi Termohon dan telah berselingkuh dengan wanita lain yang bernama ......................................... dan Pemohon jarang pulang ke rumah sehingga telah mentelantarkan Termohon dan anak, namun demikian Termohon menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Pemohon karena rumah tangga memang sudah sulit untuk dirukunkan kembali; Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon telah mengajukan bukti surat
P.1
s/d
P.3
dan
atas
bukti-bukti
tersebut
maka
majelis
mempertimbangkan sebagai berikut:
Hal.19 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa bukti P.1 yang berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dan telah dinazegelend serta telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya, bukti P.1 tersebut selain telah memenuhi syarat bukti yang otentik juga telah memenuhi ketentuan pasal 2 (2) UU No.1 tahun 1974 jo pasal 7 (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu berdasarkan bukti P.1 tersebut maka terbukti antara Pemohon dan Termohon adalah sebagai suami isteri yang sah; Menimbang,
bahwa
bukti
P.2,
merupakan
Fotokopi
Surat
Kesepakatan Bersama Pembagian Harta Gono Gini, yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak tertanggal 6 Januari 2011, telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya , dan bukti P.2 tersebut secara formil dan materiil telah dapat dijadikan sebagai alat bukti.Oleh karena itu berdasarkan bukti P.2 terbukti antara Pemohon dan Termohon telah membuat kesepakatan damai yang berkaitan dengan gugatan rekonvensi yang telah diajukan oleh Termohon; Menimbang, bahwa bukti P.3, merupakan Fotokopi Surat Permohonan Peralihan Hak Kios (Toko) Pasar Regional …………………………. atas nama ………………………………. (Pemohon) beralih kepada atas nama ……………………………… (Termohon), telah dinazegelend dan telah dicocokkan dengan aslinya, ternyata sesuai dengan aslinya, oleh karena itu terbukti bahwa Pemohon telah mengalihnamakan toko kepada atas nama Termohon sesuai dengan kesepakatan bersama yang dibuat oleh Pemohon dan Termohon tertanggal 6 Januari 2011; Menimbang, bahwa di persidangan Termohon telah pula mengajukan bukti surat T.1 s/d T.8 dan atas bukti-bukti yang telah diajukan oleh Termohon tersebut maka majelis mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bukti T.1 yang berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dan telah dinazegelend serta telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya dan secara formil telah dapat diterima sebagai alat bukti, bukti T.1 tersebut sesuai dengan bukti P.1 dari Pemohon dan telah dipertimbangkan, oleh karena itu bukti T.1 tersebut tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang,
bahwa
bukti
T.2.
adalah
Akta
Kelahiran
an.
............................................., dan secara formal bukti tersebut telah memenuhi
syarat sebagai alat bukti yang otentik, oleh karena itu berdasarkan bukti T.2 Hal.20 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
tersebut maka terbukti bahwa anak yang bernama ..........................................., adalah sebagai anak Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa bukti T.3 merupakan fotokopi Kartu keluarga secara formal telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang otentik,namun tidak ada relevansinya dengan perkara ini oleh karena itu bukti T.3 tersebut dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti T.4 s/d T.7 merupakan fotokopi foto-foto Pemohon dengan wanita lain, majelis menilai bukti T.4 s/d T.7 tersebut belum memenuhi syarat sebagai alat bukti tertulis yang autentik karena foto tidak termasuk suatu Akta karenanya bukti T.4 s/d T.7 tersebut harus di tolak; Menimbang, bahwa bukti T.8 merupakan Fotokopi Surat Kesepakatan Bersama Pemohon dengan Termohon mengenai Pembagian Harta Gono Gini yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak tertanggal 6 Januari 2011,, bukti T.8 tersebut sesuai dengan bukti P.2 dari Pemohon dan telah dipertimbangkan,
oleh
karena
itu
bukti
T.8
tersebut
tidak
perlu
dipertimbangkan lagi; Menimbang,
bahwa
dipersidangan
majelis
telah
mendengar
