): ■
NEGARA
MAJALENGKA
( S U A T U
U T O P I A )
O le h K
M r.
S ii C w i d j i
___ , -■
Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Sastra Jawa/Indonesia, didinkan pada Ig. 18 Juni 1973 dengan akte notaris R. Soegondo Notodisoerjo no. 36. Maksud dan tujuannya
:
1. Menghimpun para ahli, peminat dan pencinta Saslra Jawa/Indonesia. 2. Mempelajari Sastra Jawa/Indonesia. 3. Memelihara dan mengembangkan Sas lra Jawa/Indoncsia : dengan mengadakan usnha2 : a. Mengadakan pertemuan2 Iterkala untuk membahas hal2 Sastra Ja wa/Indonesia. b. Mengadakan ceramah2. kursus2, Sastra Jawa.-'Indonesia. c. Seberapa perlu menerbitkan bu ku2, majalah2 atau mengadakan pe nerbitan tersebut yang berhubung an dengan Sastra Jawa/Indonesia. Dalam rangka tersebut diatas bu ku ini merupakan anak kedua dari Ya yasan. Buku ketiga dan selanjutnya akan di tulis dalam bahasa Jawa prosa modern. mudah di baca, tentang Canthini. Wirid dll. di hubungkan dengan tokoh2 falsafah dari Barat dan Timur. Semoga Tuhan memberi berkatnya Pengurus Yayasan tersebut. Soewidji Kartanagoro. Samsudjin Probohardjono. Soewarto Wonobojo. Soffwan Soemodihardjo. Soekirsa Widijanajoro.
NEGARA
MAJALENGKA
( S U A T U
U T O P I A )
B ID A N G B IB L IO G R A F I DAN D E P O S IT
Oleh
Mr.
Sucwidji
PERPUSTAKAAN NASlUNAL
B I ü ANC. B iB L io c n d e p o s it
/H à à ia h
FORE WORD. Gara-Gara, the title
PRAKATA
Dengan rasa gembira saya memenuhi permintaan Pengarang buku ini. untuk menulis sebuah prakata sebagai pendahuluan. Saya berkeyakinan bahwa riwayat ’’Majalengka" yang pada dasarnya bersifat suatu utopia atau cita-cita mengenai Negara dapat disebut "original Indonesia” bukan jiplakan dari luar negeri Maka dari itu tulisan dari Mr. Soewidji itu sangat menarik, jus tru kaiena kita lihat pada beliau suatu perpaduan antara unsur-unsur Timur dan Barai. Mr. Soewidji adalah orang yang berakar di daiam kebudayaan Indonesia, khususnya di dalam kebudayaan Jawa. Di samping itu be liau berkesempatan untuk menyelesaikan studinya di Nederland (Rijksuniversiteit Leiden). Waktu beliau kembali ke tanah airnya. In donesia sudah memasuki niasa perjoangan kulturil yang mendahului kemerdekaan PolitikDan, memang Mr. Soewidji turut serta di dalam usaha-usaha un tuk mencari kepribadian bangsanya yang sedang pada ambang pintu kemerdekaan. Dengan demikian Mr. Soewidji mempersatukan di da lam diri sendiri unsur-unsur Barat bersama-sama dengan unsur-unsur Timur. menjadi suatu harmoni yang sangat menvolok ! Keselarasan ini kita lihat di dalam huku "Majalengka” di mana Pengarang menggambarkan suatu Ncgata Ideal, yang tata tentrem loh jinawi. dan di mana hakat manusia itu selaras dengan kesuburan tanahnva! Mr- Soewidji tetap menjunjung tinggi kebudayaan Jawa (Indone sia) maupun nilai-nilainya, tetapi bukan dengan cara chauvinis. atau dengan menutup mata terhadap unsur-unsur Barat yang dapat me lengkapinya.
iv
Dengan suatu contoh dari buku i n i : ’’Gamelan lesung di dalam orkest Majalengka dibarengi dengan alat-alat musik Barat, dan dengan demikian menjadi kesenian yang dikagumi oleh dunia internasional”. Perhatikanlah urut-urutan i n i : gamelan Timur bersama dengan alat-alat musik Barat. memayu ayuning bawana ! Maka dari itu saya mengajak Pembaca budiman untuk mengikuti jejak-jejak Semar cs- dalam perjalanannya mencari-cari tempat yang ideal itu. Di manakah letaknya ? Konon kabarnya di luar Jawa masa kini (di dalam ’’Samodera”). Namun demikian Negara ’’Majalengka” itu tidak jauh dari Jawa asli, karena itu keadaan Jawa/Indonesia masa kini dapat diperbaiki pada jaman depan.............................................. Semoga cita-cita Mr. Soewidji itu makin nyata di dalam masyarakat Indonesia, apa lagi merangsang orang-orang lain untuk turut mewujudkannya membantu Pemerintah Indonesia atas dasar Panca Sila, pula selalu dalam suasana kerukunan di mana masih ada perbe daan dan pertentangan. Pendek kata semoga buku ini membantu semua orang yang ber usaha untuk mewujudkan suatu masyarakat yang sungguh sungguh adil dan makmur.
Dr. S. de Jong S a 1a.
v
P E N G A N T A R . Untuk turut mengisi kekosongan buku bacaan umum penulis mencoba menulis buku ini dengan harapan mudah-mudahan menjadi buku yang dibutuhkan oleh jaman pembangunan sekarang ini. Nama "Majalengka" digunakan di sini karena sekarang masih ada kabupaten dengan nama yang sama di Jawa Barat. Lagi pula dalam sejarah terdapat nama "Majalengka” yang sinonim dengan MajapahitTetapi penulis tidak ingin kembali ke jaman itu sebab meskipun ja man tersebut gemilang. tetapi bagi kita sebagai bangsa sudah tak mungkin lagi memasuki jaman itu. maka Majalengka dilokalisir di "segara kidul" yang mistis-mitologis masih hiJup dalam angan-angan orang banyak terutama suku Jawa. Penulis sangat setuju dengan apa yang ditulis dalam tajuk rencana dari "Sinar Harapan” ig. 30 Sep tember 1974 antara lain yang berbunyi demikian : Secara ’ minimal", karya Sastra (sebagaimana juga karya-karya Scni lainnva) patut kita akui punya potensi besar dalam ikut membentuk kepribadian manusia dan Bangsa Dalam -hal ini Sastra ikuc bermanfaat bagi penajaman intuisi, penghalusan jiwa. pengeluas ca krawala imajinasi kita dan bahkan juga peningkatan kecerdasan dan kreativitas- Selain itu. tentunva kita juga pernah mendengar pengaku an dari para Satjana, apalagi para Sastrawan sendiri. bahwa Sastra itu ’’saksi hidup kehidupan" atau "pengungkap hati nurani jaman” , lalu ' juru bicara penderitaan” dan lain-lain, yang diungkapkan bukan dalam gaya agitasi atau bombas dan sloganistis. melainkan ’’tepar dan indah” . kreatif. Oleh karena itu pula, jika kita mengetahui potensi sastra di satu pihak dan mengetahui pula di fihak lain kondisi materiil mayoritas sastrawan-sastrawan kita, maka membanjirnya kreativitas mereka di tengah maraton keprihatinan materiil kita sekarang ini pun, tidaklah lain dari pada membanggakan hati. Jelas bahwa itu suatu prestasi tersendiri. Dan meskipun kelihai annya saja tidak langsung, akan tetapi juga merupakan partisipasi nyata di jaman yang menuntut kreativitas kita masing-masing ini Demikian isi tajuk rencana dari ’ Sinar Harapan” tersebut vi
Penulis buku ini tidak lain hanya mempunyai maksud seperti terurai diatas. Berhasil atau cidaknva tergantung kepada penilaian sidang pembaca yang budiman. Kepada pelukis muda Pratama Putra yang menghias buku ini ka mi mengucap banyak terima kasih. Gambar Sampul adalah Karya seniman Soemarno Soetosoendoro. Atas sumbangan lukisan dari Bp. Soemitra Indranata kami tak lupa mengucap banyak terima kasih.
Penulis.
Kepada Cucu-cucuku yang tercinta. vii
S-»J
KAYON DARI W AYAN G KULIT PURWO
DAFTAR ISI Halaman 1
Bab I
:
Gara-gara.
Bab II
:
Petruk menggugat.
Bab III Bab IV
: :
Semar bertapa. Bagaimanakah terjadinya nagera Majalengka?
13
Bab V
:
Semar, Gareng, Petruk dan Bagong lolos dari maut.
33
6 9
Bab VI
:
Savembar3 di universitas Majalengka.
39
Bab V»
:
Pembagian tugas antara Semar, Gareng. Pe truk dan Bagong.
41
Bab VIII
:
Semar berunding dengan Gareng.
44
Bab IX
:
Petruk dan Bagong mempelajari keadaan di Majalengka.
46
Hasil sayembara :
50
Cipta, rasa dan karsa. Moral bendara dan moral batur. Karsa untuk berkuasa.
52 60 60
Pengalaman Bagong dan Petruk.
63
Bab X
:
Bah XI Bab XII
:
Kuliah akhir Gareng.
67
Bab XIII
:
Pulau intemasional.
70
Bab XIV
:
Bagaimanakah kiranva Jakarta dalam tahun 1990 ?
74
Bagong diajak wawancara oleh ketua Persahi dan ketua Peradin
80
Bab XV Bab XVI
: :
Semar. Gareng, Petruk. Bagong dan Tarwan pindah ke Jawa-Tengah.
Lampiran Saduran
:
Terjemahan bebas.
83 102 103
MOTTO : Pembangunan mental dan materiil bagi tiap-tiap bangsa tidak menge nal awai maupun akhir, karena itu abadilah adanya.
NEGARA MAJALENGKA ( Suatu utopia ) 1.
GARA-GARA.
Pada suatu malam, antara jam 12 malam (jam 24.00), ketika ada pertunjukan wayang kulit, dengan dipimpin oleh Ki Dalang SAMSUJIN PROBOHARJONO keluarlah bagian gara-gara. Adapun biasanya dalam gara-gara bertindak Petruk sebagai Pra bu Dasamuka atau lain, sedang Gareng berperan sebagai Anoman atau lain dengan gaya lucu untuk mengocok perut agar orang tidak kan tuk dan yang tertidur menjadi bangun, karena lakon wayang sudah memuncak. Gara-gara biasanya disamping mempunyai arti yang dalam, juga untuk keperluan tersebut diatas. Tetapi kali ini lain dari pada yang lain, karena gara-gara ini mempunyai makna yang membangun dengan menimbulkan cerita yang baru. Dengan di-iringi bunyi gamelan sampak yang menimbulkan suasana ramai gemuruh, kemudian menjadi tenang disambung dengan lagu-lagu riang gembira tampaklah dipentas kelir putih : Semar, disu sul datangnya Gareng, Petruk dan Bagong, putra-putra dari Semar. Mereka lalu mengadakan pembicaraan seperti dibawah i n i : Semar
: — Hai putra-putraku sekalian, oleh karena Bendaramu beristirahat. maka baiklah kita juga mengaso sambil omong-omong guna menghibur hati.
Gareng : — Tapi. Rama Semar, jaman sekarang ini adalah jaman pembangunan, bukan jaman untuk omong-omong saja. Petruk : — Kang Gareng itu tentu menyalahi orang tua. Lain dari pada Bagong. yang selalu taat, patuh pada orang tua. 1
Bagong : — Tetapi kalau Petriik, lebih siika mengambil jalan tergali. kadang-kadang runduk, kadang-kadang kepala batu. Buat saya sendiri, memang saya agak cocok dengan Rama. Senoar. Ada perlunya kadang-kadang mengadakan pembicaraan vang enak. meskipun Jalair. hal pemba ngunan. Semar : — Ya memang beiul Bagong itu Oleh sebab itu saya ingin sekali membicarakan tentang kebudayaan dalani suasana pembangunan. Gareng : — Itu kan soal yang ierlalu besrtr, apa yang kecil-kecil ti dak perlu dibicarakan lebih dulu ? Petrulc : — Ya. terus-teruskanJah Kang Gareng. Engkau selalu tidak taat pada orang tua.
2
Bagong : — Saya kira kebudayaan itu memang dapat dipandang se bagai hal yang gede ataupun yang kecil, seperti lampu teplok, bisa diputar menyala besar tapi juga bisa dikecilkan apinva. tergantung kepada kebutuhan dan maksud orang. Kebudayaan kampung mudah dibicarakan, itu sepele. tetapi kebudayaan Jawa itu sukar, lebih-lebih kebuda yaan dunia, tambah lebih kompleks. Seniar
: — Ya Bagong, kamu benar, maka saya ;agin membicarakan soal kebudayaan Jawa. Bagaimanakah oendapat dari tiga orang anak saya?
Gareng : — Sekarang jaman persatuan Indonesia Kalau bicara ten tang Jawa kemungkinan bisa jadi suku-isme Jawa. Petruk : — Hai Kang Gareng, apakah belum habis caramu mende bat orang tua ? Bagi saya sendiri, saya anggap kebu dayaan Jawa dalam seni pedalangan dan wayani» sudah sempurna dalam hal lakon-lakon, gending-gending, ge rakan. percakapan dan ngelmunya dalangi jadi sudah komplit kompak untuk dokumentasi, sampai di-tirukan oleh sarjana-sarjana seniman-seniman dan para seniwati asing. Bagong : — Petruk memang Letul, cuma dalam hal lakon Ki Dalang hanya mengunyah selalu isinya Ramayana dan Mahaba rata selama berabad-abad, tanpa ada cerita baru kecuali beberapa carangan. Lagi pula beaya pertunjukan me ningkat hingga rakyat biasa tidak mampu untuk mengruwat anaknya. Biar dimakan Bathara kala dari pada dimakan ongkos. Seniar
: — Ya Bagong, kamu juga benar dalam hal ini. Sekarang bagaimanakah kiranya cara untuk membuat cerita yang baru dan ongkosnya yang murah ?
Gareng : — Semua seni. apa saja, seni lukis, seni suara dan lain-lain kalau sudah menjadi profesi tentu mahal. Petruk : — Rupanya engkau belum kehabisan akal untuk menyang gah orang tua. Kang Gareng. Kalau saya sekarang se pendapat dengan Rama Semar. Memang kalau saya p i kir setiap ada pertunjukan wayang kulit dengan cerita lakon apa saja, kita empat orang ini yang jadi batur, kecuali kalau kadang-kadang salah seorang dari kita bi sa jadi raja, tetapi dalam satu malam saja sudah dicopot karena perbuatan teman dewek. 3
Bagong : —■Baturpun nasibnya bisa lumayan, kalau bendaranya kaya raya dan bermurah hati. Semar
: — Ya Bagong anakku, betapapun saya telah membantu bendaramu, tetapi nasibnya belum cnak. Mulai lakon Babad YVonomarto sampai dengan perang Bratayuda hingga sekarang hidupnya belum baik. Coba lihat, rajaraja tidak mampu memberi belanja liepada kawulanya, bahkan keturunannya ada yang berantakan. Bendaramu Raden Hariuna dulu cepat-cepat menumpas maling, sekarang keturunannya malas untuk menang kap pencuri/pencoleng. Dulu bendaramu Raden Werkudara yang menjadi contoh orarg yang jujur dan adil dengan senjata kuku pancanaka- Sekarang keturunannya banyak yang tidak mau jadi contoh dengan alasan dihinggapi kekurangan.
Gareng : — Lain dulu lain sekarang. Tinggal mau apa tidak. Orang tua tidak boleh banyak bicara Petruk : — Kang Gareng. engkau punya dua watak yang tidak baik Pertama : Selalu mendebat orang tua. Kedua : Tidak hormat kepada orang tua. Bagong : — Bagi saya : Rama Semar sudah tua. lebih baik tutup mulut. Tetapi apa yang telah dikatakan tadi itu tidr'k salah! Gareng : — Hukum dulu lain dari pada hukum sekarang. Ganti ja man ganti peraturan. Kalau iklim berobah. tanaman tinggal mengikuti. Tidak ada orang yang dapat merobah kala mangsa. Petruk : — Saya kira manusia boleh mencari akal untuk mencapai tujuannya, lebih-lebih dengan maksud baik. Kalau saya mengadakan introspeksi, maka saya melihat, bahwa yang salah itu Rama Semar sendiri. Coba dengar. ia ha nya punya anak tiga orang, tetapi anaknya tidak dipi kir, mulai kecil sampai besar. Akhimya Kang Gareng menjadi orang yang berbadan cacad dan awak saya ser ba turah ukuran. Hanya Bagong tumbuh sehat badannya dan cerdas otaknya. Dengan demikian Gareng punya turun yang cacad badaniyah, sedang keturunan saya kebanyakan jadi ge landangan. Lain dengan keturunannya Bagong. sebab mereka kebanyakan jadi sarjana-sarjana. manager-manager atau pemimpin-pemimpin perusahaan dan lain4
lain. Sekarang saya mau minta keadilan kepada Yang Maha Kuasa. Tanpa minta pamit Petruk lalu meninggalkan tempat pertemuan, pergi kejurusan Timur, hendak bertapa. Setelah mendengar kata-kata Petruk tadi. Semar lalu merasa sangat sedih. Ia ingin mencari akal untuk membantu Petruk. Berat rasanya hendak meninggalkan tugasnya sebagai batur yang terpercaya. tetapi lebih berat rasa tanggung jawab memikirkan nasib anak cucu dan keturunannya sendiri dikemudian hari. Karena itu Semar juga lolos, berangkat ke Jurusan Barat. hendak bertapa memohon bantuan dari Yang Maha Kuasa. Gareng : — Lha. ini jadinya berantakan ! Memang Petruk itu selalu bikin gaduh bagi keluarga sendiri. Sudahlah Bagong. bagaimanapun aku mau mengamat-amati Rama Semar. Kasihan dia, orang sudah tua disuruh kerja berat Eng kau saya pasrahi menjaga Petruk. Jangan lupa. Petruk adalah saudara tuamu. Bagong : — Sudah diputus, saya jadi baturnya Petruk ini ? Apa boleh buat, akan saya laksanakan- Semoga jadi amal saya. Memang benar keturunan saya nasibnya agak lumayan dibandingkan dengan anak cucunya Pe truk. tetapi yah, saya akui banyak diantara keturunan saya itu terlibat dalam masalah korupsi. Gara-gara tersebut menimbulkan cerita bani, yaitu hilangnya Semar, Gareng, Petruk dan Bagong, mencari Negara Majalengka di Samodra Selatan atau orang Ja wa menyebut ’’Segara Kidul” . Adapun jalan ceriteranya adalah seperti berikut ini-
5
II
PETRUK MENGGUGAT :
Petnik berjalan kaki menuju ke arah Timur. masuk keluar desa. lupa akan makan dan minum, ciptanya hanya tngin mendapatkan ilham. Ia naik gunung, setelah tiba dipuncaknya mencari tempat yang bersih guna tempat pertapaan. Setelah itu Petruk duduk termenung menghadap ke Barat dengan menutup ir*ata dan telinga mengadakan konsentrasi sekuat-kuatnya sambil mengatur pemapasan sesuai de ngan ajaran Yoga Dengan susah payah Bagong menyusul mengikuti jejak Petruk. Atas petunjuk orang-orang yang pernah melihat Petruk. maka Bagong mendaki gunung Karena berat badannya hampir ia tergelincir dalam jurang yang sangat dalam Akhirnya ia dapat berjumpa dengan Petruk. Waktu matahari mulai ter’>enam. Bagong menjumpai Petruk da lam keadaan bangun, maka Bagong ditegor demikian : ’ Siapakah ge rangan yang datang padaku in i? Bila jim atau setan hendaknya me nyingkir dari saya, sebab aku tidak membutuhkannya. Apa bila jenis manusia. siapakah namamu dan ada maksud apakah hingga datang ditempatku ini T’ . Dijawablah oleh Bagong : "Nama saya Bagong. hendak mencari seudara saya bernama Petruk“. Petnik : ”Aku Petruk saudaramu yang kau cari, tapi apakah gunanya kau datang di sini ?” Saya baru prihatin memikirkan keturunan saya yang lagi mengalami kemiskinan. Angin dan semut pun mempunyai tempat tinggal, tetapi anak cucu saya menjadi gelandangan yang tidak menentu tempatnya". Bagong : ”Kaya atau miskin itu tergantung pada diri sendiri”. Petnik : ’ Kiudah kau mengucap begitu, tetapi buktinya tidak kau berikan”. Bagong : "Untuk contohnya kau sendiri. sebab apa kau mlarat ?” Petruk : ”Ya, jawablah, aku ingin tahu”. Bagong : "Namamu Kantong Bolong. Boleh diisi tapi tanpa guna. Bukan tempat untuk bisa menyimpan. Barang akan selalu iatuh keluar, jadi tidak ada manfaatnya”. Petruk : ’’Kalau itu saja, saya bersedia ganti nama, asai ada untungnya. Banyak orang ganti nama. cari selamat” . Bagong : ’Tidak hanya namainu saja, tetapi engkau sendiri juga pu nya salah”. 6
Petruk : "Kau seolah-olah iadi jaksa yang datang dari langit dengan i•* menuduh tanpa bukti”. Bagong : ’’Minta buktinya ?” ;r
Kedua
Petruk
•
1■
Pertama : F.ngkau punya watak suka mencuri,-mengambil bacangnya orang lain, barang-barang jemuran, tidak aman kalau engkau lalu. : Engkau senang menipu para Begawan dan Cantrik-cantriknya, setidak-tidaknya itu ceriteranya ki dalang”-
: "Aduhai, memang nasibku jelek, Bagong, tapi sekarang sa ya bertobat dan mbangun tapa”.
Bagong : ’’Maksudmu memang baik, tapi caranya salah”. Petruk
: ”Kau kejam Bagong!”.
Bagong : ’’Dokter yang kejam itu yang baik”. Petruk : ’’Habis, bagaimana cara saya yang salah T ' Bagong : ’’Coba, engkau bertapa dengan menghadap ke Barat itu boleh diartikan tidak menghargai sang matahari. Pada hal matahari itu bekerja tanpa upah, selalu memberi terang, panas, tenaga, berarti hidup. Pikirlah bumi kita tanpa ma tahari. Baru enam bulan tidak kelihatan saja orang-orang Eskimo merasa susah cari makan dan kedinginan, apa lagi kalau satu tahun. dua tahun atau tidak terbit sama sekali, mati dong kita semua. Yang begitu baik kau remehkan, kalau yang berbuat jelek terhadap dirimu lalu mau kau apakan T' Petruk : Celaka aku ini. Bagong : Memang sekarang sudah bukan jamannya bertapa cara ku na. Sekarang harus bertapa di dalam masyarakat ranai, memeras otak dan keringat mencari kepandaian, ketrampilan yang berfaedah bagi umum dan untuk diri sendiri. Petruk : Aku sudah tua, kan tidak dapat belajar lagi. Bagong : Untuk belajar tidak ada ttia dan muda, asai ada kemauan sungguh tentu dapat. Meskipun muda kalau sudah kema sukan narkotika tentu tidak akan mungkin belajar dengan baik. Petruk
Aku sekarang mau kau ajak apa, Bagong ?
Bagong
Menurut surat kabar, Pemerintah Republik Indonesia bersahabatan dengan Negara Majalengka yang membutuhkan •7
tenaga, karena disana kekurangan tenaga. Letaknya Nega ra itu di Samodra Selatan. Mari kita belajar disana. Kedua-duanya setuju Petruk dan Bagong segera meninggalkan tempat pertapaan, lalu pergi kesalah satu pelabuhan bagian pantai Selatan tanah Jawa, ikut naik perahu pura-pura mencari ikan laut, tetapi dalam hatinva ingin mencapai Negara Majalengka.
III.
SEMAR BERTAPA.
Semar telah mengambil jalan yang singkat ke ari*h Barat menuju ke sebuah gunung yang besar serta tinggi. Ia ingin bertaPa diatas gunung untuk mendapatkan ilham Ilahi agar dapat membantu Petruk untuk merobah nasib dari pada anak cucunya. Sesampainya dipuncak gunung Semar mencari tempat untuk bersemedi, saml^'l duduk meng hadap ke Timur serta memandang timbulnya matahari selama mung kin dengan mengheningkan ciptanya dan mengatur pernapasan, su paya segera dapat berkonsentrasi mencapai apa yang dikatakan dalam bahasa Jawa "liyep layaping ngaluyup”, mengosongkan pikir sampai pada tingkat extase, tanpa menghiraukan makan, minum maupun tidur ditvaktu-waktu yang sadar. Berhubung mata tua lagi pula kena daya sinar fnatahari. Semar hampir buta, tidak terang apa yang dilihatnya. Den£an sukar sekali Gareng mengikuti jejak Semar, tetapi akhirnya ia Japat berjumpa, bertemu muka dengannya. Sambil membersihkan matanya Semar lalu bertanya ’’Aduhlae, ada cahya terang menyilaukan m£ita, seperti wahyunya orang-orang Jawa mulia, itu siapakah kiranya ? Gareng : Bukan sanak bukan kadang, tetapi kalau mati tentu me rasa kehilangan. Semar
Gareng
: Melihat rupanya bagus tanpa cacad, tetapi suaranya seperti anak saya Gareng. Seketika itu juga Gareng berganti rupa dan badannya tidak cacad- Begitu ampuhlah sabda Semar yang sedang menja lankan tapa. Ya. betul saya Gareng tapi ada ke-elokan, badan saya men jadi biasa. hidung dan mata saya tidak c^cad, aduh hai, Rama Semar. aku girang sekali, terima kasih Rama.
Semar
Putraku Gareng, janganlah kau berterima kasih kepadakir, hendaknya kamu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Murah. Maha Adil.
Semar
Ada apakah kau bersusah payah menyusul kepadaku, hai Gareng ?
Gareng
Janganlah Rama memberi marah. Tidak ad£ sebab lain. ke cuali akibat pepatah : ’’Orang tua bertindak. anak ikut ter desak'5. Saya datang kesini tak lain dan t**k bukan hanya untuk sedapat mungkin membantu orang tua-
Semar
Kalau demikian halnya-, saya merasa sangat bahagia, ka rena merasakan kecintaan anak yang begitu besar. Seba-
liknya, ketahuilah anakku Gareng, bahwa saya sebagai avah akan selalu memikirkan anak-anak, karena itu saya ingin tahu bagaimana kita harus menolong saudaramu Petruk Gareng : Baru saja saya disembuhkan oleh Rama Semar dengan snbdanya yang ampuh beikai kekuatan Tulian. m aki dari itu sabdakanlah agar Petruk dan keturunannya menjadi kaya.
11)
PfcB.PUSTAK.AAN NASLONAL
Semar
: Siang mal.un saya selalu memohonkan agar supaya aiiak cucuku dan momongan saya serta para Pembesar-pembesar Indonesia/Jawa serta para kawulanya menjadi luhur, berbudi baik, makmur subur, turah sandang pangannya. tetapi rupanya belum terkabulkan semua, karena itu perlu mencari akal agar semuanya dapat terlaksana.
Gareng : Karena Rama Semar banyak pengalaman mulai lakon Rainayana dan Mahabarata hingga jaman sekarang, apakah kiranya lidak ada pitutur berdasarkan pengalaman yang dapat dipakai sebagai pegangan dalam hidup bagi individu maupun masyarakat banyak ? Semar
: Sekarang ini jaman kerbau menusu gudel (anak kerbau). Orang tua sudah tidak laku.
Gareng : Memang kalau kaum tua menggunakan predikat Wiku, Resi, Brahmana. Ki Ageng. sudah tidak laku, tetapi kalau memakai titel Drs. atau M.A. masih dihormati, meskipun kadang-kadang sebutan tadi palsu belaka. Semar
: Hai, Gareng janganlah orang tua seperti saya ini disuruh menempuh jalan yang kotor !
Gareng : Jaman sekarang yang perlu mencari manfaat yang prakcis pragmatis menurut filsafatnya orang Amerika Serikat. Semar
: Sampai laraf tertentu, saya dapat mengikuti filsafat itu. Tetapi saya tidak setuju kalau sampai semuanya mau di perdagangkan agar laku dapat duwit, hingga hukum dan kekuasaan yang menjadi obyeknya transaksi jual-beli. Akibatnya akan rusak negara maupun masyarakatnya.
Gareng : Kalau tidak sampai hati, tinggal diam sajalah. Semar
: Janganlah putus asa. Gareng- Selama masih diberi hidup ikhtiyar itu perlu. Hasil dan tidaknya tergantung kepada yang mengecet lombok seperti orang Jawa mengatakan.
Gareng : Rama Semar mau ikhtiyar yang bagaimana ? Semar
: Saya ingat waktu tanah Jawa belum kenal dengan Ramayana dan Mahabarata, masyarakatnya lain sekali dengan sekarang. Aku mau menerima kultur baru yang datang dan sanggup menjadi baturnya. Tetapi saudara-saudara saya bersama-sama dengan bebe rapa orang lain tidak mau tunduk kepada Ramayana dan Mahabarata, karena ingin mempertahankan kepribadian nya dengan kulturnya sendiri, maka mereka sebelumnya dipukul perang, terus lari mengungsi ketepi Selatan dan 11
dari pantai Selatan mereka terus naik perahu mencari tempat yang lebih aman. menyeberang laut dan ¿ampai ke pulau-pulau yang mereka diami untuk Kemudian dijadikan negara yang namanya Negara Majalengka. Baru-baru ini menurut berita koran. Pemerinrah Republik Indonesia su dah bersahabatan dengan negara itu dati disana kaharnya dibutuhkan tenaga-tenaga yang berpengalaman. Gareng : Jika begitu adanya, lebih baik sementara waktu kita me nyingkir ke sana, guna belajar dan bekerja untuk dapat membangun di kemudian hari. Semar
: Saya kira itu salah satu ikhtiyar yang baik untuk diker jakan. Mereka berdua lalu turun dari gunung menuju ke arah Se latan sampai ditepi Samudra, hendak naik perahu purapura cari ikan, tetapi tujuan yang sebenarnya adalah men capai Negara Majalengka.
