BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri)
“Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis” semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa
Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Memasuki Bulan Liturgi Mei 2013, Komisi Liturgi KAJ ingin mengajak seluruh umat di Keuskupan Agung Jakarta ini, untuk semakin bertumbuh dalam iman dan hidup dalam nilai-nilai persaudaraan sejati yang semakin mendalam. Menjadi pribadi-pribadi Ekaristis, yang hidup bertumbuh dalam Ekaristi, sebagai sumber dan perutusanNya. Khususnya mneladan Maria, Bunda Yesus , Sang Guru Ekaristi. Beberapa bacaan dan refleksi telah disusun untuk membantu permenungan di Bulan Maria ini. Juga buku kecil berjudul ‘Hidup dalam Ekaristi dan perutusanNya’, telah tersedia, menjadi rangkaian sumber bacaan dan refleksi yang semoga bermanfaat bagi setiap umat, keluarga atau komunitas-komunitas sesuai tujuannya. Bacaan dan bahan refleksi 5 minggu ini dapat dipergunakan dalam pertemuan lingkungan atau keluarga atau komunitas-komuntas atau pun refleksi pribadi. Dan di Bulan Maria ini dapat direnungkan bersama dalam rangkaian Doa Rosario bersama. Selamat memasuki Bulan Liturgi Bersama bertumbuh menjadi pribadi-pribadi Ekaristis, semakin bertumbuh dalam iman, persaudaraan dan semakin berbela rasa.
Bulan Liturgi 2013 Salam Ekaristi,
RD. Hieronymus Sridanto Aribowo__ Ketua Komisi Liturgi KAJ
BAHAN BULAN LITURGI MEI 2013 REFLEKSI MINGGU I ‘IMAN dan KERENDAHAN HATI MARIA, KABAR GEMBIRA dan EKARISTI’ Bacaan 1. Saat Maria menerima ‘Kabar Gembira’ dari malaekat Tuhan bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Dengan penuh iman dan kerendahan hati Maria menjawab, “..sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu” (Luk 1:38). Melalui iman dan kerendahan hati Maria, Allah hadir di antara kita dan menyelamatkan kita manusia melalui PuteraNya sampai saat ini dan sampai akhir zaman nanti. 2. Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.(Yoh 1: 1-14) Karena iman dan kerendahan hati Maria, seluruh kepenuhan Allah hadir dan tinggal di antara kita melalui Yesus Kristus. 3. Dan saat ini, seluruh kepenuhan Allah hadir dan tinggal melalui Kristus dalam Ekaristi (konsili Trente) . REFLEKSI : 1. Allah pun setia menyapa kita, tiap pribadi tiap keluarga dalam kehidupan sehari-hari. ‘Kabar Gembira’ dari malaekat Tuhan pun hadir dalam aneka peristiwa harian kita sudahkan kita menyadari ‘Kabar Gembira’ itu menyapa kita, keluarga dan komunitas kita? Bagaimana kita menanggapinya? Bersyukur dan bertobatlah, mohon Rahmat... 2. Hanya dengan iman dan kerendahan hati seperti Bunda Maria, kehendak Tuhan dapat terjadi dan menyelamatkan. Bahkan bukan hanya menyelamatkan pribadi dan keluarga kita. tetapi juga orang-orang sekitar kita, masyarakat dan Gereja. Tidak perlu kepandaian dan kemampuan yang hebat. Allah melihat hati penuh iman yang tulus mengasihi dalam kerendahan hati. Mampukah kita menjawab ‘ya’ pada panggilan Tuhan dengan penuh iman dan kerendahan hati? dan membiarkan Roh Kudus yang bekerja dan bukan rohku. Bersyukur dan bertobatlah, mohonlah Rahmat... 3. Ekaristi adalah Rahmat yang bernilai tidak terhingga. Undangan istimewa yang telah dianugerahkan untuk menyelamatkan kita. Kristus sendiri hadir dan rela dipecah dan dibagi dan bersatu dengan kita yang penuh dosa. Inilah, satu dari ‘Kabar Gembira’ . Allah sendiri yang mengundang kita. sudahkah kita menjawab undangan istimewa itu dengan kesungguhan iman? sudahkah Ekaristi menjadi sumber keselamatan hidup pribadi kita sehari-hari? Juga sumber kehidupan sehari-hari dalam keluarga dan komunitas? Bersyukurlah dan bertobatlah... mohon Rahmat untuk semakin beriman, meneladani Maria, tulus dan rendah hati... dan mampu semakin memahami dan menghayati Rahmat Ekaristi...