keterangan saksi-saksi keluarga yang telah dihadirkan oleh Pemohon dan telah memberikan keterangan mengenai keadaan yang dilihat dan didengar sendiri tentang rumah tangga Pemohon dan Termohon serta saling bersesuaian, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang,bahwa di persidangan Termohon tidak mengajukan saksi-saksi dan mencukupkan kepada saksi yang telah dihadirkan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa dari jawaban Termohon dan keterangan saksisaksi yang dihadirkan Pemohon maka telah ditemukan fakta-fakta tentang rumah tangga Pemohon dan Termohon sebagai berikut: - Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah tanggal 13 Juli 2006 dan selama pernikahan telah mempunyai satu orang anak - Bahwa sejak bulan November 2009, antara Pemohon dengan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan keduanya sama-sama memiliki sifat egois; Hal.21 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
- Antara Pemohon dengan Termohon sudah berpisah rumah selama sembilan bulan; - Pihak keluarga Pemohon dan Termohon telah berupaya merukunkan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas maka telah nyata hubungan suami istri antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak lagi mencerminkan suasana kehidupan yang rukun dan harmonis karenanya majelis berpendapat rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah dan sulit untuk disatukan lagi oleh karena itu telah terbukti antara pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus; Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga Pemohon dan Termohon juga dapat dilihat dari sikap Pemohon di persidangan yang tetap bersikeras untuk bercerai dengan Termohon, dan juga dilihat dari sikap Termohon yang tidak keberatan bercerai dengan Pemohon dengan sikap Pemohon dan Termohon tersebut maka tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki oleh pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 jo pasal 3 KHI dan surat Arrum ayat 21 yaitu untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warohmah sulit untuk diwujudkan karena rumah tangga dapat berjalan apabila antara suami istri (i.c Pemohon dan Termohon) sama-sama beriktikad untuk menjalani kehidupan rumah tangga sedangkan selama persidangan berjalan, baik Pemohon maupun Termohon sudah tidak menginginkan rumah tangganya terus berlanjut; Menimbang, bahwa dari sikap Pemohon yang tetap beriktikad bercerai dengan Termohon maka majelis perlu mengetengahkan dalil syar’iy sebagaimana yang termuat didalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 227, yang artinya: “ Dan jika mereka (para suami) berketetapan hati untuk bercerai maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “. Menimbang, bahwa dalam positanya Pemohon mengatakan bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah rumah sejak bulan November 2009, dalil tersebut telah diakui oleh Termohon dan telah dikuatkan pula dengan keterangan saksi-saksi. Dari fakta tersebut telah menunjukkan antara Pemohon dengan Termohon
sudah tidak lagi
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai suami istri karena apabila Hal.22 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam keadaan rukunrukun saja tentunya sebagai suami istri, antara Pemohon dengan Termohon tidak akan berpisah dalam waktu yang cukup lama dan Pemohon tidak akan pergi meninggalkan kewajibannya sebagai suami, dengan demikian terbukti antara
Pemohon
dengan
Termohon
telah
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran yang terus menerus; Menimbang, bahwa dengan perkawinan diharapkan akan memberikan kemaslahatan bagi suami isteri (in casu Pemohon dan Termohon), tetapi dengan melihat kondisi rumah tangga yang sedang dialami Pemohon, maka bukan lagi kemaslahatan yang didapat bahkan sebaliknya penderitaan batinlah yang dirasakan oleh keduanya ataupun salah satunya, dalam keadaan demikian maka Majelis Hakim berpendapat perceraian merupakan alternatif terbaik yang dapat menyelamatkan keduanya dari pada tetap mempertahankan perkawinan yang sudah rapuh, hal mana sejalan dengan maksud kaidah Fiqhiyyah:
درء المفاسد مق ّدم على جلب المصالح Artinya: Menghindari kerusakan harus didahulukan dari pada menarik kemaslahatan; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka majelis berpendapat dalil-dalil permohonan Pemohon telah terbukti dan telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu sesuai dengan Pasal 131 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam Inpres Nomor 1 Tahun 1991, maka permohonan Pemohon untuk diberi izin menjatuhkan talak I Raj’i patut dikabulkan; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan rekonpensi Penggugat adalah sebagai terurai di dalam jawabannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan rekonpensi berupa: 1. Biaya Hadhanah kepada anak Penggugat dan Tergugat yang bernama ........................................... setiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga Hal.23 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
