PUTUSAN Nomor 939/Pdt.G/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA, Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh : ……………………………………., umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di ………………………. …………………………………………………………….. Jakarta
Pusat.
Selanjutnya
disebut
sebagai
Penggugat. melawan …………………………………..,
umur
44
tahun,
agama
Islam,
pekerjaan
wiraswasta, tempat kediaman di ………………………. ………………………………………………..
Jakarta
Barat. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca surat gugatan Penggugat. Telah mendengar keterangan Penggugat. Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan meneliti surat-surat di persidangan. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tanggal 9 Desember 2010 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor 905/Pdt.G/2010/PAJP dengan
perubahan secara lisan pada tanggal 27 Januari
2011 sehingga posita dan petitumnya, sebagai berikut : 1. Pada tanggal 4 September 1994, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambora Jakarta Barat (Kutipan Akta Nikah Nomor 416/23/IX/94 tanggal 4 september 1994). 2. Setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah kediaman orang tua Penggugat di Jl. Percetakan Negara II.A No.16 RT.001/ RW.004 gg.SS Johar Baru Jakarta Pusat. Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2 orang anak bernama : 2.1. …………………….., laki-laki, lahir tanggal 7 November 1995. 2.2. ……………………., perempuan, lahir tanggal 13 April 1998.
Hal.1 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
3. Sejak awal pernikahan, Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan : 3.1
Bahwa Penggugat merasa dibohongi oleh Tergugat karena tergugat mengaku sudah bekerja sebelum menikah oleh Penggugat dan siap untuk dinikahi oleh Tergugat.
3.2
Tergugat dalam memberikan nafkah hanya sekedarnya saja dan kurang mencukupi
kebutuhan rumah tangga, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga penggugat dibantu oleh keluarga penggugat. 3.3
Bahwa Tergugat keras kepala dan egois tidak mau mendengarkan nasehat dari Penggugat, Tergugat lebih mementingkan kehidupannya sendiri dibandingkan untuk keluarganya.
3.4
Bahwa Tergugat cenderung bertempramen tinggi dan bersikap kasar terhadap Penggugat dari masalah kecil bisa menimbulkan pertengkaran yang besar.
3.5
Bahwa Tergugat sering berkata kasar (mengeluarkan kata-kata kotor) dan menyakitkan hati terhadap Penggugat.
3.6
Bahwa Tergugat kurang bertanggung jawab sebagai seorang suami hanya mementingkan dirinya sendiri dan Tergugat tidak bisa menjadi Imam dalam rumah tangga.
3.7
Bahwa Penggugat dan Tergugat selalu berbeda prinsip dalam berbagi hal di dalam rumah tangga sehingga dari masalah kecil pun bisa menjadikan keributan yang besar sehingga kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat menjadi tidak harmonis.
3.8
Tergugat selalu tertutup dalam masalah keuangan.
4. Bahwa puncak kekecewaan Penggugat terhadap Tergugat terjadi pada bulan april tahun 2010 yang mengakibatkan Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan pulang seminggu sekali dengan alasan mencari kerja untuk memberi nafkah keluarganya dan kembali. 5. Bahwa puncak kekecewaan Penggugat terhadap sikap dan perilaku Tergugat terjadi pada bulan Juni tahun 2010 mengakibatkan Penggugat dan Tergugat berpisah rumah, karena Tergugat pergi meninggalkan Tergugat kembali tinggal bersama orang tuanya di Jl. Betet Raya No.65 RT.001/ RW.007 Pekapuran Jakarta Barat dan sudah tidak ada hubungan lahir dan batin lagi sampai dengan sekarang. 6.
Bahwa kedua belah pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah berusaha mendamaikan sebanyak 4 (empat) Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil.
Hal.2 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
7. Bahwa Penggugat sudah cukup sabar menunggu dan berharap Tergugat mau merubah sikap dan perilakunya menjadi lebih baik sebagaimana harapan Penggugat, akan tetapi Tergugat tidak juga menunjukkan itikad yang baik untuk merubah sikap dan perilakunya. 8. Bahwa akibat sikap dan perilaku Tergugat tersebut, maka Penggugat sudah hilang rasa kepercayaan terhadap Tergugat dan sudah tidak ada harapan dan keinginan lagi untuk mempertahankan rumah tangga dengan Tergugat, terlebihlebih Penggugat sudah sangat lelah dengan sikap Tergugat yang tidak pernah berubah dan rasa cinta Penggugat sama sekali sudah hilang, oleh karena itu keinginan Penggugat sudah sangat kuat untuk bercerai dengan Tergugat. 9.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak bisa melanjutkan pernikahan, karena sudah tidak ada kecocokan lagi lahir dan batin.