12
fV.
BAGAIMANAKAH TERJADINYA NEGARA MAJALENGKA ?
Kurang lebih tiga ribu tahun yang laJu di Asia Tengah sebelah Selaian terjadi perobahan-perobahan yang sangat dahsyat dengan me nimbulkan perpindahan golongan-goiongan penduduk secara berge lombang. yang setelah sampai ditepi samudra lalu naik perahu-perahu mencari tempat yang lebih aman dengan berlayar sampai ke pulaupulau yang dinamakan Polinesia. Melanesia dan Indonesia serta apa yang sekarang disebui Selandia baru dengan pribumi yang dinamakan Maori Di tanah Jawa pada waktu itu juga sudah ada penduduk pribumi dengan mata pencaharian berburu, mencari ikan, bercocok tanam ser ta peternakan. Kemudian Indonesia, termasuk tanah Jawa, dikunjungi oleh pe dagang-pedagang, pengungsi-pengungsi dari tanah Hindu dengan membawa peradaban yang baru. Penetrasi Kultur baru ini terjadi ti dak hanya secara damai saja, tetapi juga dengan kekerasan, dengan perang. dengan penaklukan. Yang tidak mau tunduk, lalu pergi me ngungsi ke tempat pedalaman menjauhi para pendatang baru yang berhasil berkembang biak dengan bercampur secara perkawinan de ngan pribumi. Karena itu orang-orang pedalaman masih terdesak te rus sampai terpaksa lari ke pantai Selatan Juga di sini pengaruh asing datang dan mereka terpaksa menerima kebudayaan baru atau menye berangi samudra. Bagi yang lemah terpaksa tunduk, tetapi bagi yang berdarah pelaut bcrani menempuh petualangan, entah kemana. asai dapat mempertahankan eksistensinya. Mereka berhasil menemukan pulau-pulau yang belum ada penghuninya. Mereka terdiri dari priapria dan wanita-wanita yang sangat berani. berbadan tegap dan sehat kuat, sehingga dapat berkembang biak di pulau-pulau baru yang banyak jumlahnya. besar maupun kecil. Lagi pula tanahnya subur. banyak ikan maupun binatangnya. Dipulau-pulau tadi terdapat gununggunung. hutan-hutan dan sungai-sungai serta banyak sekali burungburung yang terbang di langit. Pendek kata pulau-pulau tersebut menjadi gudang pangan bagi para avonturir-avonturir Jawa kuna yang sudah berpengalaman hidun dengan cara mencari ikan, berburu, ber cocok tanam dan bertemak. Secara bergotong royong mereka mendirikan rumah, membuka hutan. berladang dan membuat sawah, membentuk desa secara berangsur-angsur. Untuk menghindari banjir dan serangan binatang buas para transmigran tadi mendirikan rumah-rumah di tanah yang tinggi di daerah pegunungan. Tanah yang rendah datar dijadikan sawah dan 13
ladang. Sungai-sungai digunakan untuk memelihara ikan, sedang pe ternakan dijalankan dengan menjinakkan binatang seperti avam, kam bing, kerbau, sapi dan sebagainya. Di tepi samudra dimana air sungai tartemu dengan air laut di bangun pelabuhan-pelabuhan. Transport melalui sungai adalah mulamula satu-satunya jalan. Membangun perahu untuk transport dan mencari ikan juga merupakan sumber penghidupan yang subur. Pendatang bani tadi membawa segala kebudayaan yang pernah mereka miliki di tanah Jawa seperti pertenunan, membuat alat-alat dapur dan rumah tangga. gamelan dari bambu, seni lukis dan sebagainya- Dalam waktu yang relatip pendek mereka berhasil mendirikan desa-desa yang banyak sekali jumlahnya dengan penduduk yang cukup banyak tersebar diseluruh pulau-pulau. Dalairt perkembangan yang pesat itu mereka berpegangan pada patokan-patokan hidup berdasar pengalaman yang dalam bahasa asing disebut mitos, yaitu keperca yaan yang terdiri dari : 1.
Tidak boleh menyembah Dewa dan demit, tetapi harus kepada Hyang Tunggal yang menciptakan dunia dengan isinya.
2.
Orang hidup harus makan dan bekerja.
3.
Untuk hidup perlu sandang pangan.
4.
Bumi. air dan angkasa merupakan gudang sandang pangan.
5.
Masvarakat membutuhkan organisasi dan pimpinan
6.
Supaya kuat. awet dan bertahan masvarakat tadi harus berdasar kerja sama secara gotong royong. bahu membahu, hidup dan menghidupi.
Mereka mengumpulkan kepercayaan tadi dalam perkembangan menjadi masvarakat berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperolehnya Kepercayaan tadi terdiri dari pitulur-pitutur. petunjuk-petunjuk dan cerita-cerita serta kejadian-kejadian yang dulu-dulu, semua meru pakan mitos. Setelali desa-desa dapat membentuk suatu negara de ngan pucuk pimpinan, maka terjadilah suatu negara Majalengka dibawah permtah Tri Tunggal dan timbul suatu bangsa yang mempu nyai bahasa nasional. huruf nasional dan angka-angka nasional, per hitungan hari dan bulan serta tahun yang nasional juga. Adapun ba hasa Majalengka ilu seperti bahasa Jawa ngoko, tetapi diucapkan agak kagok dan dengan lagak seperti orang-orang Bagelen. Juga hurufnya hampir sama dengan huruf Jawa, tetapi ditulis diatas garis 14
Pa*la waktu itu orang-orang Majalengka belum mengenal agamaagama. karena agama-agama itu baru datang kemudian bersama-sama dengan orang-orang asing seperfi : Bangsa Cina, bangsa Portugis, bangsa Sepanvol. bangsa Arab, bangsa Belanda dan bangsa Inggris serta bangsa India. Oleh karena itu di Majalengka tidak ada raja, tidak ada candi-candi dan arca-arca, lagi pula tidak ada peperangan agama, sehingga Majalengka mengalami jaman damai dan dapat tumbuh de ngan pesat sekali.
BAGAIMANAKAH SUSUNAN PEMERINTAHAN DAN MASYARAKATNYA r Masyarakat Majalengka terdiri dari masyarakat desa-desa yang masing-masing berdiri sendiri. mempunyai wilavah dengan batas-batas yang terang. Dalam wilavah desa ada sawah, ladang dan hutannyaRumah-rumah didirikan ditanah yang tinggi agar tidak mengurangi areal sawah atau ladang. Pertanian dijalankan secara gotong-royong Hasilnva disimpan dalam lumbung desa. sedang alat-alat pertanian disimpan dalam gudang desa. Uang dan barang berharga disimpan di dalam bank desa dan sirkulasi uang hanya terjadi antara desa-desa. sehingga hanya bank yang boleh mengeluarkan dan menerima uang atas nama orang-orang yang bersangkutan. Sandang pangan warga desa dibebankan kepada desa untuk hidup yang sederhana. Warga desa adalah orang yang bertempat tinggal dalam desa menurut tatanan desa. jadi tidak melihat keturunan. Yang perlu yalah dapat mentaati peraturan desa. menjalankan tugas-tugas kewajiban desa menutut tatanan desa. Tiap desa dipimpin oleh seorang Lurah, dibantu oleh seorang carik untuk administrasi dan seorang Jagabaya untuk keamanan, sedang seorang atau beberapa orang Kebayan berlindak sebagai perantara hagi Lurah dan rakyatnya merangkap tugas PolisiTiap lima warga desa dipimpin oleh seorang Jineman. lagabaya. Kebayan dan Jineman merupakan polisi desa, menjamin keamanan, ketentraman dan ketertiban desa berdasarkan peraturan desa. Urusan ]xngairan desa berada ditangan seorang Ulu-ulu. pembantu desa yang mengurusi soal-soal air didesa Pengadilan berada ditangan Lurah yang menjadi Hakim dan Ca rik bertindak sebagai Panitera- Tugas-tugas tersebut bila perlu dapat didelegir kepada wakil-wakilnya 15
Dalam perkara kriminil yang bertindak sebagai Jaksa adalah Jagabava. Pengadilan selalu terbuka untuk umum Hukum yang berlaku kecuali yang tertulis kebanyakan yang tidak tertulis (comon law Hukum Adat). Dalam perkara perdata para pinisepuh merupakan badan penasehnt bagi Hakim Lurah, untuk menentukan apakah hukum yang tidak tertulis itu masih berlaku atau tidak. Bagi perkara-perkara kri minil atau pelanggaran-pelanggaran ringan perkaranva diadili seperti rapat desa. Lurah tetap jadi hakim. tetapi rapat memilih ahli-ahli didesa untuk menentukan salah atau tidaknya seorang terdakwa. Pu tusan ahli-ahli semacam dewan juri tadi hanya berlaku kalau men dapat kekuatan dari hakim Lurah Kalau sudah dikuatkan putusan menjadi sah Kalau terdakwa tidak menerima putusan, ia dapat minta banding kepada Penewu dan selanjutnya dapat minta kasasi kepada Bupati. Untuk perkara pidana siterhukum dapat minta grasi kepada Tri Tunggal. sesudah kasasi. Kalau terdakwa ternyata bersalah sedikit, dapat dihukum dengan diberi peringatan-peringatan keras saja dan kalau terhukum sanggup memperbaiki kelakuannya ia tidak perlu dihukum. Bila ternyata besar salahnya ia dapat dihukum : harus keluar dari wilayah desa dan di titipkan kedesa lain untuk dididik dan diawasi agar menjadi warga desa yang baik lagi. Kalau nanti ternyata sudah baik. maka ia boleh pilih : antara tetap tinggal disitu atau kembnli kedesa asalnya. Kewajiban timbal balik untuk menerima orang-orang terhukum itu diakui oleh semua desa, maka dengan demikian di Negara Maja lengka tidak ada Hakim. Jaksa, Polisi serta aimah penjara Vi’ujud pemerintahan yang paling bawah adalah pemerintah desa yang berada ditangan Lurah dengan pembantu-pembantunya yang bersegi tig a : 1. Pimpinan, 2- Administrator. 3- Keamanan. Diatas desa-desa ada pemerintahan Penatus dari perkataan seratus, Penewu dari perkataan sewu dan pemerintahan seorang Bupati. Tiap sepuluh Lurah memilih siapa yang menjadi kepalanya dan dinamakan Penatus. Kemudian sepuluh penatus memilih kepala yang disebut Penewu dan sepuluh Penev.u menunjuk seorang Bopati sebagai atasannya Pena tus. Penewu dan Bopati masing-masing mempunyai pembantu-pem bantu yang selaras dengan tatanan desa, jadi ada Carik Penatus, Carik Penewu dan Carik Bopati, begitu juga ada Kebayan. Jagabaya dan LTu-ulu bagi Kepenatusan, Kepenewon dan Kabopaten. Setelah Lurah-lurah. para Penatus. Penewu-penewu dan para Bo pati serta rakyat pada umumnya menghendaki suatu bentuk negara. 16
maka didirikanlah suacu negara yang mereka namakan Negara Maja lengka dengan membentuk pemerintahan yang benvujud Tri Tunggal, terdiri dari tiga orang yang menjadi kepala negara yang merupakan satu kekuasaan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka dari itu Ne gara Majalengka tidak dapat disebut kerajaan atau republik. Tri Tunggal sebetulnya hanya menggambarkan bentuk pemerin tahan desa dengan adanya Lurah, Carik dan Jagabaya yang sudah menjadi mitos bagi rakvat Majalengka, sebab bentuk itulah yang da pat memimpin rakvat Majalengka menurut pengalaman yang sudahsudah mulai dengan tradisi ditanah asai mereka. Setelah Tri Tunggal terpilih oleh rapat-rapat desa disehiruh wilayah Negara Majalengka, maka Tri Tunggal membentuk pemerintah an yang mula-mula sederhana sekali, kemudian ditambah-tambah me nurut kebutuhan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman se hingga sampai sekarang berwujud pemerintahan yang boleh dikatakan cukup baik dan cocok dengan jamannya- Tri Tunggal mengangkat seorang Bupati nayaka yang dijadikan kepala departemen. Seluruh nya ada 18 departemen dengan dikepalai oleh : 1.
MANGKUYUDA. Departemen pertahanan/keamanan.
Pertahanan Nregara didasarkan atas milisi, karena itu tiap warga negara Majalengka yang mencapai urour sembilan belas tahun kena wajib militer, tidak pandang pria atau wanita- Pertahanan dianggap perlu karena rakvat Majalengka sudah tidak dapat mengungsi lagi ketempat lain seperti dulu. Tidak ada kesempatan pindah ke Selaian, karena hawanya sangat dingin dan tidak ada pulau-pulau lagi karena tertutup salju. Karena itu Majalengka harus dipertahankan mati-matian, bila perlu semua harus dihancurkan, maka dari itu wanita juga wajib jadi militer Ada tiga angkatan kekuatan yaitu Angkatan Darat. Angkatan Laut. Angkatan Udara yang bersenjatakan komplit, sebab Negara Majalengka sudah dapat membuai senjata sendiri termasuk senjata nuklir. Tetapi yang penting ialah mental, jiwa rakyat yang sanggup membela negara sampai dimanapun. Hal itu sudah tidak perlu disamarkan. 2.
MANGKUNEGARADepartemen Dalam Negeri. Pamongpraja harus benar-benai jadi bapa babunya lakyat dalam 17
memimpin dan memerintah rakyat. Yang jadi Lurah hampir tidak memikirkan diri sendiri karena selalu memikirkan apa yang jadi ke butuhan. keperluan serta kepentingan rakyat desa Tingkat hidup Lu rah hampir tidak beda dengan tingkat hidup rakyat. karena itu Lurah ditaati dan disayangi oleh penduduk. Apa yang jadi perintahnva, rak yat mengerjakan dengan haik karena divakini, kalau hal itu terjadi demi kepentingan umum. Nasehar-nasehat Rapak Lurah diperhatikan karena dianggap itulah yang haik benar. sebab rakyat dasamya per caya kepada pemimpin dengan keyakinan tidak akan dirugikan. Dari Lurah dengan pembantu-pembantunya sampai Penatus, Penewu, Bopati dan Bopati nayakanya. rakyat merasa mendapatkan per lindungan sehingga rakyat tidak merasa diperintah. karena itu tidak ada keluh kesah. Juga tingkat hidup dari Penatus, Penewu dan Bopati itu hampir-hampir sama saja, membuktikan bahwa mereka tidak curang. akibatnya para pembantunya serta rakyat pada umumnya mem punyai rasa hormat yang mendalam dengan diliputi cinta kasih. Sebaliknya para Lurah dan atasannya dan para pemimpin umum nya merasa mengalami tingkat mukti wibawa. Merasa mukti karena mengerti mempunyai banvak teman dan kawan yang dekat seperti saudaranya sendiri. merasa berwibawa karena tahu bahwa apa yang dikatakan itu dipercaya, ditaati. ditiru dan dilaksanakan. Rasa mukti wibawa itu menumbuhkan kesenangan hati karena tidak takut difitnah, sampai dipecat atau diturunkan pangkatnya. Hampir tidak ada seorang pembesar atau pemimpin dihadapkan dimuka pengadilan 'ka rena curang. 3.
MANGKUBL’MI. Departemen Agraria.
Menurut hukum Negara Majalengka yang dapat memiliki tanah dan apa yang ada didalam bumi itu hanya desa atau negara- Kalau ada tanah yang bukan milik desa itu menjadi milik negara- Berhu bung dengan pemilikan tersebut, maka semua tanah diusahakan dan dimanfaatkan bagi desa dan untuk kepentingan warga desa serta masyarakat umum. Semua pelik-pelikan atau logam-logam yang berhar ga dan sumber-sumber minyak dan gas bumi ditambang dijadikan obyek kemakmuran bagi desa dan negara. 4.
HARJANEGARA
Departemen Kemakmuran rakyatSemua yang dapat menjadi sumber kemakmuran dicari, diriset dan dianalisa bagaimana caranya agar supaya itu dapat diusahakan 18
untuk kepentingan desa dan negara guna melayani kebutuhan/kepen tingan warga desa dan warga negara pada umumnva. 5.
KARYANEGARA.
Departemen Enersi manusia. Tenaga manusia yang belum dapat digunakan dicatat dan diseli diki, bila perlu untuk dikirim ke tempat-tempat yang kekurangan tenaga. Sebab menurut mitos dan Undang-Undang Dasar Majalengka orang harus bekerja untuk mempertahankan hidup. Desa dan negara menciptakan dan menyusun sumber-sumber pekerjaan untuk masa kini dan yang akan datang. 6.
WALUYANEGARA.
Departemen Kesehatan. Karena ada keharusan bekerja, maka kesehatan menjadi pemikir an yang utama, sebab orang yang sakit tidak dapat bekerja diluar kemauan dan harus istirahat serta berobat, agar lekas sembuh kembali. Semua kebutuhan kesehatan dan keperluan rumah sakit, tenaga dokter dan para jururawat serta obat-obatan menjadi tanggungan ne gara. Orang sakit dianggap kerugian bagi negara, maka Pemerintah tidak takut mengeluarkan beaya untuk memberantas penyakit. Ka rena merasa dijamin oleh Pemerintah. orang-orang Majalengka suka bekerja keras, jujur dan rajin dengan keinsyafan akan menyokong kepada negara. 7.
W1YATANEGARA. Departemen Pendidikan.
Seperti kesehatan juga pendidikan menjadi tanggungan Peme rintah. Mulai umur 6 tahun bocah Majalengka Iaki-Iaki maupun perempuan sudah dipikir dan ditanggung pendidikannya dengan masuk sekolah dasar dan asrama. Tiap murid diteliti dan diselidiki bakatnya dan harus bersekolah menurut bakatnya setelah lulus dari sekolah dasar. Bila ternyata tidak dapat belajar, lalu diberi kesempatan supaya bekerja menurut pilihannya, menjadi : tani. tukang, pekerja pabrik dsb. Ini tidak menjadi sakit hati bagi bocah maupun orang tuanya. karena memang harus begitu dan hari depan anak tersebut sudah ter jamin. Gedung-gedung Sekolah maupun peralatan serta asrama dengan alat-alatnya sangat sederhana karena banyak anak-anak yang mem butuhkannya. 19
Rakyat Majalengka karena makmur menjadi subur tetapi teratur karena masih banyak wilavah yang kekurangan penduduk. Anggarrn belanja untuk pendidikan itu yang banyak sendiri dalam anggaran be lanja Negara Majalengka. Lalu menyusul anggaran belanja untuk ke sehatan- Guna mengurangi belanja pendidikan, maka mulai lulusan sekolah dasar sudah diadakan spesialisasi ke arah jurusan mana yang paling tepat untuk sekolah si anak. sesuai dengan bakatnya. Lulusan sekolah menengah pertama disaring lebih ketat, sehingga yang masuk sekolah menengah atas betul-betul anak-anak yang lebih berbakat, sehingga dapat diharapkan banyak yang lulus ujian terakhir. Dari lulusan sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas dapat diharapkau menjadi tenaga yang ahli dalam bidang-bidang yang mereka pilih sendiri, karena telah tersedia lowongan-lowongan kerja yang disediakan oleh Departemen Enersi manusia dan Departemen ini menyerahkan ahli-ahli apa yang perlu dididik. Karena saringan yang ketat sekali, maka yang dapat masuk Uni versitas Majalengka relatif tidak banyak. Di Negara Majalengka ha nya ada satu Universitas saja, tetapi besar sekali. Melulu untuk Uni versitas oleh Pemerintah disediakan satu pulau yang agak besar dengan gunung-gunung, sawah-sawah. ladang-hdang, sungai-sungai dan hutannya. Di sekitarnya pulau ada samudra, di muara sungai terdapat pelabuhan-pelabuhan besar maupun kecil- Semua itu menjadi wewenang Universitas. Mahaguru-mahaguru, dosen-dosen dan para karya wan dengan keluarga mereka serta para mahasiswa hidup dari peng hasilan pulau tadi. Kecuali itu anggaran belanja Universitas yang me ngenai alat-alat yang dibutuhkan dari luar negeri menjadi tanggung an Pemerintah, jadi kemungkinan bertambahnya dana dari Pemerin tah masih ada. Berhubung dengan status Universitas yang demikian itu, pendi'duk pulau tersebut merupakan keluarga besar dari Universitas, maka orang tidak malu-malu untuk mengerjakan pekerjaan yang biasanya dianggap kasar. um paina: ada mahaguru-mahaguru yang suka meng garap sawah. ladang, hutan, sungai, segara dan pelabuhan untuk men cari data-data ilmiah serta penghasilan. Teori dan praktek dapat ber barengan dengan hidup terjamin meskipun cukup sederhana. Ibu-ibu tidak mau ketinggalan dalam mengerjakan pekerjaan ’’kasar” , bahkan mereka yang selalu memberi contoh-contoh yang baik. Universitas mula-mula berdiri dengan fakultas : tehnik, kedok teran, hukum, sastra dan filsafat. Belum ada fakultas teologi, sebab itu waktu agama belum tersebar banyak di Negara Majalengka. Datangnya pedagang-pedagang asing membawa agamanya masing-masing 20
dan dari usaha mereka teologi dapat diberikan di Universitas Pemerintah Majalengka menyetujuinya karena pertimbangan-pertimbangan kemajuan dan politik agar tidak ada perebutan kekuasaan Universitas maju dengan cepat sekali karena cukup fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah. Dengan adanya pemerintahan yang baik, pendidikan yang maju, rakyatnya hidup tentram karena tidak meng alami peperangan raja-raja, tidak dipaksa membangun candi-candi* tidak ada peperangan agama, maupun peperangan kolonial. Maka keadaan Negara Majalengka selalu bertambah baik dan maju, subur, makmur sampai kepada jaman modern, jaman atoom dan nuklir. Orang Majalengka tidak ada yang bertapa karena ini bertentang an juga dengan princip : orang hidup harus bekerja. Pandangan hidup orang Majalengka karena mitosnya menjadi realistis. Barang-barang yang ada didunia ini dianggap barang yang nyata ada, bukan barang bayangan. Pengalaman yang pahit getir dalam hidup mereka dulu itu menjadi guru mereka, guna menaklukkan alam dengan akal mereka. Semua tadi menimbulkan pengetahuan yang kasatmata, mtidah di mengerti, maka tidak mengherankan bahwa Universitas Majalengka maju pesat. Lebih-lebih waktu orang-orang asing datang membantu Guna riset di Samudra, Universitas mempunyai perahu-perahu dan kapal laut yang dikemudikan oleh dosen-dosen sedang awak kapal terdiri dari para mahasiswa sendiri. Pelabuhan-pelabuhan Universitas menjadi contoh yang baik karena semua dipelajari secara ilmiah sam pai masalah muat bongkar kapal yang semua dikerjakan oleh para mahasiswa, karena pekerjaan itu tidak dianggap pekerjaan ’’kasar ". melainkan sebagai riset dan survey mencari cara yang lebih baik dan juga sebagai olah raga yang berguna bagi masyarakat. Akibatnya para sarjana lulusan Universitas Majalengka terkenal sehat-sehat, pintarpintar serta trampil-trampil, tidak malas. Juga bagi sarjana-sarjana ini sudah tersedia lowongan pekerjaan berkat rencana pembangunan dari Departemen Enersi manusia. Berhubung dengan hasil vang baik dari Universitas, maka Pemerintah tambah lebih percaya, sehingga Universitas di jadikan labora torium Pemerintah untuk mengolah bahan-bahan spirituil maupun materiil, seperti : rancangan Undang-undang, proyek-proyek pemba ngunan, bahan-bahan industri dan kebutuhan materiil dari P?merintah. Dengan sendirinya Universitas lalu membutuhkan sarjana-sariana yang ahli untuk membantu Pemerintah dalam hal ini.
Untuk publikasi hasil-hasil riset, perkembangan-perkembangan baru dalam cabang-cabang ilmu. vana Universitas, berita ilmiah, dan se bagai komunikasi dengan dunia luar Universitas telah diterbitkan surat kabar harian oleh Universitas. Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut Universitas menjadi hidup dan berguna Lebih-lebih karena diadakan fakultas kemiliteran demi pertahanan negara yang juga mengurusi milisi, maka Universitas merupakan irwa Negara Maja lengka8.
BUDAYANEGARA.
Departemen Kebudayaan. Bertugas meneliti, memiara, menghimpun dan memperkembang kan kebudayaan nasional Majalengka supaya dapat maju dan laras dengan keadaan yang bani serta modern tanpa meninggalkan ciri-ciri kebudayaan para nenek moyang Majalengka- Sudah barang tentu pada permulaan yang ada itu kebudayaan vang dulu dibawa dari tanah Jawa sebelum Hindu datang. Mereka sudah mengenal gamelan, bunyibunyian dari hanbu dan lesung (tempat menumbuk padi) dan seba gai pertunjukan gambar-gambar dari orang-orang yang dulu pernah hidup, yaitu leluhur dari orang-orang Majalengka. Cerita-cerita ber kisar kepada peristiwa-peristiwa keluarga waktu mereka membuka hutan. perang dengan sato gaiak. mengalami macam-macam pende ritaan, tetapi kemudian berhasil membersihkan tanah untuk dijadikan sawah dan ladang yang subur. Juga peristiwa-peristiwa ketika mereka terdesak oleh pendatang baru di Jawa Mereka terpaksa menyebrang lautan dan berhasil menemukan tempat tinggal yang baru dan yang mereka namakan Negara Majalengka menjadi bahan-bahan lakon wayang ’ beber” dari Majalengka. Setelah industri sandang pangan tumbuh hal ini diceritakan de ngan gambar-gambar bagaimani membangun industri dari yang ringan sampai yang berat Lama-lama gambar tadi tidak lagi seperti wayan g beber, akan tetapi berwujud gambar-gambar proyek pemba ngunan serta dibuat secara modern menjadi gambar berwarna seperti foto dan slide, semuanya meragakan kemajuan kebudayaan dan indus tri Majalengka. Adapun cara meragakan itu diselingi dengan bunyibunyian seperti orang ’mbarang kentrung” yang masih ada ditanah Jawa. Ki dalang berobah menjadi juru penerang tehnik secara populer. karena itu mudah dimengerti oleh rakyat uinum yang sangat mencin tai ki dalang karena banyak humomya meskipun mengenai hal tehnik yang umumnya tidak begitu menarik. Seni tari menggambarkan cara-cara olah raga dalam air. serta bagaimana orang menanam padi dari semula sampai musini panen.
Lesung-lesung dipukul seperti gamelan dengan irama yang girang gembira menimbulkan senyuman manis karena sangat tertarik, lebihlebih kalau melibat pemukul-pemukulnya terdiri dari gadis-gadis Ma jalengka yang trampil. Imves serta cantik. Gamelan lesung dibarengi dengan gamelan angklung dari bambu merupakan orkes rakyat Maja lengka untuk melukiskan keindahan alam serta ringkah laku orangorang Majalengka dalam hidup sehari-hari, lagu suka ria dan yang susah. sedih mendalam sampai di hati sanubari. Ditambah dengan alat-alat instrumen-instrumen musik Barat. orkes Majalengka menjadi kesenian musik yang dikagumi oleh dunia intemasional karena mo demnya. tetapi tidak mengabaikan ciri khasnya. Dasar bakunya kebudayaan nasional Majalengka itu sama dengan mitos dasar Negara Majalengka yaitu : J. Tidak menyembah kepada setan''demit, tetapi percaya kepada Hvang Tunggal sebagai pencipta alam dengan segala isinya. 2. Orang hidup harus bekerja. 3. Guna hidup perlu adanya sandarg pangan. 4. Butni, air dan langit merupakan gudang sandang pangan. 5. Hidup bermasyarakat membutuhkan pimpinan dan organisasi6. Supaya kuat. awet dan bertahan masyarakat harus bergotong royong. Kebudayaan Majalengka tidak boleh menyalahi mitos tersebut diatas. Untuk menentukan sesuatu kreasi kebudayaan dianggap na sional atau tidak, tergantung kepada svarat-syarat yang harus dipenuhiPertama : syarat teritorial. yaitu yang timbul berkembang di bumi Majalengka. Kedua
: harus memenuhi syarat linguistik yaitu harus berbahasa Majalengka.
Ketiga : syarat yang mengenai isi, maksud atau tujuan (kwintesens). Kalau isinya tidak sesuai dengan mitos Majalengka, kreasi ter sebut tidak dianggap sebagai kebudayaan nasional Ke-empat: adalah syarat personalia, yaitu pcncipta pelaku'pembuat harus orang atau orang-orang Majalengka Yang dianggap orang Majalengka, yaitu orang yang menurut tatanan/peraturan desa dan Negara Majalengka dianggap sebagai warga desa. dengan tidak membedakan pribumi dan non pribumi, sebab bukan naturalisasi yang dipakai sebagai dasar untuk menetapkan ’ orang'’ Majalengka, tetapi tatanan-'peraturan desa, yaitu dapat hidup seperti orang desa atau tidak, jadi bukan kulit, bukan bangsa, bukan agama. 23
Seni dan kebudayaan apa saja dan dari mana saja dapat masuk di Negara Majalengka termasuk agama-agama dan kepercayaan. Orang-orang Majalengka umumnya senang belajar bahasa-bahasa asing dengan tidak mengabaikan bahasanya sendiri. Yang belajar bahasa .Arab kebanyakan lalu menjadi orang Islam dengan mendirikan madrasah, pesantren-pesantren, mempelajari kesenian, kesusastraan dan kebudayaan Islam. Jika kesenian. kesusastraan dan kebudayaan tersebut sudah cukup memenuhi syarat-syarat tcritorial, linguistik, kwintesens dan per sonalia maka lalu dianggap menjadi kesenian. kesusastraan dan kebu dayaan nasional Majalengka dengan mendapatkan bantuan dari Pcmenntah. Begitu pula halnya dengan kesenian, kesusastraan dan ke budayaan lain-lainnya dari agama apapun. Dengan bantuan Pemerintah kebudayaan nasional Majalengka maju dengan cepat sekali. Se muanya berjalan dengan baik tanpa bentrok. Setelah agama-agama tersebar di Negara Majalengka, Universi tas mengadakan fakultas teologi dengan jurusan Islam, Hindu, Budha dan Kristen/Katolik, juga sepi dari cekcok karena masing-masing aga ma memegang teguh prinsip mitos Majalengka membangun Negara dan masyarakat gotong royong dengan caranya sendiri-sendiri. 9.
