PUTUSAN Nomor 640/Pdt.G/ 2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam persidangan telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh : ………………………………, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan swasta PT. Ekonid, tempat kediaman Jalan …………………………………………. Kota Jakarta Pusat. Selanjutnya disebut sebagai Pemohon. melawan …………………………………….., umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawati swasta PT. Quest Net, tempat kediaman di Jalan ……………………………………………Kota Jakarta Pusat. Dalam hal ini memberi kuasa kepada Widiyanti RBA, S.H dan Rosana Fodesta, S.H Advokat dari Kantor Widiyanti RBA & Rekan berkantor di Perumahan PBI Blok A18 No.10 Tangerang, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 9 Agustus 2010. Selanjutnya disebut sebagai Termohon. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca surat permohonan Pemohon. Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon. Telah mendengar keterangan saksi-saksi. Dan telah memeriksa semua surat-surat. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonan tanggal 26 Juli 2010 telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Register Nomor
640/Pdt.G/2010/PAJP dan perubahan permohonan secara lisan
tanggal 18 Agustus 2010, sehingga posita dan petitumnya, sebagai berikut : 1. Pada tanggal 15 Oktober 1995 Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kadipaten Majalengka Jawa Barat (Kutipan Akta Nikah Nomor 339/31/X/1995 tanggal 15 Oktober 1995). 2. Setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kontrakan di Griya Depok Asri Depok selama 2 tahun. Kemudian pindah dan Hal.1 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
bertempat tinggal kontrakan di Jl. Sagu Ciganjur selama 1 tahun. Dan terakhir pindah dan bertempat kediaman di rumah orang tua Pemohon di Jl. Bend. Jatiluhur No.70 RT.001/RW.003 Kelurahan Bendungan Hilir Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Selama pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2 orang anak bernama. a. ……………………………, laki-laki, lahir tanggal 01 September 1996. b. …………………………… , laki-laki, lahir tanggal 23 Oktober 2000. 3. Sejak tahun 2003 Pemohon dan Termohon mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran. Disebabkan. a. Bahwa Termohon terlalu dominan dalam mengatur masalah keluarga sehingga Pemohon merasa kurang dihargai sebagai seorang suami oleh Termohon. b. Termohon terlalu cemburu buta tanpa alasan yang jelas bahkan Termohon menyuruh orang untuk memata-matai Pemohon sehingga membuat Pemohon tidak nyaman, sampai menyebabkan tidak ada rasa saling percaya dalam membina rumah tangga dengan Pemohon. c. Bahwa Termohon cenderung bertempramen tinggi dan bersikap dan berkata kasar terhadap Pemohon
dari masalah kecil bisa-bisa menimbulkan
pertengkaran yang besar bahkan terkadang tanpa punya perasaan Termohon suka mempermalukan Pemohon dengan kata-kata yang kasar di hadapan umum. d. Dengan sikapnya yang kasar tersebut Termohon sering memarahi dan membentak-bentak anak-anak Pemohon dan Termohon tanpa alasan yang jelas yang membuat anak-anak Pemohon dan Termohon jadi terganggu perkembangan jiwanya. e. Bahwa Termohon tidak ada kerja samanya dalam membina rumah tangga dengan Pemohon selalu berbeda pendapat dan prinsip (egois). f. Bahwa Pemohon tidak bisa mengikuti jalan pikiran dan keinginan Termohon yang selalu memaksakan kehendak. 4. Bahwa Pemohon sudah berusaha untuk mengingatkan Termohon untuk merubah sikap dan perilakunya dan memberikan peringatan kepada Termohon berkali-kali dan apabila Pemohon sudah mengambil keputusan maka Pemohon tidak akan menarik kembali ucapannya. 5. Bahwa Pemohon dan Termohon sudah berusaha menempuh jalan mediasi yang antara lain sebagai berikut: a. Rapat kedua belah pihak keluarga di Majalengka dan di Jakarta; Hal.2 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
b. Konsultasi dengan Ustadz Ahmad Yani di Permata Hijau. c. Konsultasi dengan Ketua Pengajian Quatly Abdul Kadir. Mereka menganjurkan rumah tangga Pemohon dan Termohon agar tidak berpisah, akan tetapi Termohon tidak mau merubah sikap dan prilakunya sehingga Pemohon berkesimpulan bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak bisa bersatu lagi. 6. Bahwa puncaknya terjadi pada bulan September tahun 2009 mengakibatkan Pemohon dan Termohon berpisah rumah karena Pemohon telah pergi meninggalkan Termohon dan sampai saat ini tidak pernah bersatu lagi sebagai suami isteri. 7. Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak bisa hidup bersama sebagai layaknya suami istri karena sudah tidak ada kecocokan lagi lahir batin. 8. Pemohon siap membayar biaya perkara sesuai dengan Peraturan Perundangundangan. Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi. Primair : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya. 2. Memberi izin kepada Pemohon (…………………………………………..) untuk menjatuhkan talak satu raj’ie terhadap Termohon (………………………………..). 3. Membebankan biaya perkara sesuai Peraturan Perundang-undangan. Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara ini Pemohon dan Termohon telah sama-sama dipanggil untuk hadir dipersidangan, terhadap panggilan tersebut Pemohon in person dan Termohon in person dan kuasa hukum Termohon telah hadir di persidangan. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Menimbang, bahwa usaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon telah ditempuh dengan bantuan mediator hakim Dra. Ratna Jumila, dari laporan mediator tanggal 18 Agustus 2010 ternyata gagal/tidak berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon. Menimbang, bahwa oleh karena usaha perdamaian tidak berhasil, selanjutnya dibacakan surat permohonan Pemohon, dan di persidangan Pemohon tetap mempertahankan dalil permohonannya. Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan jawaban secara tertulis tertanggal 25 Agustus 2010, sebagai berikut : Hal.3 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
