1
Selasa, 15 September 2015
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 16370.96 1953.03 6084.59 4518.15 10131.74 18287.74 21561.90 2871.47 1662.89 3114.80
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg (62.13) (8.02) (32.46) (30.57) 8.18 51.84 57.53 (14.26) (118.46) (85.44)
Price 44.26 2192.00 1107.10 10230.00 15450.00 56.40 Rates 14370.50 1.131 120.55 10260.96 10273.15
USD 38.69
Chg (0.56) 58.00 1.90 0.00 0.00 0.30 Chg 67.00 (0.00) (0.10) 152.32 127.79
IDR 2780
Chg 0.25
% (0.38) (0.41) (0.53) (0.67) 0.08 0.28 0.27 (0.49) (6.65) (2.67) % (1.25) 2.72 0.17 0.00 0.00 0.53 % 0.47 (0.26) (0.08) 1.51 1.26 % 0.65
Top Gainers VICO‐W FREN‐W LMPI SPMA MREI
IDR 6 12 140 137 6,000
% 20.00 20.00 16.70 15.10 14.30
Chg 1 2 20 18 750
Top Losers TRIS‐W JPRS INDR DNAR KBLM
IDR 18 167 700 111 113
% (33.30) (9.70) (8.50) (8.30) (8.10)
Chg (9) (18) (65) (10) (10)
Top Value PGAS BBRI TLKM SSMS BMRI
IDR 2,665 9,625 2,785 1,685 8,650
% (0.70) 0.30 0.90 (0.60) 0.00
(miliar) 303 B 286 B 192 B 185 B 177 B
Top Volume SIAP TARA TMPI BIPI ASRI
IDR 184 486 452 66 346
% (1.10) 0.40 (0.20) 0.00 0.30
(juta) 948.183 160.521 136.695 125.618 125.360
Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia. Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar. Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun. Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen.
Market Preview
M
engawali perdagangan di awal pekan, IHSG berhasil tutup diteritori positif menguat 29 poin (0,69%) di 4390,373. Perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,3 triliun. Pelaku pasar banyak mengambil posisi wait and see menjelang pertemuan The Fed pertengahan pekan ini mengan‐ tisipasi kenaikan tingkat bunga IHSG 4,390.37 29.90 The Fed. Antisipasi kenaikan ting‐ Change 0.69 kat bunga The Fed tahun ini telah Change (%) Change (%/ytd) (16.01) berdampak buruk terhadap per‐ Total Value (IDR triliun) 2.729 gerakan mata uang emerging Total Volume (miliar saham) 3.366 market termasuk rupiah yang ke‐ Net Foreign Buy (IDR miliar) 101.000 Down: 319 Unchange: 98 marin kembali melemah di Up: 136 Rp14333 per US dolar. Selain isu kenaikan tingkat bunga The Fed, pasar juga mencermati perkembangan ekonomi China yang kurang kondusif ditandai dengan melambatnya pertumbuhan aktivitas manufaktur dan produksi indus‐ trinya. Kemarin indeks saham China seperti Shanghai Composite kembali koreksi hingga 2,7%. Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu spekulasi pasar, The Fed akan kembali menunda kenaikan tingkat bunganya paling tidak hingga akhir tahun ini menyusul memburuknya outlook perekono‐ mian global setelah China mendevaluasi Yuannya pertengahan Agustus lalu. Sementara Wall Street tadi malam tutup di teritori negatif di tengah tipisnya nilai transaksi. Pasar lebih banyak menanti pertemuan The Fed yang akan keluar Kamis ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing‐ masing koreksi 0,38% dan 0,41% di 16370,36 dan 1953,03. Koreksi ini juga turut dipicu turunnya harga minyak mentah tadi malam hingga 1% di USD44,13/barrel. Kondisi pasar yang masih dalam penantian putusan The Fed dan perkembangan ekonomi China yang kurang menggembirakan akan mem‐ pengaruhi pergerakan indeks pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi namun berpeluang melanjutkan penguatan meski dalam rentang terbatas. IHSG diperkirakan akan menguji resisten di 4420. Sedangkan level support di 4365. IHSG : S1 4365 S2 4335 R1 4420 R2 4450
Selasa, 15 September 2015
News Update Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