TIRTANEGARA. Departemen Irigasi (Pengairan)
Semua urusan air menjadi tanggung jawab Tirtanegara. Dari kali-kali sampai waduk-waduk di pegunungan serta sumber-sumber air dimanapun menjadi wewenang dari departemennya. Banjir harus dicegah sampai kemungkinan yang sekecil-kecilnya. Un tuk setahun penuh harus dijaga adanya air untuk sawah, ladang dan keperluan rumah tangga bagi desa dan warga kota. Kali-kali dan slokan-slokan tidak boleh tertutup dengan sampah maupun tanah. Ka rena itu selalu tersedia kapal keruk dan kendaraan untuk membersih kan kali. slokan atau saluran air di mana saja. Waktu hujan para ulu-ulu bekerja terus, tidak diperbolehkan dirumah saja, selama ada kemungkinan banjir. Sungai-sungai diatur pasang surutnya guna ke perluan transport perahu kecil untuk mengangkut barang-barang bcrat dengan ongkos yang ringan. Waduk perlu untuk menyimpan air hujan agar tidak habis begitu saja masuk laut tanpa guna. 10. SAMODRANEGARA. Departemen perkapalan laut dan kekayaan lautDepartemen ini dibagi dua bagian yaitu bagian yang mengurusi 24
perkapalan laut untuk hubungan luar negeri dan bagian yang melulu mengurusi perkapalan dalam negeri yaitu mengusahakan perhubung an kapal antar pulau-pulau di seluruh Negara Majalengka. Dengan demikian tiap pulau dapat menerima kiriman barang dan juga dapat mengirimkan hasil pulau itu untuk diangkut kemana saja. Pulau-pulau lalu menjadi mata rantai perhubungan dengan kapal diseluruh negeri, hal mana penting sekali untuk perkembangan ekonomi, perdagangan dan kebudayaan. Samodra menurut naitos dianggap sebagai gudang sandang pa ngan. maka dari itu harus diselidiki seluas-luasnya dan sedalam-da lamnya agar memberikan manfaat sebesar-besarnya guna mendapat kan sandang pangan bagi rakyat Majalengka. Perikanan laut menjadi sumber sandang pangan yang besar. Di samping itu tetumbuhan yang berharga dipelihara sebaik mungk;n untuk keperluan sandang pangan. Pelabuhan-pelabuhan, kecuali pela buhan-pelabuhan Universitas menjadi wewenang Samudera negara Urusan bongkar muat kapal diatur sedemikian rupa sehinggi tidak ada kemacetan di pelabuhan berkat rencana kerja baik dari De partemen Enersi manusia. Bila perlu departemen mengerahkan tenaga dari cadangan milisi Negara Majalengka. 11. TANINAGARA. Departemen pertanian. Pertanian dan perkebunan menjadi pokok penghasilan disamping perindustrian bagi rakyat maupun Negara Majalengka. Taraf pertanian dan perkebunan di Majalengka sudah setaraf dengan ukuran intemasional. Pengolahan tanah secara ilmiah dan pencarian bibit yang paling unggul dikerjakan dengan bantuan dari orang-orang Barat dan orang-orang Jepang. Tidak mengherankan bahwa hasilnya melimpahlimpah. Pabrik-pabrik pupuk termasuk wewenangnya departemen, ka rena itu semua urusan sampai kepada distribusinya menjadi tanggung jawabnya. Begitu juga dengan pabrik-pabrik obat-obatan guna membrantas penyakit tumbuh-tumbuhan. Semuanya di-selidiki dengan ccrmat, dibicarakan dalam majalah-majalah ilmiah didalam dan diluar negeri, dicarikan obat-obat yang lebih manjur agar penyakit-penyakit segera dapat ditumpas sebelum menjalar-jalar keseluruh negeri Irigasi dirundingkan dengan Tirtanegara, agar jangan sampai ada tempat yang kekurangan air. Pertanian dan irigasi sangat membutuhkan te naga rakyat dan keahlian khusus yang semuanya direncanakan dan dilaksanakan oleh Departemen Enersi manusia. B ID A N C B IB L IO G R A F I j
Banyak ahli-ahli yang meneruskan setudinya keluar negeri untuk spesialisasi, dan setelah kembali ke tanah air, terus dapat bekerja sesuai dengan keahliannya, jadi tidak membuang uang dan waktu serta jerih payah. karena dapat digunakan sebagai mestinya 12. WANANEGARA. Departemen kehutanan. Tugasnya memelihara serta mengusahakan supaya kehutanan menjadi sumber sandang pangan bagi rakyat desa dan negara- Semua kayu yang ada diselidiki secara ilmiah dengan diambil manfaat serta khasiatnya. Yang kurang berharga diganti dengan tanaman baru. bibit baru atau jenis baru dari luar negeri. Gunung yang gundul diusahakan supaya dijadikan proyek perumahan dan apa bila itu belum mungkin lalu dijadikan proyek penghijauan, guna mencegah kemungkinan banjir. 13. KARTANEGARA. Departemen sosial. Mengurusi hidupnya rakyat yang belum sampai ke taraf yang umum, karena kepadatan penduduk sehingga tidak imbang dengan sumber mata pencahariannya, maka harus disebar merata dengan jalan boyongan, berpindah tetnpat ke pulau-pulau lain yang masih ke kurangan penduduk (transmigrasi). Rakyat yang dipindah tidak me rasa rugi, sebab ditempat yang baru. dapat hidup lebih baik serta merasa tidak terpencil, karena ada komunikasi yang baik sehingga dengan mudah dapat berhubungan dengan tempat-tempat lain Maka mereka mudah sekali berkembang biak menjadi kelompok yang mak mur, menambah majunya pulau-pnlau. selaras dengan rencana yang dibuat oleh Departemen kemakmuran. 14. ANGKASANEGARA Departemen Dirgantara. Mengurusi transport di udara. agar semua pulau-pulau dapat di capai dengan pesawat terbang, maka tiap pulau mempunyai landasan kapal terbang menurut kebutuhan sehingga ada lalu lintas penerbang an yang intensip. Hal itu dapat terjadi karena Majalengka sudah dapat membuat kapal terbang sendiri Pabrik-pabrik industri berat maupun ringan dipimpin oleh insinyur-insinvur Majalengka sendiri. Meskipun tehnologinya sangat maju, tetapi tidak pernah ada krisis, karena dijaga jangan sampai mesin-mesin memerintahkan ma26
nusia. Tehnologi diatur serta direncanakan untuk kepentingan negara, desa dan manusia. 15. MARGANEGARA. Departemen Lalu-lintas Darat. Mengurusi serta mengatur semua jalan-jalan. Tiap pulau digarisi dengan jalan-jalan untuk kendaraan bermotor maupun lainnya. Juga jembatan-jembatan menjadi wewenang departemen dibantu oleh desadesa. Rakyat menggunakan jalan dan jembatan menurut petunjuk ke kuatan. Bahan-bahan untuk memperkeras jalan selalu diselidiki secara ilmiah, untuk digunakan yang paling baik, agar tidak mudah rusak dan dikerjakan dengan tenaga mesin dan manusia. 16. PUSARANEGARA. Departemen Komunikasi. Mengurusi, meneliti dan menggunakan semua alat-alat komuni kasi yang tradisionil maupun yang modern dengan menggunakan sa telit-satelit buatan. Radio telegrafi, telepon, telivisi dan lain-Iain alat menghubungkan pulau yang satu dengan yang lain. Tiap kejadian se tempat dengan cepat menjadi pengetahuan umum berkat komunikasi yang sangat baik. Majalengka mempunyai surat kabar harian yang umum, yaitu : satu dari partai politik kemajuan dan satu lagi dari partai kerukunan. Sebab di Majalengka hanya ada dua partai politik. yang satu mengutamakan kemajuan, sedang yang lain menitik berat kan kepada kerukunan Masing-masing partai mempunyai surat kabar sendiri. Kemajuan biasanya menimbulkan pertentangan antara kolot dan modern, sehingga partai kerukunan dapat memberi jalan tengah, menyingkiri kemungkinan bentrokan yang dapat merugikan negara dan bangsa. 17. MANCANEGARA. Departemen Luar Negeri. Hubungan luar negeri sejak semula adalah yang paling sulit dan berbahaya, karena kalau ada kekeliruan dapat menimbulkan salah faham sampai dapat bentrokan dengan senjata. Itu berarti perang ko lonial dengan akibat menjadi tanah jajahan seperti terjadi di manamana dikawasan Asia pada umumnya. Oleh karena itu Majalengka sangat berhati-hati serta suka minta tolong menambah pengetahuan kepada bangsa-bangsa asing, bagaimana caranya agar dapat selamat Menurut nasehat itu Negara Majalengka hendaknya mau mem buka hubungan dagang dengan mengambil untung yang timbal balik27
Untuk keperluan tersebut lalu dipilih salah satu pulau yang agak besar dengan facilitas pelabuhan yang baik dan cukup besar untuk menerima perahu-perahu bangsa asing dan pulau ini melulu diguna kan untuk keperluan daerah perdagangan luar negeri sebagai pasaran dunia. Pulau tersebut dikepalai oleh seorang Bupati Nayaka Manca negara dan diurus serta diatur seperti pemerintahan yang dapat men cakup kebutuhan penduduk asine serta pedagang-pedagang asing. Hu bungan hukum lalu ditinjau kembali sehingga dapat selaras dan serasi dengan kepentingan-kepentingan baru yang timbul dengan adanya pengaruh dan kepentingan asing. Pelabuhan dijadikan bebas dari semua bea cukai- Barang luar dapat masuk dipulau tersebut tanpa dipungut pajak. Harga barang impor menjadi murah selama berada di pulau. Barang-barang dalam negeri yang dibutuhkan pedagang asing dapat dikirim oleh pribumi dengan diangkut oleh perahu-perahu pribumi ke pulau ladi dan disana dikumpulkan untuk dijual kepada saudagarsaudagar asing dengan harga yang cukup murah serta uniform sampai dapac dibeli oleh orang-orang asing tanpa harga yang bersaingan. Apa yang dibutuhkan pasar dunia pada waktu itu dapat dibeli di pulau tersebut tanpa konkurensi antara pedagang-pedagang bangsa asing. Dengan demikian dihindari posisi monopoli dengan maksud agar lidak timbul perang kolonial. Lagi pula tidak ada raja-raja di Maja lengka yang hiasanva menimbulkan perpecahan karena rebutan supre masi atau pengaruh. Para penggede di Majalengka taat dan tunduk pada mitos Majalengka, karena itu tidak ada rayahan kekuasaan diantara mereka, sehingga tidak mungkin dipecah belah atau diadu domba oleh bangsa asing. Dengan cara demikian negara Majalengka terhindar dari perang kolonial dan tidak menjadi tanah jajahan. Perahu-perahu Majalengka lambat laun diganti, dibangun men jadi kapal-kapal laut yang besar untuk mengangkut barang-barang atas petunjuk dan bantuan dari orang-orang asing. Peristhva inilah yang menimbulkan industri perkapalan di Majalengka hingga dapat diteruskan sampai pada jaman yang modem sekarang ini. Pemerintah Majalengka lalu membuat peraturan tentang impor barang-barang kedalam daerah pedalaman untuk melindungi industri dalam negeri sendiri Barang-barang yang dapat diprodusir industri nasional sendiri tidak diperkenankan diimpor. Barang-barang yang belum menjadi kebutuhan umiim bagi desa dan negara tidak boleh diimpor. Pelanggaran diberi sanksi dengan hukuman perampasan. Barangbarang terlarang tersebut lalu disimpan dalam gudang desa, tetapi 23
orangnya tidak perlu dihukum- Rakyat Majalengka tidak diperkenan kan menyimpan uangnya kecuali dalam Bank Desa. Jadi kalau ada pembayaran yang terjadi itu harus melalui dan diketahui oleh Bank Desa. Dengan cara demikian penyelundupan barang-barang impor dapat diberantas, karena akan lekas ketahuan. Juga orang asing tidak diperkenankan berdagang didaerah pedalaman, agar tidak ada organisasi gelap yang dapat mempermiankan harga barang-barang impor maupun ekspor Pulau Mancanegara tadi boleh dikatakan pulau internasional dengan cara-cara hidup intemasional. sehingga hukum perdata juga disesuaikan dengan keadaan terutama dalam lapangan ekonomi dan perdagangan. Tetapi tentang hukum pidana tetap hukum nasional Majalengka. Berhubung Negara Majalengka tidak punya rumah penjara atau rumah pemasyarakatan, maka orang asing yang melakukan tindak pidana dipulau intemasional. ditangkap dan dise rahkan kepada Kedutaan Besar yang bersangkutan agar dikirim kembali ke negaranya sendiri. Karena itu orang-orang asing kebanyakan takut untuk berbuat tindak subversi atau pengacauan ekonomi. Meskipun sudah banyak negara-negara yang mengakui Negara Majalengka dan sudah punya perwakilan Kedutaan Besar, namun Ne gara Majalengka belum dapat diterima sebagai anggota Perserikatan Bangsa-bangsa, dikarenakan bentuk pemerintahan Negara Majalengka tidak memungkinkannya, sebab bentuk pemerintahan harus berupa republik, kerajaan atau persekemakmuran untuk dapat diterima oleh P B.B , sedang Majalengka tetap dengan bentuk Tri Tunggal sebagai pemerintahannya yang juga dapat disebut Tri Sirah atau Tri Wong (sanegara). Oleh sebab demikian itu Negara Majalengka selalu minta bantuan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk mewakili ke pentingan-kepentingan Negara Majalengka dan memang Republik In donesia selalu merupakan jagonya Negara Majalengka karena ideologi maupun rumpunnva. Dari sebab itu politik Iuar negeri Majalengka selalu mengikuti Kementerian Luar Negeri R.I. Bila digambar secara piramidal pemerintahan Majalengka dapat berwujud seperti dibawah i n i :
2S
* t*
Tri Tunggal ______________ Pem. Tri Tunggal
Bopati Nayaka i 8 Departemen.
Bopad Cank__________ Jagabaya
Pem. Kabupaten.
Penewu Carik Jagabaya______
Pem. Kapanewon.
Penatus Carik
Jagabaya
Pem. Penatusan.
Lurah Caril<______________ Jagabaya___________
Pem. Desa.
38. HARTANEGARA Departemen Keuangan. Berkewajiban mengurusi keuangan Negara Majalengka dengan segala seluk beluknya. Yang menjadi guiu Pemerintah Majalengka terutama adalah pengalaman sendiri yang pahit getir sewaktu mulai mendirikan negara sampai kepada saat sekarang ini. Bukan teori-teori dari luar negeri yang dipentingkan, tetapi praktek dan pengeterapan yang bermanfaat bagi rakyat dan desa serta negara. Menurut pengalaman tersebut bukanlah perhiasan yang perlu untuk hidup, tetapi tenaga, pikiran dan akal yang dibutuhkan, karena itu orang-orang Majalengka tidak senang kepada segala macam per hiasan yang berharga. Maka mereka rela semua intan berlian yang 30
terdapat dalam bumi Majalengka digunakan sebagai aJat-alat pabrik. industri dan Iain-lain, sedang emas yang terdapat dalam tambangtambang menjadi milik negara untuk dijadikan uang atau dijadikan jaminan buat uang perak serta uang kertas Majalengka, agar dihargai oleh dunia internasional sebagai alat pembayaran yang tangguh dan terpercaya. Dan supaya uang kertas Majalengka yang iangat berharga itu tidak gampang dipalsu, maka perlu pembuatannya dipikirkan ma 31
sak-masak. Kesimpulannya ialah uang kertas Majalengka harus dice tak dalam percetakan yang namanya Thomas De la Rue, tidak di Perancis seperti kesan nama itu. tetapi di Inggris bagian Utara di kota Leeds yang sudah menerima pesanan cetakan uang dari hampir sera tus negara. Negara Majalengka lalu menitipkan etnas tnurninya kepada Bank Dunia dengan permintaan supaya dijadikan jaminan bagi uang kertas yang dicetakkan di Inggris itu. Kalau Negara Majalengka mau mengimpor barang-barang luar negeri yang diperlukannya tinggal minta tolong Bank Dunia untuk membayarnya. Sebaliknya semua penerimaan uang dari luar negeri untuk Negara Majalengka supaya melalui Bank Dunia guna meng hilangkan praktek-praktek pembayaran komisi yang biasanya dijadi kan kondisi sebagai kebiasaan dunia perdagangan internasional Untuk keperluan urusan uang dalam negeri Bank Majalengka yang dijadikan Bank sirkulasi dibantu oleh Bank-Bank desa di seluruh Negara Majalengka. Dengan tindakan demikian terberantaslah usahausaha pemalsuan uang kertas Majalengka, manipulasi dalam perda gangan, selundupan dan korupsi dari dunia bank maupun dunia luar. Akibat dari kebijaksanaan Pemerintah Majalengka dalam mone ter, maka ekonomi Negara Majalengka berjalan dengan stabil dan membawa roda pemerintahan berputar dengan stabil serta menim bulkan politik dalam negeri maupun penghidupan rakyat stabil juga. Berlandasan stabilitas itu, negara, masyarakat dan desa dalam segala lapisan dapat dibangun tanpa bantuan finansiil dari dunia luar, bahkan Majalengka melalui Bank Dunia dapat menyokong negara-ne gara yang baru berkembang termasuk Negara Republik Indonesia yang dtenggapnya sebagai saudaranya.
32
V.
SEMAR. GARENG PETRUK DAN BAGONG LOLOS DARI MAUT.
Seperti diceriterakan diniuka, Sernar, Gareng, Petruk serta Bagong pada tempat2 yang berlainan telah menumpang perahu sebagai nela yan hendak mencari ikan, tetapi dengan maksud akan mencari Negara Majalengka. Perahu mereka dibawa oleh gelombang yang besar ketrngah samudera lalu ditempuh oleh angin puyuh dan hujan lebat, terus tidak kelihatan, menghilang, sebab perahu pecah, tinggal kayukayu yang dapat dipegang oleh Semar dan Gareng. D i lain tempat pe rahu yang dinaiki Petruk dan Bagong mengalami nasib yang sama Semar dan Gareng merasakan dinginnya air samudera. tetapi kedua-duanya tidak mengeluarkan keluh kesah atau kejengkelan hati, mereka bersikap pasrah, hanya percaya kepada Tuhan. Lama kelamaan mereka tidak kuat lagi, tidak tahan menghadapi gelombang, lalu tidak sadarkan diri. Gelombang tadi seolah-olah merupakan tangan yang kuat, melemparkan mereka sampai ke tepi pulau-pulau padas. Seluruh badan mereka terluka karena tajamnya karang-karang, tetapi mereka sudah tidak sadar sama sekali. Tinggal pemapasan kempiskempis hampir hilang sama sekali. Petruk dan Bagong ber-seru2 minta tolong sambil saling menuduh dan mencela karena sangat menderita. Petruk menguman-uman Ba gong yang telah mempunyai usul untuk mencari Negara Majalengka sehingga mereka berdua sampai jatuh ke Samudera seperti sekarang ini. Bagong sebaliknya menuduh Petruk sebagai sumber kesengsaraan karena dia sendiri yang mula3 menuntut kepada Semar dan kemudian meloloskan diri sampai akibatnya Semar dan Gareng pergi juga dan Bagong disuruh mencari Petruk. Oleh karena mereka bercekcok dengan mulut, mereka tidak lekas melihat, bahwa ada seekor ikan besar yang menuju kepada Bagong. Serenta Petruk menginsyafi bahaya, karena ikan tersebut hendak mencaplok Bagong, maka dengan sangat tergesa-gesa Bagong diseretnya hingga selamat, tetapi Petruk dan Bagong seperti kena tendangan ekor ikan tersebut sampai ter benam dalam air. kemudian timbul lagi dengan mulutnya kemasukan air laut, terus terdampar ke pantai hingga pingsan. Air laut mulai surut, maka Petruk dan Bagong tertinggal dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Setelah angin puyuh berhenti dan gelombang2 besar meninggal kan permukaan laut, hanya tinggal yang kecil2 saja, nampaklah sebuah kapal besar serta modem milik Universitas Majalengka untuk meng33
adakan riset di Saniudera. Dengan teropong yang panjang seorang Kapten meninjau ke tempat: yang jauh dan melihat pulau2 yang kedl. tandus. terpencil dan sangat sepi- Dengan agak ragu- Kapten tadi memandang terus ke sebuah pulau. di mana terlihat barang2 yang agak mencurigakan. Bimbang antara ikan terdampar mati atau barang lain yang mengandung rahasia permusuhan, ia menyuruh anak buahnya untuk menurunkan perahu kecil dengan perintah agar mendekati pulau tersebut dan menyelidiki apa gerangan barang- tadi. Setelah perahu dapat mendekat kepada pantai, anak buah kapai tersebut lalu turun mendarat di pulau dan mereka menemukan dua orang dalam ke adaan sakit hampir mati. Kedua crang tadi tidak lain ialah Semar dan Gareng yang terus dibawa oleh anak buah kapal ke perahu dan terus ke kapal untuk diserahkan kepada Kapten guna penyelidikan selan jutnya. Kapten memerintahkan supaya di tolong sedapat mungkin dan dirawat di kamar sakit dalam kapal. Nanti bila sudah sembuh dapat diperiksa siapa-siapa mereka itu. Jangan-jangan ada telik sandi yang bermaksud jabat. Dengan lebih w aspada kapal meneruskan perjalanan rutin sambil mengadakan riset. Tak lama kemudian kapal juga menurunkan perahu kedl seperti tadi, karena Kapten melihat lagi seperti ada ikan yang terdampar di pantai. Setelah diketemukan. ternyata juga ada dua orang sudah hampir mati, yang satu gemuk pendek sedang yang lain anggauta badannya serba panjang. Mudah diterka, bahwa mereka adalah si Bagong dan si Petruk. Kedua-duanya juga dibawa ke kapal, di rawat dalam kamar sakit terpisah dari kamarnya Semar dan Gareng, sebab kamar-kamar dalam kapal itu kecil dan sempit. Setelah pekerjaan riset selesai. Kapten lalu memberi perintah supaya kapal kembali ke pelabuhan pangkalannya agar orang-orang yang sakit itu dapat diserahkan kepada rumah sakit Universitas Majalengka. Laporan tertulis dalam buku harian kapal diturun untuk dise rahkan kepada pembesar2 yang bersangkutan. Setelah kapal datang masuk pelabuhan Universitas dan singgah di tempat yang biasa digu nakan. Kapten kapal itu, tidak lain adalah seorang dosen Universitas Majalengka, sedang seluruh anak buah kapal terdiri dari mahasiswa2 dan karyawan2 Universitas. Karena itu pasien empat orang tersebut diatas dengan cepat dan mudah dimasukkan di rumah sakit untuk pengobatan dan perawatan. Kapten kapal lalu mengadakan rapat antar dosen yang tugasnya meneliti hasil2 riset samudera serta mem beri laporan kepada Departemen Mancanegara bahwa dalam wilayah Universitas telah kemasukan empat orang asing yang dalam keadaan sangat sakit, sedang dirawat seperlunya di rumah sakit Universitas, belum dapat diajak bicara. 34
Setelah kurang lebih dua minggu dirawat dan disuntik dengan obat antibiotika serta luka2 diberi salep dan dibalut dengan kain bersih, Semar mulai sadar. mendengar suara dan matanya mulai dapat melihat. Pada mulanya ia tidak percaya kepada apa yang ia lihat atau dengar. sebab semuanya dianggapnya suatu impian belaka. Tetapi
wakiu ada suster nianis datang padanya dengan senyuman yang biasanya menyembuhkan segala penyakit. Semar membalas senyum yang simpatik dan ia sekarang yakin, bahwa ia sungguh2 hiJup. Sebentar saja suster tadi sudah pergi lagi sebab menurut perintah dokter pasien2 tidak boleh diganggu agar dapat mengaso dan lekas sehat kenibali. Demi perawatan yang baik serta obat2 yang manjur sekab. Gareng lambai laun menjadi sadar dan sekonyong-konyong matanya terbuka serta merasa terkejut sekali melihat tempat yang ia tidak mengerti sama sekali, maka ia heran dan selalu bertanya-tanya dalam hatinya. Setelah ia menengok ke kanan dan ke kiri, terlihat banyak orang tiduran dan terbaring dalam keadaan sakit lalu timbul pikiran, bahwa ini tempat orang2 sakit seperti ia sendiri Setelah Gareng melihat Semar juga ada di tempat orang2 sakit, hatinya girang sekali, sebab yang selalu dipikirkan keadaan Semar. nasib diri sendiri tidak ia pen tingkan. Bagong sudah agak lama menjadi sadar, tetapi setelah matanya terbuka dan meiihat segala sesuatunya dengan jelas, ia terus menutup matanya dengan rapi. perlunya dapat menggunakan telinga tanpa diketahui orang, bahwa ia sudah sadar. Memang Bagong seorang julig, maka tidak mengherankan, bahwa keturunannya banyak yang menjadi sarjana2 atau manager2. Dalam keadaan sadar Bagong dapat menangkap semua pembicaraan2 dari para jururawat. para suster dan dokter2 maupun asisten2nya tanpa membuka mata. Dari apa yang dibicarakan itu, Bagong dapat menarik kesimpulan bahwa Semar. Gareng dan Petruk berada dalam keadaan selamat. meskipun sakit parah hingga perlu di rawat di rumah sakit Universitas Majalengka dan nantinya bila sudah sehat akan dikirim kembali ke negara asai. Barong bersuka hati sebab sudah berada di Negara Majalengka, tetapi lalu merasa sedih kalau sampai dipulangkan tanpa mengenal Negara Majalengka dengan sungguh-sungguh. Watak Bagong selalu ingin mengetahui segala sesuatu dengan jelas. Hanya Petruk sendiri yang paling Iambat sadamya dan setelah sadar merasakan sakitnya di seluruh tubuhnya dengan keluhan : Aduh biyung ! Aduh biyung ! Waktu ia ingat kepada Bagong lalu memanggil-manggil namanya, karena ia ingin mengetahui di mana dia berada, masih hidup atau sudah mati Meskipun Bagong juga telah mendengar namanya dipang 36
gil Petruk, tetapi ia tetap tinggal diam, tidak mau meniatvab, takut kalau diketahui, bahwa ia sudah sadar dan dapat bicara. Karena tidak ada jawaban satria sekali, Petruk mengira bahwa Barong sudah tidak berada di dunia. mungkin terbenam dalam laut atau dimakan oleh ikan hiyu. Mengingat hal itu Petruk tambah keras mengeluarkan keluhan serta penyesalan. Dengan menangis ia berseru : O Bagong ! Ampunilah se mua kesalahanku. Bagong! Semoga kau sejauh mungkin pergi dari Junia yang serba sengsara ini dan semoga dilapangkanlah tempat kuburmu. meskipun itu berada ditengah laut atau mungkin didalam perut ikan. Perawat2 dan suster1 berdatangan menolong Petruk sambil mem bawa obat-obatan guna mengurangi sakitnya. Setelah obat1 tadi d i minum. bukan main rasa kantuk yang menimpa diri Petruk, seolaholah ada barang yang berat berusaha menutup matanya, sedang ga gasannya melayang-layang untuk menghilang sama sekali seperti orang yang secara nikmat kehilangan kesadaran. Dengan teriaknya Petruk sekarang Semar dan Garen? sudah mengerti bahwa Petruk juga selam at dan berada diramah sakit, tetapi mengenai Bagong tidak tahu sama sekali, maka mungkin sekali Petruk menerka Bagong su dah mati, karena itu Semar dan Gareng bersedih hatiGareng yang mulai mengajak bicara dengan Semar : Rama Semar. Petruk masih hidup. aku senang sekali, tapi nasibnya Bagong sayang sekali kalau sampai ia ketmggalan di laut atau seperti katanya Petruk mungkin berada diperut ikan. Padahal dulu itu saya yang menyuruh Bagong supaya mencari dan menemani Petruk. Jadi kalau Bagong sampai mengalami malapetaka itu nyatanya sayalah yang salah dan bertanggung jawab. Bagong adalah saudara yang pintar melebihi kita semua, maka sayang sungguh kalau ia sampai mati mendahului kita. Semar menjawab : ’’Aduh hai. syukur. kau masih hidup Gareng dan Petruk juga dalam keadaan selamat Maka kita wajib berdoa dan mempersembahkan terima kasih kita kepada Yang Maha Kuasa. Ten tang Bagong. ya, aku sangat menyesal dan berduka cita kalau si Bagong menemui ajalnya jauh dari keluarga. Sesungguhnya Gareng, ketahui lah bahwa anak yang dapat saya ajak mengadakan pertimbangan itu ya hanya Bagong saja. Sejak kecil sudah kelihatan cerdik dan tajam pikirannya. Setelah menjadi orang tua banvak pengalamannya, sebab suka menyelidiki hal-ha! yang nyata, tidak suka akan takhayul Dari 37
sebab itu saya merasa sangat sedih kalau Bagong sampai mati. akibat karena hendak membela satdaranya Petruk’'. Semua yang dikatakan Gareng dan Semar itu masuk telinganya Bagong, tetapi Bagong selalu menahan diri untuk menjawab, sampai matanya secara rapat-rapat ditutup untuk mencegah keluarnya air mata. Tutup telinga. tutup mata dan tutup mulut, serta mengalami campuran perasaan-perasaan sedih, gembira, suka dan duka, mem butuhkan tenaga yang kuat. Akhirnya kata-kata yang halus masuk di hati dan otak yang memerintahkan air mata mengalir dengan bercu curan sedang napas tidak tertahan lagi, terpaksa meluncur dari mu lutnya kata-kata: ”Bagong sudah mati, tetapi hidup lagi. Sudah lumrah kalau orangnya mati, yang kelihatan baiknya saja”. Kebetulan pada saat itu Petruk mulai bangun dalam keadaan sadar serta mendengar kata-kata Bagong lalu dengan terperanjat ia bangun berdiri mencari Bagong. Begitu juga Semar dan Gareng men datangi Bagong Empat orang saling merangkul sambil setengah me nangis dan setengah ketawa. karena ada lucu dan suka dukanva. Lebih-lebih setelah diberi tahu bahwa Gareng sudah tidak cacad se perti dulu kala.