1. Bahwa Termohon menyangkal dalil - dalil yang dikemukakan Pemohon, kecuali apa yang diakuinya secara tegas. 2. Bahwa benar pada tanggal 15 Oktober 1995 telah dilangsungkan pernikahan antara Pemohon dengan Termohon dan pernikahan tersebut telah dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kadipaten Majalengka Jawa barat, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah No.339/3 l/X/95. 3. Bahwa benar dari perkawinan yang telah berlangsung selama kurang lebih hampir 15 (lima belas) tahun antara Pemohon dan Termohon telah dilahirkan dua orang anak yaitu : 3.1. ………………………., laki laki lahir tanggal 1 September 1996 3.2. …………………………, laki laki lahir tanggal 23 Oktober 2000 4. a. Bahwa tidak benar Termohon terlalu dominan dalam mengatur rumah tangga, terbukti sampai saat ini pemberian uang belanja ditentukan oleh Pemohon baik soal jumlah maupun waktunya, begitu juga untuk urusan anak dan urusan internal & eksternal rumah tangga pemohonlah yang lebih banyak mengatur. b. Bahwa tidak benar termohon cemburu buta tanpa alasan, yang sebenamya terjadi adalah pada November 2002 Pemohon berselingkuh dengan teman wanitanya satu kantor yang bernama Peppy (bukti T-l). Pada awal 2009 untuk kedua kalinya Pemohon mempunyai hubungan istimewa dengan seorang wanita yang sudah bersuami bernama ……………(Bukti T-2), akibat perbuatan Pemohon tersebut adalah wajar Termohon menjadi sering was-was, tidak percaya lagi kepada Pemohon dan juga mempunya rasa cemburu bercampur menjadi satu, jadi jelas bukan cemburu buta tanpa alasan sebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon pada butir 3b Surat Permohonan Talak Pemohon tertanggal 26 Juli 2010. c. Bahwa tidak benar pernyataan Pemohon pada butir 3c Surat Permohonan Talak dan itu hanyalah fitnah belaka serta sangat mengada-ada. d. Bahwa tidak benar dalil pemohon pada butir 3d, Surat Permohonan Talak Pemohon, yang sebenarnya adalah Termohon seringkali merasa tertekan oleh sikap Pemohon yang acap kali tidak merespon keinginan Termohon untuk berdialog. e. Bahwa tidak benar dalil Pemohon pada butir 3e Surat Permohonan Talak Pemohon, yang sebenarnya adalah Pemohon tidak pemah mau mendengar pendapat dari Termohon, sehingga terkesan Pemohon hanya mementingkan diri sendiri (egois). f. Bahwa tidak benar dalil Pemohon pada butir 3f Surat Permohonan Talak Pemohon, justru Pemohon tidak mau membuka diri untuk menerima masukan Hal.4 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
atau pendapat pihak lain dalam hal ini Termohon, ditambah lagi sifat Pemohon yang
suka
mendikte
kemauan
Pemohon
kepada
Termohon
tanpa
mempertimbangkan akibat baik buruknya. 5. Bahwa tidak benar dalil Pemohon pada butir 4 Surat Permohonan Talak Pemohon yang sebenarnya justru Termohonlah yang tidak pernah bosan mengingatkan Pemohon agar kembali pada komitmen bersama diawal pernikahan. 6. Bahwa Pemohon tidak mempunyai niat baik, dalam hal ini dibuktikan dengan tidak bersedianya Pemohon untuk melaksanakan hasil mediasi sehingga jelaslah Pemohon hanya mendramatisir (membesar-besarkan) masalah rumah tangga yang senyatanya adalah dalam kondisi baik-baik saja. 7. Bahwa Pemohon pergi meninggalkan rumah kediaman bersama disebabkan karena Pemohon merasa malu kepada Termohon dan anak Termohon dan Pemohon akibat perbuatannya yang memililiki wanita idaman lain (WIL) bernama ………… yang telah memiliki suami diketahui oleh anak Termohon dan Pemohon dan Termohon itu sendiri. 8. Bahwa terlalu naif jika pernyataan Pemohon yang mengatakan sudah tidak ada kecocokan lahir batin hanya didasari atas akibat perilakunya sendiri sebagaimana alasan atau dalil dalil yang tercantum diatas. 9. Bahwa sejak anak kedua Termohon dan Pemohon yang bernama : Muhammad Fathan Rabbani mengetahui dan membaca surat panggilan sidang pada hari Rabu 11 Agustus 2010 (RELAAS) Nomor : 0640/Pdt.G/2010/PA.PJ maka mengakibatkan anak tersebut menjadi anak pemurung, terlihat selalu sedih, kecewa, dan tidak berselera makan, begitu juga dengan anak pertama yang bernama ………………………… mengalami kemunduran prestasi belajamya di sekolah, maka dengan pertimbangan itulah yang membuat Termohon ingin sekali mempertahankan keutuhan rumah tangga, disamping itu juga Termohon masih sangat menyayangi Permohon. 10. Bahwa demi dua anak kami yang masih dalam masa pertumbuhan tentunya memerlukan figure keteladanan seorang ayah juga perhatian, kasih sayang serta tanggung jawab baik moril maupun materil dari kedua orang tuanya, maka Termohon mengajak Pemohon untuk saling memaafkan dan kembali kepada tujuan awal perkawinan yaitu kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagaimana bunyi Bab II Dasar-dasar Perkawinan Pasal 3 kompilasi hukum Islam. 11. Bahwa sangat tidak rasional dan terlalu gegabah bila permasalahan yang timbul dalam rumah tangga hanya diselesaikan dengan cara perceraian, padahal masih Hal.5 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
