MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI
Banyak hal penting yang harus diperhatikan semua orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anaknya. Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan
dan
perkembangan.
Pertumbuhan
diartikan sebagai proses matangnya fisik anak dari masa bayi hingga anak menjadi besar nanti. Sementara perkembangan diartikan sebagai proses perkembangan matangnya aspek psikis atau mental anak. Dalam
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan ini anak mengalami fase-fase yang penting. Mulai dari berkembangnya otot dan otak anak hingga berkembangnya berbagai kemampuan dan keterampilan lainnya. Anak belajar merangkak, berdiri, kemudian berjalan dan berlari. Bersamaan dengan itu anak juga mengembangkan kemampuan
bahasanya, berbicara satu dua patah kata, hingga mereka mampu berbicara untuk mengaktualisasikan diri di kehidupannya. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh dan berkembang secara normal, dalam tahap demi tahap perkembangan fisik dan mentalnya. Tentunya semua orang tua juga ingin anaknya tumbuh sehat baik fisik dan mentalnya, memiliki kecerdasan
yang
baik,
memiliki
kemampuan
mengendalikan emosi, dan lain sebagainya, serta hal itu berlangsung seterusnya hingga anak-anak mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses dan berprestasi. Kuncinya adalah kesuksesan atau prestasi yang baik dalam kehidupan. Masalahnya cita-cita ini bukan bawaan bayi, juga bukan hal yang bisa begitu saja terjadi dengan tiba-tiba. Demikian, semuanya dimulai dari anak lahir ke dunia dengan tangisan pertamanya hingga mereka tumbuh besar dan memiliki karakter khas dan unik masing-masing. Hal 2
inilah yang perlu dipahami oleh setiap orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seperti cita-cita mereka, harus membekali dan membentuk mereka baik fisik maupun mental dari usia dini. Bahkan diketahui bahwa perkembangan anak yang nantinya menjadi bekal di masa depannya sudah dimulai sejak mereka ada di kandungan ibunya. Orang tua atau keluarga adalah pondasi dari perkembangan awal seorang anak. Begitu pentingnya peran keluarga hingga dikatakan bahwa apapun keadaan seorang anak
adalah
cerminan
dari
pendidikan
dan
penanaman orang tua kepadanya. Dewasa
ini,
kecerdasan
anak
telah
mendapatkan perhatian dengan porsi yang besar dari para orang tua. Kemajuan teknologi yang semakin pesat juga membawa perubahan yang signifikan dalam kaitannya dengan kecerdasan. Kecerdasan tidak lagi dipahami dengan seorang anak yang pandai dalam pelajaran matematika saja, atau seorang anak yang mempunyai nilai yang bagus di raportnya saja,
3
akan
tetapi
kecerdasan
semakin
diperluas
pengertiannya yang meliputi tiga aspek, yaitu; aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Kecerdasan tidak lagi hanya dipahami sebagai kecerdasan IQ saja, secara umum ada dua kecerdasan lain yang telah dikenal para ahli, yaitu kecerdasan mengelola emosi (EQ) dan kecerdasan mengelola jiwa (SQ). Orang-orang yang cerdas dan kreatif adalah orang
yang
mampu
memilih
dan
mengambil
keputusan yang tepat, membekali diri dengan keterampilan
yang
dibutuhkan
serta
mampu
menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi yang berubah. Menjadi cerdas dan kreatif tidak datang begitu
saja,
tapi
dibutuhkan
pendidikan
dan
perangsangan sejak dini atau masa anak-anak. Bukan hal mudah memang untuk menciptakan keadaan anak yang cerdas dan berprestasi, tapi juga bukan mustahil melakukannya. Salah satu cara untuk membuat seorang anak tumbuh menjadi orang yang cerdas dan
4
kreatif adalah dengan membentuk sedini mungkin konsep diri anak. Di dalam buku ini selanjutnya akan disajikan secara rinci tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep diri anak? Seberapa besar peranan konsep diri terhadap kecerdasan anak? Bagaimana konsep
diri
anak
terbentuk?
Bagaimana
mengembangkan konsep diri positif pada anak? Dan lain
sebagainya.
Semua
pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan segera terjawab secara tuntas dalam bab-bab selanjutnya dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, serta gampang diaplikasikan ke anak anda. Selamat membaca!
5