10. Bahwa Penggugat siap membayar biaya perkara sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primair : 1.
Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya.
2.
Menyatakan jatuh talak satu bain Shughro dari Tergugat (…………………… ……………………) terhadap Penggugat (………………………………………..).
3.
Membebankan biaya perkara sesuai Peraturan Perundang-undangan.
Subsidair : Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara ini Penggugat dan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut agar hadir di persidangan, terhadap panggilan tersebut Penggugat in person telah hadir di persidangan. Sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak ada mengutus wakil/kuasanya dan ketidak hadirannya tanpa alasan. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan saran kepada Penggugat agar Penggugat berdamai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, selanjutnya perdamaian tidak dapat dilakukan melalui bantuan mediator, karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan. Selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat. Dan Penggugat tetap mempertahankan dalil-dalil gugatannya. Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan dan tidak ada menyampaikan tanggapan, akan tetapi guna menghindari adanya pembohongan dan penyelundupan hukum dalam perkara ini, maka terhadap
Hal.3 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
Penggugat dibebani bukti, sesuai dengan ketentuan pasal 163 HIR. Menimbang, bahwa dalam upaya membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis, dan bukti saksi sebagai berikut : I.
Bukti tertulis : Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 416/23/IX/94 tanggal 4 September 1994, yang tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Telah dimaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya di persidangan, dan cocok dengan aslinya. Selanjutnya diberi tanda P.1.
II. Bukti saksi : 1. Nama : ……………………………, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di ………………………………………………… …………………………………….
Jakarta
Barat.
Dibawah
sumpahnya
menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah kakak kandung Penggugat.
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah sekitar tahun 1984.
-
Bahwa semula Penggugat dan Tergugat rukun, akan tetapi belakangan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.
-
Bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena masalah ekonomi.
-
Bahwa saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar mulut.
-
Bahwa akibatnya Penggugat dan Tergugat telah pisah ranjang sejak bulan Juni 2010 dan sampai sekarang tidak ada lagi komunikasi.
-
Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil.
2. Nama : ……………………………….., umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di ………………………………………………… …………………………………………………………Jakarta
Barat.
Dibawah
sumpahnya menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah kakak ipar Penggugat.
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah sekitar tahun 1994.
-
Bahwa semula Penggugat dan Tergugat rukun, akan tetapi belakangan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.
-
Bahwa saksi melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar mulut dan saksi melihatnya ada tiga kali.
-
Bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena masalah
Hal.4 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
ekonomi. -
Bahwa akibatnya Penggugat dan Tergugat telah pisah ranjang sejak bulan April 2010 dan tidak ada lagi komunikasi sampai saat ini.
-
Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil.
Menimbang, bahwa atas keterangan para saksi tersebut Penggugat tidak keberatan dan membenarkannya. Menimbang, bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang isinya memohon agar Majelis Hakim memutus perkara ini dengan seadiladilnya. Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, untuk mempersingkat cukuplah kiranya Pengadilan menunjuk kepada berita acara tersebut. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti tersebut di atas. Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah sama-sama dipanggil secara resmi dan patut untuk hadir menghadap dipersidangan, terhadap panggilan tersebut Penggugat in person telah hadir di persidangan. Sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak ada mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya dan ketidak hadirannya tanpa alasan. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 125 dan 126 HIR. terhadap perkara ini telah dapat diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Tergugat (verstek). Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar berdamai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian maksud Pasal 130 HIR. jo Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 telah terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka tidak dapat dilakukan perdamaian melalui bantuan mediator. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perkara adalah Penggugat menggugat agar menjatuhkan talak satu bain shughra dari Tergugat kepada Penggugat, dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah ekonomi, akhirnya antara Penggugat dan Tergugat pisah ranjang sejak bulan Juni 2010 dan sampai saat ini tidak pernah bersatu lagi dan tidak ada lagi komunikasi. Menimbang, bahwa Tergugat tidak ada menyampaikan tanggapan dan juga
Hal.5 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