mengaku, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mempengaruhi struktur pembiayaan perseroan sebesar hingga 8%. Hal itu disampaikan oleh Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, saat dihubungi akhir pekan kemarin. "Kalau melihat dari struktur biaya, sekitar 8% yang kita gunakan untuk kertas pembungkus, spare part dan ada sedikit di gypsum. Jadi pengaruhnya ke pembiayaan itu sekitar 7% hingga 8%," ungkapnya. Akan tetapi, menurut Agung, perusahaan tidak mungkin membebankan hal tersebut kepada konsumen. Karena melihat semakin ketatnya persaingan dipasar dengan maraknya perusahaan semen asing yang masuk ke industri semen dalam negeri. "Menaikan harga susah, karena banyak pabrik baru yang siap jadi. Mungkin gak akan naikan, jadi yang kita lakukan efisiensi saja," tuturnya. Jika dikaitkan dengan nilai investasi pembangunan pabrik perseroan yang berlokasi di Rembang, Sumatera Barat dan Indarung, Jawa tengah, Agung menegaskan, bahwa itu tidak terlalu berpengaruh. Hal ini disebabkan, perseroan telah melakukan lindung nilai (hedging) terhadap pembiayaan proyek. Misalnya untuk pendanaan proyek Indarung, Agung menjelaskan, bahwa perseroan sebelumnya telah merevisi nilai investasi dari sebelumnya sebesar Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,4 triliun dipertengahan tahun ini. "Untuk pembiayaan mata uang asing, sudah diamankan 80% dari total investasi. Paling sisanya saja yang 20%. Tapi ini tidak terburu-buru untuk digelontorkan. Jadi lihat nanti saja. Kalau dollar AS semakin tinggi, wah bahaya ini," ucap Agung. (IQ Plus) Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) kembali menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pembayaran kupon bunga obligasi II jaya ancol tahun 2012. Direktur PJAA, M. Haryo Yunianato dalam keterbukaan informasi, Senin mengatakan kesiapan perseroan untuk membayar kupon bunga obligasi ke -11 ini ditandai dengan disiapkannya dana sebesar Rp6,22 miliar. Adapun untuk pembayaran menurut Haryo, pihaknya akan melaksanakan pembayaran bunga tersebut setelah mendapatkan surat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Seperti diketahui, obligasi II jaya ancol tahun 2012 diterbitkan dengan nilai sebesar Rp300 miliar yang terdiri atas dua seri, yakni seri A berjangka waktu dua tahun dan seri B berjangka waktu lima tahun. (IQ Plus) Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun. Beratnya tantangan di sektor properti tahun ini tampaknya tak menjadi kendala bagi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Lihat saja, di tengah lesunya penjualan properti, Pakuwon justru mampu merealisasi 68,5% target marketing sales selama delapan bulan pertama. Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan, hingga Agustus 2015 perseroan telah mencetak marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp 2,33 triliun atau setara dengan 68,5% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 3,4 triliun. Kendati penjualan cukup moncer, PWON belum memiliki rencana untuk mengerek target. ""Belum ada rencana,"" ujar MInarto. Adapun rincian marketing sales tersebut masih didominasi oleh penjualan landed house atau rumah tampak dengan dengan kontribusi sebesar 52% atau senilai Rp 1,21 triliun. Sedangkan 48% sisanya atau Rp 1,12 triliun bersumber dari proyek high rise. Minarto mengatakan, meski secara nilai proyek landed house masih mendominasi marketing sales selama delapan bulan pertama bukan lantas pasar high rise perseroan tahun ini tengah lesu. Dia menjelaskan, harga properti landed house yang dijual PWON yang berada di Grand Pakuwon Surabaya dibanderol dengan harga di atas Rp 1 miliar. Sementara produks high rise masih yang yang dijual di bawah harga Rp 1 miliar. Sehingga dari sisi jumlah costumer, jumlah