ada seribu satu jalan keluar, karena kesalah pahaman di dalam rumah tangga adalah suatu hal yang amat sangat wajar terjadi. 12. Bahwa pada prinsipnya Termohon berkeberatan untuk bercerai, Termohon amat sangat menghargai dan menjunjung tinggi Lembaga Perkawinan sebagai wadah pembinaan generasi muda penerus bangsa sehingga sudah selayaknya harus dijaga serta tidak mudah diputuskan dengan perceraian hanya karena keegoisan sepihak (pemohon) tanpa memikirkan perasaan anak yang berdampak pada masa depan mereka. 13. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, maka alasan dan dalil-dalil Pemohon adalah tidak berdasar sama sekali karena tidak mempunyai alasan yang kuat melainkan hanya bersifat emosional belaka oleh karenanya patut untuk ditolak oleh majelis hakim yang mulia. MAKA: Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Termohon mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut: 1. Menolak seluruh permohonan Pemohon, atau menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. 2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara ini. Atau jika Pengadilan berpendapat lain, mohon kiranya agar Pengadilan memberikan putusan yang seadil- adilnya (ex aequo et bono) Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon, Pemohon menyampaikan replik secara lisan pada pokoknya membantah jawaban Termohon dan tetap dengan permohonannya semula. Menimbang, bahwa terhadap replik Pemohon, Termohon mengajukan duplik secara tertulis tertanggal 1 September 2010, sebagaimana telah dimuat dalam berita acara. Dan sekaligus mengajukan hak-hak isteri yang diceraikan, sebagai berikut : - Bahwa apabila Pemohon tetap pada pendiriannya, sebagaimana dalam surat permohonan talak cerai Pemohon dan perkawinan putus karena perceraian, maka apa yang menjadi hak-hak Termohon sebagaimana diatur dalam pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, Pemohon sebagai suami wajib memberikan : a. Mut’ah kepada bekas isterinya (Termohon) sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). b. Nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah sebesar Rp. 60.000.000,- (anam puluh juta rupiah). c. Nafkah 2 (dua) anak Pemohon dan Termohon (hadhonah) sampai usia dewasa, sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya. Hal.6 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
d. Membayar nafkah yang terutang (belum dibayarkan) selama 8 (delapan) bulan terhitung mulai bulan Desember tahun 2009 sampai dengan bulan Juli 2010, adalah sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) setiap bulannya, sehingga berjumlah Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah). Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut, Pemohon dalam jawabannya secara lisan terhadap tuntutan mut’ah, Pemohon bersedia memberikan uang sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), nafkah, maskan serta kiswah selama masa iddah, Pemohon bersedia memberikan uang sejumlah Rp. 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah). Menimbang, bahwa terhadap nafkah anak Pemohon menolaknya, tidak bersedia memberikan. Menimbang, bahwa terhadap nafkah lampau/madhiyah, Pemohon bersedia memberikan sejumlah Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap bulan. Menimbang, bahwa penghasilan Pemohon sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) setiap bulan, sedangkan kekayaannya tidak ada. Menimbang, bahwa atas kesanggupan Pemohon tersebut, Termohon menyetujui jumlah uang mut’ah, sedangkan uang iddah Termohon menuntut Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah). Adapun masalah nafkah anak Termohon tetap menuntutnya sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulan. Dan Nafkah lampau/madhiyah sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) setiap bulan. Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah menyangkut perceraian, maka yang mewakili keluarga Pemohon telah memberikan keterangan di persidangan, mengaku bernama : ………………………. umur 45. tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat kediaman di Jalan …………………………….. Kota Jakarta Pusat, sebagai berikut : -
Bahwa ia mengenal Pemohon dan Termohon karena Pemohon adalah temannya sejak kecil, dan sudah dianggap sebagai keluarga.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon pada awal-awal pernikahan baik-baik, akan tetapi sejak 4 (empat) tahun yang lalu Pemohon sering mengeluh kepadanya tentang rumah tangganya dengan Termohon.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sering bertengkar karena sama-sama keras, tidak ada yang mau mengalah.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah sering didamaikan, dan ia sudah pernah mendamaikan Pemohon dan Termohon.