38
v l.
SAYEMBARA DI UNIVERSITAS MAJALENGKA.
Dokter* dengan asisten^nya serta para perawat laki- irLaupun perempuan tiap hari memeriksa keadaan para pasien dirumah sakit Universitas Majalengka termasuk Semar. Gareng, Petmk dan Bagong. Ke-empat orang itu setelah dapat diajak bicara lalu di-interogasi oleh Jagabaya bagian keamanan. Mereka mengaku terus terang sebagai nelayan yang mencari ikan laut. Kemudian ada angin taufan yang menghancurkan kedua perahu mereka. Dulu mereka merupakan dua kelompok dan antar mereka ada hubungan keluarga. Semua adalah warganegara Republik Indonesia dan berasal dari tanah Jawa dengan menyebutkan nama masing-masing. Semua keterangan dicatat dan diberi tanda tangan oleh Semar, Gareng. Petruk dan Bagong. Laporan tersebut diteruskan oleh Jagahaya kepada Departemen Mancanegara yang kemudian memberi tahu kepada perwakilan Duta Besar Republik Indonesia tentang terkandasnya perahu nelayan Indonesia di wilayah Majalengka dengan empat orang penumpang yang terdampar dipantai dan diketemukan oleh anak buah kapal laut Universitas Majalengka. Tidak lama kemudian Duta Besar Republik Indonesia mengutus pegawainya untuk menyaksikan sendiri tentang berita tersebut. Se telah datang dirumah sakit dengan diantar oleh Jagabaya ternyata Semar, Gareng. Petruk dan Bagong berada disitu dalam keadaan ma sih sakit dan perlu perawatan. Pegawai tersebut memberi jaminan hahwa ke-empat orang itu adalah orang2 Indonesia yang baik2. maka dimohonkan perawatan dan pelayanan yang sebaik mungkin agar se gera sembuh dan dapat dikirim kembali ke Indonesia. Setelah utusan Kedutaan Besar tersebut sudah kemhali dengan meninggalkan kesan yang sangat baik bagi ke-empat pasien, maka mereka ini sudah tidak dalam kecurigaan lagi, hingga mereka men jadi temanz yang baik serta sangat dikagumi karena banyak penge tahuan. lucu dan ramah tamah sekali. Mereka harus tinggal dua bulan lagi untuk sembuh dengan sempurna agar tidak iatuh sakit lagi diperjalanan pulang ke tanah air. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong merasa lega akan dapat sein* buh lagi serta dapat pulang. tetapi mereka juga bersusah hati sebab mereka ingin bekerja di Majalengka dan untuk itu ingin tetap tinggal untuk sementara waktu. Kaiau mereka hanya dipulangkan saja, maka 39
tidak ada gunanya mereka sampai meninggalkan tanah ait dengan naik perahu nelayan hingga hampir mati tenggelam di laut. Karena itu mereka mencari akal. Pada suatu waktu ke-empat pasien mendengar dari pembicaraan para dokter. asisten2 dan para perawat, bahwa Universitas Majalengka membuat suatu sayembara karang mengarang. Barang siapa dapac mengarang yang paling baik akan mendapat hadiah berupa uang. Ke empat orang lalu berunding yang kesimpulannya Semar harus mau membuat karangan untuk memasuki sayembara. Menang atau kalah bukan menjadi soal. Yang penting mereka dapat tinggal untuk semen tara waktu di Majalengka. Semar. karena terpaksa, juga sanggup asai Gareng suka membantu nya. Gareng selalu bersedia membantu orang tuanya bagaimanapun sukamya asai ia dapat. Maka Gareng lalu mencari data! lebih lanjut tentang sayembara tersebut dan apakah yang perlu mereka kerjakan supaya dapat diterima sebagai calon. untuk mana ia harus minta ijin perpanjangan waktu dari Pemerintah Indonesia maupun dari Pemerintah Majalengka untuk tinggal di Majalengka. Dari usaha Gareng itu berhasil dikumpulkan keterangan mengenai sayembara. bahwa yang menjadi obyek karangan adalah tiga kata2 yaitu tentang cipta, rasa dan karsa. Karangan tersebut paling kasip harus sudah diterima oleh Panitia pada tanggai 17 Agustus 1975Pemenangnya akan diumumkan pada tangga! 31 Desember 1975. Hadiahnya berupa uang sebanyak dua ratus lima puluh ribu rupiah uang Majalengka. Siapa saja yang berada di wilavah Majalengka boleh menjadi calon dengan mengirimkan karangan yang diketik untuk seratus halaman. Dewan juri dari Universitas Majalengka akan me mutuskan siapa yang menang. Dalam hal ini Dewan tidak dapat di ganggu gugat. Untuk keperluan tersebut diatas Semar, Gareng, Petruk dan Bagong mohon ijin dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Majalengka maupun dari Departemen Mancanegara Majalengka untuk perpanjangan waktu bertempat tinggal di wilavah Negara Ma jalengka. Pada tanggai 1 Juni 1975 ke-empat orang tadi mendapat ijin dari kedua instansi dan diperkenankan keluar dari rumah salat agar dapat dengan leluasa bekerja membuat karangan sayembara.
40
VII.
PEMBAGIAN TUGAS ANTARA SEMAR, GARENG, PETRUK DAN BAGONG.
Memperoleh ¡jin bertempat tinggal dmilayah Majalengka, ditam bah ijin bekerja dalam lingkungan Universitas Majalengka, membawa akibat semua (asilitas yang diberikan kepada karyawan Universitas, termasuk jam.nan hidup, meskipun hidup scderhana. tetapi cukup memuaskan bagi Semar. Gareng, Petruk dan Bagong, yang masingmasing dari Universitas mendapat tugas belajar dan bekerjaSemar dan Gareng bertugas membaca dan menulis menyelesaikan karangan tentang cipta, rasa dan karsa. Petruk ternyata dengan tangan serta kakinya yang panjang pandai sekali berolah raga, lebih2 olab raga dalam arti seperti: berenang, waterpolo dan waterski serta berlayar. Dan di darat Petruk sanggup bermain tennis, volley bal, sepak bola dan bulu tangkis. Maka dari itu Petruk dijadikan pemim pin olah raga. Melihat bakatnya, Bagong diberi tugas meriset masvarakat Ma jalengka. Diwaktu siang masing-masing menjalankan tugasnya seadiri. karena itu tidak dapat berkumpul atau saling bertemu. Pada sore hari diwaktu makan. Petruk selalu dikerumuni oleYs para mahasiswa, karena ia pandai berceritera tentang macam2 peristiwa yang kadang2 sangat lucu, ceritera2 mana diambil dari Ramayana atau Mahabarata. Setelah mereka mendengar ceriteranya Subali dan Sugriwa, semua menjadi tertegun, bahwa manusia dapat berubah menjadi kera, suatu kebalikan dari teorinya Darwin yang mereka kenal dalam kuliah. Lebih2 ketika Petruk berceritera tentang kera putih bernama Raden Hanoman yang mampu berbicara dan terbang di am>kasa tanpa sayap. lagi pula dapat mengangkat gunung-gunung yan? besar. Lama-lama para mahasiswa tersebut tidak dapat menahan gelak ketawanya dan untuk agak menggoda mereka bertanya, apakah kiranya paman Petruk itu juga pernah diajak terbang oleh Raden Hanoman. Maka dijawabnva : Ya. sampai ke Negara Ngalengkadiraja pulang pergi. Jawab tersebut sudah tentu dibalas dengan sorak-sorai karena lucu, tidak masuk akal. tapi dapat diterima oleh fantasi. Petruk sen41
Jiri juga agak heran mengapa mereka tidak percaya seperti anak-anak di tanah ]a\ii >atig selalu percaya, kaJau melihat Petrnk dalam wavang kulit dibawa terbang oleh Hanoman. Kemudian Petiuk mencernerakan kesatria2 ditanah Jawa, dina makan Pandawa Lima. Hal ini dapat diterima dan dimengerti oleh para mahasiswa. Tetapi seielah Petruk berkata, balma salah seorang dari Pendawa Lima yang bernama Raden Werkudara alias S-caa punya anak bernama Raden Amasena yang mampu masuk kedalam burai, karena ibunya yang bernama Nagagini itu anak dari raja nlar bernama Antaboga, yang berada di dalam bumi, para mahasiswa ketawa dengan terbahak-bahak, tidak mau percaya sama sekali. Mereka menggoda lagi dengan bertanya : ’ Apakah paman Petrnk juga pernah diajak masuk ke bumi oleh Raden Antasena ?" Dijawab oleh Petruk bahwa ia belum pernah dibawa oleh Raden Amasena masuk ke bumi. karena ki dalang Timbul maupun ki dalang Nartasabda belum pernah membuat lakon wayang sehingga Petruk harus masuk ke bumi bersama-sama dengan Raden Antasena. Tetapi ada lakon wayang Sembadra Larung, dimana Raden Gatutkaca di bawa masuk ke dalam bumi oleh Raden Anatasena karena mereka bergulat peranc tanding, sebab mereka tidak tahu duduk perkaranya. sehingga satu sama lain mendakwa sebagai pembunuh dari bibi mereka bernama VVarasembadra. yang sebenarnya dibunuh oleh Burisrawa karena cintanva tidak terbalas. Para mahasiswa memegang perut mereka, karena banyaknya ke tawa sehingga perut mereka menjadi kencang keras. Mereka ridak mau percaya sebagai kenyataan yang sungguh terjadi, pada hal Petruk me nerangkan seolah-olah itu teriadi benar-berar, Lucunya disini. biarpun para mahasiswa tidak percaya kepada ceriteranya Petruk. tetapi me reka gemar sekali kepadanya. Da:i ini membuat Petruk agak bingung sehingga ia berkata kepada Bagong vang duduk didekatnya: Hai Ba gong. bagaimana ini ? Tolonglah aku. Kenapa yang saya ceriterakan iiu benar. tetapi tidak dipercaya. Bagong menyahut : Aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa di Negara Majalengka kau jangan asai ngomong saja. Kalau tidak dapat dinyatakan kebenaranns’a. tentu tidak dipercaya. Lain dengan ditanah Jawa. Apa yang dikatakan orang. tentu dipercaya, lebthkalau bahasanya bagus halus. Orang Majalengka umumnya lebih kritis, karena dapat membedakan antara sejarah dan dongeng Sejarah 42
membutuhkan realita dan logika. sedang dongeng merupakan seni kesusasteraan yang tidak harus logis Karena nasehat Bagon,g yang demikian itu, Petruk lalu berceritera tentang olah raga sampai kepada cabangnya, yaitu : bulu tangkis yang juga menjadi kegemaran rakvat Majalengka. Kamipun seluruh jagad dalnm olah raga bulu tangkis itu naraanya Rudi Hartana dari Tanab Jawa. Bukan kepalang tanggung. ia sudah tujuh kali menjadi juara *'All Angland” dan akan terus menang menjadi iuara dua belas kali. Para mahasiswa ketawa lagi. Mereka selalu mengikuti siaran televisi tentang prestasi Rudi dan mereka selalu percaya, bahwa Rudi akan menang. Tetapi dua belas kali juara seperti ramalan Petruk, itu mustahil. Memang Petruk agak gemar membual. Demikianlah cara Petruk bersenda-gurau dengan para Mahasiswa, muda dan mudi dimana-mana di Majalengka. Meskipun ia sering tidak dipercaya, tetapi selalu digemari oleh masyarakat. karena lucunya. Petruk dianggap seorang pemimpin yang memperhatikan nasib rakvat. Adapun Baaong selalu mengadakan penyelidikan apa sebab-sebabnya Negara Majalengka dapat maju, rakyatnya dapat hidup tentram dan pemerintahnva bertindak dengan adi i
43
VIII.
SEMAR BERUNDiNG DENGAN GARENG.
Semar dan Gareng mulai membaca serta mengumpulkan pen dapa t-pendapat tentang cipta, rasa dan karsa, untuk diolah menjadi sebuah karangan yang sesuai dengan maksud sayembara Universitas. Kecuali menerima hadiah uang, si pemenang ada kemungkinan di minta untuk menjadi dosen tambahan sebagai pelengkap dalam mata kuliah filsafat. Oleh, karena itu Semar dan Gareng juga mempersiap kan diri guna kemungkinan tersebut agar mereka dapat bertempat tinggal di Universitas lebih lama lagi. Demi suksesnya pekerjaan me reka. Semar sering berunding dengan Gareng. antara lain seperti di bawa h i n i : Semar :
Hai. anakku Gareng, apakah menurut pendapatmu seyogyanya yang harus dimasukkan dalam karangan supaya dapat berhasil seperti yang diharapkan dalam sayembara nanti ?
Gareng :
Raina Semar. bagiku alangkah baiknya kalau apa yang di terangkan itu dapat masuk akal dan sesuai dengan kenya taan apa adanya. melihat orang: Majalengka selalu kritis-"
Semar :
Ya betul. itu sudah selaras dengan maksudku. Yang men jadi soal, pendapat-pendapat itu diambil dari Timur °.tau dari Bara: ?
Gareng :
Kiranya semua pengetahuan itu baik asai diteliti sungguhsungguh dan cara pengeterapannya menurut syarat-syarat yang diperlukan. Pitutur orang Jawa mengatakan : ”Empan papan" atau sekarang orang berkata : ’’Melihat situasi dan kondisi.”
Semar :
Ya sungguh benar pendapatmu itu dan saya akan menger jakannya menurut saran-saran yang baik itu, tetapi se andainya kita beruntung dan berhasil menang, lalu uang hadiah begitu banyak nkan digunakan untuk keperluan apa ?
Gareng :
Rama Semar, tentang uang, saya kira itu sebaiknya dise rahkan kepada Petruk untuk keperluan modal Yayasan Sosial guna menolong para gelandangan. Yang perlu di perhatikan oleh Rama Semar bagaimana seandainya nanti diminta memberi kuliah tambahan di Universitas sebagai pemenang sayembara. Petruk dan Bagong telah mendesak saya supaya Rama Semar mau menerima permintaan, ka rena Petruk dan Bagong ingin tin,ggal agak lama disini.
44
Semar :
O, putraku Gareng, saya ini sudah tua, kalau disuruh meng ajar sudah tidak sanggup, kecuali kalau kau sanggup mem bantu, jadi yang bekerja kau sendiri. Aku hanya memberi petunjuk pengarahan saja berdasarkan pengalaman.
Gareng:
Wajiblah aku membantu Rama, asalkan aku mampu ber daya upaya.
Semar :
Kalau demikian, baiklah kita mempelajari buku-buku di Universitas yang sekiranya dapat menolong kita nanti.
Sehabis berunding Semar dan Gareng menyelesaikan karangan untuk diserahkan tepat pada vvaktunya, yaitu tanggai 17 Agustus 1975 dan pengumuman siapa yang menang akan terjadi pada tanggai 31 Desember 1975.
\
+5
IX.
PETRUK DAN BAGONG MEMPELAJARI KEADAAN DI MAJALENGKA.
Setelah Semar dibantu oleh Gareng dapat menyelesaikan kara ngan bab Cipta, Rasa dan Karsa dan menyerahkannya kepada Uni versitas bagian Dewan Juri Sayembara pada tanggai 17 Agustus 1975. maka wulu cumbu empat serangkai dari Jawa itu bersuka ria dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah membantunya.
BAGONG DiTEHGAua KERAMAIAN PENPU21K. P1SEBLAW PERKAMPUNGAN t?! MA-JALEK6K.A Petruk dan Bagong sambil menunggu keputusan Kasil sayembara, menggunakan waktu untuk berkeliling di daerah Majalengka, karena Petruk sebagai pemimpin olah raga yang pintar dan lucu, maka ia 46
sangat populer di kalangan murid2 mulai dari sekolah dasar sampai ke Universitas. Bagong dengan Muasa tanpa dicurigai o!ch intelijen Majalengka, dapat bergerak kemana saja dan dapat mengajukan per tanyaan1 dalam rangka survey dan riset tentang keadaan sosial budaya ilan ekonomi. Bagong merasa heran, bahwa selama ia berada di Ne gara Majalengka belum pernah berjumpa dengan pengemis* maupun gelandangan, tetapi sebaliknya Bagong juga belum pernah ketemu atau melihat orang Majalengka yang kaya raya. Pada umumnya orang Majalengka mempunyai rmnah. suami atau isteri, anak dan kendaraan paling tidak berupa sepeda. Poligami tidak dilarang, tetapi umumnya orang beristeri satu. Sebabnya antara iain banyaknya pria dan wanita agak seimbang. karena sejak dahulu Ne gara Majalengka tidak mengalami peperangan, dan tidak banyak perawan dan janda yang terlantar. Pria maupun waiuta temu mempunyai karya. tidak ada yang menganggur. Yang ada di rumah waktu pagi hanya anak- kecil yang belum bersekolah, meskipun demikian tidak ada pencuri. Modernisasi kelihatan di desa- dalam cara hidup sehari-hari. Pakaian sederhana tapi bersih. perabot rumah tangga cukup lengkap tapi ber sahaja. Bentuk-bentuk rumah mereka sederhana tapi rapi bersih de ngan pekarangannya. Negara Majalengka termasuk negara setengab agraris dan setengah industri. karena itu cukuf» sandang pangan. Hasil pertanian diolah oleh industri dan diurus dengan jujur termasuk distnbusinya. Begitu juga dengan hasil industri2 lainnya. Industri bekerja menurut kebutuhan umum. Negara dan desa menentukan kebutuhan masyarakac. haru setelah itu cukup, akan dipikir tentang ekspor. Pemerintah, para sarjana. dan ahli-ahli tehnik mengatvasi tehnologi jangan sampai menjadi tekhnokrasi yaitu jangan sampai mesin yang meme rintah manusia. Mesin tetap alat bagi kemakmuran rakyat dan ke nikmatan manusia. Dengan tatanan demikian kebutuhan rakyat dan kebutuhan masing2 orang Majalengka dapat dicukupi dengan baik secara berangsur-angsur menurut kapasitas industri- Rakyat kecil sampai golongan pimpinan atasan dapat merasakan hidup bebas dari ketergantungan kebutuhan dan bebas dari rasa takut lapar. Ini me nimbulkan rasa tenang tenteram. Dengan demikian rakyat rajin be kerja. karena insyaf bahwa ia harus bekerja seperti tercantum dalam Unrlang2 maupun sebagai yang dianjurkan oleh mitos Majalengka. 47
W'aktu Petruk ditanah air sendiri, ia tidak begitu memikirkan tentang keadaan di sekolah. Maka anak cucunya juga tidak banyak yang pandai seperti keturunan Baeong. Tetapi setelah Petruk berada di Negara Majalengka, memimpin cabang olah rgaa, ia mau tidak mua terpaksa ikut dalam seal* pendidikan. Lebih1 ketika ia diberi tahu bahwa beaya pendidikan itu dipikul oleh Pemerintah. Petruk lalu sering mengunjungi sekolah-sekolah dan asrama-asrama dari mu rid-murid dari tingkat dasar sampai ke Universitas-
Hari minggu orang tua orang tua murid diberi kesempatan me nengok anak1 mereka dalam asrama. Petruk juga ikut menengok da4S
)
/ 'r C > ]am suatu asrama sekolah dasar. Kelihatan ada kesibukan yang meng harukan bila si anak bertemu dengan orang tuanya yang sudah se minggu tidak bertemu muka. Banyak terdengar ketawa tapi terlihat juga air mata berlinang-linang. Banyak anak2 menjemput Petruk dan se'alu minta ceritera2 yang lucu. Di antara anak2 tersebut ada yang kelihatan tidak begitu berseri-seri air mukanya, lebih2 ketika diadakan perpisahan anak2 dan orang tua orang tua. Anak tadi tambah ke lihatan hendak menangis, tetapi ditahan karena malu. Petruk mende kati anak itu lalu diajak bicara serta dihibur sambil dielus-elus- Ter nyata anak tersebut tidak punya orang tua Ayahnya mati waktu ia masih dalam kandungan dan ibunya belum lama berselang juga me ninggal dunia. hingga anak itu tinggal sebatang kara. Waktu ibunya masih hidup ia sangat disavangi dan tiap hari minggu tentu menengok dia dalam asrama dengan membawa mainan yang baik2. Sekarang hampir tidak ada yang memperhatikan nasibnya kecuali bapak2 dan ibu2 guru. Tanpa disengaja Petruk menengok anak itu dan sanggup tiap hari minggu akan menengoknya dengan membawa mainan. Ia merasa sangat tertarik kepada anak itu yang mengaku bernama Tarwan, duduk dalam ktlas III. umurnya 9 tahun. Sejak peristiwa itu Petruk tidak pernah lowong tiap minggu datang di asramanya Tanvan dengan membawa mainan. Petruk mulia prihatin. Nanti kalau Semar tidak berhasil dalam sayembara, tentu empat orang sekaligus akan dipulangkan Kalau terjadi pemulangan maka Tanvan akan kesepian lagi pada hari Minggu.
49
Y X.
HASIL SAYEMBARA
Dari segala penjuru dan kalangan cerdik pandai Universitas telah menerima naskah2 karangan sayembara dengan jumlah yang besat sekali, hal mana menunjukkan minat yang besar terhadap sayembara. Naskah2 tersebut kemudian diserahkan kepada Dewan Juri. Pertamatama diambil tindakan seleksi. Yang sekiranya tidak memenuhi syarat terus disisihkan lebih dahulu. Kemudian diadakan pembagian tugas antar para anggota Dewan Juri yang terdiri dari dosen2 dan mahaguru-mahaguru. Pemeriksaan dilakukan antara pertengahan bulan Agustus sampai 31 Desember 1975 Siapa yang menang akan diumumkan pada tanggai 31 Desember dan naskah akan dibaca sendiri oleh pemenang dalam ruang kuliah umum dan akan didengar oleh para dosen dan maha gutu, para undangan serta para mahasiswa dan mahasiswi serta karyawan-karyawan UniversitasSetelah Dewan Juri bekerja keras, semua naskah dapat diteliti dengan saksama dan secara adil, dengan liasil : tinggal beberapa ka rangan yang perlu diteliti dan dinilai kembali. Diantara karangan2 itu terdapat karyanya Semar. Sampai tanggai 15 Desember, setelah disaring lagi tinggal lima karangan termasuk karangan kepunyaan Semar. Pada tanggai 30 Desember masih ada tiga karangan yang dianggap terbaik. Mulai pagi sampai malam Dewan Juri sibuk sekali untuk menemukan karangan mana yang terpilih untuk mendapatkan hadiah. sefcab ada tiga karangan yang sama nilainya. Dari tiga ka rangan itu ad3 dua yang ditulis oleh orang Majalengka, sedang yang satu adaiah karya Semar. Jam 12 malam akhimya Dewan Juri memutuskan karangan Semar yang menang. Maka pada tanggai 31 Desember 1975 pagi sudah di umumkan siapa yang menang dalam sayembara. Semar lalu mendapat pujian dan ucapan selamat dari Dewan Juri. para mahaguru, dosen-dosen dan para mahasiswa dan mahasiswi serta para karyawan Universitas. Gareng. Petruk dan Bagong bersujud dihadapan Semar. merasa bangga dan penuh terima kasih. bahwa mereka mempunyai orang tua yang dapat memberi pitutui kepada masyarakat termasuk anak-anak dan cucu-cucunya sendiri 5li
Petruk sekarang sudah tidak mau menggugat-gugat kepada Se:nar, hanya minta kepadanya supaya nand suka memberi kuliah di Universitas, bila ada permintaan dari fibak Universitas, perlunya Peiruk agar dapat berkumpul dengan Tanvan sampai dia menjadi jejaka yang gagah dan pandai. Semua anak Majalengka memanggil Petruk dengan sebutan pa man. hanya Tawan menyebutnya dengan bapak. Petruk tambah cintanya kepada Tarvvan. Tiap kali ia bertemu hari Minggu, maka ia ingin mengambil anak itu seperti anaknva sendiri, tetapi masih ragu ragu karena sedang menunggu hasrl sayembara. Sekarang ia bermaksud sungguh demikian. Oleh Universitas telah ditetapkan, bahwa Semar akan diminta membaca karangannya didalam kuliah umum pada tanggai 15 Ja nuari 1976- Persiapan maupun undangan telah selesai dikerjakan. Pada hari tersebut ruang kuliah umum sudah penuh dengan para ha dirin. Semar. Gareng. Petruk dan Bagong mendapat tempat yang ter hormat. Kecua Dewan Juri kemudian membuka rapat. menjelaskan ten tang adanya sayembara dan siapa yang menang serta membacakan riwayat hidup Semar sampai ia datang di Negara Majalengka. Para pendengar sangat tertarik pada empat serangkai yang menjadi vrulu cumbu dari tanah Jawa. Waktu kemudian diserahkan kepada Semar nr.tuk membaca karangannya. Setelah Semar berdiri hendak pergi ke mimbar, ia disambut dengan tepuk tangan oleh para hadirin sebagai tanda simpati. Dengan mengumpulkan kekuatan serta suara yang lemah lembut hingga enak diterima oleh telinga, Semar menyampaikan terima kasihnya kepada Dewan Juri sayembara, kepada Universitas dan Pernerintah serta masyarakat Majalengka termasuk para hadirin semua. Ia mulai membaca seperti berikut:
OPTA, RASA DAN KARSA. Segala yang dapat dimengerti oleh manusia melalui pancaindera□ya adalah penting sekali untuk membangun pengetahuannya. Begitulah pendapat umum di dunia lebih-lebih di dunia Barat dan begitupun pendapat orang-orang Majalengka. Namun demikian tentu ada saja yang tidak dimengerti oleh manusia, karena selalu ada latar belakangnya yang tidak dapat ditangkap dengan akalbudi manusia dan justru itulah yang selalu menarik perhatian manusia yang berpikir. Keinginan yang metafisis ini menjadi suatu kebutuhan bagi manusia untuk me nyempurnakan atau mengharmoniskan apa yang dapat dimengerti oleh manusia. Ada cabang2 ilmu pengetahuan yang melihat dari sudut pan dangannya sendiri2, sehingga sering lupa kepada hubungan1 yang me nyatukan pengetahuan. Kalau orang sudah puas dengan bagian ilmu cabangnya saja dan ia sudah merasa bahagia dengan apa yang ia capai itu saja. ya. bolehlah ia berhenti disitu saja. Tetapi anehnya keba nyakan orang masih tergoda oleh pikiran2 lebih lanjut, oleh karena mereka selalu menanyakan yang lebih dalam secara terus menerus. Dengan demikian timbul banyak pertanyaan yang metafisis Umpama : Hakekat dari yang ada itu apa ? A ta u : Bagaimana hubungan Tuhan dengan jagad itu ? Atau : Hubungan antara Tuhan dengan manusia itu apa ? Atau : Kemauan manusia itu bebas atau tidak ? dan sefcagainva dan sebagainya. Semua barang di dunia ini mempunyai sejarah, begitu juga buah pikiran manusia mempunyai sejarahnya sendiri. Salah sebuah pikiran adalah pertanyaan : Apakah yang dianggap nyata itu ? Menurut sejarahnya maka apa yang dianggap ’’nyata'’ itu dapat didekati dengan macam-macam jalan. yaitu r 1.
Dengan jalan dunia itu dianggap terdiri dari barang-barang serta sifat-sifatnya.
2.
Dengan jalan dunia itu dianggap terdiri dari perasaan
3.
Dengan jalan dunia dianggap terdiri dari idea atau gagasan atau dengan pendek : 1. 2. 3.
52
dunia materi dunia psyehis atau rasa dunia melulu dari pikir atau cipta.