juta rupiah; yang diberikan kepada Penggugat Rekonpensi selambatlambatnya pada tanggal 5 setiap bulannya dan biaya hadhanah tersebut dapat berubah mengikuti perkembangan dan pertumbuhan usia anak sampai dengan dewasa; 2. Nafkah iddah selama tiga bulan sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah; 3. Mut’ah berupa uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); 4. Nafkah madyah sejak bulan November 2009 sampai dengan bulan November 2010 sebesar Rp. 73.000.000,- (tujuh puluh tiga juta rupiah); 5. Hutang-hutang toko pada beberapa supplier, koperasi, pada Bank dan kakak Penggugat yang seluruhnya berjumlah Rp. 627.540.000,- (enam ratus dua puluh tujuh juta lima ratus empat puluh ribu rupiah); Dan atas hutang-hutang tersebut Penggugat meminta ditetapkan sebagai harta bersama dan dibagi dua antara Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa atas adanya gugatan rekonvensi tersebut Tergugat telah memberikan jawabannya secara tertlis sebagaimana termuat di dalam replik Konvensi; Menimbang, bahwa atas adanya gugatan rekonvensi tersebut selanjutnya masing-masing pihak telah membuat Surat Kesepakatan bersama yang dibuat dan ditanda tangani oleh Penggugat dan Tergugat tertanggal 6 Januari 2011, yang pada pokoknya para pihak bersepakat untuk mengakhiri
sengketa
mengenai
gugatan
rekonvensi
dengan
jalan
damai.yang isinya sebagai berikut: PIHAK PERTAMA (Tergugat) Berkewajiban: 1. Membayar Biaya Permohonan Cerai Talak yang teiah diajukan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara 670/Pdt. G/2010/PAJP; 2. Membaliknamakan Usaha Toko yang terletak di Pasar Tanah Abang Blok. A. Lt. 5, Los D. No. 9 dari P1HAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA; 3. Memberikan Uang, Nafkah anak sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulannya setiap tanggal 5 dan mengikuti perubahan kebutuhan anak. 4. Memberikan Kuasa Penuh kepada PIHAK KEDUA untuk mengambil BPKB Mobil Toyota AVANZA B.1355 PTO yang beinomor Polls Perjanjian 01100102001989635 di PT. ASTRA SECAYA FINANCE Jalan Fatmawati No. 9, Jakarta Selatan; Hal.24 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
PIHAK KEDUA (Penggugat), berkewajiban: 1. melunasi hutang- hutang kepada: k.
Ibrahim sebesar Ro. 115. 000.000. - (seratus lima belas juta rupiah);
l.
.................................... sebesar Rp. 27.724.000.- (dua puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh empat ribu rupiah);
m. .................................... sebesar Rp. 22.300. 000.-(dua puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah); n.
.................................... sebesar Rp. 18.018.000.- (Delapan Selas juta delapan belas ribu rupiah).
o.
.................................... Rp. 104.000.000.- (seratus ampat juta rupiah);
p.
.................................... sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juca rupiah);
q.
BTPN sebesar Rp. 46.200.000.- (emoat puluh eriam juta dua ratus ribu rupiah);
r.
Koperasi sebesar Rp. 18.500.000.- (delapan belas juta lima ratus ribu rupiah);
s.
Pegadaian sebesar Rp. 40.000.000.- (empat puluh juta rupiah);
t.
Ko. Apau sebesar Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah);
Diluar Hutang-hutang tersebut TIDAK MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA; 2. Tidak mempermasalahkan atau tidak menuntut kembali kepada PIHAK PERTAMA untuk membayar: a. Uang Iddah; b. Uang Mut' tah; c. Uang Madiyah; 3. PIHAK PERTAMA diberikan hak bertemu dan rnenbawa seria rnengembalikan anak terssbut (...........................................) tidak lebih dari 24 jam kepada PIHAK KEDUA dan tidak menghalang-halangi apabila ingin bertemu dan rrembawa anak tersebut untuk bermain selama tidak menganggu keperluan dan keinginan anak; dan selanjutnya para pihak bermohon agar kesepakatan yang telah dibuat tanggal 6 Januari 2011 tersebut turut pula dimuat dalam putusan ini; Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dan Tergugat telah membuat kesepakatan bersama mengenai gugatan rekonvensi maka hal-hal yang diajukan Penggugat dalam gugatan rekonvensi dan repliknya serta halhal yang telah disampaikan Tergugat di dalam jawabannya dan dupliknya tidak perlu di pertimbangkan lagi dan selanjutnya kepada Penggugat dan Hal.25 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
Tergugat diperintahkan untuk mentaati kesepakatan bersama yang telah dibuat tertanggal 6 Januari 2011; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi
izin
kepada
Pemohon
(....................................)