-
Bahwa keluarga sudah sering mendamaikan
Pemohon dan Termohon, akan
tetapi tidak berhasil, dan menyatakan Pemohon dan Termohon sudah tidak mungkin lagi didamaikan. Hal.7 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa yang mewakili keluarga Termohon juga telah memberikan keterangan di persidangan, mengaku bernama : ………………………, umur 42. tahun, agama Islam, tempat kediaman di Jalan ………………………Jakarta Barat, sebagai berikut : -
Bahwa ia mengenal Pemohon dan Termohon karena ia adalah keponakan Termohon.
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon pada awal pernikahan baik-baik, namun satu tahun belakangan ini ada cekcok dan ia telah dua kali mendamaikan Pemohon dan Termohon, namun belum mendapatkan hasil yang maksimal.
-
Bahwa ia menyatakan masih sanggup untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon. Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis telah memberikan waktu kepada
keluarga Termohon selama tiga minggu untuk berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi dari laporan keluarga Termohon dipersidangan tidak berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon, karena Pemohon tidak mau lagi berbaikan dengan Termohon. Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti tertulis dan saksi-saksi, sebagai berikut : I.
Bukti tertulis. 1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 339/31/X/95 Tanggal 15 Oktober 1995. Yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Kadipaten
Kabupaten Majalengka, Tidak dimeterai dan tidak memperlihatkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda P.1. 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah No. 339/31/X/1995 tertanggal 27 September 2010 yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama Kecamatan
Kadipaten Kabupaten
Majalengka Jawa Barat. Dimeterai cukup. Dan telah dicocokkan dengan aslinya dipersidangan dan ternyata cocok dengan aslinya. Selanjutnya diberi tanda P.2. Menimbang, bahwa terhadap bukti P.1 dibenarkan oleh Termohon. Sedangkan bukti P.2 setelah diperlihatkan kepada Termohon, Termohon membantahnya, karena asli ada pada Termohon mengapa keluar lagi yang asli. Menimbang, bahwa atas bantahan tersebut Pemohon menyatakan itu adalah duplikat, tetapi tidak ditulis duplikat. II. Bukti saksi : Saksi pertama bernama : ………………………………….. umur .45 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat kediaman di …………………………Kota Jakarta Pusat. Dibawah sumpahnya memberikan keterangan, sebagai berikut : Hal.8 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
-
Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon karena Pemohon teman saksi sejak sekolah tahun 1980. Dan mengenal Termohon sejak Pemohon menikah dengan Termohon.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Bendungan Hilir dan mempunyai dua orang anak.
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awalnya baik-baik, tetapi 4 (empat) tahun belakangan ini Pemohon dan Termohon sering bertengkar, saksi melihat bertengkar di dalam mobil dan dua kali ditempat kediaman mereka.
-
Bahwa pertengkaran Pemohon dan Termohon adalah pertengkaran mulut dengan suara keras-keras.
-
Bahwa penyebab pertengkaran Pemohon dan Termohon karena Termohon keras kepala, tempramen dan mau menang sendiri.
-
Bahwa akibat pertengkaran tersebut Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak satu tahun yang lalu, Pemohon pergi dari rumah untuk menghindari keributan, sebab kalau bersatu selalu terjadi keributan. Saksi kedua bernama : …………………………………, umur 52 tahun, agama
Islam, pekerjaan karyawati, tempat kediaman di Jalan ………………………………. Kota Jakarta Pusat. Dibawah sumpahnya dipersidangan memberikan keterangan, sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon karena Pemohon adalah adik kandung saksi. - Bahwa Pemohon dan Termohon menikah sekitar 14 tahun yang lalu, dan telah mempunyai dua orang anak. - Bahwa Pemohon dan Termohon tinggal di Bendungan Hilir bersebelahan dengan saksi. - Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awalnya baik-baik, tetapi lima tahun belakangan ini sering cekcok dan terjadi pertengkaran. - Bahwa penyebab pertengkaran Pemohon dan Termohon karena sering beda pendapat dan sama-sama egois. - Bahwa Pemohon dan Termohon bertengkar mulut dirumah mereka, dan tidak terhitung jumlahnya. Dan saksi sering mendamaikan mereka. - Bahwa akibat pertengkaran tersebut Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sudah satu tahun lamanya, Pemohon pergi dari rumah untuk menghindari keributan, sebab kalau satu rumah selalu ribut. - Bahwa saksi mengetahuinya karena rumah saksi dengan rumah Pemohon dan Termohon hanya dipisahkan dinding.