pembeli produk high rise masih lebih banyak dibanding landed house. Lebih lanjut, Minarto menyampaikan, tahun ini pengembang yang fokus ekspansi di Jakarta dan Surabaya ini tidak menargetkan penjualan secara segmented. Perseroan tidak menargetkan penjualan segmen landed house harus lebih besar dari high rise. Pasalnya, penjualan proyek-proyek yang dimiliki PWON cukup fleksibel tergantung pada faktor timing, lokasi, harga dan kompetitor. Tahun ini, PWON tidak memiliki rencana mengembangkan proyek baru. Perseroan lebih fokus membidik marketing sales dari pengembangan proyek-proyek esksisting seperti Tunjungan Plaza (TP) 5 dan TP 6, perluasan Supermall Pakuwon, perumahan granda Pakuwon dan pengembangan Grand Pakuwon city serta kota casablanca II. Minarto mengatakan mall TP 5 direncanakan sudah bisa beroperasi di kuartal III ini, sedangkan TP 6 masih dalam progress kontruksi. Sementara di kota casablanca, perseroan baru -baru ini telah menandatangani kerjasama pembangunan apartemen casa grande II dengan pengembang asal Korea Lotte Totalindo. Proyek casa grande II ini terdiri dari tiga tower apartemen dengan total unit mencapai 1.200. Dua tower telah dipasarkan yakni tower Angelo dan Bellla dengan progress penjualan masing-masing 64% dan 58%. Sementara pemasaran tower Chianti baru dalam tahap pra-launch. Investasi untuk ketiga unit apartemen ini ditaksir mencapai Rp 2 triliun. (Kontan Online)" Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menargetkan penyaluran kredit konsumsi perseroan hingga akhir tahun depan diperkirakan tumbuh 5 persen. Direktur Retail Banking Bank Permata, Bianto Surodjo mengatakan akhir pekan lalu perlambatan kredit pada tahun ini terjadi pada hampir seluruh segmen kredit, termasuk pada kredit konsumsi. "Untuk itu kami menurunkan target penyaluran kredit secara keseluruhan dari semula 10 persen menjadi 5 persen," katanya. Bianto memperkirakan perlambatan kredit juga terjadi pada seluruh jenis kredit konsumsi, baik kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit mapun kredit tanpa agunan (KTA). (IQ Plus)
2
Selasa, 15 September 2015
Stock Picks SMRA 1300‐1400. Harga saham emiten properti Summarecon Agung Tbk (SMRA) kemarin berhasil mengalami technical rebound tutup di Rp1330. Pemodal kembali mengakumulasi sahamnya setelah koreksi tajam sejak awal Agustus lalu yang membuat harganya berada di area oversold. Sepanjang tahun ini hingga kemarin harga sahamnya telah terkoreksi 12,5% dari Rp1520 akhir 2014 lalu turun ke Rp1335 pada penutupan kemarin. Tahun ini harga sahamnya tertinggi sempat mencapai Rp1995 (26/5) ketika pasar tengah bullish. Namun seiring dengan tren depresiasi rupiah atas dolar AS hingga menembus Rp14000 saat ini dan kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI) yang telah berlangsung setahun terakhir membuat emiten properti menghadapi perlambatan pertumbuhan kinerja tahun ini. Sepanjang kuartal pertama tahun ini (1Q15) pendapatan neto perseroan hanya tumbuh 0,41% mencapai Rp942 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp938,22 miliar. Sedangkan laba bersih turun 10% mencapai Rp247,24 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp275,05miliar. Tahun ini perseroan menargetkan marketing sales tumbuh 19,5% mencapai Rp5,5 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini (1H15), marketing sales perseroan telah mencapai Rp2,7 triliun atau 49% dari target tahun ini dan meningkat 12,5% bila dibandingkan periode yang sama 2014 lalu sebesar Rp2,4 triliun. Beberapa proyek residensial yang menopang marketing sales perseroan tahun ini adalah proyek Summarecon Bandung yang diperkirakan memberikan penjualan Rp800 