PENETAPAN Nomor 532/Pdt.G/2009/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara
tertentu
pada
tingkat
pertama
dalam
persidangan
Majelis
telah
menjatuhkan penetapan dalam perkara gugatan harta warisan, yang diajukan oleh: 1. Ediyami Bondan Andoko binti Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, agama Islam, beralamat di Jln. Balan No. 43, RT 004/RW 006, Pondok Labu, Jakarta Selatan. 2. Ediastri Toto Atmodiwirjo binti Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, agama Islam, beralamat di Jln. Danau Towuti Blok El No. 30 Jakarta Pusat. 3. Ediwasono D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, agama Islam, beralamat di Jln. Taman Meruya llir J.3/5, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam hal ini memberi kuasa kepada Andi F. Simangunsong, SH., Christma Celi Manafe, SH. dan Eko Prasetyo, SH., para Advokat dari kantor AFS Partnership, beralamat di Gedung Menara Thamrin Lantai 14 # 1408, Jalan M. H. Thamrin Kav.3, Jakarta 10250, berdasarkan Surat Kuasa khusus masingmasing tanggal 15 Juni 2010. Dalam hal ini disebut sebagai Para Penggugat. melawan 1. R. A. Kurniati binti R. M. Soeharto, agama Islam, beralamat di Jalan Kampung Jati No. 25, RT014/RW 003, Kelurahan Rambutan-Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat I. 2. R. A. Rochyati binti R. M. Soeharto, agama Islam, beralamat di Jl. Kuricang IX Blok VE/19 Bintaro Jaya Sektor IIIa Rt.004 Rw.010 Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur Tangerang. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II. Dalam hal ini memberi kuasa kepada Agustinus Sodanding, SH Advokat pada kantor Law Office DSS & Partners berkantor di Gedung JCD Lt.3 Jalan KH. Wahid Hasyim No. 27 Kebon Sirih Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus masing-masing tanggal 17 November 2010. Selanjutnya disebut sebagai Kuasa Tergugat. 1. E. Ratna Widjaja, S.H., Notaris di Surakarta, beralamat di Jl. Dr. Supomo No. 123, Surakarta. Selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I. 2. Eva Junaida, S.H., Notaris di Jakarta, beralamat di JI.Raya Condet No,27C, Jakarta Timur. Selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II. Hal. 1 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
3. Muhamat Hatta, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), beralamat di Jalan Cideng Timur No. 10, Jakarta Pusat. Selanjutnya di sebut sebagai Turut Tergugat III. 4. Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia c.q Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia c.q Badan Pertanahan Nasional Kotamadya Jakarta Pusat beralamat di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat IV. 5. Sagiyarti, beralamat di JIn. HOS Cokroaminoto No. 93 RT 003/RW 005, Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat V. 6. Mugiyem, beralamat di JIn. HOS Cokroaminoto No. 93 RT 003/RW 005, Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat VI. Turut Tergugat V dan VI memberi kuasa kepada F. Mariawan Pradana,S.H. Advokat berkantor di Jalan Tebet Barat Dalam 8M No. 12 Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus masing-masing tertanggal 9 Agustus 2010. 7. Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni, agama Islam, beralamat di JIn. Balan No. 43 RT 004/RW 006, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut Turut Tergugat VII. 8. Deassy Puspasari binti Agung Iradat D. Posponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Balan No. 43 RT 004/RW 006, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut Turut Tergugat VIII. 9. Adi Wibowo D. P. bin Agung Iradat D. Posponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Balan No. 43 RT 004/RW 006, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut Turut Tergugat IX. 10. Aryo Raditya bin Agung Iradat D. Posponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Balan No. 43 RT 004/RW 006, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut Turut Tergugat X. 11. Nandya Aristya binti Agung Iradat D. Posponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Balan No. 43 RT 004/RW 006, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XI. 12. Ny. Hj. Tines Suwartini, agama Islam, beralamat di JIn. Dokter Sudarsono No. 45 RT/RW
-003/004,
Kelurahan
Kesambi,
Kecamatan
Kesambi,
Kota
Cirebon. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XII. 13. Febrianto D.Poesponegoro, agama Islam, beralamat di Jin. Mandala Tengah No. 8 RT/RW 007/004, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XIII. Hal. 2 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
14. Ari Wibowo D.Poesponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Kedoya Akasia Raya B 10 No. 19 RT/RW 008/004, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XIV. 15. Wishnu Pramudito D.Pusponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Mandala Tengah No. 15 RT/RW 015/014, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XV. 16. Rayendra D.Poesponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Mandala Tengah No. 8 RT/RW 007/004, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XVI. 17. Irawan D. Poesponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Gunung Guntur D. V. Nomor 205 RT/RW 003/009, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat XVII. 18. Drs. Indro Prabowo D. Poesponegoro, agama Islam, beralamat di JIn. Pilang Gang SD Sukapura No. 27 RT/RW 007/010, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon. Selanjutnya disebut Turut Tergugat XVIII. Turut Tergugat VII sampai dengan XVIII memberi kuasa kepada Rosalita Chandra, S.H.,M.H dan Rita Erna Purba, S.H Advokat dari kantor hukum Azalea Law Firm berkantor di Gedung Dana Graha 2nd Floor Jalan Gondangdia Kecil No.12-14 Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus masing-masing tanggal 19 , 20, 21 Juli dan 9 September 2010. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca surat gugatan Penggugat. Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat. Telah memeriksa semua surat dalam perkara ini. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tertanggal 16 Juni 2010, terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor 532/Pdt.G/2009/PAJP serta perubahan gugatan secara tertulis tanggal 23 September 2010, sehingga posita dan petitumnya, sebagai berikut : MENGENAI HUBUNGAN HUKUM ANTARA PARA PIHAK 1. Bahwa Alm. Raden Mas Asmokoesoemo adalah suami sah dari Almh. Raden Ayu Sitowarniyangtelah dikaruniai 3 (tiga) orang anak (Vide Bukti P-1), masingmasing : 1) Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo. 2) Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo, dan Hal. 3 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
3) Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo. 2. Bahwa Alm. Raden Mas Asmokoesoemo wafat sekitar tahun 1942, sedangkan Almh. Raden Ayu Sitowarni wafat sekitar tahun 1958. 3. Bahwa Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo wafat pada tahun 1985, semasa hidupnya menikah dengan Alm. Raden Soedibio Djoened Poesponegoro dan meninggalkan Ahli Waris yaitu : (Vide Bukti P-2) 1) Dra. Ediyami Bondan Andoko binti Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. 2) Dra. Ediastri Toto Atmodiwirjo binti Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. 3) Drs.