untuk
menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (....................................) di depan sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat; DALAM REKONVENSI 1. Menyatakan
antara
Penggugat
dengan
Tergugat
telah
terjadi
kesepakatan damai sebagai berikut: A. PIHAK PERTAMA (TERGUGAT) Berkewajiban: 1. Membayar Biaya Permohonan Cerai Talak yang teiah diajukan cli Pengadilan
Agama
Jakarta
Pusat
dengan
Nomor
Perkara
670//Pdt.G/2010/PAJP; 2. Membaliknamakan Usaha Toko yang terletak di Pasar Tanah Abang Blok. A. Lt. 5, Los D. No. 9 dari P1HAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA; 3. Memberikan Uang, Nafkah anak sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulannya setiap tanggal 5 dan mengikuti perubahan kebutuhan anak; 4. Memberikan Kuasa Penuh kepada PIHAK KEDUA untuk mengambil BPKB Mobil Toyota AVANZA B.1355 PTO yang bernomor Polls Perjanjian 01100102001989635 di …………………………..; B. PIHAK KEDUA, (PENGGUGAT) berkewajiban: 1. melunasi hutang- hutang kepada: 1.1. .................................... sebesar Ro. 1:.5. 000.000. - (seratus lima belas juta rupiah).; 1.2.
.................................... sebesar Rp. 27.724.000.- (dua puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh empat ribu rupiah);
1.3.
.................................... sebesar Rp. 22.300. 000..-(dua puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah); Hal.26 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
1.4.
.................................... sebesar Rp. 18.018.000.- (Delapan Selas juta delapan belas ribu rupiah);
1.5.
Riyadi Sutarto sebesar Rp. 104.000.000.- (seratus ampat juta rupiah);
1.6.
.................................... sebesar Rp. 15.000.000.- (lima belas juca rupiah);
1.7.
BTPN sebesar Rp. 46.200.000.- (empat puluh enam juta dua ratus ribu rupiah);
1.8.
Koperasi sebesar Rp. 18.500.000.- (delapan belas juta lima ratus ribu rupiah);
1.9.
Pegadaian sebesar Rp. 40.000.000.- (empat puluh juta rupiah);
1.10. Ko. Apau sebesar Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah). Diluar Hutang-hutang tersebut TIDAK MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA.; 2. Tidak mempermasalahkan atau tidak menuntut kembali kepada PIHAK PERTAMA untuk membayar: a. Uang Iddah; b. Uang Mut’ah; c. Uang Madiyah; 3. PIHAK PERTAMA diberikan hak bertemu dan rnembawa serta rnengembalikan anak tersebut (...........................................) tidak lebih dari 24 jam kepada PIHAK KEDUA dan tidak menghalanghalangi apabila ingin bertemu dan rrembawa anak tersebut untuk bermain selama tidak menganggu keperluan dan keinginan anak. 2. Menghukum
kepada
Penggugat
dan
Tergugat
untuk
mentaati
kesepakatan damai tertanggal 6 Januari 2011; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 636.000,- (enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada hari Selasa tanggal 8 Februari 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Rabiul Awal 1432 Hijriyah oleh Dra. Ratna Jumila, sebagai Ketua Majelis, Drs.Yusran, M.H., Hal.27 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP
dan Drs. Kholis, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi Hakim-Hakim Anggota yang turut bersidang, dibantu Zaelani Azis, S.H., sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon serta kuasa hukumnya dan Termohon serta kuasa hukumnya;
Ketua Majelis ttd Dra. Ratna Jumila
Hakim Anggota Hakim Anggota ttd ttd Drs. Yusran, M.H. Drs. Kholis, M.H.
Panitera Pengganti ttd Zaelani Azis, S.H.
Perincian biaya perkara: 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Proses Rp. 50.000,Pendaftaran Rp. 30.000,Panggilan Rp. 545.000,Redaksi Rp. 5.000,Meterai Rp. 6.000,Jumlah Rp. 636.000,- (enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah)
Salinan sesuai aslinya Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat
AHMAD MAJID, S.H.
Hal.28 dari 29 hal. Put. No. 670/Pdt.G/2010/PAJP