REFLEKSI MINGGU II MAGNIFICAT- KIDUNG MARIA dan EKARISTI Bacaan : Luk.1:46-56 “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah kudus...” REFLEKSI : 1. Dalam persatuan erat dengan Allah sendiri melalui Putera yang dikandungnya, seluruh hidup Maria memancarkan kasih dan kemuliaan Allah sendiri, sang Sumber Kemuliaan Sejati Kemuliaan Allah yang tidak hanya dirasakan oleh pribadi Maria tetapi juga oleh orang sekitarnya bahkan janin yang dikandung Elisabeth saudarinya pun melonjak kegirangan. Bersyukurlah dan mohonlah Rahmat agar kita pun selalu diperkenankan hidup dalam persatuan erat dengan Roh Allah sendiri dan senantiasa hidup hanya bagi kemuliaanNya. 2. Ekaristi adalah Kristus sendiri. Kristus yang hadir, yang mengundang setiap pribadi untuk hadir dan bersatu denganNya. Betapa Rahmat Ekaristi yang mahamulia ini, melayakkan kita bersatu erat dengan Kristus sendiri sang Jalan Keselamatan kepada Bapa di surga . Beranikah kita meneladan Maria untuk selalu menyediakan tempat bagi kehadiran Kristus dalam ruang batin kita? Sudahkah kita tekun membersihkan ruang batin; melepaskan segala sifat kebiasaan buruk; kesenangan duniawi yang tidak menyelamatkan; sehingga Kristus dapat nyaman tinggal dalam ruang batin kita? menjadikan jiwa ruang bercahaya yang senantiasa memantulkan kemuliaan Allah... Sudahkan kita memperhatikan ruang-ruang batin anggota keluarga kita yang terkasih, juga orang-orang di sekitar kita ? Apakah mereka tekun membersihkan ruang batin mereka dan mengisinya dengan cahaya Allah sendiri? menjawab panggilanNya, khususnya melalui Ekaristi? Bertobatlah dan mohon Rahmat pengampunan dan Rahmat untuk tekun hidup dalam doa dan memeriksa batin, membersihkan diri dari kehendak dan kebiasaan yang buruk.
REFLEKSI MINGGU III PERJAMUAN KANA , (Perjamuan Malam Terakhir , Perjamuan di Emaus) dan EKARISTI Bacaan : (Yoh2: 1-11) Maria, ibunda Yesus meminta kepada Puteranya untuk membantu menyediakan anggur bagi yang hadir dalam perjamuan itu. Jawab Yesus : ‘mau apakah engkau daripadaKu ibu? saatKu belum tiba.. Tetapi ibu Yesus berkata kepada para pelayan ‘apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu...’ Hal itu dibuat Yesus di Kana di Galilea sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya dan murid-muridNya percaya kepadaNya. a. Perjamuan telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan Yesus untuk membuat tandatandaNya kepada para muridNya. Dan murid-muridNya mengenaliNya dan menjadi percaya. b. Tanda pertama dilakukan atas permintaaan khusus sang Bunda saat perjamuan di Kana c. Sedangkan tanda yang lain saat perjamuan malam terakhir,dipesankan khusus kepada para muridNya untuk selalu melakukannya . Tanda ini melahirkan Ekaristi. (Luk 22:19) d. Tanda yang lain adalah tanda ketika para murid Emaus mengenali Yesus yang bangkit pada saat pemecahan Roti.(Luk 24: 13-32) REFLEKSI : 1. Maria pun meminta para pelayan percaya dan melakukan apa pun yang dikatakan Yesus. Iman Maria mengajarkan kita agar percaya dan melakukan apa pun yang dikatakan Yesus. Berdoalah agar kita dapat meneladani iman dan perbuatan Maria untuk selalu percaya dan setia melakukan kehendakNya...kenalilah tanda-tandaNya, mohonlah Rahmat... Berdoalah juga untuk keluarga dan orang sekitar kita... 2. Ekaristi adalah perjamuan yang diselenggarakan atas perintah Yesus sendiri pada perjamuan malam terakhir ” makanlah..minumlah..inilah TubuhKu..inilah DarahKu..lakukanlah...” Berdoalah dan mohonlah Rahmat juga untuk keluarga dan orang sekitar kita untuk tidak pernah ragu akan Rahmat Ekaristi dan senantiasa dilayakkan dan setia menyambut