Ediwasono
D.
Poesponegoro
bin
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro (No. 1 sampai dengan No.3) merupakan Para Penggugat). 4) Alm. Agung Iradat D. Poeponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, menikah sah dengan Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni wafat tanggal 19 Mei 2010 (Vide Bukti P-3), meninggalkan Ahli Waris yaitu : (Vide Bukti P-4) 4.1. Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni. 4.2. Deassy Puspasari binti Agung Iradat D. Posponegoro. 4.3. Adi Wibowo D. P. bin Agung Iradat D. Posponegoro. 4.4. Aryo Raditya bin Agung Iradat D. Posponegoro. 4.5. Nandya Aristya binti Agung Iradat D. Posponegoro. (No 4.1 sampai dengan No.4.5 merupakan Turut Tergugat VII sampai dengan Turut Tergugat XI) 5) Alm.
Dr.
Ichsan
D.
Poesponegoro
bin
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro, menikah sah dengan Hj.Tines Suwartini binti Wiryosuparto. Aim.
Dr
Ichsan
D.
Poesponegoro
bin
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro wafat tanggal 1 Juli 2006 (Vide Bukti P-5), meninggalkan Ahli Waris yaitu : (Vide Bukti P-6) 5.1 Hj. Tines Suwartini binti Wiryosuparto. 5.2 Febrianto D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro. 5.3 Ari Wibowo D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro. 5.4 Wishnu Pramudito D. Pusponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro. dan 5.5 Rayendra D. Poesponegoro bin bin Ichsan D. Poesponegoro. (No. 5.1 sampoi dengan No. 5.5 merupokan Turut Tergugat XII sampai dengan Turut Tergugat XVI) 6). Irawan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. ( No. 6) merupakan Turut Tergugat XVII) Hal. 4 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
7) Drs. Indro Prabowo D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. (No. 7) merupakan Turut Tergugat XVIII). 4. Bahwa Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo wafat pada tanggal 21 Maret 2001 (Vide Bukti P-7), semasa hidupnya menikah sah dengan Almh. Raden Ayu Satirin Soetarto (Vide Bukti P-8) yang wafat lebih dahulu dari suaminya yaitu tanggal 30 September 1988, dan selama dalam perkawinannya tidak mempunyai keturunan. 5. Bahwa Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo wafat pada tahun 2005 dan
semasa
hidupnya
menikah
sah
dengan
Almh.
Rr.
Arkati E. Soemadipradja, meninggalkan Ahli Waris 3 (tiga) orang anak yaitu 1) Almh. Raden Ajeng Haryati binti Raden Mas Soeharto, yang wafat pada bulan Oktober 2008. 2) Raden Ajeng Kurniati binti Raden Mas Soeharto, dan (merupakan Tergugat I) 3) Raden Ayu Rochyati binti Raden Mas Soeharto, (merupakan Tergugat II) 6. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 182 dan Pasal 185 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI) disebutkan: Pasal 182 KHI: "Bila seorang meninggal tanpa meninggalkan anak dan ayah, sedang ia mempunyai satu saudara perempuan kandung atau seayah, maka ia mendapat separoh bagian. Bila saudara perempuan tersebut bersama-sama dengan saudara perempuan kandung atau seayah dua orang atau lebih, maka mereka bersama-sama mendapat dua pertiga bagian, Bila saudara perempuan tersebut bersama-sama dengan saudara laki-laki kandung atau seayah, maka bagian saudara
laki-laki
dua
berbanding
satu
dengan
satu
dengan
saudara
perempuan." Pasal 185 avatfl) KHI: "Ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pada si pewaris maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang tersebut dalam Pasal 173"; 7. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 182 KHI tersebut, dikarenakan Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo tidak meninggalkan istri maupun anak, maka yang menjadi ahli waris yang sah dari Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo adalah kedua saudara kandungnya. Hal. 5 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
8. Bahwa oleh karena Almh Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo, wafat lebih dahulu dari kakaknya alm Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo), maka berdasarkan Pasal 185 ayat (1) KHI, kedudukan Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo yang telah meninggal lebih dahulu digantikan oleh Ahli Waris Pengganti yaitu Para Ahli Warisnya, dalam haI ini adalah Para Penggugat dan Turut Tergugat VII s/d Turut Tergugat XVIII. MENGENAI WASIAT YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM 9. Bahwa Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo semasa hidupnya mempunyai harta berupa tanah dan bangunan terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, RT 003/RW 005, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, setelah berubah status kepemilikannya, terakhir Sertifikat Hak Milik No. 731, Surat Ukur No.77 Tahun 1957 atas nama Alm. Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo, dengan tanda-tanda batas : (Vide BuktiP-9) 1) Besi-besi I dan III dan batu II, yang memenuhi yang ditentukan dalam Lembaran Negara 1912 Nr: 497, Pasal 3 ayat 1, berturut-turut bagian 1a dan 1b. 2) I dan III berdiri di atas batas, II berdiri di luar. 3) Tembok dua-lapis d-e yang selapis berdiri di dalam dan yang selapis tengah-tengahnya menjadi batas. 4) Tembok e-lll yang berdiri di dalam. 5) Luas 756 m2 (tujuh ratus lima puluh enam meter persegi). Sebagaimana terlihat dalam Surat Ukur No.77 Tahun 1957 dan Sertifikat Hak Milik No.731. 10. Bahwa tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Para Penggugat, Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asrnokoesoemo telah bertindak secara melawan hukum dengan membuat SURAT WASIAT (TESTAMENT) tertanggal 24 Januari 1996 Nomor 122, dibuat di hadapan Turut Tergugat I di Surakarta (Vide Bukti P10), yang mana dalam halaman dua-nya, paragraf 1-2 ditegaskan bahwa : "Bilamana saya meninggal dunia kelak, maka harta peninggalan saya, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak, saya berikan/hibahkan kepada adik saya, bernama : Tuan Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo..." Dan pada halaman 2 paragraf 3 berbunyi sebagai berikut :