Hal.9 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah sering didamaikan, akan tetapi tidak berhasil mendamaikannya. Dan menurut saksi Pemohon dan Termohon sudah sulit untuk didamaikan. Selanjutnya
atas
keterangan
saksi-saksi
tersebut,
Pemohon
membenarkannya. Sedangkan Termohon tidak membantahnya. Menimbang, bahwa Termohon dalam membuktikan dalil bantahannya, telah mengajukan bukti tertulis dan dua orang saksi, sebagai berikut : I. Bukti tertulis : 1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah No339/31/X/95 tertanggal 15 Oktober 1995 dari KUA Kecamatan Kadipaten Majalengka Jawa Barat. Dimeterai cukup. Tanpa menunjukkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda T.1. 2. Fotokopi Kutipan Akte Kelahiran anak ……………………….lahir tanggal,30 Januari 2001 dari Kantor Catatan sipil Jakarta Pusat. Dimeterai cukup, tanpa memperlihatkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda T.2. 3. Fotokopi Akta Kelahiran anak bernama ………………………….., lahir tanggal 16 September 1996 dari Kantor Cacatan Sipil Jakarta Pusat Dimeterai cukup, tanpa memperlihatkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda T.3. 4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dari Kantor Camat Kecamatan Tanah Abang atas nama Any Mayasari tertanggal 5 Desember 2006. Dimeterai cukup, tanpa memperlihatkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda T.4. 5. Fotokopi Print-out Pembicaraan Pemohon dengan Wanita Idaman bernama ………………yang dikeluarkan oleh PT.Telkom. Dimeterai cukup, tanpa memperlihatkan aslinya. Selanjutnya diberi tanda T.5. Menimbang, bahwa Pemohon membenarkan bukti T.1, T.2, T.3 dan T.4. Sedangkan T.5 membantahnya. Menimbang, bahwa tentang asli Kutipan Akta Nikah, Termohon mengakui ada pada Termohon tetapi sedang dicari tersimpan di rumah. II. Saksi-saksi : Saksi pertama bernama : …………………………………. umur 49. tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga , tempat kediaman di Jalan ……………………….
Jakarta
Pusat.
Dibawah
sumpahnya
memberikan
keterangan, sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon sejak tahun 2002 karena bertetangga.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon baik-baik saja, adapun keributan biasa dalam rumah tangga, akan tetapi masih bisa diperbaiki.
Hal.10 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
-
Bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah satu tahun, Pemohon yang meninggalkan rumah karena Pemohon selingkuh dengan wanita lain, bahkan Termohon pernah memperlihatkan SMS wanita tersebut, dan saksi pernah diajak Termohon kerumah wanita tersebut di Palmerah, tetapi tidak bertemu, hanya bertemu dengan kakak wanita tersebut.
-
Bahwa Termohon adalah wanita yang soleh dan ibu rumah tangga yang baik, adapun perobahan sikapnya karena Pemohon selingkuh dengan wanita lain.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan, akan tetapi tidak berhasil.
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon masih berhubungan dan datang kerumah tetapi untuk mengurus anak. Saksi kedua bernama : ………………………..umur 42. tahun, agama Islam,
tempat kediaman di Jalan …………………………………….. Jakarta Barat. Dibawah sumpahnya memberikan keterangan, sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon karena Termohon adalah bibi saksi.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon baik-baik saja, pernah ada rebut, tapi keributan biasa dalam rumah tangga, akan tetapi masih bisa diperbaiki.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah satu tahun, Pemohon yang meninggalkan rumah karena Pemohon selingkuh dengan wanita lain.
-
Bahwa ada pertengkaran antara Pemohon dan Termohon akan tetapi pertengkaran biasa dalam rumah tangga.
-
Bahwa Termohon adalah wanita yang soleh dan ibu rumah tangga yang baik, adapun perobahan sikapnya karena Pemohon selingkuh dengan wanita lain.
-
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan sebanyak lima kali, akan tetapi tidak berhasil karena Pemohon tidak mau berbaikan lagi.
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon masih berhubungan dan datang kerumah tetapi untuk mengurus anak. Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi-saksi
tersebut
Termohon
membenarkannya. Sedangkan Pemohon tidak menanggapinya. Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan labih jauh dipersidangan, selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, sehingga untuk mempersingkat uraian tentang duduk perkara cukuplah menunjuk kepada berita acara persidangan tersebut. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana diuraikan di atas. Hal.11 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah sama-sama dipanggil secara resmi dan patut untuk hadir menghadap di persidangan, terhadap panggilan tersebut Pemohon dan Termohon/kuasa Termohon telah hadir di persidangan. Dengan demikian telah memenuhi ketentuan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian maksud Pasal 130 HIR. Jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 telah terpenuhi. Menimbang, bahwa antara Pemohon dan Termohon telah didamaikan oleh mediator hakim Dra. Ratna Jumila, akan tetapi dari laporan mediator tanggal 18 Agustus 2010 telah gagal mendamaikan Pemohon dan Termohon. Dengan demikian telah memenuhi ketentuan Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 Tahun 2008. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perkara adalah Pemohon memohon supaya Pemohon diberi izin untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon, dengan alasan antara Pemohon dan termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon cemburu, bertempramen tinggi, egois dan Termohon mempermalukan Pemohon, dan akhirnya sudah satu tahun berpisah rumah karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon untuk menghindari keributan dengan Termohon. Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan jawaban yang menyatakan tidak benar ada perselisihan Pemohon dan Termohon kalaupun ada hanya pertengkaran biasa. Dan tidak benar penyebabnya seperti yang didalilkan Pemohon, akan tetapi karena Termohon selingkuh dengan wanita lain, tapi benar telah pisah rumah. Menimbang, bahwa karena perkara ini menyangkut masalah perceraian, Majelis Hakim telah mendengar keterangan pihak keluarga Pemohon dan Termohon. Di persidangan keluarga Pemohon dan Termohon telah menerangkan tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon. Hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Menimbang, bahwa oleh karena dalil permohonan Pemohon dibantah oleh Termohon, maka untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil permohonannya, Majelis membebani bukti kepada Pemohon. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonan Pemohon, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa P.1 dan P.2 serta dua orang saksi dan Majelis akan mempertimbangkannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa bukti
P.1 adalah fotokopi Kutipan akta nikah, tanpa
dimeterai dan tidak menunjukkan aslinya dipersidangan, meskipun diakui oleh Hal.12 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Termohon, akan tetapi karena tidak dapat menunjukkan aslinya, maka bukti tersebut tidak dapat dipertimbangkan. Menimbang, bahwa bukti P.2 adalah fotokopi Kutipan akta nikah, dimeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya dipersidangan dan telah cocok dengan aslinya, dengan demikian secara formal dan materil telah dapat dipertimbangkan sebagai bukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sehingga mempunyai kepentingan dengan perkara ini. Menimbang, bahwa meskipun bukti tersebut dibantah oleh Termohon, yang menyatakan aslinya ada pada Termohon tetapi keluar lagi Kutipan Akta Nikah yang asli, dalam hal ini Majelis mempertimbangkan bahwa pada dasarnya Termohon telah mengakui bahwa Pemohon dan Termohon adalah sumi isteri. Adapun masalah duoble akta nikah adalah wewenang dari Kantor Urusan Agama yang mengeluarkan, akan tetapi substansinya adalah benar pernikahan itu ada dan dibuktikan dengan akta nikah, dan Mejelis tidak mempermasalahkan apakah asli atau duplikat, yang jelas akta itu ada, maka terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat perkawinan. Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi pertama dan kedua Pemohon yang telah disumpah di persidangan, dan keterangannya sebagaimana telah dimuat dalam bagian duduk perkara, dalam hal ini Majelis Hakim mempertimbangkan oleh karena saksi adalah teman dan saudara kandung Pemohon dan mengetahui perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan Termohon serta Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sudah satu tahun lamanya, dan keluarga sudah tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon sebagaimana diterangkan saksi, dan kesaksian mana telah bersesuaian antara satu dengan yang lain, dan bersesuaian pula dengan dalil permohonan Pemohon, sehingga keterangan dua orang saksi Pemohon telah dapat dipertimbangkan sebagai bukti dalil-dalil permohonan Pemohon. Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon, dihubungkan dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri.
-
Bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan sering terjadi pertengkaran disebabkan Termohon cemburu, egois dan sering berkata kasar kepada Pemohon.
-
Bahwa akibatnya Pemohon pergi meninggalkan Termohon untuk menghindari pertengkaran yang terus menerus dan sudah berlangsung 1 (satu) tahun lamanya dan
sampai saat ini terus berlangsung sehingga tidak pernah bersatu lagi
sebagai suami isteri. Hal.13 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
-
Bahwa Pemohon dan Termohon telah didamaikan oleh keluarga, tokoh agama, akan tetapi tidak berhasil. Dan pihak yang mewakili keluarga menyatakan tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, Termohon
telah pula mengajukan bukti surat berupa T.1 sampai dengan T.5 serta dua orang saksi dan Majelis akan mempertimbangkannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa bukti T.1 adalah fotokopi Kutipan akta nikah, dimeterai cukup dan tidak menunjukkan aslinya dipersidangan, dan bukti mana telah diakui oleh Pemohon, maka telah dapat dijadikan bukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri. Menimbang, bahwa bukti T.2 dan T.3 adalah Kutipan Akta Kelahiran yang dikeluarkan oleh Pejabat, dimeterai cukup dan tidak menunjukkan aslinya dipersidangan, bukti mana telah diakui oleh Pemohon, maka telah dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Pemohon dan Termohon mempunyai anak dua orang, yaitu : Muhammad Harits Medina, laki-laki lahir tanggal satu september 1996 dan Muhammad Fathan Rabbani, laki-laki lahir tanggal 23 Oktober 2000. Menimbang, bahwa bukti
T.4 adalah Kartu Tanda Penduduk atas nama
................., yang dikeluarkan oleh Pejabat, meskipun tanpa menunjukkan aslinya, akan tetapi karena telah diakui oleh Pemohon, maka telah dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Termohon terdaftar sebagai penduduk Jakarta Pusat. Menimbang, bahwa bukti T.5 adalah print out informasi penggunaan kartu Halo, terhadap bukti tersebut Majelis mempertimbangkan bahwa surat tersebut tanpa penanggung jawab seperti tanda tangan, maka terhadap bukti tersebut sudah sepatutnya dikesampingkan. Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi pertama dan kedua Termohon yang telah disumpah di persidangan, dan keterangannya sebagaimana telah dimuat dalam bagian duduk perkara, dalam hal ini Majelis Hakim mempertimbangkan oleh karena saksi adalah tetangga dan keluarga Termohon, maka secara formal telah dapat diterima sebagai saksi. Dan dari materilnya membuktikan bahwa antara Pemohon dan Termohon memang benar ada pertengkaran, akan tetapi hanya pertengkaran biasa. Antara Pemohon dan Termohon sering ribut karena Pemohon selingkuh dengan wanita lain, Termohon adalah wanita baik dan solehah. Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sudah 1 (satu) tahun lamanya karena Pemohon pergi meninggalkan Termohon. Menimbang, bahwa dari permohonan Pemohon dihubungkan dengan faktafakta tersebut di atas telah terbukti antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang menurut Termohon adalah pertengkaran biasa, Hal.14 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