miliar. Kemudian proyek Summarecon Kelapa Gading yang diperkirakan memberikan kontribusi Rp500 miliar dan proyek Summarecon Bekasi yang diperkirakan memberikan kontribusi Rp1,5 triliun. Sedangkan porsi terbesar masih berasal dari Summarecon Serpong yang diperkirakan Rp2,7 triliun atau 49% terhadap total target marketing sales. Dengan proyeksi tersebut, pendapatan usaha tahun ini diperkirakan tumbuh 15% mencapai Rp6,13 triliun dengan laba bersih tumbuh 14% mencapai Rp1,59 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp110,54 naik dari 2014 lalu sebesar Rp96,92. Mengingat kondisi pasar yang tengah bearish, harga saham SMRA diperkirakan hanya berpeluang ditransaksikan dengan PBV 3,5x turun dari proyeksi awal PBV 4x. Dengan PBV 3,5x maka peluang harga saham SMRA diperkirakan hanya mencapai Rp1662 turun dari target awal di Rp1900. Secara technical harga sahamnya mengindikasikan sinyal bullish reversal setelah pergerakannya kemarin membentuk pola bullish harami di area downtrend. Target resisten terdekat akan menguji Rp1400. Sedangkan level support saat ini di Rp1300. Maintain Buy, SL 1270
3
Selasa, 15 September 2015
Stock Picks 4
LSIP 1180‐1280. Harga saham emiten komoditas perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) kemarin kembali melanjutkan tren bullish yang terbentuk sejak perdagangan akhir Agustus lalu. Ini disebabkan penguatan kembali harga komoditas perkebunan seperti CPO. Pergerakan harga saham emiten perkebunan seperti LSIP sangat dipengaruhi dengan pergerakan harga komoditasnya seperti CPO. Sepekan terakhir harga CPO di Malaysia cenderung menguat sekitar 5% di RM2132/ton akhir pekan lalu. Penguatan kembali harga CPO telah mendorong penguatan harga saham LSIP, yang pekan lalu rata‐rata menguat 9,3% di Rp1170 akhir pekan lalu dibandingkan harga pekan sebelumnya di Rp1070. Kemarin harga sahamnya kembali menguat sekitar 3,4% di Rp1210. Secara technical peluang penguatan akan menguji resisten di Rp1280. Sedangkan level support di Rp1180. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15) kinerja operasional dan keuangan mengalami tekanan seiring dengan turunnya harga komoditas dan volume produksi TBS serta kenaikan biaya produksi dan operasional. Penjualan bersih perseroan sepanjang 1H15 turun 12,33% mencapai Rp2,08 triliun dari periode yang sama 2014 sebesar Rp2,37 triliun. Laba kotor turun 29,5% mencapai Rp602,82 miliar dengan marjin turun menjadi 14,85% dari 20,17%. Di bottom line laba bersih turun 35,5% mencapai Rp308,85 miliar dari Rp478,54 miliar dengan marjin turun dari 20,2% menjadi 14,9%. Sepanjang 1H15 volume produksi TBS turun 5,30% mencapai 616.509 ton dari periode yang sama 2014 sebanyak 651.013 ton. Namun bila dilihat secara kuartalan, penjualan bersih sepanjang 2Q15 tumbuh 34% (qoq) mencapai Rp1,19 triliun dari Rp888,5 miliar. Sedangkan laba bersih 2Q15 tumbuh tipis 1,8% mencapai Rp155,81 miliar dari Rp153,04 miliar. Tahun ini diperkirakan penjualan bersih turun 5% mencapai Rp4,49 triliun. Laba bersih diperkirakan turun 26,55% mencapai Rp673,27 miliar dengan proyeksi EPS tahun ini Rp98,7. Saat ini di harga Rp1210 saham perseroan ditransaksikan dengan PE 12,2x (E/15). Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 15x merujuk pada rata‐rata PE perseroan selama lima tahun terakhir. Dengan PE 15x harga sahamnya berpeluang mencapai Rp1480. Tahun ini harga sahamnya sempat mencapai level tertinggi di awal tahun yakni di Rp2070 (9/1). Resiko pergerakan harga sahamnya adalah fluktuasi harga komoditas CPO. Penguatan harga CPO dalam dua pekan terakhir dipicu musim kemarau panjang sehingga mengurangi suplai dan adanya kebijakan pemerintah RI meningkatkan kandungan minyak nabati dalam biofuel yakni kebijakan B‐15. Dari pendekatan candlestick pattern, pergerakan harga sahamnya saat ini membentuk pola bullish continuation. Trading Buy, SL 1120