Hal. 6 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
"Selanjutnya saya angkat sebagai pelaksana wasiat (eksecuteur-testamentair): Tuan Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo tersebut diatas dan Nona Rochyati..."; 11. Bahwa tindakan Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo yang telah mewasiatkan seluruh harta peninggalannya baik bergerak maupun tidak bergerak (seluruh harta peninggalannya) hanya kepada salah satu Ahli Waris saja sebagaimana SURAT WASIAT (TESTAMENT) Nomor 122 tanggal 24 Januari 1996 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat I tan pa persetujuan Ahli Waris lainnya adalah bertentangan dengan ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI): a. Pasal 195 ayat (2) KHI yang menyatakan : "Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya sepertiga dari harta warisan kecuali semua ahli waris menyetujui"; b. Bahwa berdasarkan Pasal 195 ayat (3) KHI yang menyatakan : "Wasiat kepada ahli waris hanya berlaku bila disetujui oleh semua ahli waris"; c. Pasal 195 ayat (4) KHI yang menyatakan : "Persetujuan dapat dibuat secara lisan maupun tertulis di hadapan dua orang saksi atau di hadapan notaris". d. Pasal 201 KHI yang menyatakan : "Apabila wasiat melebihi sepertiga dari harta warisan sedangkan ahli waris ada yang tidak menyetujui, maka wasiat hanya dilaksanakan sampai sepertiga harta warisnya". 12. Bahwa mengingat SURAT WASIAT (TESTAMENT) yang dibuat oleh Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo bertentangan dengan ketentuan Pasal 195 ayat (2), (3) dan (4) KHI jo. Pasal 201 KHI, maka SURAT WASIAT (TESTAMENT) tersebut menjadi BATAL DEMI HUKUM, karena SURAT WASIAT (TESTAMENT) tersebut dibuat dengan tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 ayat (4) KUH Perdata, yang berbunyi: "Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat : 4. Suatu sebab yang halal." Selanjutnya disebutkan dalam Pasal 1337 KUH Perdata bahwa : "Suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum." Dengan tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian, maka SURAT WASIAT (TESTAMENT) tersebut BATAL DEMI HUKUM. MENGENAI HIBAH YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM Hal. 7 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
13. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2004, didasarkan pada SURAT WASIAT No. 122 Tahun 1996, Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo dan Tergugat II sebagai Pelaksana Wasiat dari Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo seperti ternyata dari SURAT WASIAT No. 122 Tahun 1996, membuat AKTA PELAKSANAAN WASIAT No. 11 di hadapan Turut Tergugat II (Vide Bukti P-ll), yang pada intinya menyebutkan bahwa: "Raden Mas Soeharto dan R.A Rochyati berhak untuk mengurus segala sesuatu berkenaan dengan pemilikannya, memohon guna mendapat suatu hak atas tanah dan bangunan tersebut dari yang berwenang ke atas nama Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo, serta berhak untuk melakukan tindakan hukum yang lainnya selaku yang berhak dan berkuasa penuh berkenaan dengan tanah dan bangunan tersebut, termasuk untuk mengalihkan hak atas tanah dan bangunan tersebut kepada siapapun juga". 14. Bahwa selanjutnya pada tanggal 28 Desember 2004, Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo dan Tergugat II selaku Pelaksana Wasiat berdasarkan SURAT WASIAT (TESTAMENT) No. 122 Tahun 1996, membuat AKTA HIBAH No. 6 tahun 2004 di hadapan Turut Tergugat III (Vide Bukti P-12), yang pada intinya Akta Hibah tersebut menyebutkan bahwa : "Pelaksana Wasiat yaitu Raden Mas Soeharto dan R. A. Rochyati dengan ini menghibahkan kepada Raden Mas Soeharto dan Raden Mas Soeharto menerangkan dengan ini menerima hibah dari pelaksana wasiat yaitu: "Hak Milik No.731/Menteng atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam surat ukur tanggal 18 Mei 1957 No.77/1957 seluas 756 m2 (Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Meter Persegi) dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) terletak di Provinsi Doerah Khusus Ibukota Jakarta, kabupaten/Kotamadya Jakarta Pusat, Kecamatan Menteng, Desa/Kelurahan Menteng, Jalan HOS Cokroaminoto No.93, RT 003/005. Hibah ini meliputi pula sebidang tanah berikut bangunan". 15. Dengan demikian, karena AKTA PELAKSANAAN WASIAT No. 11 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat II dan AKTA HIBAH No. 6 tahun 2004 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat III dibuat berdasarkan SURAT WASIAT (TESTAMENT) yang tidak sah (BATAL DEMI HUKUM), maka secara hukum AKTA PELAKSANAAN WASIAT dan AKTA HIBAH tersebut, harus BATAL DEMI HUKUM.
Hal. 8 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
MENGENAI BALIK NAMATANPA HAK 16. Bahwa Raden Mas Soeharto tanpa sepengetahuan para ahli waris dari (Alm) Raden Ayu Soetarti telah melakukan peralihan hak yaitu perubahan nama pemilik atas Sertipikat Hak Milik No.731 tahun 1972 dari nama (Alm) Raden Mas Soetarto menjadi atas nama Raden Mas Soeharto. 17. Bahwa oleh karena senyatanya
Pewaris
(Alm.