akan tetapi dari fakta dipersidangan terbukti sering terjadi pertengkaran, bahkan untuk menghindari pertengkaran Pemohon telah pergi meninggalkan Termohon sudah 1 (satu) tahun lamanya. Menimbang, bahwa sejak berpisahnya Pemohon dan Termohon sudah 1 (satu) tahun lamanya dan sampai saat ini terus berlangsung, hal mana mengindikasikan bahwa perselisihan antara Pemohon dan Termohon adalah perselisihan yang terus menerus, sehingga rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah termasuk dalam kategori pecah (broken merriage). Menimbang, bahwa masalah apa dan siapa penyebab terjadinya perselisihan dan
pertengkaran
antara
Pemohon
dan
Termohon,
Majelis
tidak
mempertimbangkannya, karena akan membuka aib masing-masing yang akan berdampak kurang baik terhadap Pemohon dan Termohon serta anak-anak mereka dikemudian hari. Menimbang, bahwa keluarga Pemohon dan Termohon telah menyatakan tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon, begitu juga mediator telah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon akan tetapi gagal mendamaikan Pemohon dan Termohon, hal tersebut mengindikasikan bahwa perselisihan Pemohon dan Termohon adalah perselisihan yang sudah sulit untuk dirukunkan. Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumah tangga yang kekal, sakinah, mawaddah warahmah. Akan tetapi dalam kenyataan yang terjadi antara Pemohon dan Termohon sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa apa yang menjadi tujuan perkawinan tersebut sudah tidak mungkin diwujudkan lagi, dan mempertahankan kondisi seperti kedaan Pemohon dan Termohon sekarang justru akan lebih merugikan Pemohon dan Termohon, sehingga sudah lebih besar manfaatnya jika Pemohon dan Termohon berpisah. Dengan demikian Pemohon dan Termohon terlepas dari perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi Pemohon dan Termohon. Menimbang, bahwa pertimbangan di atas sejalan dengan dalil hukum Islam (fiqh) yang menyatakan :
درء اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪّم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ Artinya : Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan. Menimbang,
bahwa
berdasarkan
hal-hal
yang
telah
dipertimbangkan
sebagaimana diuraikan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah terbukti dan memenuhi unsur pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Hal.15 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Islam, sehingga permohonan Pemohon sudah selayaknya dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak kepada Termohon. Menimbang, bahwa oleh karena talak yang akan dijatuhkan oleh Pemohon adalah talak yang pertama, maka dengan demikian talak yang dikabulkan dan yang akan dijatuhkan oleh Pemohon kepada Termohon adalah talak satu raj'i di persidangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Termohon bahwa apabila Pemohon tetap pada pendiriannya, sebagaimana dalam surat permohonan talak cerai Pemohon dan perkawinan putus karena perceraian, maka apa yang menjadi hak-hak Termohon sebagaimana diatur dalam pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, Pemohon sebagai suami wajib memberikan : 1. Mut’ah kepada bekas isterinya (Termohon) sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah sebesar Rp. 60.000.000,- (anam puluh juta rupiah). 3. Nafkah 2 (dua) anak Pemohon dan Termohon (hadhonah) sampai usia dewasa, sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya. 4. Membayar nafkah yang terutang (belum dibayarkan) selama 8 (delapan) bulan terhitung mulai bulan Desember tahun 2009 sampai dengan bulan Juli 2010, adalah sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) setiap bulannya, sehingga berjumlah Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah). Menimbang, bahwa tuntutan Termohon di atas majelis memandangnya sebagai gugatan rekonvensi, sehingga Termohon bertindak sebagai Penggugat rekonvensi. Dan Pemohon sebagai Tergugat rekonvensi. Menimbang, bahwa meskipun tuntutan rekonvensi tersebut diajukan pada saat persidangan sudah sampai dalam tahap duplik, hal mana dapat dibenarkan sesuai dengan ketentuan Pasal 132 a HIR. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat rekonvensi, Tergugat rekonvensi dalam jawabannya menyetujui tuntutan mut’ah dengan bersedia memberikan uang sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Dan nafkah, maskan serta kiswah selama masa iddah, bersedia memberikan uang sejumlah Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Nafkah anak Tergugat rekonvensi menolaknya, tidak bersedia memberikan. Sedangkan terhadap nafkah lampau/madhiyah, Tergugat rekonvensi bersedia memberikan sejumlah Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap bulan, karena selama ini diberikan sejumlah itu dan sudah termasuk biaya listrik. Menimbang, bahwa penghasilan Pemohon sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) setiap bulan, sedangkan kekayaannya tidak ada. Hal.16 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat rekonvensi, Penggugat rekonvensi tidak ada mengajukan bukti dipersidangan. Menimbang, bahwa meskipun Penggugat rekonvensi tidak ada mengajukan bukti, tetapi dari pengakuan Tergugat rekonvensi telah terbukti Tergugat Rekonvensi mempunyai penghasilan Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) setiap bulan. Menimbang,