Selasa, 15 September 2015
Stock Picks BBCA 12000‐12700. Harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin berusaha keluar dari rentang 5 konsolidasinya, menguat terbatas 1,5% di Rp12100. Sepekan terakhir level support pergerakan harga sahamnya di Rp11750. Sedangkan level resisten terdekat menguji kisaran Rp12200 hingga Rp12400. Sektor perbankan tahun ini kinerjanya menghadapi tantangan berat menyusul depresiasi rupiah atas dolar AS yang sudah menembus Rp14300 yang berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kredit. Dari sisi kinerja, sepanjang 1H15, laba perseroan berhasil tumbuh di atas rata‐rata emiten bank beraset di atas Rp500 triliun. Laba bersih 1H15 BBCA tumbuh 8,77% mencapai Rp8,54 triliun. Sedangkan laba emiten BBRI dan BMRI dalam periode yang sama masing‐masing hanya tumbuh 2,14% dan 3,53%. Hal ini dikarenakan perseroan berhasil menurunkan cadangan provisi hingga 36,28% (yoy) mencapai Rp6,31 triliun. Sedangkan total penyaluran kredit perseroan hingga Juni lalu tumbuh 8% mencapai Rp347,1 triliun. Pertumbuhan ini masih di bawah target rata‐rata bank tahun ini di kisaran 13%‐15% dan target perseroan sekitar 12%. Sedangkan DPK perseroan tumbuh 8% periode yang sama 2015 mencapai Rp455 triliun. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (CASA) 75% terhadap DPK. Hal ini membuat perseroan berhasil menjaga rasio NIM di atas rata‐rata industri yakni sebesar 6,6%. Sedangkan rasio NPL gross berhasil dipertahankan di level rendah yakni 0,68% jauh di bawah rata‐rata rasio NPL gross perbankan hingga Juni lalu sebesar 2,6%. Pada harga saat ini di Rp12075 BBCA ditransaksikan dengan PBV 3,1x (E/15) dan PE 16,8x (E/15). Tahun ini harga sahamnya tertinggi ketika pasar bullish mencapai Rp15600 (7/4). Dari sisi valuasi, harga sahamnya perseroan setahun terakhir ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 4x. Dengan PBV 4x harga sahamnya berpeluang mencapai target di Rp15400 atau memiliki ruang penguatan 27,3% dari harga saat ini. Sepanjang harga bertahan di atas Rp11750 peluang rebound akan terbuka. Trading Buy, SL 11700
Saham Pilihan INDF 5200-5450 TB, SL 5000 ADRO 560-600 TB, SL 540 INTP 19300-20400 TB, SL 18400 UNTR 17800-19400 TB, SL 17300 INCO 1450-1625 TB, SL 1390 AKRA 5650-6000 TB, SL 5500 GIAA 335-390 Buy, SL 325
Selasa, 15 September 2015
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4390.37 4398.64 4406.90 4373.84 4357.30
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
18125 275 1210 1330 463 50
18,733.33 280.00 1,245.00 1,353.33 471.67 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
570 50 82 50 50 925 9275 5625 326
581.67 50.00 82.00 50.00 50.00 933.33 9,383.33 5,741.67 337.33
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
66 425 51 1750 1380
68.33 443.00 52.33 1,763.33 1,390.00
ANTM INCO TINS
483 1555 610
489.67 1,600.00 623.33
INTP SMCB SMGR
19975 1050 10200
20,141.67 1,068.33 10,266.67
GDST JPRS KRAS
59 167 315
59.33 187.67 323.00
CPIN JPFA
1910 342
1,923.33 345.67
ASII GJTL
6125 485
6,200.00 492.00
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
12100 5325 26400 1135 42025 133 665 1545
12,216.67 5,383.33 27,150.00 1,143.33 42,500.00 133.33 673.33 1,558.33
UNVR
40250
40,700.00