Raden
Mas Soetarto bin
Raden Mas Asmokoesoemo) telah meninggai dunia dan meninggalkan harta warisan sebagaimana tersebut di atas, dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak diperlukan surat wasiat yang menyatakan harta warisan diurus oleh seorang atau beberapa orang Ahli Waris, akta pelaksanaan wasiat dan akta hibah karena secara otomatis harta warisan menjadi hak Ahli Waris yang bagiannya ditentukan oleh undang-undang. 18. Bahwa balik nama terhadap Sertipikat Hak Milik tersebut dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional Kotamadya Jakarta Pusat berdasarkan Akta Hibah PPAT Muhamat Hatta, S.H No. 6/2004 yang tidak sah. 19. Bahwa meskipun Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo melakukan tindakan hukum dalam rangka melaksanakan wasiat dari Pewaris, akan tetapi dikarenakan surat wasiat yang dibuat oleh Pewaris bertentangan dengan Pasal 195 jo. Pasal 201 KHI maka Akta Surat Wasiat (Testament) Nomor: 122 Tanggal 24 Januari 1996 yang dibuat oleh Turut Tergugat I, Akta Pelaksanaan Wasiat Nomor: 11 Tanggal 19 Oktober 2004 yang dibuat oleh Turut Tergugat II dan Akta Hibah No. 6 Tahun 2004 Tanggal 28 Desember 2004 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat III adalah batal demi hukum. 20. Bahwa karena Alm.Raden Mas Soeharto telah melakukan balik nama kepemilikan tanah terhadap Sertipikat Hak Milik No. 731/Menteng atas nama Raden Mas Soetarto menjadi Seritipikat Hak Milik No.731/Menteng atas nama Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo, yang didasarkan pada Surat Wasiat 122, Akta Pelaksana Wasiat 11 dan Akta Hibah 6 yang tidak sah tanpa mencantumkan pada Sertipikat tersebut nama Para Penggugat dan Turut Tergugat VII s/d Turut Tergugat XVIll yang juga merupakan Para Ahli Waris yang sah dari Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo, maka balik nama tersebut tidak sah dan karenanya kepemilikan atas Sertipikat Hak Milik No.731 atas nama Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo tidak berkekuatan hukum sehingga harus dikembalikan kepada keadaan semula dan selanjutnya dibalik namakan ke nama seluruh Ahli Waris Alm.Raden Mas Soetarto Hal. 9 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Asmokoesoemo bin Raden Mas Asmokoesoemo yang berhak secara hukum yaitu: 1) Para Ahli Waris dari Alm. Dr. Ichsan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu : 1.1 Hj. Tines Suwartini binti Wiryosuparto; 1.2 Febrianto D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro; 1.3 Ari Wibowo D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro; 1.4 Wishnu Pramudito D. Pusponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro; dan 1.5 Rayendra D. Poesponegoro bin bin Ichsan D. Poesponegoro. (No.1.1 sampai dengan 1.5 merupakan Turut Tergugat XII sampai dengan Turut Tergugat XVI). 2) Dra.
Ediyami
Bondan
Andoko
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro; ( No.2) termasuk saiah satu dori Para Penggugat) 3) Dra.
Ediastri
Toto
Atmodiwirjo
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro; ( No.3) termasuk salah satu dari Para Penggugat) 4) Irawan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro; (No.4 merupakan Turut TergugatXVII) 5) Para Ahli Waris dari Alm. Agung Iradat D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu: 5.1. Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni; 5.2. Deassy Puspasari binti Agung Iradat D. Posponegoro; 5.3. Adi Wibowo D. P. bin Agung Iradat D. Posponegoro; 5.4. Aryo Raditya bin Agung Iradat D. Posponegoro; 5.5. Nandya Aristya binti Agung Iradat D. Posponegoro. (No 5.1 sampai dengan No.5.5 merupakan Turut Tergugat VII sampai dengan Turut Tergugat XI). 6) Drs. Indro Prabowo D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro; dan (No.6 merupakan Turut Tergugat XVIII) 7) Drs.
Ediwasono
D.
Poesponegoro
bin
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro. ( No, 7) termasuk salah satu dari Para Penggugat) Dan Para Ahli Waris dari Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo yang merupakan Ahli Waris pengganti yaitu : 1.1.1
R. A. Kurniati; dan (merupakan Tergugat I)
1.1.2
R. A. Rochyati. (merupakan Tergugat II) Hal. 10 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
21. Bahwa Turut Tergugat VII sampai dengan Turut Tergugat XVIII merupakan Ahli Waris dari Almh. Raden Ayu Soetarti bin Raden Mas Asmokoesoemo, sehingga Turut Tergugat VII sampai dengan Turut Tergugat XVIII memiliki hak waris terhadap tanah dan bangunan a quo sehingga harus tunduk pada pembagian waris dalam putusan perkara a quo. MENGENAI PENGUASAAN WASIAT TANPA HAK 22. Bahwa setelah Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo wafat tahun 2001, pernah terjadi musyawarah antar keluarga mengenai harta peninggalannya dimaksud, namun menimbulkan kesalah-pengertian antar keluarga karena Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo menegaskan bahwa harta peninggalan dimaksud telah diwasiatkan kepadanya dan ketika itu tidak disetujui oleh Para Penggugat (Ahli Waris) (Vide Bukti P-13); 23. Bahwa atas wasiat tersebut Para Ahli Waris dari Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo merasa keberatan dan tidak setuju karena Ahli Waris Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo merupakan Ahli Waris Pengganti yang menggantikan kedudukan Almh. Raden Ayu Soetarti binti Raden Mas Asmokoesoemo; 24. Bahwa musyawarah antar keluarga untuk membicarakan hak-hak dari Para Penggugat sebagai Ahli Waris terhadap harta peninggalan Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo, tidak kunjung terjadi persetujuan dan perdamaian mengenai pembagian harta peninggalan dimaksud, bahkan sampai dengan Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo wafat tahun 2005. 25. Bahwa sampai sekarang pun harta peninggalan Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo tersebut belum dibagi menurut hukum yang berlaku karena menurut Para Penggugat merupakan suatu aib bagi keluarga jika permasalahan ini diselesaikan secara hukum, namun Tergugat I dan Tergugat II hingga saat ini tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Oleh karena itu, Para Penggugat mengajukan Gugatan Waris ini ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk diselesaikan melalui hukum yang berlaku. 