Menurut pendapat yang pertama maka yang dianggap nyata itu yang bermateri. Hanya barang2 dengan sifat2nya itu saja yang meru pakan dunia nyata. Ini adalah pendirian materialisme dari sejak jaman dahulu hingga sekarang. Mula2 materialisme ini menunjuk sebagai barang asai adalah air. hawa atau api dan kemudian sejak Demokritos materialisme menganggap sebagai barang asai itu atoom. yang menurut pendapat dahulu tidak dapat dipecah-pecahkan tetapi cernyata dalam abad ini masih dapat dipecah-pecahkan lagi sampai pada lingkaran2 cahaya sehingga kalau toh manusia ada mempunyai perasaan psvchis (rasa), maka ini hanya dianggap sebagai sifat2 ke bendaan dari manusia saja. Tetapi menurut pendapat yang kedua yang nyata ada itu hanya dunia psvchis (dunia spirituil) juga dinamakan spiritualisme, yang untuk pertama kalinya diwakili oleh George Ber keley yang hidup antara tahun 1684 - 1753. yang mengatakan bahwa yang ada itu sama dengan apa yang dapat ditangkap oleh psyche, oleh perasaan, oleh jiwa. Di belakangnya tidak ada apa-apa lagi, se hingga apa yang dapat tertangkap oleh perasaan itu adalah satusatunya yang hakiki, nyata. diluamya tidak ada apa-apa dan seperti Schopenhauer katakan, bahwa dunia itu adalah gagasan saya dan dunia itu lenyap kalau perasaan saya hilang. Tuga Hevmans berpen dirian, bahwa yang nyata itu tidak materiil, tetapi hanya suatu isinya perasaan, suatu pengamat-amatan belaka, maka bukan barang materiil, tetapi psychis. Menurut pendapat yang ketiga, maka dunia ini tidak lain dari buah pikir. Antara lain Plato menerangkan, bahwa barang2 didunia ini yang kita kenal melalui panca indra kita adalah dunia yang ter batas dan tidak nyata serta yang hanya bisa ada sebagai suatu gam baran yang tidak nyata serta yang hanya bisa ada sebagai suatu gam baran yang tidak sempurna dari pada dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia idea. Dunia pikir ini hanya dapat kita masuki dengan jalan berfikir, tidak dengan melalui panca indra. Kalau memakai panca indra saja, kita hanya mengenal dunia bayangan, bukan dunia yang sesungguhnya. Kalau Plato dengan cara menggunakan fikir mengenal dunia yang nyata, maka Fichte dan Hegel lebih maju lagi dengan mengatakan, bahwa dunia yang nyata itu pada dasamya tidak lain dari pada ciptaan dari pikir manusia. Tiga pendapat tersebut di atas. meskipun berbeda-beda, tetapi mempunyai persamaan, yaitu ingin memandang yang nyata itu dari satu sudut, satu jurusan saja, dan cara pandangan ini disebut mon isme atau tunggal. Tetapi masih ada kemungkinan lain yaitu cara 53
memanjang dari dua sudut atau jurusan yang dinamakan dualisme atau dwi-israe yaitu yang nyata itu dapat didekati dengan ialan meng gunakan adanya materi dan psyehis atau dwi tunggal. Pendapat yaiig ke-empat ini juga dinamakan realisme, yang mengaku i cara kerjanya pikir manusia sebagai unsur yang aktip, akan tetapi terikat juga oleh kewajiban untuk meniti periksa kenyataan Jalam dunia barang-barang materi dengan sifat-sifatnya, terlepas dari soal apakah itu hanya buati pikir saja atau bukan. Dan dunia tidaklah lenyap kalau kita menutup maia kita. Pandangan manakah yang sebaiknya kita pilih ? 1.
54
Materialisme yang menganggap bahwa yang sungguh- ada dan nyata itu cuma barang2 materi di dunia dengan siiat2nya. adalah pendirian dalam segala jaman yang selalu mempunyai daya tarik nya, karena mudah dianggap cocok dengan keadaan disekitar inanusia. Materialisme mempunyai pengaruh yang hesar dalam kemajuan ilm u2 pengetahuan alam termasuk ilmu kedokteran. Sebabaya ialah karena mudahnya cara menerangkan dengan fakta2 yang dapat ditangkap oleh pnnea indra kita karena ber wujud dalam kondisi2 tertentu yang dapat terulang kembali ter jadinya sewaktu waktu dikehendaki, sehingga mudah kelihatan obyektip dan bersifat umum. Jadi menurut cara kerjanya. materialisme memang baik sekali. Tetapi anehnya. kalau ditinjau secara filosofis maka dasar ma terialisme memang kurang kuat. Sebab semua barang materi itu harus dialami dan dia.nat-amati oleh sesuatu yang bukan materi, yaitu oleh seseorang, oleh psvchenya seseorang iru. Bedanya psyche dan materi memang ada. sebah hukum2nya ber beda. nmpamanya barang2 psyehis itu dapat diberikan kepada orang lain tanpa dapat berkurang atau habis. karena tidak dapat diukur atau ditimbang (dibobot). Kiisalnva ilmu pengetahuan itu dapat diberikan tanpa mengurangi ilmunva orang yang mem berikan. maka dari itu materi dan psyche mempunyai dasar yang berbeda, jadi tidak sama. Dari pihak materialisme sering diajukau alasan bahwa psyche dari manusin atau rasa rumangsa manusia itu tidak lain dari pada basil perkembangan evolusi dari materi. tetapi sampai sekarang buktinva belum ada. Hukunrr materi mengikat materi itu Tehnik materi tetap bekerja dalam ling kungan materi bagaimanapun rumitnya. maka tidak mungkin lalu meloncat meninggalkan materi meniadi psyehis yang non materiilSegi inilah yang menunjukkan kelemahan dari pada pandangan materialisme yang umumnya begitu kuat dalam teori dan prak-
tek, sehingga boleh dikatakan bahwa semua manusia itu dalam hidup sehari-hari menganut aliran materialisme ini. disadari atau tidak. 2. • Menurut pendapat spiritualisme materi itu tidak a d a ; yang nyata ada hanya rasa rumangsa, kesadaran orang atau psyche yang berisi gagasan tentang barang2. Pendapat ini konsekwen. tidak mau mengakui adanya barang diluar kesadaran. Tetapi kalau pendapat ini diteruskan, maka lalu yang ada itu tinggal kesadaran dari seorang individu, termasuk kesadaran saya sendiri, sedang kesadaran orang-orang lain itu hanya gambaran saja dalam kesadaran saya, jika demikian halnya, maka akhimya yang tinggal hanya realitas kesadaran saya. Ini lalu terlampau subyektip, bertentangan dengan ukuran ilmu pengetahuan vang selalu menuntut obyektifitas dan berlaku umum. Pandangan hidup yang tidak obyektip tidak dapat diterima oleh umum. Guna mencari jalan keluar dari kesukaran ini. maka Heymans menganggap bahwa semua kesadaran2 dari semua manusia itu bersumber pada suatu jiwa besar, jiwa dunia, yang me mungkinkan adanya persamaan dari kesadaran para manusia. Dengan cara demikian filosofi lalu minta bantuan kepada ke percayaan atau agama seperti terjadi di India, dimana orang sudah menemukan bahwa atman (jiwa orang) itu bagian dari Brahman (jiwa jagad). Ternyatalah bahwa penolakan adanya realitas dari barang bermateri itu hanya dapat dijalankan dalam teori, seperti yang terjadi juga di dalam pelajaran buku-buku India kuno, sebab se mua spiritualis dalam praktek sehari-hari terutama dalam ilmu alain harus memperhitungkan hukum-hukum natuur dari barangbarang. 3.
Menurut pandangan idealisme yang muncul dalam berbagai bentuk sehingga tidak dapat seluruhnya dibicarakan, maka dapatlah dikatakan bahwa dalam aliran idealisme ini selalu ditekankan bahwa yang penting dan yang utama itu diberikan kepada pikir dan apa yang terpikir, sehingga psyche berada diatas materi : sebab itu, diluar pikir materi itu dianggap memang ada seperti yang terjadi dengan pendapat Plato dan Kant, maka kedua tokoh ini juga dinamakan kaum idealis yang relatip. sedang Fichte dan Hegel termasuk golongan kaum idealis yang absoluut sebab me reka memandang semua kenyataan yang ada itu sebagai karya dari pikir saia. Jadi kelihatannya semua kaum idealis itu mem 55
beri otonomi kepada pikir, karena pikir mencipta sesuatu barang, termasuk apa yang dikatakan benar. Tetapi pikir ternyata tidak selalu menciptakan kebenaran. Ada kalanya pikir membuat kekeliruan. Lalu apa yang menjadi perbedaan antara benar dan tidak benar dari pikir ? Menurut pikir kedua-duanya bisa benar. tetapi nyatanya lain. Hal itu terbukti dalam pelajaran tentang Iogika. bahwa jalannya pikir sudah logis itu tidak dapat dibantah, tetapi ter nyata toh tidak betul, karena tidak cocok dengan kenyataan. Maka juga pandangan idealisme mempunyai kelemahan. 4.
Menurut pandangan realisme yang mengaku i adanya pikir dan diluar pikir masih ada sesuatu yang dengan cara berfikir harus dimengerti. Jadi ada hubungan antara yang memikir dengan yang dipikir. P,kir tetap pikir, tidak dapat keluar dari pikir itu sendiri, tetapi daya kekuatan pikir mempunyai kapasitas untuk mengontrol pikir itu sendiri dengan kenyataan yang ada, se hingga dapat menilai "benar’" dan tidaknya melalui panca indera. Teranglah bahwa menurut realisme ada ’'kenyataan'’ diluar pikir dan kenyataan ini harus dimengerti dengan jalan menggu nakan pikir. Tapi Kant mempunyai kritik bahwa adanya ,'kenyataan” diluar pikir tersebut tidak dapat dibuktikan se cara ilmiah, maka hat inilah yang merupakan kelemahan bagi teori rea'iisme yang kelihatannya begitu kuat.
Pilihan diantara empat pandangan tersebut mana yang lebih baik. itu tergantung kepada falsafah negara. Bagi Negara Maja lengka yang dalam mitosnya mengakui adanya Tuhan, pandangan materialisme terang tidak dapat dibenarkan sama sekali. Apa yang diuraikan diatas itu baru menyangkut cipta dan rasa sebagai dasar untuk mendekati apa yang dianggap nyata ada. Me ngenai karsa orang menemukan kesulitan-kesulitan. Pertama : Kalau ditanya penting mana karsa atau cipta (pikir) ? Kedua : kalau ada yang bertanya begini: Manusia itu menu rut pandangan agama sangat mutlak tergantung kepada Tuhan, tetapi disampii\? itu ia dianggap juga mempunyai karsa yang mutlak bebas. Bagaimana ini dapat bersama-sama benar r Menurut etika dari Thomas Aquino, pikir lebih penting dari 56
pada karsa, tetapi Schopenhauer dalam bukunya "Dunia sebagai Karsa*' mengatakan bahwa pikir itu merupakan alat saja dari karsa, maka dari itu pikir tunduk kepada karsa. Menurut teori kepercayaan, memang benar bahwa Tuhan mem punyai kekuasaan yang mutlak terhadap manusia. tetapi sebaliknya manusia sendiri merasa, bahwa ia mutlak bebas dan tidak terikat dalam memilih karsanya sendiri. Jadi, manakah yang benar ? Oleh karena itu, menurut Descartes, kesulitan terhadap terikatnya ma nusia terhadap Tuhan supaya dianggap saja seperti teka-teki yang tidak dapat diterka. Kesulitan ini tidak hanya timbul bagi kaum agama saja, tetapi para ahli hukum pidana juga agak kacau dalam menghadapi persoalan apakah karsa seseorang itu bebas atau tidak. Seandainya tidak bebas maka tidak ada alasan untuk menghukum orang yang melanggar hukum. Sebab perbuatannya harus dianggap sebagai akibat dari se suatu sebab atau sebab-sebab lain, sehingga sukar untuk menya lahkan orang yang berbuat tadi Terlepas dari kesulitan2 tersebut, karsa dapat mempunyai pengaruh yang sangat berbahaya. Hal itu dapat terjadi dalam pelajaran yang diberikan oleh Nietzsche tentang ’’karsa untuk berkuasa”. Untuk lebih jelasnya perlu diterangkan dahulu siapa Nietzsche itu dan apa yang hendak diajarkan kepada bangsanya. Nietzsche dilahirkan pada tanggai 13 Oktober 1844 sebagai anak seorang pendeta Protestan. Ayahnya meninggal ivaktu Nietzsche ma sih kecil. Karena Nietzsche suka belajar dengan rajin. maka ia dibebaskan dari uang sekolah. Kemudian Nietzsche masuk Universitas di kota Bonn dan mengambil jurusan agama, tetapi hanya satu tahun, lalu pindah jurusan bahasa klasik Yunani dan Latin. Dari kota Bonn Nietzsche pindah ke Leipzig, dimana Nietzsche mengenyam ke hidupan yang paling bahagia karena dapat berkenalan dengan kom ponis besar bernama Wagner yang dianggapnya sebagai pahlawan dalam menggubah kultur. Tahun 1869 Nietzsche diangkat menjadi maha guru di Bazel di negeri Swis sampai tahun 1879. Nietzsche mulai menderita sakit mata dan urat syaraf lalu hidup mengembara sampai ia meninggal dalam keadaan yang menyedihkan sebagai orang gila. Cita-cita Nietzsche sejak kecil sampai akhir hidupnva adalah untuk mengadakan Kultur yang baru. merobah kultur yang ada Un 57
tuk itu ia banyak menulis buku-buku, tetapi selalu tidak mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat. Buku pertamanya keluar dalam tahun 1872 "Die Geburt der Tragödie Aus dem Geiste der Musik" untuk membela Wagner, tetapi akibatnya Nietzsche sendiri kehilang an banyak mahasiswa. Kemudian ia mengkritik kultur dari jamannya dan mencela orang belajar sejarah yang hanya untuk menghapalkan fakta-fakta saja, pada hal yang penting bagi Nietzsche, belajar sejarah Itu adalah hanya untuk menentukan perbuatannya sendiri pada waktu sekarang Kemudian ia menulis bukunya yang sangat bagus yaitu : Also sprach Zarathustra, tetapi juga gagal dan akhimya menulis bukunya : Der Wille Zur Macht. Dalam buku : Also Aprach Zarathustra, Nietz sche memakai nama Zarathustra (Zoroaster) yaitu detva dari Persia. untuk memberi pelajaran tentang manusia yang gagah perkasa mele bihi semua manusia. manusia angkara murka. Ceriteranya demikian : Pada waktu Zarathustra umur tiga puluh tahun, ia keluar dari gua hendak furun dari gunung dan pergi ke masyarakat untuk mem beri pelajaran. Tetapi orang-orang tidak mau mendengarkannya. Me reka lebih suka melihat kepada orang yang berjalan diatas kawatKemudian orang tersebut jatuh. tetapi tidak ada yang memberi per tolongan. Zarathustra mengambil orang yang jatuh dan telah mening gal itu, untuk dikubur. Orang tersebut bekerja dalam alam yang ber bahaya dan ini cocok dengan pelajaran yang diberikan oleh Zarathu stra, Orang harus berani menempuh bahava. Zarathustra tidak me nemukan orang, tetapi hanya jenazah. Setelah turun terus dari gu nung Zarathustra bertemu dengan orang tua yang sedang bertapa Orang tua tadi memberi pelajaran tentang Tuhan kepada Zarathustra, yang mendengarkan, kemudian Zarathustra pergi dan setelah ia ting gal sendiri lalu merenungkan serta bertanya kepada diri sendiri: Apa kah kiranya orang bertapa tadi belum mendengar bahwa Tuhan dan semua dewa telah mati ? Kemudian Zarathustra lalu memberikan pelajarannya: Lihatlah, aku mengajar kepada tuan tentang Übermensch ! Orang Übermensch inilah kehendak dunia Tuan hendaknya suka berkata : Übermensch itu adalah kehendak jagad ! Saya menyumpah saudara-saudara agar setia kepada dunia dan janganlah percaya ke pada mereka yang berbicara tentang pengharapan dari atas dunia. Di-insyafi atau tidak mereka itu pembuat racun. Mereka meremehkan hidup, dan sudah setengah mati karena kena racun dan sudah jemu di dunia. Biarkanlah mereka musnah f 58
Begitulah caranya Zarathustra mulai memberi pelajaran didalam gagasannya Nietzsche. Selanjutnya diterangkan bahwa manusia yang ingin mengikuti Zarathustra harus berani, karena tidak ada perto longan lain dari pada dirinya sendiri di tengah-tengah jagad dengan segala isinya. Tidak ada Tuhan yang memberi wahyu dengan hukum-hukumnya, maka dari itu orang harus berani berperang sendiri menanggu langi semua bahaya yang menghalang-halangi hidupnya- Semua ke kuatan hanya datang dari pada dirinya sendiri dan semua tanggung jatvab menjadi pikulannya sendiri. Bukan ketaatan yang buta yang dikehendaki Zarathustra tetapi otoaktivitas yang diinsyafi dengan ke sadarannya sendiri. Sebab, guru kurang bayarannya, kalau murid te tap menjadi murid saja. Menurut pikiran Zarathustra atau Nietzsche sendiri. orang harus dapat menguasai diri pribadi, harus berani menghadapi segala kese dihan dan kekecelaan, harus mempunyai kesadaran agar dapat tetap menuju kepada tujuan dalam hidupnya Panca indra kita pun sering menipu diri kita sendiri. Zarathustra menyebarkan kabar kesenangan bagi orang yang sehat kuat menuruti hasrat hidupnya kemana pun, tanpa menghiraukai benar, baik. jelek, lemah dan belas kasihan; hanya harus mengerti tentang kekuatannya sendiri ’’Janganlah menghendaki di atas kekuat an saudara sendiri dan jangan mengharapkan lebih baik dari pada diri saudara sendiri yang bertentangan dengan apa yang mungkin dapat dikerjakan”. Hidup manusia adalah tragedi yang paling besar sampai kepada titik ajalnya. Hidup merupakan pergulatan, terus menerus berperang, perlawanan tanpa henti-hentinya, begitulah pendapat Nietzsche, yang juga cocok dengan pendapat Schopenhauer, hanya yang terakhir ini tidak suka kepada hidup, sebaliknya Nietzsche senang sekali. Schopen hauer tidak suka berperang, berlawanan, tetapi Nietzsche bahkan me nantang untuk hidup. untuk berperang mengadu kekuatan demi pe perangan yang indah. Bila perlu Nietzsche ingin hidup tidak untuk sekali saja tetapi untuk beberapa kali, ya, untuk terus menerus tanpa akhir. karena hidup ini sudah sepantasnya untuk dihayati. Sebab, se gala kenikmatan, juga mempunyai kehendak menuju kepada keaba dian.
59
MURAL BENDARA DAN MORAL BATUR. Karena Nietzsche mau merobah moral yang ada. maka ia me ngatakan dirinya tanpa moral. scbab ia mempunyai pandangan lain tentang hidup manusia. Ia mempunyai moral yang Iain dari pada yang biasa Vang sudah biasa itu mau diganti dengan morafnya Nietz sche sendiri, oleh karena itu ia membuat teori tentang moralnya ben dara dan m oral r ya batur yang mempunyai sumber yang berlainanMenurut Nietzsche akuran yang lebih dulu dipakai mengenai apa yang dianggap baik dan jelek itu, yang membuat para bendara (go longan yang kuat. yang memerintah) guna mencapai keluhuran citacitanya- Itulah yang dianggap baik dan betul. Apa yang dipandang jelek, itu apa saja yang dikerjakan oleh gotongan yang rendah. go longan yang diperintah. golongan yang lemah. Jadi apa yang menge nai go!ongan yang lemah tadi, disebut jelek, salah, sebaliknya yang mengenai golongan atasan itu dikatakan baik, betul- Tetapi lalu ada pemberontakan dalam lapangan moral dari f ihak yang lemah. cacad. karena mereka merupakan mayoritas. Kemudian mereka menang de ngan jalan tidak jujur. sehingga yang luhur dan baik menjadi kalah. Dengan demikian ukuran dalam moral menjadi berobah. Apa yang dulunya dianggap luhur. baik. oleh golongan bendara, dianggap rendah, je!ek. oleh golongan batur. VVatak-watak batur seperti meren dahkan diri, belas kasihan, ketaatan, kemiskinan dijadikan moralitas yang tinggi. menjadi watak yang baik. wataknya bendara. Hal itu di namakan pemalsuan moral oleh Nietzsche dan dikerjakan terutama o!eh bangsa Yahudi yang menimbulkan agama Kristen di dunia. Da lam agama tersebut menjilma kemenangan dari apa yang lemah, yang cacad, terhadap yang kuat dan sehat. Jiwa manusia telah kemasukan, Lambat laun. suatu racun yang membawa kepaJa kehancuran dengan menyeret yang kuat kedalamnya. bersama-sama dengan yang lemah. Dengan caranya sendiri Nietz sche menggugah masyarakal Kristen khususnya dan masyarakat ber Tuhan pada umumnya untuk mengadakan introspeksi sedalam-dalam nya agar moral yang baik betul-betul dipegang teguh dalam masya rakat. KARSA UNTUK BERKUASA. Menurut Nietzsche sudah dataeg waktunya untuk mengembali kan moral kepada yang kuat, sehat badaniah maupun rokhaniah, un tuk menjadi orang tanpa batin. tanpa belas kasihan, yang dalam se gala perbuatannya mengabdi kepada Karsa untuk berkuasa 60
Manusia ciptaan Nietzsche ini harus menjadi pemimpin. Orang yang tidak mencari kenikmatan untuk dirinya sendiri. yang harus tanpa belas kasihan terhadap orang lain maupun terhadap diri sen diri, yang harus selalu mencari kemenangan dan bekerja untuk men capai tujuannya Moralnva orang-orang yang lemah tidak boleh di pakai lagi. Untuk mencapai cita-citanya harus memakai sembovan ’’ Semua saja halalkan, yang benar itu tidak ada" Orang yang kuat tidak perlu bertanya : Apakah itu benar ? Yang penting: Apakah sesuatu itu membawa kemajuan dalam hidup ? Yang benar itu hanya semua yang menimbulkan rasa unruk menam bah karsa mencapai berkuasa. Yang jelek : semua yang berasal dari kelemahan. Itu semua harus lenyap, menurut Nietzsche. Tidak semua orang dapat menjadi Ubermensch. karena tidak ta han dalam taraf kehidupan yang begitu tinggi. Maka dari itu rakyat banyak boleh tinggal di taraf yang rendah seperti hewan dan golongan ini boleh memakai moral batur. Nietzsche tidak setuju dengan adanya kekuasaan rakyat atau dengan : sama rata sama rasa. Ini dianggapnva bertentangan dengan maksudnva jagad yang hanya mau me nuju ke timbulnya Ubermensch. Karena itu. dalam pandangan Nietzsche, perkawinan dan cinta mempunyai kedudukan yang istimewa. yaitu ia bercerita demikian : Anda masih muda dan anda ingin punya anak dan ingin kawin. Tetapi saya bertanya: Betulkah anda seorang manusia yang berhak menginginkan seorang anak ? Betulkah anda seorang pemenang, seorang yang dapat menguasai diri sendiri, seorang yang merajai kehendak, seorang yang bermoral tinggi ? Demikianlah tanyaku kepada anda. Atau mungkin dari keinginan anda itu yang bicara hanya seekor he wan dan suatu kebutuhan yang mepet saja, atau mungkin karena ke sepian. atau mungkin karena anda tidak puas dengan diri anda sendiri. Kehendak saya, supaya kemenangan dan kebebasan anda, yang menginginkan anak. Harap anda membangun monumen-monumen yang hidup sebagai kenang-kenangan anda kepada kemenangan dan pembebasan anda- Harap anda membangun diatas anda sendiri. akan tetapi lebih dulu. anda sendiri, harus dibangun dalam bentuk persegi, menurut badan dan jiwa anda. Jangan asai menyebar benih anda saja, tetapi arahkanlah keatas selalu Untuk itu jadikanlah kebon perka winan bagi anda ! Badan yang lebih sempuma yang harus anda ciprakan, suatu gerak pertama, suatu roda yang berpurar sendiri. seorang pencipta yang harus anda ciptakan. Perkawinan : begitulah saya namakan kehendak dua orang untuk menciptakan seseorang yang mele bihi orang-orang yang menciptakan.
Nietzsche senang kepada peperangan dan revolusi, karena, itu dianggapnya sebagai pemberi kesempatan kepada orang-orang Agung yang tersimpan, supaya bisa keluar untuk jadi Ubermensch. Orang-orang seperti Napoleon. Hitler dan lain-lain di Eropa dan Jengis Khan serta lain-lainnya di Asia, berkesempatan menjalankan peranannya dalam sejarah dunia. karena adanya peperangan dan revolusi Orang-orang tadi tidak bertanya mana yang baik mana yang jelek serta tidak menghiratikan kesengsaraan atau kenikmatan, akan tetapi hanya hidup menurut prinsip ’’Karsa untuk berkuasa” mengum pulkan jagad menjadi jajahannya. Lebih-Iebih rejim Hitler dengan nasional sosialismenya mempraktekkan pelajaran tentang Ubermensch di Jerman dan Nusolini dengan fasismenya di Itali serta Jepang de ngan semangat hara-kiri dan busidonya di Asia, sehingga menimbul' kan perang dunia kedua dengan segala kekejamannya terhadap yang lemah, yang cacad dan yang bukan tunggal ras. Kaum Yahudi menjadi sasaran Sadisme yang Ijar biasa dengan cara pembunuhan besar-besaran dengan gas racun sehingga ribuan anak-anak dan perempuanperempuan serta kaum lelaki yang tidak berdaya meninggal dunia didalam kamp-kamp tawanan. Progrom terhadap Jahudi ini menelorkan terutama gagasan mendirikan negara Israel yang setelah terealisir menimbulkan huru hara di Timur Tengah sampai hari ini dengan kemungkinan timbulnya perang dunia ketiga dengan meledaknya senjata nuklir dari The Big Sis : Rusia. Amerika. Cina, Inggris, Perancis dan India. Orang Jawa menggambarkan angkara murka dalam perwujudan wayang dengan bentuk Rahwanaraja dari Ngalengkadiraja yang telah menculik dewi Sinta. isteri dari Rainawijaya. seorang Pangeran yang sedang menjalani hukuman dihutan, dalam epos Ramayana. Dibandingkan dengan teori dan praktek dari Ubermensch. pen culikan tersebut diatas merupakan perbuatan yang agak biasa saja. Sudah terang bahwa Karsa untuk berkuasa itu ada maka perlu diamat-amati dan dimengerti serta disalurkan dengan baik demi kepen tingan pembangunan masyarakat. bangsa dan negara khususnya dan dunia pada umumnya, sesuai dengan idam-idaman orang Majalengka : membangun masyarakat dan dunia bani dengan cara gotong royong demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia selaras dengan semboyan bangsa Indonesia ”sepi ing pamrih rame ing kawe, mahavu hayu hayuning bawono dengan mengingat ajaran nenek moyang kita : Suro-diro Jayaningrat itu akhimya akan di kalahkan oleh pangastuti. Demikianlah karangan Semar yang dibacanya. 62
XI.
PENGALAMAN BAGONG DAN PETRUK.