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 19,341.67 17,533.33 16,941.67 3,725,866.00 36.80 285.00 272.00 269.00 1,280.00 1,165.00 1,120.00 1,279,973.00 40.33 1,376.67 1,303.33 1,276.67 649,627.93 10.94 480.33 457.67 452.33 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 593.33 561.67 553.33 9,632,947.40 33.83 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 941.67 913.33 901.67 1,460,386.97 ‐32.82 9,491.67 9,133.33 8,991.67 5,742,974.57 5.02 5,858.33 5,541.67 5,458.33 3,093,648.00 11.39 348.67 320.33 314.67 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 70.67 63.33 60.67 999,850.63 1,185.87 461.00 413.00 401.00 918,296.00 ‐12.25 53.67 50.33 49.67 2,210,590.04 27.13 1,776.67 1,743.33 1,736.67 126,590.83 22.89 1,400.00 1,365.00 1,350.00 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 496.33 479.67 476.33 1,645.00 1,500.00 1,445.00 2,430,306.44 ‐3.23 636.67 598.33 586.67 SEMEN 20,308.33 19,666.67 19,358.33 4,499,774.00 6.65 1,086.67 1,028.33 1,006.67 2,356,126.00 9.11 10,333.33 10,066.67 9,933.33 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 59.67 58.33 57.67 333,609.60 28.88 208.33 156.67 146.33 158,603.63 98.78 331.00 306.00 297.00 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 1,936.67 1,883.33 1,856.67 6,719,521.00 19.02 349.33 339.67 337.33 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 6,275.00 6,050.00 5,975.00 49,821,000.00 6.73 499.00 477.00 469.00 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 12,333.33 12,016.67 11,933.33 7,355,089.00 21.44 5,441.67 5,208.33 5,091.67 16,365,578.00 27.30 27,900.00 25,800.00 25,200.00 3,498,158.85 30.25 1,151.67 1,118.33 1,101.67 464,595.48 27.03 15,670,252.00 23.99 42,975.00 41,450.00 40,875.00 133.67 132.33 131.67 155,073.95 25.62 681.67 658.33 651.67 867,027.74 8.45 1,571.67 1,533.33 1,521.67 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 41,150.00 39,350.00 38,450.00 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
9.33
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
9.23 11.34 9.53 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
3.12
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.07 ‐23.93 5.08 2.39 6.04 3.43
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
3.76 14.32 2.62 10.24 2.81
20.62
‐33.11
18.86
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
17.25 6.22 11.61
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
4.96 6.42 ‐2.35
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
11.84 17.22
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
13.11 1.26
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 8.51 49.37 23.45 14.26 ‐2.68 39.51 36.72
178.37
‐4.96
56.41
Selasa, 15 September 2015 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
313 346 57 1500 620 815 403 2015 50 187 404
316.67 350.00 58.00 1,526.67 621.67 833.33 409.00 2,036.67 50.00 191.33 412.67
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2115 67 3450 715 635 2640
2,170.00 69.00 3,476.67 733.33 648.33 2,713.33
PGAS
2665
2,723.33
CMNP JSMR
1540 4975
1,575.00 4,995.00
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 2440 3530 2785
50.00 2,505.00 3,710.00 2,801.67
GIAA MBSS WINS
346 395 166
366.00 432.67 166.00
INDY
234
236.00
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
12100 685 4450 9625 1010 3450 685 8650 550
12,175.00 693.33 4,476.67 9,725.00 1,020.00 3,580.00 691.67 8,700.00 578.33
AKRA INTA UNTR
5750 257 18525
5,850.00 258.00 18,766.67
MAPI RALS
3100 585
3,168.33 590.00
MNCN
1615
1,635.00
BRMS BNBR
50 50