26. Bahwa tanah dan bangunan yang merupakan harta peninggalan Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo tersebut saat ini ditempati oleh Turut Tergugat V dan Turut Tergugat VI. 27. Bahwa ditempatinya harta sengketa oleh Pihak Turut Tergugat V dan Turut Tergugat VI adalah penempatan yang tidak beralasan oleh karenanya Para Hal. 11 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Penggugat patut memohon agar Turut Tergugat V dan Turut Tergugat VI mengosongkan objek sengketa. MENGENAI PERMOHONAN SITA JAMINAN 28. Bahwa saat ini Para Penggugat mendapatkan informasi adanya upaya dari pihak Tergugat I dan Tergugat II untuk mengalihkan tanah dan bangunan dalam perkara a quo berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 731 atas tanah dan bangunan o quo kepada pihak ketiga lainnya. 29. Bahwa oleh karena gugatan ini berdasarkan fakta hukum yang jelas dan untuk menghindarkan timbulnya kerugian bagi Para Penggugat, maka Para Penggugat memohon kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk berkenan terlebih dahulu meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap objek sengketa yaitu atas tanah dan bangunan sebagaimana disebutkan dalam sertipikat Hak Milik Nomor 731 tahun 1972, seluas 756 m2 (tujuh ratus lima puluh enam belas meter persegi) yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, RT 003/005, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, dalam perkara a quo, sekaligus memohon agar putusan atas perkara dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan (verzet), Banding dan/atau Kasasi (uitvorbaar bij voraad). Maka, dikarenakan gugatan ini berdasarkan kronologis peristiwa hukum yang jelas dengan bukti-bukti yang kuat dan otentik serta hubungan hukum yang akurat berdasarkan uraian tersebut di atas, kami memohon kiranya yang kami muliakan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim di Pengadilan Agama Jakarta Pusat kiranya berkenan untuk memutuskan: PRIMAIR: 1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan bahwa secara hukum Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo telah meninggal dunia pada tanggal 21 Maret 2001. 3. Menetapkan bahwa harta berupa tanah dan bangunan terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No.93, RT 003/RW 005, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, seteiah beberapa kali berubah status kepemilikan, terakhir Sertifikat Hak Milik No. 731, Surat Ukur No.77 Tahun 1957 atas nama Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo, dengan tanda-tanda batas : Besi-besi I dan III dan batu II, yang memenuhi yang ditentukan dalam Lembaran Negara 1912 Nr: 497, Pasal 3 ayat 1, berturut-turut bahagian la dan Ib. I dan III berdiri di atas batas, II berdiri di luar Hal. 12 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Tembok dua-lapis d-e yang selapis berdiri di dalam dan yang selapis tengah-tengahnya menjadi batas. Tembok e-III yang berdiri di dalam. Luas 756 m2 (tujuh ratus lima puluh enam meter persegi), adalah harta peninggalan/warisan dari Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo. 4. Menetapkan
Ahli
Waris
dari
Pewaris
Alm.
Raden
Mas
Soetarto
bin Raden Mas Asmokoesoemo adalah : a. Para Ahli Waris dari Alm. Dr. Ichsan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu : -
Hj. Tines Suwartini binti Wiryosuparto;
-
Febrianto D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro;
-
Ari Wibowo D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro;
-
Wishnu Pramudito D. Pusponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro; dan
-
Rayendra D. Poesponegoro bin bin Ichsan D. Poesponegoro.
b. Dra.
Ediyami
Bondan
Andoko
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Atmodiwirjo
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro. c. Dra.
Ediastri
Toto
Poesponegoro. d. Irawan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. e. Para Ahli Waris dari Alm. Agung Iradat D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu: - Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni; - Deassy Puspasari binti Agung Iradat D. Posponegoro; - Adi Wibowo D. P. bin Agung Iradat D. Posponegoro; - Aryo Raditya bin Agung Iradat D. Posponegoro; - Nandya Aristya binti Agung Iradat D. Posponegoro. f. Drs. Indro Prabowo D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. g. Drs. Ediwasono D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. Dan Para Ahli Waris dari Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo yang merupakan Ahli Waris pengganti yaitu : a. R. A. Kurniati; dan (merupakan Tergugat I) b. R. A. Rochyati. (merupakan Tergugat II) Hal. 13 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
5. Menetapkan pembagian masing-masing Ahli Waris terhadap peninggalan harta warisan dari Pewaris Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Menyatakan bahwa Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat I sampai dengan Turut Tergugat VI telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 7. Menyatakan BATAL DEMI HUKUM SURAT WASIAT (TESTAMENT) tanggal 24 Januari 1996 Nomor 122 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat I, dengan segenap pembebanan hukum terhadap objek sengketa setelahnya atau setidak - tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hokum. 8. Menyatakan BATAL DEMI HUKUM AKTA HIBAH No. 6 tahun 2004 yang dibuat di hadapan Turut Tergugat III dengan segenap pembebanan hukum terhadap objek sengketa setelahnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hukum. 9. Menyatakan Sertipikat Hak Milik No.731 atas nama Raden Mas Soeharto Asmokoesoemo tidak berkekuatan hukum yang mengikat, oleh karenanya Menghukum Turut Tergugat IV untuk menghapus balik nama dalam Sertipikat
Hak
Milik
No.
731
atas
nama
Raden
Mas
Soeharto
Asmokoesoemo dan dikembalikan ke keadaan semula, yaitu atas nama Raden Mas Soetarto Asmokoesoemo untuk selanjutnya dicatatkan ke dalam sertifikat tersebut seluruh nama Ahli Waris dari Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo yaitu : a. Para Ahli Waris dari Alm. Dr. Ichsan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu : -
Hj. Tines Suwartini binti Wiryosuparto;
-
Febrianto D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro;
-
Ari Wibowo D. Poesponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro;
-
Wishnu Pramudito D. Pusponegoro bin Ichsan D. Poesponegoro; dan
-
Rayendra D. Poesponegoro bin bin Ichsan D. Poesponegoro.
b. Dra.
Ediyami
Bondan
Andoko
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Atmodiwirjo
binti
Raden
Soedibio
Djoenad
Poesponegoro. c. Dra.