Setelah diminta oleh Universitas, Semar bersedia menjadi dosen di Universitas Majalengka, maka bagi Petruk dan Bagong terbuka ke sempatan yang banvak untuk lebih lama bergaul dalam masyarakat. sedang Gareng asyik membantu Semar dan kadang-kadang juga mem beri kuliah membantu Semar sebagai asistennya. Petruk amat girang dengan kesempatan yang diberikan kepada nya untuk memikirkan anak angkatnya. Secara resmi Tanvan sudah diadopsi menurut hukum Majalengka dengan ketentuan bahwa adopsi di Majalengka itu tidak boleh merobah status warganegara Majaleng ka. jadi orang asing boleh memungut seorang anak Majalengka seba gai anak angkat, tetapi anak tersebut tetap menjadi warganegara Majalengka. Bukan main senangnya Tanvan yang sekarang merasa telah mempunyai seorang ayah. Ia sekarang lebih rajin belajarnya de ngan harapan kelak akan menjadi seorang ahli tehnik yang baik. la sudah mulai tertarik kepada pembuatan kapal laut, karena Petruk sering memberi hadlah mainan yang berupa macam-macam bentuk kapal lautBagong pun merasa lega karena ia mendapat kesempatan yang luas untuk mengetahui seluk beluk masyarakat dan tata pemerintah an serta hukum Negara Majalengka. Survey dan riset dilakukannya dengan cara hidup ditengah-tengah masyarakat dan selalu bertanyatanya kepada siapa saja yang kiranya dapat menjawab pertanyaan, guna dihubungkan satu dengan yang lain sampai ia dapat mengadakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dari peng amatan Bagong nampak baginya bahwa orang Majalengka mempu nyai kepribadian yang kuat. Pada dasamya, bangga kepada kebangsaannya tetapi tidak selalu ditonjolkan, dianggapnya nasionalisme itu sebagal suatu aksioma yang tidak boleh ditawar-tawar, tetapi ada sifat keterbukaan yang membawa mereka tidak chauvinistis. maka boleh dikatakan nasionalisme yang realistis. Mungkin karena itu indi vidualisme di Negara Majalengka tidak nampak menonjol, bahkan seakan-akan terdesak oleh sifat-sifat kolektip yang ada dimasyarakat desa. Memang kelihatannya desa itu berdaulat penuh, disebabkan karena pertumbuhannya itu waktu menempuh jalan sendiri, menak lukkan alam di sekitarnya secara gotong royong, dan mempertahan kannya terhadap serangan dari binatang yang besar maupun yang buas- Tetapi setelah Negara Majalengka dapat terbentuk dengan keputusan dari semua desa. maka kedaulatan desa dengan sendirinya dikurangi untuk dipindahkan ke negara yang berdaulat penuh. meng atasi desa-desa. 63
Milik dan usaha perorangan ada. tetapi dalam skope yang kecil Semua usaha yang besar di dalam desa dikerjakan secara koperatip dengan semangat gotong-royong yang tebal, mengadakan lumbung desa. gudang desa dan bank desa yang masing-masing diutus oleh sebuah badan yang terdiri dari tiga orang dengan mengambil unsurunsur kelurahan, yaitu adanva lurah (pemimpin), carik (administra tor) dan jagabaya (keamanan). Oleh karena itu tiap penyelewengan segera dapat diketahui dan ditindak menurut kebiiaksanaan. yaitu jangan ada yang untung dan yang dirugikan, dan yang salah diberi hukuman pendidikan dengan cara disuruh hidup sebagai warga desa brasa dalam pengawasan keamanan desa. dengan kemungkinan bisa direhabilitir bila ternyata sudah kapok dan boleh menduduki jabatan yang lebih tinggi menurut kemampuannya. Tanpa ikatan desa seorang warganegara Majalengka tidak bisa hidup. karena akan kehilangan fasilitas-fasilitas warga desa, maka dari itu ikatan desa sangat kuat. Lari dari desa berarti mati pencaharian hidupnya. Tindakan yang diuraikan diatas baru mengenai tindakan administratip bagi kesalahan yang sifatnya bukan tindak pidana. Bagong sekarang tidak heran, sebab apa di Negara Majalengka tidak banyak penyelewengan atau penyalah gunaan wewenang mau pun kewajiban. Demokrasi dalam arti dari rakvat, oleh rakyat. untuk rakyat, terlaksana sewaktu rapat-rapat desa di seluruh wilayah Negata Maja lengka memilih pucuk pimpinan negara, terdiri dari tiga orang yang dinamakan TRI TUNGGAL. TRI SIRAH, TRI W O N G SA NEGARA. Undang-undang Dasar Negara Majalengka hanya terdiri dari enam pasal yang sesuai dengan mitos Majalengka dan tiap pasal men jadi sumber bagi Undang-undang berikutnya yang dinamakan undangundang organik- Memang di Negara Majalengka undang-undangnya sedikit, karena kebanyakan hukumnya tidak tertulis, tetapi dikenal oleh semua orang. karena hukumnya hidup di kalangan rakvat- Hukum yang tidak tertulis itu meliputi tata pemerintahan, hukum perdata dengan hukum acaranya. sedang hukum pidananya sudah dibu kukan sebagai hukum nasional dengan ciri sangsinya lain dari pada umumnya. Terhadap delik makar dikenaJ hukuman mati bagi pemimpiapemimpinnya saja. Ekonomi dan perdagangan berada dalam tangan desa dan pemerintah, sedang hasil produksi dari industri didistribusi secara kaperatip, mengingat kebutuhan rakyat selalu meningkat. Ba gong sibuk sekali dengan catatan dari data-data yang diperolehnya. 64
Petruk menyusun organisasi keolahragaan yang disetujui oleh Universitas dan sekolah-sekolah menengah, dengan tujuan akan mengadakan perlombaan-perlombaan nasional, tetapi karena perhitungan heava sangat tinggi. belum dapat diselenggarakan, karena dana-dana oleh pemerintah pusat maupun daerah disediakan untuk pembangunan industri menuju ke atomisasi berhubung adanya krisis enersi di duniaMeskipun usahanya gagal, namun nama Petruk sudah menjadi lambang keolahragaan Tarwan sangat bangga karenanya dan ia tumbuh dalam kesayangan Petruk. Tiap tahun ia menempuh ujian dengan hasil yang gemilang, sehingga sekarang ia sudah masuk Universitas Maja lengka dan dimanja sedapat mungkin oleh ayahnya. Tarwan ingin menjadi insinyur perkapalan seperti diharapkan juga oleh Petruk yang mempunyai pengalaman pahit karena perahunya rusak, sebab tidak me menuhi syarat sebagai kapal laut. Petruk selalu dikerumuni pemuda dan pemudi yang ingin diberi nasehat atau petunjuk atau minta cerita-cerita dari Indonesia khusus Jawa tentang hubungan muda-mudi di sana, kisah percintaan yang universil antara dua insan yang dilanda asmara; kalau kesusastraan Inggris mengenal Romeo dan Yulia maka kesusastraan Jawa mempunyai kisah Loro Mendut dan Pronocitro dan dalam konsepsi wayang ada roman dari Harjuna dan Wara Sembadra yang merupakan pasangan yang ideal sekali. Kalau Petruk su dah mulai berceritera tentang percintaan bukan main pandainya, sampai muda-mudi itu kadang-kadang menangis atau ketawa terbahakbahak karena lucunya. Di samping itu para mudi mengerumuni Petruk itu karena ada maksud IainTarwan yang menjadi jejaka kecuali rupawan, badannya sehat kuat. dan berkat didikan Petruk dalam olah raga, ia tumbuh sebagai atlit yang sempuma Kalau Tarwan berkumpul dengan Petruk, para mudi tertarik kepada dua-duanya karena mereka seperti magnit mem punyai dava tarik yang tidak dapat dielakkan. Tetapi kalau Tarwan pergi meninggalkan Petruk ternyata lebih banyak mudi-mudi yang mengikutinya Dan Petruk sendiri lebih senang dengan keadaan be gitu. Dalam hati kecilnya tersimpan keinginan untuk mempunyai me nantu sebelum ia meninggalkan Negara Majalengka, tetapi hal itu tidak pernah diterangkan kepada Tarwan agar supaya ia tidak sedih kalau Petruk akan kembali ke tanah air- Betapapun senangnya hati Petruk dengan pengalaman-pengalaman di Negara Majalengka, ka dang-kadang timbul rasa haru, ingat kepada Indonesia lalu agak hingung dan sedih. Nasib dari orang yang berada diluar negerinya sen diri memang demikian, bagaimanapun enaknya diluar negeri, tanah air dengan kenang-kenangan waktu kecil serta pengalaman-pengala man yang menggelikan pada waktu itu selalu memanggil dan meng godanya. Tarwan sendiri kalau memikirkan bahwa seketika nanti 65
ayahnya akan meninggalkan dia, menjadi bimbang, tidak dapat tidur, merasa kesepian dalam hidupnva la belum punya gagasan untuk kawin. Kalau iseng-iseng. va, pemuda mana bertahan menghadapi si cantik. si jelita, si hitam manis. si ........................ DaJam hadnya tersimpan keinginan untuk turut kepada ayahnya yang sangat ia cintai, tetapi dengan cara bagaimana ia tidak tahu Ia sebagai warganegara Majalengka mempunyai tanggung jawab serta tugas-tugas yang sukar ditinggalkannya. Ia sangat mencintai negara dan bangsanya dan ingin lekas menyelesaikan studinya agar dapa^ mengabdinya dengan sekuat tenaga dan pikirannya. Menurut peraturan Universitas Majalengka, seorang mahasiswa/ mahasiswi tidak diperkenankan kawin, sebelum mencapai tingkat sarjana miida. mengingat banvaknya yang gagal dalam studinya setelah kawin. Tarwan yang sudah mendapat gelar sarjana muda tidak meng gunakan haknya, karena ia masih ingin dengan cepat mencapai ritel insinyur, khusus dalam pembuatan kapal laut.
66
XD.
KULIAH AKHIR DARI GARENG
Sejak tahun 1974 Scmar, Gareng. Petruk dan Bagong sudah kurang lebih lima belas tahun berada di Negara Majalengka, cukup lama untuk memikirkan akan pulang ke Indonesia. Dalam waktu yang agak [ama itu, Semar senantiasa memberi kuliah tentang filsafat Timur dan Berat, dimulai dengan pujangga-pujangga Tiongkok kuno, lalu ke India mengajarkan agama Hindu, Brahmana, Upanisad, Budha, filsa fat samkhya, Yoga dan Wedanta. Dari India ke Arabia untuk mene mukan ajaran agama Islam, dan di Palestina berjumpa dengan agama Jahudi dan Kristen. terus ke Junani yang sangat kaya dengan filsafat nya terutama Socrates, Plato dan Aristoteles. Kemudian ke tanah Eropa yang mempunyai sistim-sistim filsafat yang telah teratur rapi dari jaman abad Pertengahan, jaman Renaissance atau kelahiran Baru dari filsafat Junani. jaman ajaran Konstruktip dari Descartes. jaman Aufklärung, yaitu jaman membebaskan diri manusia dengan sarana otaknya, jaman filsafat modem seperti idealisme dari Immanuel Kant, positivisme dari Comte, dan filsafat hidup dari Bergson dan Iain-lain, terus ke Amerika dari William James dengan ajaran pragmatismenya. Dari Amerika kembali ke Jawa dan Negara Majalengka, untuk mene rangkan raitos Pancasila dan mitos Majalengka. Sebagai penutup Gareng disuruh memberi kuliah terakhir sambil berpamitan karena sudah mau pulang ke tanah air Secara pendek Gareng menerangkan demikian : Apakah tempat dan tugas manusia di dunia ? Antropologi atau ilmu tentang manusia pada akhirnya harus menjawab pertanyaan ini. terlepas dari pengaruh ilrnu-iltnu lainnya. Sebabnya manusia adalah satu-satunya makhluk yang mempu nyai rasa rumangsa, rasa yang timbal balik, yaitu dapat merasakan rasanya sendiri, tetapi juga dapat menggambarkan rasanya orang Iain, sehingga dapat turut merasakan perasaan orang lain, karena itu dapat ”tepa salira” dalam tindakannya. Dengan adanya rasa ru mangsa ini manusia dapat menangkap alam semesta diluar dirinya. tetapi juga dapat menangkap dirinya sendiri sebagai obyek sehingga ia dapat mawas diri. Ia melihat bahwa kehadirannya itu terbatas tvaktunya. ia pada waktunya tidak akan ada lagi. Untuk itu ia merasa ta k u t: ia takut mati. Tetapi anehnya, manusia itu juga dapat me milih lebih baik mati dari pada hidup dengan jalan bunuh diri, berbara kiri, hal mana tidak mungkin bagi hewan. Ada hewan seperti seekor burung di* Afrika, burung Unta, yang mengorbankan diri mela wan raja singa dengan instink membela anak-anaknya. Biar aku mati asai anak-anakku selamat. Tetapi ini bukan bunuh diri seperti yang 67
dilakukan oleh manusia pada umumnya. Ia tersesat dalam pikiran nya, lalu memutuskan lebih baik mati dari pada hidup. Pertim bangan-pertimbangan seperti ini tidak terdapat dalam dunia hewan. Dengan mawas diri manusia lalu berhadapan dengan banyak soal yang bertalian dengan apa yang dikatakan benar dan tidak benar. betul dan tidak bctul, baik dan tidak baik serta teori-teori tentang tempat dan keadaan manusia setelah meninggal dunia- Dalam meng hadapi soal-soal tersebut ada perbedaan antara orang Barat dan orang Timur. Manusia Barat. dengan segala kekuatan, mau tetap hidup terus didunia ini. Filsafat Tiongkok kuno menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap hidup tenis atau tidak didunia ini. Rasanya sudah lega bila sudah punya anak1 laki-laki yang meneruskan riwayatnya menjadi sejarah keturunan yang tidak terputus-putus. Baru kalau rantai lingkaran keturunan ini terancam putus karena tidak adanya anak lelaki, maka dirasakan sebagai suatu malapetaka yang besar sekali. Pandangan orang Hindu Iain lagi, boleh dikatakan kebalikannya orang Barat. Manusia. menurut Hindu, terikat oleh lingkaran kelahiran kembali dan tiap kelahiran dianggap suatu kesengsaraan atau penderitaan terus menerus satnpai mati Dengan demikian, manusia didunia ini nasib nya menderita, maka harus berusaha menuju kebebasan dari pende ritaan itu, hal mana hanya mungkin, kalau manusia berusaha mele paskan diri dari ikatan duniawi. sehingga ia tidak akan lahir kembali karena berada di Nirwana, tempat pengakhiran dari segala kesengsa raan. Orang Junani kuno tidak mempunyai gambaran yang jelas ten tang apa yang akan terjadi sesudah orang mati, juga apakah hidup harus lama atau pendek. tidak ada pandangan yang jelas. Yang terang ialah dalam mitos Junani Dewa-Dewa dapat hidup berkumpul dengan manusia biasa berwujud sebagai orang pengemis dan sebagainya. Sebaliknya orang-orang yang mempunyai karya yang besar dapat dianggap sebagai pengejawantahan dari dewa-dewa dan mendapat penghormatan yang besar sekali dan sesudah mati dianggap telah berkumpul dengan dewa-dewa. Orang Jawa menganggap orang-orang yang kuat luar biasa sektinya itu juga sebagai inkamasi dari dewa seperti ternyata dalam bentuk arca dalam candi setelah seorang raja meninggal dunia. Menurut golongan penganut Pythagoras. seorang filosoof Junani kuno, jiwa manusia itu dihukum dalam badan wadag manusia. dan ia baru bebas kalau manusia mati. Hal ini mirip juga dengan pandangan hidup orang Jawa, bahwa manusia ini diibaratkan seperti burung yang berada dalam sangkar. Bila orangnya mati, maka burungnya juga supaya dilepaskan dari sangkar. 68
Dalam kesusastraan Jawa ada tembang macapat Dandanggula. yang bunyinya demikian : Sanepane wong urip puniki, aneng donya iku umpamanya. mung kaya wong mampir ngombe, umpama manuk mabur. lepas saking kurunganeki. pundi mencoke mbenjang, aja kongsi kliru. upama wong jan-sinanjan, ora wurung mesti bakal bali nnilih, mring asai kamulanva. Dalam jaman abad atoom dan nuklir sekarang ini yang menjadi sorotan dan tema bagi filsafat modem, adalah kedudukan manusia didunia ini. Berada didunia adalah bereksistensi di dunia. Dan apakah artinya berada itu ? Kalau ’’berada“' itu ditinjau dalamnya. manusia melihat akunya sendiri dalam keadaan yang beraneka wama, ia sedang apa saja, ia sedang berpengalaman lerus menerus tanpa hentihentinya dan tanpa rampung, tak kunjung selesai, itu adalah gejala. suatu fenomena. Setelah ilmu pengetahuan dan tehnologi dapat menaklukkan du nia dengan alam semestinya, dapatkah ia mengatur diri manusia un tuk hidup bersama secara damai. adil dan makmur, sehingga dunia itu damai tentram dan aman. bebas dari ancaman perang dunia ke tiga, ke-empat dan kelima ? Demikianlah kata-kata Gareng sebagai pamitan.
69
XIII.
PL’LAU INTERNASIONAL.
Semar dan Gareng sudah selesai dengan tugasnya sedang Petruk menunggu ujian terakhir dari Tarwan dan jika Tarwan dapat lulus, maka Petruk sudah merasa selesai juga dengan tugasnya, tinggal Ba gong yang masih belum rampung dengan riset dan analisanva tentang masyarakat. hukum, kebudayaan, pemerintahan dan pemimpin-pemimpin Majalengka. Lebih mendalam dan lebih banyak Bagong mengadakan penyelidikan, lebih mengetahui bahwa ia sesungguhnya belum mengerti karena ternyata lebih banyak lagi yang ia tidak dapat mengerti. Nasib seorang penyelidik sesuatu pengetahuan yang men dalam memang begitu rasanya. Kesombongan timbulnya mudah dari kekurangan pengetahuan, sebaliknya kebanyakan ilmu pengetahuan dapat membawa rasa mengecilkan diri, mudah takut. gampang bimbang. kurang keberanian, tidak mudah jadi avonturir. Dari tahun 1974 hingga tahun 1990 Negara Majalengka bersama-sama dengan negara-negara lain didunia menghadapi krisis enersi dunia dan untuk mengatasinya perlu mencari jalan sendiri-sendiri dalam tiap-ti3p negara. Negara Majalengka serta negara-negara maju menolong diri dengan jalan sebagian tnenempuh atomisasi industri. yaitu dari pada menggunakan bahan bakar tradisionil lalu meman faatkan tenaga atoom dalam industri, mengurangi enersi yang ditim bulkan oleh batu bara. minyak dan listrik. Barat. Amerika dan Rusia serta Jepang lebih maju lagi dengan eksperimen-eksperimen mencari enersi dari sinar gaib yang berasal dari matahari yaitu sinar ya;:g sudah berabad-abad membakar matahari. Kalau sinar gaib itu dapat ditaklukkan oleh otak manusia, maka matahari akan merupakan sumber dari segala sumber enersi dunia bagi seluruh umat manusia D a lam tahun 1990 dunia sudah tidak sangat tergantung pada minyak sebagai senjata yang ampuh dalam waktu perang dan damai. Negara Majalengka mengikuti kemajuan jaman tahap demi tahap berkat kerukunan, kesungguhan bekerja, kejujuran, keikhlasan hati dari rakyat maupun dari para pemimpin untuk mengabdikan diri bagi negara, desa dan masyarakat. sesuai dengan mitos Majalengka. Atas desakan Semar, Gareng dan Petruk, maka Bagong tunduk untuk bersama-sama pulang ke Indonesia, karena rindu tidak dapat ditahan lagi, meskipun mereka telah mendapatkan banyak simpati maupun bantuan dari negara, masyarakat. dan Universitas dengan karya w an -karyaw ann ya. Departemen Mancanegara membantu secukupnya guna kepergian mereka. Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia pun tidak mau 70
ketinggalan dalarn ha! ini. Karena di Indonesia sudah banyak suarasuara yang menginginkan wulu cumbu empat serangkai itu putang guna membantu pembangunan yang lebih mantap lagi. Sangat berat bagi Petruk untuk meninggalkan tugasnya di Maja lengka. lebih-lebih kalau nanti ia akan berpisah dengan Tanvan yang telah menjadi sarjana, penuh harapan dimasa depannya Petruk ingin melihat Tanvan kawin dengan gadis Majalengka sebelum ia kembali ketanah air, tetapi keinginan tersebut sampai sekarang belum terkabulkan karena Tanvan belum mendapatkan jodohnya. Hal ini yang menjadi susahnya Petruk, tetapi ia tidak mau memperlihatkannya ke pada Tawan agar Tanvan tidak terpaksa memilih dengan tergesa-ge sa. Universitas juga melihat hubungan Tarwan dengan Petruk sangat crat terjalin dengan perasaan cinta kasih yang besar sekati. Untuk menolong mereka sejauh mungkin, maka Universitas mengutus Tarnan untuk turut serta dengan Petruk sebagai pengawal dan disamping itu diberi tugas untuk mengadakan penelitian apakah yang secara riil dapat disumbangkan Universitas kepada Negara Republik Indone sia. kepada Universitas-universitas di Indonesia atau kepada Masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebaliknya dari kebudayaan Indone sia apa yang dapat dibawa ke Majalengka. Putusan Universitas ini lidak terduga-duga sebelumnya, maka itu disambut dengan sangat gembira oleh Tanvan maupun Petruk Untuk berpamitan secara resmi, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong diantar oleh Tanvan menghadap Tri Tunggal. Kemudian mereka dengan naik kapal terbang menuju ke Departemen Mancanegara di pulau Internasional Di-bandingkan dengan daerah pedalaman, pulau Internasional lebih maju dengan adanya pengaruh asing yang besar. Banyak bangsabangsa asing yang menetap di pulau tersebut diantaranya bangsa Cina. Hindu. Arab. Orang-orang Barat juga batiyak yang mau bermukim disitu seperti orang-orang Portugis. Spanyol, Belanda. Inggris dan akhir-akhir ini juga orang-orang Amerika; Australia dan Jepang. Ham pir seluruh bangsa-bangsa didunia mempunyai penvakilan di Negara Majalengka, yang semuanya ditempatkan di pulau Internasional di bawah pengurusan Departemen Mancanegara (Kementerian Luar Ne geri). Kebanyakan orang-orang asing tersebut hidup dari dagang, dari hasil industri yang mereka dirikan secara joint venture dengan desa atau negara Majalengka dengan menggunakan tenaga dan ahli-ahli dari Majalengka sendiri. Mereka hidup bebas seperti dinegaranya sendiri. Pada umumnya mereka mempunyai taraf hidup yang agak lebih tinggi dari pada orang-orang Majalengka, tetapi dipulau Internasional
itu tidak terdapat golongan pengemis atau gelandangan. Juga urbanisasi tidak terjadi Bahkan kelihatan orang-orang Cina yang tidak begitu mampu telah menjadi perani seperti orang-orang Majalengka, memberi pertanda bahwa di pulau Intemasional khususnya dan di Negara Majalengka pada umumnya cukup sandang panganDisamping dua pelabuhan besar masih ada beberapa pelabuhan kecil. Yang besar digunakan uncuk kapal-kapal laut sedang yang kecil untuk perahu-perahu pesiar dan tempat rekreasi, sport dll. yang men jadi kegemaran orang-orang asing. Pelabuhan yang besar diatur se perti pelabuhan-pelabuhan di Eropa, bersih teratur rapi dan tidak terdapat kelambatan dalam soal-soal bongkar dan muatan kapal. G u dang-gudang cukup banvak untuk menampung arus lalu lintas barang-
harang. Bank-bank asing ada tetapi yang paling besar adalah Bank Majalengka Semar, Gareng. Petruk dan Bagong kagum melihat keadaan di pulau Intemasional tersebut, di mana terdapat pergaulan bebas. tidak ada rasdisknminasi, tingkat hidup merata bagi semua golongan dari pelbagai bangsa. Tarwan sudah sering inengadakan riset di pulau Intemasional itu, baginya sudah tidak ada yang baru, maka dari itu ia dapat bertindak sebagai penunjuk ialan dan dapat menerangkan sejarah dari pulau tersebut sebagai siasat untuk menghindari pepe rangan kolonial- Dari pulau Intemasional ini Semar. Gareng. Bagong, Petruk serta Tanvan naik kapal menuju ke Jakarta, kota Internasonal yang mula-mula diciptakan oleh Bung Karno lalu disempurcakan oleh Ali Sadikin dalam Orde Baru jamannya Presiden Soe hartoKarena kembalinya wulu cumbu empat serangkai itu terjadi da lam tahun 1990, maka sudah barang tentu Jakarta dari tahun 1974 itu berbeda sekali dengan Jakarta dari tahun 1990.
7?
XIV.
BAGAIMANAKAH KIRANYA JAKARTA DALAM TAHUN 1990?
Perobahan yang sangat menonjol adalah pertama mengenai luasnya. Dalam 15 tahun Jakarta sudah dua kali besaraya dibanding de ngan keadaan tahun 1974. Bogor. Jakarta dan Krawang sudah meru pakan satu kota metropolitan Penduduknya padat sekali. Industriinduscri banyak sekali dan jalan-jalan penuh dengan mobil-mobil )’ang bagus. Rumah-rumah bertingkat berjajar-jajar ditepi jalan-jalan yang lebar. Waktu malam Jakarta penuh dengan lampu-lampu reklame, beraneka ragam dan berwarna-warni menyinari langit diatasnya. Ja karta menjadi kota yang tidak tidur. Siang bekerja, malam hiburan semalam suntuk. Pelabuhan tambah besar, lumpur-lumpurnya dikeruk sampai masuk ke kota. Tambah kelihatan lebih bersih dan lebih indah. Ciliwung ditutup dengan cara memakai bis-bis beton sehingga air tetap mengalir, tetapi diatasnya dijadikan jalan atau dibangun perumahan atau pertokoan. Air minum cukup banyak dengan me nyedot air laut yang dijadikan air tawar terus diobati menjadi air minum untuk seluruh kota Orang-orang tidak perlu lagi mandi dan mencuci dikali Hotel-hotel raksasa tumbuh. Proyek Jatiluhur telah selesai dan dimanfaatkan sepenuhnya, ditambah dengan tenaga-tenaga atoom Ribuan hektar sawah mendapat air cukup untuk meng hasilkan panen yang memuaskan Listrik ada cukup untuk menerangi kota yang begitu besar dan mewah. Kalau dalam tahun 1974 Jakarta dilihat dari udara masih keli hatan sebagai kelompok-kelompok desa. dalam tahun 1990 memberi gambaran lain. Yang dulu ada dan sampai sekarang masih ada itu golongan penduduk yang nista. yalah para gelandangan, pengemis. Ini hari dibersihkan besok pagi sudab ada pendatang bani. Urbanisasi tidak dapat dibendung. Karena modemisasi desa-desa daerah. peda laman sukses. banyak kemajuan di desa-desa, tetapi kelompok orangorang yang tidak dapat bekerja benambah banyaknya karena sempitnya tanah dan desa-desa yang modem tambah selektip dalam memi lih tenaga-tenaga kerja. akibatnya banyak orang desa lari ke kota-ko ta. mencari sekedar jaminan hidup. Industri-industri tidak cukup mampu menyedot kaum penganggur. Rasionalisasi dalam industri. berhubungan dengan terdapatnya sumber-sumber enersi bani bagi mesin dan tehnologi. mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia, sehingga industri-industri lebih suka melepas dari pada menerima enersi manusia Problema ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia mengalami proses itu. Dunia tidak butuh tenaga manusia, sedang jumlah manusia di seluruh dunia bertambah 74
terus, menimbulkan kesukaran rezeki apa yang harus dimakan. Untung. Indonesia masih punya tanah yang sangat luas yang masih ibarat kosong, kurang penduduknya. Kalau daerah-daerah ini diolah dan dimatangkan untuk pertanian, Indonesia tidak hanya dapat menolong diri sendiri. tapi juga dunia yang diancam oleh kelaparan. Semar. Gareng. Petruk. Bagong dan Tarwan mendarat dilapangan terbang Halim yang sudah sangat modem. Pemeriksaan barang cepat sekali, yang agak sulit pemeriksaan kesehatan orang-orang yang datang dari luar negeri. Mereka dimasukkan dalam tempat Karantina untuk diperiksa membawa penyakit menular atau tidak. Pemeriksaan dilakukan secepat mungkin dengan alat-alat terbaru serta dokter-dok ter yang ahli. Setelah bebas dari pemeriksaan mereka datang di De partemen Luar Negeri dengan membawa surat-surat keterangan lengkap. Dari sini terus ke Kantor Kedutaan Besar Majalengka di Jakarta. Tawan menyerahkan surat-surat yang dialamatkan kepada Duta Be sar. dari Universitas maupun dari Tri Tunggal Majalengka. Berhubung dengan itu Tarwan mendapat bantuan sepenuh-penuhnya dari Duta Besar; karena itu juga Tarwan memperoleh banyak bantuan oleh De partemen Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta untuk menjalan kan misinya di IndonesiaSemar. Gareng, Petruk dan Bagong setibanya di Jakarta dan se belah selesai pemeriksaan yang macam-macam lalu diminta ikut da lam rombongan kesenian untuk mengadakan pertunjukan-pertunjukan di Taman Ismail Marzuki dan di tempat-tempat lain- Mereka senang sekali dapat bekerja seperti dulu-dulu ibarat ikan kembali ke airnya. Untuk sementara waktu mereka bertempat tinggal di kota Metropo litan agar Tarwan dapat bekerja dengan baik. Untuk misi kebudayaan, Tarwan telah mendapat bahan-bahan dari rombongan-rombongan Kesenian. Untuk kepentingan masyarakat umum ia dibantu oleh Pe truk menyelidiki masalah gelandangan. Dalam tahun 1990 Pemerintah Republik Indonesia sudah mengatur para gelandangan dengan cara yang lebih baik. Sejak tahun 1974 sudah ada tiga kali pemilihan umum untuk memilih Dewan Pewakilan Rakyat. Dalam pemilihan itu para gelandangan memberikan suaranya dan siapa berkepentingan tentu ’berani"' membelinya. Pengalaman yang sudah-sudah : habis manis sepah dibuang. Ha bis pemilihan umum para gelandangan tidak terpakai lagi. Berdasarkan pengalaman yang pahit itu para gelandangan me nuntut agar nasib mereka sesudah pemilihan umum dipikirkan dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Pemerintah turun tangan. Para gelan 75
dangan diben ’ kedaulatan" untuk mengatur diri sendiri semacam 'pemerintahan”. Para gelandangan memilih ’’kcpala-kepala” mereka sendiri dan diberi pangkat, kedudukan, tanpa memberatkan budget negara. Tiap lima orang gelandangan memilih seorang kepala yang di namakan Jineman. Dan tiap dua puluh lima orang memilih seorang kepala dan mereka namakan Rangga Penglawe, sedang lima puluh gelandangan dikepalai oleh seorang Rangga Paneket dan seratus ge landangan dipimpin oleh seorang Rangga Penatus. Diatas Rangga Penatus ada pimpinan satu yaitu Pancwu gelandangan Dengan terbentuknya kepala-kepala gelandangan tersebut mudahlah untuk mengatur dan mencari data-data tentang domisili, per kawinan. kriminalitas, banyaknya keluarga dan lain-lain. Keinginan para gelandangan disampaikan menurut hirarki pemerintahan mereka sendiri, akhirnya kepada Bapak Penewu gelandangan. Berdasarkan tuntutan tersebut, maka. Penewu menyampaikan permohonan kepada Pemerintah agar diadakan bangunan damrat yang dapat dipindahpindah di dekat kota dengan penerangan listrik, cukup air dan keper luan saniter untuk kelompok-kelompok gelandangan guna tidur dan istirahat waktu malam atau hujan. Soal makanan Peinerintah tidak perlu memberi, mereka sanggup mencarinya sendiri dalam kota. Me reka ingin bebas. Dalam tahun 1990 timbul Bapak Ali SaJikin kedua yang dapat memenuhi keinginan para gelandangan demi keamanan, keindahan kota, dan keperluan pariwisata. Dengan menggunakan wewenangnya Pemerintah menurut Undang-undang Pokok Agraria, dapat dipinjam/ dipakai tanah-tanah kosong dalam kota untuk mendirikan bangunanbangunan darurat bagi kaum gelandangan. Bila pemilik tanah me merlukannya untuk pembangunan, maka bangunan-bangunan tersebut dipindahkan oleh Pemerintah dan pemilik tanah tidak perlu memberi pesangon. Petruk yang menganggap para gelandangan itu sebagai anak cucu serta keturunannya, merasa lega bahwa Pemerintah sudah memberi perhatian dan pertolongan sebagaimana mestinya. Dan dibantu oleh Tarwan, Petruk menceburkan diri daiam kehidupan para gelandangan. Tarwan sangat setia kepada Petruk dan karena itu para gelandangan dianggapnya seperti saudara-saudaranya sendiri. Petruk dan Tarwan mengajak para dermawan dan sosiawan un tuk mengumpulkan pakaian bekas sebagaimana dianjurkan dalam lagu mars sosiawan seperti dibawah ini : 76
M A R S - S O S 1 A W A N.