50.00 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 320.33 310.67 308.33 1,165,134.03 1.99 354.00 344.00 342.00 871,134.65 ‐3.40 59.00 56.00 55.00 1,553.33 1,471.67 1,443.33 1,254,119.10 ‐39.62 623.33 616.67 613.33 64,709.78 ‐6.38 851.67 803.33 791.67 1,202,303.51 ‐10.35 415.00 393.00 383.00 251,211.60 ‐58.80 2,058.33 1,996.67 1,978.33 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 195.67 184.33 181.67 725,835.40 ‐3.64 421.33 386.67 369.33 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,225.00 2,085.00 2,055.00 1,439,602.33 5.83 71.00 64.00 61.00 480,924.22 52.77 3,503.33 3,416.67 3,383.33 1,999,368.48 55.72 751.67 703.33 691.67 918,070.21 ‐17.06 661.67 628.33 621.67 547,807.36 ‐6.30 2,786.67 2,598.33 2,556.67 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,781.67 2,633.33 2,601.67 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,610.00 1,510.00 1,480.00 262,850.17 17.13 5,015.00 4,955.00 4,935.00 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 2,570.00 2,405.00 2,370.00 5,512,751.00 9.78 3,890.00 3,440.00 3,350.00 5,773,177.00 ‐0.26 2,818.33 2,766.67 2,748.33 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 386.00 317.00 288.00 9,206,681.81 17.35 470.33 370.67 346.33 435,871.55 21.78 166.00 166.00 166.00 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 238.00 231.00 228.00 2,753,426.38 52.84 BANK 12,250.00 11,975.00 11,850.00 10,261,849.00 32.93 701.67 678.33 671.67 1,641,517.00 15.99 4,503.33 4,396.67 4,343.33 7,526,634.00 26.65 9,825.00 9,525.00 9,425.00 17,099,293.00 28.06 1,030.00 1,005.00 1,000.00 3,123,112.00 28.06 3,710.00 3,385.00 3,320.00 5,612,922.00 17.40 698.33 681.67 678.33 2,124,681.00 12.48 8,750.00 8,600.00 8,550.00 14,313,290.00 25.54 606.67 498.33 446.67 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 5,950.00 5,650.00 5,550.00 5,630,170.96 3.52 259.00 255.00 253.00 398,931.00 ‐48.89 19,008.33 18,041.67 17,558.33 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 3,236.67 3,063.33 3,026.67 2,675,101.00 26.32 595.00 580.00 575.00 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 1,655.00 1,590.00 1,565.00 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 50.00 50.00 50.00 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
5.42 5.48
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
13.43 97.22 13.57 20.60 7.61
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
3.11
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
58.66 9.26 67.99 67.75 14.27 24.19
8.63 16.71
7.15 22.49
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 13.74 5.99 19.23
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐1.05 1.65 1.76
17.64
3.30
3.32
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
20.35 6.27 8.67 10.00 7.82 9.45 5.10 10.25 3.15
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
30.95 1.72 109.58
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
28.27 25.54
27.61
‐7.99
14.62
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐2.13 1.76
7
Selasa, 15 September 2015
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30
NRCA RAJA
Nusa Raya Cipta Tbk Rukun Raharja Tbk.
AGM 28/04/2015 0:10:00 AGM 29/04/2015 0:10:00
BPFI
Batavia Prosperindo Finance Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
BPII BRAU ASBI ASBI
Batavia Prosperindo Finance Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Berau Coal Energy Tbk Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Bintang Tbk.
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
BPFI BPII
EGM 30/04/2015 0:10:00 AGM 30/04/2015 0:14:00 EGM EGM AGM EGM
30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015
0:14:00 0:10:00 0:14:00 0:14:00
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Venue MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 12950 Intercontonental mid plaza hotel Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910
8
Selasa, 15 September 2015
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
TLKM
89,46
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10