Ediastri
Toto
Poesponegoro. d. Irawan D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. e. Para Ahli Waris dari Alm. Agung Iradat D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro, yaitu: Hal. 14 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
- Ira Nirayani binti Muhammad Al Hasni; - Deassy Puspasari binti Agung Iradat D. Posponegoro; - Adi Wibowo D. P. bin Agung Iradat D. Posponegoro; - Aryo Raditya bin Agung Iradat D. Posponegoro; - Nandya Aristya binti Agung Iradat D. Posponegoro. f.
Drs. Indro Prabowo D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro.
g. Drs. Ediwasono D. Poesponegoro bin Raden Soedibio Djoenad Poesponegoro. Dan Para Ahli Waris dari Alm. Raden Mas Soeharto bin Raden Mas Asmokoesoemo yang merupakan Ahli Waris pengganti yaitu : a. R. A. Kurniati; dan (merupakan Tergugat I) b. R. A. Rochyati. (merupakan Tergugat II) 10. Menetapkan sah dan berharga sita jaminan atas objek sengketa yaitu Tanah dan Bangunan yangterletak di Jl. HOS Cokroaminoto No.93, RT 003/005, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat sebagaimana disebutkan dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 731 atas nama Alm. Raden Mas Soetarto bin Raden Mas Asmokoesoemo, seluas 756 m2 (tujuh ratus lima puluh enam belas meter persegi). 11. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng dihukum membayar uang paksa kepada Para Penggugat sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) perhari, setiap ia lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan. 12. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II serta Turut Tergugat I sampai dengan Turut Tergugat XVIII untuk tunduk, patuh dan melaksanakan putusan perkara ini. 13. Menghukum Turut Tergugat V dan Turut Tergugat VI untuk mengosongkan dan kemudian menyerahkan penguasaan atas objek sengketa kepada para Ahli Waris yang berhak dan mengembalikan objek sengketa seperti keadaan semula tanpa pembebanan hokum. 14. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara ini; dan 15. Memohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan (verzet). Banding, dan Kasasi (uitvorboar bij vooraad). SUBSIDAIR: Atau, Hal. 15 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Apabila Majelis Hakim yang kami muliakan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya (ex oequo et bono) Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan terhadap perkara ini, Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, terhadap panggilan tersebut Penggugat diwakili kuasa hukumnya, Tergugat diwakili kuasa hukumnya, Turut Tergugat V dan VI diwakili kuasa hukumnya, Turut Tergugat VII sampai dengan XVIII diwakili kuasa hukumnya telah hadir dipersidangan. Sedangkan Turut Tergugat I sampai dengan IV tidak pernah hadir dipersidangan dan ketidak hadiran mereka tanpa alasan. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha secara optimal untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa usaha untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat telah ditempuh dengan bantuan mediator Hakim Drs. Subuki, MH dan dari laporan mediator ternyata gagal/tidak berhasil mendamaikan Penggugat dan Tergugat. Menimbang, selanjutnya
bahwa
dibacakan
oleh
surat
karena
gugatan
usaha perdamaian tidak berhasil, Penggugat,
dan
Penggugat
tetap
mempertahankan dalil gugatannya. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan eksepsi secara tertulis, yang isinya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI A. Asas Dan Ketentuan Umum Beracara.
1. Bahwa untuk mengatur bagaimana caranya mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama, hukum acara yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama adalah hukum acara perdata yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum, yaitu HIR (Het Herziene Indonesisch Reglement) (Pasal 54 Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama ) ;
2. Bahwa prinsip dasar dari Gugatan adalah tuntutan hak yang mengandung sengketa dan tuntutan hak tersebut harus mempunyai kepentingan hukum (dasar gugatan) yang cukup yang merupakan syarat utama untuk dapat diterima oleh pengadilan guna diperiksa, Oleh karenanya tidak setiap orang yang mempunyai kepentingan dapat mengajukan gugatan semaunya ke pengadilan;
3. Bahwa sesuai ketentuan Posal n10 Undang-Undag No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, suatu gugatan diajukan secara tepat, jika masingHal. 16 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
masing badan peradilan melakukan wewenangnya sesuai pembagian lingkungan kekuasaan antar badan-badan peradilan, hal ini dilihat dari macamnya badan peradilan yang berwenang untuk mengadili perkaraperkara jenis tertentu yang mutlak tidak dapat dilakukan badan peradilan yang lain (kompetensi absolut/attributie van rechtsmacht);
4. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 118 ayat 1 HIR, wewenang relatif adalah ketentuan yang mengatur pembagian kekuasaan mengadili antara pengadilan serupa, tergantung dari tempat tinggal Tergugat Pada asasnya yang berwenang mengadili adalah pengadilan agama tempat tinggal Tergugat (kompetensi relatif/distribute van rechtsmacht). B. Perolehan Hak Milik Atas suatu Kebendaan.
5. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan pada bagian (A) diatas sepanjang relevan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian (B) ini;
6. Bahwa benar harta kekayaan berupa tanah dan bangunan yang terletak di JL HOS. Cokroaminoto No. 93, Menteng - Jakarta Pusat, adalah hak milik atas nama R.M. Soeharto Asmokoesoemo, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No, 731/Menteng tanggal 03 Juli 1972, dilengkapi dengan Surat Ukur No. 77 Tahun 1957 tanggal 18 Mei 1957, yang secara resmi tercatat pada tanggal 10 Januari 2005 di Kantor Pertanahan Jakarta Pusat sebagai Pemegang Hak yang sah;
7. Bahwa hak milik atas tanah dan bangunan tersebut diperoleh karena pewarisan berdasarkan Akta Surat Wasiat (Testamen) No. 122 tanggal 24 Januari 19% dari E. Ratna Widjaja, SH, Notaris & PPAT di Surakarta, Jawa Tengah,
dan
keabsahannya
dipertegas
dengan
Surat
Keterangan
Departemen Kehakiman & HAM RI No. C2-HT.05.02-1952 tertanggal 08 Mei 2001, yang menyatakan bahwa Akta Surat Wasiat tersebut terdaftar pada Seksi Daftar Wasiat Sub Direktorat Harta Peninggalan, Direktorat Perdata (Pasal 584 jo Pasal 874 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata);
8. Bahwa pembuatan Akta Surat Wasiat tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara otentik dibuat dihadapan Notaris selaku Pejabat Publik dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi dan terdaftar di Departemen Kehakiman & HAM RI, sehingga dengan demikian surat wasiat tersebut sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan wajib Hal. 17 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
ditaati (Pasal 938 jo Pasal 939 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata);
9. Bahwa pengertian yang diatur di dalam Pasal 875 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyimpulkan bahwa surat wasiat (testamen) merupakan suatu pernyataan kehendak seseorang yang tidak memerlukan persetujuan dari pihak lain, Pernyataan kehendak sepihak dari Alm. R.M. Soetarto Asmokoesoemo selaku Pembuat Wasiat (testateur) dituangkan dalam akta dengan mengangkat adik kandungnya R,M. Soeharto Asmokoesomo selaku Penerima Wasiat (erflater) yang memberikan atau menghibah wasiatkan seluruh harta peninggalan Alm. R.M. Soetarto Asmokoesoemo baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak (a.l. tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud dalam butir 6), dan sekaligus menunjuk RM, Soeharto Asmokoesoemo dan K.A. Rochyati sebagai pelaksana wasiat (executeur testamentair). Selanjutnya pernyataan kehendak ini nantinya baru akan berlaku setelah pembuatnya meninggal dunia (Pasal 954 jo Pastil 876 jo Pasal 1005 Kitab Undang-Undang Hukum Peniata);
10. Bahwa menurut Pasal 874 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang dimaksud dengan sesuatu ketetapan yang sah adalah surat wasiat yang sifatnya memaksa (dwingendrecht) dalam arti tidak boleh disimpangi, Hal ini secara hukum berarti bahwa pelaksanaan warisan berdasarkan wasiat harus didahulukan daripada pewarisan menurut undang-undang;
11. Bahwa waktu Pembuat Wasiat meninggal dunia yaitu tanggal 21 Maret 2001, maka pada saat itulah warisan terbuka dan wajib hukumnya Akta Surat Wasiat tersebut ditindak lanjuti dengan dibuatnya secara sah dan otentik Akta Pelaksanaan Wasiat No. 11 tanggal 19 Oktober 2004 oleh Eva Junaida SH, Notaris & PPAT di Jakarta Timur, dan selanjutnya dilalakukan penetapan khusus (legaat) yang dituangkan dalam Akta Hibah No. 6/2004 tanggal 28 Desember 2004 oleh Muhamat Hatta, SH. Notaris & PPAT di Jakarta Pusat (Pasal 957 jo Pasal 876 jo Pasal 1005 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata);
12. Bahwa dengan meninggalnya R.M. Soeharto Asmokoesoemo pada tanggal 21 Agusrus 2006, maka Tergugat I dan Tergugat II selaku ahli waris berhak atas harta peninggalannya termasuk antara lain memperoleh hak milik atas suatu kebendaan dalam hal ini berupa tanah dan bangunan yang terletak di JL HOS. Cokroaminoto No. 93 Menteng - Jakarta Pusat (Pasal 584 jo Pasal 830 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Hal. 18 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
C Kedudakan Hukum (Legal Standing) Tergugat I dan Tergugat II.
13. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan pada bagian (A) dan bagian (B) diatas sepanjang relevan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian (C) ini;
14. Bahwa pada saat R.M. Soetarto Asmokoesomo meninggal dunia pada tanggal 21 Maret 2001, berdasarkan akta surat wasiat kedudukan hukum Tergagat I dan Tergugat II, Para Penggugat maupun Turut Tergugat VII s/d XVIII selaku saudara sepupu dan keponakan, bukan ahli waris dari Alm. R.M Soetarto Asmokoesoemo, melainkan R.M. Soeharto Asmokoesoemo yang adalah satu-satunya orang yang diangkat waris dalam akta surat wasiat tersebut
(erfstelling)
sebagai
ahli
waris
(ad
testamento)
dari
Alm.
Asmokoesoemo (Pasal S74 Kitab Undang-Undang Hvkum Perdata).
15. Bahwa pada saat RM. Soeharto Asmokoesomo meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2006, berdasarkan undang-undang kedudukan hukum Tergugat I dan Tergugat II selaku anak-anak kandung Alm. R.M. Soeharto Asmokoesoemo, adalah ahli waris (ab intestato) dari Alm. R.M. Soeharto Asmokoesoemo (Pasal 830 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata).
16. Bahwa yang dinamakan Penggugat dalam suatu gugatan adalah seorang yang merasa bahwa haknya dilanggar dan menarik orang yang "dirasa" melanggar haknya itu sebagai Tergugat Perkataan "merasa" dan "dirasa" dalam tanda petik sengaja digunakan oleh karena ternyata salah satu Penggugat telah mengakui dalam pertemuan pada tanggal 14 Agustus 2010 dengan Tergugat I dan Tergugat II yang didampingi para kerabat, menyatakan bahwa seluruh ahli waris Almh. R.A. Soetarti D. Poesponegoro bin Asmokoesoemo yang meninggal dunia pada tanggal 29 April 1985, sejak awal telah memahami bahwa mereka tidak mempunyai hak atas harta peninggalan Alm, R,M, Soetarto Asmokoesoemo yang meninggal dunia pada tanggal 21 Maret 2001.
17. Bahwa meskipun sekarang sudah berjalan 9 (Sembilan) tahun lebih lamanya sejak Alm. RM Soetarto Asmokoesoemo meninggal dunia, maka perlu dipertanyakan siapa ! dan apa ! motif ataupun kepentingan hukum dari "Para Penggugat" dalam mengajukan gugatannya yang kami anggap selama ini tidak pernah mendengar suara-suara ataupun alasan-alasan yang sifatnya ber-sengketa, hal inipun tercermin dari ketidakakuratan data-data yang tertuang dalam gugatan tersebut yang terkesan direka-reka alias ngawur, Hal. 19 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
contoh
antara
lain
Almh.
R.A.
Soetarti
D.