bahwa
dengan
mempertimbangkan
pengakuan
Tergugat
rekonvensi dihubungkan dengan gugatan Penggugat rekonvensi, maka Majelis mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa memberikan mut’ah dan nafkah, maskan serta kiswah isteri yang ditalak adalah kewajiban suami yang mentalak, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 149 huruf a dan b Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian Tergugat rekonvensi yang akan mentalak Penggugat rekonvensi mempunyai kewajiban untuk memberikannya kepada Penggugat rekonvensi. Menimbang, bahwa jumlah tuntutan Penggugat rekonvensi tentang mut’ah sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan nafkah, maskan, kiswah selama masa iddah sejumlah Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) terlalu besar jumlahnya
jika
dihubungkan
dengan
keadaan
Tergugat
rekonvensi
yang
berpenghasilan Rp. 11.000.000,- (dua belas juta rupiah) setiap bulan. Akan tetapi masalah mut’ah telah disetujui oleh Tergugat rekonvensi, maka hal tersebut menunjukkan kesanggupan Tergugat rekonvensi sehingga jumlah tersebut dapat ditetapkan. Adapun nafkah, maskan dan kiswah telah disanggupi oleh Tergugat rekonvensi sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk selama masa iddah, menurut penilaian Majelis jumlah tersebut telah memenuhi rasa keadilan dan kepatutan, sehingga jumlah kesanggupan Tergugat rekonvensi telah dapat ditetapkan sebagai nafkah iddah Penggugat rekonvensi untuk selama masa iddah. Menimbang, bahwa tuntutan tentang nafkah anak, dalam jawabannya telah dibantah oleh Tergugat rekonvensi, dalam hal ini Majelis mempertimbangkan, sebagai berikut : Menimbang, bahwa tunutan nafkah anak oleh Penggugat rekonvensi seharusnya didahului dengan tuntutan hak hadhanah, oleh karena belum ada persetujuan Tergugat rekonvensi atau putusan tentang Penggugat rekonvensi sebagai pemegang hak hadhanah anak-anak a quo, maka tuntutan tersebut dipandang sebagai tuntutan yang masih prematur, sehingga tidak dapat diterima. Menimbang,
bahwa
tentang
tuntutan
nafkah
madhiyah,
Majelis
mempertimbangkan bahwa oleh karena Tergugat rekonvensi tidak membantahnya, maka dipandang tuntutan Penggugat rekonvensi terbukti bahwa Tergugat rekonvensi tidak memberi nafkah selama 8 (delapan) bulan. Hal.17 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa nafkah isteri yang belum dibayar/madhiyah adalah hutang bagi suami karena nafkah isteri adalah lil tamlik. Oleh karenanya Tergugat rekonvensi berkewajiban membayar nafkah madhiyah tersebut. Menimbang, bahwa tentang jumlah tuntutan Penggugat rekonvensi teralu besar jumlahnya jika dihubungkan dengan penghasilan Tergugat rekonvensi. Dan kesanggupan Tergugat rekonvensi dipandang telah memenuhi rasa keadilan dan kepatutan karena sebelumnya juga diberikan sejumlah kesanggupan tersebut, maka nafkah madhiyah telah dapat ditetapkan sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap bulan dan dikalikan selama 8 (delapan) bulan, maka jumlah seluruhnya sejumlah Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah). Menimbang, bahwa agar putusan dapat dijalankan, maka sudah selayaknya Tergugat rekonpensi dihukum untuk membayar kepada Penggugat rekonpensi sebagaimana isi putusan. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989,
maka
semua
biaya
perkara
dibebankan
kepada
Pemohon
konvensi/Tergugat rekonvensi untuk membayarnya. Mengingat bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil hukum syara’ yang berkenaan dengan perkara ini. MENGADILI I. Dalam Konvensi. 1. Mengabulkan permohonan Pemohon. 2. Memberi izin kepada Pemohon (…………………………….) untuk menjatuhkan talak
satu
raj'i
terhadap
Termohon
(………………………………….)
di
persidangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. II. Dalam Rekonvensi. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi sebagian. 2. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk menyerahkan kepada Penggugat rekonvensi
mut’ah
(kenang-kenangan)
berupa
uang
sejumlah
Rp.
100.000.000,-(seratus juta rupiah). 3. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk menyerahkan kepada Penggugat rekonvensi nafkah, maskan dan kiswah selama dalam iddah sejumlah Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). 4. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk menyerahkan kepada Penggugat rekonvensi nafkah madhiyah yang belum dibayar sejumlah Rp. 24.000.000,(dua puluh emapt juta rupiah). 5. Menyatakan gugatan Penggugat rekonvensi tentang nafkah anak tidak dapat diterima. Hal.18 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP
III. Dalam Konvensi dan Rekonvensi. - Membebankan biaya perkara sejumlah Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah) kepada Pemohon Konvensi/Tergugat rekonvensi. Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 3 Nopember 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Dzul Qa’dah 1431 Hijriah oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang terdiri dari Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Dra. Ratna Jumila dan Drs.H. Ahmad Manshur Noor sebagai Hakim-Hakim Anggota. Pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota yang sama serta Drs. H. Ali Usman Hasibuan, SHI. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon/Kuasanya.
Ketua Majelis,
Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Dra. Ratna Jumila
Drs.H. Ahmad Manshur Noor Panitera Pengganti,
Drs. H. Ali Usman Hasibuan, SHI. Perincian Biaya : 1. Biaya Pencatatan ………… Rp. 30.000,2. Biaya administrasi ………..
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan ………….. Rp. 350.000,4. Biaya Redaksi …………….. Rp.
5.000.-
5. Biaya Meterai, ……… …….. Rp.
6.000.-
Jumlah, …………………… Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah).
Hal.19 dari 19 Hal. Put. No.640/Pdt.G/2010/PAJP