jawaban dalam perkara ini karena Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan, oleh karenanya tidak ada yang perlu dipertimbangkan. Menimbang, bahwa meskipun tidak ada tanggapan ataupun jawaban Tergugat, akan tetapi guna menghindari pembohongan dan penyelundupan hukum, maka Penggugat dibebani bukti mengacu kepada pasal 163 HIR. Menimbang, bahwa atas beban bukti tersebut Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P.1 serta dua orang saksi. Dan terhadap bukti tersebut Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut. Menimbang, bahwa bukti P.1 adalah surat autentik, yakni Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat yang menurut penilaian Majelis telah memenuhi syarat formil dan materil tentang alat bukti, oleh karenanya telah dapat diterima sebagai bukti bahwa Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah, sehingga mempunyai kepentingan dalam mengajukan perkara ini. Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya masing-masing di persidangan dan keterangan yang disampaikan para saksi adalah berdasarkan pengetahuan dan penglihatan serta pendengaran sendiri, karena kedua orang saksi tersebut adalah orang-orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat yakni saudara kandung dan kakak ipar Penggugat, kemudian keterangan para saksi tidak saling bertentangan antara satu sama lain, bahkan telah bersesuaian dengan dalil-dalil gugatan Penggugat. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim menilai kesaksian dua orang saksi tersebut telah memenuhi syarat formal dan materil alat bukti saksi sehingga dapat dijadikan sebagai bukti untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat. Menimbang, bahwa beradasarkan bukti-bukti tersebut dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana dipertimbangkan diatas, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri.
- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat pada awalnya rukun tetapi belakangan terjadi perselisihan dan pertengkaran. - Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena masalah ekonomi. - Bahwa akibatnya antara Penggugat dan Tergugat sejak bulan Juni 2010 sampai saat ini sudah pisah ranjang dan tidak pernah bersatu lagi dan tidak ada lagi komunikasi. - Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah mendamaikan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil.
Hal.6 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas telah terbukti antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah dapat dikategorikan pecah (broken marriage). Menimbang, bahwa pecahnya perkawinan tersebut dapat dilihat dari keadaan Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah ekonomi, Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat, akibatnya Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang selama enam bulan dan tidak pernah bersatu lagi dan terus berlangsung sampai saat ini dan di antara mereka sudah tidak ada lagi komunikasi sebagai suami isteri hal mana mengindikasikan bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus. Menimbang, bahwa pihak keluarga khususnya keluarga Penggugat yang dipandang sebagai orang yang paling dekat dengan Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat, hal tersebut
menunjukkan bahwa di antara keduanya sudah sulit untuk dirukunkan
kembali. Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membina rumahtangga yang kekal, sakinah, mawaddah warahmah. Akan tetapi dalam kenyataan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa apa yang menjadi tujuan perkawinan tersebut sudah tidak mungkin diwujudkan lagi, oleh sebab itu perceraian adalah merupakan jalan terbaik agar Penggugat dan Tergugat terlepas dari perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan sebagaimana diuraikan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah terbukti dan memenuhi unsur pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa oleh karenanya gugatan Penggugat sudah sepatutnya untuk dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka diperintahkan kepada Panitera untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan
Hal.7 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dicatat. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) dan Pasal 90 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, maka semua biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat untuk membayarnya. Mengingat, bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-unangan yang berlaku serta dalil-dalil hukum syara’ yang berhubungan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek. 3. Menjatuhkan talak satu bain shughra dari Tergugat (…………………………….. …………………….) terhadap Penggugat (……………………………………….). 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambora Jakarta Barat. 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 351.000,- (tiga ratus lima puluh satu ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 22 shafar 1432 Hijriah oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang terdiri dari Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis serta Dra. Ratna Jumila dan Drs.Ahmad Manshur Noor sebagai Hakim-Hakim Anggota. Pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota yang sama dan Runie Handayani, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. Ketua Majelis,
Ttd Drs. H. Imbalo, S.H.,M.H. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd Dra. Ratna Jumila
Ttd Drs. H.Ahmad Manshur Noor
Panitera Pengganti, Hal.8 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP
Ttd Runie Handayani, S.H.
Perincian Biaya : 1. Biaya pencatatan ……… Rp.
30.000,-
2. Biaya proses ……………. Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan ………… Rp. 260.000,4. Biaya Redaksi …………….Rp.
5.000.-
5. Biaya Meterai, ……… ……Rp.
6.000.-
Jumlah, ……………………Rp. 351.000,- (tiga ratus lima puluh satu ribu rupiah).
Hal.9 dari 9 hal. Put. No. 939/Pdt.G/2010/PAJP