Roti Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus. 3. Iman dan kepedulian Sang Bunda untuk berbagi berbelarasa bagi mereka yang saat itu sedang mebutuhkan minuman, telah mendorong Yesus membuat tandaNya yang pertama mengubah air menjadi anggur. Pun saat itu Yesus berpikir saatKu belum tiba. Dan peristiwa itu ‘menyelamatkan’ banyak orang. Maria mengajarkan iman itu kepada kita semua Bertekunlah dalam doa, mintalah terutama bagi mereka yang membutuhkan doa-doa kita Ingatlah mereka yang paling sering terlupakan, tersingkir, kecil, lemah, miskin ,sakit,cacat dan menderita... 4. Dalam Doa Syukur Agung, saat Epiklesis, sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, imam berkata:‘Maka kami mohon kuduskanlah persembahan ini dengan pencurahan RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PuteraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus.’ Dalam doa ini Gereja memohon kuasa Roh Kudus dan berdoa supaya bahan persembahan yang disampaikan oleh umat dikuduskan menjadi Tubuh dan Darah Kristus; juga supaya kurban murni itu menjadi sumber keselamatan bagi mereka yang akan menyambutnya. Melalui imam, sampaikanlah Doa Syukur Agung dengan penuh iman dan kerendahan hati.
REFLEKSI MINGGU IV MARIA, SALIB dan EKARISTI Bacaan : 1. Maria ibu Yesus, Maria istri Kleofas, Maria Magdalena dan Yohanes murid yang dikasihiNya adalah orang-orang yang setia mendampingi Yesus sampai di bawah salibNya.(Yoh 19:25-27) Sesaat sebelum Yesus wafat, Ia berpesan kepada murid yang dikasihiNya ‘inilah ibumu’ dan kepada Bunda Maria ,”inilah anakmu”. Sejak saat itu muridNya menerima Maria di dalam rumahnya Maria, Bunda Yesus, menjadi Bunda semua murid , saudara Kristus, Bunda Gereja 2. Dalam salah satu doa Epiklesis Doa Syukur Agung, imam berdoa : Ya Bapa, sudilah memandang kurban ini yang telah Engkau sediakan sendiri bagi gerejaMu. Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap roti yang satu dan minum dari piala yang sama ini, dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu Tubuh. Semoga dalam Kristus mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaanMu... REFLEKSI : 1. Maria ibu Yesus, Yohanes dan Maria Magdalena adalah orang-orang yang sampai akhir setia mendampingi dan mengikuti ‘Jalan Salib Yesus’. Mereka adalah pribadi-pribadi petama yang mengikuti ‘Jalan Salib ‘ Yesus. Mereka tidak khawatir akan apa pun juga. Dengan kesedihan yang mendalam dan kekuatan iman dan cinta kasih yang sangat besar . Ketika semua orang bersembunyi , takut dituduh sebagai murid Kristus. Teladan Maria telah mengajarkan kita untuk setia sampai akhir mengikuti Jalan Salib PuteraNya. Menjadi murid Kristus saat sukacita tentunya lebih mudah dibandingkan saat sengsara. Akankah kita setia saat salib sengsara harus kita pikul demi kemuliaanNya? Berdoalah, bertobatlah dan mohon RahmatNya.. Agar seluruh persembahan kita dapat layak menjadi satu dalam persembahanNya 2. Dalam salah satu doa Epiklesis Doa Syukur Agung, imam berdoa : agar seluruh persembahan kita dapat layak dan pantas dan dalam Roh Kudus semua yang mengikuti Jalan Salib Kristus dihimpun menjadi satu Tubuh Dan dalam Kristus mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaanMu... Melalui imam, sampaikanlah Doa Syukur Agung dengan penuh iman dan kerendahan hati. 3. Perjumpaan Sang Bunda dengan PuteraNya dalam iman dan cinta yang memuncak sesaat sebelum Yesus menyelesaikan seluruh perjalanan SalibNya, melahirkan awal keluarga baru, Gereja dengan Bunda Maria menjadi Bunda Gereja Bunda Maria adalah Bunda Gereja, Bunda kita semua, teladan pribadi Ekaristis yang utama Bersyukur, berdoalah agar kita dapat meneladani Bunda Maria menjadi pribadi Ekaristis yang dapat membantu membangun keluarga dan komunitas Ekaristis yang bukan hanya paham dan trampil rajin berdoa beribadat tetapi sungguh hidup bersumber dalam Ekaristi dalam hidup sehari di tengah masyarakat