Intr.
1 1513
J 1 • H
1513
1 • 1
1 . 1
111 1 . 1
1: 3 . 3
3.31
3 . 2
3 . 4 ! 5~ 4
3 . 4
5 .
!
6 . 6
6 .6 ]
6 . 5
4 . 5 ! 6 . 5
4 . 3
2 .
!
»i
2 . 3 |4
2 . 3 14
2 . 3
4 . •
5 . 4
3 .
5
3 . 4
5 .
•
.
3
5 |7
o
3
4'
I
0
3 . 4 | 5
3 • 4 f 5
6 . 7
2 6
1
0
6 . 6 | 10
1
7 . 6
5 .
1
0
3 . 4 |5
6
17
2
1 055
5 . 5 1! l
-
i
| 055
5 I.
5
5 | 555
6 3 ■4
1 5 • 6
1
Hai pa-ra der-ma-wan dan pa-ra so-si-awan. Ban-tu-lah ka-um pe-min-ta yang ber-glan-da-ngan Red-la-kan pakai-an yang tu-a. LTn-tuk go-lo-rgan yang seng-sa-ra, Rin-tih-an, ta-ngi-san. je-ri-tan, Pa-kai-an so-bek dan ku-rang • ma-kan. Ti-dur-nya ba-wah a-wan. Yang min-ta ptr-ha-ti-anII. Ma-ri-lah ki-ta ber-ra-mai-ra-mai mem-ban-tu. De-ngan ikh-las beramal, menyokong, menderma. Pen-de-ri-ta te-lah me-nung-gu. Ban-tu-an-nya pa-ra pen-der-ma, A-gar ku-rang pen-de-ri-ta-an So-kong-lah, so-kong-lah, hai der-ma-wan Ri-ngan-kan de-ri-ta-nya Se-sa-ma ma-nu-si-a. III. Ki-ta ber-sa-tn me-nu-ju ke ke-ja-ya-an Meng-u-sa-ha-kan pem-be-ba-san ke-mis-ki-nan.
A-gar Ne-ga-ra ki-ta ku-at, Peng-hi-du-pan-nya rak-yat sc-hat, Ma-la pe-ta-ka tak me-Ie-kat Le-pas-kan-!ah se-mu-a be-leng-gu. Ki-ta ban-tu-mem-ban-tu. In-do-ne-si-a mis ma-ju. Jakarta memang koia sosial. Bertumpuk-tumpuk pakaian bekas dapat dikumpulkan dan di bagi-bagikan kepada para gelandangan Dalam masyarakat gelandangan itu juga berlaku rnoral penilaian baik. btiruk dan tata susila. Mereka juga mengenal malu antara me reka sendiri. Untuk memperbaiki mereka perlu rasa malu ini dipupuk. dihidupkan kembali seperti dulu sebelum mereka menjadi gelanda ngan. Mereka juga mengenal rasa keindahan, estetika, mempunyai juga kecenderungan untuk mengadakan ratu-ratuan diantara mereka sendiri, rasa cemburu dan cinta kasih antara mereka yang mengharu kan dapat dilihat juga. Mereka menjadi kasta paria seperti dalam masyarakat Hindu karena terpaksa. Tarwan terus menyelidiki sebab-sebab yang menimbulkan gejala sosial yang kurang baik ini. Sebelum menjadi gelandangan mereka te lah lama menjadi penganggur di desa atau di kota. Rasa kurang harga diri terus menerus bertambah, lama-lama rasa malu hilang hingga menjadi pengemis atau pengumpul puntung rokok atau mencari barang-baiang dalam pembuangan sampah yang sekiranya laku dijual Supaya tidak berjumpa dengan kenalan yang dulu-dulu, terus berpin dah tempat agar tidak dikenal oleh orang. Nasibnya terus merosot. Itegitu juga rasa harga dirinya. lalu menjadi acuh tak acuh terhadap dunia di sekitarnya, komunikasi dengan daerah-daerah lain lebih-lebih yang terpisah karena laui. Transmigrasi kurang menarik karena ku rang pengetahuan dan pengertian, suatu wisel atau lotere yang pena rikannya terlalu panjang bagi rakyat yang ingin segera ditolong. Tarwan sebagai insinyur mempunyai pandangan yang mekanis Kepadatan penduduk disamakan dengan massa. Untuk bergerak se perti air memerlukan dorongan dan jalan yang menurun Sekali ter dorong terus akan mengalir dan mencari jalannya sendiri menurut hukum alam- Untuk meratakan penduduk perlu adanya dorongan dan sarana untuk mencari dan mencari jalan sendiri menurut hukum ke butuhan. Dengan pikiran itu ia berkesimpulan bahwa bila Universitas dan Negara Majalengka secara riil mau membantu Indonesia sebaiknya mengirimkan lima sampai sepuluh kapal laut untuk keperluan trans 78
migrasi melulu. Dengan giat sekali Tarwan menunaikan tugas misinya tidak hanya yang mengenai masyarnkat saja seperti masalah gelan dangan. tetapi juga masalah Universitas. Menurut Tarwan para sariana Indonesia cukup pintar dan cerdas, hanya kurang latihan praktek sebab lapangan kerja selalu sempit. Negara Majalengka sendiri ke kurangan lenaga ahli, maka kalau para sarjana indonesia diberi ke sempatan berpraktek di Negara Majalengka akan sangat berguna bagi kedua belah pihak. Tentang misi kebudayaan Tarwan berpendapat bahwa seni suara, seni tari, seni lukis, seni pahat. seni arsitektur In donesia dapat dibawa ke Majalengka untuk dipelajari dan disempurnakan. Tarwan kagum melihat banyaknya mahasiswa dan mahasiswi di Indonesia. Mereka didorong untuk belajar karena keinginan orang tua yang sanggup mengorbankan segala-galanya demi "belajarnya” anak-anak- Saringan dan sekolah menengah ke sekolah tinggi sepeni di Majalengka tidak ada- Tarwan heran sekali melihat kccantikan dan keluwesan gadis-gadis Indonesia. Mereka ingin hidup jnewah-mewah yang dimungkinkan oleh orang-orang tua yang kaya raya. Sampai se karang di Negara Indonesia pun. Tanvan belum dapat menemukan iodohnya, sekalipun Petruk sering mendesaknya. Menumt Petruk, Terwan boleh pilih gadis yang mana pun asai nanti bisa dibawa ke Majalengka dan hidup bahagia disana. Meskipun Tanvan sangat ter tarik kepada gadis-gadis di Jakarta, tetapi ia belum punya pilihan atau sebetulnya terlalu banyak pilihan, sehingga tambah kacau dalam pikiran, tetapi tidak dihari.
79
XV.
BAGONG DIAJAK W AW ANCARA OLEH KETUA PERSAHI DAN KETUA PERADIN
Bersama-sama dengan Sein ar. Gareng dan Petruk, ikutlah Ba rong dalam pertunjukan-pertunjukan yang dipertontonkan oleh rom bongan kesenian wayang orang di Jakarta. Kesenian tradisionil ini masih mendapat tempat dihati rakyat banyak. Meskipun harga karcis sangat tinggi namun gedung pertunjukan selalu penuh, apalagi sete lah direklamekan bahwa tvulu cumbu empat serangkai telah pulang kembali dan memperkuat rombongan kesenian. Dalam pertunjukan Semar kelihatan lebih tenang, lebih mantap. sedang Gareng mesidpun sudah tidak cacad, tetapi dimake up seperti biasanya yang dulu, dan Petruk mendapatkan lebih banyak alasan-alasan banyolan sampai pe nonton-penonton mengeluarkan air mata karena banyaknya ketawa. Bagong juga tambah cerdas dalam menangkis sindiran-sindiran dari Gareng maupun Petruk. Hal mana menimbulkan gelak ketawa dari para penomon. Bagong memang mempunyai keturunan yang cerdik pandai serta menjadi pemimpin-pemimpin perusahaan di Jakarta, tetapi ia tidak mau jadi beban mereka- Ia masih senang berkumpul dengan Semar. Gareng dan Petruk dalam rombongan kesenian untuk menghibur rak yat. Tarwan juga senang ikut rombongan kesenian sebagai sarana untuk lebih mengenal rakyat Indonesia. Ia heran bahwa dulu di Ne gara Majalengka Semar, Gareng. Petruk dan Bagong itu menjadi orang-orang terhormat, tetapi setelah kembali di Indonesia masih suka menjadi pemain-pemain dalam cerita-cerita wayang- Sekarang ia tambah menghargai mereka dan mau membantunya tanpa malumalu Dalam tahun 199(1 yang menjadi Ketua Perhimpunan Sarjana Hukum Indonesia (Persahi) adalah Prof. Dr- Simbolon S-H. dan yang menjabat Ketua Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) ialah Dr. Simanjuntak S-H. Mereka ingin berwawancara dengan Bagong. Untuk itu dua orang sarjana tersebut menemui Bagong dalam asrama rom bongan kesenian dan selelah menerangkan maksudnva Bagong ber sedia diajak omong-omong Prof. Sim b.: Saya mendengar dari teman2 bahwa Bapak Bagong per nah merantau ke Negara Majalengka, betulkah itu ? Bagong : Ya, memang begitulah dikatakan orang, tetapi sebetul nya saya cuma ikut saja. Prof. Sim b.: Berapa lama tinggal disana ? Bagong : Cukup lama untuk mengetahui segala sesuatu yang saya 80
inginkan. Limabelas tahun lebih kurang. Prof. Si m b. : Kalau demikian Pak Bagong mengenal masyarakat disana. coba ceriterakanlah padaku apa yang sangat me narik bagi Pak Bagong ? Bagi saya semua sangat menarik, jadi kalau Prof, mau Barong tahu sesuatu, katakanlah apa, supaya saya dapat men jawab bila aku mampu. Dr. Simanj. Maaf. saya mau interupsi sebentar. Kami ini ahli hukum. maka ingin sekali mengetahui hukum di sana. Prof. Simb. : Ya. ya, memang masyarakat dan hukum itu sangat erat hubungannya, jadi pilihlah sendiri Pak Bagong. Bagong : Masyarakat di sana itu dasarnya gotong royong dan hukumnya mengarah kesitu juga. Hanya di pulau Intemasional ditambah adanya hukum Internasional mengingat banyaknva orang2 asing disana. Mereka tidak mengerti gotong royong itu apa. Hukum mereka sangat indivi dualistis. Untuk menghindari bentrokan hukum, dipilih hukum Internasional dengan peradilan juri. Prof- Sim b.: Katanva di sana tidak ada Departemen Kehakiman, kalau itu betul apakah peradilan di sana terjamin baiknya ? Bagong : Betul tidak ada Departemen Kehakiman, karena kekua saan peradilan termasuk dalam Departemen2 lainnya, tapi apa yang saya lihat tidak ada keluh kesah dari rakyat tentang peradilan. Lurah mampu jadi hakim untuk desanya. Sedang pengadilan terbuka untuk semua warga desa. Orang2 tua yang terpilih menjadi ahli2 hukum adat. Mereka menjadi penasehat bagi hakim Lurah. Lurah yang memutus, prosesnya cepat. banding dimungkinkan. Umumnya putusan dirasakan adil oleh rakyat banyak, setidak-tidaknya Lurah dian,ggap jujur, tidak berat se belah. Tidak semua hakim dapat dikatakan begitu. Dr. Simanj. : Kalau begitu Majalengka belum mengenal trias politica. pembagian kekuasaan negara dalam tiga bagian legislatip. eksekutip, dan judikatip. Bagong : Rupanva begitu, karena Majalengka tidak mengenal despotisme dalam bentuk raja2 yang tidak terbatas ke kuasaannya sehingga mudah menyalah gunakan kekua saannya seperti terjadi di Perancis di mana lalu timbul filosoof2 yang menentang kekuasaannya raja dengan teori trias politica. Dr. Simanj.: Apakah di sana tenaga adpokat tidak diperlukan ?
81
Bagong
: Di dalam peradilan desa dalam urusan perdata maupun pidana karena sederhananya, bantuan adpokat tidak perlu. Tetapi di pulau Intcmasional. daerah Departemen Mancanegara, peradilan juri membutuhkan ahli2 bukum yang berpengalaman serta pendidikan yang trnggi, maka di situ peranan adpokat ada gunanya-
Prof. Simb. : Menurut Pak Bagong Negara Majalengka itu termasuk negara demokrasi atau negara totaliter ? Bagong
: Dalam arti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. saya Iberpendapat bahwa Negara Maja lengka itu termasuk negara demokrasi. Pemimpin2 di pilih dari rakyat, oleh rakyat dan setelah dipilih mereka menjalankan a mana t rakyat dengan jujur sesuai dengan mitos Majalengka yang isinya ke Tuhanan dan peri ke hidupan manusia dalam kemasyarakatan bergotong royonp untuk kepentingan rakyat.
XVI.
SEMAR. GARENG, PETRUK. BAGONG DAN TARWAN PINDAH KE TAVVA-TENGAH.
Rombongan kesenian wayang orang mengadakan muhibah ke Jawa-Tengah dengan diikuri oleh Semar. Gareng, Petruk, Bagong dan Tarwan. Juga di daerah Jawa-Tengah ini mereka disambut dengan gemb>a oleh ma syarak at penonton yang telah lama menunggu ke datangan mereka. Semarang mendapat kehormatan pertama untuk menerima rombongan kesenian. Malam pertama sudah diserbu oleh peminat2 terdiri dari orang-orang tua serta muda-mudi. Publik yang haus kepada hiburan yang bermutu, ringan dan berisi, merasa sangat puas. Satu minggu sebelum adanva pertunjukan, karcis sudah habis terjual. Semarang memang dari dulu terkenal sebagai penggemar seni wayang orang maupun wayang kulit berkat usaha- dari para seniman2 seperti Ki Sastrasabda dan Ki Nartosabda. Kemudian dalam tahun 1990 tim bul seniman-seniman dan seniwati baru lebih modern. lebih cocok Jengan jamannya. Kota Semarang dalam tahun 1990 sudah hampic jadi satu dengan Kota Ungaran. Universitas Diponegoro berkembang berkat bantuan dari luar negeri. Jalan-jalan sudah sangat L*aik. Pelabuhan bertambah besar dan menjadi pelabuhan yang modern. Lumpur-lumpur habis di keruk. sehingga kelihatan lebih bersih dan tidak berbau busuk. Dae rah Candi sudah penuh dengan rumah2 yang bagus, modem dengan penghuni2 orang2 C'na dan Eropa. Juga Semarang menyedot air laut untuk dijadikan air tawar guna keperluan rumah tangga penghuninya industri. tekstil, makanan kalengan, rokok halus dan rokok kretek menambah kemakmuran, namun demikian juga belum cukup untuk menampung pengangguran yang makin meningkat jumlahnya. Masalah gelandangan dalam kota akibat urbanisasi dipecahkan seperti di Ja karta dengan jaminan perumahan sederhana dan sementara. Tarwan mengikuti rombongan kesenian sambil menyelami masyarakat Semarang. Dengan surat dari Kedutaan Besar Majalengka serta keterangan dari Departemen Luar Negeri Republik Indonesia Tarwan mudah berhubungan dengan instansi2 sipil maupun militer sambil bergerak di kalangan Mahasiswa/Mahasiswi khususnya dan pada umumnya dunia Universitas. Di luar itu masyarakat umum me narik perhatian Tarwan karena sepintas lalu peri kehidupan di Sema rang hampir seperti di pelabuhan Majalengka. Perikanan darat dan laut disamping pertanian serta peternakan dan perindustrian menjadi sumber penghidupan rakyat. Sayangnya, menurut Tarwan alat-alatnya kurang modern. Para nelayan dipentai laut sangat menyedihkan na 83
sibnya. Perahu-perahu mereka kurang besar dan kurang modem, tentu saja kalah dengan nelayan-nelayan asing Funksi tengkulak yang me nekan harga tidak terdapat di Majalengka. Sarjana2 dari Universitas Diponegoro dalam tahun 1990 masih banyak yang menganggur. Oleh karena itu Tarwan mengulangi usulnva kepada Tri Tunggal dan Universitas Majalengka seperti apa yang telah diajukan waktu di Jakarta untuk memperkuatnya. Dari Semarang rombongan kesenian wayang pindah ke Yogya karta, kota Sultan, kota perjoangan, kota gudeg, ciri khas bagi kota ini untuk selama lamanya. Tawan senang sekali makan gudeg Yo\gya yang rasanya seperti gudeg Majalengka, hanya di Yogya lebih manis rasanya. Dalam tahun 1990 Kota Yogyakarta bertambah besar, tam bah luasnya dan tambah penduduknya. Pada hal Yogyakarta itu daerah minus, maka bahan makanan harus ’’diimpor” ke Yogya. Begitu juga tentang mahasiswa dan mahasiswinya. Universitas Gajah Mada tidak hanya dikunjungi oleh muda-mudi Yogya saja, tetapi hampir .seluruh pelajar di Indonesia, ingin masuk, begitu besar populemya. Tarwan setelah datang di Ycgya. lalu menyelesaikan surat-nya sebagai orang asing yang datang di kota2 Indonesia. Kemudian terus berhu bungan dengan pemerintah sipil dan militer menerangkan tentang m si yang dijalankannya. Surat Gupemur dari Semarang melicinkan segala usahanya. Dibandingkan dengan mahasiswa/mahasiswi dari Jakarta dan Semarang mahasiswa/mahasiswi Yogyakarta lebih sederhana, tetapi lebih ’bersemangat" memperjoangkan segala sesuatunva Meskipun alatnva kurang sempurna tetapi hasilnya memuaskan. Rom bongan kesenian wayang disambut oleh masyarakat Yogyakarta dengan spontan dan antosias sekali waktu mengadakan pertunjukan di alunalun Yogya Juga di sini karcisnya terjual habis sebelum main. Karena rintangan di kemudian hari. Sudah barang tentu kabar itu diterima kota bertambah ramai, maka kaum hippis Indonesia dalam bentuk gelandangan meningkat juga jumlahnya seperti nyamuk mencari cahaya terang, masuk kota Yogyakarta. Urbanisasi laksana banjir rutin yang tidak dapat dibendung menyiksa kota. Tarwan tambah yakin bahwa usulnya sebagai jawaban misinya sudah sangat tepat, tinggal disetujui atau tidak oleh Negara Majalengka. Untunglah dari perwakilan Ma jalengka di Jakarta sudah ada kabar yang disampaikan kepada Tarwan. bahwa usulnya diterima dengan baik. Tentang pelaksanaannya masih harus diselesaikan dengan instansi2 atasan di Jakarta agar tidak ada rintangan dikemudian hari. Sudah barang tentu kabar itu diterima oleh Tarwan dan Petruk dengan kerabatnva sebagai hadiah Natal ka rena Christmas sudah mendekat. 84
Dari Yogyakarta rombongan kesenian diminta bermain di kota Surakarta Hadiningrat. Menurut namanya kota ini merupakan hiasan dunia. Umurnya baru 250 tahun dan sejarahnya berhubnngan dengan pemberontakan orang2 Cina terhadap Kraton Kartasura. Setelah Kraton dikuasai oleh pemberontak, rajanya terpaksa mengungsi dan tidak stika kembaii ke Kraton yang ternoda itu. maka lalu mendirikan Kraton bani ialah Kraton Surakarta, yang tetap mempertahankan kulturnya sampai pada tahun 1945. Sejak itu Kraton Kultur diganti dengan kultur rakvat. Kultur umum yang terbuka bagi siapa saja Tari bedaya yang d ulu hanya boleh ditarikan di Kraton. sekarang Japat dinikmati oleh rakyat umum. Akibat politik bumi hangus ter hadap tentara pendudukan Belanda. Kota Surakarta sangat mende rita. Banyak gedung2 sekolah dan kan tor2 terbakar, maka dari itu pada permulaan 1950 Surakarta dibangun oleh Pemerintah Republik. Gedung2 sekolah. kantor2 antara lain kantor tilpun otomatis dan kanlor pos berdiri dengan megah. Kemudian pembangunan berhenti sama sekali, sehingga kota Surakarta terbelakang dalam soal pembangunan, pendidikan dan modernisasi. Baru dalam tahun 1974 jalan Slamet Kiyadi dibangun dengan baik dan lapangan terbang Panasan terbuka bagi penerbangan sipil untuk membuka Kota Surakarta bagi rom bongan pariwisata. Kalau rombongan kesenian bersama-sama Semar, Gareng, Petruk, Bagong dan Tarwan datang di Kota Surakarta dalam tahun 1990. maka Kota ini sudah berubah sama sekali. Taman Sriwedari menjadi semacam Taman Ismail Mareuki di Jakarta, karena bertam bah luasnya maupun daya gunanya. Kebon binatang dan stadion su dah dipindahkan dari Taman Sriwedari dan sekarang digunakan untuk menampung kesenian2 rakyat dari kampung2 seperti di Bali. Teater terbuka menempati bekas lapangan stadion. Ril kereta api sudah di pindah keluar kota. hingga jalan Slamet Riyadi kelihatan tambah lebar. Bengawan Solo sudah direhabilitir menjadi kali bengawan untuk lalu-lintas perahu2 seperti dulu. sesuai dengan lagu Bengawan Solo. Pelabuhan Beton dan Nusupan hidup kembaii dengan hiruk-pikuk sebagai tempat yang ramai sekali, sebab dapat berhubungan lang sung dengan Surabaya melalui Bengawan Solo. Tidak hanya rakyat Surakarta saja yang senang dan mendapat manfaat, tetapi juga rakyat Jawa Timur yang sepertiga dari rakyatnya. menurut keterangan Gupemur. tergantung dari rehabilitasi Bengawan Solo, menyambutnya dengan suka ria karena sawahnva cukup mendapat air tanpa kemung kinan banjir, yang sebelumnya menjadi rutin. Kecuali itu transport di air selalu lebih murab dan dapat menimbulkan kegiatan2 ekonomi. 85
perdagangan dan perindustrian yang merata bagi rakyat. sehingga menambah sumber kemakmuran bagi penghidupan penduduk. Dalam lapangan pendidikan ada kemajuan yang pesat, berkat berdirinya Universitas Negeri sejak tahun 1975 yang terus menerus berkembang dalam mutu pelajaran maupun j uni lab mahasiswa/maha siswinya. Universitas Negeri ini vang paling termuda umumya, sebab meskipun usaha2 pendirinya sudah dikerjakan sejak tahun 1953, na mun berdirinya baru dapai terlaksana dalam tahun 1975 dan boleh dikatakan sebagai hadiah dari Orde Baru, jamannya Presiden Soe harto. Sebagai bukti perkembangannya Universitas tersebut telah mengadakan sayembara. Barang siapa dapat mengadakan analisa se cara ilmiah mengenai pengaruh posirip muapun negatip dari golongan Cira di Indonesia terhadap Pemerintah Pusat maupun Daerah, serta dalam masyarakat budaya. dan lapangan industri. perdagangan dan keuangan serta sosial, akan mendapat hadiah uang sebanyak sejuta rupiah. Sebagai dewan juri akan bertindak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi) di Jakarta Sayembara terbuka untuk siapa saja asai memenuhi syarat-svarat yang ditentukan oleh Universitas Negeri di Surakarta Demikianlah keadaan kota Surakarta dalam tahun 1990 sewaktu rombongan kesenian dari Semar, Gareng, Petruk, Bagong dan Tar wan datang di kota Bengawan alias Surakarta Hadiningrat. Untuk sementara waktu rombongan boleh menetap di Taman Sriwedari yang ditata menurut kehendak jaman. Tarwan merasa senang dan krasan berada di Surakarta, di-tengah2 kebudayaan Jawa asli yang mirip sekali dengan kebudayaan di Majalengka. Dengan mudah ia bergaul dalam masyarakat dan selalu heran mengapa ia di mana-mana diterima dengan ramah tamah sekali, seolah-olah ia bukan orang asing di sini. Hal ini memudahkan misi yang dijalankannya untuk negerinya. Ia menjadi penggemar wayang kultur, tetapi menyayangkan fungsinya Semar. Gareng, Petruk dan Bagong sebagai budak. Cerita^ya dari Ramayana dan Mahabarata mengandung ajaran2 yang bermoral tinggi serta bernilai filsafat yang indah disamping hal2 yang tidak masuk akal. tetapi penuh dengan fantasi pengkhayalan yang hidup dalam angan2 bangsa Indonesia, sehingga seolah-olah Ramayana dan Maha barata itu menjadi ciptaan bangsa Indonesia sendiri yang pantas di pertahankan dalam segala iaman. Dalam duma kemahasiswaan di Surakarta, Tarwan menjadi tejraa yang akrab sekali karena sikapnya yang selalu ingin belajar dari siapa saja. Setelah ia menjelaskan apa yang menjadi tugasnya di
:ndonesia, maka semua teman2 tadi sanggup membantunya dengan nka rela, Tanvan ingin ikut dalam sayembara Universitas Negeri di ‘nirakarta, karena ia sangat tertarik kepada masalah tersebut, tetapi waktunya tidak mengijinkan, sebab usul-usulnya diterima baik oleh Pemerintah Majalengka maupun Pemerintah Indonesia, sehingga ia sa ngat sibuk untuk mengurusnya. Majalengka mengirimkan kapal-kapal dengan segala perlengkapan i lateriil maupun personil untuk beroperasi sebagai, pengangkutan melulu untuk kepentingan pemindahan penduduk dari ilaerah yang padat ke daerah yang kekurangan penduduk. Daerah2 ini terutama yang diproyekkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai daerah transmigrasi seperti di Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi dan daerah lain2nya, yang sanggup menerima para transmigran. Penyebaran penduJuk ini juga untuk kepentingan strategi pengamanan dan pertahanan, maka pihak ABRI juga menunjang seperlunya. Selama tiga tahun semua ongkos dipikul oleh Pemerintah Majalengka sebagai bantuan vang tidak mengikat. Sebagai permulaan dikirim enam kapal yang akan menghubungkan Jawa dengan Sumatra, Kalimantan dan Sula wesi. Taiwan dibantu oleh para mahasiswa Indonesia mengatur perlalanan kapal itu dari pelabuhan Semarang, singgah di pelabuhan Cirebon, Tanjung Priok dan Tanjung Karang pulang pergi dengan menggunakan dua kapal. Untuk hubungan Semarang. Sumatra Tengah . an Kalimantan Selatan pulang pergi juga diperlukan dua kapal. begitu juga untuk hubungan Surabaya, Banjarmasin dan Sulawesi pulang pergi. Dari pedalaman para transmigran diangkut dengan truck, bis dan kreta api ke pelabuhan2 yang disinggahi kapal2 Majalengka atas tanggungan Pemerintah Indonesia dibantu oleh usaha2 swasta. Dengan perjalanan yang teratur rapi, sedikit demi sedikic penduduk vang padat disedot ke daerah yang kosong, sehingga kelompok2 yang kompak menjadi cair mudah bergerak ke lain tempat demi perbaikan hidup, sesuai dengan pikiran Tarwan. Lalu lintas yang semudah mungkin bagi para transmigran menimbulkan rasa kras^n di daerah2 vang baru,-karena mereka tidak merasa terpencil seolah-olah menjadi orang buangan. Para transmigran yang menjadi orang2 mampu di daerah transmigrasi dengan mudah dapat pulang kembali ke desa asai untuk menarik keluarganya yang miskin atau mengirimkan anak^ya ' ing pinter-pinter ke Universitas2 di Jawa seperti yang telah terjadi dengan seorang mahasiswi dari daerah Banjarmasin bernama Sarinah vang telah masuk ke Universitas di Surakarta, jurusan fakultas Sastra 87
Jawa. Ayahnya duiu berasal dari daerah Wonogiri dan secelah ber hasil menjadi Lurah di daerah transmigrasi lalu mampu menyekolah kan Sarinah sampai ke Universitas. Feri bahasa Belanda mengatakan, bahwa gunung-gunung tidak akan berjumpa dengan jurang-jurang, tetapi manusia dapat. Begitulah kisah yang terjadi antara Ir. Tarwan dari Majalengka dengan mahasiswi Satinah, gadis dari daerah transmigrasi Banjarma sin keturunan orang Jawa dari daerah Wonogiri desa Ngadiraja, yang terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik-cantik sebagai teledek Kiangkunegaran tempo diilu. Tarwan sibuk sekali dengan pekerjaan mengatur perjalanan kapal dan sering kali ia harus mengontrol keadaan di pelabuhan, di kapal dan di daerah transmigrasi sendiri. Ia mengajak pers supaya menyak sikan sendiri dan menulis menurut keadaan yang nyata. mana yang masih kurang, mana yang harus diperbaiki. Karena tulisan2 dari para wartawan ini rakyat Indonesia tergugah menjadi transmigran minded. Pers menyokong usaha Tarwan yang dipujinya sebagai bantuan yang sangat berharga bagi pembangunan Indonesia. Dalam pekerjaan yang memerlukan pemerasan otak dan tenaga. Tarwan tidak ada waktu untuk mikir secara serius rentang gadis2 Indonesia, apa lagi setelah ia hidup dalam alam rombongan kesenian wayang orang. Bagaimana seniman seniwati itu bergaul di pentas. di dalam dan diluar tonil, semua itu adalah sandiwara belaxa Tarwan menjadi dewasa dalam pandan«an hidup tentang manusia dalam segala tindakannya yang kelihatan maupun yang disembunyi kan. Kadang2 dalam waktu yang tidak diduga-duga ia ingat kepada ibunya. lalu terbayang di matanya wajah yang cantik. waiah yang tak dapat ia lupakan, wajah ibu yang bercinta. Tanpa disadari Tarwan mengeluarkan air mala, pada saat2 yang demikian ia ingin mempunyai teman wanita yang dapat menghibur hatinya. Ia merasakan keko?ongan dalam hiduonya di tengah2 pekerjaan van» ber- tumpuk2. Pada waktu itu Tarwan berada di kanal yang berlabuh di Semarane untuk mengadakan pemeriksaan. Kapal tersebut telah datang dari Kaliman tan dengan membawa penumpang2 untuk diturunkan di Semarang. Karena kapal tidak dapat masuk dalam pelabuhan sampai dermaga, maka harus ada kapal2 kecil untuk membawa penumpang2 sampai di daratan. Sambil menunggu kapal2 kecil itu penumpangnya tinggal di Kapal Ma>alenqka beramai-ramai mengadakan perpisahan sambil mengurusi barang-barangnya. 88