Poesponegoro
binti
Asmokoesoemo yang sesungguhnya adalah anak kedua dari Alm. R.M. Asmokoesomo dan bukan anak pertama, terlebih yang bersangkutan adalah ibu dari Para Penggugat sendiri;
18. Bahwa oleh karena itu. jelaslah gugatan Penggugat dalam perkara perdata ini seharusnya tidak diajukan kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang tidak berwenang mengadilinya, dikarenakan persoalan yang menjadi dasar gugatan bukan merupakan fakta hukum yang termasuk wewenang Badan Peradilan Agama, akan tetapi merupakan wewenang badan-badan peradilan yang lain (Pasal 10 Undang-Undang No, 4 tahun 2004 jo Pasal 134 HJR);
19. Bahwa perlu diklarifikasi dan ditegaskan juga khususnya terkait domisili Tergugat I dan Tergugat II, dimana keduanya bukan berdomisili di daerah hukum Jakarta Pusat melainkan berdomisili di daerah hukum Jakarta Timur dan atau Tangerang (Pasal US ayat 3 H1R), Berdasarkan uraian dan alasan-alasan yang telah dikemukakan diatas, maka dengan ini kami mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat, semoga berkenan kiranya memberikan putusan dalam perkara perdata ini sebagai berikut: DALAM EKSEPSI 1. Menerima dan mengabulkan eksepsi (tangkisan) Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili perkara perdata ini, 3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar semua biaya perkara ini, Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 27 Oktober 2010, Turut Tergugat V dan VI mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 20 Oktober 2010 dan Turut Tergugat VII sampai dengan XVII selengkapnya telah dicatat dalam berita acara. Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah mencabut gugatannya dengan surat permohonan pencabutan gugatan secara tertulis tertanggal 18 Novenber 2010. Menimbang, bahwa terhadap pencabutan tersesebut dipersidangan secara lisan Tergugat, Turut Tergugat V dan VI, serta Turut Tergugat VII sampai dengan XVIII
melalui
kuasanya
masing-masing
telah
menyampaikan
menyetujui
pencabutan gugatan Penggugat. Hal. 20 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka ditunjuk segala yang tercantum dalam berita acara pemeriksaan persidangan perkara ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan penatapan ini. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan terhadap perkara ini, Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, terhadap panggilan tersebut Penggugat diwakili kuasa hukumnya, Tergugat diwakili kuasa hukumnya, Turut Tergugat V dan VI diwakili kuasa hukumnya, Turut Tergugat VII sampai dengan XVIII diwakili kuasa hukumnya telah hadir dipersidangan. Sedangkan Turut Tergugat I sampai dengan IV tidak pernah hadir dipersidangan dan ketidak hadiran mereka tanpa alasan. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha secara optimal untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa usaha untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat telah ditempuh dengan bantuan mediator Hakim Drs. Subuki, MH dan dari laporan mediator ternyata gagal/tidak berhasil mendamaikan Penggugat dan Tergugat, sehingga telah memenuhi ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008. Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah mencabut gugatannya dengan surat permohonan pencabutan gugatan secara tertulis tertanggal 18 November 2010. Menimbang, bahwa terhadap pencabutan tersesebut dipersidangan secara lisan Tergugat, Turut Tergugat V dan VI, serta Turut Tergugat VII sampai dengan XVIII
melalui
kuasanya
masing-masing
telah
menyampaikan
menyetujui
pencabutan gugatan Penggugat. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 271 dan 272 Rv pencabutan suatu gugatan adalah hak bagi pihak yang mengajukan gugatan dan pencabutan secara sepihak dapat dibenarkan sepanjang belum diperiksa. Dalam hal pencabutan gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Tergugat telah mengajukan jawaban, akan tetapi karena Tergugat dan Turut Tergugat telah menyetujui gugatan Penggugat dicabut, maka Majelis mempertimbangkan permohonan pencabutan gugatan Penggugat sudah sepatutnya dikabulkan dan menyatakan gugatan Penggugat selesai karena dicabut. Hal. 21 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa oleh karena pokok perkara telah selesai karena dicabut, maka terhadap penetapan sita jaminan yang merupakan assesoir dalam perkara ini sebagaimana penetapan Ketua Majelis nomor 532/Pdt.G/2010/PAJP tanggal 27 Oktober 2010 dan sampai saat perkara ini dicabut sita tersebut belum dilaksanakan oleh Jurusita, maka penetapan a quo menjadi tidak berkekuatan hukum, dan sita tidak dilaksanakan lagi karena telah termasuk dari bagian yang dicabut. Menimbang, bahwa karena perkara dicabut, dan Tergugat bukan pihak yang dikalahkan dalam perkara ini, maka Majelis mempertimbangkan membebankan kepada Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini. Mengingat, bunyi pasal-pasal dari peraturan perundan-undangan yang berkenaan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Mengabulkan pencabutan gugatan Penggugat. 2. Menyatakan gugatan Penggugat Nomor 532/Pdt.G/2010/PAJP tanggal 16 Juni 2010 selesai karena dicabut. 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara sejumlah Rp. 6.196.000,-
(enam juta seratus sembilan puluh enam ribu
rupiah). Demikian ditetapkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 18 Nopember 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Dzul Hijjah 1431 Hijriah oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang terdiri dari Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Dra. Ratna Jumila dan Drs.H. Ahmad Manshur Noor sebagai Hakim-Hakim Anggota. Pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota yang sama serta Runie Handayani, S.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat dan Kuasa Turut Tergugat V sampai dengan XVIII, tanpa hadirnya Turut Tergugat I, II, III dan IV. Ketua Majelis, Ttd Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H.
Hal. 22 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP
Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd
Dra. Ratna Jumila
Drs.H. Ahmad Manshur Noor Panitera Pengganti, Ttd Runie Handayani, S.H.
Perincian Biaya : 1. Biaya Pencatatan ……
Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses …………
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan ……… Rp. 6.105.000,4. Biaya Redaksi …………. Rp.
5.000.-
5. Biaya Meterai, ……… …. Rp.
6.000.-
Jumlah, ………………… Rp. 6.196.000,- (enam juta seratus sembilan puluh enam ribu rupiah).
Hal. 23 dari 23 hal. Put. No. 532/Pdt.G/2010/PAJP