REFLEKSI MINGGU V MARIA, PASKAH dan EKARISTI Bacaan : (lihat juga bacaan-bacaan minggu I-IV) 1. Awalnya adalah Firman dan Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita Allah telah datang ke dunia dalam kepenuhanNya melalui diri Sang Putera.(Yoh 1:14) 2. Kristuslah, Sang Putera Allah, ‘Jalan, Kebenaran dan Hidup’.. Tidak ada seorangpun yang dapat sampai kepada Bapa bila tidak melalui Putera.(Yoh 14:6) 3. Setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, beberapa murid Yesus yang telah dipilihNya, berkumpul, bertekun sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan termasuk Maria, ibu Yesus. Mereka menantikan datangnya Roh Kudus. (Kis 1:12-14) 4. Dan saat Pentakosta, para murid pun mendapat kuasa Roh Kudus (Kis 2) Komunitas Gereja awal pun lahir dan Maria, Bunda Yesus, Bunda para murid, Bunda Gereja. 5. Saat itu mereka yang percaya , memberi diri mereka dibaptis, dan bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (Kis 2 : 37-38; 41-42) 6. Dan saat ini, seluruh kepenuhan Allah hadir dan tinggal melalui Kristus dalam Ekaristi 7. Credo : Aku percaya..., biasanya diucapkan sebelum liturgi Ekaristi, atau awal doa Rosario, mengungkapkan kembali pengakuan beberapa pokok misteri iman kita. Marilah kita mengucapkan Syahadat Para Rasul secara perlahan, hayati dengan kesungguhan iman dan saat kalimat Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan Perawan Maria, kita memberi penghormatan khusus dengan sikap membungkuk/berlutut. REFLEKSI : 1. Maria telah berkenan kepada Allah menjadi bagian dari misteri keselamatan manusia. Maria, telah menjadi teladan iman utama. Maria juga telah memberi teladan agar percaya kepada Yesus dan melakukan apa yang dikatakan Yesus, pada saat perjamuan di Kana. Maria telah mengantar kita semua menjadi pribadi-pribadi Ekaristis, pribadi yang percaya dan melakukan pesan Yesus khususnya untuk merayakan Ekaristi dengan setia, ‘Perjamuan Keselamatan’ yang datang dari Allah sendiri melalui Yesus Kristus. 2. Ekaristi bukan sekedar perayaan kenangan akan perintah Yesus. Seluruh kepenuhan Allah hadir dan tinggal melalui Kristus dalam Ekaristi. Dalam kehendakNya, semua yang hadir dan menyambut Kristus dalam kesungguhan iman, memperoleh Rahmat Ekaristi yang menyertai setiap pribadi juga dalam hidup kesehariannya. Pribadi-pribadi Ekaristis, manusia Paskah, pribadi-pribadi yang telah bersama Kristus dalam Jalan keselamatan. Pribadi yang tidak hanya paham, trampil dalam doa, dan tata cara ibadat tetapi pribadi yang juga mampu hidup bertumbuh dalam iman dan perutusannya sehari-hari Beranikah kita menjadi pribadi-pribadi Ekaristis yang terus bertumbuh setia dalam DIA? Berdoalah, bertobatlah senantiasa, bertekunlah dalam iman dan Roh, mohonlah Rahmat.. 3. Perjalanan iman dan keselamatan manusia adalah Misteri Kasih Allah sendiri yang mahamulia dan mahaagung, tidak terjangkau akal budi dan masih terus sedang berlangsung. Dalam Doa Syukur Agung, setelah kisah institusi, imam mengajak umat melagukan salah satu aklamasi anamnesis, menyatakan misteri iman kita ‘wafat Kristus kita maklumkan,kebangkitanNya kita muliakan, kedatanganNya kita rindukan’ Dalam kesungguhan iman, marilah berdoa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan... ‘aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu, dan hanya bagi kemuliaanMu’ Amin.