Tarwan memeriksa mesin-mesin kapal serta anak buah kapal itu lalu melihat-lihat para penumpang yang banyak terdiri dari orangorang tua serta anak-anak dan beberapa orang remaja diantaranya Sarinah, seorang mahasiswi tingkat sariana tnuda jurusan sastra Tawa dari Universitas Negeri di Surakarta tersebut diatas Tarwan hampir tidak percaya ketika melihat Sarinah. sebab wajahnya mirip sekali dengan waiah ibunya yang sering terbayangbayang dimatanya. Gadis itu didekati dan diajak omong2 tanpa me nunjukkan emosi yang menggetarkan seluruh tubuhnya. Tanpa me nyebutkan nama masing2, mereka bercakap-cakap tentang ini dan itu, barang2 sepele seperti biasa terjadi kalau orang2 berjumpa diatas kapal. Juga Sarinah merasa heran melihat Tarwan yang hampir2 ditegornya sebagai saudaranya sendiri, begitu mirip wajahnya. Hanya kakaknya yang bekerja sebagai tani kelihatan kurang terpelajar, kurang sopan.santunnya dibandingkan dengan kenalan baru ini. Maka Sarinah juga bersikap bebas, tak menaruh syak wasangka sedekitpun. Dari yang sepele2 percakapan menjadi agak akrab. timbul tanya jawab yang meningkat ke tarap sedikic pribadi. Tarwan menerangkan, bah wa ia banyak urusan dengan kapal2 transmigran dan sering berjumpa dengan para transmigran tetapi belum pernah ketemu dengan yang diajak bicara, lalu mengenalkan diri dan si gadis juga menyebut namanya. Tarwan lalu bertanya akan kemana yang diiawab akan ke Solo. urusan ujian, tinggal skripsi dan untuk itu petJu ke Candi Mendut. Tarwan menerangkan, punya banyak kawan2 di Solo juga mahasiswa2 dan ia sendiri juga harus masih banyak belajar. Sarinah mengira bahwa Tarwan juga salah seorang mahasiswa yang bertugas di kapal. Sangat menyenangkan pertemuan di kapal itu. Sekonyong konyong Tarwan diminta datang dalam kamar Kapten untuk kepentingan laporan ke Majalengka, maka ia pamit sebentar pada Sarinah. Di luar dugaan urusan Kapten agak lebih penting dari yang disangkanya, maka waktu pembicaraan makan waktu yang agak lama, sehingga sewaktu Tarwan kembali ke tempat Sarinah, orangnya sudah tidak ada di tempat lagi. Tarwan pura2 tidak menyesal lalu menyelesaikan pekerjaan yang ditinggalkanTetapi aneh, ia tidak bisa tenang seperti waktu ia belum berjumpa dengan Sarinah, gadis yang mirip ibunya sendiri itu. Pikiran ter ganggu. rasa bimbang timbul, kemauan kacau karena kurang konsentrasi, makan tidak enak. tidur tidak mungkin. Kalau duduk ingin berdiri dan berjalan, tetapi tahu-tahu ingin duduk dan berdiri lagi. Selama hidup baru sekali ini ada kebingungan semacam iniApa sebabnya ? Tarwan tahu. tetapi tidak mau mengakui kenyataan. 89
Ini adalah nasib seorang imelek yang jatuh cinta. Hati dan intelek belum mau akur karena didalektikan, yaitu cinta dithese lalu timbul anti these, bani ada synthese terus dithese lagi. Pertimbangan-pertimbangan intelektuil ini tidak mudah dilepaskan oleh seorang sarjana seperti Tarwan. pertimbangan-pertimbangan ma na sering menimbulkan adanya perawan dan joko tuwa bagi golongan intelek. Tarwan sebetulnya ingin ke Solo mencari Sarinah tetapi ia berpura-pura tidak mau ke Solo. Badannya tetap satu, tetapi jiwanya seperti terpecah menjadi dua, karena itu Tarwan bukan Tarwan yang lama lagi. Aduh, berat' rasanya. Ia lalu jatuh saki: dan terpaksa dibawa ke rumah sakit Dr- Karyadi di Semarang. Barang siapa menahan cinta tanpa mati mengakuinya sebagai gejala yang lumrah. akan menderita dan urat syaraf yang tidak bertahan. Dengan tergesa-gesa, setelah mendapat kabar tentang Tarwan dirawat di rumah sakit. Semar. Gareng. Petruk serta Bagong ber kunjung menengok Tarwan Petruk yang kelihatan sangat susah ka rena cintanya kepada Tarwan, hingga air matanya berlinang-linang tanpa dapat berkata banvak. Semar terdiam dan Gareng pun tidak bicara. Hanya Bagong yang telah mempelajari ilmu para psykhologi dan setelah berjabatan dengan Tarwan, dengan tersenyum berkata kepada Petruk : ’’Truk, bawalah Tarwan ke Solo” . Petruk setuju lalu menyelesaikan urusan rumah sakit dan membawa Tarwan pulang ke Solo bersama Semar, Gareng dan Bagong. Di tengah perjalanan sakitnya Tarwan sudah banvak berkurang dan sesampainya di Solo Tarwan sudah hampir sembuh. Hal mi menimbulkan keheranan bagi Petruk. Maka ia menegur kepada Bagong, tanpa didengar oleh orang lain : Gong, sejak kapan kau ini menjadi dukun ?” Jawab Bagong : Aku bukan dukun, aku hanya memegang tangán Tarwan. Pada saat itu aku ingin sekali pulang ke Solo. Tangan Tanvan merupakan induktor bagi saya untuk menge tahui pikiran Tarwan. la ingin pulang ke Solo tapi tidak mau Soalnya sekarang apa sebabnya ia tidak mau ?" Setelah datang di Taman Sriwedari banvak tamu2 yang datanc untuk menengok Tarwan. Berita sakitnya tersiar juga sampai d ik / langan Universitas Negeri di Surakarta, maka kenalan Tarwan dari golongan mahasiswa dan mahasiswi juga berkunjung di Taman Sriwedari menengok Tarwan. Siapa saja datang. kecuali teman baru. •'O
•SEMAR. SAR.EKG.PETRUK RAN BA&ON6 MtNJ2MGUK TAR.WAN YAM6 JCPANG PIKAWAT PlRUMAhdAK.IT PR. KAR.YAPI SEMHRAN6.-
si Sarinah, yang ditunggu-tunggu di hati Tarwan tanpa ada seseorang yang mengetahui, ini rasa pribadi. Petruk pun belum diberi tahu. Guna menghibur hati. Tarwan rr.ulai membaca buku-buku Jawa di taman perpustakaan Radva Pustaka di Taman SriwedariKesusastraan Jawa menarik baginya demi Sarinah yang dicintainya. Tarwan mulai membaca buku2 seperti Babad Tanah Jawi, Babad Gianti, roman R.M Rivanto dan buku kecil berjudul: Gandrung kusumo. Tarwan mulai menghafalkan tembang Kinanti yang terdapat didalamnva dan yang isinya demikian : 91
KINANTI:
Barat wetan wijilipun. Arane mintuna estrl, Sun dedeki timur mula, Dadia timbangan mami. Wilangane ketip lima, Demenku setengah mati
Karena terhibur hatinya. Tarwan agak lebih gembira dan di rumah tembang itu juga dinyanyikan dengan tersenyum-senyum. Petruk me libat dan mendengarkan itu semua dengan terperanjat, diikuti dengan kesenangan hati. Ia sekarang mengerti sakitnya Tarwan. Itu adalah sakit ’’bronto" (derita cintai Aduhai, siapakah kiranya yang menjadi bidadari sebagai obyeknya ? Petruk tidak mau bertindak kasar dengan secara langsung menanyakan hal itu kepada Tarwan yang kelihatan asyik belajar dan membaca dalam perpustakaan Tarwan mengutip dari buku Gandrirng Kusumo itu bait-bait seperti dibawah i n i : Warnamu hayu utomo Pantes yen sekaring bumi Lir Sang Dhiah Citra kusuma 92
Hinten hintening sabumi Masmirah pujan mami Woh-wohan kang memper timun Kasangka sun kataman Gandrung siang ratri dleming Roning nila Tom tomen tumon kusuma. Rasa madu Manismu pantes kinidung Miwah den kukudang Duta ingkang lampah sandi Tilikana gandrungku Sang saya dadraLangkung rangkung Kantil wilis duh pujanku Nengaa pun kakang Kang lagya vviyoga kingkin Catur sapta welasa Slira paduka. Tanvan bermaksud hendak menulis surat kepada Sarinah dan menyampaikan bair2 tersebut di atas kepadanya, tetapi alamatnya ia tidak tahu dan dengan orangnya pun tidak pernah berjumpa lagi se telah pertemuan di atas kapal di Semarang dulu. Tanvan hendak mengadakan informasi kepada temannya ada malu sekali, sebab su dah tentu akan diketahui rahasia pribadinya, sedang ia belum me ngetahui apakah Sarinah sudah punya pacar atau belum dan juga apakah kiranya cintanya akan dibalas atau tidak. Tadi dalam kebimbangan itu Tarwan lebih baik diam dulu saja. Tanvan lalu mencari buku2 lain untuk dibaca dan menemukan buku tentang candi2 diantaranya candi Mendut. Teringatlah olehnya, bahwa dulu Sarinah me ngatakan akan ke Candi Mendut untuk keperluan skripsinya, maka ia segera mengambil keputusan untuk pergi ke daerah Kedu, di mana candi Mendut itu berdiri. Di rumah ia mengatakan akan pergi ke Se marang. mau kerja lagi karena sudah sembuh sakitnya. Berangkatlah Tanvan ke Jurusan Semarang dan di Salatiga ia berhenti sebentar. Dari Salatiga melalui Ambarawa terus ke Magelang. Tarwan meng ambil taksi untuk berpiknik ke candi Mendut lebih dulu, baru ke candi Pawon dan dari candi Pawon terus ke candi Borobudur. Itu sualu rangkaian yang tidak boleh dipisahkan. Tanvan melihat beberapa orang turis dari luar negeri juga me nuju ke candi Mendut. Ia tinggal mengikuti saja dengan harapan mudah-mudahan ia dapat berjumpa dengan Sarinah nanti. Setelah tiba di halaman candi para turis tadi terus naik tangga hendak masuk 93
ke candi yang berbentuk empat persegi dan mempunyai tiga atap yang bertingkat-tingkat Di dai am candi nda ruangan-ruangan untuk memuja sang Budha, maka dalam ruangan2 tadi selalu ada patung dari Budha atau Budhisatwa. Hiasan pada candi tersebut sangat elok Para turis banyak yang mengheningkan cipta sebelum inengadakan peninjauan lebih lanjut. Tawan hanya mengikuti para turis saja. Ia lebih gembira dari pada para turis. karena mereka hanya mengagumi keindahan candi saja, pada hal Tarwan melihat keindahan candi mau pun keindahan yang tersimpan hidup dalam hatinya berkat cintanya kepada Sarinah. Setelah para turis pergi, Tarwan tinggal sendirian lalu mencari tempat yang enak dengan membawa makanan dan minuinan cukup banyak. karena ia ingin lunggu agak lama dihalaman candi yang segar hawanva sambil berpikir-pikir tentang bahan skripsi yang mung kin dialah oleh Sarinah. Karena hawa sejuk dan angin dingin meniupniup. Tarwan setelah makan dan minum, merasa kantuk enak sekali, lupa waktu dan lupa segala-galanya, lalu tertidur nyenyak dan sean dainya ada bidadari datang dari kayangan ia tidak akan terbangun, tetapi karena yang datang itu makhluk biasa yang berdarah dan ber daging. maka Tarwan seperti tergugah bangun dan setelah membuka matanya melihat gadis yang duduk tidak jauh dari padanya sedang bersiap-siap untuk menulis diatas meja kecil yang rupanya baru saja dibawanya, sebab tadi meja itu tidak berada ditempat. Juga kursi duduk dari gadis itu kecil pula, merupakan satu pasang meja kursi yang mudah diangkat dan dipindahkan. Gadis tersebut tidak lain dari pada Sarinah yang mau menyelesaikan skripsinya tentang kisah cinta abadi yang terdapat dalam kesusastraan Jawa dibanding-bandingkan dengan kisah cinta lain yang terdapat dalam kesusastraan Inggris, Jerman dan Arab. Setelah pertemuan dengan Tarwan diatas kapal yang sekonyongkonyong terputus, ia pergi kc Solo sebentar uncuk minta nasehat dari Prof. Dr. Soekmana. abli purbakala dan sejarah kesusastraan Jawa Atas petunjuk Prof, tersebut Sarinah mengadakan penelitian ten tang candi Mendut sehubungan dengan roman abadi Rara Mendut dan Pranacitra yang menjadi judul skripsinya. Pertemuan dengan Tarwan, meskipun sebentar saja, sudah cukup memberi dorongan kuat untuk menggali masalah percintaan antara tokoh2 seperti Romeo dan Julia. Pangeran Rudolf dan Maria Von Vetsera. serta Laila dan Majnun karangan Sirami, seorang penyair Parsi yang termashur. Sudah beberapa kali Sarinah pergi ke pelabuhan Semarang dengan harapan akan berjumpa lagi dengan Tarwan yang begitu lemah lembut mem perkenalkan diri di atas kapal. Sarinah merasa sangat tertarik dan menurut anggapannya itu karena ia mirip sekali dengan kakaknya. 94
sudah tentu rasa persaudaraan dalam kekeluargaan yang menjadi daya tariknya. Tetapi anehnya, lebih mendalam Sarinah mempelajari masalah percintaan dalam tokoh2 tersebut diatas, ia selalu ingat ke pada kenalan di atas kapal. Sarinah menerangkan bahwa itu mungkin rasa sampingan yang menggoda. Di dekat candi Mendut Sarinah mondok (indekost) pada keluarga pensiunan guru yang anaknya juga menjadi mahasiswi di Universitas Negeri di Surakarta jurusan ekonomi setingkat dengan Sarinah Pemondokan tersebut digunakan untuk menyelesaikan paper serta mencari ilham. maka Sarinah sering mem bawa kursi dan meja kecil ketempat yang sama di halaman candi, dibawah pohon beringin yang rindang untuk dapat bekerja tanpa gangguan, memudahkan datangnya inspirasi. Pada hari itu kebetulan ada orang yang tertidur didekat tempat pilihan Sarinah. Tanpa menghiraukan siapa yang sedang tidur. Sari nah terus menyiapkan meja dan kursinya guna bekerja. Justru ketika 95
MCKlICMATl HlDUP BAFUJ
ada gagasan yang ingin ia tulis, lalu ia mendengar tegoran dan ia menoleh. Tarwan menegor : "Kapal dan candi mempertemukan dua sejoli”. Setelah Sarinah menoleh, melihat dan mendengar Tarwan bergurau demikian lalu disambutnya juga dengan bergurau : ’’Dari kapal ke Candi, dari mata ke hati”. Seperti es batu yang tertembus oleh sinar matahari menjadi cair. begitu juga rasa padat dihati sanubari dari dua insan yang saling mencintai menjadi lega setelah saling berjumpa kembali. Tarwan dan Sarinah masing2 mempunyai keyakinan, bahwa mereka saling mem butuhkan setelah agak lama mengalami ujian: jauh di mata. dekat di hati. Tarwan sudah tidak mau terpisah lagi dari Sarinah dan Sarinah
96
untuk sementara lupa kepada skripsi, lupa pada tokoh-tokoh romanti ka yang mengambil peranan dalam papernya, karena dari pembaca (penonton) ia lalu menjadi pelakunya sendiri. Petruk dan orang tua Sarinah segera diberitahu tentang kisah yang menyenangkan ini. Tidak ada orang tua yang lebih senang dan iebih bahagia dari pada Petruk setelah ia melihat Tarwan dan Sarinah berjongkok dimukanya untuk minta doa restu. Tanvan dan Sarinah kemudian mengunjungi daerah transmigrasi dimana ayah Sarinah menjadi Lurah guna mohon doa restu serta per mohonan agar perkawinan dapat dilangsungkan di Kota Surakarta atas permintaan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Pak Lurah tidak dapat menolak, maka segera diadakan persiapan agar dalam satu romIwngan mereka dapat berangkat ke Jawa. Banyak orang yang ingin ikut karena kapalnva cukup besar dan nanti dapat membawa pulang kembali juga. Sarinah menceriterakan kepada kakaknya bahwa ia mula-mula mengira Tawan itu kakaknya sendiri karena begitu mirip. Setelah Tarwan dan kakak Sarinah saling bertemu sendiri, mereka juga kaget seperti melihat dalam cermin. Dan sejak itu Tarwan men jadi anggaura keluarga dari Bapak Lurah yang sangat dihargai. Rombongan kesenian wayang Sriwedari serentak menjadi panitia mantu bagi Petruk. Atas prakarsa panitia akan di adakan resepsi di teater terbuka cukup untuk penonton/tamu sebanyak tiga ribu orang. Macam-macam tarian akan disuguhkan pada para tamu. Atas permintaan mempelai berdua akan dipentaskan sendra tari dari fragmen Rara Mendut dan Pranacitra menurut ciptaan Sarinah sendiri yang sangat sesuai untuk dipertunjukkan dalam resepsi temanten. Atas permintaan Tarwan setelah berunding dengan Gareng. semua sumbangan supaya diberikan kepada Yayasan Pemeliharaan anak cacad di Surakarta. Maka dari itu Petruk mencantumkan dalam surat undangannya agar para tamu berkenan memberi sumbangan berupa uang dalam amplop tertutup untuk J-P.A.CPetruk mantu berarti Semar, Gareng dan Bagong turut meng undang. turut punya kerja. Hampir semua lapisan masyarakat men jadi terkena pengaruhnva. Tamunya datang dari atas angin. Presiden Republik Indonesia berkenan untuk turut datang. Rombongan Men teri, Korps Diplomatik, para maha guru, dosen-dosen dan segala ma can seniman seniwati ingin menyaksikan peristiwa yang sangat unik itu Para jutawan dan dermawan tumplek di Taman Sriwedari menghadliri resepsi yang istimewa karena seni maupun sosialnya, maka 97
dari itu mereka tidak was was memberi sumbangan uang dalam ampiop yang gede dan bernilai untuk Y P A.CPara mahasiswa/mahasiswi banyak yang menjadi tamu tapi juga banyak yang membantu daiam segi keamanan, pelayanan, hidangan dan kesenian. Para ibu dalam pakaian khas Sala dengan air muka
P E T R U K MAUJTU, B E R A R T I 5 e M A K .S A R E M 6 PAN 3 A 6 -N G T U R U T MCM6UNPA.NS _
yang berseri-seri mengunjungi resepsi laksana bidadari- yang turun dari kayangan. Seandainya nialam itu diadakan kontes kecantikan, maka akan timbul ratusan ratu ayu dengan ratusan rurmer upnyaSetelah upacara pemberian selamac kepada mempelai berdua se lesai, maka terus diadakan pertunjukan tari-tarian yang indah-indah di teater terbuka yang terang benderang sehingga semua jelas terang sekali kelihatannya. 98
Para tamu duduknya cnak karena hawa tidak panas dan sainbil melihat pertunjukan yang elok2 menikmati hidangan ringan tapi ber isi serta nvnuman bir. Coca Co!a, Fanta, 7 Up, Upper 10. Oso, R.C. (Royal Crown Cola), Canada dry, Green Spot. Sinas. F N. dan Orany: Crush. semua sumbangan dari pabrik masing-masing. Pertunjukan memuncak pada waktu fragmen Kara Mendut di pentaskan sebagai Sendra tari. Babak pertama dimulai dengan halaman untuk menyabung ayam. Seperti da]am balapan kuda para pemilik jago datang mem bawa jagonya masing-masing untuk diadu kalau sudah setuju dengan kondisi pertaruhannya dan sekitar pertandingan itu timbul pertaruhan-pertaruhan sampingan. hal mana menambah supporter-supporter terdiri dari para ahli-ahli pertaruhan yang biasanya disebut botoh ja go untuk mencari keuntungan. Jago milik Tumenggung Wiroguno, seorang pahlawan yang su dah lanjut usianya dari Kerajaan Mataram, terkenal sangat ampuh hingga sukar ditemukan tandingannya. Pada waktu itu datang Pranacitra membawa jago yang sanggup disabung dengan jagonya pahlaw'an tersebut, hingga menimbulkan pertarungan dan pertaruhan yang luar biasa. Jagonya Pranacitra akhirnya menang, maka hasil pertaruhannya banvak sekali yang di terima Pranacitra. Babak ke dua : Setelah selesai pertandingan para botoh tadi tidak pulang. tetapi singgah ditempat orang menjual rokok yang selalu berada di pinggir halaman penyabungan ayam. Penjual rokok ini menarik sekali karena masih gadis yang luar biasa cantik dan luwesnya, terkenal sebagai calon selir dari Tumenggung yang tua bangka itu. Nama gadis adalah Rara Mendut. Harga rokok juga luar biasa, sebab kalau rokok yang baru itu harganya sama seperti harga di pasar. Tetapi rokok yang sudah dihisap Rara Mendut harganya meningkat. Lebih lama dihisap lebih mahal harganya, karena banvaknva air liur dari Rara Mendut. Para botoh berebutan membeli rokok yang sudah dihisap oleh Rara Mendut. Pranacitra, seorang jejaka ganteng, anak seorang janda yang kaya menaruhkan semua uangnya termasuk uang kemenangan di mejanya Rara Mendut dan mengambil semua rokok yang sudah terhiSap oleh Rara Mendut, hingga para botoh pergi semua, tinggal Pranacitra dengan Rara Mendut yang saling jatuh cinta. Takut ke 99
pada amarah Sang Tumenggung kedua-duanya bersama-sama melari kan diri, kemudian dikejar oleh barisan pengawal dari Tumenggung. Babak ketiga : Sambil dikejar-kejar oleh musuh Rara Mendut dan Pranacitra bercumbu-cumbuan dengan ketetapan hati mati bersama sama, ridak takut maut. Mereka tidak berkesempatan bersolek karena terus di kejar hingga pakaian mereka compang-camping, tetapi mereka terus terbakar oleh api cinta mereka, hingga pada saat tertentu berhenti dengan tenang tanpa menghiraukan pengejaran. Mereka menari tarian ”Sri Karoron’' sambil tarik menarik pakaian mereka hingga pakaian ini lepas dan seperti tarian bondan tani, mereka ternyata sudah me makai pakaian yang indah sekali untuk menggambarkan dua insan yang sedang lelangen asmara. Demi memuncaknya api cinta tidak ada bedanya antara si kaya dan si miskin. di istana atau di bawah jembatan. Babak ketiga diakhiri dengan happy end yang disambut dengan tepuk tangan yang hebat sekali oleh para tamu. Resepsi perkawinan berakhir dengan selamat dan setelah semua sumbangan terkumpul dan dihitung mencapai jumlah sepuluh juta rupiah uang kontan untuk Y-P A.C Tarwan menerima banyak surat dan telegram dengan ucapan selamat dan bahagia. Di antara telegram itu ada satu yang datang dari Universitas Majalengka yang isinya berbunyi bahwa Tarwan telafi diangkat menjadi dosen, maka harus pulang kembali selekas mung kin untuk menunaikan tugasnva. Tarwan menjadi bimbang karena ia sudah sangat senang hidup di Indonesia. Tetapi panggilan tanah air akhirnya yang menang. Untuk agak memperlambat perjalanan pu lang ia menyurati bahwa ia ingin berbulan madu di Bengawan Solo dalain perjalanan pulang ke Majalengka dan di Surabaya akan terus naik pesawat terbang ke Universitas Majalengka. Tarwan telah tertarik oleh riwayat Joko Tingkir yang naik perahu di Bengawan Solo menuju Demak untuk mengabdi kembali. tetapi akhirnya dapat memboyong putn Kerajaan Demak dan kemudian menjadi Sultan di Pajang, maka Tarwan ingin mengalami peristiwa sejarah perjalanan itu tanpa ingin menjadi raja. Perjalanan tersebut dikisahkan dalam tembang yang sangat populer sekali yaitu demikian : 100
TEMBANG MEGATRUH Sigra milir. Sang gethek sinangga bajul. Kawan dasa kang njageni, Ing ngarsa miwahing pungkur. Tanapi ing kanan kering. Sang gethek lampahnya alon. Setelah diadakan perpisahan dengan keluarga dan para handai laulan Tanvan dan Sarinah naik perahu di Pelabuhan Nusupan hendak menuju ke Surabaya menyelusuri alimya Bengawan Solo. Para mahasiswa/mahasiswi yang mengantarkan mempelai ber dua sampai di pelabuhan lalu menyanyikan lagu yang terkenal sampai di luar negeri : Bengawan Solo Riwayatmu ini Sedari dulu jadi Perhatian insani Musim kemarau Tak brapa airmu Di musim hujan air Meluap sampai jauh. Reír. Mata airmu dari Solo Terkurung gunung seribu Air mengalir sampai jauh Akhimya ke laut. Itu perahu Riwayatnya dulu Kaum pedagang slalu Naik itu perahu. Dan setelah mempelai berdua masuk ke perahu kemudian orangorang yang mengantarkan, sebagai kenang-kenangan terakhir, menya nyikan lagu : O SARINAH : Rupamu ayu Tak kandhani aja nesu. Tamadah cerita (lakon) wayang yang bani dengan sederhana serta murah dan dapat dipertunjukkan atau dibaca dimana saja demi tambah mantepnya pembangunan nasional di Indonesia. Surakarta, 1 Suro 1907 atau 14 Januari 1975 Mr. SOEWIDJI Sarjan a Hukuni 101
TERJEMAHAN BEBAS Tembang macapat dandang gula : Orang hidup di dunia ini ibaratnya Seperti hanya orang mampir minum Seandainya burung yang Sedang terbang, lepas dari sangkarnya. Di mana kelak akan hinggap Janganlah sampai keliru Seandainya orang sedang saling bertemu Tak urung harus pulang juga Ke asai mulanya. N.B. : Tembang ini bukan parikan TERJEMAHAN BEBAS
N.B. :
Angin yang berasal dari Timur Nama dari mintuna betina (jenis binatang air) Ku inginkan sejak semula Agar menjadi sisihanku Bilangan ketip lima Cintaku setengah mati. Tembang tersebut diatas adalah suatu parikan (pantun) yang isinva sindiran supaya diterka maksudnya. TERJEMAHAN BEBAS Wajahmu sangat rnolek Wajar kalau engkau jadi bunganya dunia Seperti Sang Dhiah Citrakusunia Mustika intan di bumi Masmirah engkaulah pujaanku Buah yang mirip ketimun Terlalu cepat aku menderita, Karena asmara siang malam mengigau Daun nila (tom) Di mata selalu terbayang bayang adinda. Rasa madu Manismu banyak dipuji dalam syair Serta ku manja puja Duta yang menyamar (telik) Tengoklah laraku Senantiasa menjadi-jadi.
102
N.B. :
Bentuk badanmu indah sekali Kantil wilis (kantil hijau bunga kenanga), aduhai pujaanku Perhatikanlah daku Yang baru dilanda asmara Catur Sapta ( 4 + 7 = 11), berikanlah Relas kasihan dikau. Tembang tersebut adalah parikan. TERJEMAHAN BEBAS
N.B. :
Rakit lalu brangkat mengikuti sungai Dengan dikawal oleh empat puluh ekor buaya Di iruika dan di belakang Di kanan maupun kiri Rakit bergerak dengan pelan-pelan. Tembang tersebut diatas bukan parikan SADURAN BEBAS Dari tembang2 tersebut diatas. I. Hidup ini ibarat sejenak singgah minum seteguk Laksana burung yang lepas dari sangkarnya ke mana kelak hinggapnvj jangan keliru Sama halnya bila kita bertandang tentu akan pulang Kembali ke asai. II. Nun kemudian pelan pelan rakit berhilir menyusur alir bengawan empat puluh ekor buaya di kanan dan di kiri di muka dan di belakang menjadi pendavungnya tidak cepat, tidak lambat laju rakit ke tujuan. III. Duhai manikku aku kenang, kuinginkan 103 ;
1
. 4.
ii)
sejak kecilmu untuk jadi sisihan-ku Betapa rinduku dinda mendampingi hidupku. Aku terpesona, terpukau akan wajahmu yang berseri seri Bentukmu yang padat semampai Duhai ............ laksana bidadari pantas kusebut, mutu-manikamnya bumi Aku menderita dan dahaga kasih asmara dinda sambutlah cintaku cinta yang abadi(oleh Bp. Soemodihardjo)
t BIH
1 BI3LIOGTtAFl !
DEPOSIT
fK & PU ST A K A A N NASIONAL
lampu Mencong untuk mencrangi dunia \vavaiig sebagai simbol „es oriente lux ’
Buku Kisah Nyata di pinggir Ja lan Slam et Riyadi Sala, tinggal scdik.it H arap lekas posan.
Isi di luar tanggung jawab pcccetakan Univ. Satya Wacana J L Kcdasih no. 2 — 8 Semarang